Arintoko Jadi Doktor ke-200 FEB UGM Usai Teliti Pengaruh Nilai

advertisement
Arintoko Jadi Doktor ke-200 FEB UGM Usai Teliti Pengaruh Nilai Tukar, Investasi langsung Asing, dan Inv
Saturday, 19 December 2015 17:53
Arintoko berfoto bersama Tim Penguji usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor, Jumat
(18/21.2015).
YOGYAKARTA - Doktor yang diluluskan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM kini
genap berjumlah 200 orang. Adalah Arintoko, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Jenderal Soedirman Purwokerto, yang menjadi doktor terakhir yang lulus dari FEB UGM.
Arintoko, mahasiswa Program Doktor Ilmu Ekonomi, mampu mempertahankan disertasinya
berjudul Pengaruh Nilai Tukar, Investasi langsung Asing, dan Investasi Portofolio terhadap
Perekonomian Indonesia: Pendekatan Makroekonomika Konsensus Baru
dalam
Sidang Terbuka Promosi Doktor di Auditorium BRI Gedung Magister Sains dan Doktor (MD)
FEB UGM, Jumat (18/12/2015).
Dijelaskan Arintoko, penelitiannya tersebut secara spesifik bertujuan menjawab enam
pertanyaan penelitian. Pertama, penelitian tersebut bertujuan menguji kointegrasi-kointegrasi
antar variabel-variabel ekonomi makro di Indonesia dalam konteks perekonomian terbuka.
Kedua, menguji signifikansi kointegrasi-kointegrasi antar variabel-variabel makro Indonesia
terhadap variabel-variabel endogen (kesenjangan output, harga, tingkat bunga, nilai tukar
transaksi berjalan, investasi langsung asing, dan investasi portofolio) secara individual di
Indonesia.
Ketiga, disertasi yang dipromotori oleh Prof Insukindro juga menguji pengaruh jangka pendek
variabel-variabel lag (kesenjangan output, harga, tingkat bunga, nilai tukar transaksi berjalan,
investasi langsung asing, dan investasi portofolio) terhadap perubahan jangka pendek
variabel-variabel ekonomi makro secara individu di Indonesia. Keempat, diuji juga pengaruh
kejutan variabel kesenjangan output, harga, tingkat bunga, nilai tukar transaksi berjalan,
investasi langsung asing, dan investasi portofolio, terhadap perubahan jangka pendek
variabel-variabel ekonomi makro di Indonesia.
1/2
Arintoko Jadi Doktor ke-200 FEB UGM Usai Teliti Pengaruh Nilai Tukar, Investasi langsung Asing, dan Inve
Saturday, 19 December 2015 17:53
Kelima, penelitian tersebut menguji juga pengaruh variabel gap inflasi aktual dan inflasi target
terhadap variabel-variabel ekonomi makro di Indonesia. Keenam, disertasi tersebut menguji
pengaruh variabel ekspektasi harga terhadap variabel-variabel ekonomi makro di Indonesia.
Terkait metode, Arintoko menjelaskan bahwa disertasinya menggunakan data yang diperoleh
dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), International Monetary Fund (IMF), dan
OECD. Selain itu, penelitian tersebut juga menggunakan data dari bank sentral negara-negara
mitra dagang Indonesia dan sumber-sumber lain yang kredibel baik dalam terbitan maupun
melalui
website
online.
Setelah melakukan analisis terhadap data tersebut, ditemukan beberapa hasil penting. Temuan
pertama, terdapat empat kointegrasi yakni output, harga, tingkat bunga, dan nilai tukar, dengan
tanda yang signifikan sesuai hipotesis. Kedua, ditemukan juga bahwa signifikansi kointegrasi
output, harga, tingkat bnga, dan nilai tukar dengan koefisien antara -1 dan o sesuai dengan
hipotesis, yang terjadi pada persamaan output, harga, tingkat bunga, dan nilai tukar.
Ketiga, ditemukan bahwa dalam jangka pendek, kesenjangan output antara domestik dan dunia
dipengaruhi oleh variabel-variabel ekonomi makro utama lainnya, yaitu inflasi secara positif dan
transaksi berjalan secara negatif. Keempat, ditemukan bahwa kejutan kesenjangan ouput,
kejutan harga, kejutan tingkat bunga, direspon positif oleh harga dan tingkat bunga. Kelima,
dalam konteks kebijakan moneter, variabel gap harga signifikan berpengaruh positif terhadap
variabel tingkat bunga, tingkat harga, dan kesenjangan output.
“Hasil keenam mengungkapkan bahwa proses penyesuaian harga menjadi lebih lama menuju
ekuilibrium ketika faktor ekspektasi ikut berperan dalam memengaruhi harga,” terang suami
Indria Rositawati ini.(aht)
2/2
Download