51 pengambilan data dari data open ended questionnaire (pertanyaan terbuka) yang relatif banyak memiliki cukup kaya data dan efisien merepresentasikan kelompok usia subjek penelitian. Begitu pula, metode pengumpulan data dengan wawancara personal secara open ended memperkuat dan memverifikasi hasil jawaban responden dari data open ended. Sedangkan Content Analysis (analisis isi) data yang digunakan dalam penelitian ini merepresentasikan makna isi jawaban secara mendalam dan detail. Kesimpulan dan Saran Hasil penelitian dan diskusi di atas menunjukkan bahwa : 1. Meskipun hasil survey yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap sistem management yang telah dijalankan, hal tersebut tidak berarti bahwa tidak terdapat konflik antar rekan kerja. Kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan belum menjamin tidak adanya masalah dalam hubungan interpersonal antar rekan kerja. 2. Konflik tersebut berupa perbedaan pendapat, saling lempar tanggungjawab, bersikap tidak profesional, saling mengkritik dan saling menyalahkan atas pekerjaan yang dilakukan. Konflik tersebut dapat membentuk personal opinion terhadap rekan kerja dan menyebabkan konfrontasi. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya konflik adalah karakter personal yang di dominasi disagreeableness dan tingkat openness yang rendah yang menyebabkan individu tidak disukai oleh rekan kerja yang lain, negative interpersonal relation, serta perbedaan latar belakang antara rekan kerja. 52 3. Namun, terhadap konflik yang terjadi karyawan berusaha bersikap profesional, mendekatkan diri dan menghindari konflik untuk menjaga hubungannya dengan rekan kerja tetap berjalan dengan baik. 4. Interdepedensi yang kuat dalam pekerjaan membuat karyawan menyadari bahwa konflik dan persaingan dapat menghambat kinerjanya sehingga karyawan berusaha untuk menanggapi konflik secara positif. dipilihnya individu-individu Ditanamnya yang nilai-nilai mampu bekerjasama perusahaan yang dalam kelompok mengharuskan dan karyawan mengedepankan kepentingan atau prestasi kelompok adalah beberapa hal yang mungkin mendorong sikap tersebut. 5. Terjalin interaksi yang saling mendukung (promotive interaction) dimana antar rekan kerja saling mendukung setiap keberhasilan rekannya yang lain dalam konteks pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Interaksi saling mendukung tersebut dapat bermanfaat secara fungsional dan informasional, seperti mempercepat proses kerja, mendapatkan bantuan, hasil kerja menjadi maksimal, membentuk kerjasama yang baik, kemudahan dalam berkomunikasi dan menambah pengetahuan. 6. Diluar konteks pekerjaan, antar rekan kerja dapat berinteraksi dengan saling membaur (uniting interaction) dimana mereka dapat menjalin kedekatan, komunikasi yang terbuka, saling peduli dan juga menjalin kerjasama. Hubungan tersebut dapat bermanfaat secara afektif dan relasional, seperti adanya keterbukaan, meningkatkan motivasi dalam bekerja, rasa keterikatan, 53 senang dalam bekerja, menambah relasi, solidaritas, membentuk pertemanan, dekat dengan keluarga dan menambah kekompakan. 7. Hubungan yang terjalin dengan baik tersebut didukung oleh beberapa faktor seperti adanya karakter personal yang di dominasi oleh tingkat agreeableness dan openness yang tinggi pada individu, positif interpersonal relation dan adanya kesamaan latar belakang (usia, status perkawinan dan kesamaan pekerjaan yang dilakukan). Berdasarkan hasil diskusi yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan : a. Sebaiknya perusahaan dapat mengelola hubungan interpersonal antar rekan kerja dengan dinamis untuk mencapai kepuasan kerja yang tinggi. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penyaringan individu yang mampu bekerjasama dalam kelompok dalam proses rekuitment dan seleksi. Selain itu perusahaan juga dapat melakukan penanaman nilai-nilai atau budaya organisasi yang mengedepankan “Supertim” bukan “Superman” dalam proses kerja karyawan. b. Perusahaan sebaiknya membentuk keterkaitan pekerjaan yang kuat antara karyawan satu dengan lainnya untuk membentuk rasa saling membutuhkan dalam kelompok kerja, sehingga masing-masing karyawan akan bekerjasama secara optimal untuk mencapai tujuan kelompok. c. Perusahaan sebaiknya tidak hanya memberikan pelatihan-pelatihan yang berfokus pada pengembangan skill dan kompetensi melainkan juga dapat 54 memberikan pelatihan atau pengayaan untuk pengembangan kepribadian yang dapat mendukung hubungan interpersonal dalam perusahaan. 2. Bagi peneliti selanjutnya : a. Melibatkan faktor management konflik di area penelitian karena interaksi yang terjalin antar rekan kerja tidak terlepas dari konflik dan cara penanganan yang tepat dan sesuai dengan perusahaan.