PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 Dengan Angka Perbandingan Laporan Keuangan Konsolidasian Per 31 Desember 2012 Dan Per 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011 Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 Dan 31 Maret 2012 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM ; PER 31 MARET 2013 Dengan Angka Perbandingan Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2012 Dan Per 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim 1-2 Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim 4 Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim 5 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 6 - 59 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 Dengan Angka Perbandingan Per 31 Desember 2012 Dan 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 31 Desember 2012 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011 4.536.767.666 13.868.524.527 3.103.734.069 4.340.207.935 120.755.376.644 2.416.699.338 13.642.539.806 1.216.337.216 85.689.184.242 1.845.520.010 12.986.350.098 387.553.988 81.199.723.252 480.358.210 6.327.608.042 544.111.496 4.335.511.960 1.049.861.825 580.496.751 153.412.577.092 107.844.384.056 98.049.505.924 13.968.546.960 130.263.259.110 53.734.912.500 16.478.184.048 12.332.882.250 162.426.559.110 36.599.404.500 14.966.607.990 17.141.510.894 105.950.532.500 553.450.000 8.261.872.968 3w, 12 5.295.602.928 5.368.616.597 5.360.795.928 13 2.029.333.000 2.026.833.000 2.223.895.000 Jumlah Aset tidak lancar 221.769.838.546 233.720.903.447 139.492.057.290 JUMLAH ASET 375.182.415.639 341.565.287.503 237.541.563.214 Catatan ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak hubungan berelasi Persediaan; setelah dikurangi bagian aset tidak lancar Uang muka dan Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka 31 Maret 2013 3d,e; 4,31 3f; 5 6 3q; 17,33 3g; 7,29 3i; 10 3o; 18a Jumlah - Aset lancar Aset Tidak Lancar Persediaan ; bagian aset tidak lancar Tanah belum dikembangkan Uang muka pembelian tanah Aset tetap - bersih (setelah dikurangi - akumulasi penyusutan per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011, masingmasing sebesar Rp.7.199.473.421 dan Rp.6.627.495.811 serta Rp.4.809.040.023) Hak penguasaan bangunan kantor - bersih (setelah dikurangi akumulasi amortisasi Per 31 Maret 2013 dan 31Desember 2012 serta 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp.545.490.587 dan Rp.472.476.918, serta Rp.186.000.374) Aset tidak lancar lainnya 3g; 7,29 3h; 8 3g; 9 3k,m;11,21 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 1 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (LANJUTAN) PER 31 MARET 2013 Dengan Angka Perbandingan Per 31 Desember 2012 Dan 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 31 Desember 2012 1 Januari 2012 / 31 Desember 2011 12.856.139.239 5.937.420.821 12.893.100.613 2.789.238.040 2.091.556.009 1.990.858.314 113.623.953.529 12.976.828.134 11.021.357.731 3.646.138.101 13.928.203.440 4.595.254.391 2.883.673.922 87.732.075.167 12.971.094.690 2.098.266.137 1.432.017.176 642.423.903 2.389.734.493 11.193.607.130 14.570.500 479.067.064 6.118.278.162 17.500.000 624.963.232 4.159.034.456 643.605.682 5.898.531.793 158.794.182.291 141.585.028.574 37.269.281.004 Liabilitas Jangka Panjang Utang jangka panjang; setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun Utang bank 22, 31 Utang cicilan / pembiayaan 3m;11,21,31 Liabilitas imbalan kerja 3p; 23,30 Uang jaminan 16 13.463.793.995 107.370.477 3.914.706.731 342.295.700 2.925.971.372 148.253.578 3.968.395.631 305.795.700 13.847.868.810 611.412.457 2.692.834.515 87.200.000 Jumlah - Liabilitas jangka panjang 17.828.166.903 7.348.416.281 17.239.315.782 176.622.349.194 148.933.444.855 54.508.596.786 142.991.552.500 142.991.552.500 142.893.500.000 4.840.106.517 4.840.106.517 4.830.301.267 48.749.130.019 42.887.045.591 33.306.651.760 196.580.789.036 190.718.704.608 181.030.453.027 1.979.277.408 1.913.138.039 2.002.513.400 Jumlah - Ekuitas 198.560.066.444 192.631.842.647 183.032.966.427 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 375.182.415.638 341.565.287.502 237.541.563.214 Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank 22, 31 Utang usaha 14 Utang lain-lain 15 Utang pihak berelasi 3q; 17,33 Utang pajak 3o; 18b Biaya masih harus dibayar 19,3 Uang muka penjualan 2n; 20,28 Utang jangka panjang; bagian jatuh tempo kurang satu tahun Pendapatan diterima dimuka Utang cicilan / pembiayaan 3m;11,21,31 Utang bank 22, 31 Jumlah - Liabilitas jangka pendek Jumlah - Liabilitas EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal dasar Perseroan sebanyak 2.800.000.000 saham biasa, nominal per saham Rp.100 (seratus Rupiah), modal saham ditempatkan dan disetor penuh pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebanyak 1.429.915.525 lembar saham, dan 31 Desember 2011 sebanyak 1.428.935.000 lembar saham. Agio saham *) 24,25 26 Saldo laba Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan non Pengendali 1c 31 Maret 2013 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN KOMPREHENSIF INTERIM Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) Catatan 2013 (tiga bulan) 2012 (tiga bulan) PENDAPATAN - BERSIH 3n; 28,20 24.047.588.878 16.451.240.000 BEBAN POKOK PENJUALAN 3n; 29, 7 11.862.386.089 8.311.151.173 12.185.202.789 8.140.088.827 LABA KOTOR Pendapatan lain-lain 3n; 31 3.598.126.594 402.852.210 Beban Pemasaran 3n; 30 (936.116.918) (495.560.615) Beban Umum dan administrasi 3n; 30 (5.843.447.102) (4.035.188.584) Beban lain-lain 3n; 31 (394.976.282) (135.072.826) 8.608.789.081 3.877.119.012 (846.937.034) (1.182.116.625) 7.761.852.047 2.695.002.387 3o; 18c,28 (1.173.727.750) (822.562.000) 3o; 18c,31 (659.900.500) (66.836.380) Jumlah - Beban pajak penghasilan (1.833.628.250) (889.398.380) LABA PERIODE BERJALAN 5.928.223.797 1.805.604.007 LABA SEBELUM PAJAK DAN BEBAN KEUANGAN Beban bunga bank dan cicilan pembiayaan 21,22,31 LABA SEBELUM PAJAK Manfaat (Beban) Pajak penghasilan Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak atas tanah dan bangunan (PHATB) Pajak penghasilan non final PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN : - JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN - 5.928.223.797 1.805.604.007 5.862.084.428 1.812.556.240 66.139.369 (6.952.233) 5.928.223.797 1.805.604.007 LABA (RUGI) - YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali LABA - BERSIH KOMPREHENSIF LABA - BERSIH PER SAHAM 3r; 27 4,10 1,27 LABA - BERSIH PER SAHAM DILUSIAN 3r; 27 3,95 1,14 Lihat catatan ata laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 3 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 Dengan Angka Perbandingan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ; Per 31 Desember 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) Modal Saham Saldo per 1 Januari 2012 Pelaksanaan waran (Catatan 25 ) Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 26) Saldo Laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Agio Saham Kepentigan non pengendali Jumlah Ekuitas 142.893.500.000 4.830.301.267 30.000.000 33.276.651.760 2.002.513.400 183.032.966.427 2.002.500 - - - - - 2.002.500 - - - - 1.812.556.240 - 200.250 1.812.556.240 Laba - bersih periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 - 200.250 - Bagian Rugi - kepentingan non pengendali - - - - (6.952.233) (6.952.233) 142.895.502.500 4.830.501.517 30.000.000 35.089.208.000 1.995.561.167 184.840.773.184 - - 10.000.000 (10.000.000) - - 96.050.000 - - - - - 96.050.000 - - 9.605.000 Saldo per 31 Maret 2012 Penambahan Saldo laba ditentukan penggunaanya Pelaksanaan waran (Catatan 25 ) Laba - bersih tahun 2012 (setelah dikurangi periode - 9.605.000 - - 7.767.837.591 tiga bulan 31 Maret 2012) Bagian Rugi - kepentingan non pengendali - - - - (82.423.128) (82.423.128) 142.991.552.500 4.840.106.517 40.000.000 42.847.045.591 1.913.138.039 192.631.842.647 Laba - bersih periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 - - - 5.862.084.428 - 5.862.084.428 Bagian Laba - kepentingan non pengendali - - - - 66.139.369 66.139.369 142.991.552.500 4.840.106.517 40.000.000 48.709.130.019 1.979.277.408 198.560.066.444 Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 26) Saldo per 31 Desember 2012 Saldo per 31 Maret 2013 7.767.837.591 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) Catatan 2013 (tiga bulan) 2012 (tiga bulan) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari pelanggan Pendapatan pemeliharaan lingkungan Pembayaran untuk : Perolehan tanah, pemasok dan kontraktor Beban gaji dan tunjangan karyawan Beban usaha diluar beban gaji 28,20 31 59.106.219.765 1.344.801.456 22.356.177.932 256.200.139 7,8,14,29 30 30 (38.620.388.111) (2.867.902.900) (4.149.421.064) (30.540.125.817) (2.000.348.184) (672.982.489) 14.813.309.145 (10.601.078.419) (1.887.396.853) 13.791.612 2.090.829.293 (846.937.034) (394.976.282) (6.329.422.714) (268.780.000) 7.916.433 (1.182.116.625) (134.979.509) (1.496.583.352) 7.459.197.167 (13.675.621.472) (2.083.553.668) (2.500.000) (166.072.000) (106.631.400) (2.086.053.668) (272.703.400) 22 22 21 16.000.000.000 (3.623.622.566) (186.779.269) (252.879.202) (150.744.873) 16 17 24,25 26 36.500.000 (15.479.173.335) - 190.453.148 15.830.112.000 2.002.500 200.250- Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (3.253.075.170) 15.619.143.823 KENAIKAN / (PENURUNAN) KAS DAN BANK Kas dan setara kas awal tahun - Perusahaan Kas dan setara kas awal tahun - Entiras Anak 2.120.068.329 2.227.658.863 189.040.474 1.670.818.951 1.351.123.310 494.396.700 SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 4.536.767.667 3.516.338.961 Penerimaan dari (pembayaran untuk) : Piutang lain-lain Pendapatan bunga bank (jasa giro) Pendapatan lain-lain Beban bunga Beban lain-lain Beban pajak 6 31 31 21,22,31 31 18 Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan / penambahan aset tetap Penambahan aset tidak lancar lainnya 11 13 Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Pembayaran utang / pinjaman bank Penambahan / (pembayaran) utang cicilan Penambahan / (pembayaran) uang jaminan Penambahan / (pembayaran) utang pihak berelasi Penambahan setoran modal saham dan waran Penambahan dana agio saham Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 5 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 1. UMUM a. Pendirian Perseroan PT Bumi Citra Permai, Tbk. (“Perseroan”) adalah Perseroan terbatas yang telah secara sah didirikan dengan nama “PT. Bumi Citra Permai”, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT. Bumi Citra Permai No. 2 tanggal 3 Mei 2000 yang dibuat dihadapan Abdullah Ashal, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut dengan “Akta Pendirian”), dimana Akta Pendirian ini, telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-19932.HT.01.01-TH 2000, tanggal 7 September 2000, telah didaftarkan di Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan Nomor Tanda Daftar Perusahaan 090517039407 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 2105/BH.09.05/X/2001, tanggal 25 Oktober 2001 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10, tanggal 1 Februari 2002, Tambahan No. 1101. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang sahamLuar Biasa PT. Bumi Citra Permai No. 9, tanggal 6 Mei 2009, dibuat oleh Robert Purba, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, (“Akta No. 9/2009”), yang antara lain memuat persetujuan Pemegang sahamtentang (i) perubahan status Perseroan dari sebelumnya Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, (ii) persetujuan pengeluaran sahamdalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) sahamdengan nilai nominal sebesar Rp100,- (Seratus Rupiah) setiap sahammelalui penawaran umum sahamperdana kepada masyarakat disertai waran sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) waran dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (Seratus Rupiah) setiap waran. Akta No. 9/2009 tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU.21310.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang sahamPT. Bumi Citra Permai, Tbk. No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H., Notaris di Jakarta, tentang perubahan status dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan Terbuka, pengeluaran sahamdalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar sahamdengan nominal sahamRp 100,- (Seratus Rupiah) melalui Penawaran Umum sahamPerdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan sahamwaran seri I sebanyakbanyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran dengan nominal Rp 100,- (Seratus Rupiah) dengan harga penawaran setiap sahamRp 110 (Seratus Sepuluh Rupiah), yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU.21310.AH.01.02. Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009, Penawaran Umum Perdana (IPO) sahamkepada masyarakat melalui penawaran dan pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia dengan Tanggal Efektif 30 November 2009. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari Perusahaan adalah mengadakan usaha dibidang real estat, pembangunan, perdagangan, pertambangan, jasa, pengangkutan, percetakan dan pertanian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan tanah (land clearing), developer, pematangan, pemetakan/pengkavlinga dan penjualan tanah, baik tanah untuk industri maupun perumahan, 2. Menyelenggarakan usaha kontraktor guna memborong segala macam pekerjaan bangunan dan pekerjaan umum, 3. Menyelenggarakan usaha perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain. Sampai tanggal Laporan keuangan 31 Desember 2011 kegiatan usaha yang secara efektif telah dijalankan berupa menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan tanah (land clearing) , developer, pematangan, pemetakan/pengkavlingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk industri maupun perumahan. 6 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 1. UMUM (Lanjutan) a. Pendirian Perseroan (lanjutan) Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta Pusat 10450 dan mempunyai lokasi Kawasan Industri di Tangerang dengan usaha Kawasan untuk industri dan pembangunan pergudangan industri, rumah kantor (ruko) dan perumahan (Three In One) di Desa Peusar dan Budimulya, Kecamatan Panongan, Tigaraksa - Cikupa, Kabupaten Tangerang, propinsi Banten. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003. b. Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang sahamLuar Biasa PT. Bumi Citra Permai Tbk., No. 10, tanggal 18 Oktober 2011 dibuat oleh Syarifah Chozie, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Jakarta, dan telah dicatat sebagaimana Surat Penerimaan Pemberitahuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-34687, tanggal 27 Oktober 2011, memuat perubahan susunan Pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi) pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, sebagai berikut : Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi : : Direktur Utama : Direktur : Direktur : Direktur Direktur tidak terafiliasi: : Tahir Ferdian : Kwek Kie Jen : Agoestiar Zoebier Annie Halim Edward Halim Rudi Wijaya Budi Purwanto Charly Widjaja Berdasarkan Rapat Umum Pemegang sahamakta No.26 tanggal 24 Juni 2010, Syarifah Chozie, SH., MH., Notaris di Jakarta, Perusahaan membentuk Dewan komite Audit. Komite Audit ditetapkan dengan Surat Penunjukan No. 001/SP-Kom/VI/Th.2012 tanggal 25 Juni 2012. Susunan Dewan Komite Audit sebagai berikut : Dewan Komite Audit Ketua Anggota Anggota : Agoestiar Zoebier : Suhendra : Erwin Junesco Saragih Berdasarkan Surat Penunjukan No. 007/HR-BCP/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat : Sekretaris Perusahaan : Yusly Jumlah karyawan tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing adalah 88 karyawan (tidak diaudit). Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris, untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2013 sebesar Rp.386.100.000 dan Rp.150.000.000, dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.983.360.000 dan Rp 600.000.000, serta tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 sebesar Rp.438.060.000 dan Rp.150.000.000. c. Entitas Anak Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan Induk memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perusahaan Induk mengendalikan entitas lain. Perusahaan juga menilai keberadaan pengendalian ketika tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perusahaan Induk, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang sahamlain memberikan Perusahaan Induk kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya. 7 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 1. UMUM (Lanjutan) c. Entitas Anak (lanjutan) Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian. Berikut ini beberapa Entitas anak Perusahaan antara lain ; 1) PT MILLENIUM POWER Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Millenium Power (Entitas anak) dengan Akta No. 1 tanggal 3 Mei 2010 dari Notaris Agung Aribowo, S.H., C.N., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-26060.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 21 Mei 2010. Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000.000, terbagi atas 1.000 lembar sahamdengan nominal Rp 1.000.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak 500 lembar saham, dan Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebesar Rp 495.000.000, dengan kepemilikan 99%. PT Millenium Power (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Menengah No. 4507/1.824.51 tanggal 21 Juni 2010, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.51.65696 tanggal 1 Juli 2010 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan tenaga listrik terutama bagi kepentingan di Kawasan Industri Millenium-Cikupa Tangerang". Perusahaan berkantor di MNC Tower Lantai 20, Jl. Kebon Sirih no.17-19, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, sesuai Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 262/-1.824/2010 tanggal 4 Mei 2010 dari Pemerintah propinsi DKI Jakarta. Sampai tanggal laporan posisi keuangan Entitas anak (PT MP) belum menjalankan operasional usaha secara komersial (Dalam tahap pengembangan). Berikut ini Jumlah Aset dan Ekuitas kepentingan non pengendali pada Entitas Anak PT Millenium Power pada periode dan tahun dan yang berakhir tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, sebagai berikut : 31 Maret 2013 246.457.543 2.464.575 99,00% Jumlah Aset Jumlah Ekuitas Kepentingan non pengendali % Kepemilikan pengendali 31 Desember 2012 248.950.852 2.489.509 99,00% 2) PT. MILWATER PRATAMA MANDIRI Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Milwater Pratama Mandiri (Entitas Anak) dengan Akta No. 05 tanggal 13 Juni 2011 dari Notaris Meilina Sidarta, S.H., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-39447.AH.01.01Tahun 2011 tertanggal 5 Agustus 2011. Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 Modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000.000, terbagi atas 200.000 lembar sahamdengan nominal Rp 100.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 25% sebanyak 50.000 lembar saham, dan sesuai dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 20 Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebanyak 30.000 lembar sahamsebesar Rp 3.000.000.000, dengan kepemilikan 60%. Perusahaan berkantor di Kawasan Millenium Industrial estat, Jl. Millennium Raya Blok A.23, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, sesuai Surat Keterangan Domisili No. 17/Pem/Ds-Ps/2011 tanggal 4 Juli 2011 dari Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Sampai tanggal Laporan Entitas anak (PT MPM). 8 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 1. UMUM (Lanjutan) c. Entitas Anak (lanjutan) Jumlah Aset Entitas Anak PT MPM pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing sebesar Rp.12.206.608.265 dan Rp.10.233.255.657, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 60%, dan Ekuitas kepemilikan non pengendali masing-masing sebesar Rp.4.882.643.306 dan Rp.4.093.302.263. 3) PT CITRA PERMAI PESONA Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Citra Permai Pesona No. 21 tanggal 11 Oktober 2011 dibuat oleh Notaris R. Johanes Sarwono, S.H., Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54193.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 7 November 2011. Dalam Anggaran Dasar PT Citra Permai Pesona Pasal 4 menyatakan bahwa Modal dasar Perseroan sebesar Rp1.000.000.000, yang terbagi 1.000 lebar saham dengan nominal saham Rp1.000.000, dan modal sahamyang telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak 500 lembar sahamsebesar Rp 500.000.000 dengan kepemilikan Modal saham Perusahaan (PT BCP, Tbk) menempatkan saham sebanyak 495 lembar sahamsebesar Rp 495.000.000 atau kepemilikan 99% dan pemegang saham lainnya Nyonya Annie Halim sebesar Rp5.000.000 atau 1%. Perusahaan berdomisili atau beralamat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, sesuai dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha ; di Bidang Pembangunanan, Perdagangan, Industri, Transportasi, dan Pertanian, serta menyelenggarakan bidang usaha "Real estat" termasuk pembangunan Kawasan Industri maupun pembangunan Pergudangan dan perumahan (Perusahaan dalam tahap pendirian dan pengembangan). Jumlah Aset Entitas Anak PT CPP pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing sebesar Rp.18.848.192.200 dan Rp.18.835.622.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 99%, dan Ekuitas kepemilikan non pengendali masing-masing sebesar Rp.188.481.922 dan Rp.188.356.222 atau 1%. 2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK dan ISAK) a. Standar Akuntansi yang Berlaku Efektif pada 1 Januari 2012 Perusahaan telah menerapkan PSAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2012. Perubahan kebijakan akuntansi telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. Berikut adalah standar baru, perubahan standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 dan relevan terhadap Perusahaan: • • • • • • • • • • • PSAK No. 10 (Revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK No. 13 (Revisi 2011) : Properti Investasi PSAK No. 16 (Revisi 2011) : Aset Tetap PSAK No. 18 (Revisi 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK No. 24 (Revisi 2010) : Imbalan Kerja PSAK No. 26 (Revisi 2011) : Biaya Pinjaman PSAK No. 28 (Revisi 2010) : Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK No. 30 (Revisi 2011) : Sewa PSAK No.33(Revisi 2010):Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK No. 34 (Revisi 2010) : Kontrak Konstruksi PSAK No. 36 (Revisi 2010) : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa 9 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK dan ISAK) (Lanjutan) a. Standar Akuntansi yang Berlaku Efektif pada 1 Januari 2012 (lanjutan) PSAK No. 45 (Revisi 2010) : Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba PSAK No. 46 (Revisi 2010) : Pajak Penghasilan PSAK No. 50 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK No. 53 (Revisi 2010) : Pembayaran Berbasis saham PSAK No. 55 (Revisi 2011) : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK No. 56 (Revisi 2010) : Laba per saham PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK No. 62 : Kontrak Asuransi PSAK No. 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK No. 64 : Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK No. 15 : PSAK No. 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK No.19: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No.63:Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan – Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang sahamEntitas ISAK No. 22 : Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan ISAK No. 23 : Sewa Operasi – Insentif ISAK No. 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK No. 25 : Hak atas Tanah ISAK No. 26 : Penilaian Ulang Derivatif Melekat PPSAK No. 7 : Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47- 48 dan 56 – 61. PPSAK No. 8 : Pencabutan PSAK No. 27: Akuntansi Perkoperasian PPSAK No. 9 : Pencabutan ISAK No. 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK No. 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual • PPSAK No. 11 : Pencabutan PSAK No. 39 Akuntansi Kerja Sama Operasi • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Manajemen tidak melakukan penerapan dini PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian. Berikut adalah standar akuntansi keuangan di atas yang berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian ini, yaitu: PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47 – 48 dan 56 – 61” Pencabutan standar ini mengubah penyajian Laporan Posisi Keuangan Perusahaan dengan mengelompokkan aset menjadi aset lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengenai Penyajian Laporan Keuangan. b. Standar Akuntansi Keuangan Berlaku Efektif untuk Laporan Keuangan yang dimulai pada atau Setelah 1 Januari 2013 ; • • • • *) PSAK No. 38 (Revisi 2011) : Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali, ISAK No. 21 *) : Perjanjian Konstruksi Real Estat, PPSAK No. 7 *) : Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 1 - 46, 49 - 55 dan 62 - 64, PPSAK No. 10 : Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi Ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, sesuai dengan surat pengumuman DSAK-IAI No.0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal 21 September 2012. 10 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)Lembaga Keuangan No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost ), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Effektif berlaku muilai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi sesuai Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) dalam penyusunan "Penyajian Laporan Keuangan" dan Penerapan PSAK No. 3 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh bagi "Penyajian Laporan Leuangan Interim", yang memberikan panduan dasar penyajian laporan keuangan yang bertujuan umum. PSAK ini antara lain mengenalkan satu laporan baru yaitu; Laporan posisi keuangan dan Laporan laba rugi komprehensif. Laporan tersebut dapat disajikan dalam bentuk laporan tunggal ataupun dua laporan yang saling berhubungan (two linked statements). Perusahaan dan Entitas anak telah memilih untuk mengadopsi laporan bentuk tunggal. Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp). c Prinsip-Prinsip Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Entitas Induk dan Entitas Anak. Akun "Kepentingan Non-Pengendali pada Entitas Anak" merupakan hak pemegang sahamnon-pengendali pada Entitas Anak tersebut. Semua transaksi intern antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian Pengendalian dianggap ada apabila Entitas Induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui Entitas Anak), lebih dari 50% hak suara pada suatu Perusahaan. Walaupun suatu Perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut : i). Kekuasaan yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya; ii). Kekuasaan untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional Perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; iii). Kekuasaan untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus Perusahaan; iv). Kekuasaan untuk menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. Laporan keuangan konsolidasi harus disusun dengan basis yang sama yaitu; kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali dinyatakan secara khusus. Dalam menyusun laporan konsolidasi, laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak digabungkan secara baris per baris yakni dengan menjumlahkan satu persatu unsur-unsur sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi. 11 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan) Kepentingan non-pengendali dalam suatu Entitas Anak dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham minoritas tersebut memiliki utang kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut. Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi,dimana kelebihan atas akuisisi kepentingan nonpengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas konsolidasi mencakup Kas, Bank serta Deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak di jaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Bank dan Deposito yang dibatasi penggunaanya dan di jaminkan akan diklasifikasi sebagai aset tidak lancar lainnya. e. Transaksi Dalam Mata Uang Asing Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),”Pengaruh perubahan kurs valuta asing”.Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) ini tidak memberikan pengaruh pada yang signifikan pelaporan keuangan. Pembukuan Perusahaan dan Entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan; aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta 31 Maret 2012, Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku adalah AS$ 1,00 = Rp.9.719 AS$ 1,00 = Rp.9.670 dan AS$ 1,00 = Rp.9.180 f. Piutang Usaha Efektif 1 Januari 2010, piutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai piutang usaha dibentuk apabila ada bukti nyata bahwa Perusahaan tidak mampu menagih jumlah piutang sesuai dengan jangka waktu asal. Nilai tercatat dikurangi dengan satu akun penyisihan, berdasarkan telaah dari manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode keuangan. Apabila suatu piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapusbukukan terhadap akun penyisihan tersebut. Pemulihan kemudian dari jumlah yang dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan terhadap laporan laba rugi. Sebelum adopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) di tahun 2010, piutang usaha diakui pada nilai perolehan dan disajikan pada nilai estimasi kolektibilitas saldo piutang berdasarkan telaah manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode. g. Persediaan dan Tanah Untuk Dikembangkan Efektif tanggal 1 Januari 2012 PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44; Persediaan tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan/unit real estat disajikan di laporoan posisi keuangan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ). 12 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Persediaan dan Tanah Untuk Dikembangkan (lanjutan) Biaya pengembangan proyek real estat : Harga perolehan unit I meliputi seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat dan biaya proyek tidak langsung yang dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya pengembangan real estat yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan unit real estat sebagai berikut : 1). Biaya pra-perolehan tanah : Mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai Perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari Pemerintah. Biaya pra-perolehan tanah meliputi biaya pengurusan izin, konsultasi hukum, studi kelayakan, gaji karyawan, analisis dampak lingkungan dan imbalan untuk ahli pertanahan. 2). Biaya perolehan tanah : Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah meliputi biaya perolehan, biaya gambar topografi, master plan, pengurusan dokumen, bea balik nama, komisi perantara, imbalan jasa profesional dan pematangan tanah. 3)..Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek : Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, gaji pekerja lapangan, bahan bangunan, penyusutan sarana dan peralatan proyek, penyewaan sarana dan peralatan proyek, perancangan dan bantuan teknis, jasa profesional, pengikatan jual beli dan pengurusan perjanjian jual beli. 4). Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat : Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, asuransi, perancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan proyek, overhead konstruksi, pembangunan infrastruktur umum, jasa profesional dan biaya pinjaman. 5). Biaya pinjaman Biaya yang telah dikapitalisasi keproyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat berdasarkan luas areal atau metode lain yang sesuai dengan kondisi proyek pengembangan real estat. Alokasi biaya yang telah dilakukan atas unit real estat harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Alokasi harga perolehan tanah yang akan dikapitalisasi ke proyek pengembangan berdasarkan metode rata-rata. Akumulasi biaya ke proyek pengembangan tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih rendah dari nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan. Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi. h. Tanah yang Belum Dikembangkan Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) . Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Harga perolehan tanah yang belum dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dalam pengembangan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. 13 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i. Biaya Dibayar Dimuka Biaya Dibayar Dimuka adalah biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang pada saat manfaat diterima. j. Investasi Penyertaan pada Perusahaan asosiasi Investasi sahamdi mana Perusahaan dan/atau Entitas Anak mempunyai kepemilikan sahamsebesar 20% sampai dengan 50% dicatat berdasarkan metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi dicatat pada biaya perolehan, disesuaikan dengan bagian Perusahaan atau Entitas Anak atas laba atau rugi bersih dari Perusahaan penerima investasi sejak tanggal perolehan, dikurangi dividen yang diterima. k. Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Aset tetap Perusahaan dan Entitas anak dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aset Tetap dan Aset Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi Penyusutan” dimana Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (”carrying amount ”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Semua aset tetap konsolidasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) , berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut : Jenis Aset Tetap Bangunan Bangunan dan sarana Water Treatment Plan (WTP) Instalasi Pipa air WTP Perabot dan peralatan Kantor Kendaraan Alat-alat berat Estimasi Masa Manfaat 20 dan 10 tahun 20 tahun 10 tahun 2 - 4 tahun 4 - 8 tahun 4 - 8 tahun Jumlah tercatat aset tetap konsolidasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi konsolidasi yang timbul dari penghentian aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) , maka nilai tercatat tersebut akan diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai. 14 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Aset Tetap (lanjutan) Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan daIam jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan Iaba rugi tahun yang bersangkutan. Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan karena berbagai sebab, nilai tercatatnya (carrying amount) dikurangkan sebesar 20% per tahun dan dibebankan dalam perhitungan laba-rugi. Pembebanan tidak dilakukan sekaligus pada tahun yang bersangkutan mengingat materialitas dan tidak dimungkinkan lagi adanya penerimaan kembali arus kas (recoverable amount) dari aset tersebut. Aset tetap dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi. Bangunan BOT (pola bangun kelola serah - Build Operate and Transfer) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membangun diatas tanah milik pihak ketiga dan Perusahaan memperoleh hak pengelolaan (konsesi) atas aset tersebut untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun. Aset tersebut disusutkan secara sistematis sepanjang masa hak pengelolaan (konsesi). l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan, Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan yang diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi suatu aset, mengalami penurunan nilai, sehingga Perusahaan tidak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan dari aset. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan. m. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. 15 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Sewa (lanjutan) Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. 1). Dalam sewa pembiayaan, Perseroan dan entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perseroan atau entitas anak akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa. 2). Dalam sewa operasi, Perseroan dan entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis ) selama masa sewa. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2012, PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44; Perusahaan dan entitas anak mengakui pendapatan dari penjualan real estat dengan menggunakan metode akrual penuh. Pendapatan dari penjualan real estat diakui secara penuh bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi: 1) Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan, syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari: • Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; • Harga jual akan tertagih; • Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; • Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk membangun kavling tanah yang dijual seperti liabilitas untuk mematangkan kavling tanah atau liabilitas untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan perundangundangan; dan • Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut. 2) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah hunian, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari: • Proses penjualan telah selesai; • Harga jual akan tertagih; • Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan • Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang • secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak Iagi berliabilitas secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi seluruh kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi. 16 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit, dengan prosedur pengakuan sebagai berikut : 1) Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran dari pelanggan dibukukan sebagai uang muka. 2) Piutang dari penjualan transaksi unit real estat tidak diakui 3) Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan liabilitas yang terkait dengan unit real estat tersebut, walau liabilitas tersebut telah dialihkan kepada pelanggan. Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan persentase aktivitas yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan jumlah aktivitas yang harus dilaksanakan. Beban pokok penjualan lahan siap bangun ditentukan berdasarkan taksiran biaya perolehan tanah ditambah taksiran beban lain untuk pengembangan dan pembangunan prasarana penunjang. Beban pokok penjualan rumah hunian dan rumah gerai ditentukan berdasarkan seluruh biaya aktual pengerjaan yang terjadi dan taksiran biaya untuk menyelesaikan pengerjaan. Taksiran biaya untuk menyelesaikan pengerjaan disajikan dalam “Beban yang Masih Harus Dibayar” yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Perbedaan antara jumlah taksiran biaya dengan biaya aktual pengerjaan atau pengembangan dibebankan pada “Beban Pokok Penjualan” periode berjalan. Beban diakui pada saat terjadinya pengakuan tansaksi penjualan. Pendapatan Jasa pemeliharaan lingkungan kawasan Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Semua beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai dengan masa manfaatnya. Pendapatan Sewa Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku. o. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final : Pada tahun 2009, Perusahaan telah menghitung pajak penghasilan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Berdasarkan peraturan ini, penghasilan atas transaksi penjualan atau pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang diterima atau diperoleh wajib pajak mulai tanggal 1 Januari 2009 akan dikenakan pajak final berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku. Beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan pada penghitungan laba atau rugi tahun berjalan, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Jika penghasilan telah dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. 17 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak Penghasilan Non-Final Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan. Penerapan PSAK No.46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Beban pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya pada setiap periode pelaporan dengan menggunakan metode liabilitas. Manfaat pajak masa datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui selama besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Efek pajak untuk periode berjalan dialokasikan pada operasional, kecuali untuk efek pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perseroan dan entitas anak mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidak pastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap liabilitas perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus Perseroan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Perseroan secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan liabilitas perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui. p. Liabilitas Imbalan Kerja Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, Revisi SAK ini antara lain memberbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuarial yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntunga/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Karena Perusahaan tidak memilih metode ini dan tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian dengan menggunakan metode koridor seperti diuraikan di bawah ini, maka penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2010) ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan selain tambahan pengungkapan. Program Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi secara sistematis dengan menggunakan metode anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris. Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah Projected Unit Credit (PUC) Method. 18 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan) Program Imbalan Kerja Sesuai dengan kesepakatan kerja bersama, Perusahaan juga akan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 sejak tahun 2003, sehingga Perusahaan dan Entitas Anak membukukan liabilitas atas program imbalan pasca kerja. Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2010) mengenai Imbalan Kerja, liabilitas atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode PUC. Penerapan pernyataan tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut. Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2010), beban manfaat kesejahteraan karyawan diakui langsung, kecuali keuntungan (kerugian) aktuaria dan biaya jasa lalu (non-vested ). Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuaria lebih dari 10% dari nilai sekarang liabilitas manfaat pasti diamortisasi selama sisa masa kerja, namun keuntungan (kerugian) aktuaria dari liabilitas pegawai yang masih aktif bekerja setelah usia pensiun akan diakui langsung karena liabilitas sudah terjadi. q. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dalam menyiapkan laporan keuangannya, yang terdiri dari : 1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: ; i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ; ii. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ; iii. atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. 2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut : i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ; ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya) ; iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama ; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga ; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga terkait dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a) vii Orang yang diidentifikasi dalam butir (a), (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci . entitas (atau entitas induk dari entitas). PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan interim konsolidasian. 19 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) q. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan) Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan. r. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham(LPS) dasar dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang sahambiasa yang beredar sepanjang periode pelaporan. Laba bersih per saham(LPS) dilusian dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah sahambiasa yang beredar pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk mengasumsikan konversi efek berpotensi sahambiasa yang sifatnya dilutif. Jumlah rata-rata tertimbang sahamyang diperhitungkan untuk menghitung laba per sahamdasar untuk periode / tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta 31 Maret 2012 adalah masing-masing sebanyak 1.429.915.525 saham, 1.429.046.297 saham serta 1.428.952.371. Rata-rata sahamdilusian untuk periode yang sama masingmasing sebanyak 1.484.949.315 saham dan 1.503.527.846 saham serta 1.589.863.576 saham s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2006) " Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK No.55 (Revisi 2006) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Efek kumulatif dari penerapan secara prospektif PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut tidak signifikan bagi Perusahaan. Aset Keuangan Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi. Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Berdasarkan klasifikasi tersebut pengukuran setelah pengukuran awal sebagai berikut : 1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan untuk kelompok ini dinilai dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kelompok ini. 20 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan) 2) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang lain-lain termasuk kelompok ini. 3) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain : i. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan ii. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan iii. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memeiliki aset keuangan kelompok ini. 4) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Investasi saham diukur dengan metode biaya Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi saham diukur dengan metode biaya. 21 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan) Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan. Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai. Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis. Liabilitas Keuangan Libilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan, (ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. 1) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai Liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan kelompok ini. 2) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan diakui awalnya pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dalam hal liabilitas keuangan selain derivatif. Setelah pengakuan awal, utang bank dan utang pembiayaan/liabilitas lancar lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi. Perusahaan memiliki liabilitas keuangan berupa utang usaha, utang bank, utang obligasi dan sukuk, utang retensi, uang jaminan penyewa, dan utang lainlain. Instrumen Ekuitas Instrumen ekutas merupakan setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitas. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan terkait), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan ekuitas, namun diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung. Metode sahamdiperoleh kembali dicatat menggunakan metode biaya (cost method) sebesar nilai perolehan, disajikan sebagai pengurang akun Modal Saham. Estimasi nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada laporan posisi keuangan. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. 22 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan) Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan sebesar nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada akhir periode/tahun buku pelaporan. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan akan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari liabilitas yang ada telah dimodifikasi secara substansial, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan atas liabilitas baru, dan selisih antara masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. t. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidak pastian Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir periode pelaporan. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada periode pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan berikutnya. Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut. Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut: 23 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Penyisihan penurunan nilai piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini. Estimasi umur manfaat aset tetap Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan medis di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai realisasi bersih dari persediaan (vi) net realisable value of inventory Perusahaan menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual u. Informasi Segmen Usaha Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” diterapkan Perusahaan. PSAK revisi ini mengatur pengungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas :a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama; b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Dewan Direksi. Dewan Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen yang melakukan semua aktivitas penjualan para pelanggan (lihat catatan 28). 24 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) v. Hak Penguasaan Bangunan Kantor Pada bulan 28 Juni 2011, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 11” sehubungan dengan pencabutan PSAK Nomor 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012 atau setelah 1 Januari 2012. Untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan, Perusahaan melakukan reklasifikasi akun pada laporan keuangan untuk periode yang berakhir sebelum periode sajian (Lihat Catatan 12). Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif, atas bangunan kantor. Biaya perolehan Hak penguasaan bangunan kantor diamortisasi pada saat aset tersebut telah selesai dibangun dan dioperasikan. Amortisasi dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ) selama masa Jangka waktu pengelolaan. 25 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 4. KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Akun ini terdiri dari : Kas (Rupiah) Perusahaan Entitas Anak 807.689.694 19.492.979 399.398.578 18.794.025 Jumlah - Kas 827.182.673 418.192.603 635.358.883 136.511.143 777.895.164 134.919.438 1.141.708 4.322.095 4.434.701 23.241.301 1.133.455.948 136.151.559 235.086.518 134.707.133 1.269.708 3.938.651 4.799.793 23.215.351 1.961.252.702 139.057.570 21.580.230 170.246.449 8.927.628 7.552.270 9.025.785 3.709.584.993 1.998.506.735 4.536.767.666 2.416.699.338 Bank Rupiah Perusahaan Bank pihak ketiga PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Capital Indonesia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank CIMB Niaga, Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Bank Jabar, Banten PT Bank Rebo PT Bank Bukopin (Tabungan Siaga) Bank pihak berelasi PT BPR. Danatama Indonesia Entitas Anak PT Bank Central Asia, Tbk. Amerika Serikat Dollar PT Bank Central Asia,Tbk (AS$ 781; 31 Desember 2012) PT Bank CIMB Niaga, Tbk (AS$ 918,57 dan AS$ 933,38; 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012) Jumlah - Bank Jumlah - Kas dan setara kas Untuk rekening giro dengan tingkat bunga jasa giro pada periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, berkisar 1,00% - 1,50% per tahun. Untuk giro dalam AS$ dengan tingkat bunga berkisar 0,30% - 0,40% per tahun (Catatan 31), semua merupakan Bank pihak ketiga, kecuali giro pada PT BPR Danatama Indonesia (Catatan 32). 26 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 5. PIUTANG USAHA 31 Maret 2013 Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga, yang terdiri dari : Perusahaan a. Piutang dagang PT Power Steel Indonesia PT Jiutama Baja Perkasa (Henky) PT Metal Plastindo Abadi PT Pratama Prima Cipta (Hardy) PT Bahana Mitra Lestari Sen Siong PT ARS Indonesia PT Sukses Makmur Plasindo PT Multi Sarana Farma PT Vi-dex Indonesia PT Sunjin Blue Thread PT ARS Asia Nurfatiah Amin Sony Hidayat Chuhairy PT Youngil Leather Indonesia Tn. Tri Iskandar Sukari Lain-lain (dibawah 50 juta) 31 Desember 2012 4.978.683.500 2.792.625.000 1.203.136.000 730.000.000 550.125.000 488.565.000 544.500.000 368.000.000 295.952.140 293.625.000 232.000.000 177.650.000 102.500.000 98.887.676 64.914.438 4.978.683.500 2.792.625.000 1.821.305.200 12.921.163.754 13.006.969.305 78.331.055 296.106.519 65.107.350 13.231.100 74.141.027 42.832.460 185.066.574 32.689.800 26.437.950 10.748.419 78.417.115 526.917.051 376.192.318 54.900.000 59.850.000 120.070.500 120.070.500 Jumlah - Piutang usaha Perusahaan Entitas Anak ; PT Milwater Pratama Mandiri Piutang pemakaian air pelanggan Piutang Pemasanga penyambungan instalasi pipa air Piutang beban tetap dan pemeliharaan water meter pelanggan 13.623.051.305 13.563.082.122 175.934.138 62.080.984 7.458.100 245.473.222 73.592.484 5.865.200 79.457.684 Jumlah - Piutang usaha 13.868.524.527 13.642.539.806 Jumlah - Piutang dagang b. Piutang jasa pemeliharaan lingkungan (BPL) PT Power Steel Indonesia PT Indonesia Stanley Electric PT YKL Indonesia PT Sanggar Sarana Baja PT. Cheong Ma Tech (Mr. Park Won Sup) PT Sunjin Blue Thread Lain-lain (dibawah 10 juta) Jumlah - Piutang jasa pemeliharaan lingkungan (BPL) c. Piutang usaha - Pemasangan line telepon d. Piutang usaha lainnya (Sewa alat berat) 27 790.903.300 550.125.000 488.565.000 368.000.000 295.952.140 293.625.000 183.233.050 177.650.000 102.500.000 98.887.676 64.914.438 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 5. PIUTANG USAHA 31 Maret 2013 Berikut ini rincian piutang usaha berdasarkan kelompok umur sebagai berikut : Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - s/d 3 bulan Jatuh tempo 3 - s/d 6 bulan Jatuh tempo 6 - s/d 12 bulan Jatuh tempo > 1 tahun Jumlah - Piutang usaha 31 Desember 2012 2.108.356.808 4.523.937.100 928.370.419 382.926.700 5.924.933.500 1.880.016.100 4.058.702.516 1.526.159.190 252.728.500 5.924.933.500 13.868.524.527 13.642.539.806 Berdasarkan telaahan atas piutang usaha per tanggal posisi keuangan baik individual dan kolektif, Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh tagihan atas penjualan tersebut akan tertagih. Perusahaan mempunyai kesepakatan dengan para pembeli, dimana Perusahaan baru akan menyerahkan sertifikat tanah dan bangunan jika pelanggan telah melunasi seluruh liabilitasnya. Piutang usaha tidak dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., dan PT Bank Central Asia, Tbk. (Catatan 22). 6. PIUTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Akun ini terdiri dari : Karyawan Lain-lain (pihak ketiga) 405.150.579 2.698.583.490 398.550.579 817.786.637 Jumlah - Piutang lain-lain 3.103.734.069 1.216.337.216 Akun tersebut merupakan piutang karyawan dan pinjaman sementara / kas bon untuk keperluan proyek. Penyelesaian untuk pinjaman karyawan saat pembayaran gaji periode berikutnya, sedangkan untuk pinjaman sementara diselesaikan saat pertanggungjawaban pinjaman tersebut. 7. PERSEDIAAN 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Akun ini terdiri dari : Perusahaan Tanah dalam pengembangan Bangunan dalam pengembangan 111.769.610.575 22.884.990.315 76.706.085.523 21.249.325.605 Jumlah - Persediaan Dikurangi ; Bagian Persediaan aset tidak lancar (diatas satu tahun ) 134.654.600.890 (13.968.546.960) 97.955.411.128 (12.332.882.250) Persediaan - Entitas anak (PT MPM) bagian aset lancar 120.686.053.930 69.322.714 85.622.528.878 66.655.364 Jumlah - Persediaan - aset lancar 120.755.376.644 85.689.184.242 28 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 7. PERSEDIAAN (Lanjutan) Mutasi atas penambahan dan pengurangan/pelepasan atas tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan sebagai beban pokok (Catatan 29), adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013 Perusahaan Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah Pematangan tanah Cutt dan fill Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan listrik, telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning Lain-lain Saldo Awal 1 Januari 2013 Penambahan (Pembangunan) Pengurangan (Beban pokok) Saldo Akhir 31 Maret 2013 28.882.053.385 1.466.139.565 14.490.779.223 16.127.006.721 32.163.300.000 4.899.527.636 5.506.049.566 4.645.862.117 111.580.684 1.294.367.423 1.436.468.655 56.399.491.268 1.354.558.881 18.095.939.436 20.196.587.632 7.627.753.792 1.193.317.450 637.808.281 8.183.262.961 8.112.352.837 48.500.000 621.082.440 7.539.770.397 76.706.085.523 43.810.694.652 8.747.169.600 111.769.610.575 Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko Bangunan siap untuk dijual 483.008.425 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 506.207.308 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 2.172.103.637 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 5.648.487.155 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 106.636.830 Bangunan Rumah karyawan type RSS Bangunan dalam pelaksanaan 5.241.970.000 Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 7.090.912.250 Bangunan Gudang M-Big Blok F.4 - - 483.008.425 506.207.308 2.172.103.637 5.648.487.155 106.636.830 3.364.368.000 1.148.212.500 478.129.890 2.398.785.900 8.128.208.110 5.840.338.850 21.249.325.605 4.512.580.500 2.876.915.790 22.884.990.315 97.955.411.128 48.323.275.152 11.624.085.390 134.654.600.890 (3.364.368.000) (1.148.212.500) (478.129.890) (2.398.785.900) (8.128.208.110) (5.840.338.850) (4.512.580.500) (2.876.915.790) (13.968.546.960) 43.810.694.652 8.747.169.600 120.686.053.930 Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar (5.241.970.000) Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 (7.090.912.250) Bangunan Gudang M-Big Blok F4 Jumlah - Persediaan bagian dari (12.332.882.250) aset tidak lancar Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar - Perusahaan 85.622.528.878 29 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 7. PERSEDIAAN (Lanjutan) 31 Maret 2013 (lanjutan) Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar - Perusahaan (lanjutan) Saldo Awal 1 Januari 2013 Penambahan (Pembangunan) 85.622.528.878 43.810.694.652 Pengurangan (Beban pokok) 8.747.169.600 Entitas anak PT Milwater Pratama Mandiri (MPM) Persediaan chemical dan obat Persediaan material instalasi Persediaan material listrik dan panel Jumlah - Persediaan Entitas anak (PT MPM) bagian aset lancar Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar 31 Desember 2012 Perusahaan Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah Pematangan tanah Cutt dan fill Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan listrik, telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning Lain-lain Saldo Akhir 31 Maret 2013 120.686.053.930 5.985.000 21.201.350 42.136.364 69.322.714 85.622.528.878 43.810.694.652 Saldo Awal 1 Januari 2012 Penambahan (Pembangunan) 8.747.169.600 Pengurangan (Beban pokok) 120.755.376.644 Saldo Akhir 31 Desember 2012 35.015.430.601 2.443.577.012 7.550.324.337 8.641.025.309 12.102.600.000 14.026.995.414 15.009.407.237 18.235.977.216 977.437.447 7.086.540.528 7.523.425.825 28.882.053.385 1.466.139.565 14.490.779.223 16.127.006.721 8.189.260.047 3.923.309.643 4.484.815.898 7.627.753.792 9.709.421.745 3.503.179.228 5.100.248.136 8.112.352.837 71.549.039.051 48.565.491.522 43.408.445.050 76.706.085.523 30 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 7. PERSEDIAAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 Saldo Awal 1 Januari 2012 Penambahan (Pembangunan) Pengurangan (Beban pokok) Saldo Akhir 31 Desember 2012 Perusahaan (lanjutan) Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko Bangunan siap untuk dijual 1.944.682.186 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 915.006.909 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 740.890.750 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 1.024.524.616 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 3.258.155.910 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 343.238.750 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 1.317.548.250 Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 7.787.976.894 Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 5.918.384.000 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 106.636.830 Bangunan Rumah karyawan type RSS Bangunan dalam pelaksanaan 2.413.800.000 Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 1.021.350.000 Bangunan Gudang M-Big Blok F.4 7.200.000 12.110.000 98.658.000 472.130.000 3.769.190.945 - 1.468.873.761 915.006.909 753.000.750 518.317.308 1.086.052.273 343.238.750 1.416.206.250 8.260.106.894 4.039.087.790 - 483.008.425 506.207.308 2.172.103.637 5.648.487.155 106.636.830 2.828.170.000 6.069.562.250 - 5.241.970.000 7.090.912.250 26.792.195.095 13.257.021.195 18.799.890.685 21.249.325.605 98.341.234.146 61.822.512.717 62.208.335.735 97.955.411.128 (2.828.170.000) (6.069.562.250) - (5.241.970.000) (7.090.912.250) (8.897.732.250) - (12.332.882.250) 52.924.780.467 62.208.335.735 85.622.528.878 Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar (2.413.800.000) Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 (1.021.350.000) Bangunan Gudang M-Big Blok F4 Jumlah - Persediaan bagian dari (3.435.150.000) aset tidak lancar Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar - Perusahaan 94.906.084.146 Entitas anak PT Milwater Pratama Mandiri (MPM) Persediaan chemical dan obat Persediaan material instalasi Persediaan material listrik dan panel Jumlah - Persediaan Entitas anak (PT MPM) bagian aset lancar Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar 2.815.000 21.704.000 42.136.364 66.655.364 94.906.084.146 52.924.780.467 31 62.208.335.735 85.689.184.242 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 7. PERSEDIAAN (Lanjutan) 31 Maret 2012 Perusahaan Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah Pematangan tanah Cutt dan fill Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan listrik, telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning Lain-lain Saldo Awal 1 Januari 2011 Penambahan (Pembangunan) 2.223.341.223 4.551.987.492 1.655.462.500 115.527.642 402.108.891 489.104.127 33.359.968.101 2.328.049.370 9.371.556.669 12.703.908.674 8.189.260.047 609.642.781 400.994.460 8.397.908.368 9.709.421.745 2.133.954.009 509.046.980 11.334.328.774 71.549.039.051 9.518.925.505 3.572.244.600 77.495.719.956 12.110.000 517.581.000 - 483.008.425 518.317.308 343.238.750 1.317.548.250 2.076.793.840 - 1.461.673.761 915.006.909 753.000.750 506.207.308 3.258.155.910 5.711.183.054 6.435.965.000 106.636.830 208.900.000 184.275.000 - 2.622.700.000 1.205.625.000 922.866.000 10.441.791.505 4.738.906.573 8.311.151.173 22.976.154.522 100.471.874.478 (208.900.000) (184.275.000) - (2.622.700.000) (1.205.625.000) (393.175.000) - (3.828.325.000) 10.048.616.505 8.311.151.173 96.643.549.478 26.792.195.095 98.341.234.146 Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar (2.413.800.000) Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 (1.021.350.000) Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 Jumlah - Persediaan bagian dari (3.435.150.000) aset tidak lancar Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar - Perusahaan Saldo Akhir 31 Maret 2012 35.015.430.601 2.443.577.012 7.550.324.337 8.641.025.309 Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko Bangunan siap untuk dijual 1.944.682.186 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 915.006.909 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 740.890.750 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 1.024.524.616 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 3.258.155.910 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 343.238.750 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 1.317.548.250 Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 7.787.976.894 Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 5.918.384.000 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 106.636.830 Bangunan Rumah karyawan type RSS Bangunan dalam pelaksanaan 2.413.800.000 Bangunan Gudang S-Big Blok F5,F6 1.021.350.000 Bangunan Gudang M-Big Blok F4 Jumlah - Persediaan 31 Maret 2012 Pengurangan (Beban pokok) 94.906.084.146 32 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 7. PERSEDIAAN (Lanjutan) Berikut ini rincian luas tanah dalam pengembangan untuk Desa Peusar dan Budi Mulya, Kecamatan Tiga raksa - Cikupa, Kabupaten Tangerang, sebagai berikut : 31 Maret 2013 (dalam m²) 31 Desember 2012 (dalam m²) 31 Maret 2012 (dalam m²) Persediaan tanah yang tersedia awal (100%) Pembebasan tanah yang langsung dikembangkan (desa Peusar dan Budimulya) 365.065 418.597 418.597 321.633 121.026 - Saldo tanah dikembangkan siap dijual-akhir 686.698 539.623 418.597 Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual (70%) Tanah kasiba dan tanah untuk bangunan yang terjual (Cattn 28) 480.688 (21.566) 377.736 (122.191) 293.018 (12.486) Jumlah - Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual akhir 459.122 255.546 280.532 Seluruh tanah dan bangunan dalam pengembangan berada di Desa Budimulya dan Desa Peusar dan Cikupa Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang (Kawasan Industri Millenium). Perusahaan tidak mengasuransikan bangunan dalam pengembangan (BDP Gudang dan Ruko) terhadap resiko kebakaran serta risiko lainnya. Seluruh perolehan tanah dalam pengembangan yang diperoleh dalam periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012 seluas 321.633 m² dan 121.026 m², seluruhnya berlokasi di Desa Peusar, Kecamatan Penongan yang berlokasi masih dalam Kawasan Industri Millenium. Tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, seluas 22.611 m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 / Peusar, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang dijadikan Jaminan atas fasilitas kredit investasi yang diterima dari PT Bank Central Asia, Tbk., pada tanggal 7 Oktober 2011. Tanah yang sama sebelumnya juga dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. (Catatan 22). Sebagian jaminan pada periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 3013 dan 31 Desember 2012 telah dikembailikan / ditarik dan sisa Jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., berupa tanah kosong dan Bangunan Gudang di Blok E2 Jl. Millenium 2A di Kawasan Industri Millenium Desa Peusar, yang terdiri 16 Sertifikat HGB seluas 14.571 m². Tanah kosong dan bangunan gudang di Blok F4, F5 dan F6, Jl. Millenium 11 di Kawasan Industri Millenium dengan Sertifikat HGB No. 00013/Peusar, dan Sertifikat HGB No.00134/Peusar, desa Peusar, Kecamatan Cikupa-Tiga Raksa, Kabupaten Tengerang, merupakan jaminan atas Fasiltas kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., dengan Surat persetujuan No. 0361/BLS/2013 tanggal 13 Februari 2013 (Catatan 36). Berikut ini rincian Luas Bangunan gudang dan runah toko (ruko) dalam pengembangan sebagai berikut : 31 Maret 2013 (dalam m²) (dalam unit) 31 Desember 2012 (dalam m²) (dalam unit) Saldo awal Bangunan Gudang dan Ruko, Rukan dalam pengembangan Pembangunan Gudang dan Ruko Penjualan Bangunan Gudang dan Rukan unit selesai (Catatan 28) 18.322 44 unit 26.797 74 unit (2.143) (4 unit) 3.805 (12.280) 5 unit (35 unit) Jumlah 16.179 40 unit 18.322 44 unit 33 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 8. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN Akun ini merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan Perusahaan. Seluruh tanah tersebut terletak pada beberapa desa, yaitu a) Desa Ranca Iyuh, b) Desa Kadu Agung c) Desa Matagara dan d) Desa Margasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Seluruh tanah tersebut terletak disekitar wilayah Kawasan Industri Millenium. Status kepemilikan tanah berupa Girik (SPH). Perolehan tanah belum dikembangkan dalam tahun 2012 berlokasi di Desa Peusar seluas 32,16 Ha, Desa Kaduagung seluas 18,57 Ha dan Desa Margasari seluas 10,92 Ha. Perolehan tanah belum dikembangkan dalam tahun 2011 berlokasi di Desa Kaduagung seluas 8,78 Ha. Perolehan tanah dalam tahun 2012 sebagian sudah AJB dan sebagian masih dalam proses AJB. Status tanah tersebut ada yang Bersertifikat dan ada berupa Girik (SPH). Berikut ini rincian perolehan Tanah belum dikembangkan masing-masing desa dengan luas dan harga perolehan tanah sebagai berikut : 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Luas tanah (Ha) Biaya pembebasan Luas tanah (Ha) Biaya pembebasan Desa Peusar Desa Ranca Iyuh Desa Kadu Agung Desa Matagara Desa Margasari Surat Perijinan lokasi dan aspek tanah serta PBB Jumlah - Tanah belum dikembangkan 90,56 85,76 12,71 33,01 - 33.277.352.500 54.645.784.000 8.696.006.000 11.017.884.000 22.626.232.610 32,16 90,56 85,76 12,71 33,01 - 32.163.300.000 33.277.352.500 54.645.784.000 8.696.006.000 11.017.884.000 22.626.232.610 222,04 130.263.259.110 254,20 162.426.559.110 Untuk tanah di desa Peusar seluas 32,16 Ha seharga Rp.32.163.300.000, pada periode yang berakhir 31 Maret 2013 telah dikembangkan dan di reklass ke akun Persediaan - Tanah dikembangkan (Catatan 7). Untuk tanah yang belum dikembangkan tidak digunakan sebagai Jaminan fasilitas kredit kepada Bank (Catatan 22). 9. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH Akun tersebut merupakan pengeluaran Perusahaan untuk pembebasan tanah mentah (Land bank) pada periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, dengan rincian sebagai berikut : 31 Maret 2013 Lokasi tanah dan luas Perusahaan 31 Desember 2012 34.904.477.000 34.904.477.000 17.768.969.000 17.768.969.000 Entitas Anak ; PT Citra Permai Pesona (CPP) Desa Taban, Ancol Pasir dan Ranca Buaya 18.830.435.500 18.830.435.500 Jumlah - Uang muka pembelian tanah 53.734.912.500 36.599.404.500 Desa Peusar, Kaduagung, Margasari (seluas ± 60 Ha) Uang muka pembelian tanah tersebut, merupakan pembayaran perolehan tanah yang terletak dalam kawasan industri Perusahaan. Jumlah pembayaran yang telah dilakukan berkisar 50% - 75% dan masih dalam proses pengalihan kepemilikan dari Penjual ke Perusahaan dan Entitas anak (PT CPP). 34 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 10. UANG MUKA DAN BIAYA BAYAR DIMUKA 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Akun ini terdiri dari : Uang muka Uang muka pembelian peralatan Biaya bayar dimuka Asuransi Biaya PUT I (Right Issue) 7.180.000 7.180.000 166.875.060 306.303.150 230.628.346 306.303.150 Jumlah - Uang muka dan biaya dibayar dimuka 480.358.210 544.111.496 Saldo Biaya dibayar dimuka dalam Penawaran saham Umum Terbatas I (PUT I) pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 merupakan biaya untuk Jasa profesional konsultan dan penunjang lainnya dalam pengajuan PUT 1 (right issue). 11. ASET TETAP Akun ini terdiri dari : 31 Maret 2013 1 Januari 2013 Biaya perolehan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan 155.798.100 Peralatan kantor 1.859.551.154 Peralatan proyek 15.000.000 Kendaraan 3.853.446.287 Alat berat 7.718.900.300 Aset Bangunan dalam Pelaksanaan Bangunan kantor pemasaran di Cikupa 577.570.000 Entitas Anak ; Pemilikan langsung: Bangunan dan sarana pengelolahan 5.040.269.092 Air bersih (Water Treatment Plan) Instalasi saluran pipa air 2.241.456.818 Mesin dan peralatan 20.700.000 Peralatan kantor 111.412.050 Bangunan dalam pelaksanaan Pemasangan Instalasi Pipa Air WTP Pengobaran waduk dan Labolatorium Jumlah - Biaya perolehan Penambahan Pengurangan 31 Maret 2013 59.638.750 - - 155.798.100 1.919.189.904 15.000.000 3.853.446.287 7.718.900.300 111.155.800 - 688.725.800 - - 5.040.269.092 91.500.000 2.690.000 - 2.241.456.818 112.200.000 114.102.050 1.684.542.618 134.026.500 21.594.103.801 2.083.553.668 35 1.684.542.618 134.026.500 - 23.677.657.469 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 11. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Maret 2013 (lanjutan) Akumulasi penyusutan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan Peralatan kantor Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Entitas Anak ; Pemilikan langsung: Bangunan dan sarana pengelolahan Air bersih (Water Treatment Plan) Instalasi saluran pipa air Mesin dan peralatan Peralatan kantor Jumlah - Ak. Penyusutan Nilai Buku - 31 Desember 2012 1 Januari 2013 Penambahan 31 Maret 2013 62.319.242 1.191.140.080 625.000 1.183.373.657 4.077.887.644 3.894.952 74.228.148 937.500 122.679.572 241.215.634 42.002.242 63.003.364 105.005.606 37.357.614 32.790.332 56.036.420 2.564.584 7.417.435 - 93.394.034 2.564.584 40.207.767 6.627.495.811 14.966.607.990 571.977.610 - 1 Januari 2011 31 Desember 2012 Biaya perolehan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan 155.798.100 Peralatan kantor 1.592.515.354 Peralatan proyek Kendaraan 3.565.246.287 Alat berat 7.718.900.300 Aset Bangunan dalam Pelaksanaan Bangunan kantor pemasaran di Cikupa Entitas Anak ; Pemilikan langsung: Bangunan dan sarana pengelolahan Air bersih (Water Treatment Plan) Instalasi saluran pipa air Mesin dan peralatan Peralatan kantor 38.452.950 Jumlah - Biaya perolehan Pengurangan Penambahan 36 Pengurangan 66.214.194 1.265.368.228 1.562.500 1.306.053.229 4.319.103.278 7.199.473.421 16.478.184.048 31 Desember 2012 267.035.800 15.000.000 288.200.000 - - 155.798.100 1.859.551.154 15.000.000 3.853.446.287 7.718.900.300 577.570.000 - 577.570.000 4.838.177.092 13.070.912.991 - (202.092.000) *) 5.040.269.092 2.241.456.818 20.700.000 72.959.100 - 2.241.456.818 20.700.000 111.412.050 8.321.098.810 (202.092.000) 21.594.103.801 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 11. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2012 (lanjutan) Akumulasi penyusutan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Alat berat Entitas Anak ; Pemilikan langsung: Bangunan dan sarana pengelolahan Air bersih (Water Treatment Plan) Instalasi saluran pipa air Peralatan kantor 1 Januari 2012 Jumlah - Ak. Penyusustan Nilai Buku - 31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2012 46.739.431 910.957.695 723.111.622 3.113.025.108 15.579.811 280.182.385 625.000 460.262.035 964.862.536 - 62.319.242 1.191.140.080 625.000 1.183.373.657 4.077.887.644 - 42.002.242 42.002.242 15.206.167 37.357.614 17.584.165 - 37.357.614 32.790.332 4.809.040.023 8.261.872.968 1.818.455.788 - 6.627.495.811 14.966.607.990 Seluruh kendaraan dan alat berat telah diasuransikan pada PT Asuransi Graha Sinar Perkasa, PT Asuransi Raksa Pratama, PT. Multi Sukses Cemerlang, PT Asuransi Mitra Maparya dan PT Asuransi Reliance Indonesia dengan nilai pertanggungan untuk tahun dan periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp 3.687.050.000. Pihak Manajemen berkeyakinan jumlah nilai tanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi. Dan Perusahaan Asuransi tersebut diatas merupakan pihak ketiga (Catatan 10 dan 21). Untuk aset tetap tidak digunakan sebagai Jaminan atas faslitas pinjaman dari Bank (Catatan 22). 12. HAK PENGUASAAN BANGUNAN KANTOR Akun ini terdiri dari : 31 Maret 2013 1 Januari 2013 Penambahan Pengurangan 31 Maret 2013 Harga perolehan Bangunan Kantor Jumlah 5.841.093.515 5.841.093.515 - - 5.841.093.515 5.841.093.515 Akumulasi amortisasi Bangunan Kantor Jumlah Nilai tercatat 472.476.918 472.476.918 5.368.616.597 73.013.669 73.013.669 - 545.490.587 545.490.587 5.295.602.928 37 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 12. HAK PENGUASAAN BANGUNAN KANTOR (Lanjutan) 31 Desember 2012 Harga perolehan Bangunan Kantor Jumlah Akumulasi amortisasi Bangunan Kantor Jumlah Nilai tercatat 1 Januari 2012 Penambahan Reklasifikasi 31 Desember 2012 5.546.796.302 5.546.796.302 294.297.213 294.297.213 - 5.841.093.515 5.841.093.515 186.000.374 186.000.374 286.476.544 286.476.544 - 472.476.918 472.476.918 5.360.795.928 5.368.616.597 Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun. Sehubungan Pernyataan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 11” sehubungan dengan pencabutan PSAK Nomor 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012, Aset kerja sama Operasi untuk Bangunan kantor Jl. Kramat Raya No. 32-34, Senen, Jakarta Pusat, dengan nilai Perolehan pada periode / tahun yang berakhir pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp 5.841.093.515, disajikan pada penyajiannya pada akun "Hak Penguasaan Bangunan Kantor" (Catatan 11, 33 dan 3w). Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) berdasarkan Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) antara Perusahaan dengan Ny. Henny Halim, selaku pemilik sebidang tanah seluas 226 m² , Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat (Catatan 11 dan 3w), dengan perjanjian lihat Catatan 33. 13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 31 Maret 2013 Akun ini terdiri dari ; Perusahaan Uang jaminan Entitas Anak PT Millennium Power Uang jaminan PT Milwater Pratama Mandiri Biaya pendirian dan perijinan - pra operasional Jumlah - aset tidak lancar lainnya 31 Desember 2012 25.333.000 22.833.000 4.000.000 4.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.029.333.000 2.026.833.000 Untuk aset tidak lancar lainnya Entitas anak (PT Milwater Pratama Mandiri) merupakan biaya perijinan usaha / sertikasi dan keperluan lainnya dalam pra-operasional sebesar Rp 2.000.000.000. 38 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 14. UTANG USAHA 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Akun ini merupakan utang usaha kepada : Perusahaan Pihak ketiga ; Tn. Suherman Mihardj, SH, MH PT Setia Konindo Pratama PT. Nindo Global Nusantara PT Mustika Perdana Abadi PT Nindo Mitra Makmur PT Tirta Interior PT SM Solusindo CV Pro Ad Bisniskomunika Jasa Profesional (Penunjang IPO) (KJPP & KAP) Lain-lain (dibawah 20 juta) 2.835.640.000 15.399.862 1.761.709.832 392.098.598 262.350.000 230.935.000 107.207.400 110.000.000 95.872.170 7.085.640.000 812.286.445 1.322.197.250 584.389.398 389.823.500 230.935.000 39.600.000 297.814.550 92.832.588 Jumlah - Utang usaha Perusahaan 5.811.212.862 10.855.518.731 Entitas Anak (PT MPM) Pihak berelasi ; PT Setia Konindo Pratama Pihak ketiga ; PT Rifaldo Aspasukma Indojaya 126.207.959 37.604.000 126.207.959 128.235.000 165.839.000 5.937.420.821 11.021.357.731 Jumlah - Utang usaha Utang usaha merupakan liabilitas Perusahaan kepada Sub-kontraktor dan suplier atas pembangunan sarana jalan dan saluran serta pembangunan gudang dan ruko. Utang kepada Tn. Suherman Mihardja, SH., Mh., merupakan utang atas pembelian / pembesan Tanah untuk desa Peusar, desa Kaduagung dan desa Margasari seluas 61,66 Ha yang terletak di desa Peusar, desa Kaduagung dan desa Margasari (Catatan 8). 31 Maret 2013 Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo : 1 hari sampai dengan 30 hari 31 hari sampai dengan 60 hari 61 hari sampai dengan 90 hari Jumlah - Utang usaha 39 31 Desember 2012 2.870.792.789 6.420.597.664 2.583.046.107 372.853.620 110.728.305 3.801.539.715 527.035.300 272.185.052 5.937.420.821 11.021.357.731 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 15. UTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2013 Akun ini terdiri dari : PT Tiga Delapan Sentosa Tn. Zhao Chun Hui Tn. James (AS$ 1.015.121,20 dan AS$ 62.970; 31 Maret 2013 dan 31-Des-2012) Titipan untuk pemesanan(Booking fee) Lain-lain Jumlah - Utang lain - lain 31 Desember 2012 116.072.728 183.000.000 9.865.962.943 275.000.000 2.453.064.942 116.072.728 183.000.000 607.599.525 2.450.000.000 289.465.848 12.893.100.613 3.646.138.101 Dana titipan merupakan titipan yang diterima dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan belum dilakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). 16. UANG JAMINAN 31 Maret 2013 Akun ini terdiri dari : Perusahaan ; Jaminan Sub-kontraktor Kawasan Industri Millennium PT ARS Asia PT Indo Asia Tirta Manunggal PT Pilar Teguh Utama PT Indonesia Stanley Electric PT Sriwijaya Sukses Sejahtera Lain-lain Entitas anak ; PT MPM Jaminan Pelanggan penyambungan pipa air Jaminan kontraktor Jumlah - utang lain-lain dan uang jaminan 97.500.000 13.000.000 2.200.000 10.000.000 40.250.000 96.000.000 13.000.000 2.200.000 10.000.000 40.250.000 174.000.000 5.345.700 139.000.000 5.345.700 342.295.700 305.795.700 utang uang jaminan / deposit merupakan uang jaminan dari sub-kontraktor, tenant dan pelanggan. 40 31 Desember 2012 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 17. PIUTANG (UTANG) PIHAK HUBUNGAN BERELASI 31 Maret 2013 Akun ini merupakan merupakan utang kepada pihak berelasi a. Piutang pihak hubungan berelasi Perusahaan PT Bumi Citra Investindo Ibu Annie Halim Jumlah - Piutang pihak hubungan berelasi b. Utang pihak hubungan berelasi Perusahaan PT Bumi Citra Investindo Entitas Anak ; PT MPM PT Setia Pratama Konindo Benny Ponto Bp. Edward Halim Jumlah - Utang pihak hubungan berelasi Jumlah bersih - Piutang (Utang) pihak hubungan berelasi 31 Desember 2012 3.669.857.935 670.350.000 - 4.340.207.935 - - 11.876.080.000 2.104.553.530 664.684.510 20.000.000 1.566.717.580 485.405.860 2.789.238.040 13.928.203.440 1.550.969.895 (13.928.203.440) Utang pihak berelasi pada 31 Desember 2012 kepada PT Bumi Citra Investindo, merupakan pinjaman jangka pendek untuk keperluan modal kerja Perusahaan (Catatan 32). 41 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 18. PERPAJAKAN 31 Maret 2013 Akun ini terdiri dari : a. Pajak Dibayar Dimuka Perusahaan Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai PPh pasal 23 Jumlah - pajak dibayar dimuka 31 Desember 2012 5.525.226.370 3.714.106.649 802.174.064 207.608 621.296.403 108.908 6.327.608.042 4.335.511.960 Pajak dibayar dimuka untuk Pajak PPh final PHATB, merupakan pembayaran / setoran atas penerimaan Uang muka penjualan yang belum diakui Perusahaan sebagai pendapatan tahun berjalan (Catatan 20). b. Utang Pajak 31 Maret 2013 Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 4 (2) atas Jasa kontruksi Pajak Penghasilan non final (PPh psl 29) Pajak Penghasilan final atas pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) Entitas Anak Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan final pasal 4 ayat 2 jasa konstruksi Jumlah - Uang pajak 31 Desember 2012 707.718.548 240.112.334 70.333.616 210.737.391 813.685.441 2.042.587.330 3.451.568.121 451.111.424 25.022.164 87.151.300 262.177.239 308.808.421 4.585.838.669 1.921.479 762.821 46.284.379 48.968.679 2.729.358 250.000 6.436.364 9.415.722 2.091.556.009 4.595.254.391 c. Manfaat (beban) pajak penghasilan 2013 (tiga bulan) Beban Pajak Penghasilan final (PHATB) Beban Pajak Penghasilan non final Jumlah - Beban pajak penhasilan 42 2012 (tiga bulan) (1.173.727.750) (659.900.500) (822.562.000) (66.836.380) (1.833.628.250) (889.398.380) PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 18. PERPAJAKAN c. Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara Laba konsolidasian sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba menurut fiskal untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012, adalah sebagai berikut : 2013 (tiga bulan) 2012 (tiga bulan) Laba konsolidasi sebelum Pajak penghasilan (komersial) 7.761.852.047 2.695.002.387 Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan atas pendapatan final (5.066.357.066) (2.486.596.073) Taksiran Laba konsolidasian sebelum Pajak atas penghasilan non final 2.695.494.981 208.406.314 (155.673.196) 50.943.309 2.539.821.785 259.349.623 24.815.316 9.863.499 26.457.679 38.643.753 3.895.957 788.935 1.865.661 1.445.333 99.780.248 7.995.886 2.639.602.033 267.345.509 659.900.500 66.836.380 (22.033.550) (20.258.098) (19.594.400) (3.535.754) Bagian kerugian Entitas Anak Taksiran Laba sebelum pajak atas penghasilan non final - komersial Koreksi fiskal non final : Beda tetap : Beban jamuan Sumbangan Beban pajak Beban lain-lain Jumlah - Koreksi fiskal non final Taksiran Penghasilan kena pajak non final - fiskal Taksiran Pajak penghasilan non final Kredit pajak non final : Setoran masa PPh pasal 25 Potongan PPh pasal 23 (Potongan pajak pendapatan jasa pemeliharaan lingkungan / Maintenance charges ) Potongan PPh pasal 22 - (373.521) Jumlah - Kredit pajak non final (42.291.648) (23.503.675) Taksiran - Utang / kurang bayar Pajak penghasilan non final 617.608.852 43.332.705 Taksiran Penghasilan final (Catatan 28) 23.474.555.000 16.451.240.000 Taksiran Pajak penghasilan final PHATB Kredit pajak PPh final: Setoran Pajak PPh final atas PHATB 1.173.727.750 822.562.000 (1.173.727.750) (819.853.638) Jumlah - Kredit pajak final (1.173.727.750) (819.853.638) - 2.708.362 Jumlah - Utang / kurang bayar Pajak penghasilan final atas PHATB 43 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 19. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Akun ini terdiri dari : Perusahaan Bonus dan komisi penjualan Biaya Air 1.989.089.134 1.769.180 2.883.673.922 - Jumlah - Biaya masih harus dibayar 1.990.858.314 2.883.673.922 Akun saldo utang atas komisi dan bonus penjualan yang belum dibayar untuk periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 diatas merupakan utang atas bonus / komisi penjualan yang belum dibayarkan (Catatan 30). 20. UANG MUKA PENJUALAN 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Akun ini terdiri dari : Uang muka penjualan Kapling siap bangun (Kasiba) PT Matahari Sukses Sejahtra PT Bumi Pangan Utama PT Raja Top Food PT DCC Indinesia (Bp. Hendrawan Ong) PT Jamaya Plastik Industri Perkasa Imam Salim PT Mega Abadi Plastindo PT Magna Indonesia Suharman Salim PT Dae Soung Electric Components PT Burlington Indonesia PT Putra Cipta Karindomas PT Golden Westindo Antajaya PT Bumi Putra Resources PT Pratama Prima Cipta (Hardy) Herman Kamarudin PT Makmur Langgeng Abadi 13.303.125.000 12.390.592.365 11.758.500.000 15.283.125.000 7.481.600.000 7.195.830.724 5.893.750.000 5.015.062.500 4.993.050.175 4.836.000.000 3.372.807.900 2.772.250.000 1.674.500.000 1.599.999.998 - 10.481.250.000 9.466.969.446 9.045.000.000 7.053.750.000 4.275.200.000 5.532.952.543 4.548.437.500 6.827.500.000 3.842.446.541 4.106.660.000 2.432.184.900 2.340.000.000 2.533.310.000 1.958.324.000 1.249.999.999 636.000.000 Jumlah - Uang muka penjualan Kasiba 97.570.193.662 76.329.984.929 44 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 20. UANG MUKA PENJUALAN (Lanjutan) 31 Maret 2013 Uang muka penjualan Bangunan Gudang PT YKL Indonesia PT Garuda Inko (Mr. Seong Jin Hwan) PT Best Crusher Sentralindo Sylvia Wira PT Labb Konektra Esih Sukaesih PT Virya Mitra Nasran Andreas Eny Julianingsih PT Triniaga Makmur Jaya Jumlah - Uang muka Gudang dan Ruko Jumlah - Uang muka penjualan 31 Desember 2012 1.626.850.533 2.386.930.000 2.143.791.000 2.387.840.000 1.827.392.450 1.494.143.184 1.335.360.000 1.294.529.600 1.091.376.000 465.547.100 1.335.580.383 1.804.075.000 1.689.051.000 1.552.093.998 1.163.516.965 1.075.783.092 834.600.000 774.737.600 698.256.000 474.396.200 16.053.759.867 11.402.090.238 113.623.953.529 87.732.075.167 Akun ini merupakan uang muka pembelian Tanah kavling siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dari pelanggan yang sampai tanggal laporan keuangan proses penjualan yang belum selesai. Berikut ini persentase jumlah uang muka penjualan yang telah diterima dari harga jual, sebagai berikut : 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Perusahaan Kasiba : 50% - 99% 20% - 49% Bangunan - Gudang dan Rumah toko 100% 50% - 99% 20% - 49% < 20% Jumlah 45 72.862.001.297 24.708.192.365 54.284.065.484 22.045.919.445 2.387.840.000 13.200.372.767 465.547.100 1.552.093.998 8.319.054.946 2.608.639.092 474.396.200 113.623.953.529 88.809.772.965 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 21. UTANG CICILAN / PEMBIAYAAN 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Akun ini merupakan utang cicilan kendaraan dan alat berat kepada ; PT BTMU-BRI Finance PT ORIX Indonesia Finance PT Balimor Finance PT Mitsui Leasing Capital Indonesia 37.883.410 18.288.000 403.715.000 166.344.000 94.715.410 36.576.000 517.464.500 183.552.000 Jumlah Bunga cicilan 626.230.410 (39.792.869) 832.307.910 (59.091.100) Nilai tunai - Liabilitas (utang) Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun 586.437.541 (479.067.064) 773.216.810 (624.963.232) Jumlah - Utang jangka panjang 107.370.477 148.253.578 Akun ini merupakan utang pembelian kendaraan (utang cicilan) untuk keperluan operasional usaha. Jangka waktu kredit (utang cicilan) dengan jangka waktu cicilan masing-masing selama 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan. utang cicilan kepada PT BTMU-BRI Finance berakhir bulan Mei 2013 dan PT Orix Indonesia Finance berakhir pada bulan Juni 2013. Penambahan pembelian utang cicilan pada Desember 2010 dan tahun 2011 sebanyak 4 unit kendaraan pada PT Balimor Finance untuk 4 unit kendaraan masing-masing dengan jangka waktu 36 bulan dan berakhir bulan November 2013, Januari 2014, April 2014 dan Juni 2014, dan pada bulan September 2012 penambahan 1 unit utang cicilan Kendaraan Toyota Inova pada PT Balimor Finance dan berakhir bulan Agustus 2014 (Catatan 11 dan 31). 22. UTANG BANK 31 Maret 2013 Akun ini merupakan fasilitas kredit dari : PT Bank Capital Indonesia, Tbk, terdiri dari fasilitas kredit jangka pendek ; Pinjaman Rekening koran (PRK) Pinjaman Fasilitas Pinjaman Askep Jumlah - Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang terdiri ; PT Bank Capital Indonesia, Tbk, merupakan fasilitas ; Pinjaman Angsuran Berjangka PT Bank Central Asia, Tbk., merupakan fasilitas ; Kredit Investasi Pembangunan Gudang 31 Desember 2012 356.139.239 12.500.000.000 12.856.139.239 476.828.134 12.500.000.000 12.976.828.134 332.726.550 647.868.810 19.249.345.607 6.437.137.018 19.582.072.157 32.438.211.396 7.085.005.828 20.061.833.962 (332.726.550) (5.785.551.612) (6.118.278.162) (647.868.810) (3.511.165.646) (4.159.034.456) Jumlah - Utang bank bagian jatuh tempo dalam satu tahun 18.974.417.401 17.135.862.590 Jumlah - Utang bank bagian jatuh tempo jangka panjang 13.463.793.995 2.925.971.372 Jumlah - Utang bank Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman Angsuran Berjangka Kredit Investasi BCA - Pembangunan gudang Jumlah - Utang bank jangka panjang, bagian jatuh tempo dalam satu tahun 46 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 22. UTANG BANK (Lanjutan) Fasilitas kredit dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk Perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit / pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk sesuai Surat Persetujuan Fasilitas Kredit PT. Bank Capital Indonesia Tbk No. 004/MKT-KP/I/2006 tanggal 6 Januari 2006, dan Perusahaan telah mendapat tambahan Fasilitas Pinjaman Aksep menjadi Rp 12.500.000.000, sesuai Surat Persetujuan Penambahan Jaminan No. 189A/MKT/KP/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009. Surat Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit No. 005/MKT/KP/I/2011 tanggal 17 Januari 2011, dan Surat Persetujuan Penukaran Jaminan No. 006/MKT/KP/I/2011 tanggal 24 Januari 2011, serta Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 011/ADD/BCI-KP/I/2011 tanggal 25 Januari 2011, maksud dan tujuan penggunaan fasilitas kredit yang diberikan untuk "Perputaran Modal Kerja". Sesuai surat No. 004/MKT/KP/I/2012 tanggal 17 Januari 2012 dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., telah menyetujui untuk Perpanjangan Fasilitas Pinjaman dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut ; : - Pinjaman Aksep sebesaRp 12.500.000.000 (dua belas milyar lima ratus juta Rupiah), - Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan Plafon Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rph). : 15% / p.a (floating) Tingkat suku bunga : 1% / p.a Provisi : 1 (satu) tahun, terhitung 19 Januari 2012 sampai 19 Januari 2013 Jangka waktu fasilitas : Jaminan / Agunan kredit i. Tanah dan Bangunan (LT 176m² / LB 346m²) SHGB No.7560 (berakhir hak 18 Maret 2027) a/n Lim Victory Halim, terletak di Jl. Walet Indah V Blok O-6 No.9, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, ii. Tanah dan Bangunan Kantor (309m² / 1.236m²) terletak di Jl. Kramat Raya No.4-6, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHGB No.603, 605/Kwitang a/n. PT Millenium Danatama Sekuritas. iii. Tanah dan Bangunan (226m2 / 600m2) di Jl. Kramat I No. 1 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHM No. 427/Kwitang a/n. Henny Halim. iv. Tanah dan Bangunan (261 m2 / 200 m2) di Jl. Mustika Raya Blok S Kav. 420 No. 10, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. SHM No. 1541/Rawamangun a/n. Josefita Fietje Sumaraw. v. Tanah kosong (61.275m²), SHGB No.126 (berakhir hak 9 Oktober 2014) a/n PT Saptausaha Gemilang Indah, terletak di Jln. Desa RT.001/09, Pakansari, Kecamatan Cibinong, kab. Bogor - Jawa Barat. a. Fasilitas perpanjangan kredit b. Penambahan Fasilitas Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) sesuai Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit No. 154/MKT/KP/VI/2010 tanggal 14 Juni 2010, dengan Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Perbankan No. 058/ADD/BCI-KP/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010. Jenis fasilitas Jumlah fasilitas Tingkat suku bunga Provisi Jangka waktu kredit : : : : : Pinjaman Angsuran Berjangka Rp 3.000.000.000 (tiga milyar Rupiah) 22% p.a 2,5 % flat 36 bulan / 3 tahun terhitung sejak 21 Juni 2010 sampai 21 Juni 2013 Perusahaan telah mendapat dan menyetujui PT Bank Capital Indonesia, Tbk., untuk Perpanjangan Fasilitas Kredit unutk Jenis fasilitas kredit ; i) Pinjaman Aksep sebesar Rp 12.500.000.000 (dua beles milyar lima ratus juta Rupiah), dan ii) Pinjaman dalam Rekening Koran (PRK) dengan plafon kredit sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rupiah), sesuai Surat Persetujuan Perpanjangan No. 009/MKT/KP/I/2013 untuk periode 1 (satu) tahun terhitung 19 Januari 2013 s/d 19 Januari 2014 (Catatan 36). 47 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 22. UTANG BANK (Lanjutan) Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk Pada tanggal 7 Oktober 2011 Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman / kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., sesuai Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 003-0673-2011-000, tertanggal 7 Oktober 2011, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: - Jenis kredit : Fasilitas Kredit Investasi, - Plafon Kredit : Rp 18.000.000.000 (Delapan belas milyar Rupiah), - Jangka waktu kredit : 1 (satu) tahun terhitung tanggal 7 Oktober 2011 s/d 7 Oktober 2014, - Tingkat Suku bunga dan provisi : 11% p.a (per tahun) dan provisi kredit 1% saat pencairan kredit, - Penggunaan Dana fasilitas kredit : Untuk Pembangunan 32 unit Gudang di Blok E2, termasuk pekerjaan pengerasan dan Cor beton Jalan Millenium 2A. - Jaminan kredit : Sebidang tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, dengan luar tanah 22.611 m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 / Peusar, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang (Catatan 7). Berdasarkan Surat No. 3833/BLS/2012 tanggal 6 Desember 2012 Pemberitahuan Penarikan sebagian Sertifikat Hak atas Tanah (SHGB) yang diagunkan dengan Pelunasan sebagian Fasilitas Kredit, dan Pemberitahuan Perubahan sebagian Persyaratan Fasilitas Kredit dengan Surat No. 3799/BLS/2012 tanggal 5 Desember 2012, perubahan tersebut sebagai berikut : - Plafont / Saldo Kredit sisa Jangka waktu Tingkat Suku bunga Denda Jaminan kredit : Rp 6.437.137.018 pada 31 Desember 2012, : Berakhir tanggal 7 Oktober 2014, : 11% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah, : 0,5% per bulan : Jaminan berupa Tanah kosong dan tanah di atasnya Bangunan Gudang di Blok E2 atas nama Perusahaan terletak di Jl. Millenium 2A di Kawasan Industri Millenium Desa Peusar, Kecamatan Panongan-Cikupa, Kab. Tangerang, dengan 18 Sertifikat HGB No.00015/Peusar - 00128/Peusar atas nama Perusahaan (Catatan 7 dan 36). 48 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 23. LIABILITAS IMBALAN KERJA 31 Maret 2013 Perhitungan Imbalan pasca kerja antara lain : a. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah: Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuaria bersih yang diakui 31 Desember 2012 938.668.366 318.037.482 104.642.546 Jumlah 1.361.348.394 b. Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui 6.522.567.088 (2.566.267.457) Liabilitas - bersih 3.956.299.631 c. Mutasi Liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 30) Pembayaran pesangon periode / tahun berjalan Saldo akhir - Liabilitas imbalan kerja 3.968.395.631 (53.688.900) 2.692.834.515 1.361.348.394 (85.787.278) 3.914.706.731 3.968.395.631 Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja. Perhitungan dilakukan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pascakerja tersebut. Jumlah beban imbalan kerja Perusahaan yang diakui dalam laporan laba rugi dan Liabilitas imbalan kerja yang disajikan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 ditentukan dan dihitung oleh Aktuaris independen yaitu PT Prima Bhaksana Lestari, dengan Laporan Perhitungan Independen No.132/PBL/KE/III/2013 tanggal 22 Maret 2013, dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut ; 31 Desember 2012 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Tabel Mortalita Metode Perhitungan Aktuaria 5,95% 10,00% 55 Tahun CSO-1958 Projected Unit Credit Jumlah karyawan Perusahaan pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, yang berhak atas Imbalan pasca kerja tersebut dengan jumlah karyawan masing-masing sebanyak 88 orang dan 88 orang. 49 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 24. MODAL SAHAM Berdasarkan Daftar Pemegang saham Perseroan yang dikelola/dicatat oleh Badan Administrasi Efek Perseroan PT Adimitra Transferindo, berkedudukan di Jakarta, dengan susunan pemegang saham Perseroan, dalam hal ini pemegang saham dengan kepemilikan diatas 5% (lima persen) serta masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5% pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (Catatan 25 dan 26) : Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2013, sebagai berikut : Pemegang Saham Jumlah Saham PT Bumi Citra Investindo Minna Padi Property Plus Heru Hidayat Reksa Dana Millenium Equity Masyarakat Jumlah - Modal saham Persentase Pemilikan (%) Jumlah (Rupiah) 749.750.000 111.128.500 87.929.000 85.368.500 395.739.525 52,43% 7,77% 6,15% 5,97% 27,68% 74.975.000.000 11.112.850.000 8.792.900.000 8.536.850.000 39.573.952.500 1.429.915.525 100,00% 142.991.552.500 Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, sebagai berikut : Pemegang Saham Jumlah Saham PT Bumi Citra Investindo Minna Padi Property Plus Heru Hidayat Masyarakat Jumlah - Modal saham Persentase Pemilikan (%) Jumlah (Rupiah) 749.750.000 111.111.000 87.929.000 481.125.525 52,43% 7,77% 6,15% 33,65% 74.975.000.000 11.111.100.000 8.792.900.000 48.112.552.500 1.429.915.525 100,00% 142.991.552.500 25. WARAN Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana saham biasa kepada masyarakat, Perusahaan memberikan secara cuma-cuma Waran seri I sebanyak 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran, dimana untuk setiap lembar waran dapat ditukar dengan satu lembar saham biasa pada harga Rp 110 per saham, dengan nominal Rp 100 per lembar untuk pelaksanaan Waran seri I mulai tanggal 11 Juni 2010 sampai 10 Desember 2012, sampai periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Jumlah saham Waran seri I yang telah dikonversikan masing-masing sebanyak 229.915.525 lembar saham (Catatan 24). Exercise atas Waran seri I yang belum ditempatkan dan tidak dilaksanakan lagi sehubungan berakhirnya masa Pelaksanaan Waran Seri I pada tanggal 10 Desember 2012 sebanyak 15.084.475 lembar saham waran. 50 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 26. AGIO SAHAM 31 Maret 2013 Akun ini terdiri dari Agio saham Penawaran saham perdana (Catatan 24) Agio saham pelaksanaan Excersice - Waran Seri I (Catatan 25) Dikurangi ; Biaya emisi Biaya emisi pelaksanaan penawaran saham perdana Jumlah - bersih Agio saham 31 Desember 2012 5.000.000.000 2.299.155.250 5.000.000.000 2.299.155.250 7.299.155.250 7.299.155.250 (2.459.048.733) (2.459.048.733) 4.840.106.517 4.840.106.517 27. LABA BERSIH PERSAHAM Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar dan dilusian sebagai berikut : 31 Maret 2013 (tiga bulan) Laba-bersih tahun berjalan pemegang saham Entitas induk Lembar saham: Rata-rata tertimbang saham beredar Untuk perhitungan LPS dasar Ditambah : Asumsi pelaksanaan waran 31 Desember 2012 (satu tahun) 31 Maret 2012 (tiga bulan) 5.862.084.428 9.580.393.831 1.812.556.240 1.429.915.525 1.429.046.297 1.428.952.371 55.033.790 74.481.549 160.911.205 Jumlah ekuivalen saham 1.484.949.315 1.503.527.846 1.589.863.576 Laba per saham dasar Laba per saham dilusian 4,10 3,95 6,70 6,37 1,27 1,14 28. PENDAPATAN Akun ini terdiri dari : Perusahaan Pihak ketiga Tanah (Kavling siap bangun) Bangunan (Gudang dan Ruko) Entitas anak (PT MPM) Pendapatan pemakaian air bersih Pendapatan penyambungan Pipa air dan beban tetap Jumlah - penjualan 51 2013 (tiga bulan) 2012 (tiga bulan) 11.545.000.000 11.929.555.000 23.474.555.000 5.062.500.000 11.388.740.000 16.451.240.000 521.798.018 51.235.860 573.033.878 - 24.047.588.878 16.451.240.000 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 28. PENDAPATAN (Lanjutan) Rincian unit (luas) penjualan Tanah siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dan rumah toko (ruko) (Catatan 7) sebagai berikut : 2013 (tiga bulan) Tanah Luas tanah kasiba dan bangunan (M²) Bangunan (Gudang, Ruko dan rumah RSS) Luas bangunan Gudang dan Ruko (m²) Luas Tanah (dalam m²) Nama Pelanggan 31 Maret 2013 (Tiga bulan) Tanah / kavling siap bangun (Kasiba) Pihak ketiga ; PT Burlington Indonesia PT Pratama Prima Cipta PT. Makmur Langgeng Abadi Bangunan - Gudang dan Ruko / Rukan Pihak ketiga Bangunan Gudang Sen Siong (Gudang M-Big) PT. Multi Sarana Farma (Gudang M-Big) PT. MLA Chemicals Indonesia (Gudang M-Big) Nurfatiah Amin (Gudang S-Big) Sub - jumlah Jumlah - Penjualan 31 Maret 2013 (tiga bulan) 31 Maret 2012 (Tiga bulan) Tanah / kavling siap bangun (Kasiba); Pihak ketiga PT Sumber Jaya Utama Bangunan - Gudang dan Ruko / Rukan; Pihak ketiga Bangunan Gudang PT YKL Indonesia (3 unit Gudang S-Big) Bp. Setiadi Salim (2 unit Gudang S-Big) Bp. Fatah Salim (2 unit Gudang S-Big) PT. Anantha Berkat Jaya Rudi Tjahyadi Gunawan Bp. Suyatno Bangunan Rumah toko (Ruko) PT Midplast Tritunggal Perkasa Sub - jumlah Jumlah - Penjualan 31 Maret 2012 (tiga bulan) 52 2012 (tiga bulan) 21.566 12.486 2.143 3.200 Luas Bangunan (dalam m²) Total Harga Jual 11.000 6.250 800 18.050 - 7.700.000.000 3.125.000.000 720.000.000 11.545.000.000 1.260 900 900 456 3.516 761 545 545 292 2.143 4.468.325.000 3.093.750.000 2.750.000.000 1.617.480.000 11.929.555.000 21.566 2.143 23.474.555.000 6.750 - 5.062.500.000 6.750 - 5.062.500.000 1.680 924 1.040 922 480 480 876 584 584 292 292 292 2.936.640.000 2.379.650.000 2.543.450.000 1.204.800.000 851.200.000 798.000.000 210 5.736 280 3.200 675.000.000 11.388.740.000 12.486 3.200 16.451.240.000 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 28. PENDAPATAN (Lanjutan) Sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang "Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”, tarif pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari penjualan kapling siap bangun dan kontruksi Bangunan gudang dan ruko tersebut dan telah dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Nilai penjualan diatas merupakan penjualan bersih tidak termasuk PPN dan Pajak final 5% (Catatan 18). 29. BEBAN POKOK PENJUALAN 2013 (tiga bulan) Akun ini terdiri dari : Perusahaan Tanah (Kavling siap bangun) Bangunan (Gudang dan Ruko) Jumlah Entitas anak PT MPM Beban bahan langsung Pemakaian material Pemasangan instalasi pipa air pelanggan Beban tidak langsung lainnya Beban Penyusutan aset tetap Beban pokok lainnya Jumlah Jumlah - Beban pokok penjualan Rincian perhitungan harga pokok penjualan (Catatan 7) : Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah Pematangan tanah Cutt dan fill Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, listrik, telepon dan turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning Lain-lain Bangunan dalam pengembangan Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big Blok F.5 Bangunan Gudang M-Big Blok F.4 Jumlah - Beban pokok penjualan 53 2012 (tiga bulan) 8.747.169.600 2.876.915.790 11.624.085.390 3.572.244.600 4.738.906.573 8.311.151.173 82.987.300 12.665.688 - 121.604.368 21.043.343 238.300.699 - 11.862.386.089 8.311.151.173 4.645.862.117 111.580.684 1.294.367.423 1.436.468.655 637.808.281 621.082.440 8.747.169.600 1.655.462.500 115.527.642 402.108.891 489.104.127 400.994.460 509.046.980 3.572.244.600 478.129.890 2.398.785.900 2.876.915.790 483.008.425 518.317.308 343.238.750 1.317.548.250 2.076.793.840 4.738.906.573 11.624.085.390 8.311.151.173 - PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 30. BEBAN USAHA 2013 (tiga bulan) 2012 (tiga bulan) Akun ini terdiri dari : Beban pemasaran: Promosi dan iklan Beban pemasaran / marketing Administrasi Marketing KPG 121.338.848 704.236.650 110.541.420 2.023.415 493.537.200 - Jumlah beban pemasaran 936.116.918 495.560.615 Beban umum dan administrasi Perusahaan Gaji, upah, bonus dan tunj. karyawan Pengobatan Jamsostek Beban imbalan pasca kerja (Catatan 23) Penyusutan aset tetap (Catatan 11) Amortisasi Hak penguasan bangunan kantor (Catatan 12) Representative dan jamuan Listrik, air, telepon dan internet Sumbangan Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan kantor Asuransi (Catatan 10) Sewa Transportasi dan perjalanan dinas Beban pajak Jasa profesional Kebersihan dan keamanan Fotocopy dan cetak Lain-lain 2.814.214.000 35.827.889 43.699.252 442.955.806 73.013.669 187.889.201 187.106.353 74.681.500 331.961.700 54.432.150 67.323.805 24.000.000 88.079.732 200.324.355 357.056.462 338.280.000 32.265.500 303.041.256 1.954.061.984 31.849.901 32.007.686 382.251.262 496.977.490 166.300.394 190.610.337 33.676.000 82.848.813 35.909.125 44.385.087 24.000.000 83.173.188 79.636.423 122.865.000 61.057.269 163.305.316 Jumlah - Beban umum dan administrasi - Perusahaan 5.656.152.630 3.984.915.275 54 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 30. BEBAN USAHA (Lanjutan) 2013 (tiga bulan) Jumlah - Beban umum dan adminstrasi - Perusahaan (lanjutan) 2012 (tiga bulan) 5.656.152.630 3.984.915.275 10.012.821 - 138.880.033 22.998.864 7.417.435 462.000 6.882.937 640.382 187.294.472 47.400.000 2.403.309 470.000 50.273.309 Jumlah - Beban umum dan administrasi 5.843.447.102 4.035.188.584 Jumlah - Beban usaha 6.779.564.020 4.530.749.199 Entitas Anak Biaya pemasaran Promisi dan iklan Biaya umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Jasa profesional Listrik dan telepon Penyusutan Perlengkapan kantor dan foto copy Perijinan dan pajak Lain-lain 31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN DAN BEBAN KEUANGAN 2013 (tiga bulan) Akun ini terdiri dari : a. Pendapatan lain-lain Perusahaan Jasa giro bank (Catatan 4) Pendapatan administrasi denda keterlambatan Jasa pemeliharaan lingkungan Pemasangan line telepon Pendapatan sewa gudang Lain-lain Entitas Anak Jasa giro bank Pendapatan penyambungan instalasi air dan administrasi Jumlah - Pendapatan lain-lain 55 2012 (tiga bulan) 13.734.795 2.074.660.950 1.476.970.189 9.035.500 7.500.000 14.740.000 7.916.433 394.842.460 - 56.817 1.428.343 - 3.598.126.594 402.852.210 93.317 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN DAB BEBAN KEUANGAN (Lanjutan) 2013 (tiga bulan) Jumlah - Pendapatan lain-lain (lanjutan) b. Beban lain-lain Perusahaan Provisi dan biaya administrasi bank Kerugian selisih kurs Entitas Anak Biaya administrasi bank Jumlah - Beban lain-lain c. Beban keuangan Beban bunga pinjaman bank (Catatan 22) Beban bunga pembiayaan (Catatan 21) Jumlah - Beban keuangan Jumlah - Pendapatan (beban) lain-lain dan beban keuangan 2012 (tiga bulan) 3.598.126.594 402.852.210 (219.653.232) (174.941.050) (134.712.826) - (382.000) (360.000) (394.976.282) (135.072.826) (827.638.803) (19.298.231) (846.937.034) (1.147.823.998) (34.292.627) (1.182.116.625) 2.356.213.278 (914.337.241) 32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI Transaksi dengan pihak hubungan berelasi (Catatan 3q; 4, 14 dan 17) : Hubungan Berelasi Jenis transaksi berelasi 31 Maret 2013 Aset (Bank) PT BPR Danatama Indonesia Utang affiliasi entitas induk PT Bumi Citra Investindo Ibu Annie Halim Perusahaan Affiliasi Pemegang saham Direksi Jumlah Transaksi(Rp) Rekening Giro bank (Catatan 4) 1.961.252.702 Pinjaman (Catatan 17) Pinjaman (Catatan 17) 3.669.857.935 670.350.000 Liabilitas (utang) Utang usaha (Entitas anak PT MPM) PT Setia Pratama Konindo Utang usaha (Catatan 14) Pemegang saham entitas anak (PT MPM) Utang affiliasi (Entitas anak PT MPM) Pemegang saham Pinjaman untuk modal kerja PT MPM PT Setia Pratama Konindo Pemegang saham Pinjaman untuk modal kerja PT MPM Benny Ponto Bp. Edward Halim Pinjaman untuk modal kerja PT MPM Direksi Induk 56 126.207.959 2.104.553.530 664.684.510 20.000.000 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI 31 Desember 2012 Aset (Bank) PT BPR Danatama Indonesia Rekening Giro bank (Catatan 4) Perusahaan Affiliasi Liabilitas (utang) Utang usaha (Entitas anak PT MPM) PT Setia Pratama Konindo Utang usaha (Catatan 14) Pemegang saham entitas anak (PT MPM) Utang affiliasi entitas induk PT Bumi Citra Investindo Pemegang saham Pinjaman untuk modal kerja (Catatan 17) Utang affiliasi (Entitas anak PT MPM) PT Setia Pratama Konindo Benny Ponto 139.057.570 37.604.000 11.876.080.000 1.566.717.580 485.405.860 Berikut ini prosentase Saldo transaksi Aset dan Liabilitas, dan transaksi penjualan dengan pihak hubungan berelasi diperbandingan degan Jumlah Aset dan Liabilitas konsolidasian untuk periode / tahun yang berakhir sebagai berikut : 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Aset PT Bank Danatama Indonesia (Catatan 4) Piutang pihak huibungan berelasi Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Aset 1.961.252.702 4.340.207.935 1,68% 139.057.570 0,04% Liabilitas Utang usaha entitas anak (Catatan 14) Utang pihak berelasi (Catatan 17) Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Liabilitas 126.207.959 2.789.238.040 1,65% 37.604.000 13.928.203.440 9,38% 33. PERJANJIAN PENTING Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, dan masih berlaku sampai periode laporan posisi keuangan, antara lain : a. Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan yang memadai untuk daerah Millenium Industrial estat berdasarkan Nota Kesepahaman tanggal 13 Desember 2007 No.NK.003/DISJAYA/2007, dan kontrak perjanjian kerjasama tersebut masih berjalan, dan Perusahaan telah menghibah tanah untuk sarana pembangunan Gardu Induk Tegangan Menengah di lokasi Kawasan Industri Millenium, seluas 3 (tiga) Ha (Catatan 7). b. Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) dengan pihak Pemilik sebidang tanah Ny. Henny Halim, seluas 226 m² dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat (Catatan 12 dan 3w) , dengan perjanjian sebagai berikut : 1. Perusahaan bermaksud mendirikan Bangunan dan fasilitas penunjang diatas Tanah yang kemudian diperuntukan sebagai Gedung operasional usaha, 2. Pemilik tanah menghendaki agar Perusahaan selaku Penerima Hak BOT memanfaatkan tanah dengan mendirikan bangunan untuk gedung operasional usaha / kantor diatas tanah dengan dana yang diatur oleh Penerima Hak BOT, 57 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 33. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 3. Perusahaan diberikan "Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif, 4. Tanggal Pengalihan Bangunan dan Penyerahan kembali Tanah; Penerima Hak BOT dapat menyerahkan kembali dan Bangunan serta fasilitas penunjang dalam keadaan siap ditempati kepada Pemilik Tanah selambat-lambatnya 30 hari setelah selesainya Jangka waktu Pengelolaan. 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Kebijakan Perusahaan mengelola risiko tersebut adalah dengan menerapkan kebijakan persetujuan pembelian berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio kredit secara berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas piutangnya. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini bagi Perusahaan relatif kecil, mengingat Perusahaan tidak memiliki piutang atau utang dalam valuta asing. Potensi yang masih ada dari saldo bank dalam valuta asing. c. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga yang potensial dari utang bank yang diperoleh Perusahaan. d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. e. Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Aset keuangan Perusahaan terbesar dalam bentuk pinjaman, resiko harga berdampak atas nilai riil piutang tersebut. Pengelolaan Risiko Modal Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang sahamdan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka mengelola struktur modal, Perseroan mungkin menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan sahambaru atau menambah/mengurangi jumlah utang. Perseroan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio Return on Equity dan juga rasio utang terhadap EBITDA. 58 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 (Dalam Rupiah) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Rasio utang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah pinjaman dengan EBITDA. Adapun EBITDA merupakan hasil perhitungan laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntungan)/kerugian selisih kurs – bersih, biaya pendanaanbersih dan beban penyusutan. 35. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal laporan posisi keuangan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price ), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price ). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perseroan menggunakan metode discounted cash flow dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi armslength. Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan: 31 Maret 2013 Nilai Tercatat Nilai Wajar 31 Desember 2012 Nilai Tercatat Nilai Wajar Aset keuangan : Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Pitang pihak hubungan berelasi 4.536.767.666 13.868.524.527 3.103.734.069 4.340.207.935 4.536.767.666 13.868.524.527 3.103.734.069 4.340.207.935 2.416.699.338 13.642.539.806 1.216.337.216 - 2.416.699.338 13.642.539.806 1.216.337.216 - Jumlah 25.849.234.197 25.849.234.197 17.275.576.359 17.275.576.359 Liabilitas Keuangan : Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang pembelian kendaraan Utang bank Utang pihak hubungan berelasi 5.937.420.821 12.893.100.613 1.990.858.314 586.437.541 32.438.211.396 2.789.238.040 5.937.420.821 12.893.100.613 1.990.858.314 586.437.541 32.438.211.396 2.789.238.040 11.021.357.731 3.646.138.101 2.883.673.922 773.216.810 20.061.833.962 13.928.203.440 11.021.357.731 3.646.138.101 2.883.673.922 773.216.810 20.061.833.962 13.928.203.440 Jumlah 56.635.266.725 56.635.266.725 52.314.423.966 52.314.423.966 Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan. Nilai wajar dari utang bank dan utang pembelian kendaraan dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku bunga efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi. 59