001 COVER JURNAL NOURMA YUNITA (0902095030) (10-18

advertisement
eJournal Administrasi Bisnis, 2013, 1 (3)
ISSN 0000-0000, ejournal.Adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2013
Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Ditinjau dari
Rasio Aktivitas Pada PT. Sarana Kencana Mulya
di Samarinda
Nourma Yunita
eJournal Administrasi Bisnis
Volume 1, Nomor 3, 2013
Mahasiswa S1- Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman, email: [email protected]
eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 1, Nomor 1, 2013: 13-26
14
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 1, 2013
eJournal Administrasi Bisnis, 2013, 1 (3): 202-212
ISSN 0000-0000 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2013
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA
DITINJAU DARI RASIO AKTIVITAS PADA PT. SARANA
KENCANA MULYA DI SAMARINDA
Nourma Yunita
Abstrak
Dengan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio
perputaran modal kerja yang membandingkan pendapatan dengan modal kerja
netto yaitu aktiva lancar dikurangi hutang lancar serta komponen-komponen yang
termasuk dalam perputaran modal kerja yaitu perputaran kas, perputaran piutang
dan perputaran persediaan. Serta menggunakan rasio efisiensi modal kerja yang
menggunakan dasar pemikiran pengukuran laba operasi dari setiap modal kerja
bruto yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat diketahui bahwa perputaran
kas dan perputaran piutang perusahaan semakin menurun tetapi untuk perputaran
persediaan, perputaran modal kerja dan efisiensi modal kerja semakin meningkat,
Peningkatan efisiensi penggunaan modal kerja ini disebabkan oleh naiknya laba
operasi perusahaan.
Sehingga melihat perputaran kas yang semakin menurun sebaiknya
perusahaan mengantisipasinya dengan kas digunakan secara baik dan tepat
sasaran. Sedangkan tingkat perputaran piutang yang semakin rendah dapat
diantisipasi dengan perusahaan membuat kebijaksanaan baru dengan menentukan
pembatasan maksimal hutang dan tingkat waktu pengembalian hutang dan
meningkat efektifitas dalam penagihan piutang apalgi untuk piutang yang telah
jatuh tempo atau menunggak.
Kata Kunci Efisiensi Modal Kerja, Rasio Aktivitas
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan
semakin banyaknya perusahaan yang berkembang menjadi pesaing yang berhasil
memasuki pasar internasional. Maka modal yang merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam proses kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Perputaran
modal kerja yang meliputi kas, piutang dan persediaan dalam perusahaan tidak
akan terjadi tanpa adanya modal.
202
Analisis Efisiensi Modal Kerja Pada PT. Sarana Kencana Mulya (Nourma Y.)
Modal kerja pada hakikatnya merupakan jumlah yang harus terus menerus
harus ada. Besar kecilnya modal kerja perusahaan tergantung dari jenis
perusahaan dan penentuan jumlah modal kerja juga mempunyai arti yang sangat
penting bagi perusahaan, karena jika kekurangan modal kerja untuk memperluas
penjualan dan memperluas produksinya, maka besar kemungkinan perusahaan
tersebut akan kehilangan pendapatan dan keuntungannya. Karena perusahaan
yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak mampu membayar
kewajiban jangka pendeknya tepat pada waktunya, dan akan menghadapi
masalah likuiditas.
Sedangkan jika pemenuhan modal kerja itu melebihi yang diperlukan
perusahaan, maka akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, hal ini
dikarenakan karena adanya dana yang tidak produktif, sehingga terjadi
pemborosan dalam pemakaian modal kerja dan pada akhirnya akan mengurangi
kesempatan perusahaan dalam memperoleh laba yang optimal. Maka dari itu
perusahaan dituntut harus dapat mengendalikan modal kerja secara efisien.
Namun dalam kenyataanya hal tersebut belum tentu dapat dilaksanakan dengan
baik.
Perusahaan dapat dikatakan efisien dalam penggunaan modal kerja apabila
penggunaan modal kerja tersebut mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, dan
sebaliknya apabila tingkat penggunaan modal kerja dari tahun ke tahun
mengalami penurunan maka perusahaan belum efisien dalam penggunaan
modal kerjanya. Dengan menganalisa efisiensi penggunaan modal kerja dapat
diketahui bagaimana kebijakan yang akan di tempuh oleh suatu perusahaan
dalam usahanya mengoperasikan modal kerja yang ada sehingga dapat diketahui
tingkat efisiensi dari modal kerja yang di operasikan.
Pada penelitian ini akan mengambil obyek pada PT Sarana Kencana Mulya
di Samarinda, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang dagang, service
center dan distributor elektronik khususnya merk POLYTRON.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk membuat
penelitian dengan judul “ Efisiensi Penggunaan Modal Kerja ditinjau dari
Rasio Aktivitas Pada PT. Sarana Kencana Mulya di Samarinda ’’.
Kerangka Dasar Teori
Analisis Rasio Keuangan
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa
tentang baik buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila
angka tersebut dibandingkan dengan yang digunakan sebagai standar.
Pengertian menurut Sundjaja dan Barlin (2002 : 104) adalah sebagai berikut:
“Analisis rasio adalah suatu metode perhitungan dan interprestasi rasio keuangan
untuk menilai kinerja dalam suatu perusahaan”
203
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 1, 2013
Keunggulan analisa rasio menurut Harahap (2004 : 298) adalah sebagai
berikut:
1.)
Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik lebih mudah dibaca
dan ditafsirkan.
2.)
Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan
laporan keuangan.
3.)
Mengetahui kondisi perusahaan ditengah industri lain.
4.)
Lebih mudah mendampingkan perkembangan perusahaan dengan
perusahaan lain.
5.)
Lebih mudah melihat trend perusahaan dan melakukan prediksi dimasa
yang akan datang.
Adapun keterbatasan analisa rasio menurut Harahap (2004 : 298) sebagai
berikut:
1.) Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat dapat digunakan untuk
kepentingan pemakaiannya.
2.) Jika data yang meghitung rasio tidak tersedia, akan kesulitan menghitung
rasio.
3.) Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
4.) Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan seperti keuangan yang
mengandung banyak tafsiran dan juga manajemen keuangan yang dapat
dinilai subjektif, nilai yang terkandung didalam laporan keuangan dana
rasio adalah hasil perolehan (cost) bukan harga pasar.
Menurut Syamsuddin (2000 : 41) adapun jenis-jenis rasio keuangan adalah
sebagai berikut:
1.) Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
2.) Rasio Leverge, yaitu rasio yang menunjukkkan sejauh mana perusahaan
dibiayai oleh hutang (dana dari pihak luar). Rasio ini juga menunjukkan
indikasi tingkat keamanan dari pemberi pinjaman (kreditur).
3.) Rasio Aktivitas, yaitu rasio ini menunjukkan kemampuan efektifitas
manajaemen dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya.
4.) Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memeperoleh laba dengan modal yang ditanamkan dalam
perusahaan tersebut.
Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio itu banyak sekali, akan
tetapi secara garis besar ada 4 jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai
kinerja laporan keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
leverage, dan rasio keuntungan (profitabilitas).
Rasio Aktivitas
Pada sebelumnya sudah dijelaskan bahwa rasio analisis yang digunakan
dalam penulisan ini adalah rasio aktivitas. Rasio aktivitas ini mengukur seberapa
besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumbernya. Rasio aktivitas
dinyatakan sebagai perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aktiva,
alemen aktiva sebagai penggunaan dana seharusnya bisa dikendalikan agar bisa
204
Analisis Efisiensi Modal Kerja Pada PT. Sarana Kencana Mulya (Nourma Y.)
dimanfatkan secara optimal. Semakin efektifnya dalam memanfaatkan dana
semakin cepat perputaran dana tersebut. Karena rasio aktivitas umunya diukur dari
perputaran masing-masing elemen aktiva.
Dasar pemikiran pemakaian rasio aktivitas adalah asumsi bahwa harus ada
keseimbangan antara tingkat penjualan dengan tingkat investasi dalam berbagai
aktiva seperti persediaan, piutang, aktiva tetap dan lainnya. Menurut Munawir
(2007 : 240) rasio aktivitas adalah sebagai berikut : “Rasio aktivitas yaitu rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari
atau kemampuan perusahaan dalam penjualan, penagihan, piutang maupun
pemanfaatan aktiva yang dimiliki”.
Menurut Riyanto (2001 : 335) rasio aktivitas terdiri dari berbagai macam ,
yaitu sebagai berikut:
1. Rasio Perputaran Piutang
Memberikan wawasan tentang kualitas piutang perusahaan (piutang
dagang) dan kesuksesan perusahaan dalam mengumpulkan piutang dagang
tersebut. Rasio ini dapat dihitung dengan membagi jumlah penjualan kredit
dengan jumlah piutang rata-rata.
2. Rasio Perputaran Piutang Harian
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mengumpulkan jumlah piutang dalam setiap jangka waaktu tertentu. Piutang
dapat dikatakan likuid apabila dikumpulkan tepat waktu.
3. Rasio Perputaran Persediaan
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen perusahaan
dalam mengelola persediaan. Rasio ini dihitung dengan membagi harga
pokok penjualan dengan rata-rata persediaan.
4. Rasio Perputaran Persediaan Harian
Rasio ini digunakan untuk mengetahui rata-rata periode menahan
persediaan barang digudang. Hal ini dilakukan dengan cara membagi jumlah
hari dalam satu tahun denga masing-masing perputaran persediaan.
5. Rasio Perputaran Kas
Rasio ini untuk mengukur perputaran kas kembali. Rasio ini dihitung
dengan membagi antara penjualan dengan kas.
6. Rasio Perputaran Modal Kerja
Rasio ini untuk mengukur kemampuan modal kerja (netto) berputar dalam
satu periode tertentu. Dapat dihitung dengan membagi jumlah penjualan
dengan jumlah kerja (netto). Bila volume penjulan naik investasi persediaan
dan piutang juga meningkat yang berarti juga meningkatkan modal kerja.
7. Rasio Perputaran Aktiva
Rasio ini digunakan untuk menguur perputaran dari semua asset yang
dimiliki perusahaan. Dihitung dengan membagi antara penjualan dengan total
assetnya.
205
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 1, 2013
Pengertian Modal Kerja
Modal merupakan unsur penting bagi perusahaan, karena adanya modal
berhubungan dengan berdirinya perusahaan dan kelancaran dari usaha yang
dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan. Masalah modal suatu perusahaan
merupakan masalah yang penting dan tidak pernah berakhir, mengingat bahwa
modal cenderung mengandung begitu banyak berbagai macam aspek. Dengan
perkembangan teknologi semakin jauh spesialisasi dalam perusahaan semakin
banyaknya perusahaan yang menjadi besar, maka faktor produksi modal
mempunyai arti yang lebih penting lagi.
Menurut Siagian (1997 : 128) dalam bukunya mengatakan: “Modal kerja
adalah investasi yang dibuat oleh perusahaan dalam berbagai bentuk seperti uang,
surat berharga, piutang, dan persediaan bahan atau produk jadi dikurangi dengan
kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai harta lancar”.
Menurut Weston dan Bringham dalam Suharto (2001 : 497) mengatakan
bahwa “Capital Budgeting adalah perencanaan modal yang hasilnya baru diterima
setelah satu tahun ”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa modal kerja adalah aktiva
lancar yang terdiri kas, piutang, persediaan dan aktiva lancar lainnya. Kemudian
selisih antara aktiva lancar yang dikurangi hutang lancar sebagai dasar perhitungan
tingkat likuiditas perusahaan.
Dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan
disamping memungkinkan bagi prusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan
efisiensi dan perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam keuangan serta akan
memberikan keuntungan lain, yaitu:
a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari
aktiva lancar.
b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban tepat pada
waktunya.
c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya atau
kesulitan keuangan yang mungkin timbul.
d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani para konsumen.
e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan bagi para langgananya.
f. Memungkin bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien
karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang
dibutuhkan.
Penggunaan Modal Kerja
Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perusahaan
bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, tapi
penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan perubahannya atau turunnya
modal kerja yang dimiliki perusahaan. Misalnya penggunaan aktiva lancar untuk
melunasi atau membayar hutang lancar, maka penggunaan aktiva lancar ini tidak
206
Analisis Efisiensi Modal Kerja Pada PT. Sarana Kencana Mulya (Nourma Y.)
mengalami penurunan jumlah modal kerja karena penurunan aktiva lancar tersebut
diikuti atau diimbangi dengan penurunan hutang lancar dengan jumlah yang sama.
Seperti yang dikemukakan Munawir (2007 : 125) dalam penggunaanpenggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja terdiri dari
beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
a. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi
pembayaran upah, gaji, pembeliaan bahan atau barang dagangan, supplies
kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
b. Kerugian-kerugian yang akan diderita oleh perusahaan akan karena adanya
penjualan surat berharga atau effek, maupun kerugian yang insidentil lainnya.
c. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan
tertentu dalam jangka panjang, misalnya dana pelunasan obligasi, dana
pensiun pegawai maupun dana-dana lainnya.
d. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang
atau aktiva tidak lancar laiinya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva
lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal
kerja.
e. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik,
hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya serta penarikan
atau pembelian kembali (untuk sementara ataupun untuk seterusnya) saham
perusahaan yang beredar atau adanya penurunan hutang jangka panjang
diimbangi berkurangnya aktiva lancar.
f. Pengembalian uanga tau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk
kepentingan pribadi atau adanaya pengembalian bagian keuntungan oleh
pemilik dalam perusahaan perseorangan dan persekutuan atau adanya
pembayaran deviden dalam perseroan terbatas.
Penyajian laporan sumber dan penggunaan modal kerja memerlukan
adanya analisis tentang kenaikan atau penurunan pada pos-pos yang
tercantum didalam neraca perusahaan, yang dibandingkan anatara dua periode
tertentu. Hal ini intuk menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
pos-pos elemen modal kerja tersebut.
Efisiensi Modal Kerja
Efisiensi modal kerja adalah pemanfaatan modal kerja dalam aktivitas operasional
perusahaan secara optimal sehingga mampu meningkatkan kemakmuran bagi
perusahaan itu sendiri. Penggunaan modal kerja akan dinyatakan optimal jika
jumlah kerja yang digunakan dalam perusahaan mampu menghasilkan keuntungan
yang besar pula bagi perusahaan.
Efisiensi modal kerja ini merupakan prestasi manajemen dalam mengelola
sumberdaya perusahaan secara optimal. Semakin fisien penggunaan modal kerja
semakin baik kinerja perusahaan . Efisiensi dalam pengelolaan modal kerja juga
sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan atau keberhasilan jangka panjang
dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Seperti yang dinyatakan
oleh Lukman Syamsuddin (2007 : 200) bahwa “efisiensi dalam manajemen moda
207
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 1, 2013
kerja sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan atau keberhasilan jangka
panjang dan mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan yang dalam hal ini
memperbesar kekayaan bagi para pemilik”. Keberhasian jangka panjang sangat
dipengaruhi keberhasilan jangka pendek oleh karena efisiensi pengelolaan modal
kerja ini penting untuk dilakukan karena mendorong perusahaan untuk mencapai
tujuan jangka pendek.
Rasio yang dipergunakan sebagi indikator efisiensi modal kerja adalah
Return On Working Capital. Rasio ini menggunakan dasar pemikiran pengukuran
keuntungan operasi dari setiap modal kerja bruto. Semakin besar kemampuan
modal kerja tersebut menghasilkan keuntungan operasi, semakin efisien
pengelolaan modal kerja tersebut.
Definisi Konsepsional
“Efisiensi modal kerja adalah pemanfaatan modal kerja dalam aktivitas
operasional perusahaan
secara optimal sehingga mampu meningkatkan
kemakmuran bagi perusahaan itu sediri”. (Syamsuddin, 2007 : 200).
Sedangkan rasio aktivitas adalah “rasio yang digunakan sebagai pengukur
keefektifan sebuah perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio
ini digunakan untuk menilai seberapa efisien perusahaan dalam memanfaatkan dan
mengelola sumbernya, semakin efektifnya dalam memanfaatkan modal semakin
cepat perputaran modal tersebut”. (Syamsuddin, 2000 : 41).
Metode Penelitian
Definisi Operasional
Untuk menganalisis efisiensi penggunaan modal kerja dapat diukur dengan
menggunakan rasio aktivitas yang sering disebut juga dengan rasio efisensi yaitu
rasio untuk menilai kemampuan perusahaan untuk melaksanakan aktivitasnya
sehari-hari. Rasio aktivitas dalam penulisan ini meliputi rasio perputaran kas, rasio
perputaran piutang, rasio perputaran persediaan, rasio perputaran modal kerja,
kemudian efisiensi modal kerja.
Untuk memberikan penjelasan mengenai indikator yang digunakan dalam
penelitian ini yakni efisiensi penggunaan modal kerja, maka dapat dirumusakan
mengenai definisi operasional sebagai berikut :
1. Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover Capital), rasio ini menunjukkan
perputaran kas yang dimiliki perusahaan menjadi kas kembali. Rasio ini dapat
dihitung dengan cara membagi jumlah penjualan dengan rata-rata kas.
2. Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turnover Ratio), rasio ini menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk mengumpulkan piutang. Rasio ini dapat dihitung
dengan cara membagi jumlah penjualan dengan rata-rata piutang.
3. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover), rasio ini untuk mengukur
efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola persediaan. Rasio ini dapat
dihitung dengan cara membagi harga pokok penjualan dengan rata-rata
persediaan.
208
Analisis Efisiensi Modal Kerja Pada PT. Sarana Kencana Mulya (Nourma Y.)
4. Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover), rasio ini digunakan
untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memutarkan harta lancarnya
dalam kegiatan normal perusahaan, dalam hal ini dihitung dengan membagi
pendapatan dengan modal kerja (netto) rata-rata .
5. Rasio Efisiensi Modal kerja (Return On Working Capital), Rasio ini
menggunakan dasar pemikiran pengukuran laba operasi dari setiap modal kerja
bruto yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini dihitung dengan membagi antara
laba operasi dengan aktiva lancar.
Rincian Data Yang Digunakan
1. Gambaran umum perusahaan
2. Struktur organisasi
3. Neraca perusahaan tahun 2010 sampai dengan 2012
4. Laporan Laba Rugi perusahaan tahun 2010 sampai dengan 2012
5. Data – data lain yang berhubungan dengan penulisan
Jangkauan Penelitian
Penelitian ini dilakukan penulis pada PT Sarana Kencana Mulya yang
berlokasi di Samarinda. Fokus penelitian ini pada analisis rasio aktivitas (rasio
efisiensi) dengan menggunakan data laporan keuangan pada tahun 2010 sampai
tahun 2012.
Teknik Pengumpulan Data
1. Penelitian Lapangan (Field Work Research) yang ditempu dengan cara ;
a. Interview (wawancara), yaitu memperoleh data dengan mengadakan
tanya jawab langsung kepada pimpinan dan karyawan yang terlibat
dalam perusahaan guna memperoleh bahan masukan sehingga dapat
dipakai untuk menunjang penganalisaan selanjutnya.
b. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menelaah dokumen perusahaan berupa laporan neraca, laporan labarugi, dan struktur organisasi dan job description.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu literatur yang dapat
digunakan sebagai dasar didalam menguraikan, menganalisis dan
menyimpulkan hasil penelitian.
Alat Analisis
a. Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover Ratio)
Penjualan
Rata-Rata Kas
209
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 1, 2013
b.Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turnover Ratio)
Penjualan
Rata-Rata Piutang
c.
Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Harga Pokok Penjualan
Rata-Rata Persediaan
d.
Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
Pendapatan
Modal Kerja (Netto) Rata-Rata
e.
Efisiensi Modal Kerja (Return On Working Capital
Laba Operasi
Aktiva Lancar
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Gambaran Umum Perusahaan
Sesuai dengan pasal 2 Ayat (1) UU No.06 Tahun 1983 Tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimna telaah di ubah terakhir dengan UU
No.16 Tahun 2000 dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP161/PJ./2001 dengan ini diterangkan bahwa:
PT. Sarana Kencana Mulya merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang dagang dan service center elektronik khususnya merk POLYTRON.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Juni 1995. Pendirian perusahaan ini sudah
di tetapkan oleh notaries dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
02.852.853.7.728.000.
Perkembangan perusahaan ini sungguh baik karena selain sebagai usaha
dagang, perusahaan ini juga sebagai service center dan melakukan penjualan
spare part. Jadi sangat memudahkan bagi konsumen untuk melakukan service
dan spare part yang dibutuhkan bila terjadi kerusakan pada baarang yang telah
dipakai atau yang di gunakan.
Analisis dan Pembahasan
a. Efisiensi Modal Kerja Tahun 2010
Laba operasi PT Sarana Kencana Mulya tahun 2010 adalah sebesar Rp
1.584.935.289,87 sedangkan aktiva lancar sebesar Rp 7.492.143.113,79. Jadi
efisiensi modal kerja tahun 2010 adalah :
210
Analisis Efisiensi Modal Kerja Pada PT. Sarana Kencana Mulya (Nourma Y.)
Laba Operasi
Rp 1.584.935.289,87
x 100% =
Aktiva Lancar
x 100%
Rp 7.492.143.113,79
= 21,15%
Efisiensi modal kerja tahun 2010 menunjukkan persentase sebesar
21,15% yang berarti bahwa 21,15% tingkat efisiensi penggunaan modal kerja
perusahaan .
b.
Efisiensi Modal Kerja Tahun 2011
Laba operasi PT Sarana Kencana Mulya tahun 2011 adalah sebesar Rp
1.722.766.556,43 sedangkan aktiva lancar sebesar Rp 7.614.992.833,69. Jadi
efisiensi modal kerja tahun 2011 adalah :
Laba Operasi
Rp 1.722.766.556,43
x 100% =
x 100%
Aktiva Lancar
Rp 7.614.992.833,69
= 22,62%
Efisiensi modal kerja tahun 2011 menunjukkan persentase sebesar
22,62% yang berarti bahwa 22,62% tingkat efisiensi penggunaan modal kerja
perusahaan .
c. Efisiensi Modal Kerja Tahun 2012
Laba operasi PT Sarana Kencana Mulya tahun 2012 adalah sebesar Rp
1.927.378.756,13 sedangkan aktiva lancar sebesar Rp 7.500.411.098,80. Jadi
efisiensi modal kerja tahun 2012 adalah :
Laba Operasi
Rp 1.927.378.756,13
x 100% =
x 100%
Aktiva Lancar
Rp 7.500.411.098,80
= 25,69%
Peningkatan efisiensi dalam penggunaan modal kerja berarti bahwa semakin
besar rasio kemampuan modal kerja menghsilkan laba operasi. Tingkat
efisiensi modal kerja dapat dilihat pada tabel berikut :
211
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 1, 2013
30
20
Efisiensi modal
kerja
10
0
2010
2011
2012
Gambar Efisiensi Modal Kerja
Efisiensi modal kerja tahun 2010 s/d 2012 mengalami peningkatan. Peningkatan
efisiensi modal kerja tahun 2012 disebabkan laba operasi naik dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan volume penjualan mengalami
peningkatan karena permintaan barang dipasar meningkat dan banyaknya service
barang yang diterima perusahaan sehingga volume pendapatan perusahaan juga
mengalami peningkatan. Meskipun biaya operasional seperti biaya penjualan dan
baiaya administrasi dan umum juga mengalami peningkatan, hal ini diimbangi oleh
volume penjualan yang meningkat. Peningkatan efisiensi modal kerja tersebut,
membuat keuntungan perusahaan dalam menghasilkan laba juga semakin
meningkat karena sebagai Rp 1.000 aktiva perusahaan dapat menghasilkan
keuntungan Rp 1.211 untuk tahun 2010 dan hal ini berarti menunjukkan bahwa
semakin besar rasio kemampuan modal kerja menghasilkan laba operasi berarti
terjadi peningkatan efisiensi dalam penggunaan modal kerja.
Penutup
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan efisiensi penggunaan
modal kerja menunjukkan peningkatan persentase sebesar 21,12% pada tahun 2010
lalu meningkat menjadi 22,62% pada tahun 2011 dan kemudian pada tahun 2012
mengalami peningkatan lagi sebesar 25,69%. Walaupun perputaran kas dan
perputaran piutang dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 mengalami
penurunan yaitu masing-masing sebesar 27,44 kali, 25,21 kali, dan 21,61 kali
untuk perputaran kas dan untuk perputaran piutang 3,61 kali, 3,48 kali dan 3,22
kali. Tetapi semua itu bisa ditutupi dari perputaran persediaan dan perputaran
modal kerja yang selalu mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai dengan
2012 yaitu masing-masing sebesar 2,35 kali, 2,49 kali dan 2,52 kali untuk tingkat
perputaran persediaan dan untuk tingkat perputaran modal kerja sebesar 1,24 kali,
1,27 kali dan 1,46 kali. Sehingga efisiensi penggunaan modal kerja pada PT.
Sarana Kencana Mulya semakin efisien.
Sebagai saran untuk Perputaran kas yang semakin kecil dapat diantisipasi
dengan cara kas perusahaan harus digunakan dengan baik dan tepat dengan cara
untuk membayar kewajiban perusahaan atau untuk investasi pengembangan usaha,
212
Analisis Efisiensi Modal Kerja Pada PT. Sarana Kencana Mulya (Nourma Y.)
dan lebih meningkatkan lagi untuk penjualan tunainya. Dan untuk Perputaran
piutang yang rendah dapat diantisipasi dengan cara menetapkan kebijaksanaan baru
mengenai ketentuan pembatasan maksimal hutang dan tingkat waktu pengembalian
hutang dan meningkatkan efektivitas dalam penagihan piutang terutama piutang
yang sudah menunggak atau yang telah jatuh tempo, atau perputaran piutang yang
rendah dapat diantisipasi dengan menetapkan kebijaksanaan yang baru yaitu
dengan memberikan cash discount (potongan tunai) dalam setiap penjualan barang.
Daftar Pustaka
Baridwan, Zaki, 2001. Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, Yogyakarta :
Bagian Penerbit STIE YPKN.
Brigham Eugene F., 2003, Fundametal of Financial Managment, Eight Edition,
Wiley, USA
Halim, Abdul, 2007. Manajemen Keuangan Bisnis, Ghalia Indonesia, Bogor.
Harahap, Syafri Sofyan, 2004. Analisis Iritis Atas Laboran Keuangan, Cetakan
Keempat, Yakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Haryono Al, Yusuf 2003. Dasar-Dasar Akuntansi, Jilid I, Edisi Keenam, Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Husnan, Suad,1997.Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek), Edisi 4, Yogyakarta : BPFE.
Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keangan, Bumi Aksara, Jakarta.
Jusup, Al Haryono, 2003. Dasar-Dasar Akuntansi, Jilid I Edisi Keenam, Cetakan
Kedua, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Komaruddin, 2001. Manajemen Permodalan Perusahaan Modern, Bumi Aksara,
Jakarta.
Kusnadi, Siti Maria dan Ririn Irmadariyani, 2000, Akuntansi Keuangan Menengah
(Intemediate), Malang.
Mardiasmo, 2000. Akuntansi Keuanagan Dasar. BPFE, Yogyakarta.
Martono dan D. Agus Harjito, 2001, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi
Pertama, Cetakan Pertama, Ekonisia, Yogyakarta.
Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi
Kedua, Yogyakarta : UPP AMP Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
213
Download