PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PASCASARJANA

advertisement
HARUS DITULIS TANGAN
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PASCASARJANA EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
Jln.Kusumanegara 121 Yogyakarta Telp/Fac.(0274) 542224
www.sarjanawiyata.ac.id, e_mail : [email protected]
UJIAN TENGAH CAWU IV
SEMESTER GENAP/Ang. XIX
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
Mata Ujian
: Etika dan Demokratisasi Bisnis
Dosen Penguji: Dr. Yuni istanto, MS.
Hari/Tanggal : Juli 2012
Sifat Ujian
: Take Home / 1 minggu
Dikumpulkan paling lambat 20 Juli 2012
1. Relevansi Etika dalam Bisnis
Dikatakan oleh Pakar Etika Bisnis, bahwa untuk memperlihatkan dan menekankan tuntutan
dan relevansi etika bisnis, maka bisnis harus dilihat dalam konteks bisnis yang memilki tiga
asumsi, yaitu: Pertama, bisnis yang dimaksud adalah bisnis yang berhasil dan tahan lama;
Kedua, bisnis yang dimaksud adalah bisnis modern yang diwarnai oleh persaingan yang ketat
secara fair; Ketiga, bahwa antara keuntungan sebagai tujuan bisnis kalau bukan tujuan satusatunya, dan etika tidak ada kontradiksi.
Pertanyaan: bagaimana pendapat saudara atas tiga asumsi tersebut beri penjelasan yang
logis dan rasional.
2. Prinsip Etika Bisnis
Muchlish (1998:31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Prinsip otonomi
Prinsip kejujuran
Prinsip tidak berniat jahat
Prinsip keadilan
Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle)
Prinsip integritas moral
Pertanyaan: Jelaskan prinsip-prinsip etika bisnis tersebut
3. Cakupan Etika Bisnis
Isu-isu yang dicakup oleh etika bisnis meliputi topik-topik yang luas. Isu-isu ini dapat
dikelompokkan ke dalam 3 dimensi atau jenjang, yaitu: (1) sistemik, (2) organisasi, dan (3)
individu. Pola hubungan ini dapat disederhanakan dalam “Model Pengaruh Faktor Eksternal
dan Faktor Internal Individu terhadap Keputusan/Perilaku Etis atau Tidak Etis”.
Pertanyaan: Gambar dan jelaskan model tersebut sehingga nampak rangkaian secara
sistematis pola hubungan yang terjadi.
4. Krisis Panutan
Banyak eksekutif bisnis menganggap kultur korporat yang mereka pimpin, adalah sesuatu
yang mereka inginkan. Mereka membuat lokakarya untuk mendefinisikan nilai-nilai dan
proses-proses, menuliskan misi dan tujuan perusahaan pada poster, menyediakan sesi-sesi
orientasi untuk pegawai baru, guna menjelaskan tujuan perusahaan dan lain-lain. Bahkan,
ada yang mencetak statement nilai-nilai perusahaan di balik kartu identitas sebagai
pengingat bagi para pegawai. Semua itu memang penting dilakukan. Namun, ada hal yang
lebih penting yang kerap dilupakan pemimpin bisnis. Kultur perusahaan sebenarnya
didefinisikan oleh perilaku para eksekutif.
Pertanyaan: Bagaimana pendapat saudara beri penjelasan yang relevan serta solusi yang sebaiknya
dilakukan.
5. Etika, Lingkungan dan Konflik Kepentingan
Memang benar, pegawai secara individual bertanggung jawab atas perbuatannya. Mereka
digerakkan seperangkat nilai-nilai atau prinsip-prinsip internal sendiri. Namun, ketika urusan
perut, kedudukan, dan kekuasaan yang menjadi taruhan, orang akan melakukan apa saja
agar berhasil. Terlalu sedikit orang yang punya nyali mengambil risiko bagi diri dan keluarga
demi prinsip, terutama jika konsekuensinya tampak kecil, samar, dan tak terdeteksi.
Pertanyaan: Bagaimana pendapat saudara beri penjelasan yang relevan serta solusi yang sebaiknya
dilakukan, kaitkan dengan penfekatan teori etika.
SELAMAT BEKERJA DAN SUKSES
Download