JARINGAN KOMUNIKASI DAN EFEKTIVITAS KERJA

advertisement
JARINGAN KOMUNIKASI DAN EFEKTIVITAS KERJA
(Studi Korelasional tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi terhadap
Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi)
ELVIANNA SIMANJUNTAK
100904059
Abstrak
Skripsi ini berjudul Jaringan Komunikasi dan Efektivitas Kerja, sebuah studi
korelasional yang bertujuan untuk mengetahui apakah jaringan komunikasi
berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai di Kantor Pemerintahan
Kabupaten Dairi.Dengan metode korelasional, peneliti ingin melihat hubungan
antara variabel jaringan komunikasi dengan variabel efektivitas kerja. Kerangka
teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Jaringan Komunikasi,
Teori Kinerja, Teori Kepemimpinan, dan Teori Motivasi Pegawai. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di Kantor Pemerintahan
Kabupaten Dairi, yang berjumlah 117 orang. Adapun teknik sampling dalam
penelitian ini adalah proporsional random sampling yaitu pengambilan wakil
berimbang dari setiap unit divisi, kemudian menggunakan teknik simple random
samplingdalam penarikan sampel. Melalui persentase sampel yang ditentukan
yaitu sebesar 30% dari populasi, maka terpilih 35 responden yang diambil secara
proporsional dari setiap divisi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada
dua, yaitu studi kepustakaan dan studi ke lapangan. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis
melalui rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank-Order) oleh Spearman
dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16,0 dan pengukuran skala Guilford.
Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh angka korelasi sebesar 0,976 dengan nilai
signifikansi 0,00, dimana lebih kecil dari 0,01 sehingga disimpulkan bahwa Ha
yakni terdapat pengaruh jaringan komunikasi terhadap efektivitas kerja pegawai di
Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi diterima. Berdasarkan hasil penelitian
terbukti bahwa “Terdapat hubungan yang sangat tinggi antara Jaringan
Komunikasi terhadap Efektivitas Kerja di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi”
dan hubungan kedua variabel adalah siginifikan.
Kata kunci: Jaringan Komunikasi, Efektivitas Kerja, Pemkab Dairi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Organisasi dibentuk karena tidak semua tujuan bisa dicapai dengan usaha
individu. Organisasi akan berjalan apabila ada proses komunikasi diantara
individu yang terlibat didalamnya. Setiap proses komunikasi akan menghasilkan
efek yang beragam sesuai dengan tujuan komunikator, misalnya agar pesan yang
disampaikan dapat dimengerti, untuk memahami orang lain, agar gagasan kita
dapat diterima oleh orang lain, untuk menggerakkan orang lain agar melakukan
sesuatu, ataupun untuk merubah sikap dan tingkah laku orang lain. Sebagaimana
Pearson dan Paul E. Nelson mengatakan bahwa ilmu komunikasi merupakan
1
proses memahami dan berbagi makna (dalam Mulyana, 2005:69). Organisasi
merupakan komposisi dari sejumlah orang yang tiap-tiapnya menduduki peranan
dan kedudukan tertentu sesuai tugas dan tanggung jawab yang diemban.
Komunikasi dalam organisasi merupakan proses pengiriman dan pertukaran pesan
dari komposisi sejumlah orang dalam organisasi ini melewati suatu rangkaian
jalur pesan yang disebut dengan jaringan komunikasi. Secara umum, jaringan
komunikasi dapat dibedakan atas jaringan komunikasi formal dan jaringan
komunikasi informal. Jaringan komunikasi formal ditentukan oleh mekanisme
yang sangat formal seperti yang digambarkan struktur organisasi. Pesan dalam
jaringan komunikasi formal biasanya mengalir dari atas ke bawah atau dari bawah
ke atas atau dari tingkat yang sama atau secara horizontal. Sedangkan jaringan
komunikasi informal merupakan metode untuk menyampaikan rahasia dari orang
ke orang, yang tidak dapat diperoleh melalui jaringan komunikasi formal.
Pemerintahan dibentuk untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dalam
suatu negara.Usaha untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dapat dilihat
melalui program-program nasional yang ada di Negara Indonesia.Salah satunya
yaitu program pengembangan otonomi daerah yang dilandaskan dalam Undangundang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Mardiasmo,
2002:8).Otonomi daerah yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia
mendorong pemberdayaan masyarakat, pengembangan prakarsa dan kreativitas,
peningkatan peran masyarakat dan pengembangan peran daerah.Kantor
Pemerintahan Kabupaten Dairi merupakan organisasi perangkat daerah yang ada
di provinsi Sumatera Utara. Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi bertugas
melayani kepentingan masyarakat Dairi secara umum melalui pembangunan
daerah yang dilakukan secara proporsional yang bekerjasama dengan seluruh
organisasi dinas daerah dan lembaga masyarakat lainnya yang ada di Kabupaten
Dairi.Saat memasuki ruang kerja Bagian Umum dan Bagian Organisasi dan Tata
Laksana peneliti melihat para pegawai sibuk dengan pekerjaan mereka. Para
pegawai istirahat pada jam istirahat kantor dan kembali ke ruang kerja setelah jam
istirahat selesai. Peneliti melihat bahwa struktur organisasi disertai dengan
pembagian kerja yang jelas, hal ini memudahkan pegawai dan pemerintahan
untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Para pegawai terbuka untuk
memberikan informasi kepada peneliti dan memproses surat penelitian yang
diajukan dengan tepat waktu.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti organisasi
perangkat daerah ini sebagai objek penelitian. Penelitian ini secara tidak langsung
akan menggambarkan secara umum bagaimana komunikasi organisasi dan
efektivitas kinerja pegawai yang terdapat di dinas daerah Kabupaten Dairi.
Penelitian inipun belum pernah dilakukan sebelumnya. Hal tersebut semakin
memberikan dorongan kepada peneliti untuk meneliti jaringan komunikasi di
Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi dan pengaruhnya terhadap efektivitas
kinerja pegawai di kantor tersebut.
2
RUMUSAN MASALAH
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah
Jaringan Komunikasi Berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor
Pemerintahan Kabupaten Dairi ?”
URAIAN TEORETIS
Kerangka Teori
Adapun kerangka teori yang dianggap relevan dengan masalah penelitian
ini adalah Teori Komunikasi Organisasi, Teori Jaringan Komunikasi, Teori
Kinerja, Teori Kepemimpinan, dan Teori Motivasi Pegawai.
Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka dan kompleks
yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
Komunikasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah, dan media.Komunikasi
organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan
keterampilannya.Sifat terpenting komunikasi organisasi adalah penciptaan pesan,
penafsiran, dan penanganan kegiatan anggota organisasi, bagaimana komunikasi
berlangsung dalam organisasi dan maknanya bergantung pada konsepsi seseorang
mengenai organisasi (Sutrisno, 2010:48). Sebagaimana dikatakan oleh Chester
Barnard bahwa komunikasi akan menduduki suatu tempat yang utama karena
susunan, keluasan, dan cakupan organisasi secara keseluruhannya ditentukan oleh
teknik komunikasi. Selanjutnya Katz dan Khan menegaskan bahwa “ komunikasi
adalah suatu proses sosial yang mempunyai relevansi terluas di dalam
memfungsikan setiap kelompok, organisasi atau masyarakat”. Kedua ahli ini
menyampaikan secara sederhana mengenai pentingnya komunikasi dalam suatu
organisasi (dalam Thoha, 2011:185-186).
Jaringan Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi dalam organisasi menghubungkan individu
maupun kelompok-kelompok kerja ke dalam sistem tertentu.Komunikasi
organisasi melibatkan komposisi sejumlah orang-orang yang menduduki posisi
atau peranan tertentu yang mengadakan pertukaran pesan.Pertukaran pesan
melewati jalur yang melibatkan sejumlah anggota organisasi inilah yang disebut
dengan jaringan komunikasi.Jaringan tersebut juga menunjukkan arah dan jumlah
hubungan antara dua atau lebih pihak dalam satuan kerjasama organisasi
(Muhammad, 2009:102).Secara umum, jaringan komunikasi organisasi dibedakan
atas jaringan komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal.Melalui sistem
itulah seluruh kerangka kerja organisasi diatur dalam jaringan secara formal
maupun informal dalam suatu susunan yang relatif berpola, artinya berdasarkan
budaya, keyakinan dan sistem nilai yang kemudian disebut dengan struktur
organisasi.
Kinerja
Kinerja secara umum diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang di
dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Menurut Prawirosentono (1999) kinerja
3
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara
legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika (dalam
Sutrisno, 2010: 171).Keefektifan kerja di tingkat individu dalam organisasi
merupakan dasar tercapainya keefektifan organisasi. Keefektifan kerja individu
secara bertahap akan menghasilkan keefektifan kerja kelompok kemudian secara
berkesinambungan akan menciptakan keefektifan organisasi. Efektivitas kerja
yang dicapai para pegawai di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi secara
berkesinambungan akan menciptakan keefektifan organisasi Kantor Pemerintahan
Dairi secara kompleks.
Kepemimpinan
Kepemimpinan memiliki makna yang luas dan bervariasi.Menurut
Robbins (1993) kepemimpinan didefenisikan sebagai kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi sebuah kelompok menuju pencapaian tujuan kelompok
(dalam Muchlas, 2005:318). Berikutnya Harold Koontz, Cyril O’Donnel dan
Heinz Weihrich mengatakan bahwa kepemimpinan adalah seni atau proses
mempengaruhi anggota organisasi sehingga akan berusaha mencapai tujuan
organisasi dengan kemauan dan antusiasme yang tinggi (dalam Nawawi,
2003:22).
Setiap organisasi pasti memiliki dan memerlukan seorang pimpinan
tertinggi untuk menjalankan kegiatan kepemimpinan bagi keseluruhan organisasi
sebagai suatu kesatuan. Dalam kenyataannya banyak organisasi yang tidak cukup
hanya dikendalikan oleh seorang pemimpin.Organisasi yang berskala besar dan
menengah memerlukan pemimpin-pemimpin untuk membantu pimpinan puncak
dengan menjadi pemimpin di unit-unit kerja yang jenjangnya lebih rendah.Para
pemimpin unit kerja membantu pimpinan puncak agar dapat menjalankan
kepemimpinannya dengan efektif dan efisien.Kepemimpinan memerlukan
rasionalisasi pemikiran yang mampu menjangkau sisi emosional setiap bagian
dalam organisasi (Hughes, 1999: 10).
Motivasi Pegawai
Motivasi mengacu pada dorongan, baik dari dalam atau dari luar diri
seseorang yang memunculkan antusiasme dan kegigihan untuk melakukan
pekerjaan tertentu.Motivasi karyawan mempengaruhi produktivitas kerja, dan
tugas pimpinan adalah untuk menyalurkan motivasi kearah pemenuhan tujuan
organisasi. Menurut Robbins (1993) motivasi dalam perilaku organisasi sebagai
kemauan untuk berjuang/berusaha ke tingkat yang lebih tinggi menuju
tercapainya tujuan organisasi, dengan syarat tidak mengabaikan kemampuannya
untuk memperoleh kepuasan dalam pemenuhan kenutuhan-kebutuhan pribadi
(dalam Muchlas, 2005:182)..Defenisi motivasi mencakup tiga kunci penting, yaitu
usaha, tujuan organisasi, dan kebutuhan-kebutuhan pribadi.
4
VARIABEL PENELITIAN
Adapun operasional variabel yang digunakan dalam peneltian ini adalah
sebagai berikut:
No.
Variabel Teoritis
Variabel Operasional
1.
1. Komunikasi Formal
 Komunikasi ke bawah (Downward
Variabel Bebas (X)
Communication)
Jaringan Komunikasi
 Komunikasi
ke
atas
(Upward
Communication)
 Komunikasi Horizontal (Horizontal
Communication)
2. Komunikasi Informal
 Desas-desus
2.
1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai.
2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan.
3. Proses analisa dan perumusan
Variabel Terikat (Y)
EfektivitasKerjaPemkab
kebijaksanaan yang mantap.
Dairi
4. Perencanaan yang matang.
5. Penyusunan program yang tepat.
6. Tersedianya sarana dan prasarana kerja.
7. Pelaksanaan yang efektif dan efisien.
8. Sistem pengawasan dan pengendalian
yang mendidik.
3.
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Jabatan
Karakterisitk
4. Masa Kerja
Responden
5. Divisi/Bagian
METODOLOGI PENELITIAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi yang
beralamat di Jalan Sisingamangaraja No. 127 Sidikalang, Kabupaten Dairi,
Sumatera Utara.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.
Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto,
2005:247).Metode ini bertujuan untuk meneliti sejauhmana variabel faktor yang
satu berkaitan dengan variabel faktor yang lain. Dalam konteks penelitian ini,
peneliti akan mengkaji jaringan komunikasi dan efektivitas kerja pegawai di
Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi.
5
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh pegawai yang bekerja di
berbagai divisi Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi yang berjumlah 117 orang.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 orang dengan persentase 30% dari
jumlah populasi yang ditentukan berdasarkan teknik simple random sampling
kemudian diambil secara acak dari setiap divisi.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan
Pengumpulan data yang dilakukan di lapangan dengan menggunakan
instrumen atau alat yaitu kuesioner atau daftar pertanyaan. Kuesioner
berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang akan dijawab oleh responden
yaitu para pegawai di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi secara
tertulis.
2. Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data
melalui literatur dan sumber pustaka yang relevan dan mendukung
penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan
membaca buku-buku seperti: Komunikasi Organisasi, Perilaku Organisasi,
Budaya
Organisasi,
Human
Communcation
(Konteks-konteks
Komunikasi), Manajemen Kinerja, Sumber Daya Manusia, Manajemen
Penelitian, dan sebagainya.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa
tahapan yaitu:
1. Analisis Tabel Tunggal
Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang
terisi di kolom sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.
2. Analisis Tabel Silang
Merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui
apakah variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lain.
Dalam penelitian ini, variabel yang akan dianalisa dengan tabel silang
yaitu variabel (X) Jaringan Komunikasi dengan variabel (Y) Efektivitas
Kerja Pegawai di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data
hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji
hubungan di antara kedua variabel yang dikorelasikan maka peneliti
menggunakan rumus koefisien tata jenjang oleh Spearman (Spearman’s
Rho Rank-Order Correlation) dengan menggunakan piranti lunak SPSS
(Statistical Product and System Solution) versi 16,0 (Sugiyono, 2006:278).
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Tabel Tunggal
Tabel
Atasan Memberikan Perintah atau Tugas
Respon
F
%
Sangat Jelas
10
28,6
Jelas
24
68,5
Kurang Jelas
1
2,9
Tidak Jelas
0
0
Total
35
100,0
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 35 orang pegawai yang menjadi
responden penelitian, 24 pegawai atau 68,5% mengatakan bahwa atasan
memberikan perintah dan tugas dengan jelas, 10 pegawai atau 28,6% mengatakan
sangat jelas, sedangkan 1 pegawai mengatakan kurang jelas. Berdasarkan uraian
di atas dapat dijelaskan bahwa atasan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi
memberikan perintah dan tugas dengan jelas kepada bawahan.Pemberian perintah
atau tugas oleh atasan sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan oleh
Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi sehingga para pegawai mampu memahami
dengan jelas setiap perintah atau tugas yang diberikan oleh atasan melalui tugas
pokok yang telah dibagikan kepada setiap pegawai.
Tabel
Memahami Tujuan Pekerjaan yang Dilakukan
Respon
F
%
Sangat Jelas
4
11,4
Jelas
31
88,6
Kurang Jelas
0
0
Tidak Jelas
0
0
Total
35
100,0
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 35 orang pegawai yang menjadi
responden penelitian, 31 pegawai atau 88,6% memahami tujuan pekerjaan yang
dilakukan dengan jelas, dan 4 pegawai atau 11,4% memahami dengan sangat
jelas. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa para pegawai di Kantor
pemerintahan Kabupaten Dairi dapat memahami tujuan suatu pekerjaan dilakukan
dengan jelas.Tujuan pekerjaan yang dimaksud berupa pemahaman mengenai visi
dan misi Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi mencakup tujuan dengan
pencapaian jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
7
Analisi Tabel Silang
Tabel
Hubungan antara perintah atasan terhadap kemampuan pegawai
memahami rumusan kebijaksanaan
Atasan
Kemampuan memahami rumusan kebijaksanaan pimpinan
Total
memberi
Sangat
Memahami
Kurang
Tidak
Perintah
Memahami
memahami
memahami
F
%
F
%
F
%
F
%
Sangat Jelas
1
2,9
9
25,7
0
0
0
0
10
Jelas
0
0
24
68,5
0
0
0
0
24
Kurang Jelas
0
0
1
2,9
0
0
0
0
1
Tidak Jelas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2,9
34
97,1
0
0
0
0
35
Total
Dari 35 orang pegawai yang menjadi responden, 24 pegawai menyatakan
bahwa perintah dan tugas yang diberikan atasan adalah jelas dan mereka
memahami rumusan kebijaksanaan yang diberikan oleh pimpinan.Jumlah pegawai
yang memahami rumusan kebijaksanaan yang diberikan oleh pimpinan ada 34
pegawai. Diantara 34 pegawai, 24 pegawai memahami rumusan kebijaksanaan
pimpinan karena rumusan kebijaksanaan dianggap jelas dan 9 pegawai memahami
rumusan kebijaksanaan karena dianggap sangat jelas. Sedangkan 1 pegawai
memahami rumusan kebijaksanaan yang diberikan pimpinan meskipun pegawai
tersebut menganggapnya kurang jelas.Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa pemberian perintah dan tugas oleh atasan yang jelas
membantu pegawai memahami rumusan kebijaksanaan pimpinan di Kantor
Pemerintahan Kabupaten Dairi.
Uji Hipotesis
Tabel
Uji Korelasi Antara Jaringan Komunikasi terhadap Efektivitas Kerja
Correlations
jaringan_komuni
ka
si efektivitas_kerja
Spearman's rho
jaringan_komunikasi
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
N
efektivitas_kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
**
.
.000
35
35
**
1.000
.000
.
35
35
.976
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel diatas yang diolah dengan
menggunakan program SPSS 16,0 diperoleh hasil koefisien korelasi sebesat 0,976
yang berarti bahwa terdapat “hubungan yang sangat tinggi” antara variabel X
yakni jaringan komunikasi terhadap variabel Y yakni efektivitas kera pegawai.
8
.976
Pembahasan
Setelah melalui tahapan analisis data kemudian dilanjutkan dengan uji
hipotesis menggunakan program SPSS 16,0, penelitian menunjukkan
bahwaterdapat pengaruh jaringan komunikasi terhadap efektivitas kerja pegawai
di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi diterima. Hubungan tersebut memiliki
nilai sangat tinggi sehingga terbukti bahwa jaringan komunikasi memiliki
pengaruh terhadap efektivitas kerja pegawaidi Kantor Pemerintahan Kabupaten
Dairi. Dalam menjalankan pekerjaan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi
para pegawai gemar melakukan pertukaran informasi. Pertukaran informasi yang
dilakukan agar lebih mudah dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan
kerja yang dialami oleh pegawai. Hal ini memperkuat teori Pearson dan Paul E.
Nelson mengatakan bahwa ilmu komunikasi merupakan proses memahami dan
berbagi makna (dalam Mulyana, 2005:69). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
jaringan komunikasi yang berlangsung di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi
mampu menciptakan efektivitas kerja pegawai.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan oleh
peneliti, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang sangat tinggi antara
jaringan komunikasi dengan efektivitas kerja pegawai di Kantor
Pemerintahan Kabupaten Dairi dengan koefisien korelasi 0,976.
Berdasarkan hasil uji hipotesis, hubungan yang sangat tinggi menyatakan
bahwa jaringan komunikasi berpengaruh sangat tinggi terhadap efektivitas
kerja pegawai di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi.
2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bawa tujuan dari
penelitian yaitu untuk mnegetahui apakah jaringan komunikasi
berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai di Kantor Pemerintahan
Kabupaten Dairi sudah terpebuhi sesuai dengan teori-teori, metode
penelitian dan uji hipotesis yang sesuai dengan kebutuhan penulis.
3. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa jaringan
komunikasi para pegawai di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi
berlangsung dengan jelas dan baik. Jaringan komunikasi yang baik
membantu menciptakan efektivitas kerja pegawai di Kantor Pemerintahan
Kabupaten Dairi.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan selama penelitian, peneliti
memperhatikan ada beberapa hal yang perlu diberikan perhatian oleh beberapa
pihak terkait antara lain sebagai berikut:
Saran Subjek Penelitian
Komunikasi atasan kepada bawahan sudah jelas dan baik, namun beberapa
pegawai menyatakan bahwa metode penyampaian informasi agar lebih
disesuaikan dengan kesibukan kerja pegawai.Para pegawai mengharapkan agar
9
perintah atasan diberikan secara bertahap agar pegawai tidak merasa tergesa-gesa
untuk menyelesaikan tugas.
Saran dalam kaitan akademis
Penelitian mengenai jaringan komunikasi dalam organisasi pemerintahan
kiranya dapat diteruskan dan dikembangkan oleh mahasiswa, khususnya
mahasiswa jurusan ilmu komunikasi dengan sudut pandang dan variabel yang
berbeda untuk memperkaya penelitian di bidang komunikasi khususnya mengenai
komunikasi organisasi. Peneliti juga mengharapkan agar penelitian dengan topik
dan kajian yang sama tetap dilanjutkan dengan meneliti organisasi pemerintahan
yang berbeda untuk membuktikan apakah hasil penelitian semakin memperkuat
atau melemahkan hasil penelitian sebelumnya.
Saran dalam kaitan praktis
Hendaknya seluruh pegawai di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi
tetap menjaga komunikasi yang baik dengan atasan ,bawahan, bahkan rekan kerja.
Tetaplah menggunakan komunikasi yang baik dan sopan kepada siapapun karena
dengan komunikasi yang baik setiap tujuan kerja akan tercapai dengan diiringi
usaha dan doa yang sungguh.
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hughes, Richard L; Robert C. Ginnet dan Gordon J. Curphy.1999.Leadership
Enhancing the Lessons of Experience. Singapore: McGraw-Hill Book Co.
Mardiasmo. 2002. Serial Otonomi Daerah: Otonomi & Manajemen Keuangan
Daerah. Yogyakarta: Andi Offset
Muchlas, Makmuri. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Muhammad, Arni.2009. Komunikasi Organisasi. Edisi Kesebelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta : Kencana
Thoha, Miftah. 2011. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
10
Download