lepmida - BINUS University

advertisement
STRATEGI KOMUNIKASI VERBAL
LEMBAGA PENGEMBANGAN
MANAJEMEN DAN INVESTASI DAERAH
(LEPMIDA) DALAM MELAKUKAN
KERJASAMA DENGAN PEMERINTAH
DAERAH
Erica Septiana Anggelia
Nama Dosen Pembimbing : Dr. Muhammad Aras, S.Pd., M.Si.
Program Studi S1 Fakultas Komunikasi Pemasaran, Binus University
Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, 11530
(021) 53696969
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi verbal yang digunakan oleh
LEPMIDA untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah. Landasan Teori dalam
penelitian ini terdiri dari komunikasi, komunikasi verbal, strategi, strategi komunikasi, dan teori
Berger of Planning and Goals. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan
meneliti fenomena secara utuh dan menyeluruh, Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan proses penyerderhanaan data yang terkumpul
kedalam bentuk yang lebih mudah dipahami.dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, display
data, dan verifikasi data. Hasil Penelitian strategi komunikasi verbal LEPMIDA menggunakan
email blast, sms blast, faxmile, media sosial,Follow UPdan face to face, mouth to mouth dan juga
dengan cara mengikuti pameran yang diadakan oleh pemerintah yang dihadiri oleh sebagian besar
perwakilan daerah di Indonesia. Kesimpulan penelitian ini adalah strategi komunikasi yang
digunakan merupakan strategi yang paling baik digunakan untuk saat ini.(ESA)
Kata Kunci
: Strategi komunikasi, Komunikasi Verbal, Kerjasama
ABSTRACT
The purpose of the research was to determine the verbal communication strategies used by
LEPMIDA to cooperate with the local authorities. Theoretical basis in this study consists of
communication, verbal communication, strategy, communication strategy, and Berger's theory of
Planning and Goals Research Method used is a case study to examine the phenomenon completely
and thoroughly, data was collected by means of observation and interviews. Data analysis was
performed simplification process the collected data into a form that is more easily understood. the
stage of data collection, data reduction, data display, and data verification. The Results of analysis
LEPMIDA verbal communication strategies using the email blast, sms blast, faxmile, social media,
Follow UP and face to face, mouth to mouth, and also by means of the exhibition organized by the
government, which was attended by representatives of most of the regions in Indonesia. The
conclusion of this study is the communication strategy used is the strategy that is best used for this
moment. (ESA)
Key words
.
: Communication strategies, Verbal Communication, Cooperation
PENDAHULUAN
Seiring dengan pengembangan zaman yang semakin hari semakin kompleks dimulai dari
pengembangan teknologi hingga pengembangan industri. Menuntut setiap individu untuk selalu
meningkatkan kemampuan yang dimiliki agar sesuai dengan tuntutan dunia saat ini. Pada dasarnya
manusia memiliki kemampuan dasar yang akan terus berkembang apabila terus diasah secara terusmenerus.
Didalam sebuah perusahaan sangat diperlukan strategi untuk mendukung langkah-langkah
yang akan dilakukan demi kepentingan perusahaan supaya lebih terarah dan mencapai hasil yang
diinginkan, strategi adalah suatu langkah-langkah yang direncanakan untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan kegiatan, pesan dan media tertentu. Maka dari itu strategi komunikasi sangat diperlukan
untuk mendukung keberhasilan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Keberhasilan kegiatan
komunikasi, secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak jika
tidak ada strategi komunikasi yang baik maka efek dari proses komunikasi, terutama komunikasi
media massa bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif.
Untuk melihat lebih dalam penerapan strategi komunikasi verbal dalam mendukung
keberhasilan perusahaan maka penulis tertarik untuk mengambil salah satu perusahaan swasta sebagai
objek penelitian. Objek tersebut adalah Lembaga Pengembangan Manajamen dan Investasi Daerah
(LEPMIDA) yang merupakan bagian dari Vibiz Group
Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan
komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan).Strategi komunikasi harus
didukung oleh teori karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman (empiris) yang
sudah diuji kebenarannya.Harold D. Lasswell menyatakan, cara yang terbaik untuk menerangkan
kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan ”Who Says What Which Channel To Whom With
What Effect?”
Berger’s theory of Planning and Goals menjelaskan bahwa peran struktur kognitif dalam
produksi pesan dan keinginan yang bermacam-macam pula. Planning and Goals menjelaskan adanya
perencanaa sangat penting dalam menentukan keinginan yang akan dicapai dalam komunikasi itu
sendiri.Pengembangan teori produksi pesan ini adalah mempertimbangkan perencanaan dan tujuan.
Teori ini memberikan kerangka pemahaman tentang struktur kognitif dan bagaimana mereka
mempengaruhi struktur verbal dan perilaku nonverbal.
Berdasarkan penjelasan mengenai Berger’s theory of Planning and Goals yang menyatakan
bahwa adanya perencanaan pesan sangat penting dalam menentukan keinginan yang akan dicapai,
maka hal ini menunjukan bahwa teori Berger’s theory of Planning and Goals mendukung pemikiran
penelitian mengenai strategi komunikasi verbal yang akan digunakan oleh LEPMIDA karena dalam
menentukan dan melaksanakan strategi.Hal yang dilakukan oleh LEPMIDA adalah membuat
perencanaan untuk mencapai keinginan yaitu kerjasama dengan pemerintah daerah.
Pada penelitian ini, akan dibahas lebih lanjut Bagaimana strategi komunikaksi verbal
LEPMIDA untuk mensosialisasikan program training yang diadakan LEPMIDA kepada pemerintah
daerah dan bagaimana strategi komunikasi verbal LEPMIDA secara lisan dan tulisan untuk
menawarkan kegiatan training kepada pemerintah daerah . Untuk itu, peneliti akan meneliti
penggunaan strategi komunikasi verbal yang digunakan oleh LEPMIDA untuk berekrjasama dengan
pemerintah daerah .
Untuk mendukung penelitian yang dilakukan, digunakan kajian pustaka antara lain;
komunikasi, komunikasi verbal, strategi, strategi komunikasi verbal,tujuan komunikasi,gangguan
komunikasi,tujuan komunikasi verbal dan perumusan strategi.
.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang
merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengkaji dan membahas realita yang terjadi dalam
kehidupan yang mungkin tidak terpresentasikan dengan angka – angka. Pendekatan kualitatif lebih
dipahami sebagai pengembang data. Sehingga ketika suatu data dikembangan lebih lanjut, akan
memungkinkan untuk melihat aspek – aspek kunci dari kasus yang dibahas menjadi lebih jelas. Jenis
penelitian berdasarkan tujuan yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu
keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Peneliti memilih penelitian studi kasus karena
penelitian studi kasus berusaha menggambarkan kehidupan dan tindakan-tindakan manusia secara
khusus pada lokasi tertentu dengan kasus tertentu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua
jenisa data yaitu data primer yaitu wawancara dan observasi dan jugta data sekunder yaitu adalah
internet, data perusahaan dan studi pustaka dengan cara membaca menganalisis, menelaah, mencatat,
dan mendapatkan informasi – informasi yang berkaitan dan berguna dalam penelitian serta bersifat
teoritis sehingga apa yang disampaikan dalam penelitian ini mempunyai landasan teori yang kuat.
Teknik analisi data dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan,reduksi,display dan verifikasi
data. Teknik keabsahan untuk menguji kredibilitas data penelitian peneliti menggunakan teknik
triangulasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan definisi dari strategi komunikasi yaitu pada hakikatnya strategi komunikasi
adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan, maka dari
itu LEPMIDA juga memiliki strategi yang di rencanakan yang dibuat untuk mencapai tujuan
LEMPIDA yaitu bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengadakan kegiatan training.
Strategi komunikaksi verbal yang digunakan untuk mensosialisasikan program training yang diadakan
LEPMIDA kepada pemerintah daerah adalah dengan cara melaksanakan kegiatan follow up yaitu
kegiatan menghubungi via telepon dan berbicara secara langsung dengan pemerintah daerah.
Selain itu strategi komunikasi yang digunakan LEPMIDA untuk melaksanakan kerjasama
dengan pemerintah daerah adalah dengan mengikuti pameran-pameran yang banyak dihadari oleh
pemerintah daerah contohnya pameran Indonesia Investment Week yang pesertanya adalah seluruh
kabupaten di Indonesia jadi dengan mengikuti kegiatan seperti ini bertujuan untuk membentuk
komunikasi secara langsung mouth to mouth dan face to face sehingga LEPMIDA dapat membangun
relasi atau hubungan langsung dengan pemerintah daerah tersebut. Strategi follow up dan mengikuti
kegiatan pameran ini merupakan bentuk strategi komunikasi secara lisan karena terjadi interaksi
langsung antara LEPMIDA dengan pemerintah daerah.
Selain itu LEPMIDA juga menggunakan strategi komunikasi dengan cara mengirimkan sms
blast yang berisi undangan training yang akan diadakan, email blast yang berisi proposal penawaran
dan jadwal kegiatan training kemudian penggunaan media sosial yang menyebarkan informasi
mengenai informasi training yang akan diadakan.
Komponen strategi komunikasi LEPMIDA sendiri dimulai dari Who yang menjadi
komunikatornya adalah pihak LEPMIDA sebuah lembaga yang bergerak dibidang jasa dibawah
naungan Vibiz Group, kemudian Says what pesan yang dinyatakan oleh LEPMIDA adalah penawaran
kerjasama untuk mengadakan kegiatan training. kemudian In which channel media yang digunakan
adalah media elektronik yaitu telepon dan fax. Selanjutnya adalah To whom yang menjadi komunikan
dalam komponen strategi komunikasi LEPMIDA adalah pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Strategi komunikasi memiliki fungsi yaitu menyebarluaskan informasi yang bersifat
informatif, persuasif dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang
optimal Hal ini juga berfungsi sama dengan strategi komunikasi verbal yang dilakukan oleh
LEPMIDA, menyebarluaskan informasi yang bersifat informatif, persuasive dan instruktif mengenai
training yang akan dilaksanakan untuk memperoleh kerjasama dengan pemerintah daerah di Indonesia
Dalam melaksanakan strategi komunikasi LEPMIDA dibutuhkan pendekatan kepada calon
customer yaitu pemerintah daerah untuk mempermudah kelancaran pelaksanaan strategi komunikasi
yang sudah dirancang. LEPMIDA melakukan pendekatan dengan cara membuat artikel media online
mengenai potensi daerah yang akan dipasang di beritadaerah.co.id salah satu divisi news media yang
berada dibawah naungan Vibiz group. Tujuan dari pembuatan artikel media online ini adalah agar
pemerintah mengetahui dan merasakan keseriusan LEPMIDA untuk menggali potensi pemerintah
daerah tersebut karena LEPMIDA sebelum melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah daerah
tersebut sebelumnya sudah mempelajari potensi apa saja yang dimiliki oleh daerah tersebut..
Pendekatan juga dilakukan dengan cara membangun hubungan melalui SMS dengan
mengiriman kata-kata motivasi, Tujuan dari dikirimkan kata-kata motivasi ini adalah sebagai bentuk
kepedulian LEPMIDA terhadap pemerintah daerah sehingga pemerintah daerah tetap merasakan
diperhatikan, meskipun kerja sama sudah selesai namum LEPMIDA tetap akan menjaga komunikasi
selain itu LEPMIDA ingin pemerintah merasakan keseriusan LEPMIDA untuk melaksanakan
kerjasama tersebut.
Selain itu pendekatan juga dilakukan dengan secara langsung membangun hubungan melalui
telepon dan juga SMS. Melalui pendekatan secara langsung ini LEPMIDA dapat segera mengetahui
keinginan dari pemerintah daerah tersebut dan pemerintah daerah tersebut juga dapat menyampaikan
kepada LEPMIDA mengenai permasalahan yang dihadapi oleh daerah tersebut.
LEPMIDA merupakan sebuah lembaga yang sudah berjalan hampir delapan tahun, didalam
perjalanan delapan tahun ini LEPMIDA mengalami pengembangan strategi yang digunakan pada saat
ingin melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah.
Pada awal dibentuknya, LEPMIDA menggunakan satu strategi yaitu dengan mengandalkan
satu orang key person dari masing-masing perwakilan daerah yang dapat dihubungi yang kemudian
cara ini dianggap tidak efektif karena rencana tersebut tidak berjalan dengan baik yang diakibatkan
oleh masing-masing pemerintah daerah tidak semuanya memiliki key personnya. Hingga saat ini
dibuatlah strategi komunikasi verbal baru yang dibuat berdasarkan tuntutan situasi dan kondisi serta
dengan strategi yang di gunakan saat ini menjadi lebih efektif dan bermanfaat.
Dalam pelaksanaan strategi komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan sering kali muncul
hambatan-hambatan yang menggangu proses berlangsungnya pelaksanaan perencanaan yang
dirancang. Hambatan yang biasanya terjadi seperti yang dikatakan oleh Cangara adalah sebagai
berikut gangguan teknis. Gangguan teknis terjadi jika ada salah satu alat yang digunakan dalam
berkomunikasi mengalami gangguan, yang membuat informasi yang dikirim melalui saluran
komunikasi mengalami kerusakan. Gangguan semantik dan psikologis. Gangguan semantik
merupakan gangguan komunikasi yang disebabkan kesalahan pada bahasa. Rintangan fisik. Rintangan
fisik disebabkan kondisi geografis, misalnya jarak jauh yang sulit dicapai. Rintangan status. Rintangan
status disebabkan jarak sosial di antara peserta komunikasi. Rintangan kerangka berpikir. Rintangan
kerangka berpikir disebabkan perbedaan persepsi antara komunikator dengan komunikan terhadap
pesan yang dikomunikasikan.Rintangan budaya. Rintangan budaya yang disebabkan perbedaan
norma, kebiasaan dan nilai-nilai.
Begitupula pada pelaksanaan strategi komunikasi LEPMIDA sering kali juga muncul
hambatan-hambatan yang mengganggu proses pelaksanaan strategi komunikasi verbal LEPMIDA.
Hal ini didukung oleh pernyataaan dari salah satu informan penelitian yang memberikan
informasinya.
Melalui penjelasan informan I diketahui bahwa hambatan dalam pelaksanaan strategi
komunikasi ini adalah key person yang tidak diperoleh LEPMIDA sehingga LEPMIDA tidak dapat
menyampaikan informasinya kepada target yang tepat dan sering kali masalah jaringan komunikasi
juga menggangu pelaksanaan strategi komunikasi menjadi tidak berjalan lancar. Jaringan komunikasi
yang buruk ini menjadi noise dalam proses komunikasi yang sedang berlangsung.
Selanjutnya melalui penjelasan informan II menunjukan bahwa kesalahan database yang
diperoleh juga menjadi hambatan pelaksanaan strategi komunikasi yang telah dibuat karena kesalahan
database ini membuat informasi yang seharusnya disampaikan menjadi tidak tersalurkan. Informan III
juga menyatakan hal yang sama mengenai hambatan yang dihadapi oleh LEPMIDA yaitu sulitnya
mencari key person dari masing-masing daerah sehingga informasi yang ingin disampaikan kepada
peerintah daerah sebagai komunikan menjadi tidak tersalurkan dengan baik.
Maka berdasarkan pernyataan dari ketiga informan diatas maka gangguan yang dihadapi oleh
LEPMIDA yaitu gangguan teknis karena permasalahan pada media yang sulit dan juga gangguan fisik
karena target yang kondisinya jauh hingga sulit untuk berkomunikasi dengan baik.
Hambatan yang dihadapi oleh LEPMIDA mengakibatkan terganggunya proses strategi
komunikasi verbal yang dilaksanakan oleh LEPMIDA hingga terkadang membuat strategi komunikasi
yang sudah direncanakan menjadi tidak berhasil, oleh karena itu LEPMIDA memikirkan solusi yang
tepat untuk mengatasi hambatan yang mengganggu proses strategi komunikasi LEPMIDA
Solusi pertama yang disampaikan oleh Ibu Riris adalah melakukan update database secara
berkala, hal ini dikarenakan pada staff pemerintahan daerah yang biasanya dimutasi sehingga key
person tiap daerahmenjadi berubah. Oleh karena itu sangat penting untuk terus memperbaharui
database yang dimiliki oleh LEPMIDA .
Berdasarkan pernyataan dinforman maka informasi diatas diketahui beberapa solusi yang
dipersiapkan dan dilakukan oleh LEPMIDA untuk mengatasi hambatan yang terjadi, meskiupun
masih ada satu hambatan yang belum menemukan solusi yang tepat, diharapkan LEPMIDA dapat
segera menemukan solusinya sehingga strategi komunikasi dapatberjalan dengan semestinya dan juga
tujuan dari LEPMIDA untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dapat ditercapai.
Strategi komunikasi verbal yang digunakan oleh LEPMIDA terbagi menjadi dua bagian yaitu
lisan dan tulisan. Strategi komunikasi verbal secara lisan yang digunakan oleh LEPMIDA adalah face
to face, mouth to mouth dan juga dengan cara mengikuti pameran yang diadakan oleh pemerintah
yang dihadiri oleh sebagian besar perwakilan daerah-daerah di Indonesia kegiatan pameran.
Sedangkan komunikasi verbal secara tulisan yang digunakan oleh LEPMIDA terdiri dari Email blast,
sms blast, faxmile, penggunaan media sosial, telepon (Follow UP).
Perusahaan harus memiliki kelebihan dibandingkan dengan perusahaan lain. Dalam upaya
mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan
internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumber
daya yang ada. Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi
pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurangkurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif
yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk
Sudut Pandang Nilai Pelanggan. Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila terdapat
pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan
perusahaan tersebut. Untuk itu syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada
kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam
merancang proses memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu perusahaan
merancang sistem Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman barang dan jasa yang
diinginkan pelanggan. Sudut Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan
tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing. Perusahaan mampu menciptakan sesuatu yang unik yang sulit
ditiru pesaing.
Kelebihan yang dimiliki oleh LEPMIDA sehingga pemerintah daerah memilih mengikuti
training yang diadakan oleh LEPMIDA sebagai pihak swasta,dibandingkan training yang diadakan
oleh lembaga training lainnya. Melalui penjelasan Pak Handi dan Miss Lenny ini menunjukan
LEPMIDA sebagai penyelenggara training yang bertanggung jawab untuk menghasilkan output yang
baik dan berkualitas serta LEPMIDA memiliki pengajar yang sudah berpengalaman dibidangnya,
untuk materi yang disampaikan tidak hanya berbekal teori saja akan tetapi para pengajar sudah
mengimplemantasikan teori yang akan disampaikan.
Melalui penjelasan Ibu Riris menunjukan bahwa LEPMIDA memiliki kelebihan yaitu
memiliki trainer yang professional dibidangnya dan trainer dari LEPMIDA ini banyak diminati
lembaga lainnya untuk menjadi trainer ditempat tersebut..Selain itu LEPMIDA juga memiliki
kelebihan yaitu tim dari LEPMIDA sendiri mengikuti training seperti communication skill dan
beberapa training lainnya yang akan menunjang kualitas dari tim LEPMIDA pada saat berkomunikasi
dengan pemerintah daerah sehingga tim LEPMIDA ini telah dibekali skill mengenai cara
berkomunikasi yang baik dan juga knowledge mengenai training yang akan diadakan oleh LEPMIDA.
Pelaksanaan kerjasama yang diadakan dalam bentuk training ini juga tidak hanya ditentukan
oleh LEPMIDA saja, Pihak LEPMIDA juga memberikan kesempatan bagi pemerintah daerah untuk
menyusun jadwal kerja sama diadakan training tersebut, meskipun dengan beberapa syarat seperti
yang dikatakan oleh informan pertama Pak Handi dan juga didukung oleh pernyataan informan kedua
yaitu Ibu Riris Menunjukan bahwa LEPMIDA dapat melaksanakan kegiatan training yang
disesuaikan oleh pemerintahan daerah tersebut asalkan perwakilan dari daerah tersebut telah tersedia
sebanyak lima orang. Pihak LEPMIDA dan pemerintah daerah lebih sering mengikuti jadwal yang
sudah ditentukan oleh LEPMIDA, apabila jadwal yang dudah ditentukan oleh LEPMIDA ternyata
tidak sesuai dengan pihak pemerintah maka barulah dibuat jadwalbaru berdasarkan waktu yang cocok
untuk kedua belah pihak
Pelaksanaan kerjasama dalam bentuk training yang diadakan oleh LEPMIDA tidak hanya
diadakan disatu tempat saja, melainkan diadakan dibeberapa kotabesar di Indonesia seperti di Jakarta,
Batam, Denpasar, Semarang dan juga Yogyakarta. Tujuan dari tempat pelaksanaan training yang
berbeda-beda yang pertama adalah untuk memberikan pilihan yang memudahkan pemerintah daerah
tersebut, misalnya pemerintah daerah yang berasal dari Papua akan lebih dekat menuju Bali daripada
menuju ke Jakarta. Kemudian dengan tempat pelaksanaanyang berbeda ini memberikan variasi
suasana bagi pemerintah daerah yang sedang dalam proses kerjasama yang diadakan lebih dari satu
kali. Sehingga pelaksanaan kerjasama berikutnya dapat diadakan di kota yang berbeda.
Melalui pernyataan yang disampaikan oleh ketiga informan diatas maka dapat diketahui
LEPMIDA memiliki kelebihan yang menjadi keunggulan dibandingkan lembaga lainnya, yaitu tenaga
ahli yang professional, tim LEPMIDA yang telah dilatih memiliki skill communication yang baik dan
juga fleksibelitas waktu untuk memenuhi permintaan pemerintah daerah ditambah juga tempat untuk
melaksanakan kerja sama training ini diadakan di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Batam,
Denpasar, Semarang dan juga Yogyakarta. Sehingga hal ini membuat pemerintah daerah di seluruh
Indonesia memilih untuk bekerjasama dengan LEPMIDA.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab
terakhir ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1
Strategi komunikasi verbal yang digunakan oleh LEPMIDA adalah dengan menggunakan
email blast, sms blast,faxmile, penggunaan media sosial, telepon (Follow UP) dan juga
melalui face to face, mouth to mouth dan juga dengan cara mengikuti pameran yang diadakan
oleh pemerintah yang dihadiri oleh sebagian besar perwakilan daerah-daerah di
Indonesia.LEPMIDA menganggap komunikasi verbal lebih efektif dan dianggap lebih
berhasil untuk mecapai tujuan. LEPMIDA menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah
daerah dengan cara tetap menjaga komunikasi. Didalam pelaksanaanstrategi komunikasi
verbal LEPMIDA terdapat hambatan yang menggangu proses pelaksanaannya.LEPMIDA
telah mencari dan menggunakan solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi meskipun
masih terdapat satu hambatan yang belum ditemukan solusinya.
2
LEPMIDA memiliki nilai lebih dibandingkan lembaga lainnya yaitu tenaga pengajar yang
professional untuk materi yang disampaikan tidak hanya berbekal teori saja akan tetapi para
pengajar sudah mengimplemantasikan teori yang akan disampaikan. Selain itu LEPMIDA
juga memiliki kelebihan yaitu tim dari LEPMIDA sendiri mengikuti training seperti
communication skill dan beberapa training lainnya yang akan menunjang kualitas dari tim
LEPMIDA pada saat berkomunikasi dengan pemerintah daerah. Strategi komunikasi verbal
yang digunakan pada saat ini dirasakan sudah merupakan strategi yang paling baik untuk
dilaksanakan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kedepannya akan ada strategistrategi baru yang akan digunakan oleh LEPMIDA karena perkembangan zaman yang
semakin maju pula untuk menuntut kemampuan LEPMIDA untuk mengimbangi
perkembangan tersebut.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran – saran yang sekiranya
menjadi masukan, yaitu :
Saran akademis
Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya dengan melihat dari perspektif yang
berbeda, diantaranya :
1.
2.
Perlu adanya pengembangan topik yang tidak hanya membahas strategi komunikasi yang
digunakan secara verbal akan tetapi topik lain yang berkaitan dengan topik strategi
komunikasi lainnya misalkan komunikasi persuasif .
Sebaiknya pembahasan juga mengaitkan pengembangan ilmu komunikasi lebih banyak pada
penekanan tentang media yang berkembang sekarang.
Saran Praktis
Berdasarkan kesimpulan maka penulis memberikan saran – saran yang sekiranya menjadi masukan
bagi LEPMIDA, yaitu :
1.
2.
Untuk menjaga hubungan dengan pemerintah daerah, LEPMIDA mengadakan acara seperti
gathering dengan mendatangkan key person dari masing-masing daerah.
Untuk mengatasi hambatan yang dihadapi akan lebih baik apabila LEPMIDA melakukan
survei mengenai daerah-daerah mana yang sulit untuk dijangkau dan kemudian dikelompokkelompokan menjadi beberapa bagian.
REFERENSI
BUKU
Ardianto, Elvinaro dan Soleh Soemirat. (2012). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Berchers,T. (2012). Persuasion in The Media Age. (3rd Edition). United States : Waveland Press.
Cangara, Hafied, (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi I. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Effendy, Onong Uchjana, (2013). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Fuad, Anis (2014). Panduan Praktis Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Goffman, Erving. (2010). The Presentation of Self in Everyday Life. Jakarta : Erlangga.
Lewis, Phiplip. (2010). Organizational Communication Theory and Practice. New York : John Wiley
& Sons Inc.
Miller, Katherine (2005). Communication Theories : Perspective.
Moelong, Lexy J., (2008). Metodologi Penelitian Administrasi Universitas Terbuka, Jakarta : PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Ngalim, Purwanto., (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. remaja Rosdakarya.
Littlejohn, Stephen W, Karen A Foss.,(2008) The Theories Of Human Communication, Edisi 9.
Prisgunanto, Ilham. (2006). Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pujileksono, Sugeng., (2015). Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang : Kelompok Intrans
Publishing.
Purwanto, Djoko.( 2006). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga
Rohim, Syaiful, (2009). Teori Komukasi : Perspektif, Ragam dan Aplikasi. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sulistyo, Basuki.(2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
Suprapto, (2009). Komunikasi Organisasi, Edisi V. Cetakan ketujuh , Jakarta
Tripomo, Tejo dan Udan. (2005). Manajemen Strategi, Bandung : Penerbit rekayasa Saing
Zuriah, Nurul (2009). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori Aplikasi. Jakarta : Bumi
Aksara.
Zuhdi, Umar Farouk. (2010). Komunikasi Bisnis, Pemahaman Secara Mudah. Yogyakarta: Wahana
Totalita Publisher.
JURNAL
Caprice C. Greenberg,, Scott E. Regenbogen., David M. Studdert. (2007). Patterns of Communication
Breakdowns Resulting in Injury to Surgical Patients. Journal of the American College of
Surgeons Volume 204, Issue 4.
Novita, Nita. (2010). Pentingnya Komunikasi Verbal Dalam Proses Pembelajaran (Kajian Perspektif
Komunikasi Efektif Pada Pembelajaran.) Jurnal polsri Vol 2, No 1 .
Rahmi (2013). Analysis on Da’i’s Response towards Globalisation Challenges JURNAL AL-BAYAN
VOL. 19, NO. 27, JANUARI – JUNI 2013.
Suardhan, I Nengah., Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, MA ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA.
(2013). The Communication Skills of Tour Guides in Handling Customers. Jurnal Pendidikan
Vol 2.
Suharjanto, Gatot. (2006). Komunikasi Verbal Pada Sebuah Presentasi Di Dunia Pendidikan
Aristektur. Jurnal Partisi, Vol. 3 No. 1, Mei 2006: 70-82.
SUMBER DARI INTERNET
Okeschool, (2015). “Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli”. diakses pada 17 Februari 2015 dari
http://artikel.okeschool.com/artikel/komunikasi/883/definisi-komunikasi-menurut-paraahli.html
http://lepmida.com/aboutus/. diakses pada 8 Juni 2015
RIWAYAT PENULIS
Erica Septiana Anggelia lahir di kota Pontianak pada 21 September 1993. Penulis menamatkan
pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Komunikasi Pemasaran pada 2015.
Download