DISAIN DISTRIBUSI LINUX UNTUK - Journal

advertisement
DISAIN DISTRIBUSI LINUX UNTUK OPTIMALISASI
SERVER DAN CLIENT KAFE INTERNET
( Studi Kasus : Warung Internet Rocket.Net Kebumen )
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Fajar Ari Wibowo
06.12.1605
Kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2010
LINUX DISTRIBUTION DESIGNED TO OPTIMIZE
THE SERVER AND CLIENT INTERNET CAFE
( Case Study: Rocket.Net Kebumen Internet Café )
DISAIN DISTRIBUSI LINUX UNTUK OPTIMALISASI
SERVER DAN CLIENT KAFE INTERNET
( Studi Kasus: Warung Internet Rocket.Net Kebumen )
Fajar Ari Wibowo
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
There is now have a lot of internet cafes popping or commonly called internet cafes or
cafe. Majority internet café have different network architecture selection in the network.
For example, use direct modem router as a network gateway, using Internet Connection
Sharing from Microsoft Windows, using Mikrotik Router OS and there are those using
Linux or * BSD as gateway. All of the above methods have advantages and
disadvantages of each.
Rocket.Net initially uses the modem as gateway. Rocket.Net internet connection uses the
Telkom Speedy. With a subscription games packages with bandwidth up to 1 Mbps.
Rocket.Net mostly using Microsoft's Windows XP operating system for computers.
Windows XP operating systems in here still using illegal license, of which although some
is already an original.
In this thesis, the writer tries to analyze problems that occur in Rocket.Net. Rocket.Net
problem that occurs in, among others, is how to utilize Internet bandwidth of 1 Mbps to be
shared to 10-15 clients with the client does not sacrifice comfort in browsing the Internet
when there is one client who did the download. The other problem is the use of software
operating systems and applications that are paid to generate significant cost expenditure.
Solution strategy is to implement a network using a Linux gateway, this gateway also
serves as a proxy server and also bandwidth management. In terms of the client is using
the operating system and application software-based Free Open Source Software. This
thesis is explained step by step how to build these systems.
Keywords: Network, Linux, Proxy Servers, WebHTB.
1.
PENDAHULUAN
Kafe internet atau lebih dikenal dengan sebutan warnet dewasa ini semakin
berkembang. Tidak hanya di kota-kota besar tapi juga sudah merambah ke pelosokpelosok kota. Hal ini tidak terlepas dari semakin murahnya tarif internet dan semakin
banyaknya Internet Service Provider yang bermunculan dan memasang tarif murah.
Rocket.Net adalah salah satu warnet yang berada di kota Kebumen. Warnet ini
masih menggunakan perangkat lunak sistem operasi dan juga perangkat lunak aplikasi
yang masih ilegal, walaupun ada beberapa yang yang menggunakan aplikasi freeware.
Dari sisi client, Rocket.Net mengunakan Windows XP Profesional SP3 sebagai sistem
operasinya, dan masih illegal.
Razia perangkat lunak ilegal sering diaadakan oleh pihak kepolisian, hal ini tentu
saja akan berdampak negatif apabila Rocket.Net masih tetap menggunakan perangkat
lunak yang ilegal. Hal tersebut dikarenakan telah melanggar hukum undang-undang Hak
Akan Kekayaan Intelektual.
Faktor-faktor
tersebut
di
atas
yang
mendasari
untuk
didisain
dan
diimplematasikanya distribusi Linux untuk optimalisasi server dan client internet kafe
pada Rocket.Net.
2.
LANDASAN TEORI
2.1
GNU/Linux
Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi non-commercial yang sangat populer.
Istilah Linux atau GNU/Linux juga digunakan untuk menjelaskan distro Linux (Linux
distribution), yang selalu menyertakan program-program lain selain Sistem Operasinya.
Contoh-contoh program yang telah terpaket jadi satu bersama distro linux antara lain
aplikasi server, programming, database, desktop environment, juga aplikasi perkantoran
(office suite).
2.1.1 Distribusi Linux
Sebuah Distribusi Linux adalah anggota dari keluarga Unix seperti distribusi
software yang dibangun di atas kernel Linux. Seperti distro yang besar terdiri dari
kumpulan aplikasi perangkat lunak seperti pengolah kata, spreadsheet, multimedia, dan
aplikasi database.
Sistem operasi akan terdiri dari kernel Linux, dan biasanya, sejumlah library dan
utilitas dari proyek GNU, dengan dukungan grafik dari X Window Sistem. Distro
dioptimalkan untuk ukuran mungkin tidak berisi X, dan cenderung menggunakan lebih
kompak alternatif untuk GNU utilitas seperti busybox, uclibc atau dietlibc.
2.1.2 GNU Network Object Model Environment
Proyek Gnome adalah sebuah proyek yang tujuan awalnya untuk menciptakan
suatu desktop environment komputer yang mudah digunakan, dari software yang
dianggap free menurut Free Software Foundation. Saat ini gnome merupakan sebuah
lingkungan desktop yang paling banyak digunakan oleh pengguna Linux.
Banyak software diciptakan dibawah bendera proyek Gnome, dan sebagian
diantaranya dikeluarkan sebagai The Gnome Desktop. Desktop ini kemudian
digabungkan dengan software lain untuk menciptakan sebuah sistem yang lengkap
seperti distribusi GNU/Linux atau Solaris dari Sun Microsistems.
Gnome adalah desktop resmi dari Gnome Project. Nama ini digunakan sebagai
akronim dari GNU Network Object Model Environment.
2.2
Subnetting
Konsep subnetting dari IP address merupakan teknik yang umum digunakan di
internet untuk mengefisienkan alokasi IP address dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaan IP address.
Subnetting merupakan proses memcah kelas IP address menjadi beberapa subnet
dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam
suatu subnet, digunakan subnet mask.
Metode subnetting yang sering digunakan adalah CIDR (Classless Inter Domain
Routing). CIDR menghindari cara pemberian IP address tradisional menggunakan kelas
A, B dan C. CIDR menggunakan network prefix dengan panjang tertentu. Prefix length
menetukan jumlah bit sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagai network ID.
Rumus perhitungan subnetting yaitu (Jumlah host per network = 2n – 2), dimana n
adalah jumlah bit tersisa yang belum diselubungi. Missal network prefix /27, maka bit
tersisa (n) adalah 32 - 27 = 5. Jadi jumlah host per network adalah 25 – 2 = 30 host.
2.3
Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu
dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat
scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang
disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system.
Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses
terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas
atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota
jaringan.
Sistem operasi server terdapat berbagai macam service yang menggunakan
arsitektur klien/server. Contoh dari service ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP
Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server
umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat
diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request
dari klien.
2.3 1 Network Address Translation
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah
suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet
dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan
karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan
kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan
Gateway NAT modern terdapat server DHCP yang dapat mengkonfigurasi
komputer client secara otomatis. Hal ini sangat menguntungkan bagi admin jaringan
karena untuk mengubah konfigurasi jaringan, admin hanya perlu mengubah pada
komputer server dan perubahan ini akan terjadi pada semua komputer client.
Gateway NAT mampu membatasi akses ke internet, juga mampu mencatat semua
traffic, dari dan ke internet. Secara keseluruhan, dengan segala kelebihan gateway NAT
tersebut, admin jaringan akan sangat terbantu dalam melakukan tugas-tugasnya.
2.3.2 Firewall
Firewall atau tembok-api adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan
lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas
jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah tembok-api diterapkan dalam sebuah
mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan
jaringan lainnya.
Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja
yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall
menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua
jaringan yang berbeda.
2.3.3 Proxy
Proxy dapat dipahami sebagai pihak ketiga yang berdiri ditengah-tengah antara
kedua pihak yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai perantara, sedemikian
sehingga pihak pertama dan pihak kedua tidak secara langsung berhubungan, akan
tetapi masing-masing berhubungan dengan perantara, yaitu Proxy.
Proxy dalam pengertiannya sebagai perantara, bekerja dalam berbagai jenis
protokol komunikasi jaringan dan dapat berada pada level-level yang berbeda pada
hirarki layer protokol komunikasi jaringan. Suatu perantara dapat saja bekerja pada layer
Data-Link, layer Network dan layer Transport, maupun layer Aplikasi dalam hirarki layer
komunikasi jaringan menurut OSI. Namun pengertian proxy server sebagian besar
adalah untuk menunjuk suatu server yang bekerja sebagai proxy pada layer Aplikasi.
2.3.4 Transparent Proxy
Salah satu kompleksitas dari proxy pada level aplikasi adalah bahwa pada sisi
pengguna harus dilakukan konfigurasi yang spesifik untuk suatu proxy tertentu agar bisa
menggunakan layanan dari suatu proxy server. Bila diinginkan agar pengguna tidak
harus melakukan konfigurasi khusus, kita bisa mengkonfigurasi proxy/cache server agar
berjalan secara benar-benar transparan terhadap pengguna (transparent proxy).
Transparent proxy dapat berguna untuk “memaksa pengguna” menggunakan
proxy/cache server, karena pengguna benar-benar tidak mengetahui tentang keberadaan
proxy ini, dan apapun konfigurasi pada sisi pengguna, selama proxy server ini berada
pada jalur jaringan yang pasti dilalui oleh pengguna untuk menuju ke internet, maka
pengguna pasti dengan sendirinya akan “menggunakan” proxy/cache ini.
Cara membuat transparent proxy adalah dengan membelokkan arah (redirecting)
dari paket-paket untuk suatu aplikasi tertentu, dengan menggunakan satu atau lebih
aturan pada firewall/router. Hal ini bisa dilakukan karena setiap aplikasi berbasis TCP
akan menggunakan salah satu port yang tersedia, dan firewall dapat diatur agar
membelokkan paket yang menuju ke port layanan tertentu, ke arah port dari proxy yang
bersesuaian.
2.4
Bandwidth Management
Setiap perangkat jaringan dapat diasosiasikan dengan suatu disiplin antrian.
Dengan antrian, kita dapat menentukan bagaimana data akan dikirimkan. Harus
dipahami bahwa kita hanya dapat menshaping data yang akan kita kirimkan.
Dalam Linux, dikenal 2 macam disiplin antrian, yaitu disiplin antrian dengan kelaskelas (classful queuing discipline) dan disiplin antrian non kelas (classless queuing
discipline).
2.4.1 HTB (Hierarchical Token Bucket)
HTB merupakan salah satu disiplin antrian yang memiliki tujuan untuk menerapkan
link sharing secara presisi dan adil. Dalam konsep link sharing, jika suatu kelas meminta
kurang dari jumlah service yang telah ditetapkan untuknya, sisa bandwidth akan
didistribusikan ke kelas-kelas yang lain yang meminta service.
TB menggunakan TBF sebagai estimator yang sangat mudah diimplementasikan.
TBF sangat mudah diset karena banyak dari administrator jaringan yang memiliki ilmu
tentangnya. Estimator ini hanya menggunakan parameter rate, sebagai akibatnya
seseorang hanya perlu mengeset rate yang akan diberikan ke suatu kelas. Oleh karena
itu HTB lebih mudah dan intuitif dibandingkan CBQ.
HTB terdapat parameter ceil sehingga kelas akan selalu mendapatkan bandwidth
di antara base rate dan nilai ceil ratenya. Parameter ini dapat dianggap sebagai estimator
kedua, sehingga setiap kelas dapat meminjam bandwidth selama bandwidth total yang
diperoleh memiliki nilai di bawah nilai ceil. Hal ini mudah diimplementasikan dengan cara
tidak mengijinkan proses peminjaman bandwidth pada saat kelas telah melampaui rate
ini (keduanya leaves dan interior dapat memiliki ceil)
2.5
Remastering
Remastering merupakan proses pembungkusan ulang paket aplikasi software di
linux. Bisa dikatakan bahwa remastering merupakan proses pembuatan sistem operasi
baru dengan paket aplikasi yang berbeda dari sistem aslinya (default). Dengan
remastering memungkinkan kita untuk menambah atau mengurangi paket aplikasi di
sistem operasi linux dengan paket aplikasi yang baru.
Distribusi Linux di dunia yang awalnya berasal dari hasil remastering beberapa
diantaranya Slackware dari SLS Linux, Yellow Dog Linux, Mandriva, Turbo Linux dari
Red Hat, Ubuntu dari Debian, dan masih banyak lagi.
Remastering sendiri dipopulerkan oleh Klaus Knopper, pencipta dari Knoppix
Linux. Knoppix Linux merupakan keturunan dari Debian Linux sama halnya dengan
Ubuntu.
3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Koneksi Internet
Rocket.Net menggunakan Internet Service Provider (ISP) Speedy paket games
dari PT. Telekomunikasi Indonesia. Paket Speedy games menggunakan teknologi ADSL
dengan memanfaatkan line telephone sebagai jalur tranmisi datanya. Bandwidth yang
diberikan pihak Telkom speedy sebesar up to 1 Mbps untuk downstreamnya dan 256
Kbps untuk upstreamnya. Dengan bandwidth tersebut bisa didapatkan kecepatan
download max 128 KBps dan upload 32 KBps. 1 byte sama dengan 8 bit.
Bandwidth sebesar 1 Mbps tersebut sudah cukup untuk melayani klien dengan
jumlah antara 10 – 15 klien.
3.2
Topologi Jaringan
Topologi jaringan Rocket.Net menggunakan topologi star dengan switch hub
sebagai konsentrator. Protokol menggunakan TCP/IP, media koneksi berupa kabel UTP
mode straight yang menghubungkan setiap komputer klien dengan switch hub.
Modem memiliki IP lokal (LAN) 192.168.1.1, komputer billing 192.168.1.12,
sedangkan klien mendapatkan IP antara 192.168.1.11 sampai dengan 192.168.1.20.
Dalam topologi tersebut, modem difungsikan sebagai gateway. Modem disetting
dalam PPPoE mode, modem mendapatkan IP public (118.96.xxx.xxx) setelah melakukan
dialing dengan memasukan username dan password yang telah diberikan pihak Telkom.
Pada sistem ini proses routing dan NAT (Network Address Translation) dilakukan
sepenuhnya oleh modem.
3.3
Waktu Akses Halaman Web
Sistem lama Rocket.Net tidak terdapat web proxy di dalamnya. Ketidakadaan
proxy dalam jaringan mengharuskan setiap request akan langsung dikirim dan diambil
dari server aslinya. Hal ini akan berpengaruh dalam besarnya tenggang waktu dalam
meload suatu halam website. Misalnya membuka halaman situs X akan memakan waktu
beberapa detik sampai semua halaman terload 100%.
Berikut tabel berapa waktu yang diperlukan untuk membuka secara penuh
halaman suatu website, dengan sample situs web paling sering diakses oleh konsumen
Rocket.Net
Alamat Situs
Waktu ( Detik )
http://www.facebook.com
7,15
http://www.indowebster.com
17,92
http://www.4shared.com
24,31
http://www.youtube.com
10.1
3.4
Strategi Pemecahan Masalah
Setelah melihat dan menganalisis permasalahan sistem dapat diambil kesimpulan
untuk merubah sistem lama menjadi sistem beru dengan beberapa rincian sebagai
berikut:

Merubah topologi jaringan

Menggunakan komputer sebagi gateway internet

Menambah web proxy di dalam jaringan

Menggunakan bandwidth management

Memisah file server dari billing dengan satu komputer stand alone.
Mengganti perangkat lunak dengan perangkat lunak berbasis Free dan Open

Source Software
3.5
Analisis Kebutuhan Sistem
Untuk analisis kebutuhan sistem baru akan dibagi menjadi dua, yaitu analisis
perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak sendiri akan dibagi menjadi
perangkat lunak server dan desktop.
3.5.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Server Gateway dan Proxy
HARDWARE
SPESIFIKASI
Prosesor
AMD Athlon X2 7750 @ 2,5 GHz
RAM
1 GB / PC 6400
Harddisk
WDC 80 GB SATA
- Realtek RTL-8139/8139C/8139C+
LAN Card
- 3Com Corporation 3c905C-TX/TX-M
PSU / Case
3.5.2
Simbada SIM C 430 Watt
Kebutuhan Perangkat Lunak

Sistem
Server
Ubuntu Linux
Operasi
Kernel
2.6.28-11-server
PAKET
DEPENDENSI
Squid 2.7 stable 3
squid, squid-common, ssl-cert
WebHTB v2.9
Apache, mysql-server
DNS Server
Bind9
bind9utils
Web Server
Apache 2/2.11
apache2
Proxy
BW
Management
Database
server
File Server
MySQL 5.0.75
Samba
libhtml-template-perl, mysql-server-5.0, mysqlserver-core-5.0
Samba-server, samba-client
apache2-mpm-prefork, apache2-utils,
apache2.2-common, dbconfig-common,
Phpmyadmin
defoma, fontconfig-config, libapache2-modphp5, libapr1, libaprutil1, libdbd-mysql-perl,
libdbi-perl, libfontconfig1, libfreetype6, libgd2-
xpm, libjpeg62, libltdl7, libmcrypt4,
libmysqlclient15off libnet-daemon-perl,
libplrpc-perl, libpng12-0, libpq5, libt1-5,
libxpm4, mysql-client, mysql-client-5.0, mysqlcommon, php5-common, php5-gd, php5mcrypt, php5-mysql, ttf-dejavu, ttf-dejavu-core,
ttf-dejavu-extra.
Webmin

libauthen-pam-perl, libio-pty-perl, libmd5-perl,
Webmin v1500
libnet-ssleay-perl.
Desktop
Tabel 3.9 Kebutuhan perangkat lunak desktop
JENIS
Desktop
Multimedia
Office
Internet
Lain –lain
NAMA
Gnome 2.28

Audacious

Totem Media Player

Gmplayer

Open Office Writer

Open Office Impression

Gnumeric

Evince PDF Reader

Mozilla Firefox

Pidgin

Evolution

Transmission

Filezilla

Gedit

Brasero

Gnome-terminal

Gnome-screenshot
4.
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1
Pengujian Kinerja Sistem
Pengujian kinerja sistem meliputi performa squid proxy dalam melayani client
dalam bentuk cache hits, kemampuan WebHTB dalam memanajeman bandwid serta
kemampuan sistem desktop dalam mejalankan fungsinya sebagai client warnet.
4.1.1 Kinerja Squid Proxy
Keberhasilan kinerja suatu squid proxy adalah kemampuan squid untuk
menyimpan objek dan memberikan objek yang telah disimpan tersebut kepada client
apabila client tersebut melakukan request terhadap objek yang telah tersimpan
sebelumnya atau biasa disebut hits.
Kinerja squid proxy dari sistem yang telah dirancang dapat dilihat dalam data
berikut.
Pengujian dilakukan menggunakan cachemgr.cgi dengan kondisi uptime server 5
hari 22 jam. Dapat dilihat bahwa saat itu terdapat request http sebanyak 1.872.825
request dengan hits 613.938 (33%). Dapat diartikan dari semua request http client, 33 %
diantaranya dilayani oleh server proxy, hal ini akan menghemat penggunaan bandwidth
dan tentu saja meningkatkan waktu loading suatu halaman website.
Alamat Situs
Tanpa Proxy
Dengan Proxy
http://www.facebook.com
7,15 s
1,68 s
http://www.indowebster.com
17,92 s
10,52 s
http://www.4shared.com
24,31 s
4,59 s
http://www.youtube.com
10.1 s
7,02 s
4.1.2 Kinerja WebHTB
WebHTB berfungsi untuk membagi bandwidth kepada client sesuai dengan aturan
atau rule yang telah ditentukan. Sistem yang tidak menggunakan bandwidth
management akan berebut bandwidth. Apabila salah satu client menggunakan download
accelerator seperti IDM, maka semua bandwidth akan tesedot semua. Kinerja WebHTB
untuk melakukan limitasi terhadap kinerja IDM bisa dilihat pada gambar berikut.
Pengujian kali mengguanakan komputer client no 1 dimana dalam aturan webhtb
mendapat alokasi bandwidth sebesar 65 Kbps dan limit 480 Kbps. Objek download
berupa
file
.gz
sebesar
55
MB
yang
didownload
dari
http://repo.ugm.ac.id/iso/pfsense/1.2.3/pfSense-1.2.3-RELEASE-LiveCD-Installer.iso.gz
Client no 1 menggunakan seluruh limit bandwidth yang telah dialokasikan
terhadap dirinya sebesar 487,40 Kbps atau sekitar 60 KBps. IDM tidak akan melewati
limit tersebut secara ekstrem, IDM dapat melewati limit tersebut tapi tifak lebih dari 10
KBps. Dengan kondisi seperti ini maka IDM tidak akan menggunakan bandwidth secara
penuh untuk dirinya sendiri. Sehingga client lain masih nyaman untuk melakukan
browsing apalagi dengan dukungan dari cache hit.
4.1.3 Pengujian Hasil Remastering
Hasil remastering menghasilkan file ISO dengan ukuran kurang lebih 980 MB atau
1 DVD. File ini dapat diburning kedalam DVD untuk selanjutnya diinstall kedalam PC
untuk dijadikan server ataupun hanya sekedar komputer desktop biasa.
Pengujian menggunakan media virtual machine, dengan menggunakan Virtual Box
versi 3.2.0 r61808 yang berjalan pada sistem operasi host Arch Linux x86_64 (kernel
2.6.33-ARCH).
5.
KESIMPULAN

Penggunaan server proxy di dalam suatu jaringan akan membantu
mempercepat proses browsing suatu halaman web. Hal ini terjadi karena
objek yang diminta oleh klien sebagian telah ada pada hardisk server proxy
atau tercache.

Manajemen bandwidth diperlukan untuk memberikan alokasi bandwidth
secara adil kepada setiap klien, sehingga tidak saling berebut bandwidth
antar klien.

Melakukan subneting dalam suatu jaringan akan mengefisienkan dan
memaksimalkan penggunaan IP address.

Penggunaan sistem operasi dan aplikasi berbasis Free Open Source
Software akan menghemat pengeluaran biaya yang cukup signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Chendramata, A. 2009. Jaringan Informasi Berbasis Open Source. Jakarta: Direktorat
Sistem Informasi Perangkat Lunak dan Konten Direktorat Jendral Aplikasi
Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika.
Sembiring, J. 2001. Jaringan Komputer Berbasis Linux. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Syafrizal, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset
Wagito. 2005. Jaringan Komputer, Teori dan Implementasi Berbasis Linux. Yogyakarta:
Gaya Media.
Wahana Komputer. 2006. Pengelolaan Jaringan Komputer di Linux. Jakarta: Salemba
Infotek.
http://opensource.telkomspeedy.com/forum/viewtopic.php?id=5530, 10 Desember 2009
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_remastering_software, 13 Januari 2010
http://en.wikipedia.org/wiki/Remastersys, 13 Januari 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Bandwidth, 27 Desember 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Desktop_environment, 27 Desember 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Firewall, 27 Desember 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Gateway, 27 Desember 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/NAT, 27 Desember 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Peladen, 28 Desember 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Squid, 27 Desember 2009
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Konsep_Proxy, 27 Desember 2009
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Webmin, 27 Desember 2009
Download