KAJIAN KESESUAIAN PERAIRAN DAN FAKTOR SOSIAL-EKONOMI BUDIDAYA IKAN NILA (Orheocromis niloticus) DI KAWASAN PESISIR DESA KANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARAT KABUPATEN TANGGAMUS SKRIPSI Oleh MUTHIA YULI ASTUTI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 ABSTRACT STUDY OF WATERS SUITABILITY AND SOCIO-ECONOMIC FACTORS NILE(Oreocrhomis niloticus) CULTURE IN COASTAL AREA KANDANG BESI VILLAGE WEST KOTA AGUNG DISTRICT TANGGAMUS REGENCY By Muthia Yuli Astuti Kandang Besi is one of villages that crossed by Way Belu river, is located in coastal area of District West Kota Agung Tanggamus Regency. The purpose of this research was to evaluate the waters suitability and socio-economic factors for Nile (O. niloticus). This research used descriptive quantitative method. Waters suitability analysis was conducted using matching and scoring. The technique of collecting sosio-economic factors data were through observation and filling the questionnaire by 15 farmers that were selected by accidental sampling. The results showed that the water have a level of suitability that called Very Suitable (S1) and Fairly Suitable (S2). Very Suitable (S1) shows that these waters are very suitable for farming location while Fairly Suitable (S2) still requires further treatment if it is to be the location of farming. Furthermore the result showed that most people are already familiar with the nile fish farming which is 53.28% ownership of private ponds. Keywords : Waters suitability, Kandang Besi Village, Nile Fish. ABSTRAK KAJIAN KESESUAIAN PERAIRAN DAN FAKTOR SOSIAL-EKONOMI BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KAWASAN PESISIR DESA KANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARAT KABUPATEN TANGGAMUS Oleh Muthia Yuli Astuti Desa Kandang Besi merupakan desa yang potensial untuk budidaya perairan yang dilintasi oleh aliran Sungai Way Belu berada di kawasan Pesisir Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus. Penelitian ini ditujukan untuk menkaji tingkat kesesuaian perairan dan faktor sosial-ekonomi untuk budidaya ikan Nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Analisis kesesuaian perairan dilakukan dengan metode matching dan scoring. Teknik pengumpulan data faktor sosial-ekonomi melalui observasi dan pengisian angket oleh 15. Hasil penelitian menunjukkan perairan memiliki tingkat kesesuaian disebut Sangat Sesuai (S1) dan Cukup Sesuai (S2) menunjukan perairan tersebut Sangat Sesuai untuk lokasi budidaya sedangkan Cukup Sesuai menunjukkan perlu penanganan lebih lanjut jika ingin dijadikan lokasi budidaya. Kuesioner menunjukan bahwa sebagian masyarakat sudah cukup mengenal budidaya ikan nila dengan kepemilikan kolam secara pribadi sebanyak 53,28%. Kata Kunci : Kesesuaian perairan, Desa Kandang Besi, ikan nila. KAJIAN KESESUAIAN PERAIRAN DAN FAKTOR SOSIAL-EKONOMI BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KAWASAN PESISIR DESA KANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARAT KABUPATEN TANGGAMUS Oleh MUTHIA YULI ASTUTI Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA PERIKANAN Pada Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar lampung pada tanggal 22 Juli 1995, sebagai anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Drs. Hi Maryan Husin dan Ibu Hj Siti Zahra, S.Pd. Penulis mengawali pendidikan dari TK Al- Hikmah Tanjung Senang pada tahun pelajaran 19992000. Melanjutkan pendidikan di SD Negeri 2 Tanjung Senang sampai selesai pada tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada tahun 2010 serta menamatkan pendidikan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung pada tahun 2013. Tahun 2010, penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S1 ke Perguruan Tinggi Universitas Lampung di Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya Perairan melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswa penulis mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan Unila (HIDRILA) sebagai anggota bidang Penelitian dan Pengembangan pada tahun 2015-2016. Selama perkuliahan pernah menjadi Asisten Dosen untuk mata kuliah Ekologi Perairan tahun 2015, kemudian Asisten Dosen untuk mata kuliah Evaluasi Kesesuaian Lahan Akuakultur tahun 2017 dan Asisten Dosen Manajemen Wilayah Pesisir dan Laut tahun 2017. Selama menikmati masa perkuliahan penulis mengikuti kegiatan Praktik Umum (PU) di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (BPPBIH) Depok-Jawa Barat dengan judul “Pembenihan Ikan Cupang Alam (WILD BETTA) Betta imbellis ladiges, 1976” selama 40 hari pada bulan Juli 2016. Di awal tahun 2016 penulis mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 60 hari di Desa Penggawa V Ulu, Krui – Pesisir Barat. Terakhirpda tahun 2017, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Kajian Kesesuaian Peraiaran dan Faktor Sosial-Ekonomi Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Kawasan Pesisir Desa Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus” yang terletak di Kecamatan Kota Agung Barat - Tanggamus. PERSEMBAHAN Karya ini ku persembahkan sebagai tanda baktiku kepada uwan ku, Hi. Maryan Husin yang selalu mendo’akan dan menyemangatiku serta selalu yakin padaku bahwa aku bisa melewati semua ini, menjadikan diriku kuat dalam menyelesaikan studi walau ia tidak menemaniku dan membaca karya ini pada akhirnya… Untuk umiku yang selalu mendukung dan berdoa tanpa henti untuk kesuksesan dan keselamatanku. Untuk Uwo, Engah dan Encik yang selalu memberi masukan dan memberi dorongan positive dalam memberikan pendapat. MOTTO “AKU MENGABULKAN PERMOHONAN ORANG YANG BERDOA APABILA IA MEMOHON KEPADA-KU, MAKA HENDAKLAH MEREKA MEMENUHI (SEGALA PERINTAH-KU) DAN HENDAKLAH MEREKA BERIMAN KEPADA-KU, AGAR MEREKA SELALU BERADA DALAM KEBENARAN” (Al-Quran Surat Al-Baqarah :186) “KEKUATANMU ADALAH KELEMAHANMU, DAN KELEMAHANMU ADALAH KEKUATANMU” Berani Tapi Berhati-hati!!! I’M READY TO BINGO!!!! SANWACANA Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Perikanan (S.Pi) pada program studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dengan judul “Kajian Kesesuaian Peraiaran dan Faktor Sosial-Ekonomi Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Kawasan Pesisir Desa Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc, selaku ketua Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 2. Papih Dr. Ir. Abdullah Aman Damai, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing Utama yang memberikan motivasi penuh dan saran yang membangun selama penulis aktif dalam perkuliahan serta dengan sabar memberikan bimbingan, kritik dan saran yang membangun dalam penulisan skripsi. 3. Bapak Dr. Supono, S.Pi, M.Si, selaku dosen pembimbing Anggota atas bimbingan, kritik dan saran yang membangun dalam penulisan skripsi. 4. Bapak Qadar Hasani, S.Pi, M.Si, selaku dosen pembahas atas segala kritik, saran dan bimbingan yang diberikan kepada penulis. 5. Seluruh jajaran Dosen dan seluruh Staf Jurusan Perikanan dan Kelautan yang telah memberikan ilmunya dan semangatnya. 6. Ibu/Mamah Eni Kusrini, Mbak Erma, Mas Asep, Mas Budi, Mbak Rima dan seluruh Staf Karyawan Hatchery Cupang BPPBIH Depok, serta teman- teman UNJ yang telah membantu penulis dalam melaksanakan Praktik Umum. 7. Seluruh masyarakat Pekon Penggawa V Ulu, adik-adik dan teman-teman KKN (Bang Bay, Kak Anam, Melati dan Nadia) yang selalu solid dan kompak 8. Para pembimbing tambahan, Kak Toni dan Kak Yuti yang membantu memberikan masukan dan senantiasa meluangkan waktunya untuk membantu penulis mengolah data dan menulis skripsi. 9. Para cong- ku, Gina, Wulan, Shinta, Bora dan Mentari. 10. Dear my Brave, Awesome, Lovely, Amazing, and Naughty…Thanks for everything you have given me!!! 11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013, Pak Mon, Ija, Arga, Tetangga, Arbi, Mamang, Lin-lin, Atik, Bungkil, Wedeng, Binoh, Mba bin, MakDek, Desti, Gita, Mba Di, Ketua, Mba Em, Eyang, Pancio, Iyan, Geyen, Mba Ikem, Indri, Julay, Nia, MasKur, Mitayo, Rifki, Tantangga, Bumen, Mona, Sia, Rara, Mira, Ratna, Ricky, Masyo, Geel, Rizka, Aida, Mba Idul, Vanny, Mentri, Winno, Puakhi dan Dewi, makasih banget untuk perjuangan kita selama 4 tahun ini . 12. Seluruh warga Budidaya Perairan Unila angkatan 2009, 2010, 2011, 2012, 2014, dan 2015. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi. Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk kita semua, dan dengan segala kerendahan semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua, aamiin. Bandar Lampung, Juli 2017 Penulis, Muthia Yuli Astuti DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... DAFTAR ISI ............................................................................................ i DAFTAR TABEL ................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv I. 1 1 2 2 2 PENDAHULUAN ........................................................................... 1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................ 1.3 Manfaat Penelitian ...................................................................... 1.4 Kerangka Pemikiran ................................................................... II. METODE PENELITIAN ................................................................. 4 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 4 2.2 Tahapan Penelitian ........................................................................ 5 2.3 Alat dan Bahan Penelitian ................................................................ 5 2.4 Jenis Penelitian.............................................................................. 6 2.4.1. Parameter Fisika Air ........................................................... 7 2.4.2. Parameter Kimia Air ........................................................... 7 2.4.3. Parameter Biologi Air ......................................................... 8 2.5 Pengisian Kuesioner....................................................................... 8 2.6 Analisis Kesesuaian Perairan untuk Budidaya Ikan Nila............... 9 2.7 Penilaian untuk Lokasi Budidaya Ikan Nila................................. 10 2.8 Pengumpulan Data Sosial-Ekonomi ............................................ 12 2.8.1. Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila pada Kolam . 13 2.8.2. Faktor Pendukung Dalam Budidaya Ikan Nila ................. 14 III. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 3.1. Keadaan Lokasi Penelitian ......................................................... 3.2. Hasil dan Pembahasan ................................................................ 3.2.1. Kedalaman Perairan di Kolam Budidaya.......................... 3.2.2. Kecerahan Perairan di Kolam Budidaya........................... 15 15 16 16 17 i 3.2.3. Suhu Perairan di Kolam Budidaya.................................... 3.2.4. Oksigen Terlarut Perairan di Kolam Budidaya................. 3.2.5. Derajat Keasaman Perairan di Kolam Budidaya .............. 3.2.6. Nitrat Perairan di Kolam Budidaya................................... 3.2.7. Fosfat Perairan di Kolam Budidaya.................................. 3.2.8. Kelimpahan Fitolankton Perairan di Kolam Budidaya..... 3.3. Kesesuaian Perairan di Desa Kandang Besi ............................... 3.4. Pengumpulan Data Sosial Ekonomi............................................ 3.4.1. Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila............... 3.4.2. Faktor Pendukung Dalam Budidaya Ikan Nila ................. 18 20 21 22 24 25 28 31 31 36 IV. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 39 4.1. Kesimpulan ................................................................................ 39 4.2. Saran ........................................................................................... 39 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 41 LAMPIRAN ii DAFTAR TABEL Tabel 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Halaman Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Penelitian .................................. 5 Sistem Penilaian Kesesuaian Perairan untuk Lokasi Budidaya ............ 11 Kisaran Nilai atau Skor Kesesuaian Perairan ......................................... 12 Data Pengukuran Kualitas Perairan Budidaya di Desa Kandang Besi 16 Pembobotan dan Skoring Kesesuaian Perairan budidaya Nila Lokasi 1 28 Pembobotan dan Skoring Kesesuaian Perairan budidaya Nila Lokasi 2 28 Pembobotan dan Skoring Kesesuaian Perairan budidaya Nila Lokasi 3 29 Pembobotan dan Skoring Kesesuaian Perairan budidaya Nila Lokasi 4 29 Data Sekunder Pemerintah dan Akademisi............................................. 31 Kepemilikan Kolam Responden Pembudidaya .................................... 31 Luas Kolam dan Produksi Responden Pembudidaya ............................. 32 Perhitungan Asal Modal untuk Pembudidaya......................................... 33 Perhitungan Jumlah Benih Ikan Nila pada Kolam Budidaya ................. 33 Perhitungan Pendapatan untuk Pembudidaya ......................................... 34 Tingkat Kejadian Banjir Terbanyak dan Mempengaruhi Jumlah Panen 35 Jarak Dari Rumah, Sungai Dan Pantai Menuju Kolam Budidaya .......... 35 iii DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian ...................................................... 3 2. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Penelitian ...................................... 4 3. Data kedalaman pada Kolam budidaya.............................................. 16 4. Data Kecerahan pada Kolam Budidaya ............................................. 17 5. Data Suhu pada Kolam Budidaya ...................................................... 18 6. Data oksigen terlarut pada Kolam Budidaya ..................................... 20 7. Data pH pada Kolam Budidaya ......................................................... 21 8. Data Nitrat pada Kolam Budidaya ..................................................... 22 9. Data Fosfat pada Kolam Budidaya .................................................... 24 10. Data Kelimpahan Plankton pada Kolam Budidaya............................ 25 11. Navicula ............................................................................................. 26 12. Synedra ............................................................................................. 26 13. (a) Coelastrum dan (b) Oscilatoria.................................................... 27 iv I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan Pesisir di Indonesia memiliki potensi perikanan yang dapat digunakan untuk kegiatan budidaya, baik di daerah pantai maupun di daerah yang cukup jauh dari bibir pantai. Menurut letaknya Kecamatan Kota Agung Barat merupakan daerah yang memiliki tingkat kesuburan yang cukup baik. Karakteristik lain yang dimiliki adalah kemiringan lereng yang rata-rata < 2%. Menurut Satia (2010), kawasan yang strategis sebagai lokasi perikanan baik itu darat maupun laut yakni memiliki kelerengan < 8%. Desa Kandang Besi merupakan salah satu desa yang dilintasi oleh aliran Sungai Way Belu, sehingga penyediaan air pada lahan berasal dari sungai tersebut. Hasil produksi budidaya ikan air tawar yang dihasilkan cukup tinggi dibandingkan dengan wilayah lain yang memiliki karakteristik yang sama seperti kecamatan dan desa lain yang ada di Kabupaten Tanggamus (DKP, 2012). Menurut Sugihartono (2009), salah satu jenis ikan air tawar yang cocok dibudidayakan untuk wilayah yang masih dipengaruhi pasang surut adalah Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Sugihartono yang melakukan Penelitian pada tahun 2009 di beberapa Wilayah Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat menjelaskan bahwa budidaya Ikan Nila dengan padat tebar yang tepat sangat potensial untuk dikembangkan sebagai komoditas alternatif budidaya ikan selain budidaya udang windu. Kesesuaian perairan berperan sangat penting dalam menunjang keberhasilan budidaya ikan yang dasarnya setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pengembangan budidaya Ikan Nila di Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus akan mengalami keberhasilan jika ditinjau dengan data kesesuaian perairan milik pembudidaya. Oleh karena itu perlu dilakukan 1 penelitian mengenai kesesuaian perairan dan faktor sosial-ekonomi dalam rangka menciptakan peluang usaha dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Pesisir Desa Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus untuk budidaya Ikan Nila. 1.2 Tujuan Penelitan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kesesuaian perairan dan faktor sosial-ekonomi untuk budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di kawasan Pesisir Desa Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus. 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari peneltian ini adalah untuk mengetahahui keefektifan suatu perairan ditinjau dari kesesuaian perairannya dan faktor sosial-ekonomi dimana faktor tersebut berperan adil dalam suatu budidaya. 1.4 Kerangka Pemikiran Pada dasarnya kegiatan budidaya di kawasan pesisir memerlukan daerah yang cukup luas dan dilakukan dengan memanfaatkan perairan yang dekat dengan kawasan pesisir pantai. Salah satu jenis yang dapat dibudidayakan yaitu Ikan Nila (Oreochromis niloticus) secara lebih baik harus dievaluasi agar dapat dilakukan budidaya Ikan Nila. Menurut kordi (2004), Ikan Nila hidup di perairan tawar seperti sungai, danau, waduk dan rawa, tetapi karena toleransinya yang luas terhadap salinitas sehingga ikan ini dapat pula hidup dan berkembang biak di perairan payau dan air laut. Ikan Nila memiliki respon yang luas terhadap pakan dan memiliki sifat omnivora sehingga bisa mengkonsumsi makanan berupa hewan dan tumbuhan. Masyarakat kawasan pesisir Desa Kandang Besi,memiliki daerah yang cukup jauh dari laut. Penilaian kesesuaian fisik akan didapat tingkat kecocokan untuk 2 penggunaan dan diketahui sifat lain yang dapat menunjang keberhasilan budidaya Ikan Nila untuk meningkatkan produktivitas perairan dalam menunjang ketahanan pangan. Kajian kesesuaian perairan digunakan untuk menduga serta menilai sejauh mana potensi sumberdaya perairan dapat dimanfaatkan. Kerangka dasar dari evaluasi perairan adalah membandingkan persyaratan yang diperlukan untuk suatu penggunaan perairan tertentu dengan sifat sumberdaya yang ada pada perairan tersebut. Secara umum kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Bagan Kerangka pikir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. PEMANFAATAN PERAIRAN DI KAWASAN PESISIR DESA KANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARAT KABUPATEN TANGGAMUS BUDIDAYA EKSTENSIF BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DATA PARAMETER FISIKA, KIMIA, BIOLOGI DAN PENGISIAN KUISIONER DATA FAKTOR SOSIAL EKONOMI PENGOLAHAN DATA EVALUASI KESESUAIAN PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN METODE MATCHING DAN SKORING KESESUAIAN PERAIRAN DAN FAKTOR SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT 3 II. METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2016 bertempat di kawasan Pesisir Desa Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus. Peta lokasi penelitian dapat di lihat pada Gambar 2. Gambar 2. Peta lokasi penelitian 4 2.2 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Peninjauan lokasi penelitian pada bulan September-Oktober 2016 2. Pengambilan data primer dan sekunder pada bulan Desember 2016 3. Analisis data yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2016-Januari 2017 4. Proses pengolahan data sampel seperti parameter kimia akan dilaksanakan di Laboratorium Kualitas Air, Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut, Lampung, sedangkan untuk parameter biologi akan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Pakan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 2.3 Alat dan Bahan Penelitian Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. No 1 Alat dan bahan GPS 2 3 4 5 6 7 8 9 Alat tulis plankton net Formalin 4% Akuades Botol koleksi Kertas pH Seicchi disk DO meter Jumlah Fungsi 1 buah Menentukan posisi koordinat pengambilan sampel 2 buah Untuk mencatat 1 paket Pengambilan sampel plankton 2 liter Pengawetan sampel 1 liter Untuk kalibrasi alat 4 buah Tempat penyimpanan sampel 1 buah Untuk mengukur PH 1 buah Untuk mengukur kecerahan 1 buah Untuk mengukur oksigen terlarut 11 12 Ember 10 liter Kertas Label 1 buah 1 buah 13 Pipet tetes 1 buah 14 15 Mikroskop Peta Perencanaan Pola Ruang Desa Kandang Besi Kuesioner 1 buah 1 buah 16 1 berkas Untuk mengambil sampel air Untk menandai setiap botol koleksi Untuk mengambil sampel air dari botol koleksi Untuk melihat sampel plankton Untuk melihat batas administrasi Desa Kandang Besi Untuk wawancara pemilik lahan di Kawasan Pesisir Desa Kandang Besi 5 2.4 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan pengamatan parameter fisika, kimia dan biologi serta metode wawancara terhadap pemilik kolam menggunakan kuesioner terhadap 15 responden. Beberapa hal yang mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Analisis kesesuaian perairan dilakukan dengan menitikberatkan berdasarkan kualitas air sesuai dengan yang dibudidayakan dengan analisis metode matching dan scoring. b. Pengukuran kualitas air berdasarkan tiga parameter sampel yang akan di ambil, yaitu parameter fisika, kimia, dan biologi. c. Menggunakan survey dengan cara mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data (Dahuri et al. 2004). d. Perairan yang diteliti merupakan kolam tanah milik pembudidaya yang beberapa sudah melakukan usaha budidaya ikan nila dan yang tidak melakukan usaha budidaya ikan nila serta perairan tanpa pemilik yang terisi dari aliran sungai sehingga membentuk kolam di dekat sungai. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari berbagai data. Berdasarkan data yang diperoleh secara langsung di lapangan dengan cara observasi, wawancara dengan responden yakni pembudidaya dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan penentuan lokasi titik pengamatan dirancang dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Lokasi pengambilan sampel dibagi menjadi 4 stasiun yang mewakili semua kondisi perairan yang ada di sekitar lokasi penelitian. Koordinat pengambilan sampel dicatat dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) dengan format: latitude; longitude. 6 2.4.1 Parameter Fisika Air Beberapa parameter fisika yang diukur adalah sebagai berikut: a. Kedalaman perairan dapat diukur dengan menggunakan tiang berskala dan pemberat. b. Kecerahan atau transparasi air yang diukur dengan menggunakan secchi disk. c. Pengukuran suhu perairan air yang diukur dengan menggunakan termometer. Semua parameter fisika tersebut diukur secara langsung (in situ) pada tiap titik sampling di Desa Kandang Besi, kemudian dicatat hasil yang didapatkan dari hasil pengukuran yang ada. 2.4.2 Parameter Kimia Air A. Oksigen Terlarut dan pH, Pengukuran oksigen terlarut (DO) dan derajat keasaman (pH) yang ada di perairan dilakukan dan diambil data pada tiap titik sampling secara in situ. Alat yang digunakan dalam pengukuran kedua parameter tersebut adalah: a. Oksigen terlarut (DO) yang dapat diukur dengan DO meter. b. Derajat keasaman (pH) yang dapat diukur dengan menggunakan pH meter. B. Nitrat (NO3-N) Pengukuran nitrat dilakukan di laboratorium kualitas air Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Lampung. Cara kerja yang digunakan untuk mengukur nitrat dapat menggunakan spectrofotometer (SNI 196964.7-2003) pada kisaran kadar 0,1-2,0 mg/l dengan pada panjang gelombang 410 nm. C. Fosfat (PO4) Pengukuran kadar fosfat dilakukan di laboratorium kualitas air BBPBL Lampung. Cara kerja yang digunakan untuk mengukur fosfat dapat menggunakan spectrofotometer secara asam askorbat (SNI 06-6989.31-2005) pada kisaran kadar 0,0 - 1,0 mg/l yang prinsipnya membentuk senyawa kompleks 7 fosfomolibdat yang berwarna biru. Kompleks tersebut selanjutnya direduksi dengan asam askorbat membentuk warna biru kompleks Molybdenum. Intensitas warna menghasilkan warna yang sebanding dengan konsentrasi fosfor yang tertera. Warna biru yang timbul dapat diukur dengan menggunakan spectrofotometer pada panjang gelombang 700 - 880 nm. 2.4.3 Parameter Biologi Air Parameter biologi air yang telah diambil sampel dan diamati dalam penelitian ini adalah komposisi dan kelimpahan dan Identifikasi plankton. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan plankton net. Filtrat yang diperoleh kemudian diawetkan dengan larutan formalin 4 % selanjutnya filtrat diberi lugol sebanyak 1 tetes untuk memudahkan dalam identifikasi. Pencacahan diatas gelas objek Sedgwick-Rafter Counting Cell dilakukan berdasarkan Kelimpahan plankton (APHA, 2005) dengan satuan individu/liter (ind/l). Rumus perhitungan kelimpahan plankton adalah sebagai berikut: Nn x Vt 1 x Vo Vd Keterangan: N : Kelimpahan n : Jumlah fitoplankton dan zooplankton yang teridentifikasi Vt : Volume air tersaring dalam botol contoh 100 ml. Vo : Volume air pada Sedgwick-Rafter Counting Cell (1ml) Vd : Volume air yang disaring (m3) 2.5 Pengisian Kuesioner Pengisian kuesioner dilaksanakan langsung oleh pemilik kolam budidaya dengan mencocokan hasil pengukuran yang didapat. Tujuannya adalah mengevaluasi tingkat kesesuaian suatu perairan budidaya Ikan Nila (O. niloticus) yang sudah diterapkan dan sebagai faktor yang mempengaruhi produktivitas sehingga dapat dievaluasi layak atau tidak untuk dilakukan kegiatan budidaya Ikan Nila. 8 2.6 Analisis Kesesuaian Perairan untuk Budidaya ikan Nila (O.niloticus) Penggolongan analisis kesesuaian perairan dapat dimasukan kedalam beberapa kelas. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kesesuaian suatu perairan untuk budidaya perikanan khususnya Ikan Nila (O. niloticus) apakah dapat dievaluasi layak atau sebaliknya. Analisis keruangan melalui skoring dan faktor pembobot matrik kesesuaian perairan tersusun berdasarkan Matrik kesesuaian perairan. Hasil skoring dan pembobotan tersebut dievaluasi sehingga akan didapat kelas kesesuaian yang diharapkan akan menggambarkan tingkat kelayakan dari suatu bidang untuk penggunaan tertentu. Tingkat dari kesesuaian perairan menurut Trisakti (2003), dapat dibagi menjadi empat kelas, yaitu: 1) Kelas S1: Sangat Sesuai (Highly Suitable) Nilai 85-100% Daerah ini tidak mempunyai pembatas yang serius untuk menerapkan perlakuan yang diberikan atau hanya mempunyai pembatas yang tidak berarti atau tidak berpengaruh secara nyata terhadap penggunaannya dan tidak akan menaikan masukan atau tingkat perlakuan yang diberikan. 2) Kelas S2: Cukup Sesuai (Moderately Suitable) Nilai 75-84% Daerah ini mempunyai pembatas yang agak serius untuk mempertahankan tingkat perlakukan yang harus diterapkan. Pembatas ini akan meningkatkan masukan atau tingkat perlakuan yang diperlukan. 3) Kelas S3: Sesuai Marginal (Marginally Suitable) Nilai 65-74% Daerah ini mempunyai pembatas-pembatas yang serius untuk mempertahankan tingkat perlakuan yang harus diterapkan. Pembatas akan lebih meningkatkan masukan atau tingkatan perlakuan yang diperlukan. 4) Kelas N: Tidak Sesuai (Not Suitable) Nilai < 65% Daerah ini mempunyai pembatas permanen, sehingga mencegah segala kemungkinan perlakuan pada daerah tersebut. 9 Melalui beberapa kajian pustaka dan pertimbangan teknis budidaya dapat disusun matrik kesesuaian perairan, sehingga dapat diketahui peubah syarat yang akan dijadikan acuan dalam pemberian bobot. Peubah yang dianggap penting dan dominan menjadi dasar yang kurang dominan., sehingga untuk melihat keberadaan peubah diatas, maka akan didapat hubungan antar beberapa peubah dominan yang sangat mungkin terjadi terhadap peubah syarat, diperlukan sebagai data penunjang. Hubungan tersebut dapat dianalisis mengunakan model matematika regresi berganda (multiple regression), yaitu persamaan regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen. 2.7 Penilaian untuk Lokasi Budidaya Ikan Sistem penilaian atau skoring untuk mengetahui tingkat kelayakan perairan untuk budidaya Ikan Nila (O. niloticus) dapat disusun dengan Matrik kesesuaian perairan. Metode skoring digunakan untuk pembobotan pada setiap parameter, dikarenakan setiap parameter memiliki andil yang berbeda dalam menunjang kehidupan suatu komoditas. Dalam budidaya ikan, parameter yang memiliki peran yang besar akan mendapatkan nilai lebih besar dari parameter yang tidak memiliki dampak yang besar (Kangkan, 2006). Matrik kesesuaian perairan disusun dengan sistem penilaian atau skoring untuk mengetahui tingkat kelayakan perairan untuk budidaya Ikan Nila yang disajikan pada Tabel 2. 10 Tabel 2. Sistem Penilaian Kesesuaian Perairan untuk Lokasi Budidaya ikan Nila (O.niloticus) Variabel Kisaran Kedalaman Perairan (centimeter) 40 – 80 Batas Nilai (A) 5 Bobot (B) Skor (A x B) (Sesuai) (Cukup Sesuai) (Tidak Sesuai) 15 20 - 40 dan 81–200 3 <20 dan >200 1 30 – 40 5 (Sesuai) 20 -29 dan 41-55 3 (Cukup Sesuai) < 20 dan >40 1 (Tidak Sesuai) 3 25-28 5 (Sesuai) 15 7 -24 dan 29 –41 3 (Cukup Sesuai) Kecerahan Perairan (centimeter) Suhu Perairan (°C) Oksigen Terlarut (mg/l) 6 3 15 3 9 9 3 1 (Tidak Sesuai) 3 3-8 5 (Sesuai) 15 3 (Cukup Sesuai) 9 3 < 0,1 dan >9,5 1 (Tidak Sesuai) 6- 8 5 (Sesuai) 4,5-5 dan 9– 9,5 3 (Cukup Sesuai) <4,5 dan > 9,5 1 (Tidak Sesuai) 3 0,008- 2 5 (Sesuai) 10 0 - 0,007 dan 1,0-1,8 3 (Cukup Sesuai) >2 1 (Tidak Sesuai) 0,051-0,5 5 (Sesuai) 0,021-0,05 dan 0,51- 1 3 (Cukup Sesuai) 0-0,02 dan > 1 1 (Tidak Sesuai) 1 > 15.000 5 (Sesuai) 10 2.000 - 15.000 3 < 2.000 1 pH Nitrat (mg/l) Fosfat (mg/l) Kelimpahan Plankton (Sel/l) TOTAL SKOR MAKSIMAL (Cukup Sesuai) (Tidak Sesuai) Suyanto (2002) ; Khairullamin et al. (2008); Wibisono (2005) 2 <7 dan >41 0,1-2 dan 9-9,5 Sumber 3 10 2 2 9 3 1 10 2 2 3 6 Suyanto (2002) ; BSN ( 2009) ; Khairullamin et al. (2008); Sunarso (2008) Effendi (2003);Khairulla min et al. (2008) ; PP No. 82 Tahun 2001; Sunarso (2008) ; Evalawati et al. (2001) Effendi, (2003),Silalahi (2010); Suryono et al. (2010) ; ; PP No. 82 Tahun 2001; Sunarso (2008); Rustam (2010); Khoir (2008); Sastrawijaya, (2000); Arifin (2003) ; Sunarso (2008) Effendi, 2003; PP No. 82 Tahun 2001; Sunarso (2008); Winanto (2004) KLH (2004) ; Wardoyo (2002); Sastrawijaya,(20 00); Sulastri (2004), Basmi (2000) ; Rimper (2002) 1 100 Keterangan: Angka Penilaian berdasarkan petunjuk DKP (2002), yaitu: 5 : Baik 3 : Sedang 1 : Kurang 1. Bobot berdasarkan petunjuk Kangkan (2006), yaitu pertimbangan pengaruh variabel dominan n 2. Skor adalah Σ = A X B i=1 11 DO, kecerahan, dan suhu merupakan syarat optimal yang harus dipenuhi dalam mendukung budidaya Ikan Nila (O. niloticus). Variabel tersebut diperlukan oleh biota agar dapat hidup lebih optimal. Sedangkan pH, nitrat, fosfat dan kelimpahan plankton merupakan variabel pendukung kegiatan budidaya karena keberadaannya di perairan tidak berhubungan langsung dengan kehidupan. Variabel tersebut mendapatkan bobot paling kecil. Untuk komoditas yang berbeda, pembobotan pada setiap variabel juga berbeda. Menurut Trisakti (2003), jumlah dari total skor dari hasil perkalian nilai parameter dengan bobotnya selanjutnya dipakai untuk menentukan kelas kesesuaian lahan budidaya Ikan Nila. Berdasarkan karakteristik kualitas perairan dan dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut: Total skor Total skoring =. x 100% Total Skor Maks Berdasarkan rumus dan perhitungan diatas diperoleh nilai (skor) kesesuaian perairan seperti yang disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Kisaran Nilai atau Skor Kesesuaian Perairan No Kisaran Nilai (%) Tingkat Kesesuaian Keterangan 1 85 – 100 S1 Sangat Sesuai 2 75 – 84 S2 Cukup Sesuai 3 65 – 74 S3 Sesuai Marginal 4 < 65 N Tidak Sesuai (Sumber: Trisakti 2003) 2.8 Pengumpulan Data Sosial-Ekonomi Pengambilan data sosial-ekonomi dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data dilakukan secara wawancara dengan obyek sasaran seperti para pemerintah daerah, akademisi dan pemilik lahan dan dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel. 12 2.8.1 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila pada Kolam Budidaya di Desa Kandang Besi a. Faktor Produksi 1) Luas Kolam dan Produksi Kolam Pembudidaya Berdasarkan data yang dikumpulkan di lapangan melalui metode kuisioner/pengisian angket kepada para responden yaitu para pembudidaya,yang memiliki kolam di Desa Kandang Besi. maka dapat diketahui bahwa perairan yang digunakan sebagai kolam budidaya berasal dari milik sendiri , sewa atau bagi hasil. Penggunaan kuesioner dapat menjelaskan hasil produksi yang didapat dari berbagai luas kolam yang dimiliki responden selaku pembudidaya. 2) Modal Pengumpulan data berupa modal di lapangan melalui metode kuisioner/pengisian angket kepada para responden yaitu para pembudidaya yang memiliki kolam di Desa Kandang Besi, maka dapat diketahui bahwa jenis modal yang digunakan untuk awal pengelolahan kolam budidaya berasal dari modal pribadi maupun pinjaman selanjutnya dilakukan perhitungan dengan mengelompokan jumlah modal berkisar antara Rp.1.000.000,00– Rp.5.000.000,00 yang di produksi dari hasil satu kali panen dalam Kilogram (Kg) setelah itu didapatkan jumlah kolam. 3) Benih Pengumpulan data berupa tebaran benih di lapangan melalui metode kuisioner/pengisian angket kepada para responden yaitu para pembudidaya yang memiliki kolam di Desa Kandang Besi, maka dapat diketahui bahwa tebaran benih yang dilakukan perhitungan dengan mengelompokan jumlah benih berkisar antara 50-5000 ekor yang di produksi dari hasil satu kali panen dalam Kilogram (Kg) setelah itu didapatkan jumlah kolam. 4) Pendapatan Pengumpulan data berupa pendapatan di lapangan melalui metode kuisioner/pengisian angket kepada para responden yaitu para pembudidaya yang 13 memiliki kolam di Desa Kandang Besi, maka dapat diketahui bahwa pendapatan yang dilakukan perhitungan dengan mengelompokan pendapatan dengan penjualan awal sebesar Rp30.000,00/Kg berkisar antara Rp300.000,00- Rp24.000.000,00 yang berasal dari hasil satu kali panen dalam Kilogram (Kg) setelah itu didapatkan jumlah kolam. 5) Banjir Pengumpulan data berupa tingkat kejadian banjir terbanyak dan mempengaruhi jumlah di lapangan melalui metode kuisioner/pengisian angket kepada para responden yaitu para pembudidaya yang memiliki kolam di Desa Kandang Besi, maka dapat diketahui bahwa tingkat kejadian banjir yang dilakukan perhitungan dengan mengelompokan tingkat kejadian banjir terbanyak dan mempengaruhi jumlah panen yang berasal dari hasil satu kali panen dalam Kilogram (Kg) setelah itu didapatkan jumlah kolam. b) infrastruktur 1) Jarak jalan Pengumpulan data berupa keadaan jarak jalan di empat lokasi penelitian terdiri dari jarak dari rumah, jarak dari sungai dan jarak dari pantai ada di lapangan melalui metode kuisioner/pengisian angket kepada para responden yaitu para pembudidaya yang memiliki kolam di Desa Kandang Besi, maka dapat diketahui bahwa jarak yang dilakukan perhitungan dengan mengelompokan lokasi dan jarak setelah itu didapatkan jumlah kolam. 2.8.2 Faktor Pendukung Dalam Budidaya Ikan Nila di Desa Kandang Besi Hasil dari pengumpulan data dan penyajiannya kemudian disajikan secara deskriftif dan diberikan data pendukung lain, sehingga dapat diketahui secara rinci dan terpadu dalam mendukung usaha budidaya Ikan Nila. 14 IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: Tingkat kesesuaian perairan untuk budidaya ikan Nila (O.niloticus) di kawasan Pesisir Desa Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus tergolong pada kesesuaian kelas Sangat sesuai (S1) untuk budidaya ikan nila (O.nilticus) sehingga perairan tersebut sangat sesuai apabila digunakan untuk kegiatan budidaya ikan nila (O. niloticus). Adapun beberapa lokasi penelitian juga tergolong pada kesesuaian kelas cukup sesuai (S2) untuk budidaya ikan nila (O.nilticus) sehingga perairan tersebut dan memerlukan penanganan lebih lanjut untuk kedalaman dan kadar pH apabila digunakan untuk kegiatan budidaya ikan nila (O. niloticus). Selain itu sebagian masyarakat di lokasi penelitian sudah cukup mengenal budidaya ikan di kolam dengan metode ekstensif/tradisional, dan sebesar (53,28%) kepemilikan kolam budidaya adalah kepemilikan pribadi. 4.2. Saran Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Pembudidaya harus memupuk dan menambah nutrient untuk menaikan jumlah nilai kelimpahan plankton dan nitrat yang rendah di kawasan pesisir Desa Kandang Besi. 2. Peningkatan produktivitas perikanan budidaya merupakan tujuan Kementrian Kelautan dan Perikanan dan didukung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan di tiap daerah oleh karena itu pemerintah setempat juga hendaknya memberikan bantuan bukan hanya sekedar material tetapi juga bantuan lain seperti pelatihan atau penyuluhan kualitas lingkungan 39 perairan budidaya yang layak dan merata kepada seuruh pembudidaya, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan target yang diharapkan. 3. Faktor produksi modal sangat berengaruh terhadap kebijakan pembudidaya dalam menentukan jumlah benih yang akan disebar serta sarana perlengkapan lain dalam meakukan perikanan budidaya, sehingga perlu adanya peningkatan modal setiap pembudidaya. Saran lain bagi pemerintah adalah untuk lebih meningkatkan fasilitas ekonomi seperti menambah dan memperbanyak program penyediaan kredit bagi semua kalangan pembudidaya dan mempermudah mereka yang membutuhkan bantuan modal usaha. 40 DAFTAR PUSTAKA Akrimi dan Subroto. 2002. Tehnik Pengamatan Kualitas Air dan Plankton Direservat Danau Arang-Arang Jambi. (Buletin Teknik Pertanian Vol. 7). Balai Riset Perikanan Perairan Umum. Palembang Ali K. S. 2013. Identifikasi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Di Danau Limboto Provinsi Gorontalo. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Program Studi Budidaya Perairan. Jurusan Teknologi Perikanan. Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian. Universitas Negeri Gorontalo. APHA (American Public Health Association). 2005. Standard Methods for Examination of Water and Wastewater. Twentieth edition APHA-AWWA WEF, Washington DC. Apriliza K. 2012. Analisa Genetic Gain anakan ikan nila kunti F5 hasil pembesaran I (D90-150). Journal of Aquaculture Management and Technology 1(1):132-146. Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, 2001. Modul Petunjuk Teknis Pembesaran ikan. Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung. Direktorat Pengembangan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan. Lampung. Balai Budidaya Laut Lampung. 2001. Petunjuk Teknis Pembesaran ikan. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Brotowijoyo, M. D., Dj. Tribawono., E. Mulbyantoro. 1995. Pengantar Lingkungan Perairan dan Budidaya Air. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2002. Modul Sosialisasi dan Orientasi Penataan Ruang, Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Ditjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta. Dinas Kelautan dan Perikanan. 2007. Pemetaan Terumbu Karang di Teluk Lampung. Laporan Akhir. Lampung. Bab IV. Hlm.:13-15. 41 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanggamus. 2015. Survey Pemetaan Lahan Budidaya Air Tawar Kecamatan Kota Agung Barat. Program Pengembangan Budidaya Perikanan Air Tawar. Tanggamus. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanggamus, BP4K. 2012. Survey Pemetaan Lahan Terlantar. Program pengembangan budidaya perikanan. Tanggamus. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Elbassuony, R. A. M. 2005. Quality Evaluation of Aqua Cultured Oreochromis Niloticus Fish Recovered from Motile Aeromonas septicaemia Disease. Journal of Applied Sciences Research 1(3): 302-306. Evalawati., M. Meiyana dan T. W. Aditya. 2001. Pembesaran ikan di Keramba Jaring Apung. Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Balai Budidaya Laut. Bandar Lampung. Fitra, E. 2008. Analisis Kualitas Air Dan Hubungannya Dengan Keanekaragaman Vegetasi Akuatik Di Perairan Parapat Danau Toba. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatra Utara Medan. Ghufran, M. H. 2010. Pemeliharaan Ikan Kerapu di Keramba Jaring Apung. Akademia. Jakarta. Hadmoko. 2012. Evaluasi Sumber Daya Lahan Prosedur dan Teknik Evaluasi Lahan : Aplikasi teknik skoring dan matching. Tesis. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Hargreaves and John A. 2002. Control of Clay Turbidity in Ponds. Southern Regional Aquaculture Center (SRAC). Jurnal Penelitian, IX (27) : 115119 Harsono. 2008. Hubungan sistem aliran air pada jaringan tata air dalam mendukung produktivitas lahan daerah rawa pasang surut. Jurnal Sumber Daya Air 4(2):125-138. http://protist.i.hosei.ac.jp/pdb/Images/Chlorophyta/Closterium/navicula/navicula _2.html Kordi. 2004. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Semarang Lesmana. 2004. Kualitas Air untuk Ikan Hias Air Tawar. Jakarta: Penebar Swadaya. 42 Muta’ali, Lutfi. 2012. Daya Dukung Lingkungan untuk Perencanaan Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gadjah Mada. Nastiti A.S., Nuroriah,S., Purnamaningtyas, S.E., Kartamihardja, E.S. 2001. Dampak Budidaya Ikan Dalam Jaring Apung Terhadap Peningkatan Unsur N dan P di Perairan Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 7 (2) : hal 22 – 30 Radiarta, I. Ny., A. Saputra., O, Johan. 2005. Pemetaan Kelayakan Lahan untuk Pengembangan Usaha Budidaya Laut dengan Aplikasi Inderaja dan Sistem Informasi Geografis di Perairan Lemito, Propinsi Gorontalo. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, Vol.11 No 1 hal 1-13. Rimper, J. 2002. Kelimpahan Fitoplankton dan Kondisi Hidrooseanorai Perairan Teluk Manado. Makalah Falsafah Sains (PPS702). IPB. Bogor. Rochdianto. 2005. Budidaya Ikan di Jaring Terapung. Penebar Swadaya. Jakarta. 98 hal. Rudiyanti, Siti. 2009. Kualitas Perairan Sungai Banger Pekalongan Berdasarkan Indikator Biologis. Jurnal Saintek Perikanan, 4(2): 46-52. Sastrawijaya. 2000. Pencemaran Lingkungan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Satia. 2010. Kebiasaan makanan ikan nila (Oreochromis niloticus) di danau bekas galian pasir Gekbrong Cianjur Jawa Barat [Skripsi]. Sukabummi: Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Setiawan, 2010. Pengaruh Kedalaman Perairan Terhadap Kualitas Perairan. PT. Kanisius. Yogyakarta. Setiawati. 2003. Pertumbuhan dan efisiensi pada pakan ikan nila merah (Oreochromis niloticus) yang dipelihara pada media yang bersalinitas. Jurnal Akuakultur Indonesia 2(1):27-30. Standar Nasional Indonesia. 2000. Produksi Benih Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis, Valenciennes) Kelas Benih Sebar. BSN. SNI : 016487.3-2000. Standar Nasional Indonesia. 2003. Kualitas air dan limbah – Bagian 7: Cara uji nitrat (NO3-N) dalam air laut dengan reduksi kadmium secara spektrofotometri. BSN. SNI : 19-6964.7-2003. Standar Nasional Indonesia. 2005. Kualitas air – Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat. BSN. SNI 066989.31-2005. 43 Sudirman, H dan M. Yusri Karim. 2008. Ikan Kerapu (Biologi Eksploitasi Manajemen dan Budidayanya). Yasrif Watampone. Jakarta. Sugihartono. 2009. Respon pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) pada padat tebar berbeda yang dibudidayakan di tambak. Jurnal Ilmiah Universitas Batang Hari Jambi 1(1):45-51. Sulastri, 2004. Pengembangan Sistem Konservasi Biota Muara Untuk Pemanfaatan Secara Lestari Sumberdaya Pesisir dan Laut. Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu. Pengetahuan Indonesia. 70 hal. Sumawijaya. 2004. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya. Suyanto. 2002. Nila. Penebar Swadaya, Jakarta. Trisakti, B. 2003. Pemanfaatan Penginderaan Jauh Untuk Budidaya Perikanan Pantai. Teknologi Penginderaan Jauh dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Lautan. Bab 4. LAPAN. Jakarta. Wiadnyana. 2006. Mikroalga Berbahaya di Perairan Indonesia. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. No. 29: 15-28. Wibisono. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Winanto. 2004. Memproduksi Benih Tiram Mutiara. Penebar Swadaya. Jakarta. Wiryawan, B., Bill M., Handoko, AS., Ali K.B., Marizal A. dan Hermawati P. 2001. Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Lampung. Kerjasama Daerah Provinsi Lampung dengan Proyek Pesisir Lampung. Bandar Lampung. Yuliati P, Tutik K, Rusmaedi, Siti S. 2005. Pengaruh padat penebaran terhadap pertumbuhan dan sintasan dederan ikan nila gift (Oreochromis niliticus) di kolam. Jurnal Ikhtiologi Indonesia 3(2):63-65. 44