RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENGHITUNG KEBUTUHAN GIZI MASYARAKAT (DESIGNING NUTRITION NEED ANALYSIS COUNTER SOFTWARE) Titin Hera Widi Handayani, Deny Budi Hertanto, dan Ariadie Chandra Nugraha Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Jl. Colombo No.1 Yogyakarta e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan program aplikasi yang dirancang khusus untuk mengetahui masa tubuh, status gizi, dan nilai kebutuhan gizi dengan berpedoman kepada ilmu gizi dan kesehatan secara efisien, murah, dan akurat. Pembuatan sistem pada proses rancang bangun ini menggunakan metode rancang bangun software. Pada tahap pertama dilakukan analisis, yang terdiri dari analisis kebutuhan pemakai, analisis kerja, dan analisis teknologi. Tahap kedua adalah meliputi desain blok diagram, desain antarmuka, dan desain diagram alir program (flowchart). Tahap ketiga, menterjemahkan modul-modul hasil desain dengan menggunakan bahasa pemrograman ke dalam bentuk aplikasi atau biasa disebut coding/ implementation. Tahap keempat adalah pengujian sistem dengan menggunakan sistem pengujian black box testing. Rancangan aplikasi mencakup pembuatan struktur basis data, perancangan alur program, dan antarmuka pengguna. Rancangan basis data diwujudkan dalam 9 tabel. Alur program digambarkan dalam Diagram Entity Relationship, Diagram Alir Data, dan Diagram Alir Aplikasi. Rancangan antarmuka terdiri dari 17 tampilan/form aplikasi. Kata kunci: perangkat lunak, kebutuhan gizi, ilmu gizi dan kesehatan Abstract This study was aimed at designing software that can calculate the nutritional needs of the community. The device is generated from an application program that is specifically designed to determine lean body mass, nutritional status and nutritional value needs. It is guided by the science of nutrition and health in an efficient, inexpensive and accurate ways. This study used design software method. The first stage of the analysis, which consists of user needs analysis, job analysis, and technology analysis. The second stage is a block diagram including interface design and flowchart design. The third stage, design modules translation was done using a programming language into the application form called coding/ implementation. The fourth stage was testing the system using black box testing. The application design includes the creation of database structure, program flow design and user interface. The design of the database was realized in 9 tables. The flow program was depicted in Entity Relationship Diagram, Data Flowchart and Applications Flowchart. The interface design consisted of 17 display interface/ application form. Keywords: software, nutritional needs, science of nutrition and health 129 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016 PENDAHULUAN pada anak-anak SD menyebabkan prestasi Manusia memerlukan sejumlah zat gizi belajar menurun. Palupi, Hadi, dan Soenarto untuk dapat hidup sehat dan mempertahan- (2009) menyatakan bahwa asupan gizi yang kan kesehatan. Jumlah zat gizi yang diperoleh rendah menyebabkan diare akut pada anak- melalui konsumsi pangan haruslah mencukupi anak. Pampang, Purba, & Huriyati (2009) kebutuhan tubuh. Hal ini diperlukan untuk juga menyatakan bahwa asupan gizi yang melakukan berbagai kegiatan, pemeliharaan tinggi namun aktivitas fisik yang rendah tubuh dan pertumbuhan bagi yang masih menyebabkan terjadinya obesitas pada anak- dalam masa pertumbuhan. anak SMP. Zat gizi diperoleh dari konsumsi pangan merupakan kebutuhan energi Tenaga kerja dalam tataran pembangun- manusia an nasional dan daerah memiliki bahkan yang tidak boleh mengalami kekurangan dikatakan identik dengan sumber daya ataupun kelebihan. Jika kekurangan ataupun manusia (human resource) yang merupakan kelebihan terjadi dalam jangka waktu yang hal penting dalam penyelenggaraan pem- lama maka dapat membahayakan kesehatan. bangunan nasional. Tanpa tenaga kerja, Zat-zat gizi bekerja secara bersama yang pembangunan tidak dapat terlaksana dengan akan berperan menghasilkan energi, mem- baik. Demikian pula, jika tenaga kerja bangun dan mengganti jaringan tubuh, serta yang ada berkualitas rendah baik secara mengatur berbagai proses dalam tubuh. fisik, mental maupun sosial. Rendahnya Kekurangan ataupun kelebihan salah satu produktivitas kerja dianggap akibat kurang- zat gizi akan menggangu proses yang terjadi nya motivasi kerja, tanpa menyadari faktor di dalam tubuh dan dapat mengakibatkan lainnya seperti gizi pekerja. Perbaikan dan timbulnya penyakit. Berbagai zat gizi yang peningkatan gizi mempunyai makna yang diperlukan tubuh dapat digolongkan ke sangat penting dalam upaya mencegah dalam enam macam, yaitu karbohidrat, morbiditas atau keadaan sakit, menurunkan lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. angka absensi serta meningkatkan produk- Beberapa persoalan terkait kekurangan tivitas kerja. Berat ringannya beban kerja zat gizi atau status gizi yang rendah telah seseorang ditentukan oleh lamanya waktu melanda masyarakat di berbagai daerah melakukan pekerjaan dan jenis pekerjaan di Indonesia. Sujai, Adiyanti, & Huriyati itu sendiri. Semakin berat beban kerja, (2013) menyatakan bahwa ketahanan pangan sebaiknya semakin pendek waktu kerjanya yang rendah menyebabkan status gizi yang agar terhindar dari kelelahan dan gangguan rendah. Sedangkan status gizi yang rendah fisiologis yang berarti atau sebaliknya. 130 Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.) Kebutuhan gizi (requirement) adalah nilai Specific Dynamic Action (SDA), (5) jumlah zat gizi minimal yang diperlukan mencari seseorang untuk hidup sehat. Kebutuhan zat keadaan fisiologis khusus, (6) mencari energi gizi masing-masing orang berbeda, salah tambahan berdasarkan tingkat pertumbuhan, satunya karena faktor genetika. Kegunaan dan (7) menghitung total energi. perhitungan kebutuhan gizi adalah sebagai baku evaluasi konsumsi pangan dan gizi, perencanaan menu atau konsumsi pangan dan ketersediaan pangan. Kecukupan gizi yang dianjurkan (recommended energi Berikut tambahan disajikan berdasarkan adalah langkah- langkah Metode Analisis Gizi secara rinci. Langkah pertama adalah mencari nilai Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan rumus: dietary (1) allowances/RDA) adalah jumlah zat gizi yang diperlukan seseorang atau rata-rata kelompok orang agar hampir semua orang dapat hidup sehat. Kebutuhan gizi seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan, usia, Keterangan: IMT : Indeks Masa Tubuh BB : Berat Badan (Kg) TB : Tinggi Badan (m) Langkah kedua, mencari nilai BMR. jenis kegiatan fisik, dan ukuran tubuh, serta Nilai keadaan fisiologis khusus. Metode analisis berbeda. Rumus BMR laki-laki disajikan gizi yang dapat digunakan yaitu metode basal pada Persamaan (2) dan BMR perempuan dan metode faktorial. disajikan pada Persamaan (3). BMR laki-laki dan perempuan Langkah metode basal dan faktorial (2) yaitu: (1) mencari nilai Indeks Masa Tubuh (3) (IMT), (2) mencari nilai Basal Metabolisme Rate (BMR), (3) mencari energi tambahan Keterangan: berdasarkan tingkat aktivitas, (4) mencari BMR : Basal Metabolisme Rate (Kalori) Tabel 1 Indeks Masa Tubuh No Nilai IMT 1 ( < 17 ) 2 ( >= 17) dan ( < 18,5 ) 3 ( >= 18,5 ) dan ( <= 25 ) 4 ( > 25 ) dan ( <= 27 ) 5 ( > 27) Status Kekurangan berat badan tingkat berat Kekurangan berat badan tingkat ringan Keadaan tubuh normal Kelebihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat 131 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016 BB : Berat Badan (Kg) kehamilan memiliki kebutuhan khusus U : Usia (Tahun) seperti halnya tambahan energi untuk ke- TB : Tinggi Badan (cm) adaan fisiologis menyusui. Langkah Langkah ketiga, mencari energi tambahan berdasarkan tingkat aktivitas dengan rumus: Energi Tambahan Aktivitas=Koefisien Aktivitas* BMR keenam, mencari energi tambahan berdasarkan tingkat pertumbuhan dengan rumus: Energi Tambahan Pertumbuhan=Koefisien* Berat Badan Langkah ketujuh, menghitung Total Koefisien aktivitas metode basal dan faktorial disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Koefisien Aktivitas No Tingkat Aktivitas 1 Ringan 2 Sedang 3 Berat Koefisien 0,5 0,7 1 Langkah keempat, mencari nilai SDA dengan rumus: Energi dengan rumus: Total Energi (Kalori) = BMR+SDA+ Energi Tambahan Aktivitas+Energi Tambahan Pertumbuhan+Energi Tambahan Fisiologis Suwarni, Asdie, dan Astuti (2009) menyatakan bahwa adanya konseling gizi akan meningkatkan status gizi masyarakat. Dengan latar belakang serta pertimbangan tersebut maka dirancang suatu perangkat lunak yang dapat digunakan dengan mudah SDA=10%(BMR+Energi Tambahan Aktivitas) untuk mengetahui informasi seputar angka kebutuhan gizi dan status gizi. Tujuan dari Langkah kelima, mencari energi tam- perancangan perangkat lunak ini adalah bahan berdasarkan keadaan fisiologis khusus. untuk membuat sebuah perangkat lunak yang Energi tambahan ini bersifat kondisional. dapat mengetahui angka kebutuhan gizi dan Tambahan energi untuk keadaan fisiologis status gizi dengan berpedoman kepada ilmu Tabel 3 Koefisien Pertumbuhan Metode Basal No Usia Status 1 ( <= 10 ) dan ( < 15 ) Pertumbuhan awal 2 ( >= 15 ) dan ( < 16 ) Pertumbuhan menengah 3 ( >= 16 ) dan ( < 18 ) Pertumbuhan akhir 132 Koefisien 2 1 0,5 Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.) gizi dan kesehatan secara efisien, murah dan berbasis teknologi komputerisasi. Software akurat. ini dirancang untuk dapat melakukan operasi aritmatika yang telah dimasukan user dan METODE menampilkan data yang telah dimasukkan Langkah-langkah rancang bangun oleh pemrogram ke database. yang digunakan mengacu pada Pressman Pembuatan software penghitung ke- (2012). Secara garis besar langkah-langkah- butuhan gizi berbasis Borland Delphi 7 ini nya terdiri atas: (1) deskripsi dan analisis membutuhkan beberapa komponen yang kebutuhan, (2) perancangan, (3) pembuatan dibutuhkan. Komponen yang dibutuhkan atau implementasi, (4) pengujian dan tersebut meliputi: (1) perangkat lunak Borland validasi, (5) perbaikan, (6) perapian, (7) Delphi 7.0 yang digunakan untuk mendesain uji coba pemakaian atau implementasi, (8) tampilan dan sekaligus memprogramnya revisi, dan (9) finishing. dengan bahasa pascal, (2) perangkat lunak Tahap pertama perancangan adalah MySQL yang digunakan untuk membuat membuat analisis kebutuhan sistem. Hasil- database, (3) PDF Viewer sebagai perangkat nya berupa daftar kebutuhan antara lain lunak untuk dapat menampilkan format teori-teori ilmu gizi, Angka Kecukupan PDF di Borland Delphi 7, (4) HelpNDoc Gizi (AKG) Indonesia, dan komposisi sebagai perangkat lunak untuk mendesain bahan makanan. Perangkat komputer yang file help, (5) perangkat lunak PDF yang sesuai, bahasa dan alat pemograman, serta digunakan untuk membaca file berformat konsultan gizi juga dibutuhkan. Tahap pdf, (6) perangkat komputer yang digunakan berikutnya sistem. adalah prosesor intel core 2 duo centrino Untuk mengembangkan aplikasi, rancangan 2.20 GHz, hardisk 320 GB, keyboard, basis data, rancangan antarmuka dan alur mouse, (7) MySQL connector ODBC 3.51 pemrograman harus dibuat sebaik mungkin. sebagai penghubung database MySQL Langkah-langkah dengan Borland Delphi 7, (8) referensi yang adalah merancang dalam penelitian di antaranya adalah seperti berikut ini. berkaitan dengan perangkat lunak, database, Pertama, analisis kebutuhan sistem. pemrograman Borland Delphi 7 dan mysql, Software penghitung kebutuhan gizi berbasis dan (9) informasi-informasi yang berkaitan Borland Delphi 7 ini diharapkan mampu dengan software penghitung kebutuhan menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam gizi berbasis Borland Delphi 7. Informasi upaya peningkatan kesehatan masyarakat tersebut meliputi: teori-teori ilmu gizi, AKG yang mengacu pada sistem kepakaran Indonesia, dan komposisi bahan makanan. 133 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016 Kedua, perancangan Pada tersebut akan menunjukkan unjuk kerja tahap ini dilakukan perancangan antarmuka, atau kinerja dari aplikasi. Pengujian black perancangan perancangan box testing dimaksudkan untuk menguji Diagram Alir Data (DAD) dan flowchart sistem dapat berfungsi sebagaimana fungsi program. Perancangan basis data diawali yang direncanakan atau tidak. Validasi yang dengan menulis kamus data yang akan dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. digunakan, kemudian menyusun tabel-tabel Validasi dimaksudkan untuk mengetahui data, setelah itu menyusun Entity Relationship aplikasi penghitung gizi layak digunakan Diagram yang menggambarkan hubungan atau tidak. basis sistem. data, antartabel dalam basis data. Setelah basis Kelima, perbaikan terhadap produk data jadi, barulah menyusun DAD, flowchart, aplikasi penghitung gizi. Jika unjuk kerja dan antarmuka yang akan digunakan. produk aplikasi penghitung gizi masih Ketiga, implementasi program. Pada diperoleh hasil yang kurang sesuai dengan tahap ini, rancangan basis data dibuat ke harapan, misalnya hasil black box testing dalam MySQL 4.0, rancangan antarmuka masih menunjukkan adanya bagian yang dibuat di Delphi, kemudian menuliskan belum berfungsi sebagaimana fungsinya kode-kode program sesuai dengan DAD, atau hasil validasi ahli materi atau ahli media ERD, Setiap masih menunjukkan hal kurang sesuai dengan rancangan dirangkai menjadi satu kesatuan harapan maka perlu dilakukan perbaikan sistem yang saling terkait satu sama lain. terhadap produk aplikasi penghitung gizi dan flowchart program. Langkah berikutnya adalah melakukan tersebut. Jika hasil perbaikan terhadap pemasangan ke sistem windows untuk produk tersebut telah selesai maka perlu menjalankan dilakukan pengujian lagi dengan prosedur Langkah program terakhir versi adalah prototype. pengaturan konten agar rapi sesuai kategori dan agar seperti tersebut di atas. Keenam, perapihan. Apabila hasil mempermudah pengguna dalam mencari pengujian black box testing dan validasi ahli konten yang diinginkan. materi dan ahli media telah menunjukkan Keempat, pengujian terhadap aplikasi hasil unjuk kerja aplikasi penghitung gizi penghitung gizi. Pengujian terhadap produk baik, maka langkah berikutnya adalah aplikasi penghitung nilai gizi dilakukan merapikan produk tersebut, seperti merapi- dengan dua cara, yaitu black box testing dan kan tampilan/antarmuka, merapikan gambar, validasi oleh para ahli. Kedua pengujian dan sebagainya. 134 Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.) HASIL DAN PEMBAHASAN informasi tentang macam-macam aktivitas Hasil dari rancangan dijelaskan dalam dan jumlah energi yang dibutuhkan untuk uraian berikut ini. Analisis kebutuhan sistem aktivitas tertentu. Tabel komposisi bahan adalah (1) perangkat lunak Borland Delphi 7.0 makanan berisi informasi tentang macam- yang digunakan untuk mendesain tampilan macam bahan makanan beserta kandungan dan sekaligus memprogramnya dengan bahasa gizi dalam makanan tersebut. Tabel gizi pascal, (2) perangkat lunak MySQL yang berisi tentang kebutuhan-kebutuhan gizi digunakan untuk membuat database, (3) PDF manusia. Tabel kategori berisi informasi Viewer sebagai perangkat lunak untuk dapat tentang kategori dari user. Tabel usia berisi menampilkan format PDF di Borland Delphi 7, informasi tentang kelompok usia dari user. (4) HelpNDoc sebagai perangkat lunak untuk Tabel status berisi informasi tentang data mendesain file help, (5) perangkat lunak PDF akun dan password. Tabel bacaan berisi yang digunakan untuk membaca file berformat informasi tentang data-data judul teori gizi. pdf, (6) perangkat komputer yang digunakan: Tabel aktivitas pengguna berisi informasi prosesor intel core 2 duo centrino 2.20 GHz, tentang aktivitas yang dilakukan. hardisk 320 GB, keyboard, mouse, (7) MySQL Pada tabel durt terdapat 4 buah field connector ODBC 3.51 sebagai penghubung dengan field nomor sebagai primary key. database MySQL dengan Borland Delphi Tabel energi aktivitas terdapat 3 buah field 7, dan (8) referensi yang berkaitan dengan dengan field nomor sebagai primary key. perangkat lunak, basis data, dan pemrograman Tabel komposisi bahan makanan terdapat 13 Borland Delphi 7 dan mysql. field dengan field nomor sebagai primary Rancangan sistem meliputi basis data, key. Tabel kategori terdapat 2 buah field alur program, diagram relasi basis data, dengan field nomor sebagai primary key. danrancangantampilan. Basis data yang Tabel usia terdapat 2 buah field dengan dirancang terdiri dari sembilan tabel yang field nomor sebagai dihasilkan dari kamus data, yaitu: tabel durt, gizi terdapat 27 field dengan field kategori tabel energi aktivitas, tabel komposisi bahan dan kelompok mempunyai fungsi sebagai makanan, tabel kategori, tabel usia, tabel foreign key. Tabel status terdapat 3 buah field gizi, tabel status, tabel bacaan, dan tabel dengan field nomor sebagai primary key. aktivitas pengguna. Tabel bacaan terdapat 3 buah field dengan Tabel durt berisi informasi tentang field nomor sebagai primary key. Tabel primary key. Tabel bahan makanan beserta ukuran dalam aktivitas pengguna terdapat 5 buah field rumah tangga. Tabel energi aktivitas berisi dengan field nomor sebagai primary key. 135 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016 Proses dasar dari sistem ini dapat dilihat Tabel gizi dan tabel kategori direlasikan secara garis besar dari Data Flow Diagram melalui field kategori yang berada pada (DFD) yang dirancang, terdiri dari DFD masing-masing tabel. Tabel gizi dan tabel mulai level 0 sampai dengan level 3. Berikut usia direlasikan melalui field kelompok yang ini contoh DFD Level 0. Dalam DFD level berada pada masing-masing tabel. Relasi 0 dapat dilihat bahwa ada dua entitas luar antartabel disajikan pada Gambar 2. Gambar (external entity) yaitu Publik dan Admin. 3 menyajikan hubungan data tabel. Rancangan DFD disajikan pada Gambar 1. Pada rancangan tampilan, ditunjukkan Pada rancangan Diagram Relasi basis tiga contoh rancangan form, yaitu tampilan data, ada tiga tabel yang saling berelasi form beranda (Home) (Gambar 4), tampilan antara tabel satu dengan tabel yang lainnya form menu utama (Gambar 5), dan tampilan yaitu tabel gizi, tabel kategori, dan tabel form analisis gizi (Gambar 6). Menu login usia. Relasi yang ada adalah hubungan atau meliputi tombol masuk, tombol keluar, relasi antarentri data pada tiap-tiap tabel. gambar latar belakang, dan status bar. Form Pada setiap tabel data akan diwakili dengan menu utama terdiri dari menu utama, menu sebuah field yang dijadikan field indeks analisis, menu fitur, menu manajemen data, untuk merelasikan dengan tabel yang lain. manajemen akun, kotak keterangan, status Gambar 1. Rancangan DFD Level 0 136 Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.) Gambar 2. Hubungan Relasi Antartabel Gambar 3.Gambaran Hubungan Data Tabel Gambar 4. Rancangan Form Beranda 137 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016 Gambar 5. Rancangan Form Menu Utama Gambar 6. Rancangan Form Analisis Gizi bar dan tombol-tombol yang terkait analisis kebutuhan gizi, seperti data berat badan, gizi. Form analisis gizi adalah form di mana tinggi badan, dan data lainnya. pengguna akan memasukkan berbegai data yang dibutuhkan untuk menganalisis 138 Form Beranda merupakan bagian tampilan yang digunakan untuk menentukan Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.) kategori pengguna yang memanfaatkan atau yang disajikan. Sedangkan kategori sebagai menjalankan program sistem informasi. publik, pengguna dapat langsung melakukan Pada form pembukaan ini terdapat dua login. pilihan kategori pengguna, yaitu admin dan Langkah berikutnya adalah implemen- publik. Pengguna yang memillih sebagai tasi kategori admin maka harus menekan tombol program disajikan pada Gambar 7. Pada administrator muncul tahap ini, rancangan basis data dibuat ke form memerintahkan untuk memasukkan dalam MySQL 4.0, rancangan antarmuka user login dan password sebelum masuk dibuat di Delphi, kemudian menuliskan pada form utama. Admin mempunyai hak kode-kode program sesuai dengan DAD, akses penuh, yaitu dapat menampilkan, ERD, dan diagram alir program. Setiap menambah, mengubah dan menghapus data rancangan dirangkai menjadi satu kesatuan kemudian akan program. Tampilan implementasi Gambar7. Tampilan Implementasi Form Menu Utama 139 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016 sistem yang saling terkait satu sama lain. alur program dan antarmuka pengguna. Langkah berikutnya adalah melakukan Rancangan basis data diwujudkan dalam pemasangan ke sistem operasi Windows 9 tabel. Alur program digambarkan dalam untuk menjalankan program versi prototype. Diagram Entity Relationship, Diagram Alir Langkah Data, dan Diagram Alir Aplikasi. Rancangan terakhir adalah pengaturan konten agar rapi sesuai kategori dan agar antarmuka mempermudah pengguna dalam mencari form aplikasi. Selanjutnya implementasi konten yang diinginkan. Berikut contoh dari proses desain ini diharapkan akan tampilan implementasi perancangan aplikasi menghasilkan suatu perangkat lunak yang penghitung gizi. dapat digunakan untuk mengetahui masa Rata-rata hasil pengujian secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 6. terdiri dari 17 tampilan/ tubuh, status gizi dan nilai kebutuhan gizi yang dapat digunakan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari sehingga pada Tabel 6 Rata-rata Hasil Pengujian Keseluruhan Respon Ketepatan Analisis Gizi Sistem (%) (detik) Metode Basal 0,88 100 Metode Faktorial 1,09 100 Rata-rata 0,985 100 Tahap pengujian selanjutnya adalah uji kelayakan oleh dua orang ahli media. Ahli media 1 menghasilkan nilai 3,69; sementara ahli media media kedua menghasilkan nilai 3,31. Rata-rata uji kelayakan dari dua ahli adalah 3,5. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, dapat dinyatakan bahwa aplikasi gizi layak untuk diterapkan. SIMPULAN Rancangan aplikasi mencakup pembuatan struktur basis data, perancangan 140 akhirnya dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Palupi, A., Hadi, H., & Soenarto, S. S. (2009). Status gizi dan hubungannya dengan kejadian diare pada anak diare akut di ruang rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 6(1), 1-7. Pampang, E., Purba, M. B., & Huriyati, E. (2009). Asupan energi, aktivitas fisik, persepsi orang tua, dan obesitas siswa dan siswi SMP di Kota Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia (The Indonesian Journal of Clinical Nutrition), 5(3), 108-113. Pressman, R. S. (2002). Rekayasa perangkat lunak. Yogyakarta: Andi Offset. Sujai, A., Adiyanti, M. G., & Huriyati, E. (2013). Ketahanan pangan rumah Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.) tangga, status gizi, dan prestasi belajar siswa sekolah dasar. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 9(3), 104-110. Suwarni, Asdie, A. H., & Astuti, H. (2009). Konseling gizi dan pengaruhnya terhadap asupan zat gizi dan tekanan darah pada pasien hipertensi rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 6(1), 21-28. 141