BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan PT

advertisement
BAB 3
OBJEK DAN METODA PENELITIAN
3.1
Profil Perusahaan
PT. Kharisma pemasaran Bersama Nusantara mengawali perjalanan sejak
tahun 1968 sebagai sebuah lembaga yang disebut Kantor Pemasaran Bersama
PT. Perkebunan Nusantara (KPB-PTPN) yang bergerak dalam bidang jasa
pemasaran hasil perusahaan perkebunan milik negara. Pada tahun 2009 KPBPTPN bertransformasi menjadi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
(PT. KPB Nusantara). PT. KPB Nusantara berkantor pusat di Jakarta dan
memiliki 2 cabang yang bertempat di Medan dan Surabaya.
PT. KPB Nusantara adalah perusahaan perseroan yang merupakan anak
perusahaan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) I s/d XIV dan PT. RNI yang
bergerak di bidang pemasaran komoditas PTPN I s/d XIV. Melalui perjanjian
antara PTPN I s/d XIV dan PT RNI Tentang Pendirian Perseroan Terbatas di
bidang pemasaran komoditas perkebunan pada tanggal 16 November 2009 di
hadapan notaris N.M Dipo Nusantara Pua Upa SH Jakarta
dan telah
mendapatkan pengesahan status badan hukum berdasarkan Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU60488.AH.01.01.Tahun 2009 tertanggal 11 Desember 2009. Perubahan status
menjadi Perseroan Terbatas tersebut sebagai bentuk bahwa PT. KPB
Nusantara merupakan bagian yang tak terpisahkan dari strategi PTPN I s/d
XIV dan PT. RNI untuk memaksimalkan potensi keekonomian melalui
penyusunan ulang komponen korporat dalam PT. KPB Nusantara dalam
rangka meningkatkan performa perusahaan yang bergerak dibidang
pemasaran komoditas dan mampu berkompetisi dalam pasar domestik dan
internasional.
3.2
Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT. KPB Nusantara adalah menjadi Perusahaan penyedia Jasa
Pemasaran dan Logistik komoditas perkebunan yang terpercaya di tingkat
regional Asia.
35
36
Misi PT. KPB Nusantara adalah :
1. Menyelenggarakan pemasaran komoditas perkebunan Indonesia dengan
berpegang pada prinsip-prinsip ekonomi untuk memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi produsen dan pembeli.
2. Berkontribusi pada peningkatan daya saing komoditas perkebunan
Indonesia, khususnya komoditas dan produk hilir perkebunan BUMN di
Pasar global dan pasar domestic melalui jasa logistik yang mampu
menurunkan biaya logistik, memperlancar arus barang dan meningkatkan
pelayanan logistik.
3. Menunjang terciptanya efisiensi BUMN Perkebunan.
4. Mendorong terintegrasinya kegiatan usaha BUMN Perkebunan.
5. Menjamin ketersediaan barang baik kuantitas maupun kualitas.
3.3
Kegiatan Usaha Perusahaan
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT. KPB Nusantara memiliki 2
segmen usaha yang saling melengkapi satu sama lain yaitu pemasaran
komoditas dan layanan logistik. Layanan bisnis yang dikelola oleh PT. KPB
Nusantara mencakup aspek rantai suplai industri perkebunan, mulai dari
penanganan produk, pengelolaan gudang dan fasilitas penimbunan, bongkar
muat.
Kegiatan pemasaran atau penjualan komoditas dilakukan dengan
mekanisme lelang dan tender yang diselenggarakan secara terjadwal oleh
kantor pusat PT. KPB Nusantara yang berada di Jakarta. Komoditas yang
dipasaran adalah minyak sawit, karet, teh , kopi, kakao, dan tetes. Selain itu,
tender penjualan kopi dan kakao dilaksanakan di kantor cabang PT. KPB
Nusantara di Surabaya, sedangkan pelaksanaan tender penjualan inti sawit
dan turunannya dilaksanakan oleh kantor cabang PT. KPB Nusantara di
Medan. Adapun frekwensi dan jadwal penjualan berbagai komoditas adalah
sebagai berikut :
37
Tabel 3.1 - Tabel Jadwal Auction
Komoditas
Penyelenggaraan
Jadwal
dalam setahun
Hari
Jam
Minyak Sawit
237
Senin - Jumat
15.00 WIB
Karet
224
Senin - Kamis
14.00 WIB
Teh
50
Rabu
10.00 WIB
Gula Pasir
35
Sesuai Ketersediaan
10.00 WIB
Barang
Tetes
22
Sesuai Ketersediaan
10.00 WIB
Barang
Pada layanan logistik tahap awal, portofolio layanan ini adalah
memasarkan serangkaian jasa logistik berupa transportasi baik angkutan laut
maupun darat untuk skala industri menengah dan besar, dan menyediakan
variasi solusi proses supply chain untuk kebutuhan industri processing dan
manufacturing berbasis komoditas perkebunan. Pada akhir periode 2013,
layanan logistik semakin berkembang dengan penawaran jasa transportasi,
pergudangan, custom clearance, dan collateral management.
Selain kedua segmen bisnis tersebut terdapat pula 1 pendukung bisnis
yaitu Analisa dan Informasi Pasar. PT. KPB Nusantara melaksanakan fungsi
market intelligence meliputi pengolahan dan analisis data informasi pasar
yang selanjutnya digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan
dalam rangka upaya memperoleh kemungkinan harga terbaik komoditas.
Kemudian informasi tersebut digunakan untuk kepentingan PTPN dan PT.
RNI
3.4
Produk-Produk dan Bisnis Perusahaan
PT. KPB Nusantara merupakan perusahaan yang memasarkan komoditas
perkebunan dari PTPN I s/d XIV. Adapun produk komoditas perkebunan
PTPN yang dipasarkan melalui PT. KPB Nusantara adalah tersebut adalah :
38
1. Minyak sawit (Crude Palm Oil dan turunannya)
2. Kakao
3. Gula
4. Karet
5. Teh
6. Tetes
7. Kopi
Selain dari memasarkan komoditas perkebunan dari PTPN I s/d XIV, PT.
KPB Nusantara juga melakukan kegiatan usaha di Bidang Logistik
Komoditas
Perkebunan
yang
merupakan
kelanjutan
Pengembangan Usaha Bidang Logistik pada tahun 2013.
3.5
Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada PT. KPB Nusantara sebagai berikut :
Gambar 3.1 - Struktur Organisasi
pelaksanaan
39
3.6
Uraian Tugas
Uraian tugas pada PT. KPB Nusantara sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris
a. Melaksanakan fungsi pengawasan atas kebijakan Direksi dan
memberi nasehat terhadap pelaksanaan tugas operasional direksi
b. Memantau efektivitas penerapan tata kelola secara bertahap dalam
upaya memastikan tercapainya prinsip-prinsip dan tata kelola di dalam
organisasi PT. KPB Nusantara
2. Direksi
a. Mengelola PT. KPB Nusantara sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, peraturan perundangundangan yang belaku dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
b. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis PT. KPB
Nusantara dalam membentuk rencana korporasi dan rencana bisnis.
c. Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di
setiap divisi
d. Mengendalikan sumber daya manusia PT. KPB Nusantara secara
efektif dan efisien.
e. Menciptakan sistem pengendalian intern dan manajemen resiko,
menjamin terselenggaranya fungsi audit intern perusahaan dalam
setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan Satuan Kerja
Audit Internal PT. KPB Nusantara sesuai dengan arahan yang
diberikan dewan komisaris
f. Memperhatikan kepentingan yang wajar bagi pemangku kepentingan
PT. KPB Nusantara
3. Bagian Corporate Secretary
a. Memberikan pelayanan legal audit dan legal opinion berbagai
masalah hukum dan legal drafting/legal review atas peraturan, tata
tertib, perjanjian kerja bersama, dll.
b. Menangani permasalahan hukum yang berkaitan dengan operasional
perusahaan bersama dengan corporate lawyer
c. Melakukan persiapan dan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS)
d. Menyimpan dokumen hasil rapat direksi dan membuat notulen rapat
40
e. Melakukan persiapan rapat-rapat direksi baik secara internal maupun
dengan pihak ketiga dan berkoordinasi dengan bagian terkait yang
berkaitan dengan urusan pertemuan dimaksud
f. Pengorganisasian rapat-rapat Direksi dan rapat gabungan antara
Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk antara lain perencanaan dan
pelaksanaan rapat.
g. Penyelenggaraan catatan-catatan PT. KPB Nusantara, termasuk
pembuatan, pemeliharaan, dan penyimpanannya
h. Pengelolaan daftar pemegang saham, termasuk administrasi dan
registrasi saham
i. Mencermati, mengikuti, dan memastikan bahwa PT. KPB Nusantara
telah mematuhi terhadap ketentuan perundang-undangan.
j. Melaksanakan promosi secara efektif dan efisien.
4. Kantor cabang Medan
a. Menyusun rencana kerja logistik mengikuti jasa transportasi darat,
laut, dan custom clearance.
b. Memasarkan jasa-jasa transportasi laut dan darat untuk komoditas
Crude Palm Oil (CPO), karet, dan teh.
c. Menyusun rencana pengapalan lokal dan ekspor komoditas CPO,
karet, dan teh
d. Membantu memonitor persediaan komoditas dari para produsen yang
siap dikapalkan dan meneliti kontrak penjualan
e. Mengurus dokumen terkait dengan proses pengapalan komoditas
f. Mengawasi pelaksanaan stuffing container di pelabuhan muat
g. Membantu memonitor pelaksanaan pengapalan di pelabuhan Belawan
dan Dumai
h. Memonitor proses pembayaran dan pencairan Letter of Credit (L/C)
i. Membuat laporan kegiatan operasional bulanan dan tahunan untuk
diserahkan kepada kantor pusat.
j. Menyelenggarakan tender penjualan komoditas yang dilimpahkan
oleh kantor pusat.
41
5. Kantor cabang Surabaya
a. Menyusun rencana kerja logistik mengikuti jasa transportasi darat dan
custom clearance.
b. Memasarkan jasa-jasa transportasi darat untuk komoditas CPO dan
karet.
c. Menyusun rencana pengapalan ekspor komoditas karet, teh, kopi, dan
kakao.
d. Membantu memonitor persediaan komoditas dari para produsen yang
siap dikapalkan dan meneliti kontrak penjualan.
e. Mengurus dokumen terkait proses pelaksanaan pengapalan komoditas.
f. Memantau pembukaan L/C atas kontrak yang jatuh tempo.
g. Mengawasi pelaksanaan stuffing container di gudang PTPN terkait
h. Memonitor pembayaran/pencairan L/C
i. Menerbitkan Surat Perintah Setor (SPS) Tetes.
j. Membuat laporan bulanan untuk diserahkan kepada kantor pusat.
k. Melakukan peningkatan kualitas karyawan secara berkelanjutan
melalui pendidikan dan pelatihan.
l. Menyelenggarakan tender penjualan komoditas yang dilimpahkan
oleh kantor pusat.
6. Bagian pemasaran sawit
a. Menyusun rencana penjualan tiap bulan yang disesuaikan dengan
volume yang diserahkan oleh produsen
b. Membuat rencana penyerahan barang untuk masing-masing produsen
c. Melaksanakan tender penjualan CPO
d. Membuat laporan realisasi tender, penjualan bulanan dan tahunan
sesuai jadwal penyelesaiannya
e. Melaksanakan studi banding dan kunjungan ke produsen sawit
f. Monitoring stok, rekonsiliasi penutupan kontrak, menjaga konsistensi
mutu, dan ketepatan waktu delivery dan melakukan rapat-rapat
koordinasi tentang pedoman penjualan CPO
7. Bagian pemasaran teh, kopi, dan kakao
a. Menyusun rencana penjualan tiap bulan yang disesuaikan dengan
volume yang diserahkan oleh produsen.
b. Membuat rencana penyerahan barang untuk masing-masing produsen
42
c. Melaksanakan lelang (auction) teh setiap hari Rabu di kantor pusat
PT. KPB Nusantara
d. Memantau pembukaan L/C atas kontrak yang jatuh tempo dan
mengadakan selesi terhadap pembeli yang diperkenankan membayar
tanpa L/C.
e. Membuat dan meneliti kontrak-kontrak penjualan.
f. Menerima dan mengadministrasikan dengan tertib dan teratur contoh
teh yang diterima dari produsen
g. Memantau pelaksanaan pembuatan dokumen Surat Pernyataan Mutu
(SPM) teh.
8. Bagian pemasaran karet, gula, dan tetes
a. Menyusun rencana penjualan tiap bulan yang disesuaikan dengan
volume yang diserahkan oleh produsen
b. Membuat rencana penyerahan barang produk untuk masing-masing
produsen
c. Melaksanakan tender karet setiap hari Senin s/d Jumat di kantor pusat
PT. KPB Nusantara
d. Memantau pembukaan L/C atas kontrak yang jatuh tempo dan
mengadakan seleksi terhadap pembeli yang diperkenankan melakukan
pembayaran tanpa L/C.
e. Membuat dan meneliti kontrak-kontrak penjualan
f. Mengumpulkan dan menghimpun informasi tentang data-data taksasi
produksi, rencana penjualan, perkembangan harga dan lain-lain untuk
komoditas tetes.
g. Membuat analisis pasar gula dan tetes dalam negeri dan luar negeri.
h. Inventarisasi sarana dan prasarana antara lain : tangki tetes di PG,
pelabuhan, angkutan darat, angkutan lain, dll.
i. Membuat Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) dan ditindaklanjuti dengan
pembuatan Surat Perintah Setor (SPS), penerbutan Surat Perintah
Penyerahan Barang (SPPB) atau DO, dan berita acara serah terima
yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh PT. KPB Nusantara
cabang Surabaya.
43
j. Menyusun dan membuat laporan perhitungan hasil provenue
penyerahan dan penjualan tetes serta menyampaikan kepada produsen
tetes terkait.
9. Bagian analisis informasi pasar
a. Penataan dan pengembangan sistem informasi manajemen pemasaran
dan logistik yang handal sehingga diharapkan informasi yang
dihasilkan berkualitas, tepat guna, tepat isi dan tepat waktu, sebagai
bahan analisis untuk mendukung kebijakan pemasaran dan keputusan
harga penjualan, dan membangun komunikasi aktif dengan pengguna
informasi di lingkup manajemen PT. KPB Nusantara
b. Mencari informasi harga pasar berkisar pada topik tentang daya serap
pasar (harga, stok, supply/demand, produksi-konsumsu, regulasi,
keadaan cuaca, dll), situasi persaingan (harga komoditas substitusi,
gerakan pelaku utama pasar dan pengikut lainnya, dll), dan distribusi
komoditas serta prediksi harga dalam periode waktu tertentu dan
perkiraan pasar dari para analis terkemuka.
c. Berlangganan
Reuters,
buku/terbitan/laporan,
jurnal
mengenai
komoditas-komoditas perkebunan
d. Melaksanakan pembuatan laporan dan meningkatkan kualitas materi
laporan sebagai bahan pertimbangan kepada para produsen dan bagian
operasional
e. Mengisi website secara reguler hasil lelang/tender komoditas,
menyajikan data yang akurat bagi para produsen, distribusi informasi
yang efisien dan efektif.
f. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pada bidang
analisis dan informasi pasar melalui program pelatihan internal
maupun eksternal, seminar dan konferensi tahunan komoditas, serta
meningkatkan keterampilan dalam bidang teknologi komputer.
44
10. Bagian keuangan
a. Mengelola sumber keuangan perusahaan berdasarkan Rencana Kerja
Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah disetujui Rapat Umum
Pemegang Saham(RUPS).
b. Melaksanakan pembayaran biaya polis asuransi meliputi asuransi baru
dan perpanjangan polis seperti; CIT/CIS, kebakaran, dan personal
accident.
c. Menjadi counterpart pemeriksaan keuangan
d. Menyusun laporan keuangan konsolidasi bulanan, triwulan, dan
laporan tahunan.
e. Melaksanakan rekonsiliasi rekening koran (R/K) Umum/Penjualan,
pemeriksaan
laporan
keuangan,
counterpartBadan
Pemeriksa
Keuangan (BPK)/Kantor Akuntan Publik (KAP), dan rekonsiliasi
hutang atau piutang PTPN I s/d XIV dan PT. RNI.
f. Melaksanakan penagihan Imbal Jasa dan nota debet kepada PTPN I
s/d XIV dan PT. RNI.
g. Melaksanakan penghitungan perpajakan
h. Mengelola pengalokasian keuangan perusahaan sesuai RKAP dan
prinsip akuntansi.
i. Mengidentifikasi,
memetakan, dan melakukan mitigasi
risiko
keuangan dan bisnis.
j. Membuat laporan pengendalian risiko setiap triwulan
k. Menyusun laporan manajemen.
11. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum
Bidang SDM :
a. Menyusun rencana kerja tahunan, triwulan, dan bulanan
b. Membuat daftar dan memonitor kekuatan tenaga kerja perusahaan
tahun 2014 dan mencatat perubahannya secara periodik
c. Melaksanakan rekonsiliasi kepersertaan Dana Pensiun Badan Usaha
Negara (DAPENBUN)
d. Menyusun daftar penghasilan karyawan sesuai aturan perusahaan
e. Melaksanakan pembayaran atau penyetoran hak atau kewajiban
karyawan tepat waktu
f. Menyempurnakan uraian tugas dan sistem SDM perusahaan
45
g. Melaksanakan administrasi penilaian prestasi karyawan secara
periodik
h. Memonitor pelaksanaan kedisiplinan karyawan secara periodik
i. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan karyawan
j. Mengelola restitusi biaya kesehatan karyawan aktif, dan membantu
PTPN I s/d XIV melayani penggantian biaya kesehatan dan jaminan
rumah sakit para karyawan pensiun yang bertempat tinggal di sekitar
Jakarta
k. Membuat laporan manajemen bulanan, triwulan, dan bulanan
Bidang Teknologi Informasi :
a. Memastikan
penerapan
ERP
IFS
pada
kegiatan
operasional
pemasaran, logistik, analisa pasar dan keuangan baik
b. Menyempurnakan aplikasi sistem personalia
c. Memelihara jaringan komputer dan server di kantor pusat dalam
melayani komputerisasi seluruh bagian dan cabang
d. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan unit komputer di kantor
pusat dan cabang baik perangkat lunak maupun perangkat keras
e. Meningkatkan komunikasi data dengan para produsen melalui jalur
internetdan pemanfaatan website PT. KPB Nusantara.
f. Memelihara aplikasi programkomputer lain yang telah berjalan.
g. Membuat laporan manajemen bulanan, triwulan, dan tahunan.
Bidang umum :
a. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa
b. Memonitor persediaan barang-barang dan alat tulis kantor
c. Pemeliharaan gedung dan inventaris perusahaan
d. Mengadakan sistem komputerisasi secara terpadu sesuai dengan
kebutuhan perusahaan
e. Melaksanakan pembayaran rekening listrik dan telepon
f. Mengelola biaya tamu dalam rangka rapat, auction atau tender, dll
g. Mengelola penggunaan kendaraan dinas meliputi pemeliharaan,
pemakaian bahan bakar, biaya parkir, perpanjangan STNK, dan
asuransi
h. Mengagendakan surat masuk/keluar
i. Melaksanakan pengiriman dokumen/surat
46
j. Membuat laporan manajemen bulanan, triwulan, dan tahunan
12. Bagian logistik
a. Menyusun rencana kerja logistik mengikuti jasa transportasi darat,
laut dan custom clearance
b. Memasarkan jasa transportasi laut dan darat untuk komoditas CPO
c. Menyiapkan sarana transportasi laut dan darat
d. Mempersiapkan pembentukan unit kerja logistik
e. Melakukan persiapan operasional tangki timbun di Jambi
f. Membantu memonitor persediaan komoditas dari para produsen yang
siap dikapalkan dan meneliti kontrak penjualan
g. Mengurus dokumen terkait proses pengapalan komoditas.
h. Mengawasi pelaksanaan stuffing container di pelabuhan muat
i. Memonitor pelaksanaan pengapalan di pelabuhan-pelabuhan muat dan
bongkar
j. Mengamati pesediaan, penerimaan, dan pengeluaran teh dari produsen
yang dikelola oleh Perusahaan Pelayanan Jasa Kepelabuhanan (PPJK)
Tanjung Priok
k. Mempersiapkan instruksi pengapalan dan dokumen lainnya guna
memperlancar pelaksanaan pengapalan teh sesuai dengan kontrak
penjualan dan ketentuan syarat L/C
l. Mengawasi pelaksanaan stuffing container di pelabuhan Tanjung
Priok
m. Melakukan mitigasi risiko atas pelaksanaan pengelolaan logistik
komoditas
n. Menyusun laporan manajemen
13. Biro Satuan Pengawasan Intern
a. Menyusun Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) dan RKAP
b. Melaksanakan pemeriksaan rutin baik di kantor pusat dan kantor
cabang
c. Melaksanakan tugas-tugas lainnya seperti pemeriksaan khusus,
counterpart eksternal audit dan lain-lain sesuai kebutuhan.
47
3.7
Prosedur siklus pendapatan PT. Kharisma Pemasaran Bersama
Nusantara
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPB Nusantara)
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran atau penjualan
komoditas perkebunan dengan menggunakan sistem lelang (auction). Produk
komoditas yang dijual atau dipasarkan oleh PT. KPB Nusantara adalah
produk komoditas dari PTPN I s/d XIV. Oleh karena itu atas jasa pemasaran
yang dilakukan PT. KPB Nusantara maka PT KPB Nusantara berhak atas
imbal jasa sebesar 0,25% dari penjualan komoditas masing-masing PTPN
tersebut. Salah satu siklus yang berperan penting dalam perusahaan adalah
siklus pendapatan mengingat siklus pendapatan ini merupakan sumber
pendapatan utama dari PT. KPB Nusantara. Siklus pendapatan terdiri dari
sales order, credit approval, shipping, billing and receivable, dan cash
receipt. Pengendalian internal tentu diperlukan untuk menunjang terciptanya
siklus pendapatan yang baik karena dengan pengendalian internal yang
memadai tentunya dapat meminimalisir penyimpangan yang mungkin terjadi
pada prosedur-prosedur dalam siklus pendapatan. Adapun prosedur-prosedur
dalam siklus pendapatan pada PT. KPB Nusantara sebagai berikut :
3.7.1
Sales Order
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil sampel pada penjualan
komoditas teh, pada dasarnya prosedur siklus pendapatan pada PT. KPB
Nusantara sama pada setiap komoditasnya yang membedakan adalah
perlakuan dari masing-masing komoditas yang berbeda-beda.
1. Pembeli mendaftarkan diri sebagai peserta auction kepada Bagian
Pemasaran, kemudian Bagian Pemasaran memberikan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh pembeli tersebut. Setelah pembeli menyerahkan
seluruh persyaratan yang diperlukan maka Bagian Corporate Secretary
memeriksa kelengkapan dan legalitas persyaratan tersebut.
2. Bagian
Pemasaran
melakukan
interview
dengan
pembeli
untuk
mengetahui jenis teh yang dibutuhkan oleh pembeli. Selanjutnya pembeli
akan dimasukan ke dalam daftar pembeli teh.
3. Bagian Pemasaran Teh, Kopi, dan Kakao mengirimkan jadwal auction
dan daftar pembeli teh kepada PTPN yang kemudian PTPN mengirimkan
48
rencana penjualan teh per minggu berikut dengan sampel teh kepada
Bagian Pemasaran Teh, Kopi, dan Kakao. Lihat gambar 3.3
4. Urusan Analisa Pasar Karet, Teh, Kopi, dan Kakao mencari, mengolah,
dan melakukan analisa harga pasar yang kemudian dituangkan dalam
Hasil Analisis Situasi Pasar Teh Dunia yang kemudian disahkan oleh
Bagian Analisa dan Informasi Pasar lalu dikirimkan ke Bagian Pemasaran
Teh, Kopi, dan Kakao dan PTPN. Lihat gambar 3.4
5. Quality Control teh dilakukan oleh Urusan Quality Control Teh terhadap
teh yang dikirim oleh PTPN. Urusan Quality Control mensortir sampel
teh yang akan diuji dan yang akan dikirimkan kepada pembeli. Setelah
dilakukan pengujian mutu sampel teh, Urusan Quality Control
memberikan penilaian dalam skoring mutu teh yang disetujui oleh Bagian
Pemasaran Teh, Kopi, dan Kakao dan disahkan oleh direksi kemudian
dikirimkan ke PTPN. Lihat gambar 3.5
6. Persiapan auction teh dilakukan ketika Bagian Pemasaran Teh, Kopi, dan
Kakao menerima informasi jumlah teh siap jual per minggu dan sampel
teh dari PTPN kemudian membuat katalog auction yang dikirimkan
kepada PTPN dan pembeli. Lihat gambar 3.6
7. Penentuan price idea teh secara final dilakukan oleh Pelaksana Auction
berdasarkan price idea dari Urusan Pemasaran Teh, Kopi, dan Kakao;
skoring mutu teh dari Urusan Quality Control yang kemudian kedua
dokumen tersebut disahkan oleh Bagian Pemasaran Teh, Kopi dan Kakao;
dan hasil analisa situasi pasar teh dunia dari Bagian Analisa dan Informasi
Pasar. Lihat gambar 3.7
8. Auction teh dilakukan oleh Pelaksana Auction Teh dengan barang
yangdijual
berdasarkan
katalog
yang
telah
dibagikan.
Pembeli
menyampaikan secara verbal atas jenis barang yang diminati. Apabila
harga penawaran sesuai dengan price idea maka Pelaksana Auction Teh
membuat laporan auction yang kemudian disahkan oleh Manajer
Pemasaran Teh. Lihat gambar 3.8
9. Setelah dilakukan auction, Urusan Pemasaran Teh, Kopi, dan Kakao
membuat laporan hasil auction dan laporan penjualan harian setelah
menerima daftar pemenang auction dari Pelaksana Auction Teh dan
laporan konfirmasi dari Pembeli. Laporan hasil auction dan laporan
49
penjualan harian disahkan oleh Bagian Pemasaran Teh, Kopi, dan Kakao
untuk selanjutnya dikirimkan kepada PTPN. Lihat gambar 3.9
3.7.2
Credit approval
Persetujuan kredit dilakukan pada pembuatan sales contract teh dilakukan
oleh Urusan Pemasaran Teh, Kopi, dan Kakao yang disahkan oleh Direksi.
Sales contract dikirim kepada Pembeli untuk ditandatangani, selanjutnya
Urusan Pemasaran Teh, Kopi, dan Kakao mengirimkan kepada PTPN sebagai
arsip dan Urusan Administrasi
Penjualan Teh sebagai monitoring
pembayaran. Kemudian Urusan Pemasaran Teh, Kopi, dan Kakao membuat
dan mengirimkan laporan penutupan kontrak bulanan dan menyerahkan
kepada Bagian Analisa dan Informasi Pasar. Lihat gambar 3.10
3.7.3
Sales return
Sales return pada PT. KPB Nusantara adalah klaim yang dilakukan oleh
pembeli kepada PT. KPB Nusantara karena terdapat perbedaan antara sampel
dan barang yang diterima. Sales return pada PT. KPB Nusantara terdapat
pada prosedur klaim mutu teh
1. Setelah melakukan pembeli melakukan pengujian mutu antara sampel dan
chop dan diperoleh hasil terdapat ketidaksesuaian maka pembeli
mengajukan klaim mutu teh kepada PT. KPB Nusantara.
2. Surat klaim mutu teh dari pelanggan diterima oleh Bagian Pemasaran
Teh, Kopi, dan Kakao kemudian diteruskan kepada Bagian Quality
Control.
3. Bagian Quality Control melakukan pengujian mutu terhadap chop dan
shipping sample kemudian membuat laporan uji mutu bahwa klaim dapt
diterima atau tidak. Laporan ini diberikan kepada Bagian Pemasaran Teh,
Kopi, dan Kakao
4. Berdasarkan laporan uji mutu Bagian Pemasaran Teh, Kopi, dan Kakao
memberitahukan kepada pihak terkait (pembeli, PTPN, Urusan Pemasaran
Teh, dan Urusan Administrasi Penjualan Teh), kemudian apabila klaim
diterima maka terdapat opsi batal kontrak atau penggantian barang.
Prosedur klaim mutu teh dapat dilihat pada gambar 3.11
50
3.7.4 Shipping
Pengiriman barang (shipping) pada PT. KPB Nusantara merupakan
diversifikasi bisnis yang bukan kesatuan dari penjualan komoditas namun
telah direncanakan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
Shipping dilakukan apabila terdapat klien yang bersedia menggunakan jasa
shipping yang dikelola oleh Bagian Logistik.
1. Urusan Administrasi melakukan monitoringpembayaran sesuai dengan
sales contract. Apabila pembeli sudah membayar maka barang akan
dikirimkan kepada pembeli. Apabila pembeli belum membayar maka
akan dikirimkan surat teguran atau sanksi grounded. Lihat gambar 3,12
2. Bagian Logistik mengolah daftar kargo berdasarkan rencana penjualan
dari PTPN untuk menghasilkan daftar prospek kargo berdasarkan RKAP.
Kemudian Bagian Logistik menindak lanjuti kontrak penjualan yang telah
dibuat oleh Bagian Pemasaran untuk penanganan logistiknya sementara
Bagian Pemasaran melakukan korespondensi pada Klien. Kemudian
Klien
memberikan
konfirmasi
kontrak
penjualan
dan
rencana
pengangkutannya kepada Bagian Logistik untuk dilakukan analisa
informasi kargo. Lihat gambar 3.13
3. Analisa harga pokok penjualan (HPP) dilakukan oleh bagian logistik
dengan mengirimkan usulan HPP yang dibuat berdasarkan informasi
kargo dan analisa freight. Usulan HPP diserahkan kepada direksi untuk
disetujui. Kemudian Bagian Logistik menghitung HPP dan harga pokok
sewa (HPS) untuk selanjutnya mengirimkan memo permintaan sewa alat
angkutan kepada Bagian SDM dan Umum. Kemudian Bagian SDM dan
Umum memproses berdasarkan prosedur pengadaan, selanjutnya tim
pengadaan memberikan rekomendasi alat angkutan yang telah disetujui
direksi sebagai lampiran atas kontrak alat angkutan yang dibuat oleh
Bagian Logistik. Lihat gambar 3.14
4. Analisis risiko dilakukan oleh Bagian Logistik dengan mengacu pada peta
risiko logistik sebagai data pendukung analisa HPP jasa transportasi.
Lihat gambar 3.15
5. Penawaran harga jasa angkutan dilakukan oleh Bagian Logistik kepada
Klien dengan surat yang telah disetujui oleh Direksi. Apabila klien setuju
51
dengan penawaran harga maka klien akan mengirimkan surat order. Lihat
gambar 3.16
6. Permintaan alat angkutan dilakukan oleh Bagian Logistik yang
menyampaikan memo permintaan pengadan alat sewa kepada Bagian
SDM, kemudian Bagian SDM memproses pengadaan sewa alat angkutan
dan Tim Pengadaan SDM menerbitkan rekomendasi alat angkutan untuk
disampaikan ke Direksi. Sedangkan Bagian Logistik menerbitkan kontrak
dilampiri rekomendasi alat angkutan yang telah disetujui Direksi. Lihat
gambar 3.17
7. Penerbitan fixture note dilakukan oleh bagian logistik berdasarkan
penawaran harga jual dan analisa risiko. Fixture note yang sudah disetujui
oleh direksi dikirimkan kepada klien untuk dilakukan approve,
selanjutnya klien mengirimkan shipping instruction kepada Bagian
Logistik. Lihat gambar 3.18
8. Pada pelaksanaan pemuatan, PTPN mempersiapkan kargo kemudian
bekerjasama dengan Vendor dan Agen yang telah ditunjuk oleh Bagian
Logistik untuk melakukan pemuatan. Sementara Klien bekerjasama
dengan Bagian Logistik melakukan konfirmasi kesiapan pemuatan dan
pembongkaran kargo, dan mengirim surveyor untuk proses pemuatan.
Hasil sounding pemuatan dibuat oleh PTPN dan dikirimkan ke Bagian
Logistik. Lihat gambar 3.19
9. Pada pelaksanaan pengangkutan, Agen menerbitkan dan mengirimkan
dokumen B/L manifest kepada Bagian Logistik yang oleh Bagian Logistik
dikirimkan kepada PTPN dan Klien. Selanjutnya Bagian Logistik
memantau proses pengangkutan dan meminta time sheet kepada Vendor,
Vendor membuat time sheetsebagai laporan kapal dan mengirim kepada
Bagian Logistik. Lihat gambar 3.20
10. Pada saat kapal labuh, Bagian Logistik menunjuk dan menginstruksikan
Agen pelabuhan bongkar untuk mempersiapkan sandar kapal, selanjutnya
Agen berkoordinasi dengan port meeting untuk segera sandar kapal.
Kemudian Bagian Logistik membuat surat pemberitahuan kepada Klien
bahwa kapal sudah berlabuh dan minta segera dibongkar, Klien
berkoordinasi dengan Agen segera sandar kapal. Lihat gambar 3.21
52
11. Pada saat kapal sandar, Bagian Logistik menginstruksikan agen
mempersiapkan sandar kapal dan meminta Agen dan Klien melakukan
bongkar muat. Kemudian Agen dan Klien berkoordinasi melakukan
persiapan bongkar muat dan melakukan proses sounding dan survey mutu
sebelum bongkar, selanjutnya mengirimkan dokumen hasil sounding dan
survei kepada PT. KPB Nusantara. Lihat gambar 3.22
12. Pada prosedur kapal bongkar, Agen menginstruksikan Vendor untuk
mengawal bongkar kapal, sementara Bagian Logistik memonitor
pembongkaran muatan. Vendor melaksanakan pembongkaran muatan dan
mengirimkan berita acara bongkar muat kepada Bagian Pemasaran, Agen,
dan Klien. Kemudian Klien melakukan proses vacum dan sounding darat,
selanjutnya hasil sounding dikirimkan ke Bagian Logistik. Lihat gambar
3.23
3.7.5 Penagihan (billing)
Penagihan pada kegiatan penjualan atau pemasaran komoditas dilakukan
kepada PTPN sebagai perusahaan yang memiliki produk komoditas sekaligus
pemegang saham PT. KPB Nusantara. PT. KPB Nusantara memiliki hak
imbal jasa sebesar 0,25% atas penjualan komoditas yang dilakukan.
1. PT. KPB Nusantara melakukan rekonsiliasi piutang dengan PTPN dan
pembeli Lihat gambar 3.24
2. Bagian Pemasaran memantau pembayaran dari pembeli kepada PTPN.
Apabila sudah dibayar kepada PTPN, maka Bagian Keuangan akan
menerima laporan realisasi dan penyerahan lokal teh untuk perhitungan
fee dan berita acara perhitungan fee dari Bagian Pemasaran. selanjutnya
Bagian Keuangan menandatangani berita acara penyerahan dokumen.
Lihat gambar 3.25
3. Bagian Keuangan mengirimkan invoicedan faktur pajak kepada PTPN
Adapun penagihan pada jasa pengangkutan (logistik) sebagai berikut :
1. Pada pengangkutan menggunakan kapal, Bagian Logistik Membuat
memo penagihan jasa angkutan kepada Bagian Keuangan dilampiri
dokumen invoice, fixture note, shipping instruction, dan B/L manifest
selanjutnya Bagian Keuangan membuat invoice penagihan freight dan
53
mengirim dokumen penagihan berupa invoice dan faktur pajak kepada
Klien. Lihat gambar 3.26
2. Pada pengangkutan menggunakan angkutan darat, Bagian Logistik
membuat memo penagihan jasa angkutan kepada Bagian Keuangan,
selanjutnya Bagian Keuangan membuat invoicedan faktur pajak kepada
agen.
3.7.6
Penerimaan kas
Penerimaan kas pada bisnis imbal jasa PT. KPB Nusantara adalah sebagai
berikut :
1. PTPN melakukan pembayaran fee kepada PT. KPB Nusantara melalui
rekening Bank
2. Kasir pada Bagian Keuangan melakukan pengecekan rekening koran
Penerimaan kas pada bisnis logistik untuk angkutan laut, PT. KPB
Nusantara adalah sebagai berikut :
1. Pembeli sebagai pengguna jasa logistik melakukan rekening bank
2. Kasir pada Bagian Keuangan melakukan pengecekan rekening koran
Penerimaan kas pada bisnis logistik untuk angkutan darat, PT. KPB
Nusantara adalah sebagai berikut :
1. Agen melakukan pembayaran fee kepada PT. KPB Nusantara melalui
rekening Bank
2. Kasir pada Bagian Keuangan melakukan pengecekan rekening koran
3.7.7
Pencatatan
Pencatatan atas penerimaan kas sebagai berikut
1. Bagian akuntansi melakukan pencatatan piutang kepada PTPN pada saat
melakukan penagihan.
Flowchart proses dan dokumen siklus pendapatan pada PT. KPB Nusantara mulai
dari prosedur sales order hingga prosedur penagihan dapat dilihat pada gambar 3.2
sampai gambar 3.26
54
Mulai
Prosedur
Pendaftaran
Pembeli
Prosedur
Informasi
Penjualan
Teh
(Gambar 3.3)
Prosedur
Informasi
dan Analisa
Harga Teh
(Gambar 3.4)
Prosedur
Persiapan
Auction Teh
(Gambar 3.6)
Prosedur
Quality
Control
(Gambar 3.5)
Prosedur
Penentuan
Price Idea
(Gambar 3.7)
Prosedur
Auction Teh
(Gambar 3.8)
Prosedur Laporan
penjualan Harian dan
Laporan Hasil Auction
(Gambar 3.9)
Prosedur Pembuatan
Sales Contract Teh
(Gambar 3.10)
Prosedur
Pengapalan
Prosedur Monitoring
Pelaksanaan Sales
Contract
(Gambar 3.12)
Prosedur
Klaim Mutu
Teh (Gambar
3.11)
Ya
Ada klaim ?
Tidak
A
Prosedur Imbal Jasa
(Gambar 3.25)
Prosedur
Rekonsiliasi
(Gambar
3.24)
Selesai
Gambar 3.2 - Bagan Proses Siklus Pendapatan PT. Kharisma Pemasaran
Bersama Nusantara
55
A
Prosedur informasi kargo
(Gambar 3.13)
ProsedurAnalisa
Harga Pokok
(Gambar 3.14)
Prosedur
Manajemen Risiko
(Gambar 3.15)
Prosedur Penawaran
Harga Jasa
Angkutan
(Gambar 3.16)
Prosedur
Permintaan
Alat Angkutan
(Gambar 3.17)
Prosedur
Pengadaan
Prosedur Penerbitan
Fixture Note
(Gambar 3.18)
Prosedur
Pelaksanaan
Pemuatan
(Gambar 3.19)
Prosedur
Pelaksanaan
Pengangkutan
(Gambar 3.20)
Prosedur Kapal
Labuh
(Gambar 3.21)
Prosedur Kapal
Sandar
(Gambar 3.22)
Prosedur Kapal
Bongkar
(Gambar 3.23)
Prosedur Penagihan
Jasa Angkutan
(Gambar 3.26)
Selesai
Gambar 3.2 (Lanjutan) - Bagan Proses Siklus Pendapatan PT. Kharisma
Pemasaran Bersama Nusantara
56
Gambar 3.3 - Prosedur Informasi Penjualan Teh
Gambar 3.4 - Prosedur Informasi dan Analisa Harga Komoditi Teh
57
Gambar 3.5 - Prosedur Quality Control
Gambar 3.6 - Prosedur Persiapan AuctionTeh
58
Gambar 3.7 - Prosedur Penentuan Price Idea Teh
Gambar 3.8 - Prosedur Auction Teh
59
Gambar 3.9 - Prosedur Laporan Hasil Auction Teh dan Laporan Penjualan
Harian
Gambar 3.10 - Prosedur Pembuatan Sales Contract Teh
60
Gambar 3.11 – Prosedur klaim mutu teh
Gambar 3.12 - Prosedur Monitoring Pelaksanaan Sales Contract
61
Gambar 3.13 - Prosedur Informasi Kargo
Gambar 3.14 - Prosedur Analisa Harga Pokok Penjualan
62
Gambar 3.15 - Prosedur Manajemen Risiko Logistik
Gambar 3.16 - Prosedur Penawaran Jasa Angkutan
63
Gambar 3.17 - Prosedur Permintaan Alat Angkutan
Gambar 3.18 - Prosedur Penerbitan Fixture Note
64
Gambar 3.19 - Prosedur Pelaksanaan Pemuatan
Gambar 3.20 - Prosedur Pelaksanaan Pengangkutan
65
Gambar 3.21 - Prosedur Kapal Labuh
Gambar 3.22 - Prosedur Kapal Sandar
66
Gambar 3.23 - Prosedur Kapal Bongkar
Gambar 3.24 - Prosedur Rekonsiliasi Komoditi Teh
67
Gambar 3.25 - Prosedur Imbal Jasa
Gambar 3.26 - Prosedur Penagihan Jasa Angkutan
68
3.8
Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan berupa :
a. Studi Literatur (literature research)
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dengan cara mempelajari
buku, literatur, dan sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang
akan diteliti untuk memperoleh landasan teori
b. Observasi
Observasi
dilakukan
secara
langsung
terhadap
penelitian
untuk
melengkapi data yang diperlukan dan mengamati proses dari penjualan
dan pemasaran.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pimpinan dan staf yang berwenang dan
terkait langsung dengan penjualan dan pemasaran.
d. Dokumentasi
Mempelajari dokumen perusahaan guna memperoleh data yang
terpercaya terkait penjualan dan pemasaran
e. Analisis
Membandingkan antara informasi atau data dari literatur dengan
kenyataan pada praktik operasional pada perusahaan dan kebijakan
perusahaan.
Download