Antara Nabi Isa dalam Al-Quran dan Yesus dalam Bibel (4) Artinya: “"Al Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? (S.9 At-Taubat 30). Para tokoh kaum Nasrani mengang­ kat seseorang atau murid Nabi ‘Isa yang mereka duga sebagai Nabi ’Isa menjadi Tuhan Anak dasarnya ialah filsafat Logos dari Plato Yunani. Logos maknanya akal atau firman, logos itu keluar dari Tuhan sebagai sumber penciptaan. Maka manusia yang ingin berhubungan dengan Tuhan harus melalui logos. Teori ini merembes masuk ke dalam Alkitab(Bibel) Injil Yahya 1 ayat 1-3 yang ditulis pertama kali oleh Yohanes tahun 100 M kirakira 67 tahun sepeninggal Nabi ’Isa. Adapun bunyi Injil Yahya 1 ayat 1-3 itu ialah: “Maka pada awal pertama adalah Firman dan Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itulah juga Allah. Adalah Ia pada mulanya beserta dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan Olehnya, maka jika tidak ada Ia tiadalah juga barang sesuatu yang telah jadi”(Yahya 1 ayat 1-3). Mulyadi Samuel AM dalam bukunya Dokumen Pemalsuan Alkitab atau Bibel (2002hx), mencatat bahwa ayat 1-14 Injil Yohanes ini merupakan rekayasa penyalin Injil Yohanes dari hymne Pilo Alexandria yang aslinya berbunyi: ”Pada mulanya adalah Logos (firman), Logos (firman) itu bersama dengan Tuhan dan Logos (firman) itu berasal dari Tuhan”.Penyalin Injil Yohanes merubah kalimat ”Logos itu berasal dari Tuhan 24 MPA 315 / Desember 2012 diubah menjadi :Firman itu adalah Tuhan” Demikian tertulis dalam catatan kaki Alkitab dari The New Testamen of the New American Bible (1970h203) dan kesim­ pulan Santo Agustinus dalam bukunya The Confesson of St.Agustine. 5. Sejarah Alkitab (Bibel) Tidak mungkin ada makhluk yang mirip-mirip seperti Allah yang absolut Maha dalam segala-galanya; Sehingga Allah tidak mungkin mempunyai anak menjadi Tuhan Anak, tidak mungkin Allah mempunyai ibu menjadi Ibu Tuhan, tidak mungkin Tuhan mempunyai ayah menjadi Tuhan Bapa. Soalnya bagaimana caranya Allah mengadakan hubungan komunikasi dengan manusia? Dalam hal ini Allah sendiri sudah berfirman: Artinya: “Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir {1} atau dengan mengutus seorang utusan (ma­ laikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”(S.42 Asy-Syura 51) Kitab suci merupakan himpunan wahyu Allah kepada para nabi dan rasul, yaitu: Shuhuf kitab N. Ibrahim, Taurat kitab N. Musa, Zabur kitab N. Dawud, Injil kitabnya Nabi ‘Isa dan Al-Quran kitabnya N.Muhammad Saw. Inilah kitab suci yang disebut Allah dalam Al-Quran dan ini sangat berbeda dengan Bibel. Bibel kaum Nasrani itu dibagi dua, yaitu: I. KitabPerjanjian Lama ialah kiatb-kitab yang diaku sebagai kitab para nabi sebelum Nabi ‘Isa yang dipercaya oleh kaum Nasrani sebagai kitab sduci. Mereka tidak sepakat terhadap jumlah dan nama kitab suci ini: (a) Gereja Ortodox Yunani = 48 kitab suci. (b)Gereja Katholik = 46 kitab. (c) Gereja Protestan = 39 kitab. Jumlah dan nama kitab gereja-gereja Armenia berbeda-beda lagi. II.Kitab Perjanjian Baru ialah kitab-kitab sesudah datangnya Nabi ‘Isa. Kitab Injil merupakan 4 dari 22 kitab dalam Alkitab(Bibel). Empat Injil ini ditetapkan sebagai kitab suci pada tgl 20 Mei 325M dalam Konsili di Nikea oleh 318 uskup atas dukungan kaisar Romawi Konstantin dan mengusir 1700 Patriarkh yang tidak sama pendapatnya (Sidang Konsili Nikea ini jga menetapkan Yesus sebagai Tuhan Anak). Injil Nabi ‘Isa yang asli sampai sekarang hilang tidak diketahui adanya sebagaimana dikuatkan oleh Bibel sendiri dalam kitab Galatia berikut: “Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu Injil lain, padahal yang lain itu bukanlah Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutar bailkkan Injil Kristus” (Galatia 1 ayat 6-7). Sebelum Konsili tahun 325M, maka Alkitab(Bibel) yang sekarang ini belum masuk sebagai kitab suci dan setelah diangkat sebagai kitab sucipun masing-masing aliran mengaku Injil yang dipegangnya-lah yang paling benar bahkan kaum Marcionis dan Bardaisan menolak kitab-kitab yang dianggap suci sebagai kitab suci tahun 325 itu. Sampai sekarang Gereja Timur tetap menganggap suci kitab-kitab yang ditolak oleh Konsili Nikea ini. Dalam hal ini Al-Quran menyatakan sebagai berikut: Pengasuh : Prof. Imam Muchlas, MA 6. Salin Menyalin dan Penterjemahan Alkitab(Bibel) Artinya: “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Dan di antara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani, ada yang telah Kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebahagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang selalu mereka kerjakan”(S.5 Al-Maidah 13-14). Encyclopedia Britanica vol.ii, halaman 106-108 mencatat ada 27 kitab Injil ditambah 20 kitab lagi yang tidak dimasukkan ke dalam Bibel sekarang ini. Data adanya angka 48, 46 dan 39 jumlah kitab dalam Perjanjian Lama yang diperselisihkan oleh gereja Ortodox, Roma Katholik dan Protestan, demikian juga catatan adanya 27 kitab Injil dengan 20 kitab lainnya yang dicatat Encyclopedia Britanica di atas jelas membuktikan kaburnya kesucian atau sifat sakralnya kitab yang mana yang suci mana yang tidak, sebagaimana disebut-sebut dalam AlQuran S.5 Al-Maidah 13-14 di atas ini. Empat buah Injil Matius, Lukas, Markus dan Yahya sendiri ditulis jauh sangat lama sesudah Yesus meninggalkan mereka. Injil Matius ditulis sesudah hampir 30 tahun, Injil Markus diperkirakan ditulis sekitar tahun 60M, Injil Lukas sesudah tahun 70 Mdan Injil Yahya tahun 98 M. Nabi ‘Isa itu dilahirkan di Betle­ hem dan dibesarkan di Nazaret, dalam kehidupan sehari-hari ber­ bicara dengan kaum Hawari para murid beliau dalam bahasa Aramia Sehingga Kitab Injil yang asli adalah berbahasa Aramia atau Ibrani itu. Dalam Kitab Muhadharat fin Nashraniyah (1368H, h. 90) -Abu Zah­ rah mencatat bahwa Konsili Nikea tahun 325M menetapkan hanya 4 Injil dan 20 kitab lain sebagai kitab suci. Th.364M Konsili di Laudica menambah lagi dengan Kitab Wahyu dan Surat-surat Paulus sebagi bagian kitab suci, sedangkan Gereja Timur menolak Kitab Wahyu itu. Konsili th.397M di Kartago menetapkan Surat Paulus kepada Orang Ibrani sebagai bagian Kitab Suci kaum pendukung konsili ini. Pertanyaannya: Apa sebab sebelum th.397M tidak suci tiba-tiba menjadi suci lalu sebenarnya manakah batas wewenang Tuhan dengan we­ wenang otak akal manusia itu? Bibel seluruhnya baru dikenal se­ kitar abad pertengahan lewat Volgata, pembagian bab-babnya dibuat tahun 1228M dikerjakan oleh Stephen Lang­ ton dan pembagian ke dalam ayat-ayat oleh Stephanus tahun 15551. Encyclopaedia Americana terbitan th.1974 pada hufuf B(Bibel) h.691 mencatat bahwa Kitab Perjanjian Baru (4 Injil dan lain-lain) yang sekarang ini di jaman dahulu sampai abad ke-4 tidak dapat ditentukan “were not fully determined”. Naskah Kitab Perjanjian Baru yang paling tua berasal dari abad ke-4 dalam bahasa Yunani dengan huruf besar Yunani dan inipun setiap kali terus menerus dilakukan peninjauan sampai tahun 1598M masih terjadi peninjauan dan perbaikan kembali kitab suci ini. Prof. H.S. Tharick Chehab dalam bukunya Terjemah Alkitab terbitan Mutiara Jakarta mencatat bahwa Kitab Bibel yang sudah dianggap suci oleh sebagian kaum Nasranni telah mengalami penterjemahan terus menerus, yaitu: 1. Pertama Alkitab(Bibel) itu diterje­ mahkan dari bahasa Yunani oleh William Tyndale, tetapi dia dihukum bakar hidup-hidup dalam bulan Oktober tahun 1536 atas tuduhan dengan sengaja me­ malsukan terjemahan dari Perjanjian Baru. 2. Pada tahun 1535 Alkitab (Bibel) diterjemahkan oleh Coverdale. 3. Pada tahun 1537 diterjemahkan oleh Thomas Matthew (barang kali nama samaran dari John Rogers). 4. Pada tahun 1539 kitab "Great Bible" direvisi. 5. Pada tahun 1560: "Geneva Bible" diperbaiki. 6. Pada tahun 1568: "Bishop's Bible" direvisi. 7. Pada tahun 1582 terjemahan Per­ janjian Baru dari Vulgata Latin oleh Ulama Katolik, diterbitkan di Rheims. 8. Pada tahun 1881 "King James Version 1611 direvisi 9.Pada tahun 1901 dibuat lagi Revised Standard Version. Gereja Katholik pada Konsili di Trente pada tgl.8 April 1546 mene­ tapkan diakhirinya usaha penyusunan dan penterjemahan itu serta haram menter­jemahkannya lagi. Tetapi Gereja Protestan menetapkan pokok terje­ mahannya pada Kitab Perjanjian Baru terbitan Erasmus th. 1516M dan maka tahun 1898 dilakukan perbaikan atas Alktab (Bibel) bahasa Yunani itu di Stutgart oleh Eberhart Nestle. De Katholieke Encyclopaedie (Bah.Belanda) th 1950 dibawah huruf B (Bibel) h.504 mencatat bahwa penterjemahan Injil (Kitab Perjanjian Baru) ke ke bahasa Belanda terjadi pada abad IX, ke bahasa Jerman abad XI, ke-bahasa Anglosaxon-Inggris Kuno abad XII dan ke bahasa Melayu th 1700M ini dikerjakan oleh Melchior. Disebabkan karena Alkitab(Bibel) King James Version terjadi banyak kesalahan sehingga merubah arti dan juga karena Perkembangan studi Bible serta banyaknya hasil penemuan manuscrip yang lebih tua maka pada tahun 1870 Gereja Inggris melakukan pemeriksaan dan baru mengedarkan hasilnya kepada umat pada tahun 1885. Kemudian pimpinan Nasrani Amerika mengedarkan hasil sadu­ rannya pada tahun 1901. Dan gerakusaha salin menyalin, koreksi dan perbaikan ini tidak berhenti terutama karena adanya kemajuan dalam ilmu pengetahuan bahasa-bahasa Kuno serta penemuan-penemuan baru dalam arkeologi terpaksa dilakukan revisi tahun 1937, 1946 dan 1951. (Bersambuang) MPA 315 / Desember 2012 25