129 RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK

advertisement
RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK
PENGHITUNG KEBUTUHAN GIZI MASYARAKAT
(DESIGNING NUTRITION NEED ANALYSIS COUNTER SOFTWARE)
Titin Hera Widi Handayani, Deny Budi Hertanto, dan Ariadie Chandra Nugraha
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Jl. Colombo No.1 Yogyakarta
e-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan program aplikasi yang dirancang khusus untuk
mengetahui masa tubuh, status gizi, dan nilai kebutuhan gizi dengan berpedoman kepada ilmu
gizi dan kesehatan secara efisien, murah, dan akurat. Pembuatan sistem pada proses rancang
bangun ini menggunakan metode rancang bangun software. Pada tahap pertama dilakukan
analisis, yang terdiri dari analisis kebutuhan pemakai, analisis kerja, dan analisis teknologi.
Tahap kedua adalah meliputi desain blok diagram, desain antarmuka, dan desain diagram
alir program (flowchart). Tahap ketiga, menterjemahkan modul-modul hasil desain dengan
menggunakan bahasa pemrograman ke dalam bentuk aplikasi atau biasa disebut coding/
implementation. Tahap keempat adalah pengujian sistem dengan menggunakan sistem pengujian
black box testing. Rancangan aplikasi mencakup pembuatan struktur basis data, perancangan
alur program, dan antarmuka pengguna. Rancangan basis data diwujudkan dalam 9 tabel. Alur
program digambarkan dalam Diagram Entity Relationship, Diagram Alir Data, dan Diagram
Alir Aplikasi. Rancangan antarmuka terdiri dari 17 tampilan/form aplikasi.
Kata kunci: perangkat lunak, kebutuhan gizi, ilmu gizi dan kesehatan
Abstract
This study was aimed at designing software that can calculate the nutritional needs of the
community. The device is generated from an application program that is specifically designed
to determine lean body mass, nutritional status and nutritional value needs. It is guided by the
science of nutrition and health in an efficient, inexpensive and accurate ways. This study used
design software method. The first stage of the analysis, which consists of user needs analysis,
job analysis, and technology analysis. The second stage is a block diagram including interface
design and flowchart design. The third stage, design modules translation was done using a
programming language into the application form called coding/ implementation. The fourth
stage was testing the system using black box testing. The application design includes the creation
of database structure, program flow design and user interface. The design of the database was
realized in 9 tables. The flow program was depicted in Entity Relationship Diagram, Data
Flowchart and Applications Flowchart. The interface design consisted of 17 display interface/
application form.
Keywords: software, nutritional needs, science of nutrition and health
129
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016
PENDAHULUAN
pada anak-anak SD menyebabkan prestasi
Manusia memerlukan sejumlah zat gizi
belajar menurun. Palupi, Hadi, dan Soenarto
untuk dapat hidup sehat dan mempertahan-
(2009) menyatakan bahwa asupan gizi yang
kan kesehatan. Jumlah zat gizi yang diperoleh
rendah menyebabkan diare akut pada anak-
melalui konsumsi pangan haruslah mencukupi
anak. Pampang, Purba, & Huriyati (2009)
kebutuhan tubuh. Hal ini diperlukan untuk
juga menyatakan bahwa asupan gizi yang
melakukan berbagai kegiatan, pemeliharaan
tinggi namun aktivitas fisik yang rendah
tubuh dan pertumbuhan bagi yang masih
menyebabkan terjadinya obesitas pada anak-
dalam masa pertumbuhan.
anak SMP.
Zat gizi diperoleh dari konsumsi pangan
merupakan
kebutuhan
energi
Tenaga kerja dalam tataran pembangun-
manusia
an nasional dan daerah memiliki bahkan
yang tidak boleh mengalami kekurangan
dikatakan identik dengan sumber daya
ataupun kelebihan. Jika kekurangan ataupun
manusia (human resource) yang merupakan
kelebihan terjadi dalam jangka waktu yang
hal penting dalam penyelenggaraan pem-
lama maka dapat membahayakan kesehatan.
bangunan nasional. Tanpa tenaga kerja,
Zat-zat gizi bekerja secara bersama yang
pembangunan tidak dapat terlaksana dengan
akan berperan menghasilkan energi, mem-
baik. Demikian pula, jika tenaga kerja
bangun dan mengganti jaringan tubuh, serta
yang ada berkualitas rendah baik secara
mengatur berbagai proses dalam tubuh.
fisik, mental maupun sosial. Rendahnya
Kekurangan ataupun kelebihan salah satu
produktivitas kerja dianggap akibat kurang-
zat gizi akan menggangu proses yang terjadi
nya motivasi kerja, tanpa menyadari faktor
di dalam tubuh dan dapat mengakibatkan
lainnya seperti gizi pekerja. Perbaikan dan
timbulnya penyakit. Berbagai zat gizi yang
peningkatan gizi mempunyai makna yang
diperlukan tubuh dapat digolongkan ke
sangat penting dalam upaya mencegah
dalam enam macam, yaitu karbohidrat,
morbiditas atau keadaan sakit, menurunkan
lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
angka absensi serta meningkatkan produk-
Beberapa persoalan terkait kekurangan
tivitas kerja. Berat ringannya beban kerja
zat gizi atau status gizi yang rendah telah
seseorang ditentukan oleh lamanya waktu
melanda masyarakat di berbagai daerah
melakukan pekerjaan dan jenis pekerjaan
di Indonesia. Sujai, Adiyanti, & Huriyati
itu sendiri. Semakin berat beban kerja,
(2013) menyatakan bahwa ketahanan pangan
sebaiknya semakin pendek waktu kerjanya
yang rendah menyebabkan status gizi yang
agar terhindar dari kelelahan dan gangguan
rendah. Sedangkan status gizi yang rendah
fisiologis yang berarti atau sebaliknya.
130
Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.)
Kebutuhan gizi (requirement) adalah
nilai Specific Dynamic Action (SDA), (5)
jumlah zat gizi minimal yang diperlukan
mencari
seseorang untuk hidup sehat. Kebutuhan zat
keadaan fisiologis khusus, (6) mencari energi
gizi masing-masing orang berbeda, salah
tambahan berdasarkan tingkat pertumbuhan,
satunya karena faktor genetika. Kegunaan
dan (7) menghitung total energi.
perhitungan kebutuhan gizi adalah sebagai
baku evaluasi konsumsi pangan dan gizi,
perencanaan menu atau konsumsi pangan
dan ketersediaan pangan. Kecukupan gizi
yang
dianjurkan
(recommended
energi
Berikut
tambahan
disajikan
berdasarkan
adalah
langkah-
langkah Metode Analisis Gizi secara rinci.
Langkah pertama adalah mencari nilai
Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan rumus:
dietary
(1)
allowances/RDA) adalah jumlah zat gizi yang
diperlukan seseorang atau rata-rata kelompok
orang agar hampir semua orang dapat hidup
sehat.
Kebutuhan
gizi
seseorang
sangat
dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan, usia,
Keterangan:
IMT : Indeks Masa Tubuh
BB : Berat Badan (Kg)
TB : Tinggi Badan (m)
Langkah kedua, mencari nilai BMR.
jenis kegiatan fisik, dan ukuran tubuh, serta
Nilai
keadaan fisiologis khusus. Metode analisis
berbeda. Rumus BMR laki-laki disajikan
gizi yang dapat digunakan yaitu metode basal
pada Persamaan (2) dan BMR perempuan
dan metode faktorial.
disajikan pada Persamaan (3).
BMR
laki-laki
dan
perempuan
Langkah metode basal dan faktorial
(2)
yaitu: (1) mencari nilai Indeks Masa Tubuh
(3)
(IMT), (2) mencari nilai Basal Metabolisme
Rate (BMR), (3) mencari energi tambahan
Keterangan:
berdasarkan tingkat aktivitas, (4) mencari
BMR : Basal Metabolisme Rate (Kalori)
Tabel 1
Indeks Masa Tubuh
No
Nilai IMT
1
( < 17 )
2
( >= 17) dan ( < 18,5 )
3
( >= 18,5 ) dan ( <= 25 )
4
( > 25 ) dan ( <= 27 )
5
( > 27)
Status
Kekurangan berat badan tingkat berat
Kekurangan berat badan tingkat ringan
Keadaan tubuh normal
Kelebihan berat badan tingkat ringan
Kelebihan berat badan tingkat berat
131
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016
BB
: Berat Badan (Kg)
kehamilan memiliki kebutuhan khusus
U
: Usia (Tahun)
seperti halnya tambahan energi untuk ke-
TB
: Tinggi Badan (cm)
adaan fisiologis menyusui.
Langkah
Langkah ketiga, mencari energi tambahan berdasarkan tingkat aktivitas dengan
rumus:
Energi Tambahan Aktivitas=Koefisien Aktivitas*
BMR
keenam,
mencari
energi
tambahan berdasarkan tingkat pertumbuhan
dengan rumus:
Energi Tambahan Pertumbuhan=Koefisien*
Berat Badan
Langkah ketujuh, menghitung Total
Koefisien
aktivitas
metode
basal
dan
faktorial disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2
Koefisien Aktivitas
No Tingkat Aktivitas
1
Ringan
2
Sedang
3
Berat
Koefisien
0,5
0,7
1
Langkah keempat, mencari nilai SDA
dengan rumus:
Energi dengan rumus:
Total Energi (Kalori) = BMR+SDA+ Energi
Tambahan Aktivitas+Energi Tambahan
Pertumbuhan+Energi Tambahan Fisiologis
Suwarni, Asdie, dan Astuti (2009)
menyatakan bahwa adanya konseling gizi
akan meningkatkan status gizi masyarakat.
Dengan latar belakang serta pertimbangan
tersebut maka dirancang suatu perangkat
lunak yang dapat digunakan dengan mudah
SDA=10%(BMR+Energi Tambahan Aktivitas)
untuk mengetahui informasi seputar angka
kebutuhan gizi dan status gizi. Tujuan dari
Langkah kelima, mencari energi tam-
perancangan perangkat lunak ini adalah
bahan berdasarkan keadaan fisiologis khusus.
untuk membuat sebuah perangkat lunak yang
Energi tambahan ini bersifat kondisional.
dapat mengetahui angka kebutuhan gizi dan
Tambahan energi untuk keadaan fisiologis
status gizi dengan berpedoman kepada ilmu
Tabel 3
Koefisien Pertumbuhan Metode Basal
No
Usia
Status
1 ( <= 10 ) dan ( < 15 ) Pertumbuhan awal
2 ( >= 15 ) dan ( < 16 ) Pertumbuhan menengah
3 ( >= 16 ) dan ( < 18 ) Pertumbuhan akhir
132
Koefisien
2
1
0,5
Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.)
gizi dan kesehatan secara efisien, murah dan
berbasis teknologi komputerisasi. Software
akurat.
ini dirancang untuk dapat melakukan operasi
aritmatika yang telah dimasukan user dan
METODE
menampilkan data yang telah dimasukkan
Langkah-langkah
rancang
bangun
oleh pemrogram ke database.
yang digunakan mengacu pada Pressman
Pembuatan software penghitung ke-
(2012). Secara garis besar langkah-langkah-
butuhan gizi berbasis Borland Delphi 7 ini
nya terdiri atas: (1) deskripsi dan analisis
membutuhkan beberapa komponen yang
kebutuhan, (2) perancangan, (3) pembuatan
dibutuhkan. Komponen yang dibutuhkan
atau implementasi, (4) pengujian dan
tersebut meliputi: (1) perangkat lunak Borland
validasi, (5) perbaikan, (6) perapian, (7)
Delphi 7.0 yang digunakan untuk mendesain
uji coba pemakaian atau implementasi, (8)
tampilan dan sekaligus memprogramnya
revisi, dan (9) finishing.
dengan bahasa pascal, (2) perangkat lunak
Tahap pertama perancangan adalah
MySQL yang digunakan untuk membuat
membuat analisis kebutuhan sistem. Hasil-
database, (3) PDF Viewer sebagai perangkat
nya berupa daftar kebutuhan antara lain
lunak untuk dapat menampilkan format
teori-teori ilmu gizi, Angka Kecukupan
PDF di Borland Delphi 7, (4) HelpNDoc
Gizi (AKG) Indonesia, dan komposisi
sebagai perangkat lunak untuk mendesain
bahan makanan. Perangkat komputer yang
file help, (5) perangkat lunak PDF yang
sesuai, bahasa dan alat pemograman, serta
digunakan untuk membaca file berformat
konsultan gizi juga dibutuhkan. Tahap
pdf, (6) perangkat komputer yang digunakan
berikutnya
sistem.
adalah prosesor intel core 2 duo centrino
Untuk mengembangkan aplikasi, rancangan
2.20 GHz, hardisk 320 GB, keyboard,
basis data, rancangan antarmuka dan alur
mouse, (7) MySQL connector ODBC 3.51
pemrograman harus dibuat sebaik mungkin.
sebagai penghubung database MySQL
Langkah-langkah
dengan Borland Delphi 7, (8) referensi yang
adalah
merancang
dalam
penelitian
di
antaranya adalah seperti berikut ini.
berkaitan dengan perangkat lunak, database,
Pertama, analisis kebutuhan sistem.
pemrograman Borland Delphi 7 dan mysql,
Software penghitung kebutuhan gizi berbasis
dan (9) informasi-informasi yang berkaitan
Borland Delphi 7 ini diharapkan mampu
dengan software penghitung kebutuhan
menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam
gizi berbasis Borland Delphi 7. Informasi
upaya peningkatan kesehatan masyarakat
tersebut meliputi: teori-teori ilmu gizi, AKG
yang mengacu pada sistem kepakaran
Indonesia, dan komposisi bahan makanan.
133
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016
Kedua,
perancangan
Pada
tersebut akan menunjukkan unjuk kerja
tahap ini dilakukan perancangan antarmuka,
atau kinerja dari aplikasi. Pengujian black
perancangan
perancangan
box testing dimaksudkan untuk menguji
Diagram Alir Data (DAD) dan flowchart
sistem dapat berfungsi sebagaimana fungsi
program. Perancangan basis data diawali
yang direncanakan atau tidak. Validasi yang
dengan menulis kamus data yang akan
dilakukan oleh ahli materi dan ahli media.
digunakan, kemudian menyusun tabel-tabel
Validasi dimaksudkan untuk mengetahui
data, setelah itu menyusun Entity Relationship
aplikasi penghitung gizi layak digunakan
Diagram yang menggambarkan hubungan
atau tidak.
basis
sistem.
data,
antartabel dalam basis data. Setelah basis
Kelima, perbaikan terhadap produk
data jadi, barulah menyusun DAD, flowchart,
aplikasi penghitung gizi. Jika unjuk kerja
dan antarmuka yang akan digunakan.
produk aplikasi penghitung gizi masih
Ketiga, implementasi program. Pada
diperoleh hasil yang kurang sesuai dengan
tahap ini, rancangan basis data dibuat ke
harapan, misalnya hasil black box testing
dalam MySQL 4.0, rancangan antarmuka
masih menunjukkan adanya bagian yang
dibuat di Delphi, kemudian menuliskan
belum berfungsi sebagaimana fungsinya
kode-kode program sesuai dengan DAD,
atau hasil validasi ahli materi atau ahli media
ERD,
Setiap
masih menunjukkan hal kurang sesuai dengan
rancangan dirangkai menjadi satu kesatuan
harapan maka perlu dilakukan perbaikan
sistem yang saling terkait satu sama lain.
terhadap produk aplikasi penghitung gizi
dan
flowchart
program.
Langkah berikutnya adalah melakukan
tersebut. Jika hasil perbaikan terhadap
pemasangan ke sistem windows untuk
produk tersebut telah selesai maka perlu
menjalankan
dilakukan pengujian lagi dengan prosedur
Langkah
program
terakhir
versi
adalah
prototype.
pengaturan
konten agar rapi sesuai kategori dan agar
seperti tersebut di atas.
Keenam,
perapihan. Apabila
hasil
mempermudah pengguna dalam mencari
pengujian black box testing dan validasi ahli
konten yang diinginkan.
materi dan ahli media telah menunjukkan
Keempat, pengujian terhadap aplikasi
hasil unjuk kerja aplikasi penghitung gizi
penghitung gizi. Pengujian terhadap produk
baik, maka langkah berikutnya adalah
aplikasi penghitung nilai gizi dilakukan
merapikan produk tersebut, seperti merapi-
dengan dua cara, yaitu black box testing dan
kan tampilan/antarmuka, merapikan gambar,
validasi oleh para ahli. Kedua pengujian
dan sebagainya.
134
Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.)
HASIL DAN PEMBAHASAN
informasi tentang macam-macam aktivitas
Hasil dari rancangan dijelaskan dalam
dan jumlah energi yang dibutuhkan untuk
uraian berikut ini. Analisis kebutuhan sistem
aktivitas tertentu. Tabel komposisi bahan
adalah (1) perangkat lunak Borland Delphi 7.0
makanan berisi informasi tentang macam-
yang digunakan untuk mendesain tampilan
macam bahan makanan beserta kandungan
dan sekaligus memprogramnya dengan bahasa
gizi dalam makanan tersebut. Tabel gizi
pascal, (2) perangkat lunak MySQL yang
berisi tentang kebutuhan-kebutuhan gizi
digunakan untuk membuat database, (3) PDF
manusia. Tabel kategori berisi informasi
Viewer sebagai perangkat lunak untuk dapat
tentang kategori dari user. Tabel usia berisi
menampilkan format PDF di Borland Delphi 7,
informasi tentang kelompok usia dari user.
(4) HelpNDoc sebagai perangkat lunak untuk
Tabel status berisi informasi tentang data
mendesain file help, (5) perangkat lunak PDF
akun dan password. Tabel bacaan berisi
yang digunakan untuk membaca file berformat
informasi tentang data-data judul teori gizi.
pdf, (6) perangkat komputer yang digunakan:
Tabel aktivitas pengguna berisi informasi
prosesor intel core 2 duo centrino 2.20 GHz,
tentang aktivitas yang dilakukan.
hardisk 320 GB, keyboard, mouse, (7) MySQL
Pada tabel durt terdapat 4 buah field
connector ODBC 3.51 sebagai penghubung
dengan field nomor sebagai primary key.
database MySQL dengan Borland Delphi
Tabel energi aktivitas terdapat 3 buah field
7, dan (8) referensi yang berkaitan dengan
dengan field nomor sebagai primary key.
perangkat lunak, basis data, dan pemrograman
Tabel komposisi bahan makanan terdapat 13
Borland Delphi 7 dan mysql.
field dengan field nomor sebagai primary
Rancangan sistem meliputi basis data,
key. Tabel kategori terdapat 2 buah field
alur program, diagram relasi basis data,
dengan field nomor sebagai primary key.
danrancangantampilan. Basis data yang
Tabel usia terdapat 2 buah field dengan
dirancang terdiri dari sembilan tabel yang
field nomor sebagai
dihasilkan dari kamus data, yaitu: tabel durt,
gizi terdapat 27 field dengan field kategori
tabel energi aktivitas, tabel komposisi bahan
dan kelompok mempunyai fungsi sebagai
makanan, tabel kategori, tabel usia, tabel
foreign key. Tabel status terdapat 3 buah field
gizi, tabel status, tabel bacaan, dan tabel
dengan field nomor sebagai primary key.
aktivitas pengguna.
Tabel bacaan terdapat 3 buah field dengan
Tabel durt berisi informasi tentang
field nomor sebagai
primary key. Tabel
primary key. Tabel
bahan makanan beserta ukuran dalam
aktivitas pengguna terdapat 5 buah field
rumah tangga. Tabel energi aktivitas berisi
dengan field nomor sebagai primary key.
135
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016
Proses dasar dari sistem ini dapat dilihat
Tabel gizi dan tabel kategori direlasikan
secara garis besar dari Data Flow Diagram
melalui field kategori yang berada pada
(DFD) yang dirancang, terdiri dari DFD
masing-masing tabel. Tabel gizi dan tabel
mulai level 0 sampai dengan level 3. Berikut
usia direlasikan melalui field kelompok yang
ini contoh DFD Level 0. Dalam DFD level
berada pada masing-masing tabel. Relasi
0 dapat dilihat bahwa ada dua entitas luar
antartabel disajikan pada Gambar 2. Gambar
(external entity) yaitu Publik dan Admin.
3 menyajikan hubungan data tabel.
Rancangan DFD disajikan pada Gambar 1.
Pada rancangan tampilan, ditunjukkan
Pada rancangan Diagram Relasi basis
tiga contoh rancangan form, yaitu tampilan
data, ada tiga tabel yang saling berelasi
form beranda (Home) (Gambar 4), tampilan
antara tabel satu dengan tabel yang lainnya
form menu utama (Gambar 5), dan tampilan
yaitu tabel gizi, tabel kategori, dan tabel
form analisis gizi (Gambar 6). Menu login
usia. Relasi yang ada adalah hubungan atau
meliputi tombol masuk, tombol keluar,
relasi antarentri data pada tiap-tiap tabel.
gambar latar belakang, dan status bar. Form
Pada setiap tabel data akan diwakili dengan
menu utama terdiri dari menu utama, menu
sebuah field yang dijadikan field indeks
analisis, menu fitur, menu manajemen data,
untuk merelasikan dengan tabel yang lain.
manajemen akun, kotak keterangan, status
Gambar 1. Rancangan DFD Level 0
136
Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.)
Gambar 2. Hubungan Relasi Antartabel
Gambar 3.Gambaran Hubungan Data Tabel
Gambar 4. Rancangan Form Beranda
137
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016
Gambar 5. Rancangan Form Menu Utama
Gambar 6. Rancangan Form Analisis Gizi
bar dan tombol-tombol yang terkait analisis
kebutuhan gizi, seperti data berat badan,
gizi. Form analisis gizi adalah form di mana
tinggi badan, dan data lainnya.
pengguna
akan
memasukkan
berbegai
data yang dibutuhkan untuk menganalisis
138
Form
Beranda
merupakan
bagian
tampilan yang digunakan untuk menentukan
Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.)
kategori pengguna yang memanfaatkan atau
yang disajikan. Sedangkan kategori sebagai
menjalankan program sistem informasi.
publik, pengguna dapat langsung melakukan
Pada form pembukaan ini terdapat dua
login.
pilihan kategori pengguna, yaitu admin dan
Langkah berikutnya adalah implemen-
publik. Pengguna yang memillih sebagai
tasi
kategori admin maka harus menekan tombol
program disajikan pada Gambar 7. Pada
administrator
muncul
tahap ini, rancangan basis data dibuat ke
form memerintahkan untuk memasukkan
dalam MySQL 4.0, rancangan antarmuka
user login dan password sebelum masuk
dibuat di Delphi, kemudian menuliskan
pada form utama. Admin mempunyai hak
kode-kode program sesuai dengan DAD,
akses penuh, yaitu dapat menampilkan,
ERD, dan diagram alir program. Setiap
menambah, mengubah dan menghapus data
rancangan dirangkai menjadi satu kesatuan
kemudian
akan
program.
Tampilan
implementasi
Gambar7. Tampilan Implementasi Form Menu Utama
139
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 2, Oktober 2016
sistem yang saling terkait satu sama lain.
alur program dan antarmuka pengguna.
Langkah berikutnya adalah melakukan
Rancangan basis data diwujudkan dalam
pemasangan ke sistem operasi Windows
9 tabel. Alur program digambarkan dalam
untuk menjalankan program versi prototype.
Diagram Entity Relationship, Diagram Alir
Langkah
Data, dan Diagram Alir Aplikasi. Rancangan
terakhir
adalah
pengaturan
konten agar rapi sesuai kategori dan agar
antarmuka
mempermudah pengguna dalam mencari
form aplikasi. Selanjutnya implementasi
konten yang diinginkan. Berikut contoh
dari proses desain ini diharapkan akan
tampilan implementasi perancangan aplikasi
menghasilkan suatu perangkat lunak yang
penghitung gizi.
dapat digunakan untuk mengetahui masa
Rata-rata
hasil
pengujian
secara
keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 6.
terdiri
dari
17
tampilan/
tubuh, status gizi dan nilai kebutuhan
gizi yang dapat digunakan dengan mudah
dalam kehidupan sehari-hari sehingga pada
Tabel 6
Rata-rata Hasil Pengujian Keseluruhan
Respon
Ketepatan
Analisis Gizi
Sistem
(%)
(detik)
Metode Basal
0,88
100
Metode Faktorial
1,09
100
Rata-rata
0,985
100
Tahap pengujian selanjutnya adalah uji
kelayakan oleh dua orang ahli media. Ahli
media 1 menghasilkan nilai 3,69; sementara
ahli media media kedua menghasilkan
nilai 3,31. Rata-rata uji kelayakan dari dua
ahli adalah 3,5. Berdasarkan nilai rata-rata
tersebut, dapat dinyatakan bahwa aplikasi
gizi layak untuk diterapkan.
SIMPULAN
Rancangan aplikasi mencakup pembuatan struktur basis data, perancangan
140
akhirnya dapat meningkatkan kualitas gizi
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Palupi, A., Hadi, H., & Soenarto, S. S.
(2009). Status gizi dan hubungannya
dengan kejadian diare pada anak diare
akut di ruang rawat inap RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia, 6(1), 1-7.
Pampang, E., Purba, M. B., & Huriyati,
E. (2009). Asupan energi, aktivitas
fisik, persepsi orang tua, dan obesitas siswa dan siswi SMP di Kota
Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia (The Indonesian Journal of
Clinical Nutrition), 5(3), 108-113.
Pressman, R. S. (2002). Rekayasa perangkat
lunak. Yogyakarta: Andi Offset.
Sujai, A., Adiyanti, M. G., & Huriyati,
E. (2013). Ketahanan pangan rumah
Rancang Bangun Perangkat Lunak (Handayani, T. H. W., dkk.)
tangga, status gizi, dan prestasi belajar
siswa sekolah dasar. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia, 9(3), 104-110.
Suwarni, Asdie, A. H., & Astuti,
H. (2009). Konseling gizi dan
pengaruhnya terhadap asupan zat
gizi dan tekanan darah pada pasien
hipertensi rawat jalan di Rumah
Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia, 6(1), 21-28.
141
Download