BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data

advertisement
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Penyajian Data Penelitian
Data informan :
1.
Nama
: ALD
Jabatan : Sie CSR PT. IKPP
2.
Nama
: SHY
Jabatan : Sie Public Affair PT. IKPP
4.2 Pengolahan Terhadap Data yang Terkumpul
Menurut Strauss dan Corbin, analisis data kualitatif terdiri atas tiga jenis
pengodean (coding) utama, yaitu pengodean terbuka (open coding), pengodean
berporos (axial coding), dan pengodean selektif (selective coding).
Pengodean terbuka adalah bagian analisis yang berhubugan khususnya
dengan penamaan dan pengategorian fenomena melalui pengujian data secara teliti.
Selama pengodean terbuka, data dipecah kedalam bagian-bagian yang terpisah, diuji
secara cermat, dibandingkan persamaan dan perbedaannya, serta diajukan diajukan
pertanyaan mengenai fenomena sebagaimana tercermin dalam data.
Pengodean berporos meletakkan data tersebut kembali ke belakang bersamasama dalam cara-caa baru dengan membuat hubungan antara sebuah kategori dan
subkategorinya.
57
58
Disini kita berbicara tentang hubungan beberapa kategori utama untuk
membentuk suatu rumusan teoritis yang lebih luas, juga mengembangkan apa yang
mungkin menjadi salah satu dari beberapa kategori utama.
Pengodean selektif. Setelah pengumpulan dan analisis data, selanjutnya
tugas anda mengintegrasikan kategori-kategori tersebut untuk membentuk sebuah
teori dasar.
4.3
Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1
Strategi
Berperilaku bisnis secara mulia, jujur, adil dan bertanggung jawab adalah
kewajiban untuk menjaga eksistensi perusahaan agar diterima dengan baik dalam
rantai
bisnisnya. Namun, saat ini hal itu belim cukup bagi sebuah perusahaan.
Perusahaan semakin menyadari bahwa CSR juga diperlukan sebagai bentuk
kepedulian terhadap kepentingan stakeholder. CSR menjadi sebuah tuntutan agar
perusahaan bisa bertahan dan berkembang. Dalam penelitian
ini, peneliti akan
membahasentang strategi CSR PT.IKPP dalam bidang community development.
4.3.1.1 Harapan Masyarakat
Menurut P. Seitel (1984 : 385), masyarakat memiliki suatu harapan dari
hadirnya perusahaan, yaitu :
59
1. Appearance
Masyarakat berharap bahwa perusahaan akan memberikan kontribusi positif
terhadap kehidupan didaerah tersebut.
Ini menyatakan bahwa saat ketika perusahaan hadir ditengah masyarakat,
akan muncul suatu
harapan akan dampak positif yang dibawa perusahaan.
Masyarakat berharap bahwa perusahaan memberikan suatu nafas baru yang
menghidupkan lingkugan sekitarnya. Tinggal bagaimana suatu perusahaan termasuk
PT.IKPP mencoba merealisasikan harapan masyarakat yang sudah ada.
“dimana dengan keberadaan perusahaan dapat membantu masyarakat
disekitarnya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan baik secara komunitas
maupun individual”. (ALD)
PT.IKPP menyadari hal tersebut dan juga memiliki harapan yang sama
dengan masyarakat. Sehingga muncullah suatu perencanaan atau kegiatan CSR yang
bertujuan menjalankan tanggung jawab sosial dilandasi akan harapan saling
menyejahtertakan. PT.IKPP membantu menyejahterakan masyarakat baik komunitas
maupun individual, dan masyarakat mmemberikan dukungan terhadap eksistensi
perusahaan.
2.
Participation
Sebagai bagian dari masyarakat, suatu perusahaan diharapkan dapat
berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam urusan masyarakat, seperti
fasilitas umum, taman dan kegiatan rekreasi, pendidikan, kesejahteraan, dan
dukungan lembaga keagamaan.
60
Salah satu wujud dari kesadaran akan harapan masyarakat dimana
perusahaan akan memberikan suatu kontribusi positif ialah dengan menunjukan suatu
partisipasi perusahaan sebagai bagian dari masyarakat. Perusahaan diharapkan untuk
peduli dan berpartisipasi terhadap keadaan sekitarnya dimulai dari hal-hal kecil,
serperti jalanan, taman, dan fasilitas umum.
“Masyarakat juga suka mengajukan proposal untuk perbaikan lingkungan,
sanitasi, jalan, rumah ibadah, dalam bidang posyandu. sampai sekarang. Dan
semampu kita, kita akan bantu.” (SHY)
Harapan masyarakat akan partisipasi PT.IKPP terhadap lingkungan
sekitarnya terbukti jelas dengan banyaknya proposal yang diajukan sampai sekarang.
Dengan pengajuan proposal, masyarakat sudah menganggap bahwa perusahaan
merupakan bagian dari warga. Sehingga harus turut menunjukkan partisipasi dalam
membangun lingkungan sekitar.
3.
Stability
Masyarakat mengharapkan perusahaan yang stabil dan dapat tumbuh
bersama lingkungannya.
Sebagai bagian dari warga, perusahaan diharapkan dapat membawa
masyarakat untuk tumbuh bersama. Dengan bertumbuhnya perusahaan, akan
menumbuhkan pula lingkungan sekitarnya. Sehingga tercipta hubungan saling
menopang tumbuh bersama.
“Yaah.. Dengan terus menjalankan program-program kegiatan bersama
dengan masyarakat baik anual ataupun continu..” (ALD)
61
Dengan program yang dijalankan terus menerus, masyarakat akan merasakan
pertumbuhan yang dialami. Masyarakat akan merasakan bahwa PT.IKPP berupaya
memajukan masyarakat bukan hanya perusahaan itu sendiri. Sehingga akan muncul
dukungan kuat dari masyarakat didasari rasa saling menopang satu sama lain. Karena
pada dasarnya perusahaan dapat terus bertumbuh jika mendapat dukungan kuat dari
masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat harus benar-benar
dijaga dengan upaya PT.IKPP dalam menjalankan program secara anual maupun
continu bersama-sama.
4. Pride
Masyarakat menginginkan organisasi yang bangga menjadi bagian dari
warga disana. Setiap perusahaan yang dapat membantu menempatkan
masyarakat hanya dengan berada disana merupakan sesuatu yang berharga.
Sebagai bagian dari warga masyarakat, perusahaan diharapkan dapat
menempatkan sosok-sosok masyarakat tersebut dengan semestinya, seperti RT, RW,
para tokoh agama dan sebagainya seperti yang dilakukan warga masyarakat pada
umumnya. Sehingga perusahaan dianggap sebagai anggota internal dan benar-benar
merupakan bagian dari warga masyarakat.
“caranya ya berhubungan dengan kelurahan paling deket, nanti kan ada
kader-kader posyandu, forum pemuda, kasih masukan, dengan tokoh masyarakat.
Kita selalu berhubungan dengan mereka.” (SHY)
Penempatan masyarakat sesuai sosok-sosok yang semestinya harus terus
dijaga karena merekalah yang menjadi cerminan dari seluruh masyarakat.
62
Karena jika hubungan dengan para pemimpin masyarakat tersebut sudah
terjalin, maka otomatis hubungan dengan semua bagian masyarakat juga turut terjalin
pula. Dengan terus menempatkan mereka, maka PT.IKPP dapat lebih mudah
mengenali dan memahami masyarakat yang diayominya. Mereka juga dapat menjadi
cerminan bagi PT.IKPP dalam mengetahui kemauan masyarakat, keinginan mereka,
serta apa yang disukai maupun tidak disukai masyarakat.
4.3.1.2
CSR dan ISO
Ada tujuh isu utama ISO 26000 mengenai CSR (M. Rachman, Effendi,
Wicaksana 2011 : 39), yakni :
1. Tata kelola organisasi (kepatuhan pada hukum, akuntailitas, transparansi,
kode etik, pengenalan profil, dan minat stakeholder).
2. Hak asasi manusia (hak sipil dan politik, hak sosial, ekonomi, budaya, dan
kelompok rentan, serta hak dasar dalam kerja).
3. Aktivitas tenaga kerja (pekerja dan hubungan antar pekerja, kondisi kerja dan
perlindungan sosial, dialog sosial, kesehatan dan keamanan kerja, serta
sumber daya manusia).
4. Lingkungan (preventif polusi, konsumsi berkelanjutan, adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim, serta proteksi dan restorasi lingkungan alam).
5. Aktivitas operasi yang fair (anti korupsi dan anti suap, pelibatan tanggung
jawab politik, kompetisi yang fair, promosi tanggung jawab sosial melalui
ratai pasok, serta perhatian pada HAKI).
63
6. Isu konsumen (marketing yang fair, praktik perjanjian, perlindungan
keamanan dan kesehatan konsumen, pengembangan produk dan jasa yang
memberi manfaat sosial dan lingkungan, layanan konsumen, penyelesaian
perselisihan, privasi dan perlindungan data konsumen, akses pada produk dan
servis utama, konsumsi berkelanjutan, serta pendidikan dan kepedulian).
7. Kontribusi pada komunitas masyarakat (melibatkan komunitas, kontribusi
pada pengembangan ekonomi, dan kontribusi pada pengembangan sosial).
“Kita udah semaksimal mungkinlah menyeimbangkan semua itu, sesuai
ISO26000.” (SHY)
Dalam pelaksanaannya, CSR di PT.IKPP mengacu pada ISO 26000. Dan
dalam pelaksanaan comdev, juga ,mengacu pada ISO 26000 terutama point tujuh
mengenai kontribusi pada komunitas masyarakat. Dimana menyangkut tentang
pelibatan komunitas dalam kegiatan PT.IKPP, serta pengembangan sosial masyarakat
sekitar PT.IKPP.
Pengembangan komunitas atau comdev merupakan upaya dari PT.IKPP
melakukan konstribusi dengan pengembangan ekonomi. Dengan berkembangnya
suatu komunitas menjadi suatu masyarakat mandiri, khususnya dalam ekonomi akan
memicu masyarakat lain untuk turut berkembang dalam segi ekonomi. Karena
kemungkinan bahwa komunitas yang telah berkembang tadi, dapat memberikan
pekerjaan kepada warga masyarakat lain yang menjadi tunjangan ekonomi.
64
4.3.1.3
Strategi Operasional
Dalam pelaksanaanya, PT. IKPP dapat digolongkan kedalam strategi
operasional yang dikemukakan oleh Efendi, Makhfudli (2009 : 92), yaitu :
• Biarkan masyarakat sendiri yang menentukan masalah, baik yang dihadapi secara
perorangan atau kelompok.
• Biarkan masyarakat sendiri yang membuat analisis selanjutnya menyusun
rencana usaha perbaikan serta solusi yang dilakukan.
• Biarkan masyarakat sendiri yang mengorganisasi diri untuk melaksanakan usaha
perbaikan tersebut.
• Gali sumber-sumber yang ada dalam masyarakat seoptimal mungkin.
“Kalo tahapannya ya.. kayak hearing atau mendengar kepada masyarakat
seperi mengumpulkan aspirasi dan menyesuaikan keadaan, mengukur kemampuan
perusahaan dalam membantu masyarakat. Ajak berdialog, kemudian aspirasi
tertampung, akan diajukan pihak management buat program sesuai aspirasi
masyarakat, setelah itu akan kembali ke masyarakat untuk perencanaan program.
Sehingga perusahaan hanya sebagai penggerak aja, abis berjalan, evaluasi deh terus
pelaporan.” (ALD)
Dalam menjalankan CSR diharapkan bahwa masyarakat bersikap lebih aktif
dan turut mengambil bagian besar daripada perusahaan. Dikarenakan perusahaan
hanya sebatas pembantu dan menjembatani antara masyarakat dengan tujuan itu
sendiri. Sehinngga dalam mencapai suatu masyarakat mandiri, diperlukan keaktifan
langsung dari masyarakat. Hal ini sejalan dengan strategi operasional PT.IKPP yang
diungkapkan oleh Efendi, Makhfudli. Masyarakat memiliki asprasinya, PT.IKPP
hanya menjadi wadah dalam menampung aspirasi tersebut, Masyarakat pula yang
65
membuat dan merencanakan program. Karena pada dasarnya, masyarakatlah yang
paling mengerti program apa yang terbaik untuk mereka. Perusahaan hanya
menjembatani dan memfasilitasi aspirasi masyarakat. Sehingga dengan strategi
operasional tersebut, masyarakat dituntut untuk aktif dan mandiri. Ini lebih
memberikan dampak positif daripada jika perusahaan yang mengerjakan semuanya.
Karena jika tidak sesuai dengan harapan, masyarakat akan cenderung meyalahkan
perusahaan yang justru hanya membantu masyarakat.
Secara garis besar sesuai pendapat peneliti, pelaksanaan CSR dalam bentuk
comdev PT.IKPP dibagi atas beberapa tahapan, yaitu :
1. Perumusan masalah
Dimana comdev yang dilaksanakan berdasarkan masalah dan kebutuhan
masyarakat setempat yang dilakukan dengan menampung aspirasi masyarakat.
2. Perumusan tujuan
Setelah aspirasi tertampung, dibuatlah perumusan tujuan oleh pihak PT.IKPP
mengenai karakteristik spesifik seperti dana, waktuyang dibutuhkan, serta
sumber daya yang tersedia.
3. Penetapan program
Setelah dipelajari dan dipahami, maka dirumuskanlah program penganganan
masalah berdasarkan prioritas, menentukan jadwal serta meode dalam
pelaksanaan program yang dikembalikan serta dirumuskan bersama masyarakat.
66
4. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan, perusahaan hanya sebagai pemantau. Walaupun dalam
pelaksanaannya, perusahaan tetap membantu tetapi masyarakat lebih aktif serta
mengambil lebih banyak bagian.
5. Monitoring dan evaluasi
Untuk memantau hasil dari program tersebut dan apakah sudah mencapai hasil
dan tujuan yang ditetapkan. Merupakan suatu indikator keberhasilan.
Dalam pelaksanaannya, PT.IKPP menggunakan sentuhan langsung dengan
warga masyarakat. Hal ini sejalan dengan Wasesa dan Macnamara (2010 : 42), bahwa
persentuhan langsung publik dengan sarana fisik organisasi merupakan suatu bentuk
pengalaman yang tertancap kuat dalam benak. Hal tersebut juga sesuia dengan
pernyataan SHY berikut ini :
“ruang dialog terus terkelola asal kita lakukan pendekatan aja. Misalnya : untuk
posyandu, setiap tanggal 5 ada rapat koordinasi ibu kader posyandu di kelurahan.
Kita diundang, kadang kita ikut biasanya kalau ada kasus dan kegiatan. Seperti
pemberian vitamin, sunat massal, disitulah komunikasi terjalin. Kalau ada
pengambilan bantuan posyandu kita undang,” (SHY)
Hal tersebut dapat dilihat sebagai suatu pendekatan dengan persentuhan
langsung yang menimbulkan kesan tersendiri. Masyarakat lebih merasa dihargai dan
diprioritaskan. Sebut saja jika dalam pengamblian bantuan, PT.IKPP tidak
mengundang masyarakat melainkan mengirimkannya ke posyandu masing-masing,
tentu kesan yang ditimbulkan tidak sama dengan PT.IKPP mengundang mereka
untuk datang ke perusahaan dan sedikit bercengkrama. Persentuhan langsung sangat
penting dalam menunjang suatu hubungan persahabatan.
67
Dengan persentuhan langsung pula, perusahaan dapat lebih memahami apa yang
dirasakan oleh masyarakat.
4.3.1.4
Keterlibatan Internal
Menurut M. Rachman, Effendi, Wicaksana (2011 : 176), bahwa perencanaan
CSR dimulai dari internal perusahaan sebagai bentuk kepedulian dan bertujuan
menyatukan persepsi agar CSR menjadi tanggung jawab bersama, bukan lagi
tanggung jawab bagian atau divisi. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
SHY. yaitu :
“Dalam GNOTA, Kalo di internalnya, kita sosialisasi ke karyawan. Yang
biayain kan karyawan, bukan perusahaan.” (SHY)
Seperti yang kita ketahui bahwa CSR merupakan tanggung jawab bersama
bukan hanya milik perusahaan. Sehingga sangat penting rasanya melibatkan
karyawan dan menyadarkan mereka akan tanggung jawab bersama tersebut. Inilah
bentuk CSR yang dilakukan PT.IKPP yang juga melibatkan pihak internal. Sehingga,
seluruh bagian, staff perusahaan turut merasakan tanggung jawab. Menurut peneliti,
hal ini juga meningkatkan kebanggaan tersendiri bagi karyawan, dimana mereka
diberikan kesempatan berbuat kebajikan dengan mudah yakni turut menyumbang
dana GNOTA. Sehingga banyak anak bisa bersekolah dengan bantuan tersebut. Dai
hal ini, penyatuan persepsi bahwa CSR bukan hanya tanggung jawab perusahaan tapi
semua orang bisa terwujud.
68
4.3.1.5 Penyelarasan Produk
Sesuai dengan pakar pemasaran Craig Semit (dalam Aryani, 2006)
berpendapat bahwa CSR harus dilengkapi secara strategis dengan melakukan
penyelarasan (alighment) yang relevan dengan produk inti (core product), dan pasar
inti (core market), dan membangun identitas merek (brand identity), bahkan untuk
menggaet pangsa pasar atau menghancurkan pesaing.
PT.IKPP juga melakukan penyelarasan CSR dengan produk yang dihasilkan.
Sesuai dengan yang dikemukakan oleh ALD yaitu :
“kalo di Indahkiat sendiri kan produk utamanya kan kertas yah.. jadi ya kita
bekerja sama dengan divisi marketing mengenai produk-produk dan target bisnis dan
melihat kemungkinannya untuk bisa dikolaborasikan degan CSR” (ALD)
Dalam menjalankan suatu kegiatan CSR, perlu dilakukan penyelarasan
dengan produk inti perusahaan. Hal ini bertujuan agar selain menjalankan tanggung
jawab sosial, kita juga dapat menggaet pangsa pasar. Karena dalam pelaksanaannya,
dapat pula menanamkan suatu image tentang perusahaan yang dilihat dari produk inti
itu sendiri. Dan image tersebut dapat menyebar bukan hanya dikalangan komunitas,
tetapi juga dapat meluas dikalangan target bisnis. Dan tentu saja bertujuan mengaet
pangsa pasar dan membangun suatu identitas merk yang kuat dibenak masyarakat.
Sehingga dalam prakteknya, PT.IKPP juga turut memadukan kegiatan CSR dengan
upaya pembangunan indentitas merk. Seperti yang dikemukakan pula oleh SHY :
“kalo penyelarasan dengan produk ya? produk kitakan utamanya kertas,
jadi kita suka jualan buku murah, tiap bulan kita ada ngirim kertas ke sekolah untuk
sosialisasi kertas warna ke anak SD. Dan bantuan untuk event kegiatan lingkungan
ada sovenir dalam produk kita. Terus kita memberikan kayak memo kertas untuk
administrasi Pemda setempat, tiap bulan”.(SHY)
69
Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa bukan saja dalam kegiatan
comdev, tapi dalam beberapa kegiatan penyelarasan produk selalu dilakukan. Dalam
kegiatan comdev seperi sosialisasi kertas warna yang terus dilakukan PT.IKPP, bukan
anak SD tersebut yang menjadi sasaran sosialisasi tersebut melainkan sekitarnya
seperti orang tua, para guru dan orang dewasa lain yang menjadi sasaran PT.IKPP
dalam mengaet target bisnis dan menanamkan identitas merk. Begitu pula dalam
pemberian souvenir serta pemberian memo kertas terhadap Pemda setempat. Dimana
para individu dari Pemda tersebut juga merupakan target bisnis dari PT.IKPP dan
dapat pula membangun identitas merk yang kuat apalagi dengan waktu dilakukan
yang terus menerus setiap bulan.
4.3.1.6 Mewujudkan Masyarakat Mandiri
Tujuan dari CSR adalah melakukan proses transformasi masyarakat dari
kondisi ketergantungan menjadi masyarakat mandiri dan siap berkompetensi Nurdizal
M. Rachman, Effendi, Wicaksana 2011: 138).
PT.IKPP menyadari hal tersebut dan melakukan upaya seperti yang
diungkapkan oleh ALD, yakni :
“Dengan empowering people. Bagaimana menciptakan suatu program yang
berorientasi pada keaktifan langsung dari masyarakat yang bersangkutan. Seperti
program pelatihan keterampilan, ada juga program pemberian dana usaha, dan
maksudnya biar ya dikit dikit mengurangi program philantropi uang yang dialihkan
kepada program comdev. (ALD)
Program CSR yang dijalankan terus menerus dapat memberikan danpak
positif
tetapi
dapat
pula
memunculkan
suatu
permasalahan
baru,
yakni
ketergantungan publik terhadap perusahaan. Masyarakat tidak lagi melihat
70
perusahaan sebagai organisasi yang membantu mereka sebagai tanggung jawab
sosial, melainkan sebagai penopang kehidupan masyarakat.
Sehingga program comdev dalam PT.IKPP merupakan kepanjangan dari
CSR yang berupaya mewujudkan masyarakat mandiri. Sehingga, masyarakat dapat
menggali potensi yang ada bukan hanya bergantung pada perusahaan yang hanya
bersifat membantu. Dalam penerapannya, program comdev merupakan modal utama
dalam menggali potensi suatu komunitas dalam masyarakat. Seperti contoh kasus
dibidang posyandu PT.IKPP yang dikemukakan oleh SHY, yaitu :
“Kita disini kan fungsinya memberikan kail, memberikan pelatihan peluang
usaha untuk menghidari ketergantungan mereka. Memberikan kader perlatihan
pembuatan sovenir makanan ringan. Dijual dan keuntungan disisihkan.. kita ajarkan
kader-kader ibu posyandu keterampilan untuk membuat makanan kecil nanti dijual
ke koperasi kita, keuntungannya yah pelan-pelan untuk posyandu itu untuk membeli
bantuan makanan tambahan bayi. Yah.. buat mereka mandiri lah, kita tetep bantu
tapi diharapkan lama-lama ya berkurang dan bisa mandiri gitu”. (SHY)
Dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri tentu PT.IKPP harus
mengantisipasi ketergantungan masyarakat atas apa yang telah dilakukan. Selain
menjalankan tanggung jawab sosial, mewujudkan masyarakat mandiri adalah salah
satu tujuan suatu CSR. Dalam pelaksanannya, PT.IKPP hanya bertindak sebagai
badan yang memfasilitasi terwujudnya masyarakat yang mandiri. Selain menyediakan
tenaga pengajar, PT.IKPP juga menyediakan sarana untuk menjual hasil dari comdev
tersebut berupa koperasi perusahaan. Dengan adanya fasilitas tersebut, diharapkan
keuntungannya dapat membantu mengurangi demi sedikit bantuan yang diberikan.
Sehingga perwujudan masyarakat mandiri sedikit demi sedikit dapat tercapai.
71
4.3.2
Inovasi
Dalam menjalankan programnya, PT.IKPP juga turut melakukan inovasi
terhadap program – program yang dijalankan. Hal ini sejalan dengan apa yang
diungkapkan ALD sebagai berikut :
“inovasi mungkin perlu supaya masyarakat gak terpaku sama program yang
itu-itu aja” (ALD)
Dalam menjalankan suatu program CSR dalam bentuk comdev, inovasi tentu
perlu dilakukan untuk memberikan nafas baru bagi masyarakat. Jadi tidak terpaku
dengan program-program yang terkesan monoton. Terutama, jika masyarakat sudah
hafal dengan program tetap yang selama ini dijalankan oleh perusahaan.
Dalam prakteknya, PT.IKPP juga turut melakukan suatu inovasi dalam
berjalannya waktu. Seperti contoh kasus yang diungkapkan oleh SHY, yaitu :
“Ya dulu diadakan beasiswa untuk anak’prestasi, ada usulan dari sekolahsekolah yang lapor. Ada penjualan buku murah juga ke 4 sekolah di lingkungan
pabrik. Karena ada kendala berenti. Dan sering komunikasi dengan masyarakat, lalu
masyarakat minta diadakan kembali. Usulan direspon tapi dirubah, kalo sekarang
anak yang tidak mampu tapi punya semangat belajar, dibuat GNOTA terkait wajib
belajar 9 tahun. Mengcover 17 sekolah SD, 1 sekolah SMP, 2 SMA.” (SHY)
Seiring berjalannya waktu, pihak perusahaan mulai menyadari perlu adanya
inovasi dalam suatu perencanaan CSR. Apalagi, perusahaan semakin memahami
adanya suatu cara yang lebih efektif dan efisien dalam menjalani program tersebut.
Seperti kasus diatas, dimana beasiswa yang sudah tidak diadakan karena adanya
kendala, diadakan kembali atas usulan masyarakat tetapi dengan cara yang diubah
oleh perusahaan yakni dengan cara yang lebih efektiff yakni dengan GNOTA.
72
PT.IKPP juga memiliki inovasi yang akan dilakukan untuk memberikan
nafas baru bagi pengembangan komunitas, antara lain seperti yang diungkapkan SHY
:
“kalo inovasi sih.. sekarang kita ada rencana buat inovasi untuk memberdayakan
gerakan pemuda ya. Jadi pemuda-pemuda ini kita berdayakan untuk menjadi
wirausaha. Jadi kita mau datang ke Dinas Tenaga Kerja minta data juga ke
kelurahan untuk mencari wakil kampungnya. Dari satu kampung diharapkan ada
perwakilannya satu sampai lima orang lah..” (SHY)
Menggerakkan pemuda merupakan suatu hal baru yang direncanakan dan
dianggap menarik oleh PT.IKPP. Dan dengan adanya inovasi ini, tentu diharapkan
dapat memberikan nafas baru bagi PT.IKPP dan masyrakat dalam menjalankan
program comdev tersebut. Sejak semula pemuda sangat jarang dan terbilang pasif
dalam upaya pengembangan masyarakat. Namun perusahaan menyadari perlu adanya
suatu pengembangan yang dapat menjangkau para pemuda sehingga menjadi sebuah
sasaran baru upaya pengembangan. Mengingat anak muda memiliki semangat dan
tenaga yang lebih daripada orang-orang tua. Sehingga sangat terbuka kesempatan
untuk mengupayakan pengembangan mereka menjadi seorang wirausaha.
4.3.3
Citra yang Diharapkan (Wish Image)
Wish image adalah suatu citra yang diharapkan oleh perusahaan tersebut
terhadap sasarannya (Jefkins 2000 :21).. Sehingga perusahaan menanamkan citra
yang diinginkan terhadap publiknya.
“citra yang mau diwujudkan ya sesuai dengan ini nih kalo Perusahaan
memprioritaskan keselamatan dam kesehatan kerja untuk mencegah kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja. Pencegahan pencemaran lingkungan dan pengendalian
pemakaian sumberdaya serta meningkatkan hubugan sosial kemasyarakatan sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari seluruh aktivitas dan menjadi tanggung jawab
seluruh tingkat organisasi.” (SHY)
73
Hal diatas merupakan citra spesifik yang ingin ditanamkan PT.IKPP
terhadap publiknya baik internal maupun eksternal. Secara internal, perusahaan ingin
dinilai sebagai perusahaan bertanggung jawab yang meprioritaskan keselamatan dan
kesehatan kerja untuk mecegah kecelakaan kerja. Dan dari sisi eksternal, termasuk
CSR berbasis comdev ialah sebagai perusahaan yang turut mencegah pencemaran
lingkungan dan pengendalian pemakaian sumberdaya dan meningkatkan hubungan
sosial kemasyarakatan sebagai tanggung jawab seluruh tingkat organisasi.
Menurut peneliti, kegiatan CSR yang berupa comdev merupakan strategi
tepat untuk meningkatkan hubungan sosial kemasyarakatan sebagai tanggung jawab
seluruh tingkat organisasi. Dengan mengadakan comdev, selain menjalankan
tanggung jawab sosial dengan terus mengembangkan masyarakat dan diterima baik
oleh masyarakat, comdev merupakan cara tepat dalam memperoleh dukungan
masyarakat khusunya publik. Karena kehadiran perusahaan ditengah masyarakat
sekitar dianggap memberikan suatu konstribusi positif yang sangat berpengaruh
dalam menjaga kelangsungan perusahaan seterusnya. Masyarakat menjadi percaya
bahwa perusahaan memihak masyarakat dan bukan hanya mencari keuntungan
ekonomi semata. Bahkan masyarakat menganggap perusahaan adalah bagian dari diri
mereka sendiri. Hal ini sangat beguna dan dapat membantu dalam penanganan krisis,
karena dukungan masyarakat dan rasa saling menopang yang kuat terbina.
Download