DISAIN DISTRIBUSI LINUX UNTUK OPTIMALISASI SERVER DAN CLIENT KAFE INTERNET ( Studi Kasus : Warung Internet Rocket.Net Kebumen ) NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Fajar Ari Wibowo 06.12.1605 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 LINUX DISTRIBUTION DESIGNED TO OPTIMIZE THE SERVER AND CLIENT INTERNET CAFE ( Case Study: Rocket.Net Kebumen Internet Café ) DISAIN DISTRIBUSI LINUX UNTUK OPTIMALISASI SERVER DAN CLIENT KAFE INTERNET ( Studi Kasus: Warung Internet Rocket.Net Kebumen ) Fajar Ari Wibowo Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT There is now have a lot of internet cafes popping or commonly called internet cafes or cafe. Majority internet café have different network architecture selection in the network. For example, use direct modem router as a network gateway, using Internet Connection Sharing from Microsoft Windows, using Mikrotik Router OS and there are those using Linux or * BSD as gateway. All of the above methods have advantages and disadvantages of each. Rocket.Net initially uses the modem as gateway. Rocket.Net internet connection uses the Telkom Speedy. With a subscription games packages with bandwidth up to 1 Mbps. Rocket.Net mostly using Microsoft's Windows XP operating system for computers. Windows XP operating systems in here still using illegal license, of which although some is already an original. In this thesis, the writer tries to analyze problems that occur in Rocket.Net. Rocket.Net problem that occurs in, among others, is how to utilize Internet bandwidth of 1 Mbps to be shared to 10-15 clients with the client does not sacrifice comfort in browsing the Internet when there is one client who did the download. The other problem is the use of software operating systems and applications that are paid to generate significant cost expenditure. Solution strategy is to implement a network using a Linux gateway, this gateway also serves as a proxy server and also bandwidth management. In terms of the client is using the operating system and application software-based Free Open Source Software. This thesis is explained step by step how to build these systems. Keywords: Network, Linux, Proxy Servers, WebHTB. 1. PENDAHULUAN Kafe internet atau lebih dikenal dengan sebutan warnet dewasa ini semakin berkembang. Tidak hanya di kota-kota besar tapi juga sudah merambah ke pelosokpelosok kota. Hal ini tidak terlepas dari semakin murahnya tarif internet dan semakin banyaknya Internet Service Provider yang bermunculan dan memasang tarif murah. Rocket.Net adalah salah satu warnet yang berada di kota Kebumen. Warnet ini masih menggunakan perangkat lunak sistem operasi dan juga perangkat lunak aplikasi yang masih ilegal, walaupun ada beberapa yang yang menggunakan aplikasi freeware. Dari sisi client, Rocket.Net mengunakan Windows XP Profesional SP3 sebagai sistem operasinya, dan masih illegal. Razia perangkat lunak ilegal sering diaadakan oleh pihak kepolisian, hal ini tentu saja akan berdampak negatif apabila Rocket.Net masih tetap menggunakan perangkat lunak yang ilegal. Hal tersebut dikarenakan telah melanggar hukum undang-undang Hak Akan Kekayaan Intelektual. Faktor-faktor tersebut di atas yang mendasari untuk didisain dan diimplematasikanya distribusi Linux untuk optimalisasi server dan client internet kafe pada Rocket.Net. 2. LANDASAN TEORI 2.1 GNU/Linux Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi non-commercial yang sangat populer. Istilah Linux atau GNU/Linux juga digunakan untuk menjelaskan distro Linux (Linux distribution), yang selalu menyertakan program-program lain selain Sistem Operasinya. Contoh-contoh program yang telah terpaket jadi satu bersama distro linux antara lain aplikasi server, programming, database, desktop environment, juga aplikasi perkantoran (office suite). 2.1.1 Distribusi Linux Sebuah Distribusi Linux adalah anggota dari keluarga Unix seperti distribusi software yang dibangun di atas kernel Linux. Seperti distro yang besar terdiri dari kumpulan aplikasi perangkat lunak seperti pengolah kata, spreadsheet, multimedia, dan aplikasi database. Sistem operasi akan terdiri dari kernel Linux, dan biasanya, sejumlah library dan utilitas dari proyek GNU, dengan dukungan grafik dari X Window Sistem. Distro dioptimalkan untuk ukuran mungkin tidak berisi X, dan cenderung menggunakan lebih kompak alternatif untuk GNU utilitas seperti busybox, uclibc atau dietlibc. 2.1.2 GNU Network Object Model Environment Proyek Gnome adalah sebuah proyek yang tujuan awalnya untuk menciptakan suatu desktop environment komputer yang mudah digunakan, dari software yang dianggap free menurut Free Software Foundation. Saat ini gnome merupakan sebuah lingkungan desktop yang paling banyak digunakan oleh pengguna Linux. Banyak software diciptakan dibawah bendera proyek Gnome, dan sebagian diantaranya dikeluarkan sebagai The Gnome Desktop. Desktop ini kemudian digabungkan dengan software lain untuk menciptakan sebuah sistem yang lengkap seperti distribusi GNU/Linux atau Solaris dari Sun Microsistems. Gnome adalah desktop resmi dari Gnome Project. Nama ini digunakan sebagai akronim dari GNU Network Object Model Environment. 2.2 Subnetting Konsep subnetting dari IP address merupakan teknik yang umum digunakan di internet untuk mengefisienkan alokasi IP address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP address. Subnetting merupakan proses memcah kelas IP address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask. Metode subnetting yang sering digunakan adalah CIDR (Classless Inter Domain Routing). CIDR menghindari cara pemberian IP address tradisional menggunakan kelas A, B dan C. CIDR menggunakan network prefix dengan panjang tertentu. Prefix length menetukan jumlah bit sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagai network ID. Rumus perhitungan subnetting yaitu (Jumlah host per network = 2n – 2), dimana n adalah jumlah bit tersisa yang belum diselubungi. Missal network prefix /27, maka bit tersisa (n) adalah 32 - 27 = 5. Jadi jumlah host per network adalah 25 – 2 = 30 host. 2.3 Server Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan. Sistem operasi server terdapat berbagai macam service yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari service ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. 2.3 1 Network Address Translation Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan Gateway NAT modern terdapat server DHCP yang dapat mengkonfigurasi komputer client secara otomatis. Hal ini sangat menguntungkan bagi admin jaringan karena untuk mengubah konfigurasi jaringan, admin hanya perlu mengubah pada komputer server dan perubahan ini akan terjadi pada semua komputer client. Gateway NAT mampu membatasi akses ke internet, juga mampu mencatat semua traffic, dari dan ke internet. Secara keseluruhan, dengan segala kelebihan gateway NAT tersebut, admin jaringan akan sangat terbantu dalam melakukan tugas-tugasnya. 2.3.2 Firewall Firewall atau tembok-api adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah tembok-api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. 2.3.3 Proxy Proxy dapat dipahami sebagai pihak ketiga yang berdiri ditengah-tengah antara kedua pihak yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai perantara, sedemikian sehingga pihak pertama dan pihak kedua tidak secara langsung berhubungan, akan tetapi masing-masing berhubungan dengan perantara, yaitu Proxy. Proxy dalam pengertiannya sebagai perantara, bekerja dalam berbagai jenis protokol komunikasi jaringan dan dapat berada pada level-level yang berbeda pada hirarki layer protokol komunikasi jaringan. Suatu perantara dapat saja bekerja pada layer Data-Link, layer Network dan layer Transport, maupun layer Aplikasi dalam hirarki layer komunikasi jaringan menurut OSI. Namun pengertian proxy server sebagian besar adalah untuk menunjuk suatu server yang bekerja sebagai proxy pada layer Aplikasi. 2.3.4 Transparent Proxy Salah satu kompleksitas dari proxy pada level aplikasi adalah bahwa pada sisi pengguna harus dilakukan konfigurasi yang spesifik untuk suatu proxy tertentu agar bisa menggunakan layanan dari suatu proxy server. Bila diinginkan agar pengguna tidak harus melakukan konfigurasi khusus, kita bisa mengkonfigurasi proxy/cache server agar berjalan secara benar-benar transparan terhadap pengguna (transparent proxy). Transparent proxy dapat berguna untuk “memaksa pengguna” menggunakan proxy/cache server, karena pengguna benar-benar tidak mengetahui tentang keberadaan proxy ini, dan apapun konfigurasi pada sisi pengguna, selama proxy server ini berada pada jalur jaringan yang pasti dilalui oleh pengguna untuk menuju ke internet, maka pengguna pasti dengan sendirinya akan “menggunakan” proxy/cache ini. Cara membuat transparent proxy adalah dengan membelokkan arah (redirecting) dari paket-paket untuk suatu aplikasi tertentu, dengan menggunakan satu atau lebih aturan pada firewall/router. Hal ini bisa dilakukan karena setiap aplikasi berbasis TCP akan menggunakan salah satu port yang tersedia, dan firewall dapat diatur agar membelokkan paket yang menuju ke port layanan tertentu, ke arah port dari proxy yang bersesuaian. 2.4 Bandwidth Management Setiap perangkat jaringan dapat diasosiasikan dengan suatu disiplin antrian. Dengan antrian, kita dapat menentukan bagaimana data akan dikirimkan. Harus dipahami bahwa kita hanya dapat menshaping data yang akan kita kirimkan. Dalam Linux, dikenal 2 macam disiplin antrian, yaitu disiplin antrian dengan kelaskelas (classful queuing discipline) dan disiplin antrian non kelas (classless queuing discipline). 2.4.1 HTB (Hierarchical Token Bucket) HTB merupakan salah satu disiplin antrian yang memiliki tujuan untuk menerapkan link sharing secara presisi dan adil. Dalam konsep link sharing, jika suatu kelas meminta kurang dari jumlah service yang telah ditetapkan untuknya, sisa bandwidth akan didistribusikan ke kelas-kelas yang lain yang meminta service. TB menggunakan TBF sebagai estimator yang sangat mudah diimplementasikan. TBF sangat mudah diset karena banyak dari administrator jaringan yang memiliki ilmu tentangnya. Estimator ini hanya menggunakan parameter rate, sebagai akibatnya seseorang hanya perlu mengeset rate yang akan diberikan ke suatu kelas. Oleh karena itu HTB lebih mudah dan intuitif dibandingkan CBQ. HTB terdapat parameter ceil sehingga kelas akan selalu mendapatkan bandwidth di antara base rate dan nilai ceil ratenya. Parameter ini dapat dianggap sebagai estimator kedua, sehingga setiap kelas dapat meminjam bandwidth selama bandwidth total yang diperoleh memiliki nilai di bawah nilai ceil. Hal ini mudah diimplementasikan dengan cara tidak mengijinkan proses peminjaman bandwidth pada saat kelas telah melampaui rate ini (keduanya leaves dan interior dapat memiliki ceil) 2.5 Remastering Remastering merupakan proses pembungkusan ulang paket aplikasi software di linux. Bisa dikatakan bahwa remastering merupakan proses pembuatan sistem operasi baru dengan paket aplikasi yang berbeda dari sistem aslinya (default). Dengan remastering memungkinkan kita untuk menambah atau mengurangi paket aplikasi di sistem operasi linux dengan paket aplikasi yang baru. Distribusi Linux di dunia yang awalnya berasal dari hasil remastering beberapa diantaranya Slackware dari SLS Linux, Yellow Dog Linux, Mandriva, Turbo Linux dari Red Hat, Ubuntu dari Debian, dan masih banyak lagi. Remastering sendiri dipopulerkan oleh Klaus Knopper, pencipta dari Knoppix Linux. Knoppix Linux merupakan keturunan dari Debian Linux sama halnya dengan Ubuntu. 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Koneksi Internet Rocket.Net menggunakan Internet Service Provider (ISP) Speedy paket games dari PT. Telekomunikasi Indonesia. Paket Speedy games menggunakan teknologi ADSL dengan memanfaatkan line telephone sebagai jalur tranmisi datanya. Bandwidth yang diberikan pihak Telkom speedy sebesar up to 1 Mbps untuk downstreamnya dan 256 Kbps untuk upstreamnya. Dengan bandwidth tersebut bisa didapatkan kecepatan download max 128 KBps dan upload 32 KBps. 1 byte sama dengan 8 bit. Bandwidth sebesar 1 Mbps tersebut sudah cukup untuk melayani klien dengan jumlah antara 10 – 15 klien. 3.2 Topologi Jaringan Topologi jaringan Rocket.Net menggunakan topologi star dengan switch hub sebagai konsentrator. Protokol menggunakan TCP/IP, media koneksi berupa kabel UTP mode straight yang menghubungkan setiap komputer klien dengan switch hub. Modem memiliki IP lokal (LAN) 192.168.1.1, komputer billing 192.168.1.12, sedangkan klien mendapatkan IP antara 192.168.1.11 sampai dengan 192.168.1.20. Dalam topologi tersebut, modem difungsikan sebagai gateway. Modem disetting dalam PPPoE mode, modem mendapatkan IP public (118.96.xxx.xxx) setelah melakukan dialing dengan memasukan username dan password yang telah diberikan pihak Telkom. Pada sistem ini proses routing dan NAT (Network Address Translation) dilakukan sepenuhnya oleh modem. 3.3 Waktu Akses Halaman Web Sistem lama Rocket.Net tidak terdapat web proxy di dalamnya. Ketidakadaan proxy dalam jaringan mengharuskan setiap request akan langsung dikirim dan diambil dari server aslinya. Hal ini akan berpengaruh dalam besarnya tenggang waktu dalam meload suatu halam website. Misalnya membuka halaman situs X akan memakan waktu beberapa detik sampai semua halaman terload 100%. Berikut tabel berapa waktu yang diperlukan untuk membuka secara penuh halaman suatu website, dengan sample situs web paling sering diakses oleh konsumen Rocket.Net Alamat Situs Waktu ( Detik ) http://www.facebook.com 7,15 http://www.indowebster.com 17,92 http://www.4shared.com 24,31 http://www.youtube.com 10.1 3.4 Strategi Pemecahan Masalah Setelah melihat dan menganalisis permasalahan sistem dapat diambil kesimpulan untuk merubah sistem lama menjadi sistem beru dengan beberapa rincian sebagai berikut: Merubah topologi jaringan Menggunakan komputer sebagi gateway internet Menambah web proxy di dalam jaringan Menggunakan bandwidth management Memisah file server dari billing dengan satu komputer stand alone. Mengganti perangkat lunak dengan perangkat lunak berbasis Free dan Open Source Software 3.5 Analisis Kebutuhan Sistem Untuk analisis kebutuhan sistem baru akan dibagi menjadi dua, yaitu analisis perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak sendiri akan dibagi menjadi perangkat lunak server dan desktop. 3.5.1 Kebutuhan Perangkat Keras Server Gateway dan Proxy HARDWARE SPESIFIKASI Prosesor AMD Athlon X2 7750 @ 2,5 GHz RAM 1 GB / PC 6400 Harddisk WDC 80 GB SATA - Realtek RTL-8139/8139C/8139C+ LAN Card - 3Com Corporation 3c905C-TX/TX-M PSU / Case 3.5.2 Simbada SIM C 430 Watt Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Server Ubuntu Linux Operasi Kernel 2.6.28-11-server PAKET DEPENDENSI Squid 2.7 stable 3 squid, squid-common, ssl-cert WebHTB v2.9 Apache, mysql-server DNS Server Bind9 bind9utils Web Server Apache 2/2.11 apache2 Proxy BW Management Database server File Server MySQL 5.0.75 Samba libhtml-template-perl, mysql-server-5.0, mysqlserver-core-5.0 Samba-server, samba-client apache2-mpm-prefork, apache2-utils, apache2.2-common, dbconfig-common, Phpmyadmin defoma, fontconfig-config, libapache2-modphp5, libapr1, libaprutil1, libdbd-mysql-perl, libdbi-perl, libfontconfig1, libfreetype6, libgd2- xpm, libjpeg62, libltdl7, libmcrypt4, libmysqlclient15off libnet-daemon-perl, libplrpc-perl, libpng12-0, libpq5, libt1-5, libxpm4, mysql-client, mysql-client-5.0, mysqlcommon, php5-common, php5-gd, php5mcrypt, php5-mysql, ttf-dejavu, ttf-dejavu-core, ttf-dejavu-extra. Webmin libauthen-pam-perl, libio-pty-perl, libmd5-perl, Webmin v1500 libnet-ssleay-perl. Desktop Tabel 3.9 Kebutuhan perangkat lunak desktop JENIS Desktop Multimedia Office Internet Lain –lain NAMA Gnome 2.28 Audacious Totem Media Player Gmplayer Open Office Writer Open Office Impression Gnumeric Evince PDF Reader Mozilla Firefox Pidgin Evolution Transmission Filezilla Gedit Brasero Gnome-terminal Gnome-screenshot 4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Kinerja Sistem Pengujian kinerja sistem meliputi performa squid proxy dalam melayani client dalam bentuk cache hits, kemampuan WebHTB dalam memanajeman bandwid serta kemampuan sistem desktop dalam mejalankan fungsinya sebagai client warnet. 4.1.1 Kinerja Squid Proxy Keberhasilan kinerja suatu squid proxy adalah kemampuan squid untuk menyimpan objek dan memberikan objek yang telah disimpan tersebut kepada client apabila client tersebut melakukan request terhadap objek yang telah tersimpan sebelumnya atau biasa disebut hits. Kinerja squid proxy dari sistem yang telah dirancang dapat dilihat dalam data berikut. Pengujian dilakukan menggunakan cachemgr.cgi dengan kondisi uptime server 5 hari 22 jam. Dapat dilihat bahwa saat itu terdapat request http sebanyak 1.872.825 request dengan hits 613.938 (33%). Dapat diartikan dari semua request http client, 33 % diantaranya dilayani oleh server proxy, hal ini akan menghemat penggunaan bandwidth dan tentu saja meningkatkan waktu loading suatu halaman website. Alamat Situs Tanpa Proxy Dengan Proxy http://www.facebook.com 7,15 s 1,68 s http://www.indowebster.com 17,92 s 10,52 s http://www.4shared.com 24,31 s 4,59 s http://www.youtube.com 10.1 s 7,02 s 4.1.2 Kinerja WebHTB WebHTB berfungsi untuk membagi bandwidth kepada client sesuai dengan aturan atau rule yang telah ditentukan. Sistem yang tidak menggunakan bandwidth management akan berebut bandwidth. Apabila salah satu client menggunakan download accelerator seperti IDM, maka semua bandwidth akan tesedot semua. Kinerja WebHTB untuk melakukan limitasi terhadap kinerja IDM bisa dilihat pada gambar berikut. Pengujian kali mengguanakan komputer client no 1 dimana dalam aturan webhtb mendapat alokasi bandwidth sebesar 65 Kbps dan limit 480 Kbps. Objek download berupa file .gz sebesar 55 MB yang didownload dari http://repo.ugm.ac.id/iso/pfsense/1.2.3/pfSense-1.2.3-RELEASE-LiveCD-Installer.iso.gz Client no 1 menggunakan seluruh limit bandwidth yang telah dialokasikan terhadap dirinya sebesar 487,40 Kbps atau sekitar 60 KBps. IDM tidak akan melewati limit tersebut secara ekstrem, IDM dapat melewati limit tersebut tapi tifak lebih dari 10 KBps. Dengan kondisi seperti ini maka IDM tidak akan menggunakan bandwidth secara penuh untuk dirinya sendiri. Sehingga client lain masih nyaman untuk melakukan browsing apalagi dengan dukungan dari cache hit. 4.1.3 Pengujian Hasil Remastering Hasil remastering menghasilkan file ISO dengan ukuran kurang lebih 980 MB atau 1 DVD. File ini dapat diburning kedalam DVD untuk selanjutnya diinstall kedalam PC untuk dijadikan server ataupun hanya sekedar komputer desktop biasa. Pengujian menggunakan media virtual machine, dengan menggunakan Virtual Box versi 3.2.0 r61808 yang berjalan pada sistem operasi host Arch Linux x86_64 (kernel 2.6.33-ARCH). 5. KESIMPULAN Penggunaan server proxy di dalam suatu jaringan akan membantu mempercepat proses browsing suatu halaman web. Hal ini terjadi karena objek yang diminta oleh klien sebagian telah ada pada hardisk server proxy atau tercache. Manajemen bandwidth diperlukan untuk memberikan alokasi bandwidth secara adil kepada setiap klien, sehingga tidak saling berebut bandwidth antar klien. Melakukan subneting dalam suatu jaringan akan mengefisienkan dan memaksimalkan penggunaan IP address. Penggunaan sistem operasi dan aplikasi berbasis Free Open Source Software akan menghemat pengeluaran biaya yang cukup signifikan. DAFTAR PUSTAKA Chendramata, A. 2009. Jaringan Informasi Berbasis Open Source. Jakarta: Direktorat Sistem Informasi Perangkat Lunak dan Konten Direktorat Jendral Aplikasi Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika. Sembiring, J. 2001. Jaringan Komputer Berbasis Linux. Jakarta: Elex Media Komputindo. Syafrizal, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset Wagito. 2005. Jaringan Komputer, Teori dan Implementasi Berbasis Linux. Yogyakarta: Gaya Media. Wahana Komputer. 2006. Pengelolaan Jaringan Komputer di Linux. Jakarta: Salemba Infotek. http://opensource.telkomspeedy.com/forum/viewtopic.php?id=5530, 10 Desember 2009 http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_remastering_software, 13 Januari 2010 http://en.wikipedia.org/wiki/Remastersys, 13 Januari 2010 http://id.wikipedia.org/wiki/Bandwidth, 27 Desember 2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Desktop_environment, 27 Desember 2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Firewall, 27 Desember 2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Gateway, 27 Desember 2009 http://id.wikipedia.org/wiki/NAT, 27 Desember 2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Peladen, 28 Desember 2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Squid, 27 Desember 2009 http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Konsep_Proxy, 27 Desember 2009 http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Webmin, 27 Desember 2009