faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit jantung

advertisement
Vol 8. No. 3 . Desember 2012. Jurnal Kesehatan Bina Husada . ISSN, 1829-9377
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT
0000000000000000000000
JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT MUHAMMADIAH
PALEMBANG TAHUN 2013
Oleh
Alkhusari
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binahusada
Email : [email protected]
ABSTRAK
Di seluruh dunia, penyakit jantung koroner (PJK) merupakan kasus pertama penyebab kematian. Menurut WHO,
pada tahun 2007 sekitar 50% penduduk dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Pada survei kesehatan
rumah tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan prevalensi penyakit kardiovaskular sebanyak 18,9%. Hasil survei kesehatan
nasional tahun 2001 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular yaitu sebesar 26,4%. Data dari Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang menyebutkan bahwa pada tahun 2011 kunjungan pasien ke Poli Jantung Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang mengalami peningkatan yaitu mencapai 410 pasien. Pada tahun 2012 penderita jantung koroner
sebanyak 261 orang, pada tahun 2013 (januari-juli) sebanyak 215 pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan merokok,
obesitas, hipertensi dan hiperkolesterolemia dengan penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Tahun 2010. Populasi penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke Poliklinik Jantung Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang dari bulan September- oktober 2013 dengan jumlah 86 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik
purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga diperoleh sampel sebanyak 50 responden. Rancangan
penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah cross sectional. Teknik analisis menggunakan analisis univariat dan
bivariat.
Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan antara umur (p.value = 0.003), jenis kelamin (p.value = 0,002),
pendidikan (p.value = 0,001), kebiasaan merokok (p.value = 0,002), obesitas (p.value = 0,004), hipertensi (p.value = 0,002)
dan hiperkolesterolemia (p.value = 0,001) dengan penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2010.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan agar dilakukan peningkatan penyuluhan oleh petugas kesehatan
kepada penderita jantung koroner tentang hal-hal yang berhubungan dengan pencegahan penyakit jantung koroner antara lain
kebiasaan atau perilaku penderita dan pola makan yang kurang sehat.
Kata Kunci
: Faktor –faktor , jantung koroner
ABSTRACT
In the world, the coronary heart disease is the cause by the first mortality. According to WHO, in 2007 there are above 50%
people in the world died cause by heart disease and blood vessel. Based on household health research (SKRT) in 1995
showed prevalence of the cardiovascular disease as much as 18,9%. The result from national health research in 2001
showed the prevalence of cardiovascular disease increases as much as 26,4%. Based on the data from Muhammadiyah
hospital known in 2011 the are 410 sufferer of coronary heart disease, in 2012 reached for 1261 patients, and in 2013
(January-July) as much as 215 patients.
This research aim to know the related between age, sex, education, smoke habitually, obesity, hypertension,
hypercholesterolemic with the heart coronary disease in Heart Polyclinic of Muhammadiyah Hospital Palembang in 2013.
The population of the research are all of the heart coronary disease that visiting to the heart polyclinic during January-July
2013 as much as 89 respondents. The samples of this research taken by purposive sampling with eksklusi and inklusi criteria
until got as much as 50 respondents. It used cross sectional design. Using univariate and bivariate analysis.
The result of this research got there are related between age (p.value = 0.003), sex (p.value = 0,002), education
(p.value = 0,001), smoke habitually (p.value = 0,002), obesity (p.value = 0,004), hypertension (p.value = 0,002) dan
hypercholesterolemic (p.value = 0,001) with the heart coronary disease in Heart Polyclinic of Muhammadiyah Hospital
Palembang in 2010.
Based on to this research result suggested to be done the improvement of counselling by health worker to the
coronary heart disease sufferer about the thing that related to the prevention of the coronary heart disease such as habitually
and the behaviour and the food patte
Alkhusari. …Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian jantung koroner di rumah sakit Muhammadiah
1
Vol 8. No. 3 . Desember 2012. Jurnal Kesehatan Bina Husada . ISSN, 1829-9377
KeyWord :Factors, the heart coronary
261 orang, pada tahun 2013 sebanyak 215 pasien.
(Medical Record RS.Muhammadiyah Palembang,
2013).
1
1. 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut estimasi para ahli Badan Kesehatan
Sedunia (WHO). Pada tahun 2007 sekitar 50%
penduduk dunia meninggal akibat penyakit jantung
dan pembuluh darah (M. N. Bustan, 2009). Di Eropa
dan Asia menurut WHO tahun 2007, tercatat 15 juta
orang meninggal akibat penyakit jantung koroner atau
sama dengan 30% dari total kematian seluruh dunia
(Besral, 2009). Di Amerika pada tahun 2007 penyakit
jantung koroner menyebabkan 96000 kematian atau
merupakan 43% penyebab kematian di Negara
tersebut (Raharjo, 2008). Di Inggris pada tahun 2006
penyakit jantung koroner telah menyebabkan lebih
dari 180.000 kematian setiap tahun dan proporsi
kematian penyakit jantung dan pembuluh darah
mengalami peningkatan yang cukup tajam (Gobel,
2009).
1.2
1.2.1
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Telah
diketahui
faktor-faktor
yang
berhubungan dengan kejadian penyakit jantung
koroner di poliklinik jantung Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2013.
1.2.2
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya
Penyakit Jantung Koroner. Berbagai penelitian telah
dilakukan selama 50 tahun lebih dimana didapatlah
variasi insidens PJK yang berbeda pada geografis dan
keadaan sosial tertentu yang makin meningkat sejak
tahun 1930 dan mulai tahun 1960 merupakan
penyebab kematian utama di negara industri.
Penelitian epidemiologis mendapatkan hubungan yang
jelas antara kematian dengan pengaruh keadaan sosial,
kebiasaan merokok, pola diet, exercise, dan
sebagainya yang dapat dibuktikan dengan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PJK
antara lain: umur, kelamin ras, geografis, keadaan
sosial, perubahan masa, kolesterol, hipertensi,
merokok, diabetes, obesitas, exercise, diet, perilaku
dan kebiasaan lainnya, stress serta keturunan (Husain,
2009)
Menurut Kodim (2006) dalam Soeharto
(2007) merokok dapat menyebabkan resiko besar
untuk terjadinya penyakit jantung koroner bagi
perokok pasif dan aktif. Penderita jantung koroner
seringkali didahului oleh penyakit lain seperti
hipertensi, diabetes mellitus, dan kolesterol yang
tinggi, hipertensi adalah terjadi peningkatan dari
tekanan darah pada pembuluh darah terutama arteri
koroner yang berakibat terjadinya penurunan suplai
darah ke otot jantung, menurut penelitian bahwa 20%
penderita hipertensi akan mengalami penyakit jantung
koroner.
Tujuan Khusus
a. Diketahuinya distribusi frekuensi penyakit
jantung koroner, umur, jenis kelamin,
pendidikan, kebiasaan merokok, obesitas,
hipertensi,dan
hiperkolesterolemia di
poliklinik
jantung
Rumah
Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2013
b. Diketahuinya hubungan antara umur
dengan kejadian penyakit jantung koroner
di poliklinik jantung Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2013
c. Diketahuinya hubungan antara jenis
kelamin dengan kejadian penyakit jantung
koroner di poliklinik jantung Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2013
d. Diketahuinya hubungan antara pendidikan
dengan kejadian penyakit jantung koroner
di poliklinik jantung Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2013
e. Diketahuinya hubungan antara kebiasaan
merokok dengan kejadian penyakit jantung
koroner di poliklinik jantung Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2013
f. Diketahuinya hubungan antara obesitas
dengan kejadian penyakit jantung koroner
di poliklinik jantung Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2013
g. Diketahuinya hubungan antara hipertensi
dengan kejadian penyakit jantung koroner
di poliklinik jantung Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2013
h. Diketahuinya
hubungan
antara
hiperkolesterolemia
dengan
kejadian
penyakit jantung koroner di poliklinik
jantung Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang tahun 2013
1.3
1.3.1
Manfaat Penelitian
Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Lahat
. Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
memberikan nasehat penyuluhan kesehatan dan
intervensi bagi penderita penyakit jantung koroner.
Dalam upaya melakukan pencegahan yang tepat
terhadap penderita penyakit lainnya yang cenderung
menjadi penyakit jantung koroner. Dapat memberikan
masukan kepada manajemen dalam mengambil
kebijakan dan penyusunan program pelayanan rumah
sakit.
Data dari Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang didapatkan bahwa pada tahun 2010
kunjungan pasien ke Poli Jantung Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang yaitu sebesar 638 orang,
dan pada tahun 2011 kunjungan pasien ke Poli
Jantung Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
mengalami peningkatan yaitu mencapai 410 pasien.
Pada tahun 2012 penderita jantung koroner sebanyak
Alkhusari. …Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian jantung koroner di rumah sakit Muhammadiah
2
Vol 8. No. 3 . Desember 2012. Jurnal Kesehatan Bina Husada . ISSN, 1829-9377
1.3.2
Bagi Perawat
Hasil penelitian ini sebagai bahan informasi
bagi tenaga kesehatan dalam mengaplikasikan
pengetahuan dalam penatalaksanaan asuhan keperawat
an pada pasien dengan jantung koroner dalam rangka
menurunkan dan mencegah kejadian jantung koroner
Selain itu agar dapat digunakan sebagai acuan perawat
untuk memberikan asuhan keperatan yang baik kepada
pasien dengan jantung koroner
Koroner
Bagi Pasien
Hasil
dari
penelitian
ini
mampu
meningkatkan kesehatan bagi pasien yang menderita
penyakit jantung koroner di RS.Muhammadiah
Palembang..
2.
Bukan PJK
10
20
Total
50
100
No.
1.
Umur
Jumlah
Persentase
45-55
36
72
tahun
2.
56 tahun
14
28
ke atas
Total
50
100
Berdasarkan Tabel 5.2 diketahui bahwa
responden yang berumur 45-55 tahun sebanyak 36
orang (72%) sedangkan responden yang berumur 56
tahun ke atas sebanyak 14 orang (28%).
Teknik yang digunakan untuk mengambil
sejumlah sampel adalah dengan teknik Purposive
Sampling
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di
Poliklinik Jantung Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang tahun 2013 Waktu Penelitian.Penelitian ini
dilakukan dari tanggal 25 Sep-27 Okt2013.
Instrumen
pengumpulan
data
dalam
penelitian ini adalah menggunakan check
list,
kuesioner, tensimeter, timbangan dan pengukur tinggi
badan dengan variable independent umur, jenis
kelamin, pendidikan, kebiasaan merokok, obesitas,
hipertensi dan hiperkolesterolemia, sedangkan
variabel dependent adalah kejadian penyakit jantung
koroner
Setelah melakukan pengolahan data, maka
langkah selanjutnya adalah data dianalisis. Analisis
data sangat penting dalam penelitian, karena dengan
analisis ,maka data dapat mempunyai arti/makna yang
dapat berguna untuk memecahkan masalah penelitian.
Setelah dianalisis, data kemudian diuji dengan
menggunakan hubungan antar variabel dengan analisis
statistik secara univariat dan bivariat.
3.1.3
Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian, variabel jenis
kelamin dibagi menjadi 2 kategori yaitu laki-laki dan
perempuan, dapat dilihat pada tabel berikut
No.
1.
2.
Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
Laki-laki
32
64
Perempuan
18
36
Total
50
100
Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui bahwa
responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak
32 orang (64%) sedangkan responden yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 18 orang (36%).
3.1.4
Pendidikan
Berdasarkan
hasil
penelitian,
variabel
pendidikan dibagi menjadi 2 kategori yaitu rendah (<
SMP) dan tinggi (> SMU), dapat dilihat pada tabel
berikut :
HASIL DAN PEMBAHASAN
No.
1.
2.
Pendidikan Jumlah Persentase
Rendah
37
74
Tinggi
13
26
Total
50
100
Berdasarkan Tabel 5.4 diketahui bahwa responden
yang berpendidikan rendah sebanyak 37 orang (74%)
sedangkan responden yang berpendidikan tinggi
sebanyak 13 orang (26%)
3.1
3.1.1
Analisa Univariat
Penyakit jantung koroner
Berdasarkan hasil penelitian, variabel
penyakit jantung koroner dibagi menjadi 2
kategori yaitu penyakit jantung koroner dan
bukan penyakit jantung koroner, dapat dilihat
pada tabel berikut :
Jumlah
80
Umur
Hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata
umur 55,36, umur termuda 45 dan umur tertua 70,
kemudian data tersebut dikategorikan menjadi 2
kelompok yaitu 45-55 tahun dan 56 tahun ke atas.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah
deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross
sectional, dimana suatu penelitian yang semua
variabelnya baik variabel dependen maupun
independen diobservasi atau dikumpulkan sekaligus
dalam waktu yang sama. Populasi penelitian adalah
seluruh penderita jantung di Poliklinik Jantung Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang berjumlah 89 orang.
Penyakit Jantung
40
3.1.2
2.
No.
PJK
Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa
responden yang menderita penyakit jantung
koroner sebanyak 40 orang (80%) sedangkan
responden yang tidak menderita penyakit jantung
koroner sebanyak 10 orang (20%).
1.3.3
3
1.
Persentase
Alkhusari. …Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian jantung koroner di rumah sakit Muhammadiah
3
Vol 8. No. 3 . Desember 2012. Jurnal Kesehatan Bina Husada . ISSN, 1829-9377
3.1.5
Kebiasaan merokok
Berdasarkan
hasil
penelitian,
variabel
kebiasaan merokok dibagi menjadi 2 kategori
yaitu merokok dan tidak merokok, dapat dilihat
pada tabel berikut :
No.
1.
2.
Kebiasaan
Merokok
Merokok
Tidak merokok
Total
Jumlah
Persentase
27
23
50
54
46
100
PJK
Berdasarkan Tabel 5.5 diketahui bahwa
responden yang merokok sebanyak 27 orang
(54%) sedangkan responden yang tidak merokok
sebanyak 23 orang (46%).
3.1.6
Obesitas
No.
1.
2.
Obesitas
Jumlah
Persentase
Obesitas
5
10
Tidak obesitas
45
90
Total
50
100
Berdasarkan Tabel 5.6 diketahui bahwa
responden yang obesitas sebanyak 5 orang (10%)
sedangkan responden yang tidak obesitas sebanyak 45
orang (90%).
Berdasarkan hasil penelitian, variabel hipertensi
dibagi menjadi 2 kategori yaitu hipertensi dan tidak
hipertensi, dapat dilihat pada tabel berikut
No.
1.
2.
Hipertensi
Jumlah
Persentase
Hipertensi
40
80
Normal
10
20
Total
50
100
Berdasarkan Tabel 5.7 diketahui bahwa
responden yang hipertensi sebanyak 40 orang (80%)
sedangkan responden yang tidak hipertensi sebanyak
10 orang (20%).
Analisis Bivariat
2.1
Hubungan Antara Umur dengan Penyakit
Jantung Koroner
Analisis hubungan umur dengan penyakit
jantung koroner dengan Uji Chi Square dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Umur
Penyakit
Jantung Koroner
Jumla
h
N
3
6
2.2 Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan
Penyakit Jantung Koroner
Analisis hubungan jenis kelamin dengan
penyakit jantung koroner dengan Uji Chi Square
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Penyakit
Jantung
O
P
Juml
N
Koroner
R
Jenis
ah
o
Kelamin
PJK
Buka
val
.
n PJK
ue
n % n % N %
1 Laki-laki 3 93 2 6, 3 1
.
0 ,8
3 2 0
0
1
2 Perempu 1 55 8 4 1 1
2,
0,0
. an
0 ,6
4, 8 0
0
02
4
0
0
0
Total
4 80 1 2 5 1
0
0 0 0 0
0
Hasil analisis hubungan jenis kelamin dengan
penyakit jantung koroner menunjukkan bahwa
responden yang berjenis kelamin laki-laki yang
terkena penyakit jantung koroner sebanyak 30 orang
(93,8%) lebih besar dibandingkan dengan responden
yang berjenis kelamin perempuan yang terkena
penyakit jantung koroner sebanyak 10 orang (55,6%).
3.1.7 Hipertensi
N
o.
R
Berdasarkan
uji
statistik
dengan
menggunakan uji chi-square didapatkan p.value =
0,003, jika dibandingkan dengan nilai α = 0,05, maka
p < α, keputusan statistiknya adalah Ho ditolak. Ini
berarti menunjukkan bahwa ada hubungan antara
umur dengan penyakit jantung koroner, hal ini terbukti
dengan nilai OR = 11 artinya responden yang berumur
45-55 tahun mempunyai peluang sebanyak 11 kali
lebih besar untuk terkena penyakit jantung koroner
dibandingkan dengan responden yang berumur 56
tahun ke atas.
Berdasarkan hasil penelitian, variabel obesitas
dibagi menjadi 2 kategori yaitu obesitas dan tidak
obesitas, dapat dilihat pada tabel berikut :
2.
45-55
tahun
%
91
,7
val
ue
%
1
0
0
1
2. 56
7 50 7 5 1 1
1,
0,0
tahun
0 4 0
0
03
ke atas
0
0
0
Total
4 80 1 2 5 1
0
0 0 0 0
0
Hasil analisis hubungan umur dengan
penyakit jantung koroner menunjukkan bahwa
responden yang berumur 45-55 tahun yang terkena
penyakit jantung koroner sebanyak 33 orang (91,7%)
lebih besar dibandingkan dengan responden yang
berumur 56 tahun ke atas yang terkena penyakit
jantung koroner sebanyak 7 orang (50%).
1.
n
3
3
Bukan
PJK
N %
3 8,
3
P
O
Alkhusari. …Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian jantung koroner di rumah sakit Muhammadiah
4
Vol 8. No. 3 . Desember 2012. Jurnal Kesehatan Bina Husada . ISSN, 1829-9377
Berdasarkan
uji
statistik
dengan
menggunakan uji chi-square didapatkan p.value =
0,002 jika dibandingkan dengan nilai α = 0,05, maka p
< α, keputusan statistiknya adalah Ho ditolak. Ini
berarti menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis
kelamin dengan penyakit jantung koroner, hal ini
terbukti dengan nilai OR = 12, artinya responden yang
berjenis kelamin laki-laki mempunyai peluang
sebanyak 12 kali lebih besar untuk terkena penyakit
jantung koroner dibandingkan dengan responden yang
berjenis kelamin perempuan.
2.3
o
.
N
Pendidik
o
an
.
Juml
ah
P
O
R
val
ue
Merokok
N
o Obesitas
.
O
R
Penyakit
Jantung
Koroner
PJK
Buka
n PJK
n % n %
3 60 2 4
,0
0,
0
3 82 8 1
7 ,2
7,
8
4 80 1 2
0
0 0
Juml
ah
P
O
R
Val
ue
N %
5 1
0
0
2 Tidak
4 1
0,2 0,3
. obesitas
5 0
58 24
0
Total
5 1
0 0
0
Hasil analisis hubungan obesitas dengan
penyakit jantung koroner menunjukkan bahwa
responden yang obesitas yang terkena penyakit
jantung koroner sebanyak 3 orang (60,0%) lebih kecil
dibandingkan dengan responden yang tidak obesitas
1
.
2.4 Hubungan Antara Kebiasaan Merokok
dengan Penyakit Jantung Koroner
Analisis hubungan pendidikan dengan
penyakit jantung koroner dengan Uji Chi Square
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Juml
val
ue
2.5 Hubungan Antara Obesitas dengan Penyakit
Jantung Koroner
Analisis hubungan obesitas dengan penyakit
jantung koroner dengan Uji Chi Square dapat dilihat
pada tabel berikut ini
Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan
uji chi-square didapatkan p.value = 0,001 jika
dibandingkan dengan nilai α = 0,05, maka p < α,
keputusan statistiknya adalah Ho ditolak. Ini berarti
menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan
dengan penyakit jantung koroner, hal ini terbukti
dengan nilai OR = 13,2, artinya responden yang
berpendidikan rendah mempunyai peluang sebanyak
13 kali lebih besar untuk terkena penyakit jantung
koroner dibandingkan dengan responden yang
berpendidikan tinggi.
Penyakit
ah
Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan
uji chi-square didapatkan p.value = 0,003 jika
dibandingkan dengan nilai α = 0,05, maka p < α,
keputusan statistiknya adalah Ho ditolak. Ini berarti
menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan
merokok dengan penyakit jantung koroner, hal ini
terbukti dengan nilai OR = 16,7, artinya responden
yang mempunyai kebiasaan merokok mempunyai
peluang sebanyak 17 kali lebih besar untuk terkena
penyakit jantung koroner dibandingkan dengan
responden yang tidak mempunyai kebiasaan merokok.
N %
1 Rendah
3 1
.
7 0
0
1
2 Tinggi
6 46 7 5 1 1
3,
0,0
.
,2
3, 3 0
2
01
8
0
2
2
Total
4 80 1 2 5 1
0
0 0 0 0
0
Hasil analisis hubungan pendidikan dengan
penyakit jantung koroner menunjukkan bahwa
responden yang berpendidikan rendah yang terkena
penyakit jantung koroner sebanyak 34 orang (91,9%)
lebih besar dibandingkan dengan responden yang
berpendidikan tinggi yang terkena penyakit jantung
koroner sebanyak 6 orang (46,2%).
N Kebiasaa
Jantung
Koroner
PJK
Buka
n PJK
n % n %
2 96 1 3,
6 ,3
7
N %
2 1
7 0
0
1
2 Tidak
1 60 9 3 2 1
6,
0,0
. merokok 4 ,9
9, 3 0
7
03
1
0
1
4
Total
4 80 1 2 5 1
0
0 0 0 0
0
Hasil analisis hubungan kebiasaan merokok
dengan penyakit jantung koroner menunjukkan bahwa
responden yang merokok yang terkena penyakit
jantung koroner sebanyak 26 orang (96,3%) lebih
besar dibandingkan dengan responden yang tidak
merokok yang terkena penyakit jantung koroner
sebanyak 14 orang (60,9%).
1
.
Hubungan Antara Pendidikan dengan
Penyakit Jantung Koroner
Analisis hubungan pendidikan dengan penyakit
jantung koroner dengan Uji Chi Square dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Penyakit
Jantung
Koroner
PJK
Buka
n PJK
n % n %
3 91 3 8,
4 ,9
1
n
Merokok
P
Obesitas
Alkhusari. …Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian jantung koroner di rumah sakit Muhammadiah
5
Vol 8. No. 3 . Desember 2012. Jurnal Kesehatan Bina Husada . ISSN, 1829-9377
yang terkena penyakit jantung koroner sebanyak 37
orang (82,2%).
2.
Responden yang berumur 45-55 tahun ke atas
sebanyak 36 orang (72%)
3. Responden yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 32 orang (64%)
4. Responden yang berpendidikan rendah sebanyak
37 orang (74%)
5. Responden yang mempunyai kebiasaan merokok
sebanyak 27 orang (54%)
6. Responden yang mempunyai kelebihan berat
badan (obesitas) sebanyak 5 orang (52%)
7. Responden yang mempunyai penyakit hipertensi
sebanyak 40 orang (80%)
8. Responden yang mempunyai kadar kolesterol
tinggi (hiperkolesterolemia) sebanyak 33 orang
(66%)
4.2 Kesimpulan Bivariat
Berdasarkan
uji
statistik
dengan
menggunakan uji chi-square didapatkan p.value =
0,258 jika dibandingkan dengan nilai α = 0,05, maka p
> α, keputusan statistiknya adalah Ho diterima. Ini
berarti menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara obesitas dengan penyakit jantung koroner, hal
ini terbukti dengan nilai OR = 0,324 artinya responden
yang mempunyai obesitas mempunyai peluang
sebanyak 0,3 kali lebih besar untuk terkena penyakit
jantung koroner dibandingkan dengan responden
yang tidak obesitas.
2.6
N
o
.
Hubungan Antara Hipertensi dengan
Penyakit Jantung Koroner
Analisis hubungan hipertensi dengan penyakit
jantung koroner dengan Uji Chi Square dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Hiperten
si
Penyakit
Jantung
Koroner
PJK
Buka
n PJK
n % N %
3 90 4 1
6
0
Juml
ah
P
1.
2.
O
R
3.
val
ue
N %
4 1
0 0
0
1
2 Normal
4 40 6 6 1 1
3,
0,0
.
0 0 0
5
02
0
0
0
Total
4 80 1 2 5 1
0
0 0 0 0
0
Hasil analisis hubungan hipertensi dengan
penyakit jantung koroner menunjukkan bahwa
responden yang hipertensi yang terkena penyakit
jantung koroner sebanyak 36 orang (90%) lebih besar
dibandingkan dengan responden yang tidak hipertensi
yang terkena penyakit jantung koroner sebanyak 4
orang (40%).
1
.
Hiperten
si
4.
5.
6.
7.
Ada hubungan antara umur dengan penyakit
jantung koroner di Poliklinik Jantung Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2013.
Ada hubungan antara jenis kelamin dengan
penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun
2013.
Ada hubungan antara pendidikan dengan penyakit
jantung koroner di Poliklinik Jantung Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2013.
Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan
penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun
2013.
Tidak ada hubungan antara obesitas dengan
penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun
2013.
Ada hubungan antara hipertensi dengan penyakit
jantung koroner di Poliklinik Jantung Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2013.
Ada hubungan antara hiperkolesterolemia dengan
penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun
2013.
4. 2 Saran
4.2.1 Bagi
Rumah
Sakit
Muhammadiyah
Palembang
Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang untuk dapat memberikan
pengertian kepada penderita jantung koroner tentang
hal-hal yang berhubungan dengan pencegahan tingkat
dua (secondary prevention) dengan membagikan
leaflet kepada penderita jantung koroner atau
keluarganya tentang kebiasaan atau perilaku serta pola
makan yang sehat, kemudian juga pencegahan tingkat
tiga (tertiary prevention) dengan tujuan mencegah
proses penyakit lebih lanjut serta mencegah terjadinya
cacat maupun kematian karena penyebab tertentu.
Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan
uji chi-square didapatkan p.value = 0,002 jika
dibandingkan dengan nilai α = 0,05, maka p < α,
keputusan statistiknya adalah Ho ditolak. Ini berarti
menunjukkan bahwa ada hubungan antara hipertensi
dengan penyakit jantung koroner, hal ini terbukti
dengan nilai OR = 13,5, artinya responden yang
mempunyai hipertensi mempunyai peluang sebanyak
14 kali lebih besar untuk terkena penyakit jantung
koroner dibandingkan dengan responden yang tidak
hipertensi.
4.
Simpulan Dan Saran
4.1
Simpulan Univariat
1. Responden yang terkena penyakit jantung koroner
sebanyak 40 orang (80%)
4.2.2
Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan
untuk meneliti variabel-variabel lain yang belum
Alkhusari. …Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian jantung koroner di rumah sakit Muhammadiah
6
Vol 8. No. 3 . Desember 2012. Jurnal Kesehatan Bina Husada . ISSN, 1829-9377
Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan
Stroke. PT. Buana Ilmu Populer : Jakarta
penulis teliti seperti asupan zat gizi atau pola makan
dan gaya hidup penderita jantung koroner dengan
menggunakan sampel yang lebih besar dan desain atau
rancangan penelitian yang lain sehingga penelitian ini
akan lebih berkembang dan bermanfaat untuk
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
penyakit jantung khususnya penyakit jantung koroner.
Kisyono, Sony. (2007)
Catatan
Kebanggaan.
(http://sonykisyono.blog.com/2007/03/tipe-perokok diakses
7 Juni 2009)
4.3.3
Bagi Masyarakat
Hendaknya melakukan pencegahan penyakit
jantung koroner dengan cara mengkonsumsi makanan
empat sehat lima sempurna, contoh : sayuran hijau,
yang sangat bermanfaat untuk mengikat zat karbon
monoksida yang bersifat racun dalam tubuh terutama
bagi orang yang mempunyai kebiasaan merokok,
menghindari makanan yang banyak mengandung
kolesterol karena dapat mendorong terjadinya
penumpukan plak dalam pembuluh darah sehingga
dapat mempercepat terjadinya penyakit jantung
koroner dan yang paling baik adalah mengimbangi
dengan melakukan olahraga secara teratur agar
menjaga tubuh tetap sehat.
Mardjana. (2009)
I love Jantung Sehat. In Azna Books : Bantul
Maryono, Djoko. (2008)
Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Jantung. PT.
Buana Ilmu Populer : Jakarta
Notoatmodjo. S. (2007)
Ilmu Seni dan Kesehatan Masyarakat. PT
Rineka Cipta. Jakarta
Notoatmodjo. S. (2012)
Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka
Cipta. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo. S. (2013)
Aritonang, Irianto, Ir, dkk. (2005)
Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. PT Rineka
Cipta. Jakarta
Aplikasi Statistika. Media Pressindo : Yogyakarta
Braverman, Eric R dan Braverme, Dasha. (2008)
Nursalam. (2003)
Penyakit Jantung dan Penyembuhannya Secara
Alami. PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta
Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta
Eko Budiarto, SKM, Dr. (2002)
Riwidikdo, Handoko (2009)
Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. EGC : Jakarta
Statistik Penelitian untuk Kesehatan dengan
Aplikasi Program R dan SPSS. Pustaka Rihama
: Yogyakarta
Gwaspada. 2004. Mengenali Gejala Jantung Koroner.
(www.kompas.com, diakses 27 September
2004)
Soeharto, Imam (2007)
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner dan
Serangan Jantung Edisi Kedua. Salemba
Medika : Jakarta
Green, Goes (2009)
Faktor Resiko dan Pencegahan Jantung
Koroner
untuk
Wanita
dan
Pria.
(www.ensiklopedi.com, diakses 10 Januari
2009)
Supariasa, I Nyoman. (2001)
Penilaian Status Gizi. ECG : Jakarta
Hastono. (2001)
Wikipedia. (2008)
Rokok. (http://wikipedia.org/wiki/rokok, diakses
7 Juni 2009)
Modul Analisa Data. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Indonesia: Jakarta
Husain, Muhammad Arif. (2009)
Penyakit Jantung Koroner dan Hipertensi.
(www.google.com, diakses bulan September
2009)
J, Iskandar. (2007)
Alkhusari. …Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian jantung koroner di rumah sakit Muhammadiah
7
Download