Jurnal Disclosure Index_2 - Repository Universitas Gunadarma

advertisement
DISCLOSURE INDEX (DI) LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2008 DAN PENGARUHNYA TERHADAP
ABNORMAL RETURN
Erna Yuli Triaswati
Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui disclosure index laporan tahunan
pada sektor manufaktur di BEI tahun 2008, pengaruh disclosure index terhadap abnormal
return pada sektor manufaktur di BEI tahun 2008, pengaruh segmentasi disclosure index
(kinerja, manajemen, prospek, pasar dan lain-lain) terhadap abnormal return pada sektor
manufaktur di BEI tahun 2008.
Data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah data sekunder berupa
annual report perusahaan manufaktur di BEI yang menyediakan informasi disclosure
index, harga saham harian dan index harian IHSG ditanggal annual report diterbitkan.
Alat yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah non parametric untuk melihat
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Berdasarkan penelitian, disclosure index perusahaan manufaktur di BEI tahun
2008 hanya 3 perusahaan yang mengungkapkan secara penuh dengan rata-rata
pengungkapan 78%. DI tidak mampengaruhi AAR secara signifikan, terlalu banyak
informasi akan membahayakan karena penyajian rincian yang tidak penting justru akan
mengaburkan informasi yang signifikan. Segmentasi DI meliputi kinerja, manajemen,
prospek, pasar dan lain-lain mempengaruhi AAR secara signifikan. Kesimpulan ini
menujukkan bahwa kebutuhan untuk pengungkapan operasi dari segmen-segmen utama
dari perusahaan merupakan informasi yang relevan bagi investor.
Kata kunci: Disclosure Index, Abnormal Return
PENDAHULUAN
Informasi dalam pasar modal sangat dibutuhkan oleh para investor, untuk
memenuhi kebutuhan informasi tersebut masyarakat atau investor dapat memperoleh dari
berbagai sumber yang berupa data, opini, dan peristiwa. Informasi berupa laporan
tahunan juga merupakan sumber informasi bagi investor walaupun bukan sumber yang
utama karena belum mencukupi kebutuhan informasi (Djoko Susanto, 1992). Informasi
salah satunya merupakan laporan tahunan.
Perusahaan publik wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam.
Laporan tahunan adalah laporan yang diterbitkan sekali setahun, berisi data keuangan
(laporan keuangan) dan informasi non keuangan. Laporan tahunan merupakan media bagi
manajemen perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak luar. Pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap laporan tahunan perusahaan adalah investor, calon
investor, kreditor, calon kreditor, serikat kerja, pemasok, pelanggan, dan masyarakat
(Sudarmadji dan Sularto, 2007).
Laporan tahunan yang informatif salah satunya pengungkapan. Pengungkapan
(disclosure) laporan tahunan sangat berkaitan erat dengan kredibilitas, dan kepercayaan
pihak luar terhadap pasar modal dan perannya mendukung pembangunan ekonomi di
Indonesia. Penyajian dan pengungkapan laporan tahunan emiten dalam rangka
keterbukaan di pasar modal sangat penting untuk membangkitkan kembali minat dan
kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi.
Kualitas keputusan investasi yang dibuat oleh investor dapat mempengaruhi
tingkat kualitas dari pengungkapan perusahaan melalui laporan tahunan (Djoko Susanto,
1992). Dalam hal ini perusahaan berusaha sebaik mungkin untuk mengungkapkan
gambaran perusahaan secara keseluruhan kepada investor, kualitas dari pengungkapan
yang dilakukan perusahaan dapat diukur berdasarkan daftar item of disclosure.
Sebagaimana telah dijelaskan diatas pengungkapan tersebut mempengaruhi
kualitas keputusan investasi. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi hendaknya
melakukan pencarian informasi mengenai emiten. Hal ini bertujuan untuk menemukan
emiten yang memiliki prospek cerah, agar investasi yang ditanamkan tidak akan sia-sia.
Oleh karena itu, emiten berlomba-lomba menarik investor dengan berbagai cara. Salah
satu caranya adalah menyediakan informasi mengenai emiten yang dibutuhkan investor.
Informasi lengkap emiten tersebut dapat diperoleh di BEI. Namun dengan mobilitas yang
tinggi, emiten berlomba-lomba untuk mencapai efektifitas dan efisiensi bagi investor.
Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan
yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat
ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa (pasar
sekunder). Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham
harganya semakin naik, sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau
melepaskan suatu saham, harganya bergerak semakin turun. Perubahan harga tersebut
akan mempengaruhi actual return, sehingga dapat menimbulkan selisih antara expected
return dan return actual (abnormal return). Abnormal return diperoleh dari harga saham
pada saat annual report terbit. Tujuannya apakah annual report yang didalamnya
terdapat disclosure index mempengaruhi harga saham.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan
Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi guna
pengambilan keputusan. Hal ini memerlukan suatu pengungkapan yang layak mengenai
data keuangan dan informasi relevan lainnya (Eldon S. Hendriksen, 1996, Hal 203).
Sifat Pengungkapan
1. Cukup (adequate)
Pengungkapan yang lazim digunakan, tetapi hal ini menyiratkan hanya
pengungkapan yang minim yang serasi dengan tujuan negatif untuk membuat
laporan tidak menyesatkan.
2. Wajar (fair)
Pengungkapan yang wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis agar
memberikan perlakuan yang sama bagi semua pembaca potensial.
3. Lengkap (full)
Pengungkapan yang lengkap menyiratkan penyajian semua informasi yang
relevan. Bagi beberapa pihak, pengungkapan yang lengkap ini diartikan sebagai
penyajian informasi yang berlebihan dan karena itu tidak bisa dikatakan layak.
Terlalu banyak informasi akan membahayakan karena penyajian rincian yang
tidak penting justru akan mengaburkan informasi yang signifikan yang membuat
laporan keuangan tersebut sulit ditafsirkan.
Ikhtisar Metode-Metode Pengungkapan
Pengungkapan (disclosure) merupakan suatu istilah yang relatif, akan tetapi
merupakan tujuan dasar laporan keuangan setelah menentukan untuk siapa untuk tujuan
apa informasi keuangan itu disajikan. Sesuai dengan postulat-postulat dasar akuntansi,
data keuangan yang paling relevan harus di ikhtisarkan dalam bentuk kauntitatif dan
disajikan sedalam dan sejauh mungkin dalam laporan yang formal dan selanjutnya dalam
catatan kaki, skedul pelengkap dan ikhtisar pelengkap. Informasi deskriptif dalam batang
tubuh laporan dalam bentuk yang ringkas. Uraian yang lebih terperinci harus tampak
dalam catatan kaki atau tempat lain dalam laporan keuangan.
Pengertian Disclosure
Disclosure adalah pengungkapan atau penjelasan, pemberian informasi oleh
perusahaan, baik yang positif maupun yang negatif, yang mungkin berpengaruh atas
suatu keputusan investasi (Ahmad Antoni K. Muda, 2003, hal 113).
Segmentasi Disclosure Index
a.
Kinerja
• Ikhtisar data keuangan penting.
• Laporan direksi mengenai kinerja perusahaan.
• Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja
keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya.
• Ringkasan statistik keuangan unuk 3 – 5 tahun.
b.
Manajemen
• Laporan direksi mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang telah
dilaksanakan oleh perusahaan
• Visi dan misi perusahaan
• Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota dewan komisaris.
• Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota direksi
• Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya.
• Nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, persentase kepemilikan saham,
bidang usaha dan status operasi perusahaan tersebut.
• Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala
nasional ataupun internasional.
• Aspek pemasaran atas produk dan atau jasa perusahaan, antara lain: strategi
pemasaran dan pangsa pasar
• Kebijakan deviden dan tanggal serta jumlah deviden.
• Tata kelola perusahaan (Corporate Governance).
• Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan.
• Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit.
c.
Prospek
• Laporan dewan komisaris mengenai penilaian terhadap kinerja direksi mengenai
pengelolaan perusahaan.
Laporan dewan komisaris mengenai pandangan atas prospek usaha perusahaan
yang disusun oleh direksi.
• Laporan direksi mengenai gambaran tentang prospek usaha.
• Tinjauan operasi per segmen usaha .
• Prospek usaha dari perusahaan.
d.
Pasar
• Informasi harga saham tertinggi, terendah dan penutupan.
• Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan
hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan
dicatatkan.
e.
Lain_lain
•
Nama dan alamat perusahaan.
•
Riwayat singkat perusahaan.
•
Bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa yang
dihasilkan.
•
Struktur organisasi dalam bentuk bagan.
•
Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misalnya: aspek
pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan).
•
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal.
•
Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor
perwakilan.
•
Tanda tangan anggota direksi dan anggoa dewan komisaris.
•
Informasi tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan.
•
Informasi tentang penelitian dan pengembangan.
•
Pengertian Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2000) langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung abnormal
return adalah sebagai berikut :
1) Menurut Jogiyanto (2000) actual return merupakan return yang terjadi pada
waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga
sebelumnya. Dihitung per hari per masing-masing saham.
P − Pit −1
Rit = it
Pit −1
Keterangan :
Rit
= Actual return untuk saham i pada hari t
Pit
= Harga saham i pada hari ke-t
= Harga saham i pada hari ke t-1
Pit-1
2) Return ekspektasi merupakan return yang diestimasi/return yang diharapkan
investor, dengan model disesuaikan pasar (market adjusted model), menganggap
bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah
return indeks pasar dan menganggap bahwa α = 0 dan β = 1 untuk semua saham.
Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi
untuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama
dengan return indeks pasar.
Return pasar digunakan sebagai standar evaluasi kinerja secara umum. Besaran
untuk menghitung return pasar digunakan index IHSG.
Rmt = indeks IHSG – indeks IHSGti
Indeks IHSGti
Keterangan :
= Return pasar pada hari ke-t
Rmt
Indeks IHSGt = Indeks IHSG pada hari ke-t
3) Menurut Jogiyanto(2000:429) abnormal return merupakan selisih antara return
sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi.
ARit = Rit – E[Ri,t]
Keterangan :
ARit = return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-I pada periode peristiwa
ke-t.
4) Menurut Jogiyanto (2000:429) menghitung rata-rata abnormal return untuk 174
saham setiap hari pada periode peristiwa. Digunakan sebagai dasar untuk
menghitung signifikasi abnormal return sehingga pasar dapat menentukan adanya
reaksi pasar, kecepatan pasar terhadap kandungan informasi dan efisiensi pasar.
AR = ∑ ki=1 ARit
K
Keterangan :
ARit
K
peristiwa.
= Average abnormal return pada hari ke-t
= Jumlah sekuritas yang terpengaruh
oleh
pengumuman
METODE PENELITIAN
Objek penelitian adalah disclosure index dan abnormal return emiten-emiten
sektor manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008.
Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat (go public) di
Bursa Efek Indonesia sebagaimana yang telah terdaftar dalam website Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id). Perusahaan-perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI
digunakan sebagai objek penelitian, karena perusahaan tersebut mempunyai kewajiban
utuk menyampaikan laporan tahunan kepada pihak luar perusahaan. Jumlah perusahaan
manufaktur yang terdaftar (go public) di BEI pada tahun 2008 adalah 174 perusahaan
yang terbagi dalam 5 subsektor.
Hasil dan Pembahasan
1. Deskripsi disclosure index laporan tahunan pada sektor manufaktur di BEI tahun
2008
Tabel 1
Deskriptif Statistik
DI
Kinerja
Manajemen
Prospek
Pasar
Lain_lain
N
65
65
65
65
65
65
Mean
0,7797
0,8577
0,8075
0,8800
0,5615
0,7015
Minimum
0,42
0,50
0,33
0,60
0,00
0,40
Maksimum
1
1
1
1
1
1
Modus / %
0,73 ; 9/65
1 ; 38/65
0,83 ; 17/65
1 ; 33/65
0,50 ; 37/65
0,80 ; 18/65
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui statistik deskriptif dari masing-masing
variabel 65 sampel perusahaan manufaktur rata-rata disclosure index 0,7797 dan
jumlah modus 9 dengan nilai 1, yang berarti sebanyak 13,80% perusahaan
manufaktur di BEI mengungkapkan penuh item disclosure index. Karena perusahaan
manufaktur menganggap item-item disclosure index penting untuk diungkap. Ratarata kinerja 0,8577 dan jumlah modus 38 dengan nilai 1, yang berarti sebanyak
58,5% perusahaan di BEI mengungkapkan penuh item kinerja. Karena perusahaan
manufaktur menganggap item-item kinerja penting untuk diungkap. Manajemen
dengan nilai rata-rata 0,8075 dan jumlah modus sebanyak 17 dengan nilai 0,83 yang
berarti sebanyak 26,2% perusahaan manufaktur di BEI belum sepenuhnya
mengungkap item manajemen.
Prospek dengan nilai rata-rata 0,8800 dan jumlah modus 33 dengan nilai 1, yang
berarti sebanyak 50,8% perusahaan manufaktur di BEI mengungkapkan penuh item
prospek. Karena perusahaan manufaktur menganggap item-item prospek penting
untuk diungkap. Pasar dengan nilai rata-rata 0,5615 dan jumlah modus 37 dengan
nilai 0,5, yang berarti sebanyak 56,9% perusahaan manufaktur di BEI belum
sepenuhnya mengungkap item pasar karena hanya mengungkap 1 item pasar yang
seharusnya diungkap 2 item. Perusahaan manufaktur di BEI menganggap item pasar
tidak penting untuk diungkap. Tetapi item informasi harga saham tertinggi, terendah
dan penutupan, dan kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari
awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham
perusahaan dicatatkan, sebenarnya sangat penting untuk diungkap sebagai informasi
kepada investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan. Lain_lain dengan nilai
rata-rata 0,7015 dan jumlah modus 18 dengan nilai 0,80, yang berarti sebanyak 27,7%
perusahaan manufaktur di BEI belum sepenuhnya mengungkap item pasar karena
hanya mengungkapkan 8 item lain_lain yang seharusnya diungkap 10 item.
Hanya beberapa item yang diungkap penuh oleh perusahaan manufaktur di BEI,
yaitu ikhtisar laporan keuangan penting, laporan direksi mengenai gambaran tentang
prospek usaha, visi dan misi perusahaan, tanggung jawab direksi atas laporan
keuangan, laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan tanda tangan anggota
dewan komisaris. Hai ini membuktikan ke enam item tersebut dianggap penting oleh
perusahaan manufaktur di BEI sehingga diungkapkan penuh (full disclosure).
Sedangkan informasi tentang penelitian dan pengembangan merupakan item yang
paling sedikit diungkap oleh perusahaan manufaktur di BEI. Hal ini disebabkan masih
kurangnya sumber daya manusia yang memadai dalam bidang penelitian dan
pengembangan, jadi belum banyak dilakukan penelitian dan pengembangan oleh
perusahaan manufaktur di BEI.
2. Uji Chi Square
Tabel 2
Test Statistics
Chi-Square
Df
Asymp. Sig.
16.554
a
19.692
b
19.600
c
42.308
d
lain_lain
pasar
prospek
manajemen
kinerja
DI
AAR
16.369
c
17.754
c
27.292
e
56
14
2
8
2
2
6
1.000
.140
.000
.000
.000
.000
.000
a. 57 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.1.
b. 15 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 4.3.
a.
b.
d.
e.
f.
g.
AAR – DI (Ho diterima)
Jadi, variabel DI tidak mempengaruhi AAR secara signifikan.
AAR – Kinerja (Ho ditolak)
Jadi, variabel kinerja mempengaruhi AAR secara signifikan.
AAR –Manajemen ( Ho ditolak)
Jadi, variabel manajemen mempengaruhi AAR secara signifikan.
AAR – Prospek (Ho ditolak)
Jadi, variabel prospek mempengaruhi AAR secara signifikan .
AAR – Pasar (Ho ditolak)
Jadi, variabel pasar mempengaruhi AAR secara signifikan.
AAR – Lain_lain (Ho ditolak)
Jadi, variabel lain_lain mempengaruhi AARsecara signifikan.
Pembahasan
•
Disclosure Index – AAR
Abnormal return tidak dipengaruhi oleh kandungan informasi yang dimiliki oleh
disclosure index. Pengungkapan yang lengkap (Full Disclosure) menyiratkan
penyajian semua informasi yang relevan. Bagi beberapa pihak, pengungkapan yang
lengkap ini diartikan sebagai penyajian informasi yang berlebihan dan karena itu
tidak bisa dikatakan layak. Terlalu banyak informasi akan membahayakan karena
penyajian rincian yang tidak penting justru akan mengaburkan informasi yang
signifikan yang membuat laporan keuangan tersebut sulit ditafsirkan (Eldon S.
Hendriksen, 1996, Hal 203). Tetapi, pengungkapan yang layak mengenai informasi
yang signifikan bagi para investor dan pihak lainnya hendaknya cukup, wajar dan
lengkap. Suatu tujuan yang positif adalah memberikan informasi yang sangat
signifikan dan relevan kepada para pemakai laporan keuangan dan membantu
mereka dalam cara terbaik yang mungkin bisa dilakukan dengan syarat bahwa
manfaatnya harus melebihi biayanya. Hal ini menyiratkan bahwa informasi yang
tidak material atau relevan bisa diabaikan agar penyajiannya ada manfaatnya dan
dapat dipahami.
•
Kinerja – AAR
Prestasi perusahaan yang dinilai dikaitkan dengan kondisi fundamental atau kinerja
keuangan perusahaan. Pengungkapan faktor kinerja dalam pengungkapan laporan
tahunan yang mencerminkan kinerja variabel-variabel keuangan yang dianggap
mendasar atau penting dalam perubahan harga saham. Dengan asumsi bahwa apabila
kinerja keuangan perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha
yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan
modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Secara umum, semakin baik
kinerja suatu perusahaan semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak
keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, juga semakin besar
kemungkinan harga saham akan naik. Meskipun demikian saham yang memiliki
kinerja baik sekalipun, harganya bisa saja turun karena keadaan pasar. Saham yang
memiliki kinerja baik meskipun harganya menurun keras karena keadaan pasar yang
jelek (bearish) yang menyebabkan kepercayaan terhadap pemodal terguncang ,
saham ini tidak akan sampai hilang jika kepercayaan pemodal pulih. Dengan adanya
pengungkapan faktor kinerja membuktikan bahwa terdapat kandungan informasi
yang memberikan abnormal return, hal tersebut tercermin pada kenaikan maupun
penurunan harga saham.
•
Manajemen – AAR
Faktor manajemen dalam pengungkapan laporan tahunan berkaitan dengan tanggung
jawab pihak internal perusahaan terhadap pengelolaan perusahaan. Dari perspektif
ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan informasi jika informasi tersebut dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Hasil Simposium Nasional Akuntansi
mengemukakan bahwa pengelolaan perusahaan (good corporate governance) juga
mempengaruhi nilai perusahaan. Masalah corporate governance muncul karena
terjadinya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan yang
didasarkan pada “Agency theory” dimana manajemen terkadang akan meningkatkan
keuntungan pribadi daripada tujuan perusahaan. Indikator yang digunakan dalam
corporate governance adalah kepemilikan manajerial. Dengan tingginya
kepemilikan manajerial diharapkan pihak manajemen akan berusaha semaksimal
mungkin untuk kepentingan para pemegang saham. Selain memiliki kinerja
keuangan yang baik, dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance) diharapkan dapat memberikan posisi tawar (bargaining)
yang baik bagi perusahaan. Sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi
yang menciptakan permintaan saham dan pada akhirnya terjadi pergerakan harga
saham yang menciptakan reaksi pasar. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan
bahwa faktor manajemen memiliki pengaruh terhadap abnormal return pada
perusahaan.
•
Prospek - AAR
Dalam pengungkapan laporan tahunan (Disclosure Index) faktor prospek berkaitan
dengan gambaran dan tanggung jawab perusahaan tentang prospek serta tinjauan per
segmen usaha yang dimiliki. Dari hasil pengujian diduga faktor prospek dalam
Disclosure Index memliki kandungan informasi yang dapat mempengaruhi Avarege
Abnormal Return. Kebutuhan untuk pengungkapan operasi dari segmen-segmen
utama dari perusahaan yang didiversifikasi dan perusahaan dengan pasar-pasar
bersegmen geografis dan risiko yang tidak dapat dievaluasi dengan cukup memadai
dari data agregat (kumpulan). Pemisahan faktor di sini diperlukan untuk
memungkinkan dilakukannya prediksi risiko dan arus kas di mana masa depan agar
dapat dipergunakan dalam model-model keputusan investasi. Investor menggunakan
prospek usaha dari perusahaan untuk melihat apakah modal yang ditanamkan dapat
memberikan keuntungan pada masa selanjutnya. Selain itu proyeksi harga saham
dilakukan dengan mempertimbangkan proyeksi prestasi perusahaan dimasa depan
dan investor menggunakan hal tersebut untuk menentukan expected return.
Perbedaan atau selisih antara antara return yang terjadi dan return yang diharapakan
(expected return) yang menimbulkan abnormal return.
•
Pasar – AAR
Faktor pasar dalam pengungkapan laporan tahun berkaitan dengan informasi tentang
harga saham dan perubahan kronologi pencatatan saham. Informasi disini memiliki
makna atau nilai jika keberadaan informasi dalam faktor pasar tersebut
menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal, yang tercermin dalam
perubahan harga saham, volume perdagangan dan atau indikator atau karakteristik
pasar lainnya. Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya
sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa
(pasar sekunder). Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan
suatu saham, harganya semakin naik, sebaliknya semakin banyak investor yang ingin
menjual atau melepaskan suatu saham, harganya bergerak semakin turun. Perubahan
harga tersebut akan mempengaruhi return aktual saham melalui perubahan capital
gain, sehingga dapat menimbulkan selisih antara expected return dan return actual
(abnormal return). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan informasi
yang terdapat dalam faktor pasar pada laporan tahunan memiliki pengaruh terhadap
abnormal return.
•
Lain-lain – AAR
Faktor lain-lain dalam pengungkapan laporan tahun berkaitan dengan riwayat
perusahaan, penelitian dan pengembangan serta tangung jawabnya bukan hanya
terhadap karyawan tetapi juga terhadap sosial perusahaan. Pertanggungjawaban
sosial perusahaan (Social Responsibility Accounting) yang diungkapkan di dalam
laporan disebut Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah pelaporan
mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja
organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik, baik
di dalam maupun di luar perusahaan. Dalam stakeholder theory dinyatakan bahwa
perusahaan harus melakukan pengungkapan sosial sebagai salah satu tanggung
jawab kepada para stakeholder. Perusahaan melakukan pengungkapan informasi
sosial dengan tujuan untuk membangun image pada perusahaan dan mendapatkan
perhatian dari masyarakat. Dengan adanya pengungkapan faktor lain-lain yang
memiliki kandungan informasi berkaitan dengan tanggung jawab sosial yang
dimiliki perusahaan diharapkan pasar akan memberikan apresiasi positif yang
ditunjukkan dengan peningkatan harga saham.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti menarik
beberapa kesimpulan antara lain :
1.
2.
3.
Disclosure index laporan tahunan sektor manufaktur di BEI tahun 2008, hanya 3
perusahaan yang mengungkapkan secara penuh (full disclosure) dengan rata-rata
pengungkapan 78%. Di dinyatakan sempurna jika sernilai 1 (satu). Berdasarkan
data diatas bahwa pengungkapan yang disajikan perusahaan manufaktur di BEI
tahun 2008 hanya sebesar 0,78 atau 78% (pembulatan) yang berarti perusahaan
manufaktur hanya mengungkapkan 26 item of disclosure dari 33 ietm yang
seharusnya diungkap.
DI tidak mempengaruhi AAR secara signifikan, pengungkapan yang lengkap (Full
Disclosure) menyiratkan penyajian semua informasi yang relevan. Bagi beberapa
pihak, pengungkapan yang lengkap ini diartikan sebagai penyajian informasi yang
berlebihan dan karena itu tidak bisa dikatakan layak.
Segmentasi DI meliputi kinerja, manajemen, prospek, pasar dan lain-lain
mempengaruhi AAR secara signifikan. Kesimpulan ini menujukkan bahwa
kebutuhan untuk pengungkapan operasi dari segmen-segmen utama perusahaan
merupakan informasi yang relevan bagi investor.
Saran
Peneliti menyarankan beberapa hal yang berkaitan dengan kelemahan yang terdapat
dalam hasil perhitungan dan pembahasan, antara lain :
1.
2.
3.
Sebaiknya perusahaan manufaktur lebih memperhatikan masalah pengungkapan
penuh. Sebagai bentuk interaksi perusahaan kepada pihak ekstern.
Untuk penelitian topik yang sama dan berkaitan sebaiknya bukan hanya perusahaan
manufaktur yang diteliti, tetapi juga perusahaan sektor lain. Sehingga dengan
bertambahnya sampel perusahaan yang diteliti, maka semakin beragam jenis
perusahaan.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terhadap variabel yang lebih luas mengingat
variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini hanya terfokus kepada item of
disclosure saja.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Kiki. 2007. “Analisis Disclosure Index Laporan Tahunan terhadap Abnormal
Return (Studi Empiris Emiten Sektor Manufaktur di BEJ Periode 2005-2006”.
Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Antoni K.Muda, Ahmad.2003. “Kamus Lengkap ekonomi”. Jakarta : Gita Media Press
Fitriani, Lingga. 2007. “Disclosure Index Laporan Tahunan 2004 Emiten Di BEJ”.
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil). Auditorium
Universitas Gunadarma, Vol.2 ISSN: 1858-2559, 21-22 Agustus 2007
Hendriksen, Eldon S.1996. “Teori akuntansi”. Jakarta. Penerbit Erlangga
Jogiyanto.2002. “Teori Portofolio dan Analisia Investasi”. Yogyakarta : BPFE
Juliandi, Difa .2008. “ Pengaruh Tingkat Disclosure terhadap Biaya Ekuitas pada Sektor
Usaha Properti dan Real Estate (Studi Kasus di BEI periode 2006-2007).” Skripsi
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Kurniawati, Indah.” Analisis Pengaruh Pengumuman Earning Terhadap Abnormal
Return dan Tingkat Likuiditas Saham : Analisis Empiris pada Nonsynchronous
Trading”. JAAI Volume 10, No.2, Desember 2006 : 173-183.
Priyatno, Duwi .2009. “5 Jam Blajar Olah Data Dengan SPSS 17”. Yogyakarta : ANDI
Spica Almilia, Luciana dan Ikka Retrinasari: 2007. “Analisia Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Kalengkapan Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEJ”. Proceeding Seminar Nasional.
Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis. Fakultas Ekonomi,
Universitas Trisakti. Jakarta
Sudarmadji, Adi Murdoko dan Sularto, Lana .2007. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap luas Voluntary
Disclosure Laporan Keuangan Tahunan”. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi,
Sastra, Arsitek dan Sipil). Auditorium Universitas Gunadarma, Vol.2 ISSN: 18582559, 21-22 Agustus 2007
Susanto, Djoko .1992. An Emprical Investigation of The Extent of Corporate Disclosure
in Annual Reports of Copanies Listed on The Jakarta Stock Exchange (Publikasi17)
.Jakarta : Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi
Peraturan Nomor X.K.6 : Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau
Perusahaan Publik, Bapepam, 2006
www.idx.co.id
www.yahoofinance.com
www.duniainvestsai.com
Download