metode pembebanan biaya produksi yang tepat terhadap produk

advertisement
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
DIDIK SISWANTORO
METODE PEMBEBANAN BIAYA
PRODUKSI YANG TEPAT TERHADAP
PRODUK UNTUK MENGHASILKAN HARGA
POKOK PRODUK JADI YANG TEPAT DI
PT INDUSTRI SANDANG PATAL GRATI
PASURUAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AIBLANGGA
1985
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI YANG TEPAT TERHADAP
PRODUK UNTUK MENGHASILKAN HARGA POKOK PRODUK JADI
YANG TEPAT DI PT INDUSTRI SANDANG1PATAL GRATI
PASURUAN
! s r
a
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperlengkapi Syarat-Syarat dalam
Memperolefi Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan
Akuntansi
m i l i k
_____* brpustakaan
|
f
"•ttlVERSITAS AIRLANOOA",
_
S UR A B A Y A
O le h
I
:
DIDIK SISWANTORO
No.Pokok : 048111037
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS A3RLANGGA
1985
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
/O- i - laSkLSurabaya,...................................
D isetu ju i dan diterim a baik
oleh :
Dosen Pembimbing :
Ketua Jurusan :
( Drs. Parwoto Wignjohartojo
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Surabaya,. .
.............•
D isetu ju i untuk d iu ji
oleh :
Dosen Pembimbing :
/
( Drs. Soenaryo, Ak ) .
/
/
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAH
Bismillahirrohmanirrahim.
Dengan memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah Sij
bhanahu Wataala yang telah melimpahkan rahmat serta hida
yahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesai
kan sk rip si in i yang d ib e ri judul "METODE PEMBEBANAN BI£
YA PRODUKSI YANG TEPAT TERHADAP PRODUK UNTUK MENGHASIL KAN HARGA POKOK PRODUK JADI YANG TEPAT DI PT
INDUSTRI
SANDANG PATAL GRATI - PASURUAN".
Penyusunan sk rip si in i adalah merupakan salah sa­
tu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan
Akuntansi. Untuk in i penulis telah berusaha
menyusun
sk rip si in i dengan sekuat kemampuan yang ada, namun peryj
l i s yakin dan menyadari bahwa penyusunan sk rip si in i ma­
sih banyak kekurangannya. Karena itu penulis mohon
maaf
yang sebesar-besarnya.
Dengan selesainya sk rip si in i penulis mengucapkan
terima kasih kepada t
1. Bapak Drs. Soenaryo, Ak selaku Dosen
Pembimbing
yang membimbing penulis dalam rangka
penyusunan
sk rip si in i hingga se le s a i.
2. Bapak Tjokorda Gde Ngurah Artana Bk.Teks.,
ku Manajer PT. Industri Sandang Fatal Grati
se la ­
yang
i
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ijinkan penulis untuk mengadakan p en elitian
guna
memperoleh data-data yang dlperlukan oleh penulis
secara langsung*
3. Bapak Drs. And! Raswandi selaku Kepala Bagian
Umum, Bapak Drs. Siswanto T j. selaku Kepala Bagi­
an Administrasi dan Keuangan beserta segenap sta f
yang telah memberikan i j i n dan keterangan-
kete­
rangan kepada penulis dalam rangka penyusunan
sk rip si in i.
b , Ibu Dekan dan semua Bapak/Ibu Dosen Fakultas Eko­
nomi Universitas Airlangga Surabaya yang
telah
memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi penulis
selama masa perkuliahan.
5« Bapak dan Ibu penulis yang te rcin ta , yang
telah
memberikan dorongan semangat serta d o'a restu
hingga tersusunnya sk rip si in i.
6. Rekan penulis Ramdhani dan Iman Daryanto, yang de
ngan se tia membari dorongan semangat serta keperluan la in yang berperan penting bagi penulis
da­
lam penyusunan sk rip si in i.
7. Pihak-pihak la in yang turut membantu dalam
penu-
lisa n sk rip si in i, yang tidak dapat penulis sebu&
kan satu persatu.
Mudah-mudahan segala amal b e lia u -b e lia u
diterima
ii
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
oleh Allah SWT dan dibalasNya dengan b e rlip a t ganda.
Akhirnya penulis berharap agar sk rip si yang sederhana in i berguna bagi penulis sen diri dan pihak la in yang
berkepentingan. Dan tak lupa penulis sangat
mengharapkan
saran-saran maupun k r it ik dari pembaca, yang semuanya
akan diterim a oleh penulis dengan senang h ati.
Surabaya, 12 Oktober 1 9 8 5
P en u lis,
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
Halaraan
KATA EKNGANTAR............................................ ...............
i
JJAPTAR ISI ....................................................................
iv
DAi’TAR TABEL................................................................
vi
CAi'TAR GAMBAR................................................................
v iii
BAB:
I . PENDAHULUAN ....................................................
1
1. Pandangan Umum ..........................
1
2. Penjelasah Judul ....................................
4
3 . Alasan Pemilihan J u d u l.......... . . . . . . .
5
4* Tujuan Penyusunan *.......... ......................
6
5* Sistim atika Skripsi ..............................
7
6 * Metodologi ........................ ........................
10
6 .1 . Permasalahan
10
6 .2 . Hipotesa k e r j a
11
6 . 3 . Scope analisa .............................. ..
11
6 .4 . Prosedur pengumpulan dan peng -
12
olahan data
I I . LA&DASAN TiiORI ..............................................
1* Pengertian Metode Pernbebanan Full
14
-
Costing
14
2 . Pengertian Metode Pem'be'banan D irectC o s t i n g . . . . . . . . . .............. ..
17
iv
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB:
Halaman
2 .1 . Biaya "bahan baku .................................. ... 18
2 .2 , Biaya tenaga kerja langsung ............ ....19
2.3* Biaya overhead pabrik .................. ......... 21
3. Pengaruh Perbedaan Antara Metode Full
-
Costing dan Metode Direct Costing
22
4. Pembahasan Biaya Bahan Baku, Biaya Tena­
ga Kerja dan Biaya Overhead Pabrik Dalam
Metode F u ll C o s t in g ........ . . . . . . . . . . . . . . .
4 .1 . Biaya Bahan Baku
33
........ .............
33
4 . 2 . Biaya Tenaga Kerja ..............................
41
4 .3 . Biaya overhead pabrik ........................
50
I I I . TINJAUAN UMUM FKRUSAHAAK ..................................
59
1. Sejarah berdirinya perusahaan .......................59
2. Struktur Organisasi ............................ ..............63
3. Proses Produksi .......................... ........................67
. 4. Tinjauan atas Metode Pembebanan Biaya
-
Produksi Terhadap Produk ............................
70
IV. MHAHASAK ATAS MtiTODE B.TBJBANAN BIAYA PRO
DUXJI TERHADAP PRODUK...................................... ..
98
V. KESIMPULAN DAI! SARAH ..........................................
120
1. Kesimpulan ..............................
120
2. Saran ..................................................................
121
DAPTAR KJPUSTAKAAIi.
v
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
Gambar :
Halaman
1 . Struktur Organisasi Patal Grati Pasuruan
65
viii
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB
I
PENDAHULUAN
l . PwdftnfiftR„Bnm
Dengan semakin majunya llmu pengetahuan dan teki^
g i dewasa in i , telah mendorong perkembangan ekonomi
di
tia p -tia p negara dan dunia usaha pada khususnya. Seperti
misalnya d i dalam sektor in du stri manufaktur, karena pe£
kembangan teknologi maka banyak sekali ditemukan
metode
metode produksi yang baru dan juga penciptaan produk-prg,
duk baru, sehingga kemampuan produksi semakin beser serta terdapat berbagai macam produk yang tersedia bagi kor;
sumen d i pasaran.
Namun demikian dengan semakin
cepat-
nya la ju pertumbuhan atau perkembangan dalam bidang
in­
du stri bahkan telah te r ja d i re s e si ekonomi yang tidak sa
ja melanda negara-negara industri yang telah maju, teta p i juga melanda negara-negara berkembang sep erti
halnya
Indonesia. Akibat dari re s e s i ekonomi yang berkepanjangan in i telah menyebabkan a k tiv ita s perusahaan-perusahaan
industri menjadi berkurang, barang-barang h asil produksi
nya menumpuk d i gudang karena tidak te r ju a l d i pasaran.
Di antara perusahaan in du stri yang terkena akibat r e s e s i
adalah pabrik-pabrik t e k s t il. Sehingga mata rantai
dari
produksi t e k s t il juga terpengaruh oleh kejadian tersebut
termasuk in du stri pemintalan benang, yang hasilnya meru-
1
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
pakan bahan baku bagi pabrik-pabrik t e k s t il tersebut, Uji
tuk dapat menjual h asil produksinya agar
kontinyuitas
proses produksi dapat berlangsung, maka banyak usahayang
telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun oleh perusa­
haan it u sen d iri. Usaha-usaha tersebut antara la in penghematan biaya-biaya produksi sehingga harga pokok produk
dapat ditekan serendah mungkin, mengefektifkan kerja mesin-m esin pabrik, penganeka ragaman je n is produk dan sebagainya.
Sebagaimana telah disinggung d i atas bahva e f i s i ensi yang berupa penghematan biaya-biaya produksi adalah
sangat penting dalam rangka menjalankan proses produksi
untuk menghasilkan output yang berupa barang ja d i,
se­
hingga akibat dari re s e s i yang melanda banyak perusahaan
Industri terutama pada in du stri pemintalan benang
dapat
d ia ta s i dengan baik. E fis ie n s i yang dijalankan d i perusa
haan-perusahaan tersebut berhubungan erat dengan
harga
pokok produk yang dihasilkan, yang dalam hal in i
juga
erat kaitannya dengan metode yang digunakan dalam membe­
bankan biaya-biaya produksi untuk menghasilkan harga po­
kok produk itu sen d iri. Harga pokok produk ja di
adalah
merupakan h asil gabungan dari beberapa komponen
biaya
produksi, antara la in biaya bahan baku langsung,
biaya
tenaga k erja langsung maupun tak langsung dan biaya over
head pabrik. Dalam kerangka in ila h maka penerapan metode
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
pembebanan biaya produksi terhadap produk sangat
merape-
ngaruhi harga pokok produk yang dlhasilkan.,
Pada hakekatnya ada dua macam metode yang
diguna,
kan untuk membebankan biaya produksi terhadap produkyang
dapat dijalankan d i perusahaan in d u stri. Metode pembeban
an yang pertama adalah f u l l costing dan yang kedua
lah d ir e c t costin g. Kedua metode in i dapat
ada-
dipergunakan ,
keduanya sekallgus d i dalara satu perusahaan. Pada
nya penggunaan metode d ir e ct costing berkaitan erat
umumde­
ngan kepentingan pihak manajemen perusahaan, sehingga de
ngan adanya informasi biaya dengan metode d ir e ct costing
pihak manajemen dapat menggunakannya sebagai a la t
poran pertanggung-jawaban intern atau untuk tujuan
pelain­
tern atau untuk tujuan Intern manajemen. Tetapl penggun&
an metode f u l l costing dapat diterapkan baik untuk tujuan intern manajemen maupun bagi kepentingan pihak
eks-
tern. Perbedaan yang terdapat pada kedua metode in i te r letak pada perlakuan biaya tetap dan biaya varia'oel. Me­
tode d ir e c t costing tidak membebankan biaya produksi te­
tap, sedangkan metode f u l l costing membebankan balk bia­
ya produksi tetap maupun variab el.
Khusus mengenai metode pembebanan f u l l
co stin g ,
penggunaannya sangat luas baik pada perusahaan-perusaha­
an swasta maupun perusahaan m ilik pemerintah.
metode in i harus benar-benar mencerminkan
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
Penerapan
pengorbanan,
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
atau biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan dihasilkannya suatu produk sehingga harga pokok produk
yang
dihasilkan nantinya tidak akan menjadi over ataupun under
stated, yang akhirnya akan merugikan perusanaan itu sendi
r i . Pihak manajemen harus benar-benar m eneliti sampai seberapa jauh peranan suatu biaya yang telah
dikeluarkan
terhadap produk yang dihasilkan. Jadi harus ada
pemisah­
an antara biaya-biaya periodik d i mana biaya-biaya in i
-
nantinya menjadi beban d ari Rugi/laba dan biaya-biaya
yang benar-benar dapat dihubungkan dengan produk yang d i­
hasilkan, sehingga k e te litia n dan ketepatan harga
pokok
produk dapat dihitung.
Namun demikian belum tentu seluruh perusahaan
d u stri yang menghitung harga pokok produknya baik
in ­
dengan
f u l l costin g maupun dengan d ire ct costin g, telah menerapkan dengan sebenar-benarnya sesuai dengan te o r i yang ada.
Sehingga dengan demikian masin perlu kiranya
dipikirkan
bagaimana caranya agar perusahaan-perusahaan
manufaktur
dapat menerapkan kedua metode tersebut dengan sebenarnya.
2. Pen .1elas an Judul
Judul sk rip si in i adalah "METODE PEMBEBANAN BIAYA
PRODUKSI YANG TEPAT TERHADAP PRODUK UNTUK MEKGHASHKAN HARGA POKOK PRODUK JADI YANG TEPAT DI PT INDUSTRI SAHDANG
PATAL GRATI PASUROIJ".
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
Pengertian metode pembebanan d i s in i adalah
tu tata
sua-
cara atau aturan tertentu untuic menempatkan se-
suatu, yang dalam hal in i adalah biaya
terhadap
sesua-
tu yang dibebani. Metode yang dimaksudkan adalah
metode
f u l l costin g.
Biaya produksi yang dimaksud d i s in i adalah semua
biaya-biaya yang berhubungan dengan proses produksi yang
mengolah bahan baku sampai dengan produk ja d i.
Biaya
produksi in i m eliputi biaya bahan baku langsung dan
tak
langsung, biaya tenaga kerja dan uiaya overhead pabrik.
Produk adalah sesuatu yang menjadi output atau ha
s i l akhir dari perusahaan in du stri atau manufaktur. Pro­
duk ja di yang dimaksud d i s in i adalah berupa benang
te -
nun berbagai jen is yang merupakan bahan baku bagi perusa
haan t e k s t il.
Harga pokok produk ja d i dalam pengertiannya
lah sebagai gambaran kuantitatip dari pengorbanan
ada­
yang
narus dilakukan oleh produsen pada penukaran barang- barang n a sil produksinya yang ditawarkau d i pasar.
3« Alasan Pemiliftan Jqdul
Di dalam perusahaan in d u stri, khususnya
in du stri
pemintalan benang i n i , yang tujuan utamanya adalah
mem-
produksi barang ja d i untuk d iju a l kepada konsumen,
maka
yang menjadi perhatian utama adalah harga pokok
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
barang
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
yang d iju a l tersebut. Setelah harga pokok dapat
tung
d ih i­
dengan tepat, maka harga pokok produk dapat d ija
dikan patokan sebagai penilaian persediaan produk ja d i
yang belum te r ju a l. Sehingga dengan demikian naka pene
rapan metode perhitungan pembebanan biaya produksi ter
hadap produk menjadi semakin penting. Oleh karena itu lah masalah in i menjadi perhatian penulis untuk membahasnya.
k . Tu.1uan Penyusunam.
Dalam penyusunan sk rip si in i penulis
bertujuan
antara la in :
a. Berusaha untuk mengetahui apakah pembebanan f u l l
Costing yang ditetapkan di dalam perusahaan in i
telah sesuai dengan te o r i yang ada. Jadi d i s in i
penulis akan memberikan pendapat dan
pandangan
bagi manajemen mengenai pembebanan biaya
bahan
baku baik langsung atau tidak langsung, pembebaij
an biaya tenaga k erja , biaya overhead pabrik ser
ta biaya-biaya apa saja yang termasuk
di
dalam
biaya overhead tersebut, yang kemudian dibanding
kan dengan t e o r i- t e o r i yang diperoleh , sehingga
penulis dapat menarik kesimpulan tentang
meto­
de pembebanan biaya produksi terhadap produk un­
tuk menghasilkan harga pokok produk ja d i yang tfi
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pat. Hasil dari In i semua diharapkan bisa dipakai
oleh pimpinan perusahaan untuk mengadakan tindakan-tindakan yang dirasa perlu.
b. Selain itu penulis ingin memberikan tambahan bac&
an yang diharapkan dapat memberikan manfaat
baik
bag! penulis sen d iri maupun bagi pembaca yang la ­
in.
5- glatlm aU Jta SKrl.p sl
Bab
I . Pendahuluan.
Dalam bab in i akan dimuat hal-hal sebagai b e rikut i
1. Pandangan Umum.
I s i d i dalara Pandangan Umum in i adalah oerupa ide dasar dan latar belakang dari penulis
an sk rip si in i , sehingga pembaca dapat mempu
nyai gambaran yang agak lengkap tentang
apa
apa yang dibahas dalam sk rip si in i.
2. Penjelasan Judul.
Di sin i penulis akan menjelaskan secara te rp erin ci tentang apa yang dimaksud
di
dalam
judul yang telah dikemukakan.
3. Alasan Pemilihan Judul.
Pada bagian in i penulis akan mengemukakan
-
alasan pen u lis, sehingga merailih judul terse
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
but untuk penulisan sk rip si in i.
Tujuan Penyusunan.
Pada bagian in i penulis akan menjelaskan tu­
juan penyusunan sk rip si in i dan manfaat yang
diharapkan, baik untuk penulis se n d iri, per­
usahaan maupun bag! pembaca lainnya.
5* Sistim atika.
Pada bagian in i dikemukakan urutan
pembahag,
an yang terdapat dalam sk rip si ini*
6 . Metodologi.
Pada bagian in i b e r is i :
6 .1. Permasalahan.
6 .2 . Hipotesa k erja.
6 .3 . Scope analisa.
6.^ . Prosedur pengumpulan dan pengolahan da­
ta.
Bab
I I . Landasan T e o ritis
Pada bab in i diuraikan t e o r i-t e o r i yang
berhu-
bungan dan mendasari pembahasan dalam
sk rip si
in i yang mana te o r i in i t e r d ir i dari t
1. Pengertian tentang metode pembebanan
biaya
F u ll costing dan D irect costin g.
2. Pengaruh perbedaan antara metode F u ll
cos­
ting dan D irect costing*
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
3. Pembahasan biaya bahan baku, biaya
tenaga
kerja dan biaya overhead pabrik dalam metode
F u ll costin g.
Bab III* Pandangan Umum Perusahaan
Dalam bab in i akan diuraikan tentang :
1. Sejarah perusahaan.
2. Struktur organ isasi.
3. Proses produksi.
k* Tinjauan atas metode pembebanan biaya produjc
s i terhadap produk untuk menghasilkan
Harga
Pokok Produk Jadi d i PT. Industri Sandang P&
t a l Grati.
Bab
IV. Analisa dan pembahasan atas metode pembebanan biaya produksi terhadap produk untuk menghasil­
kan harga pokok produk ja d i.
Bab
V* Kesimpulan dan Saran
Bab in i merupakan bab yang terakhir yang te r d ir i dari dua bagian yaitu i
1. Kesimpulan.
Dalam bagian in i diuraikan h a sil dari pengujia n hipotesa yang telah dilakukan dan kesiQ
pulan yang didapat terhadap metode pembeban­
an biaya produksi terhadap produk untuk meng
hasilkan harga pokok produk ja d i.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
2. Saran.
Dalam bagian in i b e r is i tentang saran-saran yang
dapat penulis berikan supaya bermanfaat bagi per
usahaan.
6 - Metodologi
r
6 .1. Permasalahan.
Perusahaan in i merupakan pabrik pemlntalan
benang
yang menghasilkan produk akhir berupa benang dengan berba
gai je n is ukuran yang merupakan bahan baku bagi
pabrik
t e k s t il. Di dalam raemperhitungkan harga pokok produknya ,
perusahaan in i membebankan biaya produksi terhadap produk
ja d i
berdasarkan metode f u l l costin g. In i b era rti
bahwa
damua biaya produksi baik yang berupa biaya tetap
maupun
biaya variab el yang te r ja d i pada periode akuntansi
dibe-
bankan terhadap produk. Tetapl d i dalam pelaksanaan
yang
sesungguhnya te r ja d i beberapa penyimpangan antara la in t
- Semua biaya yang t e r ja d i baik yang ada hubungannya
dengan proses produksi atau tidak, seluruhnya
d i-
bebankan terhadap produk ja d i. Hal in i dapat dibufc
tikan dengan adanya pembebanan biaya g a jl dan upah
pegawai bagian umum dan adminlstrasi keuangan ter­
hadap produk, bersama-sama dengan biaya g a jl
upah karyavan bagian produksi. Begitu pula
dan
dengan
biaya tak langsung pabrik lainnya, d i mana didalanj
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
-
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
njra sudah termasuk biaya penyusutan bangunan perumahan karyawan, biaya penyusutan inventaris kantor
biaya pemeliharaan bangunan perumahan karyawan dan
biaya lainnya yang tidak ada hubungarmya
proses produksi, seluruhnya dibebankan
dengan
terhadap
produk*
Dengan adanya penyimpangan hal-hal tersebut d i a ta s, akan
raengakibatkan harga pokok produk ja d i yang dihasilkan t i ­
dak benar karena d in ila i te r la lu tinggi*
6.2* Hipotesa kerja*
Jika perusahaan d i dalam menghitung harga
pokok
produknya mempergunakan metode pembebanan f u l l costing de
ngan benar, dalam a r t i bahwa hanya biaya-biaya yang berhy
bungan dengan proses produksi yang dibebankan kepada pro­
duk, maka akan dihasilkan harga pokok produk Jadi yang te
pat.
6* 3 * Scope analisa.
Huang lingkup analisa yang akan dibahas
m eliputi
komponen biaya produksi yang membentuk harga pokok produk
kecuali biaya bahan baku* Hal in i disebabkan biaya
bahan
baku telah dibebankan ke dalam produk dengan metode pembe
banan yang oenar, yang dalam hal in i adalah metode
fu ll
costin g . Jadi yang menjadi t i t l k berat adalah pembebanan
biaya tak langsung pabrik termasuk biaya tenaga kerja ber
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
dasarkan metode tersebut. Di a in i penulis akan menganali
sa mengenai unsur-unsur biaya apa saja yang terdapat d idalam biaya tenaga k erja yang berhubungan dengan
proses
produksi. Analisa yang la in adalah unsur-unsur biaya jang
menjadi bagian d ari biaya tak langsung pabrik,
penentu-
an ta rip yang ditentukan d i muka dan pembebanannya terh&
dap produk atas dasar ta rip tersebut. Penulis dalam
in i tidak menganalisa tentang s e lis ih atau varian
hal
anta-
ra biaya tak langsung yang dibebankan dengan biaya
tak
langsung yang sesunggubnya serta pengaruhnya terhadap la
poran ru gi laba karena penulis lebih menitik beratkan pa
da penerapan metode pembebanan f u l l costin g tersebut.
6. *f. Prosedur pengumpulan dan pengolahan data.
6.* f.l. Prosedur pengumpulan data.
a) Pengumpulan data diperoleh dengan jalan
mengadakan pen elitia n dan pengamatan se
cara langsung terhadap kegiatan-kegiatan pembukuan dalam perusahaan,
yaitu
dengan melakukan interview atau vawancfl
ra dengan pimpinan, s ta f dan
karyawan
yang membidangi dalam masalah yang
d i-
hadapi pen u lis, guna memperoleh gambaran yang je la s dan praktis yang dibutuhkan penulis dalam melengkapi
penulisan
sk rip si in i.
MI LI K
_____ PERPUSTAKAAN
"VBWERSITAS AIRLANOOA”
SKRIPSI
SURA BAY A
l ill.. f o jtAUAAI :
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
b) Pengumpulan data t e o r it i s :
Yaitu pengumpulan data-data yang
penu­
l i s dapatkan dari lite r a tu r - lite ra tu r
yang berhubungan dengan permasalahan
-
yang ada atau buku-buku perpustakaan la
in yang dapat menunjang.
6.W.2. Prosedur pengolahan data t
a) Data praktis dan data t e o r it is yang te­
lah dapat dikumpulkan diolah la g i
dan
dihubungkan satu dengan yang la in
se­
hingga akhirnya diperoleh suatu
uraian
yang menyatu, sistim a tis dan praktis u&
tuk digunakan dalam penyusunan
sk rip si
tersebut.
b) Analisa data.
Dari h a sil yang diperoleh ,
pengolahan
data praktis dibandingkan dengan
h a s il
pengolahan data secara t e o r it i s maka u&
tuk selanjutnya akan dapat d ita rik sua­
tu kesimpulan dan dapat disajikan saran
yang akan berguna dalam membantu pemecahan masalah yang timbul dana perusaha
an*
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB
II
LAITDASAK TEORI
1. Pengertlan Metode Pembebanan F u ll Costing
Di dalam membebankan biaya produksi terhadap pro­
duk, dapat digunakan salah satu dari dua konsep pembeban
an biaya produksi yaitu :
a. IConsep metode pembebanan f u l l costin g atau absorjD
tio n coating atau konsep conventional costin g .
b. Konsep metode pembebasan d ire ct costin g.
Pengertian metode pembebanan f u l l costin g atau me
tode absorption costin g menurut Profesor Matz dan
Usry-
adalah sebagai berikut :
Absorption, f u l l o r conventional costin g
as
singns d ire ct m aterials and d ire ct labor costs and a sha
re o f both fix e d and variable fa ctory overhead to
units
o f production". 1
Jadi konsep metode pembebanan f u l l costin g atau absorpti
on co stin g , yaitu membebankan semua elemen biaya
produk
s i , baik biaya tetap maupun biaya v a ria b el, ke dalam har
ga pokok produk, Oleh karena itu elemen biaya
produksi-
pada konsep metode pembebanan f u l l costin g m eliputi b ia ­
ya bahan baku biaya tenaga k erja langsung dan biaya over
head pabrik.
]
Matz Adolph and Milton F. Usry, Cost Accounting
Planing; and C ontrol. Sevent E dition , South-Westgiti Pu bliah in g C o., C incinnati, Ohio, 1980, h al. 627.
14
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
Bahan baku langsung dan upah langsung diga'oung menjadi sij
atu penggolongan la g ! yaitu biaya primer, Upah
langsung
dan biaya overhead dapat diga'oung ke dalam golongan
yang
disebut biaya pengolahan, yang merupakan biaya untuk meng
olah bahan
langsung menjadi barang ja d i.
Bahan langsung adalah semua bahan yang
membentuk
suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari barang ja d i yang
langsung dapat diperhitungkan ke dalam harga pokok
dari
barang ja d i, se p e rti papan untuk membuat mebel, baja
un­
tuk membuat kerangka mobil dan minyak mentah untuk raembuat bensin, Kemudahan untuk menelusuri bahan itu dari
ba­
han it u dari barang ja d i merupakan pertimbangan pokokyang
menempatkannya sebagai bahan langsung. Perekat dan
paku
untuk membentuk perkakas merupakan bagian dari barang ja ­
d i, teta p i untuk pembiayaan bahan tersebut dapat digolong
kan sebagai bahan tak langsung untuk kelancaran k erja.
Upah langsung adalah upah tenaga kerja untuk yang
berhubungan secara langsung dengan barang ja d i, Biaya da­
r i upah yang dibayarkan kepada peker ja a h li atau bukan aji
l i yang dapat dibebankan kepada suatu unit terten tu
yang
diproduksi disebut upah langsung,
Biaya overhead juga disebut overhead p a orik a si, b£
aya pabrikasi atau beban pabrik dapat diartikan
sebagai
biaya d a ri bahan, upah tak langsung dan semua biaya
pa -
brik a si yang tidak dapat dibebankan kepada suatu u n it, pe
kerjaan atau h a sil pekerjaan. Dapat dikatakan biaya over-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
bead adalah semua biaya pabrikasi kecuali bahan dan
upah
langsung, yang dalam hal in i berlaku bagi pengumpulan bi&
ya produksi dengan menggunakan metode harga pokok pesanan.
Tetapi jik a pengumpulan biaya produksi menggunakan metode
harga pokok proses, maka biaya overhead pabrik adalah se­
mua biaya pabrikasi k ecu ali biaya bahan langsung dan
tak
langsung serta biaya tenaga kerja baik langsung maupun
-
tak langsung.
Bahan tak langsung (bahan pembantu) adalah
semua
yang diperlukan untuk pembuatan h asil produksi yang beru­
pa produk ja d i, yang penggunaannya te r la lu k e c il dan te r­
la lu rumit untuk menganggapnya sebagai bahan langsung. Pe
rek at, benang, paku, paku jamur, keling dan
sebagainya
termasuk dalam kelompok in i. Persediaan pabrik semacam
han tak langsung, yang t e r d ir i dari minyak pelumas, gemuk
lap pembersih dan semua yang diperlukan untuk
memeiihara
kebersihan llngkungan kerja dan mesin-mesin.
Upah tak langsung sebagai kebalikan dari upah lang
sung, dapat dikatakan sebagai upah buruh yang tidak seca­
ra langsung mempengaruhi pembentukan-pembentukan atau pem
buatan dari barang ja d i. Upah tak langsung in i
mencakup
biaya pengawas (su p erv isor), Biaya penyusutan dan pemeliharaan gedung, a ir , gas, telepon, l i s t r i k dan
pekerjaan
jasa lainnya yang secara f i s i k tidak berkaitan dengan prc,
duksi.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
2. Pengertlan Metodq Pembebanan D irect Costing
Metode pembebanan d ir e ct costing dapat d id e fin s ikan sebagai berikut :
D irect costing charges products with only
those
manufacturing costs that vary d ir e c t ly with volume.
Only prime costs (d ir e c t materials and d ir e c t labor)
plus variab le fa cto ry overhead expenses are assigned
to in ven tories, both work in process and
fin ish ed
goods, and to the cost o f good so ld . 2
Jadi konsep penentuan harga pokok dengan metode
d ir e ct
costing hanya memasukkan biaya produksi variab el sebagai
elemen harga pokok produk, biaya produksi tetap dianggap
sebagai biaya periode atau biaya waktu (period cost)yang
langsung dibebankan kepada ru gi-laba periode
terjadinya
dan tidak diperlakukan sebagai oiaya produksi.
Dari pengertian tersebut dapat disebutkan
bahwa
konsep metode pembebanan d ir e c t costing didasarkan
pemisahan biaya dalam suatu perusahaan ke dalam
pada
elemen
biaya v a ria b e l, oleh karena itu terhadap biaya yang bers if a t semi variabel perlu dipisahkan dengan teknik
te r -
tentu.
Untuk dapat membebankan harga pokok produk dengan
tepat, perlu dibahas elemen biaya apa saja yang termasuk
harga pokok produk dalam konsep metode d ir e ct costin g,ya
itu :
2I b l d ., hal. 629.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
2.1. Biaya bahan baku.
Secara umum biaya banan baku diperlakukan
sebagai
elemen biaya variabel sehingga dalam konsep penentuan har
ga pokok dengan metode pembebanan d ir e ct costin g ,
biaya
bahan baku adalah merupakan elemen biaya produksi varia bel.
Apabila diinginkan penentuan harga pokok yang
te­
pat, maka perlu diadakan analisa lebih lanJut tentang e le
men apa saja yang membentuk harga pokok bahan baku. Dalam
hal in i perusahaan dapat memilih salah satu dari dua
pe-
ngertian harga pokok bahan baku sep erti yang dikemukakan
oleh Drs. R.A. Supriyono, Ak sebagai- berikut
j
a. Harga pokok bahan baku adalah m eliputi harga faktur ditambah biaya-biaya lainnya yang terjafci da­
lam rangka perolehan bahan baku sampai dengan siap
dipakai, baik yang berhubungan dengan biaya peme sanan (ordering cost) maupun biaya penyimpanan (ca
rying c o s t ).
b. Harga pokok bahan baku hanyalan sebesar harga fa&
tur dari bahan oaku yang d i b e l i , sedangkan
biaya
biaya lainnya yang te r ja d i dalam rangka . p^role.^an
bahan baku sampai dengan siap dipakai tidak diper­
lakukan sebagai elemen harga pokok bahan baku,akan
tetapi diperlakukan sebagai elemen biaya
overhe­
ad pabrik. 3
Apabila perusahaan d i dalam menentukan harga pokok
banan baku dengan metode pembebanan f u l l costing
se p e rti
pengertian (a) d i atas, maka seiuruh oiaya yang
te r ja d i
^RA Supriyono, Akuntansi biava Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Data Kelevan untuk Pembuatan Ketjt^t ^ a n . E disi satu, Bagian Penerbitan Fak'ultas Ekonomi UGH
Bulaksumur, Yogyakarta, 1982 , hal. 2?9*
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
dalara rangka perolehan bahan oaku sampai dengan siap
pa-
kai adalah merupakan komponen harga pokok bahan baku.
Tetapi untuk perusahaan yang menggunakan konsep me
tode pembebanan d ir e ct costing sep erti pengertian (b) d iatas, maka elemen harga pokok bahan baku hanyalah seoesar
harga faktur yang dianggap sebagai biaya variabel,sedangkan biaya-biaya yang la in yang te r ja d i dalam rangka
olehan bahan baku sampai siap untuk dipakai
per­
diperlakukan
sebagai biaya overhead pabrik tetap dan dengan sendirinya
merupakan biaya periode (period c o s t ).
2 .2. Biaya tenaga kerja langsung.
S eperti halnya biaya bahan baku, umumnya biaya te­
naga kerja langsung diperlakukan sebagai elemen biaya va­
r ia b e l, sehingga dalam konsep penentuan harga pokok
de­
ngan metode pembebanan d ir e ct costin g, biaya tenaga kerja
langsung adalah elemen biaya produksi. Dalam hal in i John
G. Blocker dan Weltmer mengemukakan pendapatnya
sebagai
berikut :
"D irect labor con sists o f the labor o f
employees
which can be id e n tifie d ,a s in the case o f d ir e ct m aterials,
with the manufacture o f a product or group o f products in
i+
a manufacturing concern11*
Sebenarnya perlu dian alisa te rle b ih dahulu
apakah
k
John G. Blocker and W.Keith Weltmer, Cost Accoun­
tin g , Third E dition, Me Graw H ill Book, New York, 1 9 ,
Mil. 18*
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
biaya tenaga kerja langsung merupakan elemen biaya
tetap
atau merupakan unsur biaya variab el. Dalam hal in i RA Supriyono menggolongkan sistem penggajian perusahaan
seba­
gai berikut s
2 .2 .1 . Sistem upah per potong (buah) produk.
Pada sistim in i besarnya upah biaya tenaga ker
ja langsung ditentukan dari jumlah produk yang
dihasilkan dikalikan tarip upah per potong
atau per buah. Semakin oesar jumlah produk, se
makin besar pula upah tenaga kerja langsung.
2 .2 .2 . Sistem upah perjam kerja langsung.
Pada sistem in i besarnya upah tenaga kerja
langsung ditentukan dari jumlah jam kerja yang
te r ja d i dikalikan upah per jam k erja. Semakin
besar jam k e rja , akan mengakibatkan semakin be
sar pula upah tenaga kerja langsung.
~
2.2.3* Sistem upah tetap per bulan.
Pada sistem in i besarnya upah tenaga kerja
langsung besarnya tetap sama untuk setiap bu­
lan, tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah produk yang dihasilkan atau lamanya jam kerja
langsung, dalam satu bulan. 5
Dari sistem pengupahan tersebut, tarapak baixwa pada
sistem upah per potong atau sistem upah per jam akan meng
akibatkan biaya tenaga kerja langsung sifatnya v a ria b el.
Semakin k e c il kegiatan, maka semakin k e c il pula biaya te ­
naga kerja langsung. Oleh karena it u apabila
digunakan
sistem upah per potong atau per jam, elemen biaya
tenaga
kerja langsung merupakan elemen biaya produksi.
Untuk perusahaan yang menggunakan sistem upah
per
bulan secara tetap, maka biaya tenaga kerja langsung
ia -
lah merupakan elemen biaya teta p, sehingga biaya
tenaga
^RA Supriyono, Op c i t . . hal. 260.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
kerja langsung bukan merupakan elemen biaya produksi akan
teta p i merupakan elemen biaya periode.
Jadi d i dalam pembahasan d i atas dianggap
sistem
upah yang digunakan adalah sistem upah per potong, sehing
ga b e r s ifa t variabel dan diperlakukan sebagai elemen bia­
ya produksi.
2.3« Biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik atas dasar tingkah
lakunya
atau v a ria b ilita sn y a dapat dikelompokkan menjadi t
2 .3 .1 . Biaya overhead pabrik v a ria b el.
Dalam golongan in i m eliputi semua elemen biaya
overhead pabrik yang akan berubah secara pro porsion al dengan perubahan volume atau kegiatan perusahaan. Semakin besar kegiatan
semakin
besar pula jumlah to ta l biaya. Sebaliknya sem&
kin k e c il kegiatan, semakin k e c il pula
jumlah
to ta l biaya. Pada konsep penentuan harga pokok
dengan metode d ire ct co stin g , semua elemen bia
ya overhead pabrik variabel adalah
merupakan
elemen biaya produksi.
2 .3 .2 . Biaya overhead pabrik tetap.
Dalam golongan in i m eliputi semua elemen biaya
overhead pabrik yang jumlah totalnya tetap korj
stan tidak terpengaruh oleh perubahan
volume
atau a k tiv ita s sampai dengan tingkatan terten -
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
tu. Pada konsep penentuan harga pokok dengan meto­
de d ir e c t co stin g , semua elemen biaya overhead pa­
b rik tetap tidak merupakan elemen biaya
produksi,
akan te ta p i sebagai elemen biaya periode.
Jadi sek a li la g ! penentuan harga pokok produk
de­
ngan menggunakan metode d ir e c t costin g mengandung pengertian bahwa konsep tersebut didasarkan pada pemisahan bia­
ya dalam suatu perusahaan ke dalam elemen biaya tetap dan
biaya v a ria b e l, yang nantinya hanya biaya produksi varia­
b el yang menjadi elemen harga pokok produk.
3* Penearuh Perbedaan Antara Metode F u ll Costing dan Meto
de D irect Costing
Perbedaan konsep metode f u l l costing dan metode d i
r e c t costin g terleta k pada tujuan utama dari kedua konsep
tersebut. Konsep metode pembebanan d ir e c t costin g
mempu-
nyai tujuan utama untuk pelaporan in te rn a l, sedangkan korj
sep metode pembebanan f u l l costing mempunyai tujuan utama
untuk pelaporan eksternal. Adanya perbedaan tersebut meng
akibatkan perbedaan perlakuan terhadap biaya produksi te­
tap yang selanjutnya mempengaruhi i
"a# Penentuan besarnya harga pokok produk dan
besar­
nya harga pokok persediaan.
b. Penggolongan dan penyajian d i dalam laporan ru gilaba " . 6
RA Supriyono, Op c i t . * hal. 26*k
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23
Dalam membahas perbedaan konsep metode f u l l
ting dan metode d ir e ct costing leb ih la n ju t, agar
cos­
lebih
je la s akan d ip e rin ci dari seg i *
1. Penentuan harga pokok produk*
2« Penentuan harga pokok persediaan.
3. Penyajian laporan rugi - laba.
ad. 1* Penentuan harga pokok produk.
Di dalam pembahasan d i muka telah dikemukakan bahwa pada konsep metode f u l l costin g , semua elemen biaya
-
produksi baik tetap maupun v a ria b e l, dibebankan ke
dalam
harga pokok produk. Oleh karena itu elemen harga
pokok
produk m eliputi t
a. Biaya bahan baku.
b • Biaya tenaga kerja langsung.
c . Biaya overhead pabrik v a ria b el.
d. Biaya overhead pabrik tetap.
Dari pengertian konsep penentuan harga pokok
ngan metode d ir e ct costin g yang sudah diuraikan
de­
di muka
dapat pula diketahui bahwa pada konsep metode d ir e ct cos­
ting hanya memasukkan atau membebankan biaya produksi varia b e l ke dalam harga pokok produk. Oleh karena itu
e le ­
men harga pokok produk m eliputi :
a. Biaya bahan baku.
b• Biaya tenaga kerja langsung.
c. Biaya overhead pabrik variabel.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21*
Perbedaan penentuan harga pokok produk dengan meng
gunakan kedua konsep tersebut d i atas dapat diperbandingkan dalam bentuk tabel yang dapat d ilih a t pada tabel 1 .
*
Agar leb ih je la s la g i, maka d i s in i penulis membe­
rikan contoh sebagai berikut s
Dalam menghasilkan sebuah produk ja d i, PT X telah mengelu
arkan sejumlah biaya produksi yang berupa biaya bahan ba­
ku sebesar Rp. 3 00 ,- biaya tenaga kerja langsung Rp. 750,serta biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp. 3 50 ,-
dan
biaya overhead pabrik variab el Rp. 275?- Untuk dapat
me-
ngetahui berapa harga pokok produk dengan menggunakan ke­
dua metode tersebut d i atas, dapat d ilih a t pada tabel 2*
TABEL * 1
PERBANDINGAN ELEMEN HARGA POKOK
PRODUK
Elemen biaya
Biaya bahan baku
Metode
F ull Costing
Metode
D irect
Costing
Rp.
Rp
xx
xx
Biaya tenaga kerja langsung
XX
XX
Biaya overhead pabrik varia­
b e l.
XX
XX
Biaya overhead pabrik tetap
XX
Rp.
xx
Rp
xx
Sumber* Supriyono, Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengerj
dalian Biaya serta Data Relevan untuk Pembuatan
Keputusan, E disi Pertama, Liberty O ffs e t, Yogya karta, 1962 , hal. 266.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
TABELi 2
PERBANDINGAN ELEMEN HARGA POKOK
PRODUK
Elemen Biaya
Metode
F u ll Costing
Metode
D irect Costing
300 , -
Rp. 300,-
Biaya tenaga kerja
langsung
750 ,-
7 50 ,-
Biaya overhead pabrik
v a ria b el
275,-
275,-
Biaya overhead pabrik
tetap
350,-
-
Rp.
Biaya bahan baku
Rp. 1 .67 5 ,-
Rp.1.325?"
Di dalam tabel tersebut d i atas te rlih a t bahwa j i ka digunakan metode f u l l costin g , maka harga pokok sebuah
produk yang dihasilkan akan sebesar Rp. 1 .6 7 5 ,-
sedang -
kan b ila digunakan metode d ir e c t co stin g , harga
produk
akan sebesar Rp* 1.325?- Perbedaan harga pokok
Rp. 1.325?-
sebesar:
Perbedaan harga pokok sebesar Rp. 350,- Merij
pakan s e lis ih yang berupa biaya overhead pabrik teta p,
yang d i dalam metode d ir e ct costing biaya in i akan
-
dibe­
bankan sebagai biaya periode.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
ad* 2* Penentuan harga pokok persediaan*
Dalam suatu periode akuntansi tertentu, pada
umumnya jumlah produk yang dihasilkan berbeda dengan
jumlah produk yang d iju a l, sehingga perusahaan
-
memili-
ki persediaan.
Dengan adanya perbedaan pembebanan elemen
biaya
produksi terhadap produk antara konsep metode pembeban­
an f u l l costin g dengan konsep metode pembebanan
d ir e ct
co stin g , mengakibatkan pula perbedaan harga pokok persg
diaan. Pada konsep metode pembebanan f u l l co stin g , bia­
ya overhead pabrik tetap dibebankan ke dalam harga
po­
kok produk. Oleh karena itu apabila sebagian produk masih ada dalam persediaan atau belum te r ju a l, maka seba­
gian biaya overhead pabrik tetap, masih tetap
pada harga pokok persediaan. Konsep metode
melekat
pembebanan
d ir e c t costin g tidak membebankan biaya overhead
pabrik
tetap ke dalam harga pokok produk, akan teta p i dibeban­
kan
langsung ke dalam rugi - laba sebagai biaya p e rio ­
de. Oleh karena itu produk yang masih terdapat
dalam
persediaan atau belum te r ju a l, hanya dibebani biaya prgi
duksi
variab el atau biaya overhead pabrik tetap
tidak
melekat pada harga pokok persediaan.
Secara matematika, perbedaan penentuan harga po­
kok persediaan antara kedua konsep tersebut d i atas, da
pat dinyatakan dengan rumus eabagai berikut i
PHP = KP (BVS + BTS )
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
PHV = KP (BVS)
PHP - PHV = KP (BTS)
d l mana;
PHP = Persediaan pada konsep metode pembebanan
f u l l costin g,
PHV = Persediaan pada konsep metode pembebanan d i­
r e c t costin g.
KP
= Kuantitas persediaan.
BVS = Biaya produksi v a ria b el satuan.
BTS = Biaya produksi tetap satuan.
Untuk contoh yang sama sep erti pembahasan yang ter
dabulu, jik a PT X mempunyai persediaan barang ja d i
yang
belum te r ju a l sebanyak 30 u n it, maka perbedaan harga
kok
persediaan dengan menggunakan kedua metode
po­
tersebut
dapat dihitung sebagai berikut t
Dengan metode f u l l co stin g , akan dihasilkan harga
pokok
sebesar Rp* 50.250,- 30 unit x (Rp. 1 .3 2 5 ,- + Rp.350,- )*
Sedangkan dengan metode d ir e ct costing akan dihasilkan
-
harga pokok sebesar Rp. 39*750,- (30 unit x R p.l.325>-)»
Selisihnya sebesar Rp* 10.500,- adalah merupakan
biaya
overhead tetap.
ad. 3* Penyajian laporan rugi - laba.
Perbedaan d i dalam penyajian laporan ru gi-laba antara konsep metode pembebanan f u l l costing dengan
metode
pembebanan d ir e ct costin g, dapat d itin ja u dari segi s
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
a, Penggolongan biaya d i dalam laporan ru gi-laba.
b, Struktur atau susunan penyajian laporan ru gi-la ba .
c, Besarnya laba bersih.
Dalam pembahasan in i penulis akan menguraikan seca
ra singkat masing-masing se g i tersebut d i atas.
a. Penggolongan biaya d i dalam laporan rugi - laba.
Pada konsep metode pembebanan f u l l co stin g ,
biaya
digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu j
1) Biaya produksi dan
2) Biaya non produksi.
Biaya produksi m eliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga
kerja langsung, biaya overhead pabrik tetap dan variab el.
Semua biaya produksi diperlakukan sebagai harga pokok pro,
duk dan baru dipertemukan dengan penghasilan penjualan pa
da periode d i mana produk tersebut laku d iju a l dengan cara menentukan besarnya harga pokok penjualan. Biaya
non
produksi pada metode f u l l costing in i disebut pula dengan
biaya periode (period c o s t ). Pengertian biaya periode pa­
da konsep in i adalah semua biaya yang tidak termasuk
dalam harga pokok produk sehingga harus dibebankan
d i-
lang­
sung kepada rugi - laba periode terjadin ya, yang m eliputi
semua biaya tetap maupun variabel untuk fun gsi pemasaran,
adm inistrasi dan umum dan fin a n s ia l.
Pada konsep metode pembebanan d ir e ct costin g, bia­
ya digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu i (1) Biaya variabel
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
i.i i l i
; k ;w ta k a a k
", I jYEf^ITA* t e r 1
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
dan (2) Biaya tetap. Biaya variab el m eliputi semua
biaya
yang jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubaban volu
me kegiatan. Biaya in i dikelompokkan ke dalam (a)
Biaya
produksi variab el yang m eliputi biaya bahan baku,
biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead v a ria b el, (b) Bi
aya non produksi variab el yang m eliputi biaya pemasaran v a ria b e l, biaya adm inistrasi dan umum v a ria b el serta bia­
ya fin a n s ia l variab el.
Biaya tetap pada konsep in i disebut dengan
biaya
periode. Biaya in i m eliputi biaya overhead pabrik
tetap
biaya pemasaran teta p, biaya adm inistrasi dan umum tetap,
serta biaya fin a n sia l tetap*
b. Struktur atau susunan penyajian laporan ru gi-laba.
Untuk menggambarkan perbedaan d i dalam
penyajian
laporan ru gi - laba antara konsep metode pembebanan
costing dengan metode pembebanan d ir e c t co stin g ,
fu ll
penulis
akan memberikan contoh sebagai berikut s
Misalkan kapasitas normal atau pabrik adalah 20.000
unit
per bulan,atau 2^0.000 per tahun. Biaya variabel per unit
adalah : bahan baku langsung Rp. 3 ,- upah langsung
Rp. 2 ,2 ? dan biaya overhead pabrik variabel R p.0,75
atau
jumlah seluruh biaya variabel adalah Rp. 6 , - Biaya
over
head pabrik tetap adalah Rp. 300.000,- per tahun
atau
Rp. 2 5 .0 0 0 ,- per bulan atau Rp. 1,25 per unit pada kapasi
tas normal. Unit atas dasar produksi digunakan untuk pem-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
bebanan biaya overhead pabrik. Biaya adm inistrasi dan pe
masaran tetap sebesar Rp* 5*000,- per bulan atau
Rp. 6 0 .0 0 0 ,- setahun dan biaya adm inistrasi variabel se­
besar Rp. 3 .0 0 0 ,- Keterangan contoh d i atas d iik u ti
de­
ngan asumsi-asumsi sebagai berikut \
- Biaya overhead pabrik variabel terpakai dan
se-
sungguhnya sama besarnya.
- Tidak ada varian bahan baku dan upah.
- Tidak ada persediaan awal maupun akhir barang da­
lam proses.
- Biaya standard hanya dibebankan pada barang ja d i.
Harga pokok per unit sebesar Rp. 1 0 ,- Produksi se
sungguhnya, penjualan dan persediaan barang se le s a i
da­
lam unit adalah sebagai berikut :
Saldo awal persediaan (u n it) 1.000, diproduksi 20.000
-
u n it, d iju a l 16.500 u n it; saldo akhir k* 500 u n it.
Dari
keterangan di atas, penulis dapat menyusun daftar
ru gi
laba se p e rti te r lih a t pada tabel 3 pada halaman berikut
in i.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
TABEL i 3
PERBANDINGAN LAPORAN RUGI - LABA
K e t e r a n g a n
Metode
Full Costing
Rpt 165.000.Rp. 60. 000 ,^ 5.o o o ,-
Penjualan
Bahan baku
Biaya upah langsung
Metode
D irect Costing
Ru. 165,000,- .
Rp. 60. 000 ,>+5 . 000 , -
Biaya overhad pabrik v a ria b el
15. o o o ,-
15 . 000 , -
Biaya overhead pabrik tetap
25.000*-
-
Harga pokok produksi
Rp. 1^5*000,Rp* 120 . 000 , -
Harga pokok produksi variabel
7 .2 5 0 ,-
6. 000 . -
Harga pokok barang yang te r s e dia
Rp. 152 . 250 , -
Rp. 126 . 000 ,-
Persediaan awal
Persediaan akhir
27.0 0 0,-
3 2 .6 2 5 ,-
Harga pokok penjualan
Rp. 119.625,-
Laba kotor
Rp. ^ 5.375,-
Biaya adm inistrasi dan
pemasaran;
Variabel Rp. 3*000,Tetau
000.-
Rp.
9 9 .0 0 0 ,-
3 . 000 , Rp.
8. 000 ,-
Kontri'ousi margin
Dikurangi biaya tetap *
Biaya overhead pabrik
Biaya adm inistrasi dan
pemasaran
Jumlah biaya tetap
Laba bersih
-
Rp.
63 . 000 , -
Rp.
25. 000 ,-
5.0C0.Rp.* 3 0 .0 0 0 .Rp. 3 7 .3 7 5 ,- Rp. 3 3 . 000 , Sumber; Adolph Matz and Milton F* Usry, Cos Accounting, Plan­
ning and Control, terjemahan Taufik Salim, Moh.Gandhi,
Slamet, C.Manurung, Jakarta, hal. 229.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32
c* Besarnya laba bersih*
Seperti te r lih a t pada tabel 3? maka dengan digun&
kannya metode pembebanan f u l l costin g , besarnya laba her
sih yang dihasilkan adalah Rp. 37.375*- Sedangkan dengan
metode d ir e c t costin g laba bersih menjadi Rp. 33*000,S elisih sebesar Rp.lf.375,- merupakan akibat biaya
yang dibebankan dalam persediaan yang belum te rju a l
tetap
dan
dibebankan sebagai biaya untuk periode selanjutnya, jik a
digunakan metode f u l l costin g. Agar penyebab
perbedaan
in i dapat diketahui, maka perlu diadakan analisa sebagai
berikut s
Metode f u l l costing t
Laba bersih operasi
Rp. 37.3 7 5,-
Metode d ir e ct costing t
Laba bersih operasi
33-000,Rp.
“+.375,-
Metode f u l l costin g j
Perubahan persediaan (saldo akhir
dikurangi saldo aw al), naik sebe­
sar .................................. *.................... Rp. 25.375,Metode d ir e ct costin g:
Perubahan persediaan (saldo akhir
dikurangi saldo awal) naik sebesar 11 21 *000 fPerbedaan .......................................... Rp.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
^ .3 7 5 ,-
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
Perbedaan in i merupakan h asil perkalian
antara
perubahan persediaan dalam unit dengan bagian tetap da­
r i ta rip biaya tak langsung sebesar Rp. 1,25.
k, Pembahasan Biaya Bahar^ Baku. Biava Tenaga Kerja, dan
Biaya Overhead Pabrik dalam Metode F u ll Costing
Di dalam pembahasan yang la lu telah
dijelaskan
bahwa elemen biaya produksi dalam metode pembebanan f u l l
costing adalah m eliputi biaya bahan baku langsung
dan
tak langsung, biaya tenaga kerja langsung dan tak
lang­
sung serta biaya overhead pabrik. Di dalam pembahasan ka
l i i n i , penulis akan menguraikan secara lebih te rp e rin ci
tentang masing-masing elemen biaya produksi yang
terkan
dung d i dalam harga pokok produk dalam metode f u l l
cos­
tin g .
*f. 1. Biaya bahan baku.
Berbeda halnya dengan metode pembebanan
d ir e c t-
costin g, di raana hanya membebankan biaya v a ria b e l,
maka
metode f u l l costing akan membebankan seluruh elemen bia­
ya produksi baik yang sifatnya tetap maupun v a ria b el. De
mikian pula halnya biaya bahan baku. Jika diinginkan pe­
nentuan harga pokok yang tep a t, maka perlu diketahui l e ­
bih lan ju t tentang unsur apa saja yang membentuk harga pokok bahan baku. Seperti halnya yang dikemukakan
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
oleh
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3^
Adolph Matz dan Milton F. Usry sebagai berikut :
A guiding p rin cip le in accounting fo r the co st o f
m aterials is that a l l costs incurred in entering
a
unit o f materials into fa cto ry production should be
included. A cqu isition co s ts , such as the vendor's ifl
v o ice p rice and transportation charges, are v is ib le
costs of the purchased goods. 7
*f. 1 .1. K la s ifik a s i biaya bahan baku.
Di dalam perusahaan yang berproduksi massa, biasa
nya je n is produk yang diproduksi dari hari ke hari
lah sama. Oleh karena itu d i dalam metode harga
ada­
pokok
proses, tidak dladakan pembedaan antara biaya bahan lang
sung (d ir e c t material cost) dengan biaya bahan baku
tak
langsung (in d ir e c t m aterials c o s t ). Jika d i dalam metode
harga pokok pesanan, biaya bahan tak langsung yang dipakai oleh departemen produksi
digolongkan sebagai
e le ­
men biaya overhead pabrik, maka d i dalam metode harga p&
kok proses, biaya bahan baku tak langsung diperlakukan sebagai kelompok biaya tersen d iri (tid a k termasuk
gai kelompok biaya te rse n d iri (tidak terraasuk
seba­
sebagai
elemen biaya overhead pabrik, maupun biaya bahan
baku)
atau digolongkan dalam satu kelompok biaya bahan
baku
dan penolong.
tz Adolph and Milton F. Usry,
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
Op
c i t . T h a l,318
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
lf .l* 2 . Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai da­
lam produksi.
Karena dalam satu periode akuntansi serin gk ali
-
te r ja d i flu k tu a si harga, maka harga b e ll bahan baku juga
berbeda dari pembelian yang satu dengan pembelian
yang
lain* Hal in i menyebabkan persediaan bahan baku yang ada
d i gudang mempunyai harga pokok persatuan yang berbeda beda maskipun jenisnya sama. Hal in i menimbulkan masalah
dalam menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai da­
lam produksi.
Untuk in i ada berbagai macam metode penentuan ha£
ga pokok bahan baku yang dipakai (m aterials costing
me­
thod) , diantaranya menurut Matz and Usry adalah t
(a)
(b)
(c )
(d)
F ir s t -in , f ir s t - o u t ( f i f o ) .
Average co st.
L a st-in , f ir s t - o u t ( l i f o ) .
Other methods— such as month-end average
co s t,
la s t purchase p rice or market p rice at date
of
issu e , and standard co st. 8
(a) Metode F ir s t in f i r s t out.
Metode pembiayaan f i f o in i digunakan untuk
mem-
perkenalkan tentang pembiayaan bahan baku. Pemakaian metode in i didasarkan anggapan bahwa bahan
yang pertama k a li dipakai, dibebani dengan harga
perolehan persatuan dari bahan yang pertama k a li
c i t . . hal. 318
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
masuk ke gudang bahan atau harga perolehan bahan
persatuan yang pertama k a li masuk ke gudang
han akan digunakan untuk menentukan harga
ba­
per­
olehan per satuan bahan yang dipakai pertama ka­
l i , disusul harga perolehan per satuan yang
ma­
suk berilcutnya '
Untuk lebih jelasnya akan diberikan contoh transaksi se p e rti d i bawah in i.
1 Pebruari
t Saldo awal 8 unit a Rp. 6 ,—
setiap u n it.
h Pebruari
: Dikeluarkan 2 unit.
10 Pebruari
s Dikeluarkan 2 unit.
11 Pebruari
: D ibeli 3 unit a'Rp. 7 ,- s e t i
ap unit.
12 Pebruari
: Diterima 1 unit dari pabrik.
20 Pebruari
; Dikeluarkan 6 unit.
Perhitungan transaksi tersebut sep erti
berikut
in i .
Gambaran yang dibahas dalam tabel h berikut
in i
adalah beranggapan adanya sistem persediaan per­
petu al, begitu pula dengan pembahasan metode-metode yang la in .
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
TABEL k
METODE PEMBIAYAAN FIFO
Penerimaan
Pengeluaran
S 1 s a
1 Februari
1 Feb 8 a'Rp. 6 ,= Rp. H-8,b Feb 2 a'Rp. 6 ,-
Feb 6 a'Rp. 6 ,-
= Rp. 1 2 ,10 Feb 2 a fRp. 6,~
= Rp. 3 6 ,10 Feb b a'Rp. 6 ,-
= Rp. 1 2 ,-
= Rp. 2^,11 Feb b a 'R p .6 , - -
11 Feb 3 a'
= Rp. 2b}-
Rp.7,-=Rp« 21,-
3 a'Rp. 7 ,= Rp.2 1 ,12 Feb 1 a'Rp. 6 ,-
12 Feb 5 a'Rp. 6 ,-
= Rp. 6 ,-
= Rp. 3 0 ,3 a ,Rp.7i-*Rp*21
20 Feb 5 a 'R p .6 ,-
20 Feb 2 a 'R p .7 ,-
= Rp. 3 0 ,-
= Rp. 1^,-
1 a*Rp.7,-= R p.7,-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
(b) Metode Las in F irst out.
Pemakaian metode Last in f i r s t out atau masuk
akhir keluar pertama mendasarkan anggapan
bahwa
bahan yang pertama k a li dipakai dibebani
dengan
harga perolehan bahan per satuan bahan dari
yang
terakhir masuk, disusul dengan harga perolehan p&
han per satuan yang masuk sebelumnya dan seterusnya. Dengan contoh data sep erti pada metode
apabila menggunakan metode l i f o , adalah
fifo
sebagai
berikut (Lihat tabel 5)•
(c) Metode biaya ra ta -ra ta .
Pemakaian metode ra ta -rata (average costin g
me­
thod) didasarkan pada anggapan bahan yang dikon sumsi dibebani dengan harga pokok per satuan
ba­
han rata-rata^ Perhitungan dengan metode biaya r&
ta -rata untuk contoh yang sama se p e rti pada tabel
5 dapat d ilih a t pada gambar 2A .
(d) Metode la in untuk pembiayaan bahan baku.
d . l . Metode biaya rata-rata akhir bulan.
Untuk menjamin pembiayaan yang tepat dan la ­
poran yang cepat tentang pekerjaan atau
ha­
s i l produksi yang sudah s e le s a i, beberapa pe
rusahaan pada akhir setiap bulan
menetapkan
biaya ra ta -rata untuk masing-masing jen is b&
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
TABEL
5
METODE PEMBIAYAAN LIFO
Pener imaan
S i s a
Pengeluaran
1 Feb 8 a !Rp. 6 ,-
1 Feb.
= Rp. W ,b Feb 2 a 'R p .6 ,-
b Feb 6 a !R p .6 ,-
= Rp. 3 6 ,-
= Rp* 1 2 ,10 Feb 2 a 'R p .6 ,-
10 Feb
a'R p*6,-
= Rp. 2^ ,-
= Rp,1 2 ,-
11 Feb k a'Rp. 6 ,-
11 Feb 3 a'Rp. 7
= Rp. 2^,-
= Rp* 2 1 ,-
3 a lRp*71-=R p*2l,12 F eb la 'R p .6,-
12 Feb 5 a 'R p .6 ,-
= R p .6 ,-
= Rp.30,3 a'Rp. 7 ,= Rp. 21,-
20 Feb 3 a'Rp*7?-
20 Feb 2 a 'R p .6 ,-
= Rp, 2 1 ,-
= Rp. 1 2 ,-
3 a'Rp. 6 ,= Rp.1 8 ,-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bo
TABEL 6
METODE PEMBIAYAAN RATA-RATA
Penerimaan
Pengeluaran
S i s a
1 Feb 8 a ' R p . -
1 Feb.
= R p .W ,b Feb 2 a'Rp. 6 ,-
= Rp. 1 2 ,10 Feb 2 a'Rp. 6 ,= Rp. 1 2 ,-
b Feb 6 a'Rp. 6 ,-
= Rp.36,10 Feb b a 'R p .6 ,= Rp.2^,11 Feb 7 a 'R p .6,^
11 Feb 3 a 'R p .7
= Rp.2 1 ,-
= Rp. ^5>12 Feb 1 a 'R p .6 ,= Rp. 6 ,20 Feb 6 a'R p.6,^
= Rp.38,1*
12 Feb 8 a 'R p .6,^
= Rp.51,20 Feb 2 a 'R p .6,3
= Rp*12,6
han yang tersedia di gudang dan menggunakan me
tode in i untuk seluruh pengeluaran selama
bu­
lan berikutnya. Apabila prosedur pembiayaan uij
tuk menghitung biaya bahan baku yang sudah d idigunakan ataupun dikonsumsi. Biaya yang sudah
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
digunakan diperoleh dengan menambahkan
jumlah kuantitas maupun jumlah harga
baik
pembeli
annya pada persediaan awal, dan dengan demiki­
an memperoleh suatu biaya ra ta -ra ta .
d*2. Metode harga pasar pada tanggal pengeluaran.
Bahan baku yang d ib e ri standart secara
tepat
dan diperdagangkan atas dasar pertukaran
rang-barang, sep erti kapas, gandum,
ba-
tembaga,
atau minyak mentah kadang-kadang dimasukkan ke
dalam biaya produksi dengan harga menurut
ku-
tipan atau at quoted p rice pada tanggal penge­
luaran. Sebagai akibatnya prosedure in i
meng-
gantikan biaya pengganti untuk biaya yang
su-
dah dialami atau dikonsumsi dan mempunyai keku
atan membebankan bahan baku untuk produksi de­
ngan harga yang sedang atau masih.
d .3 . Metode biaya standar.
Metode in i membebani bahan baku yang dikeluar\
kan dengan harga yang ditetapkan sebelumnya
,
atau yang d ita k s ir , yang mencerminkan
harga
yang normal atau harga akan datang yang
diha-
rapkan.
. Biaya tenaga kerja.
Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa yang d i
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
**2
berikan oleh perusahaan kepada semua karyawan. Elemen bia
ya tenaga kerja yang merupakan bagian dari biaya produksi
adalah biaya tenaga untuk karyawan pabrik. Pada perusaha­
an yang r e l a t i f k e c il d i mana jumlah karyawan juga
r e la -
t i f se d ik it umumnya digunakan dua sistem penggajian, seba
gian karyawan d ig a ji dengan jumlah tetap per bulan dan se
bagian la g i d ig a ji atas dasar hari kerja atau jam kerja.
Sedangkan pada perusahaan yang r e la t if besar, s if a t
pro-
duksinya massa, dan memiliki jumlah karyawan yang r e l a t i f
banyak sistem penggajian dapat digunakan dasar kontrak
p erjan jian kerja dengan organisasi karyawan,
-
p e n e liti-
an atas p rod u k tivitas, evaluasi jabatan atau pekerjaan
,
program pembagian laba, program in sen tip, program jaminan
upah minimum dan sebagainya.
Sebelum memuahas tentang biaya tenaga kerja
jauh, d i dalam hal in i akan dibahas leb ih dahulu
penggolongan kegiatan tenaga k erja. Di dalam
leb ih
tentang
perusahaan
penggolongan kegiatan tenaga kerja dapat dilakukan
seba-
berikut s
a. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam
organisa­
s i perusahaan.
Organisasi dalam perusanaan manufaktur dapat dibag i ke dalam tiga fungsi pokok : pabrik,
pemasaran
dan adm inistrasi. Oleh karena itu perlu ada pengj^
longan dan pempedaan antara tenaga k erja pabrik
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
-
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
^3
dan bukan pabrik, karena upah dan g a ji tenaga ker­
ja pabrik merupakan unsur harga pokok produk,
se-
dangkan g a ji dan upah tenaga kerja bukan pabrik('o&
gian pemasaran dan adm inistrasi) merupakan
biaya
yang dibebankan ke dalam biaya periode yang
ber
sangkutan.
b. Penggolongan menurut kegiatan departemen-departe men dalam perusahaan.
Misalnya pabrik t e r d ir i dari tiga departemen yaitu
Departemen Pulp, Departemen kertas, dan Departemen
Penyempurnaan (dalam pabrik kertas) maka tenaga
-
kerja digolongkan sesuai dengan departemen-departe
men yang ada.
c. Penggolongan menurut je n is pekerjaan.
Dalam suatu departemen, tenaga kerja dapat digo
-
longkan menurut s if a t pekerjaannya. Misalnya dalam
Departemen Pulp, tenaga kerja digolongkan
sebagai
berikut : operator, raandor dan superintended Peng
golongan
semacam in i dapat dipakai sebagai dasar
penetapan deferen sia si upah dan standar kerja.
d* Penggolongan menurut hubungannya dengan produk.
Dalam hubungannya dengan produk, tenaga kerja diba
g i menjadi tenaga kerja langsung dan tidak
lang­
sung. Seperti telah disebutkan d i muka, tenaga ker
MILIK
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
PERPUSTAKAAN
"®EZVERSITAS
A1R1ANOOA™
DIDIK
SISWANTORO
J U S A f i A Y A
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ja pabrik yang mengerjakan produk disebut
tenaga
k erja langsung, sedangkan tenaga yang tidak secara
langsung mengerjakan produk disebut tenaga
kerja
tak langsung. Upah tenaga kerja langsung dibeban kan langsung ke rekening Barang dalam proses
dan
upah tenaga kerja tidak langsung sebagai bagian da
r i biaya overhead.
Biaya tenaga kerja menurut Drs. Mulyadi dapat diba
g i ke dalam :
(1) Gaji dan upah reguler yaitu jumlah g a ji dan upah kotor dikurangi dengan
potongan
potongan serta pajak upah, asuransi dan se
bagainya.
(2) Premi lembur.
(3) Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga
kerja (labor related c o s t ). 9
*+.2.1. Biaya g a ji dan upah.
Dalam perusahaan ada berbagai macam cara perhitung
an g a ji dan upah karyawan. Salah satu cara adalah
dengan
mengalikan ta rip upah dengan jam kerja karyawan.
Untuk perusahaan yang menggunakan metode harga po­
kok pesanan, dokumen pokok untuk mengumpulkan waktu kerja
karyawan adalah kartu jam hadir (clo ck card) dan
kartu
jam kerja (jo b time t ic k e t ). Kartu jam hadir adalah suatu
catatan jam hadir karyawan d i perusahaan. Kartu in i menu&
jukkan jam kerja reguler dan jam kerja lembur selama
se-
^Mulyadi, ftkutansi Biava Penentuan Harga Pokok dan
Pengendalian Biaya. Edisi ketiga, Bagian Penerbitan Faku2
tas Ekonomi UGM, Yogyakarta, 1981, hal. 161.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
minggu. Pada umumnya karyawan diharuskan memasukkan
kartu
jam hadir tersebut ke dalam suatu a la t (yang secara otomat is mencap jam kedatangan karyawan) baik pada saat
karya­
wan tiba di perusahaan maupun pada saat pulang. Pada s e t iap akhir minggu, kartu jam hadir dikirim ke bagian pembuat '
daftar g a ji dan upah untuk dipakai sebagai dasar perhitung
an g a ji dan upah karyawan.
Kartu jam kerja adalah kartu catatan yang menunjukkan bagaimana karyawan memakai waktunya d i antara oerbagai
pekerjaan. Kartu jam kerja untuk setiap karyawan
kemudian
disesuaikan dengan waktu yang tercantum dalam kartu jam ha
d ir dan dikirim ke bagian akuntansi biaya untuk
pembagi-
an g a ji dan upah. Untuk metode harga pokok pesanan,
kartu
jam kerja in i tidak perlu.
Dalam hubungannya denga'n g a ji dan upah,
perusahaan
memberikan insentip kepada karyawannya agar dapat
beker-
ja lebih baik. Insentip dapat didasarkan atas waktu
kerja
h a sil yang diproduksi atau kombinasi diantara keduanya.Ada
beberapa cara pemberian insentip antara la in !
a. S trigh t piecework with a guaranted hourly
minimum
plan.
Karyawan dibayar atas dasar ta rip per jam
un­
tuk menghasilkan jumlah satuan output standar.Untuk
h a s il produksi yang melebihi jumlah standar
terse­
but, karyawan menerima jumlah upah tambahan sebesar
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
k6
jumlah kelebihan satuan output d i atas standar
d i-
kalikan tarip upah per satuan. Tarip upah per satu­
an dihitung dengan cara merabagi upah standar per
-
jam dengan satuan out put standar per jam.
Contoh ;
Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sa­
tuan produk sebesar satu satuan sebesar lima
menit
maka jumlah output standar per jam adalah 12 satuan.
Jika upah pokok sebesar Rp. 2% 2 per jam, maka
ta-
r ip upah per satuan adalah Rp, 2,10 (Rp. 25,2 : 12)
Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah stan­
dar per jam tetap mendapatkan upah Rp. 25,2 per jam.
Tetapi b ila ia dapat memhuat 1*+ satuan per jam (ada
kelebihan dari jumlah satuan standar per jam), maka
upahnya dihitung sebagai berikut :
Upah dasar per ja m .......................... Rp. 25*20
Insentip s Rp.25*20 s 1 2 ..............
*+,20
Upah yang diterim a pekerja per jam Rp. 29,^0
b. Taylor d iffe r e n t ia l piece rate plan.
Cara pemberian insentip in i adalah semacam
strig h t
p iece rate plan yang menggunakan tarip tiap potonguntuk jumlah output rendah per jam dan ta rip
tiap
potong yang la in untuk jumlah out put tin g g i
per
Jam.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Contoh :
Karyawan dapat menerima upah Rp. 1 .20 0 ,-
per
hari (untuk 8 jam k e r ja ). Misalkan rata-rata seorang
karyawan dapat menghasilkan 12 satuan per jam,
se-
hingga upahnya per satuan Rp. 12,50 (upah per
hari
dibagi dengan jumlah yang dihasilkan per hari
sebe­
sar Rp. 1.200 s 12 : 8 ). Dalam Taylor plan in i misal
nya ditetapkan ta rip upah per satuan Rp. 1 0 ,-
untuk
karyawan yang menghasilkan 15 satuan atau le b ih . J i ka seorang karyawan menghasilkan 1^ satuan atau
rang per jam dan Rp. l 5 j - per satuan untuk
ku-
karyawan
yang menghasilkan 15 satuan atau le b ih . Jika seorang
karyawan dapat menghasilkan 16 satuan per jam,
maka
upah per jamnya dihitung sebagai berikut : R p.15,- d i
kalikan 16 (Rp.2^0,- per jam). Sedangkan b ila karya­
wan menghasilkan 12 satuan per jam, maka upah
per
jamnya adalah Rp. 120,- (12 dikalikan Rp. 1 0 ,- ) .
Dapat disebutkan di s in i bahwa cara pemberian insen­
t ip yang la in adalah t Gant task and bonus plan; Has,
le y premium plan; Emersen e ffic ie n c y plan; Measured
daywork; Group bonus system.
.2 . Premi lembur.
Dalam perusahaan, kalau karyawan bekerja
le ­
bih dari *+0 jam satu minggu, maka mereka berhak m£
nerima uang lembur dan premi lembur. Misalnya
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
da-
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bB
lam satu minggu seorang karyawan bekerja selama bb jam dengan tarip upah (dalam jam kerja biasa maupun jam lembur )
Rp. 25?- per jam, Premi lembur dihitung 50 % dari
tarip
upah. Upah karyawan tersebut dihitung sebagai berikut :
Jam b i a s a ............ Vo x Rp. 2 5 ,-
Rp* 1 .000,-
Lembur ..................
b x Rp. 2 5 ,-
Rp*
100,-
Premi lembur . . . .
b x Rp. 12,50
Rp.
50,-
Rp. 1 .1 5 0 ,-
Perlakuan terhadap premi lembur tergantung atas
alasan-alasan terjadinya lembur tersebut. Premi lembur da­
pat ditambahkan pada upah tenaga kerja langsung dan
dibe-
baskan pada pekerjaan atau departemen d i mana lembur terse
but t e r ja d i. Perlakuan in i dapat dibenarkan b ila
pabrik
telah bekerja pada kapasitas penuh dan langganan / pemesan
mau menerima beban tambahan karena lembur tersebut.
Premi lembur dapat diperlakukan sebagai elemen bia­
ya overhead pabrik atau dikeluarkan dan dianggap
sebagai
biaya periode. Perlakuan yang terakhir in i dapat dibenar kan jik a lembur tersebut te r ja d i karena ketidak
efisien a n
atau pemborosan waktu kerja biasa.
^ .2 .3 . Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga
(labor
kerja
related c o s t s ).
^ 2 * 3 .1 . Setup time.
Baringkali te r ja d i diperlukan waktu dan
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
sejumlah
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
k9
uang untuk memulai
produksi. Biaya-biaya
yang
dikeluarkan untuk memulai produksi disebut
se­
tup costs* Setup te r ja d i pada waktu pabrik atau
proses dibuka atau dibuka kembali atau pada vak
tu produk baru diperkenalkan. Setup costs m eli­
p u ti pengeluaran-pengeluaran untuk pembuatan de
sighn, latihan bagi karyawan dan kerugian-kerugian yang timbul akibat belum adanya pengalaman.
Ada 3 (tig a ) cara perlakuan terhadap setup
costs
s
a, Dimasukkan ke dalam upah tenaga kerja
lang­
sung.
B ila setup costs dapat d iid en tifik a sik a n pa­
da pesanan, maka serin gk a li diperlakukan se­
bagai upah tenaga kerja langsung dan dibeban
kan langsung ke rekening barang dalam proses.
b, Dimasukkan sebagai biaya overhead pabrik.
Jurnal untuk membukukan setup costs
adalah
sebagai berikut :
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
xx
Kas
xx
Hutang dagang
xx
Persediaan
xx
c, Setup costs dibebankan kepada pesanan terten
tu, teta p i tidak sebagai unsur biaya
tenaga
kerja langsung*
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5o
*+.2.3.2. Biaya waktu menganggur.
Di dalam mengolah produk, seringkali t e r ja d i ham
batan-hambatan, kerusakan mesin atau kekurangan
pekerjaan. Hal in i menimbulkan waktu menganggur.
Biaya-biaya yang dikeluarkan selama waktu
meng­
anggur in i diperlakukan sebagai beban dalam reke
ning Biaya overhead pabrik sesungguhnya. Contoh
yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut
s
Seorang karyawan dalam satu minggu harus beker
ja selama *4-0 jam. Upahnya Rp. 3 0 ,- per jam. Da
r i ko jam k erja tersebut misalnya 5 jam merupg
kan waktu menganggur, maka jurnal untuk mencata t biaya tenaga kerja adalah :
B D P - Biaya tenaga kerja langsung . .R p .1.050,
Biaya overhead pabrik sesungguhnya.. . . ”
150,
Gaji dan u p a h ..............................................
Rp .120 0 ,-
^.3* Biaya overhead pabrik (Biaya tak langsung pabrik).
/
D e fin is i biaya overhead pabrik menurut Prof.John G.
Blocker dan W. Keith Weltmer adalah sebagai berikut :
"Overhead costs are operating costs o f a business enter p rice which cannot be traced d ir e c tly to a particu lar unit o f output.
10John G. Blocker and W. Keith Weltmer, O p .C it.T hal. 113*
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
Biaya overhead pabrik d i dalam metode f u l l costing
in i cukup baik biaya overhead pabrik tetap maupun
biaya
overhead v a ria b e l, maka seluruh elemen biaya overhead in i
adalah merupakan elemen biaya produksi. Untuk memperjelas
d e fin is i biaya overhead baik tetap maupun v a ria b e l,
maka
penulis menyajikan pendapat dari Blocker dan W.K. Weltmer
sebagai berikut
s
Fixed costs are commonly described as those which
do not vary in to t a l amount with increases or decrea­
ses in productive a c t iv it y or volume o f output fo r a
given period o f time, usually a year. Examples in clu ­
de management s a la r ie s , building d ep reciation ,
rent,
property taxes, and am ortization o f Jeasaholds.
Variable costs include rep a irs, power, work men's
compensation, su p lies, and in d irect lab or, wich are ty p ic a l o f costs varying in to ta l amount with changes
in productive a c t iv it y . 11
^•3.1. Pembagian Biaya Overhead Pabrik ke dalam departe men produksi dan departemen pelayanan.
Sebelum menjelaskan biaya-biaya dari masing-masing
departemen tersebut di atas, k in i akan dibahas lebih dahu
lu tentang pengertian departemen produksi dan departemen
pelayanan itu sen d iri. Berikut in i pendapat dari Profesor
A
Matz dan M.F. Usry
s
A Producing department engages in the actual manu­
factu re o f the product by changing the shape, form or
nature o f the material worked upon, or by assembling
the parts into a fin ish ed a r t ic le .
A Service department renders a serv ice that con tri
butes in an in d irect manner to the manufacture o f the
■^John G. Blocker and W.Keith Weltmer, Loc c i t »
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52
product but which does not i t s e lf chang the shape. form or nature o f the m aterial that is converted into
the fin ish ed product. 12
Setelah
pembahasan tersebut, maka berikut in i pem£
l i s akan menyajikan beberapa contoh dari departemen produk
s i dan pelayanan. Departemen Produksi antara la in
departemen pemotongan, penyerutan, perakitan,
adalah
pemintalan,
permesinan, penyepuhan, penyulingan dan pengadukan.
Departemen Pelayanan :
Peralatan
Keamanan
Pengobatan
Pemeliharaan bahan
Pembelian
Pengawasan produksi
Pemeriksaan
Penerimaan
Personalia
Penggudangan
Pengiriman
Kafetaria
Kelompok biaya umum
Pabrik.
Garis besar dari biaya overhead pabrik langsung dari
departemen-departemen dapat dikelompokkan sebagai berikut :
(a) Pengawasan, upah tidak langsung dan upah kerja
lem­
bur.
(b) Tunjangan-tunjangan buruh
(c ) Bahan tidak langsung dan perbekalan pabrik
(d) Reparasi dan perawatan a la t-a la t.
(e) Penyusutan a la t-a la t.
Kelompok biaya-biaya in i biasanya dapat segera dihu-
12Matz Adaiph and Milton F. Usry, Op c i t . , hal. 236 .
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bungkan dengan departemen yang menciptakannya, baik depar­
temen produksi maupun departemen pelayanan. Dalam
uraian
berikut in i akan diberikan pandangan yang te rp e rin ci
dari
setiap kelompok biaya overhead langsung departemen-departe
men*
(a) Upah tidak langsung dan upah lembur (over tim e).
Kelompok tenaga kerja pabrik in i , berlainan
dengan
pekerja langsung tidaklah mempengaruhi bentuk ataupun
h a sil produksi, mereka merupakan pelengkap dari
is i
pembuatan
nya. Perlu diketahui bahwa setiap pekerja pabrik yang
ti­
dak termasuk dalam kelompok pekerja langsung dengan sendirinya masuk ke dalam kelompok overhead pabrik.
Karena biaya overhead dibebankan kepada semua h a s il
produksi, kelalaian ataupun kesalahan dalam
pengelompok-
an dapat menyebabkan dibebankannya upah langsung
kepada
satu je n is produk saja dan ditempatkan sebagai baya
upah
tidak langsung dalam bentuk biaya overhead bagi jen is pro­
duk lainnya, yang dengan demikian memperkecil harga
pokok
dari satu je n is produk dan memperbesar harga pokok dari pro,
duk lainnya. Oleh sebab itu keputusan untuk menggolongkan suatu biaya sebagai biaya langsung atau bukan, mempunyai pe
ngaruh langsung terhadap t a r if biaya overhead. Oleh
karena
biaya upah langsung biasanya dipakai sebagai landasan untuk
menetapkan t a r if-t a r i f . Dalam hal yang demikian, suatu kepij
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5^
tusan untuk menggolongkan suatu tindakan sebagai
pekerja-
an tidak langsung dapat memperkecil penyebut dan
memperbe
sar pembilang dalam perbandingan (biaya overhead 5
biaya
upah langsung) yang dipakai dalam perhitungan t a r if
biaya
overhead. Contoh berikut in i menunjukkan kemungkinan-
ke-
mungkinan yang timbul karena kesalahan penempatan upah
langsung sebesar Rp. 1 .0 0 0 ,- sebagai upah tidak langsung :
Penempatan yang
Penempatan
benar sebagai
salah sebagai
upah langsung.
upah tidak lang­
yang
sung.
Upah la n g su n g .............. Rp.
6«000T-
Rp.
5 .0 0 0 .-
5*000,-
Rp.
6 .00 0 ,-
R.P.*.__ tr
Rp.
1 .000.-
6 .000.-
Rp.
7.000t-
Biaya overhead:
Upah tidak langsung. Rp.
Biaya overhead lain
nya
Jumlah biaya overhead. Rp.
Tarif biaya overhea =
Biaya overhead
Rp.6000,=
Biaya upah
langsung
100
%
Rp. 6000,-
Rp. 7 .0 0 0 ,Rp. 5*000,-
Bagian teroesar dari upah lembur yang dibayar seharusnya dibebankan sebagai biaya overhead dari
departemen
dari departemen d i mana kerja lembur tersebut
dilakukan.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Metode in i barus d iik u ti untuk setiap pekerjaan
pada hal-hal khusus. Namun demikian bagian upah
lembur
yang dibayarkan kepada karyawan pekerja langsung harus d i
bebankan kepada upah langsung.
(b) Tunjangan tambahan.
Tunjangan tambahan bagi buruh termasuk
tunjangan
untuk c u t i, pajak pendapatan, ganti ru gi pekerja, asuran­
s i , dana pensiun, tunjangan kesehatan. Tunjangan tambahan
in i merupakan tambahan bagi biaya tenaga kerja dan
harus
jik a tambahan in i menyangkut tenaga kerja langsung ditambahkan pada biaya tenaga kerja langsung.
(c ) Bahan pembantu dan suku cadang pabrik.
Kesalahan dalam membedakan antara bahan
langsung
dengan bahan tidak langsung - bahan pembantu (yang
d ise ­
but terakhir in i merupakan bagian dari biaya overhead pa­
brik ) mempunyai akibat yang sama dengan kesalahan
dalam
memisahkan dengan tepat antara upah langsung dengan
upah
tidak langsung dalam menentukan harga pokok dari
h a sil
produksi. Akan tetapi untuk membedakan bahan langsung de­
ngan bahan tidak langsung tidaklah te r la lu s u lit .
Dalam
usaha manufaktur, bahan langsung adalah semua yang
beru-
bah bentuknya oleh suatu proses produksi dan menjadi bagi
an yang tidak terpisahkan dari h asil akhir produksi.
han tidak langsung adalah merupakan bahan pembantu
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
Ba­
dalam
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tindakan pemrosesan dan tidak menjadi bagian dari barang ja
d i atau menjadi bagian dari barang ja d i teta p i nilainya sa­
ngat k e c il b ila dibandingkan dengan bahan baku.
(d) Reparasi dan perawatan.
Dalam hal biaya reparasi dan perawatan, adalah
ting sek a li untuk menentukan pengawasan atas jumlah
penbiaya
yang dikeluarkan oleh departemen reparasi dan perawatan dan
menciptakan cara yang paling tepat untuk membebankan
biaya
perawatan kepada departemen yang menerima jasa pelayanan
-
tersebut.
Pada dasarnya, pekerjaan dari kelompok reparasi
dan
perawatan diawasi oleh kepala bagian reparasi dan perawatan
sehingga Jumlah biaya perawatan harus dibebankan kepada de­
partemen perawatan dan jumlahnya dapat ditekan sesuai
de­
ngan anggaran perawatan. Akan teta p i karena perawatan meru­
pakan kegiatan pelayanan maka biaya yang te r ja d i harus
d i-
bagi-bagi kepada departemen yang menerima jasa perawatan
-
tersebut.
Kebanyakan pekerjaan perawatan yang dilakukan
bagi
suatu departemen merupakan pekerjaan yang berulangkali dil&
kukan dan pembebanan dilakukan secara merata sepanjang
ta­
hun. Hamun demikian beberapa je n is pekerjaan perawatan
se­
p e r ti kerusakan atau r e v is i besar jarang sek ali te r ja d i sedangkan biaya yang dikeluarkan cukup besar. Dalam hal demi­
kian perusahaan yang menganut anggaran departemen dapat me-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57
ngadakan pembagian secara merata terhadap biaya
reparasi
besar sepanjang tahun dan melakukan pembebanan bulanan de­
ngan dasar ta rip yang ditentukan sebelumnya. Tarip -
tarip
itu biasanya dibuat berdasarkan tahun-tahun yang lampau.
Potongan bulanan dibebankan kepada ongkos perawatan dan d i
kreditkan ke dalam perkiraan cadangan. Biaya reparasi yang
sebenarnya dibebankan ke dalam perkiraan cadangan in i . De­
ngan cara in i maka biaya perawatan yang besar dibebankan kepada usaha perusahaan menurut bagian dari tingkat
yang k ira -k ira sebanding dengan daya tahan dari
usaha
peralatan
yang digunakan.
(e) Penyusutan a la t-a la t.
Penyusutan biasanya merupakan biaya yang tidak
da­
pat dikon trol oleh kepala-kepala bagian. Namun demikian pe
makaian mereka atas a la t-a la t mempengaruhi biaya
perawat­
an dan penyusutan. Hal in i berlaku bagi semua jen is aktiva
yang dapat disusutkan, sep erti mesin-mesin dan a la t - alat
gedung-gedung, kendaraan, meubel dan perkakas. Untuk peneii
tuan biaya dan pengawasan yang tepat guna, penyusutan bia­
sanya dikaitkan dengan departemen yang menggunakan
a k ti­
va yang bersangkutan serta biayanya dibebankan langsung ke
pada departemen tersebut. Metode yang dipakai adalah
de­
ngan menghitung penyusutan menurut departemen, berdasarkan
harga peralatan yang terca tat pada catatan perincian a k ti­
va tersebut. Jika tidak terdapat catatan yang
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
te r p e rin ci,
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58
atau bilaraana barang itu dipakai bersama oleh dua
bagian
atau lebih dalam perusahaan, biaya penyusutan dihimpun da­
lam kelompok perkiraan biaya umum pabrik.
W.3*2. Biaya Tak Langsung Departemen*
B ila suatu jen is biaya sep erti biaya tenaga l i s t r i k
penerangan, sewa dan penyusutan pabrik dipiku l bersama
oleh beberapa departemen dalam perusahaan, maka pembebanan
nya tidaklah dilakukan langsung terhadap departemen-departemen itu .
Pengeluaran semacam in i tidak oerasal d a ri su&
tu departemen tertentu. Biaya itu adalah untuk kepentingan
bersama dan karenanya harus dibagi secara merata kepada s.§
tiap departemen, atau semua departemen yang
mempergunakan
nya.
Suatu patokan pokok mengenai pemakaian setiap depax
temen harus diketahui untuk dapat membebankan biaya setiap
bagian secara a d il. Sebagai contoh, ukuran luas
ruangan
yang dipakai oleh suatu bagian dapat dipakai sebagai pedoman dalam membebankan biaya sewa pada departemen yang bersangkutan. Dalam pabrik di mana suatu departemen mengguna­
kan sebagian ruang pabrik dengan tin ggi atap yang
berbeda
oeda maka dapat digunakan ukuran i s i ruangan (per
kubik)
sebagai pedoman pembebanan biaya tersebut. Ruangan yang di
gunakan untuk tangga naik, elevator, eskalator, lo ro n g -lo rong dan galery juga diperhitungkan.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB
III
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1* Se.larah B erdirirya perusahaan
1.1. Ma^a konsepsi.
Proyek pabrik Peraintalan Grati adalah merupakan proyek mandataris yang diatur dalam ketetapan MPRS Nomor
II/MPRS/I96O, tanggal 3 Desember i 960 , dan termasuk bagi
an dari rencana Pembangunan Nasional Semesta
Berencana
Delapan Tahun.
Dapat ditambahkan d i s in i bahwa proyek
tersebut
merupakan r e a lis a s i k red it dari In ggris, yang dalam
hal
in i adalah perusahaan P la tt Bross (Sales) Ltd.Oldham Eng
land dengan pemerintah Republik Indonesia c .q . Departe men Perindustrian Rakyat. Kontrak in i ditanda tangani p^
da tanggal 1 Pebruari 1961.
Setelah melalui p en elitian beberapa waktu,
team
survey dari P.N.P.R. Leppin Karya Yasa menetapkan
plant
side untuk pendirian pabrik pemintalan in i d i G rati, sebuah Kecamatan d i kawasan Kabupaten Pasuruan.
1*2. M^sp. pelaksanaan proyek.
Untuk pelaksanaan pembangunan proyek pabrik pemin
talan d i G rati, oleh pemerintah telah ditunjuk
P.N.P.R.
Leppin Karya Yasa (dengan P.P. So. 19V 1961).
59
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60
Tidak se d ik it kesulitan dan hambatan yang
dihada-
p i dalam pelaksanaan pembangunan tersebut. Tidak saja d ibidang teh n is, teta p i juga d i bidang pengadaan bahan- ba­
han/material serta keadaan harga yang terus meningkat.
Juga s itu a s i p o lit ik dan keamanan pada waktu itu tidak s t a b il. Kita ingat adanya perjuangan Trikora dan ke
mudian disusul dengan adanya Dwikora.
Namun berkat kerja keras dengan penuh kesadaran
serta semangat membangun, maka kesulitan serta
-
hambat­
an tersebut dapat ditanggulangi, sehingga proyek pemintal
an in i dapat diselesaikan. Pelaksanaan pembangunan proyek
pabrik peraintalan d i Grati memakan waktu yang cukup
lama
akibat dari s itu a s i tersebut d i atas.
1*3* Masa pengelolaan.
Pengelolaan menejemen atas proyek pabrik pemintalan Grati hingga k in i dapat diriwayatkan secara ringkas se
bagai berikut :
1«3*1» P.N»P«R. Leppin Karya Yasa.
Pada permulaan pembangunan maupun pada
tahap
surveynya, manajemen proyek pabrik pemintalan Gra­
t i d ik e lo la sepenuhnya oleh P*N.P.R. Leppin KaryaYasa; yang mengemban tugas untuk melaksanakan pem­
bangunan proyek-proyek in du stri yang menjadi
tang
gung jawab Departemen Perindustrian Rakyat se p e rti
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61
tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19tyl96l
dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Rakyat No
mor 1^2** tanggal 15 Nopember 1961 .
1.3*2. Komando Operasi, Proyek--proyek Sandang (KOPROSAN).
Dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Koordinator (Menko) Kopartemen Perindustrian Rakyat No­
mor 025/SK/MENK0/VTV65 tanggal 28 J u li 1965,
maka
pengelolaan manajemen pindah ke tangan Komando Ope­
r a s i Proyek-proyek Sandang (KOPROSAN), sedangkan PN
PR Leppin Karya Yasa masih bertugas
menyelesaikan
pembangunan-pembangunan phisik hingga proyek
s e le -
sa i.
1,3*3* P*T, Industri Sandang.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6/
1967
tertanggal 2b J u li 1967 , pengelolaan manajemen pin­
dah dari pihak KOPROSAN kepada P.II. Industri
San­
dang hingga tahun 1977Atas dasar pertimbangan e f f i s i e n s i dan e fe k tiv ita s usaha yang seja lan dengan perkembangan indus­
t r i t e k s t il, serta setelah melalui beberapa p en elitia n , maka dikeluarkan
S.K. Menteri
Perindustri­
an Nomor 3WWS&/2/77 untuk langkah pembentukan
PT
dari PN, dengan didahului pemoentukan team Likuidas i /Care Taker PN Industri Sandang- Setelah
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
diben-
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62
tuk team L ik u id ita si in i , maka sebagai tindak
lan-
jutnya adalah dengan dikeluarkannya SK Menteri
Ke-
uangan Nomor 38/1978 tanggal 25 Januari 1978
serta
sesuai dengan ketentuan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12/1969? PN Industri Sandang diubah
sta­
tus hukumnya menjadi PT (P ersero).
l A . Lokasi perusahaan.
Letak PT Industri Sandang Pemintalan Grati ialah di
Desa Sumberagung dan Desa Ranukllndungan Kecamatan
Grati
Kabupaten Pasuruan. Luas tanah yang menjadi milik PT.
Inp
d u stri Sandang Pabrik Pemintalan Grati adalah 280.800 m .
Pabrik tersebut terleta k d i tep i jalan raya
menghubungkan kota Surabaya dan banyuwangi. Sedangkan
yang
d i-
belakang pabrik ada jalan kereta api jurusan Surabaya - B&
nyuwangi. Adapun lokasi pabrik tersebut adalah sebagai ber
ikut :
- l*f Km dari kota Pasuruan.
- 23 Km dari kota Probolinggo.
- 7^ Km dari kota Surabaya.
- 65 Km dari kota Malang.
-
1 Km dari Stasiun K.A. Grati.
Dengan demikian je la s la h oanwa letak
perusahaan
tersebut dari segi komersil dan transportasi adalah
sa­
ngat s tra te g is .
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Perusahaan Pemintalan Grati mg
nganut sistem organisasi g a ris. Dalam hal in i Manager sebagai pimpinan te r tin g g i, kepala bagian sebagai s ta f man&
je r langsung secara a k tif yang t e r d ir i dari ;
- Bagian Administrasi dan Keuangan.
- Bagian Produksi.
- Bagian Teknik.
- Bagian Kesebatan.
- Kepala Seksi, sebagai pembantu/staf dari Kepala Ba
gian.
- Kepala Urusan, sebagai pembantq/staf Kepala Seksi.
- Kepala Regu dan Operator, sebagai tenaga operasioniVpelaksanaan langsung d i bawah kepala urusan.
Mntuk lebih je la s la g i dapat kita ik u ti pada bagan organ!
sa si d i halaman berikutnya.
Adapun mengenai pembagian tugas dan wewenang, akan
penulis uraikan sebagai berikut s
a. Manajer sebagai pimpinan perusahaan mempunyai
tu­
gas dan wewenang antara la in :
- Itelaksanakan kebijaksanaan pokok yang m eliputi bidang-bidang produksi dan teknik berdasarkan
-
production order, keuangan atas dasar anggaran yang sudah ditetapkan, pengadaan banan dan
rang yang dibutuhkan, penjualan h a sil
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
ba-
produksi,
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6^
penjualan barang-barang rusak dan tak
terpakai
personalia, pelayanan umum dan kerumah tanggaan,
adm inistrasi dan ketata usahaan.
- Mengamankan semua kekayaan, inventaris dan surat
surat oerharga m illk perusahaan.
- Mengarabil tindakan manajeraen lainnya lainnya
yang dianggap perlu dan menguntungkan
perusaha-
an setelab mendapat persetujuan lebih dabulu dar i d irek si.
- Membina hubungan baik dengan instansi pemerintab
perusabaan-perusabaan la in dan masyarakat setempat.
b. Tugas dan wewenang Kepala Bagian Umum m eliputi !
- Hengatur penyelenggaraan pembinaan p erson il
dan
hubungan perburuban.
- Hengatur kegiatan pembinaan mental serta
menye-
lenggarakan tugas-tugas penyuluhan (cou n cellin g)
terhadap masalab karyawan dan keluarganya.
- Bersama-sama dengan bagian kesehatan menyelenggfi
rakan bygene perusabaan dan kesobatan kerja.
- Mengatur penyelenggaraan pelayanan umum dan kegi
atan-kegiatan kerumah tanggaan serta angkutan d i
nas.
- Dan tugas-tugas serta wewenang yang la in yang
-
berhubungan dengan bagian umum.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
3
0<
O
<
'
G
G cd
cd-P
•H cd
w>-g
cd a)
cn w
0)
w
G
•H aS
s -d
G
to 3
G Cd bl
CO ^ G
♦H -P cd
bO (0 y
cd *H (i)
CQ G w
•H
(0
S3
•h *d
bfl O
cd
« ft
*H cd top'd
>»H
-P O
*H f-i
d> <D C
rn+J c
^
3 ^ 3
•rl O *d
W CO *H
0 0 <d
Jd hH
co P i g
I
O
*rl G
to *d G H -P
OO c
0 ^ *H G O
co fi,*P<yo
*n0 4
1
G. £TO
^ *H G
0)03 0 0)
W) rH
G 0)
CO X, -p “
•rl
U)
(1)
w
a
S 5
to H
G *H
£* H
P 0
(X
G I aJ
cd
m
tt *H *P
G 6 W
L| TJ *H 'H
X
I
g
o <d
W *H
Fh H
Q) cd
p cd a w a«
0) 2
G
•H
-P
(0
o
•H
G -P f t to
g s
■n n sr
cd cd
Iff
nc
i I rCOi tiO
•H
cd
6 CO Cd G H
StJ-H ^ 0 *H
Ct,
s i
tt 60fl5 flJV
G fiH P X
cd 0
p* ftT* a
G
cd
10
G *rl
cd G *H
nri w-d
B
O
>
.O
©
Q^.^?
cd <d fn O Pi
bO
ID P i
,o CO
cn^ ^'elb'S
d (d o G 0)
t, u O »H ft
U
PHCdj ao)
CO C
CD +3 0 ‘H *H d
a <d
U
G 6 cd O
U 'd Ph *h *H
P
<J+50, w
U
d r lflO flJC
G 0 V . bO
cd -P 0 .G I
« G 0*3
WJ
TJ
£-< Cd CO H O *3
1
u
u
bo M
GH G
P £ G CQ
1
CO
G
u
G <D
I
cd -P 0 >»
co G O ffi -P
G *H G s . cd
cd cd u
P S G ^*d
THIS— $
e l
•rl
W
Jsl to
0 «ri
cd -p 0)
to G o -P
G *H G W
GH
to A
g *h G ©
fiS S o
Go
H
Cd-P 0 ®
w G O w
rH
•rl 0)
to
M 4)
0) •H
CO Q
G I
cd cd u <d
W fH <1 R
G 0
»d
tH ft»H >»
P o n ffi
G I 0)
cd cd *H h
to Q ,
GO)
H
w w
tn Ct*H <1)
p o
cd-P 0
G 0)
G
cd cd cd
CO-P X I
G cd cd
I
to g o to a w
^ *h c g *tJ g
Cd C0*rl ftTi
PSGffiCO^
G
0 jtl
arm
r-t o
G
<d
to o «
P r*i f t
a
<d
cd
x:
cd
(0
G
fn
0
a.
G
0
h
-p
r*
H
u
Q)
.o
e
DIDIK SISWANTORO
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
SKRIPSI
U ru s a i
B engk e l
S ip il
GRATI
ORGANISASI PATAL
STRUKTUR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tugas dan wewenang Kepala Bagian Administrasi dan
Keuangan antara la in j
- Menyelenggarakan la lu lin ta s keuangan yang meli
puti ; penerimaan, penyimpanan dan
pengeluaran
uang, pengurusan surat-surat oerharga dan
ba­
rang-barang jaminan; penyelesaian hutang piu
-
tang, rencana kebutuhan uang per bulan dan mel§
kukan v e r ifik a s i.
- Menyelenggarakan penjualan dan pembelian barang
- Menyelenggarakan pergudangan.
- Melakukan pencatatan (pembukuan) kekayaan
dan
hutang perusahaan.
- Menyusun laporan keuangan berupa neraca dan daf
tar ru gi/lab a .
- Menyelenggarakan adm inistrasi bagian adrainistra
s i keuangan,
- Dan sebagainya.
Xugas dan wewenang Kepala Bagian Produksi
antara
la in t
- Mengatur dan raelaksanakan proses produksi
dari
bahan baku menjadi barang ja d i sesuai produktion order.
- Merabuat rencana kebutunan ba^an bakiV
pembantu
spare parts dan a la t-a la t serta bahan lainnya.
- Mengambil langkafc b ila te r ja d i penyimpangan da-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67
r i standar tertentu yang telah ditetapkan.
- Menyelenggarakan adm inistrasi bagian produksi
,
dan la in -la in yang berhubungan dengan proses pro
duksi.
Dalam menguraikan pembagian tugas dan wewenang i n i , penulis banya membatasi sampai dengan tugas dan wewe
nang dari Kepala Bagian Produksi, karena h al-ba l
in ila h
yang nantinya berbubungan dengan permasalahan yang sedang
penulis hadapi.
3* Proses Produksi
Proses produksi d i Patal Grati merupakan
kontinyu, dalam a r t i bahwa pengolahan bahan/serat
proses
sampai
menjadi barang ja d i atau benang tenun melalui tahap-tahap
mesin terten tu dan tetap serta p o s is i raesin yang berurutan secara teratur. Dalam membabas proses produksi in i , pe
n ulls akan menguraikan secara berurutan sesuai dengan
urutan mesin yang ada.
3 .1 . Raw material/bahan baku.
Pada tahap pertama/persiapan sebelum dimasukkan ke
mesin pertama terleb ih dahulu setelah diambil dari gudang
bahan berupa bale, dibuka dan diangin-anginkan d i
Bale
Store selama + 2^ jam, dengan tujuan agar terbuka dari be
kas kepadatan pengepakan seraula, yang nantinya akan meng-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68
ganggu pembukaan pada mesin berikutnya. S elesai
diangin
anginkan bahan baku tersebut mengalami pencampuran
sesuai
dengan ketentuan yang berlaku d i Patal G rati, 65 % tetoron
dan 35 % rayon.
3 .2 . Mesin Bloving.
Merupakan mesin tahap pertama dalam urutan
proses
pemintalan. Pada mesin in i serat/bahan setelah dicampur di
masukkan ke dalam mesin oleh tenaga karyawan secara tera tur. Tenaga kerja untuk menangani mesin in i berjumlah 7(tu
juh) orang yang t e r d ir i dari 6 orang operasional dan 1 (sa
tu) orang maintenance yang ditugaskan untuk membuka gumpal
an kapas/serat, mencampur bahan serat dari beroagai ku alitas untuk mengurangi besarnya penyimpangan/variasi, member
sihkan bahan dari kandungan kotoran, membentuk LAP sebagai
h a s il produksi mesin blowing yang merupakan gulungan lapis
an secara kontinyu dengan ukuran tertentu untuk setiap dof.
Sesuai dengan naraa unit mesin in i (Blow ing), kegiat
an transportasi pemindahan bahan dari bagian satu ke bagi­
an selanjutnya d i unit mesin in i dilaksanakan dengan tena­
ga isapan angin yang digerakkan dari beberapa fan yang ada,
3*3- Mesin carding.
Mesin in i adalah mesin yang mengolah h asil dari me­
sin blowing (LAP) untuk diproses lebih la n ju t. Mesin
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
in i
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
69
ditangani oleh 6 orang tenaga op erasion il dan k orang te ­
naga maintenance untuk memenuhi fungsi utamanya
menyisir
serat yang berada pada gulungan lap, yang kemudlan gulung
an lap diuraikan kembali, s is a -s is a kotoran
dibersihkan
sambil dipisah-pisahkan antara serat pendek dan
panjang,
kemudlan membentuk hubungan kelompok se ra t-se ra t in i menja d i apa yang disebut S liv e r.
3 A . Mesin drawing.
Mesin in i mengadakan penarikan se ra t-se ra t
dan
tingkat kerataan dari s liv e r tadi d ip ertin ggi sambil
me-
nyayatkan letak serat s liv e r , disempurnakan pula percam puran seratnya.
3 .5 . Mesin speed.
Mesin in i berfungsi untuk melakukan penarikan
da-
lara batas tertentu, sehingga berat roving per yardnya sek itar 8 gram. Di sin i s liv e r berubah menjadi roving. Juga
mesin in i bertugas untuk memberikan gintiran atau
tw ist
tingkat pertama sehingga berbentuk roving dan akhirnya ro
ving tersebut diatur atau digulung pada bobin.
3»6. ffesln rin g spinning frame.
Mesin in i berfungsi menarik lebih Ian ju t. Pada me­
sin in i roving diubah menjadi benang yang diinginkan
memberikan gintiran secukupnya agar memperoleh
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
dan
kekuat-
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70
an yang dikehendaki, juga mengatur benang pada
terapatnya
(b ob in ). Mesin ring in ila h yang menjadi ukuran besar k e c il
nya kapasitas suatu pabrik pemintalan dengan melihat
pada
banyaknya jumlah spindle atau disebut mata p in ta l.
3*7. Mesin F inishing.
H asil dari mesin ring s f tersebut di atas diolah la
g i oleh mesin perabantu in i untuk digulung kembali atau d iadakan perangkapan benang h a sil dari mesin tersebut. Untuk
mendapatkan benang rangkap dua atau le b ih , digunakan mesin
doubler atau cheese winder yang akan mengolah lebih lanjut
benang tersebut tanpa memberikan suatu gintiran atau tw ist.
Setelab itu h a sil dari mesin doubler in i akan diolah
la g i
oleh mesin ring dou bler/tw istin g. Pada mesin in i benang-be
nang tadi akan diberikan g in tira n , d i samping itu juga d iratakan, kekuatan ditingkatkan dan yang terakhir
digulung
ke tempat benang tersebut (bob in ). Benang yang telab digu­
lung i n i , akan digulung kembali oleh mesin cone winder un­
tuk digulung pada paper cone yang berbentuk contong,
baik
dari h a s il mesin ring ataupun mesin doubler untuk selan jut
nya akan dipacking dan digudangkan.
Tin.1auan Atas Metode Pembebanan Biaya Produksi Terhadap
Produk
4-.1. Unsur-unsur biaya tak langsung pabrik.
Sebelum membahas tentang pembebanan biaya tak lang-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
71
sung pabrik, penulis akan te rle b ih dahulu akan
mengurai­
kan semua elemen biaya tak langsung pabrik atau biaya
overhead pabrik yang terdapat d i Patal Grati.
Unsur-unsur biaya overhead pabrik terdapat didalam
rekening-rekening sep erti yang terdapat dalam tabel ?• H§
kening-rekening atau daftar perkiraan biaya overhead
pa­
brik in i m eliputi biaya bahan pembantu antara la in adalah
biaya s o la r , premium, pelumas, l i s t r i k dan biaya pembantu
lainnya, biaya p erson il yang t e r d ir i atas biaya gaji,upah
honorarium, lembur, biaya kelebihan jam k erja , biaya peng
obatan, perangsang tahunan, pakaian dinas, makan/
minum,
enolument, c u ti, pesangon, asuransi karyawan, biaya tran.g,
p o rt, dan biaya karyawan lainnya, biaya persediaan, biaya
umum yang te r d ir i dari biaya umum berkala antara la in sewa kantor, a la t-a la t t u lis dan cetakan, telepon dan t e le ­
gram, l i s t r i k dan a ir untuk perumahan, biaya komputer dan
biaya langganan koran/majalah dan la in -la in , biaya pajak,
biaya umum in s id e n til, biaya penyusutan yang terbagi atas
biaya penyusutan einplasement, bangunan, in s ta la s i,
mesin
produksi, mesin d ie s e l, mesin bengkel, kendaraan
kantor
maupun pabrik, inventaris dan penyusutan aktiva immaterii l , biaya pemeliharaan emplasemen, pemeliharaan bangunan,
pemeliharaan in s ta la s i, mesin produksi, mesin d ie s e l, me­
sin bengkel, kendaraan dan in ven taris, biaya asuransiyang
te r d ir i atas biaya asuransi kebakaran bangunan, asuransi
in s t a la s i, mesin produksi, asuransi kendaraan, dan
m
asu-
T r i
PEUPUSTAKAAN
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
T T T V E ^ IT
A S SISWANTORO
AIJILA 'rCVV*
DIDIK
i J i a n a v a
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72
ransi in ven taris.
TABKL 7
ANGGARAN BIAYA TAK LANGSUNG PABRIK TH. 19..
PATAL GRATI
(R p .
Kode
Jenis Biaya
1
2
M.
Biaya Bahan Pembantu :
MO
Pemakaian solar
M 0.00.02
-
M 0.02.05
- D ieseV L istrik
'M 0 . 0 3 .06
M0.0>+. 12
Umum
1 . 0 0 0 ,© )
Jumlah
„
-------------------------------------------------
589,-
- AC
1.168.177,5 0 ,-
- Maintenance Produksi
7 18 ,1.169-5^3
Ml
Pemakaian Premium:
M l . 00.02
- Umum
M l. 01 .03
- Bengkel Umujn
M l. 02.05
- D ie se l/L istrik
M l . 03.06
- AC
M l.OM 12
- Maintenance Produksi
8 . 360 ,8V,278,8 7 ,l.M +6,10.255,-
M2
Pemakaian Pelumas t
M 2.00.02
- Umum
SKRIPSI
660,-
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73
Kode
Jenis Biaya
Jumlah
1
2
3
4-12.01.03
- Bengkel Umum
4 0 ,-
4-12.02.05
- D ise V L istrik
27-120,-
>+12.03.06
-A C
4-12.04-. 12
- Maintenance Produksi
235,4-.832,3 2 .8 8 7 ,-
k2/k
Biaya Personil :
4-20
Gaji
608.195,-
421
Upah
3 7.7 3 5,-
*4-22.00.01
Honorarium
1.075,-
4-23-
Lembur
3 -5 75 ,-
4-31.00.01
Pengobatan
40.500,-
4-33.00.01
Perangsang tahunan
U9.528,-
k3k.00.01
Pakaian dinas
24-. 600,-
W35 . 00 . 0 i
Makan/minum
59.753,-
4-40.00.01
Enolument
3 -1 65 ,-
44-1.00.01
Cuti
4-. 8 4 o ,-
44-2.00.01
Pesangon
4-.3 8 0 ,-
4-U-3.00.01
Asuransi karyawan
444-.00.01
Biaya karyawan la in
1
-
Biaya transport
4-1.4o8,~
860 , 1 .6 5 0 ,881.264-,-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7U
Kode
Jenis Biaya
Jumlah
1
2
3
bl9
Bahan Pembantu la in
U50
B j^a.P er^ediaa^
8 . 13U,-
:
U50. 01 . 10 . - Asuransi persediaan
273 , -
>+50.02.10
- Kesusutan/barang rusak
1.119
U50. 03.10
- Biaya nails/turun barang
3 . 227 , -
U50. 05 . 10 . - Ongkos angkut
6 .U3 3 , -
U50. 06.10
- Pemeriksaan/Pemeliharaan barang
U60
Biava Umum Berkala
U60.01.02
- Alat tu lis/barang cetakan
6 .5 2 3 ,-
U60.02.02
- Telepon, te le x , telgram
5-02 2,-
U60.0U.02
- Langganan koran dan majalah
1 7 ,1 1.06 9,-
j
621 , 1 2 .1 6 6 ,-
U6l
Pa.lak
U6l.01.02
- Pajak kekayaan
U61.02.00
- Ipeda dan Ireda
7 .0 0 0 ,-
U61.03.02
- Pajak kendaraan
3 10.-
t
^ 3 ,-
7 .3 5 3 ,-
5
U65
Biava uraum In sid e n til
U65.00.02
- Biaya rapat
U65.01.02
- Biaya tarau
U65-02.02
- Biaya perayaan
590,-
U65.03.02
- Biaya keamanan
9 1 ,-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
3 5 5 ,1 .9 5 0 ,-
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75
Kode
1
Jenis Biaya
2
Jumlah
3
U65 . 0 U.02
- Biaya perjalanan dinas
U65.05.02
- Biaya pemeriksaan akuntan
U65.o8.02
- Biaya olah raga/rekreasi
U.251 , -
U65.10.02
- Biaya in s id e n til lainnya
590,16.00U,-
1
1
0
CO
7 .^ 6 8 ,-
Biava Penyusutan s
U70
Penyusutan Enrolasemen s
U70 . 00.00
- Jalan dan jembatan
U70 . 01.00
- Pagar
U70 . 02.00
- Halaman dan tanaman
U70 . 03.00
- Lapangan olah raga
U7 C.05.00
- R iol/selok an
337,I . 3U6 , Uo,-
188 ,Uo.1 .9 5 1 ,-
U71
Penyusutan Baneunan s
U71 . 00.00
- Bangunan pabrik
15.055,-
U71 . 01.00
- Bangunan kantor
1 .7 9 6 ,-
U7 1 . 02.00
- Bangunan pembangkit tenaga
832,-
U71 . 0 U.00
- Bangunan ruang tunggu
7 9 9 ,-
U71 . 03.00
- Bangunan ruraah dinas
U7 1 . 05.00
- Bangunan bengkel
211,-
U71 . 06.00
- Bangunan gudang
918,-
U7 1 . 09.00
- Bangunan p o lik lin ik
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
2 .1 1 5 ,-
1 . 13 U,-
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76
Jenis Biaya
2
Kode
1
Jumlah
3
17 U,-
U71.10.00
- Bangunan pos penjagaan
U7 1 . 11.00
- Bangunan mess
>+71.12.00
- Bangunan rumah ibadah
U71.l5.00
- Bangunan STK
U72 .
Penvusutan In sta la si 2
U72 . 00.02
Umum
U72 .OI. OU
In sta la si a ir
1 -9 6 3 ,-
U72 . 02.05
D ie se l/ l i s t r i k
6 .3 7 1 ,-
U72 . 03.06
AC
6 .2 5 5 .-
6 5 ,211,-
, - . . 15.9,,23.U79,-
.
U2U,-
15.013
U73
Penvusutan Mesin Pabrik 1
U73 . 00.13
- Mesin blowing
20. um , -
U7 3 . 01 . 1U - Mesin carding
3 9.08 7,-
U7 3 . 06.19
- Mesin drawing
U7 3 . 07.20
- Mesin speed
10.856,-
U7 3 . 08.21
- Mesin ring spindmg
91.712,-
U73 . 09.22
- Mesin doubling
8.U51,-
2 .U3 1 , -
U7 3 . 10 . 2U - Mesin ring twisting
U73 . 10.23
SKRIPSI
- "e sin cone winder
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
U.578,.
lQt U i5,208.018,-
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77
Kode
Jenis Biaya
Jumlah
1
2
3
V71*-
Penvusutan Mesin Pembanekit s
1*71k 0 0 .0 5 - D iesel
11.9 5 6,3 .0 7 5 ,-
^7^.01.05 - Generator
15.031,k-7%
Penvusutan Mesin Benekel :
^75.05.03 - Mesin las e le k tr is
7 3 ,-
^75-06* 03 - Mesin las karbit
2 1 ,-
^75*10.03 - I'esin bengkel lainnya
*+77
*K)8,502,-
Penvusutan Kendaraan :
V77 . 00.02 - Kendaraan Penumpang
-
^77.02.10 - F o r k lift
2. 925i2 .9 2 5 ,-
^■78
Penvusutan Inventaris
s
*+78.00.12 - Inventaris pabrik
1 .35 0 ,-
*+78.00.02 - Inventaris kantor
393,2 5 ,-
668-
**
1
*+78.07.12 - Inventaris to o le
0
*+78*03.02 - Inventaris ruman tangga
0
*+78.02.02 - Inventaris meubelair
3.0*+l,-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78
Jenis Biaya
Kode
U79 . 00.08
J umlah
Penyusutan Aktiva immaterial
______ m > =
270 . 3 U5 , U8.
Biava Pemelinaraan :
WO
Biaya pemelinaraan emplasemen
U80.00
- Jalan dan jembatan
996,
U80.01.00
- Pagar
8U7,'
U80.02.00
- Halaman dan tanaman
U80 . 03.00
- Halaman/lapangan olah raga
U80. 0 j .00
- R iol/selok a n
U8l
Biava Pemeliharaan Bangi^nan :
U82.00.05
- In sta la si l i s t r i k
s
U82 . 01 . 0U - In sta la si a ir
2.667,'
UU8,.
_U LU i^
6 . 103 , -
15.897,
U18 ,
U82.03.06
- In sta la si AC
12.277,
U82.05.02
- In sta lasi telepon dan telekom
(Umum)
. . ..7.03 y2 9.295,-
U83
Biava Pemelinaraan Mesin Produksi;
U83 . 00.13
- Mesin blowing
25-98U,.
U83 . 01 . 1 U - Mesin carding
60.363,
U83 . 06.19
- Mesin drawing
3-387,
U83 . 07.20
- Mesin speed
7-970,'
U83 . 08.21
- Mesin ring spinning
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
61.136,.
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
79
Kode
Jenis Biaya
Jumlah
1
2
3
U83.09.22
- Mesin doubling
U83 . l l . 2U - Mesin ring twisting
U63.10.23
- Mesin Winding
5-73 7,6.U5U,-
2b.2k6.~
195.177,-
U8U
Biava Pemeliharaan Mesin Pembanekit s
U6U.00.05
- D iesel
U8U,0l.05
- Generator
UO.U25,-
U0 .U25 , U65
Biava Pemeliharaan Mesin Benekel s
W 5.o5.o3
- Mesin las e le k tris
iV
W5-06.03
- Mesin las Karbit
1 6 ,-
U67.02.10
- Mesin bengkel lainnya
7 9 5 ,825,-
U87
Biava Pemeliharaan Kendaraan :
U87.00.02
- Kendaraan penumpang
W 7.02.10
- F o rk lif
U.593,-
U.593,U68
Biava Pemeliharaan inventaris s
U68.00.12
- Inventaris pabrik
2 A 1 U,-
W 8.01.02
- Inventaris Kantor
357,-
U88.02.02
- Inventaris meubelair
3 7 1 ,-
U68.03.02
- Inventaris rumah tangga
*f95,3 .6 3 7 ,-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80
Jenis Biaya
Kode
1
Jumlah
2
3
**9
Biava Asuransi :
^90
- Asuransi kebakaran bangunan
526,-
^91
- Asuransi kebakaran in s ta la s i
105 , -
^92
- Asuransi kebakaran mesin pro­
3 - 7*+8 ,-
duksi.
*f92.00.05
- Asuransi kebakaran mesin d ie ­
sel
**92.00.03
833,-
- Asuransi kebakaran mesin bengkel
^93
1 5 ,-
- Asuransi kebakaran kendaraan
(umum)
k9b
>+15,-
- Asuransi kebakaran inventaris
pabrik
9 0 ,5 -7 3 2 ,-
*♦95
Biaya penjualan
Total Anggaran Biaya Tak Lang­
sung s
1 . 5 oo,2.71 2 .78 5 ,-
h* 2« Pemakaian biaya tak langsung pabrik.
Setelah perincian tentang rekening biaya tak
lang­
sung pabrik dijelaskan d i muka, maka sekarang penulis akan
menguraikan pemakaian atau pengeluaran biaya tak
langsung
pabrik sehubungan dengan adanya proses produksi di
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
Patal
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81
Grati.
Untuk hal in i pemakaian biaya tak langsung
pabrik
yang akan penulis uraikan, akan d ib atasi hanya contoh untuk tahun auggaran 198^* Oleh karena it u semua biaya yang
te rja d i adalah beban untuk periode tahun I 98W sa ja . Pema­
kaian biaya tak langsung paorik yang te r ja d i di Patal Gra
t i , secara keseluruhan akan penulis jelaskan sesuai
de-
ngan kenyataan yang ada sep erti tampak pada tabel 3.
Di dalam tabel tersebut te rlih a t suatu
spreading
biaya atau d is trib u s i biaya yang terbagi atas tempat-tempat biaya. Secara terp erin ci tempat-tempat biaya
diuagi
menjadi tempat biaya pembantu, tempat biaya umum,
tempat
biaya gudang, tempat biaya-'oiaya produksi dan te.npat oia ya penjualan. Untuk tempat oiaya penjualan in i sebenarnya
tidak termasuk dalam elemen biaya produksi dan
karenanya
biaya in i nantinya dibebankan sebagai biaya umum a dan ad
m in istrasi. Di dalam masing-masing tempat biaya
tersebut
d i atas terkecu ali tempat uiaya gudang dan penjualan, ter
bagi la g i menjadi sub tempat biaya, Tempat biaya pemoantu
t e r d ir i atas tempat biaya bangunan, s o s ia l, umum, bci*gkel
a ir , d i e s e l /l i s t r i k dan AC (a ir co n d itio n e r). Tempat bia­
ya umum terbagi atas dua bagian yaitu biaya menejer
biaya adm inistrasi dan keuangan. Tempat biaya produksi
dan
-
terbagi menjadi sepuluh sub tempat biaya yaitu biaya peng
awas produksi, maintenance produksi, blowing, carding,dr§
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
82
wing, speed, rin g , doubling, twisting dan winding.
Penjelasan dari masing-masing pengeluaran
biaya
yang dianggarkan tersebut, akan penulis jelaskan
sebagai
borikut :
Anggaran pemakaian solar untuk tahun 198V
sebesar Rp. 1.169.5^ 3,- yang akan terbagi
adalah
pengeluarannya
oleh bagian umum sebesar Rp. 5 -9 8 5 ,-; bagian d ie s e l / l i s ­
t r ik sejumlah Rp. 1 .1 6 8 .1 7 7 ,-; kemudian bagian AC dan ma­
intenance produksi masing-masing sebesar Rp. 50,-
dan
Rp. 718,Anggaran pengeluaran biaya premium
sebesar:
Rp. 1 0 .2 5 5 ,- yang terbagi pengeluarannya oleh bagian umum
sejumlah Rp. 8 .3 6 0 ,- bagian bengkel Rp. 8U ,-; d i e s e l / l i s tr ik sebesar Rp. 2 7 8 ,-; untuk AC Rp. 8 7 , -
sedangkan mai^
tenance produksi sejumlah R p.l.lU -6,Pengeluaran biaya pelumas yang direncanakan
sebe­
sar Rp. 3 2 .8 8 7 ,- Biaya ini akan didistribusikan ke bagian
umum sejumlah Rp. 660,- untuk bengkel Rp. Uo,- bagian die
sel /listrik akan dikeluarkan Rp. 27.120,- bagian AC sebg
sar Rp. 235,- dan terakhir bagian maintenance
sebesar
Rp. U.832,-
Rencana pengeluaran biaya bahan pembantu la in membutuhkan biaya sebesar Rp. 8 .1 3 ^ ,- yang t e r d ir i dari
pe­
ngeluaran untuk kebutuhan bengkel Rp. 1 .1 7 9 ,- untuk
a ir
Rp, U 8 l,- d i e s e l /l i s t r i k sebesar Rp. U o,- bagian AC sebe­
sar Rp. U.363 ,- maintenance produksi Rp. U88,- untuk b io -
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ro
00
co
ON
S
M
.H
H
<*y
-J
*
s!
_
i
o
h
m
«*
^)
I4
h
s«
d
w
3
s
a
yn
9
si
a
fi
a
l i L
U
a,
a
n
K
?*
a
«4
• 'i>
o-i tJ
T>
0
>-
PU
ft
1
•n
ffi
f{
£l
sa•t*J
U
w
-J
H O
1"'
s
I
a*
ft
i
*-»
M
•rt
i!
fd
on
ft
OJ
n
c\,
OJ
-J -
CM
CM
C\|
ON
r
c >
n
•
O n au
-4
ft
OJ
£
«
UN
r.
-4
o
<i
NC
IA
ft
Oa
I
j
i
l
i
!
i
i
i
I
I
i
•O ft «o
OJ
s s «
r»
in
I
I
.I
On
Os
-4
O
to
o
I I •«0o• I
i
i
ft
CM
i-
^
•
Q.
80
*-
•
a s -= ?
oj
.
i
.
I
ON
ft
«
o
On
-4
-4
On
IA
o
On
o
on
ON
t n
5
3
3
■P
5A
O'
T"
ft
ft
r
j.
Q
1
i n
1
O
1
•
•0
^
o
OJ
o
i
i
I
J
I
I
i
i
I
1
i
1
i
i
I
I
i
I
I
I
1 I 1 I
J
1 I
t
I
I
I I
I I
I i
I
I I I
I I
I I
&
a
&
6
I
I
i
I
I
i
-4
t
1
I l
i
I
I
1
I
i
i
J
i
I
I
1
l
to
1
1
1 l
c
t
•
r-l
,1
1^
i
i
I I
I I 1 I
l
1
4
•
i
I
4
•
I
I
1 t
•
’-
T
-4
ON
1 1 1 1
I
i
\Q
1
I
I
I
I I
l
I
1 I
* 1 1 1 1 1
to,
5
ft
O
co
(M
in
C
O
NO
O
•O
i l l
I
i
I
I
l
O
m
i
1
oj
O
I I
O
r*>
i l l
I
in
cr
0
i
I
1 I
I
I I
* 1 1
CM
IA
CV
ON
I
I I
1 1 I
J
• 1 1 1 I
i
i S l
J
1 1 1 I
I 1 1 1 1 I
I 1 1 I I I
* > ii
T-
>9
I
UN
I I
I I 1 1 I 1 a*
1 I 1 I
1
1 1 I
I
^Z t
1 I I
1
rr\
O
f>
o
•
r—
.
1
rOn
T~
o
il
CO
V)
•H
1*
0)
iH
Ct
•rl
I^
41
f
€
-P
o
H
•
4*
*1
i,
:\
i>
•
»
k-
•
»
d
u
\
oi t- \
f t <■) .*»
C)• in a*
r<in
T»
•H
V,
4J
a
i-i
a,
ft «o
m
*• »—
On
• • • o•
T~ f t in CO
o
CM
(\J
Oi
•rl
h
d
•
L
ii
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 I 1 I
\C
5
14
c
CP
1 I I
c
3
•
»
n
»
t c B
a
j
5
T
J
I
I
f~4
(U
^-1
I g
•
•
•
>>
>> b d
>»
r
•a I« Iw »h cqwQHWP-.&,psCL.CL,
I
PH n. iU
CO
eo
t
* I
i
l
ft
I I M I 1 I
t*I 1 I I 1 I U
> l
•
I I
»
I
» i
On
3 ^ in
•
o « o o r n m u o * o o
in oj o m vo -T «o Q. no
*■
fj
-P q
3 a
0
Q
03 •rl*?
6-i
•
to
3
d
Jh
O
d
• u
a 7]
H tu a*
I
i
I
*
J
I
1 1
i
J
♦ I
t*eo
O
a
CM
I
I
1 1 ’
I
1
On
* 1 * * ^
i
1 I
ft
» 1 * I
i
1
* 1 I I
i
I
I I
I
1
1
1
I
C
*£
1
I
*3.
I
I
I 1 1 1 I I
m
I 1 1 1 1 1 1 1 1 I
3
§
1
I 1 1 1 I 1 1 I 1 I I
—t
J
I
in x/^ in o o to Ci ft U'V
ft r- r- <3 in
n
in NP
o
« h-• T“•
• l/N in» NO L\ NP
p- r“ ft
-4" P' ft
ft
O) \n
3-
u
o
a
o
w
I
1
t
|
I
I
I
I
I
I
1
I
i
I
I
1
I
I
i
I
<
i
I
i
i
*
i
I I 1 1 t 1 1 I
i
I 1 I !
i
1 I 1 I
i
1 1 I 1 i
|
3 I *°
^ I » I
| °. *^ ^
3 &
r-
CO
I 1 1 C
« I
O
| I
I
I
i
OJ
»
on - 4
\r.
Si
_4 - 4
IA t >
«o
co.
t-?
1 1 1 1 *\C> 1 1
U\
1-
ft
w
«o
nh
co
r-
O
NO
ft
\Q
^
ft
ft
ft
t-
I
r*w -J- tJ 3- rn ON I
- -J
[■—
O
O O
ft
NO
CJn
r*\
O
*
o
| 1 1 I O
i
1 1 1 • 1 I W 1 1 1 I 1 1 1 I
OJ
m «o
ft
■
Q.
-if
t-
I
1 1 I I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I 1 1 1 1 I
t
•
♦
-j -d
r\ vr) o j
(•J
o
<\J
r+
PCVJ
Q
O
•
N
1 I S- I 1 I
to
o
4
CO
hOi
io
1 I
O
in
N-
rr•
co
NO
r•
T—
I
•o
ON
in
10
8 I
r~i
6)
•H
•r>
ft m h- - t m
- t Ui «o
ft ON
to r- T“
>*>
• •
• •
ON o O] 40 <30
O
N
C r- ft
rNO
•
l!
o
u
(D P< (U PI * i
DIDIK SISWANTORO
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
SKRIPSI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
& ( Lonjutftn
TQbel
'i
3
t-
C
X
)
5
ca
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8U
wing Rp* 15U,-; untuk bagian mesin ring sebesar R p,1.011
dan winding Rp. Ul8 , Jumlah biaya g a ji yang dianggarkan
berjumlah:
Rp. 608.195?- Biaya in i didistribu sikan ke bagian
umum
Rp. 6 6 .2 0 5 ,- ; bagian bengkel sebesar Rp. 1 U.96I,-;u n tu k
bagian d i e s e l /l i s t r i k sejumlah Rp. 3 3 * 3 1 9 bagian
Rp. lU .5 2 8 ,-; bagian adm inistrasi dan keuangan
AC
sebesar
Rp, 2 1 A 9 3 ,- 5 untuk g a ji bagian gudang Rp. 10.360,- peng
awas produksi Rp. 6 0 .3 0 7 ,-; bagian maintenance
produksi
sebesar Rp. 3 3 -3 9 6 ,-; bagian blowing Rp. 2 2 .9 7 ^ ,-; bagi­
an carding Rp. 1 5 .6 8 6 ,-; bagian mesin drawing R p.22.3^1,bagian speed Rp. 2 3 .6 0 7 ,-; untuk bagian ring Rp.1^0.361,bagian doubling Rp. 1 8 .2 8 0 ,-; twisting dan winding
ma­
sing-masing sebesar Rp. 10.88U,- dan Rp. 99**+935—
Anggaran biaya upah yang berjumlah Rp. 3 7 .7 3 5 ,- akan didistribu sik an untuk upah bagian umum
sebesar
Rp. 6 3 9 ,-; bagian d i e s e l /l i s t r i k Rp. 3 6 3 ,-; bagian penga
was produksi Rp. 1 .0 0 1 ,-; bagian maintenance
produksi
Rp. 3 *9^ 7,-; bagian drawing Rp. I.U0 8 , - ; bagian ring se­
besar Rp. 29.U95,- dan terakhir bagian winding
sebesar
Rp. 882 , '
1"
Biaya honorer yang direncanakan sebesar Rp. 1 .0 7 5 ,hanya dibebankan untuk bagian umum.
Biaya lembur yang diperkirakan sebesar Rp.3*575,akan terbagi untuk biaya lembur bagian umum Rp. 3 ^ 2 ,-;ba^
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
gian bengkel Rp. II1* , - ; bagian d i e s e l /l i s t r i k Rp. 2 0 0 ,-;
bagian AC Rp. 9 $ )-; bagian adm inistrasi keuangan Rp.200,bagian gudang Rp. 6 7 ,-; biaya pengawas produksi Rp. 3 6 1 ,bagian maintenance produksi Rp. 198?-; bagian blowing se­
besar Rp. 1 3 0 ,-; bagian carding Rp. 9 0 ,- ; bagian
drawing
Rp* 9 5 )-; speed Rp. l U l ,- ; ring Rp. 8 3 ^ ,-; doubling sebe­
sar Rp. 9 0 ,- ; dan bagian tw isting dan winding masing -masing sebesar Rp. 7 6 ,- dan Rp. 539?Untuk anggaran pengeluaran biaya-biaya pengobatan
sebesar Rp. U 0.500,-; biaya transport Rp. 1 .6 5 0 ,-; perang
sang tahunan Rp. 4 9 .5 2 8 ,-; pakaian dinas Rp. 2 ^ .6 0 0 ,-; mg
kanan/minuraan Rp. 59*753?-; emolumen Rp. 3# 165?-5 cu ti se
besar Rp. 840,-p ; biaya pesangon sebesar Rp.4-.380,-;
biaya asuransi karyawan Rp. 4-1.4o8,~ seluruhnya
dan
menjadi
beban untuk tempat biaya pembantu bagian s o s ia l, dan
d i-
tambah biaya karyawan la in sebesar Rp. 8 60 ,Anggaran oiaya persediaan sejumlah Rp. 11.069,-ada
lah dioebankan untuk tempat biaya gudang.
Anggaran biaya umum berkala yang merupakan
beban
bagi bagian umum diperkirakan sebesar Rp. 12.166,Biaya pajak yang d ita k sir untuk bangunan
sebesar
Rp. 7*000,- sedangkan taksiran pajak yang menjadi
beban
bagian umum sebesar Rp. 353?- sehingga t o ta l anggaran pa­
jak sejumlah Rp. 7*353?Biaya umum in s id e n til akan menjadi tanggungan bagi
an umum sebesar Rp. 16.004-,-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
86
Biaya penyusutan emplaseraen yang dianggarKan sebe
sar Rp. 1.951 j- yaitu untuk penyusutan tanah lapang, halaman, r i o l - r i o l , pagar, ja la n -ja la n s e k e lilin g perusaha
an dan la in -la in yang merupakan beban bagi bagian bangun
an.
Biaya penyusutan bangunan yang d ita k sir
sebesar
Rp. 23*4-79,- yang menjadi beban bagi bangunan.
Anggaran biaya penyusutan in sta la si yang
t e r d ir i
dari in s ta la s i d i bagian umum Rp. 4-24-,- in s ta la s i
a ir
Rp. 1 .9 6 3 )-; in sta la si d i e s e l /l i s t r i k dan AC masing- masing sebesar Rp. 6.371*- dan Rp. 6 .2 5 5 ,- Sehingga
to ta l
penyusutan sebesar Rp. 15*013,Untuk penyusutan mesin pabrik yang t e r d ir i
dari
penyusutan mesin blowing Rp. 2 0 .4 6 8 ,-; mesin carding se­
besar Rp. 3 9 -0 8 7 ,-; mesin drawing Rp. 8 .4-51,-; mesin
speed Rp. 1 0 .8 5 6 ,-; mesin ring Rp. 9 1 .7 1 2 ,-; mesin
dou­
b lin g Rp. 2.4-31,-; mesin tw isting dan winding masing-ma­
sing sebesar Rp. 4*.578,- dan Rp. 30.4-15,- Total penyusut
an mesin pabrik sebesar Rp. 208.018,Penyusutan mesin d ie s e l pembangkit tenaga
lis tr ik
dianggarkan sebesar Rp. 15.031,Penyusutan mesin bengkel d ita k sir sebesar Rp.502,dan juga penyusutan kendaraan sebesar Rp. 2 .9 2 5 )-
yang
masing-masing dibebankan untuk bagian bengkel dan
bagian
gudang.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
87
Penyusutan inventaris yang masing-masing untuk in
ventaris bagian umum Rp. 1 .02 3 ,- dan inventaris mainte nance produksi sebesar Rp. 2 .9 2 ? ,- Sehingga t o t a l
penyu
sutan Bp. 3.04-1, ~
Penyusutan immaterial yang dibebankan kepada mana
je r sebesar Rp. 385,Untuk biaya pemeliharaan emplasemen dan pemeliha­
raan bangunan masing-masing sebesar Rp. 6 .1 0 3 ,- dan
Rp* 6 .3 7 8 ,- yang kesemuanya menjadi beban bagi bagian ba1
ngunan.
Biaya pemeliharaan in sta la s i yang t e r d ir i dari ifl
s ta la s i untuk bagian umum sebesar Rp. 7 0 3 ,-;
in s ta la s i
a ir Rp. 4-18,-; in s ta la s i d i e s e l /l i s t r i k Rp. 15 . 897 , - dan
AC Rp. 12.2 7 7,- Total biaya in i sebesar Rp. 29.295*Anggaran biaya pemeliharaan mesin produksi
yang
te r d ir i dari mesin blowing sebesar Rp. 25*984-,-; mesin carding Rp. 6 0 .3 6 3 ,-; mesin drawing Rp. 3 * 3 8 ?,-;
mesin
speed Rp. 7 *97 0,-; mesin ring sebesar Rp.6l . i 36 , - ; mesin
doubling Rp. 5*737,-; mesin twisting dan mesin winding masing-masing sejumlah Rp. 6.4-54-,- dan Rp. 24-.24-6,Biaya pemeliharaan mesin d ie s e l yang menjadi
be­
ban bagian d i e s e l /l i s t r i k sebesar Rp. 40.4-25)Biaya pemeliharaan mesin bengkel yang d ita k sir se
oesar Rp. 8 25 ,- yang menjadi beban bagian bengkel.
Biaya pemeliharaan kendaraan yang menjadi beban -
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
88
bagian umum sebesar Rp, k . 5935- Sedangkan biaya pemeliha­
raan inventaris untuk bagian umum sejumlah Rp, 1.223,-dan
bagian maintenance produksi Rp. 2 .UlU,- Sehingga to ta l b i
aya pemeliharaan inventaris berjumlah Rp. 3*637,Biaya asuransi kebakaran bangunan yang menjadi be­
ban bagian bangunan sebesar Rp. 526,Sedangkan biaya asuransi untuk kebakaran in s ta la s i
yang dalam hal in i t e r d ir i dari in sta la s i d ie s e l/ l i s t r i k
dan AC masing-masing sebesar Rp. 55?- dan Rp. 50,Biaya asuransi kebakaran mesin, yaitu untuk
bengkel sebesar Rp. 1 5 )-; mesin d ie s e l Rp. 833 ?-5
mesin
mesin
blowing Rp. 502,- mesin carding Rp. 1 .1 6 5 ,-; mesin
dra­
wing Rp. 6 6 ,-; mesin speed sebesar Rp. 1 5 ^ ,-; mesin
ring
Rp. 1 .1 8 0 ,-; mesin doubling Rp. I l l , - ; twisting dan
win­
ding masing-masing sebesar Rp. 1255- dan Rp. HU5,Biaya asuransi kebakaran inventaris bagi maintenaji
ce produksi dianggarkan sebesar Rp. 9 0 ,Sedangkan biaya penjualan yang berjumlah R p .l5 0 0 ,d i s in i tidak termasuk elemen biaya produksi melainkan
menjadi elemen tersen d iri sebagai biaya penjualan
-
yang
nantinya dibebankan terhadap masing-masing produk ja d i me
la lu i tarip yang diperhitungkan atas jumlah bal (#)
yang
diproduksi bagi tia p -tia p jen is produk tersebut.
Untuk memperjelas keterangan tersebut d i atas, dapat juga d ilih a t di dalam tabel 7 yang merupakan pey in cian dari sebagian pos-pos d i dalam spreading biaya.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
89
U.3. Pembebanan Biaya Tak Langsung pabrik.
Setelah penjelasan secara terp erin ci tentang pemakaian atau pengeluaran yang dianggarkan dari biaya
tak
langsung pabrik, maka pada kesempatan in i penulis
akan
memberikan penjelasan mengenai pembebanan biaya
produksi
tak langsung pabrik atau biaya overhead pabrik
terha -
dap produk.
S eperti te r lih a t d i dalam tabel 8, y aitu
dalam
spreading biaya tak langsung pabrik, d i sana tampak bahwa
sesudah semua biaya tak langsung pabrik yang
dianggarkan
did istrib u sik a n dan dialokasikan maka sebagai h asil akhir
biaya tak langsung pabrik untuk departemen produksi
akan
bertambah sesuai dengan jumlah alokasi biaya yang d it e r ima dari seluruh departemen pemoantu yang ada.
Departemen
produksi yang dimaksud d i s in i adalah departemen
Blowing
Carding, Drawing, Speed, Ring, Doubling, twisting dan Win
ding. Dalam tabel tersebut te r lin a t pula, bahwa biaya tak
langsung masing-masing departemen produksi setelah meneri
ma a lok asi biaya dari departemen pembantu adalah
sebagai
berikut (dalam ribuan rupiah)
blowing
s
untuk departemen
sebesar Rp. 1^7 . 131,-5 departemen Carding Rp. 2*+7.*+59,departemen Drawing Rp. 119*136,-; departemen Speed
;
sebe­
sar Rp. 137-107,-; departemen Ring Rp. lA 5 5 .5 ll» - J depar
temen doubling Rp. 9 1 -8 8 0 ,-; departemen Twisting sebesar:
Rp. 137*252,- dan departemen Winding Rp. 375.809,-
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
90
Pembebanan biaya tak langsung pabrik ke dalam pro­
duk yang te rja d i d i Patal Grati dilakukan dengan menggunfi
kan tarip biaya tak langsung pabrik per d elivery
hours
(DH). Untuk selanjutnya tarip in i dikalikan dengan jumlah
DH per produk yang dihasilkan untuk tia p -tia p
departemen
produksi. Sehingga akhirnya akan dapat diketahui biaya
-
proses per bal untuk tia p -tia p produk ja d i yang d ih a s il kan#
Sebelum dilakukan perhitungan tarip biaya tak lang
sung pabrik dari masing-masing departemen produksi terse­
but, maka deliv ery hours terpakai dari tia p -tia p departe­
men produksi harus diperbitungkan leb ih dahulu. Untuk in i
penulis menyajikan h a sil perhitungan akhir DH terpakai se
lama setahun sebagai berikut j departemen Blowing sebesar
17.281 DH; departemen Carding sebesar 706.031 DH; departe
men Drawing 38 U.936 DH; departemen Speed 7-OlU.oUl DH; de
partemen Ring 302.906.016 DH; departemen Doubling sebesar
3.663.512 DH; departemen Twisting 39.275.76U DH; dan
de-
par temen Winding 8.126.279 DH.
Sesudah jumlah DH diketahui, maka perhitungan
ta­
rip per DH untuk masing-masing departemen produksi adalan
sebagai berikut ;
- Departemen Blowing Rp.8.51U.03275 (Rp.IU7 . 131.000,-
:
17.281 DH ).
Rp.2U7 A 59.OOC,- Departemen Drawing Rp.309,U9560U (-------------------------- )
706.031 DH
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
91
Rp. 119.136.000,Departemen Drawing Rp.309?U9560l+ (---------------------------- )
38U.936 DH
Departemen Speed
Departemen Ring
Rp.19?5^5833
Rp.137-107.000,(---------------------------- )
7.01U.0U1 DH
Rp. U,805157
Rp.l.U55*5ll.OOO
(.... ........................... )
302.906.016 DH
Rp. 91.880.000,Departeraen Doubling R p.25)079760 (---------------------------- )
39.275-76U DH
Departemen Winding Rp. U6,2l+6136
Rp.375.809.000,(---------------------------- )
8.126.279 DH
Untuk membebankan biaya tak langsung pabrik ke da­
lam produk, maka tarip per DH yang ditentukan di muka ter
soout nantinya dikalikan dengan jumlah DH yang sesungguhnya te r ja d i untuk menghasilkan per bal per jen is
produk
untuk tia p -tia p departemen produksi. Untuk itulah penulis
akan menyajikan tabel 9 dan 10 yang menggambarkan pemakai
an Da sesunggubnya secara t o t a l dan perhitungan biaya tak
langsung tia p -tia p jen is produk.
Biaya tak langsung untuk tiap jen is pr6duksi yang
telan
diperhitungkan tersebut nantinya dibebani la g i dengan bia
ya penjualan. Biaya penjualan tersebut dibebankan
tia p -tia p jen is produk dengan memperhitungkan tarip
kepada
per
bal ($) untuk jumlah masing-masing jen is produk ja d i yang
yang dihasilkan.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
92
Perhitungan biaya penjualan yang dibebankan kepada produk adalah sebagai berikut :
- 1 's TR
= Rp. 19.263,68 (Rp. 1.500.000 x
187,166 0
---------- )
1U . 57U 3
- 16's TR
= Rp.lU 7 .900,35(1.500.000
1.U37 t>
---------------- )
lU. 57U t
x
91,666
-
20 's
RY
= Rp.
9*U3U,5U (Rp. 1.500 .000 x---------- )
1U. 57U
2289,935
- 20's TR
= Rp. 235.686,98
(Rp. 1.500.000 x --------- )
lU. 57U t
-
30 's
TR
= Rp.29.0UU,05
(Rp.l. 500.000 x
282,192 t
--------lU. 57U f,
)
5U67,365
- UO's TR
= Rp.562.717,60 (Rp.l.500.000 x
---------- )
lU. 57U %
- U 0/2 RY
= Rp.3U.067,5l
(Rp. 1. 500. COO x
--------- )
lU. 57U JS
- U 0/2 TR
= Rp.
(Rp.l. 500.000 x
1,337 ^
lU. 57U
- U5's TR =
137 .608 ,05
3311
^
Rp.U62.9U7,65 (Rp.l. 500 .000 x ‘+,>t98 ^ ____ j
lU. 57U t
Demikianlan h a sil pemitungan pembebanan biaya perj
jualan itepada masing-masing jen is proauk ja d i yang menggij
uakan ta rip dengan berdasarkan pada jumlah produksi
yang
yang dianggarkan sebesar Ik, 57*+$.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
SKRIPSI
u
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
vO
-o
•
o
U> LO
Co VO
C»
ON
^3
s Interim per'isar.aan
DIDIK SISWANTORO
K
£
a
y*
ON O'
s*
ro
«+
UX
CO ON
on s i
h*
H
V
n
•
•
■s]
03
O
S)
JH .
ON
ro
ON
sS
o
•4
ON
CO
•
Lo
H
Lo
O
8
£
u>
iu
(V)
»
ro
Lo
s#
•
VA
v0
H
SI
o
o
•
vn
i\)
H
XT
u»
O
Vj\
-o
o
CD
u>
VO
^F
On
vO
O
U>
LO
SI
lo
ro
-F
£
H
•
ON
00
ON
ro
00
vO
•
l\)
VJX
vO
H
o
ux
*F
ON
u>
vj
ON
S*
vO
Lo
LO
L»J
H
•
Lo
N3
yi
ro
H
H
r
VO
■sD
ro
ON
VJ\ U>
ro
OJ
ON
vO
o
S]
H
v\
O
ON
H
vO
#
£
vn
L*J
u>
NO -s3 ■F
On
nj ro
O'
o ON £
v\
H
VJI
ON
£
co ro
vb
-F
vO O
vO
-si
ON
s?
VO
vO
u>
vn
•
U> VJ\
g
ON
ro
vO
-F
03
'O
-F vO
NJX
00
ro
-F
00
VJ\
ON
ro
CO
NJX
H
fo
5
ro
00
h
U)
vO
O
00
VJl
H
•
Lo
•F
H
VI
VJX
ON
ro
ho
•
o
VJI
O
•
ON
H
ON
#
-F
SI
H
-F *.SI
00
H
•s
00
Lo
o
O'
f\3
•
H
NJX
ro
NJX
ro
vO
vO
vO
vO
vO
•
o
O
O
s>
LO
vO
H
-0
H
vO
00
O
CS
IU
on
no
ON
5
o
IV)
S]
i
•
.O
•>3
VO
Lo
CD
-F
•
CD
SJ
o
H
UJ
fV)
H
vn
ti
H
cn
H*
>H
->1
m
CD
<D
&
03
S'
crq
H*
P
04
£H
P.
&
C
H*
cr)
H
0
00
OP
H*
03
C+
■ff
(F7
si
>0
-F
CD ro
00
S)
VA
«*
lo
n\
Lo
s»
H
Lo
•
v£>
-F
VO
"■O
00
H
O
H
•
O'
H
ON
01
H
»
OJ
VJ\
fO
ON
ro
O
to
CO
S]
o
H
ro
NO
ON
SJ vji H
-F O sN
#JX vn
£
ro
■F
VO
00
SI
-F
VO
W
-r
-F
•
vO
-F
•
03
£
LO
o
-<3
vn
sM
S]
•
-F
vn
vO
on
ro
ON vj\
vO
U>
S3
•
vO
IV>
VJ\ U>
bco
¥
S '
•
■<1
ON
co
s*
ro
o
•sj
H
t
O
vO
H
s*
00
VO
Lo
LO
o
vn
Lo
U;
LO
ro
•
H
3
(V
o
D
o
C
c
>-*
Lo
CO
vO
vj
ON
ro
*
ro
s
vn no
ro
ro
-r
lo
H
H
s*
vO
vO
(\3
W
ro
o
l\>
o
00
fO
OJ
ON
•
vo
ro
co
•
o
o
Lo
ro
oh 1
•F
H
ON
ro
ro
•F
o
o
-F
VJ\
-o
VJI
CO
•
ro
CO
*sJ
*<1
VO
N]
00
vn
VJI
vO
ON
'OX
H
•
vO
u>
H
O
•
vO
ro
+-
•
H
H
LO
00
ON
ON
on
ro
VJX
H
s*
ON
•
w
UO to
NJX O
w
w
h3 H3
9
■
o
00 ¥00
£
03
ro
•f
•
00
H
Lo
On
•
O
H
ro
-r
H
O
VO
VJ\
On
H
LO
vn
ON
■k*
ro
H
H
vO
«
vO
ON
*<]
ux
O
lo
-f
CD
vO
a
iu
o
£
ro
-o
vO
vD
•
LO
•
00
S'
ON
•
CO
ON
-F
>*
■V]
H
to
VJX
lo
ON
o
VJ
o
vn
ON
co
s»
vO
vn
H
•
ON
CO
»
ro
LO VJ\
vO
Ci vn
ber
ON
ON
00
CO
•
M
ca
W
M
NJX
S
vO
vO
W
f
&
H
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
D
C!
P
p
•H
vO h
vO cd
\D EH
•
H
On
to
o
CM
•
cors P,
(X
O.
51
rH
co
m
\0
rH
r~1 rH vO co CO
o#» VO CMUN NO
CN rn CMUN o
UN ON J* UN
CV o O rH o i
• • • • •
m ON IN NO H
CM00 CMVO !N
ON rn vO VO [N
•
•
rH
rn
UN
CM
•s
1 CM
v
O
CM
•
00
CM
UN
«
rH
CO
ON
rH
CO
ON
1 rH
•
IN
00
r*
00
00
CO
•
1 CM
rn
rn
rH
JrH
r«
ON
CM
N
•
rn
NO
CM
CM
CN
1 r*
rn
UN
J*•
vO
ON
H
•
H
ON
Ov
vO
IN rH UN IN rn•s ■
1 1 CM
c*
ON
CN
JO
J- rH H«K CM CM
3
ON
co rn NO
CN
O
•
o vO CMCO •
rH ON O
on
rn
rn CM5 CO
rn CN
CM
UN UN
O
N
H VO IN
r> O rn#« rH
W
\ i
(N rn rH CM ON
rH UN CM CN On
rH
CM
• • 00• CM
• J*•
m J± J t IN rH
(N 00 m 't UN
00 J - rH
J• • • * •
rH ON o IN
rH CM
rH J
irv rn rn On
CM IN rn lf\ op
W ONco On CM
w%
P ON CMvO rH vO
ON UN CN o 00
vO H N UN VO
rH • • • •
CM H J21
NO m
U
N
co
ON
v
ft V
ft U
n
U
>u
oo 00 vO
5
T* #»
rH
ro Cs.
rg J- A UN
vO
• vO Ci\ Jrf- UN
VO
•
• • •
H
ft
o rH UN
os H U
rn N rn UN
CN
CO CN NO J*
CO
•
•
•
H CM
m
H
IJ
PS
En
CO
rH
tc
P
o rn
o
rn ON O rn
*
CM
Hrs Csr*
CM
UN oo rs CM'•'.M
rH JOn
CM co 5
NO
IN
O-
r*
s
o
m
bO bo
to hn bD
Cl CJ bO
•H •H ri
a
H
*H
a a •H T3
0 w ,Q CO rd
> *0
ttj 0 fl 0 •H i~i
0
•H
Pi ■rl
CO cc S £
H 3
to o
CM CM o ON m NO rH vO
IfN vO rH CMJ± co*%VO
•s IN
«N
r>
#«
ON [N
iH o UN VO UN
S
ON rn 5 o co rn rH O
\TN UN CO o CN o Jr CO
ON
• • • • • • « • •
ft H o CMIN o VO rn rn
CM
on tf rn On CM CMCO UN co rH
vO On On NO ON rH
o rn
ON
• • • • • • • •
•
Us
Its
CM CO rH
CM
A CN 3
rH
s
CM 1 3
•
rH
O
Os J* rn IN vO CMvO
IT\ O
rn irv Cn. IN
H s CO rH » UN a
rvj rn UN UN UN ONJ- vO
ON
O [N ONJT
On
rn
H
P. o N$ J- £ r* oo*> O JT• CM
•
•H C
ON_± UN rn
XI
J* o ON rH
rH UN o
CM
6-» 3 U
Eh N m m
•
to
0)
00
0)
O
u
p.
m +
C
^ UN on
o
CO U\ rH
N
CM
a}
rn VO U
co
rn
CM CM CM
vO vO £N c^. CO
►
*
r* #> r*
m* •
cd
O. CM CM o o
•H
W vO o
NO lr\
IN vO UN o CO
ffl
CN
P co O OO m• m on• CM
• •
• • •
•
CO VO vO ONco ON
pH UN
ON On UN
H rn VO
rn4 CM
IN
A
V * # A
CN. O CM CM00
CM
c
<D
El
0)
-P
FH
cd
ft
<D
P
ONJon UN
rH JUN pf)
on
• -j"•
UN ON
o
ON
«
CO
UN
JIN
rH
rn•
UN
rn
o•
VO
rH
rH
rn
ON
•>
UN
CO
CN.
•
H
ON
•
CO
p
cd
rH
a
X5
VO
CO
«s
UN
CM
C«^
UN
-±
rn
•
JIN
NO
oL l
UN
CM
*N
o
rn
IN
•
rH
CM
o•
ON
o UN
rH
r' rn
CN o
rH o
J-• ON
•
IN IN
CO J±
00• rH
UN
rH
rH
00
fc vO
r<
vO m
vO
CM
« •
CMCO
O
o
•
ON
a
vO o
rH CN
#* tfS
IN 00
rH o
O CN
• «
vO ON
O on
IN vO
• •
CM rH
CN
vO
CN
••
r~i
to
M
3
w
tip
H
rH
M
aj d
•P rH
cd
£? •1-3
>>
cd r*i
•rH 0
pq Oi
H cd
>»
■P <d
o
w ♦H
EH CP
ii1
a
(i
ii
CO
ii
rH rH
on vO
ii
• rH vO 5 CN «s
*
*
II
P FN
on
ON
ffi 00 o rH
m
v
O
v
O
IN
O
O
II rH
ON CM
•
CO
• • » on
•o
II m
J Os UN
CM IN r—
ii m
ii
CN CN CO vO H
ii ii
s •
rn• ♦ rn• O•
ii
CM
II >H
rn vO rn J r J~
II
II
II CM
CN
Vl
Jr C
11\
J* co IN CN O
m UN J ” CN UN
1!!3
1
H 3- 00 «s o
*•> 00 IN
il
p r*
II
VO CMJ* on Os
II
ON
CM CM rH
II
on 3 On Jh IN
CO o UN IN
II
H rH CMCO
ki
II
rH CM
II .
H
o
IN
II
CM Ors vO
rn
r**
II
Os CN UN
J!!*i
o 5 rH on UN
II UN
ON vO vO oo IN
• • • • •
II VO
rH rn
ii m • o O
ii •**
o IN H NO J •
II IN £1 H J-• H UN CO
• • •
•
Us
UN rH H
II^
UN rn
II UN
ON J- UN CO
II
UN
>1 11
II
o
VO
!!g
II
CO
UN
vO r>
II CO
C
N
UN
CN3
O Os U
N
CN CM
#* CM rn on
i!5
II
H m co vO •
M
II
c^ 00 vO as IN
II
IN ON CO
a J-• VO
• • •o
II
II
vO vO XTN IN ♦
it
NO ■£ rn rH
IiIi
CM rH vO CM
II
CM rH
II £0
IIoo
II CO
o vO ON UN as
on
uO
•NvO tH
r* CM
rs
r>» (N
II *
II o
J ’ IN on UN IN
• o O rn CMUN
II H
II
p UN UN UN rn J r
II II Oh ■ • « • •
II
rH rH CMJ r CO
H£
c^.
O Us CO ON 00
II Ih
rH rH
II
II CO
II II
on
II UN
CM O o US CM
ii m X CM CN IN IN UN
it
ON CMvO OO «>
N
n
n r. #s #\ r> U
ii
rH CMvO Us H
ii
H on vO CM00
•
ii
j* CMCO
• CM
u
J r CO
H
ii
ii
ii
ii
CN UNCO ONr— O
U
N
lr
J* Hcc
rs « r» rH
#v
O mc\ J r Cn CM
ON H c\ vOvO m
CMUnco vo a CN
• •« •< •
UN
O
N
O
C
O
J
‘
J
J m (N<\ O cr
CN UNU' CM K•
?
•
•
•
•
m
O CNJ- rn
rH H
ON ON
«
O'
j
o
•
rH
CM
U>
•
(V*
CO
ON Osr»"
o lr\U>
IN vO
•>O•
ONIN
HO
i
J * USOn
• ••
CO OIN
ona>
Sr o
UN
ONO' ON
CO rnvO
•s • as«s
1J -• O (N IN
rr ONrH
rr V
O
•IN
• •
OCM OS
1<r vC
MvO
OnU>
CO
• • 3•
CM as
O
vO 00
Os
rH ON On
I
t
CM
lr>
vO
•
O'
U'
rH
•
vO
H (NUN CM
CO
ro
0*0
♦
S
«
r
r>
CM
CO
CM
CO
oo J ' o J • •t •
o INO' VO
CN J ■CM CN
s
O UN U•
• •
vO
CO
O
I CN
#
O
O'
ro
•
vO
•Hi
5
5
1
o ONO' 00
rH CMCMUs
• rs « «s
1
O 00 co vO
vO COor CM
CO H O CM
* •• •
J ’ mtH J N O
CO O
CM Us UN
•
_|•
rn
rH
\
on on on jt UN
CN CN J
o ON U
N m vO
w ITS CO
•N
#» rs
Q rn rH ONj - J ' i
on Os UN ON UN
on O• • O•n CO
•
CM CNJ* vO
H
CM
3 UN
J*
CN
v
O
J
0
1CO
on
lr
•
UN
CM
00
CM ONCO Cs.
CM ONO' Os
• «s # r>
OvO o•
1 |JvO mco
»H
O•
' HvO CO
•• •
CN CNUN CM
o vOcr O
rH
*CM o
•J •
•
CO CM CM
rr CM CM
CM CM
rs
rp CNOs
co rH J- CMvO
UN H o
« o
♦
On m
MUN I
P rnrs *> rs C
J* vO ON o
o o H rn VO
IN o NO • •
CM ON O rH Os
ON us UN rH
CO
CM UN vO
CN
\rs
CM CM
r»
c* CM3 rs rs
CM vO rn
UN o- IN rH
on rn us rH CN
• « • • •N •
P vO o UN rH UN
IN o vO J* o
O CN vO vO CM
• • • • •
N vO Jon J* U
CM on rH rH ON
n
VO IN UN Os CO
J*•s rH
!! »
r*> o J r*> CM
r« i
Us UN UN CN CN
II CM
UN CM o IN J r
11 ON
il rH
M
J r rH CN us C
ii *•> • • • • • •
II CM p ONCO 00 CO CM
II CO « rn rn o rn UN
II CM
00 CM on vO CN
• • • • •
II
CMJ* CM CM rH
II II
II
CM
!!g
II
iij! w
ii ~
II o
ii m
ii
ii
ii
ii
u
;i
ii
n
ii
ii
ii
ii
ii
n
ii
n
!!*
11Us
ii m
II ON
ti
il ON
II00
il CM
■
I *
I1Ii CM
II
II II
II
ii a;
n iR
ii
.1 CO
11 o
II CM
II
Wi
Us
J-
IN
m
rn
C\|
\
P
r* r*
CNJO tN
vOOmH q
vOsOr-tGOvO
^
COO mCNrH
J-J-
C\t\f\j- CJNlTN
• * • ♦ »
C\JC\JCMQ rn
0 0 O N C n v O fT) I
mosH j* j• ■• • •
UNvOlNrHtN
Us
J - csra d - o
o
-00 C'wlfN CM
m CMvOON
r> « #s
<’yl rnc\
UNOJ- &
CJ|CO0sO• •
a cmrn
mvo
DsJ*
• •
OUn >0
J- It s lr\
Hco 00
00
O OnCMOn
G
UnUsvooo
o rn u sH rn
CM
X
p
\
r>
•
ONOMNITSVO
0>
rCOv£)VTNO.
r a i OVd* CM
CM • • • • I i •
COONONCOCVJ
O'
ITS rH h H o
00
H
CMHHvO
•
• *
CMUN
rn
J\lT' J*
J " J * vO J* U n co NO CM C
J- m oo on o m J* m 0.0
00.
r* v «<
UNrHtfSNOVOUSC*\.t cooo vO
M
J~ COO H J-J- O O H O C
CM
J UNcO(NON^h CONOif*
Pi vO
• • • • •
* • • • •
JNr*l
m c o i n cm h o m m H IN ON
oo o^j-j- o n h o c
o
Un o H N t s j - Us CMUNiH CN
ro
m m H cm m m o o o vo
rHCMHHj*j-\Dr—
I CM CM
m on
NO
vO 00 O
CMrH COJ - C^CMnOOO
J ' J ' t N O J ’ UN •'CM
j
CM On H ^ *nO vO
+> *
#*CM CNCO
USCM tN O C O Q \ D IN
ONO H r n J - ONrn^D
Unono 0\3* O HU>
rHUN\DH C
MmmUN
nX)rO^NONNISO
CM
\ 0 ON r l H a i
Cj
(J
DIDIK SISWANTORO
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
SKRIPSI
P^ru sa
Sunber; Intern
BENT ETC
TAK LANGSUNG DA
N -BPERPUSTAKAAN
IAYA PENJU
ALAN PAIRLANGGA
ER JENIS
ADLN
UNIVERSITAS
Tahun : ...
PERHITTJNGAK BIAYA
10
TABEL
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
95
Dengan diketemukannya biaya tak langsung secara to
t a l untuk tiap jen is produk, maka harga pokok
produk da-
pat dihitung. Perhitungan harga pokok produk in i akan d ilakukan dengan cara menjumlahkan biaya langsung yang ter­
d i r i dari biaya bahan baku langsung dan biaya bahan lang­
sung lainnya dengan biaya tak langsung pabrik secara
t a l per tahun ditambah la g i dengan biaya penjualan
to­
yang
dibebankan untuk tiap je n is produk ja d i, Untuk menghitung
harga pokok produk per b a l, maka harga pokok to ta l
untuk
per je n is produk dibagi dengan jumlah produk yang d ih a s il
kan setahun untuk masing-masing jen is produk.
Di dalam tinjauan in i , penulis
tidak
menjelaskan
tentang pembebanan biaya bahan baku langsung dan didya b^
han langsung lainnya, karena menurut
penulis
pembebanan
biaya-biaya tersebut terhadap produk sudah benar. Sehing­
ga
penulis lebih menitik beratkan pada metode
pembetjan-
an f u l l costing untuk biaya tak langsung pabrik saja yang
d i dalamnya sudah termasuk biaya tenaga kerja bagian pro­
duksi*
Perincian perhitungan harga pokok produk per
bal
(?) per jen is produk ja d i, sep erti tampak pada tabel 11.
Sebagai contoh untuk perhitungan harga pokok per bal pro­
duk je n is l ' s TR : Harga pokok per J8 setahun l*s TR
=
Rp. 1*6.653.139,05
Rp. 2^9.260,76 ( ------------------------------) .
187,166 t
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
96
Demikian pula halnya dengan perhitungan harga pokok
produk untuk je n is -je n is lainnya, dihitung dengan cara
yang serupa.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
SKRIPSI
o
Sumber; Intern
i
:
!
•r
O
N
rv>
vO
-r
SI
On
ON
NO
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
va
VA
\0
ON
ON
-r
•r
•
o
(O
•
to
NO
1
s*
«r
to
oo
ro
to
vO
NO
%*
00
00
H
•
H
•
VA
v0
to
CD
CO
o
to
NJl
VJL
vO
*
NO
•
to
On
VO
O
ro
ON
•
VO
•
vO
NO
ro
O
O
vO
O
to
vn
H
•
ro
NO
•
bt
t5Sl
H
•
\0
o
00
00
O
H
ON
NJl
U>
s*
£
VA
CO
co
vn
oo
co
vO \0
o
o
00
fO
to
O
-r
vO
£
-T
o
vO
SJ
VA
H
O
•
vO
H
ON
VA
tO
ON
tO
CO
03
S
s«
€
S#-
H
¥
fO
>0
nO
ND
O
s»
00
s*
^3
H
to
S3
•
£
•
ro
ro
ro
■<]
H
ro
•
*n3
00
•
o
00
to
g
tsL
VA
• r
to
•
£
VA
-r
>0
•
ro
vO
to
ro
•
to
00
H
VA
•
vO
vO
tSL
ro
to
v0
fO
v»
H
vO
NO
ro
oo
IO
tJ
rf
ro
00
to
ti
«•
O
•
1
to
vn
to
vO
H
SJ
-r
oo
00
H
H
vn
H
o
N*
to
ON
to
VA
S]
ON
ON
o
(O
•
¥
•
o
vO
•
to
o
00
CO
OO H
•
•
to
•
c;
5 c+
fQ £13
pr
co p
d
ra
C P
H td
c4 g
7
H
to
OJ
hJ» I T
H*
to
(D
D
"0
hi
o cn
a4 rj
J
ro
H-s
c+
Q
o
•
to
fD H*
(K
d
to
OQ
P
w
h*
V>
VJ
W
H*
VA
O u>
S]
to
u
•
•
ta
CO H
ON
ON
H
¥ H
00
SJ SI
to
to
H
to
H
H3
to to
ti
t
•
a
to
vO
o
VA
•
00
H
■ r
■ r
N3
•
vn
VA
O'
to
ro
•
U>
tsl
Os
On
ON
vO
H
Hj
W
to
H
•
ON
♦
On
SJ
*r
s#
S]
03
H1
to
SI
s*
00
NO
t
-r
VA
O
H
•
H O
u>
«r
•
•o
H SJ
VA 00
SJ
O
•
•N
00 VA
o to
ON O
sa
S] ■r
•r
ro
-r
■r
•H
ro
ON
IO
•
to
4^
ro
%4
to
-T
do
U>
•
vn
00
00
s#
£
ON
ro
to
•
■r
M
to
•
to
SJ
O
-r
VA
N*
>3
On
8
IO
ro
£
-r
•ON
ON
VA
to
«
H
to
NO
o
NJ\
to
•
W
P
H
*0
<D
O
w
o
a
*d
•
ro
h
,
to
to ui
o
ro LO
H <T>
►
NO va NO s j
N
O
*s3 -T 10
W
•
•
•
Ju.H* to
QN O SJ O o
v0 ro C P
On
t
o
d
f
CO
O
o on h
o\ p><<
to H 0) Q
CO NJ N] 00 £
On -r <4o
s#
!►
K
UJ
O VA
IO o nO
8 \D Nj\ 00 ¥
va h
va
-o
NO
H
00
s#
OO
>3
H
•
H
VA
•
O
00
•
H
H
T»
H
to
to
to
ti
to
w
*•
in
to
«•
to
o
M
01
to
VA
S
ro
•
ro vO
ro
S]
£
S’ H
H
O VA
■r On to •H V
i
•
»
•r •r to IO 00 H
00
vO
V.A
VA
CO
vO
•T
••T •
•
•
•
ON va ON H
H
to
to
to
S]
NO
s i NO NO .-F 00 O
o
CO
H o
ON
-r
va
H -r O H ON
S]
o
oo
•n:
o
to
S)
ro
to
H
ON
•
o
H
SJ
s»
to
o
»
00
o
•
-SO
a
va
ro
ON
•
VA
00
VA
1
*#
ro
-o
to
to
ON
NO
N#
00
00
si
o
ON
ro
bN
>0
ro
NO
H
>»
H
va
>0
ON
•
va
va
to
«
no
ON
S3
vO
•
ON
•
- r
•>o
VA
CO
o
•
to
•
H
t*
to
to
si
H
to
•
°
•
H
1 ^•
1 O'
1
t li
S3
si
o
CO
£
NO
SO
ro
to
K
ro
•
•
ro
to
■r
•
NA
ON
#
•
20
SJ
♦
20
d
£
\
00
•
c
\
NO
•
16
H3
(0
-r
VA
•
M
o
S5 S
H
H
6
w
H
H3
1-3 S H3
-s3
vO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
p eru sah aan .
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB
IV
PEMBAHASAN ATAS METODE PEMBEBANAN BIAYA
PRODUKSI TERHADAP PRODUK
S eperti telah penulis uraikan d i bab-bab yang la
lu , bahwa penentuan harga pokok produk yang benar ada lah sangat penting sehubungan dengan penentuan harga ju
a l barang ja di maupun untuk digunakan sebagai dasar pen ilaia n persediaan barang yang belum t e r ju a l. Untuk itu
lah maka metode pembebanan biaya yang digunakan sebagai
alat untuk menentukan harga pokok produk ja d i, juga men
ja d i perhati'an yang penting artinya.
Di dalam tinjauan tentang metode pembebanan bia­
ya produksi yang te r ja d i d i Patal Grati dapat disim pulkan bahv/a perusahaan tersebut telah membebankan seluruh
biaya yang t e r ja d i d i perusahaan tersebut, baik
yang
ada hubungannya maupun tidak ada hubungan dengan proses
produksi, terhadap produk yang dihasilkan.
Hal in i te r ja d i karena perusahaan tersebut menganut me­
tode pembebanan f u l l costin g ,
Dalam kondisi serta s if a t usaha dari perusahaantersebut, penulis tidak sependapat apabila seluruh b ia ­
ya yang te r ja d i d i perusahaan dibebankan kepada produk.
Sehingga menurut penulis, hal in i dapat mengakibatkan penentuan besamya harga pokok produk d in ila i te r la lu 98
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
99
t in g g i.
Oleh sebab itulah penulis bermaksud akan membahas
satu demi satu biay-biaya yang seharusnya dibebankan fcebagai biaya produksi, yang dalam hal in i adalah. unsur b i
aya tak langsung pabrik serta biaya-biaya yang tidak se­
harusnya dibebankan sebagai biaya produksi, melainkan se
bagai unsur biaya umum dan adm inistrasi keuangan
yang
b e rd ir i sen d iri dan terlepas sebagai elemen biaya produk
s i.
Pada tinjauan pemakaian biaya bahan pembantu,yang
dimaksudkan d i s in i adalah pemakaian biaya untuk so la r ,
premium dan pelumas penulis berkesimpulan bahwa
seluruh
biaya tersebut nantinya akan dibebankan sebagai biaya
-
produksi,
Penuli3 tidak sependapat dengan metode pembebanan
biaya yang digunakan oleh perusahaan tersebut
terutama
tentang biaya bahan pembantu tersebut d i a ta s. Menurut pendapat penulis tidak semua biaya tersebut dapat dibe bankan sebagai biaya produksi, melainkan ada salah
satu
diantaranya yang dapat dikategorikan sebagai biaya
umum
dan adm inistrasi keuangan, yaitu biaya premiun
sebesar
Rp. 8 .3 6 0 .0 0 0 ,-. Biaya in i adalah biaya yang dipakai untuk pembelian bahan bakar bagi kendaraan penumpang
un -
tuk bagian umum serta adm inistrasi keuangan. Biaya in i harus dipisahkan dari unsur biaya produksi karena
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
biaya
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IOC
tersebut tidak berhubungan erat dengan proses produksi*
Sehingga nantinya akan menjadi baban rugi laba atau men
ja di biaya periode. Meskipun demikian pemakaian biaya sola r dan pelumas yang menjadi beban bagian umum,
tetap
sebagai unsur dari biaya produksi karena penggunaannyaditujukan bagi kelancaran proses produksi, baik d i de partemen produksi maupun d i departemen pembantu produk­
s i se p e rti bengkel mumum, bagian d ie s e l/ l i s t r i k , AG maupun maintenance produksi.
Biaya P erson il :
Biaya p erson il in i t e r d ir i dari biaya g a ji karya
wan, upah honorarium, lembur, biaya pengobatan, tunjang
an tran sport, biaya perangsang tahunan, pakaian dinas ,
makanan/minum, enolumen (kenaikan g a j i ) , biaya c u t i, pe
sangon, biaya asuransi karyawan serta biaya karyawan la
innya, Penulis tidak sependapat jik a biaya-biaya terse­
but di atas dibebankan keseluruhan sebagai biaya produk
s i , karena ada sejumlah tertentu yang menjadi unsur
umum dan adm inistrasi keuangan sedangkan sebagian la in ­
nya merupakan un3ur biaya produksi. Jika biaya-biaya
-
in i digabungkan menjadi unsur biaya produksi keseluruh­
an, maka biaya produksi akan menjadi besar dan akhimya
mengakibatkan harga pokok produk d in ila i te r la lu tin g g i . Oleh karena itulah penulis berpendapat sebaiknya b i
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
101
aya-biaya in i dipisahkan menjadi dua k la s ifik a s i
"biaya
sep erti tersebut di a tas. Alasan kuat pemisahan in i ada
lah bahwa biaya biaya yang menjadi unsur biaya umum dan
adm inistrasi keuangan tidak mempunyai hubungan
yang
erat dengan proses produksi yang ada. Hal in i erat k a it
annjra dengan tugas dan wewenang masing-masing
bagian
sep erti te r lih a t dalam struktur organisasi perusahaan,
Dengan adanya pemisahan biaya in i, maka biaya
produksi
yang menjadi elemen harga pokok produk dapat diperhi
-
tungkan dengan sebenamya.
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut i
Biaya g a ji yang termasuk biaya umum dan adm inistrasi ke
uangan adalah sejumlah Rp, 8 7.698.000,- yang t e r d ir i da
r i g a ji bagian umum sebesar Rp. 66.205.000,- dan
biaya
g a ji bagian adm inistrasi keuangan Rp. 2 1 .4 9 3 .0 0 0 ,-.
Sedangkan biaya g a ji karyawan yang termasuk unsur biaya
produksi adalah biaya g a ji bagian blowing sejumlah
Rp. 22*974.000,-; bagian Carding Rp. 1 5 .6 8 6 .0 0 0 ,-; bagi
an Drawing Rp. 22.341.000,-jbagian Speed Rp.23.607.000,bagian Ring sebesar Rp. 140.361.000,-; bagian doublingRp. 1 .8 2 8 .0 0 0 ,-; bagian Twisting Rp. 1 0 .3 8 4 .0 0 0 ,-; bagi
an Winding Rp. 9 9 .4 9 3 .0 0 0 ,-; bagian Maintenance produk­
s i Rp. 60.307.000,- ; bagian Bengkel Rp, 14.961.000,- ;
bagian d i e s e l /l i s t r i k Rp. 33,319.000,- serta bagian
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
AC
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
102
yang berjumlah Rp. 1 4 .5 2 8 .0 0 0 ,-. Pemisahan biaya
berdasarkan pada spreading biaya tak langsung
in i
sep erti
te r lih a t d i ta b el 8 pada bab t ig a . Demikian pula dengan
dasar pemisahan untuk biaya upah, honorarium serta b ia ­
ya lembur,
Untuk biaya upah, honorarium serta lembur yang menjadi unsur biaya umum dan adm inistrasi keuangan ada­
lah Rp, 2 .2 5 6 .0 0 0 ,-,
Sejumlah biaya tersebut t e r d ir i dari biaya upah karya wan bagian umum Rp. 6 3 9 .0 0 0 ,-; honorarium karyawan bagi
an vraum Rp. 1 ,0 7 5 .0 0 0 ,-; biaya lembur untuk bagian umum
dan adm inistrasi keuangan masing-masing sebesar
Rp. 342.000,- dan Rp, 2 0 0 ,0 0 0 ,-. Sedangkan sisanya meru
pakan unsur biaya produksi,
Untuk biaya pengobatan 3ebesar Rp. 4 0 .5 0 0 .0 0 0 ,-,
juga harus dipisahkan, mengingat bahwa pelayanan kese hatan adalah untuk seluruh karyawan perusahaan,
Untuk
karyawan bagian umum dan adm inistrasi keuangan,maka bia
ya in i akan menjadi elemen biaya umum dan adm inistrasikeuangan yang nantinya menjadi beban rugi laba sedang kan biaya untuk karyawan lainnya adalah sebagai
elemen
biaya produksi. Karena biaya pengobatan adalah berhu
bungan erat dengan karyawan, maka pemisahan biaya
in i
kedalam dua k la s ifik a s i biaya di atas juga berdasarkanpada juiilah karyawan yang bekerja pada masing-masing ba
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
103
gian. Perhitungannya adalah dengan menggunakan prosenta
se jumlah karyawan pada masing-masing "bagian
terhadap
jumlah seluruh karyawan yang ada. Dengan demikian nanti
nya jumlah hiaya pengobatan pada masing-masing bagian adalah sesuai dengan prosentase tersebut.
Jumlah karyawan dibagian umum dan adm inistrasi keuangan adalah sebesar 924 orang atau sauna dengan 9,A%
dari jumlah seluruh karyawan yaitu 9.846 prang* Sedangkan dibagian produksi dan bagian pembantu produksi ada­
lah 8.922 orang atau 90,6
Jumlah biaya pengobatan
-
yang menjadi unsur biaya umum dan adm inistrasi sebesarRp. 3*807.000,- (9 ,4 % dari Rp. 40.500.000,- ) , sedangkan sisanya sebesar Rp, 36.693*000,- menjadi unsur b ia ­
ya produksi.
Perhitungan dengan jumlah prosentase di atas menurut pendapat penulis juga berlaku bagi biaya p erson il
lainnya yaitu biaya tunjangan transport, biaya perang sang tahunan, biaya pakaian dinas, makan/minum, emolu men. biaya c u ti, pesangon, biaya asuransi karyawan, dan
biaya karyawan lainnya.
Untuk itu maka perhitungan masing-masing
biaya
tersebut yang menjadi elemen biaya umum dan administra­
s i keuangan adalah sebagai berikut i
Biaya tunjangan transport adalah sebesar Rp.155.100 , -
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10U
(9, 4 % dari Rp. 1 ,6 5 0 .0 0 0 ,- ) ; biaya perangsang tahunan
Rp. 4 .6 5 5 .6 3 2 ,- (9 ,4 % dari Rp, 49.528.000,- ) ;
biaya
pakaian dinas Rp. 2 ,31 2 .40 0 ,- ( 9,4 % dari sejumlah Rp*
24.600,000,- ) ; biaya makan rainura Rp. 5 .6 1 6 .7 8 2 ,- (9,4^
dari Rp. 59.753*000,- * ; biaya emolumen atau biaya ke naikan g a ji sebesar Rp. 297*510,-); biaya cu ti
Rp. 454*960,- (9 ,4 % dari Rp. 4 .8 4 0 .0 0 0 ,- ) ; biaya pesa
ngon Rp. 411*720,- (9 ,4 % dari Rp, 4*380.©0©,- ) ; biaya
asuransi karyawan sejumlah Rp. 3*892.352,- (9 ,4 %
dari
Rp, 41*408.000,- ) dan yang terakhir adalah biaya karya
wan lain Rp. 8 0 .8 4 0 ,- (9 ,4 % dari Rp, 860.000,- ) .
Sedangkan biaya-biaya p erson il tersebut yang merupakanunsur biaya produksi adalah sebagai berikut i
Biaya tunjangan transport sebesar Rp. 1 ,4 9 4 .90 0 ,- (90,6$
dari sejumlah Rp 1.650*000.- ) ; biaya perangsang tahun­
an
Rp* 44*872.268,- (90,6 % dari Rp. 4 9*5 2 8 .0 0 0 ,-);b ia
ya pakaian dinas Rp. 22.287*600,- (90,6 % dari
Rp. 24.690.000,- ) ; biaya makan minum Rp. 54*136*218,—
atau 90,6 % dari Rp* 59*753*000,- ; biaya emolumen
Rp. 2,867*490,- ( 90,6 % dari Rp. 3*165*000 ) ; - biaya c u ti Rp, 4*385*040,- (&0,6 % dari sejumlttfi Rp.4.840*000)
biaya pesangon Rp. 3*968.000,- (90,6 % dari sejumlah
-
Rp.4*380.000,- ) ; biaya asuransi karyawan Rp.37*515*648
atau 90,6 % dari Rp. 1 .40 8 .00 0 ,- ) ; dan biaya karyawan
la in sebesar Rp. 779.000,- (90,6 /» dari Rp.8 6 0 .0 00 ,-)*
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
105
Biaya umum berkala :
Biaya umum berkala t e r d ir i dari biaya a la t- alat
tu lis/baran g cetakan, biaya telepon te le x telegram, bia
ya langganan koran dan majalah yang keseluruhannya b erjumlah Rp. 1 2.1 6 6 .0 0 0 ,-. F.enurut pendapat penulis selu­
ruh biaya tersebut adalah menjadi elemen biaya umum dan
adm inistrasi keuangan terk ecu ali untuk sebagian
biaya
a la t-a la t tu lis/baran g /barang cetakan yang dikonsumsioleh bagian pembantu produksi yang digunakan untuk adsi
n is tr a s i dibagian produksi. Jumlah biaya yang menjadi unsur biaya produksi in i menurut pengamatan penulis ada
lah sepertiga bagian dari sejumlah Rp. 6.52 3 .00 0 ,- atau
sebeaar Rp. 2.17 4 .33 3 ,Pajak :
Biaya pajak yang dian^arkan in i t e r d ir i atas pa
jak kekayaan, pajak Ipeda dan Ireda dan pajak kendaraan
Menurut pendapat penulis paj^k kekayaan dan Ipeda, seta
gian ada yang merupakan unsur biaya produksi dan lain nya adalah unsur biaya umum dan a d n in istra si. tntuk pa­
jak kendaraan seluruhnya adalah unsur biaya umum dan ad
m irU tra si keuangan, karena binya in i adalah untuk pa jak kendaraan bermotor yang digunakan untuk bagian uirum
dan adm inistrasi. Pemisahan pajak kekayaan adalah berda
sarkan pada kekayaan yang berupa aktiva tetap dari ma sing-masing banian atau departemen. Berdasarkan peng
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
-
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
106 '
amatan penulis jumlah n ila i kekayaan untuk departemen pro
duksi dan departemen pembaritunya adalah sek itar 80$
t o t a l kekayaan yang ada, Sedangkan ;
dari
$ lainnya merupakan
kekayaan bagian umum dan administrasj.. Untuk Ipeda
dan
Ireda pemisahan biaya berlandaakan pada luas bangunan da­
r i masing-masing departemen, j-uas bangunan umum dan admi2
n ie tr a s i keuangan sebesar 123.796,56 m atau 32 $ dari se
2
luruh luas bangunan yang ada yaitu 386.374,92 m * Sedangkan 68 $ sisanya adalah luas bangunan produksi beserta
-
pembantu produksi,
Periiitungan biaya pajak yang menjadi elemen
biaya
umum dan adm inistrasi keuangan adalah sebagai berikut :
Pajak kekayaan sebesar Rp. 8*600,- (20$ dari Rp.43.000 , yang dapat d ilih a t pada ta b el 7 ) dan Ipeda maupun Iredaeebesar kurang leb ih Rp. 2 .2 4 0 .0 0 0 ,- (32$ dari t o t a l Ipe­
da dan Ireda sejumlah Rp. 7 .0 0 0 .0 0 0 ,- ) , Sedangkan jumlah
pajak yang merupakan unsur biayo produksi adalah sebagaiberikut : Pajak kekayaan sejumlah Rp. 3 4 .4 0 0 ,- (80$
dari
Rp. 4 3 .0 0 0 ,-) dan Ipeda maupun Ireda sebesar Rp.4.760.000
Biaya Umum In s id e n til;
Biaya in i t e r d ir i dari biaya rapat, biaya tamu,bia
ya perayaan, biaya keamanan, birya p^rj^lanan dinas, b ia ­
ya peraeriksaan akuntan,biaya oltth raga/rekreasi dan biaya
in s id e n til lainnya secara to ta l berjumlah Rp.16.004.000,Penulis berpendapat bahwa semua biaya in i menjadi
un^ur-
biaya umum dan adm inistrasi keuanga, nehingga tidak
ada
biaya yang menjadi beban bagian produksi.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
107
t
Biaya Penyusutan Emplasemen s
Biaya ini terdiri dari biaya penyusutan jalan dan jembatan, pagar, halaman dan tanaman, lapangan olah
ra^a
serta selokan. Menurut pendapat penulis, semua biaya terse
but kecuali biaya penyusutan lapangan olah raga, ada
yang
menjadi unsur biaya umum, dan aisanya merupakan elemen bia
ya produksi. Dasar pemisahan ini berdasarkan pada luas ba­
ngunan masing-masing bagian, dengan alasan bahwa semakin luas bangunan, maka semakin beaar pula kebutuhan akan sar£
na tersebut di atas.
Jumlah biaya penyusutan yang merupakan elemen
bia­
ya umum dan administrasi adalah aebagai berikut :
Biaya penyusutan sebesar Rp. 107.840,- untuk jalan dan jem
batan yang berasai dari 32% x Rp. 337.000,-; biaya penyu sutan pagar sejumlah Rp. 430.7?0,- (32/S dari Rp.l.346,000)
biaya penyusutan halaman dan tanaman Rp. 12.800,- (32% da­
ri Rp.40.000,-); dan biaya penyui:utan riool/selokan sebe aar Rp. 12.800,-. Sedangkan bi^ya
penyujutan
emplasemen-
sisanya yang menjadi elemen bicyfi. produksi seluruhnya ber­
jumlah Rp. 1.198.840,- ( 68 *4 dari Rp. 337.000,- + Rp.40.CC0
+ Rp. 40.000,- ). Sedangkan biaya penyusutan lapangan olf-h
raga seluruhnya merupakan unsur biaya umum, karena pemakal.
an lapangan tersebut ditujukan untuk seluruh karyawan per­
usahaan*
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1C'8
Biaya Penyusutan Bangunan ;
Biaya in i t e r d ir i dari biaya penyusutan bangunan
pabrik, kantor, pembangkit tenaga, rumah dinas,
ruang
tunggu, bengkel,gudang, p o lik lin ik , pos penjagaan, mess
rumah ibadah dan St£* Jumlah secara terperifaci
sep erti
pada ta b el 7* Penulis berpendapat bahwa biaya penyusut­
an bangunan yang menjadi elemen biaya umum dan administ r a s i keuangan adalah biaya penyusutan bangunan kantor,
bangunan rumah dinas, bangunan pos penjagaan, bangunan
mess, rumah ibadah dan STK, yang berjumlah seluruhnya Rp, 4.520,000,-. Sedangkan sisanya menjadi elemen biaya
produksi yang keseluruhannya berjumlah Rp. 18.959,000,Jumlah ini berasal dari jumlah total penyusutan bangun­
an sebesar Rp. 23.479.000,- dikurangi dengan
sejumlah
Rp, 4.520.000,-.
Biaya Penyusutan Instalasi
Seperti te r lih a t pada ta bel 7, maka penulis ber­
pendapat semua biaya in i adalah merupakan beban
produksi terk ecu ali untuk biaya penyusutan
bagian
in s ta la s i-
telepon dan telekom yang terletak di kantor bagian umum
dan adm inistrasi, Oleh karena itu biaya in i,
menurut-
pendapat penulis, lebih tepat menjadi unsur biaya
umum
dan adm inistrasi keuangan, yaitu sejumlah Rp.424,000,-
M lh lK
'TRQVH ftSl f AS AIRLAN CCLV
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
SURABAYA
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10$
Biaya penyusutan Inventaris :
Biaya in i m eliputi penyusutan inventaris pabrik,
inventaris kantor, maubelair, inventaris rumah
dan T oole, Menurut
tangga
pendapat p en u lis, maka yang terma -
suk elemen biaya umum dan adm inistrasi m eliputi biaya penyusutan inventaris kantor, meubelair, dan inventaris
rumah tangga yang jumlah keseluruhannya adalah
Rp, 1 .0 2 3 .00 0 ,- , Sedangkan biaya penyusutan inventaris
pabrik dan inventaris to o le merupakan elemen biaya pro­
duksi, yaitu berjumlah Rp, 2 .01 8 ,00 0 ,Biaya Penyusutan Aktiva Immaterial :
Penulis berpendapat, bahwa seluruh biaya in i ada
lah merupakan unsur biaya umum dan adm inistrasi
yang
berjumlah sebesar Rp, 3 8 5 ,0 0 0 ,-, Aktiva in i adalah ak ti
va tetap yang berada di ruang kerja manager perusahaan,
Biaya Pemeliharaan Emplasemen
Seperti halnya biaya penyusutan emplasemen
yang
la lu , maka dasar perhitungan untuk memisahkan biaya in i
menjadi dua k la s ifik a s i biaya umum dan adm inistrasi ada
lah sama, yaitu berdasarkan luas bangunan dari masing masing bagian k ecu ali untuk biaya pemeliharaan lapangan
olah raga, Elemen biaya urpum dan adm inistrasi
adalah
sebagai berikut ; Biaya pemeliharaan jalan dan jembatan
sebesar Rp, 318,720,000,- (32 % dari Rp. 9 9 6 ,0 0 0 ,-);bia
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
110
ya pemeliharaan pagar Rp. 271.04-0,- atau 32%
dari
Rp. 847.000,- ; biaya pemeliharaan halaman dan tanamanRp, 853.440,- ( 32% dari Rp. 2 .66 7 .00 0 ,- ) dan yang te r
akhir biaya pemeliharaan selokan Rp. 365.760,- ( 32% da
r i Rp. 1 .1 4 3 .0 0 0 ,- ) . Sedangkan untuk elemen biaya pro­
duksi adalah sebesar Rp. 3 .8 4 4 .0 4 0 ,- atau 86^ dari
(Rp. 996.000,- + Rp. 847.000,- + Rp. 2 .66 7 .00 0 ,-
+
Rp. 1 .14 3 .00 0 ,- ) . Biaya pemeliharaan lapangan olah raga seluruhnya menjadi bagian biaya umum dan administra­
s i.
Biaya Pemeliharaan Bangunsan :
Jika d ilih a t dari Tabel 7, maka biaya in i
m eliputi tig a unsur yaitu biaya pemeliharaan
hanya
bangunan-
pabrik, bangunan rumah tangga, dan bangunan gudang.
Untuk itu penulis berpendapat bahwa hanya biaya pemeli­
haraan bangunan rumah dinas yang termasuk elemen
biaya
umum dan adm inistrasi, yaitu berjumlah sebesar
Rp. 1.37 3 .00 0 ,- . Untuk biaya pemeliharaan bangunan ]?abrik dan gudang tetap menjadi unsur biaya produksi,yang
berjumlah sek itar Rp. 5 .0 0 5 .0 0 0 ,-,
Biaya Pemeliharaan In sta la si :
S eperti halnya biaya penyusutan in s ta la s i,
maka
d i s in i penulis berpendapat bahwa yang merupakan elemen
biaya produksi adalah biaya pemeliharaan in s ta la s i l i s -
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
in
tr ik sejumlah Rp. 15.897*000,- , Maya pemeliharaan ins
ta la s i a ir Rp. 418.000,- ;
in sta la s i AG
sehesar
Rp. 12.277.OgO,-. Yang termasuk unsur hiaya umum dan ad
m inistrasi adalah "biaya pemeliharaan in s ta la s i telepon
dan telekom sebesar Rp. 703.000,- .
Biaya Pemeliharaan Kendaraan :
Biaya in i hanya t e r d ir i dari biaya pemeliharaankendaraan penumpang yaitu sebesar Rp. 4.593.000,-* Bia­
ya in i menurut pendapat penulis bukan merupakan
Blemen
biaya produksi melainkan elem biaya umum dan administra
s i . Dengan alasan bahwa kendaraan in i dipergunakan bagi
departemen umum dan adm inistrasi.
Biaya Pemeliharaan Inventaris ;
Biaya in i m eliputi biaya pemeliharaan inventaris
pabrik sebesar Rp. 2 .4 1 4 .00 0 ,- ; biaya inventaris kan to r Rp. 3 5 7 .0 0 0 ,-; inventaris meubelair Rp. 371*000
dan inventaris rumah tangga sebesar Rp. 495*000,-. Se p e r ti halnya biaya penyusutan inventaris, maka yang te r
masuk uneur biaya produksi hanya biaya pemeliharaan in ­
ventaris pabrik, sedangkan lainnya adalah unsur
biaya
umum dan biaya adm inistrasi keuangan.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Biaya Asuransi :
Biaya asuransi in i t e r d ir i atas asuransi kebakar
an bangunan, asuransi kebakaran in s ta la s i, asuransi ke­
bakaran mesin produksi, asuransi kebakaran mesin d ie s e l
asuransi kebakaran mesin bengkel, asuransi kebakaran
kendaraan umum, dan asuransi kebakaran inventaris
pa­
b rik . Seluruh perinciannya se p e rti tampak pada tabel
Kecuali biaya asuransi kebakaran bangunan dan
-
7
kendara­
an maka seluruh biaya tersebut, menurut pendapat penu l i s , merupakan komponen biaya produksi. Khusus bagi bia
ya asuransi kebakaran bangunan, harus dipisahkan
la g i
menjadi dua k la s ifik a s i yaitu biaya umum dan administra
s i serta biaya produksi. Hal in i karena luas
bangunan-
m eliputi bangunan umum dan adm inistrasi termasuk
rumah
dinas serta bangunan bagian produksi dan pembantu pro duksi.
Perhitungannya sama dengan pajak Ipeda yang la lu , yaitu
dengan prosentase luas bangunan. Biaya asuransi kebakar
an bangunan yang termasuk komponen biaya produksi sebe­
sar Rp. 357.680,- (68 % dari Rp. 526.000,- ) . Sedangkan
sisanya sebesar Rp. 168.320,- adalah unsur biaya
umum
dan adm inistrasi keuangan. Untuk biaya asuransi kebakar
an untuk bagian umum, sep erti halnya biaya
pemelihara­
an kendaraan, akan menjadi beban bagian umum dan admi n is tr a s i keuangan.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
113
Biaya Penjualan :
Biaya penjualan sebesar R p .l.500.000,-
tersebut,
menurut pendapat penulis sebaiknya dipisahkan te rse n d iri,
sehingga nantinya bersama-sama dengan "biaya umum dan admi
n is tr a s i keuangan menjadi biaya periode yang menjadi be ban rugi laba. Hal in i disebabkan biaya penjualan adalahsemua biaya dalam rangka penyelenggaraan kegiatan penjual
an atau pemasaran. Jadi tidak ada hubungan sama sek ali de
ngan kegiatan produksi.
Demikianlah pembahasan beberapa biaya yang menurut
pendapat pen u lis, perlu diadakan pemisahan agar pembebanan biaya produksi terhadap produk menjadi benar.
Setelah beberapa jen is biaya tersebut dipisahkah ,
maka langkah selanjutnya adalah membebankan biaya produk­
s i atas dasar ta rip yang telah ditentukan di muka. Untukmendapatkan t a r i in i , perlu disusun spreading biaya
tak
langsung untuk memperhitungkan ta rip biaya tak langsung per departemen produksi. ^ntuk itulah penulis menyusun
-
ii] reading biaya se p e rti pada tabel 12.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
115
£ada tabel spreading biaya tak langsung tersebut ,
bagian atau departemen produksi menerima alokasi biaya da
r i departemen pembantu produksi, Departemen pembantu yang
dimaksud adalah departemen bangunan* Sosial,umum, bengkel
a ir d ie s e l / l i s t r i k , Ac, gudang, pengawas produksi serta
maintenance produksi. Sesudah menerima alokasi biaya, naka jumlah biaya tak langsung yang menjadi beban masing-raa
aing departemen produksi adalah sebagai berikut ;
Departemen Blowing sebesar Rp, 132*394.610,- ; departemen
Carding Rp, 245*362.080,-; departemen Drawing
Rp,1 08.266.090,-; departemen Doubling Rp. 83*967.600,-
;
departemen Twisting Rp, 137.4-83.580,- dan departemen Win­
ding Rp. 329.816.390,Dengan demikian ta rip biaya tak langsung per d e li­
very hours (DH) untuk masing-masing departemen
produksi
di atas dapat dihitubg sebagai berikut:
- Departemen Blowing Rp.7.661,2817 ( RP»1?2*?2i 16 1 0 )
17.281 DH
- Departemen Carding Rp.
347.2573 ( RP t ? ^ .? 6 2 .0 8 0 t- ^
706.031 DH
- Departemen Drawing Rp.
- Departemen Speed
Rp.
281,2573 ( R£gj-P&«2^§-t090a- )
384.936 DH
18,1768 ( RP»127,493.350>- )
7.C14.041 DH
- Departemen Ring
Rp.
4,575135( RP*^-* 385,834*900,-^
302.906.016 DU
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ue
- Departemen Doubling Rp.22,919974 ( PP? 8? . 967 .6 0 0 ,- )
3.663.512 DH
- Departemen Twisting Rp. 3*500468
)
39.275.764 DH
- Departemen Winding
Rp.40,586397
)
8.126.279 DH
Untuk membebankan biaya tak langsung pabrik kedalaa
produk, ta rip per DH tersebut dikalikan dengan jumlah
DI.
yang sebenamya untuk menghasilkan perbal per jen is produk
pada tia p -tia p departemen produksi. Perhitungan pembebanan
biaya tak langsung pabrik in i, dapat te r lih a t pada
ta b el
13.
Untuk selanjutnya setelah diadakan perhitungan b ia ­
ya tak langsung pabrik, maka harga pokok produk jadi dapat
diperhitungkan. Yaitu dengan menjumlahkan biaya langsung dan biaya taklangsung pabrik. Seperti halnya pada tinjauan
perusahaan yang la lu , biaya langsung yang t^ r d ir i dari bahan baku dan bahan langsung lainnya in i akan disajikan roenurut jumlah yang sama dengan perhitungan perusahaan.
Hal in i karena penulis tidak membahas sama sek a li
tentang
bahan baku maupun bahan langsung lainnya. Secara terp erin r'i, perhitungan harga pokok untuk setiap jen is produk, ba­
lk aecrjra t o t a l maupun per bal (jS), te r lih a t pada ta bel 14.
Untuk memperhitungkan harga pokok produk per
d i-
1 *kukan dengan cara sebagai berikut :
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
P I-
«<; p»
W 1-3
M* O
P ct
CQ oq
0 OsCOM
s•3so
O
••
VAOO
O sO
^
M*
p
so
H
uj
U)
OS
SA
H
•
sO
Co
,5
Co o
O ' U1 H
i
i
«
O sO vji
H O sO
o
-r
SA >0
■r
O
H
u>
va
•
o
fO
Cj
-r o
O '
S3
•
TO
O
s3
U )
i\)
G'
rv)
f
f
co
-T \)
«•
«*
4
>«
v i cd r
h
S 3 S 3 £*■ ^ A
00 sO
r
H
O 03
•
•
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
vn o
CosO -o
»
O
H
DIDIK SISWANTORO
sa <■#
»«
-r
IV)
o
^
o
Co
Co
•
s3
O
•r
On H
•
•
S3 V3
s j CO VA
O VA H
*4
S ) 00 S 3
sO o Co
Co
03
♦
VA
Co H VA
CD ON SA
sO ro sO
«
U> s 3
;d H
S3 o
N3 CO
N3 CO
i
«
vn ro
^0 00
(O s]
•
Ch s
•
n3
M
#
“nQ
o
00
£
CO
■r
K3
jO
lo
ro
\
fclL
H
Lo
ii
(D
tJ
CD
ct
P
4
OJ NO .t?
o o
*
H M
I\) CO SO
•
•
«
JV> ■r VO
-S3 VA ON CO JO
ON NA S3 sO Co
S H
H
H
o
VA ro
• •
£
co
t
H sO
. H
s3 0
00 001<£>, 1 1 c■ r
• • •
•
fO VA - r
On
00 H
o (O
sO
H
• •
IV)
■o
00
^3 1 I
*
•
SO
s
•
jU
h
IU
O '
CosO vO ro - r c o
H
u>
ro
&
o
^
H VA
rosA
VA
ro
O
•
O
s£)
ro
\>
•
Co
H
O
U > s O N 3 \ O S j\ r o
•
00
•
H
H
OnsOCo \j \ o Co
On OOs a v a o H
- T - T V n o N O J SO
ro
oo
si s# ■ v
s« ^
• • • ■ • •
r o c o O QnOnsO
^
-r SA O S] O
PO-N3 - T ^ n r o co
CO
H
H O vC oC u
S »On*O s«O iOn
• • • •
v
AOnsO -t"
on coo oo
n3 O S ] j? o NJ ro ^
> >* M »i ^
^
*J «j
0 \ O d \j \ j t H ^
l\) f
ro o rovj O s a
.fr
rC0ON 0 0 On ■T co m &
>ACo O
<D H C O | \ )
h ro
M HsO
•••
jJUJ'vJvO
roso Ovc
O vji U X O
1 4 U <4
v o -F 4 ^ J H S ]
<4 w
••• « • •
sO Ctf OnhsOsO
COfOO S ]
s 3 S ) -OsOsO fO
OS 00 >3 O H U i
l\) On
*-w
M*
»• <
o *d
Cxj ft O'Q
kj
M
H*
Co fO
w
ro
(0
P»
O P 4
lOvQsOsa ■T Nj 5
OOLO
00
bS-ffq
SH
O
Qwp
OQ
CD(0
O CfNS3 0
savaO fo
W #
(T9 P
t t H3
P
M ¥P
R* P
H * C tJ
Uj W o 'CQ
M -c + H
B w H»
a
39 B »
pH
c+ 05
SKRIPSI
*-9
P
P
CO
H*
m
H
ON
SO
#
s3
VA
Co
si s*
vo fo
SO H
8
sO
ro
co
%
H
O
S3
«
O
s3
H
■S
Co
s3
•
SO
ON
H
•
00
ro
CO
SA
H
O
H
•
H •r
SO
O
t
s 3 ON
ON OD
00
sa
Co
On
CO
o
Co
*r
•
VA
ro
-F
Oo
ON
s»
sO
O
•
00
ON
SO
00
•
o
CD
-r
•
sO
CO
00
<•#
sa
o
t* l OQ
H
B
era
CD cn
4
ew
s*
y
uQ
w
g
>W
-v
OQ
ct
p
hn
CO
H* o
ctP
P
H
“F"
Co
00
H
i
O
-r
so
CO
•
VA
H
O
so
•
so
sO
CO
ro
ON
VA
ro
On
i
H
VA
sO
•T
so
sS
VA
»
sO
-r
H
•
SI
VA
NJl
•
Co
sO
s3
Si
s3
O
CO
H
H
-r
ro
*
sO
o
ON
%
S3
H
IO
s#
Co
S]
i
sO
ON
1
1
1
CO
Co
•
VA
O
VA
•
1
ON
Co
H
00
ro
VA
•
y\ ]
CO
CO
vi
■r
On
S3
r ? «*
rs H*
05
H* c t
u.
a
SQ b[
UQ
1
1
I
1
1
1
I
c
O
SO
H
G
•
-r
«
00
ro
VA
s«
OD
S3
VA
ro
ON
ON
s#
ON
SQ
o
-r
Co
ro
s*
ro
s3
O
VA
VA
Lo
»
sO
sO
O
•
sO
SO
sO
S»
00
VA
8
sO
VA
O
•
Co
Co
ro
s*
so
O
£
ft
ro
•
ON
CO
S3
•
sO
sO
ON
*4 s*
00 Co
sO
On
H
ro
H
i
o
00
s3
•
Co
VA
VA
CO
Co
S0
•
sO
sO
00
•
CO
s3
ro
£
H
-r
VA
i
s3
ON
oo
<#
ro
o
sa
s
sO
ro
•
ON
sa
CD
»
VA
ON
ro
ro
-F
Co
&
co
ro
ON
ON
CD
H
u> CO s 3 VA
ON s 3 VA O
»
•
i
•
s 3 O IU
o
VA CO ro
s* s*
On sO 00 S3
s o ON oo s 3
H
CD
ro
•
00
H
VA
si
VA
ro
CO
CO
Co
Co
•
w
O
w
O
tu
•
•
>•
CO
s3
•
SA
CC
ro
•
o
sO
£
ON
•
-F
s3 O
H «
s«
SI
s]
SA
so
H
•
Co
CO
S3 *d
•
*s
CD
o
sO
ro
ro
H
H
CO
g
ro
•
VA
VA
S/I
•
O »
:
(t
j-
B
CO
o
00
00
ca
H
W
Lo
vn
rv)
H
SO
ro
15L
fNJ
Co
ii
co
o
oj
so
u>
NJ\
fu
•
ru
oo
s
CO
o
ro
N)
U>
ON
sn
sS
k
vn
a
4
c
(D
(0
00
Sf
^
3
SO
O
'
Co CO CO
S3
•
•r
VA
SO
H Co ro
- r ■p- o
•
• •
s3
On
ON ON s a
•
•
•
ro
O
VA sO Os
H CO H
s« SJ s#
Co
sO
ON VA H
sO
sO to
•
•
o S3
o
H
■r O
•+ ««
- r CO Co
S3 s 3 sO
H CD O
VA
o
•
ON
H
ON
l\)
O IO ro - r
• •
•
•
^3 - r o
ro
H va sO o
O Co CO
•
• •
•
sO S3 o
ro
s 3 Os VA H
H VA sO o
s#
SJ
H s a Co SO
CO - r ON Co
G
H
VA
•
-r
s3
VA
»
VA
SO
H
Si
so
s3
00
VA
H
•
Co
sO
ro
HJ
VA
-r
Co
-r
•
VA
ro
ON - r
•
•
CD sO
sO
-r
si
OO
s3
VA ■ r
$
£
OO
sO
•
ON
SO
Os
•
w
O
Co
s»
o
Co
O
ON
SO
g
VA
•
H
ro
S3
H
SO
•
w
*> (D P
4
o
*H
—
o ' OQ (D z
Pi K
H
H* H*
a
H*
yH
*** >—
i
a
OQ OQ OQ
a
OQ
V
p
H
C
/3
ct
H*
D
crq
h-
- T VJ\ s o VO
-p" vO CO sO
«
OJ
•o
*n]
fO
Os O ' 00
^J
O S
\
£
O p O V A O N 'O O N U ia N
u>
(O
ro
o
00 O
on
H
""O
|\)
s] vn ro cd
VJ\
so \n ON “SO U ) H
-S3
vo M CO U)
s i Cj
-T sj\
l\)
O'
ON
fj
Nl
•
sO
ro
r
Co ON
CO 00
N* «*
CD
•
Co
so (O
O so
•
•
00 ON
On Co
sO ro
00 OJ
COo
ro s a
ro s a
->• ^
•S3 OJ
I
so
so
IO I
CO
**
ro
H
»
Co
■r
H
•
£
sa
ro
ON
SO
O
CO
C
o
•
CD I
H
VA
s*
ON
ro
•
O
u>
n3
CO
S3
VA -r.
•
H
O
00
•
H
O
•
-n3
fO I
sO
s*
H
ro
ON
Oj
V
Jl VA fo
• •
i
H
H
"s3 H
&
NA ^
«•
U> SO
£ 00 ro
CO
•
H
sO
oo
si
H
sO
00
S3
1
I
I
I
•
s
si
s j\
si
ro
ro
£
h
*
CO ro
H
-r
00 VA
s#
S3 H
sO CO
Co O
S3
SA
• •
H on
SA so
ro sO
ro h
Os
ro
sa
no
lo
oo so
O
sO
On CO
ON
H
Co
•
VA
sO
O
•
VJ^
Co
H
on
h
•
ro
IV)
CO
00
-pi
vj
SI
ro
00 H SA O
SJ
ON SA Co
NS]
H O
SO SO s j
»
• •
oo ro
& s j O0
S3
on ro
Co ro H H
SO O S ] f
•o S 3 SA M
fO H
NO OD JO On
S3 O
-T
-r ro
co
• •
• •
O
00
VA
•
^
■ r v \ 'O)
fv>
sO SA O
f\?
•r ro -r
**
j t U» c o f\j
CD S 3 Co SO
*<]
CO Co
^
•
Co
ON
SA
^
L*->
CO
S3
so Co
• • •
ro h
h U)
• •
co s j so sn o i
NO .
co vo ro
-T
■r
so
ro
•
•
•
-r r o s o
c o sa co
-P"*no o j
si ^ s* sM s»
• • •
ONSA nJ
c o o S3
O n h On
h
H U » U»
w -r
H
u» o u»
,05
UI U SI 00
• •
I
#
SA 00 ON w
>3
ON H
h
ro
u>
00VA
SO
i
i
•
ON ro
•
s3
o
sO
ro
si
ro fo
Co s a
o
o
M
sa
i\
)
#
VI u>
U> H H ro H
H SA -<1 ^ S J U)
H O f
O ro 00 SO U)
-T rv> -F
•
o
ro
^
^
Oj s0 H
so U>
H sO
C
o
• u>
SA ro s a
•
• • • •
\n 00 h ro SA o 0 > so o
H Lo SA SO SA o S 3 CO H
(jJ CO S I O sO o -r H
•V
*J\
r\3'
\o o\
*-0 c o
U) f
nj\ H
ro i o
H C» f
■T CD H \ )
\J\ 0 \ -S3 O ^ U Vj\ O)
ro ro ro oo n ] s i on on
O J O N U > * s 3 r O H O J O O
O O lO iy 'O f O a '
tn <£ sn sj\ vo
»-3
P
01 ft*
n tr*
(TQ p
a
►
d OQ
(D W
4 g
P
£3
Otj
H P
«+ t3j • • • • « • • «
P
H* S 3 [ O ^ O J I O ( Q O C O
P
H
W
*<]
Os
u>
o H* XJ
P H
P
4 O
c
D* 0«5
* Oi £
hJ
&- H* H* H*
H*
B tJ
OQ 0Q
era
td f~9
ro
o
H. O co ro ro o
•
t
•
t
0) d-
a
&
HU
OQ
H* <
w
O
w
W
S
»
a
w
Hts
fi
»-3
u
a
•
Sd
CO
ro
o
tu
Cn
£
w
ON
•*
CO
Os
ON
H
00
S3
C)
t*
sO
H
sO
sO
Co
IO
H
SA
SO
H
IT
OQ
(n
6t-'
OQ
&
<+
P
H*
tt
Os
On
ON
sO
H
H
(D
ct
<D
(D
►d
P
4
$
>
M
K
H3
0
CO
H
CO
0
n3
CO
cfr. l.
o
tr-
H
tb
M
>
K*
>
g
S
M
HJ
►^
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
118
-
Produk l* s
TR = Rn.246.234,48
( Rp-46- 086f 7 ? ? j l § )
187,166
-
Prodjuk 1 6 's TR = Rp.428.607,88 (RP»616«252.408,05^
t
1.437,8 t
-
Produk 2 0 's RY = Rp.443.754,38 ( RP»4°«677f 188^68 )
91,666 t
-
Produk 2 0' s TR = Rp.443.754,36 ( RPt1*106- ! 6? . 6^1,17
2.289,935 t
-
Produk 3 0' s
TR= Rp.487.409,80 ( RP»1?7»^4?.fJAl*~ )
282,192
t
-
Produk 35' s
TR= Rp.500.653,36 ( RP‘ 5.,05Qj,§2.1 ,.10 )
10.088 t
-
Produk 40 's TR= Rp.522.639,-
( RP•2•? ^?.s,4.58.161j.2i
5.467.365 t
-
Produk 40' / 2 RY= Rp.624.481,-
( RP»2°6.703.226,58 ^
331
-
Produk 40/2
Produk 45' s
TR=Rp.529.532,22
)
t
TR= Rpt 558.651,33 ( Rpt
)
1.337
-
)
t
( RP«2-382.165.298,10 ^
4.498,707 t
Demikianlah beberapa perhitungan harga pokok dari sepuluh jen is produk ja d i dengan menggunakan metode pembebebanan f u l l co stin g , yaitu dengan membebankan seluruh kora
ponen biaya produksi baik biaya produksi yang b e rs ifa t t e tap maupun variabel terhadap produk yang dihasilkan.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
IT
II
SKRIPSI
O
H
•
Ul
H
Ul
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
I
vn
CO
00
•
as
Ul
H
*
Ul
ro
vo
•
VJl
ro
ro
*
o
as
-
OS
•
4^
Ul
O
H
as
Ul
•
ro
VD
00
*•
H
Ul
U4
ro
<*
UJ
o
ro
as
•
CO
•
-J
CO
H
O
•
H
CO
VO
VO
*
CO
H
as
ro
•
00
o
•
ro
ro
Os
<•
Ul
UJ
r\)
o
as
•
ui
CD
CO
ro
-p*
Ul
u»
CD
<•
-J
OS
00
CO
•
CO
H
H
00
•
O
H
Ul
•
>
O
ro
*
H
Ul
Ul
-J
H
O
•
ui
Ul
-4
V>J
«*•
1
TO
t
<7\
•»
Os
VO
4*
H
•
Ul
Ul
-J
&
ro
»
UJ
CO
ro
•
o
VD
«•
4*
o
CO
Ul
4*
O
4*
O
S
ro
•
\
ro
00
VO
•
CO
•
H
ro
Ul
o
VO
•
o
H
co
OS
vo
00
CO
•
ro
Ul
as
•
O
CD
H
•
Ul
-4
o
-J
4*
*
4*
VO
CO
H
O
VJl
ro
Ul
•
OS
o
o
»
H
Ul
Ul
•
VD
Ul
H
w
H
VO
H
\J1
•
VD
Ul
ro
«»
VO
H
vo
Ul
*•
05
H3
•
H
O
O
CO
00
H
O
H3
pa
Ui
Ul
Ul
-•
M
as
V>J
vo
•
Ul
ro
ro
UJ
ro
H
OS
Ul
00
•
H
CO
Ul
<3
•
ro
•
<t
*H
ro
o
o
ro
CD
*
H
VD
•
o
Os
Ul
Ul
o
o
•
as
Ul
UJ
«*
O
*
H
H
^O
O
Ul
o
•
Ul
•
ui
--3
«•
ro
O
00
o
O
vD
•
co
-■4
>
*>3
H
UJ
•
H
UJ
O
•
VJ1
H
O
v>)
UJ
ro
•
V>J
-P-0
■
Ul
Ul
as
••
-f^
H
vo
H
«•
OS
OS
OS
w
O
ro
•
Ul
•
Ul
V>J
o
oo
•
VJl
O
--3
•
Ul
H
«
-P*
UJ
-4
<•
a>
w
H
OS
—
CQ
t-3
«
ro
CD
*
-J
O
as
UJ
-4
Ul
•
UJ
4*.
-1^
-4
H
<•
Ul
H
•
as
00
OS
*
H
On
O
H
H
•
OD
U4
Ul
•
-4
Ul
4*
*
4^
4^
as
a>
*•
00
00
H
•
-4
os
Jio
•
Ul
ro
«*
os
CO
OS
Ul
ro
VO
«
•
CO
4*
Ul
Ul
•
§
-4
*
CO
00
o
ro
co
«•
os
4*
o
UJ
o
CD
ro
VJl
ro
•
•
as
as
VM
00
4^
ro
Ul
>
••
•
ro
as
4*
CO
H
CO
as
*
-4
ro
UJ
<•
o
as
•
W
*d
•
CO
B
H
o'
P
CD
4
w
o
w
I
>
>
ffi
0C9O
P3 Hd
3
09 o
H
*d *
c+
w
H*
P
c
•bi
P- H
d P
m
H*
O
*Xl <H
4 £
o
'J
o
•
Q) CH
B
c+ 3
a> h 3 CO
W
td
*
_p*
V>1
-J
• w e>
as
V>1 • k
H
•
5
CO
o
00
••
3
05
w
O
OS
OS
H
H
03
-4
«*
W
»-3
H«*
CO
H
•
ui ui
Ul
UI
«
Ul
o
-p*
CO
-J
fU
H
O
O
00 00 0
0
ro
**
>
-j
co
•
o
00
UJ
•
-J
CO
Ul
VO
U4
ro
•
ro
00
VD
i-3
W
m
O
ro
•
4*
Ch 03 vD
00 ro UJ
O
*
H
UD
vD OS
ui
J
•
vo
v£>
•
VJl
00
H
•
UJ
ro
Ul
«•
VO
H
vD
ro
ro
CO
ro
«»
W
H3
CO
o
Ul
•
os
•
UJ
•
Ul
Ul
VD
•
vD
\D O
O UJ
CO
o
ro
CO
H
•
vo
ro
vo
•
Ul
vn
H
•
O
Ul
•
•iN.
as
-4
«•
Ul
OS
Ul
-•
CO
-p*
o
-a
•
u>
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PWRIIITUiraAIT HARGA POKOK TAHUN 19
22
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB V
KBSIKPQLAN DAN SARA1I
^>.1. Kesimpulan
Setelah penulis raenguraikan pcmbahasan sep erti dala/u bab IV di muka, maka dengan demikian hipotesa
kerja
telah d iu ji dan tem yata terbukti dengan benar dan penu l i s memberikan kesimpulan sebagai berikut :
-
Penentuan harga pokok produk dengan metode f u l l
-
costin g adalah konsep yang membebankan semua unsur
biaya produksi, baik biaya tetap maupun biaya vari
abel, kedalam harga pokok produk. Dengan
demikian
mf:nurut konsep in i unsur-unaur biaya produksi meli
puti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya over head pabrik*
-
Metode yang dijalankan oleh perusahaan adalah meto
de f u l l co stin g . Metode f u l l costin g yang dimaksud
di s in i adalah penentuan harga pokok produk yang membebankan semua biaya yang te r ja d i di perusahaan
baik yang berhubungan dengan proses produksi ataupun tidak. Atau dengan kata lain pembebanan
biaya
tersebut m eliputi biaya produksi sebagai unsur har
ga pokok produk, serta biaya umum dan administrasi
120
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
121
keuangan dan biaya penjualan yang sebenamya bukan
merupakan, unsur biaya produksi. Sebagai akibatnya
harga pokok produk yang dihasilkan menjadi
tidak-
tepat karena d in ila i te rla lu tin g g i.
*
Karena selain biaya bahan baku dan biaya bahan
langsung lainnya raasuk kedalara perkiraan biaya
overhead pabrik, maka dengan sendirinya di
dalam
perusahaan tersebut tidak ada perkiraan biaya tena
ga k erja langsung te r s e n d ir i. Hal in i disebabkan g a ji dan upah yang diterima karyawan dibayarkan se
cara tetap setiap bulan, sehingga perusahaan menganggap biaya tenaga k erja adalah merupakan
biaya
teta p, sehingga termasuk sebagai biaya overhead pa
b rik .
5*2. Saran
*
Agar harga pokok produk tidak d in ila i te r la lu tin g
g i, maka sebaiknya diadakan pemisahan biaya- biaya
yang ter^adi di perusahaan, kedalam dua macam k la s ifik a s i biaya yaitu biaya umum dan adm inistrasi keuangan yang nantinya akan menjadi beban r u g i-la ba serta biaya produksi yang merupakan komponen
-
harga pokok produk yang dihasilkan.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
122
-
Hendaknya pemisahan biaya tersebut diperhitungkan
menurut sesuatu yang relevan dengan biaya-biaya tersebu t. Untuk itu penulis meroberikan saran seba
gai berikut :
Pemisahan biaya yang berdasarkan d is tr ib u s i biaya
sep erti pada ta b el 8 adalah t e r d ir i dari
biaya
premium, biaya g a ji, upah, honorarium, lembur,bia
ya umum in s id e n t il, biaya penyusutan dan pemeliha
raan in s ta la s i, biaya penyusutan dan pemeliharaan
inventaris, biaya penyusutan aktiva immaterial
,
biaya pemeliharaan dan asuransi kebakaran kendara
an,
Pemisahan biaya berdasarkan prosentase ;jumlah kar
yawan m eliputi biaya pengobatan, tunjangan transpor, perangsang tahunan, biaya pakaian dinas, rnakan/minum, emulumen, c u ti, pesangon, asuransi kar
yawan dan biaya karyawan lainnya.
Untuk pemisahan biaya yang berdasarkan luas lan t a i atau luas bangunan t e r d ir i atas biaya pajak yaitu Ipeda dan Ireda, biaya penyusutan dan peme­
liharaan emplasemen kecuali lapangan olah
ra^a
dan biaya asuransi kebakaran bangunan,
Biaya penyusutan bangunan aebaiknya dipisahkan me
nurut harga perolehan masine-masing bangunan yjai^
ada.
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
123
Bagi biaya umum berkala yang dalara hal in i adalah
biaya a la t t u lis dan cetakan, sebaiknya dipisah kan menurut jumlah pemakaian untuk tia p -tia p de pertemen. Sedangkan pemisahan biaya pajak kekayaan lebih tepat apabila berdasarkan pada n ila i ak­
tiv a tetap di masing-masing bagian/departemen.
Untuk biaya pemeliharaan bangunan sebaiknya d ip isahkan menurut perhitungan yang telah ada sep erti
pada ta b el 7 yang la lu .
-
Biaya penjualan yang adaf sebaiknya dibuatkan per
kirakan te rse n d iri yaitu perkiraan biaya penjual­
an. Nantinya biaya in i bersama dengan biaya
umum
dan adm inistrasi keuangan menjadi beban rugi laba
dan bukan menjadi beban biaya produksi.
MIL**
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR BUKU
Blocker, John G., and W, KeithWeltmer, Cost Accounting, the Me Graw H ill Book Company , In c. New York 1954.
Katz, Adolph, and Milton P. Usry, Cost Accounting Plan nlng and C ontrol, Seventh E dition, South-Western l*u b lish in g Co, Cincinnati Ohio, 1980,
frulyadi, Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan Pengen
dalian M aya, fedisi Xe T iga . feglan Penerbitan ffakultas Ekonomi U niversitas Gajah Mada, Yogyakarta,1981#
RA. Supriyono, Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendali
Biaya Serta Data Relevan untuk Fembuatan Keputusan. EdiBi "^erEama, Bagian Fenerbitan_!Pakuitas^ Ekonomi "Uni
v ersita s Gajah Mada, Yogyakarta, 1982*
SKRIPSI
METODE PEMBEBANAN BIAYA...
DIDIK SISWANTORO
Download