UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOLIK

advertisement
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOLIK DAUN SIRIH MERAH
(Piper crocatum Ruiz & Pav) TERHADAP KULTUR SEL HeLa
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Diajukan oleh
Francisca Romana Atmaningsih
NIM :048114035
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2008
i
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOLIK DAUN SIRIH MERAH
(Piper crocatum Ruiz & Pav ) TERHADAP KULTUR SEL HeLa
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Diajukan oleh
Francisca Romana Atmaningsih
NIM :048114035
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2008
ii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
iv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Janganlah kerajinan mu kendor
Biarlah roh mu menyala –nyala
Dan layanilah Tuhan
( Roma 12 : 11 )
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :
Bapak.....
Ibu........
Mbak Antik.......
Dan.....
Aloysius Alfa Scifo Resa Habel...........
Kalian adalah bintang – bintangku
PRAKATA
v
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
:
Nama
: Francisca Romana Atmaningsih
Nomor Mahasiswa
: 048114035
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah (Piper crocatum
Ruiz & Pav) Terhadap Kultur Sel HeLa”
beserta
perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 18 Juli 2008
Yang menyatakan
( Francisca Romana Atmaningsih )
vi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sitotoksisitas
Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah ( Piper crocatum Ruiz & Pav ) Terhadap
Kultur Sel HeLa”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada Program Studi Farmasi di
Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya bimbingan,
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
2. Drs. A. Yuswanto S.U., Ph.D., Apt., sebagai dosen pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan atas segala masukan,
bimbingan serta sarannya dalam penyusunan skripsi ini.
3. Drs. Mulyono, Apt selaku dosen penguji yang telah berkenan menguji
dan memberikan masukan dan saran, serta memberikan bimbingan dalam
hal statistika dan olah data.
4. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku dosen penguji yang telah berkenan
menguji dan memberikan banyak masukan dan saran, terutama dalam
determinasi tanaman.
vii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
5. Drs. P. Sunu Hardiyanta, S.J., M.Sc. yang telah meluangkan banyak
waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dalam pengolahan data.
6. Jeffry Yulianus, M.Si. yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk
berdiskusi dan memberikan berbagai saran serta bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Ign. Y Kristyo B, M.Si., yang telah memberikan banyak masukan dalam
identifikasi dan determinasi tumbuhan.
8. Segenap dosen dan karyawan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma, terima kasih atas bantuannya selama ini.
9. Mbak Yuli dan segenap karyawan LPPT UGM yang telah banyak
membantu dan menemani dalam penelitian skripsi ini.
10. Bapak dan Ibu atas segala dukungan dalam segala hal yang tidak akan
pernah bisa aku bayar dan doa yang mengantarku sampai pada hari ini.
11. Mbak Antik yang telah memberikan doa dan dukungan dalam berbagai
bentuk. Dan juga Mas Ale yang sering memberi masukan dan saran yang
berhubungan dengan penggunaan komputer.
12. Aloysius Alfa Scifo Resa Habel atas segala pengorbanan, pengertian,
bantuan, doa, cinta, semangat, dan dukungan selama penyusunan skripsi
ini. Terima kasih telah menjadi semangat selama ini. Dan juga semua
keluarga atas segala dukungannya.
13. Bapak Gunawan, yang telah memberikan tanaman sirih merah sebagai
bahan penelitian skripsi ini.
viii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
14. Ririt, Nur, Meri dan Eva atas semua kebersamaan, kerjasama, suka duka,
pengorbanan dan canda selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.
15. Ana, Wida, Atin, Rina, Ayu, Manda, Novi, Heny, Risa, Cicil, Fila serta
semua teman – teman kelompok praktikum D angkatan 2004 atas semua
kebersamaan dan kenangan selama kuliah.
16. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini.
Atas segala bantuan yang telah diberikan selama ini, penulis
mengucapkan banyak terima kasih. Penulis juga menyadari sepenuhnya
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kekurangan penulis.
Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan skripsi ini. Besar harapan penulis bahwa skripsi ini dapat
bermanfaat bagi perbendaharaan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
ix
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
x
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
INTISARI
Berbagai teknik pengobatan kanker saat ini telah dikembangkan dan
banyak dilakukan penelitian-penelitian yang bertujuan untuk mencari cara
pengobatan alternatif khususnya pengobatan yang menggunakan bahan-bahan
dari alam. Tanaman sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) secara empiris
dikenal sebagai tanaman obat alami untuk mengobati berbagai penyakit,
termasuk penyakit kanker, seperti kanker payudara dan kanker leher rahim.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa daun
sirih merah mengandung flavanoid yang memiliki aktivitas sebagai antikanker.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanolik daun sirih
merah berpotensi dikembangkan sebagai antikanker.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan
acak lengkap pola searah. Uji sitotoksisitas dilakukan dengan memberi
perlakuan sel HeLa dengan ekstrak etanolik daun sirih merah. Metode uji
sitotoksisitas yang digunakan adalah metode direct
counting. Metode
perhitungan statistik One way Anova dilakukan untuk menganalisis signifikansi
antara perlakuan dan kontrol, sedangkan untuk mengetahui harga LC50
dilakukan perhitungan secara statistik menggunakan analisis probit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik daun sirih merah
bersifat sitotoksik terhadap sel HeLa. Harga LC50 yang diperoleh dari ekstrak
etanolik daun sirih merah adalah sebesar 1.143,1 μg/ml. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanolik daun sirih merah berefek sitotoksik
serta diperkirakan memiliki aktivitas sebagai antikanker.
Kata kunci: daun sirih merah, sel HeLa, sitotoksisitas, LC50.
xi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
A lot of medical techniques are increased and many studies have been
done to get medical alternative for cancer, especially medical treatment that used
natural product. Piper crocatum Ruiz & Pav were used as a natural medicine for
many diseases, including cancer, such as breast and cerviks cancer. Previous
studies showed that Piper crocatum Ruiz & Pav leaves contains flavanoid which
have anticancer activity. The purpose of research was to identify whether
etanolic extract of Piper crocatum Ruiz & Pav has anticancer.
The study was pure experimental research with complete random and
one way design. The cytotoxicity effect was determined using direct counting
method. Data were analysed by One Way Anova. And probit analysis is used to
determine LC50 value.
The result showed that etanolic extract of Piper crocatum Ruiz & Pav
leaves had cytotoxic effect to HeLa cells. The LC50 value obtained from that
etanolic exstract of Piper crocatum Ruiz & Pav leaves was 1.1.43,1μg/ml.
Therefore, etanolic exstract of Piper crocatum Ruiz & Pav leaves have
cytotoxicity effect and might have anticancer activity.
Keyword : cytotoxicity,Piper crocatum Ruiz & Pav, HeLa cell, value of LC50
xii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. ..
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
v
HAK CIPTA...................................................................................................... vi
PRAKATA ....................................................................................................
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................
x
INTISARI ......................................................................................................
xi
ABSTRACT ....................................................................................................
xii
DAFTAR ISI .................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix
BAB I PENGANTAR ..................................................................................
1
A.
Latar Belakang......................................................................................
1
1.
Rumusan masalah ........................................................................
2
2.
Keaslian penelitian ......................................................................
3
3.
Manfaat penelitian .......................................................................
3
Tujuan...................................................................................................
3
1.
Tujuan umum…….......................................................................
3
2.
Tujuan khusus………………………………………………….
3
B.
xiii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ...........................................................
5
A. Tanaman Sirih Merah ( Piper crocatum Ruiz & Pav ).............................
5
1.
Sistematika...................................................................................
5
2.
Sinonim........................................................................................
5
3.
Deskripsi......................................................................................
5
4.
Kandungan Kimia........................................................................
6
5.
Khasiat dan Penggunaan..............................................................
6
B. Teknik Penyarian………………………………………………………..
7
1. Penyarian……………………………………………………………
7
2. Maserasi…………………………………………………………….
7
C.
Kanker...................................................................................................
8
D.
Kultur Sel………...................................................................................
11
E. Uji Sitotoksisitas ......................................................................................
12
1. Penghitungan Sel Tidak Langsung Dengan Metode MTT......... 12
2. Metode Direct Counting............................................................. 13
F.
Senyawa Antikanker...............................................................................
14
G. Flavonoid..................................................................................................... 14
H Alkaloid ..................................................................................................
15
I. Landasan Teori............................................................................................. 16
J.
Hipotesis..................................................................................................
16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................
17
A.
Jenis dan Rancangan Penelitian.........................................................
17
B.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...................................
17
xiv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
C.
D.
1.
Variabel bebas .............................................................................
17
2.
Variabel tergantung .....................................................................
17
3.
Variabel pengacau terkendali ......................................................
17
4.
Definisi operasional variabel .......................................................
18
Alat dan Bahan......................................................................................
15
1.
Alat ............................................................................................
18
2.
Bahan ...........................................................................................
19
Tata Cara Penelitian..............................................................................
20
1.
Determinasi tanaman ...................................................................
20
2.
Pengumpulan dan penyiapan bahan.................................................. 20
3.
Ekstraksi ......................................................................................
20
4.
Sterilisasi Alat dan Bahan............................................................
21
5.
Uji sitotoksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah pada sel HeLa
.....................................................................................................
1. Uji Sitotoksisitas Dengan Metode MTT.......................................21
2. Uji Sitotoksisitas Dengan Metode Direct Counting.................... 22
E.
Analisis Hasil .......................................................................................
22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................
24
A.
Pengumpulan dan Penyiapan Bahan....................................................
24
B.
Ekstraksi ...............................................................................................
25
C.
Sterilisasi Alat dan Bahan....................................................................... 26
D.
Uji Sitotoksisitas Ekstrak etanolik daun sirih merah Pada Sel HeLa........ 26
xv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
36
A.
Kesimpulan ...........................................................................................
36
B.
Saran .....................................................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
37
LAMPIRAN ..................................................................................................
40
BIOGRAFI PENULIS...................................................................................
54
xvi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Tabel Nilai Absorbansi Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah
pada berbagai Konsentrasi dengan Metode MTT..........................
30
Tabel II. Tabel Persentase Jumlah Sel Yang Mati Pada Berbagai
Konsentrasi....................................................................................... .....
32
Tabel III. Nilai Log Konsentrasi dan konversi probit sel HeLa pada
berbagai konsentrasi senyawa uji...............................................
33
Tabel IV. Tabel nilai r (koefisien korelasi) pada level signifikansi 5% dan
1%................................................................................................
xvii
46
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Reaksi reduksi MTT oleh enzim suksinat dehidrogenase.........
28
Gambar 2. Grafik Log Konsentrasi vs Nilai Probit pada Replikasi I..........
34
Gambar 3. Grafik Log Konsentrasi vs Nilai Probit pada Replikasi II.................. 34
Gambar 4. Grafik Log Konsentrasi vs Nilai Probit pada Replikasi III........
35
Gambar 6. Gambar Tanaman Sirih Merah...................................................
42
Gambar 7. Gambar Perlakuan Ekstrak Sirih Merah pada Sel dalam
sumuran 96 well plate .............................................................
43
Gambar 8. Foto Sel HeLa Tanpa Perlakuan.................................................
43
Gambar 9. Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik
Sirih Merah Konsentrasi 1000 µg/ml........................................
44
Gambar 10. . Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik
Sirih Merah Konsentrasi 1500 µg/ml.....................................
44
Gambar 11. Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik
Sirih Merah Konsentrasi 1750 µg/ml........................................ 45
xviii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Foto tanaman Sirih Merah ( Piper crocatum Ruiz & Pav )..... 42
Lampiran 2. Gambar Perlakuan Ekstrak Sirih Merah pada Sel dalam
sumuran 96 well plate ............................................................. 43
Lampiran 3. Foto Sel HeLa Tanpa Perlakuan.................................... ............ 43
Lampiran 4. Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik Sirih
Merah Konsentrasi 1000 µg/ml................................................... 44
Lampiran 5. Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik Sirih
Merah Konsentrasi 1500 µg/ml.................................................
44
Lampiran 6. Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik Sirih
Merah Konsentrasi 1750 µg/ml..............................................
45
Lampiran 7. Perhitungan nilai korelasi LC50 ekstrak etanolik daun sirih
merah terhadap sel HeLa pada taraf kepercayaan 95%...........
46
Lampiran 8. Uji distribusi data dengan Kolmogorov-Smirnov...................
47
Lampiran 9. Hasil uji signifikansi dengan analisis statistik.......................
47
Lampiran 10. Perhitungan LC50 dengan Analisis Probit...........................
48
Lampiran 11. Tabel Harga Probit.................................................................. 52
Lampiran 12. Hasil Determinasi Tanaman Daun Sirih Merah ..................... 53
xix
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Penyakit kanker masih menjadi penyakit yang mematikan di dunia dan
jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Sampai sekarang, jumlah
penderita kanker di seluruh dunia mencapai 7 juta orang, bahkan UICC (Union
Internationale Contre le Cancer) memperkirakan jumlah penderita kanker di
negara berkembang pada tahun 2020 bisa mencapai 10 juta orang, dengan 16
kasus baru setiap tahunnya (Anonim, 2006). Apalagi penyakit kanker bisa
menyerang siapa saja, tidak mengenal kelas sosial ekonomi, jenis kelamin dan
usia penderita. Di Indonesia, penyakit kanker juga menjadi salah satu masalah
kesehatan yang cukup penting, karena angka kejadian dan jumlah kematian akibat
kanker terus meningkat setiap tahunnya (Anonim, 2006).
Kanker serviks atau karsinoma serviks uterus merupakan jenis kanker
kedua terbanyak pada perempuan di seluruh dunia setelah kanker payudara.
Namun di Indonesia, kanker serviks menduduki peringkat pertama. Kanker
serviks yang sudah masuk ke stadium lanjut sering mengakibatkan kematian
dalam jangka waktu yang relatif cepat (Andrijono, 2003).
Berbagai cara pengobatan telah dilakukan untuk mengobati penyakit
kanker, antara lain dengan menggunakan obat sintesis dan radiasi. Teknik-teknik
1
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
2
pengobatan tersebut dapat menimbulkan efek samping yang pada akhirnya
menyebabkan pasien menderita. Atas dasar pertimbangan tersebut maka saat ini
banyak dilakukan penelitian-penelitian yang tujuannya mencari cara pengobatan
alternatif khususnya pengobatan yang menggunakan bahan-bahan dari alam
(Ganiswara dan Nafrialdi, 2003).
Daun sirih merah banyak digunakan dalam masyarakat untuk mengobati
berbagai jenis penyakit. Secara empiris, ekstrak daun sirih merah dalam
pemakaian secara tunggal atau diformulasikan dengan tanaman obat lainnya
mampu menyembuhkan beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker
rahim dan leukemia (Sudewo, 2005).
Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah tanaman sirih merah
mempunyai khasiat sebagai antikanker, maka perlu dilakukan penelitian.
Penelitian ini menggunakan sel HeLa untuk mengetahui apakah ekstrak etanolik
daun sirih merah mempunyai efek sitotoksik terhadap sel kanker. Sitotoksistas
ekstrak etanolik daun sirih merah ini selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar
untuk mengembangkan suatu senyawa antikanker terutama pada sel HeLa.
1. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. apakah ekstrak etanolik daun sirih merah memiliki efek sitotoksik
terhadap kultur sel HeLa?
b. berapa besar harga LC50 dari ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap
kultur sel HeLa?
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
3
2. Keaslian penelitian
Belum pernah dilakukan penelitian mengenai sitotoksisitas ekstrak
etanolik daun sirih merah terhadap kultur sel HeLa.
3. Manfaat penelitian
a.
Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang efek sitotoksisitas
ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel HeLa yang dapat
menambah kemajuan ilmu pengetahuan terutama bidang ilmu farmasi.
b.
Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan khasiat daun sirih merah
sebagai obat kanker.
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Untuk mengetahui apakah ekstrak etanolik daun sirih merah memiliki
efek sitotoksik.
2. Tujuan khusus :
a.Untuk mengetahui apakah ekstrak etanolik daun sirih merah memiliki efek
sitotoksik terhadap kultur sel HeLa.
b.untuk mengetahui besar harga LC50 ekstrak etanolik daun sirih merah
terhadap kultur sel HeLa.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Piper crocatum Ruiz & Pav
1. Sistematika
Famili
: Piperaceae
Genus
: Piper
Spesies
: Piper crocatum Ruiz & Pav.
(Anonim,2007)
2. Sinonim
Piper ornatum N.E.Br
3. Deskripsi
Tanaman dengan batang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak
berbunga. Batangnya beruas dengan jarak buku 5-10 cm. Di setiap buku tumbuh
bakal akar. Daun bertangkai membentuk jantung dengan bagian atas meruncing,
bertepi rata, dan permukaannya mengkilap atau tidak berbulu. Panjang daunnya
bisa mencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak putih keabuabuan bagian bawah daun berwarna merah hati cerah. Daunnya berlendir, berasa
sangat pahit, dan beraroma wangi khas sirih.
Sirih merah bisa tumbuh dengan baik di tempat yang teduh dan tidak
terlalu banyak terkena sinar matahari. Jika terkena sinar matahari langsung pada
siang hari secara terus-menerus warna merah daunnya bisa menjadi pudar, buram
dan kurang menarik (Sudewo, 2005).
4
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
5
4. Kandungan Kimia
Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa bahwa sirih merah mengandung
flavanoid, alkaloid, senyawa polifenolat, tanin dan minyak atsiri (Sudewo, 2005).
5. Khasiat dan penggunaan
Tumbuhan sirih merah digunakan sebagai obat di masyarakat, antara lain
sebagai anti diabetes, jantung koroner, radang prostat, TBC, asam urat dan
antikanker (Sudewo, 2005).
Secara empiris ekstrak daun sirih merah dalam pemakaian secara tunggal
atau diformulasikan dengan tanaman obat lainnya mampu membasmi aneka
penyakit. Efek zat aktif yang terkandung dalam daun sirih merah dapat
merangsang saraf pusat dan daya pikir. Di samping itu, juga memiliki efek
pencegah ejakulasi dini, antikejang, antiseptik, analgetik, antiketombe, pelindung
organ hati, antidiare, antikoagulan, mempertahankan kekebalan tubuh, dan
penghilang bengkak. Daun sirih merah juga mampu mengatasi penyakit seperti
diabetes mellitus, peradangan akut pada organ tertentu, luka yang sulit sembuh,
kanker payudara dan kanker rahim, tifus, leukemia, TBC, lemah syahwat,
ambeien, batuk, maag kronis, jantung koroner, darah tinggi, dan asam urat
(Sudewo, 2005).
B. Teknik Penyarian
1. Penyarian
Penyarian merupakan kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat
larut dengan pelarut cair sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
6
Struktur kimia yang berbeda-beda akan mempengaruhi kelarutan serta stabilitas
senyawa aktif terhadap pemanasan, udara, cahaya, logam berat dan derajat
keasaman. Diketahuinya senyawa aktif yang dikandung akan mempermudah
pemilihan pelarut dengan cara ekstraksi yang tepat (Anonim, 2000).
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi
zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang
tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan
(Anonim, 2000)
2. Maserasi
Beberapa metode ekstraksi yang sering digunakan antara lain : metode
ekstraksi dengan menggunakan pelarut, destilasi uap dan metode ekstraksi
lainnya.
Maserasi adalah proses ekstraksi simplisia dengan menggunakan pelarut
dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar.
Secara teknologi, maserasi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian
konsentrasi pada kesetimbangan (Anonim, 2000).
Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara pengerjaan dan
peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. Maserasi dapat
dilakukan modifikasi untuk meningkatkan efektivitas penyarian, seperti pelarut,
biaya produksi dan waktu. Bentuk modifikasi yang dilakukan antara lain adalah
digesti. Digesti adalah cara maserasi menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada
suhu 40ºC -50ºC. Keuntungan dari metode digesti yaitu kekentalan pelarut akan
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
7
berkurang dan kemampuan cairan penyari dalam melarutkan zat aktif akan
meningkat (Anonim, 1986).
C. Kanker
Kanker adalah sekumpulan berbagai macam penyakit dengan 3 ciri
utama : (1) Pertumbuhan yang tidak terkontrol, (2) Bersifat mengancam jiwa (life
threatening), dan (3) Bersifat berbeda dari umumnya sel normal. Meskipun
penyebab kanker sangat beragam, definisi klinik kanker yang dapat diterima
adalah : sekumpulan penyakit yang dikarakterisasi oleh pertumbuhan sel yang
tidak normal yang menyerang jaringan di sekitarnya dan menyebar (metastasis)
ke bagian tubuh atau organ lain. Adanya berbagai istilah kadangkala
membingungkan antara kanker, tumor dan neoplasma. Penggunaan definisi
“neoplasma” kurang tepat karena neoplasma berarti pertumbuhan sel baru tanpa
memperhitungkan sifat asal pertumbuhan, sedangkan istilah “tumor” dapat
diterapkan baik pada pertumbuhan sel yang jinak (benigna) maupun ganas
(malignant) (King, 2000). Meski kanker biasanya membentuk suatu tumor,
beberapa macam kanker misalnya leukemia, tidak membentuk tumor. Perlu
diingat bahwa tidak semua tumor adalah kanker. Tumor jinak (non cancerous)
tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh (metastasis) dan dengan sangat sedikit
pengecualian tidak bersifat life threatening (Anonim, 2005).
Karsinogenesis, proses yang menghasilkan kanker, adalah suatu
rangkaian mekanisme bertahap yang dihasilkan dari akumulasi kesalahan pada
jalur pengaturan vital. Proses ini dimulai dalam suatu sel tunggal yang kemudian
membelah dan menghasilkan tambahan perubahan yang memberi kemampuan
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
8
pertahanan hidup lebih daripada sel-sel lain di sekitarnya. Sel yang telah berubah
ini menghasilkan jutaan sel yang pada akhirnya menimbulkan kanker (King,
2000).
Kanker terjadi ketika sel-sel pada suatu bagian tubuh berkembang secara
tidak terkontrol. Sel-sel tubuh normal tumbuh, membelah dan mati dengan suatu
pola yang teratur. Selama tahun-tahun awal kehidupan seseorang, sel normal
membelah lebih cepat hingga orang tersebut dewasa. Setelah itu, sel-sel pada
sebagian besar bagian tubuh membelah hanya untuk menggantikan sel-sel mati
dan untuk memperbaiki kerusakan. Karena sel kanker terus menerus tumbuh dan
membelah, sel kanker berbeda dari sel normal. Sel kanker hidup lebih lama dari
sel normal dan terus membentuk sel abnormal baru. Sel kanker dapat bergerak ke
arah bagian tubuh lain dari tempat semula pertumbuhannya dan menggantikan
jaringan normal. Proses ini yang disebut metastasis, terjadi ketika sel kanker
masuk ke dalam aliran darah atau pembuluh limfe (Anonim, 2005).
Sel kanker muncul karena adanya kerusakan pada DNA. DNA adalah
substansi yang terdapat dalam setiap sel dan mengatur seluruh aktivitas sel. Saat
DNA mengalami kerusakan, tubuh mampu memperbaikinya. Pada sel kanker,
kerusakan DNA tidak diperbaiki. Seseorang dapat mewariskan DNA yang rusak
ini, yang kemudian kemungkinan menimbulkan kanker yang diwariskan.
Diperkirakan seringkali kerusakan DNA pada seseorang terjadi karena adanya
paparan dari lingkungan, misalnya karena rokok (Anonim, 2005).
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
9
Proses terjadinya kanker atau karsinogenesis ini terbagi menjadi tiga
tahap, yaitu :
tahap inisiasi
Tahap ini terjadi pada DNA, dimana suatu zat yang bersifat genotoksik
yang biasa disebut sebagai inisiator, dan akan mengubah informasi
genetik di dalam sel. Hal ini akan menyebabkan sel tersebut berkembang
di luar kontrol dari sistem tubuh yang normal.
a. tahap promosi
Tahap ini meliputi ekspresi mutasi yang bisa menyebabkan perubahan
dari fungsi seluler, ekspresi gen, fungsi reseptor, dan pertumbuhan
neoplasma.
b. tahap progresif
Dalam prosesnya secara klinis, neoplasma akan berkembang menjadi
ganas. Perkembangan sel tumor berlangsung karena sistem imun tidak
mampu
mengontrol
perkembangan
sel
tumor
sehingga
terjadi
pembelahan sel tumor secara terus menerus. Selain itu terjadi pula aspek
lain dalam tahap ini yaitu vaskularisasi yang dikendalikan oleh suatu
faktor angiogenesis, yang kemudian akan diikuti dengan invasi sel tumor
ke jaringan limfa maupun ke pembuluh darah. Setelah proses invasi akan
diikuti dengan proses metastasis yang akan berkembang setelah sel
kanker mengalami diseminasi (pertumbuhan kedua) pada jaringan limfa
dan pembuluh darah, dan bila sel kanker memasuki pembuluh darah
dalam bentuk emboli yang kecil maka akan mengalami penghancuran
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
10
setelah berinteraksi dengan komponen darah. Apabila terdapat emboli
yang tertinggal pada suatu jaringan atau organ maka hal ini akan memicu
pembentukan trombus sehingga sel kanker dapat membelah dan terjadi
perkembangan mikrometastatik. Mikrometastatik ini akan berkembang
dan terus berkembang pada jaringan baru yang memicu proliferasi
pembuluh darah yang menyebabkan pertumbuhan yang sangat cepat
(van Cauteren et al cit Pusparanti, 2003).
D. Kultur Sel
Kultur sel HeLa merupakan continous cell line yang tumbuh sebagai sel
semi melekat pada epitel. Kultur sel HeLa diturunkan dari sel epitel kanker rahim
(cerviks) manusia. Sel ini diisolasi pada tahun 1951 dari seorang wanita penderita
kanker rahim bernama Henrietta Lacks, berusia 31 tahun, berasal dari Baltimore,
US. Kultur sel HeLa merupakan sel kanker yang timbul akibat infeksi virus HPV
(Human Papilloma Virus) 18. Kultur sel HeLa cukup aman dan merupakan sel
manusia yang umum digunakan untuk kepentingan kultur sel (Anonim, 2000).
E. Uji Sitotoksisitas
1.Penghitungan Sel Tidak Langsung dengan Metode MTT
Uji sitotoksik dilakukan dengan metode mikrotitrasi yang merupakan
metode uji yang efisien, dalam satu plate terdapat 96 sumuran sehingga lebih
banyak data yang didapatkan. Tiap sumuran memiliki luas 28–32 mm2 dengan
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
11
kapasitas medium sebanyak 0,1 atau 0,2 ml. Dengan metode uji ini semua
populasi sel terpapar sampel uji (Freshney, 2000).
Uji sitotoksik metode MTT merupakan uji yang sederhana, cepat dan
aman, dengan deteksi secara kolorimetri. Prinsip uji sitotoksik dengan metode
MTT adalah kemampuan sel hidup mereduksi garam MTT ( 3-(4,5-dimetil-tiazol2-il)-2,5-dipheniltetrazolium bromid ) menjadi kristal formazan. Kemampuan
reduksi ini ditunjukkan oleh enzim suksinat dehidrogenase mitokondria pada sel
yang viable/sel hidup yang masih melangsungkan proses respirasi. (Chapdelaine,
2006). Senyawa MTT yang larut dalam air dan berwarna kuning setelah direduksi
oleh suksinat dehidrogenase akan menjadi formazan yang berwarna biru. (Doyle
and Griffiths, 2000).
Agen sitotoksik yang diuji, diinkubasikan bersama kultur sel selama
waktu tertentu dalam inkubator 5% karbondioksida (Dash, 2001) setelah masa
inkubasi, MTT ditambahkan untuk bereaksi dengan sel hidup, MTT dikonversikan
menjadi kristal formazan oleh suksinat dehidrogenase (Chapdelaine, 2006).
Kristal formazan yang terbentuk tidak larut dalam air (Mossman cit Chapdelaine,
2006). Untuk melarutkan kristal ini digunakan sodium dodesil sulfat (Toda cit
Chapdelaine, 2006). Dengan menginkubasikan sel dengan MTT dalam lingkungan
yang sesuai, jumlah sel hidup dapat terkuantifikas sesuai dengan formazan yang
terbentuk.
Sensitivitas metode ini tergantung pada tipe sel, status metabolik serta
teknik melarutkan kristal formazan (Chapdelaine, 2006). Kelemahan metode ini
tidak dapat diaplikasikan untuk sampel yang berwarna, karena warna sampel juga
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
12
akan menyerap sinar visibel sehingga absorbansi yang diperoleh menjadi lebih
besar dari yang seharusnya dan hasil pengamatan uji sitotoksisitas menjadi tidak
valid (Elly, 2002).
2. Metode Direct Counting
Metode yang paling umum dilakukan untuk penghitungan sel yang akurat
dan efisien adalah dengan menggunakan haemocytometer. Dalam metode ini
digunakan suatu bilik hitung dengan kedalaman 0,1 mm dan persegi untuk
mempermudah penghitungan. Menggunakan zat warna seperti Trypan Blue,
penghitungan sel yang hidup (viable) dan sel yang tidak hidup (non viable) dapat
dilakukan. Seratus sel dengan kepadatan 1,5 x 104 sel / 100 μl didistribusikan ke
dalam sumuran – sumuran 96 well plate dan diinkubasi selama 24 jam pada
inkubator suhu 37ºC, CO2 5% . Kemudian ditambah 100 μl seri konsentrasi
senyawa uji ke dalam tiap sumuran berisi sel tersebut, lalu diinkubasi lagi selama
24 jam. Setelah inkubasi, jumlah sel yang hidup dihitung dengan mikroskop
dengan bantuan haemocytometer. Lima puluh μl Trypan blue dimasukkan ke tiap
sumuran
kemudian
dihomogenkan
dan
diambil
10
μl
dipipetkan
ke
haemocytometer lalu dihitung dengan mikroskop jumlah sel yang hidup. Sel yang
mati akan berwarna biru sedangkan yang hidup akan berwarna bening. Sampling
yang akurat, pengenceran dan pengisian bilik secara tepat sangat penting.
Pengisian yang berlebihan, adanya gelembung udara dan bilik hitung yang kurang
bersih menyebabkan kesalahan penghitungan. Kesalahan statistik dapat dikurangi
dengan menghitung cukup sel dengan replikasi yang tetap.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
13
Penghitungan dengan haemocytometer adalah metode yang paling
sederhana dan versatile (viable dan non viable) dengan keuntungan yaitu
memberikan pengukuran langsung (aktual sel) (Doyle and Griffiths, 2000).
F. Senyawa Antikanker
Menurut National Cancer Institute, senyawa baru yang akan
dikembangkan sebagai antikanker harus mempunyai nilai LC50 kurang dari 20
µg/ml (Suffness cit, Puspitasari, Sukardiman, Widyawaruyanti, 2003)
G. Flavonoid
Flavonoid merupakan suatu senyawa polifenol yang strukturnya
merupakan turunan dari inti aromatik flavon atau 2-fenilbenzopiran. Golongan
flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C6-C3-C6. Artinya
kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C6 (cincin benzena tersubstitusi)
disambungkan oleh rantai alifatik tiga karbon (Robinson, 1995).
Aktivitas antioksidan dimiliki oleh sebagian besar flavonoid disebabkan
oleh adanya gugus hidroksi fenolik dalam struktur molekulnya. Ketika senyawasenyawa ini bereaksi dengan radikal bebas, mereka membentuk radikal baru yang
distabilisasi oleh efek resonansi inti aromatik. Dengan demikian, fase propagasi
yang meliputi reaksi radikal berantai dapat dihambat (Cuvelier, 1991).
Aktivitas flavonoid yang bermanfaat untuk kesehatan antara lain efek
antioksidan, antikarsinogenik, antiproliferatif, antiangiogenik, antiinflamasi dan
antiestrogenik dengan tidak ada atau sedikit efek samping atau toksik.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
14
Berdasarkan sifat di atas, banyak suplemen makanan atau produk herbal yang
mengandung flavonoid dapat diterima secara komersial pada saat ini (Zhang dan
Morris, 2003).
Ekstraksi flavonoid dari dalam simplisia tumbuhan dapat dilakukan
dengan menggunakan pelarut polar, semi polar, maupun non polar sesuai dengan
kelarutan flavonoid yang diekstraksi. Kelarutan flavonoid berbeda-beda sesuai
dengan golongan dan substitusinya (Robinson, 1995). Pelarut yang kurang polar
digunakan untuk mengekstraksi aglikon flavonoid, sedangkan pelarut yang lebih
polar digunakan untuk glikosida flavonoid atau antosianin. Flavonoid merupakan
senyawa polar karena mempunyai sejumlah gugus hidroksi yang tidak
tersubstitusi, atau suatu gula. Oleh karena itu, umumnya flavonoid cukup larut
dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton, dimetilsulfoksida,
dimetilformamid dan air (Markham, 1988).
H. Alkaloid
Istilah alkaloid pada umumnya mencakup senyawa bersifat basa yang
mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai
bagian dari sistem siklik (Harborne, 1987). Alkaloid sebagai golongan dibedakan
dari sebagian besar komponen tumbuhan lain berdasarkan sifat basanya (kation).
Senyawa ini biasanya terdapat dalam tumbuhan sebagai garam berbagai asam
organik (Robinson, 1995).
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
15
I. Landasan teori
Dalam pengobatan di masyarakat, daun sirih merah banyak digunakan untuk
menyembuhkan beberapa jenis kanker, antara lain kanker payudara, kanker rahim
dan leukemia. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa daun sirih merah
mengandung flavanoid, alkaloid, senyawa polifenolat, tanin dan minyak atsiri.
Flavanoid merupakan suatu senyawa polifenol yang strukturnya
merupakan turunan dari inti aromatik flavon atau 2-fenilbenzopiran dan memiliki
aktivitas sebagai antioksidan, antikarsinogenik, antiproliferatif, antiangiogenik,
antiinflamasi dan antiestrogenik dengan tidak ada atau sedikit efek samping atau
toksik. Flavonoid umumnya cukup larut dalam pelarut polar seperti etanol,
metanol, butanol, aseton, dimetilsulfoksida, dimetilformamid dan air
Hal
tersebut
yang
mendasari
dilakukannya
penelitian
dengan
mengekstraksi daun sirih merah dengan menggunakan etanol 70% terhadap kultur
sel HeLa ini, untuk melihat seberapa besar sitotoksisitas yang dihasilkan pada
masing-masing konsentrasi dan mengetahui apakah ekstrak etanolik daun sirih
merah berpotensi untuk dikembangkan sebagai senyawa antikanker.
J. Hipotesis
Ekstrak etanolik daun sirih merah memiliki efek sitotoksik terhadap
kultur sel HeLa.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Berdasarkan atas proses bagaimana cara pengendalian variabel
pengacau, randomisasi, sampel dan cara variabel penelitian diamati maka
penelitian sitotoksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap kultur sel
HeLa ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak
lengkap pola satu arah.
B. Variabel penelitian dan Definisi operasional
1.Variabel bebas
Kadar ekstrak etanolik daun sirih merah yang ditambahkan pada biakan sel
HeLa yaitu kadar 1000 µg/ml; 1250 µg/ml; 1500 µg/ml; 1750 µg/ml; 2000 µg/ml
2.Variabel tergantung
Aktivitas sitotoksik yang ditunjukkan dengan persen kematian sel HeLa
oleh ekstrak etanolik daun sirih merah.
3. Variabel pengacau terkendali
a. Medium tumbuh sel dikendalikan dengan menggunakan medium
RPMI 1640-serum
b. Tempat tumbuh dan waktu pemanenan daun sirih merah
dikendalikan dengan memanen daun pada tempat dan waktu yang
sama.
16
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
17
3. Definisi operasional variabel
a. Sitotoksisitas ialah sifat toksik atau beracun dari ekstrak etanolik daun
sirih merah terhadap sel HeLa.
b. Ekstrak etanolik daun sirih merah adalah ekstrak yang diperoleh dengan
cara mengekstraksi daun sirih merah secara maserasi menggunakan larutan
penyari etanol 70 %.
c. Sel HeLa
Sel HeLa merupakan continous cell line yang tumbuh sebagai sel semi
melekat pada epitel dan diturunkan dari sel epitel kanker leher rahim
(cerviks) manusia.
d. LC50 ialah konsentrasi ekstrak etanolik daun sirih yang mampu membunuh
atau menyebabkan kematian sejumlah 50% sel HeLa dan dinyatakan
dalam µg/ml.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: alat-alat gelas,
stamper, mortir, timbangan analitik (Metler Toledo), alumunium foil, magnetic
stirrer, oven, blender, ayakan, autoklaf, tissue culture flas (Nunc), tabung conical
(Nunc), sentrifuge (DS instrument,inc), inkubator (Memmer), mikropipet, lemari
pendingin (Sharp), cell counter (Nunc), 96-well plate (Nunc), ELISA reader (SLT
340 ATC), laminar air flow (Labconco), mikroskop (Olympus IMT-2),
haemocytometer (Nebauer), kain monel, tisu, sarung tangan dan masker.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
18
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah :
a. Daun sirih merah segar
b. Kultur sel HeLa yang diambil dari stok di Laboratorium Hayati
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
c. Pereaksi-peraksi yang digunakan untuk preparasi ekstrak daun sirih
merah
1)
Larutan etanol 70 %
d. Pereaksi-pereaksi untuk uji sitotoksisitas
1)
Media pencuci: RPMI 1640 (Sigma), natrium bikarbonat, Hepes
Media penumbuh: RPMI 1640, FBS (Foetal Bovine Serum) 10%,
Penisilin-Streptomisin 1% (Gibco), dan Fungison 0,5% (Gibco).
2) Reagen Stopper : SDS (sodium dodeksil sulfat) dalam HCl 0,01 N
(Merck)
3) MTT
(3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyl
bromide) (Sigma)
4)
tripsin 0,5%
5)
pewarna trypan blue ( Sigma )
6)
aquabides
7)
DMSO ( Dimetil Sulfoksidase )
tetrazolium
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
19
D. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi tanaman
Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian yaitu daun sirih
merah segar, telah dideterminasi terlebih dahulu di laboratorium Biologi Farmasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan merujuk acuan baku.
2. Pengumpulan dan penyiapan bahan
Bahan yang digunakan berupa daun sirih merah, diambil dari tanaman
sirih merah di Desa Mantenan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah. Daun tersebut dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan
kotoran-kotoran yang melekat, kemudian ditiriskan sampai sisa-sisa air
menghilang. Daun kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 60˚-65˚C.
Setelah kering, lalu diserbuk dengan blender sampai halus dan diayak dengan
ayakan 0,75 mm.
3. Ekstraksi
Serbuk simplisia diekstrak secara maserasi memakai etanol 70%. Untuk
tiap 100 gram serbuk digunakan 700 ml etanol 70%. Maserasi yang digunakan
adalah secara remaserasi, yakni dengan menambahkan 100 gram serbuk simplisia
dengan 500 ml etanol 70% dalam erlenmeyer, kemudian ditutup dan dibiarkan
selama 24 jam terlindung dari cahaya matahari untuk mencegah reaksi yang
dikatalisis oleh cahaya atau perubahan warna. Setelah 24 jam sari diserkai,
disaring, ampas diperas. Ampas yang diperoleh kemudian ditambah cairan penyari
sebanyak 200 ml, diaduk dan diserkai. Bejana ditutup, dibiarkan di tempat sejuk,
terlindung dari cahaya, selama 2 hari kemudian endapan dipisahkan. Rendaman
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
20
harus dikocok berulang-ulang (kira-kira 3 x sehari). Setelah 2 hari maserat
disaring dengan kertas saring, kemudian ditampung. Maserat yang terkumpul
kemudian dipekatkan di atas waterbath dengan suhu 60-65oC, dibantu dengan
kipas angin sampai kental.
4. Sterilisasi alat dan bahan
Untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh organisme, maka alat-alat
yang digunakan dalam penelitian ini harus disterilkan terlebih dahulu. Alat-alat
tersebut dicuci bersih dan dikeringkan, setelah itu dibungkus dengan alumunium
foil dan disterilkan dalam autoklaf selama 20 menit pada suhu 1210C dan tekanan
2,05 abs bar (Hagman, 2005).
5. Uji sitotoksisitas ekstrak daun sirih pada sel HeLa
a. Uji Sitotoksisitas dengan Metode MTT
Untuk uji sitotoksisitas, sebanyak 100 μl ekstrak etanolik daun sirih
merah dengan kadar 1000 µg/ml, 1250 µg/ml, 1500 µg/ml, 1750 µg/ml, dan 2000
µg/ml dimasukkan ke dalam 100 μl suspensi sel HeLa dengan kepadatan
2x104/100 μl dimasukkan dalam sumuran-sumuran 96-well plate yang berbeda.
Sebagai kontrol, 100 µl suspensi sel ditambahkan ke dalam sumuran yang berisi
medium RPMI 1640 dan dapar natrium fosfat 5 mM pH 7,2. Selanjutnya 96-well
plate diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 37oC, dalam inkubator dengan
aliran 5% CO2.
Pada akhir inkubasi, ke dalam masing-masing sumuran ditambahkan 10
μl MTT 5 μg/ml dalam media RPMI 1640, lalu diinkubasikan semalam pada suhu
37oC, dalam inkubator dengan aliran CO2 5%. Sel hidup akan bereaksi dengan
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
21
MTT dan membentuk warna ungu. Reaksi dihentikan dengan menambahkan 100
μl reagen stopper pada setiap sumuran dan inkubasi semalam pada suhu kamar.
Serapan setiap sumuran dibaca deangan ELISA reader pada panjang gelombang
550 nm. Besarnya serapan berbanding lurus dengan jumlah sel yang hidup.
b. Uji Sitotosisitas dengan Metode Direct Counting
Sel dengan kepadatan 2 x 104 sel / 100 μl media diinkubasikan dalam
sumuran bersama dengan ekstrak uji sesuai dengan seri kadar yang dibuat yaitu
1000 μg / ml, 1250 μg / ml, 1500 μg / ml, 1750 μg / ml, 2000 μg / ml serta media
RPMI 1640 dan sel sebagai kontrol. Inkubasi dilakukan selama 24 jam pada suhu
37oC dan dialiri 5% CO2. Pada akhir masa inkubasi, tiap sumuran sel
diresuspensi, dimasukkan dalam haemocytometer kemudian dihitung jumlah sel
nya dengan metode pewarnaan biru tripan dan dibaca di bawah mikroskop.
6. Analisis Hasil
a. Metode Direct Counting
Apabila tidak didapatkan hasil dengan metode MTT (data fluktuatif),
maka dilakukan perhitungan langsung dengan menggunakan haemocytometer.
Jumlah sel hidup yang telah dihitung pada masing-masing kadar ekstrak etanolik
daun sirih merah digunakan untuk menentukan presentase kematian dengan rumus
% Kematian sel = ( (A-B) / A ) x 100 %
Keterangan : A = Jumlah sel hidup pada sumuran kontrol media
B =Jumlah sel yang hidup pada sumuran yang telah diberi perlakuan
ekstrak etanolik daun sirih merah.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
22
Dari data % tersebut, dibuat persamaan regresi linear antara log konsentrasi
ekstrak etanolik daun sirih merah vs harga probit. Dari persamaan regresi tersebut
maka harga LC50 ekstrak etanolik daun sirih merah dapat dihitung.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan dan Penyiapan Bahan
Daun sirih merah yang digunakan pada penelitian ini diambil dari
tanaman yang tumbuh di daerah Desa Mantenan, Kecamatan Mertoyudan,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada bulan September 2007. Pengambilan
bahan dari satu tanaman dan dalam sekali waktu pemanenan saja untuk
menghindari adanya perbedaan kualitas kandungan kimia dalam daun. Dipilih
daun yang tidak terlalu muda atau terlalu tua, sehingga diharapkan mempunyai
kandungan senyawa aktif yang optimal. Daun yang dikumpulkan dibersihkan dari
debu, serangga, serta benda asing yang terbawa saat pengumpulan daun sirih
merah.
Daun yang sudah bersih kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven.
Tujuan pengeringan di oven adalah untuk mengurangi kadar air dan menghentikan
reaksi enzimatik sehingga dapat mencegah kerusakan sampel.
Daun sirih merah yang telah kering kemudian diserbuk dengan
menggunakan alat blender. Hal ini bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel.
Apabila dalam bentuk serbuk, maka luas permukaan partikel daun menjadi lebih
besar sehingga dapat mempengaruhi proses ekstraksi. Ukuran serbuk yang
optimal akan memberikan hasil ekstraksi yang baik.
23
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
24
B. Ekstraksi
Serbuk daun sirih merah seberat 100 gram dimaserasi dengan etanol
70%. Pertimbangan dari penggunaan pelarut etanol karena etanol merupakan
pelarut universal sehingga hampir semua kandungan kimia dapat terambil.
Penyarian simplisia daun sirih merah menggunakan metode maserasi
karena metode ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode
ekstraksi yang lain. Selain itu metode maserasi tidak menggunakan pemanasan
sehingga rusaknya senyawa-senyawa yang tidak tahan panas tinggi dapat
dihindari. Metode ini sangat sederhana, mudah dilakukan dan cepat dalam
pelaksanaannya. Maserasi dilakukan dalam bejana tertutup agar etanol tidak
menguap karena etanol mudah menguap pada suhu kamar. Di samping itu juga
untuk mencegah masuknya kontaminan dari luar dan menjaga supaya kedap udara
karena ada senyawa-senyawa tertentu yang mudah teroksidasi oleh oksigen dari
udara.
Bejana maserasi diletakkan di tempat gelap atau dibungkus dengan
plastik hitam agar tidak terkena cahaya dan sinar matahari. Hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya reaksi senyawa-senyawa tertentu oleh adanya cahaya
dan dan rusaknya senyawa-senyawa aktif oleh ultraviolet matahari.
Pada proses maserasi, serbuk daun sirih merah direndam selama 24 jam
sambil sesekali diaduk. Perendaman dimaksudkan agar susunan sel sampel akan
dapat larut dalam pelarut. Sedangkan pengadukan bertujuan agar pelarut dapat
mengalir secara berulang-ulang ke dalam serbuk halus sehingga memungkinkan
adanya interaksi antara pelarut dengan serbuk. Pada umumnya larutnya zat aktif
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
25
akan terjadi apabila pelarut menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel
yang berisi zat aktif yang dapat larut dalam pelarut. Zat aktif dapat keluar dari
rongga sel karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam
dan di luar sel.
C. Sterilisasi Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian disterilkan terlebih dahulu
untuk menghilangkan adanya pengotor dan mencegah terjadinya kontaminasi
oleh mikroorganisme yang akan mengganggu
proses penelitian Alat-alat
tersebut dicuci bersih, dikeringkan dan dibungkus dengan alumunium foil
kemudian disterilisasi dilakukan selama kurang lebih 20 menit dengan suhu
1210C, tekanan 2,05 abs bar, menggunakan alat autoklaf. Prinsip sterilisasi yang
digunakan ialah sterilisasi dengan uap bertekanan yaitu dengan menaikkan
tekanan hingga suhu tinggi sehingga terbentuk uap air panas. Uap air panas
tersebut akan membunuh mikroorganisme dengan menyebabkan terjadinya proses
koagulasi dan denaturasi protein pada mikroorganisme.
Medium dan pereaksi yang akan digunakan juga disterilkan dengan
menggunakan membran filter dengan pori-pori berukuran 0,22 μm. Pengotor dan
kontaminan yang kemungkinan ada akan tersaring dan tertahan pada membran
filter ini, sehingga medium dan pereaksi benar-benar bebas dari kontaminasi.
D. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah Terhadap Sel HeLa
Uji sitotoksisitas yang dilakukan pada awalnya adalah dengan
menggunakan metode MTT. Prinsip uji sitotoksik dengan metode MTT adalah
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
26
kemampuan sel hidup mereduksi garam MTT (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5diphenyl tetrazolium bromide) menjadi kristal formazan. Kemampuan reduksi ini
ditunjukkan oleh enzim suksinat dehidrogenase mitokondria pada sel yang
viable/sel hidup yang masih melangsungkan proses respirasi.
Reaksi reduksi MTT oleh enzim suksinat dehidrogenase ditunjukkan
dengan gambar berikut
Gambar 1. Reaksi reduksi MTT oleh enzim suksinat dehidrogenase
Senyawa MTT yang larut dalam air dan berwarna kuning setelah direduksi oleh
suksinat dehidrogenase akan menjadi formazan yang berwarna biru.
Intensitas warna yang terbentuk kemudian ditetapkan absorbansinya
dengan pembacaan ELISA reader. Absorbansi yang terbaca ini berkorelasi
langsung dengan jumlah sel yang hidup. Semakin besar absorbansi berarti
semakin banyak sel hidup yang aktif melakukan metabolisme dan sebaliknya,
semakin kecil absorbansi yang terbaca menunjukkan semakin sedikit sel yang
hidup. Metode ini dipilih dengan pertimbangan bahwa metode ini cukup baik,
mudah, cepat, akurat, tidak menggunakan bahan radioaktif, dan sensitif karena
mampu menghitung jumlah sel yang sedikit.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
27
Namun pada penelitian, ternyata ELISA reader tidak mampu membaca
dengan tepat intensitas warna ungu formazan yang terbentuk akibat reaksi MTT
dengan sel. Hal ini kemungkinan disebabkan karena ekstrak etanolik daun sirih
merah yang digunakan sebagai senyawa uji memiliki warna coklat. Warna coklat
ini dapat berpengaruh pada nilai absorbansi yang dihasilkan karena dimungkinkan
terjadi penambahan intensitas warna sehingga absorbansi yang terbaca dapat
menjadi lebih besar daripada nilai yang sebenarnya.
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran absorbansi dari perlakuan dan
kontrol pada masing-masing konsentrasi ekstrak etanolik daun sirih merah.
Perlakuan adalah sel HeLa dengan perlakuan ekstrak etanolik daun sirih merah.
dan kontrol adalah sel HeLa tanpa ada perlakuan.
Hasil yang diperoleh antara pembacaan absorbansi dengan ELISA reader
ternyata tidak signifikan dengan hasil gambar sel. ELISA reader memberikan
absorbansi yang rendah namun pada foto terlihat bahwa sel HeLa pada semua seri
konsentrasi justru masih hidup. Padahal seharusnya apabila sel banyak yang hidup
maka absorbansi yang diberikannya adalah tinggi.
Metode uji sitotoksisitas lain dapat dilakukan untuk mengatasi ekstrak
etanolik daun sirih merah yang berwarna coklat ini seperti metode Tripan Blue
yang tidak dipengaruhi oleh warna dari ekstrak Pada metode ini, penghitungan
dilakukan secara manual terhadap sel hidup setelah sebelumnya sel diwarnai
dengan reagen Tripan Blue. Sel yang mati akan menyerap reagen sehingga
warnanya lebih gelap daripada sel hidup dan ekstrak yang berwarna tidak akan
terlalu berpengaruh pada penghitungan sel.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
28
Nilai absorbansi hasil uji sitotoksisitas dengan metode MTT pada
inkubasi selama 24 jam dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel I. Tabel Nilai Absorbansi Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah pada Berbagai
Konsentrasi dengan Metode MTT
Konsentrasi
(µg/ml)
Kontrol
32000
16.000
8000
4000
2000
1000
500
250
125
I
Absorbansi
1,394
0,798
0,679
0,734
0,778
1,119
0,973
1,329
1,655
1,496
Replikasi
II
Absorbansi
1,293
0,875
0,679
0,731
0,727
1,037
0,921
1,367
1,674
1,530
III
Absorbansi
1,289
0,821
0,681
0,713
0,735
0,724
0,923
1,315
1,513
1,440
Dari hasil uji sitotoksisitas dengan metode MTT didapatkan data
absorbansi sampel yang lebih besar daripada absorbansi kontrol, dimana
seharusnya absorbansi sampel lebih kecil daripada absorbansi kontrol. Hal itu
disebabkan karena ekstrak etanolik daun sirih merah yang digunakan berwarna
sehingga juga memberikan absorbansi dan menyebabkan absorbansi sampel
meningkat. Oleh karena itu,maka selanjutnya uji sitotoksisitas dilakukan dengan
menggunakan metode penghitungan langsung (direct counting)
Metode yang digunakan untuk menguji sitotoksisitas ekstrak etanolik
daun sirih merah adalah metode penghitungan langsung (direct counting). Pada
prinsipnya, sel yang masih hidup setelah pemaparan dengan senyawa uji dihitung
secara langsung menggunakan mikroskop dengan bantuan haemocytometer.
Untuk membedakan sel yang hidup dan mati digunakan Tripan blue sebagai
pewarna. Sel yang mati akan berwarna biru tua karena menyerap Tripan blue
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
29
sedangkan sel yang hidup tetap bening dan bercahaya. Hal ini terjadi karena sel
yang mati kehilangan integritas membrannya sehingga Tripan blue dapat masuk
ke dalam sel dan berikatan dengan protein-protein sel. Sel yang hidup tampak
bulat,bening dan bercahaya karena membran sel masih utuh sehingga Tripan blue
tidak dapat berikatan dengan protein-protein sel. Sel yang masih hidup tampak
bercahaya karena sitoplasmanya masih utuh.
Kelemahan dari metode penghitungan langsung adalah subyektivitasnya
yang tinggi dan membutuhkan waktu penghitungan yang lama. Untuk mengurangi
subyektivitas, penghitungan diulang minimal 3 kali dan pengamatan bentuk sel
yang hidup dan mati harus konsisten. Pemaparan sel dengan Tripan blue yang
terlalu lama dapat menyebabkan sel yang hidup juga menyerap Tripan blue dan
lama – kelamaan sel dapat mati karena Tripan blue. Untuk mengatasi hal ini maka
penambahan Tripan blue ke dalam sumuran tidak dilakukan secara serempak
namun satu persatu tiap sumuran ditambah Tripan blue, dihomogenkan kemudian
langsung dibaca. Media yang digunakan banyak mengandung protein dimana
dimana protein-protein serum dalm media juga memiliki afinitas terhadap Tripan
blue. Hal ini juga dapat mempengaruhi pengamatan karena akan mempengaruhi
bidang pandang, yaitu saat pengamatan akan terlihat gelap dan kotor sehingga
menyulitkan pengamatan sel hidup. Penghitungan secara langsung membutuhkan
waktu yang cukup lama. Hal ini dapat berpengaruh pda stabilitas sel karena sel
berada di suhu penyimpanan dengan suhu dan aliran CO2 yang berbeda.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
30
E. Analisis Hasil
Data yang diperoleh dari uji sitotoksisitas dengan metode direct counting
ini berupa data jumlah sel yang hidup dari tiap perlakuan dengan pemberian
ekstrak etanolik daun sirih merah dengan berbagai konsentrasi. Dari data jumlah
sel yang hidup tersebut ditentukan persentase kematian sel.
Berikut ini adalah
Persentase Jumlah Sel HeLa yang mati pada berbagai
konsentrasi
Tabel II. Tabel Persentase Jumlah Sel Yang Mati Pada Berbagai Konsentrasi
Konsentrasi
Rata – rata
% kematian
Ekstrak etanolik daun sirih merah Replikasi
% Kematian
Sel HeLa
(μg/ml)
1
88,68
88,61
2000
2
88,68
3
1
1750
2
3
1
1500
2
3
1
1250
2
3
1
1000
2
3
87,27
77,36
77,36
77,36
75,94
63,20
63,20
63,20
63,20
54,71
54,71
53,30
53,30
46,22
44,81
44,81
46,22
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
31
Untuk mengetahui potensi ketoksikan ekstrak etanolik daun sirih merah
terhadap sel HeLa maka data hasil uji sitotoksisitas ini kemudian ditentukan harga
LC50-nya. Penghitungan harga LC50 dilakukan dengan menggunakan analisis
statistik probit. (Mursyidi, 1985) yaitu dengan membuat persamaan regresi linear
antara log konsentrasi dengan nilai probit. Dari hasil pengolahan data, didapatkan
harga LC50 adalah 1.143,1 μg/ml. Semakin kecil harga LC50 maka senyawa
semakin bersifat toksik, sebaliknya semakin besar harga LC50 maka semakin
bersifat tidak toksik (Meyer et al, 1982).
Tabel III. Nilai Log Konsentrasi dan konversi probit sel HeLa pada berbagai konsentrasi
Senyawa uji
Konsentrasi
Log Konsentrasi
Replikasi Harga Probit
Ekstrak sirih merah Ekstrak sirih merah
1
6,23
2000
3,3010
2
6,23
3
6,13
1
5,74
1750
3,2430
2
5,74
3
5,71
1
5,33
1500
3.1760
2
5,33
3
5,33
1
5,13
1250
3.0969
2
5,08
3
5,08
1
4,90
1000
3.0000
2
4,87
3
4,87
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
32
Berikut ini adalah grafik hubungan antara log konsentrasi ekstrak etanolik
daun sirih merah dengan harga probit pada semua replikasi.
Grafik Log Konsentrasi vs Harga Probit pada
Penetapan I
7
6
5
Harga Probit
4
y = 4.1048x - 7.5609
R2 = 0.9394
3
2
1
0
2.95
3
3.05
3.1
3.15
3.2
3.25
3.3
3.35
Log Konsentrasi
Gambar 2. Grafik Log Konsentrasi vs Nilai Probit pada Replikasi I
Grafik Log Konsentrasi vs Harga Probit
pada Penetapan II
7
6
5
Harga Probit
4
y = 4.1048x - 7.5609
R2 = 0.9394
3
2
1
0
2.95
3
3.05
3.1
3.15
3.2
3.25
3.3
3.35
Log Konsentrasi
Gambar 3. Grafik Log Konsentrasi vs Nilai Probit pada Replikasi II
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
33
Grafik Log Konsentrasi vs Harga Probit
pada Penetapan III
7
6
5
Harga Probit
4
y = 4.1048x - 7.5609
R2 = 0.9394
3
2
1
0
2.95
3
3.05
3.1
3.15
3.2
3.25
3.3
3.35
Log Konsentrasi
Gambar 4. Grafik Log Konsentrasi vs Nilai Probit pada Replikasi III
Meskipun harga LC50 nya besar, namun bila dilihat dari tabel persentase
persen kematian sel, maka ekstrak etanolik daun sirih merah ini masih mempunyai
kemampuan untuk membunuh sel HeLa. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam
ekstrak etanolik ini mempunyai kandungan senyawa kimia yang dapat membunuh
sel kanker, meskipun dalam jumlah kecil. Besarnya harga LC50 ini kemungkinan
disebabkan karena sel HeLa mempunyai dinding sel yang tebal. Tiap sel kanker
memiliki karakteristik yang berbeda seperti struktur sel dan permeabilitas
membran sel sehingga berpengaruh terhadap kemampuan atau efek sitotoksisitas
senyawa terhadap sel kanker.Semakin tinggi permeabilitas membran sel, maka
ekstrak etanolik daun sirih merah akan lebih mudah masuk ke dalam sel, sehingga
toksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah akan lebih mudah masuk ke dalam
sel,sehingga toksistas ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel berbedabeda.LC50 ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel HeLa adalah 1.143,1
μg/ml, sedangkan dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa LC50 pada sel T47D
sebesar 587,9 μg/ml (Neritika,2008), pada sel SiHa sebesar 200,7 μg/ml
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
34
Meskipun harga LC50 nya besar, namun bila dilihat dari tabel persentase
persen kematian sel, maka ekstrak etanolik daun sirih merah ini masih mempunyai
kemampuan untuk membunuh sel HeLa. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam
ekstrak etanolik ini mempunyai kandungan senyawa kimia yang dapat membunuh
sel kanker, meskipun dalam jumlah kecil. Besarnya harga LC50 ini kemungkinan
disebabkan karena sel HeLa mempunyai membran sel yang tebal. Tiap sel kanker
memiliki karakteristik yang berbeda seperti struktur sel dan permeabilitas
membran sel sehingga berpengaruh terhadap kemampuan atau efek sitotoksisitas
senyawa terhadap sel kanker, sehingga toksistas ekstrak etanolik daun sirih merah
terhadap sel juga berbeda-beda Semakin tinggi permeabilitas membran sel, maka
ekstrak etanolik daun sirih merah akan lebih mudah masuk ke dalam sel. LC50
ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel HeLa adalah 1.143,1 μg/ml,
sedangkan dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa LC50 pada sel T47D
sebesar 587,7 μg/ml (Neritika,2008), pada sel SiHa sebesar 200,7 μg/ml
(Nur’aniyah, 2008), pada sel Myeloma sebesar 434,1 μg/ml (Meri, 2008) dan pada
sel Raji sebesar 395,5 μg/ml ( Kusumaningtyas, 2008).
Nilai LC50 ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel HeLa
signifikan untuk taraf kepercayaan 95%, di mana r hitung lebih besar dari r tabel
(95%, 4)
(lampiran 5). Setelah dilakukan penetapan nilai LC50, kemudian dianalisis
dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi datanya.
Analisis variansi (Anova) satu arah digunakan untuk menguji apakah
terdapat perbedaan signifikan antara kontrol dan perlakuan. Dalam anova, data
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
35
yang diuji harus mempunyai distribusi normal, varian sama dan sampel yang tidak
berhubungan satu dengan yang lain (Santoso, 2001). Oleh karena itu, dilakukan
uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengolahan data dengan uji KolmogorovSmirnov diperoleh informasi bahwa data dari ketiga ekstrak etanolik daun sirih
merah yang diuji mempunyai distribusi normal (α > 0,05). Dari analisis anova satu
arah diperoleh bahwa ada perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan ekstrak
etanolik daun sirih merah dengan kelompok kontrol yang digunakan (α < 0,05).
Adanya perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan
menunjukkan bahwa ekstrak etanolik daun sirih merah memiliki efek sitotoksik.
Harga LC50 yang didapatkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Ekstrak etanolik daun sirih merah memiliki efek sitotoksik dengan harga
LC50 adalah sebesar 1.143,1 μg/ml.
B. Saran
1. Penelitian lebih lanjut dengan metode MTT menggunakan fraksinasi sehingga
diperoleh senyawa-senyawa yang lebih efektif dalam membunuh sel kanker..
2. Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan konsentrasi dan replikasi yang
lebih banyak.
3. Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sitotoksisitas ekstrak etanolik daun
sirih merah terhadap sel normal.
36
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
37
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, cetakan
pertama, hal.6,13 – 38, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Andrijono, 2003, Sinopsis Kanker Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia,1-3,14-19.
Anonim,1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Anonim, 1998, 5Piper crocatum Ruiz & Pav hort, http://www.ars-grin.gov/cgibin/http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/taxon.pl?409794npgs/htm,
diakses pada tanggal 26 April 2006
Anonim, 2006, http://www.eramuslim.com/berita/send/6321144714-meski-angkakematian-akibat-kanker-masih-tinggi-penderita-masih-punya-harapansembuh.htm,diakses pada bulan September 2007
Anonim, 2007, http:/www.ZipcodeZoo.com, diakses pada tanggal 9 Agustus 2007
Anonim, 2005, What is Cancer,American Cancer Society,Inc (cited in
March,2005)Available
fromhttp://www.cancer.org/docroot/CRI/content/CRI_2_4_1x_what_is_c
ancer.asp?sitearea=.,INTERNET
Barile, F.A., 1997, In Vitro Methods in Pharmaceutical Research, Academic
Press, New York.
Backer, C. A., dan Backuizen van den Brink, R. C.,1965, Flora of Java, Volume
I dan II, N. V. Noordhoff, Groningen.
Chapdelaine,J.M.,2006,MTT Reduction-A Tetrazolium-based Colorimetric Assay
For Cell Survival and Proliferation, Pharmacon Research International,
Inc., Maxline Microplate Reader
Dash, P., 2001, Protocol for MTT Assay, Medical Research Council, St.George’s
Hospital Medical School, University of London.
Doyle, A., and Griffiths, J.B., 2000, Cell and Tissue Culture for Medical
Research, John Willey and Sons Ltd, New York, 12 -16, 47-50,402 –
415.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
38
Elly,W., 2002, Efek Fraksi Protein yang Diisolasi dari Daun Mirabilis jalapa L
terhadap Proses Apoptosis pada sel HeLa, Skripsi, Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Freshney, R.I., 1986, Animal Cell Culture A Practical Approach, 1st Edition, 7173, IRL Press, Washington DC.
Freshney, R.I., 2000, Culture of Animal Cells,Amanual of Basic Technique, 4th
Edition, 71-73, A John Wiley & Sons,inc, New York.
Samuelsson, Gunnar., 1999, Drugs of Natural Origin,A Textbook of
Pharmacognosy,4th revised edition, Apotekarsocieten, Stockholm.
Hagman, D.E., 2005, Sterilization, th, Beringer, Paul., Remington The Science and
Practice of Pharmacy, 21th edition, 776 – 781, Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia.
Hanahan, D., and Weinberg, R.A., 2000, The Hallmark of CancerCell, 100 : 5770
Hanif, R., Qiao,L., Shiff,S.J., and Rigas,B.,1997,Curcumin,a Natural Plant
Phenolic Food Addictive, Inhibits Cell Proliferation and Induce Cell
Cycle Changes in Colon Adenocarcinoma Cell Lines by a Prostaglandin
Independent Pathway,J.Lab.Clin.Med., 577,579
Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia : Penentuan Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan, Ed.2, hal 47 – 109, diterjemahkan oleh Padmawinata, K.,
dan Sudiro, I., ITB, Bandung.
Jacoby, W.B., and Pastan, I.H., 1979, Methods in Enzymology Cell Culture,
Volume VIII, Academia Press Inc, New York.
King, R.J.B., 2000, Cancer Biology, 2nd edition, School of Biological Sciences,
University of Surrey, England.
Kusumaningtyas, E. D. Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Kultur Sel Raji, Skripsi, Universitas
Sanata Dharma,Yogyakarta.
Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, 1-103, diterjemahkan
oleh Padmawinata, K., Penerbit ITB, Bandung.
Meyer, B.N., Ferrigni, N.R., Putnam, J.E., Jacobsen, L.B., Nochols, D.E., Mc
Laughlin, J.L., 1982, Brine Shrimp: A Convenient General Bioassay
for Active Plant Concenient, Planta Medica, Volume 45, 32-34
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
39
Meri., 2008, Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah (Piper crocatum
Ruiz & Pav) Terhadap Kultur Sel Myeloma, Skripsi, Universitas Sanata
Dharma,Yogyakarta.
Mursyidi, Ahmad., 1985, Statistika Farmasi Dan Biologi,157,Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Nafrialdi, Sulistiya, G., 1995, Antikanker: Farmakologi dan Terapi, edisi IV,
686-702, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Neritika, Kartina., 2008, Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Kultur Sel T47D, Skripsi, Universitas
Sanata Dharma,Yogyakarta.
Nur’aniyah, 2008, Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Kultur Sel Siha, Skripsi, Universitas
Sanata Dharma,Yogyakarta.
Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi, hal 191-213,
terjemahan oleh Padmawinata, K., Penerbit ITB Bandung.
Sudewo, B., 2005, Basmi Penyakit Dengan Sirih Merah, Cet I, 33-36, 40, 45, P.T.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
Suffness, M., dan Pezzuto, J.M., 1991, Assay Related to Cancer Drug Discovery,
Methods in Plant Biochemistry: Assay for Bioactivity, Volume VI, 71133, Academic Press, London.
Sambrook, Fritsch, E.F., Maniatis, T., 1989, Molecular Cloning, A Laboratory
Manual, 2nd Edition, Coldspring Harbor Laboratory Press.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar Tanaman Sirih Merah
40
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Lampiran 2. Gambar Perlakuan Ekstrak Sirih Merah pada Sel dalam
sumuran 96 well plate
Lampiran 3. Foto Sel HeLa dengan Tanpa Perlakuan
41
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
42
Lampiran 4. Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik Sirih Merah
Konsentrasi 1000 µg/ml
Lampiran 5. Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik Sirih Merah
Konsentrasi 1500 µg/ml
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
43
Lampiran 6. Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik Sirih Merah
Konsentrasi 1750 µg/ml
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Lampiran 7. Perhitungan nilai korelasi LC50 ekstrak etanolik daun sirih
merah terhadap sel HeLa pada taraf kepercayaan 95%
Tabel IV. Nilai r (koefisien korelasi) pada level signifikansi 5% dan 1%
Degrees of Freedom
1%
5%
(DF)
1
.997
1.000
2
.950
.990
3
.878
.959
4
.811
.917
5
.754
.874
6
.707
.831
7
.666
.798
8
.632
.765
9
.602
.735
10
.576
.708
11
.553
.684
12
.532
.661
13
.514
.641
14
.497
.623
15
.482
.606
16
.468
.590
17
.456
.575
18
.444
.561
19
433
.549
20
.423
.537
21
.413
.526
22
.404
.515
23
.396
.505
Nilai korelasi ekstrakstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel HeLa :
ƒ Replikasi 1 :
r2 = 0,9394
r = 0,9578
[rtabel (95%, 4) = 0,811]
----- rhitung > rtabel, sehingga korelasinya linier ----ƒ Replikasi 2 :
r2 = 0,9394
r = 0,9609
[rtabel (95%, 4) = 0,811]
----- rhitung > rtabel, sehingga korelasinya linier ----ƒ Replikasi 3 :
r = 0,9691
r2 = 0,9394
[rtabel (95%, 4) = 0,811]
----- rhitung > rtabel, sehingga korelasinya linier ----
44
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
45
Lampiran 8. Uji distribusi data dengan Kolmogorov-Smirnov
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
dependent
18
16055.556
10252.530
.202
.202
-.134
.856
.456
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Lampiran 9. Hasil uji signifikansi dengan analisis statistik
Oneway
ANOVA
dependent
Between
Groups
Within Groups
Total
(Combined)
Linear Term Contrast
Deviation
Sum of
Squares
1.8E+009
1.8E+009
df
Mean Square
F
5 357222222.2 5144.000
1 1782552083 25668.750
3559028
4
889756.944
833333.3
1.8E+009
12
17
69444.444
12.813
Sig.
.000
.000
.000
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
46
Lampiran 10. Perhitungan LC50 dengan Analisis Probit
Data jumlah sel HeLa yang hidup dari tiap sumuran hasil perhitungan langsung
(direct counting) pada haemocytometer.
No
1
2
3
4
5
6
Konsentrasi Ekstrak Sirih
Merah (µg/ml)
Kontrol
2000
1750
1500
1250
1000
I
7
8
16
26
32
38
Replikasi
II
70
8
16
26
33
39
III
71
9
17
26
21
16
Data jumlah sel HeLa yang hidup dari tiap sumuran hasil perhitungan langsung
(direct counting)
Jumlah sel/ sumuran = X/4 x 10 x 200
Keterangan : X
= jumlah sel hasil perhitungan langsung pada haemocytometer
4
= jumlah bilik dalam haemocytometer
10
= jumlah volume yang masuk dalam bilik haemocytometer
200
= jumlah volume total (200 µl)
Kontrol I = 71/4 x 10 x 200 = 35.500
Kontrol I = 71/4 x 10 x 200 = 35.000
Kontrol I = 71/4 x 10 x 200 = 35.500
Rata-rata kontrol (35.500+35.000+35.500) / 3 = 35.33
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Kadar 2000 µg/ml :
ƒ
Replikasi I = 8/4 x 10 x 200 = 4000
ƒ
Replikasi II = 8/4 x 10 x 200 = 4000
ƒ
Replikasi III = 9/4 x 10 x 200 = 4500
Kadar 1750 µg/ml :
ƒ
Replikasi I = 16/4 x 10 x 200 = 8000
ƒ
Replikasi II = 16/4 x 10 x 200 = 8000
ƒ
Replikasi III = 17/4 x 10 x 200 = 8500
Kadar 1500 µg/ml :
ƒ
Replikasi I = 26/4 x 10 x 200 = 13.000
ƒ
Replikasi II = 26/4 x 10 x 200 = 13.000
ƒ
Replikasi III = 26/4 x 10 x 200 = 13.000
Kadar 1250 µg/ml :
ƒ
Replikasi I = 32/4 x 10 x 200 = 16.000
ƒ
Replikasi II = 33/4 x 10 x 200 = 16.500
ƒ
Replikasi III = 33/4 x 10 x 200 = 16500
Kadar 1000 µg/ml :
ƒ
Replikasi I = 38/4 x 10 x 200 = 19.000
ƒ
Replikasi II = 39/4 x 10 x 200 = 19.500
ƒ
Replikasi III =39/4 x 10 x 200 = 19.500
47
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
48
Perhitungan Persen Kematian Sel HeLa
% Kematian Sel = ( (A-B) / A ) x 100%
Keterangan : A : Jumlah sel hidup pada sumuran kontrol media
B : Jumlah sel yang hidup pada sumuran yang telah diberi perlakuan
ekstrak sirih merah.
ƒ
Kadar 2000 µg/ml
Replikasi I = ((35.333- 4000) / 35.333 x 100% = 88,68 %
Replikasi II = ((35.333- 4000) / 35.333 x 100% = 88,68 %
Replikasi II = ((35.333- 4500) / 35.333 x 100% = 87,27 %
ƒ
Kadar 1750 µg/ml
Replikasi I = ((35.333- 8000) / 35.333 x 100% = 77,36 %
Replikasi II = ((35.333- 8000) / 35.333 x 100% = 77,36 %
Replikasi III = ((35.333- 8500) / 35.333 x 100% = 75,94 %
ƒ
Kadar 1500 µg/ml
Replikasi I = ((35.333- 13.000) / 35.333 x 100% = 63,20 %
Replikasi II = ((35.333- 13.000) / 35.333 x 100% = 63,20 %
Replikasi III = ((35.333- 13.000) / 35.333 x 100% = 63,20 %
ƒ
Kadar 1250 µg/ml
Replikasi I = ((35.333- 16.000) / 35.333 x 100% = 54,717 %
Replikasi II = ((35.333- 16.500) / 35.333 x 100% = 53,30 %
Replikasi II = ((35.333- 16.500) / 35.333 x 100% = 53,30 %
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
ƒ
Kadar 1000 µg/ml
Replikasi I = ((35.333- 19.000) / 35.333 x 100% = 46,22 %
Replikasi II = ((35.333- 19.500) / 35.333 x 100% = 44,81 %
Replikasi II = ((35.333- 19.500) / 35.333 x 100% = 44,81 %
Replikasi I
No
1
2
3
4
5
Konsentrasi Ekstrak Sirih merah
( µg/ml)
1000
1250
1500
1750
2000
% Kematian Sel
HeLa
46,22 %
54,71 %
63,20 %
77,36 %
88,68 %
Harga Probit
4,90
5,13
5,33
5,74
6,23
Persamaan Regresi Log Kadar Ekstrak Sirih Merah vs Harga Probit Replikasi I
A = - 7,9597
B = 4,2440
r = 0,9578
y = Bx + A
= 4,2440 x – 7,9597
5 = 4,2440 x – 7,9597
x = (5 + 7,9597 ) / 4,2440 = 12,9597 / 4,2440 = 3,0536
49
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Replikasi II
No
1
2
3
4
5
Konsentrasi Ekstrak Sirih merah
( µg/ml)
1000
1250
1500
1750
2000
% Kematian Sel
HeLa
44,81 %
53,30 %
63,20 %
77,36 %
88,68 %
Harga Probit
4,87
5,08
5,33
5,74
6,23
Persamaan Regresi Log Kadar Ekstrak Sirih Merah vs Harga Probit pada
Replikasi II
A = - 8,4358
B = 4,3895
r = 0,9609
y = Bx + A
= 4,3895 x – 8,4358
5 = 4,3895 x – 8,4358
x = (5 + 8,4358 ) / 4,3895 = 13,4358 / 4,3895 = 3,0608
Replikasi III
No
1
2
3
4
5
Konsentrasi Ekstrak Sirih merah
( µg/ml)
1000
1250
1500
1750
2000
% Kematian Sel
HeLa
44,81 %
53,30 %
63,20 %
75,94 %
87,27 %
Harga Probit
4,87
5,08
5,33
5,71
6,13
50
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Persamaan Regresi Log Kadar Ekstrak Sirih Merah vs Harga Probit pada
Replikasi III
A = - 7,5586
B = 4,1040
r = 0,9691
y = Bx + A
= 4,1040 x – 7,5586
5 = 4,1040 x – 7,5586
x = (5 + 7,5586 ) / 4,1040 = 12,5586 / 4,1040 = 3,0600
Rata-rata x = (3,0536 + 3,0608 + 3,0600) / 3 = 3,0581
Antilog x = antilog 3,0581 = 1.143,1
LC50 = 1.143,1 μg/ml
51
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
52
Lampiran 11. Tabel Probit
Harga Probit Sesuai Dengan Presentasenya
Persentase
0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
99
3,72
4,16
4,48
4,75
5,00
5,25
5,52
5,34
6,28
0,0
7,33
1
2,67
3.77
4,19
4,50
4,77
5,03
5,28
5,55
5,88
6,34
0,1
7,37
2
2,95
3,82
4,23
4,53
4,80
5,05
5,31
5,58
5,92
6,41
0,2
7,41
3
3,12
3,87
4,26
4,56
4,82
5,08
5,33
5,61
5,95
6,48
0,3
7,51
4
3,25
3,92
4,29
4,59
4,85
5,10
5,36
5,64
5,99
6,55
0,4
7,51
Probit
5
3,36
3,96
4,33
4,61
4,87
5,13
5,39
5,67
6,04
6,64
0,5
7,58
6
3,45
4,01
4,36
4,64
4,90
5,15
5,41
5,71
6,08
6,75
0,6
7,65
7
3,52
4,05
4,39
4,67
4,92
5,18
5,44
5,74
6,13
6,88
0,7
7,75
8
3,59
4,08
4,42
4,39
4,95
5,20
5,47
5,77
6,18
7,05
0,8
7,88
(Mursyidi,1985)
9
3,66
4,12
4,45
4,72
4,97
5,23
5,50
5,81
6,23
7,33
0,9
8,09
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
53
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
54
Download