jurnal skripsi pembuatan sistem informasi video permainan

advertisement
JURNAL SKRIPSI
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI VIDEO
PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BERBASIS
DESKTOP DAN WEB
MAHENDRA MUSTIKA WIJAYA
50407960
UNIVERSITAS GUNADARMA
Pembuatan Sistem Informasi Video Permainan Tradisional Jawa Berbasis
Desktop dan Web.
Mahendra Mustika Wijaya
Email : [email protected]
Abstrak
Di era globalisasi saat ini, permainan tradisional sudah jarang terlihat
dimainkan oleh anak-anak karena mereka lebih memilih memainkan permainan
modern yang semakin canggih dan menarik. Informasi permainan tradisional pun
tidak mudah dicari di internet. Untuk itu, pendokumentasian permainan tradisional
perlu dilakukan, baik berupa penulisan artikel maupun melalui video dokumenter
agar kelak dapat diwariskan ke generasi yang akan datang.
Untuk pembuatan sistem informasi berbasis web sebagai wadah untuk
memberikan informasi, penulis menggunakan Php dan Mysql sedangkan sistem
informasi berbasis desktop yang digunakan untuk mengelola konten, penulis
menggunakan Java. Dimana Php dan Java merupakan bahasa pemrograman yang
mudah dimengerti serta mempunyai dokumentasi penggunaan yang lengkap dan
telah dipakai secara luas
Adapun informasi yang diberikan dari aplikasi berbasis web ini untuk
pengguna adalah dokumentasi video permainan tradisional beserta penjelasannya
selain itu terdapat gambaran umum dan gallery dari permainan tradisional.
Sedangkan informasi yang diberikan dari aplikasi berbasis desktop berupa data
permainan tradisional yang dapat dikelola dengan mudah.
Kata Kunci : Dokumentasi, J2SE, Mysql, Permainan Tradisional, PHP
1. Pendahuluan
Permainan Tradisional merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan
bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan, namun seiring
dengan perkembangan jaman permainan tradisional ini mulai ditinggalkan dan
tergantikan dengan permainan yang lebih praktis dan modern. Hal ini tentu
cenderung menjadikan anak-anak Indonesia lebih individual serta tidak mengenal
cara bersosialisasi di dalam bermasyarakat.
Oleh karena itu, orang tua sebaiknya mengenalkan permainan tradisional
ini kepada anak-anak karena lebih mendidik. Akan tetapi, karena permainan
tradisional ini sudah jarang yang dimainkan pada lingkungan sekitar maka tentu
akan menjadi kesulitan bagi orang tua untuk mencari bahan referensi permainan
tradisional ini.
Referensi permainan tradisional untuk orang tua dapat berupa artikel untuk
dipelajari namun akan membutuhkan banyak waktu sedangkan aktifitas orang tua
dalam tiap harinya terbatas karena kesibukan akan perkerjaan yang mungkin
padat. Referensi berupa media video akan banyak membantu orang tua dalam
mempelajari secara langsung cara memainkan permainan tersebut.
Referensi media video dapat dicari di internet namun tidak semuanya
tersedia. Tentu ini akan menjadi kendala buat orang tua ditambah lagi tidak semua
orang tua bisa menggunakan media komputer secara lancar.
Untuk itu, dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat memberikan
informasi berupa video serta penjelasan dari permainan tradisional yang dikelola
pada sebuah website dan aplikasi desktop, yang ditujukan untuk semua pengguna
sebagai sarana pembelajaran, dokumentasi maupun referensi.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Permainan Tradisional
Permainan berasal dari kata dasar main, Menurut kamus besar bahasa
Indoensia (2006) main adalah melakukan sesuatu yang sifatnya tidak serius untuk
menyenangkan hati dengan menggunakan alat tertentu atau tidak. “Permainan
adalah aktivitas yang disukai oleh anak yang dilakukan dengan senang, sukarela,
tanpa adanya paksaan. Permainan dalam suatu masyarakat berawal dari rasa
ketidakpuasan terhadap kondisi kehidupan yang monoton.
Tradisional merupakan kata sifat yang berasal dari kata dasar tradisi. Tradisi
berasal dari bahasa latin “tradition” yang artinya diteruskan atau kebiasaan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2006) tradisi adalah sesuatu yang telah
dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok
masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, agama yang sama.
Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan
dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa
adanya ini suatu tradisi dapat punah. Tradisi adalah bagian dari tradisional namun
bisa musnah karena ketidakmauan masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut.
2.2 Pengertian Dokumentasi
Dokumentasi adalah sesuatu yang tertulis , tercetak atau terekam yang
dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan. dokumentasi berlangsung sebagai
akibat tuntutan dari pengelolaan data, dengan demikian haruslah ditumbuhkan
pengertian dan pemahaman bahwa data merupakan aset berharga yang harus
dikonservasi (dilestarikan). Perkembangan peningkatan kuantitas data yang
dikelola dari waktu ke waktu di sisi lain akan menuntut tersedianya data dan
informasi yang dapat diakses setiap saat secara cepat, mudah dan akurat.
2.3 Tujuan Dokumentasi
Tujuan dokumentasi meliputi :
1. Mengamankan data dan informasi penting.
2. Mempermudah dalam pemeliharaan data (update data) termasuk pemasukan
data (data entry).
3. Mempermudah dalam pelaksanaan akses data (data retrieval).
4. Sebagai referensi jika terdapat suatu masalah.
2.4 Langkah – langkah Dokumentasi Video
Untuk mendokumentasikan suatu video yang baik dan terlihat professional
berikut langkah – langkah yang digunakan :
1. Riset (research), terlebih dahulu peneliti mengadakan suatu penelitian terhadap
suatu objek yang akan didokumentasikan. Riset bisa dilakukan dengan cara
wawancara terhadap objek yang akan didokumentasikan dan yang terpenting
peneliti harus mendapatkan suatu informasi dari objek yang bersangkutan.
2. Pengambilan video, untuk tahap ini peneliti dapat melakukan pengambilan
video berdasarkan informasi yang telah diambil pada tahap sebelumnya selain
itu pengambilan video harus dibuat sebanyak mungkin pada satu tema, namun
yang harus diperhatikan peneliti sudah mendapatkan izin terhadap objek yang
akan didokumentasikan.
3. Pengecekan kualitas video, dari beberapa video yang diambil untuk satu tema ,
dipilih satu atau lebih video yang mempunyai kualitas terbaik.
4. Pengelolaan video, pada tahap ini video dengan kualitas terbaik dipisahkan
berdasarkan tema, sehingga memudahkan untuk pengelolaan video selanjutnya.
3. Perancangan Aplikasi
Untuk membuat sistem informasi video permainan tradisional jawa berbasis
desktop dan web, digunakan beberapa permodelan yaitu UML (Unified Modelling
Language ) dalam hal ini menggunakan USE-CASE , Normalisasi, ERD (Entity
Relationship Diagram) , Flowchart.
3.1 Use Case Diagram
Tahapan yang akan dilakukan dalam membuat Use Case Diagram adalah
menentukan kandidat actor dan interaksi antara actor-actor terhadap use case –
use case yang telah didefinisikan melalui pembuatan Use Case Diagram.
Gambar 3.1 Use Case Diagram
Berikut adalah penjabarannya :
1. Actor
Actor – actor yang terdapat dalam system ini adalah :
a. Guest
Guest merupakan user biasa atau pengunjung yang belum teridentifikasi
biasanya yang baru pertama kali mengunjungi website ini , dalam hal ini
guest hanya mempunyai hak akses untuk melihat index website , Registrasi
ID dan Login.
b. Member
Member merupakan user yang telah teridentifikasi data personalnya yang
didapat melalui Registrasi ID. Member memiliki hak akses lebih banyak
ketimbang guest yaitu dapat melihat index , gallery dan arsip video
dokumentasi (konten).
c. Moderator
Moderator merupakan member yang telah mengajukan izin kepada
administrator melalui email karena minatnya untuk mengembangkan situs
agar isi konten dapat selalu berkembang dan terpelihara. Moderator
mempunyai hak akses lebih tinggi setingkat dibawah administrator, yaitu
mampu menambah dan mengedit konten.
d. Administrator
Administrator merupakan pembuat situs ini yang mempunyai hak akses
khusus yang tidak dimiliki moderator dan jabatan-jabatan lainnya fungsinya
agar jika jabatan disalahgunakan administrator dapat melakukan perbaikan
secara cepat, hak akses tersebut yaitu manage account , set user privileges ,
manage gallery , menambah konten , mengedit konten , menghapus konten ,
serta mengganti password.
3.2
Normalisasi
Tahapan selanjutnya ada normalisasi , yaitu tahapan dimana data dalam tabel akan diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan
pemakai. Tahapan normalisasi umumnya terbagi 3 yaitu bentuk normal 1 (1NF) , bentuk normal 2 (2NF) , bentuk normal 3 (3NF).
3.2.1
Bentuk Normal 1 (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila setiap data bersifat atomic , yaitu irisan baris dan
kolom hanya mempunyai satu nilai data. Tabel ini sudah normal secara otomatis (1NF) dikarenakan tidak adanya nilai ganda
pada code_documentation dan setiap valuenya selalu unik.
Tabel 3.1 Dokumentasi – Normal (1NF)
code_documentation
id
nama_permainan
keterangan
cara_bermain
judul_gambar
path_gambar
Judul_video
Path_video
type
sumber
nama
date
OB212
1
Petak_umpet
…..
…..
……….
..........
..........
..........
….
..........
..........
.......
RF335
2
Gasingan
…..
…..
……….
..........
..........
..........
.....
..........
..........
.......
OB264
1
Layangan
…..
…..
……….
..........
..........
..........
.....
..........
..........
.......
3.2.2
Diagram Ketergantungan Fungsional
Gambar 3.2 Diagram Ketergantungan Fungsional
3.2.3
Bentuk Normal 2 (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal
kesatu, dan attribute yang bukan key sudah tergantung penuh pada keynya.
Tabel 3.2 Dokumentasi – Normal (2NF)
code_documentation judul_gambar
path_gambar judul_video
path_video type
sumber nama
RF335
http://184......
http://184...
youtube Slasztube 2011-8-6
gasingan
3.2.4
gasingan
Referensi
date
Bentuk Normal 3 (3NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal
kedua dan attribute yang bukan key-nya tidak tergantung transitif pada keynya.
Tabel 3.3 keterangan – Normal (3NF)
code_documentation
id
nama_permainan
keterangan
cara_bermain
RF335
1
gasingan
……….
……..
Tabel 3.4 image – Normal (3NF)
code_documentation
judul_gambar
path_gambar
RF335
gasingan
http://184......
Tabel 3.5 video – Normal (3NF)
code_documentation
judul_video
path_video
RF335
gasingan
http://184......
Tabel 3.6 type – Normal (3NF)
code_documentation
type
sumber
nama
date
RF335
Referensi
youtube
Slasztube
2011-8-6
3.3
ERD (Entity Diagram Relationship)
Pada ER-Diagram ini dijelaskan bahwa setiap user dapat melihat informasi
berupa gallery dan keterangan dokumentasi. Gallery berisi informasi berupa fotofoto yang sumbernya diambil secara bebas, sedangkan keterangan dokumentasi
berupa informasi sebagai penjelasan utama yang memiliki image sebagai ilustrasi
permainan , video sebagai bahan dokumentasi utama dan terakhir memiliki type
sumbernya sebagai penjelasan kapan dan dimana dokumentasi itu diambil.
3.3.1
ER – Diagram
Gambar 3.3 ER-Diagram
3.5
Flowchart
Gambar 3.4 Flowchart Aplikasi
Gambar 3.5 Lanjutan Flowchart
3.6 Struktur Navigasi
Pada tahapan ini penulis menggunakan perancangan struktur navigasi
berjenis campuran pada website dikarenakan pengguna dapat dengan bebas
menelusuri page web yang ada, tetapi pada bagian tertentu gerakan dibatasi secara
hirarki, linier, non-linier.
3.6.1 Struktur Navigasi User
Gambar 3.6 Struktur Navigasi User
3.6.1 Struktur Navigasi Admin
Gambar 3.7 Struktur Navigasi Admin
4. Uji Coba dan Implementasi
Aplikasi J2SE serta website dirancang dan dibuat untuk memfasilitasi pengguna
agar
dapat
diakses
dan
dipublikasikan
kontennya
ke
internet.
Untuk
mengimplementasikan kedua aplikasi ini tidak terlepas dari hardware dan software
pendukungnya. Berikut ini adalah hardware dan software pendukung yang
dibutuhkan :
4.1 Persyaratan Hardware Minimum
Dibawah ini adalah perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan
aplikasi J2SE dan webserver :
a. Processor intel Pentium IV 2.2 GHz.
b. RAM 512 Mb.
c. Keyboard dan Mouse.
d. Monitor.
e. Hardisk Space 10 GB.
4.2 Software
Dibawah ini adalah perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan
aplikasi J2SE dan webserver :
a. Apache (Web Server).
b. JRE (Java Runtime).
c. JDK (Java Development Kit).
d. Netbeans.
e. Mozzila Firefox.
f.
Filezilla (FTP Server)
g. Mysql
h. Windows XP.
4.3 Hosting
Untuk media hosting uji coba menggunakan VPS (Virtual Private Server )
dengan spesifikasi :
a. Processor intel Pentium IV Xeon E5620 2.4 GHz.
b. RAM 1 GHz.
c. Hardisk Space 50 GB.
d. Windows server 2003
e. Server Location USA.
f. Bandwidth Speed 10 – 100 Mbps.
g. Quota 1 TB.
Berikut adalah contoh tampilan awal untuk sistem informasi berbasis desktop dan
web.
Gambar 3.8 Tampilan Awal Uji Coba Aplikasi Berbasis Desktop (Java)
Gambar 3.9 Tampilan Awal Uji Coba Aplikasi Berbasis Web
5. Hasil Coba dan Implementasi
Dari hasil uji coba dan implementasi yang dilakukan menggunakan VPS (Virtual
Private Server) sebagai server adalah informasi tentang video permainan tradisional
untuk yang berbasis web sudah dapat diakses melalui jaringan internet, informasi
yang diberikan kepada pengguna berupa video dokumentasi tentang permainan
tradisional, sedangkan untuk yang berbasis desktop informasi yang diberikan kepada
pengguna berupa data tentang permainan tradisional yang siap untuk dikelola.
6. Penutup
6.1 Kesimpulan
Sistem informasi berbasis web berupa video dokumentasi tentang permainan
tradisional ini ditujukan untuk semua pengguna sebagai sarana pembelajaran,
dokumentasi maupun referensi. selain itu pada sistem informasi berbasis web ini
terdapat fitur admin yang berfungsi mengelola seluruh account user yang telah
registrasi tetapi fitur ini hanya dikhususkan untuk administrator. Sedangkan untuk
sistem informasi berbasis desktop informasi yang diberikan berupa data permainan
tradisional yang siap untuk dikelola tetapi sistem informasi ini terbatas untuk
administrator dan moderator.
6.2 Saran
“Tak ada gading yang tak retak”, penulis sadar betul bahwa aplikasi web dan
desktop yang dibuat masih jauh dari sempurna terutama dalam hal antarmuka /
interface yang masih kurang menarik , isi konten yang masih terbilang sedikit karena
keterbatasan informasi . Diharapkan kedepannya website diberikan banyak konten
selain di daerah jawa dan jika perlu website dikaloborasikan dengan konten budaya
lainnya agar informasi yang berada di website tersebut lebih berbobot , menarik dan
secara tidak langsung ikut melestarikan budaya Indonesia.
Daftar Pustaka
[1.]
Adi, Galih, “Java”, http://galihadi.wordpress.com/java/, Tanggal akses : 11
Oktober 2011.
[2.]
Bertalya, Hurnaningsih, Irma Rachmawati, Kemal Ade, Metty Mustikasari,
Yuli Karyanti, “Sistem Basis Data 1”, Universitas Gunadarma, Jakarta, 2007.
[3.]
Bunawan, Suryadi, “Metodologi Pengembangan Sistem Informasi”,
Universitas Gunadarma, 1995.
[4.]
Cahyono, Nuri, “Permainan Tradisional”, http://permata-nusantara.
blogspot.com/, Tanggal akses : 15 Agustus 2011.
[5.]
Cornell, Gary dan Horstmann, Cay S.“Core Java Edisi Indonesia”, Andi
Offset, Yogyakarta, 1997.
[6.]
Huda, Miftakhul, “Trik Rahasia Pemrograman Database dengan Java”, PT
Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010.
[7.]
Purnama, Rangsang, “Tuntunan Pemrograman Java Jilid 1”, Prestasi
Pustaka, Jakarta, 2007.
[8.]
Rio, “Jenis-jenis file format video”, http://coretanrio.blogspot.com/2011/ 05
/jenis-jenis-format-file-video.html. Tanggal akses : 11 Oktober 2011.
[9.]
Sudrajat, Dwika, “MP4-AVC”, http://dwikasudrajat.blogspot.com/
2011/03/mpeg-4-avc.html. Tanggal akses : 11 Oktober 2011.
[10.]
URL : http://lightboxfoto.blogspot.com/2010/01/tips-dan-trick-membuatdokumentasi.html. Tanggal akses : 11 Oktober 2011.
[11.]
URL : http://www.instructables.com/id/Setting-up-an-FTP-server-usingfilezilla/. Tanggal akses : 24 July 2011.
Download