Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 11 KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN SIKAP, MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA Evi Fitrianingrum STKIP Persada Khatulistiwa, Jl Pertamina, Sengkuang, Sintang. [email protected] ABSTRACT: The correlation between the ability of Teachers Teaching with Attitude, Motivation and Student Results on Indonesian Subjects in SMA 1 Gammon River". A common problem in this study is: Is there a correlation between the ability of teachers to teach the attitudes, motivation, and student learning outcomes in Indonesian subjects on SMAN 1 Sungai Kakap. The purpose of this study is to determine the clarity on the correlation between the ability of teachers to teach the attitudes, motivation, and student learning outcomes in Indonesian subjects in SMA 1 Sungai Kakap. The independent variable in this study is the ability of teachers to teach, attitude, and motivation, while the dependent variable is the learning outcomes. The method used is descriptive method of research is a form of correlation. The population in this study were all students of class XI with 30% of the study sample is 62 students. The data analysis technique used is the percentage of engineering and product moment correlation. Based on data analysis and processing can be concluded; "There is a correlation between the ability of teachers to teach the attitudes, motivation, and student learning outcomes in Indonesian subjects on SMAN 1 Sungai Kakap. Keywords: teaching ability, attitude, motivation, and learning outcomes Abstrak: ”Korelasi antara Kemampuan Mengajar Guru dengan Sikap, Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Sungai Kakap”. Masalah umum dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat korelasi antara kemampuan mengajar guru dengan sikap, motivasi, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Sungai Kakap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kejelasan secara objektif tentang korelasi antara kemampuan mengajar guru dengan sikap, motivasi, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Sungai Kakap. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan mengajar guru, sikap, dan motivasi sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian adalah korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa 11 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 12 kelas XI dengan sampel penelitian sebesar 30% yaitu 62 siswa. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah teknik persentase dan korelasi product moment. Berdasarkan analisis data disimpulkan; “Terdapat korelasi antara kemampuan mengajar guru dengan sikap, motivasi, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Sungai Kakap. Kata Kunci: Kemampuan mengajar, sikap, motivasi, dan hasil belajar PENDAHULUAN Sesuai tuntutan kemajuan zaman, memiliki guru kemampuan dan juga akan sangat harus mengganggu perkembangan peserta untuk didik”. memahami peserta didik dengan Kompetensi profesional berbagai keunikannya agar mampu guru terdiri dari, 1) penguasaan menghadapi mereka dalam materi bahan pelajaran yang terdiri menghadapi kesulitan belajar. atas penguasaan bahan yang harus dengan diajarkan dan konsep-konsep dasar Dalam kaitannya perencanaan, guru dituntut untuk keilmuan membuat persiapan mengajar yang diajarkannya, 2) penguasaan dan efektif dan efesien. Namun dalam penghayatan atas kenyataannya, wawasan alasan dengan banyak berbagai bahan yang landasan dan kependidikan dan yang keguruan, 3) penguasaan proses- mengambil jalan pintas dengan proses kependidikan, keguruan dan tidak membuat persiapan ketika pembelajaran mau telah dilakukan usaha-usaha untuk melakukan sehingga pembelajaran, mengajar siswa. Meskipun tanpa meningkatkan kualitas guru, namun persiapan. E. Mulyasa (2013:21) pada kenyataannya masih terdapat mengatakan: beberapa kekurangan. persiapan, guru guru dari “Mengajar disamping tanpa merugikan Melakukan proses kegiatan guru sebagai tenaga profesional mengajar pada umumnya banyak 12 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 13 hal yang harus dihadapi oleh guru dan sikap acuh tak acuh. Perubahan salah satunya pada saat melakukan sikap dapat diamati dalam proses proses belajar mengajar. Masih ada pembelajaran, tujuan yang ingin guru yang persiapan mengajar yang dicapai, keteguhan, dan konsistensi kurang matang, kurang menguasai terhadap sesuatu. Penilaian sikap materi pelajaran disampaikan, pemilihan yang akan adalah penilaian yang dilakukan pengelolaan kelas, untuk mengetahui sikap peserta strategi pembelajaran didik terhadap mata pelajaran, yang kurang optimal, penggunaan kondisi pembelajaran, pendidik, dan media belajar yang kurang optimal sebagainya. dan tidak melaksanakan evaluasi di mempengaruhi intensitas seseorang akhir pelajaran. Disamping itu, dalam belajar. Bila sikap belajar masih guru bisa positif, maka kegiatan intensitas mengajar, belajar yang lebih tinggi. Bila sikap sehingga waktu terbuang begitu belajar negatif, maka akan terjadi saja dan tujuan pembelajaran tidak hal yang sebaliknya. yang kurang memanfaatkan tercapai sesuai waktu dengan yang Sikap Sikap belajar merupakan direncanakan. Hal ini berdampak yang kepada siswa sehingga kurangnya pembelajaran sikap siswa untuk belajar dengan berpengaruh terhadap hasil belajar guru. yang akan diperoleh siswa. Setiap Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan mempengaruhi faktor proses dan sangat siswa memiliki karakteristik yang perilaku berbeda, begitu pula dengan sikap yang ketika ia mempelajari hal-hal yang kecenderungan bersifat akademik. Kecenderungan dimilikinya. mereaksi diketahui, pembelajaran merupakan atau sikap seseorang Sebagaimana terhadap sesuatu hal, orang atau segala benda seorang pendidik belajar pada dapat diklasifikasikan menjadi sikap menerima, menolak, 13 usaha yang dilakukan agar diri yang terjadi siswanya. Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 14 Sedangkan belajar adalah proses menyebabkan adanya tingkah laku perubahan sikap. Perubahan sikap ke arah suatu tujuan tertentu. E. dapat proses Mulyasa (2013:174) mengatakan: pembelajaran, tujuan yang ingin ”Motivasi merupakan salah satu dicapai, keteguhan, dan konsistensi faktor yang dapat meningkatkan terhadap sesuatu. Perubahan ini kualitas merupakan salah satu indikator peserta didik akan belajar dengan keberhasilan dalam sungguh-sungguh apabila memiliki melaksanakan proses pembelajaran. motivasi yang tinggi”. Oleh sebab Untuk itu pendidik harus membuat itu, rencana termasuk mengetahui kecenderungan sikap pengalaman belajar peserta didik dan motivasi yang dimiliki oleh yang membuat sikap peserta didik peserta didiknya, agar pendidik tahu terhadap mata pelajaran menjadi bagaimana ia harus bersikap, dan lebih positif. mampu meneliti perubahan sikap diamati dalam pendidik pembelajaran pembelajaran, hendaknya setiap karena pendidik Di samping sikap belajar yang terjadi sebagai hasil dari yang dilakukan oleh siswa, siswa proses belajar yang dialami oleh juga harus mempunyai motivasi siswanya. belajar. Kebanyakan peserta didik kurang berminat Berdasarkan hasil survey untuk belajar, yang telah dilakukan di SMA terutama pada mata pelajaran dan Negeri 1 Sungai Kakap, guru guru yang menurut mereka sulit Bahasa Indonesia belum melakukan atau Untuk proses pembelajaran dengan cukup kepentingan tersebut guru dituntut baik. Ini dilihat dari kurangnya membangkitkan perencanaan menyulitkan. minat belajar yang dipersiapkan, peserta didik. Pembangkitan minat penyampaian materi, metode yang atau selera belajar ini disebut dilakukan, media yang digunakan, motivasi belajar. Motivasi adalah serta evaluasi. Hal ini membuat tenaga pendorong atau penarik yang sikap dan motivasi belajar siswa 14 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 15 dalam menerima materi pelajaran mengulang kembali kurang ditugaskan oleh baik. Oleh sebab itu, guru hal ini soal tes. tentunya siswa yang cukup rendah dalam Sebagai contoh, sekolah menerima mata pelajaran Bahasa menetapkan nilai Kriteria Indonesia yang diajarkan. Ini dapat Ketuntasan Minimal (KKM) 70 dilihat beberapa siswa yang tidak untuk mencatat telah misalnya mata pelajaran bahasa kurangnya Indonesia. Sebagian besar siswa ada disampaikan, yang serta mengajukan Berdasarkan pertanyaan. masalah di mata yang atas atau yang terdapat sikap dan motivasi belajar materi tugas apa atau pelajaran mendapatkan melebihi standar tertentu nilai nilai baik yang pengelolaan mengajar guru yang ditentukan, maka siswa tersebut kurang, menyebabkan merasa senang. Namun bagi siswa sikap dan motivasi belajar siswa sebagiannya lagi mendapatkan nilai semakin rendah. yang kurang dari standar maka sehingga Hasil belajar siswa yang siswa itu wajib mengulang atau menjadi patokan guru adalah nilai, melakukan karena setiap sekolah memiliki mencapai nilai standar yang telah standar nilai yang berbeda untuk ditetapkan oleh sekolah. Hal ini ketuntasan belajar siswa, tujuannya menunjukkan kualitas belajar siswa agar siswa lebih giat belajar untuk harus tetap ditingkatkan dalam mendapatkan proses nilai yang baik remedial belajar mengajar agar bersama untuk melebihi standar nilai yang telah tercapai ditentukan pihak sekolah. Namun mendapatkan hasil belajar yang tidak baik. menutup kemungkinan, dengan standar nilai yang cukup tinggi banyak siswa tujuan untuk Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka penulis tertarik untuk mendapatkan nilai yang kurang melakukan baik berjudul; sehingga siswa tersebut 15 penelitian “Korelasi yang antara Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 16 Kemampuan Mengajar Guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 dengan Sikap, Motivasi dan Hasil Sungai Kakap”. Belajar Siswa pada Mata Pelajaran METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian dianggap ini sesuai mengatakan: “Teknik korelasi yang ini digunakan untuk mencari dalam hubungan dan membuktikan penelitian ini adalah metode hipotesis hubungan dua variabel deskriptif. bila Saifuddin (2003:7) Azwar menyatakan; data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, “Penelitian deskriptif bertujuan dan menggambarkan variabel secara sumber atau data dari lebih tersebut sistematik dan akurat fakta dan adalah karakteristik mengenai populasi menggunakan bentuk penelitian atau mengenai bidang tertentu”. ini adalah: Searah a. Mencari informasi faktual dengan itu Yatim sama”. dua Riyanto (2001:23) menegaskan: yang “Penelitian adalah korelasi antara kemampuan penelitian yang diarahkan untuk mengajar guru dengan sikap, memberikan motivasi, dan hasil belajar fakta-fakta, deskriptif gejala-gejala, atau mendetail Tujuan tentang kejadian- siswa pada mata pelajaran kejadian secara sistematis dan bahasa Indonesia di SMA akurat Negeri 1 Sungai Kakap. mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu”. Bentuk penelitian digunakan adalah b. Mengidentifikasi yang masalah- masalah dan kegiatan yang penelitian sedang korelasi. Sugiyono (2013:228) berjalan yaitu kemampuan mengajar guru 16 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 17 dengan sikap belajar siswa untuk membuat keputusan dan disajikan apa adanya yang akan datang. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perhitungan barada diatas rentang penilaian tolak ukur “cukup” dan penilaian kategori penilaian kategori “Baik”, “Cukup”, “kurang” berada di bawah kategori dan “Kurang”. Untuk menentukan “cukup”. tersebut dari digunakan daerah setiap kategori tersebut, Untuk menetapkan tolok maka terlebih dahulu ditetapkan ukur kategori hasil angket dapat penilaian kategori “cukup”. Dengan dipergunakan perbandingan yang demikian maka kategori “baik” terdapat dibawah ini: Tabel 1 Tolok Ukur Kategori Kemampuan Mengajar Guru dengan Sikap dan Motivasi Belajar Siswa No 1. 2. 3. Data angket Kategori Baik Cukup Baik Kurang Baik di olah menggunakan rumus Perhitungan statistik dengan Persentase 66,67 – 100% 33,34 – 66,66% 0,01- 33,33 % (%). Adapun analisis data adalah statistik. sebagai berikut: yang a. Kemampuan mengajar guru digunakan dalam penelitian ini mata pelajaran bahasa Indonesia menggunakan di SMA Negeri 1 Sungai Kakap rumus persentase 17 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 18 Analisis data tentang kemampuan Sungai Kakap dapat di lihat pada mengajar tabel berikut ini: guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Tabel 2 Data Tentang Kemampuan Mengajar No 1 2 3 4 5 Perhitungan Skor Ideal Skor Maksimal 1978 2232 647 744 Uraian Merencanakan pengajaran Pengelolaan Kelas Pemilihan strategi Pengajaran Penggunaan media/sumber belajar Pelaksanaan evaluasi Rata-Rata Berdasarkan tabel di % 88,62 86,96 Baik Baik 502 588 89,96 Baik 650 744 87,37 Baik 489 4266 588 4836 87,63 88,21 Baik Baik kemampuan mengajar guru atas, dapat diinterpretasikan mata bahwa kemampuan mengajar Indonesia SMA Negeri 1 guru mata bahasa Indonesia Sungai SMA Negeri 1 Sungai Kakap kategori “Baik”. Kategori memiliki skor ideal sebesar baik tersebut dapat di lihat 4266, maksimal pelajaran Kakap bahasa dalam sedangkan skor dari kemampuan mengajar sebesar 4836 guru dalam; dengan jumlah persentase tujuan sebesar 88,21. Oleh sebab itu pembelajaran, 18 Ket dan Menjelaskan indikator memberi Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 19 pengarahan tentang materi menumbuhkan yang dipelajari, belajar, tulisan di papan tulis kesempatan dapat dilihat dengan jelas, menjawab, media yang dapat dilihat memberikan pujian, dengan jelas, media dapat memberikan kesempatan dipahami, melibatkan siswa bertanya, tampil dengan gaya dalam pemanfaatan sumber mengajar belajar, memberikan tugas/ akan memberikan untuk yang melakukan menarik, variasi, latihan, semangat memberikan menggunakan bahasa yang pekerjaan mudah dimengerti, membuat memberikan penilaian. kesimpulan, memperhatikan rumah, Berdasarkan dan hasil dan mengatur tempat duduk, instrumen memberikan perhatian yang kemampuan sama, menegur siswa yang merencanakan pembelajaran sering bahasa Indonesia dapat di keluar masuk, menciptakan interaksi yang mendidik, metode penilaian guru dalam lihat pada tabel berikut ini: menggunakan yang bervariasi, Tabel 3 Instrumen Penilaian Perencanaan Pembelajaran No Indikator 1 Merumuskan tujuan pembelajaran 2 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar 3 Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran 4 Merancang pengelolaan kelas 19 Skor 3,50 Keterangan Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 2,50 Cukup Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 20 5 6 Merancanakan prosedur, 4,00 jenis, dan menyiapkan alat penilaian Tampilan dokumen 2,00 Rata-Rata 3,33 Perencanakan pembelajaran oleh Baik Cukup Baik Selanjutnya hasil instrumen guru bahasa Indonesia kelas XI penilaian kemampuan guru dalam SMA Negeri 1 Sungai Kakap dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa kategori “baik”. hal ini dapat dilihat Indonesia dapat dilihat pada tabel 4 dari rata-rata sebesar 3,33. Tabel 4 Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran No Indikator 1 Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran 2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran 3 Mengelola interaksi kelas 4 Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar 5 Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran IPS 6 Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 7 Kesan umum kinerja guru Rata-Rata Pelaksanaan pembelajaran 3,50 Skor Keterangan Baik 3,83 Baik 3,80 3,00 Baik Baik 3,50 Baik 4,00 Baik 3,50 3,59 Baik Baik kategori “baik”. hal ini oleh guru bahasa Indonesia dapat dilihat dari rata-rata kelas XI SMA Negeri 1 sebesar 3,59. Sungai Kakap dalam 20 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 21 b. Sikap belajar siswa pada mata pelajaran mata pelajaran bahasa bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Indonesia di SMA Negeri 1 Sungai Kakap dapat di lihat Sungai Kakap. pada tabel berikut ini: Analisis data tentang sikap belajar siswa pada Tabel 5 Data tentang Sikap Belajar No 1 2 3 4 Perhitungan Skor Skor Aktual Maksimal Uraian Sikap belajar dalam menerima pelajaran Sikap belajar dalam merespon pelajaran Sikap belajar dalam menghargai pelajaran Sikap belajar dalam bertanggung jawab terhadap belajar yang telah dilakukan Rata-Rata Berdasarkan tabel di Ket % 667 744 89,65 Baik 1532 1674 91,52 Baik 1012 1116 90,68 Baik 1178 1302 90,48 Baik 4389 4836 90,76 Baik maksimal sebesar 4836 atas dapat diinterpretasikan dengan persentase 90,76. Ini bahwa sikap belajar siswa berarti bahwa sikap belajar kelas mata siswa kelas XI pada mata pelajaran bahasa Indonesia pelajaran bahasa Indonesia SMA SMA XI Negeri pada 1 Sungai Kakap skor aktual sebesar Kakap 4389, “Baik”. sedangkan skor 21 Negeri 1 dalam Kategori Sungai kategori baik Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 22 tersebut dapat di lihat dari kategori sikap belajar siswa dalam; Secara Mendengarkan disimpulkan bahwa: tujuan pembelajaran, materi, baik”. rinci dapat 1) Siswa dalam mengikuti mendengarkan mencatat “cukup penjelasan, kegiatan belajar sebesar indikator dan mengajar memberikan dan 97,41%. menjawab pertanyaan, 2) Siswa menjawab mengerjakan tugas secara pertanyaan guru sebesar mandiri 50,00%. dan kelompok, memiliki minat dan potensi 3) Siswa mengajukan dalam belajar, selalu hadir pertanyaan dalam 50,00%. pembelajaran, meminta ijin jika sebesar tidak 4) Siswa yang mengerjakan hadir, bersikap baik dan pekerjaan rumah sebesar berpikir 94,83%. positif dalam belajar, tidak sulit menerima 5) Siswa menanggapi pendapat teman-teman, suka pertanyaan menerima masukan, saran 25,00%. dan kritikan, serta berusaha menanggapi 6) Siswa serius setiap Sedangkan observasi siswa sikap dapat hasil 7) Siswa belajar sosal disimpulkan siswa mengerjakan di papan tulis sebesar 25,00%. 8) Siswa mengerjakan soal kelas XI SMA Negeri 1 Kakap kerja sebesar 75,00%. bahwa sikap belajar siswa Sungai mengerjakan lembar permasalahan belajar. sebesar tes sebesar 81,03%. sebesar 9) Siswa 64,40%, ini berarti dalam dengan 22 bekerjasama teman dalam Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 23 kelompoknya sebesar Indonesia di SMA Negeri 1 70,69%. Sungai Kakap. 10) Siswa membuat Analisis data tentang materi motivasi belajar siswa pada rangkuman sebesar 75%. mata c. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 bahasa Sungai Kakap dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 6 Data tentang Motivasi Belajar No 1 2 3 4 Uraian Skor Aktual 1825 1156 826 497 4304 Ketekunan Upaya Pemilihan tugas Prestasi Rata-Rata Perhitungan Skor Maksimal 2046 1302 930 558 4836 Ket % 89,20 88,79 88,82 89,07 89,00 Baik Baik Baik Baik Baik Berdasarkan tabel di atas mata dapat Indonesia SMA Negeri 1 diinterpretasikan bahwa motivasi belajar Sungai pelajaran Kakap bahasa dalam siswa kelas XI pada mata kategori “Baik”. Kategori pelajaran bahasa Indonesia baik tersebut dapat di lihat SMA dari sikap belajar Negeri 1 Sungai Kakap skor aktual sebesar 4304, maksimal sedangkan skor sebesar 4836 dalam; ketekunan upaya dan dengan persentase 89,00. Ini pemihan berarti belajar. bahwa siswa motivasi belajar siswa kelas XI pada 23 tugas dalam Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 24 d. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Sungai Kakap Analisis data tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Sungai Kakap dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 7 Hasil Belajar Siswa n NILAI n NILAI 1 68 32 72 2 70 33 74 3 76 34 72 4 73 35 71 5 62 36 68 6 72 37 77 7 70 38 72 8 70 39 71 9 69 40 68 10 72 41 74 11 71 42 69 12 73 43 70 13 72 44 82 14 74 45 75 15 75 46 75 16 72 47 68 e. Korelasi antara kemampuan 75 72 75 72 70 70 69 73 78 74 67 70 71 70 70 JUMLAH RATA-RATA Berdasarkan 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 83 67 72 73 74 70 80 70 76 72 82 84 71 76 72 4495 72.50 rata-rata hitung yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Sungai Kakap adalah 72,50. Hal ini berarti hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Sungai Kakap dalam kategori “Baik”. di SMA Negeri 1 Sungai mengajar guru dengan hasil Kakap belajar siswa pada mata Analisis data tentang pelajaran bahasa Indonesia korelasi antara kemampuan 24 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 25 mengajar guru dengan hasil di SMA Negeri 1 Sungai belajar siswa pada mata Kakap dapat di lihat pada pelajaran bahasa Indonesia tabel berikut ini: Tabel 8 Hubungan Kemampuan Mengajar dengan Hasil Belajar n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Xi 65 65 73 72 61 74 72 68 65 69 61 72 63 74 71 60 66 62 70 66 70 71 66 67 71 73 65 Yi 68 70 76 73 62 72 70 70 69 72 71 73 72 74 75 72 75 72 75 72 70 70 69 73 78 74 67 Xi² 4225 4225 5329 5184 3721 5476 5184 4624 4225 4761 3721 5184 3969 5476 5041 3600 4356 3844 4900 4356 4900 5041 4356 4489 5041 5329 4225 25 Yi² 4624 4900 5776 5329 3844 5184 4900 4900 4761 5184 5041 5329 5184 5476 5625 5184 5625 5184 5625 5184 4900 4900 4761 5329 6084 5476 4489 XiYi 4420 4550 5548 5256 3782 5328 5040 4760 4485 4968 4331 5256 4536 5476 5325 4320 4950 4464 5250 4752 4900 4970 4554 4891 5538 5402 4355 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 26 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 ∑ 70 74 72 68 57 66 76 72 56 67 69 76 72 66 66 76 73 72 66 69 74 69 70 72 69 73 65 66 73 68 72 71 70 67 72 4266 70 71 70 70 72 74 72 71 68 77 72 71 68 74 69 70 82 75 75 68 83 67 72 73 74 70 80 70 76 72 82 84 71 76 72 4495 4900 5476 5184 4624 3249 4356 5776 5184 3136 4489 4761 5776 5184 4356 4356 5776 5329 5184 4356 4761 5476 4761 4900 5184 4761 5329 4225 4356 5329 4624 5184 5041 4900 4489 5184 294738 26 4900 5041 4900 4900 5184 5476 5184 5041 4624 5929 5184 5041 4624 5476 4761 4900 6724 5625 5625 4624 6889 4489 5184 5329 5476 4900 6400 4900 5776 5184 6724 7056 5041 5776 5184 326869 4900 5254 5040 4760 4104 4884 5472 5112 3808 5159 4968 5396 4896 4884 4554 5320 5986 5400 4950 4692 6142 4623 5040 5256 5106 5110 5200 4620 5548 4896 5904 5964 4970 5092 5184 309601 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 27 ini berarti kita menolak A. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakan hipotesis nilai koefesien korelasi (rxy) yang di menerima peroleh (Ho). berarti atau tidak kerja dan hipotesis nol (signifikan atau non signifikan), maka r hitung dibandingkan dengan Karena perhitungan lebih rxy tabel dengan taraf kepercayaan besar 95%. Berdasarkan perhitungan di demikian dapat disimpulkan bahwa: atas 1. maka pengujian hipotesis “r” tabel, Terdapat maka dengan korelasi mengacu pada pendapat Ine I. kemampuan Amirman Yousda dan Zainal Arifin dengan hasil belajar siswa pada (1993:269) bahwa: mata pelajaran bahasa Indonesia 1. Jika nilai “r” hitung lebih di SMA mengajar antara Negeri 1 guru Sungai Kakap. besar atau sama dengan () nilai “r” tabel, maka nilai 2. Terdapat korelasi antara sikap “r” yang diperoleh adalah belajar dengan hasil belajar signifikan. Hal ini berarti siswa kita bahasa menerima hipotesis pada mata pelajaran Indonesia di SMA Negeri 1 Sungai Kakap. kerja atau alternatif (Ha) dan 3. Terdapat menolak hipotesis nol (Ho). korelasi antara motivasi belajar dengan hasil 2. Jika nilai “r” hitung lebih kecil () dari “r” tabel, maka belajar siswa nilai “r” yang diperoleh pelajaran bahasa Indonesia di adalah tidak signifikan. Hal SMA Negeri 1 Sungai Kakap. Berdasarkan pada mata pengolahan dan analisis data dapat disimpulkan KESIMPULAN DAN SARAN bahwa: “Terdapat korelasi antara 27 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 28 kemampuan mengajar guru dengan di SMA sikap, motivasi, dan hasil belajar Kakap. siswa pada mata pelajaran bahasa Negeri 1 Sungai 6. Terdapat korelasi antara sikap Indonesia di SMA Negeri 1 belajar dengan hasil belajar Sungai Kakap”. Sedangkan secara siswa khusus dapat disimpulkan bahwa: bahasa 1. Kemampuan Negeri 1 Sungai Kakap. mengajar guru mata pelajaran bahasa Indonesia pada mata pelajaran Indonesia 7. Terdapat di SMA korelasi antara SMA Negeri 1 Sungai Kakap motivasi belajar dengan hasil dalam kategori “Baik”. belajar 2. Sikap belajar siswa kelas XI SMA Negeri pada SMA Negeri 1 Sungai Kakap. 1 Sungai Kakap dalam kategori Setelah “Baik”. jawaban 3. Motivasi belajar siswa kelas XI melihat angket, wawancara maka menyarankan bahwa: Indonesia 1. Hendaknya Negeri 1 Indonesia dapat “Baik”. kembali jawaban pertanyaan 2. Hendaknya guru Bahasa Indonesia membantu siswa yang Sungai Kakap dalam kategori sedang manghadapi kesulitan “Baik”. dalam belajar. kemampuan Negeri menjelaskan 1 5. Terdapat SMA Bahasa yang disampaikan oleh siswa. pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan penulis guru Sungai Kakap dalam kategori 4. Hasil belajar siswa kelas XI hasil observasi pada mata pelajaran bahasa SMA mata pelajaran bahasa Indonesia di pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa korelasi mengajar antara 3. Hendaknya siswa lebih dapat guru menerima masukan dan kritikan dengan hasil belajar siswa pada dari guru dan teman. mata pelajaran bahasa Indonesia 28 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 29 4. Hendaknya siswa Hamdani. (2011). Strategi Belajar dapat menyikapi hal-hal positif dan Mengajar. Bandung: negatif yang ada pada diri Pustaka Setia siswa. Hamid Darmadi. (2013). Dimensidimensi Metode Penelitian DAFTAR RUJUKAN Azhar Arsyad. (2002). Pendidikan Media dan Sosial, Pembelajaran. Jakarta: Raja Konsep Dasar dan Grafindo Persada Implementasinya. Bandung: Alfabeta Darwyn Syah dkk. (2007). Perencanaan Pengajaran Agama Hamzah Sistem Uno. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Pendidikan Islam. B. Jakarta: Bumi Aksara Jakarta: Gaung Persada Press Harun Rasyid dan Mansur. (2007). Penilaian Daryanto. (2009). Panduan Proses Hasil Belajar. Bandung Wacana Prima Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: Publisher Ine I. Amirman Yousda dan Zainal Arifin E. Mulyasa. (2013). Menjadi Guru Profesional dan Menciptakan statistik Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. (1993). Bandung: JJ. Remaja Rosdakarya Hasibuan (2012). dan Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung Remaja Rosdakarya 29 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 30 Kasful Anwar Us dan Hendra Saifuddin Azwar. (2003). Metode Harmi (2011). Perencanaan Penelitian. Yogyakarta: Sistem Pembelajaran KTSP. Pustaka Pelajar Bandung: Alfabeta Slameto. Martinis Yamin. (2012). Strategi Pembelajaran Belajar Faktor-Faktor Berbasis Kompetensi. (2010). yang Mempengaruhi. Jakarta: dan Jakarta: Rineka Cipta Referensi S. Mohammad Asrori. Psikologi (2007). Nasution. (2011). Pendekatan dalam Proses Pembelajaran. Belajar Bandung: Wacana Prima dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Nana Sudjana. (2003). Tuntunan _______. (2012). Didaktik Asas- Penyusunan Karya Ilmiah. asas Bandung: Bumi Aksara Sinar Berbagai Baru Mengajar. Jakarta: Algensindo Sugiyono. (2012). Metode _________. (2012). Penilaian Hasil Penelitian Proses Belajar Mengajar. Kualitatif Bandung: emaja Rosdakarya Bandung: Alfabeta Saekhan Muchith. (2008). _________. Kuantitatif dan (2013). R&D. Statistika Pembelajaran Konstektual. Untuk Penelitian. Bandung: Semarang: Rasail Alfabeta 30 Evi Fitrianingrum, Korelasi Antara Kemampuan | 31 Supriyadi. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta U. Husna Asmara. (2001). Aplikasi statistikan untuk Penelitian. Pontianak: Romeo Grafika Yatim Riyanto. (2001). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC 31