BAHAN SHARING – JUNI 2011 MENABUR ADALAH KEHENDAK TUHAN COOL UMUM Minggu I PADA MASA KINI Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. (Amsal 11:25) PENDAHULUAN 5 Menit Menabur adalah sesuatu yang dikehendaki Tuhan bagi setiap orang percaya, bukan karena kita supaya diberkati tetapi lebih dari pada itu kita menabur karena mengasihi Tuhan Yesus, sebab Yesus sudah terlebih dahulu memberi dan mengasihi kita. Orang yang tahu mengucap syukur dan berterima kasih harusnya memiliki respons atau sikap hati yang benar. Yesus mengajarkan kepada setiap kita untuk bisa menjadi berkat dengan cara menabur (memberi). Memberi seperti apakah yang Tuhan inginkan? ISI DAN SHARING 30 Menit Ada beberapa cara memberi yang Tuhan kehendaki : 1. Memberi dengan kerelaan hati (2 Korintus 9:7) Sukarela berarti tulus. Orang yang memberi dengan tulus pastinya tidak mengharapkan imbalan apapun dari yang diberi. Rasul Paulus dalam 2 Korintus 9:7 mengajarkan kepada setiap orang Makedonia agar mereka memberi dengan sukarela, sehingga mereka memiliki motivasi yang benar ketika mereka sedang memberi (menabur). Berapa banyak dari kita yang sering mengharapkan imbalan ketika sudah memberi, baik bagi orang lain ataupun kepada Tuhan. Ketika Tuhan atau orang lain tidak membalas apa yang kita lakukan, biasanya reaksi yang pertama kali muncul marah dan kecewa. Apakah Anda sering mengalami hal yang seperti ini? (Sharingkan) 2. Memberi yang terbaik (Matius 5:41) Apa yang ada dalam pikiran Anda tentang kata yang terbaik? (Sharingkan) Memberi yang terbaik adalah memberikan segala sesuatu yang kita miliki bagi Tuhan ataupun orang lain melebihi dari apa yang diharapkan. "Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil" (Matius 5:41). Artinya memberi di atas rata-rata. Paulus mengingatkan kita di 2 Korintus 9:6, jika ingin mendapatkan yang terbaik, jangan takut untuk menabur tanpa menghitung-hitung. Apa yang terbaik yang kita bisa berikan, berikanlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan (Kolose 3:23). KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN Menabur (memberi) adalah satu keharusan bagi setiap kita orang percaya, karena Yesus pun sudah memberi segalanya bagi kita. Amin. KESATUAN HATI - TUMBUH BERSAMA - MEMENANGKAN JIWA BAHAN SHARING – JUNI 2011 TANTANGAN = BERKAT! COOL UMUM Minggu II Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air. Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?" (Keluaran 15:22-24) PENDAHULUAN 5 Menit Kisah keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir, menjadi gambaran bagi kita tentang bagaimana perjalanan kehidupan orang percaya yang harus melewati banyak tantangan untuk melihat dan menerima berkat dari Tuhan. Setiap orang percaya harus mampu menghadapi semua tantangan dalam kehidupannya. Bangsa Israel telah menyeberangi Laut Teberau yang di pimpin oleh Musa dengan penyertaan Tuhan. Mereka melintasi Laut Teberau dengan selamat, suatu tantangan telah dapat mereka lewati. Sungguh merupakan suatu kemenangan dan sukacita besar bagi mereka. Setelah itu, mereka harus meneruskan perjalanannya dengan menghadapi tantangan lain. Bangsa Israel banyak mengalami peristiwa-peristiwa, dan menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanannya untuk mencapai tanah perjanjian, yaitu Tanah Kanan. Mungkin kita pun mengalami hal yang sama seperti bangsa Israel. Masuk dari satu tantangan ke tantangan berikutnya. Yang menjadi permasalahan, apakah kita menyerah atau terus maju? Apa reaksi yang sering muncul ketika tantangan ada di depan mata Anda? (Sharingkan) ISI DAN SHARING 30 Menit Bagaimana mengubah tantangan menjadi berkat dalam hidup kita? 1. Menyadari bahwa tantangan adalah kesempatan Banyak dari kita sering menganggap bahwa tantangan itu adalah sesuatu yang harus dihindari bukan untuk dihadapi, sehingga ketika tantangan itu ada, kita lebih cenderung untuk menghindar. Prinsip yang harus dimiliki, kita harus menganggap bahwa tantangan adalah kesempatan untuk menuai berkat dari Tuhan. Ketika kita mempunyai paradigma yang sudah diubahkan, maka masalah atau tantangan seberat apapun dapat kita hadapi, karena dibalik tantangan ada kesempatan untuk mendapatkan berkat dari Tuhan. 2. Jangan bersungut-sungut (Keluaran 15:24) Berapa banyak waktu yang kita pakai untuk mengeluh dan bersungut-sungut ? Ini sebuah pertanyaan yang harusnya muncul ketika kita akan bersaat teduh dan saat merebahkan diri untuk tidur di malam hari. Berapa banyak kita mengeluh atau bersungut-sungut tentang pekerjaan, tentang waktu yang dihabiskan untuk mengurus rumah tangga, anak-anak mengeluh karena harus mengerjakan tugas-tugas sekolah, dan lain-lain. Dan hal itu berlangsung sepanjang hari. Bangsa Israel pun mengeluh dan bersungut-sungut setelah semua yang telah Allah lakukan bagi mereka saat seharusnya mereka berterima kasih dan menaati-Nya. Akhirnya karena ketidakpercayaan dan ketidaktaatan mereka, seluruh generasi itu tidak pernah mencapai Tanah Perjanjian. Pada zaman sekarang ini, banyak juga orang yang sering bersungut-sungut sehingga mereka kehilangan berkat-berkat Allah. Sikap semacam ini seharusnya tidak dimiliki oleh setiap orang percaya. Seberapa sering Anda bersungut-sungut dalam satu hari? Usaha apa yang akan Anda lakukan agar tidak sering bersungut-sungut dan mengeluh? (Sharingkan dengan terbuka bersama sesama anggota COOL). KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN Tantangan akan selalu ada dalam setiap kehidupan umat manusia. Satu hal yang perlu kita sadari, Tuhan Yesus selalu menyertai kita. KESATUAN HATI - TUMBUH BERSAMA - MEMENANGKAN JIWA BAHAN SHARING – JUNI 2011 BERANI BAYAR HARGA COOL UMUM Minggu III "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. (Matius 13:44-52) PENDAHULUAN 5 Menit Beberapa waktu lalu kita sudah belajar bahwa Kerajaan Allah/Sorga berbeda dengan Sorga itu sendiri. Sorga adalah tempat di mana kelak orang-orang benar hidup dalam kekekalan bersama Yesus. Tetapi Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga adalah suatu gaya hidup orang benar di bumi, yang sama dengan gaya hidup di Sorga (berarti gaya hidup yang serupa Kristus). Setiap kali terjadi seseorang menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, sebenarnya saat itu juga mereka masuk ke dalam Kerajaan Allah (sekalipun mereka masih hidup) karena sejak saat itu, mereka tidak lagi hidup menurut nilai-nilai kerajaan dunia, tetapi hidup dengan nilai-nilai yang berlaku di Sorga. ISI DAN SHARING 30 Menit Ada pernyataan lama, “untuk sesuatu yang berharga, seseorang pasti rela membayar berapa saja, asalkan hal itu menjadi miliknya.” Memang betul, Firman Tuhan di atas juga berkata seperti itu. Mengapa? Karena Kerajaan Allah itu begitu berharga. Apa maksudnya jika kita refleksikan ke dalam hidup sehari-hari? 1. Berani menyerahkan segalanya untuk Tuhan (Matius 13:44 dan Matius 16:24) Setiap kita yang menerima Yesus, maka kita haruslah menyangkal diri (berkata tidak terhadap keinginan-keinginan pribadi), memikul salib (menerima tanggung jawab dan melayani seperti Yesus), dan mengikut Dia (hidup menurut teladan Yesus). Bila masih ada yang kita pertahankan seperti hak, pembelaan diri, nama besar, iri hati, cepat tersinggung, hobi yang lebih penting dari Tuhan, berarti kita belum sepenuhnya mengikut Dia. 2. Berani menggantikan sifat/karakter lama dengan sifat/karakter baru, yaitu karakter Kristus (Matius 13:52 dan Lukas 6:45) “Perbendaharaan” bicara juga mengenai apa yang ada di dalam hati (juga pikiran) kita. Manusia lama dipenuhi oleh sifat/perkataan/tabiat/niat yang jahat, karena manusia lama adalah manusia yang hidup menurut daging (Galatia 5:19-21). Tetapi manusia baru adalah hidup menurut buah Roh (Galatia 5:22-23). Mengganti perbendaharaan bukanlah pekerjaan sulap (sekali doa berubah, sudah ikut KKR/HMC/KOM langsung berubah), tetapi merupakan suatu proses, lewat ujian-ujian masalah dan tekanan. Ini berlaku untuk semua orang, bahkan seorang „ahli Taurat‟ (orang yang mungkin sudah tahu banyak Firman), ia harus mengganti sendiri perbendaharaan (sifat) lamanya dengan yang baru. KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN Yesus sudah membuktikan betapa Ia berani bayar berapapun harganya untuk menebus kita kembali. Kini bagian kita menunjukkan kasih kita kepada-Nya. Ini waktunya kita meninjau kembali perjalanan rohani kita selama ini. Sharingkan: Sudah berapa jauhkah Anda berani bayar harga bagi Yesus lewat hidup Anda? Tuhan Yesus memberkati. KESATUAN HATI - TUMBUH BERSAMA - MEMENANGKAN JIWA BAHAN SHARING – JUNI 2011 TOTALITAS COOL UMUM Minggu IV Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. (Matius 13:44b) PENDAHULUAN 5 Menit Kerajaan Allah berbicara mengenai keselamatan, damai sejahtera, iman, dan sukacita karena kita telah dipilih, dipanggil, dan diselamatkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Dari perumpamaan dari Tuhan Yesus, dikatakan bahwa karena sukacita, orang yang telah menemukan Kerajaan Allah itu menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Perumpamaan ini berbicara mengenai memberi diri sepenuhnya bagi Tuhan Yesus Kristus. ISI DAN SHARING 30 Menit Bagaimana cara kita memberi diri dan mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati? 1. Pelihara roh, jiwa, dan tubuh kita (1 Tesalonika 5:23) Tentu kita semua menanti-nantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus menjemput kita segera. Firman Tuhan katakan agar roh, jiwa, dan tubuh kita terpelihara, kudus, dan tak bercacat saat kedatangan-Nya. Memelihara roh artinya kita jangan mengandalkan kekuatan manusia sehingga mulai mendukakan Roh Kudus. Memelihara jiwa artinya menjaga panca indera kita dari masukan yang di luar kebenaran Firman Tuhan. Serta memelihara tubuh artinya kita hidup sehat dan menjaga makanan kita. Gembala Sidang mengingatkan kita jangan hidup untuk makan, tapi makan secukupnya untuk hidup. 2. Melalui doa, pujian, dan penyembahan Gereja kita adalah gereja yang memiliki ciri doa, pujian, dan penyembahan bersamasama untuk mempersiapkan gereja menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali. Doa, pujian, dan penyembahan sangat penting karena melaluinya kita bersyukur akan kehadiran Allah, bukan sekedar akan apa yang telah Allah berikan kepada kita, tapi kita bersyukur akan diri pribadi Allah sendiri yang ada bersama kita. 3. Mendengar suara Tuhan Saat kita mendengarkan dengan sungguh, maka kita sedang berkata kepada Allah bahwa "Engkau berharga bagiku." Saat kita hendak membuat keputusan apa pun, kita berhenti sejenak dan bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu akan apa yang ingin Dia nyatakan kepada kita (Mazmur 116:1-2; Yesaya 50:4). 4. Memberi Memberi itu berbicara mengenai bersaksi, mau melayani, dan berkontribusi sekecil apa pun (baik dalam gereja, COOL, lingkungan), serta menabur secara materi. Kita memberi bukan karena kita mengharapkan berkat, tapi kita memberi karena kita mengasihi Allah 100%. Berkat adalah akibat, dan bukan tujuan kita memberi. Dengan memberi, kita mengakui bahwa segala sesuatu yang kita miliki itu berasal dari Tuhan. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11:36) KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN Mari kita memberikan diri kita sepenuhnya bagi Tuhan dengan menjaga roh, jiwa, tubuh kita, jangan mengandalkan kekuatan manusia, kita mau berkomitmen untuk mempersembahkan waktu yang berharga bagi Tuhan, berbicara dengan Tuhan, mendengarkan suara-Nya, dan memberi karena kita mengasihi Dia 100%. KESATUAN HATI - TUMBUH BERSAMA - MEMENANGKAN JIWA