PENGARUH PARITAS TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATUK I GUNUNGKIDUL INTISARI Latar Belakang: Antenatal care dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kehamilan yang diinginkan berakhir dengan bayi yang sehat tanpa mengganggu kesehatan ibunya. Dengan menggalakkan program ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 dan angka kematian bayi dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 pada tahun 2015. Paritas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan kunjungan antenatal care, Paritas tinggi atau ibu multigravida yang sudah mempunyai pengalaman mengalami kehamilan lebih cenderung untuk tidak melakukan kunjungan antenatal sedangkan dengan ibu primigravida kurang mempunyai motivasi yang kuat untuk mendapatkan pertolongan (DepKes, 2008) sedangkan pada penelitian Nurul Falah (2010) menyebutkan tidak ada hubungan antara paritas dengan kunjungan K1 murni. Berdasarkan sumber Dinas Kesehatan Gunungkidul, 2007 bahwa angka kematian bayi/1000 kelahiran mencapai 6,2 dan jumlah kematian ibu (AKI 225/100.000) adalah sebanyak 7. Hal ini menunjukkan bahwa masih perlu perhatian pemerintah dan masyarakat tentang kondisi kesehatan ibu dan anak, walaupun angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Gunungkidul relatif rendah dibanding angka nasional. Angka kehamilan dini di Gunungkidul cukup tinggi termasuk juga angka abortus. Oleh karena itu masih perlu digalakkan lagi kampanye kesehatan reproduksi secara intensif ditempat tersebut. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui adanya pengaruh paritas terhadap kunjungan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Patuk I Gunungkidul Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observational analitik prospektif dengan rancangan Cross Sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu hamil dan ibu pernah melahirkan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Patuk I Gunungkidul, besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 77 orang ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil: Pengaruh paritas terhadap kunjungan antenatal care menurut frekuensi kunjungan <4 kali adalah sebanyak 7 orang (9,1%) dan yang berkunjung > 4 kali adalah sebanyak 70 orang (90,9%). Jumlah responden dengan paritas multigravida lebih banyak (54,5%) daripada primigravioda (45,5%). Nilai pvalue pada Pearson Chi-Square adalah 0,445, yang berarti bahwa lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara paritas dengan frekuensi kunjungan. Nilai Odds Ratio (OR) sebesar 0,448, yang berarti bahwa primigravida mempunyai frekuensi berkunjung 0,448 kali lebih kecil daripada multigravida. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh paritas terhadap kunjungan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Patuk I Gunungkidul. Kata Kunci: Paritas, Antenatal Care, Ibu Hamil x PARITY INFLUENCES IN ANTENATAL CARE AT WORK AREA PRIMARY HEALTH CENTER PATUK I GUNUNGKIDUL ABSTRACT BACKROUND: Antenatal care done to ensure that each pregnancy which is wanted end with healthy baby without trouble its mother health. With encourage this program is expected gets to help down mother mortality of 228 on 2007 to 102 and infant deaths of 34 on 2007 to 23 on 2015. Parity constitutes one of factor which regard pregnancy mother in visiting antenatal care , higher parity or multigravida's mother already has experience to experience more pregnancy tends to don't visit antenatal meanwhile with primigravida's mother insufficiently have strong motivation to get favor (DepKes, 2008). Meanwhile on Nurul Falah's research (2010) mentioned no relationship among parity with K1 visit. Base source on Duty Health Gunungkidul (2007) that infant death number / 1000 natal reach 6,2 and total mother deaths (AKI 225 / 100.000) are as much 7. It points out that is still need government and society attention about mother health condition and mortality despite child mother and baby at Regency Gunungkidul relative contemns to be appealed by national number. Early pregnancy number at Gunungkidul high enough included also abortion number. Therefore is still need again been encouraged health campaign reproduces intensively at that place. Objective: To know parity influences in visiting antenatal care at work area primary health center Patuk I Gunungkidul. Methods: This research is observational analytic prospektif with Cross sectional design. Subjects in study are pregnant mother and mother has borne children at work area primary health center Patuk I Gunungkidul. Outgrow sample in this study as much 77 respondens that accomplish inklusi and eklusi criterion. Instrument that is utilized is questionnaire. All data analyzed by the chi-square test using alternative pearson test. Results: Parity influence to visit antenatal care according to visit frequency <4 times are 7 respondens (9,1%) and visit frequency ≥ 4 times are 70 responden (90,9%). Total responden with multigravida's parity more a lot of (54,5%) than primigravida (45,5%). P value on Pearson Chi Square are 0,445, that mean is higher than 0,05 so get to be concluded that there is no a significant influence among parity with visit frequency. Point Odds Ratio (OR) as big as 0,448, one that matter primigravida has visit frequency 0,448 smaller times than multigravida. Conclusion: Can be concluded that no parity influence to visit antenatal care at work area Primary Health Center Patuk I Gunungkidul. Keywords: Parity, Antenatal Care , Pregnant mother xi