Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Persepsi dan Sensori

advertisement
Asuhan keperawatan
dengan gangguan sistem
sensori persepsi pada lansia
OLEH: Ns. SATRIA GOBEL, M.Kep, Sp. Kom
7/18/2017
DOC.SATRIA
1
Definisi
Sensori adalah stimulus atau rangsangan yang datang
dari dalam maupun luar tubuh. Stimulus tersebut masuk ke
dalam tubuh melalui organ sensori ( panca indera).
(ners.unair.ac.id)
Persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau
hubungan serta perbedaan antar hal yang terjadi melalui
proses mengamati, mengetahui dan mengartikan setelah
mendapat rangsang melalui indera. (ners.unair.ac.id)
7/18/2017
DOC.SATRIA
2
Melalui panca indra, manusia memperoleh
informasi tentang kondisi fisik dan lingkungan
yang berada di sekitarnya.
7/18/2017
DOC.SATRIA
3
Empat komponen penting pada sensori, yaitu:
•
•
•
•
Stimulus (rangsangan)
Reseptor
Konduksi
Persepsi
7/18/2017
DOC.SATRIA
4
Tabel : Perubahan Morfologis dan Perubahan Fisiologis
Perubahan Morfologis
NO
Perubahan Fisiologis
Pengelihatan
1
Penuurunan jaringan lemak disekitar mata
Penurunanan Pengelihatan jarak dekat
2
Penurunan elastisitas dan tonus jaringan
Penurunan koordinasi gerak bola mata
3
Penurunan kekuatan otot mata
Distorsi bayangan
4
Penurunan ketajaman kornea
Pandangan biru – merah
5
Degenerasi pada sklera, pupil, dan iris
Comprimised night vision
6
Peningkatan frekuensi proses terjadinya penyakit
Penurunan ketajaman mengenali warna hijau,
biru dan ungu
7
Peningkatan densitas dan rigiditas lensa
8
Perlambatan proses informasi dari sistem saraf
pusat
7/18/2017
Kesulitan mengenali benda yang bergerak
DOC.SATRIA
5
Tabel :
Perubahan Morfologis dan Perubahan Fisiologis
Perubahan Morfologis
No
1
Perubahan Fisiologis
Pendengaran
Penurunan sel rambut koklea
Kesulitan
mendengar
suara
berfrekuensi tinggi
2
Perubahan telinga dalam
Penurunan kemampuan membedakan
pola titik nada
3
Degenerasi pusat pendengaran
Penurunan
kemampuan
dan
penerimaan bicara
4
Hilangnyya fungsi neuratransmiter
7/18/2017
DOC.SATRIA
Penurunan
ucapan
fungsi
membedakan
6
Tabel :
Perubahan Morfologis dan Perubahan Fisiologis
Perubahan Morfologis
Perubahan Fisiologis
Pengecap
Penurunan kemampuan pengecapan
Peningkatan nilai ambang untuk identitas benda
Penciuman
Degenerasi sel sensorik mukosa hidung
Penurunan sensitivitas nilai ambang terhadapa bau
Peraba
Penurunan kecepatan hantaran saraf

Penurunan respon terhadap stimulus taktil

Penyimpangan persepsi nyeri

Resiko
terhadap
bahaya
termal
yang
berlebihan
7/18/2017
DOC.SATRIA
7
Masalah Pada Sistem Sensori
Persepsi Pada Lansia
7/18/2017
DOC.SATRIA
8
Mata (Visual) Atau Penglihatan
1. Penurunan kemampuan penglihatan
• Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah progesifitas
dan pupil kekunningan pada lensa mata, menurunnya vitous humor
2. ARMD ( Age-related macular degeneration )
• ARMD terjadi pada usia 50-65 tahun dibeberapa kasus ini mengalami peningkatan
macula berada dibelakang lensa sedangkan macula sendiri berfungsi untuk
ketajaman penglihatan dan penglihatan warna
3. Glaukoma
• Glaukoma adalah suatu keadaaan di mana tekanan mata seseorang demikian tinggi
atau tidak normal sehingga mengakibatkan kerusakan saraf optik dan
mengakibatkan gangguan pada sebagian atau seluruh lapang pandang atau buta.
4. Katarak
• Katarak adalah tertutupnya lensa mata sehingga pencahayaan di fokusing
terganggu (retina) katarak terjadi pada semua umur namun yang sering terjadi
pada usia > 55 tahun.
5. Entropi dan eutropi
• Entropi dan eutropi terjadi pada lansia, kondisi ini tidak menyebabkan gangguan
penglihatan namun menyebabkan gangguan kenyamanan.
7/18/2017
DOC.SATRIA
9
Telinga (Auditory) Atau Pendengaran
1. Gangguan Pendengaran Tipe Konduktif
• Gangguan bersifat mekanik, sebagai akibat dari kerusakan kanalis
auditorius, membrana timpani atau tulang-tulang pendengaran.
2. Gangguan Pendengaran Tipe Sensori-Neural
• Penyebab utama dari kelainan ini adalah kerusakan neuron akibat bising
dan lain-lain.
3. Prebiakusis
• Hilangnya pendengaran terhadap nada murni berfrekwensi tinggi.
4. Tinitus
• Suatu bising yang bersifat mendengung, bisa bernada tinggi atau rendah,
bisa terus menerus atau intermiten.
5. Persepsi Pendengaran Abnormal
6. Gangguan Terhadap Lokalisasi Suara
7/18/2017
DOC.SATRIA
10
Hidung (Olfactory) Atau Penciuman
Masalah yang sering terjadi pada
lansia adalah gangguan pada penciuman
terhadap bau-bauan. Kenikmatan makan
akan didukung oleh indra pembau,
makan yang dibau akan merangsang
mukosa hidung untuk menghantar
impuls ke otak untuk menyimpulkan
bahwa makan itu enak atau tidak. Ini
juga akan berpengaruh terhadap
keinginan pemenuhan nutrisi.
7/18/2017
DOC.SATRIA
11
Lidah (Gustatory) atau Pengecapan
Adanya iritasi yang
kronis dari selaput lendir,
atropi indera pengecapan,
hilangnya sensitifitas dari
syaraf pengecap dilidah
terutama rasa manis dan
asin, hilangnya sensitivitas
dari syaraf pengecap.
7/18/2017
DOC.SATRIA
12
Kulit (Tactile) atau Peraba
• Penurunan respon terhadap
stimulus taktil
• Penyimpangan persepsi nyeri
• Resiko terhadap bahaya
termal yang berlebihan
7/18/2017
DOC.SATRIA
13
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN
SISTEM SENSORI PERSEPSI
PADA LANSIA
7/18/2017
DOC.SATRIA
14
Pengkajian
1. Identitas diri klien
2. Struktur keluarga : Genoogram
3. Riwayat keluarga
4. Riwayat kesehatan : riwayat kesehatan klien sekarang, riwayat
kesehatan dahulu dan riwayat kesehatan keluarga
5. Kaji semua faktor yang mempengaruhi fungsi sensori
6. Kaji kebiasaan promosi kesehatan .
7. Kaji fungsi sensori pada klien.
7/18/2017
DOC.SATRIA
15
Diagnosa keperawatan
1. Hambatan komunikasi verbal
2. Resiko jatuh
3. Resiko injury
4. Gangguan citra tubuh
7/18/2017
DOC.SATRIA
16
Dx 1 : hambatan komunikasi verbal
Tujuan dan criteria hasil
Intervensi
NOC :
NIC :

Sensory fungsional : hearing and vision
Communication Enhancement

Fear self control
 Gunakan penerjemah jika diperlukan
Setelah dilakukan tindakan selama … klien dapat  Dorong klien untuk berkomunikasi secara perlahan
berkomunikasi dengan criteria hasil :
dan untuk mengulangi permintaan
 Komunikasi : penerimaan, intreprestasi dan ekspresi  Gunakan kartu baca, kertas, pensil, bahasa tubuh,
pesan lisan, tulisan, dan non verbal meningkat
gambar, daftar kosakata, computer dan lain-lain
untuk memfasilitasi komunikasi dua arah yang
 Gerakan terkoordinasi : mampu mengkoorninasikan
optimal
gerakan dengan menggunakan isyarat
 Beri anjuran kepada klien atau keluarga tentang
 Mampu menajemen kemampuan fisik yang dimiliki
penggunaan alat bantu bicara
 Mampu mengkomunikasikan kebutuhan dengan
 Berikan pujian positif bila diberlukan
lingkungan sosial
 Anjurkan keluarga dan orang terdekat secara teratur
untuk memberi stimulus komunikasi
7/18/2017
DOC.SATRIA
17
Dx 2 : Resiko Jatuh
Tujuan dan criteria hasil
Intervensi
NOC :
NIC :
 Knowledge : Personal Safety
Environmental Management safety
 Safety Behavior : Fall Prevention
 Sediakan lingkungan yang aman untuk klien
 Safety Behavior : Physical Injury
 Identifikasi kebutuhan keamanan klien, sesuai dengan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…. klien
kondisi fisik dan fungsi kognitif klien dan riwayat
tidak mengalami trauma dengan kriteria hasil:
penyakit terdahulu klien
 Klien terbebas dari trauma fisik
 Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan)
 Memasang side rail tempat tidur
 Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
 Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah
dijangkau klien.
 Memberikan penerangan yang cukup
 Menganjurkan keluarga untuk menemani klien.
 Mengontrol lingkungan dari kebisingan
 Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
 Berikan penjelasan pada klien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan
penyebab penyakit.
7/18/2017
DOC.SATRIA
18
Dx 3 : Resiko Injury
Tujuan dan criteria hasil
Intervensi
NOC :
NIC :

Environment Management (Manajemen lingkungan)
Risk Kontrol
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…. Klien  Sediakan lingkungan yang aman untuk klien
tidak mengalami injury dengan criteria hasil:
 Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan
 Klien terbebas dari cedera
kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat
 Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah
penyakit terdahulu klien.
injury/cedera
 Klien
mampu
 Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
menjelaskan
factor
risiko
dari
 Memberikan penerangan yang cukup
lingkungan/perilaku personal
 Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injury
 Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
 Mampu mengenali perubahan status kesehatan
memindahkan perabotan)
 Menganjurkan keluarga untuk menemani klien.
 Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
 Berikan penjelasan pada klien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan
7/18/2017
DOC.SATRIA penyebab penyakit.
19
Dx 4 : Gangguan Citra Tubuh
Tujuan dan criteria hasil
Intervensi
NOC:
NIC :
Body Image Enhancement
 Body image
 Self esteem
 Kaji secara verbal dan non verbal
Setelah dilakukan tindakan keperawatan respon klien terhadap tubuhnya
selama.......x24 jam klien menghargai  Monitor frekuensi mengkritik dirinya
dirinya dengan kriteria hasil :
 Dorong klien mengungkapkan
 Body image positif
 Mendiskripsikan secara
perubahan fungsi tubuh
perasaannya
factual  Fasilitasi kontak dengan individu lain
dalam kelompok kecil
 Mempertahankan interaksi sosial
7/18/2017
DOC.SATRIA
20
Terima kasih
7/18/2017
DOC.SATRIA
21
Download