eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (1) : 104-114 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip.unmul.ac .id © Copyright 2015 ANALISIS EFEKTIVITAS MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PRINCESS DIARY ACC DI SAMARINDA Eka Indriyani1 Abstrak Dalam penelitian ini menggunakan dua alat analisis yaitu : Efektivitas modal kerja dengan ukuran perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran persediaan. Profitabilitas dengan ukuran nett profit margin, gross profit margin, return on investment, return on equity. Hasil penelitian dalam skripsi ini adalah pada efektivitas modal kerja, mengalami penurunan working capital turnover pada tahun 2012 sebanyak 6,81 kali dan pada tahun 2013 sebanyak 3,18 kali, inventory turnover pada tahun 2012 sebanyak 3,85 kali dan tahun 2013 sebanyak 3,54 kali, sedangkan receivable turnover pada tahun 2012 sebanyak 1,24 kali dan pada tahun 2013 sebanyak 1,18 kali. Jika perputaran modal kerja semakin rendah, maka semakin lambat pula dana yang diinvestasikan dalam modal kerja kembali menjadi kas. Sedangkan pada profitabilitas yang diukur dengan beberapa rasio yaitu, Gross profit margin pada tahun 2012 sebesar 0,58% sedangkan tahun 2013 sebesar 0,42%, Nett profit margin pada tahun 2012 sebesar 0,28% dan tahun 2013 sebesar 0,07, Return on investment pada tahun 2012 sebesar 0,42% dan pada tahun 2013 sebesar 0,10%, Return on equity pada tahun 2012 sebesar 0,56% dan tahun 2013 sebesar 0,12%. Dengan demikian peneliti memberikan saran kepada pihak manajemen hendaknya mampu mempertahankan modal kerjanya secara efektif. Karena pengelolaan modal kerja yang efektif dapat terjadi jika perputaran modal kerja semakin tinggi maka semakin cepat kas yang diinvestasikan dalam modal kerja kembali menjadi kas, itu berarti keuntungan perusahaan akan lebih cepat diperoleh. Kata Kunci: Efektivitas modal kerja, profitabilitas Pendahuluan Pada umumnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap aktivitas yang dilaksanakan selalu memerlukan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun membiayai investasi jangka panjang. Modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek dalam bentuk kas, sekuritas, piutang dan persediaan yang digunakan untuk memenuhi kegiatan operasi perusahaan. 1 Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas lIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Email : [email protected] Analisis Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Eka Indriyani) Manajer harus mengadakan pengawasan terhadap modal kerja agar sumbersumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang. Manajer juga perlu mengetahui tingkat perputaran modal kerja agar dapat menyusun rencana yang lebih baik untuk periode yang akan datang. Selain manajer harus menghindari adanya kelebihan maupun kekurangan modal kerja. Kelebihan akan mengakibatkan adanya dana yang menganggur dan membuang kesempatan memperoleh laba. Kekurangan akan mengakibatkan tingkat kegiatan yang akan dilaksanakan lebih rendah dari tingkat kegiatan yang direncanakan. Oleh karena itu perlu perhitungan yang tepat dalam mengelola modal kerja agar tercapai keseimbangan yang optimal. Manajemen modal kerja dalam suatu perusahaan diperlukan untuk mengetahui jumlah modal kerja optimal yang dibutuhkan. Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah : 1) Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga tingkat pengelolaan investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva tersebut. 2) Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva. 3) Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar. Pendapatan tersebut akan dikurangi dengan beban pokok penjualan dan beban operasional atau beban lainnya sampai diperoleh laba atau rugi. Dengan kata lain, pengelolaan modal kerja ini berpengaruh pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (profitabilitas). Perusahaan yang dikatakan memiliki tingkat profitabilitas tinggi berarti tinggi pula penggunaan modal kerja yang digunakan perusahaan tersebut. Efektivitas modal kerja adalah suatu ukuran bagaimana modal kerja perusahaan dapat digunakan sebaik-baiknya dalam melakukan proses produksi sehingga akan didapat volume penjualan yang sudah ditargetkan dan tujuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari pendapatan penjualan. Profitabilitas adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen, tingkat profitabilitas menggambarkan posisi laba perusahaan. Tujuan untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam menggunakan modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas jika diukur dengan Return On Investment (ROI) pada Princess Diary ACC Samarinda dan Untuk menganalisis efektivitas modal kerja ditinjau dari tingkat profitabilitasnya. Penelitian ini akan mengambil obyek perusahaan kecil yang bergerak dalam bidang distributor yaitu Princess Diary's ACC yang terletak di jalan poros Pramuka, Samarinda. Perusahaan ini telah memiliki berbagai cabang di Samarinda, antara lain di Jl. Juanda, Ahmad dahlan, Loajanan, dan Sebrang. Barang yang di jualadalah asesoris untuk anak-anak hingga dewasa, selain itu 105 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 104-114 juga menjual berbagai barang-barang elektronik, assesories handphone dan perlengkapan rumah tangga. Setiap bulanya perusahaan ini selalu memasok produk dari luar kota untuk kembali dijual di cabang-cabang perusahaan. Dalam kondisi tingginya modal kerja yang digunakan untuk memasok barang-barang, perusahaan ini memegang peranan penting dalam mengefektivitaskan biaya modal kerja. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kondisi profitabilitas perusahaan yang tidak sehat pada tahun 2013 karena jauh mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012. Dari sumber yang diperoleh, dapat dilihat melalui tabel di bawah ini : Tabel Penelitian Profitabilitas Keterangan ROI 2012 0,42 2013 0,10 ROE 0,56 0,12 NPM GPM 0,28 0,58 0,07 0,42 Sumber data : Princess Diary's ACC Dari penjelasan menunjukkan bahwa semakin menurunya keadaan perusahaan yang di sebabkan profitabilitasnya menurun. Hal tersebut juga di dukung dengan adanya beberapa jenis barang yang dijual dibawah harga pokok penjualan, karena barang-barang tersebut tidak mengalami pengurangan dalam persediaan atau bisa dikatakan tidak laku terjual bila diatas harga pokok penjualan. Adapun masalah lain yang ditemukan dalam persediaan barang dagang, di perusahaan ini terjadi penumpukan barang dagang di gudang karena kurang telitinya karyawan dalam mendisplay barang yang di jual. Karena adanya penumpukan digudang manajer juga kurang teliti dalam perawatan barang digudang sehingga terjadi kerusakan barang karena tidak terurus penyimpananya juga tidak sedikit dikarenakan rusak akibat digigit tikus. Dengan mengetahui rasio profitabilitas yang dimiliki, perusahaan dapat memonitor perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa efektifkah modal kerja terhadap tingkat profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui kebijakan yang harus diambil untuk kelangsungan usaha. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ini mengambil judul "Analisis Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Princess Diary ACC" Kerangka Dasar Teori Pengertian modal kerja Modal kerja atau working capital adalah berhubungan dengan keseluruhan dana yang digunakan selama periode akuntansi tertentu yang dimaksudkan untuk 106 Analisis Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Eka Indriyani) menghasilkan pendapatan untuk periode akuntansi yang bersangkutan (current income). (Djarwanto : 2001) Pengertian Efektivitas modal kerja Efektivitas modal kerja yaitu tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam menggunakan modal kerja yang sesuai standar yang ditetapkn, sehingga menimbulkan kelebihan atau kekurangan dan dapat memberikan rasio yang memuaskan. (Bambang Riyanto 1991 : 64) Pengertian Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. (Riyanto : 2001) Definisi Konsepsional Efektivitas adalah suatu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh hasil kualitas, kuantitas dan waktu yang di capai oleh manajemen untuk memenuhi target yang diinginkan Modal kerja adalah keseluruhan dana yang digunakan dalam satu periode akutansi untuk menghasilkan pendapatan ( laba ) dalam periode tersebut Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu Efektivitas modal kerja adalah suatu tingkat keberhasilan perusahaan menggunakan modal kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan, sehingga tidak menimbulkan kekurangan atau kelebihan modal sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan Return on investment adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan Return on equity adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik Gross profit margin adalah laba kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Net profit margin adalah laba bersih yang diperoleh perusahaan dari setiap penjualan yang dilakukan. Metode Penelitian Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode deskriptif dengan menggunakan alat analisis efektivitas modal kerja dan profitabilitas Definisi Operasional a) Gross Profit Margin 107 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 104-114 Rasio gross profit margin atau margin keuntungan kotor berguna untuk mengetahui keuntungan kotor Princess Diary Acc dari setiap barang yang dijual seblum pajak . Dalam hal ini, Gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. b) Net Profit Margin Net Profit Margin (NPM) menggambarkan besarnya laba bersih yang diterima oleh Princess Diary acc dari setiap penjualan yang dilakukan. Dengan kata lain ratio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. c) Return on Investment Return on Investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat di ketahui apakah Princess diary ini telah efektif dalam penggunaan modal kerjanya. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas pada Princess diary karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh laba. Dengan demikian ROI menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari penjualan barang pada Princess diary berupa kebutuhan rumah tangga, asesoris, atk dan pernak-pernik (Net Operating Income) dengan jumlah investasi yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan penjualan pada Princess diary (Net Operating Assets). d) Return On Equity (ROE) Return On Equity pada Princess diary merupakan kemampuan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham yang terdapat pada Princes diary atau untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan ini untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rincian Data yang Diperlukan 1. Data sekunder, berupa laporan keuangan tahun 2013 dan didukung oleh catatan dan buku- buku lainya sebagai landasan teori bagi penulis untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang diamati dan di analisis. Data sekunder umumnya berbentuk laporan histois yang tersusun dalam arsip dan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi Princess Diary's ACC. 2. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan metode deskriptif. Teknik Pengumpulan Data Adapun langkah dan cara untuk mengumpulkan data tersebut adalah sebagai berikut : 1. Studi Pustaka (Library Research) 108 Analisis Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Eka Indriyani) Dengan mempelajari buku-buku pustaka yang berkaitan dengan penulisan ini, dengan demikian penulis mendapat acuan dan data yang diperlukan. 2. Studi Lapangan (Field Work Research) untuk studi lapangan peneliti menggunakan teknik dokumentasi, yaitu proes pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen yang ada seperti laporan keuangan tahun 2013 Alat Analisis Data 1. Efektivitas Modal Kerja a) perputaran kas b) perputaran persediaan c) perputaran piutang 2. Profitabilitas a) Nett Profit Margin b) Gross Profit Margin c) Return On Equity d) Return ON Investment Hasil Penelitian 1. Efektivitas Modal Kerja a) perptaran kas (working capital turnover) keterangan Tahun 2012 2013 WCT 6,81 3,18 Sumber : Data penelitian yang diolah, 2014 b) perputaran persediaan Tahun HPP Persediaan Interprestasi 2012 375.377.000 97.500.000 TURUN 2013 350.852.000 99.000.000 Sumber : Data penelitian yang diolah, 2014 c) perputaran piutang Keterangan 2012 2013 Perputaran piutang 1,24 1,18 Sumber : Data penelitian yang diolah, 2014 2. Profitabilitas a) Gross Profit Margin Keterangan 2012 2013 GPM 0,58 0,42 Sumber : Data penelitian yang diolah, 2014 b) Nett Profit Margin Keterangan 2012 2013 NPM 0,28 0,07 Sumber : Data penelitian yang diolah, 2014 109 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 104-114 c) Return On Investment Keterangan 2012 2013 ROI 0,42 0,10 Sumber : Data penelitian yang diolah, 2014 d) Return On Equity Keterangan 2012 2013 ROE 0,56 0,12 Sumber : Data penelitian yang diolah, 2014 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data menujukkan bahwa efektivitas suatu modal kerja dalam perusahaan Princes Diary mengalami penurunan pada tingkat profitabilitasnya. Adapun sebab terjadinya penurunan profitabilitas dalam perusahaan ini adalah : a. Perputaran kas dalam perusahaan princess diary acc semakin rendah dilihat dari menurunya penjualan, meningkatnya piutang tak tertagih, b. Terjadi penumpukan modal kerja dalam persediaan sehingga biaya perawatan dalam gudang meningkat. c. Tidak terawatnya persediaan di dalam gudang sehingga menimbulkan beberapa kerusakanan pada barang, juga terdapat barang- barang dagang. Profitabilitas modal kerja pada princess diary acc yang diukur dengan return on investment juga menunjukan terjadinya penurunan sebesar Rp 0,32. ROI ini adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keseluruhan dana dalam perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dalam perusahaan ini manajer belum mampu belum mampu mengelola modal kerjanya dengan efektif sehingga mampu menghasilkan laba tinggi dari penjualan yang dilakukan dan belum mampu memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan sehingga menyebabkan laba dalam perusahaan menurun. Efektivitas modal kerja dapat dikatakan efektif jika makin panjang periode perputaran modal kerja makin lama perputaranya, sehingga efektivitas modal kerja. Perputaran modal kerja itu sendiri dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas, hal itu berarti keuntungan perusahaan dapat lebih cepat diterima. Pengelolaan manajemen modal kerja yang baik dapat dilihat dari efektivitas modal kerja. Jika perputaran modal kerja semakin tinggi maka semakin cepat kas yang diinvestasikan dalam modal kerja kembali menjadi kas, hal itu berarti keuntungan perusahaan dapat lebih cepat diterima. Untuk mengetahui efektivitas modal kerja untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan Princess Diary ACC dapat dilihat perhitungan sebagai berikut : 1. Dari hasil perhitungan working capital turnover diatas diketahui bahwa perputaran kas yang dimiliki perusahaan Princess Diary pada tahun 2012 sebanyak 6,81 kali sedangkan tahun 2013 sebanyak 3,18 kali dan mengalami 110 Analisis Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Eka Indriyani) 2. 3. 4. 5. penurunan sebanyak 3,63 kali. Penurunan perputaran kas pada perusahaan disebabkan meningkatnya piutang tak tertagih dan menurunya penjualan, karena jika penjualan meningkat maka kas pada perusahaan juga akan meningkat. Dari perhitungan perputaran persediaan pada princess diary acc pada tahun 2012 sebanyak 3,85 kali dan tahun 2013 sebanyak 3,54 kali. Periode perputaran pesediaan pada princess diary acc ini mengalami penurunan di akibatkan karena harga pokok penjualan dan persediaan pada princess diary acc mengalami kenaikan. Turunya perputaran piutan menunjukan lambatnya penjualan atau terlalu banyak persediaan yang tersimpan di gudang. Dari perhitungan diatas dapat diketahui jangka waktu persediaan barang mengendap di gudang perusahaan pada tahun 2012 selama 93 hari dan tahun 2013 selama 102 hari. Waktu yang diperlukan mengalami peningkatan sehinga mengakibatkan penambahan beban bagi perusahaan pada persediaan sebesar Rp 2.500.000. Dari perhitungan perputaran piutang pada princess diary acc pada tahun 2012 sebanyak 1,24 kali dan tahun 2013 sebanya 1,18 kali. Tingkat perputaran piutang pada perusahaan ini mengalami penurunan disebababkan karena penjualan mengalami penurunan. Serta banyaknya piutang tak tertagih sehingga modal kerja yang ditnamkan dalam piutang makin tinggi. Dari perhitungan gross profit margin diatas yang berarti perusahaan mendapatkan laba kotor dari setiap penjualanya pada tahun 2012 sebesar 0,58 %dan tahun 2013 sebesar 0,42%. Dapat dilihat gross profit margin mengalami penurunan karena tingkat penjualan dalam perusahaan ini semakin rendah sehingga keuntungan yg di dapat semakin sedikit. Jadi kinerja perusahaan princess diary acc dalam menghasilkan keuntungan relatif menurun jika dilihat dari standar profitabilitas yang diukur dengan GPM yaitu sebesar > 12% Perusahaan lebih memperbanyak jumlah penjualan agar bisa menekan harga pokok penjualan. Karena semakin besar laba kotor menunjukan bahwa perusahaan mampu menekan kenaikan harga pokok penjualan. Sehingga jika perusahaan mampu memperbanyak penjualan barang di atas harga pokok penjualan maka perusahaaan akan mendapatkan laba yang bisa menstabilkan profitabilitas dalam perusahaan. Dari perhitungan net profit margin diatas pada tahun 2012 sebesar 0,28% dan 2013 sebesar 0,07% pada princess diary mengalami penururnan. Nilai rasio tersebut menunjukan bahwa setiap penjualan perusahan pada tahun 2013 hanya menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,07 dari setiap penjualan. Princess diary acc mendapatkan keuntungan yang rendah dan mengalami penurunan sebesar Rp 0,21. Jadi kinerja pada perusahaan princess diary acc dalam menghasilkan keuntungan kurang baik jika dilihat dari standar profitabilitas yang diukur dengan NPM yaitu sebesar 8-12% Untuk meningkatkan NPM yaitu dengan memperrbaiki kinerja karyawan dan lebih memperkenalkan produk kepada pelanggan, agar pelanggan mengerti 111 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 104-114 tentang produk apa saja yang terdapat pada princess diary acc Karena semakin tinggi net profit margin maka semakin baik operasi suatu perusahaan dan semakin tinggi pula profitabilitas perusahaanya. 6. Dari perhitungan diatas return on investment pada princess diary acc pada tahun 2012 sebesar 0,42% dan tahun 2013 sebesar 0,10% ini berarti ROI pada perusahaan ini mengalam penurunan sebesar 0,32% . Jadi setiap Rp 100 aktiva yamg dimiliki perusahaan hanya mendapat keuntungan sebesar Rp 0,10 . Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa princess diary acc belum efektif dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaanya. Sehingga menyebabkan laba dalam perusahaan menurun. ROI dalam perusahaan ini menurun bila dilihat dengan standar profitabilitas yang diukur dengan standar ROI sebesar 5-8% 7. Dari perhitungan return on equity pada princess diary acc pada tahun 2012 sebesar 0,56% dan tahun 2013 sebesar 0,12%. ROE pada perusahaan ini mengalami penurunan. Maksud dari nilai ROE diatas adalah bahwa untuk setiap Rp 100 dana yang dikeluarkan untuk investasi hanya dapat menghasilkan laba sebesar Rp 0,12 pada tahun 2013 . Dari nilai ROE pada tahun 2013 terlihat bahwa laba bersih yang dimiliki perusahaan untuk menutupi pengeluaran bernilai kecil dan dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Dan semakin menurunya hutang dibanding dengan tahun sebelumnya. Karena rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila utang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar. Dari hasil ROE pada princess diary acc pada tahun 2013 menurun jika dilihat dari standar profitabilitas yang diukur dengan ROE yaitu sebesar > 12%. Apabila perusahaan tidak dapat meningkatkan profitabiltas dengan cara mengefektivitaskan modal kerja, merencanakan penggunaan modal kerja dalam kas maupun modal dalam persediaan ataupun perusahaan tidak mampu mengelola sumber dayanya kemungkinan besar perusahaan tidak mampu membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo dan bahkan mungkin bangkrut. Sementara itu, jika perusahaan menetapkan modal kerja yang berlebih akan menyebabkan perusahaan menjadi overlikuid sehinggga menyebabkan dana yang menganggur yang akan membuang kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba Penutup Bahwa pengelolaan modal kerja pada Princess Diary ACC belum efektif dilihat dari efektivitas modal kerja. Jika perputaran modal kerja semakin rendah, maka semakin lambat pula dana yang diinvestasikan dalam modal kerja kembali menjadi kas. Dengan hal itu membuat keuntungan perusahaan lebih lama diterima. Bahwa dalam perusahaan Princess Diary ACC mengalami penurunan profitabilitas tingkat penjualan di bawah HPP lebih tinggi , kurangnya promosi barang dagang, kurangnya perhatian dalam persediaan barang di gudang. 112 Analisis Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Eka Indriyani) Hasil di atas membuktikan bahwa perusahaan ini belum bisa mengefektifkan penggunaan modal kerja sehingga tidak dapat membayar kewajiban- kewajibanya tepat waktu. Sesuai dengan hasil analisis dan pembahasan ada beberapa masalah yang menyebabkan ROI dan profitabilitas menurun : 1. Perputaran modal kerja 2. Penjualan menurun. 3. Kurangnya perawatan di dalam gudang. Dengan adanya masalah tersebut, maka peneliti menyarankan beberapa poin saran yang berguna bagi perusahaan sebagai berikut : Pihak manajemen hendaknya mampu mempertahankan modal kerjanya secara efektif. Karena apabila modal kerja dalam perusahaan menunjukan tingkat efektivitas yang stabil maka profitabilitas akan meningkat. Pengelolaan modal kerja yang efektif dapat terjadi jika perputaran modal kerja semakin tinggi maka semakin cepat kas yang diinvestasikan dalam modal kerja kembali menjadi kas, itu berarti keuntungan perusahaan akan lebih cepat diperoleh. Meningkatkan penjualan dengan cara lebih memperkenalkan produk kepada konsumen, mengutamakan kualitas dan inovasi produk, memberi pelayanan yang baik kepada pelanggan, melakukan promosi secara efektif, mengadakan diskon produk dan penawaran khusus. Penyimpanan barang di dalam gudang harus dilakukan dengan baik, Karyawan di tuntut harus bisa menjaga kebersihan dan perawatan barang persediaan di dalam gudang agar tetap terjaga kualitasnya, penempatan barang tersebut harus sesuai dengan tipe dan kriteria barang masing-masing, barang persediaan juga harus di pastikan aman dari hama seperti tikus dan zat- zat kimia berbahaya yang bisa merusak kualitas dan kuantitas karena jika barang rusak maka nilai kualitas harga pun menurun bahkan bisa tidak menghasilkan nilai jual. Daftar Pustaka Arikunto, 1998 . Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE UGM. Djarwanto, 2001 . Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. BPFE : Yogyakarta Esra dan Apriweni. 2002. Manajemen Modal Kerja. Jurnal Ekonomi Perusahaan. STIE iBii. Hidayat. 1986. Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta Martono dan Hajib, 2004. Manajemen Keuangan, Ekonosia , Yogyakarta. Munawir,S, 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Kesebelas, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Rahardjo, Budi. 2007. Keuangan dan Akuntansi untuk Manajer Non Keuangan 113 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 104-114 Riyanto, B.1997, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta, BPFE , 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Cetakan ketujuh, Yogyakarta, BPFE Sartono, Agus, 2001, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Sawir Agnes, 2001, Analisis Kinerja dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer and James H. Scheiner. (2005), Sawyer’s Internal Auditing, Edisi ke-5, diterjemahkan oleh Desi Adhariani, Jakarta: Salemba Empat. Weston dan Brigham, 1994, Dasar- Dasar Manajemen Keuangan Jilid Pertama, Edisi Kesembilan, Terjemahan Srait, alfonsus, Jakarta Weston, J. Fred; Thomas E. Copeland, 1999, Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Jilid 2, Jakarta: Binarupa Aksara Yogyakarta: Graha Ilmu. 114