Tabel 1. Frekuensi kehadiran genus kapang tanah dari

advertisement
Tabel 1. Frekuensi kehadiran genus kapang tanah dari kawasan Wonorejo
Genus
Aspergillus
Fusarium
Penicillium
Paecylomyces
Verticillium
Trichoderma
Scopulariopsis
Curvularia
Stachybotrys
Papulospora
Gliocladium
Gliomastix
Acremonium
Chaetomium
Mortierella
Absidia
Exophiala
Cephaliophora
Keterangan :
Isolat
t1.1
t1.2
t1.p3
t1.p4
t1.a6
t2.1
t2.3
t2.4
t3.4
t4.3
t4.e2
t4.d2
t1.p1
t1.p2
t2.2
t2.5
t2.15
t2.18
t3.10
t1.a2
t1.q1
t3.f2
t4.e3
t2.8
t2.11
t2.20
t3.1
t4.5
t4.6
t2.6
t3.3
t4.4
t2.13
t3.b1
t2.19
t3.2
t1.3
t1.4
t2.7
t2.10
t2.12
t2.14
t2.17
t2.16
t3.5
t3.6
t3.7
t3.9
t3.f1
t3.g2
t3.k2
t3.8
t4.2
Titik 1
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
Titik 1 = pinggir pantai (salinitas 26‰)
Titik 3 = pinggir sungai (salinitas 3‰)
Kehadiran
Titik 2
Titik 3
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
Titik 4
+
+
+
+
+
+
+
+
Frekuensi
kehadiran
100%
75%
75%
75%
75%
50%
50%
25%
25%
25%
25%
25%
25%
25%
25%
25%
25%
25%
Titik 2 = pertambakan (salinitas 9‰)
Titik 4 = pemukiman (salinitas 1,7‰)
Tabel 2. Frekuensi kehadiran Mycelia Sterilia dari kawasan Wonorejo
isolat
Mycelia Sterilia
Keterangan :
t1.l1
t1.y1
unk 1
unk 2
titik 1
+
+
-
Titik 1 = pinggir pantai (salinitas 26‰)
Titik 3 = pinggir sungai (salinitas 3‰)
Kehadiran
titik 2
titik 3
Titik 2 = pertambakan (salinitas 9‰)
Titik 4 = pemukiman (salinitas 1,7‰)
titik 4
+
+
frekuensi
kehadiran
50%
Verticillium, Trichoderma, Scopulariopsis,
Stachybotrys, Papulospora dan Gliocladium.
Titik 2 juga hampir sama seperti titik 3 yang
mendapat pengaruh air laut yang lebih sedikit.
Materi organik pada top soil lokasi tambak ini
lebih banyak berasal dari masukan makanan
yang diberikan ke ikan yang dipelihara oleh
peternak. Sehingga dengan ketersediaan
tambahan bahan organik tersebut dan pengaruh
mikostatik yang sedikit memungkinkan jumlah
isolat dan genus yang ditemukan lebih banyak
dibandingkan titik 1 (pinggir pantai).
Di titik 3 (pinggir sungai) ditemukan 15
isolat yang terdiri dari 13 genus, yaitu
Acremonium,
Fusarium,
Penicillium,
Paecylomyces,
Verticillium,
Trichoderma,
Scopulariopsis,
Acremonium,
Gliomastix,
Chaetomium,
Mortierella,
Absidia
dan
Exophiala. Kapang lignicolous dan humicoulous
ditemukan di lokasi pinggir sungai, diduga
karena lokasi tersebut juga terdapat susunan
hutan mangrove, walaupun ketebalan hutannya
tidak seperti pinggir pantai. Akan tetapi
pengaruh air laut hanya sedikit dibandingkan
dengan daerah pinggir pantai. Sehingga diduga
pengaruh senyawa mikostatik dari air laut juga
sedikit dan memungkinkan lebih banyak isolat
dan genus yang ditemukan.
Dari titik 4 (pemukiman) ditemukan 10
isolat yang terdiri dari 5 genus, yaitu
Aspergillus,
Penicillium,
Paecylomyces,
Verticillium dan Cephaliophora. Titik 4
memiliki kesamaan dengan titik 1 (pinggir
pantai), yaitu isolat dan genus yang ditemukan
sedikit. Walaupun mendapat pengaruh air laut
paling
sedikit
sehingga
memungkinkan
mendapat sedikit pengaruh mikostatik. Namun
sedikitnya isolat dan genus yang ditemukan
diduga karena pengaruh jenis bahan organik
yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan lokasi
pemukiman ini tersusun dari banyak perumahan
dan sedikit tumbuhan yang hidup di sekitarnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, diperoleh kesimpulan, yaitu kapang
tanah yang berhasil diisolasi di sepanjang
kawasan Wonorejo sebanyak 58 isolat, yaitu 13
isolat kapang dari daerah pinggir pantai, 20
isolat dari daerah pertambakan, 15 isolat dari
daerah pinggir sungai dan 10 isolat dari daerah
pemukiman. Hasil identifikasi diperoleh 18
genus kapang, yaitu: Aspergillus, Fusarium,
Penicillium, Paecylomyces,
Verticillium,
Trichoderma,
Scopulariopsis, Curvularia,
Stachybotrys,
Papulospora,
Gliocladium,
Gliomastix, Acremonium,
Chaetomium,
Mortierella,
Absidia,
Exophiala dan
Cephaliophora.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, M. 2000. Isolasi dan Visualisasi Karakter
Keanekaragaman Jamur pada Derah Mangrove
Pantai Utara Surabaya. Laporan Tugas Akhir.
UNAIR. Surabaya
Akio., T. 2009. Isolation and Characterization of
Novel Facultative Anaerobic Filamentous
Fungus from Japanese Rice Field Soil. Journal
of Microbiology. Vol. 2009
Alexopoulos, C.J., C.W.Mims and M. Blakwell.
1996. Introductory Mycology. John Wiley and
Sons. New York
Arisandi, P. 1996. Struktur dan Komposisi Mangrove
Pantai Timur Surabaya. Laporan Penelitian.
Jurusan Biologi FMIPA UNAIR. Surabaya
Ashuri, N. M. 2009. Keanekaragaman Rhizobakteria
Aerob Dari Avicennia marina dan Pluchea
indica di Wonorejo Surabaya. Laporan Tugas
Akhir. Jurusan Biologi ITS. Surabaya
Barnett, H. L. 1969. Illustrated Genera of Imperfect
Fungi. Burgess Publishing Company. Virginia
Boddy, L., Watling, R., Lyon, A.F., 1999. Fungi and
disturbance. Proceedings of the Royal Society of
Edinburgh B 94, 1–188
Boldu, F. X. 2001. Isolation and Characterization
Fungi Growing on Volatile Aromatic
Hydrocarbons as Their Sole Carbon and Energy
Source. Mycol. Res. 105 (4) : 477-484
Brock, T. D., M. T. Madigan, J. M. Martinko, and J.
Parker 1994. Biology of Micoorganism 7th
Edition. Prentice Hall Englewood Cliff. New
Jersey
Gadd, G. M. & Sayer, G. M. 2000. Fungal
transformations of metals and metalloids. pp237256
Gandjar, I., W. Sjamsuridzal dan A. Oetari. 2006.
Mikologi Dasar dan Terapan. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta
Gandjar, I., R.A. Samson, K. van den TweelVermeulen, A. Oetari and I.Santoso. 1999.
Pengenalan kapang tropik umum. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta
Hawksworth, D.L. 1991. The Fungal Dimension
Biodiversity. Mycological Research 95 (6) . 641645
Luis, H. S. 2006. Screening of Filamentous Fungi For
Production of Enzyme. Brazilian Journal of
Microbiology 37:474-480
Kohlmeyer, J. dan E. Kohlmeyer. 1979. Marine
mycology: The higher fungi. Academic press.
New York.
McKane L, Judi Kandel. 1985. Microbiology
Essential and Aplications. New York: McGraw
Hill, Inc.
Palaniswamy, M., Bhathini Vaikuntavasan, Pradeep,
and
Jeyaraman
Ramaswamy
Sathya
Angayarkanni. 2008. Isolation, identification and
screening of potential xylanolytic enzyme from
litter degrading fungi.
African Journal of
Biotechnology Vol. 7 (12).
Purwati. 2009. Profil Protein Mikroorganisme
Rhizosfer marina dan Pluchea indica di
Wonorejo Surabaya. Laporan Tugas Akhir.
Jurusan Biologi ITS. Surabaya
Rao, S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan
Pertumbuhan Tanaman. Edisi Kedua. UI Press.
Jakarta
Retnowati, W. 2009. Genotype Diversity of 16S
rRNA Streptomyces sp. Isolated from Mangrove
Ecosystem Soil in the Eastern Coast of
Surabaya. Laporan Disertasi. UNAIR. Surabaya
Siswanto, D. 2006. Komunitas Kapang Tanah di
Lahan Kritis Berkapur DAS Brantas Pada
Musim Kemarau. Bioscientiae 3 (1) : 1-14
Sonjak, S. 2009. Soil Biology and Biochemistry.
Elsevier 41:47-56
Valentin, L. 2006. Biodegradation of polycyclic
aromatic hydrocarbons in forest and saltmarsh
soils by white-rot fungi. Elsevier 58 : 15-21
Watanabe, T. 1994. Pictorial atlas of soil and seed
fungi. In: Morphologies of cultured fungi and
key to species. Lewis Publishers, Washington
D.C.
Widhi, D. 2008. Burung – burung di Kawasan
Wonorejo. Kutilang Press. Yogjakarta
Download