peningkatan prestasi belajar matematika siswa

advertisement
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV MATERI KELILING DAN LUAS
BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DI
MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG, KEC SIMO,
KAB BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Alfi Fajri Kusumadani
NIM. 11511054
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV MATERI KELILING DAN LUAS
BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DI
MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG, KEC SIMO,
KAB BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Alfi Fajri Kusumadani
NIM. 11511054
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
i
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV MATERI KELILING DAN LUAS
BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DI
MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG, KEC SIMO,
KAB BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Alfi Fajri Kusumadani
NIM. 11511054
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
iii
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini
Nama
: Alfi Fajri Kusumadani
NIM
: 11511054
Fakutas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Boyolali, 2 September 2015
Yang Menyatakan
Alfi Fajri Kusumadani
NIM. 11511054
vi
MOTTO
.....ْ‫إِنﱠ اﻟﻠّﮫَ ﻻَﯾُﻐَﯿﱢﺮُﻣَﺎﺑِﻘَﻮْمٍ ﺣَﺘّﺊ ﯾُﻐَﯿﱢﺮُواﻣَﺎﺑِﺎَﻧْﻔُﺴِﮭِﻢ‬......
Sesungguhmya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum
mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri (QS. Ar Ra’ad 11)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Ibuku (Suparti) dan Bapakku (Mudzakir) sebagai wujud baktiku padanya,
yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya.
Kakaku (Adhika) yang selalu mendukung dan memberi semangat.
Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakanku.
Calon pendampingku yang telah mendoakan dan menungguku.
Sahabat – sahabatku (Ani Muslihah, Bilqis, Awalia).
Teman-teman PGMI B angkatan 2011
vii
KATA PENGANTAR
‫ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ‬
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yag telah
melimpahkan
rahmat,
taufiq,
dan
hidayahnya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Matematika
Siswa Kelas IV Materi Keliling Dan Luas Bangun Datar Melalui Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Di Mi Muhammadiyah
Tejobang, Kec Simo, Kab Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.
Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal
hidup kita di dunia dan akhirat kelak.
Suatu kebanggan tugas ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis
sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini,
dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi
ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis
dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak
terimakasih setulusnya kepada:
1.
Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2.
Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
viii
3.
Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
4.
Dr. Muna Erawati, M.Si selaku Pembimbing yang telah mengarahkan,
membimbing, memberikan petunjuk, memberi motivasi dan meluangkan
waktunya dalam penulisan skripsi ini.
5.
Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta
bantuan kepada penulis.
6.
Tunjiyah, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Tejobang
beserta guru-guru yang telah mengizinkan pada penulis untuk melakukan
penelitian di MI Muhammadiyah Tejobang.
7.
Siswa-siswi kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang yang telah mendukung
dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
8.
Teman – teman PGMI B 2011, yang selalu bersama dalam suka dan duka.
9.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa
semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat
kesuksesan dunia akhirat, aamiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak
kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik
yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan
ix
penulisan di masa yang akan datang. Dan akhirnya penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca bagi umumnya.
Salatiga, 2 September 2015
Penulis
x
ABSTRAK
Kusumadani, Alfi Fajri. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa
Kelas IV Materi Keliling Dan Luas Bangun Datar Melalui Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Di Mi
Muhammadiyah Tejobang, Kec Simo, Kab Boyolali Tahun
Pelajaran 2015/2016. SkripsiJurusan Pendidikan Guru Madrasah
IbtidaiyahFakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri SalatigaPembimbing Dr. Muna Erawati, M.Si.
Kata Kunci : Prestasi Belajar Matematika dan Model Pembelajaran Berbasis
Proyek (Project Based Learning)
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang pada mata pelajaran Matematika dengan
model pembelajran berbasis proyek. Masalah yang dikaji adalah apakah
penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IV MI
Muhammadiyah Tejobang, Kec. Simo, Kab. BoyolaliTahun Pelajran 2015/2016.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan model
pembelajaran berbasis proyek. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang
berjumlah 17 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklusnya
merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
Penelitian yang dilaksanakan pada mata pelajaran Matematika materi keliling
dan luas bangun datar(jajargenjang dan segitiga) kelas IV MI Muhammadiyah
Tejobang dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek
menghasilkan peningkatan prestasi belajar siswa. Pada siklus I siswa yang tuntas
sebanyak 8 siswa atau 47% dan 9 siswa atau 53% belum tuntas dengan rata-rata
58,88. Pada siklus II meningkat menjadi 13 siswa yang tuntas atau 75%,
sedangkan yang tidak tuntas 4 siswa atau 25% dengan nilai rata-rata 76,35. Dan
pada siklus III mengalami peningkatan lagi menjadi 15 siswa atau 88% tuntas dan
2 siswa atau 12% siswa tidak tuntas,serta rata-rata nilainya 85,29.
Nilai akhir prestasi belajar siswa siklus I hingga siklus III memberi bukti
bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis proyek(Project Based Learning)
pada mata pelajaran Matematika materi kelilig dan luas bangun datar
(jajargenjang dan segitiga) di kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang mengalami
peningkatan.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................
I
LEMBAR BERLOGO ............................................................................
Ii
JUDUL ....................................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................................
Iv
PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................
V
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...............................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..........................................................
vii
KATA PENGANTAR .............................................................................
viii
ABSTRAK ..............................................................................................
xi
DAFTAR ISI ...........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………. ..............................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .........................
5
xii
E. Kegunaan Penelitian ....................................................................
6
F. Definisi Operasional ....................................................................
7
G. Motode Penelitian ........................................................................
8
H. Sistematika Penulisan ..................................................................
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar .........................................................................................
19
1. Pengertian Belajar .................................................................
19
2. Ciri-ciri Belajar ......................................................................
19
3. Prinsip-prinsip Belajar ..........................................................
20
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar …………
21
B. Prestasi Belajar …………............................................................
26
1. Pengertian Prestasi Belajar ...................................................
26
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..............
26
C. Pembelajaran Matematika ……………………………...............
32
1. Pengertian Matematika …………………..............................
32
2. Ciri-ciri Matematika ………………………..........................
32
3. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika ......................
33
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika ……...................
34
D. Materi Keliing dan Luas Bangun Datar ……………………......
35
1. Jajargenjang ……………......................................................
35
xiii
2. Segitiga ………………..........................................................
48
E. Model Pembelajaran Berbasis Proyek ……………………….....
43
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek …………………
43
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ………………
43
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek …………….
44
4. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis
Proyek ……………………………………………………..
46
5. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek ..
48
6. Sistem Penilaian Pembelajaran Berbasis Proyek …………..
50
F. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Keliling
dan Luas Bangun Datar (jajargenjang dan segitiga).……………
G. Hasil Penelitian yang Relevan ………………….………………
51
52
BAB III Pelaksanaan Penelitian
A. Subjek Penelitian .........................................................................
55
B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................
59
Diskripsi Siklus I ..................................................................
59
2. Diskripsi Siklus II ..................................................................
64
3. Diskripsi Siklus III ................................................................
68
1.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ………………………………...........................
xiv
72
1. Siklus I ……………………………………………………...
72
2. Siklus II …………………………………………………….
76
3. Siklus III ……………………………………………………
80
B. Pembahasan …………….............................................................
84
1. Siklus I ...................................................................................
86
2. Siklus II .................................................................................
87
3. Siklus III ................................................................................
87
4. Hasil Rekapitulasi Data Ketuntasan Siswa ………………...
88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................
92
B. Saran ............................................................................................
92
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Riwayat Hidup Penulis
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Semester ganjil .....................
12
Tabel 1.2 Kisi-kisi Instrumen Prestasi Belajar Matematika ........................
14
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Muhammadiyah Tejobang ................................
56
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa MI Muhammadiyah Tejobang ...................
57
Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang ................
58
Tabel 4.1 Prestasi Siswa pada Siklus I ........................................................
73
Tabel 4.2 Prestasi Siswa pada Siklus II .......................................................
77
Tabel 4.3 Prestasi Siswa pada Siklus III ......................................................
81
Tabel 4.4 Rekapitulasi Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Siklus I,II,III
88
Tabel 4.5 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I, II, dan III ..............
89
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Siklus Penelitian .................................................................
9
Gambar 2.1
Jajargenjang ABCD ...........................................................
35
Gambar 2.2
Jajargenjang ABCD ...........................................................
37
Gambar 2.3
Jajargenjang ........................................................................
38
Gambar 2.4
Segitiga Sama Sisi ..............................................................
39
Gambar 2.5
Segitiga Sama Kaki.............................................................
39
Gambar 2.6
Segitiga Sembarang ............................................................
40
Gambar 2.7
Segitiga ABC .....................................................................
42
Gambar 2.8
Pembentuk Segitiga ............................................................
42
Gambar 2.9
Segitiga ABC .....................................................................
43
Gambar 2.10
Bagan langkah pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek.......
46
Gambar 4.1
Diagram Prestasi Siswa Siklus I ........................................
74
Gambar 4.2
Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IV ....................
75
Gambar 4.3
Diagram Prestasi Siswa Siklus II .......................................
78
Gambar 4.4
Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IV ....................
79
Gambar 4.5
Diagram Prestasi Siswa Siklus III ......................................
82
Gambar 4.6
Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IV ....................
83
Gambar 4.7
Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Per Siklus...
89
Gambar 4.8
Peningkatan Prestasi Belajar Per Siklus .............................
90
Gambar 4.9
Penurunan Pencapaian Nilai di Bawah Kriteria .................
91
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I ................
Lampiran 2
Lembar Proyek Siklus I .......................................................... 111
Lampiran 3
Lembar Tes Evaluasi Siklus I.................................................
117
Lampiran 4
Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I ...........................................
188
Lampiran 5
Lembar Jawaban Siswa Pada Siklus I .................................... 119
Lampiran 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II ............... 120
Lampiran 7
Lembar Proyek Siklus II ........................................................
130
Lampiran 8
Lembar Tes Evaluasi Siklus II ...............................................
131
Lampiran 9
Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II .......................................... 132
Lampiran 10
Lembar Jawaban Siswa Pada Siklus II ..................................
Lampiran 11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus III .............. 134
Lampiran 12
Lembar Proyek Siklus III ....................................................... 145
Lampiran 13
Lembar Tes Evaluasi Siklus III .............................................. 146
Lampiran 14
Kunci Jawaban Evaluasi Siklus III ........................................
147
Lampiran 15
Lembar Jawaban Siswa Pada Siklus III .................................
148
Lampiran 16
Foto Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 149
Lampiran 17
Penunjukan Dosen Pembimbing ............................................
151
Lampiran 18
Surat Permohonan Ijin Penelitian ..........................................
152
Lampiran 19
Surat Keterangan Penelitian ................................................... 153
Lampiran 20
Lembar Konsultasi Pembimbing ............................................ 154
Lampiran 21
Daftar SKK ............................................................................
155
Lampiran 22
Daftar Riwayat Hidup Penulis ...............................................
158
xviii
97
133
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu memiliki peran yang sangat mulia, bahkan Allah SWT akan
meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan berilmu. Melalui
ayat Al Qur’an, Allah mengajak setiap muslim untuk menjadi muslim
yang berilmu dengan belajar. Hal ini ditunjukkan dalam firman Allah
yaitu:
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan
kepadamu,”Berilah kelapangan di dalam majelis”, maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,
“Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan (QS.Al- Mujadalah:11).
Dengan memahami ayat di atas maka manusia kan mengetahui bahwa
menuntut ilmu adalah hal yang sangat mulia di hadapan Allah. Dan belajar
1
2
untuk memperoleh ilmu harus dimulai sedini mungkin, dalam pedidikan
formal dapat dimulai dari jenjang pendidikan dasar. Dalam undang-undang
nomor 20 tahun 2003 yang dimaksud pendidikan dasar adalah pendidikan
yang berbentuk sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah dan sekolah
menengah pertama atau madrasah tsanawiyah.
Pendidikan
dasar
adalah
jembatan
bagi
upaya
peningkatan
pengembangan SDM ( Sumber Daya Manusia). Di samping itu sekolah
dasar merupakan landasan bagi pendidikan selanjutnya. Mutu pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi tergantung kepada dasar kemampuan dan
keterampilan yang dikembangkan sejak tingkat sekolah dasar. Mutu
pendidikan yang baik di tingkat sekolah dasar akan menghasilkan di
tingkat secara sistematik mutu pendidikan pada jenjang selanjutnya. Jadi
pendidikan di sekolah dasar itu memungkinkan perubahan mutu
pendidikan pada jenjang selanjutnya (Susanto, 2013: 92). Dengan
demikian, guru pendidikan sekolah dasar harus mampu menciptakan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang efektif
khususnya pada mata pelajaran Matematika.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang ada dan wajib
diberikan di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga
menengah atas. Matematika sendiri memiliki fungsi mengembangkan
kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan
rumus matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
melalui materi bilangan, pengukuran, geometri, dan pengelolaan data.
3
Tujuan pembelajaran matematika adalah (1) melatih cara berfikir dan
menalar
dalam
menarik
kesimpulan,
misalnya
melalui
kegiatan
penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan,
konsisten, dan inkonsistensi, (2) mengembangkan aktivitas kreatif yang
melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan
pemikiran ingin tahu, orisinil, membuat prediksi dan dugaan, serta
mencoba-coba, (3) mengembangkan kemampuan memecahkan masalah,
(4)
mengembangkan
kemampuan
menyampaikan
informasi
atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,
catatan, grafik, peta, diagram, dan menjelaskan gagasan ( Depag RI, 2004 :
173).
Obyek kajian matematika sangat banyak, maka perlulah seorang guru
harus lebih kreatif
dalam kegiatan pembelajaran. Namun pada
kenyataannya dalam pembelajaran Matematika di MI Muhammadiyah
Tejobang guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam proses
pembelajarannya dan hal ini menjadikan siswa menjadi pasif dalam proses
pembelajaran sehingga siswa kesulitan untuk mengingat apa yang telah
diajarkan oleh guru. Sementara itu prestasi
belajar atau nilai mata
pelajaran Matematika di MI Muhammadiyah Tejobang juga masih rendah,
rendahnya nilai ini dibuktikan dengan hasil nilai yang masih belum
memenuhi standar KKM MI Muhammadiyah Tejobang yaitu 65. Oleh
sebab itu guru di MI Muhammadiyah Tejobang harus lebih kreatif lagi
dalam melaksanakan pembelajaran. Apabila dalam proses belajar
4
mengajar guru tidak menggunakan teknik, model, metode, media, dan
strategi pembelajaran, maka sulit bagi siswa untuk menyerap konsepkonsep pelajaran yang disampaikan guru. Menurut penulis Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) merupakan
model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran Matematika di MI
Muhammadiyah Tejobang khususnya materi keliling dan luas bangun
datar terutama bangun datar jajargenjang dan segitiga (Sunarroso,2008).
Dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) pembelajaran akan lebih menarik dan berkesan bagi
siswa sehingga siswa akan lebih paham dengan materi yang mereka
pelajari serta diharapkan prestasi belajar siswa akan dapat meningkat.
Dalam karya Hamdani (2010: 137) Winkel mengatakan bahwa
prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil maksimum
yang telah dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha – usaha
belajar. Prestasi belajar dapat diketahui setelah melakukan suatu evaluasi.
Dari hasil evaluasi tersebut dapat memperlihatkan tinggi rendahnya
prestasi belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang: “PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV MATERI
KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
5
DI MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG, KEC SIMO, KAB BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah
penelitian ini dapat dirumuskan :
“Apakah model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika siswa kelas IV materi keliling dan luas bangun
datar di MI Muhammadiyah Tejobang, Kec Simo, Kab Boyolali Tahun
Pelajaran 2015/2016?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan di atas penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa
kelas IV materi keliling dan luas bangun datar di MI Muhammadiyah
Tejobang, Kec Simo, Kab Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based Learning) dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika siswa kelas IV materi keliling dan luas
bangun datar di MI Muhammadiyah Tejobang, Kec Simo, Kab
Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Indikator Keberhasilan
6
Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning) ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan
tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah
sebagai berikut:
a. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan ≥
75%.
b. Ada perubahan prestasi belajar secara berkelanjutan (continue) dari
siklus I ke siklus II dan siklus III.
c. Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan minimal 65 dalam
pembelajaran Matematika.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat baik secara teoritik dan
praktis.
1.
Secara teoretik
Sacara teoritiks penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan
pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI),
khususnya mata pelajaran matematika.
2.
Secara praktis
a. Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk
memperkenalkan belajar matematika melalui penggunaan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dapat
7
meningkatkan prestasi belajar siswa dan kemampuan siswa
sehingga dapat tercipta pembelajaran yang efektif.
c. Bagi Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI), dapat
dijadikan sebagai contoh bentuk peningkatan yang berbasis
sekolah/ Madrasah dalam upaya peningkatan prestasi belajar.
F. Definisi Operasional
Untuk mendapatkan kejelasan judul diatas, penulis memberikan
definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada. Dengan harapan agar
tidak ada kesalahpahaman dalam pemahaman judul yang penulis angkat.
Adapun istilah- istilah tersebut adalah:
1.
Prestasi Belajar Matematika
Prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki
siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar sesorang
sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi
pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang
studi setelah mengalami proses belajar mengajar (Hamdani, 2011:
138-139) . Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, matematika adalah
ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur
oprasional yang digunakan sebagai penjelasan masalah mengenai
bilangan, yang di dalamnya juga dibahas mengenai keliling dan luas
bangun datar.
8
Prestasi belajar matematika adalah tingkat kemampuan yang
dimiliki siswa melalui usaha yang diperoleh dalam proses belajar
matematika.
2.
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang
melibatkan proyek perseorangan atau kelompok yang dilaksanakan
dalam jangka waktu tertentu dan menghasilkan sebuah produk,
kemudian hasilnya ditampilkan atau dipresentasikan (Hamdani, 2010:
218).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas,
istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research
(CAR) yang berarti action research (penelitian dengan tindakan) yang
dilakukan di kelas. Menurut Kemmis dan Carr ( 1986:26 )
mengemukakan bahwa penelitian tindakan merupakan suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam
masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya,
memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan.
Sedangkan pendapat lain mengemukakan PTK adalah proses penetapan
dan suatu tindakan-tindakan baru, baik terhadap anak didik di dalam
kelas maupun warga lain di lingkungan sekolah, sebagai alternatif
pemecahan masalah (Sam’s, 2010:57).
9
Arikunto dalam bukunya mengungkapkan Penelitian tindakan kelas
adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan
tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Arikunto,
2006:58). Jadi secara garis besarnya penelitian tindakan kelas adalah
jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memecahkan
masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan secara
bertahap dan terus menerus.
Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena
melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut berperan
langsung dalam proses penelitian. Peneliti mengumpulkan data
observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa. Adapun gambaran
tahap penelitian (Arikunto, 2006:16) adalah sebagai berikut:
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaa
Refleksi
SIKLUS II
Pengamatan
Gambar 1.1 Siklus Penelitian
Pelaksanaan
10
2.
Subjek, Lokasi, dan Waktu penelitian
a. Subjek
Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah
siswa kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang, Kec Simo, Kab
Boyolali. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penerapan
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
setelah itu dilakukan refleksi.
b. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di MI Muhammadiyah Tejobang,
Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
c. Waktu
Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran
2015/2016, dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut :
1) Kegiatan Siklus I
Pelaksanaan dilaksanakan hari Senin 10 Agustus 2015
dengan aloksi waktu 2 jam pelajaran ( 70 menit ).
2) Kegiatan Siklus II
Pelaksanaan dilaksanakan hari Kamis 13 Agustus 2015
dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran ( 70 menit ).
3) Kegiatan Siklus III
11
Pelaksanaan dilaksanakan hari Sabtu 15 Agustus 2015
dengan alokasi waktu ( 70 menit ).
3.
Langkah-langkah penelitian
Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting,
meliputi: (1) planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3)
Observation (pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi). Lebih
jelasnya sebagai berikut:
a. Tahap rencana (planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum
seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan
adalah:
1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning).
2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.
3) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk mengetahui
kondisi siswa dalam proses pembelajaran.
5) Menyusun
lembar
pengamatan
pembelajaran.
6) Menyusun test formatif untuk siswa
b.
Tahap tindakan (action)
aktivitas
guru
dalam
12
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa
penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang
tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran
terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti ( Elaborasi,
Eksplorasi, dan Konfirmasi) dan penutup.
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Semester Ganjil
Tanggal
(1)
Senin 10
Agustus
2015
Kegiatan
(2)
Pra Observasi
Keterangan
(3)
- Pengamatan
- Wawancara
- Hasil tes siswa
Perencanaan
- Berdasarkan hasil
observasi peneliti
merencanakan
pembelajaran.
- Pelaksanaan
proses
pembelajaran
materi
keliling
dan luas bangun
datar
Siklus 1
Kamis 13
Agustus
2015
Siklus 2
- Memperbaiki
kelemahan pada
siklus 1 dan
melakukan
tindakan
pada
pembelajaran
keliling dan luas
bangun ruang.
Sabtu 15
Agustus
2015
Siklus 3
- Memperbaiki
kelemahan pada
siklus 2
dan
melakukan
tindakan
pada
Target
(4)
- Observasi
proses
KBM
- Hasil
tes
matematika kelas IV
MIM Tejobang
Materi
(5)
- Menemukan rumus
keliling dan luas
jajargenjang.
Bangun
datar
(jajargenjang
dan segitiga)
- Menemukan rumus
keliling dan luas
segitiga.
- Menghitung keliling
dan luas jajargenjang
Menghitung keliling
dan luas segitiga.
- Menemukan rumus
keliling dan luas
jajargenjang.
- Menemukan rumus
keliling dan luas
segitiga.
- Menghitung keliling
dan luas jajargenjang
- Menghitung keliling
dan luas segitiga.
Bangun
datar
(jajargenjang
dan segitiga)
- Menemukan rumus
keliling dan luas
segitiga.
- Menghitung keliling
dan luas jajargenjang
Bangun
datar
(jajargenjang
dan segitiga)
13
pembelajaran
keliling dan luas
bangun ruang
- Menghitung keliling
dan luas segitiga.
Asesmen akhir
c. Tahap pengamatan (observation)
Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis
untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi
keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran.
d.
Tahap refleksi (reflection), meliputi :
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
2) Evaluasi hasil observasi.
3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I
pada siklus II.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah
dilaksanaan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki
kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya.
4.
Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
tindakan ini adalah:
a. Pengamatan / observasi
Pengamatan digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran keliling
dan luas bangun datar kelas IV melalui Model Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based Learning).
14
b.
Tes
Tes dilakukan dengan memberikan soal mengenai materi yang
telah disampaikan (lembar soal) untuk mendapatkan informasi atau
data tentang pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning).
Tabel 1.2 Kisi-kisi Instrumen Prestasi Belajar Matematika
Dimensi
(1)
Keliling dan
Luas
Jajargenjang
dan segitiga
Aspek
Indikator
(2)
(3)
1.Menentukan
1.Menemukan
keliling dan luas
rumus
keliling
jajargenjang
dan
dan
luas
segitiga
Jajargenjang.
2.Menemukan
rumus
keliling
dan luas segitiga.
2.Menyelesaikan
1..Menghitung
masalah
yang
keliling dan luas
berkaitan dengan
jajargenjang.
keliling dan luas 2.Menghitung
jajargenjang
dan
keliling dan luas
segitiga.
segitiga
Pernyataan
5. Pengumpulan data
Butir
(4)
1, 2, 3
Jumlah
(5)
3
4, 5, 6
3
1, 2, 3,
4
4
4
1, 2, 3
,4
14
Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian.
Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah
dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data
penelitian ini cara mengumpulkan data dengan menggunakan metode:
a. Pengamatan
15
Pengamatan adalah suatu pengamatan langsung terhadap peserta
didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti. Dalam
setiap siklus guru melakukan pengamatan kepada siswa untuk
mengetahui sejauh mana perhatian aktivitas, dan prestasi belajar
terhadap materi yang diajarkan.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa terhadap
mata pelajaran Matematika. Pada setiap siklus guru memberikan tes
tertulis dalam bentuk uraian
serta pengamatan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap materi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah
silabus, rencana
pelaksanaan tindakan (RPP) dan nilai siswa
sebelum diterapkan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning). Silabus merupakan rencana dan pengaturan
tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas yang digunakan
oleh peneliti sebagai landasan penyusunan RPP. Sedangkan RPP
sendiri merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman pembelajaran guru dan disusun dalam tiap-tiap putaran
pembelajaran. Nilai siswa sebelum dan sesudah menggunakan
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran.
16
Selain itu peneliti menggunakan foto jalannya pembelajaran untuk
menjadi penguat dari penelitian.
6.
Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis
data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap
siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan
format pengamatan lainnya. Analisis reflektif dilakukan peneliti
bersama guru kelas III MI Muhammadiyah Tejobang, kecamatan
Simo, Kabupaten Boyolali, sebagai pijakan untuk menemukan
program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa
kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini
menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa
persentase sebagai berikut:
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 225-226).
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai
berikut :
17
1.
Bagian Awal
Bagian awal skripsi meliputi : halaman sampul, lembar logo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar lampiran.
2.
Bagian Inti
BAB I
Berisi pendahuluan yang mencakup: Latar belakang,
penegasan istilah rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Berisi kajian pustaka yang mencakup: Prestasi belajar
siswa meliputi definisi belajar, ciri-ciri belajar, prinsip-prinsip belajar,
faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar, pengertian prestasi
belajar,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
prestasi
belajar.
Pembelajaran Matematika di SD/MI meliputi pengertian Matematika,
pembelajaran Matematika di SD/MI, Model Pembelajaran Berbasis
Proyek
(Project
Based
Learning)
meliputi
definisi
Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), kegunaan
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning),
kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning), aplikasi Model Pembelajaran Berbasis
Proyek (Project Based Learning) dalam pembelajaran.
18
BAB III Pelaksanaan Penelitian mencakup: Pada bab ini berisi
gambaran umum MI Muhammadiyah Tejobang, Kec. Simo, Kab,
Boyolali dan pelaksanaan penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup: Deskripsi
paparan per siklus dan pembahasan.
BAB V Penutup, mencakup: Kesimpulan dan saran yang
selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek
bidang yang diteliti.
3.
Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
daftar riwayat hidup penulis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Dalam karya ( Baharuddin dan Wahyuni, 2008 ; 13 ) Fudyartanto
mengemukakan belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai
kepandaian atau ilmu.
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang
terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir,
merasa, maupun dalam bertindak (Susanto, 2014: 4).
Dari definisi
di atas,
dapat
disimpulkan
bahwa
belajar
adalah semua aktivitas yang dilakukan oleh seseorang sehingga
menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah
belajar dan sebelum belajar.
2. Ciri – ciri belajar
Dalam karya (Sriyanti, 2009: 18) Baharuddin dan Esa N.W
mengemukakan ciri-ciri belajar meliputi:
a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
b. Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
19
20
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa
jadi bersifat potensial.
d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
3. Prinsip-prinsip belajar
Dalam buku karya (Mustaqim, 2012: 69) prinsip-prinsip belajar
antara lain sebagai berikut :
a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu.
b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan
ulangan.
c. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan.
d. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan
aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan
hidupnya.
e. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami,
bukan sekedar menghafal fakta.
f. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang
lain.
g. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si
pelajar.
h. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh
pemahaman.
21
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut
(Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 19-28)
a. Faktor internal
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu. Faktor
ini dibedakan menjadi dua
macam yaitu:
a) Keadaan tonus jasmani
Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat
mempengaruhi aktifitas belajar seseorang. Kondisi fisik
yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh
positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya,
kondisi fisik yang lemah dan sakit akan menghambat
tercapainya hasil belajar yang maksimal.
b) Keadaan fungsi jasmani
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi
jasmani pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil
belajar,
terutama
panca
indra.
Pancaindra
yang
berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas
belajar
yang
baik pula.
Dalam proses
belajar,
pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala
22
informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia,
sehingga manusia dapat mengenal dunia luar.
2) Faktor psikologis
Faktor-faktor
psikologis adalah keadaan psikologis
seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa
faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar
adalah
a) Kecerdasan/ inteligensi siswa
Pada
umumnya
kecerdasan
diartikan
sebagai
kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang
tepat. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling
penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan
kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi
seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut
meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya semakin rendah
tingkat inteligensi individu, semakin sulit individu itu
mencapai kesuksesan belajar.
b) Motivasi
Motivasi
mempengaruhi
adalah
keefektifan
salah
satu
kegiatan
faktor
belajar
yang
siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan
kegiatan belajar.
23
c) Minat
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat
memberikan pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena
jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia tidak
akan bersemangat atau bahkan tidak mau belajar.
d) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang,
peristiwa, dan sebagainya, baik secara positif maupun
negative. Sikap siswa dalam belajar dapat mempengaruhi
oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan
guru, pelajaran atau lingkungan sekitarnya.
e) Bakat
Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi
salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar
seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang
yang sedang dipelajari, maka bakat itu akan mendukung
proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan
berhasil.
24
b. Faktor eksternal
1) Lingkungan sosial
a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan
teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar
seorang siswa. Hubungan yang harmonis antar ketiganya
dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik
di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi
teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi
pendorong bagi siswa untuk belajar.
b) Lingkungan
sosial
masyarakat,
kondisi
lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi
belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi
aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
memerlukan teman belajar, diskusi atau meminjam alat-alat
belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
c) Lingkungan sosial keluarga.
Lingkungan
ini sangat
mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifatsifat
orangtua,
demografi
keluarga
(letak
rumah),
pengelolaan keluarga semuanya dapat memberi dampak
terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara keluarga,
orangtua, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu
siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
25
2) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:
a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/ kuat,
atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan
tenang. Sebaliknya, bila kondisi alam tidak mendukung,
proses belajar siswa akan terhambat.
b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung
sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga
dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum
sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi,
dan lain sebagainya.
c) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan kepada siswa).
Faktor
ini
hendaknya
disesuaikan
dengan
usia
perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar
guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa.
Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang
positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus
menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar
yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
26
5. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut W. J. S. Purwadarminta prestasi adalah hasil yang telah
dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).
Dapat dipahami mengenai makna kata prestasi dan belajar,
prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas.
Adapun
belajar
pada
dasarnya
adalah
suatu
proses
yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan
tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil yang
diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam
diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Hamdani, 2011:
137-138).
6. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (intern)
dan faktor dari luar (ekstern) (Hamdani, 2011: 139-144).
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini
antara lain sebagai berikut.
1) Kecerdasan (inteligensi)
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan
faktor yang sangat penting bagi anak dalam usaha belajar,
27
karena
tingkat
intelegensi
sangat
menentukan
tingkat
keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi intelegensi seorang
siswa, semakin tinggi pula peluang untuk meraih prestasi yang
tinggi.
2) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis
Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.
3) Sikap
Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap
suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh
tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor
pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan.
4) Minat
Minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan
dan mengingat sesuatu secara terus-menerus. Minat ini erat
kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan senang. Apabila
seseorang memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu, akan
terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkan
dapat dicapai.
5) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
28
6) Motivasi
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik
tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar
kesuksesan belajarnya.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal yang dapat memengaruhi belajar adalah keadaan
keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat (Hamdani, 2011:
143).
1) Faktor keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat
tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana
yang dijelaskan oleh Slameto, bahwa keluarga adalah lembaga
pendidikan pertama dan utama. Adanya rasa aman dalam
keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam
belajar. Rasa aman itu membuat seseorang terdorong untuk
belajar secara aktif karena rasa aman merupakan salah satu
kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk
belajar. Oleh sebab itu, orang tua hendaknya menyadari bahwa
pendidikan dimulai dari keluarga, adapun sekolah merupakan
pendidikan lanjutan.
29
2) Faktor sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama
yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar
siswa. Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang baik dapat
mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Faktor sekolah ini
meliputi
metode
pembelajaran,
strategi
pembelajaran,
kurikulum, alat pelajaran dan hubungan guru dengan siswa (
Hamdani, 2011: 144), faktor-faktor tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut
a) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang
akan ditempuh yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan (Soemanto,
2006 : 8).
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan
oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran
berakhir. Guru harus menerapkan metode-metode baru
yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar
mengajar dan menumbuhkan semangat siswa dalam belajar
sehingga prestasi siswa dapat meningkat.
30
b) Strategi Pembelajaran
Strategi
pembelajaran
adalah
suatu
kegiatan
pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan oleh guru
untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan
memudahkan siswa menerima dan memahami materi
pembelajaran ( Aqib, 2013: 70).
Penggunaan strategi pembelajaran dalam kegiatan
belajar juga sangat diperlukan untuk mempermudah proses
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai,
tanpa strategi yang jelas proses pembelajaran tidak akan
terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sulit untuk dicapai.
c) Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan
unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum
kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung, sebab
materi apa yang harus guru sampaikan dalam suatu
pertemuan kelas, belum guru programkan sebelumnya
(Djamarah, 2011: 180).
d) Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar
siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada
waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima
31
bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan
tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang
diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima dan
menguasai pelajaran maka belajarnya akan menjadi lebih
giat dan lebih maju.
e) Hubungan guru dengan siswa
Dalam proses belajar mengajar hubungan yang
harmonis antara guru dan siswa sangat diperlukan, sebab
keberhasilan pembelajaran tergantung pada kedua belah
pihak yaitu guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak
didik. Interaksi yang efektif antara guru dan siswa akan
mempermudah siswa menerima dan mempelajari pelajaran
tersebut. Bagaimanapun sulitnya materi pelajaran, siswa
akan mempelajarinya dengan baik. Siswa akan merasa
bahwa belajar bukanlah suatu beban, apabila hubungan
dengan guru berlangsung dengan baik.
3) Lingkungan masyarakat
Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap
perkembangan pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari-hari
anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia
berada.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, kedua
32
faktor tersebut adalah faktor internal yang meliputi kecerdasan,
faktor jasmaniah, sikap, minat, bakat serta motivasi, dan juga
faktor eksternal yang meliputi keadaan keluarga, keadaan
sekolah dan lingkungan masyarakat.
B. Pembelajaran Matematika
1.
Pengertian Matematika
Matematika berasal dari bahasa latin mathanein atau mathema
yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa
Belanda disebut wiskunden atau ilmu pasti, yang kesemuanya
berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran
deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh
sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara
konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten
(Departemen Agama RI, 2004).
Sedangkan menurut Johnson dan Myklebust (dalam Sam’s, 2010;
11) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk
mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan
sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran.
2.
Ciri-ciri Matematika
Matematika mempunyai beberapa ciri-ciri, yaitu :
a. Memiliki obyek yang abstrak
Matematika
merupakan
cabang
ilmu
yang
spesifik.
Matematika tidak mempelajari obyek-obyek yang secara langsung
33
dapat ditangkap oleh indra manusia. Substansi matematika adalah
benda-benda piker yang bersifat abstrak. Obyek matematika
adalah fakta, konsep, operasi dan prinsip yang kesemuanya itu
berperan dalam membentuk proses berpikir matematis., dengan
salah satu cirinya adalah adanya alur penalaran yang logis.
b. Memiliki pola pikir deduktif dan konsisten
Matematika dikembangkan melalui deduksi dari seperangkat
anggapan-anggapan
yang
tidak
dipersoalkan
lagi
nilai
kebenarannya dan dianggap saja benar. Anggapan-anggapan yang
dianggap benar dikenal dengan sebutan aksioma. Sekumpulan
aksioma dapat digunakan untuk menyimpulkan kebenaran suatu
pernyataan lain yang disebut teorema. Matematika merupakan
kumpulan butir-butir pengetahuan benar yang hanya terdiri atas
dua jenis kebenaran, yaitu aksioma dan teorema (Sriyanto, 2007:
12-13).
3.
Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika
a. Fungsi matematika
Matematika
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
menghitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus
matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan seharihari melalui materi bilangan, pengukuran,
geometri, dan
pengelolaan data. Matematika juga berfungsi mengembangkan
kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui
34
model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan
matematika, diagram, grafik, atau table (Departemen Agama RI,
2004).
b. Tujuan pembelajaran matematika
Adapun tujuan pembelajaran matematika adalah sebagai berikut
1) Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,
misalnya
melalui
kegiatan
penyelidikan,
eksplorasi,
eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan
inkonsistensi.
2) Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi,
intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan rasa ingin
tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4) Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan
lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan
masalah.
4.
Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika
Standar
Kompetensi
Matematika
merupakan
seperangkat
kompetensi matematika yang dibakukan dan harus ditunjukkan oleh
peserta didik pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika.
Ruang lingkup materi pada standar kompetensi matematika ini adalah
bilangan,
pengukuran dan geometri,
serta pengelolaan data.
35
Kompetensi dalam bilangan ditekankan pada kemampuan melakukan
dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan. Pengukuran dan
geometri ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi sifat dan
unsur bangun datar dan bangun ruang serta menentukan keliling, luas,
dan
volume
dalam
memecahkan
masalah.
Pengelolaan
data
ditekankan pada kemampuan mengumpulkan, menyajikan, dan
mengolah data (Departemen Agama RI, 2004: 174).
C. Materi Keliling dan Luas Bangun Datar (Jajargenjang dan Segitiga)
Bangun datar adalah suatu bangun geometri yang berbentuk datar
(rata) yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar tetapi tidak
mempunyai tinggi dan tebal.
1. Jajargenjang
Jajargenjang merupakan bangun datar yang dibatasi oleh empat
ruas garis. Dua ruas garis yang berdekatan dan berpotongan di satu
titik disebut titik sudut. Daerah yang dibatasi oleh kedua ruas garis
pada jajargenjang dan membentuk sudut. Sudut-sudut yang dimiliki
jajargenjang mempunyai sifat yang tertentu serta menjadi salah satu
ciri-ciri jajargenjang.
Perhatikan gambar berikut
Gambar 2.1 Jajargenjang ABCD
36
a. Sudut yang berhadapan besarnya sama.
<A = <B
<B = <D
b. Dua sudut yang berdekatan jumlahnya 180o.
A + B = 180o
B + C = 180o
C + D = 180o
D + A = 180o
c. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
AB = CD dan AB // CD
AD = BC dan AD // BC
d. Diagonalnya saling berpotongan ditengah-tengah
AE = EC
BE = ED
Keliling dan luas jajargenjang
1) Keliling Jajargenjang
Keliling adalah ukuran panjang sisi yang mengitari bangun
datar.
Keliling jajargenjang sama dengan jumlah panjang ruas garis
yang membatasi jajargenjang tersebut.
37
Gambar 2.2 Jajargenjang ABCD
Keliling jajargenjang ABCD adalah jumlah panjang sisisisinya, yaitu dirumuskan sebagai berikut
K = AB + BC + CD + AD
Karena panjang AB = CD dan panjang AD = BC maka rumus
kelilingnya dapat ditulis : K = 2 x (AB + BC)
2) Luas Jajargenjang
Luas jajargenjang adalah daerah yang berada di dalam batas
ruas-ruas jajargenjang tersebut. Untuk menghitung luas daerah
jajargenjang diperlukan dua unsur dari jajargenjang yaitu alas
dan tingginya. Yang dimaksud tinggi pada jajargenjang adalah
jarak terdekat dari salah satu titik jajargenjang ke sisi
depannya. Garis tinggi jajargenjang tegak lurus terhadap
alasnya.
Jika panjang alas jajargenjang ditulis “a”, tingginya ditulis
“t” dan luasanya ditulis “L” maka rumus luas jajargenjang
dapat ditulis :
Luas jajargenjang = alas x tinggi atau L = a x t
38
Gambar 2.3 Jajargenjang
2. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah ruas garis.
Jenis-jenis segitiga ada dua yaitu
a. Jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya.
Berdasarkan panjang sisinya, segitiga dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga
sembarang.
1) Segitiga Sama Sisi
Sebuah segitiga dinamakan segitiga sama sisi jika panjang
ketiga sisinya sama. Dan pada segitiga sama sisi berlaku sifatsifat sebagai berikut.
a) Ketiga sisinya sama panjang.
b) Mempunyai tiga sumbu simetri.
c) Dengan diputar dapat menempati bingkainya dengan tiga
cara.
d) Dengan diputar dan dibalik dapat menempati bingkainya
dengan enam cara.
39
Gambar 2.4 Segitiga Sama Sisi
2) Segitiga Sama Kaki
Sebuah segitiga dinamakan segitiga sama kaki jika panjang dua
sisinya sama. Pada segitiga sama kaki berlaku sifat-sifat
sebagai berikut.
a) Kedua sisinya sama panjang.
b) Mempunyai satu sumbu simetri.
c) Dengan diputar dapat menempati bingkainya dengan satu
cara.
d) Dengan diputar dan dibalik dapat menempati bingkainya
dengan dua cara.
Gambar 2.5 Segitiga Sama Kaki
40
3) Segitiga Sembarang
Suatu segitiga dinamakan segitiga sembarang jika ketiga
sisinya tidak mempunyai hubungan sama sekali. Dapat juga
dikatakan, suatu segitiga dinamakan segitiga sembarang jika
ketiga sisinya tidak ada yang sama panjang. Sifat-sifat yang
dimiliki segitiga sembarang sebagai berikut.
a) Tidak mempunyai sumbu simetri.
b) Dengan diputar dapat menempati bingkainya dengan satu
cara.
c) Dengan dibalik dan diputar dapat menempati bingkainya
dengan satu cara.
Gambar 2.6 Segitiga Sembarang
b. Jenis Segitiga Berdasarkan Besar Sudutnya
Berdasarkan besar sudutnya segitiga dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu segitiga siku-siku, segitiga lancip dan segitiga
tumpul.
41
1) Segitiga Siku-siku
Suatu segitiga dinamakan segitiga siku-siku, jika salah satu
sudutnya adalah sudut siku-siku (90o). Pada segitiga siku-siku
berlaku sifat-sifat sebagai berikut.
a) Salah satu sudutnya 90o.
b) Dua sudut yang bukan siku-siku besarnya selalu sama.
c) Tidak mempunyai sumbu simetri.
Segitiga siku-siku ada dua macam yaitu segitiga siku-siku
sembarang dan segitiga siku-siku sama kaki.
2) Segitiga lancip
Suatu segitiga dinamakan segitiga lancip jika ketiga sudutnya
merupakan sudut lancip (< 90o). Pada setiap segitiga lancip
berlaku sifat-sifat berikut.
a) Semua besar sudutnya kurang dari 900.
b) Jika semua sudutnya sama besar, maka ,merupakan segitiga
sama sisi.
3) Segitiga Tumpul
Suatu segitiga dinamakan segitiga tumpul jika salah satu besar
sudutnya lebih besar dari 90o. Ada dua macam segitiga tumpul
yaitu segitiga tumpul sembarang dan segitiga tumpul sama
kaki.
42
Keliling dan Luas Segitiga
1. Keliling Segitiga
Keliling segitiga dapat ditentukan dengan cara menghitung
masing-masing sisi segitiga kemudian menjumlahkannya.
Gambar 2.7 Segitiga ABC
Keliling segitiga ABC = AB + BC + CA
2. Luas Segitiga
Untuk menentukan luas segitiga dapat ditentukan dengan
menggunakan garis tinggi segitiga atau dengan
Gambar 2.8 Pembentuk Segitiga
Dari gambar diatas dapat dikatakan bahwa segitiga ABC
terbentuk dari persegi panjang ABCD yang dibagi menjadi
2 bagian yang sama. Jadi luas segitiga adalah setengah dari
luas persegi panjang maka diperoleh luas segitiga ABC
43
Gambar 2.9 Segitiga ABC
Dalam segitiga tidak ada ukuran panjang dan lebar. Sisi
bawah disebut alas(a) dan sisi tegak disebut tinggi(t).
Sehingga
luas
segitiga
dirumuskan
D. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning)
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang
melibatkan proyek perseorangan atau grup yang dilaksanakan dalam
jangka waktu tertentu dan menghasilkan sebuah produk, kemudian
hasilnya ditampilkan atau dipresentasikan (Hamdani, 2010: 218).
Sedangkan pendapat lain mengungkapkan pembelajaran berbasis
proyek sebagai suatu pengajaran yang mencoba mengkaitkan antara
teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan
siswa, atau dengan suatu proyek sekolah (Warsono, 2010: 153).
2. Karakteristik pembelajaran berbasis proyek
a. Siswa membuat keputusan dan membuat karangka kerja.
44
b. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil.
c. Siswa bertanggungjawab untuk mendapatkan dan mengolah
informasi yang dikumpulkan.
d. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu.
e. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
f. Hasil akhir berupa produk dan dievauasi kualitasnya.
g. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan.
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
Sebagai model pembelajaran, menurut Thomas (Wena, 2011)
pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip, yaitu:
a. Prinsip sentralistis(centrality) menegaskan bahwa kerja proyek
merupakan esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat
strategi pembelajaran, dimana siswa belajar konsep utama dari
suatu pengetahuan melalui kerja proyek.
b. Prinsip pertanyaan pendorong/ penuntun (driving question) berarti
bahwa kerja proyek berfokus pada pertanyaan atau permasalahan
yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep
atau prinsip utama suatu bidang tertentu dan menumbuhkan
kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas dalam proses
pembelajaran. Oleh sebab itu guru diharapkan dapat memberikan
pertanyaan yang dapat menggugah rasa ingin tahu siswa.
45
c. Prinsip
investigasi
konstruktif
(constructive
investigation)
merupakan proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan yang
mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi.
Dalam investigasi memuat proses perancangan, pembuatan
keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, discoveri, dan
pembentukan model. Dalam hal ini guru harus mampu merancang
suatu kerja proyek yang mampu menumbuhkan rasa ingin meneliti,
rasa untuk berusaha memecahkan masalah, dan rasa ingin tahu
yang tinggi pada diri siswa.
d. Prinsip otonomi (autonomy) dalam pembelajaran berbasis proyek
dapat diartikan sebagai kemandirian siswa dalam melaksanakan
proses pembelajaran, yaitu menentukan pilihannya, bekerja dengan
minimal supervisi dan bertanggungjawab. Dalam hal ini guru
hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk mendorong
tumbuhnya kemandirian siswa.
e. Prinsip
realistis
(realism)
pembelajaran
berbasis
proyek
mengandung tantangan nyata yang berfokus pada permasalahan
yang autentik. Untuk itu, guru harus mampu merancang proses
pembelajaran yang nyata, dan hal ini bisa dilakukan dengan
mengajak siswa belajar pada dunia yang sesungguhnya.
46
4. Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek
Gambar 2.10 Bagan langkah pelaksanaan model pembelajaran
berbasis proyek
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential
Question).
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu
pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam
melakukan suatu aktivitas.
b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan
siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa memiliki
atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main.
Pemilihan aktifitas yang dapat
mendukung dalam menjawab
pertanyaan esensial dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek
yang mungkin serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses
untuk membantu penyelesaian
c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Aktivitas pada tahap ini antara lain :
47
1) Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek,
2) Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek,
3) Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4) Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek, dan
5) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan)
tentang pemilihan suatu cara.
d. Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the Students and
the Progress of the Project)
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap
aktivitas
siswa
selama
menyelesaikan
proyek.
Monitoring
dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses.
Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas
siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah
rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
e. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur
ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing- masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam
menyusun pembelajaran berikutnya.
48
5. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran berbasis proyek
Model
pembelajaran
berbasis
proyek
sebagaimana
model
pembelajaran lainnya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan di
dalam pelaksanaanya. Kelebihan model pembelajaran berbasis proyek
antara lain
1) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
2) Dapat meningkatkan kemampuan memecahan masalah.
3) Dapat meningkatkan kolaborasi.
4) Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola
sumber.
5) Dapat meningkatkan keaktifan siswa.
6) Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mencari
informasi.
7) Dapat mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan
komunikasi.
8) Dapat
memberikan
pengalaman
kepada
siswa
dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu untuk
menyelesaikan tugas.
9) Melibatkan para siswa untuk belajar mengambil informasi dan
menunjukkan
pengetahuan
yang
dimiliki,
kemudian
diimplementasikan dengan dunia nyata.
10) Dapat membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,
sehingga siswa maupun guru menikmati proses pembelajaran.
49
Namun disisi lain pembelajaran berbasis proyek juga memiliki
beberapa kekurangan, kekurangan model pembelajaran berbasis
proyek antara lain
1) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
2) Banyak peralatan yang harus disediakan.
3) Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
4) Ada kemungkinan siswa kurang aktif dalam kerja kelompok.
5) Ketergesaan
pengerjaan
karena
keterbatasan
waktu
menyebabkan proses belajar mengajar kurang matang.
Untuk mengantisipasi kekurangan-kekurangan yang ada dalam
model pembelajaran berbasis proyek guru dapat melakukan persiapan
terlebih dahulu sebelum melaksanakan proses pembelajaran, persiapan
ini meliputi pembagian alokasi waktu yang dibutuhkan dalam setiap
tahapan pembelajaran berbasis proyek, mempersiapkan peralatan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan proyek yang tidak dapat disediakan
oleh siswa. Serta dalam pembagian kelompok guru dapat membaginya
dengan membagi siswa secara merata dalam setiap kelompok terdiri
dari siswa yang pandai, aktif dan siswa yang sedang sehingga apabila
ada kesulitan siswa dapat saling membantu serta guru harus memonitor
setiap kelompok agar semua anggota dalam kelompok ikut aktif dalam
pembelajaran dan jika siswa mengalami kesulitan, siswa dapat
bertanya kepada guru.
50
Selain itu dalam penerapan pembelajaran berbasis proyek (Project
Based Learning) juga memiliki keunikan tersendiri yaitu jika dilihat
dari gaya belajar siswa yang berbeda-beda, maka pembelajaran
berbasis proyek memberikan kesmpatan kepada siswa untuk menggali
materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi
dirinya dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
6. Sistem penilaian pembelajaran berbasis proyek
Berdasarkan Kemendikud (2013), penilaian proyek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan
dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada
mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu ;
a. Kemampuan pengelolaan yaitu kemampuan siswa dalam mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan
laporan.
b. Relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan
tahap
pengetahuan,
keterampilan dalam pembelajaran.
pemahaman
dan
51
c. Keaslian yaitu proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil
karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa
petunjuk dan dukungan terhadap proyek siswa.
E. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Keliling dan
Luas Bangun Datar (Jajargenjang dan Segitiga)
Peningkatan prestasi belajar dalam penelitian materi keliling dan luas
jajargenjang dan segitiga melalui model pembelajaran berbasis proyek
dapat dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan memberikan
pertanyaan mendasar tentang bangun datar untuk memunculkan
analisis dan penjelasan tentang pertanyaan tersebut. Misalnya guru
bertanya kepada siswa tentang benda-benda yang merupakan bangun
datar berbentuk jajargenjang dan segitiga. Guru malakukan tanya
jawab dengan siswa tentang jenis-jenis bangun datar jajargenjang dan
segitiga untuk menggali pengetahuan awal siswa.
2. Guru meminta setiap kelompok untuk menghasilkan proyek dengan
menentukan cara mencari keliling dan luas jajargenjang dan segitiga.
Setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan
dilakukan, meyiapakan alat yang akan digunakan untuk membuat
proyek.
3. Setiap kelompok diminta untuk membuat jadwal (pembagian waktu)
agar dapat menyelesaikan proyek tepat waktu.
52
4. Dalam monitoring guru memantau kegiatan masing-masing kelompok
dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika menemui
kesulitan.
5. Setelah
semua
proyek
selesai,
setiap
kelompok
diminta
mempresentasikan hasil pekerjaan proyeknya di depan kelas sebagai
evaluasi pengalaman.
6. Dalam menguji hasil, guru membantu siswa untuk mengoreksi
pekerjaan dari setiap kelompok, namun siswa diberi kesempatan
terlebih dahulu untuk mengevaluasi hasil pekerjaan setiap kelompok.
F. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik
penelitian ini yaitu model pembelajaran berbasis proyek (Project Based
Learning) yang akan dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Nasrullah (2014), Prabowo (2012).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Nasrullah (2014: 1-8)
terhadap siswa kelas 3 SMPN 2 Makassar menunjukkan bahwa kontribusi
model pembelajaran berbasis proyek, bukan hanya meningkatkan
antusiasme, intensitas, dan kecakapan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
matematika,
tetapi
juga
membantu
siswa
dalam
meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran yang diberikan.
Berdasarkan hasil uji statistik, untuk aspek antusiasme; persentase item ini
berubah dari 58,7% menjadi 80,7% (perubahan dari kategori sedang ke
tinggi); Untuk aspek intensitas; persentase item ini berubah dari 46,9%
53
menjadi 77,3% (kategori berubah dari kurang ke tinggi); Untuk aspek
kecakapan; persentase item ini berubah dari 18,7% menjadi 64% (awalnya
kategori sangat kurang menjadi kategori sedang). Kemudian untuk hasil
belajar, rerata siklus I sebesar 8,26 meningkat menjadi rerata siklus II
sebesar 8,27. Terdapat kenaikan 0,01. Kegiatan pembelajaran dengan
model pembelajaran berbasis proyek berhasil membuat sibuk siswa
sehingga mereka dapat menikmati setiap kegiatan pembelajaran yang
disusun. Walaupun tidak semua menyukainya, tetapi dampak dari model
pembelajaran seperti ini dapat membantu mengatasi kebingungan dalam
belajar matematika dan menumbuhkan semangat belajar.
Dalam penelitian Prabowo (2012: 1-9) juga dijelaskan bahwa
pembelajaran berbasis proyek telah dapat meningkatkan pemahaman
mahasiswa atas permasalahan statistika. Hal tersebut ditunjukkan dengan
dicapainya indikator kinerja, bahwa mahasiswa dapat menyimpulkan,
kasus-kasus yang terjadi dalam statistika antara lain: (1) data, (2) metode
pengumpulan data dan kevalidannya, (3) analisis data, dan (4) ketepatan
pengambilan simpulan.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nasrullah(2014),
Prabowo(2012)
adalah
mengenai
tindakan
yang
dilakukan dalam penelitian yaitu menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek (project based learning). Sedangkan perbedaannya
terdapat pada masalah yang dikaji dan subjek penelitiannya, dalam
penelitian Nasrullah yang dikaji adalah faktor AIK (Antusiasme, Intensitas
54
dan Kecakapan) dalam pembelajaran matematika pada siswa SMP kelas 3
dan pada penelitian yang dilakukan oleh Prabowo yang dikaji adalah
permasalahan siswa pada mata kuliah statistik dan subjeknya adalah
mahasiswa.
Dilihat dari hasil penelitian-penelitian terdahulu, model pembelajaran
berbasis proyek kebanyakan diterapkan pada jenjang pendidikan tinggi,
sedangkan untuk jenjang pendidikan dasar (MI/SD) masih sangat jarang
diterapkan, oleh sebab itu dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan
model pembelajaran berbasis proyek di jenjang pendidikan dasar
(Madrasah Ibtidaiyah) sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas IV dalam mata pelajaran matematika pada materi keliling dan
luas jajargenjang dan segitiga.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Sekolah
a. Identitas Sekolah
MI Muhammadiyah Tejobang, Simo, Boyolali merupakan salah satu
MI Muhammadiyah yang berada di kecamatan Simo. MI
Muhammadiyah Tejobang merupakan lembaga pendidikan dibawah
naungan Kemenag Kabupaten Boyolali.
1) Nama Sekolah
: MI Muhammadiyah Tejobang
2) Alamat Sekolah :
a) Desa/ Kelurahan
: Tejobang/ Pelem
b) Kecamatan
: Simo
c) Kabupaten
: Boyolali
d) Provinsi
: Jawa Tengah
e) Kode Pos
: 57377
b. Visi dan Misi
Visi
MI
Muhammadiyah
Tejobang,
Kecamatan
Simo,
Kabupaten Boyolali :
“Terwujudnya generasi islam yang muslim yang bertaqwa, cerdas,
terampil, dan berakhlaqul karimah”
Misi
MI
Muhammadiyah
Kabupaten Boyolali :
55
Tejobang,
Kecamatan
Simo,
56
1.
Membentuk peserta didik yang senantiasa beriman ,bertaqwa
dan berkarakter islami.
2.
Mewujudkan peserta didik yang cerdas dalam berfikir,terampil
dalam berkarya dan santun dalam berperilaku.
3.
Membiasakan peserta didik untuk sholat berjamaah dan Baca
Tulis Al qur’an.
c. Tujuan Pendidikan MI Muhammadiyah Tejobang
Meletakkan dasar - dasar pendidikan demi terwujudnya generasi
muslim
penerus
bangsa
yang
sehat,berwawasan
luas,terampil,beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan
berakhlak mulia.
d. Keadaan Guru
Keadaan guru MI Muhammadiyah Tejobang adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Muhammadiyah Tejobang
No
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama
(2)
Tunjiyah, S.Pd.I
Sabar Santoso, S.Pd.I
Siti Fatonah, S.Pd.I
Nur Alfiah, S.Pd.I
Fudyanto,S.Pd.I
Sri Sunarsih, S.Pd.I
Nur Muzayanah, S.Pd.I
Muhammad Saefudin Zuhri, S.Pd.I
Jabatan
(3)
Kepala Sekolah
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
e. Keadaan Siswa
Pada tahun 2015-2016 Mi Muhammadiyah Tejobang mempunyai
102 siswa dengan rincian sebagai berikut ;
57
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa MI Muhammadiyah Tejobang
Kelas
Jumlah Siswa
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
siswa
I
4
11
15
II
8
10
18
III
8
12
20
IV
10
7
17
V
11
9
20
VI
4
8
12
45
57
102
Jumlah
f. Karakteristik Siswa
Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas IV
yang berjumlah 17 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 7
siswa perempuan. Adapun rincian data siswa kelas IV adalah sebagai
berikut :
58
Tabel 3.3Daftar Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
(2)
Angga Tri Saputro
Anggi Amilia
Aprilia Yuliyanti
Ardi Fajar Yoga Pratama
Azzahra Mayta Sari
Dhesta Anugrah Mardana
Eka Aulia Putri
Eka Wahyu Nugroho
Farel Akmal Azis
Gufron Hari Sa`Ban
Istiqomah Arum Pratiwi
M.Khoirudin Nashif Al Hasir
Muhammad Zaki Nur Amirrudin
Noviana Friski Handayani
Irkhamnur Putra Pratama
Muh. Alif Torahma Mursid
Putik Aprila Melani
Jenis Kelamin
L
P
(3)
(4)

















g. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 3 kali di MI Muhammadiyah
Tejobang.
Waktu pelaksanaan sebagai berikut
Siklus I
: Senin, 10 Agustus 2015
Siklus II
: Kamis, 13 Agustus 2015
Siklus III
: Sabtu, 15 Agustus 2015
59
B. Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini dilaksanakan dengan 3 siklus penelitian, yang
masing-masing dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi. Gambaran dari ketiga siklus tersebut adalah:
1. Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 di kelas IV
MIM Tejobang dengan jumlah 17 siswa. Siklus I dilaksanakan selama 2
x 35 menit, penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu :
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus I yaitu setelah diperoleh
informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan
guru kelas IV mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (Project
Based Learning) dan alat penunjang yang perlu digunakan. Selain
materi dan media pembelajaran yang di diskusikan dengan guru,
peneliti juga mendiskusikan pembagian kelompok yang dilakukan
secara heterogen. Sebelum mengajar pada pertemuan I, peneliti
menyiapkan segala sesuatu yang menunjang dalam proses
pembelajaran.
Diantaranya
adalah
rencana
pelaksanaan
pembelajaran matematika materi keliling dan luas bangun datar
(jajargenjang dan segitiga) dengan penerapan model pembelajaran
berbasis proyek, perlengkapan untuk melaksanankan model
pembelajaran berbasis proyek, lembar kerja proyek kelompok,
60
lembar evaluasi siswa. Pada siklus I pokok bahasan yang akan
disampaikan dan dipelajari oleh siswa adalah menentukan keliling
dan luas jajargenjang dan segitiga.
b. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 yang
berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi
yang diajarkan pada tahap ini adalah menentukan rumus keliling
dan luas jajargenjang dan segitiga. Langkah-langkah pelaksanaan
siklus I yaitu:
1. Kegiatan Awal (5 menit)
Pada awal pembelajaran guru mengkondiskan siswa, setelah
itu guru memberi salam, mengajak siswa untuk berdoa dan
mempresensi kehadiran siswa, dilanjutkan dengan apersepsi
yaitu bertanya kepada siswa tentang benda-benda yang ada di
rumah siswa yang berbentuk bangun datar. Setelah itu guru
menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Setelah kegiatan awal selesai, kegiatan dilanjutkan dengan
kegiatan inti yaitu guru bertanya jawab dengan siswa tentang
apa itu bangun datar, lalu guru menunjukkan model bangun
datar jajargenjang dan segitiga. Untuk menggali pengetahuan
siswa, guru bertanya jawab dengan siswa tentang jenis bangun
datar segitiga dan jajargenjang serta sifat-sifatnya. Setelah itu
61
guru membagi siswa dalam 4 (empat) kelompok secara
heterogen dan meminta siswa untuk bergabung dengan
kelompok masing-masing.
Setelah itu guru membagikan materi cara mencari keliling
dan luas jajargenjang dan segitiga, dan guru meminta siswa
untuk menghasilkan proyek dengan mencari keliling dan luas
jajargenjang dan segitiga. Setelah itu setiap kelompok diminta
untuk menyusun apa saja yang harus dilaksanakan, mencari
informasi dari materi yang telah diberikan guru, dan
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki setiap anggota
kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru,setiap
kelompok diminta untuk membuat proyek tersebut sesuai
dengan rencana yang telah disusun dari masing-masing
kelompok, dalam kerja kelompok ini setiap anggota kelompok
diminta untuk bekerjasama menyelesaikan tugas dari guru sesuai
dengan waktu yang ditentukan. Dalam kegiatan pembuatan
proyek
ini,
guru
memantau
setiap
kelompok
dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.
Setelah semua proyek selesai dikerjakan, setiap kelompok
diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan
kelas
secara
mempresetasikan
bergantian.
hasil
Setelah
proyeknya
setiap
guru
kelompok
bersama
siswa
mengoreksi pekerjaan setiap kelompok dan guru memberikan
62
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas. Setelah itu guru meminta siswa untuk kembali
ketempatnya masing masing, dan membagikan lembar evaluasi
untuk dikerjakan oleh siswa sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
3. Kegiatan Penutup(5 menit)
Sebagai
kegiatan
akhir
memberikan penghargaan
bagi
dalam
pembelajaran
kelompok
yang
guru
berhasil
mengerjakan proyek dengan tepat, selain itu guru juga
memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses
pembelajaran. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari serta memberi motivasi kepada siswa yang kurang
aktif, menyampaikan materi yang dipelajari pada pertemuan
berikutnya dan menutup pelajaran dengan doa dan salam.
c. Observasi
Adapun dalam penelitian ini siswalah yang menjadi fokus
pengamatan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI Muhammadiyah
Tejobang Kec Simo, Kab Boyolali. Adapun aspek yang diamati
dalam penelitian ini adalah cara siswa dalam menyelesaikan
masalah yang diberikan oleh guru dalam kelompok.
63
d. Refleksi
Guru mengadakan refleksi dan evaluasi,berdasarkan hasil
refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru pada siklus I sehingga dapat digunakan untuk
menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
1) Kendala yang dihadapi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk diperbaiki pada siklus
berikutnya
a) Sebagian siswa kurang memperhatikan dalam pelajaran.
b) Model pembelajaran berbasis proyek masih terlalu baru
bagi
siswa,
sehinga
siswa
masih
kesulitan
dalam
penerapannya.
c) Siswa masih kurang serius dalam melaksanakan proyek
masih banyak siswa yang gaduh sendiri.
d) Pengelolaan waktu kurang optimal.
e) Dalam mengerjakan soal dan menulis hasil kerja masih
belum mempunyai kemandirian.
2) Cara mengatasi
Untuk mengatasi kendala pada siklus I peneliti melakukan
berbagai ide perbaikan. Hal ini dilakukan agar
berikutnya
pada siklus
tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide
perbaikan tersebut anatar lain ;
64
a) Guru mengkondisikan kelas sebelum pelajaran dimulai,
memberikan motivasi agar siswa lebih fokus terhadap
materi.
b) Pemberian teguran.
c) Guru menyusun persiapan yang lebih matang lagi untuk
kegiatan praktikum selanjutnya agar siswa tertarik.
Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan,
maka diharapkan pada siklus II melalui model pembelajaran
berbasis proyek pada pembelajaran matematika materi keliling
dan luas bangun datar prestasi belajarnya akan lebih meningkat.
2. Deskripsi Siklus II
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2015 di kelas IV
MIM Tejobang dengan jumlah 17 siswa. Siklus II dilaksanakan selama
2 x 35 menit, penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu :
a. Perencanaan
Rencana pembelajaran siklus II ini dilakukan setelah diperoleh
hasil informasi pada siklus I, maka dilakukan hal-hal yang akan
dilakukan sebagai langkah perbaikan yang akan dilakukan pada
siklus II. Sebelum mengajar pada siklus II, peneliti menyiapkan
rencana pelaksanaan pembelajaran matematika materi keliling dan
luas bangun datar(jajargenjang dan segitiga) dengan penerapan
model
pembelajaran
berbasis
proyek,
perlengkapan
untuk
melaksanankan model pembelajaran berbasis proyek, menyusun
65
lembar kerja proyek, dan menyusun soal latihan serta membuat
simulasi perbaikan.
b. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2015 yang
berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi
yang diajarkan pada tahap ini adalah menghitung keliling dan luas
jajargenjang . Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus
II:
1. Kegiatan Awal (5 menit)
Pada kegiatan awal guru mengkondisikan siswa agar tidak
ramai dan memeriksa kerapian siswa, setelah itu guru
mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa bersamasama serta menanyakan kabar siswa dan mempresensi kehadiran
siswa. Pada apersepsi guru bertanya kepada siswa tentang materi
yang kemarin telah dibahas. Dan guru menjelaskan maksud dan
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti(60 menit)
Pada kegiatan inti, diawali dengan guru menunjukkan
model bangun datar jajargenjang, setelah itu guru melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang bangun datar jajargenjang dan
ciri-cirinya untuk menggali pengetahuan awal siswa. Untuk
melaksanakan kerja proyek guru membagi siswa dalam 4
kelompok dan
meminta siswa untuk bergabung dengan
66
kelompoknya masing-masing setelah itu guru menjelaskan
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran
dengan model pembelajaran berbasis proyek. Lalu membagikan
materi dan lembar kerja proyek tentang menghitung keliling dan
luas jajargenjang kepada setiap kelompok dan meminta siswa
untuk menghasilkan proyek dengan menghitung keliling dan
luas jajargenjang. Setiap kelompok diminta untuk mendaftar
pekerjaan yang akan dilakukan, seperti: mencari informasi dari
materi yang telah diberikan guru, menyiapkan peralatan yang
digunakan untuk membuat proyek (kertas karton, pensil,
penggaris,dll), menunjukkan pengetahuan yang dimiliki setiap
anggota kelompok, pembagian tugas antar anggota kelompok,
menyelesaikan tugas proyek yang diberikan guru. Setiap
anggota kelompok diminta untuk bekerjasama menyelesaikan
tugas dari guru sesuai dengan waktu yang ditentukan. Selama
siswa melaksanakan kerja proyek guru memantau masingmasing kelompok dan mempersilahkan siswa untuk bertanya
jika ada kesulitan. Setelah waktu yang diberikan untuk
mengerjakan proyek selesai, setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas secara
bergantian dan guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas. Untuk mengetahui
67
pemahaman siswa mengenai materi yang diberikan guru
membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan
dengan waktu yang ditentukan.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Setelah selesai mengerjakan soal, guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang dipelajari dan memberikan umpan
balik atau komentar mengenai proses pembelajaran serta
motivasi agar siswa lebih giat belajar. Guru menutup pelajaran
dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari di pertemuan
berikutnya,doa dan salam.
c. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi atau pengamatan
terhadap jalannya
pelajaran mencakup aktivitas siswa, situasi
pembelajaran dan perhatian siswa. Dalam tindakan kelas siklus II
ini peneliti mengamati apakah ada perubahan keseriusan siswa
dalam mengerjakan proyek dan prestasi belajar siswa dari siklus
sebelumnya
d. Refleksi
Pada siklus II ini, ada cukup banyak peningkatan dalam proses
pembelajaran matematika materi keliling dan luas bangun datar di
MI Muhammadiyah Tejobang, yaitu
1) Siswa mulai memperhatikan pelajaran yang disampaikan.
2) Keseriusan dalam mengerjakan proyek meningkat.
68
3) Kerjasama antar anggota kelompok mulai terbangun.
4) Kemandirian
dalam
mengerjakan
soal
evalusi
mulai
meningkat.
5) Ada peningkatan nilai dari siklus pertama.
Berdasarkan hal diatas maka yang akan peniliti perbaiki adalah
sebagai berikut:
1) Memberi motivasi kepada siswa.
2) Meningkatkan
keseriusan
serta
keaktifan
siswa
dalam
pembelajaran.
3. Diskripsi Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2015 di kelas IV
MIM Tejobang dengan jumlah 17 siswa. Siklus I dilaksanakan selama 2 x
35 menit, penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu :
a. Perencanaan
Guru
mempersiapakan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
matematika materi keliling dan luas segitiga dengan penerapan model
pembelajaran
berbasis
proyek
serta
perlengkapan
untuk
melaksanankan model pembelajaran berbasis proyek selain itu guru
juga menyusun lembar kerja proyek untuk siswa dan menyusun soal
latihan.
b. Pelaksanaan
Siklus III dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2015 yang
berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi yang
69
diajarkan pada tahap ini adalah menghitung keliling dan luas segitiga.
Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus III:
1. Kegiatan Awal (5 menit)
Pada kegiatan awal, sebelum pembelajaran dimulai guru
terlebih dulu mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan
memeriksa kerapian siswa, setelah itu guru mengucapkan salam
dan
mengajak
siswa
untuk
berdoa
bersama-sama,
guru
menanyakan kabar siswa dan mempresensi kehadiran siswa. Pada
apersepsi guru bertanya kepada siswa tentang materi yang kemarin
telah dibahas serta guru menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Pada kegiatan inti, guru menunjukkan model bangun datar
segitiga dan melakukan tanya jawab dengan siswa tentang bangun
datar segitiga dan ciri-cirinya untuk menggali pengetahuan awal
siswa. Setelah itu guru membagi siswa dalam 4 kelompok dan
meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masingmasing. Setelah siswa bergabung dengan kelompok masing-masing
guru membagikan lembar proyek tentang menghitung keliling dan
luas segitiga kepada setiap kelompok dan guru meminta siswa
untuk menghasilkan proyek dengan menghitung keliling dan luas
segitiga. Setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan yang
akan dilakukan. Seperti: mencari informasi dari materi yang telah
70
diberikan guru, menyiapkan peralatan yang digunakan untuk
membuat
proyek
(kertas
karton,
pensil,
penggaris,dll.),
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki setiap anggota kelompok,
pembagian tugas antar anggota kelompok, menyelesaikan tugas
proyek yang diberikan guru dalam kegiatan ini setiap anggota
kelompok diminta untuk bekerjasama menyelesaikan tugas dari
guru sesuai dengan waktu yang ditentukan. Guru memantau
masing-masing kelompok dan mempersilahkan siswa untuk
bertanya jika ada kesulitan. Setelah waktu yang diberikan untuk
mengerjakan proyek selesai setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas secara
bergantian dan guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas. Setelah itu guru
membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan
dengan waktu yang ditentukan.
3. Kegiatan Penutup(5 menit)
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang dipelajari dan guru memberikan umpan balik atau
komentar mengenai proses pembelajaran serta memberikan
motivasi agar siswa lebih giat belajar. Setelah itu guru menutup
pelajaran dengan doa dan salam.
71
c. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi atau pengamatan terhadap
jalannya
pelajaran mencakup aktivitas siswa dan perhatian siswa.
Dalam tindakan kelas siklus III ini peneliti mengamati apakah ada
perubahan keseriusan siswa dalam mengerjakan proyek dan prestasi
belajar siswa dari siklus sebelumnya
d. Refleksi
Pada siklus III ini siswa sudah dapat melaksanakan proyek dengan
baik dan sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran berbasis
proyek, selain itu siswa juga aktif dalam proses pembelajaran serta
kemandirian dalam mengerjakan tugas sudah terlihat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Hasil Penelitian
Pada pembelajaran siklus I aktivitas siswa masih rendah. Hal
ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran
berbasis proyek. Dalam hal pelaksanaan kerja siswa sudah cukup
baik. Namun dalam hal perhatian siswa, keseriusan praktik dan
memaparkan hasil kerja masih perlu peningkatan.
Pada siklus I dicari data menggunakan tes formatif sebagai
instrument pengumpulan data. Dalam memberikan penilaian
terhadap prestai belajar, peneliti mengacu pada pencapaian target
KKM
siswa
terhadap
jalannya
pembelajaran
dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
a. Tuntas, apabila nilai siswa mencapai target KKM yang
ditentukan yaitu 65.
b. Tidak Tuntas, apabila nilai siswa tidak mencapai target KKM
yang ditentukan.
Pada penelitian yang dilalukan terhadapat prestasi belajar
siswa kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang tahun pelajaran
2015/2016 pada siklus I, maka diperoleh data sebagai berikut :
72
73
Tabel 4.1 Prestasi Siswa pada Siklus I
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
(2)
Angga Tri S
Anggi Amilia
Aprilia Y
Ardi Fajar Y. P
Azzahra Mayta S
Dhesta Anugrah M
Eka Aulia Putri
Eka Wahyu Nugroho
Farel Akmal Azis
Gufron Hari Sa`Ban
Istiqomah Arum P
M.Khoirudin N H
Muhammad Zaki N.A
Noviana Friski H
Irkhamnur Putra P
Muh. Alif T. M
Putik Aprila Melani
Rata-rata
Keterangan :
Tuntas (T)
: 8 siswa ( 47%)
Tidak Tuntas (TT)
: 9 siswa ( 53%)
KKM
(3)
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
Nilai
(4)
66
76
46
56
96
56
76
70
30
86
30
70
46
50
26
91
30
58,88
Keterangan
(5)
T
T
TT
TT
T
TT
T
T
TT
T
TT
T
TT
TT
TT
T
TT
TT
74
Dari tabel 4.1 dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Gambar 4.1 Diagram Prestasi Siswa Siklus I
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa masih terdapat 9 siswa
yang mendapatkan nilai dibawah nilai KKM yang telah ditentukan
yaitu 65, dengan rincian siswa yang mendapatkan nilai 26 sebanyak
1 siswa, nilai 30 sebanyak 3 siswa, nilai 46 sebanyak 2 siswa, nilai
50 sebanyak 1 siswa dan nilai 56 sebanyak 2 siswa. Sedangkan 8
siswa telah memenuhi nilai di atas KKM yang ditentukan yang
terdiri dari siswa yang mendapat nilai 66 sebanyak 1 siswa, nilai 70
sebanyak 2 siswa, nilai 76 sebanyak 2 siswa, nilai 86 sebanyak 1
siswa, nilai 91 sebanyak 1 siswa, dan nilai 96 sebanyak 1 siswa.
Dari uraian tersebut maka dapat diperoleh presentase ketuntasan
belajar siswa sebagai berikut:
75
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IV
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa nilai yang
diperoleh siswa masih rendah. Dari 17 siswa hanya 47% atau 8
siswa
yang
mendapat
nilai
diatas
kriteria
ketuntasan
minimal(KKM) sedangkan 53% atau 9 siswa belum dapat
mencapai kriteria ketuntasan minimal(KKM), dan berdasarkan
jumlah siswa diperoleh jumlah rata-rata kelasnya adalah 58,88. Hal
ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan model
pembelajaran yang digunakan, masih banyak siswa yang bermain
sendiri. Dengan nilai rata-rata kelas tersebut berarti bahwa
pembelajaran matematika pada siklus I belum tuntas.
b. Refleksi
Dalam melakukan refleksi peneliti menggunakan hasil data
yang berupa nilai pada siklus ini. Berdasarkan hasil pengamatan
76
terhadap hasil pembelajaran yang harus diperbaiki pada siklus
berikutnya adalah sebagai berikut :
1) Sebagian siswa kurang memperhatikan dalam pelajaran.
2) Model pembelajaran berbasis proyek masih terlalu baru bagi
siswa, sehinga siswa masih kesulitan dalam penerapannya.
3) Siswa masih kurang serius dalam melaksanakan proyek masih
banyak siswa yang gaduh sendiri.
4) Pengelolaan waktu kurang optimal.
5) Dalam mengerjakan soal dan menulis hasil kerja masih belum
mempunyai kemandirian.
Secara garis besar proses pembelajaran pada siklus I ini
berjalan belum kondusif, dan hasil berlajar yang diperoleh siswa
belum mencapai target yang ditentukan. Hal ini harus dijadikan
bahan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus
selanjutnya.
2. Siklus II
a. Hasil Penelitian
Pada proses pembelajaran siklus II siswa sudah mulai dapat
menyesuaikan diri dengan model pembelajaran berbasis proyek
yang digunakan, hal ini ditunjukkan dengan aktifitas siswa saat
melakukan proyek sudah mulai terarah dari pada siklus
sebelumnya, namun dalam memaparkan hasil proyek masih perlu
ditingkatkan.
77
Peneliti juga menggunakan tes formatif untuk mengetaui
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Berikut adalah
nilai akhir siswa pada siklus II:
Tabel 4.2 Prestasi Siswa pada Siklus II
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
(2)
Angga Tri S
Anggi Amilia
Aprilia Y
Ardi Fajar Y. P
Azzahra Mayta S
Dhesta Anugrah M
Eka Aulia Putri
Eka Wahyu Nugroho
Farel Akmal Azis
Gufron Hari Sa`Ban
Istiqomah Arum P
M.Khoirudin N H
Muhammad Zaki N.A
Noviana Friski H
Irkhamnur Putra P
Muh. Alif T. M
Putik Aprila Melani
Rata-rata
KKM
(3)
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
Keterangan :
Tuntas (T)
:13 siswa (75%)
Tidak Tuntas (TT)
: 4 siswa ( 25%)
Nilai
(4)
72
84
64
74
96
70
80
80
52
100
76
80
64
64
68
100
74
76,35
Keterangan
(5)
T
T
TT
T
T
T
T
T
TT
T
T
T
TT
TT
T
T
T
T
78
Dari tabel 4.2 dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Gambar 4.3 Diagram Prestasi Siswa Siklus II
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa 13 siswa telah
memenuhi nilai di atas KKM yang ditentukan yang terdiri dari
siswa yang mendapat nilai 68 sebanyak 1 siswa, nilai 70 sebanyak
1 siswa, nilai 72 sebanyak 1 siswa, nilai 74 sebanyak 2 siswa, nilai
76 sebanyak 1 siswa, nilai 80 sebanyak 1 siswa, nilai 80 sebanyak 1
siswa, nilai 84 sebanyak 1 siswa, nilai 96 sebanyak 1 siswa dan
nilai 100 sebanyak 1 siswa. Sedangkan masih terdapat 4 siswa yang
mendapatkan nilai dibawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu
65, dengan rincian siswa yang mendapatkan nilai 52 sebanyak 1
siswa, dan sebanyak 3 siswa mendapat nilai 64. Dari uraian
tersebut maka dapat diperoleh presentase ketuntasan belajar siswa
sebagai berikut:
79
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IV
Berdasarkan data diatas dapat diihat terjadi peningkatan
prestasi belajar siswa dari siklus I. Dari 17 siswa terdapat 75% atau
13 siswa mencapai nilai tuntas atau berada di atas kriteria
ketuntasan minimal. Sedangkan 25% atau 4 siswa masih
mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Nilai rata-rata kelas adalah 76,35 yang berarti bahwa pembelajaran
pada siklus II ini telah tuntas, hal ini dikarenakan pada siklus II
siswa sudah mulai mengerti dengan model pembelajaran yang
digunakan jika dibandingkan dengan siklus I, hal ini dikarenakan
guru mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sebelum pembelajaran
dimulai. Namun peneliti masih perlu melaksanakan penelitian pada
siklus III untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.
80
b. Refleksi
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus II
didapat hasil sebagai berikut :
1) Siswa mulai memperhatikan pelajaran yang disampaikan.
2) Keseriusan dalam mengerjakan proyek meningkat.
3) Kerjasama antar anggota kelompok mulai terbangun
4) Kemandirian
dalam
mengerjakan
soal
evalusi
mulai
meningkat.
5) Ada peningkatan nilai dari siklus pertama.
Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan dengan
baik, dilihat dari nilai yang diperoleh siswa terjadi peningkatan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 17
siswa 13 siswa (75%) tuntas dan 4 siswa (25%) tidak tuntas, ini
berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam prestasi
belajarnya. Walaupun sudah lebih dari 50% siswa yang tuntas
dalam mengerjakan tes formatif pada siklus ini namun nilai yang
diperoleh siswa belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan
pembelajaran siklus III.
3. Siklus III
a. Hasil Penelitian
Pada siklus III aktivitas siswa sangat baik dan mengalami
peningkatan. Siswa sudah terbiasa dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek dalam proses pembelajaran. Pada
81
siklus III peneliti menggunakan tes formatif untuk mengetahui nilai
akhir siswa. Berikut nilai akhir siswa pada siklus III:
Tabel 4.3 Prestasi Siswa pada Siklus III
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
(2)
Angga Tri S
Anggi Amilia
Aprilia Y
Ardi Fajar Y. P
Azzahra Mayta S
Dhesta Anugrah M
Eka Aulia Putri
Eka Wahyu Nugroho
Farel Akmal Azis
Gufron Hari Sa`Ban
Istiqomah Arum P
M.Khoirudin N H
Muhammad Zaki N.A
Noviana Friski H
Irkhamnur Putra P
Muh. Alif T. M
Putik Aprila Melani
Rata-rata
KKM
(3)
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
Keterangan :
Tuntas (T)
:15 siswa (88%)
Tidak Tuntas (TT)
: 2 siswa (12%)
Nilai
(4)
86
96
88
86
100
92
92
86
56
100
80
88
80
64
68
100
88
85,29
Keterangan
(5)
T
T
T
T
T
T
T
T
TT
T
T
T
T
TT
T
T
T
T
82
Dari tabel 4.3 dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Gambar 4.5 Diagram Prestasi Siswa Siklus III
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa 15 siswa telah
memenuhi nilai di atas KKM yang ditentukan yang terdiri dari
siswa yang mendapat nilai 68 sebanyak 1 siswa, nilai 80 sebanyak
2 siswa, nilai 86 sebanyak 3 siswa, nilai 88 sebanyak 3 siswa, nilai
92 sebanyak 2 siswa, nilai 96 sebanyak 1 siswa, dan sebanyak 3
siswa mendapat nilai 100. Namun masih terdapat 2 siswa yang
mendapatkan nilai dibawah nilai KKM yang telah ditentukan,
dengan rincian 1 siswa mendapat nilai 56, dan 1 siswa mendapat
nilai 64. Dari uraian tersebut maka dapat diperoleh presentase
ketuntasan belajar siswa sebagai berikut:
83
Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IV
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa paada siklus
III ini terjadi peningkatan prestasi belajar siswa, terbukti dari
terdapat 88% atau 15 siswa telah mencapai nilai diatas kriteria
ketuntasan minimal (KKM), sedangkan yang mendapat nilai di
bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) ada 12% atau 2 siswa.
Bahkan ada 3 siswa yang mendapat nilai 100, berarti ada
peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Serta rata-rata
kelas mencapai 85,29 yang berarti pembelajaran telah tuntas atau
mencapai KKM.
b. Refleksi
Setelah adanya pengamatan dalam proses pembelajaran pada
siklus III didapat hasil sebagai berikut :
84
1) Siswa sudah mengerti dan terbiasa menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek dalam pelajaran matematika
materi keliling dan luas bangun datar (jajargenjang dan
segitiga).
2) Nilai yang diperoleh siswa sudah memenuhi target KKM kelas.
Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan
dengan baik. Dari nilai yang diperoleh siswa terjadi peningkatan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang ada, terbukti
dari 17 siswa terdapat 15 siswa atau 88% telah mencapai nilai
diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM).
B. Pembahasan
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari
aktivitas dalam belajar (Hamdani, 2011: 137-138), dan pembelajaran
berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif dan
lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan
yang kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep
inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi
pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas yang lain, memberi
kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam mengkontruksi
pengetahuan mereka sendiri, dan menghasilkan produk nyata (Thomas,
2000). Model pembelajaran ini mudah diterima oleh anak, karena anak
tidak terfokus monoton hanya pada guru tetapi anak aktif dan terlibat
85
langsung dalam proses pembelajaran. Dengan diterapkannya model
pembelajaran berbasis proyek siswa tidak cepat merasa bosan
Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam penelitian pada
pelajaran
matematika
materi
keliling
dan
luas
bangun
datar(jajargenjang dan segitiga), maka diketahui bahwa penggunaan
model Pembelajaran Berbasis Proyek(Project Based Learning) pada
pembelajaran keliling dan luas bangun datar(jajargenjang dan segitiga)
dapat
meningkatkan
prestasi
belajar
siswa.
Melalui
model
pembelajaran berbasis proyek siswa dapat belajar dengan berkelompok
dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen. Penggunaan kelompokkelompok ini dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran serta
dapat menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru.
Proses pembelajaran matematika pada siswa kelas IV melalui
model Pembelajaran Berbasis Proyek(Project Based Learning) dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi keliling dan luas
bangun datar(jajargenjang dan segitiga) , hal ini berdasarkan pada hasil
evaluasi dari siklus I sampai siklus III yang menunjukkan bahwa sudah
banyak siswa yang mencapai indikator keberhasilan yakni :
a.
Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan ≥
75%.
b.
Ada perubahan prestasi belajar secara berkelanjutan (continue)
dari siklus I ke siklus II dan siklus III.
86
c.
Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan mimimal 65 dalam
pembelajaran Matematika.
Melalui sistem belajar kelompok, siswa terbantu dalam memahami
materi keliling dan luas jajargenjang dan segitiga, dapat mengerjakan
soal proyek, dan dapat mengerjakan soal evaluasi dengan baik. Setelah
melakukan penelitian kelas mulai dari siklus I hingga siklus III dapat
diperoleh data nilai matematika materi keliling dan luas bangun datar (
jajargenjang dan segitiga) melalui penerapan model Pembelajaran
Berbasis Proyek(Project Based Learning).
1. Siklus I
Siklus I melalui penerapan model Pembelajaran Berbasis
Proyek(Project Based Learning) siswa yang dapat mencapai KKM
yang telah ditentukan yaitu ≥ 65 sebanyak 8 siswa atau 47% dan
terdapat 9 siswa atau 57% yang mendapat nilai dibawah KKM. Nilai
rata-rata kelas adalah 58,88 dengan perolehan nilai tertinggi 96 dan
nilai terendah adalah 26. Oleh sebab itu perlu adanya perbaikan yang
harus dilakukan pada siklus II. Perbaikan yang dilakukan pada siklus II
yakni
guru
lebih
maksimal
persiapan
pembelajaran,
dan
memperhatikan serta membimbing siswa terutama bagi 9 siswa yang
belum memenuhi kriteria ketuntasan. Mengarahkan siswa dalam kerja
proyek agar lebih bisa bekerja secara berkelompok.
87
2. Siklus II
Siklus II melalui penerapan model Pembelajaran Berbasis
Proyek(Project Based Learning) berdasarkan data yang diperoleh
diketahui terdapat peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai
ketuntasan minimal yaitu sebanyak 5 siswa, sehingga padas siklus II
ini terdapat 13 siswa atau 75% yang tuntas, sedangakan 4 siswa atau
25% masih mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan yang
ditentukan. Nilai rata-rata kelas adalah 76,35 dengan perolehan nilai
tertinggi 100 dan nilai terendah 52, oleh karena itu perlu diadakan
tindakan siklus selanjutnya, dan pada siklus III itu perlu adanya
perbaikan yang harus dilakukan. Perbaikan yang dilakukan pada siklus
III
yakni guru
lebih
maksimal
dalam
memperhatikan
serta
membimbing siswa terutama bagi 4 siswa yang belum memenuhi
kriteria ketuntasan. Mengarahkan siswa dalam kelompok diskusi untuk
membantu temannya yang belum paham tentang materi yang diajarkan
sehingga benar-benar paham dan ada peningkatan prestasi belajar pada
siklus berikutnya.
3. Siklus III
Siklus II melalui penerapan model Pembelajaran Berbasis
Proyek(Project Based Learning) berdasarkan data yang diperoleh
diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan mencapai 15 siswa
atau 88% dan yang belum mencapai ketuntasan ada 2 anak atau 12%
88
dengan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah 64 dan nilai ratarata adalah 85,29.
4. Hasil Rekapitulasi Data Ketuntasan Siswa
Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat rekapitulasi prestasi
belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning) dari siklus I hingga siklus III sebagai
berikut
Table 4.4 Rekapitulasi perbandingan prestasi belajar siswa siklus
I, II, dan III
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
(2)
Angga Tri S
Anggi Amilia
Aprilia Y
Ardi Fajar Y. P
Azzahra Mayta S
Dhesta Anugrah M
Eka Aulia Putri
Eka Wahyu Nugroho
Farel Akmal Azis
Gufron Hari Sa`Ban
Istiqomah Arum P
M.Khoirudin N H
Muhammad Zaki N.A
Noviana Friski H
Irkhamnur Putra P
Muh. Alif T. M
Putik Aprila Melani
Rata-rata
Siklus I
(3)
66
76
46
56
96
56
76
70
30
86
30
70
46
50
26
91
30
58,88
Siklus II
(4)
72
84
64
74
96
70
80
80
52
100
76
80
64
64
68
100
74
76,35
Siklus III
(5)
86
96
88
86
100
92
92
86
56
100
80
88
80
64
68
100
88
85,29
89
Dari table 4.4 dapat diperoleh data rekapitulasi prestasi belajar siswa
per siklus sebagai berikut :
Tabel 4.5 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I,II, dan III
Siklus
I
II
III
Kategori
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Jumlah
8 siswa
9 siswa
13 siswa
4 siswa
15 siswa
2 siswa
Persentase
47%
53%
75%
25%
88%
12%
Berdasarkan table 4. 5 dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Gambar 4.7 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Per
Siklus
Berdasarkan
data-data
diatas,
menunjukkan
adanya
peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I sampai dengan
siklus III pada materi keliling dan luas bangun datar (jajargenjang
dan segitiga) melalui penerapan model pembelajaran berbasis
proyek. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa yang dapat
90
mencapai ketuntasan minimal pada siklus I sebanyak 8 siswa atau
47%, siklus II sebanyak 13 siswa atau 75%, dan pada siklus III
ketuntasan siswa mencapai 15 siswa atau 88% dan peningkatan ini
dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.8 Peningkatan Prestasi Belajar Per Siklus
Sementara itu jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM
mengalami penurunan dari siklus I sebanyak 9 siswa yang
mendapat nilai dibawah KKM pada siklus II hanya tinggal 4 siswa
yang mendapat nilai dibawah KKM dan pada siklus III ada 2 siswa
yang belum memenuhi KKM yang ditentukan karena yang
bersangkutan tidak memperhatikan materi yang disampaikan dan
mengalami kesulitan dalam berhitung. Penurunan jumlah siswa
yang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan yang ditentukan
dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
91
Gambar 4. 9 Penurunan Pencapain Nilai Dibawah Kriteria
Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
model pembelajaran berbasis proyek(Project Based Learning) pada
materi keliling dan luas bangun datar (jajargenjang dan segitiga)
telah berhasil karena presentase ketuntasan klasikal yang diperoleh
telah lebih dari ≥ 75% dan hipotesis tindakan dalam penelitian ini
terbukti bahwa Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika
siswa kelas IV materi keliling dan luas bangun datar di MI
Muhammadiyah Tejobang, Kec Simo, Kab Boyolali Tahun
Pelajaran 2015/2016.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) serta berdasarkan seluruh
pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
pelajaran matematika materi keliling dan luas bangun datar (jajargenjang dan segitiga)
pada siswa kelas IV MI Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali tahun
pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil rekapitulasi nilai siswa per
siklus menunjukkan bahwa:
1. Siklus I rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 58,88, dengan rincian siswa
yamg mencapai nilai tuntas adalah 8 siswa atau 47%.
2. Siklus II rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 76,35, dengan rincian siswa
yang mencapai nilai tuntas adalah 13 siswa atau 75%.
3. Siklus III rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 85,29, dengan rincian siswa
yamg mencapai nilai tuntas adalah 15 siswa atau 88%.
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Saran
Hendaklah guru menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran matematika khususnya pada materi yang berhubungan dengan geometri,
karena telah terbukti bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, dan guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam
proses pembelajaran terutama pembelajaran matematika, serta guru hendaknya
92
93
berperan menjadi fasilitator dan motivator agar
siswa aktif dalam proses
pembelajaran.
Selain itu sekolah hendaknya selalu mendukung para guru yang berusaha
menggunakan model pembelajaran yang baru dalam proses pembelajaran dengan
memberikan fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran yang
dilakukan. Sementara kepada pengambil kebijakan di bidang pendidikan diharaokan
dapat
memberikan
peluang
dan
dukungan
kepada
para
pelaksana
dilapangan(khususnya guru) untuk melakukan berbagai upacaya pembaharuan dalam
bidang pendidikan dan pembelajaran dan juga agar banyak membantu memfasilitasi
berbagai macam alat penunjang pembelajaran untuk berbagai materi matematika,
serta banyak menelenggarakan pendidikan dan pelatihan agar kemampuan guru
terasah dan meningkat sehingga dapat mendukung proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran
Kontekstual(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Daryanto. 2013. Strategi dan Tahapan Mengajar, Bekal Keterampilan
Dasar bagi Guru. Bandung: Yrama Widya.
Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah.
Jakarta. Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar . Bandung: CV Pustaka Setia.
Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Nasrullah, Nayla. Juni 2014. “Kontribusi Model Pembelajaran Berbasis
Proyek
terhadap Faktor AIK dalam Pembelajaran Matematika
Siswa Kelas II/3 SMPN 2 Makassar”. Jurnal Kreano. Volume 5, No.
1.
Prabowo, Ardhi. Desember 2012. “Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk
Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa atas Permasalahan Statistika
pada Perkuliahan Studi Kasus dan Seminar”. Jurnal Kreano. Volume
3. No. 2.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: Sukses Offset.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers.
Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan
Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks.
Sriyanti dkk. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga : STAIN Salatiga Press.
Sunarroso. 2008. Bimbingan Belajar Geometri. Surakarta: Era Pustaka
Utama.
94
95
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta : Kencana
Warsono dkk. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta :
Bumi Aksara.
96
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Siklus I
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Nama Madrasah
: MI Muhammadiyah Tejobang
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV / 1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami dan menggunakan keliling dan luas jajargenjang dan
segitiga dalam pemcahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menemukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga
C. Indikator
1. Menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.
2. Menemukan rumus keliling dan luas segitiga.
D. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui kegiatan pembelajaran berbasis masalah (Project Based
Learning) siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas
jajargenjang.
b. Melalui kegiatan pembelajaran berbasis masalah (Project Based
Learning) siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas
segitiga.
E. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin,
2. Rasa hormat dan perhatian,
3. Tekun
4. Tanggung jawab.
97
F. Materi Ajar
1. Jajargenjang
Jajargenjang merupakan bangun datar yang dibatasi oleh empat
ruas garis. Dua ruas garis yang berdekatan dan berpotongan di satu
titik disebut titik sudut. Daerah yang dibatasi oleh kedua ruas garis
pada jajargenjang dan membentuk sudut. Sudut-sudut yang dimiliki
jajargenjang mempunyai sifat yang tertentu serta menjadi salah satu
ciri-ciri jajargenjang.
Perhatikan gambar berikut
a. Keliling Jajargenjang
Keliling adalah ukuran panjang sisi yang mengitari bangun datar.
Keliling jajargenjang sama dengan jumlah panjang ruas garis yang
membatasi jajargenjang tersebut.
Keliling jajargenjang ABCD adalah jumlah panjang sisi-sisinya,
yaitu dirumuskan sebagai berikut
K = AB + BC + CD + AD
98
Karena panjang AB = CD dan panjang AD = BC maka rumus
kelilingnya dapat ditulis : K = 2 x (AB + BC)
b. Luas Jajargenjang
Luas jajargenjang adalah daerah yang berada di dalam batas ruasruas jajargenjang tersebut. Untuk menghitung luas daerah
jajargenjang diperlukan dua unsur dari jajargenjang yaitu alas dan
tingginya. Yang dimaksud tinggi pada jajargenjang adalah jarak
terdekat dari salah satu titik jajargenjang ke sisi depannya. Garis
tinggi jajargenjang tegak lurus terhadap alasnya.
Jika panjang alas jajargenjang ditulis “a”, tinggina ditulis “t” dan
luasanya ditulis “L” maka rumus luas jajargenjang dapat ditulis :
Luas jajargenjang = alas x tinggi atau L = a x t
2. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah
ruas garis. Jenis-jenis segitiga ada dua yaitu
a. Jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya.
Berdasarkan panjang sisinya, segitiga dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga
sembarang.
1) Segitiga Sama Sisi
99
Sebuah segitiga dinamakan segitiga sama sisi jika panjang
ketiga sisinya sama. Dan pada segitiga sama sisi berlaku sifatsifat sebagai berikut.
a) Ketiga sisinya sama panjang.
b) Mempunyai tiga sumbu simetri.
c) Dengan diputar dapat menempati bungkainya dengan tiga
cara.
d) Dengan diputar dan dibalik dapat menempati bingkainya
dengan enam cara
2) Segitiga Sama Kaki
Sebuah segitiga dinamakan segitiga sama kaki jika panjang dua
sisinya sama. Pada segitiga sama kaki berlaku sifat-sifat
sebagai berikut.
a) Kedua sisinya sama panjang.
b) Mempunyai satu sumbu simetri.
c) Dengan diputar dapat menempati bingkainya dengan satu
cara.
d) Dengan diputar dan dibalik dapat menempati bingkainya
dengan dua cara.
100
3) Segitiga Sembarang
Suatu segitiga dinamakan segitiga sembarang jika ketiga
sisinya tidak mempunyai hubungan sama sekali. Dapat juga
dikatakan, suatu segitiga dinamakan segitiga sembarang jika
ketiga sisinya tidak ada yang sama panjang. Sifat-sifat yang
dimiliki segitiga sembarang sebagai berikut.
a) Tidak mempunyai sumbu simetri.
b) Dengan diputar dapat menempati bingkainya dengan satu
cara.
c) Dengan dibalik dan diputar dapat menempati bingkainya
dengan satu cara.
Keliling dan Luas Segitiga
1. Keliling Segitiga
101
Keliling segitiga dapat ditentukan dengan cara menghitung
masing-masing sisi segitiga kemudian menjumlahkannya.
Keliling segitiga ABC = AB + BC + CA
2. Luas Segitiga
Untuk menentukan luas segitiga dapat ditentukan dengan
menggunakan garis tinggi segitiga atau dengan
Dari gambar diatas dapat dikatakan bahwa segitiga ABC
terbentuk dari persegi panjang ABCD yang dibagi menjadi
2 bagian yang sama. Jadi luas segitiga adalah setengah dari
luas persegi panjang maka diperoleh luas segitiga ABC
102
Atau dapat ditulis
Dalam segitiga tidak ada ukuran panjang dan lebar. Sisi
bawah disebut alas(a) dan sisi tegak disebut tinggi(t).
Sehingga luas segitiga dirumuskan
atau dapat ditulis
G. Model Pembelajaran
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
H. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Pengamatan
I. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media
: Model bangun datar sederhana
2. Alat
: Pensil, Penggaris, Benang, Gunting,
Kertas Karton, Kertas Petak.
3. Sumber Belajar
: Mustaqi. 2008. Ayo belajar matematika 4.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
J. Langkah-Langkah Pembelajaran
No.
Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan Pembelajaran
PJBL
1
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan
siswa
b. Guru mengucapkan salam
103
5 menit
dan mengajak siswa
untuk berdoa bersamasama
c. Guru menanyakan kabar
Penentuan
siswa dan mengabsen
pertanyaan
siswa
mendasar
d.
Apersepsi:
Guru bertanya kepada
siswa benda-benda yang
ada di rumah yang
merupakan bangun datar.
e. Guru menjelaskan
maksud dan tujuan
pembelajaran
2
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
-
Guru bertanya jawab
dengan siswa apa itu
bangu datar.
-
Guru menunjukkan model
Penentuan
bangun datar jajargenjang
pertanyaan
dan segitiga.
mendasar
-
Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa
tentang jenis bangun datar
jajargenjang dan segitiga
serta sifat-sifatnya untuk
menggali pengetahuan
awal siswa.
-
Guru membagi siswa
dalam 4 kelompok dan
meminta siswa untuk
bergabung dengan
104
5 menit
kelompoknya masingmasing
b. Elaborasi
-
Guru membagikan materi
cara mencari keliling dan
luas jajargenjang dan
segitiga.
Menyusun
-
Guru meminta siswa
perencanaan
untuk menghasilkan
proyek
proyek dengan mencari
keliling dan luas
jajargenjang dan segitiga.
-
Setiap kelompok diminta
untuk menyusun apa saja
yang harus dilaksanakan,
mencari informasi dari
materi yang telah
diberikan guru, dan
menunjukkan
pengetahuan yang
Menyusun
dimiliki setiap anggota
jadwal
kelompok untuk
menyelesaikan tugas yang
diberikan guru.
-
Setiap kelompok diminta
untuk membuat proyek
tersebut sesuai dengan
rencana yang telah
disusun dari masing-
Monitoring
masing kelompok.
-
Setiap anggota kelompok
diminta untuk
105
40 menit
Evaluasi
bekerjasama
pengalaman,
menyelesaikan tugas dari
guru sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
-
Guru memantau setiap
kelompok dan
mempersilahkan siswa
untuk bertanya jika ada
kesulitan.
-
Setiap kelompok diminta
untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya di
depan kelas secara
bergantian.
c. Konfirmasi
Monitoring
-
15 menit
Guru bersama siswa
mengoreksi pekerjaan
setiap kelompok.
-
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal-
Evaluasi
hal yang belum jelas.
pengalaman
-
Untuk mengetahui
pamahaman siswa guru
membagikan lembar
evaluasi kepada siswa
untuk dikerjakan dengan
waktu yang ditentukan.
3
Kegiatan
a. Guru bersama siswa
Penutup
menyimpulkan materi
yang dipelajari.
b. Guru memberikan umpan
106
5 menit
balik atau komentar
mengenai proses
pembelajaran.
c. Guru memberikan
penguatan/ motivasi
kepada siswa.
d. Guru menutup pelajaran
dengan doa dan salam.
K. Evaluasi
Proyek
1. Buktikan rumus keliling dan luas jajargenjang !
2. Buktikan rumus keliling dan luas segitiga!
Pedoman Penilaian Proyek
Aspek yang dinilai
No
Kel
1
A
2
B
3
C
4
D
Kebenaran
Skor
menentukan
hasil
yang
keliling dan luas
keliling dan
proyek
jajargenjang
luas segitiga
Cara
Cara
menentukan
Kriteria penskoran
Skor 4 = tanpa kesalahan
Skor 3 = ada sedikit kesalahan
Skor 2 = ada banyak kesalahan
Skor 1 = tidak melakukan
Skor maksimal = 16
Skor minimal = 4
107
Kerapian
dicapai
Nilai
Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skala 0 s.d. 100
3.
Soal Evaluasi Siklus I
1. Bentuk tes
: tertulis
2. Bentuk soal
: uraian
3. Instrumen soal
:
Nama : ............................
Nomer : ............................
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Tuliskan rumus keliling dan luas jajargenjang!
2. Tuliskan rumus keliling dan luas segitiga!
3. Tentukan keliling jajargenjang berikut ini
4. Tentukan luas jajargenjang berikut ini
Panjang AB=CD = 10cm dan tinggi 5 cm
108
5. Tentukan keliling segitiga berikut ini
6. Tentukan luas segitiga yang memiliki panjang alas 12 cm dan tinggi 8
cm!
Kunci jawaban
No.
Kunci jawaban
Skor
1
Keliling jajargenjang = jumlah semua sisinya
1
= 2 x (sisi panjang + sisi
pendek)
Luas jajargenjang = alas x tinggi
2
Keliling segitiga = jumlah semua sisinya
1
atau
3
Keliling jajargenjang = 2 x (9 + 6)
2
= 2 x 15
= 30 cm
4
Luas jajargenjang = alas x tinggi
2
= 10 x 5
= 50 cm2
5
Keliling segitiga = jumlah ketiga sisi
2
= 12 + 9 + 6
= 27 cm
6
2
109
110
Lampiran 2
Lembar Proyek Siklus I
Kelompok
:
Nama
:
Keliling dan luas Jajargenjang
Langkah-langkah mencari keliling jajargenjang
A
B
C
D
Bangun diatas manakah yang merupakan jajargenjang?
a. Siapkan benang beserta gunting, penggaris dan lem.
b. Tempelkan benang pada satu titik yang ada pada jajargenjang yang
telah disediakan.
c. Tarik benang dari satu titik ke titik selanjutnya hingga semua titik
terhubung dengan benang.
d. Ukur panjang benang yang digunakan untuk mengubungkan ke
empat titik yang ada pada jajargenjang.
Dari langkah-langkah diatas dapat disimpulkan bahwa keliling
jajargenjang adalah…...
Keliling Jajargenjang=
111
Langkah-langkah mencari luas jajargenjang
a. Siapakan selembar kertas berpetak beserta gunting dan lem.
b. Gambarlah persegi panjang pada kertas berpetak tersebut dengan
ukuran yang kamu inginkan.
c. Potonglah persegi panjang tersebut pada salah satu sudutnya seperti
gambar dibawah ini.
d. Potongan persegi panjang tersebut ditempel pada sisi yang
berseberangan.
Berbentuk apakah bangun datar di atas?.....
112
Luas daerah bangun jajargenjang sama dengan persegi panjang.
Mari kita bandingkan.
Dari persegi panjang tersebut, terbentuk jajargenjang sebagai
berikut
Luas jajargenjang sama dengan luas persegi panjang. Dalam bangun
datar jajargenjang ukuran panjang menjadi alas(a) dan ukuran lebar
menjadi tinggi(t). Sehingga luas jajargenjang dapat dirumuskan
dengan
L jajargenjang = ……..(…) x ……..(…)
113
Lembar Proyek
Kelompok
:
Nama
:
Keliling dan luas Segitiga
Langkah-langkah mencari keliling segitiga
A
C
B
D
Bangun diatas manakah yang merupakan segitiga?
a. Siapkan benang beserta gunting, penggaris dan lem.
b. Tempelkan benang pada satu titik yang ada pada segitiga
yang telah disediakan.
c. Tarik benang dari satu titik ke titik selanjutnya hingga
semua titik terhubung dengan benang.
d. Ukur panjang benang ang digunakan untuk mengubungkan
ke tiga titik yang ada pada segitiga.
Dari langkah-langkah diatas dapat disimpulkan bahwa keliling
segitiga adalah…...
Keliling Segitiga =
114
………………………………………
……
Langkah-langkah mencari luas segitiga
a. Siapakan kertas dan buat menjadi persegi panjang
b. Bagi persegi panjang tersebut menjadi dua bagian yang
sama lalu gunting
Menjadi bentuk apakah bangun datar diatas?.........
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa segitiga ABC
terbentuk dari persegi panjang ABCD yang dibagi menjadi
2 bagian yang sama. Mari kita bandingkan luasnya.
Luas persegi pnjang ABCD adalah: L= panjang x lebar
115
Luas segitiga setengah dari luas persegi panjang, maka luas
segitiga ABC :
Dalam segitika, tidak ada ukuran panjang dan lebar. Sisi
bawah disebut alas(a) dan sisi tegak disebut tinggi(t).
sehingga luas segitiga dirumuskan :
116
Lampiran 3
Soal Evaluasi Siklus I
Nama : ............................
Nomer : ............................
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Tuliskan rumus keliling dan luas jajargenjang!
2. Tuliskan rumus keliling dan luas segitiga!
3. Tentukan keliling jajargenjang berikut ini
4. Tentukan luas jajargenjang berikut ini
Panjang AB=CD = 10cm
Tinggi 5 cm
5. Tentukan keliling segitiga berikut ini
6. Tentukan luas segitiga yang memiliki panjang alas 10 cm dan tinggi 8
cm!
117
Lampiran 4
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I
No.
Kunci jawaban
Skor
1
Keliling jajargenjang = jumlah semua sisinya
1
= 2 x (sisi panjang + sisi
pendek)
Luas jajargenjang = alas x tinggi
2
Keliling segitiga = jumlah
1
semua sisinya
atau
3
Keliling jajargenjang = 2 x (9 + 6)
2
= 2 x 15
= 30 cm
4
Luas jajargenjang = alas x tinggi
2
= 10 x 5
= 50 cm2
5
Keliling segitiga = jumlah ketiga sisi
2
= 12 + 9 + 6
= 27 cm
6
2
= 48 cm2
Jumlah
10
118
Lampiran 5
119
Lampiran 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Siklus II
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Nama Madrasah
: MI Muhammadiyah Tejobang
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV / 1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami dan menggunakan keliling dan luas jajargenjang dan
segitiga dalam pemcahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas
jajargenjang dan segitiga.
C. Indikator
1. Menghitung keliling jajargenjang.
2. Menghitung luas jajargenjang.
D. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui kegiatan pembelajaran berbasis masalah (Project Based
Learning) siswa dapat menghitung keliling jajargenjang.
b. Melalui kegiatan pembelajaran berbasis masalah (Project Based
Learning) siswa dapat menghitung luas jajargenjang.
E. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin,
2. Rasa hormat dan perhatian,
3. Tekun
4. Tanggung jawab.
F. Materi Ajar
Keliling dan luas jajargenjang
1) Keliling Jajargenjang
120
Keliling adalah ukuran panjang sisi yang mengitari bangun
datar.
Keliling jajargenjang sama dengan jumlah panjang ruas garis
yang membatasi jajargenjang tersebut.
Keliling jajargenjang ABCD adalah jumlah panjang sisisisinya, yaitu dirumuskan sebagai berikut
K = AB + BC + CD + AD
Karena panjang AB = CD dan panjang AD = BC maka rumus
kelilingnya dapat ditulis : K = 2 x (AB + BC)
2) Luas Jajargenjang
Luas jajargenjang adalah daerah yang berada di dalam batas
ruas-ruas jajargenjang tersebut. Untuk menghitung luas daerah
jajargenjang diperlukan dua unsur dari jajargenjang yaitu alas
dan tingginya. Yang dimaksud tinggi pada jajargenjang adalah
jarak terdekat dari salah satu titik jajargenjang ke sisi
depannya. Garis tinggi jajargenjang tegak lurus terhadap
alasnya.
121
Jika panjang alas jajargenjang ditulis “a”, tinggina ditulis
“t” dan luasanya ditulis “L” maka rumus luas jajargenjang
dapat ditulis :
Luas jajargenjang = alas x tinggi atau L = a x t
G. Model Pembelajaran
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
H. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Pengamatan
I.
Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media
: Model bangun datar sederhana
2. Alat
: Pensil, Buku, Penggaris, Kertas Karton,
Lem, Gunting
3. Sumber Belajar
: Mustaqi. 2008. Ayo belajar matematika 4.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
J.
No
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajaran
.
1
Tahapan
Kegiatan Pembelajara
Alokasi
PJBL
Kegiatan
Waktu
a. Guru
Awal
mengkondisikan
siswa 5 menit
agar tidak ramai dan memeriksa
kerapian siswa
122
b. Guru mengucapkan salam dan
mengajak siswa untuk berdoa
bersama-sama
c. Guru menanyakan kabar siswa
dan
mempresensi
kehadiran
siswa
d.
Apersepsi:
Penentuan
pertanyaan
Guru bertanya kepada siswa
mendasar
tentang materi yang kemarin
telah dibahas.
e. Guru menjelaskan maksud dan
tujuan pembelajaran
2
Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
-
Guru
5 menit
menunjukkan
model
bangun datar jajargenjang.
Penentuan
Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa tentang bangun
pertanyaan
datar jajargenjang dan ciri-
mendasar
cirinya
untuk
menggali
pengetahuan awal siswa.
-
Guru membagi siswa dalam 4
kelompok dan meminta siswa
untuk
bergabung
dengan
kelompoknya masing-masing.
123
e. Elaborasi
Penentuan
-
Guru
30 menit
membagikan
materi
menghitung
keliling
pertanyaan
tentang
mendasar
dan luas jajrgenjang kepada
setiap kelompok
-
Guru meminta siswa untuk
menghasilkan proyek dengan
menghitung keliling dan luas
jajrgenjang.
-
Setiap kelompok diminta untuk
Menyusun
mendaftar pekerjaan yang akan
perencanaan
dilakukan.
proyek
informasi dari materi yang telah
Seperti:
diberikan
guru,
mencari
menyiapkan
peralatan yang digunakan untuk
membuat proyek (kertas karton,
pensil,
penggaris,dll.),
menunjukkan pengetahuan yang
dimiliki
setiap
kelompok,
pembagian
antar
anggota
anggota
menyelesaikan
tugas
kelompok,
tugas
proyek
yang diberikan guru
-
Setiap
anggota
Menyusun
diminta
untuk
jadwal
menyelesaikan tugas dari guru
sesuai
dengan
ditentukan.
124
kelompok
bekerjasama
waktu
yang
Monitoring
-
Guru memantau masing-masing
kelompok dan mempersilahkan
siswa untuk bertanya jika ada
kesulitan.
Evaluasi
pengalaman
-
Setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan
hasil
pekerjaannya di depan kelas
secara bergantian.
f. Konfirmasi
-
Guru
25 menit
bersama
mengoreksi
pekerjaan
siswa
setiap
kelompok.
-
Guru memberikan kesempatan
kepada
siswa
menanyakan
Evaluasi
hal-hal
untuk
yang
belum jelas.
pengalaman
-
Guru
membagikan
lembar
evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan dengan waktu yang
ditentukan.
3
Kegiatan
e. Guru
Penutup
bersama
menyimpulkan
materi
siswa 5 menit
yang
dipelajari.
f. Guru memberikan umpan balik
atau komentar mengenai proses
pembelajaran.
g. Guru memberikan penguatan/
125
motivasi agar siswa lebih giat
belajar.
h. Guru menutup pelajaran dengan
doa dan salam.
K. Evaluasi
Soal Pembuatan Proyek
Buatlah bangun datar di bawah ini:
a. Jajargenjang dengan ukuran alas dan sisi miring bebas, serta hitunglah
kelilingnya!
b. Jajargenjang ABCD dengan panjang AB=CD= 10 cm dan panjang sisi
AD=BC= 7cm,serta hitung kelilingnya!
c. Jajargenjang dengan alas 13 cm dan tinggi 10cm, serta hitung luasnya!
d. Jajargenjang dengan panjang alas 15 cm dan tinggi 10 cm, serta hitung
luasnya!
Pedoman Penilaian
Aspek yang dinilai
No Kelompok
1
A
2
B
3
C
4
D
Cara
membuat
bangun
datar
Skor
Kecermatan Kerapian Kebenaran
yang
ukuran
hasil
dicapai
proyek
Kriteria penskoran
Skor 4 = tanpa kesalahan
126
Nilai
Skor 3 = ada sedikit kesalahan
Skor 2 = ada banyak kesalahan
Skor 1 = tidak melakukan
Skor maksimal = 16
Skor minimal = 4
Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skala 0 s.d. 100
1. Bentuk tes
: tertulis
2. Bentuk soal
: uraian
3. Instrumen soal
:
Soal Evaluasi Siklus II
Nama : ............................
Nomer : ............................
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Keliling jajargenjang di bawah ini adalah…
2. Kakek Marbun mempunyai sepetak sawah di kampungnya. Bentuk sawah
kakek Marbun seperti terlihat pada gambar berikut ini.
127
Berapakah keliling dan luas sawah kakek Marbun?
3. Pak Farid mempunyai sebidang tanah berbentuk jajargenjang ABCD
dengan panjangAB=CD= 10 m dan panjang AD=BC= 7 m, dia berniat
akan memasang kawat di sekelilingnya, berapa panjang kawat yang
diperlukan pak Farid untuk tanahnya?
4. Bu Lina mempunyai pekarangan rumah dengan bentuk jajargenjang
dengan ukuran 5 m x 3 m. Berapa luas pekarangan bu Lina?
Kunci jawaban dan Skor
No.
1.
Kunci Jawaban
Skor
Keliling jajargenjang ABCD = AB + BC + CD + AD
5
=9+6+9+6
= 30 m
2.
Keliling sawah = 30 + 13 + 30+ 13
5
= 86 m
Luas sawah= luas jajargenjang = alas x tinggi
= 30 x 12
= 360 m2
128
5
(10)
129
Lampiran 7
Soal Pembuatan Proyek Siklus II
Buatlah bangun datar di bawah ini:
a. Jajargenjang dengan ukuran alas dan sisi miring bebas, serta hitunglah
kelilingnya!
b. Jajargenjang ABCD dengan panjang AB=CD=10cm dan panjang sisi
AD=BC= 7cm,serta hitung kelilingnya!
c. Jajargenjang dengan alas 13 cm dan tinggi 10cm, serta hitung luasnya!
d. Jajargenjang dengan panjang alas 15 cm dan tinggi 10 cm, serta hitung
luasnya!
Kelompok
:
Nama Anggota
:
130
Lampiran 8
Soal Evaluasi Siklus II
Nama : ............................
Nomer : ............................
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Keliling jajargenjang di bawah ini adalah…
2. Kakek Marbun mempunyai sepetak sawah di kampungnya. Bentuk sawah
kakek Marbun seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Berapakah keliling dan luas sawah kakek Marbun?
3. Pak Farid mempunyai sebidang tanah berbentuk jajargenjang ABCD
dengan panjangAB=CD= 10 m dan panjang AD=BC= 7 m, dia berniat
akan memasang kawat di sekelilingnya, berapa panjang kawat yang
diperlukan pak Farid untuk tanahnya?
4. Bu Lina mempunyai pekarangan rumah dengan bentuk jajargenjang
dengan ukuran 5 m x 3 m. Berapa luas pekarangan bu Lina?
Selamat Mengerjakan
131
Lampiran 9
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II
No.
Kunci Jawaban
Skor
1.
Keliling jajargenjang ABCD = AB + BC + CD + AD
5
=9+6+9+6
= 30 m
2.
Keliling sawah = 30 + 13 + 30+ 13
5
= 86 m
Luas sawah= luas jajargenjang = alas x tinggi
= 30 x 12
= 360 m2
5
(10)
3
Keliling jajargenjangABCD = AB + BC + CD + AD
5
= 10 + 7 + 10 + 7
= 34 m
4
luas jajargenjang = alas x tinggi
5
= 5x3
= 15 m2
Jumlah skor
25
132
Lampiran 1
133
Lampiran 11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Siklus III
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Nama Madrasah
: MI Muhammadiyah Tejobang
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV / 1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami dan menggunakan keliling dan luas jajargenjang dan
segitiga dalam pemcahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas
jajargenjang dan segitiga.
C. Indikator
1 Menghitung keliling segitiga.
2 Menghitung luas segitiga.
D. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui kegiatan pembelajaran berbasis masalah (Project Based
Learning) siswa dapat menghitung keliling segitiga.
b. Melalui kegiatan pembelajaran berbasis masalah (Project Based
Learning) siswa dapat menghitung luas segitga.
E. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin,
2. Rasa hormat dan perhatian,
3. Tekun
4. Tanggung jawab.
F. Materi Ajar
Keliling dan Luas Segitiga
1. Keliling Segitiga
134
Keliling segitiga dapat ditentukan dengan cara menghitung
masing-masing sisi segitiga kemudian menjumlahkannya.
Keliling segitiga ABC = AB + BC + CA
2. Luas Segitiga
Untuk menentukan luas segitiga dapat ditentukan dengan
menggunakan garis tinggi segitiga atau dengan
Dari gambar diatas dapat dikatakan bahwa segitiga ABC
terbentuk dari persegi panjang ABCD yang dibagi menjadi 2
bagian yang sama. Jadi luas segitiga adalah setengah dari luas
persegi panjang maka diperoleh luas segitiga ABC
135
Atau
Dalam segitiga tidak ada ukuran panjang dan lebar. Sisi
bawah disebut alas(a) dan sisi tegak disebut tinggi(t). Sehingga
luas segitiga dirumuskan
atau
G. Model Pembelajaran
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
H. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Pengamatan
I.
Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media
: Model bangun datar sederhana
2. Alat
: Pensil, Penggaris, Kertas Karton, Spidol.
3. Sumber Belajar
: Mustaqi. 2008. Ayo belajar matematika 4.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
J.
No
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan Pembelajara
PJBL
1
Alokasi
Waktu
Kegiatan
a. Guru mengkondisikan siswa 5 menit
Awal
agar tidak ramai dan
136
memeriksa kerapian siswa
b. Guru mengucapkan salam
dan mengajak siswa untuk
berdoa bersama-sama
c. Guru
siswa
menanyakan
dan
kabar
mempresensi
kehadiran siswa
d.
Apersepsi:
Penentuan
pertanyaan
Guru bertanya kepada siswa
mendasar
tentang materi yang kemarin
telah dibahas.
e. Guru menjelaskan maksud
dan tujuan pembelajaran
2
Kegiatan Inti
g. Eksplorasi
-
5 menit
Guru menunjukkan model
bangun datar segitiga.
Penentuan
Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa tentang bangun
pertanyaan
datar segitiga dan ciri-cirinya
mendasar
untuk menggali pengetahuan
awal siswa.
-
Guru membagi siswa dalam
4 kelompok dan
siswa
dengan
untuk
bergabung
kelompoknya
masing-masing.
137
meminta
h. Elaborasi
Penentuan
-
Guru
30 menit
membagikan
materi
pertanyaan
tentang menghitung keliling
mendasar
dan luas segitiga kepada
setiap kelompok
-
Guru meminta siswa untuk
menghasilkan proyek dengan
Menyusun
menghitung keliling dan luas
perencanaan
segitiga.
proyek
-
Setiap
kelompok
diminta
untuk mendaftar pekerjaan
yang
akan
dilakukan.
Seperti: mencari informasi
dari
materi
yang
telah
diberikan guru, mendaftar
bangun datar
yang akan
dibuat,
menyiapkan
peralatan
yang digunakan
untuk
membuat
proyek
(kertas
karton,
pensil,
penggaris,dll.),
menunjukkan
pengetahuan
yang dimiliki setiap anggota
kelompok, pembagian tugas
antar
Menyusun
anggota
kelompok,
menyelesaikan tugas proyek
jadwal
yang diberikan guru
-
Setiap
anggota
kelompok
diminta untuk bekerjasama
138
menyelesaikan
Monitoring
tugas
dari
guru sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
-
Evaluasi
Guru
memantau
masing
pengalaman
masing-
kelompok
dan
mempersilahkan siswa untuk
bertanya jika ada kesulitan.
-
Setiap
kelompok
untuk
diminta
mempresentasikan
hasil pekerjaannya di depan
kelas secara bergantian.
i.
-
Konfirmasi
Guru
25 menit
bersama
siswa
mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok.
-
Guru
memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal-hal
Evaluasi
yang belum jelas.
pengalaman
-
Guru membagikan lembar
evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan
dengan
waktu
yang ditentukan.
3
Kegiatan
-
Penutup
Guru
bersama
siswa 5 menit
menyimpulkan materi yang
dipelajari.
139
Guru
memberikan umpan
balik
atau
komentar
mengenai
proses
pembelajaran.
-
Guru
memberikan
penguatan/
motivasi
agar
siswa lebih giat belajar.
-
Guru
menutup
pelajaran
dengan doa dan salam.
K. Evaluasi
Soal Pembuatan Proyek
Buatlah bangun datar di bawah ini:
a. Segitiga sama kaki dengan ukuran bebas dan hitunglah kelilingnya!
b. Segitiga siku-siku dengan tinggi 12 cm , alas 16 cm dan panjang sisi miring
20 cm, hitung kelilingnya!
c. Segitiga dengan alas berukuran 9 cm dan tinggi 8 cm, serta hitung luasnya!
d. Segitiga sembarang dengan panjang alas 10 cm dan tinggi 7 cm, serta hitung
luasnya!
140
Pedoman Penilaian
Aspek yang dinilai
No Kel.
1
A
2
B
3
C
4
D
Cara
membuat
bangun
datar
Kecermatan
ukuran
Kerapian
Skor
Kebenaran
yang
hasil
dicapai
proyek
Kriteria penskoran
Skor 4 = tanpa kesalahan
Skor 3 = ada sedikit kesalahan
Skor 2 = ada banyak kesalahan
Skor 1 = tidak melakukan
Skor maksimal = 16
Skor minimal = 4
Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skala 0 s.d. 100
1. Bentuk tes
: tertulis
2. Bentuk soal
: uraian
3. Instrumen soal
:
Soal Evaluasi Siklus II
Nama : ............................
141
Nilai
Nomer : ............................
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Keliling segitiga dibawah ini adalah …
2. Ayah Marbun mempunyai segitiga terbuat dari besi dengan panjang sisi
sama. Hitunglah panjang besi pembentuk segitiga tersebut.
3. Luas segitiga XYZ adalah …
4. Sebuah kapal mempunyai 2 buah layar seperti pada gambar berikut.
Hitunglah luas masing-masing layarnya!
142
Kunci jawaban dan Skor
No.
Kunci Jawaban
Skor
1.
Keliling segitiga MNO = MN + NO + OM
5
= 10 + 15 + 15
= 40 cm
2.
Panjang sisi 40 cm
5
Panjang besi pembentuk segitiga = keliling segitiga
K = 40 + 40 + 40
= 120 cm.
3.
alas = 20 cm, tinggi 5 cm
5
4.
a. Luas layar 1 dengan alas 3m dan tingii 4m
5
143
144
Lampiran 12
Soal Pembuatan Proyek Siklus III
Buatlah bangun datar di bawah ini:
a. Segitiga sama kaki dengan ukuran bebas dan hitunglah kelilingnya!
b. Segitiga siku-siku dengan tinggi 12 cm , alas 16 cm dan panjang sisi miring
20 cm, hitung kelilingnya!
c. Segitiga dengan alas berukuran 9 cm dan tinggi 8 cm, serta hitung luasnya!
d. Segitiga sembarang dengan panjang alas 10 cm dan tinggi 7 cm, serta hitung
luasnya!
Kelompok
:
Nama Anggota :
145
Lampiran 13
Soal Evaluasi Siklus III
Nama : ............................
Nomer : ............................
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Keliling segitiga dibawah ini adalah …
2. Ayah Marbun mempunyai segitiga terbuat dari besi dengan panjang
sisi sama. Hitunglah panjang besi pembentuk segitiga tersebut.
3. Luas segitiga XYZ adalah …
4. Sebuah kapal mempunyai 2 buah layar seperti pada gambar berikut.
Hitunglah luas masing-masing layarnya!
146
Lampiran 14
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus III
No.
Kunci Jawaban
Skor
1.
Keliling segitiga MNO = MN + NO + OM
5
= 10 + 15 + 15
= 40 cm
2.
Panjang sisi 40 cm
5
Panjang besi pembentuk segitiga = keliling segitiga
K = 40 + 40 + 40
= 120 cm.
3.
4.
alas = 20 cm, tinggi 5 cm
a.
5
Luas layar 1 dengan alas 3m dan tinggi 4m
5
b.
luas layar ke 2 dengan alas 2 m dan tinggi 3 m
5
(10)
Jumlah skor
25
147
Lampiran 15
148
Lampiran 16
Foto Pelaksanaan Pembelajaran
Guru memberikan penejelasan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari
Guru dan siswa melakukan tanya jawab (penentuan pertanyaan mendasar)
Siswa melakukan diskusi dan mengerjakan proyek yang diberikan
149
Guru memonitoring setiap kelompok dalam pengerjaan proyek
Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek(menguji hasil)
Siswa mengerjakan soal evaluasi
150
Lampiran 17
151
Lampiran 18
152
Lampiran
153
Lampiran 21
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Alfi Fajri Kusumadani
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/PGMI
Nim
Dosen PA
: 11511054
NO NAMA KEGIATAN
1
Piagam Penghargaan OPAK STAIN
Salatiga 2011
2
Sertifikat
Achievement
Motivation
Training
(AMT)
“
Membangun
Mahasiswa Cerdas Emosi, Spiritual, dan
Intelektual Melalui AMT”.
3
Piagam Penghargaan Orientasi Dasar
Keislaman (ODK) Stain Salatiga
4
Sertifikat Seminar Entrepreneurship dan
Koperasi
5
Sertifikat UPT Perpustakaan Stain
Salatiga
6
Sertifikat MASTA IMM “ Merajut
ukhuwah
dengan
ta’aruf
untuk
membentuk
kader
yang
berkarakter”Ikatan
Mahasiswa
Muhammadiyah Kota Salatiga
7
Piagam
Penghargaan
seminar
keperempuanan
korps
HMIWATI(KOHATI) Salatiga.
8
Sertifikat
Praktikum
Kepramukaan
PGMI stain Salatiga
9
Seminar Nasional “ Berpolitik untuk
Kesejahteraan Mahasiswa, Reorientasi
Gerakan Mahasiswa Pasca Reformasi”
SEMA STAIN Salatiga.
10 Seminar Regional “Peran mahasiswa
dalam mengawal BLSM (BLT) tepat
sasaran” DEMA Stain Salatiga
11 Sertifikat pelatihan mengatasi kecemasan
tampil di depan umum.
12 Seminar Nasional “ Urgensi Media
Dalam
Pergulatan
Politik”
LPM
Dinamika STAIN Salatiga
154
: Rasimin, S.Pd.I, M.Pd
PELAKSANAAN
STATUS
20 - 22 Agustus Peserta
2011
23 Agustus 2011
Peserta
SKOR
3
2
24 Agustus 2011
Peserta
2
25 Agustus 2011
Peserta
2
19 September 2011
Peserta
2
21 Oktober 2011
Peserta
2
29 Oktober 2011
Peserta
2
8 Februari 2012
Peserta
2
15 Mei 2012
Peserta
8
3 Mei 2012
Peserta
4
9 Juni 2012
Peserta
2
29 September 2012
Peserta
8
13
14
15
16
17
18
19.
20
21
22
23
24
25
Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan
Calon Pramuka Pandega ke-22 (PLCPP
XXII) Racana STAIN Salatiga
Sertifikat Gladi Wira Brigsus ke-19
(GWB XIX) BRIGSUS Naga Sandhi
STAIN Salatiga
Piagam Penghargaan Pembrivetan dan
Pelantikan BRIGSUS Naga Sandhi
STAIN Salatiga
Surat Keputusan Komandan BRIGSUS
Racana Kusuma Dilaga- Woro Srikandhi
Gudep Kota Salatiga 02.237-02.238
tentang Penetapan Nomor Registrasi
Brigsus.
Piagam Penghargaan Temu Pramuka
Penggalang Penegak (TPPP) 2 Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikhandi Stain
salatiga
Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan
Calon Pramuka Pandega ke -23 (PLCPP
XXIII) Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi STAIN Salatiga
Piagam Penghargaan Gladi Tangguh
BRIGSUS ke-8 (GTB VIII) BRIGSUS
NAGA SANDHI STAIN Salatiga
Surat Keputusan Komandan BRIGSUS
Racana Kusuma Dilaga- Woro Srikandhi
Gudep Kota Salatiga 02.237-02.238
tentang Penetapan Penjurusan Panter
Sertifikat Gladi Wira BRIGSUS ke-20
(GWB XX) BRIGSUS NAGA SANDHI
STAIN Salatiga
Piagam Penghargaan Pembrivetan dan
Pelantikan BRIGSUS NAGA SANDHI
Stain Salatiga
Piagam Penghargaan Gladi Tangguh
BRIGSUS ke-9 (GTB IX) BRIGSUS
NAGA SANDHI STAIN Salatiga
Sertifikat Pelatihan Jurnalistik Tingkat
Lanjut (PJTL) “Idealisme Mahasiswa
sebagai
modal
utama
penggerak
jurnalistik kampus” LPM Dinamika
STAIN Salatiga.
Sertifikat Public Hearing “STAIN
menuju IAIN dari mahasiswa oleh
mahasiswa untuk mahasiswa” SEMA
STAIN Salatiga.
155
12-15 Oktober 2012
Peserta
2
30 November – 03 Peserta
Desember 2012
2
9-10 Februari 2013
Peserta
2
18 Maret 2013
Anggota
3
05-06 Oktober 2013
Reka
Kerja
3
September Reka
Kerja
3
20-23
2013
29 September 2013
Peserta
2
13 November 2013
Peserta
2
November Satuan
Tugas
3
30 November – 1 Satuan
Desember 2013
Tugas
3
25-26 Januari 2014
Satuan
Tugas
3
17-18 Mei 2014
Peserta
2
10 Juni 2014
Peserta
2
15-18
2013
156
157
Download