BAB III STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR III.1. BIDANG

advertisement
BAB III
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
III.1. BIDANG PENATAAN DAN
PENINGKATAN
KAPASITAS
LINGKUNGAN
Pelaksanaan tugas pada Bidang Penataan dan Peningkatan
Kapasitas Lingkungan banyak berhubungan dengan tata cara/proses
perizinan. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada terdiri dari :
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup
III-1
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penilaian Dokumen AMDAL
PEMRAKARSA
KA atau ANDAL, dan
RKL-RPL
Uji administrasi
digunakan format
dalam panduan 01 dan
panduan 02 PerMenLH
No.08 tahun 2013
Tidak
Sesuai
persyaratan
administrasi
Ya
Tidak
Sesuai dengan RTRW
yang berlaku dan
peta inpres 06/2003
atau revisinya
Uji tahapan
proyek (gunakan
dalam panduan 3)
PerMenLH No.08
Tahun 2013
Ya
Usaha dan/atau kegiatan
sedang dan/atau telah
dilakukan konstruksi
dan/atau operasi
Tidak
Uji kualitas (gunakan
panduan 04)
PerMenLH No.08
Tahun 2013
Ditolak
1.Lakukan uji konsistensi
2.Lakukan uji keharusan
3.Lakukan uji relevansi
Ya
Dokumen
sesuai
persyaratan
kualitas
dokumen
AMDAL
Ditolak
Tidak
Masukan
untuk
perbaikan
dokumen
Ya
Dokumen
dijadikan
lampiran
SK
persetujuan KA atau SK kelayakan
lingkungan hidup dan izin lingkungan atau
SK ketidaklayakan lingkungan
Ya
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup
Rencana usaha dan/atau
kegiatan disepakati KAnya atau layak
lingkungan hidup ?
Ditolak
III-2
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penilaian KA-ANDAL
Pengumuman dan Konsultasi
Publik
Penyusunan Kerangka
Acuan (KA)
Pengajuan
Penilaian (KA)
Durasi Penerimaan SPT 10 hari
Pemrakarsa wajib
menyusun KA
Berubah
Sekretariat :
1. Memberikan tanda
bukti penerimaan
2. Melakukan uji
administrasi
Kepada :
Bupati Lahat
Sekretariat KPA Kabupaten
Tidak
Kelengkapan
Sekretariat memberikan
pernyataan kelengkapan
administrasi
Sekretariat memberikan
pernyataan ketidak
lengkapan administrasi
Sekretariat menyiapkan
rapat Tim Teknis
Dikembalikan ke
Pemrakarsa untuk
diperbaiki
Kondisi rona
lingkungan hidup
awal dan
diskripsi rencana
kegiatan
KA yang telah
diperbaiki dapat
terus dilanjutkan
untuk dinilai oleh
Tim Teknis
Tidak
Berubah
Tim Teknis pembahasan kondisi
rona lingkungan hidup awal dan
diskripsi rencana kegiatan
setelah 3 (tiga) tahun
Setelah 3 (tiga) tahun
pemrakarsa mengajukan
kembali perbaikan KA
dinilai oleh Tim Teknis
KA dinyatakan tidak
berlaku
Lebih dari 3 tahun
Tim Teknis melakukan
penilaian mandiri (melalui
uji tahap proyek dan uji
kualitas dokumen)
1.
2.
Sekretariat
mendokumentasikan dan
menyimpulkan hasil
penilaian mandiri sebagai
bahan rapat Tim teknis
Penyampaian
kembali
perbaikan KA
Tim Teknis melakukan rapat Tim Teknis untuk :
Membahas hasil penilaian mandiri
Menyepakati lingkupan kajian dalam ANDAL
Dapat diterima
Perbaikan
KA
Ketua KPA menerbitkan
persetujuan KA
Pemrakarsa menyusun
ANDAL, RKL-RPL
Sekretariat
menyampaikan
perbaikan KA
kepada setiap
anggota Tim Teknis
Setiap anggota Tim
Teknis melakukan
verifikasi kebenaran/
kesesuaian atas hasil
perbaikan yang telah
dicantumkan dalam KA
Perlu diperbaiki
KA
Kurang dari
3 tahun
Pengajuan permohonan izin lingkungan dan penilaian
ANDAL, RKL-RPL
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup
III-3
Penjelasan :
1. Prosedur Penerimaan
1.1. KA diajukan oleh pemrakarsa kepada Bupati melalui Sekretariat
Komisi Penilai AMDAL Kabupaten.
1.2. Sekretariat Komisi Penilai memeriksa kelengkapan administrasi
dokumen KA-ANDAL.
1.3. Sekretariat Komisi Penilai memberikan tanda bukti penerimaan
kepada pemrakarsa terhadap dokumen KA-ANDAL yang telah
memenuhi kelengkapan administrasi dan sudah digandakan
sejumlah anggota Komisi Penilai yang diundang.
1.4. Tanda bukti penerimaan dokumen KA-ANDAL wajib dilengkapi
dengan hari dan tanggal penerimaan dokumen.
1.5. Dokumen KA-ANDAL wajib dilakukan penilaian oleh Komisi
Penilai dan pengambilan keputusan Bupati atas hasil penilaain
paling lama 75 (tujuh puluh lima) hari kerja terhitung sejak
tanggal bukti penerimaan dokumen KA-ANDAL.
2. Penilaian oleh Tim Teknis
2.1. Tim teknis melakukan penilaian KA-ANDAL atas permintaan
Ketua Komisi Penilai.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup
III-4
2.2. Penilaian dilakukan dalam bentuk rapat Tim Teknis yang
dipimpin oleh Ketua Tim Teknis.
2.3. Undangan dan dokumen diterima oleh seluruh peserta rapat Tim
Teknis
paling
sedikit
10
(sepuluh)
hari
kerja
sebelum
dilaksanakan rapat Tim Teknis.
2.4. Dalam hal Ketua Tim Teknis tidak dapat memimpin rapat
penilaian KA-ANDAL, rapat dipimpin oleh anggota yang ditunjuk
oleh Ketua Tim Teknis.
2.5. Anggota Tim Teknis yang tidak hadir dalam rapat Tim Teknis
dapat memberikan masukan tertulis paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah rapat Tim Teknis.
2.6. Semua saran, pendapat dan tanggapan anggota Tim Teknis
dicatat oleh petugas dari Sekretariat Komisi Penilai.
2.7. Hasil penilaian KA-ANDAL oleh Tim Teknis disampaikan pada
rapat Komisi Penilai.
3. Penilaain Oleh Komisi Penilai
3.1. Ketua Komisi Penilai mengundang anggota untuk menilai KAANDAL.
3.2. Penilaian sebagaimana dilakukan dalam bentuk rapat Komisi
Penilai yang dipimpin oleh Ketua Komisi Penilai.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup
III-5
3.3. Undangan dan dokumen diterima oleh seluruh peserta rapat
Komisi Penilai paling sedikit 10 (sepuluh) hari kerja sebelum
dilaksanakan rapat Komisi.
3.4. Dalam hal Ketua Komisi Penilai tidak dapat memimpin rapat
Komisi Penilai, rapat dipimpin oleh anggota yang ditunjuk secara
tertulis oleh Ketua Komisi.
3.5. Dalam hal Ketua dan Sekretaris Komisi Penilai tidak dapat
memimpin rapat Komisi Penilai, rapat dipimpin oleh Sekretaris
Komisi Penilai.
3.6. Anggota Tim Komisi Penilai yang tidak hadir dalam rapat Tim
Komisi Penilai dapat memberikan masukan tertulis paling lama 5
(lima) hari kerja setelah rapat Tim Komisi Penilai.
3.7. Semua saran, pendapat dan tanggapan anggota Tim Komisi dan
Pemrakarsa dicatat oleh petugas dari Sekretariat Komisi Penilai.
Ketentuan lain dalam rapat Tim Teknis dan Tim Komisi Penilai adalah
1. Rapat Tim Teknis dan Tim Komisi Penilai wajib dihadiri oleh
pemrakarsa atau wakil yang ditunjuk oleh pemrakarsa yang
memiliki kapasitas untuk pengambilan keputusan.
2. Bila terdapat anggota Tim Penyusun Dokumen AMDAL tidak dapat
menghadiri rapat Tim Teknis dan rapat Tim Komisi Penilai, maka
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup
III-6
yang bersangkutan wajib menyampaikan surat keterangan yang
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
3. Rapat Tim Teknis dan rapat Tim Komisi Penilai dapat dibatalkan
oleh pimpinan rapat apabila Pemrakarsa atau Tim Penyusun
AMDAl tidak hadir.
4. Dalam
melaksanakan
penilaian
Komisi
Penilai
wajib
memperhatikan ketentuan dan kebijakan dibidang lingkungan
hidup yang diatur dalam perundang-undangan.
4. Perbaikan oleh Pemrakarsa
a. Pemrakarsa wajib menanggapi dan menyempurnakan KA-ANDAL
berdasarkan hasil penilaian Komisi Penilai dan menyerahkan
kepada Ketua Komisi Penilai sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam Berita Acara rapat penilaian paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja terhitung sejak hari dan tanggal berita acara rapat Komisi
Penilaian diterima.
b. Dalam hal dokumen yang telah disempurnakan belum memenuhi
ketentuan perbaikan berdasarkan penilaian, Ketua Komisi Penilai
setelah mendengarkan hasil pemeriksaan Sekretariat Komisi dan
saran-saran Tim Teknis berhak meminta pemrakarsa untuk
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup
III-7
memperbaiki kembali dalam waktu paling lama 14 (empat belas)
hari kerja.
c. Waktu yang digunakan pemrakarsa untuk memperbaiki dan
menyempurnakan KA-ANDAL tidak termasuk dalam hitungan 75
(tujuh puluh lima) hari kerja.
d. Dalam pemrakarsa tidak menanggapi dan menyempurnakan KA –
ANDAL sebagaimana dimaksud paling lama 3 (tiga) tahun
terhitung sejak dikembalikannya dokumen kepada pemrakarsa
oleh
Komisi
Penilai,
maka
dokumen
KA-ANDAL
tersebut
dinyatakan kadaluarsa.
5. Penolakan
Dalam hal rencana lokasi dilaksanakannya usaha dan/atau kegiatan
terletak dalam kawasan dan/atau perundang-undangan Komisi Penilai
wajib menolak KA-ANDAL.
6. Keputusan
1. Keputusan Kesepakatan KA-ANDAL diterbitkan oleh Bupati.
2. Penerbitan
Keputusan
Kesepakatan
KA-ANDAL
harus
mempertimbangkan hasil rapat penilaian Komisi Penilai.
3. Keputusan KA-ANDAL memuat kesepakatan tentang ruang lingkup
kajian AMDAL yang akan dilaksanakan.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup
III-8
4. Salinan Keputusan Kesepakatan KA-ANDAL beserta dokumennya
disampaikan oleh Bupati Lahat kepada Gubernur Sumatera
Selatan, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat, dan
pimpinan
sektor/instansi
yang
membidangi
usaha
dan/atau
kegiatan yang bersangkutan di Kabupaten Lahat
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup
III-9
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penilaian ANDAL, RKL dan RPL
Sekretariat :
1. Memberikan tanda bukti
penerimaan.
2. Melakukan uji administrasi
Pengajuan Permohonan Izin
Lingkungan dan Penilaian
ANDAL, RKL-RPL
Dalam satu permohonan kepada :
Bupati melalui Sekretariat KPA
Kabupaten sesuai dengan kewenangannya
Tidak
Kelengkapan
Ya
Sekretariat memberikan pernyataan kelengkapan administrasi
Bupati sesuai kewenangannya
mengumumkan permohonan izin
lingkungan
Sekretariat menyiapkan rapat Tim
Teknis
Sekretariat mendokumentasikan
danmenyimpulkan hasil penilaian
mandiri sebagai bahan rapat Tim
Teknis
Tim Teknis melakukan rapat untu :
1. Membahas hasil penilaian
mandiri
2. Pembahasan penilaian ANDAL
dan
3. Pembahasan penilaian RKL-RPL
ANDAL, RKLRPL
Sekretariat memberikan
pernyataan ketidak lengkapan
administrasi
Dikembalikan ke pemrakarsa untu
diperbaiki
Penyampaian
kembali
ANDAL, RKLRPL
Sekretariat menyampaikan
perbaikan dokumen ANDAL,
RKL – RPL kepada setiap
anggota Tim Teknis
Setiap anggota Tim Teknis
melakukan verifikasi
kebenaran/kesesuaian atas hasil
perbaikan yang telah dicantumlan
dalam dokumen ANDAL, RKL-RPL
ANDAL, RKL-RPL yang telah
selesai dinilai oleh Tim Teknis
disampaikan kepada secretariat
KPA
Rapat Tim Teknis wajib merumuskan hasil penilaian akhir aspek
teknis dari dokumen ANDAL dan RKL-RPL, antara lain :
1. Kualitas ANDAL dan RKL-RPL telah memenuhi persyaratan
yang ditentukan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan
2. Kelayakan atau ketidak layakan lingkungan hidup atas
rencana usaha dan/atau kegiatan yang diajukan AMDALnya
untuk dinilai; dan
3. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan terkait dengan proses
pengembilan keputusan atas kelayakan atau ketidak layakan
lingkungan
Rencana usaha dan/atau kegiatan
tidak dapat dilaksanakan
Pemrakarsa tidak
menyampaikan kembali
perbaikan ANDAL, RKL-RPL
paling lama 3 (tiga) tahun
Dokumen
perbaikan
ANDAL, RKLRPL
Sekretariat menyiapkan
rapat KPA
Sekretariat KPA
merumuskan
rekomendasi hasil
penilaian akhir terhadap
ANDAL, RKL - RPL
Ketua KPA menyampaikan rekomendasi
hasil penilaian akhir kepada Bupati sesuai
kewenangannya
Rekomendasi
hasil penilaian
akhir
Bupati sesuai dengan kewenangannya
menerbitkan ketidaklayakan ling. hidup
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup
KPA melakukan rapat untuk
memberikan penilaian secara
lisan dan tertulis atas
kelayakan atau ketidak
layakan lingkungan hidup dari
rencana usaha dan/atau
kegiatan yang diajukan untuk
dilakukan penilaian ANDAL
dan RKL-RPLnya sesuai
dengan kewenangan,
kapasitas dan keahliannya
Bupati sesuai dengan
kewenangannya memberikan :
a. Keputusan
kelayakan
lingkungan hidup dan
b. Izin lingkungan
Catatan : Izin Lingkungan
diterbitkan bersamaan dengan
diterbitkannya
kelayakan
lingkungan hidup
Izin lingkungan yang telah diterbitkan diumumkan
oleh Bupati sesuai dengan kewenangannya
III-10
Penjelasan :
1. Prosedur Penerimaan
3.1. ANDAL, RKL dan RPL diajukan oleh pemrakarsa kepada Bupati
melalui Sekretariat Komisi Penilai Kabupaten.
3.2. Sekretariat Komisi Penilai memeriksa kelengkapan administrasi
dokumen ANDAL, RKL dan RPL.
3.3. Sekretariat Komisi Penilai memberikan tanda bukti penerimaan
kepada pemrakarsa terhadap dokumen ANDAL, RKL dan RPL
yang telah memenuhi kelengkapan administrasi dan sudah
digandakan sejumlah anggota Komisi Penilai yang diundang.
3.4. Tanda bukti penerimaan wajib dilengkapi dengan hari dan
tanggal penerimaan dokumen.
3.5. Dokumen ANDAL, RKL dan RPL dilakukan penilaian dan
pengambilan keputusan atas hasil penilaian
paling lama 75
(tujuh puluh lima) hari kerja terhitung sejak tanggal bukti
penerimaan.
4. Penilaian oleh Tim Teknis
2.1. Tim teknis melakukan penilaian ANDAL, RKL dan RPL atas
permintaan Ketua Komisi Penilai.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 10
2.2. Penilaian dilakukan dalam bentuk rapat Tim Teknis yang
dipimpin oleh Ketua Tim Teknis.
2.3. Undangan dan dokumen diterima oleh seluruh peserta rapat Tim
Teknis
paling
sedikit
10
(sepuluh)
hari
kerja
sebelum
dilaksanakan rapat Tim Teknis.
2.4. Dalam hal Ketua Tim Teknis tidak dapat memimpin rapat
penilaian ANDAL, RKL dan RPL, rapat dipimpin oleh anggota
yang ditunjuk oleh Ketua Tim Teknis.
2.5. Anggota Tim Teknis yang tidak hadir dalam rapat Tim Teknis
dapat memberikan masukan tertulis paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah rapat Tim Teknis.
2.6. Semua saran, pendapat dan tanggapan anggota Tim Teknis
dicatat oleh petugas dari Sekretariat Komisi Penilai.
2.7. Hasil penilaian ANDAL, RKL dan RPL
oleh Tim Teknis
disampaikan pada rapat Komisi Penilai.
3. Penilaian Oleh Komisi Penilai
3.1. Ketua Komisi Penilai mengundang anggota untuk menilai
ANDAL, RKL dan RPL.
3.2. Penilaian sebagaimana dilakukan dalam bentuk rapat Komisi
Penilai yang dipimpin oleh Ketua Komisi Penilai.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 11
3.3. Undangan dan dokumen diterima oleh seluruh peserta rapat
Komisi Penilai paling sedikit 10 (sepuluh) hari kerja sebelum
dilaksanakan rapat Komisi.
3.4. Dalam hal Ketua Komisi Penilai tidak dapat memimpin rapat
Komisi Penilai, rapat dipimpin oleh anggota yang ditunjuk secara
tertulis oleh Ketua Komisi.
3.5. Dalam hal Ketua dan Sekretaris Komisi Penilai tidak dapat
memimpin rapat Komisi Penilai, rapat dipimpin oleh Sekretaris
Komisi Penilai.
3.6. Anggota Tim Komisi Penilai yang tidak hadir dalam rapat Tim
Komisi Penilai dapat memberikan masukan tertulis paling lama 5
(lima) hari kerja setelah rapat Tim Komisi Penilai.
3.7. Semua saran, pendapat dan tanggapan anggota Tim Komisi dan
Pemrakarsa dicatat oleh petugas dari Sekretariat Komisi Penilai.
Ketentuan lain dalam rapat Tim Teknis dan Tim Komisi Penilai adalah
1. Rapat Tim Teknis dan Tim Komisi Penilai wajib dihadiri oleh
pemrakarsa atau wakil yang ditunjuk oleh pemrakarsa yang
memiliki kapasitas untuk pengambilan keputusan.
2. Bila terdapat anggota Tim Penyusun Dokumen ANDAL, RKL dan
RPL tidak dapat menghadiri rapat Tim Teknis dan rapat Tim
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 12
Komisi Penilai, maka yang bersangkutan wajib menyampaikan
surat keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum.
3. Rapat Tim Teknis dan rapat Tim Komisi Penilai dapat dibatalkan
oleh pimpinan rapat apabila Pemrakarsa atau Tim Penyusun
ANDAL, RKL dan RPL tidak hadir.
4. Dalam
melaksanakan
penilaian
Komisi
Penilai
wajib
memperhatikan ketentuan dan kebijakan dibidang lingkungan
hidup yang diatur dalam perundang-undangan.
4. Perbaikan oleh Pemrakarsa
a.
Pemrakarsa wajib menanggapi dan menyempurnakan ANDAL,
RKL dan RPL berdasarkan hasil penilaian Komisi Penilai dan
menyerahkan kepada Ketua Komisi Penilai sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam Berita Acara rapat penilaian paling lama
30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak hari dan tanggal berita
acara rapat Komisi Penilaian diterima.
b.
Dalam hal dokumen yang telah disempurnakan belum memenuhi
ketentuan perbaikan berdasarkan penilaian, Ketua Komisi Penilai
setelah mendengarkan hasil pemeriksaan Sekretariat Komisi dan
saran-saran Tim Teknis berhak meminta pemrakarsa untuk
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 13
memperbaiki kembali dalam waktu paling lama 14 (empat belas)
hari kerja.
c.
Waktu yang digunakan pemrakarsa untuk memperbaiki dan
menyempurnakan ANDAL, RKL dan RPL tidak termasuk dalam
hitungan 75 (tujuh puluh lima) hari kerja.
d.
Dalam pemrakarsa tidak menanggapi dan menyempurnakan
ANDAL, RKL dan RPL sebagaimana dimaksud paling lama 3
(tiga) tahun terhitung sejak dikembalikannya dokumen kepada
pemrakarsa oleh Komisi Penilai, maka dokumen ANDAL, RKL
dan RPL tersebut dinyatakan kadaluarsa.
5. Penyampaian Berita Acara Rapat
5.1. Ketua Komisi Penilai menyampaikan berita acara rapat penilaian
dan dokumen yang telah disempurnakan kepada Bupati.
5.2. Berita
acara
pertimbangan
dan
dalam
dokumen
digunakan
pengambilan
sebagai
keputusan
dasar
kelayakan
lingkungan hidup bagi rencana usaha dan/atau kegiatan yang
bersangkutan.
6. Keputusan
6.1. Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan diterbitkan oleh Bupati.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 14
6.2. Penerbitan Keputusan wajib mencantumkan :
- Dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan, dan
- Pertimbangan terhadap saran, pendapat dan tanggapan yang
diajukan oleh warga masyarakat.
7. Penyampaian salina keputusan dan publikasi
Salinan keputusan kelayakan lingkungan ANDAL, RKL dan RPL
beserta dokumennya disampaikan oleh Bupati kepada
Gubernur
Sumatera Selatan, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Lahat, dan pimpinan sektor/instansi yang membidangi usaha dan/atau
kegiatan yang bersangkutan di Kabupaten Lahat
PEMBIAYAAN
a. Biaya pelaksanaan kegiatan pembinaan Komisi Penilai, Tim Teknis
dan Sekretariat Komisi Penilai dibebankan pada Anggaran Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lahat dan biayabiaya lain yang tidak mengikat serta dapat dipertanggungjawabkan.
b. Biaya penyusunan dan penilaian KA- ANDAL, RKL dan RPL, UKL –
UPL dan SPPL dibebankan kepada pemrakarsa.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 15
III.2. BIDANG PENGAWASAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pada bidang Pengawasan Dampak Lingkungan terdapat beberapa
macam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilaksanakan dalam
hal
penyelesaian
pengaduan
masyarakat
dan
prosedur
dalam
pengelolaan limbah cair. Adapun SOP yang terdapat pada bidang
Pengawasan Dampak Lingkungan adalah :
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 16
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Pengaduan Akibat
Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup.
Bupati/BLH
Kabupaten
Pengadu
(lisan atau tertulis)
Unit Kerja/
Instansi Terkait
Telaah dan
Klasifikasi
Non Lingkungan
Lingkungan
Maks 21 Hari
Instansi Sektoral
Verifikasi
Tindak Lanjut
Tidak Terbukti
Yang Diadukan
Rekomendasi hasil
verifikasi dan/atau
temuan verifikasi
Sanksi Admnistrasi
Penegakan Hukum
Perdata
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
Terbukti
Penegakan Hukum
Pidana
III- 17
2.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Izin Pemanfaatan dan
Pembuangan Limbah Cair (Pengkajian Limbah)
Pemrakarsa
Bupati
Instansi Terkait
Permohonan
Pengkajian
Penugasan Penilaian
Penilaian
Persyaratan Minimal
Melengkapi
Persyaratan Minimal
Melaksanakan
Kegiatan Pengkajian
Minimal 12 (dua
belas) bulan
Stop Kegiatan
Pengkajian
Pengajuan Izin
Pemanfaatan
Persyaratan
Minimal
Lengkap
Persyaratan Minimal
Tidak Lengkap
Penugasan
Pemantauan
Pencabutan
Selambat-lambatnya
30 hari kerja
diteruskan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
Merekomendasi
Pengkajian Teknis
(30 Hari kerja)
Pemantauan
(Evaluasi)
Tidak sesuai dengan
Persyaratan minimal
sesuai dengan
persyaratan minimal
III- 18
Penjelasan :
1. Persyaratan Minimal yang ditetapkan Bupati :
a. Pengaruh terhadap pembudidayaan ikan, hewan dan tanaman
b. Pengaruh terhadap kesehatan masyarakat
c. Pengaruh terhadap kualitas tanah masyarakat
d. BOD tidak boleh melebihi 5000 mg/liter
e. Nilai pH berkisar 6-9
f. Dilakukan pada lahan selain lahan gambut
g. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permebilitas lebih besar
15 cm/jam
h. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas kurang
1,5 cm/jam
i.
Tidak boleh dilaksanakan pada lahan kedalaman air kurang dari 2
meter
j.
Areal pengkajian seluas 10-20 persen dari seluruh areal yang akan
digunakan untuk pemanfaatan air limbah
k. Pembuatan sumur pantau
2. Dalam Surat Rekomendasi Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah
dicantumkan ketentuan sekurang-kurangnya meliputi :
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 19
a. Hasil pemantauan terhadap air limbah, air tanah, tanaman, ikan,
hewan dan kesehatan masyarakat.
b. Metode dan frekwensi pemantauan
c. Pelaporan hasil pemantauan yang disampaikan kepada Bupati
dengan tembusan kepada Gubernur Provinsi Sumatera Selatan
Melalui Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan dan
Menteri Negara Lingkungan Hidup.
d. Larangan mengenai :
1. Adanya air larian (run off) yang masuk ke sungai
2. Pengenceran air limbah yang dimanfaatkan
3. Membuang air limbah pada lahan diluar lokasi yang ditetapkan
dalam Keputusan ini
4. Membuang air limbah ke sungai bila air limbahnya melebihi
ketentuan yang berlaku.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 20
3. Standar
Operasional
Prosedur
(SOP)
Izin
Pemanfaatan
Air
Limbah/Land Aplication (LA)
PEMRAKARSA
BUPATI
INSTANSI TERKAIT
Permohonan Izin
Berdasarkan Hasil
Kajian Teknis
Penugasan Evaluasi
Evaluasi
Dokumen
Dokumen
Lengkap
Melengkapi
Kekurangan Dokumen
Presentasi Dilakukan di
Dekat Lokasi Kajian
Pemanfaatan
Merekomendasikan
Permintaan Diadakan
nya Presentasi
Surat Permintaan
Pengadaan Presentasi
Melakukan Kunjungan
lapangan serta
verifikasi teknis dan
evaluasi terhadap
presentasi tersebut
Layak
Teknis
Tidak Dapat
Laksanakan Land
Aplication
Penerbitan Surat
Penolakan Izin
Melaksanakan LA
Penerbitan Surat Izin
Pemantauan
T tidaklayak
Penugasan
Pengawasan
Pelaksanaan LA dan
Evaluasi Laporan
Pemantauan
layak
Merekomendasikan
Penolakan Izin
Merekomendasikan
Pemberian Izin
Pengawasan Pelaksanaan
LA dan Evaluasi Laporan
Pemantauan
Laporan
Indikasi
Pencemaran
Kegiatan LA
Berkelanjutan
Stop Kegiatan LA
Tidak ada
Surat Pencabutan Izin
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
ada
Rekomendasi
Meneruskan LA
Rekomendasi
Menghentikan LA
III- 20
Penjelasan :
I.
Permohonan Izin Pemanfaatan Air Limbah, dengan melampirkan
Dokumen-dokumen berikut :
a. Gambar atau peta instalasi penampungan atau pengolahan air
limbah sebelum di aplikasi pada tanah yang dilengkapi dengan
instalasi atau pipanisasi air limbah serta areal/lahan aplikasi air
limbah pada tanah skala 1 : 1000.
b. Gambar detail konstruksi instalasi/pipanisasi untuk pengaliran air
limbah ke areal aplikasi air limbah pada tanah
c. Dokumen AMDAL atau UKP-UPL yang telah disetujui oleh instansi
yang berwenang yang dilengkapi dengan surat atau dokumen
persetujuannya.
d. Izin lokasi dan atau izin prinsip / pencadangan dari instansi yang
berwenang dan atau sertifikat hak atas tanah.
e. Hasil pemeriksaan kualitas air libah yang akan diaplikasi pada
tanah dari laboratorium rujukan.
f.
Surat rekomendasi atau persetujuan untuk melaksanakan kajian
teknis dari instansi yang berwenang.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 21
g. Surat pernyataan kesanggupan penaatan kewajiban dalam
pelaksanaan pemanfaatan air limbah untuk aplikasi pada tanah,
yaitu berisi :
1. Pernyataan kesanggupan untuk memasang alat pengukur
debit air limbah.
2. Pernyataan untuk tidak membuang air limbah pada air atau
sumber air.
3. Pernyataan kesanggupan melakukan pembayaran ganti rugi
dan atau melaksanakan pemulihan kualitas sumber air, tanah
dan air tanah yang tercemar akibat aplikasi air limbah pada
tanah.
II. Instansi dari lokasi pemanfaatan yang bertanggungjawab melakukan
evaluasi yang meliputi :
a. Pemeriksaan kelengkapan dokumen
b. Kegiatan verifikasi teknis meliputi :
1. Permintaan presentasi kepada masyarakat didekat kajian
pemanfaatan
air
limbah
evaluasi
presentasi
meliputi
:
kesempurnaan mutu presentasi dengan materi yang ditulis
dalam laporan, hasil evaluasi ini kan dicantumkan dalam
rekomendasi.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 22
2. Evaluasi terhadap laporan secara tertulis dan dari presentasi
pemrakarsa.
Evaluasi terhadap laporan hasil pengkajian pelaksanaan
pemanfaatan air limbah meliputi :
a. Muatan teknis laporan hasil pengkajian termasuk ketepatan
teknis analisa dan teknis evaluasi data.
b. Muatan laporan hasil pengkajian air limbah dengan
persyaratan dalam persetujuan pengkajian yang meliputi
media dipantau, parameter yang harus dipantau metode
analisis dll
3. Kunjungan lapangan dan pengambilan sampel
Pengecekan kondisi lapangan dan kesesuaiannya dengan halhal yang tertuang dalam laporan hasil pengkajian pelaksanaan
pemanfaatan
air
limbah
titik
pemantauan,
kondisi
titik
pemantauan dan sampel yang diambil. Evaluasi terhadap hasil
pelaksanaan kunjungan lapangan dan pengambilan sampel
dilakukan segera setelah itu.
III. Penerbitan atau Penolakan Izin Sesuai Dengan Kelayakan Teknis dari
Permohonan Izin tersebut :
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 23
1. Izin
diterbitkan
dengan
mencantumkan
masa
berlaku
dan
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemrakarsa
dalam pelaksanaan pemanfaatan air limbah yang dimanfaatkan,
kewajiban
melakukan
pemantauan,
pelaporan
hasil
pemantauannya kepada instansi yang bertanggungjawab dll
2. Laporan
Rekomendasi
Penolakan
dari
instansi
yang
bertanggungjawab disampaikan kepada Bupati sebagai dasar
penerbitan Surat Penolakan LA.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 24
4. Standar Operasional Prosedur (SOP) Izin Pembuangan Air Limbah
(IPAL)
PEMRAKARSA
Permohonan Izin
Pembuangan Limbah
Cair Didasarkan Hasil
Kajian AMDAL, UKLUPL dan melakukan
kajian Teknis
BUPATI
INSTANSI TERKAIT
Penilaian, Penelitian
dan Evaluasi
Terhadap Laporan
Hasil Kajian Teknis
dan Permohonan Izin
Cq. BLH
Melengkapi
Hasil
Penilaian
Tidak Lengkap
Tidak dapat
dilaksanakan IBAL
Penerbitan Surat
Penolakan IBAL
Pelaksanaan IBAL
Penerbitan Surat
IBAL
Tidak
Layak
Layak
Merekomendasikan
Penolakan Izin
Merekomendasikan
Pemberian Izin
Penjelasan :
1. Hasil kajian teknis sekurang-kurangnya meliputi :
a. Pengaruh terhadap budidaya tanaman dan hewan
b. Pengaruh terhadap flora dan fauna
c. Pengaruh terhadap kualitas tanah, air dan air tanah
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 25
d. Pengaruh terhadap kesehatan masyarakat
2. Permohonan Izin harus dilengkapi dengan :
a. Gambar atau peta konstruktif/pipanisasi penampungan dan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) secara detail dengan skala
besar.
b. Peta lokasi pembuangan air limbah dan pengambilan air yang
menggambarkan saluran pembuangan air limbah sampai dengan
sumber air penerima dengan skala besar.
c. Dokumen AMDAL atau UKL/UPL yang telah disetujui oleh instansi
yang
berwenang
dengan
dilengkapi
surat
atau
dokumen
persetujuannya.
d. Hasil pemeriksaan kualitas air limbah yang akan dibuang ke
sumber air dari laboratorium rujukan.
e. Izin lokasi dan izin prinsip/pencadangan dari instansi yang
berwenang dan atau sertifikat hak atas tanah.
f. Surat
Pernyataan
Kesanggupan
mentaati
kewajiban
dalam
pelaksanaan pembuangan air limbah ke sumber air yaitu berisi :
1. Pernyataan kesanggupan untuk memasang alat pengkur debit
air limbah.
2. Pernyataan tidak akan melakukan pengenceran air limbah.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 26
3. Pernyataan kesanggupan untuk membuat dan memasang
saluran pembuangan air limbah sesuai dengan saran teknis
dari instansi yang berwenang.
4. Pernyataan kesanggupan mengolah terlebih dahulu air limbah
yang akan dibuang sehingga air limbah memenuhi atau tidak
melampaui ketentuan baku mutu air libah yang ditetapkan.
5. Pernyataan kesanggupan untuk membuang air limbah melalui
saluran yang telah ditetapkan oleh instansi teknis dan tidak
melalui saluran lainnya.
6. Pernyataan kesanggupan untuk membuat laporan pembuangan
limbah cair dan mengrim hasil pemeriksaan kualitas air limbah
secara periodik kepada Bupati melalui Badan Lingkungan
Hidup sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.
7. Pernyataan untuk tidak membuang air libah pada tanah.
8. Pernyataan kesanggupan melakukan pembayaran ganti rugi
dan atau melakukan pemulihan kualitas sumber air, tanah dan
air tanah yang tercemar akibat pembuangan air limbah.
9. Fhoto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon.
3. Isi Persetujuan Izin Pembuangan Air Limbah yang diterbitkan Bupati
wajib dicantumkan :
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 27
a. Kewajiban untuk mengolah limbah.
b. Persyaratan mutu dan kuantitas air limbah yang boleh dibuang ke
media lingkungan.
c. Persyaratan cara pembuangan air limbah
d. Persyaratan
untuk
mengadakan
sarana
dan
prosedur
penanggulangan keadaan darurat.
e. Persyaratan untuk melakukan pemantauan mutu dan debit air
limbah.
f.
Persyaratan lain yang ditentukan oleh hasil pemeriksaan analisis
mengenai dampak lingkungan yang erat kaitannya dengan
pengendalian pencemaran air bagi usaha dan atau kegiatan yang
wajib melaksanakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
g. Larangan pembuangan sekaligus dalam satu saat atau pelepasan
dadakan.
h. Larangan untuk melakukan pengenceran air limbah dalam upaya
menataati batas kadar yang dipersyaratkan.
i.
Kewajiban
melakukan
swapantau
dan
kewajiban
untuk
melaporkan hasil swapantau.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 28
5. Standar Operasional Prosedur (SOP) Izin Penyimpanan Sementara
Limbah B3
Izin Bupati
PEMOHON
Perbaikan
Permintaan
Permintaan
Kelengkapan
Kelengkapan
Tidak
Evaluasi
Kelengkapan
Administrasi
Lengkap
Tidak
Penetapan
Persyaratan &
Ketentuan Teknis
Yang Dimuat Dalam
Izin
Ya
Verifikasi Teknis
Review & Evaluasi
Memenuhi Syarat
Ya
* Keputusan Penerbitan aksimal 45 hari kerja sejak diterimanya surat
permohonan secara lengkap administrasi dan secara teknis dinyatakan
memenuhi persyaratan.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 29
Penjelasan :
I.
Kelengkapan Administrasi yang harus dipenuhi :
1. Keterangan Tentang Pemohon
a. Pemohon
1. Nama Pemohon/Kuasa
2. Alamat
3. Nomor Telp/Fax
b.
Perusahaan
1. Nama Pemohon/Kuasa
2. Alamat Kegiatan
3. Nomor Telp/Fax
4. Bidang Usaha
5. NPWP
6. SIUP
2. Keterangan Tentang Lokasi
1.
Luas
2.
Letak
3.
Titik Koordinat
3. Keterangan Pengelolaan Limbah B3
a. Uraian proses produksi
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 30
b. Alat pencegahan pencemaran limbah cair dan emisi
c. Perlengkapan sistem tanggap darurat
d. Peta lokasi tempat kegiatan (lay out desain TPS)
e. Uraian
tentang
cara
penanganan
limbah
(kemasan,
penyusunan/penataan)
4. Uraian tentang tindak lanjut penyimpanan/pengumpulan limbah B3
a. Uraian proses produksi
b. Alat pencegahan pencemaran limbah cair dan emisi
c. Perlengkapan sistem tanggap darurat
d. Peta Lokasi tempat kegiatan (lay out dan desain TPS)
e. Uraian
tentang
cara
penanganan
limbah
(kemasan,
penyusunan/penataan)
f. Uraian tentang tindak lanjut penyimpanan/pengumpulan limbah
B3.
5. Kelengkapan Dokumen
a. Akte Pendirian Perusahaan
b. Izin lokasi
c. Izin mendirilan bangunan
d. Izin HO
e. Persetujuan AMDAL/UKL&UPL
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 31
II. Persyaratan Teknis :
1. Lokasi Tempat Penyimpanan Sementara B3
a. Letak lokasi TPS berada di Area Kawasan Kegiatan.
b. Merupakan daerah bebas banjir
c. Letak Bangunan berjauhan atau jarak yang aman dari bahan
lain yang mudah terkontaminasi dan/atau mudah terbakar
dan/atau mudah bereaksi atau tidan berdekatan dengan
fasilitas umum.
2. Tempat Penyimpanan
a. Memiliki rancangan bangunan dan luas ruang penyimpanan
yang sesuai dengan jenis, karakteristik dan jumlah limbah B3
yang disimpan.
b. Bangunan terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar dan
memiliki ventilasi udara yang memadai.
c. Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
d. Memiliki sistem penerangan (lampu/cahaya matahari) yang
memadai
e. Lantai harus kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak
retak.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 32
f. Bangunan dilengkapi dengan simbol
g. Dilengkapi dengan penangkal petir jika diperlukan.
h. Bilan tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan
limbah B3 yang mudah terbakar maka bangunan tempat
Penyimpanan Limbah B3 harus :
@ Tembok beton bertulang atau batu bata merah atau bata
tahan api.
@ Lokasi harus dijauhkan dari sumber pemicu kebakaran atau
sumber panas.
i.
Bila tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpab
limba B3 yang mudah meledak maka bangunan tempat
penyimpanan Limbah B3 harus :
@
Konstruksi bangunan baik lantai, dinding maupun atap
harus dibuat dari bahan tahan ledakan dan kedap air,
konstruksi lantai dan dinding harus lebih kuat dari
konstruksi atap, sehingga bila terjadi ledakan yang
sangat kuat akan mengarah keatas tidak kesamping.
@
Suhu dalam ruangan harus dapat dikendalikan tetap
dalam kondisi normal.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 33
j.
Bilan tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan
limbah B3 yang mudah reaktif, korosif, dan beracun maka
bangunan tempat penyimpanan limbah B3 harus :
@
Konstruksi dinding harus dibuat udah lepas guna
memudahkan pengamanan limbah B3 dalam keadaan
darurat.
@
Konstruksi atap, dinding dan lantai harus tahan terhadap
korosi dan api.
k. Jika penyimpanan dalam jumlah yang besar persatuan waktu
tertentu seperti fly ash, boton ash, nikel slag, iron slag, sludge
oil, drilling cutting maka tempat penyimpanan dapat di desain
sesuai dengan kebutuhan tanpa memenuhi sepenuhnya
persyaratan yang ditetapkan pada butir 1 (satu) diatas. Tempat
penyimpanan Limbah B3 dapat berupa tanki atau silo.
l.
Jika yang disimpan limbah B3 yang memiliki sifat self
combustion, perlu dipertimbangkan untuk mengurangi kontak
langsung dengan oksigen.
m. Jika limbah B3 yang disimpan berupa fasa padat dimana
kandungan air masih memungkinkan terjadi rembesan atau
ceceran (misal sludge IPAL) maka :
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 34
@ Tempat penyimpanan memerlukan bak penampungan
dengan volume bak penampungan disesuaikan dengan
perkiraan volume ceceran.
@ Bak penampungan harus dibuat kedap air.
@ Kemiringan lantai minimal 1 % menuju saluran bak
penampungan
n. Jika yang disimpan berupa limbah B3 dengan karakteristik
berbesa, maka :
@ Perlu ada batas pemisah antara setiap jenis limbah yang
berbeda karakteristik.
@ Memerlukan bak penampungan dengan volume yang
disesuaikan
@ Bak penampungan harus dibuat kedap air
@ Kemiringan
lantai
minimal
1
%
ke
saluran
bak
penampungan.
o. Jika bangunan tempat penyimpanan berada lebih tinggi dari
bangunan sekitarnya maka diperlukan penangkalan petir.
p. Luas area tempat penyimpanan disesuaikan dengan jumlah
limbah
yang
dihasilkan/dikumpulkan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
dengan
III- 35
mempertimbangkan waktu maksimal penyimpanan selama 90
(sembilan puluh) hari.
III.
Pengemasan
1. Pra Pengemasan
a. Mengetahui
karakteristik
limbah
dengan
pengujian
laboratorium
b. Bentuk kemasan dan bahan kemasan dipilih berdasarkan
kecocokannya terhadap jenis dan karakteristik limbah yang
akan dikemas.
2. Persyaratan umum pengemasan
a. Kemasan limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak rusak
dan bebas dari pengkaratan serta kebocoran.
b. Bentuk ukuran dan bahan kemasan limbah B3 disesuaikan
dengan karakteristik limbah B3 yang akan di kemas dengan
mempertimbangkan segi keamanan dan kemudahan dalam
penanganan.
c. Kemasan dapat terbuat dari bak kontainer atau tanki
berbentuk silinder vertikal maupun horizontal atau drum yang
terbuat dari abahn logam, drum yang terbuat dari bahan
plastik (HDPR, PP atau PVC) atau bahan logam dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 36
syarat bahan kemasan yang dipergunakan tidak bereaksi
dengan limbah B3 yang disimpan.
d. Limbah B3 yang tidak sesuai dengan karakteristik tidak
boleh disimpan secara bersama-sama dalam satu kemasan.
e. Untuk
mencegah
resiko
timbulnya
bahaya
selama
penyimpanan jumlah pengisian limbah dalam kemasan
harus
mempertimbangkan
kemungkinan
terjadinya
pengembangan volume limbah pembentukan gas atau
terjadinya kenaikan tekanan.
f. Jika kemasan limbah B3 sudah dalam kondisi yang tidak
layak (misalnya terjadi pengkaratan atau terjadi kerusakan
permanen) atau jika mulai bocor, limbah B3 tersebut harus
dipindahkan
kedalam
kemasan
lain
yang
memenuhi
persyaratan sebagai kemasan bagi limbah B3.
g. Terhadap kemasan yang telah berisi limbah harus diberi
penandaan sesuai denagn ketentuan yang berlaku dan
disimpan dengan
memenuhi ketentuan tentang tata cara
dan persyaratan bagi penyimpanan dan pengumpulan
limbah B3.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 37
@ Simbol yang dipasang pada kemasan Limbah B3 harus
sesuai dengan karakteristik limbah yang dikemas.
@ Simbol yang dipasang pada kemasan Limbah B3 harus
mempunyai ukuran inimal 10 cm x 10 cm atau lebih
besar.
@ Simbol yang dipasang pada kemasan Limbah B3 harus
terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan atau
bahan kimia yang mungkin mengenainya dan harus
melekat kuat pada permukaan kemasan.
@ Simbol yang dipasang pada kemasan Limbah B3 harus
dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang
oleh kemasan lain dan mudah terlihat.
@ Simbol yang dipasang pada kemasan Limbah B3 tidak
boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol
lain sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari
sisa-sisa limbah B3.
@ Simbol yang dipasang pada kemasan Limbah B3 yang
kemasannya telah dibersihkan dan akan dipergunakan
kembali untuk pengemasan limbah B3 harus diberi Label
Kosong
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 38
@ Label harus dipasang pada kemasan Limbah B3 yang
berfungsi untuk memberikan informasi dasar mengenai
kualitatif dan kuantitatif dari suatu limbah B3 yang
dikemas.
h. Limbah B3 yang berupa padatan dapat disimpan didalam
kemasan jumbo bag, drum, karung, atau disimpan tanpa
kemasan (curah).
i.
Setiap kemasan wajib diberi simbol dan label sesuai dengan
karakteristik limbah yang disimpan.
j.
Setiap Limbah B3 yang disimpan dalam kemasan karung,
jumbo bag atau drum dialasi dengan palet.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 39
III.3. UPTB LABORATORIUM
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat dalam melaksanakan
tugas pokoknya dibantu oleh Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)
Laboratorium Lingkungan yang mempunyai tugas melakukan pengujian
sampel yang diambil baik untuk menyelesaikan masalah pengaduan
pencemaran lingkungan maupun untuk tugas rutin. Berikut Standar
Operasional
Prosedur
(SOP)
yang
terdapat
pada
Laboratorium
Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 38
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penerimaan Contoh Uji/Sampel Sampai Terbitnya Sertifikat Hasil Uji (SHU)
2.1
Pelanggan : Perusahaan
Instansi/Perorangan dll
14
1
a
Petugas Penerimaan
Contoh
2
b
13
Penyelia
7
Manager Admnistrasi
Bendahara
2.2
Penyimpanan Contoh
Manajer Teknis
3
6
Analis
4
5
Pelaksanaan Analisa
8
Operator Komputer
12
11
Kepala Laboratorium
Manajer Eksekutif
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 39
Penjelasan :
1. Pemakai jasa bisa Perusahaan/Instansi/Perorangan mengantarkan
sampel/ contoh uji yang akan dianalisa ke UPTB Laboratoriu
Lingkungan BLH Kab. Lahat dan diterima oleh Petugas Penerima
Contoh dengan membuat Surat Permintaan Pemeriksaan Contoh
(SPPC).
2. Sampel/contoh uji yang sudah masuk diteruskan ke Penyelia atau
disimpan dahuly jika masih banyak sampel yang masih dalam tahap
proses penganalisaan parameter di laboratorium.
3. Dari Petugas {enyelia akan diteruskan ke Petugas Analisa untuk
langsung dianalisa atau disimpan dengan catatan harus melaporkan
ke Manejer Administrasi untuk dicatat dan diketahui.
4. Penyelia melakukan kajian terhadap contoh uji untuk dilakukan
pengecekan
kelayakan
dan
abnormalitas
contoh
uji
serta
mendelegasikan tugas penganalisaan sesuai parameter kepada analis
masing-maisng sesuai pembagian tugas analisa per paramater.
Penyelia melaporkan ke Manajer Teknis agar diketahui jika ada
kendala teknis.
5. Analis melakukan analisa contoh uji sesuai dengan pembagian tugas
parameter
dengan
mencatat
kegiatan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
pada
LPPC
(Lembar
III- 40
Permintaan Pemeriksaan Contoh) dan melaporkan hasil kepada
Penyelia dan Penyelia melaporkan hasil yang diperoleh kepada
Manajer Teknis.
6. Manajer Teknis menerima laporan dari Penyelia dan meneruskan
kepada Manajer Administrasi untuk dilakukan proses administrasi
selanjutnya.
7. Manajer Administrasi menerima laporan hasil analisa untuk diterbitkan
SHU (Sertifikat Hasul Uji).
8. Sertifikat Hasil uji yang telah dibuat diserahkan kepada Kepala
Laboratorium/Manajer Eksekutif untuk di tanda tangani.
III.4
BIDANG PERENCANANAAN
Bidang
perencanaan
yang
ada
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten Lahat merupakan bidang yang mempunyai tugas menghimpun
dan meneliti seluruh program kerja yang ada pada Badan Lingkungan
Hidup.
Program kerja yang dilaksanakan merupakan kegiatan yang
dananya bersumber dari APBD, APBN dan DAK (Dana Alokasi Khusus)
khususnya bidang lingkungan hidup.
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada pada Bidang
Perencanaan adalah :
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 41
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengajuan Program Kegiatan.
1. Setiap bidang menyusun rencana anggaran kegiatan yang akan
dilaksanakan baik yang akan dilaksanakan pada anggaran induk
maupun anggaran perubahan.
2. Program anggaran kegiatan yang disusun disampaikan ke Bidang
Perencanaan untuk selanjutnya akan diteliti kesuaiannya dengan
Renstra yang sudah dibuat.
3. Bidang Perencanaan akan menyampaikan rencana anggaran
kegiatan yang sudah direkap ke Bappeda dan DPPKAD.
4. Rencana anggaran kegiatan yang sudah ada akan diproses lebih
lanjut oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah.
5. Setelah disahkan maka rencana anggaran kegiatan tersebut akan
dibuat
menjadi
PPAS
yang
merupakan
pedoman
dalam
pembuatan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA).
6. RKA
yang
sudah
disahkan
akan
ditindaklanjuti
dengan
penyusunan Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA).
7. DPA adalah dokumen yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan pada setiap SKPD.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 42
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyusunan Renstra, Lakip dan
Renja.
1. Bidang
Perencanaan akan menyiapkan blanko
isian untuk
menyusun Renstra, Lakip dan Renja yang selanjutnya dibagikan
kepada setiap bidang untuk diisi sesuai dengan tugas masingmasing.
2. Data yang didapat dari bidang akan dihimpun dan dilakukan
verifikasi oleh tim yang terdiri dari utusan setiap bidang.
3. Setelah data yang ada siap maka dilaksanakan penyusunan
Renstra, Lakip dan Renja oleh tim penyusun.
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan Kegiatan.
1. Setiap akan menyampaikan hasil pelaksanaan kegiatan yang
laksanakan setiap triwulan.
2. Bidang
Perencanaan
khususnya
subbidang
Monev
akan
menghimpun data yang ada.
3. Penyusunan laporan monev akan dilakukan setiap triwulan dan
akan dirangkum kembali untuk menjadi laporan tahunan.
4. Khusus untuk kegiatan yang menggunakan Dana Alokasi Khusus
(DAK) bidang lingkungan pelaporan juga disampaikan melalui e-
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 43
monev ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
setiap bulan.
III.5. BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
Standar Operasional Prosedur (SOP) pada Bidang Pengendalian
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Program Adipura.
1. Setiap daerah yang akan mengikuti penilaian Adipura akan
menetukan titik pantau sesuai dengan luas daerah tersebut.
2. Penilaian dimulai dengan Penilaian I (P1) yang biasanya
dilaksanakan pada bulan September – Oktober. Tim penilai berasal
dari PPE dan Provinsi.
3. Selanjutnya aka nada ekspos hasil P1 yang merupakan acuan bagi
setiap daerah yang nilai dalam melakukan perbaikan.
4. Penilaian II (P2) akan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni yang
dilakukan oleh Tim PPE dan Provinsi.
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Program Adiwiyata.
1. Badan Lingkungan Hidup akan menentukan sekolah yang akan
diusulkan sebagai sekolah Adiwiyata.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 44
2. Sekolah yang sudah terpilih akan dilakukan pembinaan dan
penyiapan berkas administrasi.
3. Usulan sekolah Adiwiyata akan disampaikan kepada Badan
Lingkungan Hidup Provinsi untuk dilakukan penilaian oleh Tim dari
Badan Lingkungan Hidup Provinsi.
4. Sekolah yang sudah mendapat predikat Adiwiyata Provinsi
kemudian akan diusulkan untuk menjadi sekolah Adiwiyata
Nasional.
5. Untuk Adiwiyata Nasional penilaian akan dilakukan oleh Tim dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
6. Sekolah yang sudah mendapat Adiwiyata Nasional akan diusulkan
menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri dengan syarat sudah memiliki
sekolah binaan sebanyak 10 (sepuluh) sekolah.
7. Penilaian Adiwiyata Mandiri akan dilakukan oleh Tim dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
8. Penghargaan Adiwiyata akan diberikan pada saat Peringatan Hari
Lingkungan Hidup Sedunia di Jakarta oleh Presiden RI.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 45
III.6.
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pencairan Dana UP/GU
Nota Kantor
(PPTK/KPA)
PPK SKPD
(Verifikasi)
PPKAD
Nota Dinas
SPD
Pengajuan SPP
UP/GU
Verifikasi PPKAD
Pengajuan SPM
UP/GU
Penerbitan SP2D
SPJ
Pengesahan SPJ
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 46
Penjelasan :
1.
Pengajuan Nota Kantor pengajuan SPD oleh PPTK/KPA
2.
Verifikasi PPK SKPD
3.
Nota Dinas Permintaan penerbitan SPD Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Lahat
4.
Penerbitan SPD oleh PPKAD
5.
Pembuatan/pengajuan SPP UP/GU
6.
Verifikasi PPK SKPD
7.
Pembuatan/pengajuan SPM UP/GU
8.
Terbit SP2D oleh PPKAD
9.
Penyelesaian Pertanggungjawaban
10. Pengesahan Pertanggungjawaban
11. Pengajuan SPP-SPM beserta draf permintaan SPD
Penghitungan SPD Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat oleh
PPK SKPD dan BP & BBJ (1/10).
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 47
2.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Permintaan Dana LS
Tagihan LS
Verifikasi Berkas Pengadaan
Pembuatan/
Pengajuan SPD LS
Penerbitan
SPD LS
Pembuatan/
Pengajuan SPP LS
Verifikasi SPP LS
Pembuatan/
Pengajuan SPM LS
Penerbitan SP2D
oleh PPKAD
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 48
Penjelasan :
1. Tagihan Ls
2. Verifikasi berkas pengadaan
3. Pembuatan/pengajuan SPD LS
4.
Penerbitan SPD LS
5. Pembuatan/pengajuan SPM LS
6. Verifikasi SPP LS oleh PPK SKPD
7. Pembuatan/pengajuan SPM LS
8. Penerbitan SP2D oleh PPKAD
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 49
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 50
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Lingkungan Hidup Kab. Lahat
III- 51
Download