ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN AYAM RAS PEDAGING DI TINGKAT KONSUMEN DAN PETERNAK DI PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN Elisabeth Septiani N*), H. Hasman Hasyim**), Tavi Supriana**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan. Hp. 082165198084, E-mail: [email protected] **) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ayam ras pedaging di tingkat konsumen di pasar tradisional Kota Medan dan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ayam ras pedaging di tingkat peternak di pasar tradisional Kota Medan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan mempergunakan metode Ordinary Least Square (OLS) atau metode kuadrat terkecil dengan alat bantu SPSS 16.0. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dari sisi permintaan variabel harga ayam ras pedaging, pendapatan rata-rata keluarga/bulan, jumlah tanggungan, dan harga ikan dencis secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging di tingkat konsumen di pasar tradisional Kota Medan. Secara parsial variabel harga ayam ras pedaging, pendapatan ratarata keluarga/bulan, dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging, sedangkan variabel harga ikan dencis tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging di tingkat konsumen di pasar tradisional Kota Medan. Dari sisi penawaran variabel harga jual peternak, biaya produksi, dan keuntungan secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging di tingkat peternak di pasar tradisional Kota Medan. Secara parsial variabel biaya produksi dan keuntungan berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging, sedangkan variabel harga jual peternak tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging di tingkat peternak di pasar tradisional Kota Medan. Kata Kunci: permintaan, penawaran, ayam ras pedaging, peternak ayam ras pedaging 1 ANALYSE OF INFLUENCING FACTORS ON SUPPLY AND DEMAND ABOUT BROILER CHICKENS IN CONSUMER’S AND FARMER’S SCOPE AT THE TRADITIONAL MARKET IN MEDAN ABSTRACT The purpose of research is to analyze the influencing factors demand about broiler chickens in consumer’s scope at the traditional market in Medan, and to analyse the influencing factors supply about broiler chickens in farmer’s scope at the traditional market in Medan. The method of data analyze used was best linear unbiased estimator by using Ordinary Least Square (OLS) with SPSS 16.0 as the tool. This result of research shows that in perspective of demand, the price of broiler chickens, average income per capita per month, number of family dependants, and the price of sardine fish simultaneously affected the demand about broiler chickens in consumer’s scope at the traditional market in Medan. Partially, the price of broiler chickens, average income per capita per month, and number of family dependants affected the amount of demand about broiler chickens meanwhile the price of sardine fish didn’t affect the amount of demand about broiler chickens in consumer’s scope at the traditional market in Medan. In perspective of supply, selling price, the production cost, and benefit simultaneously affected the supply about broiler chickens in farmer’s scope at the traditional market in Medan. Partially, the production cost and benefit affected the amount of supply about broiler chickens meanwhile selling price didn’t affect the amount of supply about broiler chickens in farmer’s scope at the traditional market in Medan. Keywords: supply, demand, broiler chickens, broiler chicken farmer PENDAHULUAN Latar Belakang Daging banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena mempunyai rasa yang enak dan kandungan zat gizi yang tinggi. Salah satu sumber daging yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah ayam. Daging ayam memberikan sumbangan yang sangat besar bagi tercukupinya kebutuhan protein hewani. Sekitar 62% konsumsi daging nasional berasal dari daging ayam. Ayam ras pedaging merupakan komoditi ekonomi, karena memang ada permintaannya. Permintaan ayam ras pedaging yang bertemu dengan penawaran inilah yang akan membentuk pasar. Pelaku permintaan ayam ras pedaging adalah konsumen sedangkan pelaku penawaran ayam ras pedaging adalah peternak ayam ras pedaging. Dalam melakukan permintaan dan penawaran, konsumen dan 2 peternak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari pihak konsumen, faktor tersebut meliputi harga ayam ras pedaging itu sendiri, harga daging substitusi, pendapatan, dan jumlah tanggungan. Dan dari pihak peternak bergantung pada jumlah pasokan ayam ras pedaging di tiap wilayah yang berbeda-beda. Jumlah populasi ayam ras pedaging di Kota Medan adalah 101.690 ekor dan jumlah produksi daging ayam ras pedaging yang tersedia adalah 83.524 kg. Jumlah ini tentu tidak sebanding dengan jumlah penduduk Kota Medan yang diperkirakan turut memiliki kebutuhan konsumsi yang tinggi terhadap daging ayam ras. Maka dari uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini mengingat peranan ayam ras pedaging yang penting sebagai pemasok daging nasional terbesar, di atas produksi daging sapi. Identifikasi Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang mempengaruhi permintaan ayam ras pedaging di tingkat konsumen di pasar tradisional Kota Medan? dan faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penawaran ayam ras pedaging di tingkat peternak di pasar tradisional Kota Medan? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ayam ras pedaging di tingkat konsumen di pasar tradisional Kota Medan dan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ayam ras pedaging di tingkat peternak di pasar tradisional Kota Medan. TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Teori Permintaan (Demand) Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Permintaan seseorang terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu harga barang itu sendiri, pendapatan, jumlah tanggungan, dan harga komoditi lain (barang substitusi). 3 Teori Penawaran (Supply) Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga sesuatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Banyak faktor yang mempengaruhi berapa jumlah yang ditawarkan oleh peternak sebagai pelaku penawaran ayam ras pedaging diantaranya yaitu harga jual peternak, biaya produksi, dan keuntungan (Sukirno, 2008). Penelitian Terdahulu Romaully (2010) dengan judul jurnal Model Penawaran dan Permintaan Daging Ayam Ras Pedaging di Propinsi Kalimantan Selatan Dengan Pendekatan Persamaan Simultan. Penelitian ini menyimpulkan faktor yang berpengaruh pada permintaan daging ayam ras pedaging yaitu jumlah penduduk, harga daging ayam ras pedaging tingkat konsumen dan harga daging sapi tingkat konsumen (substitusi), sedangkan penawaran daging ayam ras pedaging dipengaruhi oleh jumlah karkas daging ayam ras pedaging, jumlah neto perdagangan daging ayam ras pedaging dan jumlah daging yang rusak/susut. METODE PENELITIAN Metode Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pasar Sentral, Pasar Sei Sikambing, dan Pasar Petisah. Daerah penelitian ditentukan secara purposive yakni ditetapkan secara sengaja dengan alasan ketiga pasar tersebut merupakan pasar yang memiliki luas lahan terbesar dan jumlah pedagang terbanyak diantara pasar yang ada di Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Medan Petisah. Metode Penentuan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen dan peternak ayam ras. Metode penentuan responden konsumen dilakukan dengan metode penelusuran (Accidental Sampling) yaitu pengambilan responden dari konsumen yang kebetulan sedang berbelanja ayam ras pedaging di lokasi 4 penelitian. Besar sampel konsumen dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 30 jiwa, masing-masing 10 responden di setiap pasar. Sedangkan pengumpulan sampel responden peternak ayam ras pedaging menggunakan metode pengambilan sampel bola salju (Snowball Sampling). Dari hasil penelitian, diperoleh besar sampel peternak yang memasok ayam ras sebanyak 15 orang dengan rincian ke Pasar Sentral, Pasar Sei Sikambing, dan Pasar Petisah masingmasing sebanyak 2, 4, dan 9 orang. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara kepada konsumen dan peternak ayam ras. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Utara, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, dan literatur yang mendukung penelitian. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan mempergunakan metode Ordinary Least Square (OLS) atau metode kuadrat terkecil dengan alat bantu SPSS 16.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ayam Ras Pedaging di Tingkat Konsumen di Pasar Tradisional Kota Medan Sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk memenuhi prinsip BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) yakni mengetahui sejauh mana model estimasi permintaan ayam ras pedaging mempunyai sifat-sifat yang tidak biasa, efisien dan konsisten hingga diperoleh model regresi terbaik. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dapat dilihat dari Grafik Histogram residualnya dan Grafik Normal P-P Plot hasil pengolahan dengan SPSS sebagai berikut: 5 Gambar 1. Grafik Histogram Jumlah Permintaan Ayam Ras Pedaging Gambar 2. Grafik Normal P-P Plot Jumlah Permintaan Ayam Ras Pedaging Dari kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa data model permintaan ayam ras terdistribusi dengan normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolineraritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) serta nilai koefisien korelasi diantara variabel bebasnya. Nilai VIF variabel harga daging ayam ras, pendapatan keluarga, jumlah tanggungan, dan harga ikan dencis sebesar 1,140; 1,456; 1,381; 1,379 < 10 dan nilai Tolerance-nya sebesar 0,878; 0,687; 0,724; 0,725 ˃ 0,1. Sedangkan nilai koefisien korelasi antar variabel bebasnya sebesar 0,259; 0,313; 0,109; 0,428; 0,475; 0,395 < 0,8. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas di dalam model persamaan ini. c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dapat dilihat dari Grafik Scatterplot Uji Park hasil pengolahan dengan SPSS seperti berikut: 6 Gambar 3. Grafik Scatterplot Uji Park Jumlah Permintaan Ayam Ras Pedaging Pada grafik terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Ini berarti tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada model persamaan. Setelah dilakukan uji asumsi klasik maka dapat diketahui hasil regresi linier berganda jumlah permintaan ayam ras pedaging sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Analisis Jumlah Permintaan Ayam Ras Pedaging Variabel (Constant) Harga Ayam Ras Pedaging (X1) Pendapatan Keluarga (X2) Jumlah Tanggungan (X3) Harga ikan dencis (X4) R2 F Hitung Koefisien Regresi 73,734 -0,002 1,040E-6 2,138 -0,001 0,725 16,507 t Hitung 2,864 -2,489 3,862 5,621 -1,919 Signifikan 0,008 0,020 0,001 0,000 0,066 0,000 Dari Tabel 1 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 73,734 – 0,002X1 + 0,00000104X2 + 2,138X3 – 0,001X4 Keterangan: Y = Jumlah ayam ras pedaging yang diminta (Kg/Bulan) X1 = Harga ayam ras pedaging (Rp/Kg) X2 = Pendapatan keluarga (Rp/Bulan) X3 = Jumlah tanggungan (Jiwa) X4 = Harga ikan dencis (Rp/Kg) Dari Tabel 1 diperoleh nilai R2 sebesar 0,725 yang berarti 72,5% variasi variabel terikat yaitu jumlah ayam ras pedaging yang diminta dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas yaitu harga ayam ras pedaging, pendapatan rata-rata 7 keluarga/bulan, jumlah tanggungan, dan harga ikan dencis, sedangkan sisanya 27,5% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Nilai F hitung yang diperoleh sebesar 16,507 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya faktor harga ayam ras pedaging, pendapatan rata-rata keluarga/bulan, jumlah tanggungan, dan harga ikan dencis secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging di tingkat konsumen di pasar tradisional Kota Medan. Sedangkan secara parsial adalah sebagai berikut: - Pengaruh Harga Ayam Ras Pedaging terhadap Jumlah Permintaan Ayam Ras Pedaging Koefisien regresi harga ayam ras pedaging sebesar -0,002 artinya jika harga naik sebesar Rp. 1 atau Rp. 1.000, maka jumlah permintaan ayam ras pedaging akan berkurang sebanyak 0,002 kg atau 2 kg. Nilai t hitung yang diperoleh adalah 2,489 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,020 ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel harga ayam ras pedaging secara parsial berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging. Harga dengan permintaan ayam ras pedaging mempunyai sifat hubungan yang berlawanan arah (negatif). - Pengaruh Pendapatan Rata-Rata Keluarga/Bulan terhadap Jumlah Permintaan Ayam Ras Pedaging Koefisien regresi pendapatan rata-rata keluarga/bulan sebesar 0,00000104 artinya jika pendapatan naik sebesar Rp. 1 atau Rp. 1.000.000, maka jumlah permintaan ayam ras pedaging akan bertambah sebanyak 0,00000104 kg atau 1,04 kg. Nilai t hitung yang diperoleh adalah 3,862 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel pendapatan rata-rata keluarga/bulan secara parsial berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging. Hubungan antara pendapatan dengan jumlah daging yang diminta adalah positif. - Pengaruh Jumlah Tanggungan terhadap Jumlah Permintaan Ayam Ras Pedaging Koefisien regresi jumlah tanggungan sebesar 2,138 artinya jika jumlah tanggungan bertambah sebanyak 1 orang, maka jumlah permintaan ayam ras 8 pedaging akan bertambah pula sebanyak 2,138 kg. Nilai t hitung yang diperoleh adalah 5,621 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel jumlah tanggungan secara parsial berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging. Jumlah permintaan ayam ras pedaging berhubungan positif dengan jumlah tanggungan. - Pengaruh Harga Ikan Dencis terhadap Jumlah Permintaan Ayam Ras Pedaging Koefisien regresi harga ikan dencis sebesar -0,001 artinya jika harga ikan dencis naik sebesar Rp. 1 atau Rp. 1.000, maka jumlah permintaan ayam ras pedaging akan berkurang sebanyak 0,001 kg atau 1 kg. Nilai t hitung yang diperoleh adalah 1,919 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,066 ˃ 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya variabel harga ikan dencis sebagai barang substitusi secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Ayam Ras Pedaging di Tingkat Peternak di Pasar Tradisional Kota Medan Sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk memenuhi prinsip BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dapat dilihat dari Grafik Histogram residualnya dan Grafik Normal P-P Plot hasil pengolahan dengan SPSS sebagai berikut: Gambar 4. Grafik Histogram Jumlah Penawaran Ayam Ras Pedaging 9 Gambar 5. Grafik Normal P-P Plot Jumlah Penawaran Ayam Ras Pedaging Dari kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa data model penawaran ayam ras terdistribusi dengan normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolineraritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) serta nilai koefisien korelasi diantara variabel bebasnya. Nilai VIF variabel harga jual peternak, biaya produksi, dan keuntungan sebesar 1,239; 1,589; 1,794 < 10 dan nilai Tolerance-nya sebesar 0,807; 0,629; 0,557 ˃ 0,1. Sedangkan nilai koefisien korelasi antar variabel bebasnya sebesar 0,040; -0,341; 0,558; < 0,8. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas di dalam model persamaan ini. c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dapat dilihat dari Grafik Scatterplot Uji Park hasil pengolahan dengan SPSS seperti berikut: Gambar 6. Grafik Scatterplot Uji Park Jumlah Penawaran Ayam Ras Pedaging Pada grafik terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Ini berarti tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada model persamaan. 10 Setelah dilakukan uji asumsi klasik maka dapat diketahui hasil regresi linier berganda jumlah penawaran ayam ras pedaging sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Analisis Jumlah Penawaran Ayam Ras Pedaging Variabel (Constant) Harga jual peternak (X1) Biaya produksi (X2) Keuntungan (X3) R2 F Hitung Koefisien Regresi -2112,660 0,088 3,991E-5 7,957E-5 0,972 129,207 t Hitung Signifikan -0,094 0,073 6,820 10,135 0,927 0,943 0,000 0,000 0,000 Dari Tabel 2 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = -2112,660 + 0,088X1 + 0,00003991X2 + 0,00007957X3 Keterangan: Y = Jumlah ayam ras pedaging yang ditawarkan (Kg/Periode) X1 = Harga jual peternak (Rp/Kg) X2 = Biaya produksi (Rp/Periode) X3 = Keuntungan (Rp/Periode) Dari Tabel 2 diperoleh nilai R2 sebesar 0,972 yang berarti 97,2% variasi variabel terikat yaitu jumlah ayam ras pedaging yang ditawarkan dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas yaitu harga jual peternak, biaya produksi, dan keuntungan, sedangkan sisanya 2,8% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Nilai F hitung yang diperoleh sebesar 129,207 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya faktor harga jual peternak, biaya produksi, dan keuntungan secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging di tingkat peternak di pasar tradisional Kota Medan. Sedangkan secara parsial adalah sebagai berikut: - Pengaruh Harga Jual Peternak terhadap Jumlah Penawaran Ayam Ras Pedaging Koefisien regresi harga jual peternak sebesar 0,088 artinya jika harga jual naik sebesar Rp. 1 atau Rp. 1.000, maka jumlah penawaran ayam ras pedaging akan bertambah sebanyak 0,088 kg atau 88 kg. Nilai t hitung yang diperoleh adalah 0,073 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,943 ˃ 0,05, maka H0 diterima 11 dan H1 ditolak yang artinya variabel harga jual peternak secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging. - Pengaruh Biaya Produksi terhadap Jumlah Penawaran Ayam Ras Pedaging Koefisien regresi biaya produksi sebesar 0,00003991 artinya jika biaya produksi naik sebesar Rp. 1 atau Rp. 100.000, maka jumlah penawaran ayam ras pedaging akan bertambah sebanyak 0,00003991 kg atau 3,991 kg. Nilai t hitung yang diperoleh adalah 6,820 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel biaya produksi secara parsial berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging. Besarnya biaya produksi sangat dipengaruhi oleh harga faktor produksi (input) yang dipergunakan untuk memproduksi barang. Jika harga faktor produksi naik, maka biaya produksi akan naik. - Pengaruh Keuntungan terhadap Jumlah Penawaran Ayam Ras Pedaging Koefisien regresi keuntungan sebesar 0,00007957 artinya jika keuntungan naik sebesar Rp. 1 atau Rp. 100.000, maka jumlah penawaran ayam ras pedaging akan bertambah sebanyak 0,00007957 kg atau 7,957 kg. Nilai t hitung yang diperoleh adalah 10,135 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel keuntungan secara parsial berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging. Banyaknya jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen tentu akan dipengaruhi besarnya keuntungan yang akan dihasilkan. Semakin besar keuntungan yang dihasilkan maka semakin banyak pula jumlah barang yang ditawarkan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari sisi permintaan bahwa variabel harga ayam ras pedaging, pendapatan rata-rata keluarga/bulan, jumlah tanggungan, dan harga ikan dencis secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging di tingkat konsumen di pasar tradisional Kota Medan. Secara parsial variabel harga ayam ras pedaging, pendapatan rata-rata keluarga/bulan, dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap permintaan ayam ras pedaging, sedangkan variabel 12 harga ikan dencis tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging di tingkat konsumen di pasar tradisional Kota Medan. Dari sisi penawaran bahwa variabel harga jual peternak, biaya produksi, dan kentungan secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging di tingkat peternak di pasar tradisional Kota Medan. Secara parsial variabel biaya produksi dan keuntungan berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging, sedangkan variabel harga jual peternak tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging di tingkat peternak di pasar tradisional Kota Medan. Saran Agar konsumen sebaiknya mengetahui harga terbaru ayam ras pedaging yang dijual di pasar sehingga dapat disesuaikan dengan pendapatan dan anggaran belanja yang disediakan. Konsumen juga harus lebih selektif memperhatikan kondisi dan bobot daging ayam ras pedaging yang segar ketika dibeli. Agar peternak ayam ras pedaging dapat mengembangkan usaha ternaknya dengan meminimumkan biaya produksi usahanya sehingga diperoleh keuntungan yang optimal. Bank maupun koperasi merupakan badan yang dapat membantu peternak dalam pembiayaan pengembangan usaha ternak ayam ras pedaging. Agar pemerintah dapat mendirikan koperasi ternak yang menyediakan sarana produksi yang bersubsidi bagi para peternak ayam ras pedaging, sehingga dapat membantu peternak dalam memenuhi ketersediaan sarana produksi dengan harga yang terjangkau demi kelangsungan usaha peternak. Pemerintah juga sebaiknya berperan dalam memperbaiki dan menjaga kestabilan harga ayam ras pedaging di pasar tradisional Kota Medan. Agar peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai analisis usaha dan pemasaran ternak ayam ras pedaging yang ada di Kota Medan mengingat ayam ras pedaging memiliki prospek yang baik ke depannya. DAFTAR PUSTAKA Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Utara. 2011. Statistik Peternakan 2011. Medan. Ginting, Kartiani. 2013. Ayam Broiler http://kartianiginting.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-false-false-inx-none-x.html. Akses tanggal 3 Maret 2014. Medan. 13 Romaully, M. 2010. Model Penawaran dan Permintaan Daging Ayam Ras Pedaging di Propinsi Kalimantan Selatan Dengan Pendekatan Persamaan Simultan. Jurnal Online. Sukirno, S. 2008. Mikroekonomi Teori Pengantar (Edisi Ketiga). RajaGrafindo Persada. Jakarta. 14