PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk.

advertisement
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013
Dengan Angka Perbandingan Laporan Keuangan Konsolidasian
Per 31 Desember 2012 Dan Per 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011
Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 Dan 31 Maret 2012
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM ; PER 31 MARET 2013
Dengan Angka Perbandingan Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2012
Dan Per 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim
1-2
Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
6 - 59
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013
Dengan Angka Perbandingan Per 31 Desember 2012 Dan 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
31 Desember 2012
1 Januari 2012 /
31 Desember 2011
4.536.767.666
13.868.524.527
3.103.734.069
4.340.207.935
120.755.376.644
2.416.699.338
13.642.539.806
1.216.337.216
85.689.184.242
1.845.520.010
12.986.350.098
387.553.988
81.199.723.252
480.358.210
6.327.608.042
544.111.496
4.335.511.960
1.049.861.825
580.496.751
153.412.577.092
107.844.384.056
98.049.505.924
13.968.546.960
130.263.259.110
53.734.912.500
16.478.184.048
12.332.882.250
162.426.559.110
36.599.404.500
14.966.607.990
17.141.510.894
105.950.532.500
553.450.000
8.261.872.968
3w, 12
5.295.602.928
5.368.616.597
5.360.795.928
13
2.029.333.000
2.026.833.000
2.223.895.000
Jumlah Aset tidak lancar
221.769.838.546
233.720.903.447
139.492.057.290
JUMLAH ASET
375.182.415.639
341.565.287.503
237.541.563.214
Catatan
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Piutang pihak hubungan berelasi
Persediaan; setelah dikurangi bagian
aset tidak lancar
Uang muka dan Biaya dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
31 Maret 2013
3d,e; 4,31
3f; 5
6
3q; 17,33
3g; 7,29
3i; 10
3o; 18a
Jumlah - Aset lancar
Aset Tidak Lancar
Persediaan ; bagian aset tidak lancar
Tanah belum dikembangkan
Uang muka pembelian tanah
Aset tetap - bersih
(setelah dikurangi - akumulasi penyusutan per
31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta 1
Januari 2012 / 31 Desember 2011, masingmasing sebesar Rp.7.199.473.421 dan
Rp.6.627.495.811 serta Rp.4.809.040.023)
Hak penguasaan bangunan kantor - bersih
(setelah dikurangi akumulasi amortisasi Per 31
Maret 2013 dan 31Desember 2012 serta 31
Desember 2011 masing-masing sebesar
Rp.545.490.587 dan Rp.472.476.918, serta
Rp.186.000.374)
Aset tidak lancar lainnya
3g; 7,29
3h; 8
3g; 9
3k,m;11,21
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
1
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (LANJUTAN)
PER 31 MARET 2013
Dengan Angka Perbandingan Per 31 Desember 2012 Dan 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
31 Desember 2012
1 Januari 2012 /
31 Desember 2011
12.856.139.239
5.937.420.821
12.893.100.613
2.789.238.040
2.091.556.009
1.990.858.314
113.623.953.529
12.976.828.134
11.021.357.731
3.646.138.101
13.928.203.440
4.595.254.391
2.883.673.922
87.732.075.167
12.971.094.690
2.098.266.137
1.432.017.176
642.423.903
2.389.734.493
11.193.607.130
14.570.500
479.067.064
6.118.278.162
17.500.000
624.963.232
4.159.034.456
643.605.682
5.898.531.793
158.794.182.291
141.585.028.574
37.269.281.004
Liabilitas Jangka Panjang
Utang jangka panjang; setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun
Utang bank
22, 31
Utang cicilan / pembiayaan
3m;11,21,31
Liabilitas imbalan kerja
3p; 23,30
Uang jaminan
16
13.463.793.995
107.370.477
3.914.706.731
342.295.700
2.925.971.372
148.253.578
3.968.395.631
305.795.700
13.847.868.810
611.412.457
2.692.834.515
87.200.000
Jumlah - Liabilitas jangka panjang
17.828.166.903
7.348.416.281
17.239.315.782
176.622.349.194
148.933.444.855
54.508.596.786
142.991.552.500
142.991.552.500
142.893.500.000
4.840.106.517
4.840.106.517
4.830.301.267
48.749.130.019
42.887.045.591
33.306.651.760
196.580.789.036
190.718.704.608
181.030.453.027
1.979.277.408
1.913.138.039
2.002.513.400
Jumlah - Ekuitas
198.560.066.444
192.631.842.647
183.032.966.427
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
375.182.415.638
341.565.287.502
237.541.563.214
Catatan
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank
22, 31
Utang usaha
14
Utang lain-lain
15
Utang pihak berelasi
3q; 17,33
Utang pajak
3o; 18b
Biaya masih harus dibayar
19,3
Uang muka penjualan
2n; 20,28
Utang jangka panjang; bagian jatuh tempo kurang satu tahun
Pendapatan diterima dimuka
Utang cicilan / pembiayaan
3m;11,21,31
Utang bank
22, 31
Jumlah - Liabilitas jangka pendek
Jumlah - Liabilitas
EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik
Entitas Induk
Modal dasar Perseroan sebanyak 2.800.000.000
saham biasa, nominal per saham Rp.100 (seratus
Rupiah), modal saham ditempatkan dan disetor penuh
pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebanyak
1.429.915.525 lembar saham, dan 31 Desember 2011
sebanyak 1.428.935.000 lembar saham.
Agio saham *)
24,25
26
Saldo laba
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan non Pengendali
1c
31 Maret 2013
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
2
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN KOMPREHENSIF INTERIM
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
Catatan
2013
(tiga bulan)
2012
(tiga bulan)
PENDAPATAN - BERSIH
3n; 28,20
24.047.588.878
16.451.240.000
BEBAN POKOK PENJUALAN
3n; 29, 7
11.862.386.089
8.311.151.173
12.185.202.789
8.140.088.827
LABA KOTOR
Pendapatan lain-lain
3n; 31
3.598.126.594
402.852.210
Beban Pemasaran
3n; 30
(936.116.918)
(495.560.615)
Beban Umum dan administrasi
3n; 30
(5.843.447.102)
(4.035.188.584)
Beban lain-lain
3n; 31
(394.976.282)
(135.072.826)
8.608.789.081
3.877.119.012
(846.937.034)
(1.182.116.625)
7.761.852.047
2.695.002.387
3o; 18c,28
(1.173.727.750)
(822.562.000)
3o; 18c,31
(659.900.500)
(66.836.380)
Jumlah - Beban pajak penghasilan
(1.833.628.250)
(889.398.380)
LABA PERIODE BERJALAN
5.928.223.797
1.805.604.007
LABA SEBELUM PAJAK DAN BEBAN KEUANGAN
Beban bunga bank dan cicilan pembiayaan
21,22,31
LABA SEBELUM PAJAK
Manfaat (Beban) Pajak penghasilan
Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak atas tanah dan
bangunan (PHATB)
Pajak penghasilan non final
PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN :
-
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
-
5.928.223.797
1.805.604.007
5.862.084.428
1.812.556.240
66.139.369
(6.952.233)
5.928.223.797
1.805.604.007
LABA (RUGI) - YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
LABA - BERSIH KOMPREHENSIF
LABA - BERSIH PER SAHAM
3r; 27
4,10
1,27
LABA - BERSIH PER SAHAM DILUSIAN
3r; 27
3,95
1,14
Lihat catatan ata laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
3
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013
Dengan Angka Perbandingan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ; Per 31 Desember 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
Modal Saham
Saldo per 1 Januari 2012
Pelaksanaan waran (Catatan 25 )
Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 26)
Saldo Laba
Ditentukan
Tidak ditentukan
penggunaannya
penggunaannya
Agio Saham
Kepentigan
non
pengendali
Jumlah
Ekuitas
142.893.500.000
4.830.301.267
30.000.000
33.276.651.760
2.002.513.400
183.032.966.427
2.002.500
-
-
-
-
-
2.002.500
-
-
-
-
1.812.556.240
-
200.250
1.812.556.240
Laba - bersih periode tiga bulan yang berakhir tanggal
31 Maret 2012
-
200.250
-
Bagian Rugi - kepentingan non pengendali
-
-
-
-
(6.952.233)
(6.952.233)
142.895.502.500
4.830.501.517
30.000.000
35.089.208.000
1.995.561.167
184.840.773.184
-
-
10.000.000
(10.000.000)
-
-
96.050.000
-
-
-
-
-
96.050.000
-
-
9.605.000
Saldo per 31 Maret 2012
Penambahan Saldo laba ditentukan penggunaanya
Pelaksanaan waran (Catatan 25 )
Laba - bersih tahun 2012 (setelah dikurangi periode
-
9.605.000
-
-
7.767.837.591
tiga bulan 31 Maret 2012)
Bagian Rugi - kepentingan non pengendali
-
-
-
-
(82.423.128)
(82.423.128)
142.991.552.500
4.840.106.517
40.000.000
42.847.045.591
1.913.138.039
192.631.842.647
Laba - bersih periode tiga bulan yang berakhir tanggal
31 Maret 2013
-
-
-
5.862.084.428
-
5.862.084.428
Bagian Laba - kepentingan non pengendali
-
-
-
-
66.139.369
66.139.369
142.991.552.500
4.840.106.517
40.000.000
48.709.130.019
1.979.277.408
198.560.066.444
Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 26)
Saldo per 31 Desember 2012
Saldo per 31 Maret 2013
7.767.837.591
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
4
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
Catatan
2013
(tiga bulan)
2012
(tiga bulan)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan dari pelanggan
Pendapatan pemeliharaan lingkungan
Pembayaran untuk :
Perolehan tanah, pemasok dan kontraktor
Beban gaji dan tunjangan karyawan
Beban usaha diluar beban gaji
28,20
31
59.106.219.765
1.344.801.456
22.356.177.932
256.200.139
7,8,14,29
30
30
(38.620.388.111)
(2.867.902.900)
(4.149.421.064)
(30.540.125.817)
(2.000.348.184)
(672.982.489)
14.813.309.145
(10.601.078.419)
(1.887.396.853)
13.791.612
2.090.829.293
(846.937.034)
(394.976.282)
(6.329.422.714)
(268.780.000)
7.916.433
(1.182.116.625)
(134.979.509)
(1.496.583.352)
7.459.197.167
(13.675.621.472)
(2.083.553.668)
(2.500.000)
(166.072.000)
(106.631.400)
(2.086.053.668)
(272.703.400)
22
22
21
16.000.000.000
(3.623.622.566)
(186.779.269)
(252.879.202)
(150.744.873)
16
17
24,25
26
36.500.000
(15.479.173.335)
-
190.453.148
15.830.112.000
2.002.500
200.250-
Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
(3.253.075.170)
15.619.143.823
KENAIKAN / (PENURUNAN) KAS DAN BANK
Kas dan setara kas awal tahun - Perusahaan
Kas dan setara kas awal tahun - Entiras Anak
2.120.068.329
2.227.658.863
189.040.474
1.670.818.951
1.351.123.310
494.396.700
SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS
4.536.767.667
3.516.338.961
Penerimaan dari (pembayaran untuk) :
Piutang lain-lain
Pendapatan bunga bank (jasa giro)
Pendapatan lain-lain
Beban bunga
Beban lain-lain
Beban pajak
6
31
31
21,22,31
31
18
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan / penambahan aset tetap
Penambahan aset tidak lancar lainnya
11
13
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan utang bank
Pembayaran utang / pinjaman bank
Penambahan / (pembayaran) utang cicilan
Penambahan / (pembayaran) uang jaminan
Penambahan / (pembayaran) utang pihak berelasi
Penambahan setoran modal saham dan waran
Penambahan dana agio saham
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
5
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
1. UMUM
a. Pendirian Perseroan
PT Bumi Citra Permai, Tbk. (“Perseroan”) adalah Perseroan terbatas yang telah secara sah didirikan dengan nama “PT. Bumi
Citra Permai”, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT. Bumi Citra Permai No. 2 tanggal 3 Mei 2000
yang dibuat dihadapan Abdullah Ashal, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut dengan “Akta Pendirian”),
dimana Akta Pendirian ini, telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusannya No. C-19932.HT.01.01-TH 2000, tanggal 7 September 2000, telah didaftarkan di Daftar
Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan Nomor Tanda Daftar Perusahaan
090517039407 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 2105/BH.09.05/X/2001, tanggal 25 Oktober 2001
dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10, tanggal 1 Februari 2002, Tambahan No. 1101.
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang sahamLuar Biasa PT. Bumi Citra Permai No. 9, tanggal 6 Mei 2009, dibuat oleh
Robert Purba, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, (“Akta No. 9/2009”), yang antara lain memuat persetujuan Pemegang
sahamtentang (i) perubahan status Perseroan dari sebelumnya Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, (ii) persetujuan
pengeluaran sahamdalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) sahamdengan nilai nominal
sebesar Rp100,- (Seratus Rupiah) setiap sahammelalui penawaran umum sahamperdana kepada masyarakat disertai waran
sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) waran dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (Seratus
Rupiah) setiap waran. Akta No. 9/2009 tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU.21310.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang sahamPT. Bumi Citra Permai, Tbk. No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H., Notaris di
Jakarta, tentang perubahan status dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan Terbuka, pengeluaran sahamdalam simpanan
Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar sahamdengan nominal sahamRp 100,- (Seratus Rupiah)
melalui Penawaran Umum sahamPerdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan sahamwaran seri I sebanyakbanyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran dengan nominal Rp 100,- (Seratus Rupiah) dengan
harga penawaran setiap sahamRp 110 (Seratus Sepuluh Rupiah), yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU.21310.AH.01.02. Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009, Penawaran Umum
Perdana (IPO) sahamkepada masyarakat melalui penawaran dan pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia dengan Tanggal
Efektif 30 November 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari Perusahaan adalah mengadakan usaha dibidang
real estat, pembangunan, perdagangan, pertambangan, jasa, pengangkutan, percetakan dan pertanian. Untuk mencapai
maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula
pembebasan tanah (land clearing), developer, pematangan, pemetakan/pengkavlinga dan penjualan tanah, baik tanah untuk
industri maupun perumahan,
2. Menyelenggarakan usaha kontraktor guna memborong segala macam pekerjaan bangunan dan pekerjaan umum,
3. Menyelenggarakan usaha perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain.
Sampai tanggal Laporan keuangan 31 Desember 2011 kegiatan usaha yang secara efektif telah dijalankan berupa
menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula
pembebasan tanah (land clearing) , developer, pematangan, pemetakan/pengkavlingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk
industri maupun perumahan.
6
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
a. Pendirian Perseroan (lanjutan)
Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta Pusat 10450 dan mempunyai lokasi Kawasan Industri
di Tangerang dengan usaha Kawasan untuk industri dan pembangunan pergudangan industri, rumah kantor (ruko) dan
perumahan (Three In One) di Desa Peusar dan Budimulya, Kecamatan Panongan, Tigaraksa - Cikupa, Kabupaten Tangerang,
propinsi Banten. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003.
b. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang sahamLuar Biasa PT. Bumi Citra Permai Tbk., No. 10, tanggal 18
Oktober 2011 dibuat oleh Syarifah Chozie, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Jakarta, dan telah dicatat sebagaimana
Surat Penerimaan Pemberitahuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-34687,
tanggal 27 Oktober 2011, memuat perubahan susunan Pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi) pada 31 Maret 2013 dan 31
Desember 2012, sebagai berikut :
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Dewan Direksi :
:
Direktur Utama
:
Direktur
:
Direktur
:
Direktur
Direktur tidak terafiliasi:
: Tahir Ferdian
: Kwek Kie Jen
: Agoestiar Zoebier
Annie Halim
Edward Halim
Rudi Wijaya
Budi Purwanto
Charly Widjaja
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang sahamakta No.26 tanggal 24 Juni 2010, Syarifah Chozie, SH., MH., Notaris di Jakarta,
Perusahaan membentuk Dewan komite Audit. Komite Audit ditetapkan dengan Surat Penunjukan No. 001/SP-Kom/VI/Th.2012
tanggal 25 Juni 2012. Susunan Dewan Komite Audit sebagai berikut :
Dewan Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
: Agoestiar Zoebier
: Suhendra
: Erwin Junesco Saragih
Berdasarkan Surat Penunjukan No. 007/HR-BCP/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat :
Sekretaris Perusahaan
: Yusly
Jumlah karyawan tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012,
masing-masing adalah 88 karyawan (tidak diaudit).
Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris, untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2013 sebesar
Rp.386.100.000 dan Rp.150.000.000, dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.983.360.000 dan Rp
600.000.000, serta tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 sebesar Rp.438.060.000 dan Rp.150.000.000.
c. Entitas Anak
Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan Induk memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan
operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara
potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perusahaan Induk
mengendalikan entitas lain. Perusahaan juga menilai keberadaan pengendalian ketika tidak memiliki lebih dari 50% hak suara
namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah
hak suara yang dimiliki Perusahaan Induk, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang
sahamlain memberikan Perusahaan Induk kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan
lainnya.
7
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
c. Entitas Anak (lanjutan)
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak
dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Berikut ini beberapa Entitas anak Perusahaan antara lain ;
1) PT MILLENIUM POWER
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Millenium Power (Entitas anak) dengan Akta No. 1 tanggal 3 Mei 2010 dari Notaris
Agung Aribowo, S.H., C.N., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-26060.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 21 Mei 2010.
Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000.000, terbagi atas 1.000 lembar
sahamdengan nominal Rp 1.000.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak
500 lembar saham, dan Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebesar Rp
495.000.000, dengan kepemilikan 99%.
PT Millenium Power (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Menengah No. 4507/1.824.51
tanggal 21 Juni 2010, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.51.65696 tanggal 1 Juli 2010 dari Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang
berkaitan dengan penyediaan tenaga listrik terutama bagi kepentingan di Kawasan Industri Millenium-Cikupa Tangerang".
Perusahaan berkantor di MNC Tower Lantai 20, Jl. Kebon Sirih no.17-19, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta
Pusat, sesuai Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 262/-1.824/2010 tanggal 4 Mei 2010 dari Pemerintah propinsi DKI
Jakarta. Sampai tanggal laporan posisi keuangan Entitas anak (PT MP) belum menjalankan operasional usaha secara komersial
(Dalam tahap pengembangan).
Berikut ini Jumlah Aset dan Ekuitas kepentingan non pengendali pada Entitas Anak PT Millenium Power pada periode dan tahun
dan yang berakhir tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, sebagai berikut :
31 Maret 2013
246.457.543
2.464.575
99,00%
Jumlah Aset
Jumlah Ekuitas Kepentingan non pengendali
% Kepemilikan pengendali
31 Desember 2012
248.950.852
2.489.509
99,00%
2) PT. MILWATER PRATAMA MANDIRI
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Milwater Pratama Mandiri (Entitas Anak) dengan Akta No. 05 tanggal 13 Juni 2011
dari Notaris Meilina Sidarta, S.H., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-39447.AH.01.01Tahun 2011 tertanggal 5 Agustus 2011.
Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 Modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000.000, terbagi atas 200.000
lembar sahamdengan nominal Rp 100.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 25%
sebanyak 50.000 lembar saham, dan sesuai dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 20 Perusahaan (PT Bumi Citra Permai,
Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebanyak 30.000 lembar sahamsebesar Rp 3.000.000.000, dengan kepemilikan
60%.
Perusahaan berkantor di Kawasan Millenium Industrial estat, Jl. Millennium Raya Blok A.23, Desa Peusar, Kecamatan
Panongan, Kabupaten Tangerang, sesuai Surat Keterangan Domisili No. 17/Pem/Ds-Ps/2011 tanggal 4 Juli 2011 dari
Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Sampai tanggal Laporan Entitas anak (PT MPM).
8
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
c. Entitas Anak (lanjutan)
Jumlah Aset Entitas Anak PT MPM pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012,
masing-masing sebesar Rp.12.206.608.265 dan Rp.10.233.255.657, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 60%, dan
Ekuitas kepemilikan non pengendali masing-masing sebesar Rp.4.882.643.306 dan Rp.4.093.302.263.
3) PT CITRA PERMAI PESONA
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Citra Permai Pesona No. 21 tanggal 11 Oktober 2011 dibuat oleh Notaris R. Johanes
Sarwono, S.H., Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54193.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 7 November
2011.
Dalam Anggaran Dasar PT Citra Permai Pesona Pasal 4 menyatakan bahwa Modal dasar Perseroan sebesar Rp1.000.000.000,
yang terbagi 1.000 lebar saham dengan nominal saham Rp1.000.000, dan modal sahamyang telah ditempatkan dan disetor
penuh 50% sebanyak 500 lembar sahamsebesar Rp 500.000.000 dengan kepemilikan Modal saham Perusahaan (PT BCP,
Tbk) menempatkan saham sebanyak 495 lembar sahamsebesar Rp 495.000.000 atau kepemilikan 99% dan pemegang saham
lainnya Nyonya Annie Halim sebesar Rp5.000.000 atau 1%.
Perusahaan berdomisili atau beralamat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat,
sesuai dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha ; di Bidang Pembangunanan,
Perdagangan, Industri, Transportasi, dan Pertanian, serta menyelenggarakan bidang usaha "Real estat" termasuk pembangunan
Kawasan Industri maupun pembangunan Pergudangan dan perumahan (Perusahaan dalam tahap pendirian dan
pengembangan).
Jumlah Aset Entitas Anak PT CPP pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012,
masing-masing sebesar Rp.18.848.192.200 dan Rp.18.835.622.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 99%, dan
Ekuitas kepemilikan non pengendali masing-masing sebesar Rp.188.481.922 dan Rp.188.356.222 atau 1%.
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK dan ISAK)
a. Standar Akuntansi yang Berlaku Efektif pada 1 Januari 2012
Perusahaan telah menerapkan PSAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2012. Perubahan kebijakan
akuntansi telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
Berikut adalah standar baru, perubahan standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk
tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 dan relevan terhadap Perusahaan:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PSAK No. 10 (Revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK No. 13 (Revisi 2011) : Properti Investasi
PSAK No. 16 (Revisi 2011) : Aset Tetap
PSAK No. 18 (Revisi 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
PSAK No. 24 (Revisi 2010) : Imbalan Kerja
PSAK No. 26 (Revisi 2011) : Biaya Pinjaman
PSAK No. 28 (Revisi 2010) : Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
PSAK No. 30 (Revisi 2011) : Sewa
PSAK No.33(Revisi 2010):Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
PSAK No. 34 (Revisi 2010) : Kontrak Konstruksi
PSAK No. 36 (Revisi 2010) : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
9
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK dan ISAK) (Lanjutan)
a. Standar Akuntansi yang Berlaku Efektif pada 1 Januari 2012 (lanjutan)
PSAK No. 45 (Revisi 2010) : Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
PSAK No. 46 (Revisi 2010) : Pajak Penghasilan
PSAK No. 50 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK No. 53 (Revisi 2010) : Pembayaran Berbasis saham
PSAK No. 55 (Revisi 2011) : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK No. 56 (Revisi 2010) : Laba per saham
PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
PSAK No. 62 : Kontrak Asuransi
PSAK No. 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
PSAK No. 64 : Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
ISAK No. 15 : PSAK No. 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa
ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
ISAK No.19: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No.63:Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan – Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang sahamEntitas
ISAK No. 22 : Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
ISAK No. 23 : Sewa Operasi – Insentif
ISAK No. 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
ISAK No. 25 : Hak atas Tanah
ISAK No. 26 : Penilaian Ulang Derivatif Melekat
PPSAK No. 7 : Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47- 48 dan 56 – 61.
PPSAK No. 8 : Pencabutan PSAK No. 27: Akuntansi Perkoperasian
PPSAK No. 9 : Pencabutan ISAK No. 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK No. 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan
Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual
• PPSAK No. 11 : Pencabutan PSAK No. 39 Akuntansi Kerja Sama Operasi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Manajemen tidak melakukan penerapan dini PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
Berikut adalah standar akuntansi keuangan di atas yang berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian ini, yaitu:
PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47 – 48 dan 56 – 61”
Pencabutan standar ini mengubah penyajian Laporan Posisi Keuangan Perusahaan dengan mengelompokkan aset menjadi
aset lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang sesuai dengan
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengenai Penyajian Laporan Keuangan.
b. Standar Akuntansi Keuangan Berlaku Efektif untuk Laporan Keuangan yang dimulai pada atau Setelah 1 Januari 2013 ;
•
•
•
•
*)
PSAK No. 38 (Revisi 2011) : Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali,
ISAK No. 21 *) : Perjanjian Konstruksi Real Estat,
PPSAK No. 7 *) : Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 1 - 46, 49 - 55 dan 62 - 64,
PPSAK No. 10 : Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi
Ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, sesuai dengan surat pengumuman DSAK-IAI
No.0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal 21 September 2012.
10
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia
yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)Lembaga Keuangan No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost ),
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Effektif berlaku muilai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi sesuai Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) dalam
penyusunan "Penyajian Laporan Keuangan" dan Penerapan PSAK No. 3 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh bagi
"Penyajian Laporan Leuangan Interim", yang memberikan panduan dasar penyajian laporan keuangan yang bertujuan umum.
PSAK ini antara lain mengenalkan satu laporan baru yaitu; Laporan posisi keuangan dan Laporan laba rugi komprehensif.
Laporan tersebut dapat disajikan dalam bentuk laporan tunggal ataupun dua laporan yang saling berhubungan (two linked
statements). Perusahaan dan Entitas anak telah memilih untuk mengadopsi laporan bentuk tunggal.
Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp).
c Prinsip-Prinsip Konsolidasian
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan
keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Entitas Induk dan Entitas Anak. Akun "Kepentingan Non-Pengendali pada Entitas
Anak" merupakan hak pemegang sahamnon-pengendali pada Entitas Anak tersebut. Semua transaksi intern antara Perusahaan
dengan Entitas Anak telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian
Pengendalian dianggap ada apabila Entitas Induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui Entitas Anak),
lebih dari 50% hak suara pada suatu Perusahaan. Walaupun suatu Perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang,
pengendalian tetap dianggap ada apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut :
i). Kekuasaan yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya;
ii). Kekuasaan untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional Perusahaan berdasarkan anggaran dasar
atau perjanjian;
iii). Kekuasaan untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus Perusahaan;
iv). Kekuasaan untuk menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.
Laporan keuangan konsolidasi harus disusun dengan basis yang sama yaitu; kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi,
peristiwa dan keadaan yang sama. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali dinyatakan
secara khusus.
Dalam menyusun laporan konsolidasi, laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak digabungkan secara baris per baris
yakni dengan menjumlahkan satu persatu unsur-unsur sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban. Seluruh saldo
akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.
11
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
Kepentingan non-pengendali dalam suatu Entitas Anak dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham
minoritas tersebut memiliki utang kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi,dimana kelebihan atas akuisisi
kepentingan nonpengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
d. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas konsolidasi mencakup Kas, Bank serta Deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak
tanggal penempatannya dan tidak di jaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Bank dan Deposito yang dibatasi
penggunaanya dan di jaminkan akan diklasifikasi sebagai aset tidak lancar lainnya.
e. Transaksi Dalam Mata Uang Asing
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),”Pengaruh perubahan
kurs valuta asing”.Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) ini tidak memberikan pengaruh pada yang signifikan pelaporan
keuangan.
Pembukuan Perusahaan dan Entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing
dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi
keuangan; aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah
Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam
mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada
laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta 31 Maret 2012, Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku adalah
AS$ 1,00 = Rp.9.719 AS$ 1,00 = Rp.9.670 dan AS$ 1,00 = Rp.9.180
f. Piutang Usaha
Efektif 1 Januari 2010, piutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai.
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha dibentuk apabila ada bukti nyata bahwa Perusahaan tidak mampu menagih jumlah
piutang sesuai dengan jangka waktu asal. Nilai tercatat dikurangi dengan satu akun penyisihan, berdasarkan telaah dari
manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode keuangan. Apabila suatu piutang usaha tidak
dapat ditagih, piutang tersebut dihapusbukukan terhadap akun penyisihan tersebut. Pemulihan kemudian dari jumlah yang
dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan terhadap laporan laba rugi.
Sebelum adopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) di
tahun 2010, piutang usaha diakui pada nilai perolehan dan disajikan pada nilai estimasi kolektibilitas saldo piutang berdasarkan
telaah manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode.
g. Persediaan dan Tanah Untuk Dikembangkan
Efektif tanggal 1 Januari 2012 PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44; Persediaan tanah dalam pengembangan dan
bangunan dalam pengembangan/unit real estat disajikan di laporoan posisi keuangan sebesar nilai yang lebih rendah antara
biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ).
12
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
g. Persediaan dan Tanah Untuk Dikembangkan (lanjutan)
Biaya pengembangan proyek real estat :
Harga perolehan unit I meliputi seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat dan biaya
proyek tidak langsung yang dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya pengembangan real estat
yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan unit real estat sebagai berikut :
1). Biaya pra-perolehan tanah :
Mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai Perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari Pemerintah.
Biaya pra-perolehan tanah meliputi biaya pengurusan izin, konsultasi hukum, studi kelayakan, gaji karyawan, analisis
dampak lingkungan dan imbalan untuk ahli pertanahan.
2). Biaya perolehan tanah :
Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan
tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah meliputi biaya perolehan,
biaya gambar topografi, master plan, pengurusan dokumen, bea balik nama, komisi perantara, imbalan jasa profesional dan
pematangan tanah.
3)..Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek :
Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, gaji pekerja lapangan, bahan bangunan, penyusutan sarana dan peralatan proyek,
penyewaan sarana dan peralatan proyek, perancangan dan bantuan teknis, jasa profesional, pengikatan jual beli dan
pengurusan perjanjian jual beli.
4). Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat :
Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, asuransi, perancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan
proyek, overhead konstruksi, pembangunan infrastruktur umum, jasa profesional dan biaya pinjaman.
5). Biaya pinjaman
Biaya yang telah dikapitalisasi keproyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat berdasarkan luas
areal atau metode lain yang sesuai dengan kondisi proyek pengembangan real estat. Alokasi biaya yang telah dilakukan atas
unit real estat harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Alokasi
harga perolehan tanah yang akan dikapitalisasi ke proyek pengembangan berdasarkan metode rata-rata.
Akumulasi biaya ke proyek pengembangan tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih
rendah dari nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan
tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara
substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi.
h. Tanah yang Belum Dikembangkan
Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih
(the lower of cost or net realizable value) .
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Harga perolehan
tanah yang belum dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dalam pengembangan pada saat pengembangan tanah akan
dimulai.
13
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
i. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya Dibayar Dimuka adalah biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan
datang pada saat manfaat diterima.
j. Investasi
Penyertaan pada Perusahaan asosiasi
Investasi sahamdi mana Perusahaan dan/atau Entitas Anak mempunyai kepemilikan sahamsebesar 20% sampai dengan 50%
dicatat berdasarkan metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi dicatat pada biaya perolehan, disesuaikan dengan bagian
Perusahaan atau Entitas Anak atas laba atau rugi bersih dari Perusahaan penerima investasi sejak tanggal perolehan, dikurangi
dividen yang diterima.
k. Aset Tetap
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Aset tetap Perusahaan dan Entitas anak dinyatakan sebesar harga perolehan setelah
dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (revisi 2007), ”Aset
Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aset Tetap dan Aset Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi
Penyusutan” dimana Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang
signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Biaya perolehan
termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada
saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (”carrying amount ”) aset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi
kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Semua aset tetap konsolidasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) ,
berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap
Bangunan
Bangunan dan sarana Water Treatment Plan (WTP)
Instalasi Pipa air WTP
Perabot dan peralatan Kantor
Kendaraan
Alat-alat berat
Estimasi Masa Manfaat
20 dan 10 tahun
20 tahun
10 tahun
2 - 4 tahun
4 - 8 tahun
4 - 8 tahun
Jumlah tercatat aset tetap konsolidasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di
masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi konsolidasi yang timbul dari penghentian aset
(dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba
rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) , maka nilai tercatat
tersebut akan diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto
dan nilai pakai.
14
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Aset Tetap (lanjutan)
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan
penambahan daIam jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya
perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang
timbul dilaporkan di dalam laporan Iaba rugi tahun yang bersangkutan.
Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan karena berbagai sebab, nilai tercatatnya (carrying amount)
dikurangkan sebesar 20% per tahun dan dibebankan dalam perhitungan laba-rugi. Pembebanan tidak dilakukan sekaligus pada
tahun yang bersangkutan mengingat materialitas dan tidak dimungkinkan lagi adanya penerimaan kembali arus kas (recoverable
amount) dari aset tersebut.
Aset tetap dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua
biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari
biaya perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing aset
tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
Bangunan BOT (pola bangun kelola serah - Build Operate and Transfer) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membangun
diatas tanah milik pihak ketiga dan Perusahaan memperoleh hak pengelolaan (konsesi) atas aset tersebut untuk jangka waktu
20 (dua puluh) tahun. Aset tersebut disusutkan secara sistematis sepanjang masa hak pengelolaan (konsesi).
l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah
terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan
melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini
mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi
penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal
jumlah terpulihkan aset tersebut.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi
sebesar nilai terpulihkan, Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan yang diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi suatu aset, mengalami penurunan nilai, sehingga Perusahaan tidak membuat
estimasi formal jumlah terpulihkan dari aset.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan.
m. Sewa
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna
Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau
perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan
perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset
tersebut. Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
15
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
m. Sewa (lanjutan)
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
1). Dalam sewa pembiayaan, Perseroan dan entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal
masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode
terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan
selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian
yang memadai bahwa Perseroan atau entitas anak akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa.
2). Dalam sewa operasi, Perseroan dan entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus
(straight-line basis ) selama masa sewa.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Efektif tanggal 1 Januari 2012, PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44; Perusahaan dan entitas anak mengakui pendapatan
dari penjualan real estat dengan menggunakan metode akrual penuh. Pendapatan dari penjualan real estat diakui secara penuh
bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi:
1) Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan, syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:
• Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat
diminta kembali oleh pembeli;
• Harga jual akan tertagih;
• Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang;
• Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk membangun kavling tanah yang
dijual seperti liabilitas untuk mematangkan kavling tanah atau liabilitas untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang
dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan perundangundangan; dan
• Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling
tanah tersebut.
2) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah hunian, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) dan bangunan sejenis lainnya
beserta kavling tanahnya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:
• Proses penjualan telah selesai;
• Harga jual akan tertagih;
• Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh
pembeli; dan
• Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang
• secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak Iagi berliabilitas secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi seluruh kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh,
pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka sampai seluruh kriteria
penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.
16
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan
ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit, dengan prosedur pengakuan sebagai berikut :
1) Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran dari pelanggan
dibukukan sebagai uang muka.
2) Piutang dari penjualan transaksi unit real estat tidak diakui
3) Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan liabilitas yang terkait dengan unit real estat
tersebut, walau liabilitas tersebut telah dialihkan kepada pelanggan.
Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan persentase
aktivitas yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan jumlah aktivitas yang harus dilaksanakan.
Beban pokok penjualan lahan siap bangun ditentukan berdasarkan taksiran biaya perolehan tanah ditambah taksiran beban lain
untuk pengembangan dan pembangunan prasarana penunjang. Beban pokok penjualan rumah hunian dan rumah gerai
ditentukan berdasarkan seluruh biaya aktual pengerjaan yang terjadi dan taksiran biaya untuk menyelesaikan pengerjaan.
Taksiran biaya untuk menyelesaikan pengerjaan disajikan dalam “Beban yang Masih Harus Dibayar” yang disajikan pada
laporan posisi keuangan konsolidasian. Perbedaan antara jumlah taksiran biaya dengan biaya aktual pengerjaan atau
pengembangan dibebankan pada “Beban Pokok Penjualan” periode berjalan.
Beban diakui pada saat terjadinya pengakuan tansaksi penjualan.
Pendapatan Jasa pemeliharaan lingkungan kawasan
Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Semua beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai
dengan masa manfaatnya.
Pendapatan Sewa
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung
awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui
dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan
diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.
o. Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Final :
Pada tahun 2009, Perusahaan telah menghitung pajak penghasilan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak
atas Tanah dan/atau Bangunan. Berdasarkan peraturan ini, penghasilan atas transaksi penjualan atau pengalihan hak atas
tanah dan/atau bangunan yang diterima atau diperoleh wajib pajak mulai tanggal 1 Januari 2009 akan dikenakan pajak final
berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku.
Beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama
periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan pada penghitungan
laba atau rugi tahun berjalan, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Jika penghasilan telah dikenakan pajak
penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset
atau liabilitas pajak tangguhan.
17
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
o. Pajak Penghasilan (lanjutan)
Pajak Penghasilan Non-Final
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan
Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan
(penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta
peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
Penerapan PSAK No.46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan
pengungkapan dalam laporan keuangan.
Beban pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Aset dan liabilitas pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya pada
setiap periode pelaporan dengan menggunakan metode liabilitas. Manfaat pajak masa datang, seperti saldo rugi fiskal yang
belum digunakan, juga diakui selama besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Efek pajak untuk periode
berjalan dialokasikan pada operasional, kecuali untuk efek pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan pada
ekuitas.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perseroan dan entitas anak
mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidak pastian yang
signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap liabilitas perpajakan tersebut
dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas
kasus lain yang serupa dengan kasus Perseroan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan
dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Perseroan secara signifikan
tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan liabilitas perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui.
p. Liabilitas Imbalan Kerja
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, Revisi SAK ini antara lain
memberbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian
aktuarial yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntunga/kerugian yang terjadi pada periode berjalan
ke dalam pendapatan komprehensif lain. Karena Perusahaan tidak memilih metode ini dan tetap menggunakan metode
pengakuan keuntungan/kerugian dengan menggunakan metode koridor seperti diuraikan di bawah ini, maka penerapan awal
PSAK No. 24 (Revisi 2010) ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan selain tambahan
pengungkapan.
Program Pensiun
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria dan dampak perubahan asumsi bagi
peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi secara sistematis dengan menggunakan metode anuitas pasti selama estimasi
sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah Projected Unit Credit (PUC) Method.
18
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
p. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan)
Program Imbalan Kerja
Sesuai dengan kesepakatan kerja bersama, Perusahaan juga akan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan
ganti kerugian sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 sejak tahun 2003, sehingga Perusahaan dan
Entitas Anak membukukan liabilitas atas program imbalan pasca kerja.
Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2010) mengenai Imbalan Kerja, liabilitas atas masa kerja lalu diestimasi dengan
menggunakan metode PUC. Penerapan pernyataan tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi
Perusahaan dan Entitas Anak. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan
dengan estimasi liabilitas tersebut.
Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2010), beban manfaat kesejahteraan karyawan diakui langsung, kecuali keuntungan
(kerugian) aktuaria dan biaya jasa lalu (non-vested ).
Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuaria lebih dari 10% dari nilai sekarang liabilitas manfaat pasti diamortisasi selama sisa
masa kerja, namun keuntungan (kerugian) aktuaria dari liabilitas pegawai yang masih aktif bekerja setelah usia pensiun akan
diakui langsung karena liabilitas sudah terjadi.
q. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam
laporan keuangan dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dalam menyiapkan laporan keuangannya, yang
terdiri dari :
1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: ;
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ;
ii. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ;
iii. atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut :
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ;
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama
yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya) ;
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama ;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga ;
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas
yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas
sponsor juga terkait dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a)
vii Orang yang diidentifikasi dalam butir (a), (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci
. entitas (atau entitas induk dari entitas).
PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam
laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan
secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan
keuangan interim konsolidasian.
19
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
q. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan)
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin
tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material
dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan.
r. Laba Bersih per Saham
Laba bersih per saham(LPS) dasar dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang sahambiasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Laba bersih per saham(LPS) dilusian dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan rata-rata tertimbang jumlah sahambiasa yang beredar pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk
mengasumsikan konversi efek berpotensi sahambiasa yang sifatnya dilutif.
Jumlah rata-rata tertimbang sahamyang diperhitungkan untuk menghitung laba per sahamdasar untuk periode / tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta 31 Maret 2012 adalah masing-masing sebanyak
1.429.915.525 saham, 1.429.046.297 saham serta 1.428.952.371. Rata-rata sahamdilusian untuk periode yang sama masingmasing sebanyak 1.484.949.315 saham dan 1.503.527.846 saham serta 1.589.863.576 saham
s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2006) " Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan" dan PSAK No.55 (Revisi 2006) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" Penerapan PSAK revisi ini
dilakukan secara prospektif. Efek kumulatif dari penerapan secara prospektif PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut tidak signifikan
bagi Perusahaan.
Aset Keuangan
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset
keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan
sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran
aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi.
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
(ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang
tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi
aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Berdasarkan klasifikasi tersebut pengukuran setelah pengukuran awal
sebagai berikut :
1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk
diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif
diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset
keuangan untuk kelompok ini dinilai dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau
rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam
kelompok ini.
20
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan)
2) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Kas dan setara kas, piutang dagang dan
piutang lain-lain termasuk kelompok ini.
3) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain :
i. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
ii. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
iii. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memeiliki aset keuangan kelompok ini.
4) Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki
selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing
atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali
untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset
keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas
akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat
perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba
rugi konsolidasian. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk
dijual.
Investasi saham diukur dengan metode biaya
Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi
jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai
tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi
tahun berjalan. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi saham diukur dengan
metode biaya.
21
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan)
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika
terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode
discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan.
Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan
kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun
Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai.
Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas
dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis.
Liabilitas Keuangan
Libilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi dan, (ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
1) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan
untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini.
Derivatif diklasifikasikan sebagai Liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan kelompok ini.
2) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Liabilitas keuangan diakui awalnya pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dalam hal liabilitas keuangan selain derivatif.
Setelah pengakuan awal, utang bank dan utang pembiayaan/liabilitas lancar lainnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi
komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi. Perusahaan memiliki liabilitas
keuangan berupa utang usaha, utang bank, utang obligasi dan sukuk, utang retensi, uang jaminan penyewa, dan utang lainlain.
Instrumen Ekuitas
Instrumen ekutas merupakan setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan
seluruh liabilitas. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi
manfaat pajak penghasilan terkait), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan ekuitas, namun diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung.
Metode sahamdiperoleh kembali dicatat menggunakan metode biaya (cost method) sebesar nilai perolehan, disajikan
sebagai pengurang akun Modal Saham.
Estimasi nilai wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku
pada laporan posisi keuangan. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya
perolehan.
22
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan)
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian tertentu. Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan
sebesar nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada akhir periode/tahun buku pelaporan.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui
tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya
secara simultan.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan akan
melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah
penghentian pengakuan).
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau
kadaluwarsa. Jika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari liabilitas yang ada telah dimodifikasi secara substansial,
pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan atas
liabilitas baru, dan selisih antara masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
t. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidak pastian
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk
membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir periode
pelaporan.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan. Selain itu juga
terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada periode pelaporan yang dapat mempengaruhi
secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan berikutnya.
Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat
berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun.
Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa
mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.
Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada
jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut:
23
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
t. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Penyisihan penurunan nilai piutang
Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain
menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan
perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan,
sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat
piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan
berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini.
Estimasi umur manfaat aset tetap
Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi
fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan medis di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan
dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010)
“Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
Nilai realisasi bersih dari persediaan (vi) net realisable value of inventory
Perusahaan menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak
melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas
dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual
u. Informasi Segmen Usaha
Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” diterapkan Perusahaan. PSAK revisi ini mengatur
pengungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari
aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan
atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas :a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan
dan menimbulkan beban dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama; b) hasil operasinya
dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Dewan Direksi. Dewan Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan
internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen
berdasarkan laporan ini. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan
mengelola bisnis dalam satu segmen yang melakukan semua aktivitas penjualan para pelanggan (lihat catatan 28).
24
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
v. Hak Penguasaan Bangunan Kantor
Pada bulan 28 Juni 2011, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan
Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 11” sehubungan dengan pencabutan PSAK Nomor 39:
Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012 atau setelah 1 Januari 2012. Untuk meningkatkan
daya banding laporan keuangan, Perusahaan melakukan reklasifikasi akun pada laporan keuangan untuk periode yang berakhir
sebelum periode sajian (Lihat Catatan 12).
Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan
"Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal
efektif, atas bangunan kantor. Biaya perolehan Hak penguasaan bangunan kantor diamortisasi pada saat aset tersebut telah
selesai dibangun dan dioperasikan. Amortisasi dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method )
selama masa Jangka waktu pengelolaan.
25
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
4. KAS DAN SETARA KAS
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Akun ini terdiri dari :
Kas (Rupiah)
Perusahaan
Entitas Anak
807.689.694
19.492.979
399.398.578
18.794.025
Jumlah - Kas
827.182.673
418.192.603
635.358.883
136.511.143
777.895.164
134.919.438
1.141.708
4.322.095
4.434.701
23.241.301
1.133.455.948
136.151.559
235.086.518
134.707.133
1.269.708
3.938.651
4.799.793
23.215.351
1.961.252.702
139.057.570
21.580.230
170.246.449
8.927.628
7.552.270
9.025.785
3.709.584.993
1.998.506.735
4.536.767.666
2.416.699.338
Bank
Rupiah
Perusahaan
Bank pihak ketiga
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Capital Indonesia, Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
PT Bank Ekonomi Raharja
Bank Jabar, Banten
PT Bank Rebo
PT Bank Bukopin (Tabungan Siaga)
Bank pihak berelasi
PT BPR. Danatama Indonesia
Entitas Anak
PT Bank Central Asia, Tbk.
Amerika Serikat Dollar
PT Bank Central Asia,Tbk (AS$ 781; 31 Desember 2012)
PT Bank CIMB Niaga, Tbk (AS$ 918,57 dan AS$ 933,38; 31 Maret 2013
dan 31 Desember 2012)
Jumlah - Bank
Jumlah - Kas dan setara kas
Untuk rekening giro dengan tingkat bunga jasa giro pada periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012,
berkisar 1,00% - 1,50% per tahun. Untuk giro dalam AS$ dengan tingkat bunga berkisar 0,30% - 0,40% per tahun (Catatan 31),
semua merupakan Bank pihak ketiga, kecuali giro pada PT BPR Danatama Indonesia (Catatan 32).
26
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
5. PIUTANG USAHA
31 Maret 2013
Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga, yang terdiri dari :
Perusahaan
a. Piutang dagang
PT Power Steel Indonesia
PT Jiutama Baja Perkasa (Henky)
PT Metal Plastindo Abadi
PT Pratama Prima Cipta (Hardy)
PT Bahana Mitra Lestari
Sen Siong
PT ARS Indonesia
PT Sukses Makmur Plasindo
PT Multi Sarana Farma
PT Vi-dex Indonesia
PT Sunjin Blue Thread
PT ARS Asia
Nurfatiah Amin
Sony Hidayat Chuhairy
PT Youngil Leather Indonesia
Tn. Tri Iskandar
Sukari
Lain-lain (dibawah 50 juta)
31 Desember 2012
4.978.683.500
2.792.625.000
1.203.136.000
730.000.000
550.125.000
488.565.000
544.500.000
368.000.000
295.952.140
293.625.000
232.000.000
177.650.000
102.500.000
98.887.676
64.914.438
4.978.683.500
2.792.625.000
1.821.305.200
12.921.163.754
13.006.969.305
78.331.055
296.106.519
65.107.350
13.231.100
74.141.027
42.832.460
185.066.574
32.689.800
26.437.950
10.748.419
78.417.115
526.917.051
376.192.318
54.900.000
59.850.000
120.070.500
120.070.500
Jumlah - Piutang usaha Perusahaan
Entitas Anak ; PT Milwater Pratama Mandiri
Piutang pemakaian air pelanggan
Piutang Pemasanga penyambungan instalasi pipa air
Piutang beban tetap dan pemeliharaan water meter pelanggan
13.623.051.305
13.563.082.122
175.934.138
62.080.984
7.458.100
245.473.222
73.592.484
5.865.200
79.457.684
Jumlah - Piutang usaha
13.868.524.527
13.642.539.806
Jumlah - Piutang dagang
b. Piutang jasa pemeliharaan lingkungan (BPL)
PT Power Steel Indonesia
PT Indonesia Stanley Electric
PT YKL Indonesia
PT Sanggar Sarana Baja
PT. Cheong Ma Tech (Mr. Park Won Sup)
PT Sunjin Blue Thread
Lain-lain (dibawah 10 juta)
Jumlah - Piutang jasa pemeliharaan lingkungan (BPL)
c. Piutang usaha - Pemasangan line telepon
d. Piutang usaha lainnya (Sewa alat berat)
27
790.903.300
550.125.000
488.565.000
368.000.000
295.952.140
293.625.000
183.233.050
177.650.000
102.500.000
98.887.676
64.914.438
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
5. PIUTANG USAHA
31 Maret 2013
Berikut ini rincian piutang usaha berdasarkan kelompok umur sebagai berikut :
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo 1 - s/d 3 bulan
Jatuh tempo 3 - s/d 6 bulan
Jatuh tempo 6 - s/d 12 bulan
Jatuh tempo > 1 tahun
Jumlah - Piutang usaha
31 Desember 2012
2.108.356.808
4.523.937.100
928.370.419
382.926.700
5.924.933.500
1.880.016.100
4.058.702.516
1.526.159.190
252.728.500
5.924.933.500
13.868.524.527
13.642.539.806
Berdasarkan telaahan atas piutang usaha per tanggal posisi keuangan baik individual dan kolektif, Manajemen berkeyakinan bahwa
seluruh tagihan atas penjualan tersebut akan tertagih. Perusahaan mempunyai kesepakatan dengan para pembeli, dimana
Perusahaan baru akan menyerahkan sertifikat tanah dan bangunan jika pelanggan telah melunasi seluruh liabilitasnya.
Piutang usaha tidak dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Capital Indonesia,
Tbk., dan PT Bank Central Asia, Tbk. (Catatan 22).
6. PIUTANG LAIN-LAIN
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Akun ini terdiri dari :
Karyawan
Lain-lain (pihak ketiga)
405.150.579
2.698.583.490
398.550.579
817.786.637
Jumlah - Piutang lain-lain
3.103.734.069
1.216.337.216
Akun tersebut merupakan piutang karyawan dan pinjaman sementara / kas bon untuk keperluan proyek. Penyelesaian untuk
pinjaman karyawan saat pembayaran gaji periode berikutnya, sedangkan untuk pinjaman sementara diselesaikan saat pertanggungjawaban pinjaman tersebut.
7. PERSEDIAAN
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Tanah dalam pengembangan
Bangunan dalam pengembangan
111.769.610.575
22.884.990.315
76.706.085.523
21.249.325.605
Jumlah - Persediaan
Dikurangi ; Bagian Persediaan aset tidak lancar (diatas satu tahun )
134.654.600.890
(13.968.546.960)
97.955.411.128
(12.332.882.250)
Persediaan - Entitas anak (PT MPM) bagian aset lancar
120.686.053.930
69.322.714
85.622.528.878
66.655.364
Jumlah - Persediaan - aset lancar
120.755.376.644
85.689.184.242
28
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
7. PERSEDIAAN (Lanjutan)
Mutasi atas penambahan dan pengurangan/pelepasan atas tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan
sebagai beban pokok (Catatan 29), adalah sebagai berikut :
31 Maret 2013
Perusahaan
Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah
Pematangan tanah
Cutt dan fill
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran,
Jaringan listrik, telepon dan Turap,
serta sarana lainnya.
Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis
planning
Lain-lain
Saldo Awal
1 Januari 2013
Penambahan
(Pembangunan)
Pengurangan
(Beban pokok)
Saldo Akhir
31 Maret 2013
28.882.053.385
1.466.139.565
14.490.779.223
16.127.006.721
32.163.300.000
4.899.527.636
5.506.049.566
4.645.862.117
111.580.684
1.294.367.423
1.436.468.655
56.399.491.268
1.354.558.881
18.095.939.436
20.196.587.632
7.627.753.792
1.193.317.450
637.808.281
8.183.262.961
8.112.352.837
48.500.000
621.082.440
7.539.770.397
76.706.085.523
43.810.694.652
8.747.169.600
111.769.610.575
Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko
Bangunan siap untuk dijual
483.008.425
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25
506.207.308
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11
2.172.103.637
Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11
5.648.487.155
Bangunan Gudang M-Big Blok E.2
106.636.830
Bangunan Rumah karyawan type RSS
Bangunan dalam pelaksanaan
5.241.970.000
Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6
7.090.912.250
Bangunan Gudang M-Big Blok F.4
-
-
483.008.425
506.207.308
2.172.103.637
5.648.487.155
106.636.830
3.364.368.000
1.148.212.500
478.129.890
2.398.785.900
8.128.208.110
5.840.338.850
21.249.325.605
4.512.580.500
2.876.915.790
22.884.990.315
97.955.411.128
48.323.275.152
11.624.085.390
134.654.600.890
(3.364.368.000)
(1.148.212.500)
(478.129.890)
(2.398.785.900)
(8.128.208.110)
(5.840.338.850)
(4.512.580.500)
(2.876.915.790)
(13.968.546.960)
43.810.694.652
8.747.169.600
120.686.053.930
Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar
(5.241.970.000)
Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6
(7.090.912.250)
Bangunan Gudang M-Big Blok F4
Jumlah - Persediaan bagian dari
(12.332.882.250)
aset tidak lancar
Jumlah - Persediaan bagian dari
aset lancar - Perusahaan
85.622.528.878
29
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
7. PERSEDIAAN (Lanjutan)
31 Maret 2013 (lanjutan)
Jumlah - Persediaan bagian dari
aset lancar - Perusahaan (lanjutan)
Saldo Awal
1 Januari 2013
Penambahan
(Pembangunan)
85.622.528.878
43.810.694.652
Pengurangan
(Beban pokok)
8.747.169.600
Entitas anak PT Milwater Pratama Mandiri (MPM)
Persediaan chemical dan obat
Persediaan material instalasi
Persediaan material listrik dan panel
Jumlah - Persediaan Entitas anak
(PT MPM) bagian aset lancar
Jumlah - Persediaan bagian dari
aset lancar
31 Desember 2012
Perusahaan
Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah
Pematangan tanah
Cutt dan fill
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran,
Jaringan listrik, telepon dan Turap,
serta sarana lainnya.
Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis
planning
Lain-lain
Saldo Akhir
31 Maret 2013
120.686.053.930
5.985.000
21.201.350
42.136.364
69.322.714
85.622.528.878
43.810.694.652
Saldo Awal
1 Januari 2012
Penambahan
(Pembangunan)
8.747.169.600
Pengurangan
(Beban pokok)
120.755.376.644
Saldo Akhir
31 Desember 2012
35.015.430.601
2.443.577.012
7.550.324.337
8.641.025.309
12.102.600.000
14.026.995.414
15.009.407.237
18.235.977.216
977.437.447
7.086.540.528
7.523.425.825
28.882.053.385
1.466.139.565
14.490.779.223
16.127.006.721
8.189.260.047
3.923.309.643
4.484.815.898
7.627.753.792
9.709.421.745
3.503.179.228
5.100.248.136
8.112.352.837
71.549.039.051
48.565.491.522
43.408.445.050
76.706.085.523
30
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
7. PERSEDIAAN (Lanjutan)
31 Desember 2012
Saldo Awal
1 Januari 2012
Penambahan
(Pembangunan)
Pengurangan
(Beban pokok)
Saldo Akhir
31 Desember 2012
Perusahaan (lanjutan)
Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko
Bangunan siap untuk dijual
1.944.682.186
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25
915.006.909
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25
740.890.750
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14
1.024.524.616
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11
3.258.155.910
Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11
343.238.750
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11
1.317.548.250
Bangunan Gudang S-Big Blok A.24
7.787.976.894
Bangunan Gudang S-Big Blok E.2
5.918.384.000
Bangunan Gudang M-Big Blok E.2
106.636.830
Bangunan Rumah karyawan type RSS
Bangunan dalam pelaksanaan
2.413.800.000
Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6
1.021.350.000
Bangunan Gudang M-Big Blok F.4
7.200.000
12.110.000
98.658.000
472.130.000
3.769.190.945
-
1.468.873.761
915.006.909
753.000.750
518.317.308
1.086.052.273
343.238.750
1.416.206.250
8.260.106.894
4.039.087.790
-
483.008.425
506.207.308
2.172.103.637
5.648.487.155
106.636.830
2.828.170.000
6.069.562.250
-
5.241.970.000
7.090.912.250
26.792.195.095
13.257.021.195
18.799.890.685
21.249.325.605
98.341.234.146
61.822.512.717
62.208.335.735
97.955.411.128
(2.828.170.000)
(6.069.562.250)
-
(5.241.970.000)
(7.090.912.250)
(8.897.732.250)
-
(12.332.882.250)
52.924.780.467
62.208.335.735
85.622.528.878
Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar
(2.413.800.000)
Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6
(1.021.350.000)
Bangunan Gudang M-Big Blok F4
Jumlah - Persediaan bagian dari
(3.435.150.000)
aset tidak lancar
Jumlah - Persediaan bagian dari
aset lancar - Perusahaan
94.906.084.146
Entitas anak PT Milwater Pratama Mandiri (MPM)
Persediaan chemical dan obat
Persediaan material instalasi
Persediaan material listrik dan panel
Jumlah - Persediaan Entitas anak
(PT MPM) bagian aset lancar
Jumlah - Persediaan bagian dari
aset lancar
2.815.000
21.704.000
42.136.364
66.655.364
94.906.084.146
52.924.780.467
31
62.208.335.735
85.689.184.242
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
7. PERSEDIAAN (Lanjutan)
31 Maret 2012
Perusahaan
Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah
Pematangan tanah
Cutt dan fill
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran,
Jaringan listrik, telepon dan Turap,
serta sarana lainnya.
Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis
planning
Lain-lain
Saldo Awal
1 Januari 2011
Penambahan
(Pembangunan)
2.223.341.223
4.551.987.492
1.655.462.500
115.527.642
402.108.891
489.104.127
33.359.968.101
2.328.049.370
9.371.556.669
12.703.908.674
8.189.260.047
609.642.781
400.994.460
8.397.908.368
9.709.421.745
2.133.954.009
509.046.980
11.334.328.774
71.549.039.051
9.518.925.505
3.572.244.600
77.495.719.956
12.110.000
517.581.000
-
483.008.425
518.317.308
343.238.750
1.317.548.250
2.076.793.840
-
1.461.673.761
915.006.909
753.000.750
506.207.308
3.258.155.910
5.711.183.054
6.435.965.000
106.636.830
208.900.000
184.275.000
-
2.622.700.000
1.205.625.000
922.866.000
10.441.791.505
4.738.906.573
8.311.151.173
22.976.154.522
100.471.874.478
(208.900.000)
(184.275.000)
-
(2.622.700.000)
(1.205.625.000)
(393.175.000)
-
(3.828.325.000)
10.048.616.505
8.311.151.173
96.643.549.478
26.792.195.095
98.341.234.146
Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar
(2.413.800.000)
Bangunan Gudang S-Big Blok E.2
(1.021.350.000)
Bangunan Gudang M-Big Blok E.2
Jumlah - Persediaan bagian dari
(3.435.150.000)
aset tidak lancar
Jumlah - Persediaan bagian dari
aset lancar - Perusahaan
Saldo Akhir
31 Maret 2012
35.015.430.601
2.443.577.012
7.550.324.337
8.641.025.309
Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko
Bangunan siap untuk dijual
1.944.682.186
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25
915.006.909
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25
740.890.750
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14
1.024.524.616
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11
3.258.155.910
Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11
343.238.750
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11
1.317.548.250
Bangunan Gudang S-Big Blok A.24
7.787.976.894
Bangunan Gudang S-Big Blok E.2
5.918.384.000
Bangunan Gudang M-Big Blok E.2
106.636.830
Bangunan Rumah karyawan type RSS
Bangunan dalam pelaksanaan
2.413.800.000
Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6
1.021.350.000
Bangunan Gudang M-Big Blok F4
Jumlah - Persediaan 31 Maret 2012
Pengurangan
(Beban pokok)
94.906.084.146
32
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
7. PERSEDIAAN (Lanjutan)
Berikut ini rincian luas tanah dalam pengembangan untuk Desa Peusar dan Budi Mulya, Kecamatan Tiga raksa - Cikupa, Kabupaten
Tangerang, sebagai berikut :
31 Maret 2013
(dalam m²)
31 Desember 2012
(dalam m²)
31 Maret 2012
(dalam m²)
Persediaan tanah yang tersedia awal (100%)
Pembebasan tanah yang langsung dikembangkan
(desa Peusar dan Budimulya)
365.065
418.597
418.597
321.633
121.026
-
Saldo tanah dikembangkan siap dijual-akhir
686.698
539.623
418.597
Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual (70%)
Tanah kasiba dan tanah untuk bangunan yang terjual (Cattn 28)
480.688
(21.566)
377.736
(122.191)
293.018
(12.486)
Jumlah - Tanah dalam pengembangan tersedia untuk
dijual akhir
459.122
255.546
280.532
Seluruh tanah dan bangunan dalam pengembangan berada di Desa Budimulya dan Desa Peusar dan Cikupa Kecamatan
Panongan, Kabupaten Tangerang (Kawasan Industri Millenium). Perusahaan tidak mengasuransikan bangunan dalam
pengembangan (BDP Gudang dan Ruko) terhadap resiko kebakaran serta risiko lainnya.
Seluruh perolehan tanah dalam pengembangan yang diperoleh dalam periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2013 dan tahun
yang berakhir 31 Desember 2012 seluas 321.633 m² dan 121.026 m², seluruhnya berlokasi di Desa Peusar, Kecamatan Penongan
yang berlokasi masih dalam Kawasan Industri Millenium.
Tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, seluas 22.611 m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 /
Peusar, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang dijadikan Jaminan atas fasilitas kredit investasi yang diterima
dari PT Bank Central Asia, Tbk., pada tanggal 7 Oktober 2011. Tanah yang sama sebelumnya juga dijadikan jaminan atas fasilitas
pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. (Catatan 22).
Sebagian jaminan pada periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 3013 dan 31 Desember 2012 telah dikembailikan / ditarik dan
sisa Jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., berupa tanah kosong dan Bangunan Gudang di Blok E2 Jl.
Millenium 2A di Kawasan Industri Millenium Desa Peusar, yang terdiri 16 Sertifikat HGB seluas 14.571 m².
Tanah kosong dan bangunan gudang di Blok F4, F5 dan F6, Jl. Millenium 11 di Kawasan Industri Millenium dengan Sertifikat HGB
No. 00013/Peusar, dan Sertifikat HGB No.00134/Peusar, desa Peusar, Kecamatan Cikupa-Tiga Raksa, Kabupaten Tengerang,
merupakan jaminan atas Fasiltas kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., dengan Surat persetujuan No. 0361/BLS/2013 tanggal 13
Februari 2013 (Catatan 36).
Berikut ini rincian Luas Bangunan gudang dan runah toko (ruko) dalam pengembangan sebagai berikut :
31 Maret 2013
(dalam m²)
(dalam unit)
31 Desember 2012
(dalam m²)
(dalam unit)
Saldo awal Bangunan Gudang dan
Ruko, Rukan dalam pengembangan
Pembangunan Gudang dan Ruko
Penjualan Bangunan Gudang dan
Rukan unit selesai (Catatan 28)
18.322
44 unit
26.797
74 unit
(2.143)
(4 unit)
3.805
(12.280)
5 unit
(35 unit)
Jumlah
16.179
40 unit
18.322
44 unit
33
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
8. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN
Akun ini merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan Perusahaan. Seluruh tanah tersebut terletak pada beberapa desa,
yaitu a) Desa Ranca Iyuh, b) Desa Kadu Agung c) Desa Matagara dan d) Desa Margasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Seluruh tanah tersebut terletak disekitar wilayah Kawasan Industri Millenium. Status kepemilikan tanah berupa Girik (SPH).
Perolehan tanah belum dikembangkan dalam tahun 2012 berlokasi di Desa Peusar seluas 32,16 Ha, Desa Kaduagung seluas 18,57
Ha dan Desa Margasari seluas 10,92 Ha. Perolehan tanah belum dikembangkan dalam tahun 2011 berlokasi di Desa Kaduagung
seluas 8,78 Ha. Perolehan tanah dalam tahun 2012 sebagian sudah AJB dan sebagian masih dalam proses AJB. Status tanah
tersebut ada yang Bersertifikat dan ada berupa Girik (SPH).
Berikut ini rincian perolehan Tanah belum dikembangkan masing-masing desa dengan luas dan harga perolehan tanah sebagai
berikut :
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Luas tanah (Ha)
Biaya pembebasan
Luas tanah (Ha)
Biaya pembebasan
Desa Peusar
Desa Ranca Iyuh
Desa Kadu Agung
Desa Matagara
Desa Margasari
Surat Perijinan lokasi dan aspek tanah serta PBB
Jumlah - Tanah belum dikembangkan
90,56
85,76
12,71
33,01
-
33.277.352.500
54.645.784.000
8.696.006.000
11.017.884.000
22.626.232.610
32,16
90,56
85,76
12,71
33,01
-
32.163.300.000
33.277.352.500
54.645.784.000
8.696.006.000
11.017.884.000
22.626.232.610
222,04
130.263.259.110
254,20
162.426.559.110
Untuk tanah di desa Peusar seluas 32,16 Ha seharga Rp.32.163.300.000, pada periode yang berakhir 31 Maret 2013 telah
dikembangkan dan di reklass ke akun Persediaan - Tanah dikembangkan (Catatan 7).
Untuk tanah yang belum dikembangkan tidak digunakan sebagai Jaminan fasilitas kredit kepada Bank (Catatan 22).
9. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH
Akun tersebut merupakan pengeluaran Perusahaan untuk pembebasan tanah mentah (Land bank) pada periode dan tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, dengan rincian sebagai berikut :
31 Maret 2013
Lokasi tanah dan luas
Perusahaan
31 Desember 2012
34.904.477.000
34.904.477.000
17.768.969.000
17.768.969.000
Entitas Anak ; PT Citra Permai Pesona (CPP)
Desa Taban, Ancol Pasir dan Ranca Buaya
18.830.435.500
18.830.435.500
Jumlah - Uang muka pembelian tanah
53.734.912.500
36.599.404.500
Desa Peusar, Kaduagung, Margasari (seluas ± 60 Ha)
Uang muka pembelian tanah tersebut, merupakan pembayaran perolehan tanah yang terletak dalam kawasan industri Perusahaan.
Jumlah pembayaran yang telah dilakukan berkisar 50% - 75% dan masih dalam proses pengalihan kepemilikan dari Penjual ke
Perusahaan dan Entitas anak (PT CPP).
34
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
10. UANG MUKA DAN BIAYA BAYAR DIMUKA
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Akun ini terdiri dari :
Uang muka
Uang muka pembelian peralatan
Biaya bayar dimuka
Asuransi
Biaya PUT I (Right Issue)
7.180.000
7.180.000
166.875.060
306.303.150
230.628.346
306.303.150
Jumlah - Uang muka dan biaya dibayar dimuka
480.358.210
544.111.496
Saldo Biaya dibayar dimuka dalam Penawaran saham Umum Terbatas I (PUT I) pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011
merupakan biaya untuk Jasa profesional konsultan dan penunjang lainnya dalam pengajuan PUT 1 (right issue).
11. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari :
31 Maret 2013
1 Januari 2013
Biaya perolehan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan
155.798.100
Peralatan kantor
1.859.551.154
Peralatan proyek
15.000.000
Kendaraan
3.853.446.287
Alat berat
7.718.900.300
Aset Bangunan dalam Pelaksanaan
Bangunan kantor pemasaran di Cikupa
577.570.000
Entitas Anak ;
Pemilikan langsung:
Bangunan dan sarana pengelolahan
5.040.269.092
Air bersih (Water Treatment Plan)
Instalasi saluran pipa air
2.241.456.818
Mesin dan peralatan
20.700.000
Peralatan kantor
111.412.050
Bangunan dalam pelaksanaan
Pemasangan Instalasi Pipa Air WTP
Pengobaran waduk dan Labolatorium
Jumlah - Biaya perolehan
Penambahan
Pengurangan
31 Maret 2013
59.638.750
-
-
155.798.100
1.919.189.904
15.000.000
3.853.446.287
7.718.900.300
111.155.800
-
688.725.800
-
-
5.040.269.092
91.500.000
2.690.000
-
2.241.456.818
112.200.000
114.102.050
1.684.542.618
134.026.500
21.594.103.801
2.083.553.668
35
1.684.542.618
134.026.500
-
23.677.657.469
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
11. ASET TETAP (Lanjutan)
31 Maret 2013 (lanjutan)
Akumulasi penyusutan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan
Peralatan kantor
Peralatan kantor
Kendaraan
Alat berat
Entitas Anak ;
Pemilikan langsung:
Bangunan dan sarana pengelolahan
Air bersih (Water Treatment Plan)
Instalasi saluran pipa air
Mesin dan peralatan
Peralatan kantor
Jumlah - Ak. Penyusutan
Nilai Buku - 31 Desember 2012
1 Januari 2013
Penambahan
31 Maret 2013
62.319.242
1.191.140.080
625.000
1.183.373.657
4.077.887.644
3.894.952
74.228.148
937.500
122.679.572
241.215.634
42.002.242
63.003.364
105.005.606
37.357.614
32.790.332
56.036.420
2.564.584
7.417.435
-
93.394.034
2.564.584
40.207.767
6.627.495.811
14.966.607.990
571.977.610
-
1 Januari 2011
31 Desember 2012
Biaya perolehan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan
155.798.100
Peralatan kantor
1.592.515.354
Peralatan proyek
Kendaraan
3.565.246.287
Alat berat
7.718.900.300
Aset Bangunan dalam Pelaksanaan
Bangunan kantor pemasaran di Cikupa
Entitas Anak ;
Pemilikan langsung:
Bangunan dan sarana pengelolahan
Air bersih (Water Treatment Plan)
Instalasi saluran pipa air
Mesin dan peralatan
Peralatan kantor
38.452.950
Jumlah - Biaya perolehan
Pengurangan
Penambahan
36
Pengurangan
66.214.194
1.265.368.228
1.562.500
1.306.053.229
4.319.103.278
7.199.473.421
16.478.184.048
31 Desember 2012
267.035.800
15.000.000
288.200.000
-
-
155.798.100
1.859.551.154
15.000.000
3.853.446.287
7.718.900.300
577.570.000
-
577.570.000
4.838.177.092
13.070.912.991
-
(202.092.000) *)
5.040.269.092
2.241.456.818
20.700.000
72.959.100
-
2.241.456.818
20.700.000
111.412.050
8.321.098.810
(202.092.000)
21.594.103.801
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
11. ASET TETAP (Lanjutan)
31 Desember 2012 (lanjutan)
Akumulasi penyusutan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan
Peralatan kantor
Peralatan proyek
Kendaraan
Alat berat
Entitas Anak ;
Pemilikan langsung:
Bangunan dan sarana pengelolahan
Air bersih (Water Treatment Plan)
Instalasi saluran pipa air
Peralatan kantor
1 Januari 2012
Jumlah - Ak. Penyusustan
Nilai Buku - 31 Desember 2011
Penambahan
Pengurangan
31 Desember 2012
46.739.431
910.957.695
723.111.622
3.113.025.108
15.579.811
280.182.385
625.000
460.262.035
964.862.536
-
62.319.242
1.191.140.080
625.000
1.183.373.657
4.077.887.644
-
42.002.242
42.002.242
15.206.167
37.357.614
17.584.165
-
37.357.614
32.790.332
4.809.040.023
8.261.872.968
1.818.455.788
-
6.627.495.811
14.966.607.990
Seluruh kendaraan dan alat berat telah diasuransikan pada PT Asuransi Graha Sinar Perkasa, PT Asuransi Raksa Pratama, PT.
Multi Sukses Cemerlang, PT Asuransi Mitra Maparya dan PT Asuransi Reliance Indonesia dengan nilai pertanggungan untuk tahun
dan periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp 3.687.050.000. Pihak Manajemen
berkeyakinan jumlah nilai tanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi. Dan
Perusahaan Asuransi tersebut diatas merupakan pihak ketiga (Catatan 10 dan 21).
Untuk aset tetap tidak digunakan sebagai Jaminan atas faslitas pinjaman dari Bank (Catatan 22).
12. HAK PENGUASAAN BANGUNAN KANTOR
Akun ini terdiri dari :
31 Maret 2013
1 Januari 2013
Penambahan
Pengurangan
31 Maret 2013
Harga perolehan
Bangunan Kantor
Jumlah
5.841.093.515
5.841.093.515
-
-
5.841.093.515
5.841.093.515
Akumulasi amortisasi
Bangunan Kantor
Jumlah
Nilai tercatat
472.476.918
472.476.918
5.368.616.597
73.013.669
73.013.669
-
545.490.587
545.490.587
5.295.602.928
37
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
12. HAK PENGUASAAN BANGUNAN KANTOR (Lanjutan)
31 Desember 2012
Harga perolehan
Bangunan Kantor
Jumlah
Akumulasi amortisasi
Bangunan Kantor
Jumlah
Nilai tercatat
1 Januari 2012
Penambahan
Reklasifikasi
31 Desember 2012
5.546.796.302
5.546.796.302
294.297.213
294.297.213
-
5.841.093.515
5.841.093.515
186.000.374
186.000.374
286.476.544
286.476.544
-
472.476.918
472.476.918
5.360.795.928
5.368.616.597
Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka
waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun. Sehubungan Pernyataan Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
11” sehubungan dengan pencabutan PSAK Nomor 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012,
Aset kerja sama Operasi untuk Bangunan kantor Jl. Kramat Raya No. 32-34, Senen, Jakarta Pusat, dengan nilai Perolehan pada
periode / tahun yang berakhir pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp 5.841.093.515, disajikan pada penyajiannya
pada akun "Hak Penguasaan Bangunan Kantor" (Catatan 11, 33 dan 3w).
Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) berdasarkan Perjanjian Pembangunan,
Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) antara Perusahaan dengan Ny. Henny
Halim, selaku pemilik sebidang tanah seluas 226 m² , Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur
No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat
(Catatan 11 dan 3w), dengan perjanjian lihat Catatan 33.
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
31 Maret 2013
Akun ini terdiri dari ;
Perusahaan
Uang jaminan
Entitas Anak
PT Millennium Power
Uang jaminan
PT Milwater Pratama Mandiri
Biaya pendirian dan perijinan - pra operasional
Jumlah - aset tidak lancar lainnya
31 Desember 2012
25.333.000
22.833.000
4.000.000
4.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
2.029.333.000
2.026.833.000
Untuk aset tidak lancar lainnya Entitas anak (PT Milwater Pratama Mandiri) merupakan biaya perijinan usaha / sertikasi dan
keperluan lainnya dalam pra-operasional sebesar Rp 2.000.000.000.
38
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
14. UTANG USAHA
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Akun ini merupakan utang usaha kepada :
Perusahaan
Pihak ketiga ;
Tn. Suherman Mihardj, SH, MH
PT Setia Konindo Pratama
PT. Nindo Global Nusantara
PT Mustika Perdana Abadi
PT Nindo Mitra Makmur
PT Tirta Interior
PT SM Solusindo
CV Pro Ad Bisniskomunika
Jasa Profesional (Penunjang IPO) (KJPP & KAP)
Lain-lain (dibawah 20 juta)
2.835.640.000
15.399.862
1.761.709.832
392.098.598
262.350.000
230.935.000
107.207.400
110.000.000
95.872.170
7.085.640.000
812.286.445
1.322.197.250
584.389.398
389.823.500
230.935.000
39.600.000
297.814.550
92.832.588
Jumlah - Utang usaha Perusahaan
5.811.212.862
10.855.518.731
Entitas Anak (PT MPM)
Pihak berelasi ;
PT Setia Konindo Pratama
Pihak ketiga ;
PT Rifaldo Aspasukma Indojaya
126.207.959
37.604.000
126.207.959
128.235.000
165.839.000
5.937.420.821
11.021.357.731
Jumlah - Utang usaha
Utang usaha merupakan liabilitas Perusahaan kepada Sub-kontraktor dan suplier atas pembangunan sarana jalan dan saluran serta
pembangunan gudang dan ruko.
Utang kepada Tn. Suherman Mihardja, SH., Mh., merupakan utang atas pembelian / pembesan Tanah untuk desa Peusar, desa
Kaduagung dan desa Margasari seluas 61,66 Ha yang terletak di desa Peusar, desa Kaduagung dan desa Margasari (Catatan 8).
31 Maret 2013
Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo
Sudah jatuh tempo :
1 hari sampai dengan 30 hari
31 hari sampai dengan 60 hari
61 hari sampai dengan 90 hari
Jumlah - Utang usaha
39
31 Desember 2012
2.870.792.789
6.420.597.664
2.583.046.107
372.853.620
110.728.305
3.801.539.715
527.035.300
272.185.052
5.937.420.821
11.021.357.731
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
15. UTANG LAIN-LAIN
31 Maret 2013
Akun ini terdiri dari :
PT Tiga Delapan Sentosa
Tn. Zhao Chun Hui
Tn. James (AS$ 1.015.121,20 dan AS$ 62.970; 31 Maret 2013 dan 31-Des-2012)
Titipan untuk pemesanan(Booking fee)
Lain-lain
Jumlah - Utang lain - lain
31 Desember 2012
116.072.728
183.000.000
9.865.962.943
275.000.000
2.453.064.942
116.072.728
183.000.000
607.599.525
2.450.000.000
289.465.848
12.893.100.613
3.646.138.101
Dana titipan merupakan titipan yang diterima dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan belum
dilakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).
16. UANG JAMINAN
31 Maret 2013
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan ;
Jaminan Sub-kontraktor Kawasan Industri Millennium
PT ARS Asia
PT Indo Asia Tirta Manunggal
PT Pilar Teguh Utama
PT Indonesia Stanley Electric
PT Sriwijaya Sukses Sejahtera
Lain-lain
Entitas anak ; PT MPM
Jaminan Pelanggan penyambungan pipa air
Jaminan kontraktor
Jumlah - utang lain-lain dan uang jaminan
97.500.000
13.000.000
2.200.000
10.000.000
40.250.000
96.000.000
13.000.000
2.200.000
10.000.000
40.250.000
174.000.000
5.345.700
139.000.000
5.345.700
342.295.700
305.795.700
utang uang jaminan / deposit merupakan uang jaminan dari sub-kontraktor, tenant dan pelanggan.
40
31 Desember 2012
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
17. PIUTANG (UTANG) PIHAK HUBUNGAN BERELASI
31 Maret 2013
Akun ini merupakan merupakan utang kepada pihak berelasi
a. Piutang pihak hubungan berelasi
Perusahaan
PT Bumi Citra Investindo
Ibu Annie Halim
Jumlah - Piutang pihak hubungan berelasi
b. Utang pihak hubungan berelasi
Perusahaan
PT Bumi Citra Investindo
Entitas Anak ; PT MPM
PT Setia Pratama Konindo
Benny Ponto
Bp. Edward Halim
Jumlah - Utang pihak hubungan berelasi
Jumlah bersih - Piutang (Utang) pihak hubungan berelasi
31 Desember 2012
3.669.857.935
670.350.000
-
4.340.207.935
-
-
11.876.080.000
2.104.553.530
664.684.510
20.000.000
1.566.717.580
485.405.860
2.789.238.040
13.928.203.440
1.550.969.895
(13.928.203.440)
Utang pihak berelasi pada 31 Desember 2012 kepada PT Bumi Citra Investindo, merupakan pinjaman jangka pendek untuk
keperluan modal kerja Perusahaan (Catatan 32).
41
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
18. PERPAJAKAN
31 Maret 2013
Akun ini terdiri dari :
a. Pajak Dibayar Dimuka
Perusahaan
Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB)
Entitas Anak
Pajak Pertambahan Nilai
PPh pasal 23
Jumlah - pajak dibayar dimuka
31 Desember 2012
5.525.226.370
3.714.106.649
802.174.064
207.608
621.296.403
108.908
6.327.608.042
4.335.511.960
Pajak dibayar dimuka untuk Pajak PPh final PHATB, merupakan pembayaran / setoran atas penerimaan Uang muka penjualan
yang belum diakui Perusahaan sebagai pendapatan tahun berjalan (Catatan 20).
b. Utang Pajak
31 Maret 2013
Perusahaan
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penghasilan pasal 21
Pajak Penghasilan pasal 23
Pajak Penghasilan pasal 4 (2) atas Jasa kontruksi
Pajak Penghasilan non final (PPh psl 29)
Pajak Penghasilan final atas pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB)
Entitas Anak
Pajak Penghasilan pasal 21
Pajak Penghasilan pasal 23
Pajak Penghasilan final pasal 4 ayat 2 jasa konstruksi
Jumlah - Uang pajak
31 Desember 2012
707.718.548
240.112.334
70.333.616
210.737.391
813.685.441
2.042.587.330
3.451.568.121
451.111.424
25.022.164
87.151.300
262.177.239
308.808.421
4.585.838.669
1.921.479
762.821
46.284.379
48.968.679
2.729.358
250.000
6.436.364
9.415.722
2.091.556.009
4.595.254.391
c. Manfaat (beban) pajak penghasilan
2013
(tiga bulan)
Beban Pajak Penghasilan final (PHATB)
Beban Pajak Penghasilan non final
Jumlah - Beban pajak penhasilan
42
2012
(tiga bulan)
(1.173.727.750)
(659.900.500)
(822.562.000)
(66.836.380)
(1.833.628.250)
(889.398.380)
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
18. PERPAJAKAN
c. Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan)
Rekonsiliasi antara Laba konsolidasian sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba menurut fiskal untuk periode
tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012, adalah sebagai berikut :
2013
(tiga bulan)
2012
(tiga bulan)
Laba konsolidasi sebelum Pajak penghasilan (komersial)
7.761.852.047
2.695.002.387
Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan atas pendapatan final
(5.066.357.066)
(2.486.596.073)
Taksiran Laba konsolidasian sebelum Pajak atas penghasilan non final
2.695.494.981
208.406.314
(155.673.196)
50.943.309
2.539.821.785
259.349.623
24.815.316
9.863.499
26.457.679
38.643.753
3.895.957
788.935
1.865.661
1.445.333
99.780.248
7.995.886
2.639.602.033
267.345.509
659.900.500
66.836.380
(22.033.550)
(20.258.098)
(19.594.400)
(3.535.754)
Bagian kerugian Entitas Anak
Taksiran Laba sebelum pajak atas penghasilan non final - komersial
Koreksi fiskal non final :
Beda tetap :
Beban jamuan
Sumbangan
Beban pajak
Beban lain-lain
Jumlah - Koreksi fiskal non final
Taksiran Penghasilan kena pajak non final - fiskal
Taksiran Pajak penghasilan non final
Kredit pajak non final :
Setoran masa PPh pasal 25
Potongan PPh pasal 23 (Potongan pajak pendapatan jasa pemeliharaan
lingkungan / Maintenance charges )
Potongan PPh pasal 22
-
(373.521)
Jumlah - Kredit pajak non final
(42.291.648)
(23.503.675)
Taksiran - Utang / kurang bayar Pajak penghasilan non final
617.608.852
43.332.705
Taksiran Penghasilan final (Catatan 28)
23.474.555.000
16.451.240.000
Taksiran Pajak penghasilan final PHATB
Kredit pajak PPh final:
Setoran Pajak PPh final atas PHATB
1.173.727.750
822.562.000
(1.173.727.750)
(819.853.638)
Jumlah - Kredit pajak final
(1.173.727.750)
(819.853.638)
-
2.708.362
Jumlah - Utang / kurang bayar Pajak penghasilan final atas PHATB
43
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
19. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Bonus dan komisi penjualan
Biaya Air
1.989.089.134
1.769.180
2.883.673.922
-
Jumlah - Biaya masih harus dibayar
1.990.858.314
2.883.673.922
Akun saldo utang atas komisi dan bonus penjualan yang belum dibayar untuk periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2013 dan
31 Desember 2012 diatas merupakan utang atas bonus / komisi penjualan yang belum dibayarkan (Catatan 30).
20. UANG MUKA PENJUALAN
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Akun ini terdiri dari :
Uang muka penjualan Kapling siap bangun (Kasiba)
PT Matahari Sukses Sejahtra
PT Bumi Pangan Utama
PT Raja Top Food
PT DCC Indinesia (Bp. Hendrawan Ong)
PT Jamaya Plastik Industri Perkasa
Imam Salim
PT Mega Abadi Plastindo
PT Magna Indonesia
Suharman Salim
PT Dae Soung Electric Components
PT Burlington Indonesia
PT Putra Cipta Karindomas
PT Golden Westindo Antajaya
PT Bumi Putra Resources
PT Pratama Prima Cipta (Hardy)
Herman Kamarudin
PT Makmur Langgeng Abadi
13.303.125.000
12.390.592.365
11.758.500.000
15.283.125.000
7.481.600.000
7.195.830.724
5.893.750.000
5.015.062.500
4.993.050.175
4.836.000.000
3.372.807.900
2.772.250.000
1.674.500.000
1.599.999.998
-
10.481.250.000
9.466.969.446
9.045.000.000
7.053.750.000
4.275.200.000
5.532.952.543
4.548.437.500
6.827.500.000
3.842.446.541
4.106.660.000
2.432.184.900
2.340.000.000
2.533.310.000
1.958.324.000
1.249.999.999
636.000.000
Jumlah - Uang muka penjualan Kasiba
97.570.193.662
76.329.984.929
44
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
20. UANG MUKA PENJUALAN (Lanjutan)
31 Maret 2013
Uang muka penjualan Bangunan Gudang
PT YKL Indonesia
PT Garuda Inko (Mr. Seong Jin Hwan)
PT Best Crusher Sentralindo
Sylvia Wira
PT Labb Konektra
Esih Sukaesih
PT Virya Mitra
Nasran Andreas
Eny Julianingsih
PT Triniaga Makmur Jaya
Jumlah - Uang muka Gudang dan Ruko
Jumlah - Uang muka penjualan
31 Desember 2012
1.626.850.533
2.386.930.000
2.143.791.000
2.387.840.000
1.827.392.450
1.494.143.184
1.335.360.000
1.294.529.600
1.091.376.000
465.547.100
1.335.580.383
1.804.075.000
1.689.051.000
1.552.093.998
1.163.516.965
1.075.783.092
834.600.000
774.737.600
698.256.000
474.396.200
16.053.759.867
11.402.090.238
113.623.953.529
87.732.075.167
Akun ini merupakan uang muka pembelian Tanah kavling siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dari pelanggan yang sampai
tanggal laporan keuangan proses penjualan yang belum selesai. Berikut ini persentase jumlah uang muka penjualan yang telah
diterima dari harga jual, sebagai berikut :
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Perusahaan
Kasiba :
50% - 99%
20% - 49%
Bangunan - Gudang dan Rumah toko
100%
50% - 99%
20% - 49%
< 20%
Jumlah
45
72.862.001.297
24.708.192.365
54.284.065.484
22.045.919.445
2.387.840.000
13.200.372.767
465.547.100
1.552.093.998
8.319.054.946
2.608.639.092
474.396.200
113.623.953.529
88.809.772.965
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
21. UTANG CICILAN / PEMBIAYAAN
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Akun ini merupakan utang cicilan kendaraan
dan alat berat kepada ;
PT BTMU-BRI Finance
PT ORIX Indonesia Finance
PT Balimor Finance
PT Mitsui Leasing Capital Indonesia
37.883.410
18.288.000
403.715.000
166.344.000
94.715.410
36.576.000
517.464.500
183.552.000
Jumlah
Bunga cicilan
626.230.410
(39.792.869)
832.307.910
(59.091.100)
Nilai tunai - Liabilitas (utang)
Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun
586.437.541
(479.067.064)
773.216.810
(624.963.232)
Jumlah - Utang jangka panjang
107.370.477
148.253.578
Akun ini merupakan utang pembelian kendaraan (utang cicilan) untuk keperluan operasional usaha. Jangka waktu kredit (utang
cicilan) dengan jangka waktu cicilan masing-masing selama 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan. utang cicilan kepada PT
BTMU-BRI Finance berakhir bulan Mei 2013 dan PT Orix Indonesia Finance berakhir pada bulan Juni 2013. Penambahan
pembelian utang cicilan pada Desember 2010 dan tahun 2011 sebanyak 4 unit kendaraan pada PT Balimor Finance untuk 4 unit
kendaraan masing-masing dengan jangka waktu 36 bulan dan berakhir bulan November 2013, Januari 2014, April 2014 dan Juni
2014, dan pada bulan September 2012 penambahan 1 unit utang cicilan Kendaraan Toyota Inova pada PT Balimor Finance dan
berakhir bulan Agustus 2014 (Catatan 11 dan 31).
22. UTANG BANK
31 Maret 2013
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari :
PT Bank Capital Indonesia, Tbk, terdiri dari fasilitas kredit jangka pendek ;
Pinjaman Rekening koran (PRK)
Pinjaman Fasilitas Pinjaman Askep
Jumlah - Utang bank jangka pendek
Utang bank jangka panjang terdiri ;
PT Bank Capital Indonesia, Tbk, merupakan fasilitas ;
Pinjaman Angsuran Berjangka
PT Bank Central Asia, Tbk., merupakan fasilitas ;
Kredit Investasi Pembangunan Gudang
31 Desember 2012
356.139.239
12.500.000.000
12.856.139.239
476.828.134
12.500.000.000
12.976.828.134
332.726.550
647.868.810
19.249.345.607
6.437.137.018
19.582.072.157
32.438.211.396
7.085.005.828
20.061.833.962
(332.726.550)
(5.785.551.612)
(6.118.278.162)
(647.868.810)
(3.511.165.646)
(4.159.034.456)
Jumlah - Utang bank bagian jatuh tempo dalam satu tahun
18.974.417.401
17.135.862.590
Jumlah - Utang bank bagian jatuh tempo jangka panjang
13.463.793.995
2.925.971.372
Jumlah - Utang bank
Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun
Pinjaman Angsuran Berjangka
Kredit Investasi BCA - Pembangunan gudang
Jumlah - Utang bank jangka panjang, bagian jatuh tempo dalam satu tahun
46
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
22. UTANG BANK (Lanjutan)
Fasilitas kredit dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk
Perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit / pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk sesuai Surat Persetujuan Fasilitas
Kredit PT. Bank Capital Indonesia Tbk No. 004/MKT-KP/I/2006 tanggal 6 Januari 2006, dan Perusahaan telah mendapat tambahan
Fasilitas Pinjaman Aksep menjadi Rp 12.500.000.000, sesuai Surat Persetujuan Penambahan Jaminan No. 189A/MKT/KP/VII/2009
tanggal 31 Juli 2009. Surat Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit No. 005/MKT/KP/I/2011 tanggal 17 Januari 2011, dan Surat
Persetujuan Penukaran Jaminan No. 006/MKT/KP/I/2011 tanggal 24 Januari 2011, serta Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas
Perbankan No. 011/ADD/BCI-KP/I/2011 tanggal 25 Januari 2011, maksud dan tujuan penggunaan fasilitas kredit yang diberikan
untuk "Perputaran Modal Kerja".
Sesuai surat No. 004/MKT/KP/I/2012 tanggal 17 Januari 2012 dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., telah menyetujui untuk
Perpanjangan Fasilitas Pinjaman dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut ;
: - Pinjaman Aksep sebesaRp 12.500.000.000 (dua belas milyar lima ratus juta Rupiah),
- Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan Plafon Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rph).
: 15% / p.a (floating)
Tingkat suku bunga
: 1% / p.a
Provisi
: 1 (satu) tahun, terhitung 19 Januari 2012 sampai 19 Januari 2013
Jangka waktu fasilitas
:
Jaminan / Agunan kredit
i. Tanah dan Bangunan (LT 176m² / LB 346m²) SHGB No.7560 (berakhir hak 18 Maret 2027) a/n Lim Victory Halim, terletak di
Jl. Walet Indah V Blok O-6 No.9, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara,
ii. Tanah dan Bangunan Kantor (309m² / 1.236m²) terletak di Jl. Kramat Raya No.4-6, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen,
Jakarta Pusat SHGB No.603, 605/Kwitang a/n. PT Millenium Danatama Sekuritas.
iii. Tanah dan Bangunan (226m2 / 600m2) di Jl. Kramat I No. 1 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHM No.
427/Kwitang a/n. Henny Halim.
iv. Tanah dan Bangunan (261 m2 / 200 m2) di Jl. Mustika Raya Blok S Kav. 420 No. 10, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan
Pulogadung, Jakarta Timur. SHM No. 1541/Rawamangun a/n. Josefita Fietje Sumaraw.
v. Tanah kosong (61.275m²), SHGB No.126 (berakhir hak 9 Oktober 2014) a/n PT Saptausaha Gemilang Indah, terletak di Jln.
Desa RT.001/09, Pakansari, Kecamatan Cibinong, kab. Bogor - Jawa Barat.
a. Fasilitas perpanjangan kredit
b. Penambahan Fasilitas Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) sesuai Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit No.
154/MKT/KP/VI/2010 tanggal 14 Juni 2010, dengan Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Perbankan No.
058/ADD/BCI-KP/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010.
Jenis fasilitas
Jumlah fasilitas
Tingkat suku bunga
Provisi
Jangka waktu kredit
:
:
:
:
:
Pinjaman Angsuran Berjangka
Rp 3.000.000.000 (tiga milyar Rupiah)
22% p.a
2,5 % flat
36 bulan / 3 tahun terhitung sejak 21 Juni 2010 sampai 21 Juni 2013
Perusahaan telah mendapat dan menyetujui PT Bank Capital Indonesia, Tbk., untuk Perpanjangan Fasilitas Kredit unutk Jenis
fasilitas kredit ; i) Pinjaman Aksep sebesar Rp 12.500.000.000 (dua beles milyar lima ratus juta Rupiah), dan ii) Pinjaman dalam
Rekening Koran (PRK) dengan plafon kredit sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rupiah), sesuai Surat Persetujuan
Perpanjangan No. 009/MKT/KP/I/2013 untuk periode 1 (satu) tahun terhitung 19 Januari 2013 s/d 19 Januari 2014 (Catatan 36).
47
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
22. UTANG BANK (Lanjutan)
Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk
Pada tanggal 7 Oktober 2011 Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman / kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., sesuai Surat
Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 003-0673-2011-000, tertanggal 7 Oktober 2011, dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut:
- Jenis kredit
: Fasilitas Kredit Investasi,
- Plafon Kredit
: Rp 18.000.000.000 (Delapan belas milyar Rupiah),
- Jangka waktu kredit
: 1 (satu) tahun terhitung tanggal 7 Oktober 2011 s/d 7 Oktober 2014,
- Tingkat Suku bunga dan provisi
: 11% p.a (per tahun) dan provisi kredit 1% saat pencairan kredit,
- Penggunaan Dana fasilitas kredit : Untuk Pembangunan 32 unit Gudang di Blok E2, termasuk pekerjaan pengerasan dan Cor
beton Jalan Millenium 2A.
- Jaminan kredit
: Sebidang tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, dengan luar tanah
22.611 m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 / Peusar, Desa Peusar,
Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang (Catatan 7).
Berdasarkan Surat No. 3833/BLS/2012 tanggal 6 Desember 2012 Pemberitahuan Penarikan sebagian Sertifikat Hak atas Tanah
(SHGB) yang diagunkan dengan Pelunasan sebagian Fasilitas Kredit, dan Pemberitahuan Perubahan sebagian Persyaratan
Fasilitas Kredit dengan Surat No. 3799/BLS/2012 tanggal 5 Desember 2012, perubahan tersebut sebagai berikut :
-
Plafont / Saldo Kredit sisa
Jangka waktu
Tingkat Suku bunga
Denda
Jaminan kredit
: Rp 6.437.137.018 pada 31 Desember 2012,
: Berakhir tanggal 7 Oktober 2014,
: 11% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah,
: 0,5% per bulan
: Jaminan berupa Tanah kosong dan tanah di atasnya Bangunan Gudang di Blok E2 atas
nama Perusahaan terletak di Jl. Millenium 2A di Kawasan Industri Millenium Desa Peusar,
Kecamatan Panongan-Cikupa, Kab. Tangerang, dengan 18 Sertifikat HGB
No.00015/Peusar - 00128/Peusar atas nama Perusahaan (Catatan 7 dan 36).
48
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA
31 Maret 2013
Perhitungan Imbalan pasca kerja antara lain :
a. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Kerugian (keuntungan) aktuaria bersih yang diakui
31 Desember 2012
938.668.366
318.037.482
104.642.546
Jumlah
1.361.348.394
b. Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan kerja
Biaya jasa lalu yang belum diakui
6.522.567.088
(2.566.267.457)
Liabilitas - bersih
3.956.299.631
c. Mutasi Liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Beban tahun berjalan (Catatan 30)
Pembayaran pesangon periode / tahun berjalan
Saldo akhir - Liabilitas imbalan kerja
3.968.395.631
(53.688.900)
2.692.834.515
1.361.348.394
(85.787.278)
3.914.706.731
3.968.395.631
Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap, uang penghargaan masa kerja
dan ganti kerugian dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja. Perhitungan dilakukan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja
No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pascakerja tersebut.
Jumlah beban imbalan kerja Perusahaan yang diakui dalam laporan laba rugi dan Liabilitas imbalan kerja yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 ditentukan dan dihitung oleh Aktuaris independen yaitu PT Prima
Bhaksana Lestari, dengan Laporan Perhitungan Independen No.132/PBL/KE/III/2013 tanggal 22 Maret 2013, dengan menggunakan
asumsi-asumsi sebagai berikut ;
31 Desember 2012
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Usia pensiun
Tabel Mortalita
Metode Perhitungan Aktuaria
5,95%
10,00%
55 Tahun
CSO-1958
Projected Unit Credit
Jumlah karyawan Perusahaan pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, yang berhak
atas Imbalan pasca kerja tersebut dengan jumlah karyawan masing-masing sebanyak 88 orang dan 88 orang.
49
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
24. MODAL SAHAM
Berdasarkan Daftar Pemegang saham Perseroan yang dikelola/dicatat oleh Badan Administrasi Efek Perseroan PT Adimitra
Transferindo, berkedudukan di Jakarta, dengan susunan pemegang saham Perseroan, dalam hal ini pemegang saham dengan
kepemilikan diatas 5% (lima persen) serta masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5% pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31
Desember 2012 (Catatan 25 dan 26) :
Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang berakhir tanggal 31
Maret 2013, sebagai berikut :
Pemegang Saham
Jumlah Saham
PT Bumi Citra Investindo
Minna Padi Property Plus
Heru Hidayat
Reksa Dana Millenium Equity
Masyarakat
Jumlah - Modal saham
Persentase
Pemilikan (%)
Jumlah
(Rupiah)
749.750.000
111.128.500
87.929.000
85.368.500
395.739.525
52,43%
7,77%
6,15%
5,97%
27,68%
74.975.000.000
11.112.850.000
8.792.900.000
8.536.850.000
39.573.952.500
1.429.915.525
100,00%
142.991.552.500
Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2012, sebagai berikut :
Pemegang Saham
Jumlah Saham
PT Bumi Citra Investindo
Minna Padi Property Plus
Heru Hidayat
Masyarakat
Jumlah - Modal saham
Persentase
Pemilikan (%)
Jumlah
(Rupiah)
749.750.000
111.111.000
87.929.000
481.125.525
52,43%
7,77%
6,15%
33,65%
74.975.000.000
11.111.100.000
8.792.900.000
48.112.552.500
1.429.915.525
100,00%
142.991.552.500
25. WARAN
Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana saham biasa kepada masyarakat, Perusahaan memberikan secara cuma-cuma
Waran seri I sebanyak 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran, dimana untuk setiap lembar waran dapat
ditukar dengan satu lembar saham biasa pada harga Rp 110 per saham, dengan nominal Rp 100 per lembar untuk pelaksanaan
Waran seri I mulai tanggal 11 Juni 2010 sampai 10 Desember 2012, sampai periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2013
dan 31 Desember 2012, Jumlah saham Waran seri I yang telah dikonversikan masing-masing sebanyak 229.915.525 lembar saham
(Catatan 24).
Exercise atas Waran seri I yang belum ditempatkan dan tidak dilaksanakan lagi sehubungan berakhirnya masa Pelaksanaan Waran
Seri I pada tanggal 10 Desember 2012 sebanyak 15.084.475 lembar saham waran.
50
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
26. AGIO SAHAM
31 Maret 2013
Akun ini terdiri dari
Agio saham Penawaran saham perdana (Catatan 24)
Agio saham pelaksanaan Excersice - Waran Seri I (Catatan 25)
Dikurangi ; Biaya emisi
Biaya emisi pelaksanaan penawaran saham perdana
Jumlah - bersih Agio saham
31 Desember 2012
5.000.000.000
2.299.155.250
5.000.000.000
2.299.155.250
7.299.155.250
7.299.155.250
(2.459.048.733)
(2.459.048.733)
4.840.106.517
4.840.106.517
27. LABA BERSIH PERSAHAM
Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar dan dilusian sebagai berikut :
31 Maret 2013
(tiga bulan)
Laba-bersih tahun berjalan pemegang saham Entitas induk
Lembar saham:
Rata-rata tertimbang saham beredar Untuk perhitungan
LPS dasar
Ditambah :
Asumsi pelaksanaan waran
31 Desember 2012
(satu tahun)
31 Maret 2012
(tiga bulan)
5.862.084.428
9.580.393.831
1.812.556.240
1.429.915.525
1.429.046.297
1.428.952.371
55.033.790
74.481.549
160.911.205
Jumlah ekuivalen saham
1.484.949.315
1.503.527.846
1.589.863.576
Laba per saham dasar
Laba per saham dilusian
4,10
3,95
6,70
6,37
1,27
1,14
28. PENDAPATAN
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Pihak ketiga
Tanah (Kavling siap bangun)
Bangunan (Gudang dan Ruko)
Entitas anak (PT MPM)
Pendapatan pemakaian air bersih
Pendapatan penyambungan Pipa air dan beban tetap
Jumlah - penjualan
51
2013
(tiga bulan)
2012
(tiga bulan)
11.545.000.000
11.929.555.000
23.474.555.000
5.062.500.000
11.388.740.000
16.451.240.000
521.798.018
51.235.860
573.033.878
-
24.047.588.878
16.451.240.000
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
28. PENDAPATAN (Lanjutan)
Rincian unit (luas) penjualan Tanah siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dan rumah toko (ruko) (Catatan 7) sebagai berikut :
2013
(tiga bulan)
Tanah
Luas tanah kasiba dan bangunan (M²)
Bangunan (Gudang, Ruko dan rumah RSS)
Luas bangunan Gudang dan Ruko (m²)
Luas Tanah
(dalam m²)
Nama Pelanggan
31 Maret 2013 (Tiga bulan)
Tanah / kavling siap bangun (Kasiba)
Pihak ketiga ;
PT Burlington Indonesia
PT Pratama Prima Cipta
PT. Makmur Langgeng Abadi
Bangunan - Gudang dan Ruko / Rukan
Pihak ketiga
Bangunan Gudang
Sen Siong (Gudang M-Big)
PT. Multi Sarana Farma (Gudang M-Big)
PT. MLA Chemicals Indonesia (Gudang M-Big)
Nurfatiah Amin (Gudang S-Big)
Sub - jumlah
Jumlah - Penjualan 31 Maret 2013 (tiga bulan)
31 Maret 2012 (Tiga bulan)
Tanah / kavling siap bangun (Kasiba); Pihak ketiga
PT Sumber Jaya Utama
Bangunan - Gudang dan Ruko / Rukan; Pihak ketiga
Bangunan Gudang
PT YKL Indonesia (3 unit Gudang S-Big)
Bp. Setiadi Salim (2 unit Gudang S-Big)
Bp. Fatah Salim (2 unit Gudang S-Big)
PT. Anantha Berkat Jaya
Rudi Tjahyadi Gunawan
Bp. Suyatno
Bangunan Rumah toko (Ruko)
PT Midplast Tritunggal Perkasa
Sub - jumlah
Jumlah - Penjualan 31 Maret 2012 (tiga bulan)
52
2012
(tiga bulan)
21.566
12.486
2.143
3.200
Luas Bangunan
(dalam m²)
Total
Harga Jual
11.000
6.250
800
18.050
-
7.700.000.000
3.125.000.000
720.000.000
11.545.000.000
1.260
900
900
456
3.516
761
545
545
292
2.143
4.468.325.000
3.093.750.000
2.750.000.000
1.617.480.000
11.929.555.000
21.566
2.143
23.474.555.000
6.750
-
5.062.500.000
6.750
-
5.062.500.000
1.680
924
1.040
922
480
480
876
584
584
292
292
292
2.936.640.000
2.379.650.000
2.543.450.000
1.204.800.000
851.200.000
798.000.000
210
5.736
280
3.200
675.000.000
11.388.740.000
12.486
3.200
16.451.240.000
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
28. PENDAPATAN (Lanjutan)
Sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang "Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”, tarif pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari penjualan kapling
siap bangun dan kontruksi Bangunan gudang dan ruko tersebut dan telah dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Nilai
penjualan diatas merupakan penjualan bersih tidak termasuk PPN dan Pajak final 5% (Catatan 18).
29. BEBAN POKOK PENJUALAN
2013
(tiga bulan)
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Tanah (Kavling siap bangun)
Bangunan (Gudang dan Ruko)
Jumlah
Entitas anak PT MPM
Beban bahan langsung
Pemakaian material
Pemasangan instalasi pipa air pelanggan
Beban tidak langsung lainnya
Beban Penyusutan aset tetap
Beban pokok lainnya
Jumlah
Jumlah - Beban pokok penjualan
Rincian perhitungan harga pokok penjualan (Catatan 7) :
Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah
Pematangan tanah
Cutt dan fill
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, listrik, telepon dan turap, serta sarana lainnya.
Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning
Lain-lain
Bangunan dalam pengembangan
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11
Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11
Bangunan Gudang S-Big Blok F.5
Bangunan Gudang M-Big Blok F.4
Jumlah - Beban pokok penjualan
53
2012
(tiga bulan)
8.747.169.600
2.876.915.790
11.624.085.390
3.572.244.600
4.738.906.573
8.311.151.173
82.987.300
12.665.688
-
121.604.368
21.043.343
238.300.699
-
11.862.386.089
8.311.151.173
4.645.862.117
111.580.684
1.294.367.423
1.436.468.655
637.808.281
621.082.440
8.747.169.600
1.655.462.500
115.527.642
402.108.891
489.104.127
400.994.460
509.046.980
3.572.244.600
478.129.890
2.398.785.900
2.876.915.790
483.008.425
518.317.308
343.238.750
1.317.548.250
2.076.793.840
4.738.906.573
11.624.085.390
8.311.151.173
-
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
30. BEBAN USAHA
2013
(tiga bulan)
2012
(tiga bulan)
Akun ini terdiri dari :
Beban pemasaran:
Promosi dan iklan
Beban pemasaran / marketing
Administrasi Marketing KPG
121.338.848
704.236.650
110.541.420
2.023.415
493.537.200
-
Jumlah beban pemasaran
936.116.918
495.560.615
Beban umum dan administrasi
Perusahaan
Gaji, upah, bonus dan tunj. karyawan
Pengobatan
Jamsostek
Beban imbalan pasca kerja (Catatan 23)
Penyusutan aset tetap (Catatan 11)
Amortisasi Hak penguasan bangunan kantor (Catatan 12)
Representative dan jamuan
Listrik, air, telepon dan internet
Sumbangan
Perbaikan dan pemeliharaan
Perlengkapan kantor
Asuransi (Catatan 10)
Sewa
Transportasi dan perjalanan dinas
Beban pajak
Jasa profesional
Kebersihan dan keamanan
Fotocopy dan cetak
Lain-lain
2.814.214.000
35.827.889
43.699.252
442.955.806
73.013.669
187.889.201
187.106.353
74.681.500
331.961.700
54.432.150
67.323.805
24.000.000
88.079.732
200.324.355
357.056.462
338.280.000
32.265.500
303.041.256
1.954.061.984
31.849.901
32.007.686
382.251.262
496.977.490
166.300.394
190.610.337
33.676.000
82.848.813
35.909.125
44.385.087
24.000.000
83.173.188
79.636.423
122.865.000
61.057.269
163.305.316
Jumlah - Beban umum dan administrasi - Perusahaan
5.656.152.630
3.984.915.275
54
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
30. BEBAN USAHA (Lanjutan)
2013
(tiga bulan)
Jumlah - Beban umum dan adminstrasi - Perusahaan (lanjutan)
2012
(tiga bulan)
5.656.152.630
3.984.915.275
10.012.821
-
138.880.033
22.998.864
7.417.435
462.000
6.882.937
640.382
187.294.472
47.400.000
2.403.309
470.000
50.273.309
Jumlah - Beban umum dan administrasi
5.843.447.102
4.035.188.584
Jumlah - Beban usaha
6.779.564.020
4.530.749.199
Entitas Anak
Biaya pemasaran
Promisi dan iklan
Biaya umum dan administrasi
Gaji dan tunjangan
Jasa profesional
Listrik dan telepon
Penyusutan
Perlengkapan kantor dan foto copy
Perijinan dan pajak
Lain-lain
31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN DAN BEBAN KEUANGAN
2013
(tiga bulan)
Akun ini terdiri dari :
a. Pendapatan lain-lain
Perusahaan
Jasa giro bank (Catatan 4)
Pendapatan administrasi denda keterlambatan
Jasa pemeliharaan lingkungan
Pemasangan line telepon
Pendapatan sewa gudang
Lain-lain
Entitas Anak
Jasa giro bank
Pendapatan penyambungan instalasi air dan administrasi
Jumlah - Pendapatan lain-lain
55
2012
(tiga bulan)
13.734.795
2.074.660.950
1.476.970.189
9.035.500
7.500.000
14.740.000
7.916.433
394.842.460
-
56.817
1.428.343
-
3.598.126.594
402.852.210
93.317
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN DAB BEBAN KEUANGAN (Lanjutan)
2013
(tiga bulan)
Jumlah - Pendapatan lain-lain (lanjutan)
b. Beban lain-lain
Perusahaan
Provisi dan biaya administrasi bank
Kerugian selisih kurs
Entitas Anak
Biaya administrasi bank
Jumlah - Beban lain-lain
c. Beban keuangan
Beban bunga pinjaman bank (Catatan 22)
Beban bunga pembiayaan (Catatan 21)
Jumlah - Beban keuangan
Jumlah - Pendapatan (beban) lain-lain dan beban keuangan
2012
(tiga bulan)
3.598.126.594
402.852.210
(219.653.232)
(174.941.050)
(134.712.826)
-
(382.000)
(360.000)
(394.976.282)
(135.072.826)
(827.638.803)
(19.298.231)
(846.937.034)
(1.147.823.998)
(34.292.627)
(1.182.116.625)
2.356.213.278
(914.337.241)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI
Transaksi dengan pihak hubungan berelasi (Catatan 3q; 4, 14 dan 17) :
Hubungan Berelasi
Jenis transaksi berelasi
31 Maret 2013
Aset (Bank)
PT BPR Danatama Indonesia
Utang affiliasi entitas induk
PT Bumi Citra Investindo
Ibu Annie Halim
Perusahaan Affiliasi
Pemegang saham
Direksi
Jumlah Transaksi(Rp)
Rekening Giro bank (Catatan 4)
1.961.252.702
Pinjaman (Catatan 17)
Pinjaman (Catatan 17)
3.669.857.935
670.350.000
Liabilitas (utang)
Utang usaha (Entitas anak PT MPM)
PT Setia Pratama Konindo
Utang usaha (Catatan 14)
Pemegang saham
entitas anak (PT MPM)
Utang affiliasi (Entitas anak PT MPM)
Pemegang saham
Pinjaman untuk modal kerja PT MPM
PT Setia Pratama Konindo
Pemegang saham
Pinjaman untuk modal kerja PT MPM
Benny Ponto
Bp. Edward Halim
Pinjaman untuk modal kerja PT MPM
Direksi Induk
56
126.207.959
2.104.553.530
664.684.510
20.000.000
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI
31 Desember 2012
Aset (Bank)
PT BPR Danatama Indonesia
Rekening Giro bank (Catatan 4)
Perusahaan Affiliasi
Liabilitas (utang)
Utang usaha (Entitas anak PT MPM)
PT Setia Pratama Konindo
Utang usaha (Catatan 14)
Pemegang saham
entitas anak (PT MPM)
Utang affiliasi entitas induk
PT Bumi Citra Investindo
Pemegang saham
Pinjaman untuk modal kerja (Catatan 17)
Utang affiliasi (Entitas anak PT MPM)
PT Setia Pratama Konindo
Benny Ponto
139.057.570
37.604.000
11.876.080.000
1.566.717.580
485.405.860
Berikut ini prosentase Saldo transaksi Aset dan Liabilitas, dan transaksi penjualan dengan pihak hubungan berelasi diperbandingan
degan Jumlah Aset dan Liabilitas konsolidasian untuk periode / tahun yang berakhir sebagai berikut :
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Aset
PT Bank Danatama Indonesia (Catatan 4)
Piutang pihak huibungan berelasi
Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Aset
1.961.252.702
4.340.207.935
1,68%
139.057.570
0,04%
Liabilitas
Utang usaha entitas anak (Catatan 14)
Utang pihak berelasi (Catatan 17)
Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Liabilitas
126.207.959
2.789.238.040
1,65%
37.604.000
13.928.203.440
9,38%
33. PERJANJIAN PENTING
Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, dan masih berlaku sampai periode laporan posisi keuangan, antara lain :
a. Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam
pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan yang memadai untuk daerah Millenium Industrial estat berdasarkan Nota
Kesepahaman tanggal 13 Desember 2007 No.NK.003/DISJAYA/2007, dan kontrak perjanjian kerjasama tersebut masih berjalan,
dan Perusahaan telah menghibah tanah untuk sarana pembangunan Gardu Induk Tegangan Menengah di lokasi Kawasan
Industri Millenium, seluas 3 (tiga) Ha (Catatan 7).
b. Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) dengan
pihak Pemilik sebidang tanah Ny. Henny Halim, seluas 226 m² dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari
2002 dan Surat Ukur No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang,
Kecamatan Senen, Jakarta Pusat (Catatan 12 dan 3w) , dengan perjanjian sebagai berikut :
1. Perusahaan bermaksud mendirikan Bangunan dan fasilitas penunjang diatas Tanah yang kemudian diperuntukan sebagai
Gedung operasional usaha,
2. Pemilik tanah menghendaki agar Perusahaan selaku Penerima Hak BOT memanfaatkan tanah dengan mendirikan bangunan
untuk gedung operasional usaha / kantor diatas tanah dengan dana yang diatur oleh Penerima Hak BOT,
57
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
33. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
3. Perusahaan diberikan "Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu
Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif,
4. Tanggal Pengalihan Bangunan dan Penyerahan kembali Tanah; Penerima Hak BOT dapat menyerahkan kembali dan
Bangunan serta fasilitas penunjang dalam keadaan siap ditempati kepada Pemilik Tanah selambat-lambatnya 30 hari setelah
selesainya Jangka waktu Pengelolaan.
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko
harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas
pasar keuangan di Indonesia.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan
yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Kebijakan Perusahaan mengelola risiko tersebut adalah dengan
menerapkan kebijakan persetujuan pembelian berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio
kredit secara berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas piutangnya.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan
piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini bagi Perusahaan relatif kecil, mengingat Perusahaan
tidak memiliki piutang atau utang dalam valuta asing. Potensi yang masih ada dari saldo bank dalam valuta asing.
c. Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi
akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga yang potensial dari utang bank yang diperoleh Perusahaan.
d. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk
menutupi pengeluaran jangka pendek.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi
komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual,
serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
e. Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Aset keuangan
Perusahaan terbesar dalam bentuk pinjaman, resiko harga berdampak atas nilai riil piutang tersebut.
Pengelolaan Risiko Modal
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perseroan dalam mempertahankan
kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang sahamdan manfaat bagi pemangku
kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka
mengelola struktur modal, Perseroan mungkin menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan sahambaru atau menambah/mengurangi
jumlah utang. Perseroan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio Return on Equity dan juga rasio utang terhadap EBITDA.
58
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012
(Dalam Rupiah)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
Rasio utang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah pinjaman dengan EBITDA. Adapun EBITDA merupakan hasil
perhitungan laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntungan)/kerugian selisih kurs – bersih, biaya pendanaanbersih dan beban penyusutan.
35. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal
laporan posisi keuangan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price ),
sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price ).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian
tertentu. Perseroan menggunakan metode discounted cash flow dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar
yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi armslength. Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
31 Maret 2013
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
31 Desember 2012
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset keuangan :
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Pitang pihak hubungan berelasi
4.536.767.666
13.868.524.527
3.103.734.069
4.340.207.935
4.536.767.666
13.868.524.527
3.103.734.069
4.340.207.935
2.416.699.338
13.642.539.806
1.216.337.216
-
2.416.699.338
13.642.539.806
1.216.337.216
-
Jumlah
25.849.234.197
25.849.234.197
17.275.576.359
17.275.576.359
Liabilitas Keuangan :
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Utang pembelian kendaraan
Utang bank
Utang pihak hubungan berelasi
5.937.420.821
12.893.100.613
1.990.858.314
586.437.541
32.438.211.396
2.789.238.040
5.937.420.821
12.893.100.613
1.990.858.314
586.437.541
32.438.211.396
2.789.238.040
11.021.357.731
3.646.138.101
2.883.673.922
773.216.810
20.061.833.962
13.928.203.440
11.021.357.731
3.646.138.101
2.883.673.922
773.216.810
20.061.833.962
13.928.203.440
Jumlah
56.635.266.725
56.635.266.725
52.314.423.966
52.314.423.966
Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak
signifikan. Nilai wajar dari utang bank dan utang pembelian kendaraan dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan
tingkat suku bunga efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.
59
Download