Materi 3_Faktor Produksi

advertisement
Materi 3
Ekonomi Mikro
Teori Faktor Produksi dan Kegiatan Perusahaan
Abstract
Produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai
tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: berapa output yang harus
diproduksikan, berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input)
dipergunakan. Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam
menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar: - bahwa produsen atau
pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum, dan - bahwa
produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Dosen : Elistia, SE, MM
[email protected]
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2017
MATERI 3
TEORI FAKTOR PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN
A. Pendahuluan
Produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus
menentukan dua macam keputusan: berapa output yang harus diproduksikan, berapa dan dalam
kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan. Untuk menyederhanakan
pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1) bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum, dan
2) bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Untuk itu diperlukan pemahaman terhadap perilaku produsen dalam mengalokasikan faktor-faktor
produksinya.
Pembahasan pada materi produksi adalah sebagai berikut:

Memahami bentuk organisasi perusahaan.

Memahami fungsi dan faktor produksi

Analisis terhadap faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan
jasa, kemudian menganalisis biaya-biaya produksi.

Bagaimana pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya
produksi untuk memperoleh keuntungan maksimum.
Bentuk – bentuk Organisasi Perusahaan
Oraganisai perusahaan pada intinya dibagi dalam tiga kategori, yaitu :

Perusaan perseorangan,

Firma dan

Perseroan Terbatas.

Selain itu ada jenis perusahaan yang berbentuk perusahaan negara dan koperasi.
Bentuk-bentuk itu diuraikan di bawah ini :
1
1. Perusahaan perseorangan yaitu: Perusahaan milik pribadi yang ia bertanggungjawab
penuh atas perusahan tersebut
Keuntungan :
- Kebebasan tidak terbatas bagi pemiliknya
- keuntungan sepenuhnya milik pribadi
- diusahakan dengan sungguh-sungguh
Kerugian
- susah memperoleh modal untuk pengembangan usaha
- tanggungjawab tidak terbatas pada hutang-hutang perusahaan
2. Firma / Perkongsian
yaitu : perusahaan yang dimiliki dua orang atau lebih, setiap pemilik mempunyai tugas
dan tanggungjawab yang sama terhadap perusahaan sesuai dengan perjanjian yang
disepakatinya.
Keuntungan :
- kemungkinan memperoleh modal besar - tanggungjawab bersama antar pemilik
kerugian :
tanggungjawab tidak terbatas pemilik atas hutang-hutang perusahaan sehingga
melahirkan pola kepemilikan akan saham yakni (aktif dan pasif)
3. Perseroan Terbatas yaitu : perusahaan yang dimiliki oleh orang banyak
kebaikan :
- kemampuan memperoleh modal besar.
- tanggungjawab yang terbatas pemilik saham atas hutang-hutang perusahaan
kerugian :
Kekuasaan pemilik terbatas atas perusahaan
4. Bentuk perusahaan lain:
a. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama dengan prinsip gotong royong, perusahaan ini didirikan
untuk kepentingan para anggotanya, bentuk koperasi biasanya dibedakan menjadi
koperasi produksi, koperasi konsumsi dan koperasi kredit.
2
b. Perusahaan Milik Negara (pemerintah)
Bentuk perusahaan ini dikenal juga dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
pada umumnya perusahaan ini dikelola seperti perseroan terbatas, yang menjadi
pembedanya adalah kepemilikan perusahaan yang dimilki oleh negara.
Perusahaan milik negara biasanya didirikan untuk produksi barang dan jasa yang
sifatnya kebutuhan pokok masyarakat, walaupun ada juga yang bersifat persaingan
sama seperti swasta, seperti bank negara, dan lain-lain.
B. Sudut Pandang Ilmu Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi perusahaan dipandang dalam satu bentuk yang sama yaitu unit-unit
usaha yang mencari keuntungan maksimum, dengan cara mengatur penggunaan faktor-faktor
produksi dengan cara se-efisien mungkin.
Dengan demikian setiap perusahaan akan melakukan kegiatan memproduksi sampai pada tingkat
dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum.
Disisi lain pada kenyataannya ada juga perusahaan yang memilki tujuan tidak semata keuntungan,
dengan kata lain ada perusahaan yang didefinisikan sebagai badan usaha yang menggunakan factor
produksi untuk menghasilkan barang yang dibutuhkan masyarakat.
Memaksimumkan Keuntungan :
Sebagaimana diungkapkan di atas bahwa tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan
keuntungan, jika keadaan sebaliknya perusahaan disebut mengalami kerugian. Keuntungan atau
kerugian adalah perbedaan/selisih anatara hasil penjualan dengan biaya produksi.
Perusahaan memperoleh keuntungan jika hasil penjualan melebihi biaya produksi dan kerugian
jika hasil penjualan kurang dari biaya produksi.
Melihat tujuan demikian maka yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan adalah menganalisis
bagaimanakah komposisi faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk memproduksi
barang/jasa dan berapa faktor produksi yang akan digunakan untuk meminimalisir biaya yang harus
dikeluarkan, analisis yang digunakan untuk memberikan komposisi dalam proses produksi disebut
dengan fungsi produksi, yaitu kombinasi faktor-faktor produksi.
Dalam upaya peminimuman biaya produksi dari sekian banyak faktor yang dimiliki perusahaan
harus mengambil kombinasi yang terbaik, dan jika peningkatan penjualan berkonsekwensi pada
3
peningkatan produksi perusahaan harus berprinsif mengambil unit tambahan faktor produksi yang
biaya per rupiahnya akan menghasilkan tambahan nilai penjualan yang paling maksimum.
Untuk mempermudah analisis dalam teori ekonomi tahap analisis dibedakan dalam kategori
analsisis jangka pendek yaitu anggapan sebagian dari faktor produksi jumlahnya dianggap tetap.
Kebaikannya jika analisis dilakukan dalam jangka panjang maka semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan.
Firma dan Industri
Dalam teori ekonomi firma / perusahaan didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang
menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan
masyarakat. Sedangkan Industri didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang menghasilkan
barang yang sama/sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu pasar.
Definisi industri ini berbeda dengan definisi pada umumnya yang menyatakan bahawa Industri
adalah perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi yang tergolong
dalam sektor skunder.
Tujuan Perusahaan :
1. tingkat kapasitas produksi yang bagaimana perusahaan menjalankan usahanya.
2. menekankan pada volume penjualan
3. Pengabdian pada masyarakat
Cara-cara perusahaan memaksimumkan keuntungan :
Definisi keuntungan : perbedaan antara hasil penjualan dengan ongkos produksi .
Strategi :
1. bagaimana komposisi faktor produksi
2. berapa faktor yang akan digunakan
C. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah sifat hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang
dihasilkan.
Fungsi produksi biasanya dinyatakan dalam bentuk rumus :
Q = f (K, L, R, T) Dimana :
4
Q = output
K = Modal
L = Tenaga Kerja
R = Kekayaan alam (SDA)
T = Teknologi
Persamaan di atas merupakan suatu pernyataan matematika yang berarti tingkat produksi suatu
barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat
teknologi yang digunakan.
Dengan demikian perusahaan akan dapat mengukur tingkat produksi mana yang paling ekonomis
untuk memperoduksi suatu barang dari kombinasi faktor-faktor produksi tersebut.
D. Teori Produksi
1. Satu Faktor Perubah
Teori produksi dengan satu faktor perubah disebut juga teori produksi sederhana yaitu : teori
produksi yang menggambarkan tentang hubungan ai antara tingkat produksi suatu barang dengan
jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi.
Sehingga diasumsikan, hanya satu yang berubah pada factor Tenaga Kerja (L) yang lain tidak
mengalami perubahan. Hukum hasil yang semakin berkurang :
Hukum hasil yang semakin berkurang tidak dapat dipisahkan dalam analisis produksi, hukum ini
dinamakan juga sebagai low of deminishing return, yaitu : “apabila factor produksi yang dapat
diubah jumlahnya (L) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total
akan semakin banyak bertambah, tetapi pada tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin
berkurang dan akan mencapai titik negative dan ini akan menyebabkan pertambahan produksi
total semakin lambat dan akhirnya setelah mencapai tingkat maksimum kemudian akan menurun”.
Dengan demikian dalam suatu proses produksi dimana digunakan perubah pada tenaga kerja, akan
terjadi tiga tahap perubahan yaitu :
a.
Tahap pertama : Produksi Total akan mengalami perubahan yang semakin cepat
b.
Tahap kedua : Produksi total pertambahannya akan semakin melambat
c.
Tahap ketiga : Produksi total semakin lama semakin berkurang. Untuk memberikan
gambaran sederhana dari low of deminishing return di atas perhatikan tabel berikut :
5
Tabel 1
Tanah
Hubungan Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Produksi
Tenaga
Produksi
Produksi
Produksi
Rata-rata
Marginal
Kerja
Total
1
1
100
100
-
1
2
300
150
200
1
3
600
200
300
1
4
880
220
280
1
5
1050
210
170
1
6
1140
190
90
1
7
1190
170
50
1
8
1190
150
0
1
9
1100
120
-90
1
10
700
70
-400
Tahapan
kegiatan
Tahap I
Tahap II
Tahap III
Dari tabel di atas dapat dijelaskan sbb :
Tahap pertama, terjadi ketika tambahan setiap satu tenaga kerja menghasilkan tambahan
produksi yang semakin besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya.
Tahap kedua, ketika jumlah tenaga kerja terus bertambah, maka produksi total akan
bertambah tetapi dalam pertambahan yang semakin sedikit, atau terjadi kondisi produksi
marginal semakin berkurang, artinya setiap pekerja akan menghasilkan tambahan
produksi yang berkurang dari pada tambahan produksi sebelumnya.
Tahap ketiga, terjadi ketika tenaga kerja terus ditambah yang terjadi adalah total
produksi akan semakin menurun atau berkurang.
Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marjinal
a. Produksi Total (TP), adalah keseluruhan hasil produksi yang dilakukan dalam satu
proses produksi
6
b. Produksi Marjinal (MP), adalah tambahan produksi yang diakibatkan tambahan
satu tenaga kerja yang digunakan, untuk menghitung produk marginal digunakan
persamaan :
∆ TP
MP =
, artinya selisih total produksi sebelum dan sesudahnya
∆L
c. Produksi Rata-rata (AP), yaitu produksi yang dihasilkan secara rata-rata oleh
setiap pekerja, untuk menghitung produk rata-rata digunakan persamaan berikut :
AP =
TP
L
2. Kurva, TP, MP Dan AP
Untuk menggambarkan hubungan antara TP, MP dan AP,
perhatikan gambar berikut :
7
Gambar 1
Kurva TP, MP dan AP
1400
Q
1200
1000
800
TP
600
Tahap I
Tahap II
Tahap III
400
200
AP
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
L
-200
-400
MP
-600
3. Dua Faktor Perubah
Analisis berikutnya diandaikan perubahan produksi yang dilakukan dengan merubah dua
faktor produksi, sebut saja tenaga kerja dan modal. Analisis perubahan dua faktor ini
bersifat kebalikan, artinya penambahanmodl akan berakibat pada penurunan tenaga kerja,
atau sebaliknya.
8
Contoh kasus, untuk memproduksi 1000 unit barang ditentukan oleh kombinasi dua
faktor produksi berikut :
Tabel 2
Gabungan M dan L untuk 1000 unit produksi
Gabungan
Tenaga Kerja (unit)
Modal (unit)
L
M
A
1
6
B
2
3
C
3
2
D
6
1
Jika kombinasi itu digambar, maka akan berbentuk kurve yang disebut kurve
ISOQUANT, atau kurve kombinasi sama yaitu kurva yang menggambarkan gabungan
tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat tertentu.
Untuk contoh di atas, bentuk kurva Isoquant nya dalah :
Gambar 2
M
Kurva Isoquant
L
Selain kurva ISOQUANT, untuk mengukur biaya produksi dari pemakaian dua faktor
produksi tersebut, digunakan kurva yang disebut ISOCOST, atau GARIS BIAYA
9
SAMA, yaitu garis yang menggambarkan gabungan faktorfaktor produksi yang dapat
diperoleh dengan menggunkan sejumlah biaya tertentu.
Dalam bentuk kurva isocost adalah sebagai berikut :
Gambar 3
Kurva ISOCOST
M
L
4. Memaksimumkan Produksi, meminimumkan Biaya
Dalam analisis untuk memaksimumkan produksi dengan biaya yang minimum, dapat
dibuat analisis sederhana dengan menggabungkan kuva Isoquant dengan Isocost. Paling
tidak analisis gabungan ini akan mencoba untuk menjawab dua pertanyaan mendasar
yaitu :
a. Apabila jumlah pengeluaran untuk biaya produksi sudah ditentukan, keadaan yang
bagaimana yang akan memaksimumkan produksi ?
b. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai ditentukan, keadaan bagaimanakah yang
meminimkan biaya ?
10
Memaksimumkan Produksi
Untuk mengukur produksi maksimum yang dapat dibuat, perhatikan contoh berikut ini:
Dengan harga per unit modal sebesar 5000 dan 1000 untuk tenaga kerja, seorang produsen
yang memiliki uang sejumlah 20.000, sanggupf untuk membeli seluruh modal sebanyak
5 unit, dan jika digunakan untuk membayar tenaga kerja seluruh uangnya habis pada 10
tenaga kerja, (lihat digambar TC 2).
Maka produksi maksimal yang dapat diproduksi adalah 2000 unit (IQ 2000), dengan
kombinasi 3 M dan 4 L, perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 4
Gabungan Isoquant dan Isocost
8
M
L
Meminimumkan Biaya
Dengan contoh kurva yang sama di atas, jika ditentukan produksi yang harus dicapai
adalah 3000 unit, maka biaya minimum dapat diperoleh adalah pada garis persinggungan
antara TC 3 dengan IQ 3000, atau kombinasi 5 L dan 3,5 M, artinya biaya yang harus
dikeluarkan adalah (5 L x 1000 + 3,5 M x 5000 = 22,500).
11
Download