Jurnal RAP UNP, Vol. 8, No.1, Mei 2017, hal. 79-87 - e

advertisement
KESADARAN METAKOGNITIF
Rinaldi
Universitas Negeri Padang
e-mail: [email protected]
Abstrack: Metacognitive awareness. Metacognitive is essential for successful learning as it
allows individuals to manage their cognitive skills and to determine their perceived
weaknesses by building new cognitive skills. Metacognitive awareness allows individuals to
plan, sort and monitor their learning in a way that instantly improves performance. There
are two metacognitive components of cognition of knowledge and cognition of regulation.
Three types of metacognitive knowledge are: decalarative, procedural, and conditional.
Three metacognitive regulatory capabilities are: planning, monitoring, and evaluation. The
results of several studies on metacognitive ability have an influence on the ability of
thinking, personality and academic motivation in student learning that can improve the
achievement of academic achievement.
Keywords: Metacoqnitive awareness, cognition of knowledge, cognition of
regulation.
Abstrak: Kesadaran metakognitif. Metakognitif sangat penting untuk pembelajaran yang
berhasil karena memungkinkan individu untuk mengelola keterampilan kognitif mereka dan
untuk menentukan kelemahan yang dirasakan mereka dengan membangun keterampilan
kognitif baru. Kesadaran metakognitif memungkinkan individu untuk merencakan,
menyortir dan memantau pembelajaran mereka dengan cara yang langsung meningkatkan
kinerja. Ada dua komponen metakognitif kognisi pengetahuan dan kognisi peraturan. Tiga
jenis pengetahuan metakognitif adalah: deklaratif, prosedural, dan kondisional. Tiga
kemapuan pengaturan metakognitif adalah: perencanaan, pemantauan, dan evaluasi. Hasil
beberapa penelitian tentang kemampuan metakognitif berpengaruh terhadap kemampuan
berfikir, kepribadian dan motivasi akademik dalam pembelajaran siswa sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajara akademik.
Kata kunci: Kesadaran metakognitif, kognisi pengetahuan, kognisi regulasi.
79
80
Jurnal RAP UNP, Vol. 8, No.1, Mei 2017, hal. 79-87
PENDAHULUAN
Para dosen di universitas saat ini
untuk
merencanakan
pembelajaran
dan
dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka
mengalokasikan waktu dan usaha untuk
mendapati
dengan
belajar. Keterampilan metakognitif mengacu
tingkat
pada regulasi strategi studi yang disengaja.
kelas
yang
mahasiswa-mahasiswa
penuh
dengan
pengetahuan yang berbeda-beda dan tingkat
Selama
cara belajar yang berbeda-beda pula. Ada
metakognitif memungkinkan siswa untuk
yang aktif, yang tahu bagaimana cara belajar
memilih intervensi strategis
dan mampu untuk menggunakan pengetahuan
memantau
mereka. Lainnya bisa jadi hanya dengan
mengevaluasi
tingkat kecerdasan rata-rata namun berusaha
Nietfield, 2007).
keras untuk mencari kelebihan dan kelemahan
proses
belajar,
pelaksanaan
Schraw
keterampilan
strategi,
keefektifannya
(1998)
yang tepat,
(Cao
dan
dan
menegaskan
bahwa
penting
untuk
mereka. Ada juga yang bersifat pasif dan tidak
Metakognitif
tahu bagaimana cara mereka untuk untuk bisa
keberhasilan belajar karena memungkinkan
menangkap apa yang diajarkan. Dengan
individu
demikian para dosen ini berarti tengah
kognitif mereka dan untuk menentukan
dihadapakan pada kelas yang penuh dengan
kelemahan mereka yang dapat diperbaiki
mahasiswa
dengan membangun ketrampilan kognitif
yang
beragam
kemampuan
metakognitif (Young dan Fry, 2008)
yang
Kemampuan untuk mengatur proses
belajar
adalah
komponen
pembelajaran mandiri
dengan
interaksi
untuk
baru.
mengelola
Kesadaran
ketrampilan
metakognitif
memungkinkan individu untuk merencanakan,
dari
mengurutkan dan memonitor belajar mereka
yang berhubungan
dengan cara yang langsung meningkatkan
antara
kunci
adalah
pengetahuan
kinerja (Schraw dan Dennison, 1994).
metakognitif dan keterampilan metakognitif.
Pengetahuan metakognitif mengacu pada
pengetahuan
tentang
proses
berpikir
Pengertian Metakognitif
Metakognisi
sebagai
pada
dasarnya
seseorang. Di lingkungan kelas, pengetahuan
didefinisikan
metakognitif memungkinkan siswa untuk
merefleksikan
menyadari apa yang mereka ketahui dan apa
mengontrol kemampuan belajar seseorang
yang tidak mereka ketahui tentang topik
(Schraw and Dennison, 1994). Metakognisi
tertentu. Kesadaran ini memberi siswa dasar
secara umum didefinisikan sebagai aktivitas
sesuatu,
kemampuan
memahami,
untuk
dan
Rinaldi, Kesadaran Metakognitif
monitoring dan mengontrol kognisi seseorang
mengukur kemajuan seseorang baik selama
(Young and Fry, 2008). Menurut Anderson
atau sesudah dilakukan.
(dalam
OZ,
kemampuan
2016)
metakognisi
untuk
membuat
“adalah
seseorang
Komponen Metakognitif
berpikir jauh ke depan.
Para
ahli
telah
mempelajari
Metakognisi adalah kemampuan untuk
metakognitif ini selama hamper 20 tahun
merefleksikan apa yang seseorang tahu dan
lebih. Kebanyakan dari mereka sependapat
lakukan dan apa yang seseorang tidak tahu
bahwa ada perbedaan antara kognitif dan
dan tidak lakukan”. Sederhana didefinisikan
metakognitif,
sebagai “berpikir tentang cara berpikir” atau
kemampuan kogntif diperlukan suatu latihan,
“kognisi tentang cara kognisi” , metakognisi
sedangkan
itu sendiri adalah ilmu
pemamahan bagaimana suatu latihan itu
pengetahuan yang
dimana
dalam
metakognitif
dibutuhkan
bersifat lebih spesifik dan terdiri atas beberapa
dilakukan.
kognisi,
membedakan antara 2 komponen metakognitif
ia
berperan
penting
dalam
Kebanyakan
melatih
menjadi
dalam suatu proses belajar. Hal ini juga
regulasi kognisi. Pengetahuan tentang kognisi
disebabkan oleh perkembangan kesadaran
merujuk kepada apa yang diketahui oleh
metakognitif yang dipicu oleh perkembangan
individu tentang kemampuan kognitif mereka
skill kemampuan kognitif itu sendiri (OZ,
sendiri atau tentang apa kognitif secara
2016).
umum. Hal ini dapat dibagi menjadi tiga jenis
Gourgey
(Kilinc,2013)
akan
pengetahuan
peneliti
pengembangan skill belajar yang lebih kuat
Menurut
ilmu
para
kesadaran
kognisi
metakognitif
dekalaratif,
seseorang belajar, kesadaran ketika sesorang
Pengetahuan
memahami dan tidak dipahami, penegtahuan
pengetahuan untuk mengetahui suatu benda
bagaiman
(apa). Pengetahuan procedural merupakan
informasi
yang
dan
yaitu:
metakognisi adalah kesadaran bagaimana
menggunakan
procedural,
dan
deklaratif
merupakan
tersedia untuk mencapai tujuan, kemampuan
pengetahuan
untuk
pada
terjadi. Pengetahuan kondisional merupakan
berbagai latihan, pengetahuan tentang strategi
pengetahuan tentang “kenapa” dan “kapan”
yang digunakan untuk mencapai tujuan,
aspek kognisi (Schraw dan Dennison,1994;
menilai
kebutuhan
kognitif
tentang
conditional.
“bagaimana”
suatu
Schraw, 1998; Schraw dam Moshman,1995).
81
82
Jurnal RAP UNP, Vol. 8, No.1, Mei 2017, hal. 79-87
Pengetahuan
deklaratif
termasuk
seorang peajar yang efektif tahu kapan dan
pengetahuan tentang bagaimana seseorang itu
apa informasi yang bisa diolah/diulang.
dalam belajar dan faktor2 apa saja yang
Pengetahuan kondisional berperan penting
mempengaruhinya.
karena
Contoh,
penelitian
ia
membantu
pelajar
dalam
dilakukan terhadap para pelajar tentang daya
mengalokasikan sumber-sumber yang mereka
ingat mereka sendiri. Hal ini mengindikasikan
peroleh seacra selektif dan menggunakan
bahwa ternyata orang yang lebih dewasa lebih
strategi
memiliki kemampuan proses kogitif tentang
kondisional juga membantu para pelajar
daya ingat dibandingkan yang lebih muda.
dalam peningkatan dan merubah kondisi
Disamping itu, para pelajar yang lebih pintar
diinginkan dalam setiap tugas pembelajaran.
secara
efefktif.
Pengetahuan
memiliki kemampuan lebih dalam aspek
Regulasi kognitif merupakan suatu
ingatan yang berbeda-beda, seperti batas daya
rangkaian aktfitas yang membantu pelajar
kemampuan,
dalam
pengulangan
dan
distribusi
pembelajaran.
mengontrol
mereka.
Pengetahuan procedural merupakan
proses
Penelitian
pembelajaran
yang
dilakukan
membuktikan bahwa regulasi metakognitif
pengetahuan tentang melakukan sesuatu hal.
membantu
Kebanyakan
berbagai cara, tipe, termasuk penggunaan
dari
merepresentasikan
pengetahuan
sesuatu
yang
ini
bersifat
peningkatan
sumber-sumber
data
tindakan
yang
lebih
dalam
bagus,
heuristic dan strategis. Individu dengan yang
penggunaan strategi yang telah ada, dan
memiliki pengetahuan procedural yang tinggi
besarnya/meningkatnya
akan melakukan pekerjaan secara otomatis,
pemahaman.
lebih
daftar
memperlihatkan kemampuan regulatorinya
kemampuan dan melakukan strategic tersebut
dan dapat memahami bagaimana mereka
seefektif mungkin. Contoh tipikal dapat
mempergunakan kemampuan mereka sendiri
dilihat pada cara bagaimana seseorang dalam
dan memasukkannya sebagai suatu bagian
memotong-motong
tindakan yang harus dilakukan dalam kelas.
mirip
seperti
serangkaian
dan
mengkategorikan
suatu informasi yang ia terima.
kesadaran
Sejumlah
dalam
pelajar
Pembelajaran ini sangat penting mengingat
Pengetahuan kondisional merupakan
teori ini bahkan bisa dilakukan oleh pelajar
pengetahuan tentang mengetahu “kapan” dan
yang berusia muda sekalipun dalam mencapai
“kenapa” dengan menggunakan pengetahuan
kemampuan
deklaratif dan pengetahua procedural. Contoh
serangkaian instruksi. Walaupun, diperlukan
metakognitif
ini,
melalui
Rinaldi, Kesadaran Metakognitif
penelitian
lebih
lanjut,
perlu
kemampuan monitoring berjalan lambat pada
ditingkatkan dalam aspek regulasi (seperti
sedikit anak2, bahkan pada orang dewasa.
perencanaan)
Walaupun
yang
hal
dapat
ini
mendorong
peningkatan lain(contoh monitoring).
begitu,
menemukan
beberapa
suatu
penelitian
keterkaitan
dan
antara
Sejumlah kemampuan regulatori telah
kemampuan
metakognitif
dibahas dalam beberapa buku. Terdapat 3
monitoring.
Dalam
kemampuan inti yang mencakup seluruh
diasarankan bahwa kemampuan monitoring
aspek yaitu: perencanaan, monitoring, dan
meningkat dengan dilakukan dengan training
evaluasi. Perencanaan melibatkan serangkaian
dan latihan.
peneltian
akuarasi
ini
juga
pendekatan strategis dan alokasi sumber data
Evaluasi mengacu kepada penilaian
yang berpengaruh kepada tindakan. Contoh
hasil dan efisiensi dalam kemampuan belajar
melakukan prediksi sebelum membaca suatu
seseorang, contoh tipikal adalah re-evaluasi
tulisan, rangkaian strategi, melakukan alokasi
tujuan
waktu, dan perhatian sebelum melakukan
Sejuamah penelitiaan menyatakan bahwa
suatu latihan. Sebagai contoh, pelajaran
kemampuan metakognisi dan kemampuan
menulis membutukan perencanaan dalam
regulatori seprti perencenaan, berkaitan erta
pemahamannya disaat kecil dan remaja.
dengan evaluasi. Untuk menghargai revisi
Peningkatan yang berarti akan tampak pada
teks,
usia 10-14 tahun. Sedangkan yang lebih tua
kemampuan yang lebih rendah dibandingkan
cenderung
pengalamannya.
penulis yang telah ahli
penulis
yang
perspektif pembaca dan akan lebih menemui
berpengalaman akan mampu secara efektif
kesulitan mendiagnosa permasalahan teks
menyusun teks, dimana penulis yang tidak
serta memperbaikinya.
menggunakan
Sebagai
tambahan,
seseorang
penulis
dan
yang
kesimpulannya.
amatir
memiliki
dalam memancing
berpengalaman tidak dapat melakukannya.
Monitoring
pemahaman
merupakan
seseorang
Kesadaran Metakognitif
melakukan
Metakognisi adalah konstruksi penting
suatu tindakan. Kemampuan yang diperoleh
yang mempengaruhi proses belajar individu.
secara periodic ketika proses belajar adalah
Karena mereka memiliki tugas belajar yang
suatu bentuk contoh yang tepat. Penelitian
intensif, sangat penting bagi mahasiswa
membuktikan
universitas saat ini bahwa mereka telah
bahwa
dalam
kemamuan
perkembangan
83
84
Jurnal RAP UNP, Vol. 8, No.1, Mei 2017, hal. 79-87
merencanakan,
mengendalikan,
mengevaluasi
keterampilan
tentang
dan
untuk mengatasi tantangan yang dirasakan. Ia
diri
menemukan
kesadaran
siswa
terhadap
mereka sendiri (Akin dkk, 2007). Penelitian
berbagai jenis kesulitan dalam mempelajari
menunjukkan bahwa pelajar yang sadar
konten
metakognitif lebih strategis dan berkinerja
penyesuaian strategi studi.
lebih baik daripada pelajar yang tidak sadar,
yang
memungkinkan
individu
kelas
tidak
mengarah
pada
Schleifer dan Dull (2009) menemukan
untuk
ada hubungan yang kuat antara atribut
merencanakan, mengurutkan, dan memantau
metakognitif dan prestasi akademik dan
pembelajaran mereka dengan cara yang secara
interaksi antara kedua kedua komponen
langsung memperbaiki kinerja (Schraw dan
metakognisi dalam kelas akuntansi. Siswa
Dennison 1994).
yang berhasil disebabkan kerena mereka
Siswa tanpa pendekatan metakognitif
memiliki metapegetahuan yang lebih baik
pada dasarnya tidak memiliki arah dan
dibandingkan dengan metaregulation. Hasil
kemampuan
kemajuan,
penelitian Rahman dkk (2010) menemukan
prestasi dan arah belajar masa depan mereka.
ada hubungan antara kesadaran metakognitif
Pendekatan
sangat
dan prestasi akademik pada saat test. Siswa
penting untuk sukses belajar bahasa. Strategi
yang menyadari metakognitif lebih mungkin
seperti mengorganisir, menetapkan tujuan dan
tampil lebih baik pada saat tes.
untuk
strategi
meninjau
metakognitif
sasaran, mempertimbangkan tujuan untuk
Hasil
penelitian
Abdellah
(2015)
tugas bahasa membantu siswa mengatur dan
menemukan ada hubungan positif antara
merencanakan pembelajaran bahasa secara
kesadaran kognitif dengan prestasi akademik
efisien. Siswa tanpa strategi metacognitive
yang diukur dari indeks prestasi pada guru
tidak akan pernah menjadi pembelajar otonom
perempuan dalam masa praktek. Prestasi
disebabkan
akademik meiliki hubungan positif dengan
bagaimana
mereka
cara
mengevaluasi
tidak
mengatur,
aktivitas
mengetahui
regulasi
belajar
dan
regulasi metakognitf, tetapi tidak dengan
mereka
pengetahuan kognitif. Tidak ada hubungan
(Balcikanli, 2011).
pengetahuan kognitif dan regulasi kognitif.
Cao dan Netfield (2007) memeriksa
Ada hubungan antara kesadaran metakognitif
kesadaran siswa akan berbagai jenis kesulitan
dengan
dalam
akan
perempuan yang sedang praktek. Pelajar yang
mempengaruhi pilihan strategi studi mereka
mendapat skor MAI yang tinggi dan regulasi
mempelajari
konten
kelas
performa
mengajar
pada
guru
Rinaldi, Kesadaran Metakognitif
metakognitif pada tingkat yang tinggi dalam
bahasa inggris memiliki sikap dasar yang
teknik mengajar, mereka sangat bagus dalam
positif terhadap kesadran metakognitif dalam
perencanaan dan mengorganisir dalam materi
studi
ajar mereka,
lebih mudah bersosialisasi
pengetahuan
tentang
dengan para siswa, menggunakan strategi
pengetahuan
procedural,
pembelajaran
pengetahuan kondisional dan regulasi kognitif
yang
beda
dan
mampu
mengontrol waktu mengajar.
Hasil
penelitian
akdemis
mereka.
Mereka
kognisi
meiliki
termasuk
deklaratif,
dan
yang terdiri dari berbagai strategi yang mulai
OZ
(2016)
dari
pengelolaan
informasi,
debugging,
menemukan ada kesadaran metakognitif yang
perencanaan, pematauan pemahaman dan
tinggi 7 dari 10 peserta untuk pengetahuan
evaluasi. Mereka menyadari strategi apa yang
metakognitf (65%) dan regulasi metakognitif
berguna bagi mereka dan bermanfaat, sangat
(63%). Ia mengungkapkan hubungan yang
menyadari
signifikan antara kesadaran metakognitf dan
intelektual, belajar lebih banyak pada topic
motivasi akademik. Pengetahuan metakognitif
yang menarik bagi mereka, memotivasi diri
dan
mereka sendiri, focus pada keseluruhan
regulasi
metagkonitif
signifikan
terhadap
motivasi
memberikontribusi
akademik
khususnya
dalam
kekuatan
dan
kelemahan
makna dan informasi baru yang penting.
program
pendidikan guru.
SIMPULAN
OZ (2016) menemukan kepribadian
Kemampuan untuk mengatur proses
memiliki peran penting dalam memprediksi
belajar
kesadaran metakognitif. Keterbukaan terhadap
pembelajaran mandiri
pengalaman dan terutama ektravesion sebagai
dengan
pusat dari kesadaran kognitif. Hasil penelitian
metakognitif dan keterampilan metakognitif.
Alkan
Metakognitif
dan
Erdem
(2014)
menemukan
adalah
komponen
interaksi
kunci
dari
yang berhubungan
antara
adalah
pengetahuan
penting
untuk
kesadaran metacognitif calon guru adalah
keberhasilan belajar karena memungkinkan
pada pokoknya cukup. Dalam sub dimensi
individu
pengetahuan kognisi dan regulasi kognisi
kognitif mereka dan untuk menentukan
calon guru adalah pada pokok cukup.
kelemahan mereka yang dapat diperbaiki
Hasil penelitian Saricoban (2015)
mengungkapkan bahwa calon guru sekolah
untuk
mengelola
ketrampilan
dengan membangun ketrampilan kognitif
yang baru.
85
86
Jurnal RAP UNP, Vol. 8, No.1, Mei 2017, hal. 79-87
Komponen
metakognitif
dibagi
merupakan suatu rangkaian aktfitas yang
menjadi 2 pengetahuan kognisi dan regulasi
membantu pelajar dalam mengontrol proses
kognisi. Pengetahuan tentang kognisi merujuk
pembelajaran mereka. Terdapat 3 kemampuan
kepada apa yang diketahui oleh individu
inti yang mencakup seluruh aspek yaitu:
tentang kemampuan kognitif mereka sendiri
perencanaan, monitoring, dan evaluasi. Hasil
atau tentang apa kognitif secara umum. Hal
penelitan menunjukkan bahwa kemampuan
ini dapat dibagi menjadi tiga jenis akan
kesadaran
kesadaran metakognitif yaitu: dekalaratif,
kemampuan individu.
metakognitif
dapat
membantu
procedural, dan conditional. Regulasi kognitif
DAFTAR RUJUKAN
Abdellah, Rasha. (2015). Metacognitive
awareness and its relation to academic
achievement and teaching performance of
pre-service female teachers in ajman
university in UAE. Procedia-Social and
Behavioral Science.174.560-567.
Balcakanli, C. (2011). Metacoqnitve awarness
inventory for teachers. Electronic Journal
of Research in Educational Psychology.
9(3).1309-1322.
Cao, Li and Nietfield, L.J. (2007). College
students’ metacognitive awareness of
difficulties in learning the class content
does not automatically lead to adjustment
of study strategies. Australian Journal of
Educational
&
Developmental
Psychology Vol. 7, pp 31-46.
Erdem.A., and Alkan.F. (2014). The
relationship
between
metacognitive
awareness, teacher selfefficacy and
chemistry
competency
perceptions.
Procedia- Social and Behavioral Science.
143.778-783.
Kilinc.E.F.2013. Investigation of relationship
between self-esteem and metacoqnitive
awareness level 9th grades students.
Procedia- Social and
Science.106.1622-1628.
Behavioral
OZ, Huseyn. (2016). Metacoqnitive and
academic motivation: A cross-sectional
study in theacher education context of
Turkey. Procedia- Social and Behavioral
Science.232.109-121.
OZ,
Huseyin.2016. The importance of
personality trait in students perception of
metacognitive awarness. Procedia- Social
and Behavioral Sciences, 232, 665-667
Rahman,U.F.,Jumani,B.N.,Chaudry.A.M.,Chi
sti.U.S. and Abbasi.F. (2010). Impact
metacoqnitivq
awarness
on
performanceof students in chemistry.
Cotemporary Issues in Education
Research. Vol.3.No.10.
Saricoban,Arif.
(2015).
Metacoqnitive
awarness pre-service english languange
teachers in terms of various variables.
Procedia- Social and Behavioral
Science.186.664-669.
Schraw, Gregory and Dennison, R, Sperling.
(1994).
Assessing
metacoqnitve
Rinaldi, Kesadaran Metakognitif
awarnesss. Contemporary
Psychology. 19, 460-475.
Edicational
Schraw, Gregory and Moshman, David.
(1995).
Metacoqnitive
theories.
Educational Psychology Review. 7:4, pp
351-371
Schraw, Gregory. (1998). Promoting general
metacoqnitive awarness. Instructional
Science. 26, 113-125.
.
Schleifer,F.L,Lidya and Dull, B.Richard.
(2009). Metacognition an performance in
the accounting classroom. Issues In
Accounting Education. Vol.3,No.3,pp
339-367.
Young, Andria and Fry, D.Jane. (2008).
Metacoqnitive awarness and academic
achievement
in
college
students.
Journal
of
the
S.
87
Download