PERSENTASI WORKSHOP PERHITUNGAN CEA

advertisement
WORKSHOP
DISAMPAIKAN OLEH TIM
Dr. Dra Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., MARS
Dra Yuri Pertamasari, Apt., MARS
Cost
Minimization
Analysis
(CMA)
Cost Benefit
Analysis(CBA)
Teknik analisis
ekonomi untuk
membandingkan
dua pilihan (opsi,
option) intervensi
atau lebih yang
memberikan hasil
(outcomes)
kesehatan setara
untuk
mengidentifikasi
pilihan yang
menawarkan biaya
lebih rendah.
Teknik untuk
menghitung
rasio antara
biaya intervensi
kesehatan dan
manfaat
(benefit) yang
diperoleh,
dengan
outcome (yaitu
manfaat) diukur
dengan unit
moneter
(rupiah).
Cost
Effectiveness
Analysis(CEA)
Teknik analisis
ekonomi untuk
membandingkan
biaya dan hasil
(outcomes)
relatif dari dua
atau lebih
intervensi
kesehatan. Pada
CEA, hasil diukur
dalam unit nonmoneter,
Cost Utility
Analysis(CUA)
Teknik analisis
ekonomi untuk
menilai “utilitas
(daya guna)” atau
kepuasan atas
kualitas hidup
yang diperoleh
dari suatu
intervensi
kesehatan.
Kegunaan diukur
dalam jumlah
tahun dalam
keadaan sehat
sempurna, bebas
dari kecacatan,
(QALY).
Tabel Kelompok Alternatif berdasarkan Efektivitas-Biaya
Efektivitas-biaya
Biaya lebih
Biaya sama
Biaya lebih tinggi
rendah
Efektivitas lebih
Tukaran
[Didominasi]
Perlu perhitungan
rendah
RIEB]
Efektivitas sama
Efektivitas lebih
Dominan
Tukkaran
[Perlu perhitungan
tinggi
RIEB]
PENGERTIAN ISTILAH-ISTILAH
Analisis sensitivitas [sensitivity analysis] adalah suatu cara
untuk menganalisis dampak akibat ketidakpastian
(uncertainty) analisis ekonomi atau suatu keputusan.
Didominasi [dominated] adalah suatu obat [atau pelayanan
kesehatan] yang menawarkan efektivitas [effectiveness] lebih
rendah dan harganya lebih tinggi sehingga secara signifikan
memberikan efektivitas-biaya yang rendah.
Dominan [dominant] adalah obat [atau pelayanan kesehatan]
yang menawarkan efektivitas [effectiveness] lebih tinggi
dengan harga lebih rendah sehingga secara signifikan
memberikan efektivitas-biaya yang tinggi.
Tukaran [trade-off] adalah kondisi dimana perlunya dilakukan
pemilihan antara intervensi/strategi yang tersedia, karena
masing – masing intervensi/strategi memiliki biaya dan hasil
pengobatan [outcome] yang sebanding.
PENGERTIAN ISTILAH-ISTILAH
Efektivitas [effectiveness] mengacu pada
kemampuan suatu intervensi kesehatan dari praktek
klinis rutin dalam mencapai perbaikan kesehatan.
Suatu intervensi kesehatan dikatakan efektif bila
memberikan hasil yang diharapkan [expected
outcomes].
Rasio inkremental efektivitas-biaya [RIEB— incremental
cost-effectiveness ratio, ICER] adalah suatu ukuran
biaya tambahan untuk setiap perubahan satu unit
efektivitas-biaya.
Ratio Efektivitas biaya adalah suatu ukuran
perbandingan biaya /Efektivitas (Average Cost Effectiveness
Ratio )ACER
Tabel Jenis Biaya Menurut Perspektif
Komponen biaya
Masyarakat
Perspektif
Pasien
Penyedia yankes
Pembayar
Biaya Langsung Medis:
-
Biaya pelayanan kesehatan
+
+
+
+
-
Biaya pelayanan kesehatan
lainnya
+
+
−
+
-
Biaya cost sharing patient
−
+
−
−
+
+
+
−
−
−
+
−
+
+
−
−
Biaya Langsung Non Medis:
-
Biaya transportasi
-
Biaya pelayanan informal
[tambahan]
Biaya Tidak Langsung:
-
Biaya hilangnya
produktivitas
Keterangan: + disertakan
+ disertakan [bila ada]
− tidak disertakan
Diadaptasi dari Rascati et al., 2009 dan Shafie, 2011.
1. COST MINIMIZATION ANALYSIS (CMA)
Membandingkan dua obat atau lebih
yang memberikan dampak klinis yang
sama
Pilihan terbaik adalah yang paling hemat
berdasarkan biaya total per terapi
Contoh : pelaksanaan tender untuk
menentukan obat yang akan digunakan
di RSKD, namun batasan-batasan kelas
terapi tetap ditentukan oleh PFT.
MEROPENEM
INJEKSI 1
GRAM
MERONEM
ORIGINAL
Rp
467,033
MEROPENEM
GENERIK
Rp
58,000
MEROFEN
ME TOO 1
Rp
215,000
TRIPENEM
ME TOO 2
Rp
230,100
Pasien2 dari 2 klinik oncology diberikan
Oncoplatin dalam dosis terbagi 25mg/m2
pada hari ke satu dan ke 5 atau single dosis
50 mg/m2 plus oral antinausea 35mg
NoNausea.
Data2 dari pasien menunjukkan : (tabel
terlampir)
Hitunglah mana yang lebih rendah costnya
atau paling hemat ?
Tabel 1
Perbandingan pasien
Dosis terbagi
Oncoplatin
n = 293
Full dosis Oncoplatin
plus Nonausea
n = 295
Etnis kulit putih
79,9%
80,7%
Efek samping : mual
13 (4,4%)
12 (4,1%)
demam
14(4,8%)
13 (4,4%)
lemah
10 (3,4%)
8 (2,7%)
nyeri
6 (2,0%)
7(2,4%)
lain2
8 (2,7%)
9(3,0%)
Tabel 2
Biaya siklus pertama
Dosis terbagi
Oncoplatin
Full dosis Ocoplatin plus
Nonausea
Rata2 biaya Onco
$ 2964
$ 2980
Rata2 biaya Nonnausea
-
Biaya IV administration
$ 160
$ 80
Biaya dokter
$ 128
$ 64
$ 40
N
Langkah
o
.
1 Tentukan
. tujuan.
2 Buat daftar
. cara untuk
mencapai
tujuan
tersebut.
Contoh
Membandingkan biaya dan
efektivitas pengobatan antara
Oncoplatin dosis terbagi
dengan dosis full Oncoplatin
Membandingkan:
•
Oncoplatin dosis terbagi
•
Oncoplatin single dosis
plus nausea
Membandingkan total biayanya
3 Identifikasi
. tingkat
efektivitas.
Oncoplatin
Oncoplatin dosis terbagi
Oncoplatin dosis tunggal plus Nausea
Total biaya pengobatan
3252
3164
4. Identifikasi dan hitung biaya Biaya yang teridentifikasi dan diukur adalah biaya Oncoplatin,
biaya kunjungan dokter, biaya pemberian IV:
pengobatan.
• Biaya Oncoplatin dosis terbagi = 3252
•
5. Hitung dan lakukan
interpretasi efektivitasbiaya dari pilihan
pengobatan.
Biaya Oncoplatin dosis tunggal plus nausea= 3164
aTentukan posisi alternatif pengobatan dalam Tabel atau
Diagram Efektivitas-Biaya. Biaya yang dilihat adalah biaya
pengobatan :
Efektivitas-biaya
Biaya lebih
Biaya sama
Biaya lebih tinggi
A
B
C
Oncoplatin dosis
E
Oncoplatin dosis
rendah
Efektivitas lebih
rendah
Efektivitas sama
tunggal plus
terbagi
nausea
Efektivitas lebih
tinggi
G
H
I
Analisis Sensitivitas
Dosis Oncoplatin
terbagi
Dosis Oncoplatin
tunggal plus
NonNausea
Baseline costs
$ 3252
$3164
Cost of medications +25%
$ 3993
$ 3919
Cost of medications -25%
$ 2511
$ 2409
Cost of IV adm +25%
$ 3292
$ 3184
Cost of IV adm-25%
$ 3212
$3144
Cost of physician +25%
$ 3284
$3180
Cost of physician -25%
$ 3220
$ 3148
6.
Interpretasi.
•Antara pengobatan dengan Oncoplatin dosis terbagi dan pengobatan
dengan Oncoplatin dosis tunggal plus Nausea, maka dipilih pengobatan
Oncoplatin dengan dosis tunggal plus Nausea.
7.
Lakukan analisis
sensitivitas dan ambil
kesimpulan.
Analisis dilakukan dengan melihat standar deviasi dari efektivitas
setiap pengobatan, limit atas, dan limit bawah. Setelah itu, hitung
biaya satuan dengan mempertimbangkan variasi volume obat
yang digunakan.
KESIMPULAN
•Oncopltain dosis tunggal plus nausea merupakan terapi paling hemat
dibandingkan terapi Oncoplatin dosis terbagi
17
ADA 2 STUDI KASUS
1.DEMAM TIFOID
2.KASUS ASMA
Skenario:
Asma merupakan penyakit kronis yang ditandai oleh
bronkokonstriksi [penyempitan saluran nafas]. Inhalasi
kortikosteroid telah menjadi cara pengobatan rutin.
Tetapi, pengobatan inhalasi kortikosteroid tunggal kadang
tidak cukup efektif untuk mengontrol gejala asma. Dua
pengobatan baru digunakan sebagai terapi penunjang,
yaitu BreatheAgain® dan AsthmaBeGone®.
◦ Pada kasus ini akan dibandingkan efektivitas-biaya pengobatan
dari:
◦ Pemberian inhalasi kortikosteroid tunggal (A)
◦ Pemberian kombinasi inhalasi kortikosteroid + BreatheAgain® (B)
◦ Pemberian kombinasi inhalasi kortikosteroid + AsthmaBeGone®©
◦ Diadaptasi dari Sculpher and Price, ____
Diketahui :
•
•
•
Efektivitas Pengobatan A = 35%
Efektivitas Pengobatan B = 60%
Efektivitas Pengobatan C = 61%
Biaya yang teridentifikasi dan diukur adalah biaya
medikasi , biaya kunjungan tak terjadwal, biaya
kunjungan ke unit gawat darurat, biaya rawat inap:
• Biaya rerata Pengobatan A = Rp320.000/pasien
• Biaya rerata Pengobatan B = Rp537.000/pasien
• Biaya rerata Pengobatan C = Rp381.000/pasien
Manakah yang lebih cost effective?
JAWABAN
No.
Langkah
1. Tentukan tujuan.
2.
Buat daftar cara
untuk mencapai
tujuan tersebut.
3.
Identifikasi tingkat
efektivitas.
Contoh
Membandingkan biaya dan efektivitas dua terap
penunjang baru bagi pasien asma yang mendapat
pengobatan inhalasi kortikosteroid, yaitu terapi
penunjang BreatheAgain® dan AsthmaBeGone®
Membandingkan:
• Inhaler kortikosteroid + Plasebo [A]
• Inhaler kortikosteroid + BreatheAgain® [B]
• Inhaler kortikosteroid + AsthmaBeGone® [C]
Membandingkan jumlah pasien dari masingmasing terapi yang meningkatkan FEV [forcedexpiration volume]-nya > 12%
Hasil studi literatur menunjukkan:
• Efektivitas Pengobatan A = 35%
• Efektivitas Pengobatan B = 60%
• Efektivitas Pengobatan C = 61%
4. Identifikasi dan hitung biaya Biaya yang teridentifikasi dan diukur adalah biaya medikasi ,
biaya kunjungan tak terjadwal, biaya kunjungan ke unit gawat
pengobatan.
darurat, biaya rawat inap:
• Biaya rerata Pengobatan A = Rp320.000/pasien
• Biaya rerata Pengobatan B = Rp537.000/pasien
• Biaya rerata Pengobatan C = Rp381.000/pasien
a. Hitung rasio efektivitas-biaya [REB] setiap pengobatan.
5. Hitung dan lakukan
interpretasi efektivitas-biaya
Rumus: Biaya / Efektivitas
dari pilihan pengobatan.
•REB Pengobatan A = Rp 320.000 / 0,35 = Rp 914.286
•REB Pengobatan B = Rp 537.000 / 0,60 = Rp 890.000
•REB Pengobatan C = Rp 381.000 / 0,61 = Rp 624.590
b. Tentukan posisi alternatif pengobatan dalam Tabel atau
Diagram Efektivitas-Biaya. Biaya yang dilihat adalah biaya
pengobatan, bukan rerata efektivitas-biaya.
c. Hitung rasio inkremental efektivitas-biaya [RIEB] setiap
pengobatan:
Untuk Pengobatan C terhadap B, atau sebaliknya, tidak
dilakukan perhitungan RIEB.
RIEB Pengobatan B terhadap A
= [Rp 537.000 – Rp 320.000] / [0,60 – 0,35] = Rp 868.000
REB Pengobatan C terhadap A
= [Rp 381.000 – Rp 320.000] / [0,61 – 0,35] = Rp 234.615
6.
Interpretasi.
a. Antara Pengobatan B dan C harus dipilih
Pengobatan C, karena dengan efektivitas yang
sama Pengobatan C lebih murah.
b. Antara Pengobatan A dan B, bila dipilih
Pengobatan B harus dikeluarkan biaya lebih
sebesar Rp 868.000 untuk peningkatan 1 unit
efektivitas.
c. Antara Pengobatan A dan C, bila dipilih
Pengobatan C harus dikeluarkan biaya lebih
sebesar Rp 234.615 untuk peningkatan 1 unit
efektivitas.
d. Bila Pengobatan B atau C akan dipilih, pengambil
kebijakan di fasilitas pelayanan kesehatan harus
mempertimbangkan apakah biaya lebih yang
harus dikeluarkan sebanding dengan
peningkatan efektivitas yang diperoleh.
7.
Lakukan analisis
Analisis dilakukan dengan melihat standar deviasi dari
sensitivitas dan ambil efektivitas setiap pengobatan, limit atas, dan limit
bawah. Setelah itu, hitung biaya satuan dengan
kesimpulan.
mempertimbangkan variasi volume obat yang
digunakan.
COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS PENGOBATAN
DEMAM TIFOID ANAK
MENGGUNAKAN SEFOTAKSIM DAN
KLORAMFENIKOL
Cari yang paling cost
Efektif !
Diketahui Rata-rata Biaya pada pasien Demam Tifoid
Rata-rata biaya pada pasien demam
tifoid anak yang menggunakan sefotaksim
sebesar Rp 1.075.500,00
Ratarata biaya pada pasien demam tifoid
anak yang menggunakan kloramfenikol
sebesar Rp 714.200,00.
:
Untuk Efektifitas, diketahui adalah :
Rata-rata Lama Hari Rawat pada pasien
demam tifoid anak yang menggunakan
sefotaksim adalah 5,84 hari.
Rata-rata lamanya hari rawatinap pada
pasien demam tifoid anak yang
menggunakan kloramfenikol adalah 4,38
hari
Antibiotik
Biaya
Sefotaksim
Rp 1.075.500,00
Kloramfenikol
Rp 714.200,00
P value
Lama hari
rawat
P value
0.041
5.84
0.001
4.38
Buktikan dengan langkah – langkah kajian
farmakoekonomi, manakah antibiotik yang
lebih cost effective ?
SELAMAT BEKERJA !!!
JAWABAN
.
1 Tentukan
. tujuan.
2 Buat
. daftar
cara
untuk
mencapai
tujuan
tersebut.
3
.
Identifikasi
tingkat
efektivitas.
Membandingkan biaya
dan efektivitas dua
terapI bagi pasien
demam tifoid
yang
mendapat pengobatan
antibiotik sefotaksim
dan kloramfenikol
Membandingkan:
1. Sefotaksim
2. Kloramfenikol
Membandingkan
biaya dan
efektifitasnya (lama
rawat)
Antibiotik
Sefotaksim
Kloramfenikol
Rata- rata lama
harirawat
Biaya perawatan
5.84
Rp 1.075.500,00
4.38
Rp 714.200,00
4. Identifikasi dan hitung
biaya pengobatan.
5. Hitung dan lakukan
interpretasi efektivitasbiaya dari pilihan
pengobatan.
Biaya yang teridentifikasi dan diukur adalah biaya albumin,
biaya kunjungan dokter, biaya laboratorium, biaya rawat inap:
•
Biaya rerata Albumin A = Rp. 1.843.470
•
Biaya rerata Albumin B = Rp. 1.813. 792
•
Biaya rerata Albumin C = Rp. 1.878.401
a. Hitung rasio efektivitas-biaya [REB] setiap pengobatan.
Rumus: Biaya / Efektivitas
•REB Pengobatan Sefotaksim = Rp. 1.075.500 /5.84 =
184.161
•REB Pengobatan Kloramfenikol = Rp. 714.200/4.38=
163.059
b. Tentukan posisi alternatif pengobatan dalam Tabel atau
Diagram Efektivitas-Biaya. Biaya yang dilihat adalah biaya
pengobatan, bukan rerata efektivitas-biaya.
Efektivitas-biaya
Biaya sama
Biaya lebih >
Efektivitas <
Biaya lebih <
A
[Perlu
perhitungan)
(RIEB]
B
[Didominasi]
Sefotaksim
Efektivitas =
D
E
F
Efektivitas >
[Dominan]
Kloramfenikol
H
[Perlu perhitungan
RIEB]
6.
Interpretasi.
•Antara pengobatan dengan menggunakan Sefotaksim dan Kloramfenikol
pada kasus demam tifoid, kloramfenikol adalah dominan, artinya
pengobatan dengan kloramfenikol akan didapatkan biaya lebih rendah dan
lama hari rawat yang lebih singkat.
7.
Lakukan analisis
sensitivitas dan ambil
kesimpulan.
Analisis dilakukan dengan melihat standar deviasi dari efektivitas
setiap pengobatan, limit atas, dan limit bawah. Setelah itu, hitung
biaya satuan dengan mempertimbangkan variasi volume obat
yang digunakan.
KESIMPULAN
•Kloramfenikol merupakan terapi paling efektif dalam
kasus demam tifoid ini , dengan pengeluaran biaya
yang paling sedikit dan lama hari rawat yang lebih
singkat.
2. COST-UTILITY ANALYSIS (CUA)
• Metode untuk menentukan program yang
mana yang paling bermanfaat dengan biaya
yang paling sedikit
• Effektifitas yang diukur adalah QALY
• Tidak boleh ditujukan sebagai upaya
penghematan semata-mata
DEFINISI COST UTILITY ANALYSIS
Analisis utilitas-biaya [AUB—cost-utility analysis, CUA]
adalah teknik analisis ekonomi untuk menilai “utilitas [daya
guna]” atau kepuasan atas kualitas hidup yang diperoleh dari
suatu intervensi kesehatan. Kegunaan diukur dalam jumlah
tahun dalam keadaan sehat sempurna, bebas dari kecacatan,
yang dapat dinikmati—umumnya diekspresikan dalam qualityadjusted life years [QALY], atau ‘jumlah tahun berkualitas yang
disesuaikan’.
QALYS
Gambar
Representation of
QALY’s
Sehat
sempurna
1.0
Pasien dengan
pengobatan
Kajian
Kualitas
Kesehatan
QALY’s
yang
diperoleh
Pasien tanpa
pengobatan
Mati
0
Lahir
Kajian waktu
Kematian tanpa
pengobatan
Kematian
dengan
pengobatan
CARA MENGUKUR QALY
QALY = Utility x Time preference (Life year gain)
CARA MENGUKUR UTILITY
Langsung : - Standard Gamble
- Time trade Off
Tidak langsung : EQ5D Qalqulator
Time Preference atau Life Year Gain :
-Tabel WHO : harapan hidup
-Breast cancer outcome calculator etc
SOAL : Pada pengobatan kanker payudara ,diketahui utility FAC
sebesar 0.705 dan utility Taxan base sebesar 0.695
Cost of ilness Taxan dan 223,973,263 cost of ilness FAC
sebesar132,872,845
Life year gain /time preference untuk Taxan 6.62 tahun
dan utk FAC adalah 6.35 tahun.
Berapa nilai cost/Qalys utk FAC dan Taxan?
Mana yang lebih cost effectife menggunakan kuadran
Alternatif berdasarkan Efektivitas-Biaya?
Tabel perbandingan Cost, utility, life year gain dan QALY
antara FAC dan berbasis Taxan
Cost
Utility rata-rata
developing dan
developed country
Life year gain
QALY
Cost/QALY
FAC
132,872,845
Taxan
223,973,263
0.705
0.695
6.35
6.62
4.48
29.659.117
4.60
48.689.840
N Langkah
Contoh
o
Langkah
Perhitungan Analisis Efektivitas-Biaya
.
1 Tentukan Membandingkan biaya
. tujuan.
dan efektivitasbagi
pasien kanker payudara
stadium awal yg
mendapat kemoterapi
FAC dan Taxan
2 Buat
. daftar
cara
untuk
mencapa
i tujuan
tersebut.
3
.
Identifikasi
tingkat
efektivitas.
Membandingkan: biaya
Kemoterapi FAC dan
Kemoterapi Taxan
Membandingkan QALY
FAC dan QALY Taxan
Kemoterapi
FAC
Taxan
QALY
Biaya
4.48
132,872,845
4.60
223,973,263
4. Identifikasi dan hitung biaya
pengobatan.
Biaya yang teridentifikasi dan diukur adalah operasi, kemo , radiasi dan
indirec t cost
• Biaya Kemoterapi FAC 45 juta
• Biaya Kemoterapi Taxan 110 juta
5. Hitung dan lakukan interpretasi
efektivitas-biaya dari pilihan
pengobatan.
a. Hitung rasio efektivitas-biaya [REB] setiap pengobatan.
Rumus: Biaya / Efektivitas
contd
•REB Pengobatan FAC = Rp132,872,845 / 4.48= 29.659.117
•REB Pengobatan Taxan = Rp 223,973,263/4.60=48.689.840
b. Tentukan posisi alternatif pengobatan dalam Tabel atau Diagram
Efektivitas-Biaya. Biaya yang dilihat adalah biaya pengobatan, bukan rerata
efektivitas-biaya.
Kesimpulan : FAC lebih dipilih daripada Taxan , dengan nilai kurang dari
3 kali GDP
Efektivitas-biaya
Biaya lebih
Biaya sama
Biaya lebih tinggi
B
C
rendah
Efektivitas lebih
rendah
FAC
(Didominasi)
(Perlu perhitungan
RIEB)
Efektivitas sama
D
E
F
Efektivitas lebih
G
H
TAXAN
tinggi
(Dominan)
(Perlu perhitungan
RIEB)
RIEB pengobatan dengan Taxan terhadap FAC
= (Rp 223,973,263− Rp 132,872,845) / (4.60 – 4.48)
91.100.418/0.12
= Rp 759.170.150/QALY gained.
=
Cost
Taxan
ICER Rp 759.170.150/QALY gained
Threshold
Rp 125.917.800
FAC
0.12
Effectiveness
KESIMPULAN :
Pada perhitungan RIEB, didapatkan cost pengobatan
Taxan
terhadap
FAC
adalah
sebesar
Rp
759.170.150/QALY gained, nilai ini adalah lebih dari tiga
kali GDP, sehingga dapat dikatakan FAC adalah pilihan
pengobatan kemoterapi yang lebih cost effectiveness,
pada studi jangka pendek.
Daftar Pustaka
1. Pedoman kajian Farmakoekonomi Kemenkes
2.
3. Banun, Agusdini,
PENGEMBANGAN MODEL UNTUK PENGUKURAN KUALITAS HIDUP PENDERITA
KANKER PAYUDARA STADIUM AWAL : INDONESIAN BREAST CANCER HEALTH RELATED QUALITY
OF LIFE (INA-BCHRQoL) DI RS KANKER DHARMAIS, APLIKASI PADA STUDI COST UTILITY ANALYSIS
PENGOBATAN KANKER PAYUDARA STADIUM AWAL DENGAN KEMOTERAPI FAC DAN BERBASIS
TAXAN, thn 2014 Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada.
Sekian….
TERIMA KASIH
Download