Bab 1 Pendahuluan

advertisement
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Aspek sumber daya manusia (SDM) masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan
untuk dapat bertahan di era globalisasi seperti saat ini yang telah terjadi pergeseran situasi
bisnis yang dinamis dalam lingkungan bisnis sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan
pada organisasi bisnis yang meningkat pesat. Perubahan dalam arti yang luas merupakan
suatu respon yang terencana maupun yang tidak terencana untuk menghadapi berbagai
macam tekanan dan kekuatan terhadap pesaing. Kebutuhan untuk berubah pada saat ini telah
menjadi suatu titik keseimbangan atau suatu norma, dan ini menjadi tantangan bagi suatu
organisasi atau perusahaan. Salah satu faktor yang dapat dijadikan pegangan perusahaan
dalam menciptakan keunggulan bersaing adalah dengan keunggulan produk dan sumber daya
manusia yang berkualitas yang akan memberikan kontribusi bagi penciptaan keunggulan
bersaing pada era globalisasi.
Di dalam penelitian ini permasalahan pokoknya ada pada kinerja karyawan. Kinerja
karyawan merupakan hal penting dalam meningkatkan produktivitas karyawan tersebut.
Dalam meningkatkan kinerja karyawan perusahaan harus dapat mengetahui faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kinerja. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah pelatihan,
keselamatan dan kesehatan kerja.
Kinerja berasal dari kata performance, sementara performance itu sendiri diartikan
sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil
yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang memiliki
hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan
kontribusi ekonomi (Wibowo 2007:2). Pada dasarnya kinerja karyawan merupakan perilaku
nyata yang ditampilkan sesuai dengan pekerjaan dalam organisasi dan suatu hal yang sangat
penting untuk mencapai suatu tujuan pada perusahaan, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan kerja diberbagai kegiatan organisasi. Kinerja karyawan merupakan pretasi kerja
yang dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Pelaku dalam
kegiatan dapat berupa orang atau organisasi sehingga dapat dikatakan kinerja individu adalah
hasil kerja seseorang menurut ukuran tertentu dalam kurun waktu tertentu untuk pekerjaan
yang bersangkutan.
1
Untuk memperoleh kinerja yang optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan
maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat yaitu dengan memikirkan bagaimana
mengelola karyawan agar mampu mencapai tujuan perusahaan yang telah di tetapkan. Upaya
untuk membangun sumber daya manusia merupakan proses pembelajaran (learning process)
yang terus menerus, baik dari sumber daya manusia itu sendiri maupun dari organisasinya
atau yang dikenal dengan (learning organization) untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Sumber daya manusia, baik sebagai mahkluk sosial maupun sebagai sumber daya merupakan
pelaku aktif dalam pembangunan.
Berikut data penjualan dan jumlah karyawan periode Januari – Desember 2014
Tabel 1.1 Nilai Penjualan Tahun 2014
No
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
TOTAL
Jumlah
Karyawan
Penjualan Export (pcs)
199
195
199
197
205
210
209
206
205
203
203
207
2438
524
670
989
506
274
134
1433
2056
1034
697
783
1263
10363
Nilai penjualan
(USD)
USD 51,476.04
USD 86,112.43
USD 103,884.00
USD 63,945.90
USD 36,961.94
USD 18,804.85
USD 173,117.84
USD 302,430.36
USD 144,765.90
USD 102,847.79
USD 115,273.96
USD 151,078.40
USD 1,350,699.41
Sumber : PT. Semeru Karya Buana
Jika dilihat dari data penjualan dan jumlah karyawan pada periode Januari -Desember
2014 dapat disimpulkan adanya kenaikan dan penurunan penjualan di setiap bulannya.
Dimana pada bulan Agustus merupakan penjualan tertinggi di tahun 2014 dan pada bulan
Juni merupakan penjualan terendah ditahun yang sama.
2
Table 1.2 Nilai Produktivitas Karyawan Tahun 2014
No
Bulan
Jumlah
Karyawan
Nilai penjualan (USD)
Produktivitas (USD)
1
Januari
199
USD 51,476.04
USD 258.67
2
Februari
195
USD 86,112.43
USD 441.60
3
Maret
199
USD 103,884.00
USD 522.03
4
April
197
USD 63,945.90
USD 324.59
5
Mei
205
USD 36,961.94
USD 180.30
6
Juni
210
USD 18,804.85
USD 89.5
7
Juli
209
USD 173,117.84
USD 828.31
8
Agustus
206
USD 302,430.36
USD 1,468.10
9
September
205
USD 144,765.90
USD 706.17
10
Oktober
203
USD 102,847.79
USD 506.63
11
November
203
USD 115,273.96
USD 567.85
12
Desember
207
USD 151,078.40
USD 729.84
TOTAL
2438
USD 1,350,699.41
USD 554.01
Sumber : PT. Semeru Karya Buana
Jika dilihat dari tabel di atas dapat disimpulkan adanya kenaikan dan penurunan
produktivitas karyawan disetiap bulannya. Sebagai contoh pada bulan Mei ke Juni
mengalami penurunan dan pada bulan juni ke juli mengalami kenaikan yang cukup
drastis.
Adapun tingkat absensi karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana
3
Table 1.3 Presentase Absensi Karyawan Tahun 2014
No Bulan
Presentase Absensi
1
Januari
3.42 %
2
Februari
4.55 %
3
Maret
3.7 %
4
April
3.52 %
5
Mei
3.26 %
6
Juni
3.90 %
7
Juli
3.11 %
8
Agustus
6.28 %
9
September
5.04 %
10
Oktober
7.8 %
11
November
4.4 %
12
Desember
4.5 %
Sumber : PT. Semeru Karya Buana
Berdasarkan tabel di atas dihitung berdasarkan masa kerja selama 252 hari dalam
setahun. Dari hasil tersebut dapat dilihat adanya kenaikan dan penurunan tingkat
presentase absensi yang tidak begitu drastis. Dilihat dari bulan Januari sebesar 3.42 % dan
Februari sebesar 4.55%.
Berdasarkan penelitian terdahulu kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh
keselamatan dan kesehatan kerja. Menurut Dr. Wirawan (2015:506) dalam bukunya
MSDM Indonesia keselamatan dan kesehatan kerja dapat diartikan keselamatan kerja
adalah kondisi dimana para pekerja selamat, tidak mengalami kecelakaan dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Dengan demikian, pelaksanaan pekerjaan
berlangsung secara normal tidak terganggu oleh kecelakaan kerja, tenaga kerja dapat
menciptakan kinerja yang direncanakan. Selanjutnya kesehatan kerja adalah penerapan
ilmu kesehatan/kedokteran di bidang ketenagakerjaan yang bertujuan untuk mencegah
penyakit yang timbul akibat kerja serta mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
para pekerja untuk meningkatkan kinerja mereka
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih perlu
diperhatikan. Hal ini sangat memprihatinkan. Tingkat kepedulian dunia usaha terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja masih rendah. Padahal karyawan adalah aset penting
4
perusahaan. Kecelakaan kerja tidak harus dilihat sebagai takdir, karena kecelakaan itu
tidaklah terjadi begitu saja. Kecelakaan pasti ada penyebabnya. Kelalaian perusahaan
yang semata-mata memusatkan pada keuntungan perusahaan.
Kebutuhan karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya perlu mendapatkan
perlindungan dengan adanya lingkungan kerja yang aman, sehat, nyaman dan tenteram
karena akan menimbulkan keinginan untuk bekerja dengan baik. Semakin tersedianya
fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Kesehatan kerja juga merupakan faktor yang penting. Kesehatan kerja yang menunjuk
pada bebas dari gangguan fisik maupun mental yang dapat berasal dari lingkungan kerja.
Oleh sebab itu isu keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar
kewajiban yang diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus di penuhi oleh
sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan dan kesehatan kerja sudah
menjadi kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan.
Selain dari keselamatan dan kesehatan kerja pelatihan juga mempengaruhi kinerja
karyawan. Di sini sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan aset penting
bagi perkembangan bahkan kemajuan suatu perusahaan dibanding dengan aset-aset lain
karena sumber daya manusia merupakan penggerak utama organisasi perusahaan. Sumber
daya manusia harus dikelola secara optimal, berkelanjutan dan diberi ekstra perhatian dan
memenuhi hak-haknya, selain itu sumber daya manusia adalah partner pengusaha untuk
mencapai tujuan organisasi. Selain perusahaan, sumber daya manusia juga senantiasa
harus meningkatkan kompetensinya seiring dengan perkembangan di era globalisasi.
Salah satu kunci dari keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja dari
sumber daya manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada
suatu perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (Stakeholder) dan
kepentingan internal (Karyawan) yang dimiliki perusahaan. Dalam meningkatkan
kualitas, keterampilan kerja para karyawan dan penyesuaian sikap seseorang terhadap
tugas-tugas yang ditangani, banyak perusahaan mengadakan pelatihan kerja. Menurut
Rifai (2009:211) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan (edisi kedua) bahwa : “ Pelatihan merupakan bagian pendidikan yang
menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar
sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu relatif singkat dengan metode yang lebih
mengutamakan pada praktek dari pada teori”. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan fungsifungsi sumber daya manusia dalam perusahaan sangat bergantung pada sejauh mana
5
kualitas sumber daya manusia yang cukup memadai. Meskipun pelatihan tenaga kerja
memerlukan biaya yang tidak sedikit tetapi pelatihan harus tetap dilaksanakan karena
pelatihan tersebut mempunyai manfaat yang besar bagi perusahaan maupun tenaga kerja.
Manfaat bagi perusahaan antara lain adalah perusahaan mempunyai tenaga kerja yang
siap melaksanakan pekerjaannya sehingga dengan adanya tenaga kerja yang demikian
perusahaan akan dapat mencapai tujuannya dengan lebih mudah.
Berbicara mengenai pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja pada PT Semeru
Karya Buana yang dijadikan sebagai objek penelitian karena didasari atas hasil
wawancara yang dilakukan sebelum memulai melakukaan penelitian ini dimana penulis
menemukan fenomena masalah tentang pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja.
PT. Semeru Karya Buana adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang furniture
atau mebel yang berlokasi di JL Raya Semarang - Kendal Km 12 Randugarut, Jawa
Tengah. Dalam pembuatannya perusahaan tersebut memiiki filosofi untuk desain, daya
tahan, harga rendah, dan keaslian produk. PT. Semeru Karya Buana sebagai tujuan utama
bukan mengejar keuntungan individu maupun perusahaan mendirikan perusahaan
didasarkan pada tantangan untuk menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan
pelanggan.
Dari kondisi tersebut muncul keinginan untuk mengetahui sebenarnya bagaimana
pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada
bagian produksi PT. Semeru Karya Buana.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang di ungkapkan maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh antara pelatihan terhadap kinerja karyawan pada bagian
produksi?
2. Apakah ada pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan pada bagian produksi?
3. Apakah ada pengaruh antara pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
kinerja karyawan pada bagian produksi?
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian mengacu kepada topik Manajemen Sumber Daya Manusia
yang dapat dilihat secara spesifik dari pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja
6
terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
analisis regresi berganda untuk penganalisaan data, dimana data didapatkan melalui
penyebaran kuisioner, dan karyawan PT. Semeru Karya Buana menjadi unit analisis dalam
penelitian ini. Variabel penelitian dibagi menjadi 2 (dua) variabel bebas, yaitu pelatihan,
keselamatan dan kesehatan kerja serta 1 (satu) variabel terikat, yaitu kinerja karyawan.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh antara pelatihan terhadap kinerja karyawan pada bagian
produksi
2. Untuk mengetahui pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan pada bagian produksi
3. Untuk mengetahui pengaruh antara pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi perusahaan :
a. Agar perusahaan mendapatkan informasi tentang pengaruh pelatihan, keselamatan
dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi di
perusahaan tersebut.
b.
Agar perusahaan memperoleh karyawan yang berkualitas dan mampu bersaing di
pasar internasional.
2. Manfaat bagi pembaca :
a. Memberikan wawasan dan informasi terhadap pengaruh pelatihan, keselamatan
dan kesehatan kerja pendidikan terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi.
b. Sebagai acuan untuk penelitian berikutnya.
3. Manfaat bagi penulis :
a. Mendapatkan pengetahuan yang lebih jelas dan dapat menganalisa suatu masalah.
b. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dengan membuat laporan
penelitian secara ilmiah dan sistematis.
1.6 State of the Art
Berdasarkan jurnal internasional oleh Raja Abdul Ghafoor Khan, Furqan Ahmed
Khan, dan Dr. Muhammad Aslam Khan dalam Global Journal of Management and
Business Research volume 11 Issue 7 version 1.0 July 2011. Impact of Training and
Development on Organizational Performance menyatakan bahwa pelatihan dan
7
pengembangan, on the job trainng, desain pelatihan dan gaya pengiriman merupakan
aspek yang paling penting dalam organisasi. Fokusnya dalam penelitian ini adalah untuk
memahami, mempengaruhi pelatihan dan pengembangan, on the job training, pelatihan
desain dan gaya penyerahan kinerja organisasi. Hasil penilitian menunjukan bahwa
pelatihan dan pengembangan, on the job training, pelatihan desain dan gaya pengiriman
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja organisasi dan semua ini telah postif
mempengaruhi kinerja organisasi.
Sedangkan pada jurnal internasional yang di buat oleh Hope Taderera dalam
International Journal of Human Resource Studies 2012, volume 2, nomor 4.
Occupational Health and Safety Management System: Institutional and Regulatory
Frameworks in Zimbabwe menyatakan bahwa pembahasan berfokus pada system
manajemen kesehatan dan keselamatan yang diprakarsai oleh organisasi perburuhan
internasional untuk memfasilitasi perumusan, pelaksanaan dan evaluasi intervensi
kesehatan dan keselamatan kerja di kebijakan nasional, sektor dan tingkat organisasi di
semua Negara. Penelitian ini juga di rekomendasikan pengembangan kapasitas yang
sistematis di nasional, sektoral, industry dan tingkat organisasi untuk meningkatkan
pelaksanaan yang efektif, efisien dan adaptif dan interaksi terus menerusdan keterlibatan
antara ILO, Departemen Tenaga Kerja dan Sosial Kesejahteraan, EMCOZ, ZCTU dan
ZFTU untuk realisasi standar tertinggi kesehatan dan keselamatan kerja di Zimbabwe.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang, bahwa pelatihan, kesehatan
dan keselamatan kerja dapat membantu perusahaan dalam membuat peningkatan pada
kinerja karyawan pada bagian produksi, dapat dilihat pada penelitian yang ada di jurnal
internasional bahwa memang kedua variabel tersebut, yaitu pelatihan, kesehatan dan
keselamatan kerja keduanya mampu meningkatkan kinerja karyawan pada bagian
produksi.
8
Download