strategi komunikasi pembangunan manusiawi dalam penataan

advertisement
STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI
DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA
(Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan
Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkliwon)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Oleh :
MAHDI
L 100 060 022
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
1. ABSTRAK
MAHDI, L100 060 022, Strategi Komunikasi Pembangunan
Manusiawi Dalam Penataan Pedagang Kaki Lima (Studi Kasus Kebijakan
Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di
kawasan Pasarkliwon), Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi , Fakultas
Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2012.
Penelitian ini dilakukan atas dasar melihat kemampuan Pemkot
Surakarta dalam membebaskan ruang publik dari PKL dengan cara-cara
manusiawi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengkaji secara organisasi
strategi PEMKOT Surakarta, mengkaji apa pesan yang disampaikan, dan
mengkaji bagaimana konstituen menyikapi penataan.
Jenis Peneiltian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan bentuk strategi analisis studi kasus. Analisis data penelitian ini
memiliki tujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang
mudah dibaca dan diinterpretasikan.
Hasil penelitian ini adalah penataan PKL yang dilakukan oleh
Pemkot Surakarta di kawasan Pasarkliwon berlangsung cepat dan berjalan
lancar,
dengan
menggunakan
strategi
komunikasi
pembangunan
manusiawi atau nguwongke-uwong. Kekhasan dalam strategi komunikasi
untuk kawasan Pasarkliwon ini aialah sistem komunikasi Pemkot
Surakarta yang telah berjalan.
2. Kata Kunci
Komunikasi, Pembangunan, Manusiawi
3. Pendahuluan
Penataan P-KL di kota Surakarta menarik perhatian berbagai
kalangan. Penataan PKL yang telah dilakukan selama ini berjalan dengan
lancar dan secara manusiawi tanpa ada kekerasan di masyarakat. Pemkot
Surakarta telah berhasil menata berbagi titik kawasan di wilayah kota
Surakarta dan yang terkini di Jalan Kapten Mulyadi kawasan Pasarkliwon.
Melihat kemajuan dan keberhasilan itu, maka telah menunjukkan
1
bahwa Pemkot Surakarta mampu mengkomunikasikan pembangunan kota.
Sehingga penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: Untuk mengkaji
bagaimana
secara
organisasi
strategi
komunikasi
pembangunan
manusiawi yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta, mengkaji bagaimana
pesan yang disampaikan dalam strategi komunikasi pembangunan
manusiawi, dan mengkaji bagaimana konstituen menyikapi penataan
tersebut.
4. Landasan Teori
A. Kajian Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini peneliti menggambarkan tingkat perbedaan
penelitian terdahulu dengan penelitian ini, yakni sebagai berikut:
Identitas
Tujuan
Pendekatan
Isi Kajian
Peneliti
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
Is Hadi
Untuk
Metode
1. Mendeskripsika 1.Bahwa
Utomo
mengetah
penelitian
n kota
implementasi
“Implement
ui
yang
Surakartan dan
suatu kebijakan
asi
implement digunakan
memetakan
tidak cukup
Kebijakan
asi
oleh peneliti
jenis kelompok
hanya
Penataan
kebijakan
adalah
penduduk yang
mengandalkan
dan
penataan
pendekatan
mendiami
pada sautu
Pembinaan
dan
kualitatif
wilayah
konsep
Pedagang
penertiban
deskriptif
Surakarta
kebijakan,yang
Kaki Lima
PKL di
serta
(Studi
kota
menggunaka
mengenai asal
perda,sk
Penelitian
Surakarta
n strategi
usul PKL yang
walikota dan
Tesis
ditinjau
studi kasus
ada di
sebagainya,
Program
dari
Surakarta dan
akan tetapi
Studi Ilmu
perspektif
memetakan
harus dibarengi
jenis kelompok
dengan upaya-
2. Membahas
Komunikasi komunika
2
baik berupa
Pasca Sarjana si
PKL yang ada.
3. Berkatan
upaya yang jitu
Universitas
pemerinta
Sebelas
h kota
dengan
mengimplemen
Maret
dengan
implementasi
tasikannya.
Surakarta
PKL
kebijakan yang
Tahun 2003”
untuk
2.Diperlukan
dihadapi
sebuah strategi
pemerintah
yang kondusif
kota dan PKL
di dalam
maka ada dua
mengimplemen
hal yang
tasikan suatu
diketengahkan
kebijakan.
oleh peneliti
3.Berkaitan
yaitu: mengenai
dengan
bentuk
implementasi
peraturan
kebijakan
daerah dan
penataan dan
strategi
pembinaan
kebijakan yang
PKL
ditempuh serta
dibutuhkan
mengenai
perspektif
pelaksanaan
komunikasi
kebijakan
dalam
penataan dan
pelaksanaan
pembinaan
kebijakan
PKL
tersebut.
B. Komunikasi dan Pembangunan
Menurut Gerald R. Miller komunikasi adalah situasi-situasi
yang memungkinkan suatu sumber menstransmisikan suatu pesan kepada
seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima
(dalam Mulyana, 2005:54).
3
Pembangunan menurut Inayatullah adalah perubahan menuju polapola masyarakat yang lebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang
memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar
terhadap lingkungan dan tujuan politiknya, juga memungkinkan warganya
memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri (dalam Dilla,
2007:57).
C. Komunikasi Pembangunan
Komunikasi Pembangunan menurut Peterson adalah usaha yang
terorganisir untuk menggunakan proses komunikasi dan media dalam
meningkatkan taraf sosial dan ekonomi, yang secara umum berlangsung
dalam negara sedang berkembang (dalam Dilla, 2007:115).
Komunikasi pembangunan ini dalam perkembangannya dibagi
menjadi dalam dua tahap perkembangan yakni:
a. Pendekatan Difusi Inovasi (Diffusion of innovitaion approach)
Menurut Rogers Komunikasi dengan sistem ini merupakan
komunikasi pembangunan paradigma lama. Dalam konteks ini
dapat diartikan bahwa difusi sebagai proses pengkomunikasian
suatu inovasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai saluran
komunikasi kepada anggota-anggota suatu sistem sosial (dalam
Syam, 2002:58).
Pembangunan dalam paradigma ini memang dapat dilihat
secara jelas bahwa sumber resmi yang memiliki kekuasaan.
b. Komunikasi Pembangunan Paradigma Partisipatif
Pembangunan
pendekatan
partisipatif
ini
memandang
masyarakat sebagai penerima informasi memiliki kemampuan
untuk membangun dirinya dan lingkungannya dengan segala
potensi yang ada, baik aspek ekonomi, sosial budaya, maupun
politik(Dilla, 2007:159).
Komunikasi Partisipatif ini menjadi sebuah dasar komunikasi
pembangunan manusiawi, komunikasi Pembangunan manusiawi
ialah
upaya
berkomunikasi
4
dalam
rangka
perubahan
(pembangunan) suatu tatanan kearah yang lebih maju dengan
menggunakan cara-cara yang manusiawi tanpa adanya kekerasan
atau paksaan..
Teori
Komunikasi
Pembangunan
ini
diperlukan
dalam
penelitian ini sebagai pijakan dan arahan untuk melihat cara
komunikasi yang dilakukan Pemkot Surakarta dalam pembangunan
kota ini.
D. Penetrasi Sosial
Irwin Altman dan Dalmas Taylor menjelaskan bahwa penetrasi
sosial dapat dijelaskan dengan membayangkan diri kita sebagai
sebuah bola, dalam bola itu berisi segala sesuatu yang mungkin
diketahui tentang diri kita seperti pengalaman, pengetahuan, sikap,
gagasan, pemikiran dan perbuatan diri kita (dalam Littlejohn dan
A. Foss, 2009:291).
Teori ini bertujuan untuk melihat bagaimana sebuah strategi
komunikasi Pemkot Surakarta dalam memahami hubungan dengan
PKL.
E. Pedagang Kaki Lima
Menurut Sidharta PKL adalah Pedagang informal yang
menempati kaki lima (Trotoar-Pendestrian) yang keberadaannya
tidak boleh mengganggu fungsi publik, baik ditinjau dari aspek
ekonomi, sosial, fisik visual, lingkungan dan pariwisata (dalam
buku pendataan potensi PKL kota Surakarta. Oleh Dinas
Pengelolaan Pasar).
F. Strategi Komunikasi
Paul
Argenti
komunikasi,
(2007:25)
yang mana
membahas
strategi-strategi
masalah
komunikasi
ditempuh dengan berbagai cara berikut ini:
a. Menentukan tujuan-tujuan bagi komunikasi tertentu
b. Menentukan sumber daya apa yang tersedia
c. Mendiagnosa reputasi organisasi
5
strategi
dapat
G. Strategi Komunikasi Pembangunan
Paul Argenti (2007:24) telah menjelaskan tentang kerangka
kerja strategi komunikasi korporat, yaitu sebagai berikut:
Komunikasi melalui
Pesan-pesan ...
Ke
konstituennya....
Organisasi
Yang lalu merespons
ke...
Meminjam strategi komunikasi korporat Paul Argenti diatas,
maka strategi komunikasi pembangunan pada penelitian ini yang
mana organisasi kami gambarkan sebagai Pemkot Surakarta,
kemudian komunikasi melalui pesannya, selanjutnya konstituennya
ialah para PKL. Sementara respon tidak digambarkan karena
merupakan efek dan diluar pengamatan yang peneliti lakukan.
5. Metode Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
kualitatif, Penelitian kualitatif ini mengakar atau memiliki pokok
penelitian bergantung kepada cara peneliti dalam mengamati
keadaan yang menjadi objek penelitian.
b. Informan Penelitian
Informan penelitian: Walikota, SEKDA Pemkot Surakarta,
Kepala SATPOL PP, Anggota Dinas Pengelolaan Pasar bidang
PKL, Satu Opinion Leader,Empat PKL Jalan Kapten Mulyadi.
c. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa
teknik sebagai berikut
1. Observasi Langsung
2. Wawancara Mendalam
3. Mencatat Dokumen
6
d. Keabsahan Data
Keabsahan data adalah upaya untuk meminimalisir distorsi
yang mungkin akan mengotori data yang dihimpun oleh peneliti
(Moleong:2006). Maka pada penelitian ini peneliti menggunakan
teknik triangulasi sumber dengan cara melakukan perbandingan
antara hasil wawancara dengan pengamatan di lokasi penataan.
e. Analisis Data
Untuk memudahkan dalam menganalisa data tersebut maka
peneliti mengamati hasil penelitian melalui data tabel penelitian
seperti dibawah ini:
Unit I analisis Pemkot Surakarta
Kategori
Walikota
Sekda
Kepala Satpol PP
DPP
bidang
PKL
Organisasi
Pendekatan
Komunikasi
Unit II analisis Konstituen
Kategori
Pedagang
Tukang
Pedagang
Pedagang
Ketua
Sate
Potong
Masakan
Bakso dan Paguyuban
Kambing
Rambut
Jawa
Mie Ayam
PKL
Sikap
Negoisiasi
6. Hasil Penelitian
a. Profil Informan Humanis dan Beradab
No.
Nama
Alamat
Asal
Umu
Kelahira
r
7
Pendidikan
SLT
SLT
S1
S2
n
1.
Ir.Joko
Rumah
Surakart
Widodo
Dinas
a
P
A
√
51
Walikota
2.
Madiun
48
√
Sri Kadarwati,
Surakart
50
√
M.M.
a
Dwi
Surakart
50
√
Wuryanto,
a
Boeedy
Komplek
Soeharto
Perumahan
Fajar Indah
Surakarta
3.
4.
M.M.
5.
Mario
Jalan
Surakart
Purwanto
Semanggi
a
√
42
Rt02/17
Gang
Serayu
11
Pasarkliwo
n
6.
Ahmad Haris
Kampung
Surakart
Wiropaten
a
36
√
58
√
no.1
Pasarkliwo
n
7.
Sartono
Kampung
Surakart
Wiropaten
a
no.1
Pasarkliwo
n
8
8..
Karmo
Kampung
Surakart
Wiropaten
a
54
√
no.1
Pasarkliwo
n
9.
Joko Surasno, Jalan Sido Gunung
S.E.
Luhur
√
46
Kidul
Gang Jalak Yogyakart
no.7
a
Waringin
Rejo
Cemani
Sukoharjo
b. Pemkot selaku pengambil kebijakan penataan PKL
Berikut dibawah ini merupakan tabel unit analisis mengenai
Pemkot Surakarta pengambil kebijakan penataan PKL
Kategori
Walikota
Sekda
Kepala Satpol PP
9
DPP bidang PKL
SDM
Manajemen
Manajemen Satpol PP saat ini SDM
berkualitas
SDM
Keroyokan
tidak sembarangan bukan
ditentukan
diperlukan
menjadi
asal
untuk
penunjang
SDM dari personel secara
menciptakan
kemajuan
yang
SDM-SDM
dan
dalam lingkungan berkualitas
yang
kecepatan
Pemkot Surakarta, merupakan
berkualitas,
SDM
akan tetapi Satpol yang
menerima dengan kemampuan
sempurna,
bermasalah namun
SDM
SDM
mampu
karena dengan dalam
PP
kualitas SDM menjalanka
memiliki kriteria- dengan baik dalam
ini maka dapat n tugasnya.
kriteria SDM yang lingkungan internal
menjadi tolak
dapat
ukur
Satpol PP. Hal ini dan
keberhasilan
telah berpengaruh menjalankan
sebuah
meningkatkan
program
atau
sekarang berkomunikasi
memasuki maupun
kualitas
kebijakan
eksternal
mampu
pekerjaannya secara
SDM tepat dan berjalan
Satpol PP.
sesuai
sebuah instansi
dengan
program yang ada.
Pendek
Komunikasi
Dengan
atan
menjadi
Komun
kunci dan mjd yang
ikasi
faktor
kata komunikasi
Komunikasi
menjadi
sebuah yang
baik keharusan
paling atau
Tanpa Komunikasi
makhluk
baik
dan
bagi santun maka tidak
sosial akan
dicapai
dominan
Nguwongke terlebih bagi orang keinginan bersama
terhadap
-uwong
yang berada dalam untuk mewujudkan
keberhasilanny maka dapat sebuah organisasi kota yang harmonis
a
bersama menikmati
atau pemerintahan. dan rapi dari PKL
Pemkot
hasilnya
Dengan
surakarta
yang
untuk
dan sesuai tersebut
melakukan
harapan,
baik komunikasi
maka
akan memudahkan
penataan atau namun jika kinerja
profesi
10
pembangunan
komunikasi
terkait dengan tidak
PKL
manusia
baik
dengan maka akan
tetap
menikmati
mengedepanka
hasil
n
tidak sesuai
kepemimpinan
harapan
yang
yang Humanis juga.
atau
Sehingga
Nguwongke-
Komunikas
Uwong
atau i
menjadi
memanusiakan
kunci
manusia.
utama
c. Konstituen Penataan
Berikut merupakan tabel unit analisis dari hasil pembahasan
mengenai penataan yang melibatkan PKL Jalan Kapten Mulyadi
Unit Analisis
Kategori
Sikap
Pedagang
Tukang
Pedagang
Sate
Potong
Masakan
Kambing
Rambut
Jawa
Pedagang
Bakso
Ketua
dan Mie
Paguyuban PKL
Ayam
Pada
Sejak awal Pada
Karmo
Joko
awalnya
sikapnya
mulanya
menerima
menerima dengan
menolak
ikhlas
tidak
program
lapang
dengan
menerima
menerima
penataan
legawa peanataan
berat
hati program
karena telah PKL
Surasno
dan
ini PKL ini karena
karena telah penataan
puluhan
dengan
fakto
belasan
karena
tahun
lapang
komunikasi oleh
tahun
menyadari
berjualan
dari sejak Pemkot Surakarta
disana,
awal, dan yang
berjualan di lokasi
11
adanya
terjalin
lokasi
tersebut
setelah
semakin
dengan baik dan
tersebut,
ialah
pemberian
menerima
dua arah dengan
namun
lokasi
pengarahan
dengan
mengajak duduk
setelah
publik
sartono
senyum
bersama
setelah
mulai
lebar
satu forum untuk
menyadari
menerima
ketika
mencapai
lokasi
realita yang diajak
kesepakatan
tersebut
harus
dialog
bersama
lokasi
dihadapi,
dahulu
menempuh
umum
dan semakin jadi
maka Mario
menerima
menerima
dan
dan
ketika
semakin
komunikasi
dihargai
menerima
dan
harkat dan
ketika
pelayanan
martabatn
adanya
Pemkot
ya sebagai
komunikasi
Surakarta
manusia
yang
yang
baik
Karmo
ikhlas merasa
ada telah
oleh
memanusiak
Pemkot
an PKL
Surakarta
dengan
diUwongke
12
dalam
penataan PKL ini
Negoi
Pada
Tidak
Kios baru di Kios baru
-
siasi
awalnya
melakukan Pasar Jongke yang
bagi PKL
ingin
negoisasi,
agar
yang
melakukan
dengan
dipindah ke Pasar
dianggap
negoisai,
asumsi
Pasar
tidak
namun
penempata Gading
akhirnya
n nantinya
tidak
sama saja
PKL
melakukan
atau tidak
malam
negoisasi
jauh beda
hari tetap
dengan
diperbole
lokasi
hkan dan
penempata
tidak
n
dipindah
berada di
Gading
Kios baru
layak.
-
yang
Berharap
telah
disediakan
sebelumny
a,
d. Strategi Komunikasi Pembangunan
Pemkot Surakarta dalam melakukan penataan mempersiapkan
strategi secara organisasi yakni dengan mempersiapkan SDM-SDM
yang berkompeten dan menguasai pekerjaannya.
Strategi Komunikasi Pembangunan Manusiawi yang dilakukan
oleh
Pemkot
Surakarta
ialah
Pembangunan
kota
dengan
menggunakan cara-cara komunikasi manusiawi atau partisipatif.
e. Hasil Temuan Studi
Kekhasan penataan PKL di Jalan Kapten Mulyadi kawasan
Pasarkliwon yang ditemukan dalam penelitian ini aialah:
1. Secara Organisasi
Penanganan PKL di kawasan Pasarkliwon ini sudah terlihat
13
bahwa keberhasilan Joko Widodo selaku walikota Surakarta dalam
melakukan manajemen komunikasi untuk pembangunan kota terkait
dengan PKL.
2. Strategi melalui pesan
Pesan yang disampaikan oleh Pemkot Surakarta merupakan
pesan-pesan yang melihaT secara realita kondisi di lapangan dan
diberikan pemahaman serta diajak berpikir memberikan solusi.
3. Konstituen Penataan
Penataan kawasan Pasarkliwon ini sikap dan negoisiasi
konstituen cukup mudah dan berljalan cepat dan PKL tidak
melakukan protes yang berlebih hanya melakukan negoisiasi terkait
penempatan.
7. Kesimpulan dan Rekomendasi
a. Kesimpulan
Proses penataan PKL di Jalan Kapten Mulyadi kawasan
Pasarkliwon tersebut berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan
pertentangan ataupun konflik diantara kedua belah pihak. Penataan
ini bisa dikatakan bahwa Pemkot Surakarta semakin baik dalam
melakukan manajemen komunikasi.
b. Rekomendasi
Penelitian ini agar dapat menjadi informasi mengenai cara-cara
manusiawi penataan PK, serta Penelitian ini juga diharapkan
dapat mendukung bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya
bagi ilmu komunikasi pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA
A.Argenti, Paul, 2007, Corporate communication, McGrow Hill.
Dilla, Sumadi, 2007, Komunikasi Pembangunan, Bandung:Simbiosa Rekatama
Media.
Jogiyanto, 2008, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi.
Junaedi, Fajar, 2008, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, Surakarta:
14
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah.
J.Moleong, Lexy, 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi,
Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.
K.Yin, Robert, 2009, Studi Kasus Desain&Metode, Jakarta:PT.Raja Grafindo
Persada.
Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, Deddy, 2008, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya, Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,
Bandung:Alfabeta.
Suwito, Umar, 1989, Komunikasi untuk Pembangunan, Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Syam, Nina Winangsih, 2002. Rekonstruksi Ilmu Komunikasi Perspektif Pohon
Komunikasi Dan Pergeseran Paradigm Komunikasi Pembangunan
Dalam Era Globalisasi, Thesis, Bandung: Depdiknas Universitas
Padjadjaran.
Utomo, Hadi, 2003, Implementasi Kebijakan Penataan dan Pembinaan Pedagang
Kaki Lima,, Thesis (tidak diterbitkan), Pasca Sarjana Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
W.Littlejohn, Stephen & A.Foss, Karen, 2009, Teori Komunikasi Theories of
Human Communication, Jakarta:Salemba Humanika.
http://www.surakarta.go.id.diakses 31 Oktober 2011,10:26.
http://www.library.upnvj.ac.id.diakses 06 Desember 2010,02:30.
15
Download