ANALISA PERBANDINGAN FILTER SITUS DAN MANAJEMEN

advertisement
Jurnal Infotekmes in Vol.8 No.1 Juli 2017
ANALISA PERBANDINGAN FILTER SITUS DAN MANAJEMEN BANDWIDTH
PADA PROXY SERVER DAN WEB PROXY PADA MIKROTIK
Suyetno1 , Agus Tedyyana2, Fajri Profesio Putra3
1, 2,3
Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak, Politeknik Negeri Bengkalis
[email protected],[email protected], [email protected]
Abstrak
Kata Kunci:
HT B ; PEST ;
Proxy server;
web proxy;
QoS.
Proxy server dan web proxy pada mikrotik sama-sama bisa memblokir dan memanajemen bandwidth.
Proxy server yang ada pada politeknik negeri bengkalis memblokir situs dan memanajemen
bandwidth. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa perbandingan filter situs dan manajemen
bandwidth antara proxy server pada politeknik negeri bangkalis dengan web proxy pada mikrotik
dengan metode PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi). Selanjutnya penelitian ini juga
menganalisa Quality of Service (QoS) pada proxy server dan web proxy pada mikrotik menggunakan
aplikasi wireshark dan nettols, ping terminal dan speedtest. Hasil dari penelitian ini adalah
mengetahui sistem yang berjalan saat ini dengan sistem pada mikrotik dalam memblokir situs dan
memanajemen bandwidth menggunakan metode PEST serta kualitas layannan internet dari proxy
server dan web proxy pada mikrotik, melakukan QoS menggunakan beberapa skenario percobaan
dengan jumlah packet loss 0 % dan 0%, jitter 22 ms dan 11 ms, trhoughput 3 ms dan 54 ms, latency
20 ms dan 9,03 ms.
Abstract
Keywords:
HT B ; PEST ;
Proxy server;
web proxy;
QoS.
Proxy server and web proxy of mikrotik can block and manage bandwidth. Proxy server in State
Polytechnic Of Bengkalis freeze the sites and manage the bandwidth. The research is to analyze of filter
comparison site and bandwidth management between proxy servers in State Polytechnic Of Bengkalis
with web proxy in mikrotik by PEST method (Politic. Economic, Social, Technology). This research is
to analyze Quality of service (QoS) on proxy server and web proxy in mikrotik use wireshark nd
nettools application, ping terminal and speedtest. The result of research is to find out the system run
with mikrotik system to block the site and bandwidth management make use of PEST method along
as quality of service internet from proxy server and web proxy in mikrotik. QoS use some scenarios
with number packet loss 01 % and 0 %, jitter 22 ms and 22 ms, trhoughput 3 ms and 54 ms, latency
20 ms and 9,03 ms
Alamat korespondensi :
E-mail : [email protected]
ISSN : 2087 – 1627
19
ISSN : 2087 – 1627
1. Pendahuluan
Politeknik Negeri Bengkalis (POLBENG)
sebagai salah satu perguruan tinggi yang telah
memiliki akses internet memanfaatkan jaringan
Fiber Optic (FO). POLBENG telah menerapkan
Proxy Server dalam jaringannyauntuk memfilter
situs diantaranya facebook dan youtube dan
memanajemen bandwidth, untuk situs-situs yang
melanggar peraturan yang telah ditetapkan
kemenkominfo seperti situs porno, perjudian masih
belum diblokir oleh pihak POLBENG. polbeng
hanya memanfaatkan metode blokir situs yang
dimiliki oleh nawala yang hanya memblokir
berdasarkan alamat situs.
Disalah satu labor jurusan Teknik Informatika
POLBENG yaitu Labor Sistem Komputer Dan
Jaringan memiliki internet sendiri yang tidak berada
diarea proxy server POLBENG, sehingga
jaringannya belum di filter situs sesuai dengan
aturan yang berlaku dan manajemen bandwidth
sehingga pengguna jaringan didalam labor memiliki
kesempatan untuk melakukan pencurian bandwidth
atau sering juga diistilahkan dengan penyedotan
bandwidth, seperti mendownload menggunakan
aplikasi downloader, streaming, sehingga pengguna
lain mendapatkan sedikit bandwidth.
Web Proxy yang memiliki tampilan Graphic
User Interface (GUI)
lebih mudah dalam
penerapan memblokir situs karena alasan tampilan
yang mudah dimengerti dan mudah dalam
penerapannya, pengaturannya bisa dilakukan
dengan memasukkan situs, kata kunci maupun ip
address dari sebuah website untuk difilterdan
melakukan manajemen bandwidth yang mudah
dengan memberikan limit upload dan limit
download (Budi, 2014).
Dari penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya menyatakan sistem Mikrotik Web
Proxy dapat memfilter situs-situs negatif dan waktu
penggunaan internet bisa diatur sehingga dapat
membantu penerapan internet sehat, meningkatnya
kecepatan akses jaringan dibandingkan tidak
menggunakan web Proxy (Wijayanta dan
Muslihudin, 2013).
Proxy server yang memiliki tampilan
Command Line Interface (CLI) sedikit rumit dalam
penerapannya karena pengguna harus memiliki
pengetahuan perintah-perintah dasar linux. Proxy
server bisa melakukan filtering berdasarkan alamat
situs, kata kunci, sehingga denganmemasukkan
alamat s itus dan kata kunci yangdiinginkan
kedalam sistem, maka dapatmembatasi alamat situs
serta yangmemang sengaja untuk diblok.
Diharapkan dengan dipasangnya proxy server dapat
memberikan keamanan dalam mencari informasi
dan menjaga perangkat komputer darialamat situs
yang tidak diinginkan. (Lurio dan Lestariningati,
2013).
Adapun tujuan dari peneltian ini adalah
membandingkan sistem yang berjalan antara proxy
server buat mahasis iwa pada Politeknik Negeri
Bengkalisdan web p roxy pada jaringan labor sistem
komputer dan jaringan dalam melakukan filter situs
dan
melakukan
perbandingan
manajemen
bandwidth menggunakan metode PEST dan
melakukan analisa Quality of Service (QoS) pada
manajemen badwidth.
2.
Tinjauan Pustaka
Koumparoulis (2013) menjelaskan bahwa
pengertian PEST adalah kerangka kerja yang
digunakan untuk memeriksa lingkungan makro
eksternal dan strategis dari organisasi. PEST
merupakan kependekan yang berupa gabungan
huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis
wajar dari faktor-faktor: Politik (peraturan
pemerintah atau pemimpin dari organisasi),
Ekonomi (Pengeluaran pemer intah atau organisasi),
Sosial (kebutuhan dari pelanggan atau pengguna),
Teknologi (kegunaan energ i dan biaya-biaya, siklus
hidup dan kadaluarsa teknologi). Secara garis besar
variable PEST dapat dijelaskan bisa dilakukan
analisis sebagai berikut:
a) Politik
Dalam melakukan analisis Politik adapun hal
yang dianalisis mencangkup: Ada perubahan
struktur
didalam
organisasi,
melakukan
penurunakan anggaran, aturan pimpinan tidak
stabil, aturan untuk pengguna dan pekerja,
organisasi pemerintah, kestabilitas politik dan
proteksi dan regulasi tentang linngkungan.
b) Ekonomi
Dalam melakukan analisis Ekonomi adapun hal
yang dianalisis mencangkup: Melawan ekonomi
yang lemah, pertumbuhan ekonomi, pengeluaran
pemerintah dan organisasi, nilai tukar, tahapan
siklus bisnis.
c) Sosial
Dalam melakukan analisis Sosial adapun hal
yang dianalisis mencangkup: Menerima pendapat
pengguna, perkembangan pengguna, perubahan
gaya hidup, pendidikan, kerja/karir dan sikap
terhadap waktu ruang, pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan dan keamanan.
d) Teknologi
Dalam melakukan analisis Teknologi adapun
hal yang dianalis is mencangkup:Pengeluaran
pemerintah dan organisasi untuk membangun dan
mencoba teknologi, siklus hidup dan kecepatan
kadaluarsa teknologi, penggunaan energi dan biayabiaya, perubahan (dalam) internet.
Dalam penelitian lain Lubis dan Pinem (2014)
menjelaskan Analisis QoS (Quality of Service)
adalah suatu pengukuran tentang seberapa baik
jaringan dalam melayani klient atau disebut kualitas
dalam pelayanan, QoS juga merupakan suatu usaha
untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari
20
ISSN : 2087 – 1627
suatu layanan. QoS digunakan untuk mengukur
sekumpulan
atribut
kinerja
yang
telah
dispesifikasikan dan diasosiasikan dengan suatu
service. Ada 4 (empat) parameter dari QoS yaitu
Packet loss, Jitter, Throughtput dan Dellay (Lubis
dan Pinem, 2014).
Adapun penjelasan dari setiap parameter dari
QoS dapat dilihat sebagai berikut: (Lubis dan
Pinem, 2014).
a) Packet Lost
Packet loss dapat disebab oleh sejumlah faktor,
mencangkup penurunan signal dalam media
jaringan, paket yang corrupt yang menlak untuk
transit, kesalahan hardware jaringan. Pada tabel
dibawah ini akan menunjukkan nilai indeks dan
kategori packet loss (Lubis dan Pinem, 2014).
Tabel 2.1 kategori packet loss
Kategori pakcet
Packet loss
Indeks
loss
Sangat Bagus
0%
4
Bagus
3%
3
Sedang
15%
2
Jelek
25
1
Rumus 1 dalam menghitung packet lost.
packet loss= (packet transmitted-packet received )x 100%
packet tramitted(1)
b)
Jitter atau variasi kedatangan paket
Jitter diakibatkan oleh variasi-varias i dalam
panjang antrian. Dalam waktu pengolahan data, dan
juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket
diakhir perjalan jitter dapat dilihat pada tabel 2.2
(Lubis dan Pinem, 2014).
Tabel 2.2 kategori jitter
Kategori jitter
Jitter (ms)
indeks
Sangat Bagus
0 ms
4
Bagus
0 ms s/d 75
3
ms
Sedang
75 ms s/d
2
125 ms
Jelek
125 ms s/d
1
255 ms
Rumus 2 dalam menghitung jitter.
Total variasi delay = delay – (rata-rata delay)(2)
Litter
c)
=
Total variasi delay
Throughput
Total paket yang diterima (3)
Throuthput yaitu kecepatan (rate) transfer
data efektif, yang diukur dalam bps (bit per
second). Kategori throughput dapat dilihat pada tabl
2.3 (Lubis dan Pinem, 2014).
Kategori
throughput
Sangat Bagus
Bagus
Sedang
Jelek
Throughput
(100%)
0%
3%
15%
25%
indeks
4
3
2
1
Rumus 4 dalam menghitung throughput
ℎ
ℎ
=jumlah l dl htl ynh gigkgu
rl i dj ht l ynh gi gkgu
(4)
d) Delay (latency)
Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai alamta yang dituju karenan adanya
antrian. Untuk kategori delay dapat dilihat pada
tabel 2.4 dibawah: (Lubis dan Pinem, 2014).
Tabel 2.4 kategori delay (latency)
Kategori
Besar delay
Indeks
throughput
(ms)
Sangat Bagus
< 150 ms
4
Bagus
150 ms s/d
3
300 ms
Sedang
300 ms s/d
2
450 ms
Jelek
>450 ms
1
Rumus 4 dalam menghitung delay.
w
3.
l Pi cdhecynad
m
gyi hLl y r g da
Metode Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa data yang sering dikunjungi oleh pengguna
internet dan spesifikasi dari komputer yang akan
digunakan sebagai server, jenis mikrotik yang
digunakan untuk penerapan web proxy dan
referensi-referensi yang berkaitan dengan proxy
server dan web proxy untuk memfilter situs dan
memanajemen bandwidth.
Alat yang digunakan adalah proxy server yang
ada pada Politeknik Negeri Bengkalis dan 1 buah
Mikrotik yang dijadikan sebagai web proxy,
sedangkan perangkat lunak terdiri dari Sistem
Operasi Linux, squid 2.7aplikasi linuxyang
digunakan untuk proxy server, Hierarchical Token
Bucket (HTB) aplikasi yang digunakan untuk
memanajemen bandwdith,
winbox aplikasi
Windows yang digunakan untuk penghubung
Mikrotik dengan laptop agar bisa mengendalikan
mikrotik untuk membangun web proxy dan
memanajemen bandwidth.
Tabel 2.3 Kategori thoughput
21
ISSN : 2087 – 1627
Sosial
Gambar 2. Perancangan Cisco PPDIOO
4.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan hasil analisa
perbandingan filter situs dan menajemen bandwidth
pada proxy server Politeknik Negeri Bengkalis dan
web proxy pada mikrotik menggunakan metode
PEST dan hasil analisa QoS atau kualitas layanan
internet. Pengguna internet dapat menikmati
layanan internet yang aman dengan diberlakukan
sistem pemblokiran situs dan kata kunci pada web
proxy sesuai dengan peraturan dan undang-undang
yang berlaku, selanjutnya pengguna juga merasa
nyaman dengan bandwidth yang dimanajemen
sesuai dengan tingkatan dari pengguna.
Perbandingan analisa filter situs pada proxy
server dan web proxy pada mikrotik menggunakan
metode pest dapat diperhatikan tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Hasil analisa perbandingan filter situs
Paremeter
Proxy server
Web proxy
Politik
Blokir facebok
dan youtube
Blokir
situs
porno, dan kata
kunci
yang
melanggar
udang-undang
republik
Indonesia
Ekonomi
AC
(Air
Conditioner)
Komputer
Server
UPS
(Uninterruptile
Power Suply)
Mesin genset
Dari
semua
jenis alat diatas
memakan biaya
mencapai Rp.
15.000.000,-
Mikrotik RB
941 – 2nD Rp
450.000
Kabel UTP
(Unshielded
Twisted Pair) &
Konektor Rp.
50.000
Hub 16 port
untuk
menghubungka
n kekomputer
Rp. 500.000
Indorack Rp.
1.500.000
Teknologi
Filter situs
facebook
meningkatkan
konsentrasi
dalam proses
belajar
mengajar.
Filter youtube
tidak
terlalu
efektif karena
banyak video
tutorial
pelajaran yang
dibutuhkan
mahasiswa
Squid
2.7
STABLE 9
Bertahan lama
semenjak
peneliti kuliah
di
Politeknik
Negeri
Bengkalis
hingga saat ini
Memblokir
situs dan kata
kunci benjalan
dengan
baik
untk
kesejahteraan
dan keamanan,
masa
depan
pengguna.
Namun
akan
memblokir
semuanya yang
ada didlam list
blokir termasuk
berita.
Membangun
web
proxy
menggunakan
Mikrotik
RouterBoard
941-2nD
dengan
spesifikasi
prosesor650Mh
z, RAM 32
MB, dan sudah
dilengkapi
dengan
RouterOS level
4 , storage
media 16MB
NAND
dan
memiliki
ethernet port 4
Fast-Ethernet.
Biaya
yang
dikeluarkan
untuk
membangun
web
proxy
sebesar
R.
3000.000,-
dari tabel diatas dapat diketahui analisa
perbandingan filter situs dan manajemen bandwidth
pada proxy server dan web proxy pada mikrotik
adalah: proxy server dan web proxy sama-sama
bisaaa memfilter situs namun pada web proxy tidak
bisa memblokir situs degan security atau https://,
biaya yang digunakan untuk membangun proxy
server mencapi Rp. 15.000.000 sedangkan pada
web proxy Rp. 3.000.000 mengingat jumlah
pengguna pada proxy server Politeknik Negeri
Bengkalis lebih banyak dari pada pengguna pada
web proxy, memblokir facebook membantu
meningkatkan konsentrasi belajar mahasiswa dan
memblokir youtube membuat mahasiswa tidak bisa
mencari video tutorial tentang pelajaran sedangkan
memblokir situs berdasarkan kata kunci pada web
22
ISSN : 2087 – 1627
proxy akan membuat setiap kata yang dimasukkan
didalam list blokir akan terblokir termasuk berita,
dalam pembangunan proxy server menggunakan
squid 2.7 stable 9 yang bertahan lama sedangkan
pada web proxy menggunakan mikrotik RB 9412nD yang bisa bertahan hingga 5 tahun.
Selanjutnya melakukan analisa perbandingann
manajemen bandwidth pada proxy server dan web
proxy menggunakan metode PEST dapat dilihat
dalam tabel d ibawah ini:
Tabel 4.2 Hasil analisa manajemen bandwidth
Paremeter Proxy server
Politik
Kecepatan
download
31Kbps
Hasil speedtest
0.26 Mbps dab
upload 30,91
Mbps dengan
biaya
pembelian Rp.
30.000.000,-
Ekonomi
Sosial
Biaya
yang
dikeluarkan
untuk membeli
bandwidth
dimanfaatkan
dengan baik.
Tidak
ada
yang
melakukan
penyedotan
bandwidth
karena
bandwidth
telah
dimanajemen
untuk
setiap
pengguna
Bandwidth
yang
didapatkan
mahasiswa
masih terlalu
sedikit
dibuktikan saat
peneliti
melakukan
analisa pada
waktu
perkuliahan
proses
browsing
Web proxy
Bandwidth
yang
dimanajemen sesuai
dengan
tingkatan
penggunak dari dosen
karyawan
dan
mahasiswa
menggunakan
Bandwidth
untuk
komputer yang ada
didalam
labor
dimanajemen dengan
metode
HTB
(Hierarchical Tocke
Bucket)
pengguna
internet
mendapatkan jumlah
bandwidth
yang
sesuai dengan yang
telah ditetapkan dari
semua
total
bandwidth
yang
didapatkan.
Tidak
ada
penyedotan
bandwidth.
Pengguna
jaringa
sudah puas dengan
bandwidth
yang
didapatkan
antara
pekerja,
pimpinan
dan tamu
Paremeter
Teknoolo
gi
Proxy server
masih sangat
lambat
Pembagian
bandwidth
menggunakan
metode setiap
pengguna
mendapatkan
jumlah
bandwidth
tertentu
walaupun saat
kondisi
aktivitas
pengguna
jaringan
sedang sepi.
Web proxy
Mikrotik Routerboard
941-2nD
HT B dan Hotspot
portal
Dari tabel diatas dapat diambil hasil dari
analisa perbandingan manajemen bandwidth pada
proxy server dan web proxy adalah: Proxy server
dan web proxy sama-sama bisa memanajemen
bandwidth, biaya yang dikeluarkan Politeknik
Negeri Bengkalis untuk membeli bandwidth lebih
besar karena pegguna internet pada Politeknik
Negeri Bengkalis lebih banyak, bandwidth yang
didapatkan mahasiswa pada Politeknik Negeri
Bengkalis masih tergolong sedikit dengan
kecepatan 30 kbps, dalam manajemen bandwidth
proxy server menggunakan server linux dan
membagi bandwidth berdasarkan username dn
password sedangkan pada web proxy manajemen
bandwdith
menggunakan
mikrotik
dengan
menggunakan username dan password.Selanjutnya
analisa Quality of Service pada proxy server dan
web proxy dapat dilihat dibawah:
Dalam melakukan analisa perbandingan QoS
pada jaringan web proxy dan web proxy terdapat 3
buah skenario diantaranya:
1. Pengujian dilakukan dengan menjalankan
video
dengan
resolus i
360p,
client
menggunakan laptop dan hp yang akan
menjalankan video secara bersamaan. Jumlah
laptop yang digunakan sebanyak 3 buah laptop
dan 3 buah smartphone. Saat menjalankan
video maka akan dilakukan pengukuran Delay,
Throughput.
23
ISSN : 2087 – 1627
Gambar 3. Skenario pertama pada proxy server
Gambar 7 Skenario ketiga pada proxy server
Gambar4.Skenario pertama pada web proxy
2.
Pengujian dilakukan dengan menjalankan
video
dengan
resolus i
240p,
client
menggunakan laptop dan hp yang akan
menjalankan video secara bersamaan. Jumlah
laptop yang digunakan sebanyak 3 buah laptop
dan 3 buah smartphone. Saat menjalankan
video maka akan dilakukan pengukuran Delay,
Throughput.
Gambar 8 Skenario ketiga pada web proxy
Untuk mengetahui hasil perbandingan
analisa Quality of Service dari proxy server dan
web proxy dapat dilihat pada tabel dibawah:
Gambar 5. Skenario kedua pada proxy server
Tabel 4.7 Hasil analisa throughput dan delay
Parameter
Jenis
Reso
Throu
Server lusi
Ind Delay(ms) Ind
ghput (ms)
Proxy
server
Web
Proxy
240p
3
4
17.19
4
360p
3
4
20
4
240p
44
4
3.36
4
360p
54
4
9.03
4
Gambar 6 Skenario kedua pada web proxy
3.
Pengujian dilakukan dengan mengirim 100
paket keserver jaringan dengan ukuran 50 byte,
1000 byte dan 5000 byte selanjutnya akan
dilakukan pengukuran packet loss dan jitter.
24
ISSN : 2087 – 1627
Gambar 9. Delay pada proy server dan web proxy
Gambar 12. Packet loss pada proy server dan web
proxy
Gambar 10. Throughput pada proy server dan web
proxy
Tabel 4.8 Hasil analisa packet loss dan jitter
Kesimpulan
Parameter
Jenis Ukuran Packet
Server (byte) Loss Ind Jitter
(ms)
(%)
Proxy
server
Web
Proxy
Dari tabel dan grafik diatas dapat diketahui
perbandingan QoS antara proxy server Politeknik
Negeri Bengkalis dan web proxy pada mikrotik
sama – sama bagus setiap parameter perhitungan
dan skenario yang digunakan dalam percobaan
menghasilkan nilai indeks 4 dengan parameter
sangat bagus.
Ind
50
0
4
4
4
1000
0
4
4
4
5000
0
4
22
4
50
0
4
5
4
1000
0
4
8
4
5000
4
4
11
4
Dalam penelitian ini tujuan yang diharapkan
semua nya tercapai, mulai dari mengetahui analisa
sistem yang berjalan yaitu memblokir situs dan
manajemen bandwidth dari proxy server dan web
proxy menggunakan metode PEST dan melakukan
analisa Quality of Service.
Daftar Pustaka
Budi, Y. A., 2014, Perbandingan bloking situs porno
menggunakan dns nawala dan web proxy pada
mikrotik. Jikom,.(4), 1, 31-36.
Koumparoulis., D.N., 2013, PEST Analysis : The
Case of E-shop. International Journal of
Economy, Manajement and Social Science. (2),
2, 31-36.
Lubis., R.S., dan Pinem., M., 2014, analis is Quality
of Service (QoS) jaringan internet di smk
telkom mendan. Singuda ensiskom. (7), 3, 131136.
Lurio., dan Lestariningati, S,I., 2013, perancangan
dan implementasi proxy server untuk filtering
alamat situs dan ip. Jurnal Teknik Komputer
Unikom – Komputika. (2), 2, 25-31.
Wijayanta,
S.,
dan
Muslihudin.,
2013,
Pembangunan web proxy dengan mikrotik
untuk menduung internet sehat si SMK
Muhammadiah 1 patuk gunung kidul. Jurnal
Sarjana Teknik Informatika. (1), 1, 259-267.
Gambar 11. jitter pada proxy server dan web proxy
25
Download