MANAJEMEN STRiATEGIK PERCONTOHAN - SIMBI

advertisement
Manajemen
Pengelolaan
PROYEKPERCONtOHAN
Wakaf Produktif
I
Kementerian Agama RJ
Direktorat Jenderal Bimbingan Makyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan W'akaf
Tahun 2011
KAT A PENGANTAR
DIREKTUR
PEMBERDA YAAN W AKAF
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT
atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat menerbitkan
buku Manajemen Pengelolaan Proyek Percontohan
WakafProdukitf.
Sejak tahun 2005 Kementerian Agama telah
memulai satu program untuk mewujudkan ekonomi
kerakyatan yang berbaris Islami melalui perangkat
perwakafan. Program tersebut dinamakan Bantuan
Pemberdayaan TanahWakafProduktif yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).Program tersebut bertujuan untuk memajukan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat agar dapat lebih
mandiri.
Penerbitan buku ManajemenPengelolaanProyek
Percontohan Wakaf Produktif merupakan salah satu
upaya Pemerintah untuk menstandarisasi manajemen
pengelolaanproyek percontohanwakaf produktif dalam
rangka mensukseskanprogram bantuan pemberdayaan
tanah wakaf produktif untuk mencapai proyek
percontohan wakaf produktif yang profitable, tnsioner,
prospektij, dan transparan.
Buku
Manajemen Pengelolaan
Proyek
Percontohan Wakaf Produktif diharapkan dapat
dijadikan pedoman bagi para Nazhir wakaf produktif,
Kata Pengantar
[}I]
khusunya para Nazhir menerima
produktif, sehingga dapat meningkatka
profesionalitas Nazhir wakaf produktif.
tuan wakaf
kualitas serta
Semoga Allah SWT senantiasa m bimbing kita
dalam memajukan perwakafan di Indon sia.
,;;'f('
_
___
~ __fi)
. Sutami, .Pd.I
NIP 1955122819 10310041
[8
Kata Pengantar
SAMBUTAN
DIREKTUR
BIMBINGAN
JENDERAL
MASYARAKAT
ISLAM
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Allah SWT, yang dengan izin, ridha dan karunia-Nya
kita dapat menerbitkan buku Manajemen pengelolaan
Proyek Percontohan Wakaf Produktif.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian
Agama
dewasa
ini adalah
mengkampanyekan
paradigma baru wakaf, dimana wakaf harus ditempatkan sebagai instrument yang dapat mensejahterakan
rakyat baik dari segi ekonomi maupun religius, Untuk
itu, Kementerian Agama memberikan stimulus berupa
bantuan pemberdayaan wakaf produktif kepada Nazhir
(pengelola tanah wakaf) yang memiliki potensi ekonomi
tinggi sebagai proyek percontohan wakaf produktif
agar dapat memberikan manfaat kepada mauquf alaih
untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
Buku ini diharapkan dapat dijadikan suatu
pedoman oleh Nazhir percontohan wakaf produktif
dalan mengelola dan mengembangkan tanah wakaf
dalam bingkai manajemen aplikatif sehingga dapat
meniadi contoh bagi tanah wakaf lainnya yang dapat
memajukan perwakafan di Indonesia.
Sambutan Dirjen
8
Semoga Allah SWT memberkati
upaya yang kita lakukan. Amin
o
Sarnbutan Dirjen
niat baik dan
Daftar lsi
Pengantar Direktur
Sambutan Dirjen..............
Daftar Isi........................................................................
Bagian 1
iii
v
vii
Pendahuluan............................................... 1
A. Latar Belakang
B. Pengertian Manajemen.............
Bagian 2 Manajemen Strategik Percontohan
Wakaf Produktif
A. Definisi Manajemen Strategik....
B. Memahami Teori 5 Forces Porter
C. Aplikasi Manajemen Strategik
Percontohan Wakaf Produktif.............
Bagian 3 Manajemen Pemasaran Percontohan
Wakaf Produktif
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
B. Tahap Perencanaan Manajemen
Pemasaran Perc onto han Wakaf
Produktif
C. Tahap Perumusan Strategi
Manajemen Pemasaran Percontohan
Wakaf Produktif
Oaf tar lsi
1
5
11
11
12
16
19
19
23
27
GJ
· D. Tahap Eksekusi Strategi M
Pemasaran
ajemen
35
Bagian 4 Manajemen Sumberdaya Ma usia
Percontohan Wakaf Produk .
53
A~~~'.i.~:~~~.e~~~r~:~~...
53
~::~~~~.~~~~~.~
..t~....
.:
B. Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung
56
Bagian 5 Manajemen Keuangan Serta ola
Pelaporan Keuangan Percont han
Wakaf Produktif
87
A.Pengertian Manajemen Keu gan....... 87
B. Fungsi Manajemen Keuang
89
C. Lingkungan Keuangan........
92
D. Aktivitas Manajernen KeuJgan
93
E. Financial Statement..............
101
F. Analisis Laporan Keuang
102
G. Laporan Keuangan
105
Oaftar Pustaka
119
Tim Penyusun
~................. 121
I viii I
Daftar isi
~
BAGIANl
~
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan ekonomi global yang fluktuatif turut
mempengaruhi keadaan ekonomi makro nasional yang
berdampak pada timbulnya permasalahan sosial yang
sangat pelik. Tingkat pengangguran terus bertambah
yang ditandai dengan melemahnya sektor riil,
keterbatasan sumber daya manusia, tingkat inflasi yang
fluktuatif dan sebagainya sehingga dapat menjadi faktor
penghambat bagi pembangunan bangsa.
Pemerintah cukup berhasil dalam rnenekan
darnpak perekonornian global, terbukti dengan stabilnya
keadaan ekonomi makro akhir-akhir ini. Akan tetapi
terdapat kekhawatiran bahwa stabilnya ekonomi makro
saat ini merupakan surnbangsih perturnbuhan pasar
modal Indonesia yang cukup pesat yang dapat
menjerumuskan bangsa ini ke dalarn sistim ekonomi
liberalis-kapitalis terselubung, di mana kekuatan
Pendahuluan
[JJ
ekonomi hanya dimiliki oleh para
Jmodal. Tanpa
adanyadukungansektorriil/ mikrOdal;1 pembangunan
nasional sudah tentu akan menimb lkan ketidakstabilan perekonomian bangsa walaup
pemerintah
sudah berupaya secara optimal dal
membangun
perekonomian mikro, akan tetapi h mbatan yang
dihadapi pemerintah sangat berat dan p nuh rintangan.
Dibutuhkan upaya-upaya swadaya rna yarakat dalam
membangunekonomimikrosehinggada at menyokong
fundamen perekonomiannasional.
Dalam menyongsong era perd gangan bebas
dunia yang sudah di ambang mata, b gsa Indonesia
harus mempersiapkan diri dalam selur aspek agar
dapat bersaing dalam kancah pers ingan global,
sehingga kita dapat menjadi tuan r ah di negeri
sendiri. Bila kita lihat keadaan perekon mian saat ini,
bangsa ini dapat dikatakan belum siap dalam menghadapi perdagangan bebas terbukti den an runtuhnya
sektor riil semenjakdiresmikannyaperd gangan bebas
antara RRC-ASEAN(CAFTA),di mana roduk dalam
negeri tidak mampu bersaing, baik ku litas maupun
harga dengan produk China yang ber ampak pada
banyak ditutupnya pabrik-pabrik se . gga terjadi
gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) secara
masif.
Permasalahan perekonomian t rsebut juga
berdampak pada keadaan perekonomi umat Islam
diperparah dengan minimnya sumbe daya dari
umat Islam itu sendiri, sebagai gam aran, bahwa
perekonomian Indonesia bertumpu PTa kekuatan
pasar modal, di mana lebih dari 85 % per utaran uang
[JJ
Pendahuluan
di Indonesia merupakan sumbangsih dati kegiatan
pasat modal dan lebih dari 90 % kekuatan pasar modal
dikuasai oleh asing dan non muslim.
Sebagai mayoritas di Indonesia hal ini sangatlah
ironis terlebih dengan begitu banyaknya potensi
ekonomis dati umat Islam yang belum tersentuh dan
tergali dengan baik. Ajaran Islam memiliki instrumeninstrumen perekonomian yang bertujuan untuk
mensejahterakan umatnya yang lebih dikenal sebagai
ekonomi yang berdasar syar'i, salah satunya adalah
wakaf.
Didasarkan potensi wakaf di Indonesia yang
sangat luar biasa serta faktor urgensi adanya manajemen
wakaf yang profesional, maka pada tahun 2004
dilahirkanlah Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004
tentang wakaf diikuti lahirnya Peraturan Pemerintah
Nomor 42 Tahun 2006tentang pelaksanaan UU No.41.
Sejak tahun 2005 Departemen Agama telah
memulai suatu program yang bertujuan untuk
mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berbasis lslami
melalui perangkat perwakafan. Program tersebut
dinamakan : Bantuan Pemberdayaan Tanah Wakaf
Produktif yang bersumber dari APBN.
Program tersebut bertujuan untuk memajukan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat agar dapat lebih
mandiri. Sejak tahun 2005 Depag telah memberikan
bantuan kepada tanah-tanah wakaf yang memiliki
potensi ekonomi tinggi yang tersebar di 2210kasi di 11
provinsi. Tanah-tanah wakaf yang diberikan bantuan
untuk memberdayakan tanah wakaf agar dapat lebih
Pendahuluan
[JCJ
produktif memanfaatkan dana bantuan rsebut dengan
membuka unit-unit usaha dalam berbag i bidang, yaitu:
pertokoan, Rumah Sakit, Pendidikan, S BU, Swalayan
dan sebagainya.
Dalarn mengelola sebuah unit us ha dibutuhkan
model pengelolaan atau model manaje en yang efektif
dan efisien yang disesuaikan dengan ebutuhan unit
usaha tersebut. Model manajemen y g efektif dan
efisien mutlak harus dilakukan oleh ara penerima
bantu an pemberdayaan tanah wakaf roduktif derni
mencapai unit usaha yang sehat, prospe tif, tranparan,
visioner dan professional.
Sudah barang tentu bantuan
g diberikan
oleh Kemenag tidakIah cukup untuk m mbangun unit
usaha yang prospektif. Unit usaha meme lukan sumbersumber lain untuk memajukan unit sahanya, baik
dalam hal financial (permodalan), SDM s rta kerjasamakerjasarna lainnya dengan pihak lain (b ik pemerintah
maupun swasta).
Untuk berrnitra dengan piha
lain, para
penerima bantuan (proyek percontoha ) harus dapat
menyakinkan pihak-pihak lain terseb t serta dapat
meyakinkan masyarakat sekitarnya bah a unit usaha
wakaf yang dikelola memang merniliki po ensi yang luar
biasa. Untuk itulah perangkat manajemf dibutuhkan
untuk memajukan unit bisnis serta dap t meyakinkan
para stakeholder lain agar fungsi dari tana wakaf dapat
bermanfaat bagi masyarakat sekitar sert memberikan
kerja sarna mutualisme dengan piha
pemerintah
maupun swasta.
[3J
Pendahuluan
B. Pengertian
Manajernen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis
kuno menagemeni, yang memiliki arti seni melaksanakan
dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker
Pollet. misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi
ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan rnanajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tug as
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal.
Sebelum abad ke-20,terjadi dua peristiwa penting
dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada
tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah
doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam
bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis
yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja
(division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam
tugas-tugas yang spesifik dan' berulang. Dengan
menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh,
Smithmengatakan bahwa dengan sepuluh orang masingmasing melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti
dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam
sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri
Pendahuluan
IT]
menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerja
hebat bila mereka mampu mengha
peniti sehari. Smith menyimpulkan b
kerja dapat rneningkatkan produktivi
, sudah sangat
ilkan sepuluh
wa pembagian
as dengan (1)
rneningkatnya keterampilan dan kece atan tiap-tiap
pekerja, (2) menghemat waktu yang t rbuang dalam
pergantian tugas, dan (3) menciptak n rnesin dan
penemuan lain yang dapat menghemattEaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang empengaruhi
perkembangan ilmu manajemen a alah revolusi
industri Inggris.RevolusiIndustrimen~ i dimulainya
penggunaan mesin, menggantikan te~aga manusia,
yang berakibat pada pindahnya kegiat~ produksi dari
rumah-rumah menuju tempat khusus I yang disebut
pabrik. Perpindahan ini mengakiba~kan manajermanajer ketika itu membutuhkan te10· yang dapat
membantu mereka meramalkan permin aan, memastikan cukupnya persediaan bahan bak , memberikan
tugas kepada bawahan, rnengarahkan k giatan seharihari, dan lain-lain, sehingga ilrnu mtajamen mulai
dikernbangkanolehpara ahli.
PengertianManajernenMenurutJ esA.F.Stoner
adalah suatu proses perencanaan, penlgorganisasian,
kepemimpinan,dan pengendalian upayt dari anggota
organisasiserta penggunaan sumua sunrer daya yang
ada pada organisasiuntuk mencapai tuj an organisasi
yang telah ditetapkansebelumnya.
Pengertian Manajernen Menurut Mary Parker
Folletadalah suatu seni,karena untuk m akukan suatu
m
Pendahuluan
pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan
khusus.
Bagan Sub IImu Manajemen
STRATEGIC
MANAJEMEN
FINANCE
MANAJEMEN
Penjelasan :
• P (Planning) 0 (Organizing) A (Actuating) C
(Controling).
• Cabang ilmu manajemen : Manajemen strategik,
management pemasaran, manajemen keuangan,
manajemen SDMdan manajemen operasional.
• Manajemen pemasaran, keuangan, SDM serta
operasional merupakan functional management
dari manajemen strategic.
Pada umumnya, dalam pengelolaan unit bisnis terdapat
4 elemen perangkat manajemen, yaitu :
1. ManajemenStrategic;
Manajemen strategic merupakan suatu perangkat
untuk merencanakan dan mengeksekusi suatu
rencana bisnis baik jangka pendek maupun jangka
Pendahuluan
~
panjang. Manajemen strategic menc kup strategi
manajemen secara umum : Keu ngan, SDM,
pemasaran, operasional dan sebagain a. Penerapan
strategic manajemen bertujuan untu menciptakan
suatu ke"khas" an yang dimiliki 01
unit usaha
dalam menjalankan bisnisnya.
2.
Manajemen Keuangan dan portofolio·
Manajemen Keuangan dan portofoli merupakan
perangkat manajemen yang meng lola masalah
keuangan dan permodalan unit usaha yang
mencakup: penganggaran, pelaporan, serta rencana
keuangan (termasuk ekspansi/penge bangan unit
usaha dsb) suatu unit usaha.
3.
ManajemenSDM;
$
Manajemen SDMmerupakan perang
manajemen
yang mengatur masalah human capit atau modal
tenaga kerja yang dimiliki unit bis is. Bertujuan
untuk mengelola tenaga kerja agar dapat mencapai
goal/ tujuan yang sebelumnya tel
ditetapkan
mencakup masalah: pembinaan dan p ngembangan
skil tenaga kerja, penilaian kinerja, si tim reward &
punishment, sistim penggajian/ payr 1,dsb.
4.
Manajemen Pemasaran.
Manajemen pemasaran merupak
perangkat
manajemen yang mengelola masal~h pemasaran
barang dan atau jasa yang dihasil an oleh unit
usaha yang bersangkutan. Fungsi d ri penerapan
manajemenpemasaran adalah untuk eningkatkan
volume penjualan dari barang dan
u jasa yang
dihasilkan oleh unit usaha. Selain ir manajemen
[JJ
Pendahuluan
I
pemasaran berfungsi untuk menjaga hubungan
dengan pelanggan unit bisnis (customer care),
melakukan riset-riset pemasaran untuk menggali
apa yang dibutuhkan oleh pelanggan karena
menjagapelanggan lama lebihmurah dibandingkan
mencari pelanggan baru.
Keunikan Produk
Kerja Keras
1
Visi& Misi
Budaya -Organisasi
!
....
/
Opportunity
Diverensiasi & Diversifikasi
Pendahuluan
IT]
I
BAGIAN2
~
MANAJEMEN STRiATEGIK
PERCONTOHAN WAKAF
PRODUKTIF
I
A. Definisi Manajemen
Strategik
Tidak hanya perusahaan/organisasi
besar
saja yang mempunyai manajem,n strategik, tetapi
perusahaarr/organisasi kecilpun sebaiknya dikelola
dengan menggunakan manajemen strategik. Manajemen
strategik merupakan sekumpulap keputusan dan
tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran
perusahaan/organisasi. Dengan demikian manajemen
strategik melibatkan pengambilan keputusan berjangka
panjang dan rumit serta berorientasilrnasa depan dengan
membutuhkan sumberdaya yang besar dan partisipasi
manajemen puncak. Manajemen strategik merupakan
proses tiga tingkatan yang melibatkan para perencana
di tingkat perusahaan/organisasl
unit bisnis dan
fungsional serta para perencana pendukung lainnya.
Dari penjabaran diatas dapat dirumuskan definisi
dari Manajemen Strategik : suatu[ pendekatan untuk
Manajernen Strategik Percontohan r'akaf Produktif
[10
mempertemukan keadaan ekstemal dengan keadaan
internal perusahaan atau lembaga sedemikian rupa
sehingga usahanya menjadi :
1. Berjalan lancar (survive),
2. Bertumbuh (grow), dan
3. Berkesinambungan (sustain).
Manajemen strategik dapat diartikan sebagai
usaha manajerial menumbuh kembangkan kekuatan
perusahaan/organisasi untuk mengeksploitasi peluang
bisnis yang muncul guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan.
Terdapat beberapa jenis manajemen strategik,
antara lain:
1. Corporate strategic, yang membahas mengenai
strategi-strategi korporasi secara lebih makro.
Contoh: merger, akuisisi, dan sebagainya.
2. Business strategic, yaitu membahas mengenai strategistrategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Contoh: ekspansi pasar, mengembangkan volume
usaha, asset management, dan sebagainya.
3. Functional Strategic, terdiri dari: marketing management,
financial management, operational management, human
resourcesmanagement dan sebagainya.
B. Memahami Teori 5 Forces Porter
Analisis five forces porter meliputi tingkat
persaingan dalam industri, kekuatan tawar menawar
pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, ancaman
pendatang baru, dan ancaman produk substitusi.
[JI]
Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif
Faktor
penentu
utama
kemafllPulabaan
suatu
perusahaan adalah daya tarik industri. Strategi yang
tepat bagi sebuah industri harus dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat mencer+an
pemahaman
yang canggih mengenai aturan marn persaingan yang
menentukan daya tarik industri. Aturan main tersebut
dikemas Porter dalam lima faktor persaingan (seperti
terlihat pada gambar), yaitu: masuknya pendatang
baru, ancaman produk substitusi, daya tawar menawar
pembeli, day a tawar menawar pemisok dan persaingan
dalam industri (Porter: 1985).
Pada industri yang berbedai faktor persaingan
bisa berbeda karena setiap indJstri itu unik dan
mempunyai struktur khasnya masing-masing. Kerangka
kerja kelima faktor persaingah
memungkinkan
perusahaan untuk mengenali dan Imenetapkan faktor
yang penting bagi persaingan dalam industrinya,
disamping identifikasi dan perumusan strategi yang
paling tepat untuk meningkatkar kemampulabaan
perusahaan. Adapun kelima faktor persaingan tersebut
terlihat pada gambar dibawah ini: I
Manajemen Strategik Percontohan
}vakaf Prod uktif OIJ
1. Persaingan dalam Industri
Menurut Thompson dan Strickland III (2005),
diantara kelima komponen tersebut, tingkat persaingan
antar pemain dalam suatu industri merupakan
komponen yang terkuat. Kompetisi dapat meningkat
apabila kompetitor melihat peluang untuk dapat
lebih memuaskan konsumen maupun tekanan untuk
meningkatkan keuntungan serta merebut market share.
Selain itu tingkat persaingan antar pemain dalam
suatu industri merupakan fungsi dari bagaimana
ketatnya kompetitor mengimplementasikan strategi
pemasarannya.
2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Menurut Thompson dan Strickland III (2005),
pemasok mempunyai posisi tawar yang tinggi atau
rendah sangat tergantung pada apakah barang tersebut
(termasuk bahan baku) tersedia di pasaran dan
kemampuannya untuk memenuhi pesanan pada saat
tertentu. Semakin banyak ketersediaan bahan baku
semakin melemah pula kekuatan "bargaining" dati
pemasok, begitu juga sebaliknya, semakin sedikitj
jarang ketersediaan bahan baku semakin kuat pula daya
tawar pemasok.
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembelij pelanggan
Pembeli mempunyai posisi tawar yang tinggi
atau rendah tergantung pada banyak faktor, seperti
banyaknya jumlah penjual yang bermain dalam suatu
industri dan juga faktor harga (porter, 2001). Apabila
dalarn suatu pasar yang sarna banyak terdapat pemainj
penyedia barangj jasa, maka semakin kuat posisi tawar
o
Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif
I
pembeli dikarenakan pembeli memiliki banyak pilihan
dalam menentukan produk mana yang akan dikonsumsi
seperti dalam hal harga yang le'ih murah, kualitas
pelayanan yang paling baik. Begyu juga sebaliknya,
semakinsedikitpemain dalam past yang menyediakan
produk yang sarna, semakin mele ah pula daya tawar
pembelidikarenakansemakinsediki yapilihanpembeli
dalam memilih barang/ jasa yang at an dikonsumsinya.
4. AncamanPendatang Baru
Masuknya pemain barn ~ rupakan ancaman
terhadap pemain yang sudah ada karena masuknya
pemain baru akan menambah supply barang dipasar,
sehingga perebutan market share ctkan semakin kuat.
Tingginyatingkat persaingan denga masuknya pemain
baru tergantung 2 faktor yaitu ha batan masuk dan
reaksi yang diharapkan oleh pem in yang sudah ada
terhadap pemain baru (porter 2001).
5. AncamanProduk Subtitusi
Perusahaan dalam suatu
dustri seringkali
tidak hanya menghadapi persaing dengan sesama
perusahaan dalam industri yang sarna. Persaingan
tersebut dapat juga terjadi dengan perusahaan dalam
industri yang menghasilkanbarang ubstitusi. Menurut
Thompson dan Strickland III (2005, tinggi rendahnya
tingkat persaingan dari barang su stitusi tergantung
pada faktoratraktiftidaknyabarang ubstitusi;kepuasan
konsumen terhadap barang subs tusi tersebut, dan
kemudahan konsumen untuk dap t dengan mudah
berganti produk.
Manajemen Strategik Percontohan
akaf Produktif
QD
C. Aplikasi Manajemen
Produktif.
Strategik Percontohan Wakaf
Dalam menjalankan unit usaha percontohan
wakaf produktif, hendaknya para nazhirjpengelola
terlebih dahulu merumuskan perencanaan secara
menyeluruh dalam semua aspek manajemen. Langkahlangkah yang harus dilakukan adalah :
1. Lakukan analisis ekternal dan internal (SWOT).
Rumuskan kekuatan yang dimiliki unit usaha
dalam bersaing (strength).
Rumuskan kelemahan2 organisasi yang dapat
menjadi faktor penghambat unit usaha dalam
Bersaing (weakness).
Rumuskan peluang-peluang pasar (ceruk pasar)
yang dapat dimanfaatkan oleh unit usaha
(opportunity).
Rumuskan ancaman-ancaman dari para stakeholder (pesaing, dsb) yang dapat menjadi faktor
penghambat dalam usaha (threat).
2. Rumuskan Visi & Misi unit usaha
• Visi adalah kemampuan untuk melihat realitas
yang kita alami saat ini, untuk menciptakan
dan menemukan apa yang belum ada, serta
menjadikan organisasi dalam kondisi yang
diinginkan di masa datang.
• Misi merupakan
tahap aksi yang akan
dilaksanakan dari visi yang telah ada, guna
mencapai suatu tujuan.
~
Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif
3. Canangkan target jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam mencapai visi unit rsaha, kita harus
menjalankan langkah-langkah yang ada didalam
misi unit usaha :
I
• Harus menetapkan target, baik dari sisi profit,
pangsa pasar, human capital, keadaan keuangan
dan sebagainya.
I
• Untuk meraih target harus disusun strategi usaha.
4. Rumuskan strategi usaha (bUSin1ss plan)
• Tentukan barang &·jasa y~g .dihasilkan, sebisa
mungkin harus memiliki kerukan, baik fisiknya
maupun pelayannya yang berbeda dengan apa
yang pesaing tawarkan.
I
• Rurnuskan konsep pemasaran dari barang & [asa.
(tentukan segmentasi, target, dan posisi pasar
serta tentukan strategi pema~arannya).
• Rurnuskan rencana organisasi dan SDM.
• Rumuskan rencana keuangan dan investasi unit
I
usaha.
I
Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif
02J
~
BAGIAN3
~
MANAJEMEN PEMASARAN
PERCONTOHAN WAKAF
PRODUKTIF.
A. Pengertian Manajemen
Pemasaran
Manajernen pernasaran rnerupakan salah satu
kegiatanyang dilakukan oleh perusahaan atau lernbaga
dengan tujuan untuk rnernpertahankan kelangsungan
hidup perusahaan, untuk berkernbang, dan untuk
rnernperoleh keuntungan. Proses pernasaran dirnulai
jauh sejaksebelurnbarang-barangatau jasa diproduksi,
dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan
pernasaran harus dapat rnernberikankepuasan kepada
konsumen untuk keberlangsungan usaha dan juga
untuk rneraih pencitraan positif konsumen terhadap
perusahaan atau lernbaga.
Secara definisi, Manajemen Pernasaran adalah
kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan program-program yang bertujuan
menirnbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
@]
dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan
(Kotler, 1980).
I
Manajemen pernasaran dapat ~ula dikatakan
sebagai proses identifikasi kebutuhan konsumen,
dalam rangka memilih dan mengemb~gkan produk,
menentukan harga, menentukan saluran distribusi
serta media penginformasian produk atau promosi,
sehingga proses transfer produk dari produksen ke
konsumen berjalan dengan baik, sehirigga kepuasan
konsumenpun akan tercipta, dan apabila kepuasan
telah tercipta, maka tugas dari pemasaran selanjutnya
adalah mempertahankan dan meningkatkan kepuasan
konsumen dalam jangka panjang.
1
Tiap
perusahaan
atau
lembaga
merniliki
cara tersendiri untuk memperoleh ~epuasan dari
pelanggannya, baik pelanggan lama, pelanggan
baru dan calon pelanggannya. Carafara tersebut
memiliki keunikan yang disesuaikan de;ngan visi dan
misi perusahaan yang biasa disebut dengan konsep
pemasaran. Antara satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya memiliki konsep pemasaran ~ang berbeda,
walaupun memproduksi barang atau jasa yang sarna
atau berada pada pasar yang sarna.
Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan
memberikan kepuasan terhadap keinginan dan selera
pasar yang selalu berorientasi kepada kebutuhan
konsumen. Hal ini sangatlah berbeda d1ngan falsafah
bisnis terdahulu yang berorientasi pad a produk, dan
penjualan, dimana jargon "konsumen adalah raja"
merupakan jargon yang sangat akrab dalam masyarakat
~
Manajemen Pemasaran Percontohan WakJ.r Produktif.
yang menandakan bahwa dalam dunia bisnis konsumeri/
pelanggan adalah segalanya.
Secara definisi, Konsep Pemasaran adalah sebuah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonorni dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton,
1978).
Unsur-unsur
yang harus diperhatikan
merumuskan konsep pemasaran adalah :
dalam
1. Orientasi kepada konsumen, dengan melakukan
serangkaian "marketing research" untuk menggali
apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen,
sehingga perusahaan dapat menyediakan barang
atau jasa yang diinginkan oleh konsurnen.
2. Menyusun kegiatan pemasaran yang terintegral, di
mana setiap unsur dari kegiatan pemasaran saling
terkait, tidak ada yang berjalan sendiri-sendiri,
sehingga akan memudahkan dalam mencapai tujuan
dari kegiatan pemasaran tersebut.
3. Kepuasan konsumen, selain untuk memperoleh laba
yang maksirnal, semua kegiatan pemasaran harus
bertujuan akhir untuk memuaskan konsumennya.
Banyak anggapan salah yang masih melekat dalam
benak masyarakat pada umurnnya, yang menganggap
bahwa pemasaran adalah menjual barang, tidak berbeda
dengan kegiatan penjualan/ sales. Sehingga banyak
orang yang merasa tidak memiliki bakat dalam menjual
sangat menghindari berkarier dalam bidang pemasaran.
Apabila seseorang dapat memaharni perbedaan yang
ada, maka seseorang tersebut tidak perlu khawatir
Manajemen Perna saran Percontohan Wakaf Produktif
IJ2J
dan ragu dalam meniti karier dalam du .a pemasaran,
terlebih pemasaran memiliki prospek yang sangat
Iuar biasa. Kebutuhan perusahaan akan ahli dalam
bidang pemasaran tidak akan pemah surut, begitu juga
dalam merintis karier di bidang wirausaha, pemasaran
rnerupakan salah satu kunci dari keberhasilan dan
kesuksesan dalam dunia wirausaha. Berikut beberapa
perbedaan antara pernasaran dengan penjualan.:
I
1.
Terdiri dari serangkaian
kegiatan yang dimulai
sejak barang/ jasa yang
akan dijual/ dipasarkan
masih dalam tahap
perencanaan.
Hanya kegiatan menjual
saja
2.
Bersifat jangka panjang,
dengan mempertimbangkan siklus hidup produk/
jasa
Bersifat jetngka pendek,
yang terpenting bahwa
barang dapat terjual
3.
Tidak berkaitan dengan
persediaan/ stock barang
Sangat
stok barang
4.
Kepuasan pelanggan
menjadi akhir dari
pencapaian pemasaran
Barang terjual menjadi
akhir tujuan
5.
Penjualan adalah bagian
dari pemasaran
I
Manajemen Pemasaran Percontohan
wJaf
dengan
Produktif.
6.
Ada kegiatan setelah
Tidak ada kegiatan
barang terjual, dalam
setelah barang terjual
bentuk customer
relationship management"
yang berfungsi memelihara
kepuasan pelanggan untuk
meraih loyalitas dari
pelanggan
II
Dengan memahami perbedaan ini, diharapkan
dapat memberikan kejelasan mengenai manajemen
pemasaran yang tidak membutuhkan "bakat" dalam
menjual, yang dibutuhkan adalah ketekunan, kegigihan,
kemauan untuk belajar, serta dapat memahami dan
merasakan lingkungan sekitar atau memiliki rasa
sensitive yang baik dalam merasakan dan memahami
sesuatu.
B. Tahap
Perencanaan
Manajemen
Percontohan Wakaf Produktif
Pemasaran
Konsep pemasaran
bertujuan
memberikan
kepuasan terhadap keinginan dan selera pasar yang
selalu berorientasi kepada kebutuhan konsumen.
Konsep pemasaran rnemiliki beberapa tahapan-tahapan
yang harus dilalui, harus dipahami dengan baik dan
rnendalam sehingga dapat tercipta strategi pemasaran
yang jitu dan tepat sasaran.
Dalam rnerencanakan suatu konsep perna saran,
langkah-Iangkah yang harus dilakukan adalah:
A. Melakukan riset pernasaran yang terdiri dari :
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
•
Analisis konsumen & produk / j+a
Langkah ini dilakukan dengan melihat kondisi
masyarakat disekitar (dilengkapi dengan data
statistik, misal data jumlah penduduk sekitar,
sebaran penduduk, tingkat !pekerjaan dan
pendapatan penduduk-data ~apat diperoleh
melalui BPS (Badan Pusat $tatistik) kota/
kabupaten/propinsi
yang
bersangkutan).
Setelah langkah tersebut sUdah!dirampungkan,
maka langkah berikutnya yaitu menganalisa
prod uk atau jasa apa yang san&at dibutuhkarr/
diapresiasikan
oleh masyarakat/lingkungan
sekitar sesuai dengan data statistik yang telah
diperoleh dan dianalisis. bagaimhna potensi dari
produk/ jasa dalam jangka penaek dan jangka
panjang. Langkah menganalisis konsumen &
produk/jasa ini sangat perlu ~ilakukan untuk
mengkonsolidasi kekuatan inte1al yang dimiliki,
baik dalam hal produksi (baraJIlg/jasa), SDM,
Modal dan sebagainya.
Data juga dapat diperoleh mel ,lui penyebaran
kuesioner yang bertujuan untuk mengetahui
keinginan dari masyarakat seb1agai konsumen
secara riil. Agar memperoleh h,sil yang akurat,
tentunya kuesioner dibuat sede~an
rupa yang
disesuaikan dengan tujuan aPf yang hendak
dicapai sehingga dapat diketahui produk apa
I
yang harus diproduksi/ ditawarkan, bagaimana
produk tersebut dapat memehuhi keinginan
konsumen, berapa harga yang a~an ditentukan,
I
1
~
I
ManajemenPemasaranPercontohanWfaf Produktif.
bagaimana dengan saluran pernasarannya,
layanan seperti apa yang dikendaki konsurnen,
serta berrnacarn-rnacarn atribut pemasaran
lainnya.
•
Analisis Persaingan
Langkah ini dilakukan dengan rnelihat kondisi
persaingan di daerah/lingkungan yang sarna.
Apakah ada pesaing yang bergerak dibidang
usaha yang sarna, jika ada bagaimana rnenghadapi persaingan tersebut (hasil analisis dapat
dijadikan dasar / formula dalarn penyusunan
strategi). Langkah ini sangat perlu dilakukan
untuk rnengidentifikasi apakah ada peluang yang
dapat dimanfaatkan dan dimaksimalkan serta
apakah ada ancarnan-ancarnan dari pesaing yang
bergerak disektor yang sarna (rnisal : teknologi
produksi pesaing lebih unggul, harga yang
ditawarkan pesaing lebih rnurah, pesaing lebih
dapat rnernuaskan kebutuhan pelanggan, letak
usaha pesaing lebih strategis, dan sebagainya).
Salah satu teori rnengenai persaingan yang sangat
terkernuka adalah teori 5 (five) force Porter.
• .Analisis Ekstemal &Internal secara Kornprehensif.
Perurnusan
strategi bisnis
dalarn suatu
industri mensyaratkan adanya analisis yang
rnendalarn terhadap rnunculnya kesernpatan
dan ancarnan dari lingkungan. Kinerja suatu
perusahaan ditentukan oleh kornbinasi faktor
eksternal dan internal. Kedua faktor tersebut
harus
dipertirnbangkan
ketika rnelakukan
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
[JD
analisis situasi. Keseluruhan evaluasi kekuatan,
kelemahan, kesempatan dan ancaman perusahaan
tersebut disebut analisa SWOT (Kotler, 2003).
Langkah-langkah
SWOT adalah :
dalam
menyusun
analisa
1. Susun Konsep analisis internal (Strengthkekuatan,
dan
weakness-kelemahan).
Dalam analisis ini kita dituntut untuk
dapat menjabarkan secara .rinci kekuatan
dan kelebihan apa yang dimiliki (internal),
misal : badan usaha memiliki keunikan
tersendiri dibanding badan usaha lain
yang bergerak dibidang' yang sama,
Unggul
dalam
SDM,
unggul
dalam
inovasi produk, Unggul dalam kualitas
produk, unggul dalam permodalan, dan
sebagainya.
2. Susun Konsep analisis eksternal (opportunities-peluang,
dan threat-ancaman).
Dalam analisis ini kita dituntut untuk dapat
mengidentifikasi peluang-peluang dalam
lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh
badan usaha/ perusahaan (memiliki sense of
business) serta harus dapat bengantisipasi
ancaman pasar yang akan datang dari
pesaing.
Langkah-langkah di atas dapat digambarkan
sebagai berikut :
QD
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Melaksanakan
Analisis
Persaingan
Melaksanakan
Analisis Internal
Mengevaluasi
Kekuatan dan
Kelemahan
Melaksanakan
Analisis Pasar
Mengevaluasi
Peluang dan
Ancaman
Menyusun
Diagram SWOT
C. Tahap Perumusan Strategi Manajemen Pemasaran
Percontohan Wakaf Produktif
Perumusan dari strategi pemasaran dimulai dari
pernyataan visi dan misi sampai kepada pemilihan
dari segmentasi pasar, pemilihan target pasar dan
penentuan posisi pasar untuk produk /jasa yang akan
ditawarkan perusahaan kepada pasar/konsumen.
Dimana formulasi tersebut merupakan sebuah esensi
yang utama dari strategi pemasaran. (yang lebih dikenal
dengan STP-Segmentation, Targeting, Positioning) sampai
kepada membuat formulasi dari bauran pemasaran
yang spesifik.
1. Menentukan Segmentasi Pasar
Terdapat beberapa latar belakang kenapa perusahaan
dalam menjalankan strategi pemasarannya harus
melakukan segmentasi pasar atas produkj jasa yang
akan ditawarkan, diantaranya :
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
@]
a. Pasar sangat beragam dan sangat luas.
b. Banyaknya jumlah konsumen yang memiliki
keinginan yang berbeda-beda akan produk /jasa
yang dapat memuaskan keinginnya.
c. Kemampuan perusahaan yang sangat terbatas.
I
d. Perusahaan menginginkan profit.
Dalam melakukan segmentasi
beberapa tingkatan, yaitu :
11,asar terdapat
I
a. Pemasaran Segmen :
Segmen : Kelompok besar calon pembeli
potensial dalam suatu pasar Iyang memiliki
karakteristik yang homogeny.
Karakteristik : keiriginan, daya beli, lokasi
geografis, perilaku pembelian dan kebiasaan
pembelian.
Titik tengah antara pernasaran individual pemasaran massal.
Pemilihan saluran distribusi dan komunikasi
yang lebih mudah.
Berpeluang menghadapi lebih sedikit pesaing
dalam suatu segmen.
b. Pemasaran Relung (niche):
Relung (niche) : kelompok pembeli potensial
yang lebih sempit dibandingkan dengan
segmen dengan karakteristik yang Iebih
spesifikj khusus.
Biasanya merupakan pasar keeil yang
kebutuhannya tidak terlayani dengan baik.
~
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Biasanya diidentifikasi dengan cara membagibagi sebuah segmen menjadi sub segmen
yang lebih kecil.
Biasanya hanya menarik satu atau sedikit
pesaing.
Pemasar
relung
dianggap
memaharni
kebutuhan pelanggan dengan begitu baik
sehingga pelanggan bersedia membayar lebih
mahaL
c. Pemasaran lokal :
Pemasaran yang dilakukan untuk satu
wilayah geografisj demografis tertentu.
Membidik pembeli lokal dan efektif dalam
menarik pernbeli lokal.
Sering dikomunikasikan dengan bahasa dan
media lokal.
Produk didisain dengan gaya lokal.
Berpeluang mengakibatkan biaya logistik
tinggi.
Berpeluang menurunkan citra perusahaan
secara umum jika modifikasi produk dan
iklan berbeda-beda.
d. Pemasaran individual:
Pemasaran segmen tunggal.
Tingkat segmentasi tertinggi.
Disebut juga sebagai pemasaran sesuai
pesanan atau pemasaran satu lawan satu.
Secara historis merupakan salah satu praktek
pemasaran yang paling kuno.
Manajemen Pernasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
Banyak dipraktekkan
pada Flemasaran B2B
(business to business).
Memerlukan dialog yang lebih aktif dengan
pelanggan - memberi peluang lebih besar
dalam rancangan produk.
Untuk melakukan proses segmentasi pasar
dengan mudah, maka langkah-Iangkah yang harus
dilaksanakan adalah :
a. Melakukan survey:
Melakukan wawancara atauI membentuk
fokus grup untuk memperoleh
gambaran
,
umum mengenai : motivasi, sikap, perilaku.
Menyebar kuisioner resmi untuk mengumpulkan data tentang : Atribut .dari peringkat
kepentingan atribut, Kesadaran merek &
peringkat merek, Pola pemakaian produk,
Sikap terhadap kategori produk, Kondisi
geografis, psikografis dan media grafis
responden.
b. Melakukan Analisis hasil dari survey
Melakukan analisis statistik Iterhadap data
yang telah dikumpulkan.
Melakukan ana lisis kluster urituk mendapatkan kelompok-kelompok secana maksimal.
c. Melakukan pembentukkan segmen pasar.
Kelompok segmen dapat dibentuk berdasarkan : (1). Perbedaan sikap, ,(2). Perbedaan
perilaku, (3). Perbedaan demqgrafis, (4). Perbedaan psikografis, dan (5). Perbedaan Media
penyampaian.
~
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Masing-masing segmen dapat diberi nama
berdasarkan karakteristiknya yang dominan.
Segmentasi harus dilakukan kembali secara
periodik karena segmen berubah dari waktu
kewaktu.
Dasar dari pengelompokkan
konsumen adalah :
segmentasi
pasar
a. Geografis.
Wilayah
Ukurankota
Kepadatan penduduk
Iklim
Topografis
b. Demografis
Usia
Ukuran keluarga
Siklus hidup keluarga
J enis kelamin
Penghasilan
Pekerjaan
Pendidikan
- . Agama
Ras
Generasi
Kewarganegaraan
Kelas sosial
c. Psikografis
Gayahidup
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
0
Kepribadian
Trend pergaulan.
d. Perilaku
Kejadian
Manfaat
Status pemakai
Tingkat pemakaian
Status kesetiaan
Tahap kesiapan pernbeli
Sikap terhadap produk
Dalam menyusun dan menetapkan segmentasi
pasar, rnaka hal-hal yang harus diperhatikan agar
penetapan segrnentasi menjadi efektif adalah :
a. Dapat dilakukan pengukuran atas segmentasi
yang telah ditetapkan.
b. Dapat diakses, khususnya oleh seluruh sumber
daya pernasaran suatu perusahaan.
c. Dapat dibedakan.
d. Ada tindak lanjut secara konkrit atas segmentasi
pasar yang telah ditetapkan (dapat diarnbil
tindakan).
2. Menentukan Pasar sasaran (target pasar)
Langkah-langkah dalam rnenetapkan pasar sasaran
adalah:
a. Mengevaluasi segmen pasar.
Menilai beragam segmen yang telah diketahui.
Daya tarik segmen keseluruhan (ukuran
segmen, pertumbuhan, profitabilitas, skala
ekonomis, dan faktor resiko).
[EJ
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Tujuan dan sumber daya perusahaan yang
mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang.
b. Memilih segmen pasar untuk dijadikan target
pasar.
Konsentrasi segmen tunggal : Perusahaan
memilih sebuah segmen tung gal, contoh:
Harley
Davidson
berkonsentrasi
pada
motor bertenaga dan berbadan besar,
Ferarri berkonsentrasi pada mobil sport dan
sebagainya.
Spesialisasi selektif.:Perusahaan
memilih
sejumlah segmen yang berpotensi sebagai
penghasil uang, contoh : Pemanis buatan
Tropicana, yang menarik segmen kelompok
masyarakat yang menginginkan hidup sehat,
serta menarik segmen kelompok penderitas
penyakit diabetes mellitus, dan sebagainya.
Spesialisasi
produk
Perusahaan
berkonsentrasi dalam menghasilkan produk
tertentu yang dijual ke beberapa segmen.
Dengan spesialisasi produk perusahaan
membangun reputasi yang kuat di bidang
produk tertentu. Contoh : pabrikan ban merek
Bridgestone yang memiliki spesialisasi dalam
pembuatan ban, dijual untuk kepentingan
pengguna
kendaraan
pribadi,
untuk
kepentingan olah raga balapan serta untuk
kepentingan industry lain, seperti industry
alat berat (traktor, truk dan sebagainya).
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
@]
Spesialisasi pasar: Perusahaan berkonsentrasi
melayani berbagai kebutuhan suatu kelompok
pelanggan tertentu. Contoh
biasanya
dalam segmen relung. Jam tangan merek
Rolex berkonsentrasi pada pasar niche yaitu
kalangan jetset, selebritis, konglomerat dan
sebagainya.
3. Menentukan Posisi Pasar (positioning)
Memposisikan produk di dalam pasar dengan
menonjolkan ke "khas' an produk yang akan
ditawarkan
kepada konsumen. Memposisikan
produk dalam pasar harus disesuaikan dengan
langkah-langkah
di atas.
Contoh
memposisikan
produk adalah : pepsodent- dengan segmen pasar
luas, mencakup segala umur. Memiliki target pasar
kalangan rumah tangga (keluarga). Memposisikan
produknya sebagai pasta gigi untuk seluruh
keluarga Indonesia. (biasanya dalam memposisikan
pasar selalu dilengkapi dengan jargon-jargon atau
motto produk yang bermaksud menggambarkanj
mencitrakan suatu produk tersebut.)
Kotler berpendapat : "positioning is not what you do
to the product, but what you do to the mind.". Pendapat
ini bermakna bahwa dalam melakukan positioning,
hal yang utama bukanlah apa yang kita lakukan
terhadap produkj jasa yang akan kita tawarkan,
melainkan apa yang harus kita lakukan agar produkj
jasa yang akan kita tawarkan dapat "memasuki"
alam pikiran konsumen yang akan kita sasar.
o
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Menurut Brooksbanks (1994),strategi rnenentukan
posisi pasar harus terdapat tiga kornponen, yaitu :
a. Target konsurnen yang merupakan hasil dari
studi/penetapan segrnentasi pasar seperti yang
sudah di [elaskan di atas.
b. Target pesaing yang merupakan hasil dari studi
riset pemasaran mengenai lingkungan eksternal
(mengetahui dan mengidentifikasi peluang dan
ancarnan serta melakukan analisis 5 forces Porter
seperti yang sudah dijelaskan di atas).
c. Keunggulan
dalam
bersaing
(competitive
advantage), yang juga merupakan hasil dari studi
riset pemasaran seperti yang telah dijelaskan di
atas.
D. Tahap Eksekusi Strategi Manajemen Pemasaran
Setelah melakukan tahapan perencanaan dan
perumusan, maka langkah selanjutnya dalam mernbuat
strategi pernasaran adalah langkah eksekusi strategi
yang biasa dikenal dengan istilah bauran pemasaran
(marketing mix).
Strategi bauran pemasaran merupakan hasil
dari perurnusan strategi pemasaran (STP). Strategi ini
merupakan penjabaran atau tindak lanjut dari STP,
bersifat sangat detail dan aplikatif. Berikut 4 unsur (4P)
dalam bauran pemasaran :
1. Product
Produk adalah elemen kunci dalam penawaran
pasar, dimana perencanaan bauran pemasaran
diawali
dengan
mendisain/ merancang
suatu
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
penawaran
untuk memenuhi kebutuhan
dan
keinginan konsumen sasaran. Produk dalam
pengertian yang luas mencakup apa saja yang dapat
dipasarkan, termasuk bend a fisik, jasa, tempat dan
gagasan. Kotler (1997)berpendapat bahwa : "produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
dalarn pasar untuk diperhatikan, dirniliki, dipakai
atau dikonsumsikan sehingga dapat rnemuaskan
suatu kegiatan atau suatu kebutuhan".
Jay&Barry (2006) mengemukakan karakteristik
produk fisik yaitu : (1).Tangibleproduct, (2).Consistent
product definition, (3). Production usually separatefrom
consumption, (4). Can be inventoried, (5). Low customer
interaction.
Jay&Barry (2006)mengemukakan bahwa produk
merniliki kornponen seperti yang digambarkan
dibawah ini:
Product
Package
Surnber: Jay & Barry, 2006, Operation Management, 8th
edition, Prentice Hall International Inc.
QD
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Gambar di atas menjelaskan bahwa dalam
tingkatan pertama produk yang terdiri dari merek apa
yang tepat untuk suatu produk, ide apa saja yang dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan berdasarkan dari
kebutuhan dan seIera pelanggan itu sendiri dan juga
kompetitor, kemudian bagaimana produk itu dikemas
sehingga dapat menghasilkan pengemasan yang dapat
menarik pelanggan untuk membeli produk tersebut.
Sedangkan pada tingkat kedua, dijelaskan bahwa
ide produk terdiri dari bentuk produk itu sendiri,
bagaimana kemampuan produk itu dalam menjalankan
fungsinya, apa saja kelebihan-kelebihannya, bagaimana
kualitas produk tersebut dapat sesuai dengan apa yang
diharapkan, dan bagaimana pelayanan purnajual (dalam
produk fisik) dapat memuaskan para pelanggannya.
Berdasarkan gambar di atas, maka produk terdiri dari
3 dimensi, yaitu merek, ide produk, dan pengemasan,
maka dapat disusun dimensi produk beserta indikatorindikator yang di jabarkan pada tabel di bawah ini:
Dimensi
Indikator
6 tingkat pengertian rnerek (Kapferer,
1992)
1. Atribut
2. Manfaat
Merek (brand)
3. Nilai
4. Budaya
5. Kepribadian
6. Pernakai
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
[}2]
8 dimensi Chase. Et al (2001)
IdeProduk
Kemasan
1. Performance
2. Features
3. Reliability
4. Durability
5. Seroiceabilitu
6. Response
7. Aesthetics
8. Reputation
Bentuk dan fungsi kemasan (Kotler,
1997)
1. Perlindungan produk
2. Menyatakan kualitas produk/
perusahaan
3. Menarik perhatian
4. Menjelaskan kemampuan produk
5. Menciptakan keyakinan konsumen
6. Kesan menyenangkan
2. Harga (price)
Seluruh organisasi, baik yang berorientasi laba
maupun nirlaba menetapkan harga atas produk
mereka. Dalam menetapkan harga, diperlukan
strategi yang dinamis dan fleksibel yang diperlukan
untuk mengantisipasi desakan lingkungan eksternal,
seperti permintaan konsumen, persaingan, kondisi
makro ekonomi, sosial budaya serta aturan dan
perundangan yang berlaku.
~
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
Terdapat beberapa pendapat dari para ahli
rnengenai tingkatan untuk rnengukur tingkat
kepekaan harga pernbeli, Nagle & Holden (1995)
rnengidentifikasikan 9 faktor, yaitu :
Pengaruh nilai unik : Pernbeli kurang peka
terhadap harga jika produk lebih langka.
Pengaruh kesadaran akan produk pengganti :
Pembeli sernakin kurang peka terhadap harga
jika mereka tidak rnenyadari adanya produk
pengganti.
Pengaruh perbandingan yang sulit : Pernbeli
sernakin kurang peka terhadap harga jika rnereka
tidak dapat dengan rnudah rnernbandingkan
kualitas barang pengganti.
Pengaruh pengeluaran total: Pernbeli sernakin
kurang peka terhadap harga jika pengeluaran
tersebut sernakin rendah dibandingkan total
pendapatan.
Pengaruh rnanfaat akhir : Pernbeli sernakin
kurang peka terhadap harga jika pengeluaran
tersebut sernakin kecil dibandingkan biaya total
produk akhimya.
Pengaruh biaya yang dibagi : Pernbeli sernakin
kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya
ditanggung pihak lain.
Pengaruh investasi tertanarn : Pernbeli sernakin
kurang peka terhadap harga jika produk tersebut
digunakan bersama dengan aktiva , yang telah
dibeli sebelumnya.
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
0
Pengaruh kualitas harga : Pernbeli sernakin
kurang peka terhadap harga jika produk
tersebut dianggap rnerniliki kualitas, gengsi, atau
eksklusivitas lebih.
Pengaruh persediaan : Pernbeli sernakin kurang
peka terhadap harga jika rnereka tidak dapat
rnenyirnpan produk tersebut.
Berdasarkan teori ini, rnaka akan dapat disusun
dirnensi-dimensi dan indikator-indikator dari harga
yang dirasakan oleh konsurnen sebagai berikut :
Faktor tingkat kepekaan harga pernbeli
Nagle & Holden (1995)
Dimensi
~
Indikator
1 Pengaruh nilai unik
Kelangkaan produk
2
Pengaruh kesadaran
akan produk pengganti
Keberadaan produk
pengganti
3
Pengaruh perbandingan
yang sulit
Kernudahan
rnernbandingkan
kualitas barang
pengganti
4
Pengaruh pengeluaran
total
Perbandingan tingkat
pengeluaran dengan
nilai barang yang
didapat
5
Pengaruh manfaat akhir
Nilai manfaat produk
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
6
Pengaruh biaya yang
dibagi
Adanya subsidi dari
pihak lain
7
Pengaruh kualitas
harga
kualitas, gengsi, atau
eksklusivitas Produk
8
Pengaruh persediaan
Apakah produk dapat
disimpan atau tidak
3. Saluran Distribusi (Place)
Hampir seluruh perusahaan/ produsen tidak
menjual barangnya kepada penggunaan akhir secara
langsung dimana diantara produsen dan pengguna
aklair terdapat suatu saluran pemasaran. Keputusan
saluran pemasaran merupakan sesuatu yang penting
yang harus di arnbil oleh perusahaan dikarenakan
saluran pernasaran sangat rnernpengaruhi sernua
keputusan pemasaran lainnya.
Corey (1991)mendefinisikan: Saluran pemasaran
adalah surnber daya eksternal yang utama yang sarna
pentingnya dengan sumber daya internal, dimana
sistirn ini menggambarkan komitmen perusahaan
terhadap perusahaan lainnya yang bergerak dalarn
bidang distribusi dan juga komitrnen terhadap pasar
yang mereka layani.
Kotler (1997)juga berpendapat bahwa :"Saluran
pemasaran adalah serangkaian organisasi yang
saling tergantung yang terlibat dalarn proses untuk
meniadikan suatu produk atau jasa siap untuk
digunakan atau dikonsumsi."
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
0
Banyak alasan bagi perusahaan/produsen untuk
menggunakan perantara dalam menjual barangnya.
Semua alasan mempunyai tujuan yang sarna, yaitu
efisiensi. Saluran pemasaran melakukan tugas
memindahkan barang dari produsen ke konsumen,
dimana hal ini dapat mengatasi kesenjangan waktu,
tempat dan kepemilikan yang memisahkan barang
dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan/
menginginkannya.
Kotler (1997) merumuskan diferensiasi saluran
distribusi dilakukan dengan 3 dirnensi, yaitu : (1).
Jangkauan, (2). Keahlian, dan (3). Kinerja. Dimensi
jangkauan meliputi unsur ketersediaan produk atau
jasa di suatu tempat pada saat produk atau jasa
itu dibutuhkan, keahlian dan kinerja tertuju pada
bagaimana produk atau jasa tersebut disampaikan.
Tugas saluran pemasaran adalah memindahkan
barnag ataujasa dari produsenke konsumen. Terkait
dengan tugas tersebut, saluran memiliki manfaat
mengatasi kesenjangan waktu dan ternpat yang
memisahkan barang atau jasa dari orang-orang yang
membutuhkan atau menginginkan suatu barang
Fungsi saluran pemasaran
Urnarni (2002: 310) adalah:
}>
@]
menurut
Murni
Inforrnasi.
Pengumpulan dan penyebaran inforrnasi riset
pemasaran mengenai pelanggan, pesaing serta
keadaan-keadaan lainnya dalarn lingkungan
pasar.
Manajemen Pemasaran PercontohanWakaf Produktif,
);0>
Promosi
Pengembangan dan penyebaran komunikasi
persuasif yang .dirancang untuk menarik
pelanggan.
~ Negosiasi
Usaha untuk mencapai persetujuan akhir
mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer
kepernilikian dapat dilakukan.
Pemesanan
Kornunikasi dari para anggota saluran pernasaran
kepada produsen rnengenai minat untuk
membeli.
~ Pernbiayaan.
Perolehan dan pengalokasian dana yang
dibutuhkan untuk rnernbiayai persediaan pada
berbagai tingkat saluran pemasaran.
);0>
);0>
Kepernilikan fisik
Kesinambungan penyimpanan dan pergerakan
produk fisik dari bahan mentah sarnpai ke
pelanggan akhir
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas,
untuk mengukur sejauh mana saluran distribusi
bekerja dengan baik, maka akan dapat disusun
dirnensi serta indikator-indikatomya sebagai
acuan dalarn melaksanakan strategi saluran
distribusi
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
@]
V ARIABEL SALURAN DISTRIBUSI BERDASARKAN
PENDAPAT KOTLER (1997)
No
1
Dimensi
Jangkauan
Indikator
1. Jaringan penjualan tersebar luas
2. Lokasi penjualan mudah dijangkau
3. Memiliki fasilitas pelayanan konsumen
melalui teleponjintemet dsb.
2
Kinerja
1. Kenyamanan tempat penjualan
2. Layanan penjualan 24 jam
3. Tersedianya berbagai macam varian
produk sesuai keinginan pelanggan
4. Memiliki fasilitas penunjang penjualan
3. Promosi
Prornosi rnerupakan salah satu kegiatan dari
strategi bauran pemasaran. Tanpa adanya kegiatan
prornosi, kegiatan bauran perna saran tidak akan
dapat berjalan dengan baik. Bahkan dapat dikatakan
bahwa prornosi adalah ujung tornbak dari kegiatan
bauran pernasaran, dirnana suatu perusahaari/
organisasi rnencoba berkornunikasi dengan pasar
rnengenai produk/ jasa rnereka.
Sasaran promosi adalah para konsumen, rnelalui
promosi suatu barang diperkenalkan kepada
konsurnen sehingga konsumen dapat rnenerima
dan rnengakui kegunaan barang yang ditawarkan.
[adi titik berat pernberian informasi melalui promosi
ditujukan untuk menciptakan kesadaran konsumen
tentang suatu barang/ ide sehingga rnereka bersedia
G Manajemen
Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
untuk menggunakan barang tersebut (melakukan
pembelian) .
Kegiatan promosi memiliki beberapa pilihan
media yang dapat digunakan, antara lain melalui
media elektronik, media cetak, papan reklame, direct
mail, dan sebagainya.
Kotler & Armstrong (1991) mengemukakan
3 macam alat dari kegiatan promosi, yaitu :
(1). Periklanan, (2). Promosi penjualan, dan
(3).Komunikasi (hubungan masyarakat).
}>
Periklanan
Kegiatan periklanan merupakan salah satu alat
yang paling sering digunakan perusahaan untuk
mengarahkan komunikasi persuasif kepada
sasaran pembeli dan masyarakat. Kotler (1997)
mendefinisikan periklanan : "Segala bentuk
penyajian non personal dan promosi ide, barang,
atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran.".
Periklanan tidak hanya dibutuhkan
oleh
perusahaan bermotif komersil saja, Pemerintah,
serta organisasi-organisasi nirlaba juga sangat
membutuhkan
kegiatan
periklanan
yang
diberikan ke berbagai masyarakat sasaran. Iklan
merupakan cara yang efektif dalam hal biaya,
baik untuk membangun preferensi merek, juga
untuk mendidik masyarakat sebagai sasarannya.
Dalam membuat suatu program periklanan,
perusahaan/organisasi
harus
membuat
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
keputusan-keputusan yang lebih dikenal sebagai
5M (Kotler, 1997) :
(a). Mision
(tujuan
periklanan).
Dapat
digolongkan menjadi 3 macam, yaitu (1).
Periklanan
informatif,
(2)..Periklanan
persuasif dan (3) Iklan pengingat.
(b). Money
(anggaran periklanan)
Dengan
mempertimbangkan 5 faktor, yaitu (1).
Tahap siklus hidup produk, (2). Pangs a
pasar, (3).Persaingan. (4). Frekuensi, dan (5).
Kemungkinan substitusi produk.
(c). Messege (pesan periklanan). Terdiri dari : (1)
Gaya, (2). Nada, (3). Format.
(d). Media (media yang akan digunakan). Dengan
mempertimbangkan efektifitas biaya serta :
(1).Jangkauan, (2).Frekuensi, (3). Pengaruh.
(e). Meassurement (evaluasi program periklanan).
~ Promosi Penjualan
Brattberg & Neslin (1990) berpendapat bahwa
promosi penjualan : "Kumpulan kiat insentif
yang beragam, kebanyakan berjangka pendek,
dirancang untuk mendorong pembelian suatu
prod uk tertentu secara lebih cepat dan atau lebih
besar oleh konsumen atau pedagang.".
Bila iklan menawarkan alasan untuk menggunakanj membeli, maka promosi penjualan
menawarkan insentif utuk membeli.
Kotler (1997) mengemukakan
penjualan :
~
3 kiat promosi
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
(a). Promosi
konsumen
(sampel,
kupon,
penawaran pengembalian uang, potongan
harga, premi, hadiah, percobaan gratis,
garansi, promosi berhubungan, promosi
silang, pajangan, serta demonstrasi).
(b). Promosi perdagangan (potongan harga,
tunjangan iklan, pajangan, barang gratis).
(c). Promosi bisnis dan wiraniaga (iklan khusus,
kontes wiraniaga, pameran).
Pada saat ini, banyak perusahaan yang
menghabiskan lebih banyak biaya promosinya
untuk promosi perdagangan dibandingkan
dengan promosi konsumen, hal ini disebabkan
karena meningkatnya konsentrasi kekuatan
pembelian ditangan pengecer telah meningkatkan kemampuan pedagang untuk menuntut
dukungan financial produsen untuk biaya
promosi konsumen dan iklan. Pedagang
menjadi lebih tergantung pada uang promosi
dari produsen. Produsen juga tidak dapat
secara sepihak berhenti menawarkan tunjangan
perdagangan
tanpa kehilangan dukungan
pengecer yang dibeberapa tempat telah menjadi
pengiklan utama, menggunakan sebagian besar
dana promosi yang diperoleh dari produsenJ
pemasok mereka untuk periklanan.
»
KomunikasiJHubungan
Masyarakat (Customer
relationship)
Sarna halnya dengan kegiatan periklanan
dan promosi penjualan, hubungan masyarakat
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
merupakan kiat pemasaran penting lainnya
dimana
perusahaan
tidak
hanya
dapat
berhubungan
secara
konstruktif
dengan
pemasok, pelanggan,
dan penyalur
saja,
tetapi harus berhubungan dalam kumpulan
kepentingan masyarakat yang besar. Kotler (1997)
mendefinisikan pengertian masyarakat sebagai
berikut : "Masyarakat (publik) adalah kelompok
apapun yang memiliki kepentingan aktual atau
potensi atau pengaruh terhadap kemampuan
perusahaan untuk mencapai tujuannya.".
Varadarajan & Menon (1988) mengemukakan
kiat-kiat dalam hubungan masyarakat, yaitu :
A. Publikasi : Perusahaan sangat bergantung
pada materi yang dipublikasikan untuk
menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran
yang mencakup laporan tahunan, brosur,
artikel, laporan berkala, majalah perusahaan
serta materi audiovisual.
B. Peristiwa
Perusahaan dapat menarik
perhatian pada produk baru atau kegiatan
pemasaran
lainnya
dengan
mengatur
peristiwa khusus yang mencakup konfrensi
berita, seminar, pameran, kontes & kompetisi
dan sebagainya yang akan menjangkau
masyarakatsasaran.
C. Berita: Menciptakan berita yang mendukung
perusahaan serta produknya.
D. Pidato : Peran serta top management dalam
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
dari
~
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
media, serta berbicara dalam momen-mornen
tertentu, seperti seminar rnasyarakat, seminar
asosiasi dan sebagainya.
E. Kegiatan pelayanan masyarakat : Perusahaan
memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan
masyarakat dalam lingkungan perusahaan
berdasarkan sebab-sebab tertentu. Saat ini
lebih dikenal dengan sebutan corporate sosial
responsibility (CSR).
F. Media identitas : Menciptakan identitas visual
yang dapat dikenali masyarakat melalui logo
perusahaan, brosur dan sebagainya.
E. Customer Relationship Management
Langkah terakhir yang juga "mernegang peranan
penting dalam manajemen pemasaranadalah manajemen
hubungan pelanggan yang biasa dikenal dengan sebutan
CRM yang saay ini sedang menjadi trend dalarn dunia
pemasaran. Inti dari CRM adalah : "rnernpertahankan
satu pelanggan lama lebih murah ketirnbang mencari
satu pelanggan baru". Dalam CRM unsur-unsur yang
harus diperhatikan adalah:
1. Service Satisfaction (kepuasan akan pelayanan)
dengan menciptakan pelayanan yang dapat
memuaskan konsumen.
2. Service Loyalty
(tingkat
kesetiaan
akan
pelayanan) dengan menciptakan pelayanan yang
dapat menciptakan kesetiaan konsumen pada
perusahaan, baik kesetiaan akan produk maupun
layanannya.
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif
~
Sehingga ke tiga proses tersebut dapat dirangkum
dalam bentuk model strategi pemasaran untuk
memudahkan kita dalam menentukan langkah demi
langkah dalam merumuskan strategi pemasaran yang
tepat.
Analisis struktur dan
Kondisi pasar
Perumusan Strategi
Mendisain serta
merencanakan
strategi
Didasarkan oleh keahlian khusus dalam bersaing
an dimiliki
Eksekusi Strategi
Pelayanan puma
[ual (After sales
services) Customer
Relationship
management
~
Implementasi strategi serta perkiraan dampak dari
implemcntasi yang dilakukan dalam bentuk perumusan
bauran pemasaran (marketing mix 4P) :
Penjualan barang/jasa. Dapat secara masal,
maupun Memanfaatkan pasar "niche", sesuai
produk/jasa Yang ditawarkan kepada konsumen
¢
After sales
services
(CRM)
Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.
~
BAGIAN4
~
MANAJEMEN SUMBERDAYA
MANUSIA PERCONTOHAN
WAKAF PRODUKTIF
A. Definisi dan Pengertian Manajemen SDM
A.F Stoner : manajemen sumber daya manusia
adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang
bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada
saat organisasi memerlukannya.
MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia)
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai
tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat.
MSDM memiliki 5 fungsi operasional, yaitu :
•
Fungsi Pengadaan
adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan
Manajemen Sumberdaya Manusia
IJIJ
yang sesuai kebutuhan perusahaan. (the right man in
the right place)
•
Fungsi Pengembangan
adalah proses peningkatan ketrampilan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui
pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan
yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan masa kini maupun masa depan.
•
Fungsi Kompensasi
adalah pemberian balas jasa langsung dan
tidak langsung berbentuk uang atau barang
kepada karyawan sebagai imbal jasa (output)
yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip
kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi
dan tanggung jawab karyawan tersebut.
•
Fungsi Pengintegrasian
adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga
tercipta kerjasama yang serasi dan saling
menguntungkan. Dimana Pengintegrasian adalah
hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena
mempersatukan dua aspirasijkepentingan yang
bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan
•
Fungsi Pemeliharaan
adalah
kegiatan
untuk
memelihara
atau
meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas
karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja )
Manajemen Sumberdaya Manusia
Paradigma Lama MSDM
Manajemen Sumber Daya Manusia yang
biasanya disebut manajernen personalia, selama ini
memiliki fungsi spesialisasi yang berkaitan dengan
kegiatan adaministrasi bagian karwayan, yakni dalam
masalah dengan perekrutan, pelatihan dan pengupahan
dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan
SDM yang baik dapat dipastikan bahwa karyawan yang
direkrut telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan
sesuai dengan kebutuhan bagian produksi, bagian
fungsionallainnya dan menerima imbalan yang sesuai.
Di sini terlihat bahwa paradigrna lama dari
manajemen SDM lebih banyak melayani manajemen
fungsional yang lain dalam organisasi, seperti fungsi
pemasarna, keuangan, produksi atau lainnya. Dengan
berubahnya lingkungan bisnis yang diakibatkan oleh
perubahan teknologi serta dampak globalisasi, maka
merupakan keharusan bagi manajemen SDM untuk
merubah perannya agar memiliki fungsi yang lebih
strategi dalam organisasi. Oleh sebab itu departemen
SDM harus menajalankan peran baru dan berkerjasama
dengan menajer lini lainnya untuk membuat
perencanaan secara terpadu yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Perencanaan secara terpadu yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Perubahan
(Schuler, 1990).
tersebut terjadi berkaitan dengan
1. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan
tingginya tingkat ketidakpastian.
Manajemen Sumberdaya Manusia
[JI]
2. Kemauan
beradaptasi
secara
cepat
untuk
memprediksi perubahan yang tidak terduga.
3. Peningkatan biaya, karena persaingan untuk
memperoleh keuntungan yang tinggi.
4. Perubahan teknologi yang cepat menyebabkan
meningkatnya permintaan karyawan dengan skill
yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan.
5. Organisasi lebih kompleks berkaitan dengan prod uk,
geografi, fungsi bisnis maupun konsumen (pasar).
6. Respon terhadap kekuatan ekstemal berkaitan
dengan perundang-undang dan religulasi, proses
peradilan, serta peraturan lainnya.
7. Perubahan struktur organisasi yang lebih fleksibel,
lebih rata iflater) menyebabkan jumlah karyawan
dan tipe pekerjaan yang dihadapi berbeda.
8. Meningkatnya
persaingan
dan
kerjasama
intemasional.
9. Terdapat diversitas dari angkatan kerja.
Akibat perubahan-perubahan
tersebut, SDM
harus mampu beradaptasi dengan cepat untuk
memprediksi perubahan yang tidak terduga dengan
perubahan paradigm lama ke paradigma baru karena
perubahan tersebut juga, menyediakan kesempatan baik
bagi manajemen SDM maupun manajer lini.
Paradigma Baru MSDM
Perubahan lingkungan bisnis yang sangat
cepat dan komplek seperti demografi, geografis, jenis
bisnis, lingkungan hidup, serta dampak globalisasi,
mengharuskan organisasi untuk beradaptasi secara
Manajernen Surnberdaya Manusia
cepat dengan lingkungan yang turbulens dengan
bersikap proaktif. Artinya rnanajeman SDM harus
marnpu mengantisipasi berbagai perkernbangan yang
sedang dan akan terjadi, kernudian rnelakukan berbagai
tindakan untuk menjawab tantangan tersebut, yang pada
akhimya dapat rnenciptakan keunggulan kornpetitif
yang tidak dimiliki oleh organisasi Iainnya, rnengingat
bentuk-bentuk kompetisi tradisional seperti biaya
produksi rendah, peningkatan teknologi, kecepatan
distribusi, efisisensi produk serta pengernbangan produk
yang berkualitas akan rnudah ditiru oleh pesaing.
Dengan tuntutan
seperti ini, rnerupakan
keharusan bagi MSDM untuk rnerubah peranannya
yang berorientasi pada hasil. Dengan demikian
Departernen MSDM harus berperan sebagai mitra
bagi manajernen fungsional lainnya atau dengan
rnanajer lini, artinya MSDM harus terlibat aktif dalarn
perencanaan, pengelolaan serta pengendalian organisasi
yang berkaitan dengan alokasi dan pengernbangan
SDM. Perubahan peran tersebut dari sistern kerja yang
responsive rnenjadi proaktif, dan sktruktur fungsional
ke struktur yang lebih fleksibel dan rnelaksanakan
kebijakan strategis. Hal ini menjadi sumber daya rnanusia
rnernpunyai peran penting untuk kesuksesan bisnis
yang dikaitkan dengan peningkatan laba, kernarnpuan
bersaing, daya adaptasi juga fleksibelitas.
Manajemen Sumberdaya Manusia
[JD
B. Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab MSDM
Percontohan Wakaf Produktif
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja
a. Persiapan
•
Pengadaan (procurement)
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi, & induksi untuk
mendapatkan tenaga kerja yang secara efektif
& efisien mampu mendukung tercapainya
tujuan organisasr/ unit usaha wakaf produktif.
Pengadaan tenaga kerja merupakan langkah
utama guna mencerminkan berhasil-tidaknya
suatu unit usaha wakaf produktif dalam
mencapai tujuannya. Jika tenaga-kerja yang
diterima berkompeten, maka usaha untuk
mewujudkan tujuan relatif mudah. Sebaliknya
bila tenaga kerja yang diperoleh kurang
memenuhi persyaratan, maka akan sangat
sulit bagi unit usaha wakaf produktifn untuk
mencapai tujuannya. Pengadaan tenaga-kerja
ini harus mendapatkan perhatian yang serius
serta didasarkan kepada analisa jabatan (job
analysis), uraian pekerjaan (job description),
spesifikasi
pekerjaan
(job specification),
persyaratan pekerjaan (job requirement) dan
evaluasi pekerjaan (job evaluation), bahkan
periu
juga
untuk
mempertimbangkan
pemerkayaan pekerjaaan (job enrichment),
perluasan pekerjaan (job enlargement), dan
penyederhanaan pekerjaan (job simplification).
Manajemen Sumberdaya Manusia
Perekrutan calon tenaga-kerja hendaknya
dilakukan dengan baik agar tenaga-kerja yang
diterima sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
yang akan dilakukannya.
•
Analisa J abatan
Analisa jabatan (jobanalysis) iniperlu dilakukan
agar kita dapat mendesain organisasi &
menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi
pekerjaan serta evaluasi pekerjaan. Analisa
jabatan adalah menganalisis & mendesain
pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus
dikerjakan,
bagaimana
mengerjakannya,
dan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan.
Analisa jabatan akan memberikan informasi
mengenai uraian
pekerjaan, spesifikasi
pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bahkan
kita juga dapat memperkirakan pemerkayaan
pekerjaan,
perluasan
pekerjaan,
dan
penyederhanaan pekerjaan pada masa yang
akan datang. Analisa jabatan dapat juga
diartikan sebagai informasi tertulis mengenai
pekerjaan-pekerjaan apa sa]a yang harus
dikerjakan agar tujuan unit usaha wakaf
produktif dapat tercapai. Manfaat dari analisa
jabatan ini juga akan memberikan informasi
tentang: aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan,
konteks pekerjaan, persyaratan personalia
(personnel requirement), perilaku rnanusia,
dan alat-alat yang dipergunakan. Pengertian
analisa jabatan berbeda dengan motion study
Manajemen Sumberdaya Manusia
[JD
(studi gerak). Bila analisa jabatan berupaya
untuk menganalisis pekeriaan apa saja yang
harus dilakukan dalam suatu unit usaha agar
dapat mencapai tujuannya, sedangkan studi
gerak tersebut mempelajari gerakan-gerakan
yang paling efisien & efektif untuk melakukan
suatu pekerjaan.
Proses dalam analisis jabatan :
1. Menentukan penggunaan hasil informasi
analisa jabatan. Informasi dari hasil analisa
jabatan dipergunakan untuk menetapkan
job description, job specification, & job
evaluation dalam pengadaan tenaga-kerja.
2. Mengumpulkan informasi tentang latar
belakang.meninjauinformasilatar belakang
seperti bagan organisasi, bagan proses
dan uraian pekerjaan. Pengumpulan data
ini dilakukan dengan metode penelitian
deskriptif analisis, survey, sensus dan
sample. Sedangkan teknik pengumpulan
data dapat dilakukan melalui wawancara,
observasi, kuesioner, dan juga angket.
Data yang terkumpul itu dikualifikasikan,
dianalisis dan diaplikasikan di masa yang
akan datang.
3. Mengumpulkan informasi analisa jabatan.
Mengadakan
analisa jabatan secara
aktual dengan menghimpun data tentang
aktivitas pekerjaan, perilaku karyawan
yang diperlukan, kondisi kerja dan syaratManajernen Sumberdaya Manusia
syarat personil yang akan melaksanakan
pekerjaan itu.
4. Meninjau informasi dengan pihak-pihak
yang
berkepentingan.
menyediakan
informasi tentang hakikat dan £ungsi
pekerjaan. Informasi ini hendaknya
diverifikasi dengan pekerja yang akan
melaksanakan
pekerjaan
itu
serta
atasan langsung dari karyawan yang
bersangkutan.
Dengan memverifikasi
informasi, maka akan dapat membantu
untuk menentukan kebenarannya dan
melengkapinya secara faktual serta dapat
dipahami dengan mudah oleh semua
pihak yang berkepentingan. Langkah
peninjauan ini juga akan dapat membantu
perolehan penerimaan seseorang atas
data analisa jabatan yang telah dihimpun
dengan memberikan kesempatan bagi
orang tersebut untuk memodifikasi uraian
tentang aktivitas yang dilaksanakannya.
5. Menyusun uraian pekerjaandan spesifikasi
pekerjaan.
6. Meramalkanj memperhitungkan perkembangan unit usaha memperhitungkanj
meramalkan perkembangan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, apakah di
kemudian hari diperlukan pemerkayaan
pekerjaan, perluasan pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan.
Manajemen Sumberdaya Manusia
~
•
Uraian Pekerjaan (job description)
Uraian pekerjaan adalah informasi tertulis
yang menguraikan tugas dan tanggungjawab,
kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan
aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan
tertentu dalam organisasi.
Uraian pekerjaan harus jelas dan persepsinya
juga harus mudah untuk dipahami, serta
menguraikan hal-hal sebagai berikut:
1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan yakni
memberikan nama jabatannya, seperti;
rektor, dekan, dosen, kabag administrasi,
staf pemasaran, penjaga toko, manajer unit
usaha. staf keuangan dan lain-lain.
2. Hubungan tugas dan tanggung-jawab,
yakni perincian tugas dan tanggungjawab secara nyata yang diuraikan secara
terpisah, agar dapat dengan jelas untuk
diketahui. Rumusan hubungan hendaknya
menunjukkan hubungan antara pejabat
dengan orang lain baik di dalam maupun
di luar organisasi.
3. Standar wewenang dan pekerjaan yakni
kewenangan dan prestasi yang harus
dicapaioleh setiap pejabat tersebut harus
jelas.
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas
seperti alat-alat, mesin-mesin, dan bahan
baku yang akan dipergunakan untuk
melakukan pekerjaan tersebut.
Manajemen Sumberdaya Manusia
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, yaitu
hendaknya menguraikan bentuk umum
pekerjaan dengan hanya mencantumkan
fungsi-fungsi dan aktivitas utamanya.
6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan
diatasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan
darimana si petugas dip:romosikan dan ke
jabatanmanasi petugas akandip:romosikan.
Jadi kesimpulannya adalah bahwa uraian
pekerjaan haruslah diuraikan secara jelas
agar pejabat yang akan menjabat jabatan
tersebut dapat mengetahui tugas dan
tanggung-jawab serta standar prestasi
yang harus dicapainya. Uraian pekerjaan
harus menjadi dasar untuk menetapkan
spesifikasi pekerjaan agar penglslan
jabatan yang didasarkan pada prinsip apa
dan kemudian siapa tidak menimbulkan
terjadinya mismanajemen.
•
Spesifikasi Pekerjaan (job specification)
Spesifikasi
pekerjaan
adalah
uraian
persyaratan kualitas minimum orang yang
bisa diterima agar dapat menjalankan satu
jabatan dengan baik & kompeten.
Pada umumnya spesifikasi jabatan memuat
ringkasan pekerjaan yang jelas dan kualitas
definitif yang dibutuhkan dari pemangku
jabatan itu. Spesifikasi pekerjaan memberikan
uraian informasi mengenai:
1. Tingkat pendidikan pekerja
Manajemen Sumberdaya Manusia
0
2. Jenis kelamin pekerja
3. Keadaan fisik pekerja
4. Pengetahuan dan kecakapan pekerja
5. Batas umur pekerja
6. Menikah atau belum
7. Minat pekerja
8. Emosi dan tempramen pekerja
9. Pengalaman pekerja
10. Modal pekerja
b. Rekrutmen
Perekrutan (recruitment) adalah masalah penting
dalam pengadaan tenaga kerja. [ika perekrutan
berhasil, maka artinya banyak pelamar yang
memasukkan lamarannya, dan tentu saja peluang
untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik
semakin terbuka lebar, karena kita dapat memilih
yang paling terbaik diantara karyawan tersebut.
Perekrutan tenaga kerjaj pelamar dipengaruhi
oleh:
1. Balas jasa yang diberikan. [ika balas jasa
yang diberikan besar, maka pelamarnya akan
semakin banyak. Sebaliknya bila balas jasa
yang diberikan kecil, maka pelamar menjadi
sedikit.
2. Status tenaga kerja. Jika statusnya adalah
untuk menjadi tenaga kerja tetap maka
pelamarnya akan relatif banyak. Tetapi bila
statusnya adalah sebagai tenaga kerja honorer,
maka pelamarnya sedikit.
Manajemen Sumberdaya Manusia
3. Kesernpatan prornosi. Jika kesernpatan
promosi terbuka lebar rnaka jurnlah pelarnar
akan banyak, begitu pula sebaliknya.
4. Job specification. [ika spesifikasi pekerjaannya
seclikit, maka orang yang mencoba untuk
melamar pekerjaan tersebut akan semakin
banyak, begitu pula sebaliknya.
5. Metode penarikan. Bila perekrutan/penarikan
terbuka luas melalui media massa atau lain
sebagainya, maka pelarnar yang mencoba
semakin banyak, sebaliknya.
6. Soliditas perusahaan. Jika soliditas perusahaan
cukup tinggi maka pelamarnya banyak, dan
sebaliknya.
7. Peraturan
perburuhan.
Jika peraturan
perburuhan longgar rnaka pelamar banyak,
dan sebaliknya. Misalnya usia tenaga kerja,
dan sebagainya.
8. Penawaran tenaga kerja. Jika penawaran
tenaga kerja banyak maka pelamar yang
mencoba akan semakin banyak, begitu pula
sebaliknya.
Proses perekrutan karyawan yang baik adalah
sebagai berikut:
1. PenentuanDasar Perekrutan. Dasarperekrutan
harus berpedoman pada spesifikasi pekerjaan
yang telah ditentukan untuk menjabat jabatan
tersebut. Job specification harus diuraikan
secara terinci & jelas, agar' para pelamar
dapat
mengetahui
kualifikasi-kualifikasi
Manajemen Sumberdaya Manusia
@]
yang dituntut oleh lowongan kerja tersebut.
Misalnya batas usia, pendidikan, jenis kelamin,
kesehatan, dll. Jika spesifikasi pekerjaan
dijadikan dasar & pedoman perekrutan, maka
karyawan yang diterima akan sesuai dengan
uraian pekerjaan dari jabatan atau pekerjaan
tersebut.
2. Penentuan
Sumber-sumber
Perekrutan.
Terbagi menjadi dua sumber, yaitu sumber
dari dalam perusahaan/organisasi (mutasi)
serta sumber dari luar perusahaarr/organisasi.
3. Metode perekrutan yang bisa dibagi menjadi
dua klasifikasi yaitu metode tertutup
(perekrutan hanya diinformasikan kepada
orang-orang tertentu saja) serta metode
terbuka (diinformasikan secara luas melalui
mass media)
c. Seleksi Tenaga Kerja
Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan
penentuan pelamar yang diterima atau ditolak
untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini
didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap
perusahaan bersangkutan. (Hasibuan)
Seleksi tenaga kerja bertujuan untuk mendapatkan:
1. karyawan yang qualified dan potensial
2. karyawan yang jujur dan berdisiplin
3. karyawan yang cakap dengan penempatan
yangtepat
Manajernen Surnberdaya Manusia
4. karyawan yang terampil dan bersemangat
dalam bekerja
5. karyawan yang memenuhi syarat UndangUndang Perburuhan
6. karyawan yang dapat bekerja sarna
7. karyawan yang dinamis dan kreatif
8. karyawan yang inovatif dan bertanggung
jawab
9. karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
10. karyawan yang mudah dikembangkan dimasa
akan datang
11. karyawan yang bekerja secara mandiri
12. karyawan yang mempunyai budaya dan
perilaku malu
13. mengurangi tingkat absensi dan turn over
karyawan
>
Kualifikasi seleksi meliputi :
1. Umur : dapat mempengaruhi kondisi fisik,
mental, kemampuan kerja dan tanggung
jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur
dalam Undang-Undang Perburuhan.
2. Keahlian : menentukan mampu tidaknya
seseorang menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan kepadanya. Keahlian meliputi:
technical skill, human skill, conceptual skill,
kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan
serta kecermatan menggunakan peralatan
yang dimiliki perusahaan.
3. Kesehatan fisik
Manajemen Sumberdaya Manusia
0
4. Pendidikan : merupakan indikator yang
mencerrninkan kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan.
5. Jenis kelamin : harus diperhatikan berdasarkan sifat pekerjaan, waktu pekerjaan, dan
peraturan perburuhan,
6. Bentuk dan tampilan
fisik:
hanyalah
rnerupakan kualifikasi tambahan. Artinya,
untuk jabatan tertentu tampang akan turut
membantu keberhasilan seseorang dalam
tugasnya.
7. Bakat : Orang yang berbakat lebih kreatif
rnengembangkan dirinya.
8. Temperamen: adalah pembawaan seseorang
yang sulit dipengaruhi oleh lingkungan yang
melekat pada dirinya.
9. Karakter : merupakan sifat pembawaan
seseorang yang dapat.diubah oleh lingkungan
atau pendidikan,
10. Pengalamankerja: Orang yang berpengalaman
merupakan calon karyawan yang telah siap
pakai.
11. Kerja sarna: merupakan kunci keberhasilan
perusahaan karena sifatnya positif serta
berasaskan kernarnpuan.
.
12. Kejujuran
merupakan
kunci untuk
mendelegasikan tugas pada seseorang.
13. Kedisiplinan
14.lnisiatif dan kreatif: merupakan kualifikasi
yang pentingkarena dapat rnembuatseseorang
rnandiri dalam menyelesaikan tugasnya.
Manajernen Sumberdaya Manusia
Langkah-Iangkah seleksi meliputi :
1. Seleksi surat-surat lamaran.
2. Pengisian blanko lamaran.
3. Pemeriksaan referensi
4. Wawancara pendahuluan
5. Test penerimaan : meliputi Physical test
(medical test), academic test (knowledge test),
dan phsycological test.
6. Test Psikologi meliputi : test kecerdasan,
test kepribadian, test bakat, test minat, test
prestasi.
d. Penempatan
Banyak orang menganggap bahwa penempatan
merupakan akhir dari seleksi untuk karyawan
baru. Tetapi penempatan disini maksudnya
bukan untuk karyawan baru saja tetapi juga
berlaku untuk karyawan lama yang dirasa
memiliki kemapuan untuk menempati posisi
atau jabatan tertentu. Dengan kata lain kita dapat
melakukan promosi jabatan untuk karyawan
yang lama untuk memikul tanggung jawab yang
lebih besar, tingkatannya dalam hirarki jabatan
lebih tinggi dan penghasilannya akan lebih
besar pula. Bagi perusahaan juga memperoleh
keuntungan dari hal ini karena semakin banyak
karyawan ingin memperoleh jabtan tersebut dan
berpacu untuk memdapatkannya. Penghargaan
kepada seseorang jauh lebih berharga, karena
setiap orang ingin dihargai. Dalam organisasi
umumnya menggunakan dua kriteria utama
Manajernen Sumberdaya Manusia
0
dalarn mernpertimbangkan seseorang untuk
diprornosikan yaitu pre stasi kerja dan senioritas.
Prornosi yang didasarkan pada prestasi kerja
rnenggunakan hasil penilaian atas hasil karya
yang sangat baik dalam promosi atau jabatan
sekarang. Dan juga perlu adanya analisis yang
rnatang terhadap kernarnpuan seseorang dan
rnengenai potensi yang bersangkutan. Sedangkan
promosi yang didasarkan kepadasenioritas adalah
dihitung dari larnanya bekerja. Dan perusahaan
rnenernpuh cara ini dengan tiga pertimbangan
(Handoko, 2000 : 171 ) yaitu :
1. sebagai penghargaan atas jasa - jasa seseorang
paling sedikit dilihat dari segi loyalitas kepada
organisasi.
2. Penilaaian biasa bersifat objektif dengan
rnernbandingkan rnasa kerja.
3. Mendorongorganisasi untukmengembangkan
karyawan untuk diprornosikan. Tetapi cara ini
terdapat kelernahan karena karyawan yang
paling senior belum tentu karyawan yang
produktif.
2. Pelatihan dan Pengembangan.
Penggunaan
istilah pelatihan
(training)
dan
pengernbangan (development) dikemukakan oleh
beberapa para ahli. Pendapat-pendapatnya dapat
diketahui sebagai berikut:
Dale Yoder menggunakan istilah pelatihan untuk
pegawai pelaksana dan pengawas, sedangkan istilah
pengembangan ditujukan untuk pegawai tingkat
Manajemen Sumberdaya Manusia
manajernen. Istilah yang dikernukakan oleh Dale
Yoder adalah rank and file raining, supennsor training,
dan management development.
Edwin B. Flippo rnenggunakan istilah pelatihan
untuk pegawai pelaksana dan pengernbangan ntuk
tingkat pimpinan. Istilah-istilah yang dikernukakan
olehnya adalah training operative personnel dan
excecutive development.
a. Pelatihan
Pelatihan rnerupakan proses rnernbantu para
tenaga kerja untuk rnernperoleh efektivitas dalam
pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan
dating melalui pengembangan kebiasaan tentang
pikiran, tindakan, kecakapan, pengetahuan,
dan sikap yang layak. Berdasarkan rumusan
tersebut, pelatihan merupakan kunci manajemen
lini dan staf. Manajemen lini rnerniliki tanggung
jawab yang sebesar terhadap penyelanggaraan
pelatihan, sedangkan staf mernberi teknis
opersaional
untuk
rnernbantu lini dlam
melaksankan fungsinya. Pelatihan berhubungan
dengan efektivitas pekerjaan individu tenaga
kerja dan hubungan antar tenaga kerja yang
dikernbangkan merupakan program untuk
memudahkan pencapaian tujuan perusahaan.
Tujuan pelaksanaan pelatihan adalah agar para
rnanajer rnendapat pengetahuan tentang sikap
dan kelakuan tenaga kerja yang diperlukan agar
kondisi perusahaan efektif. Selain tujuan yang
ingin dicapai agar pelaksanaan pelatihan dalarn
Manajemen Sumberdaya Manusia
0
ilmu pengetahuan, perilaku ini berhubungan
erat dengan fungsi pelatihan yang berperan
luas dalam pengambangan manajer. Manajer
yang moderen berhubungan dengan lingkungan
sosialnya yang meluas di luar pekerjaan. Mereka
tidak hanya rnerasa puas dengan perurnusan
hubungan antarrnanusia. Kecakapannya harus
meliputi kernarnpuan untuk rnenyatakan secara
umurn keterangan riset yang pokok serta rnelihat,
merasa, dan mernahami antar hubungan dari
keanekaragaman perwujudan perilaku individu
dalarn pekerjaan. Berbagai metode dapat
digunakan dalam program pelatihan. Metode
pelatihan yang paling terkenal dan banyak
digunakan, antara lain :
1) Metode On The Job Training
Hampir 90% dari pengetahuan pekerjaan
diperoleh rnelalui metode on the job training.
Prosedur metode ini informal, observasi
sederhana dan mudah serta praktis. Pegawai
mempelajari pekerjaannya dengan mengamati
pekerjalainyangsedangbekerja,dankemudian
mengobservasi perilakunya. Aspek-aspek lain
dari on the job training adalah lebih formal
dalam format. Pegawai senior rnemberikan
contoh cara mengerjakan pekerjaan dan
pegawai baru rnemperhatikannya. Metode
ini dapat pula rnenggunakan peta-peta,
garnbar-gambar, sample-sampel masalah dan
mendernonstrasikan pekerjaan agar pegawai
Manajemen Sumberdaya Manusia
baru dapat memahaminya dengan jelas.
Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan
skill yang dapat dipelajari dalam beberapa hari
atau beberapa minggu. Manfaat dari metode
ini adalah peserta belajardengan perlengkapan
yang nyata dan dalam limgkungan pekerjaan
atau job yang jelas.
2) Metode Vestibule atau balai
Vestibule adalah suatu ruangan isolasi atau
terpisah yang disunakan untuk temp at
pelatihan bagi pegawai baru yang akan
menduduki suatu pekerjaan Metode ini
merupakan metode pelatihan yang sangat
cocok untuk banyak peserta (pegawai bam)
yang dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama
dan dalam waktu yang sama. Pelaksanaan
metode ini biasanya dilakukan dalam waktu
beberapa hari sampai beberapa bulan dengan
pengawasan instruktur, misalnya pe;atihan
pekerjaan, pengetikan klerek, operator mesin.
3) Metode Demonstrasi dan Contoh
Suatu
demonstrasi
menunjukkan
dan
merencanakan bagaimana suatu pekerjaan
atau bagaimana sesuatu itu dikerjakan. Metode
ini melibatkan penguraian dan memeragakan
sesuatu melalui contoh-contoh. Metode ini
sangatmudah bagimanajerdalammengajarkan
pegawai baru mengenai aktivitas nyata melaui
suatu tahap perencanaan dari "Bagaimana dan
apa sebab" pegawai mengerjakan pekerjaan
Manajemen Sumberdaya Manusia
0
yang ia kerjakan. Metode ini sangat efektif,
kaena lebih mudah menunjukkan kepada
peserta eara mengerjakan suatu tugas, karena
dikombinasikan dengan alat Bantu belajar
seperti: gambar-gambar, teks materi, ceramah,
diskusi.
4) Metode Simulasi
Metode ini merupakan suatu situasi atau
peristiwa menciptakan bentuk realitas atau
imitasi dari realitas. Simulasi ini merupakan
pelengkap sebagai tehnik duplikat yang
mendekati kondisi nyata pada pekerjaan.
Metode simulasi yang popular adalah
perrnainan bisnis (bussiness games). Metode
IDl
merupakan metode pelatihan yang
sangat mahal, tetapi sangat bermanfaat dan
diperlukan dalam pelatihan.
5) Metode Apprenticeship
Metode ini adalah suatu eara mengembangkan
ketrampilan (skill) pengrajin atau pertukangan.
Metode ini tidak mempunyai standar format.
Pegawai peserta mendapatkan bimbingan
umum dan dapat langsung mengerjakan
pekerjaannya.
6) Metode Ruang Kelas
Metode ini merupakan metode training yang
dilakukan di dalam kelas walaupun dapat
dilakukan di area pekerjaan. Metode ruang
kelas adalah kuliah, konferensi, studi kasus,
bermain per an dan pengajaran berprogram
Manajernen Surnberdaya Manusia
(programmed instruction). Pelatihan karyawan
dewasa iru menjadi sangat penting
dikarenakan beberapa alasan. Pelatihan
dapat mengurangijumlah waktu belajaryang
diperlukan karyawan untuk mencapai suatu
tingkat atau standar yang telah ditetapkan
pada suatu pekerjaan tertentu. Pelatihan
bermanfaat bagi karyawan secara individual
karena memungkinkan mereka memperoleh
tambahan pengetahuan dan ketrampilan
dan bahkan mungkin dapat membentuk
sikap positif karyawan yang bermanfaat
bagi organisasi. Bagi organisasi secara
keseluruhan, pelatihan rnernberi peluang
yang lebih baik bagi suatu perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja,baik
dari segi jumlah maupun mutunya. Pelatihan
karyawan, seperti halnya penempatan
karyawan, harus dipandang sebagai suatu
proses, bukan sebagai kejadian sesaat (short
affair). Pada umumnya dalam seluruh masa
kerjanya, karyawan akan dilatih dan dilatih
kembaliberkali-kalidari waktu ke waktu.
b. Pengembangan.
Proses pengembangan terdiri atas tindakan
memutuskan kompetensi, ketrampilan atau
pengetahuan yang perlu dikembangkan, dan
bagaimana mencapainya. Sebagaimana dengan
kebanyakankeputusanmaajerial,seorangmanajer
harus mengambil keputusan ini berdasarkan
Manajemen Sumberdaya Manusia
~
sumber daya dan kesempatan yang tersedia.
Tidak ada gunanya merencanakan program
pengembangan
besar-besaran jika sumber
dayanya habis ditengah [alan. Tidak ada gunanya
mengirim seorang anggota tim untuk mengikuti
kursus pelatihan berbiaya mahal jika ia tidak diberi
kesempatan untuk mempraktekkan ketrampilan
yang ia peroleh tersebut setelah kembali bekerja.
[adi, titik awalnya adalah mengenali status
kompetensi pemegang tugas. Kompetensi mana
yang diperlukan untuk tugas itu? Ketrampilan
mana yang dimilki pemegang tugas, tetapi
belum dimanfaatkan? Setelah mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan pengembangan tersebut,
seorang manajer dapat menyusun suatu reneana
pengembangan. Pastikan bahwa reneana tersebut
meneakup tindakan-tindakan SMART: spesifik
(specific), dapat di ukur (measurable), dapat dieapai
(achievable), realistis (realistic), dan terutama tepat
waktu (timely). Barangkali sulit mereneanakan
pengembangan atau pelatihan untuk waktu
yang paling sesuai, tetapi kegiatan-kegiatan yang
terlalu eepat atau terlalu lambat akan kehilangan
banyak nilai. Berbagai metode dapat digunakan
dalam
program
pengembangan.
Metode
pengembangan yang paling terkenal dan banyak
digunakan, antara lain:
a) Metode Understudy
Teknik pengembangan understudy serupa
dengan metode on the job. Belajar dengan
Manajernen Sumberdaya Manusia
berbuat ditekankan melalui kebiasaan. Pada
tehnik understudy tidak melakukan tugas
secara penuh, tetapi diberikan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Dalam
understudy, peserta diberikan latar belakang
masalah
dan
pengalaman-pengalaman
tentang suatu kejadian, kemudian mereka
harus menelitinya dan membuat rekomendasi
secara tertulis tentang masalah-masalah yang
berhubungan dengan tugas-tugas unit kerja.
Motivasi dan minat kerja pada umunmya tinggi
apabila digunakan tehnik understudy. Konsep
understudy
memungkinkan
perencanaan
pegawai secara sistematis dan terkoordinasi
serta dapat digunakan dengan jarak waktu
yang lama.
b) Metode Job Rotasi dan kemajuan berencana
Job rotasi yang melibatkan perpindahan
peserta dari suatu pekerjaan pada pekerjaan
lainnya.
Kadang-kadang
dari
suatu
penempatan
pada penempatan
lainnya
yang direncanakan atas dasar tujuan belajar.
Keuntungan job rotasi adalah antara lain :
pegawai peserta mendapatkan gambaran
yang luas mengenai berbagai macam jenis
pekerjaan, mengembangkan kerjasama antara
pegawai, menentukan jenis pekerjaan yang
sangat diminati oleh pegawai, mempermudah
penyesuaian diri dengan lingkungan tempat
bekerja, sebagai bahan pertimbangan dalam
Manajemen Sumberdaya Manusia
[2D
menentukan penempatan kerja yang sesuai
dengan potensi pegawai.
c) Metode Coaching-Counseling
Coaching adalah suatu prosedur mengajarkan
pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan
kepada pegawai bawahan. Peranan job
coach
adalah
memberikan
bimbingan
kepada pegawai bawahan dalam menerima
suatu pekerjaan atau tugas dari atasannya.
Counseling merupakan pemberian bantuan
kepada pegawai agar dapat menerima diri,
memahami diri dan merealisasikan diri,
sehingga potensinya dapat berkembang
secara optimal dan tujuan perusahaan dapat
tercapai. Dengan penyuluhan
pegawai,
diharapkan aspirasinya dapat berkembang
dengan baik dan pegawai yang bersangkutan
mampu mencapai kepuasan kerja. Lain halnya .
dengan fungsi pelatihan, arti pentingnya
pengembangan manajer baru disadari dan
diterima secara luas dewasa ini. Alasamengapa
pengembangan sangat penting adalah sarna
dengan alas an mengapa pelatihan penting.
Jika kita berpendapat bahwa training dan retraining adalah suatu proses terus menerus
yang tiada akhimya, maka kita juga harus
menerima pendapat pengembangan manajer
yang terus menerus; dimana setiap manajer
berkembang melalui serangkaian posisi atau
jabatan operasional. Pengembangan bukanlah
Manajemen Sumberdaya Manusia
sekedar pelatihan. Banyak kesempatan
untuk menjalankan pengembangan muncul
dari pekerjaan itu sendiri. Lihatlah apa yang
dapat ditawarkan pekerjaan tersebut sebelum
berinvestasi dalam alternatif-alternatif lain
yang mahal dan menyita waktu. Kesempatankesempatan
ditempat kerja ini dapat
terlewatkan atau diabaikan begitu saja hanya
karena mengutamakan penyelesaian pekerjaan
tersebut. Mendatangi tempat kerja adalah
cara yang sangat baik untuk mempelajari
persoalan-persoalan yang ada. Jawaban yang
paling sederhana dari pertanyaan mengapa
pelatihan dan pengembangan tenaga kerja
harus dikembangkan adalah jika perusahaan
tidak mengembangkannya, maka perusahaan
akan kehilangan karyawannya. Organisasi
yang tidak memberi harapan bagi orangorang
yang
mempunyai
keterampilan
kemungkinan hanya akan memiliki staf yang
tidak terampilan dan tidak dapat diandalkan.
Dalam katakata yang lebih positif, manusia
yang berkembang adalah sumber yang lebih
berharga Manajer akan memperoleh lebih
banyak dari mereka sebagai ganti uang yang
perusahaan keluarkan. Pengembangan staf
yang ada pun jauh lebih murah daripada
merekrut dan mendidik karyawan-karyawan
baru.
Berinvestasi dalam
orang
dan
pengembangannya akan mengurangi biaya
operasi organisasi dan menghasilkan kepuasan
Manajemen Sumberdaya Manusia
[22]
pelanggan yang lebih besar. Keputusan yang
benar-benar sulit adalah menentukan berapa
biaya investasi untuk mengembangkan
orang-orang. Makin besar investasi, makin
leluasa perusahaan dalam mempekerjakan
seseorang, dan mereka makin tertarik
rnernasuki persaingan. Setiap organisasi harus
menentukan pilihan antara berinvestasi dalam
rnanusia dan risiko kehilangan investasi
tersebut. Dari sudut pandang langsung
perusahaan, pengembangan seseorang di
tempat kerja dapat membantunya untuk secara
lebih kopeten melakukan pekerjaannya. Ini
akan makin meriingkatkan produktivitasnya
sendiri dan produktivitas oragnisasi tersebut.
Tanggung
jawab
untuk
mewujudkan
pengembangan manusia ini dapat dipandang
sebagai suatu yang sangat mirip dengan
peran orangtua. Beberapa manajer sangat
bersikap mengajari dan keras. Manajer lain
bersikap lebih membantu dan mendorong
orang untuk mencari jalannya sendiri dan
menilai perkembangannya sendiri. [ika anda
sudah pernah merasakan orangtua yang baik,
besar kemungkinan anda akan berkembangan
menjadi individu yang matang, percaya
diri, sanggup menguasai diri, dan sanggup
mengembangkan diri sendiri. Sarna halnya,
jika anda membimbing tim anda dengan cara
rnemberdayakannya dan penuh perhatian,
kemungkinan besar mereka akan menjadi
Manajernen Sumberdaya Manusia
anggota-anggota tim yang berhasil dan percaya
diri. Lepas dari kepuasan karena ikut serta
dalam pengembangan orang lain, sikap yang
positif terhadap perkembangan orang lain ini
membantu anda untuk berkinerja lebih baik
dan memberi kontribusi yang lebih bernilai.
Pengembangan sering diartikan pelatihan
dan terlalu sering pelatihan itu berarti
kursus. Namun, sebenarnya pengembangan
adalah suatu proses yang jauh lebih luas
dan lebih kaya daripada hanya mengikuti
kursus pelatihan. Belajar seumur hidup yang
sesungguhnya dapat terjadi dalam bentuk
berbagai cara, lingkungan sosial, hubungan
dan pembicaraan.
3. Penilaian Kinerja
Dalam berbagai literatur pengembangan sumber
daya manusia, digunakan berbagai istilah untuk
kegiatan menilai prestasi kerja pegawai. Mulai dari
istilah performance appraisal, employee e:valuation,
performance measurement,
employee assessment,
performance e:valuation sampai pada employee's
performance evaluation. Hasil kerja atau karya pegawai
yang dihasilkan dari gabungan atau resultante antara
kemampuan serta semangat pegawai merupakan
aspek penentu prestasi kerja yang mewujudkan
pada kinerja dan produktivitasnya. Dalam kaitannya
dengan kebijakan personalia berdasarkan merit
system, maka penilaian karya pegawai sebagai
"proses sistematik untuk menilai segenap perilaku
Manajemen Sumberdaya Manusia
[22]
kerja pegawai dalam kurun waktu kerja tertentu
yang akan menjadi dasar penetapan kebijakan
personalia dan pengembangan pegawai." Dalam
definisi tersebut terkandung maksud bahwa, yang
disebut sebagai sistematik adalah terkait dengan
adanya kejelasan tujuan, tahap-tahap pelaksanaan,
metode serta kurun waktu penilaian pegawainya.
Sedangkan yang dimaksud dengan segenap perilaku
kerja pegawai adalah meliputi perilaku nampak
(covert behaviour) dan perilaku tak nampak (covert
behaviour).
Terdapat tujuh metode penilaian kerja :
a. Rating Scales
Metode ini merupakan penilaian oleh atasan
terhadap pegawai yang menjadi bawahannya
berdasarkan sifat-sifat atau Karakteristik. Faktorfaktomya Teknis Pelaksanaannya adalah, para
atasan mengidentifikasikan serta menentukan
faktor-faktor apa yang dianggap penting dari
tugas-tugas jabatan yang hendak diukur melalui
penentuan parametemya. Terdapat (3) jenis
metode rating scale, yaitu:
•
Skala grafik, dalam metode ini penilai
memberikan tanda (--J;X;O) padaskala penilaian
yang merupakan hasil penilaian dan dianggap
sebagai posisi setepatnya yang mewakili diri
pegawai yang dinilai. Tahap pemilihan faktorfaktor yang harm; diukur dari para pegawai
adalah merupakan bagian yang penting dan
menentukan dari penggunaan sistem skala
Manajemen Sumberdaya Manusia
grafik. Terdapat dua jenis faktor yang lazim
dipertimbangkan, yaitu;
1) Sifat-sifat khusus, seperti motivasi dan
inisiatif.
2) Kontribusi, seperti jumlah dan mutu kerja.
•
•
Skala-multi-step,
pada
metode
penilaian ini para penilai dihadapkan
sejumlah kategori alternatif yang harus
dipilihnya.
Skala penilaian berbasis perilaku
(behavioral anchored rating scales/
BARS), yang harus mernformulasikan
terlebih dahulu faktor-faktor serta
dimensi dari sifat dan karakteristik
jabatan ke dalam bentuk perilaku
yang bisa diukur dan menjadi dasar
penetapan
skala penilaian. Skala
penilaian berbasis perilaku ini meliputi
2 (dua) jenis yaitu:
1) Skala perilaku harapan (behaviour
expectation scales/ BES), dengan
dasarnya yang berupa uraian
guna membantu penilai untuk
merumuskan
perilaku pegawai
sebagai diatas rata-rata, rata-rata
atau di bawah rata-rata.
2) Skala
pengamatan
perilaku
(behaviour observatioan scale/
BOS). Jika kita menggunakan
skala BES,maka pengesahan suatu
Manajemen Sumberdaya Manusia ~
dasar perilaku di atas titik netral
juga narnpak akan mernasukkan
perilaku dari titk netral ke atas.
Misalkan jika seorang pegawai
mendapatkan nilai 6, maka hal itu
juga berarti bahwa dia diharapkan
untuk rnenunjukkan perilaku taraf
5; 4; dan 3.
b. Checklist
Pendekatan subyektif lainnya terhadap penilaian
pegawai adalah dengan rnenggunakan rnetode
checklist yang dapat pula diberi artian sebagai
daftar periksa. Dalarn rnetode penilaian ini, para
penilai
dihadapkan
pada
daftar
pernyataan
pemyataan khusus berikut pencantuman pilihan
nilainya:
Contoh Model Forced-Choice
Checklist
PERNYATAAN
NO
-
1
Biasa memberikan ide yang
baik
2
Memiliki minat yang besar
dalam bekerja
3
Adil kepada bawahan
4
Memiliki pengetahuan jabatan
yangbaik
5
dsb
YA
TIDAK
Manajemen Sumberdaya Manusia
c. Membandingkan antar pegawai.
Metode penilaian
pegawai
dengan
cara
membandingkan antara satu pegawai terhadap
pegawai lainnya terdiri atas 3 (tiga) macam, yakni:
• Forced-rank.dalam hal ini penilai diminta
untuk membuat urutan atau peringkat
(rangking) pegawai yang dinilai, mulai dari
yang paling rendah sampai yang paling tinggi
• Paired Comparison, metode ini berkaitan
dengan proses pengambilan keputusan oleh
penilai. Prosedurnya adalah: Penilai diminta
untuk membandingkan setiap pasangan
pegawai serta penilai memutuskan siapa di
an tara keduanya yang paling menonjoL
• Forced Distribution, dengan metode ini para
penilai dipaksa membuat pengelompokan
para pegawai ke dalam suatu skala prosentase
sesuai dengan faktor penilaian prestasi kerja
pegawainya. Metode ini bisa digunakan bila:
Jumlah pegawai yang dinilai 30 orang atau
lebih, Variasi Karkter individunya cukup
menonjol (heterogen) serta Kecakapan kerja
pegawai diasumsikan membentuk kurva
normal. Dengan metode iru kelompok
pegawai dibagi-bagi lagi ke dalam urutan
Kategori penilaian: lstimewa, di atas rat-rata,
rata-rata, di bawah rata-rata, dan buruk
d. Critical Incident
Metode penilaian pegawa ini melibatkan para
atasan yang harus mencatat semua kejadianManajemen Sumberdaya Manusia
~
kritis yang dinilai penting (critical
incident) dari perilaku pegawai yang biasa
maupun yang luar biasa berdasarkan tampilan
kejadian sehari-harinya Misalkan saja untuk
tingkatan manajer maka kriteria-kriteria yang
dapat dipakai antara lain adalah :
1. Kemampuan merencanakan.
2. Pengambilan keputusan.
3. Kesediaan mendelegasikan wewenang.
4. Pembuatan laporan.
5. Hubungan interpersonal dan sebagainya.
kejadian
Untuk peningkatan para staf atau pelaksana,
jenis-jenis kriteria yang dapat dipakai
adalah dapat berupa:
1.
2.
3.
4.
Tanggung jawab.
Prakarsa atau inisiatif.
Kerja sama dengan rekan sekerja.
Disiplin dan sebagainya.
e. Essay Evaluation
Prosedur yang dilakukan metode ini adalah
berupa penugasan atau meminta penilai untuk
menyusun suatu karya tulis (essay) yang isinya
bisa
menggambarkan
tentang
kelebihankelebihan dan kelemahan-kelemahan
setiap
personil yang dibawahinya. Biasanya uraian
tulisan dikelompokkan di bawah topik atau judul
tertentu seperti :
1. Prakasa atau inisiatif.
2. Kerja sama.
Manajemen Sumberdaya Manusia
3. Pengetahuan jabatan.
4. Hasil kerja dan sebagainya.
f. Manajemen berdasarkan sasaran
Metode penilaian pegawai yang berorientasi
pada hasil akhir atau final result oriented dan
disebut MbO ini digunakan untuk mengatasi
kekurangan-kekurangan dari metode penilaian
lainnya yang lebih berfokus pada proses.
Pendekatan penilaian pegawai ini didasarkan
pada perumusan sasaran-sasaran prestasi yang
umumnya kuantitatif dan dapat diukur serta
kerapkali ditentukan bersama oleh atasan dan
bawahannya.
Prosedur dari metode penilaian MbO ini
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Setiap bawahan diminta untuk menentukan
bagi dirinya sendiri sasaran atau target
prestasi kerja jangka pendek beserta caracara bagaimana ia dapat memperbaiki pola
kerjanya sendiri serta pola kerja dari unitnya.
2. Atasan
dan
bawahan
bersama-sama
membicarakan apa yang diperlukan untuk
mencapai sasaran tersebut dan untuk
menyesuaikan terhadap organisasi sebagai
keseluruhan.
3. Pada akhir masa penilaian yang ditetapkan
(misalkan 6bulan) mereka bertemu lagi untuk
menilai apakah sasaran-sasaran dapat dicapai
dengan baik, membahas perihal apa saja yang
dapat diperbaiki dan menetapkan sasaranManajemen Sumberdaya Manusia
~
sasaran baru untuk masa penilaian berikutnya.
Sebagai upaya untuk saling mengisi, maka
atasan menuliskan hasil penilaian yang
terperinci
mengenai
bawahannya
dan
bawahannya menuliskan prestasi kerja yang
dapat atau tidak dapat dicapainya.
g. Assesment Center
Assessment center pertamanya berkembang di
lingkup militer Jerman pada masa perang dunia
II dan bertujuan memilih para calon perwira
unggulan yang akan maju ke medan laga. Yang
diidentifikasikan melalui metode assessment
center secara umu meliputi tiga aspek, yaitu
kecerdasan, kepribadian serfa keterampilan
manajerial. Metode yang digunakan dalam
assessment center adalah berupa:
1. Psychological-test, terdiri atas serangkaian
test untuk mengidentifikasi taraf kecerdasan
melalui jenis-jenis achievement-test yang
mengukur kemampuan numerikal, verbal,
daya tangkap, dayanalar serta test kepribadian
melalui test-test proyektif dan minat.
2. Simulation execises, terdiri atas beberapa
kegiatan simulatif untuk mengidentifikasikan
aspek managerial skill pegawai melalui
pelaksanaan inbasket exercise yang berisikan
berbagai nota dinas, surat perintah, laporan,
cacatan telepon yang harus
dijawab
seluruhnya sekaligus dalam waktu singkat.
Manajernen Sumbetdaya Manusia
~
BAGIAN5
~
MAN~EMENKEUANGAN
SERT A POLA PELAPORAN
KEUANGANPERCONTOHN
WAKAF PRODUKTIF
A. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan manajernen
terhadap
fungsi-fungsi keuangan.
Fungsi-fungsi
keuangan tersebut rneliputi bagaimana rnemperoleh
dana (raising of fund) dan bagairnana menggunakan
dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan
berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang
layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pernilihan
sumber-sumber dana untuk rnernbelanjai aktiva
tersebut.
Manajer keuangan berkepentingan dengan
penentuan jurnlah aktiva yang layak dari investasi
pada berbagai aktiva dan pernilihan sumber-sumber
dana untuk mernbelanjai aktiva-aktiva tersebut.
Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut,
manajer keuangan dapat memenuhinya dari surnber
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
QD
yang berasal dari luar perusahaan dan dapat juga
yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar
perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan
antara pihak membutuhkan dana dan pihak yang dapat
menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal
ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri
(saham). Sumber dari dalam perusahaan berasal dari
penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan,
maupun depresiasi. Setelah dana diperoleh,
dana
tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi
perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai
kekayaan riil perusahaan.
Definisi manajemen
keuangan.
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik
dan manajemenperusahaan untuk memperolehsumber
modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya
se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk
menghasilkanlaba.
Manajemen keuangan dapat didefinisikan
dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan.
Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di
setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan
antara lain meliputi : keputusan tentang investasi,
pembiayaan kegiatan usaha dan pernbagian dividen
suatu perusahaan (Westondan Copeland,1992:2)
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan
perencanaan,penganggaran,pemeriksaan,pengelolaan,
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimilikioleh organisasiatau perusahaan.
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
B. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan
dapat
didefinisikan
dari tugas dan tanggungjawab
manajer keuangan.
Meskipun tugas dan tanggungjawabnya
berlainan di
setiap perusahaan. Tugas pokok manajemen keuangan
diantaranya
meliputi keputusan
tentang
investasi,
pembiayaan kegiatan usaha serta pembagian deviden.
Semua organisasi, mulai dari perusahaan bisnis,
organisasi
nirlaba
sampai
dengan
pemerintahan
harus
menjalankan
fungsi manajemen
keuangan.
Dengan demikian tugas pokok manajer keuangan
adalah merencanakan
untuk memperoleh dana dan
menggunakan
dana tersebut untuk memaksimalkan
nilai perusahaan atau organisasi.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan
manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :
perencanaan dan peramalan, mengambil keputusan
investasi dan pembiayaan, berkoordinasi dengan
seluruh aspek manajerial dalam perusahaan serta
menggunakan fasilitas pasar uang serta pasar modal
dalam hal portofolio keuangan perusahaan.
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan
(The Main
Objective of Financial Management)
adalah memaksimumkan
nilai perusahaan
atau
memaksimumkan kemakmuran pemegang' saham,
bukan memaksimumkan profit. Arti memaksimumkan
profit, berarti mengabaikan tanggung jawab sosial,
mengabaikan risiko, dan berorientasi jangka pendek.
Sedangkan
arti
memaksimumkan
kemakmuran
pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai berikut:
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~
1. Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present
value) semua keuntungan di masa datang yang akan
diterima oleh pemilik perusahaan.
2. Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan
sekedar laba bersih dalam pengertian akuntansi.
Akan tetapi dibalik tujuan terseb'ut masih terdapat
konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia
dana sebagai kreditur. [ika perusahaan berjalan
lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat,
sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk
obligasi tidak terpengaruh sarna sekali. [adi dapat
disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan
bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur
tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan
itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan
dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan
-perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham.
Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti
bahwa para manajer harus berupaya mencari
kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para
pemegang obligasi. Memaksimumkan kemakmuran
pemegang
saham/ pemilik
perusahaan
tidak
mengingkari adanya sosial objectives dan kewajiban
sosial. Tanggung jawab sosial adalah satu aspek
penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:
1. Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan
akan memberikan sumbangan yang berarti
kepada lingkungan sosial secara keseluruhan.
Artinya jika manajemen keuangan menuju pada
maksimalisasi harga saham, maka diperlukan
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan
permintaan konsumen.
2. Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti
polusi, keselamatan kerja, keamanan produk juga
harus diperhitungkan. Dimana perusahaan yang
berhasil selalu menernpatkan efisiensi dan inovasi
sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk
baru, penemuan teknologi baru dan perluasan
lapangan pekerjaan.
3. Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan
salah satu syarat penting agar perusahaan tetap
dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan. Faktor-faktor luar seperti pencemaran
lingkungan, jaminan keamanan produk dan
keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk
dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat
kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang
terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan
aspek penting dari lingkungan luar.
4. Perusahaan harus dapat memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham dalam kendala
legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap
perubahan
lingkungan.
Kerjasama antara
industri dan pemerintah sangat diperlukan
untuk menciptakan peraturan yang mengatur
perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan
mernatuhi peraturan tersebut.
Tujuan
perusahaan
pada
dasarnya
rnemaksimumkan
nilai
perusahaan
pertimbangan teknis sebagai berikut :
adalah
dengan
Manajernen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
[}I]
1. Memaksimumkannilai bermakna lebihluas daripada
memaksimumkan laba, karena memaksimumkan
nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu
terhadap nilai uang.
2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan
berbagai resiko terhadap
arus pendapatan
perusahaan.
3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di
masa yang akan datang mungkin beragam.
C. Lingkungan Keuangan
Aspek lingkungan yang penting dipahami para
manajer keuangan adalah sektor keuangan di bidang
perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan (financial
markets), lembaga keuangan (financial institutions) dan
instrumen keuangan (financial instruments).
1. Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara
permintaan dan penawaran akan aktiva finansial
(financial asset) atau sering disebut sebagai
sekurities. Sekurities adalah secarik kertas (surat)
yang mempunyai nilai pasar karena surat tersebut
menunjukkan klaim atas aktiva riil perusahaan
(misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan baku, barang
dagangan, merek dagang, dll.)
2. Lembaga
keuangan
yaitu
lembaga
yang
berperan sebagai lembaga intermediari (financial
intermediation) dengan mempertemukan
unit
surplus dengan unit defisit. Contoh lembaga
keuangan dalam sistem moneter adalah Bank sentral,
Bank pencipta uang giral /bank urnum. Lembaga
QD
Manajemen Keuangan Serta Pala Pelaporan Keuangan
keuangan dan di luar sistem moneter (bank bukan
pencipta uang giraljBPR), lembaga pembiayaan,
perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga di
bidang pasar modal, dll.
3. InstrumenKeuangan,.contohnya adalah uang, saham,
hutang, dan surat berharga di pasar uang dan pasar
modallainnya.
D. Aktivitas Manajemen Keuangan
1. Konsep Modal
Sebelum membahas lebih jauh tentang aktivitas
dalam manajemen keuangan, perlu dipahami terlebih
dahulu mengenai Konsep Modal. Dalam ilmu ekonomi,
isrilah "capital" (modal) merupakan konsep yang
pengertiannya berbeda-beda, tergantung dari konteks
penggunaannya dan aliran pemikiran (school of thought)
yang dianut. Secara historis konsep modal juga
mengalami perubahari/ perkembangan (lihat Snavely,
dalam Encyclopedia Americana 1980:595):Dalam abad
ke-16 dan 17 istilah "capital" dipergunakan untuk
menunjuk kepada, atau (a) stok uang yang akan dipakai
untuk membeli komoditi fisik yang kemudian dijual
guna rriemperoleh keuntungan, atau (b) stok komoditi
itu sendiri. Pada waktu itu istilah stock" dan istilah
"capital" sering dipakai secara sinonim. Perusahaan
dagang Inggris yang didirikan dalam masa itu atas
dasar saham misalnya, dikenal sebagai "Join Stock
Companies" atau "Capital Stock Companies".
/I
Adam Smith dalam the Wealth of Nation (1776),
juga menggunakan istilah capital" dan "circulating
II
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
[2D
capital". Pembedaan ini didasarkan atas kriteria sejauh
mana suatu unsur modal itu terkonsumsi dalam jangka
waktu tertentu (misal satu tahun). Jika suatu unsur modal
itu dalam jangka waktu tertentu hanya terkonsumsi
sebagian sehingga hanya sebagian (kecil) nilainya
menjadi susut, maka unsur itu disebut fixed capital"
(misal mesin, bangunan, dan sebagainya). Tetapi jika
unsur modal terkonsumsi secara total, maka ia disebut
"circulating capital" (misal tenaga kerja, bahan mentah
dan sarana produksi). Pembedaan semacam ini (yang
juga masih umum dipergunakan sampai sekarang),
mendapat kritik dari Marx (lihat Bottomore 1983:60- 63).
John Stuart Mill dalam Principle of Political Economy
(1848) menggunakan istilah "capital" dengan arti: (1)
barang fisik yang dipergunakan untuk menghasilkan
barang lain, "dan (2) suatu dana yang tersedia untuk
mengupah buruh.
/I
Pada akhir abad ke-19, modal dalam arti barang
fisik yang dipergunakan untuk menghasilkan barang
lain, dipandang sebagai salah satu di antara empat faktor
utama produksi (tiga lainnya adalah tanah, tenaga kerja
dan organisasi atau managemen). Para ahli ekonomi
neo-klasik pun menggunakan pandangan ini (misalnya
Alfred Marshall dalam Principles of Economies 1890).
Sekarang, "modal" sebagai suatu konsep
ekonomi dipergunakan dalam konteks yang berbedabeda. Dalam rumusan yang sederhana, misalnya
Mubyarto memberikan definisi: "modal" adalah barang
atau uang, yang bersama-sama faktor produksi tanah
dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru"
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
(1973:94).Dalam artian yang lebih luas, dan dalam tradisi
pandangan ekonomi non-Marxian pada umumnya,
modal" mengacu kepada
asset" yang dimiliki
seseorang sebagai kekayaan (wealth) yang tidak segera
dikonsumsi melainkan, atau disimpan ("saving" adalah
"potential capital"), atau dipakai untuk menghasilkan
barangjjasa baru (investasi). Dengan demikian, modal
dapat berwujud barang dan uang. Tetapi, tidak setiap
jumlah uang dapat disebut modal. Sejumlah uang itu
menjadi modal kalau ia ditanam atau diinvestasikan
untuk menjamin adanya suatu "kembalian" (rate of
return). Dalam arti ini modal juga mengacu kepada
investasi itu sendiri yang dapat berupa alat-alat finansial
seperti deposito, stok barang, ataupun surat saham yang
mencerminkan hak atas sarana produksi, atau dapat
pula berupa sarana produksi fisikoKembalian itu dapat
berupa pembayaran bunga, ataupun klaim atas suatu
keuntungan. Modal yang berupa barang (capital goods),
mencakup "durable (fixed) capital" dalam bentuk
bangunan pabrik, mesin-mesin, peralatan transportasi,
kemudahan distribusi, dan barang-barang lainnya yang
dipergunakan untuk memproduksi barang/ jasa baru;
dan "no-durable" (circulating) capital, dalam bentuk
barang jadi ataupun setengah jadi yang berada dalam
proses untuk diolah menjadi barang jadi. Terdapat pula
adanya penggunaan istilah "capital" untuk mengacu
kepada arti yang lebih khusus, misalnya "sosial capital"
dan "human capital". Istilah yang pertama mengacu
kepada jenis modal yang tersedia bagi kepentingan
umum, seperti rumah sakit, gedung sekolahan, jalan
raya dan sebagainya; sedangkan istilah yang kedua
1/
fI
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
BJ
mengacu kepada faktor manusia produtif yang secara
inherent tercakup faktor kecakapan dan keterampilan
manusia. Menyelenggarakan pendidikan misalnya,
disebut sebagai suatu investasi dalam "human capital"
(Schultz 1961,menurut Mubyarto 1973:98).
Para ahli ekonomi non-Marxian - apapun mazhab
yang dianutnya - pada umumnya mengikuti pengerianpengertian di atas, sedangkan Marx menggunakan
istilah "capital" untuk mengacu kepada konsep yang
sarna sekali lain. "Modal" bukanlah barang, melaikan
hubungan (produksi) sosial yang menampakkan diri
sebagai barang. Memang, berbicara tentang modal
berarti berbicara tentang "bagaimana membuat uang",
tetapi asset yang "membuat" uang itu mewadahi
hubungan khusus antara si pemilik dengan yang bukan
pemilik sedemikian rupa sehingga bukan saja bahwa
uang "dibuat", tetapi juga bahwa hubungan-hubungan
pemilikan pribadi yang melahirkan proses tersebut
secara terus-menerus terlestarikan (Bottmore 1983:60).
Dengan demikian, "capital" adalah suatu konsep
abstrak yang manifestasinya dapat berupa barang
atau uang. Karena itu, ia merupakan kategori yang
kompleks, yang tidak cukup diterangkan hanya dengan
satu definisi. Konseptualisasi Marx mengenai "capital"
barangkali dapat dijabarkan secara sederhana dalam
enam butir pokok berikut ini (Bottomore 1983:60-63):
Pertama, transformasi uang menjadi modal
berjalan melalui proses tertentu, terdiri dari dua
rangkaian transaksi dalam suasana sirkulasi, yaitu: (1)
menjual komoditas (K) dan uang yang diterima (U)
[2D
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
dipakai untuk membeli komoditas lain; dan (2)membeli
komoditas untuk kemudian dijual lagi (Secara bagan:
K-U-K;dan U-K-U).
Kedua, dalam rangkaian transaksi itu faktor
"nilai" menjadi penting, sebab terutama dalam U-K-U,
transaksi itu hanya bermakna jika jumlah uang pada titik
akhir menjadi lebih besar daripada jumlah asal (kalau
tidak, ya bagaimana keuntungan dapat diperoleh).
Kalau pertukaran itu merupakan pertukaran nilai yang
setara, bagaimana tambahan uang bisa diperoleh?
Sebaliknya, kalau tidak setara, berarti nilai itu sendiri
tidak tercipta. Marx menjawab persoalan ini dengan
menerapkan "nilai-guna". Nilai guna mempunyai
sifat "menciptakan" nilai tambahan atau "nilai-lebih".
Komoditas yang mempunyai nilai-guna seperti itu
adalah tenaga kerja.
Ketiga,jalur K-U-K,secara tipikal mengacu kepada
transaksi pengupahan tenaga kerja. Buruh menjual
tenaganya untuk memperoleh sejumlah uang (berupa
upah) yang pada gilirannya dipakai untuk membeli
barang lain (pangan dan lain-lain kebutuhan) yang
diperlukan untuk dapay me-"reproduksi" tenaganya.
Karena itu dalam transaksi ini, uang sarna sekali tidak
bertindak sebagai modal (Bandingkan dengan Mill
di atas). Namun, jika dilihat dari arah transaksi yang
terbalik, yaitu dari si penguah, dan "nilai" dimasukan,
maka uang di sin dapay disebut sebagai unsur modal
yang oleh Marx disebut dengan istilah variable capital
(VC) (lihat poin enam di belakang). Tetapi VC dilihat
dari si pengupah.
Manajernen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
Keempat, sebaliknya, jalur U-K-U meupakan
transaksi yang mencakup pembelian sarana produksi
yang kemudian diolah menjadi produk yang kmudian
dijual untuk memperoleh uang Iebih banyak. [adi,
berbeda dengan upah yang dibelanjakan untuk
membeli barang yang dikonsumsi dan kernudian
lenyap sama sekali, dalam jalur U-K-U ini uang hanya
rnerupakan advance" untuk kernudian rnuncul kembali
dalam jumlah yang lebih banyak. Disinilah uang
ditranformasikan rnenjadi capital dalam suatu proses
historis ketika tenaga kerja menjadi komodits - di sini
terkait dengan konsep freedom makna ganda).
1/
Kelima, dengan demikian, modal dalam konsep
Marx adalah "nilai yang membengkak sendiri" (self
expanding value) atau "nilai dalam gerak" (value in
motion).
Keenam, ada sepasang konsep Iagi dari Marx
yang sering dikacaukan penggunaannya
dengan
konsep fixed dan circulating capital dari ekonomi nonMarxian, yaitu apa yang disebut constant capital (CC)
dan variable capital (VC).Kedua pasangan itu sarna sekali
berbeda rnaknanya. CC adalah bagian dari modal yang
dikeluarkan (advance) untuk diubah menjadi sarana
produksi yang dalam proses produksi tidak rnengalami
perubahan nilai. Artinya, "nilai" sarana produksi itu
disimpan dalarn "nilai" produk yang dihasilkan, suatu
proses pengalihan nilai" melalui proses kerja. Proses
produksi adalah transformasi "nilai-guna". Nilai-guna
dari barang (sarana produksi) yang diolah, dikonsumsi.
Tetapi "niIai" barang itu sendiri dialihkan ke dalam
II
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
produk baru. Demikian tentang Cc. VC adalah bagian
dari modal yang dikeluarkan untuk diubah menjadi
tenaga kerja yang dalam proses produksi kegiatannya
menuju kepada dua arah, yaitu produksi nilai setaranya
sendiri, dan di lain pihak menghasilkan "nilai-tambah",
yang besamya brag am menurut keadaan.
Dengan demikian, dalam konsep Marx, unsurunsur modal itu dapat dibedakan menurut dua macam
kriteria. Pertama, dari kriteria proses kerja, ada faktor
obyektif yaitu sarana produksi, dan ada faktor subyektif
yaitu tenaga kerja. Kedua, dilihat dari segi penetapan
nilai (valorization), ada constant capital dan ada variable
capital.
Sehingga disimpulkan bahwa Modal adalah
hutang/kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan
kepada pemilik dan Hutang adalah kewajiban yang
harus dibayar kepada pihak lain sehingga Harta = utang
+ modal dan Hak = kewajiban.
2. Aktivitas Keuangan
a. Aktivitas Pembiayaan ( Financing Activity )
Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan
manajemen perusahaan untuk mencari sumber
modal (sumber eksternal dan internal) untuk
membiayai kegiatan bisnis.
1). Sumber eksternal
• Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner
Capital atau Owner Equity). Atau modal
saham (Capital Stock) yang terdiri dari:
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~
Saham Istimewa (Preferred Stock) dan
Saham Biasa (Common Stock).
•
Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Shortterm Debt) dan Utang Jangka Panjang
(Long-term Debt).
•
Lain-lain, misalnya hibah.
2). Sumber Internal:
• Laba Ditahan (Retained Earning)
• Penyusutan, amortisasi, dan
Deplesi
(Depreciation, Amortization, dan Deplention)
•
Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap
yang tidak produktif.
b. Aktiva Investasi (Investment activity)
Aktivitas investasi adalah kegiatan penggunaan
dana berdasarkan pemikiran hasil yang sebesarbesamya dan resiko yang sekecil-kecilnya.
Aktivitas itu meliputi :
1. Modal Kerja (working Capital) atau harta lancar
(Current Assets)
2. Harta Keuangan (Finanncial assets) yang
terdiri : investasi pad a saham (stock) dan
Obligasi (Bond)
3. Harta Tetap (real Assets) yang terdiri dari :
Tanah, gedung, Peralatan.
4. Harta Tidak Berwujud (intangible assets) terdiri
dari : Hak Paten, Hak Pengelolaan Hutan,
Hak Pengelolaan Tambang, Goodwill.
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
c. Aktivitas Bisnis (Business Activity)
Aktivitas bisnis adalah kegiatan untuk mencari
laba melalui efektivitas penjualan barang atau
jasa efisiensi biaya yang akan mengahsilkan laba.
Aktivitas itu dapat dilihat dari laporan LabaRugi, yang terdiri dari unsur :
• Pendapatan (sales atau Revenue)
• Beban (Expenses)
• Laba-Rugi ( Profit-Loss)
E. Financial Statement
FAKTORLABABELUMMENCERMINKAN KONDISI
KEUANGAN PERUSAHAAN"
Dalam
menilai
hasil
pencapaianj pre stasi
perusahaan yang terlihat pad a laporan keuangan
perusahaan, pimpinan perusahaan biasanya berorientasi
pada laba perusahaan saja. Padahal dari laporan
keuangan dapat tercermin berbagai aspekj masalah
potensial yang mungkin segera harus ditanggulangi.
1/
Perusahaan dengan laba kecil, namun kondisi keuangan
memadai, relatif akan lebih baik dibanding perusahaan
dengan laba besar, namun kondisi keuangan buruk.
Analisis Laporan Keuangan Cermin Keberhasilan
Perusahaan dan Pedoman Perencanaan Perusahaan.
Analisis Laporan Keuangan merupakan alat
informasi untuk membantu para manajemen dalam
mengambil keputusan. Bagi manajemen, perlu dalam
rangka mengetahui efisiensi pendayagunaan sumber
daya. Bagi bankir, ini sangat penting dalam rangka
pemberian kredit baik kredit jangka pendek yang
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
melihat likuiditas perusahaan atau kredit jangka panjang
yang menganalisis arus kas. Juga pemilik mencoba
melihat profitabilitas dari usahanya dan juga penting
mengetahui tingkat pengembalian atas investasi yang
dilakukan.
Demikian juga calon investor akan mencoba
menganalisis trend" dari penjualan, juga kontinuitas
dunia usaha serta profitabilitas terhadap komoditi yang
akan diinvestasikan.
1/
F. Analisis Laporan Keuangan
Untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan
perusahaan, bisa dilakukan dengan analisa laporan
keuangan. Analisa yang dilakukan mempunyai tekanan
yang berbeda antara kreditor jangka pendek, kreditor
jangka panjang dan pemilik perusahaan. Ada yang lebih
tertarik pada posisi likuiditas dan ada yang tertarik pada
profitabilitas. Alat analisa yang bisa digunakan untuk
mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan
adalah analisa rasio dan proporsional.
Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung
bisa dikelompokkan
menjadi enam jenis yaitu :
•
•
Rasio Likuiditaas. Rasio ini untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang
sering digunakan dalah current ratio, quick ratio
(acid test ratio) dan cash ratio.
Rasio Leverage. Rasio uu digunakan untuk
mengukur seberapa banyak dana yang disupply
11021
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan
dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
Rasio ini mempunyai beberapa irnplikasi, pertama,
para pemberi kredit akan melihat kepada modal
sendiri untuk melihat batas keamanan pemberian
kredit. Kedua, dengan menggunakan hutang,
memberi dampak yang positif bagi pemilik, karena
perusahaan memperoleh dana tetapi pemilik tidak
kehilangan kendali atas perusahaan. Ketiga, apabila
perusahaan mendapat keuntungan yang lebih besar
dari beban bunga, maka keuntungan bagi pemilik
modal sendiri akan menjadi lebih besar. Di dalam
praktek rasio ini dihitung dengan dua cara. Pertama,
dengan memperhatikan data yang ada dineraca.
Kedua, mengukur resiko hutang dari laporan laba
rugi, yaitu seberapa banyak beban tetap hutang bisa
ditutup oleh laba operasi. Kedua, kelompok rasio
ini bersifat saling melengkapi, dan umumnya para
analis menggunakan keduanya. Analisa ini terdiri
dati Debt Ratio (rasio hutang), Times Interest Karned,
Fixed Charger Coverage dan Debt Service Coverage.
• Rasio Aktivitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur
efektifitas
manajemen
dalam
menggunakan
sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan
perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi
pad a berbagai jenis harta. Rasio ini terdiri dari
inventory tum over, periode pengumpulan piutang,
fixed asset turn over, dan total asset turn over.
• Rasio Profitabilitas. Rasio ini digunakan untuk
mengukur efektifitas manajemen yang dilihat
dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
•
•
investasi perusahaan. Rasio ini terdiri dari profit
margin on sales, return on total asset, return on net
worth.
Rasio
Pertumbuhan.
Rasio
ini
digunakan
untuk
mengukur
seberapa
baik perusahaan
mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan
ekonomi dan industri.
Rasio Penilaian. Rasio ini merupakan ukuran prestasi
perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio
tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari
rasio resiko dengan rasio hasil pengembalian.
Likuiditas :
* Current Ratio
*
*
*
*
*
-
Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100 %
Acid Test Ratio
Aktiva Lancar - Persediaan/ Hutang Lancar x 100%
Debt Ratio
Total Hutang/ Total Aktiva x 100%
Fixed Assets Tum Over
Penjualan/ Net Aktiva Tetap
Total Asset Turn Over
Penjualari/ Total Aktiva
Periode Pengumpulan Piutang
Piutang/ Penjualan perhari
Profitabilitas :
* Profit Margin (Net)
Laba Setelah Pajak/ Penjualan x 100%
* Return on Total Assets
Laba Bersih Setelah Pajak/ Total Aktiva x 100%
~
Manajemen Keuangan Serta Pala Pelaporan Keuangan
* Profit Margin
Laba Sebelum Bunga dan Pajak/ Penjualan x 100%
* Rentabilitas Ekonomi
Laba Sebelurn Bunga dan Pajak/ Total Aktiva x 100%
* Return on Net Worth
Laba Setelah Pajak/ Modal Sendiri x 100%
* Return on Total Asset
Laba Bersih Setelah Pajak / Total Aktiva x 100%
G. Laporan Keuangan
Akuntansi
rnerupakan:
suatu
proses
mengidentifikasi, rnengukur dan melaporkan inforrnasi
ekonorni, untuk memungkinkan adanya penilaian
1/
dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka
yang rnenggunakan informasi tersebut". (American
Accounting Association, 1981:1). Definisi tersebut
mengandung arti bahwa:
1. Akuntansi merupakan proses yang terdiri dari
identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi
ekonomi.
2. Inforrnasi yang dihasilkan diharapkan berguna
dalam penilaian dan pengarnbilan keputusan
rnengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan
informasi ekonorni dari suatu kesatuan ekonorni (badan
us aha) kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Secara
ringkas proses akuntansi dapat digambarkan sebagai
berikut:
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
Pemrosesan dan Pelaporan
Pengidentifikasi
Dan pengukuran
data
1
A
Proses akuntansi
Dilakukan secara berulang
Maka disebut siklus akuntansi
Laporan
Akuntansi
Pemakai
informasi
akuntansi
t
Pengkomunikasian
Informasi
Penjelasan gambar:
Identifikasi dan pengukuran data
Data yang relevan terdiri dari transaksi-transaksi dalam
badan usaha. Data yang telah diidentifikasi kemudian
diukur (dengan satuan uang)
Proses dan Pelaporan
Mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan
dan pengikhtisaran. Semua transaksi dicatat secara
kronologis, kemudian digolong-golongkan, misal
seluruh biaya untuk gaji dikelompokkan ke dalam
satu pos penyajian. Pengikhtisaran adalah menyajikan
informasi yang telah digolong-golongkan ke dalam
bentuk laporan yang sesuai dengan keinginan.
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
Laporan Akuntansi
Biasa disebut dengan financial statement, yang
berisikan Iaporan-laporan akuntansi yang dihasilkan
oleh suatu sistim akuntansi.
Analisa & Intepretasi
Analisis laporan keuangan pada hakekatnya adalah
menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam
laporan keuangan dengan angka lain.
Gambar siklus akuntansi di atas merupakan suatu
standar baku akuntansi yang dipergunakan oleh
bad an usaha maupun sektor pemerintahan di seluruh
dunia, walaupun terdapat beberapa perbedaan antara
sektor bisnis dengan sektor pemerintahan, tapi pada
hakekatnya perbedaan tersebut tidak melanggar standar
baku akuntansi yang ada
Salah satu tugas penting nazhir sebagai pengelola
wakaf produktif adalah membuat laporan keuangan,
baik untuk internal badan usaha maupun untuk pihak
luar. Laporan keuangan terutama terdiri dari neraca
dan perhitungan laba-rugi dan laporan perubahan
modal yang berisi informasi tentang prestasi badan
usaha di masa lamp au dan dapat dipakai sebagai dasar
penetapan kebijakan badan usaha di masa yang akan
datang. Laporan tahunan merupakan dokumen yang
memberikan informasi kepada para stakeholder (pihak
terkait) yang disusun sesuai dengan ketentuan dati
prinsip-prinsip akuntansi Indonesia.
Pad a
setiap
laporan
keuangan
harus
mencantumkan nama perusahaan, nama laporan dan
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~
tanggal atau jangka waktunya. Semua penggunaan
tanda, judul, symbol satuan uang dan garis-garis tertentu
dalam laporan keuangan harus disebutkan. Semua itu
dikerjakan untuk menekankan bagian-bagian tertentu
pada berbagai laporan.
Langkah
awal
dalam
menyusun
laporan
keuangan adalah dengan membuat arus kas operasional
badan usaha sebagai sumber data yang nantinya akan
dikonversikan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi,
dan laporan perubahan modal.
1. Arus Kas (cash flow)
Arus kas merupakan pencatatan transaksi harian
yang disusun secara histories untuk mengetahui jumlah
kas yang dimiliki oleh badan usaha.
Contoh:
LAPORAN ARUS KAS "XYZ"
TRIWULAN .....
TGL
TRANSAKSI
NOMOR
TRANSAKSI
DEBET
KREDIT
KET
Saldo
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
Catatan:
• Setiap transaksi harus dicatat dan diberikan kode
berdasarkan tanggal transaksi
2. Neraca Keuangan (balance sheet)
Untuk mendapatkan informasi lengkap tentang
suatu badan usaha selama periode satu tahun, dibutuhkan
sebuah neraca. Setiap neraca mencerminkan posisi harta
dan kewajiban perusahaan pada saat tertentu.
Berdasarkan susunannya, nilai buku dari jumlah
harta pada neraca harus sarna dengan nilai buku jurnlah
kewajibannya. [umlah harta terdapat dua unsur pokok,
yaitu harta lancar (kas, piutang, surat berharga) dan
harta tidak bergerak (peralatan perlengkapan, dan asset
gedung & bangunan).
Kewajiban terdiri dari 2 unsur pokok, yaitu modal
sendiri (equity) dan berbagai macam bentuk hutang
(hutang dagang, hutang bank, biaya-biaya yang harus
dibayar dan hutang jangka panjang). Modal sendiri
dapat dipandang sebagai suatu kewajiban oleh karena
badan usaha wakaf prod uktif adalah suatu badan hukum
yang berdiri sendiri yang mendapatkan modalnya
dari bantuan dana yang berasal dari pemerintah lewat
Kemenag R.I serta dari instansi lain dan dari masyarakat.
Selisih antara harta jangka pendek (harta lancar)
dengan kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar)
disebut modal kerja bersih. Selama harta jangka pendek
lebih besar dari kewajiban jangka pendek, badan usaha
wakaf produktif dikatakan dalam posisi likuiditas yang
baik, karena badan usaha tersebut mampu memenuhi
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
semua kewajiban jangka pendeknya tanpa harus
mencairkan harta tetapnya.
Di bawah ini akan dijabarkan contoh format dari
neraca keuangan beserta penjelasannya :
NERACA KEUANGAN
(BADAN USAHA
)
PERIODE 1 JAN 20XX - 31 DES 20XX
(bisa pertahun, pertriwulan, dan perbulan)
Harta
Kewajiban
Harta Lancar
Kewajiban Lancar
Kas
Rp. xxx
A)·
Hutang
Piutang
Rp. xxx
B)*
Kewajiban lainnya
Rp. Xxx
ftp~ xxx
H)*
Rp. xxx
Biaya bunga
I)*
Harta tidak lancar
Peralatan
Rp. xxx
C)*
Modal Sendiri (Equity)
Perlengkapan
Rp. xxx
D)*
Modal Sendiri
Rp. xxx
J)*
Bangunan
Rp. xxx
E)*
Deviden
Rp. xxx
K)*
Laba ditahan
Rp. xxx
L)*
TOTALHARTA
Rp.xxx ...... F)*
TOT
A
KEWAJIBAN
L
Rp. xxx...... M)·
Penjelasan :
a). Kas.
Nilai kas diperoleh dari nilai akhir arus kas per
periodenya. Arus kas merupakan laporan perputaran
uang yang terjadi akibat transaksi-transaksi harian
yang berkaitan dengan kegiatan operasional bad an
usaha (kas masuk dan kas keluar).
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
Jadi nilai Kas dalam neraca merupakan selisih
antara arus kas masuk dengan arus kas keluar yang
berkaitan dangan kegiatan operasional dalam jangka
waktu tertentu.
b). Piutang
Nilai piutang dalam neraca keuangan merupakan
nilai total piutang yang dimiliki oleh badan usaha
dalam jangka waktu tertentu. Piutang merupakan
transaksi penjualan kepada pihak lain (konsumen)
yang seharusnya menambah kas, tetapi dikarenakan
sesuatu hal, pembayaran dilakukan tidak secara
tunaL
c). Peralatan
Barang-barang yang memiliki masa habis panjang
dan mengalami penyusutan dapat digolongkan
dalam kategori peralatan. Barang-barang atau bendabenda yang digolongkan ke dalam perala tan adalah :
•
•
•
•
Mobil, motor (otomotif) operasional badan usaha.
Mesin berat/ mesin ringan yang dipakai untuk
operasional badan usaha.
Komputer, mesin tik, mesin foto copy, telpon &
faximili
Peralatan kantor lainnya (meja, kursi, lemari,
dsb.)
Pencatatan dilakukan dengan memasukkan
taksiran harga beserta besar penyusutannya dalam
satu tahun (jika barang/benda sudah ada minimal
satu tahun) dan apabila barang baru dibeli kurang
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
Q22J
dari satu tahun maka dicantumkan harga pembelian
saat proses pencatatan.
d). Perlengkapan
Barang-barang yang memiliki masa habis pendek
kurang dari satu tahun dan atau langsung habis pakai
dapat digolongkan dalam kategori perlengkapan.
Barang-barang atau benda-benda yang digolongkan
ke dalam perlengkapan adalah :
•
•
Alat tulis kantor
Perlengkapan penggandaan (tinta printer, tinta
toto copy, dsb)
• Perlengkapan penunjang operasional, misalkan
badan us aha wakaf produktif yang bergerak
dalam bidang perhotelan; handuk, sandal hotel,
perlengkapan rnandi konsurnen, dsb. Dan wakaf
produktif bidang rumah sakit; perlengkapan
infus, obat-obatan dsb
Pencatatan dilakukan dengan mernasukkan harga
pernbelian perlengkapan.
e). Gedung, Tanah & Bangunan
Pencatatan nilai gedung dan bangunan dalarn
neraca keuangan berdasarkan nilai NJOP (Nilai [ual
Objek Pajak) sesuai dengan lokasi beserta taksiran
penyusutan untuk nilai bangunan.
f). Iumlah Total Harta.
Jumlah total harta (aktiva) rnerupakan penjumlahan
dari unsur point A sampai E.
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
g). Hutang
Nilai hutang dalam neraca keuangan berasal dari
hutang operasional badan usaha terhadap pihak lain
dalam jangka waktu tertentu (missal: hutang bahan
baku kepada supplier, hutang obat-obatan kepada
perusahaan obat, hutang makanan ternak kepada
supplier makanan ternak, hutang penambahan
modal kepada bank dan sebagainya). Hutang terjadi
dikarenakan barang yang dibeli oleh badan usaha
tidak dapat dibayar dengan tunai (misal:dibayar
dengan cara per termin atau dicicil).
h). Kewajiban lainnya
berasal dari adanya kewajiban
internal yang belum terselesaikan dalam jangka
waktu tertentu (missal: penundaan pembayaran gaji
karyawan, penundaan pembayaran bonus kinerja
karyawan, dsb).
Nilai unsur
ini
i). Biaya bunga
Nilai biaya bunga berasal dari bunga pinjaman dari
bank atau pinjaman lainnya (penambahan modal)
dalam jangka waktu tertentu.
j). Modal sendiri.
Nilai modal sendiri dalam neraca merupakan jumlah
uang cair yang ada yang diperuntukkan sebagai
modal sendiri dalam jangka waktu tertentu (bukan
nilai dari kas harta lancar).
Manajernen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~
k). Deviden
Deviden merupakan pembagian sejumlah laba
kepada para penanam modal (investor). Biasanya
dibagikan saat periode tutup buku (akhir tahun).
Nilai deviden diperoleh berdasarkan kebijakan dari
badan usaha. Dalam kasus tertentu deviden tidak
dibagikan kepada pemegang saham, akan tetapi
dimasukkan dalam unsur laba ditahan (laba ditahan
diperuntukkan sebagai modal untuk periode tahun
selanjutnya) atau dapat dikonversikan sebagai saham
baru (nilai saham sesuai kebijakan badan usaha).
1). Laba ditahan
Nilai labamerupakansisahasil
usaha (laba) yangtidak
dibagikan kepada investor atau tidak diperuntukkan
untuk kegiatan lain akan tetapi diperuntukkan
sebagai penambahan nilai modal untuk tahun buku
selanjutnya. Metode laba ditahan dapat dilakukan
jika badan usaha membutuhkan modallebih biasanya
untuk ekspansi usaha, peremajaan peralatan dan
sebagainya.
m).Total kewajiban
Nilai total kewajiban merupakan penjumlahan dari
unsurG - L.
"Berdasarkan kaidah-kaidab ilmu akuntansi dan
keuangan, maka Nilai Jumlah total harta (F) dan
nilai total kewajiban (M) harus sama
II
c:IBJ
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
3. Laporan Laba-rugi (income statement)
Perhitungan laba-rugiadalah ikhtisarpendapatan
dan biaya untuk suatu jangka waktu tertentu, misalnya
per triwulan dan atau satu tahun.
Seluruh Pendapatan yang dihasilkan dan seluruh
biaya yang dibebankan selama jangka waktu terten~
dicatatdalampersamaan akuntansi sebagaipenambahan
dan pengurangan atas modal. Berikut akan dijabarkan
format dari laporan laba-rugi:
LAPORAN LABA-RUGI
BADAN USAHA YYY
PERIODE TERTENTU (PERBULAN, PERTRIWULAN,
ATAU PERTAHUN)
Rp. xxx
Pendapatan usaha
Biaya-biaya :
..A)
..B)
biaya gaji
Rp.xxx
Biaya operasional
Biaya bahan baku (mis:makanan tcrnak,
obat-obatan, dsb)
Rp.xxx
Rp. xxx
Biaya lain-lain
Rp xxx
Laba kotor
Rp. xxx
..C)
Pajak
Rp
.•
Laba bersih
X)Q(
-E.p...xxx_
D)
..E)
Penjelasan:
a). Pendapatan Usaha (revenue)
Nilai pendapatan usaha merupakan nilai nominal
hasil dari penjualan barang dan jasa badan usaha
dalam jangka waktu tertentu.
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
~
b). Biaya-biaya Operasional (expense)
Nilai biaya merupakan nilai nominal yang berasal
dari seluruh biaya operasional(biaya gaji,biaya bahan
baku, biaya operasional, biaya perawatan bangunan
atau mesin atau kesehatan ternak, biaya tak terduga,
dsb) badan usaha dalam jangka waktu tertentu.
c). Laba Kotor (gross profit)
Merupakan nilai pengurangan antara pendapatan
usaha (A) dengan Biaya-biaya operasional (B).
d). Pajak
Pajak merupakan
potongan
Negara
untuk
keuntungan badan usaha. Akan tetapi untuk badan
usaha wakaf produktif tidak terkena pajak
e). Laba Bersih (net profit)
Merupakan nilai pengurangan antara laba kotor (C)
dengan Pajak-jika terkena pajak (D).
4. Laporan Perubahan Modal.
Laporan perubahan modal adalah ikhtisar
tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka
waktu tertentu. Perbandingan antara modal permulaan
(periode sebelumnya) dengan modal dalam neraca
(periode saat ini) biasanya berubah karena disebabkan
karena adanya : (l).Laba bersih yang ditahan, (2) ada
pembagian deviden. Berikut akan dijabarkan format
dan proses tahapan dari pembuatan laporan perubahan
modal.
~
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
NERACA KEUANGAN
(BADAN USAHA ....... )
PERIODE 1 JAN 20XX - 31 DES 20XX
(bisa pertahun, pertriwulan, dan perbulan)
Harla
Kewajiban
Harta Lancar
Kewajiban Lancar
Rp. xxx
Kas
Piutang
Rp. xxx
A)*
B)*
Hutang
Kewaj
i ban
lainnya
Biaya bunga
Rp. xxx
G)"
Rp. xxx
H)"
Rp. xxx
I)"
Harta tidak lancar
Petalatan
Rp. xxx
C)*
Modal Sendiri (Equity)
Perlengkapan
Rp. xxx
D)"
Modal Sendiri
Rp. xxx
n*
Bangunan
Rp. xxx
E)*
Deviden
Rp. xxx
K)*
Laba ditahan
Rp, xxx
L]"
TOTAL HARTA
Rp.xxx
F)"
TOT
A L
KEWAJIBAN _ Rp. ~.
~
•
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
BADAN USAHA YYY
PERIODE TERTENTU (PERBULAN, PERTRIWULAN,
ATAU PERTAHUN)
Modal periode sebelumnya
Rpxxx
Laba ditahan
Rp xxx
Modal peri ode sekarang
Rpxxx
Laporan keuangan merupakan salah satu
instrument yang sangat penting bagi pengelola tanah
wakaf produktif, Dengan instrument ini diharapkan
dapat mewujudkan pengelolaan tanah wakaf produktif
yang visioner, akuntabel, transparan dan professional
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
022J
yang sudah tentu akan dapat menimbulkan kepercayaan
dari masyarakat serta dapat menarik minat investor
untuk berrnitra dengan pengelola tanah wakaf produktif,
sehingga tanah wakaf produktif dapat lebih maju lagi
sehingga tujuan untuk mensejahterakan umat akan
dapat terwujud.
[I!I]
Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan
DAFfAR PUSTAKA
Alma, B., Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Alfabeta, Bandung, 2002.
Anwar Prabu mangkunegara, MSDM perusahaan, 2004
Blattberg, RC. and Neslin, SA., Sales Promotion: Concepts,
Methods and Strategies, Prentice Hall, New Jersey,
1990.
Chase, R Aquilano, N. and Jacobs, R, Production and
Operation Management, 9th edition ,McGraw-Hill,
2001.
Corey, ER, Industrial Marketing: Cases and Concepts, 4th
edition, Prentice Hall, New Jersey, 1991.
Cutlip, SM, Center, AH. and Broom, GM., Effective Public
Relations, 8th edition, Prentice Hall, New Jersey, 1997.
Fred Weston & Copeland, Manajemen Keuangan,
Binarupa Aksara, 1992
Gary Dessler, Human Resources Management, 9th
edition, Prentice Hall, 2003
Henry Simamora, MSDM Edisi 3 Tahun 2004
Jay&Barry, Operation Management, 8th edition, Prentice
Hall International Inc. ,2006
Kapferer, IN., Strategic Brand Management : New
Approaches to Creating and Evaluating Brand Equity,
Kogan Page, London, 1992.
Kotler, P., Marketing Management, Terjemahan Teguh,
H. dan Rusly, R, Prenhallindo, Jakarta, 1997.
Kotler, P and Armstong, G., Principles of Marketing,
Prentice Hall, 1991.
Daftar Pustaka
02:2J
Nagle, TT. and, Holden, RK., The Strategy and Tactics of
Pricing, 2nd edition, Prentice Hall, New Jersey, 1995.
Rambat, L., Manajemen Pemasaran ]asa,Teori dan Praktek,
Salemba Empat, Jakarta, 2001.
Randal S. Schuler, Susan E. Jackson, MSDM
Menghadapi Abad ke 21, 1997
Varadarajan, PR. and Menon, A., Caused-Related
Marketing: A Co-Alignment of Marketing Strategy and
Corporate Philanthropy, Journal of Marketing, 1988.
1120 1 Daftar Pustaka
TIM PENYUSUN
A. Pengarah
B. Ketua
C. Sekretaris
D. Anggota
: Direktur Pernberdayaan Wakaf
: Arniruddin Darori
: Abdul Fatah
: 1. H. Am. Shofieq, S.Ag
2. H. Udin Saepuddin Muhidin, Le, MA
3. Hj. Hernawati
4. H. M. Fauzi
5. H. Yahya
6. H. Anjar Wuryanto
7. Hj. Essy Sophiah, S.Ag
Tim Penyusun
~
Download