128 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1

advertisement
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1.
Pelaksanaan strategi komunikasi partisipatif yang dilakukan oleh Telkom
CDC dalam PKBL Telkom telah melibatkan mitra binaan mulai dari proses
perencanaan sampai pada kegiatan komunikasi PKBL Telkom. Pada awal
kegiatan pihak Telkom CDC membagi mitra binaan kedalam kelompok
kluster komunitas untuk memudahkan mitra binaan dalam melakukan proses
identifikasi masalah terkait bidang usaha yang dijalankan. Proses identifikasi
masalah pada tahap awal dilakukan bersama kelompok kluster komunitas
namun pihak Telkom CDC juga memberi kesempatan bagi mitra binaa untuk
berkonsultasi langsung kepada pihak Telkom CDC. Salah satu contoh dari
identifikasi masalah yang dilakukan oleh kelompok kluster komunitas adalah
identifikasi masalah yang dilakukan oleh kelompok kluster komunitas
keramik Dinoyo yang menemukan kendala untuk mengenalkan produknya
kepada konsumen karena lokasi usaha yang kurang strategis. Maka pihak
Telkom CDC Malang memberikan solusi bagi kelompok kluster komunitas
untuk mengikuti pameran UMK agar dapat mengenalkan produknya kepada
masyarakat. Dengan mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh kelompok
kluster komunitas maka pihak Telkom CDC juga lebih sering mengundang
mitra binaan kelompok kluster komunitas keramik Dinoyo untuk mengikuti
pameran. Dalam diskusi kelompok kluster komunitas mitra binaan dapat
menentukan metode serta media komunikasi yang diinginkan yang sesuai
dengan kebutuhan mitra binaan. Media komunikasi yang dipilih oleh mitra
128
129
binaan adalah media komunikasi langsung. Jika pihak Telkom CDC ingin
menginformasikan atau mengundang mitra binaan untuk mengikuti kegiatan
PKBL Telkom maka akan dihubungi langsung melalui telepon bukan melalui
email ataupun undangan tertulis. Untuk metode komunikasi yang dipilih oleh
mitra binaan adalah kombinasi antara seluruh metode informatif, metode
persuasif, dan edukatif melalui seminar dan pelatihan. Pihak Telkom CDC
juga melakukan kunjungan rutin untuk memantau usaha yang dijalankan oleh
mitra binaan. Proses identifikasi masalah yang dilakukan secara berkelompok
maupun individu serta kunjungan rutin bertujuan untuk mengetahui NOPS
(Needs, Opportunities, Problem, Solution) dari mitra binaan.
2.
Pengaruh strategi komunikasi partisipatif terhadap pengetahuan mitra binaan,
sikap mitra binaan, dan motivasi mitra binaan:
a.
Strategi komunikasi partisipatif berpengaruh terhadap pengetahuan mitra
binaan. Semakin tinggi partisipasi mitra binaan dalam strategi
komunikasi berpengaruh positif terhadap pengetahuan mitra binaan.
Hasil analisis regresi diketahui bahwa strategi komunikasi partisipatif
berpengaruh sebesar 52,6 persen terhadap pengetahuan mitra binaan.
b.
Strategi komunikasi partisipatif
berpengaruh
terhadap sikap mitra
binaan. Semakin tinggi partisipasi mitra binaan dalam strategi
komunikasi
berpengaruh
positif
terhadap
sikap
mitra
binaan.
Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa strategi komunikasi
partisipatif berpengaruh sebesar 55,7 persen terhadap sikap mitra binaan.
130
c.
Strategi komunikasi partisipatif berpengaruh terhadap motivasi mitra
binaan. Semakin tinggi partisipasi mitra binaan dalam strategi
komunikasi berpengaruh positif terhadap motivasi mitra binaan. Hasil
analisis regresi diketahui bahwa strategi komunikasi partisipatif
berpengaruh sebesar 54 persen terhadap motivasi mitra binaan.
3.
Pengetahuan mitra binaan, sikap mitra binaan, motivasi mitra binaan, sikap
pasangan hidup, dan pembelajaran melalui observasi berpengaruh terhadap
perilaku mitra binaan dengan nilai adjusted R2 80,3%. Berdasarkan hasil
analisis regresi berganda diperoleh hasil sebagai berikut :
a.
Pengetahuan Mitra Binaan berpengaruh positif terhadap perilaku mitra
binaan. Dalam hal ini semakin faham mitra binaan mengenai tujuan dari
dilaksanakannya kegiatan PKBL Telkom dan kewajibannya sebagai
mitra binaan maka semakin positif perilaku mitra binaan.
b.
Sikap Mitra Binaan berpengaruh positif terhadap perilaku mitra binaan.
Dalam hal ini semakin mitra binaan setuju atau mendukung kegiatankegiatan yang ada dalam PKBL Telkom maka semakin positif perilaku
mitra binaan.
c.
Motivasi Mitra Binaan berpengaruh positif terhadap perilaku mitra
binaan. Dalam hal ini semakin ingin mitra binaan untuk mencukupi
kebutuhan pokok pangan keluarga (Eksistences), semakin ingin mitra
binaan untuk mengenal mitra binaan yang telah sukses (Relatedness) dan
semakin ingin mitra binaan usahanya lebih dikenal masyarakat maka
semakin positif perilaku mitra binaan (Growth).
131
d.
Sikap Pasangan Hidup berpengaruh positif terhadap perilaku mitra
binaan. Dalam hal ini semakin pasangan hidup mendukung mitra binaan
dalam melakukan usaha dan mengikuti kegiatan PKBL telkom maka
semakin positif perilaku mitra binaan.
e. Pembelajaran Melalui Observasi berpengaruh negatif terhadap perilaku
mitra binaan. Dalam hal ini semakin sering mitra binaan melakukan cara
yang sama yang dilakukan oleh mitra binaan yang telah berhasil
berpengaruh negatif terhadap perilaku mitra binaan. Hal ini disebebkan
karena mitra binaan yang dijadikan sebagai contoh (usaha batik) tidak
berasal dari jenis usaha yang sama dengan mitra binaan (usaha kuliner)
menyebabkan mitra binaan tertarik untuk mencoba jenis usaha yang
dilakukan oleh mitra binaan yang telah berhasil (usaha batik).
Berdasarkan indikator yang ada ada pada variabel pembelajaran melalui
observasi diketahui bahwa tingkat capaian tertinggi mitra binaan
menemukan kendala jika melakukan saran dari mitra binaan yang telah
berhasil. Hal ini disebabkan karena saran yang diberikan oleh mitra
binaan terkait pengembangan usaha dan perputaran modal tidak dapat
dilakukan oleh mitra binaan karena jenis usaha yang dijalankan berbeda.
Selain itu mitra binaan juga mempertimbangkan risiko yang akan terjadi
jika melakukan cara yang dilakukan oleh mitra binaan yang telah berhasil.
Namun demikian ternyata mitra binaan justru merasa bahwa risiko yang
akan terjadi lebih rendah dibandingkan dengan jika menjalankan usaha
yang telah dilakukan.
132
4. Hasil Penelitian tentang perilaku mitra binaan menunjukkan bahwa
tingkat capaian perilaku mitra binaan secara keseluruhan sebesar 55,6 %.
Angka ini berarti mitra binaan kadang-kadang berperilaku sesuai dengan
kewajibannya sebagai mitra binaan. Hal ini disebabkan karena mitra binaan
hanya
kadang-kadang
menerima
sanksi
jika
tidak
melaksanakan
kewajibannya sebagai mitra binaan sehingga tidak mendorong mitra binaan
untuk sungguh-sungguh melaksanakan kewajibannya. Namun demikian
mitra binaan sering mengembalikan pinjaman tepat waktu. Berdasarkan
hasil tersebut diketahui bahwa survei kelayakan usaha yang dilakukan oleh
pihak Telkom CDC sebelum memberikan pinjaman memiliki peran penting
dimana petugas Telkom CDC dapat menyeleksi usaha mana yang memiliki
potensi dan calon mitra binaan yang memiliki komitmen untuk
mengembalikan pinjaman.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1.
Saran bagi pihak Telkom CDC terkait pelaksanaan PKBL Telkom secara
umum :
a.
Hendaknya Telkom CDC melakukan kegiatan pendampingan secara
lebih intensif agar perubahan perilaku dari mitra binaan dapat maksimal.
b.
Pada kegiatan PKBL tidak ada sanksi perdata oleh sebab itu peran survey
sebelum memberikan pinjaman dari petugas Telkom CDC perlu
ditingkatkan agar dapat meminimalisir terjadinya kredit macet.
133
2.
Saran bagi pihak Telkom CDC terkait komponen dalam pelaksanaan strategi
komunikasi partisipatif PKBL Telkom:
a.
Pihak Telkom CDC Malang hendaknya meninjau kembali komponen
komunikator khususnya dalam sesi manajemen keuangan agar lebih
menarik. Materi yang diberikan sebaiknya mudah dipahami oleh mitra
binaan agar mitra binaan tertarik untuk mengikuti sesi yang diberikan.
b.
Media UMK Direktori Mitra Binaan sebaiknya dikemas lebih ringkas
agar mitra binaan tertarik untuk membaca informasi yang ada di
dalamnya.
c.
Kegiatan kelompok kluster komunitas hendaknya dilakukan secara rutin
tidak hanya pada awal kegiatan PKBL Telkom dilaksanakan. Karena
dengan rutinnya kegiatan kelompok kluster komunitas maka antara mitra
binaan dapat saling berbagi informasi terkait usaha yang dijalankan.
Melalui kegiatan kelompok kluster komunitas ini diharapkan dapat
membuka kesempatan untuk mengembangkan usaha. Pertemuan dengan
mitra binaan yang telah berhasil sebaiknya dilakukan dengan frekuensi
yang lebih sering dan dijadwalkan oleh pihak Telkom CDC agar hasil
yang diperoleh dari pembelajaran melalui observasi sesuai dengan yang
diharapkan.
3.
Saran terkait variabel pengetahuan mitra binaan, sikap mitra binaan, motivasi
mitra binaan, sikap pasangan hidup, dan pembelajaran melalui observasi:
a.
Pengetahuan Mitra Binaan:
134
Pihak Telkom CDC sebaiknya lebih sering mengingatkan pentingnya
Direktori UMK Mitra Binaan dan SIM PKBL Telkom dalam kegiatankegiatan pelatihan dan seminar agar
mitra binaan menyadari akan
pentingnya Direktori UMK Mitra Binaan dan SIM PKBL Telkom.
b.
Sikap Mitra Binaan
Agar Mitra binaan dapat mendukung atau bersikap positif pada
komunikator dalam kegiatan PKBL akan lebih baik jika mitra binaan
juga diberikan kesempatan untuk memilih komunikator yang sesuai
dengan bidang yang dijelaskan.
c.
Motivasi Mitra Binaan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mitra binaan kurang
termotivasi membuka cabang dari usaha yang dijalankan. Pihak Telkom
CDC sebaiknya memberikan reward atau hadiah bagi mitra binaan yang
berhasil membuka cabang usaha yang dijalankan agar mitra binaan
termotivasi untuk mengembangkan usahanya.
d.
Sikap Pasangan Hidup
Pihak Telkom CDC hendaknya dapat memberikan pengarahan atau
penjelasan bagi pasangan hidup dari mitra binaan agar dapat membantu
mitra binaan dalam memanfaatkan SIM PKBL Telkom untuk dapat
melakukan laporan keuangan kepada pihak Telkom. Bahkan jika
diperlukan pihak Telkom CDC Malang dapat memberikan pelatihan
intensif
bagi pasangan dari mitra binaan dalam menggunakan SIM
PKBL agar pasangan hidup dari mitra binaan dapat membantu mitra
135
binaan untuk menggunakan SIM PKBL Telkom sesuai dengan yang
diharapkan
e.
Pembelajaran Melalui Observasi
Mitra binaan yang telah berhasil atau sukses yang dihadirkan dalam
kegiatan kelompok kluster komunitas sebaiknya sesuai dengan jenis
usaha yang dijalankan oleh mitra binaan (mitra binaan dari usaha kuliner
belajar pada mitra binaan usaha kuliner yang berhasil). Hal ini dilakukan
agar mitra binaan dapat melakukan proses observasi dengan baik sesuai
dengan bidang usahanya. Selain itu sebaiknya mitra binaan yang ingin
mengamati atau belajar dari mitra binaan yang telah berhasil sebaiknya
diundang untuk datang langsung ke tempat mitra binaan yang telah
berhasil untuk dapat melihat langsung kegiatan usaha yang dilakkan oleh
mitra binaan yang telah berhasil. Jika tidak maka proses ini hanya berupa
kegiatan sharing tanpa ada proses pembelajaran observasi yang memadai.
4.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti strategi komunikasi
terkait kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. Telkom untuk mengenalkan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan agar lebih banyak pelaku usaha
yang dapat merasakan bantuan dari kegiatan PKBL Telkom.
Download