KESADARAN METAKOGNITIF Rinaldi Universitas Negeri Padang e-mail: [email protected] Abstrack: Metacognitive awareness. Metacognitive is essential for successful learning as it allows individuals to manage their cognitive skills and to determine their perceived weaknesses by building new cognitive skills. Metacognitive awareness allows individuals to plan, sort and monitor their learning in a way that instantly improves performance. There are two metacognitive components of cognition of knowledge and cognition of regulation. Three types of metacognitive knowledge are: decalarative, procedural, and conditional. Three metacognitive regulatory capabilities are: planning, monitoring, and evaluation. The results of several studies on metacognitive ability have an influence on the ability of thinking, personality and academic motivation in student learning that can improve the achievement of academic achievement. Keywords: Metacoqnitive awareness, cognition of knowledge, cognition of regulation. Abstrak: Kesadaran metakognitif. Metakognitif sangat penting untuk pembelajaran yang berhasil karena memungkinkan individu untuk mengelola keterampilan kognitif mereka dan untuk menentukan kelemahan yang dirasakan mereka dengan membangun keterampilan kognitif baru. Kesadaran metakognitif memungkinkan individu untuk merencakan, menyortir dan memantau pembelajaran mereka dengan cara yang langsung meningkatkan kinerja. Ada dua komponen metakognitif kognisi pengetahuan dan kognisi peraturan. Tiga jenis pengetahuan metakognitif adalah: deklaratif, prosedural, dan kondisional. Tiga kemapuan pengaturan metakognitif adalah: perencanaan, pemantauan, dan evaluasi. Hasil beberapa penelitian tentang kemampuan metakognitif berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, kepribadian dan motivasi akademik dalam pembelajaran siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajara akademik. Kata kunci: Kesadaran metakognitif, kognisi pengetahuan, kognisi regulasi. 79 80 Jurnal RAP UNP, Vol. 8, No.1, Mei 2017, hal. 79-87 PENDAHULUAN Para dosen di universitas saat ini untuk merencanakan pembelajaran dan dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka mengalokasikan waktu dan usaha untuk mendapati dengan belajar. Keterampilan metakognitif mengacu tingkat pada regulasi strategi studi yang disengaja. kelas yang mahasiswa-mahasiswa penuh dengan pengetahuan yang berbeda-beda dan tingkat Selama cara belajar yang berbeda-beda pula. Ada metakognitif memungkinkan siswa untuk yang aktif, yang tahu bagaimana cara belajar memilih intervensi strategis dan mampu untuk menggunakan pengetahuan memantau mereka. Lainnya bisa jadi hanya dengan mengevaluasi tingkat kecerdasan rata-rata namun berusaha Nietfield, 2007). keras untuk mencari kelebihan dan kelemahan proses belajar, pelaksanaan Schraw keterampilan strategi, keefektifannya (1998) yang tepat, (Cao dan dan menegaskan bahwa penting untuk mereka. Ada juga yang bersifat pasif dan tidak Metakognitif tahu bagaimana cara mereka untuk untuk bisa keberhasilan belajar karena memungkinkan menangkap apa yang diajarkan. Dengan individu demikian para dosen ini berarti tengah kognitif mereka dan untuk menentukan dihadapakan pada kelas yang penuh dengan kelemahan mereka yang dapat diperbaiki mahasiswa dengan membangun ketrampilan kognitif yang beragam kemampuan metakognitif (Young dan Fry, 2008) yang Kemampuan untuk mengatur proses belajar adalah komponen pembelajaran mandiri dengan interaksi untuk baru. mengelola Kesadaran ketrampilan metakognitif memungkinkan individu untuk merencanakan, dari mengurutkan dan memonitor belajar mereka yang berhubungan dengan cara yang langsung meningkatkan antara kunci adalah pengetahuan kinerja (Schraw dan Dennison, 1994). metakognitif dan keterampilan metakognitif. Pengetahuan metakognitif mengacu pada pengetahuan tentang proses berpikir Pengertian Metakognitif Metakognisi sebagai pada dasarnya seseorang. Di lingkungan kelas, pengetahuan didefinisikan metakognitif memungkinkan siswa untuk merefleksikan menyadari apa yang mereka ketahui dan apa mengontrol kemampuan belajar seseorang yang tidak mereka ketahui tentang topik (Schraw and Dennison, 1994). Metakognisi tertentu. Kesadaran ini memberi siswa dasar secara umum didefinisikan sebagai aktivitas sesuatu, kemampuan memahami, untuk dan Rinaldi, Kesadaran Metakognitif monitoring dan mengontrol kognisi seseorang mengukur kemajuan seseorang baik selama (Young and Fry, 2008). Menurut Anderson atau sesudah dilakukan. (dalam OZ, kemampuan 2016) metakognisi untuk membuat “adalah seseorang Komponen Metakognitif berpikir jauh ke depan. Para ahli telah mempelajari Metakognisi adalah kemampuan untuk metakognitif ini selama hamper 20 tahun merefleksikan apa yang seseorang tahu dan lebih. Kebanyakan dari mereka sependapat lakukan dan apa yang seseorang tidak tahu bahwa ada perbedaan antara kognitif dan dan tidak lakukan”. Sederhana didefinisikan metakognitif, sebagai “berpikir tentang cara berpikir” atau kemampuan kogntif diperlukan suatu latihan, “kognisi tentang cara kognisi” , metakognisi sedangkan itu sendiri adalah ilmu pemamahan bagaimana suatu latihan itu pengetahuan yang dimana dalam metakognitif dibutuhkan bersifat lebih spesifik dan terdiri atas beberapa dilakukan. kognisi, membedakan antara 2 komponen metakognitif ia berperan penting dalam Kebanyakan melatih menjadi dalam suatu proses belajar. Hal ini juga regulasi kognisi. Pengetahuan tentang kognisi disebabkan oleh perkembangan kesadaran merujuk kepada apa yang diketahui oleh metakognitif yang dipicu oleh perkembangan individu tentang kemampuan kognitif mereka skill kemampuan kognitif itu sendiri (OZ, sendiri atau tentang apa kognitif secara 2016). umum. Hal ini dapat dibagi menjadi tiga jenis Gourgey (Kilinc,2013) akan pengetahuan peneliti pengembangan skill belajar yang lebih kuat Menurut ilmu para kesadaran kognisi metakognitif dekalaratif, seseorang belajar, kesadaran ketika sesorang Pengetahuan memahami dan tidak dipahami, penegtahuan pengetahuan untuk mengetahui suatu benda bagaiman (apa). Pengetahuan procedural merupakan informasi yang dan yaitu: metakognisi adalah kesadaran bagaimana menggunakan procedural, dan deklaratif merupakan tersedia untuk mencapai tujuan, kemampuan pengetahuan untuk pada terjadi. Pengetahuan kondisional merupakan berbagai latihan, pengetahuan tentang strategi pengetahuan tentang “kenapa” dan “kapan” yang digunakan untuk mencapai tujuan, aspek kognisi (Schraw dan Dennison,1994; menilai kebutuhan kognitif tentang conditional. “bagaimana” suatu Schraw, 1998; Schraw dam Moshman,1995). 81 82 Jurnal RAP UNP, Vol. 8, No.1, Mei 2017, hal. 79-87 Pengetahuan deklaratif termasuk seorang peajar yang efektif tahu kapan dan pengetahuan tentang bagaimana seseorang itu apa informasi yang bisa diolah/diulang. dalam belajar dan faktor2 apa saja yang Pengetahuan kondisional berperan penting mempengaruhinya. karena Contoh, penelitian ia membantu pelajar dalam dilakukan terhadap para pelajar tentang daya mengalokasikan sumber-sumber yang mereka ingat mereka sendiri. Hal ini mengindikasikan peroleh seacra selektif dan menggunakan bahwa ternyata orang yang lebih dewasa lebih strategi memiliki kemampuan proses kogitif tentang kondisional juga membantu para pelajar daya ingat dibandingkan yang lebih muda. dalam peningkatan dan merubah kondisi Disamping itu, para pelajar yang lebih pintar diinginkan dalam setiap tugas pembelajaran. secara efefktif. Pengetahuan memiliki kemampuan lebih dalam aspek Regulasi kognitif merupakan suatu ingatan yang berbeda-beda, seperti batas daya rangkaian aktfitas yang membantu pelajar kemampuan, dalam pengulangan dan distribusi pembelajaran. mengontrol mereka. Pengetahuan procedural merupakan proses Penelitian pembelajaran yang dilakukan membuktikan bahwa regulasi metakognitif pengetahuan tentang melakukan sesuatu hal. membantu Kebanyakan berbagai cara, tipe, termasuk penggunaan dari merepresentasikan pengetahuan sesuatu yang ini bersifat peningkatan sumber-sumber data tindakan yang lebih dalam bagus, heuristic dan strategis. Individu dengan yang penggunaan strategi yang telah ada, dan memiliki pengetahuan procedural yang tinggi besarnya/meningkatnya akan melakukan pekerjaan secara otomatis, pemahaman. lebih daftar memperlihatkan kemampuan regulatorinya kemampuan dan melakukan strategic tersebut dan dapat memahami bagaimana mereka seefektif mungkin. Contoh tipikal dapat mempergunakan kemampuan mereka sendiri dilihat pada cara bagaimana seseorang dalam dan memasukkannya sebagai suatu bagian memotong-motong tindakan yang harus dilakukan dalam kelas. mirip seperti serangkaian dan mengkategorikan suatu informasi yang ia terima. kesadaran Sejumlah dalam pelajar Pembelajaran ini sangat penting mengingat Pengetahuan kondisional merupakan teori ini bahkan bisa dilakukan oleh pelajar pengetahuan tentang mengetahu “kapan” dan yang berusia muda sekalipun dalam mencapai “kenapa” dengan menggunakan pengetahuan kemampuan deklaratif dan pengetahua procedural. Contoh serangkaian instruksi. Walaupun, diperlukan metakognitif ini, melalui Rinaldi, Kesadaran Metakognitif penelitian lebih lanjut, perlu kemampuan monitoring berjalan lambat pada ditingkatkan dalam aspek regulasi (seperti sedikit anak2, bahkan pada orang dewasa. perencanaan) Walaupun yang hal dapat ini mendorong peningkatan lain(contoh monitoring). begitu, menemukan beberapa suatu penelitian keterkaitan dan antara Sejumlah kemampuan regulatori telah kemampuan metakognitif dibahas dalam beberapa buku. Terdapat 3 monitoring. Dalam kemampuan inti yang mencakup seluruh diasarankan bahwa kemampuan monitoring aspek yaitu: perencanaan, monitoring, dan meningkat dengan dilakukan dengan training evaluasi. Perencanaan melibatkan serangkaian dan latihan. peneltian akuarasi ini juga pendekatan strategis dan alokasi sumber data Evaluasi mengacu kepada penilaian yang berpengaruh kepada tindakan. Contoh hasil dan efisiensi dalam kemampuan belajar melakukan prediksi sebelum membaca suatu seseorang, contoh tipikal adalah re-evaluasi tulisan, rangkaian strategi, melakukan alokasi tujuan waktu, dan perhatian sebelum melakukan Sejuamah penelitiaan menyatakan bahwa suatu latihan. Sebagai contoh, pelajaran kemampuan metakognisi dan kemampuan menulis membutukan perencanaan dalam regulatori seprti perencenaan, berkaitan erta pemahamannya disaat kecil dan remaja. dengan evaluasi. Untuk menghargai revisi Peningkatan yang berarti akan tampak pada teks, usia 10-14 tahun. Sedangkan yang lebih tua kemampuan yang lebih rendah dibandingkan cenderung pengalamannya. penulis yang telah ahli penulis yang perspektif pembaca dan akan lebih menemui berpengalaman akan mampu secara efektif kesulitan mendiagnosa permasalahan teks menyusun teks, dimana penulis yang tidak serta memperbaikinya. menggunakan Sebagai tambahan, seseorang penulis dan yang kesimpulannya. amatir memiliki dalam memancing berpengalaman tidak dapat melakukannya. Monitoring pemahaman merupakan seseorang Kesadaran Metakognitif melakukan Metakognisi adalah konstruksi penting suatu tindakan. Kemampuan yang diperoleh yang mempengaruhi proses belajar individu. secara periodic ketika proses belajar adalah Karena mereka memiliki tugas belajar yang suatu bentuk contoh yang tepat. Penelitian intensif, sangat penting bagi mahasiswa membuktikan universitas saat ini bahwa mereka telah bahwa dalam kemamuan perkembangan 83 84 Jurnal RAP UNP, Vol. 8, No.1, Mei 2017, hal. 79-87 merencanakan, mengendalikan, mengevaluasi keterampilan tentang dan untuk mengatasi tantangan yang dirasakan. Ia diri menemukan kesadaran siswa terhadap mereka sendiri (Akin dkk, 2007). Penelitian berbagai jenis kesulitan dalam mempelajari menunjukkan bahwa pelajar yang sadar konten metakognitif lebih strategis dan berkinerja penyesuaian strategi studi. lebih baik daripada pelajar yang tidak sadar, yang memungkinkan individu kelas tidak mengarah pada Schleifer dan Dull (2009) menemukan untuk ada hubungan yang kuat antara atribut merencanakan, mengurutkan, dan memantau metakognitif dan prestasi akademik dan pembelajaran mereka dengan cara yang secara interaksi antara kedua kedua komponen langsung memperbaiki kinerja (Schraw dan metakognisi dalam kelas akuntansi. Siswa Dennison 1994). yang berhasil disebabkan kerena mereka Siswa tanpa pendekatan metakognitif memiliki metapegetahuan yang lebih baik pada dasarnya tidak memiliki arah dan dibandingkan dengan metaregulation. Hasil kemampuan kemajuan, penelitian Rahman dkk (2010) menemukan prestasi dan arah belajar masa depan mereka. ada hubungan antara kesadaran metakognitif Pendekatan sangat dan prestasi akademik pada saat test. Siswa penting untuk sukses belajar bahasa. Strategi yang menyadari metakognitif lebih mungkin seperti mengorganisir, menetapkan tujuan dan tampil lebih baik pada saat tes. untuk strategi meninjau metakognitif sasaran, mempertimbangkan tujuan untuk Hasil penelitian Abdellah (2015) tugas bahasa membantu siswa mengatur dan menemukan ada hubungan positif antara merencanakan pembelajaran bahasa secara kesadaran kognitif dengan prestasi akademik efisien. Siswa tanpa strategi metacognitive yang diukur dari indeks prestasi pada guru tidak akan pernah menjadi pembelajar otonom perempuan dalam masa praktek. Prestasi disebabkan akademik meiliki hubungan positif dengan bagaimana mereka cara mengevaluasi tidak mengatur, aktivitas mengetahui regulasi belajar dan regulasi metakognitf, tetapi tidak dengan mereka pengetahuan kognitif. Tidak ada hubungan (Balcikanli, 2011). pengetahuan kognitif dan regulasi kognitif. Cao dan Netfield (2007) memeriksa Ada hubungan antara kesadaran metakognitif kesadaran siswa akan berbagai jenis kesulitan dengan dalam akan perempuan yang sedang praktek. Pelajar yang mempengaruhi pilihan strategi studi mereka mendapat skor MAI yang tinggi dan regulasi mempelajari konten kelas performa mengajar pada guru Rinaldi, Kesadaran Metakognitif metakognitif pada tingkat yang tinggi dalam bahasa inggris memiliki sikap dasar yang teknik mengajar, mereka sangat bagus dalam positif terhadap kesadran metakognitif dalam perencanaan dan mengorganisir dalam materi studi ajar mereka, lebih mudah bersosialisasi pengetahuan tentang dengan para siswa, menggunakan strategi pengetahuan procedural, pembelajaran pengetahuan kondisional dan regulasi kognitif yang beda dan mampu mengontrol waktu mengajar. Hasil penelitian akdemis mereka. Mereka kognisi meiliki termasuk deklaratif, dan yang terdiri dari berbagai strategi yang mulai OZ (2016) dari pengelolaan informasi, debugging, menemukan ada kesadaran metakognitif yang perencanaan, pematauan pemahaman dan tinggi 7 dari 10 peserta untuk pengetahuan evaluasi. Mereka menyadari strategi apa yang metakognitf (65%) dan regulasi metakognitif berguna bagi mereka dan bermanfaat, sangat (63%). Ia mengungkapkan hubungan yang menyadari signifikan antara kesadaran metakognitf dan intelektual, belajar lebih banyak pada topic motivasi akademik. Pengetahuan metakognitif yang menarik bagi mereka, memotivasi diri dan mereka sendiri, focus pada keseluruhan regulasi metagkonitif signifikan terhadap motivasi memberikontribusi akademik khususnya dalam kekuatan dan kelemahan makna dan informasi baru yang penting. program pendidikan guru. SIMPULAN OZ (2016) menemukan kepribadian Kemampuan untuk mengatur proses memiliki peran penting dalam memprediksi belajar kesadaran metakognitif. Keterbukaan terhadap pembelajaran mandiri pengalaman dan terutama ektravesion sebagai dengan pusat dari kesadaran kognitif. Hasil penelitian metakognitif dan keterampilan metakognitif. Alkan Metakognitif dan Erdem (2014) menemukan adalah komponen interaksi kunci dari yang berhubungan antara adalah pengetahuan penting untuk kesadaran metacognitif calon guru adalah keberhasilan belajar karena memungkinkan pada pokoknya cukup. Dalam sub dimensi individu pengetahuan kognisi dan regulasi kognisi kognitif mereka dan untuk menentukan calon guru adalah pada pokok cukup. kelemahan mereka yang dapat diperbaiki Hasil penelitian Saricoban (2015) mengungkapkan bahwa calon guru sekolah untuk mengelola ketrampilan dengan membangun ketrampilan kognitif yang baru. 85 86 Jurnal RAP UNP, Vol. 8, No.1, Mei 2017, hal. 79-87 Komponen metakognitif dibagi merupakan suatu rangkaian aktfitas yang menjadi 2 pengetahuan kognisi dan regulasi membantu pelajar dalam mengontrol proses kognisi. Pengetahuan tentang kognisi merujuk pembelajaran mereka. Terdapat 3 kemampuan kepada apa yang diketahui oleh individu inti yang mencakup seluruh aspek yaitu: tentang kemampuan kognitif mereka sendiri perencanaan, monitoring, dan evaluasi. Hasil atau tentang apa kognitif secara umum. Hal penelitan menunjukkan bahwa kemampuan ini dapat dibagi menjadi tiga jenis akan kesadaran kesadaran metakognitif yaitu: dekalaratif, kemampuan individu. metakognitif dapat membantu procedural, dan conditional. Regulasi kognitif DAFTAR RUJUKAN Abdellah, Rasha. (2015). Metacognitive awareness and its relation to academic achievement and teaching performance of pre-service female teachers in ajman university in UAE. Procedia-Social and Behavioral Science.174.560-567. Balcakanli, C. (2011). Metacoqnitve awarness inventory for teachers. Electronic Journal of Research in Educational Psychology. 9(3).1309-1322. Cao, Li and Nietfield, L.J. (2007). College students’ metacognitive awareness of difficulties in learning the class content does not automatically lead to adjustment of study strategies. Australian Journal of Educational & Developmental Psychology Vol. 7, pp 31-46. Erdem.A., and Alkan.F. (2014). The relationship between metacognitive awareness, teacher selfefficacy and chemistry competency perceptions. Procedia- Social and Behavioral Science. 143.778-783. Kilinc.E.F.2013. Investigation of relationship between self-esteem and metacoqnitive awareness level 9th grades students. Procedia- Social and Science.106.1622-1628. Behavioral OZ, Huseyn. (2016). Metacoqnitive and academic motivation: A cross-sectional study in theacher education context of Turkey. Procedia- Social and Behavioral Science.232.109-121. OZ, Huseyin.2016. The importance of personality trait in students perception of metacognitive awarness. Procedia- Social and Behavioral Sciences, 232, 665-667 Rahman,U.F.,Jumani,B.N.,Chaudry.A.M.,Chi sti.U.S. and Abbasi.F. (2010). Impact metacoqnitivq awarness on performanceof students in chemistry. Cotemporary Issues in Education Research. Vol.3.No.10. Saricoban,Arif. (2015). Metacoqnitive awarness pre-service english languange teachers in terms of various variables. Procedia- Social and Behavioral Science.186.664-669. Schraw, Gregory and Dennison, R, Sperling. (1994). Assessing metacoqnitve Rinaldi, Kesadaran Metakognitif awarnesss. Contemporary Psychology. 19, 460-475. Edicational Schraw, Gregory and Moshman, David. (1995). Metacoqnitive theories. Educational Psychology Review. 7:4, pp 351-371 Schraw, Gregory. (1998). Promoting general metacoqnitive awarness. Instructional Science. 26, 113-125. . Schleifer,F.L,Lidya and Dull, B.Richard. (2009). Metacognition an performance in the accounting classroom. Issues In Accounting Education. Vol.3,No.3,pp 339-367. Young, Andria and Fry, D.Jane. (2008). Metacoqnitive awarness and academic achievement in college students. Journal of the S. 87