Metode – Metode Instruksional Dina Amelia/ 702011094 1. Peer Tutoring Tutor sebaya adalah seorang/ beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa-siswa tertentu yang mengalami kesulitan belajar. Penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya diharapkan tiap siswa lebih terbuka dan saling komunikasi antara siswa satu dengan siswa yang lain, sehingga diharapkan dapat melatih kecakapan komunikasi. Fungsi lainnya adalah dengan adanya tutor sebaya, siswa yang kurang aktif menjadi aktif karena tidak malu untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara bebas, sehingga akan tercipta pembelajaran yang menyenangkan. Pada pembelajaran tutor sebaya, baik tutor maupun yang ditutori sama-sama diuntungkan, bagi tutor akan mendapat pengalaman sedangkan yang ditutori akan lebih kreatif dalam menerima pelajaran. Pembelajaran tutor sebaya pada dasarnya sama dengan program bimbingan yang bertujuan untuk memberikan bantuan dalam pembelajaran siswa yang lambat, sulit dan gagal dalam belajar, agar dapat mencapai hasil belajar secara optimal, bahwa pengajaran tutorial bertujuan memberikan bantuan pada siswa atau peserta didik agar dapat mencapai prestasi belajar. Langkah-langkah dalam metode pembelajaran tutor sebaya adalah sebagai berikut: a. Materi yang dipilih yaitu materi yang memungkinkan dapat dipelajari siswa secara mandiri. Materi pelajaran dibagi dalam sub-sub materi. b. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, sebanyak sub-sub materi yang akan disampaikan oleh guru. Siswasiswa yang pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya. c. Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari suatu sub materi. Setiap kelompok dipandu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya. d. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di kelas maupun di luar kelas. e. Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi atau penyelesaian soalnya di depan kelas, sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Guru bertindak sebagai narasumber utama. f. Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan sesuai dengan urutan sub materi, beri kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman siswa yang perlu dirumuskan. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tutor sebaya a. Kelebihan Kelebihan metode pembelajaran tutor sebaya adalah sebagai berikut: 1) Adakalanya hasilnya baik bagi beberapa anak yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada guru. 2) Bagi tutor akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang dibahas. Dengan memberitahukan kepada anak lain seolah-olah ia menelaah serta menghafalkannya kembali. 3) Bagi tutor, merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran. 4) Mempererat hubungan antara sesama siswa sehingga mempertebal perasaan sosial. b. Kekurangan Di samping mempunyai kelebihan, metode pembelajaran tutor sebaya juga mempunyai beberapa kekurangan sebagai berikut: 1) Siswa yang dibantu sering belajar kurang serius, karena hanya berhadapan dengan kawannya, sehingga hasilnya kurang memuaskan. 2) Ada beberapa anak yang menjadi malu bertanya, karena takut rahasianya diketahui kawannya. 3) Pada kelas-kelas tertentu pekerjaan tutoring akan sukar dilaksanakan, karena perbedaan jenis kelamin antara tutor dengan siswa yang diberi program perbaikan (yang ditutori). 2. Metode Ceramah Metode tersebut berbentuk penjelasan pengajar kepada siswa dan biasanya diikuti dengan Tanya jawab tentang isi pelajaran yang belum jelas. Yang perlu dipersiapkan pengajar adalah daftar topik yang akan diuraikan dan media visual yang sederhana. Metode ini tepat untuk diterapkan bila: kegiatan instruksional baru dimulai, waktu terbatas, jumlah pengajar sedikit. Metode tersebut memilki keterbatasan, yaitu: partisipasi siswa rendah, kemajuan siswa sulit dipantau, perhatian dan minat siswa tidak dapat dipantau. 3. Metode Demonstrasi Yaitu mengambil contoh pelaksanaan suatu keterampilan atau proses kegiatan. Namun dibutuhkan keahlian dalam mendemontrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya. Setelah demontrasi, siswa diberi kesempatan latihan keterampilan yang sama dibawah pengawasan pengajar. Metode ini dapat digunakan bila: kegiatan instruksional bersifat formal, magang atau latihan kerja. Materi pelajaran berbentuk keterampilan psikomotorik, petunjuk sederhana, bahasa asing, dan prosedur pelaksanaan. Pengajar bermaksud menyederhanakan penyelesaian kegiatan yang panjang, dan menunjukkan suatu standar penampilan. 4. Metode Diskusi Yaitu interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan pengajar untuk menganalisis, menggali, atau memperdebatkan topik tertentu. Untuk menggunakan metode ini pengajar harus: menyediakan bahan, topik atau masalah yang akan didiskusikan, menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas, menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis, dan meringkas, membimbing diskusi, sabar terhadap kelompok yang lambat, awas terhadap kelompok yang kebingungan. Metode tersebut tepat digunakan untuk: tahap menengah atau tahap akhir proses belajar, pelajaran formal atau magang, perluasan pengetahuan siswa, belajar mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan, membiasakan siswa berhadapan dengan berbagai pendekatan, interpretasi, dan kepribadian, dan menghadapi masalah secara berkelompok. Namun metode ini memilki keterbatasan, yaitu: menyita waktu lama, mensyaratkan siswa mempunyai latar belakang yang cukup dalam topik atau masalah yang didiskusikan, tidak tepat digunakan pada tahap awal. 5. Metode Studi mandiri Yaitu berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau penelitian oleh siswa tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Metode ini dapat berupa: memberi daftar bacaan sesuai kebutuhan siswa, menjelaskan hasil yang diharapkan, mempersiapkan tes untuk menilai keberhasilan siswa. Metode ini diterapkan: pada tahap akhir proses belajar, dapat digunakan pada semua mata pelajaran, menunjang metode instruksional lainnya, meningkatkan kemampuan kerja siswa, mempersiapkan kenaikan tingkat siswa, memberi kesempatan kepada siswa untuk memperdalam minatnya tanpa dicampuri siswa lain. Namun metode ini hanya dapat digunakan bila siswa menentukan sendiri tujuannya dan dapat memperoleh sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. 6. Metode Simulasi Menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan: pada tahap permulaan diperlukan tingkat di bawah realitas. Siswa diharapkan mengidentifikasi lokasi tujuan, sifat-sifat benda, tindakan yang sesuai dengan kondisi tertentu, dan sebagainya. Pada tahap pertengahan diperlukan tingkat realitas yang memadai. Siswa diharapkan dapat mempelajari sesuatu dalam kaitan dengan pengetahuan yang lebih luas dan memulai mengkoordinasikan keterampilan-keterampilan. Pada tahap akhir diperlukan tingkat realitas yang tinggi, dan siswa diharapkan dapat melakukan pekerjaan seperti seharusnya. Metode ini sesuai diterapkan untuk: semua tahap belajar, pendidikan formal dan magang, memberikan kejadian-kejadian analogis, memungkinkan praktik dan umpan balik dengan resiko kecil, diprogramkan sebagai alat pelajaran mandiri. Kelemahannya: biaya pengembangan tinggi dan butuh waktu lama, alat-alat yang mahal, resiko tinggi bagi siswa dan pengajar. 7. Metode Computer Assisted Learning (CAL) Yaitu kegiatan belajar yang sangat berstruktur dengan menggunakan komputer. Siswa diminta memcahkan masalah melalui komputer kemudian mendapatkan umpan balik atas jawabannya. CAL memberikan kesempatan bagi siswa untuk maju menurut kecepatan masing-masing. Metode ini dapat digunakan pada setiap tingkatan pengetahuan. Kesulitan penggunaan metode ini: pengembangan program CAL membutuhkan biaya tinggi dan waktu lama, pengadaan dan pemeliharaan alat mahal. 8. Metode Role Play Metode yang berbentuk interaksi antara dua atau lebih siswa tentang suatu topik atau situasi dengan melakukan peran terbuka. Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan siswa mempraktikkan isi pelajaran dan menemukan masalah yang akan dihadapi dalam pelaksanaan sesungguhnya. Metode ini memerlukan observasi yang cermat dari pengajar untuk menunjukkan kekurangan setiap peran yang dilakukan siswa. 9. Metode Deduktif Dimulai dengan pemberian penjelasan tentang prinsip-prinsip isi pelajaran, kemusian disusul dengan penerapannya pada situasi tertentu. Metode ini bergerak dari yang bersifat umum ke khusus. Metode ini tepat digunakan bila: siswa belum mengenal pengetahuan yang sedang dipelajarinya, isi pelajaran meliputi terminologi, teknis dan bidang yang kurang membutuhkan proses berpikir kritis, pengajaran mengenai pelajaran tersebut mempunyai persiapan yang baik dan pembicara yang baik, dan waktu yang tersedia singkat. 10. Metode Induktif Siswa dibimbing untuk mensintesis, menemukan, dan menyimpulkan prinsip dasar dari kasus yang diberikan yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip dari suatu pelajaran. Metode ini disebut metode discovery atau Socratic. Metode ini digunakan bila: siswa telah mengenal atau berpengalaman terhadap pelajaran tersebut, yang akan diajarkan keterampilan komunikasi, sikap, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan, pengajar adalah pendengar yang baik, fleksibel, sabar, dan waktu yang tersedia cukup panjang. Berikut dikemukakan tabel yang menunjukkan hubungan metode dan kemampuan dalam TIK. Tabel Hubungan antara Metode dengan Kemampuan yang akan dicapai NO METODE KEMAMPUAN DALAM TIK 1 Ceramah Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur 2 Demontrasi Melakukan suatu keterampilan berdasarkan standar prosedur tertentu 3 Diskusi Menganalisis/memecahkan masalah 4 Studi Mandiri Menjelaskan/menganalisis/mensisntesis/mengevaluasi sesuatu yang bersifat kognitif dan psikomotorik 5 Latihan dengan Melakukan suatu keterampilan Teman 6 Simulasi Menjelaskan, menerapkan dan menganalisis suatu konsep dan prinsip 7 Studi Kasus Menganalisis/memecahkan masalah 8 CAL Menjelaskan, menerapkan, menganalisis. Mensintesis, mengevaluasi sesuatu 9 Bermain Peran Menerapkan suatu konsep, prinsip atau prosedur 10 Tutorial Menjelaskan, menerapkan, menganalisis suatu konsep, prinsip dan prosedur 11 Deduktif Menjelaskan, menerapkan, menganalisis suatu konsep, prinsip dan prosedur 12 Induktif Mensintesis suatu konsep, prinsip atau perilaku