SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI “Pemantapan Riset Kimia dan Asesmen Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik” Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 21 Juni 2014 KIMIA ANORGANIK DAN KIMIA FISIKA MAKALAH PENDAMPING ISBN : 979363174-0 STUDI SINTESIS SENYAWA KOMPLEK MANGAN(II) 2,4,5TRIFENILIMIDAZOL DENGAN METODE SOLVOTERMAL Fery Eko Pujiono 1,* dan Fahimah Martak 2 1Jurusan kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia. 2 Jurusan kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia. * Email : [email protected] ABSTRAK Telah dilakukan sintesis senyawa komplek mangan(II) 2,4,5-trifenilimidazol dengan metode solvotermal dengan mereaksikan mangan klorida tetrahidrat dan 2,4,5-trifenilimidazol dalam dimetilformamida (DMF) yang dipanaskan pada temperatur 140ᴼC selama 24 jam. Penentuan karakterisasi senyawa komplek mangan(II) 2,4,5-trifenilimidazol menggunakan FTIR, SEM dan EDX. Hasil FT-IR menunjukkan puncak melebar pada bilangan gelombang 3436,91 cm-1 menunjukkan adanya gugus OH yang yang terikat pada logam Mn, puncak pada daerah 1400,22 cm-1 dan 1639,38 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi gugus imidazol dan puncak pada daerah 507,42 cm-1 menunjukkan ikatan Mn-O sedangkan pada daerah 420,25 cm-1 menunjukkan ikatan Mn-N. Kata Kunci : Senyawa Komplek, Mangan, 2,4,5-Trifenilimidazol, Solvotermal PENDAHULUAN antara lain dibidang katalis, pemisahan, Perkembangan mengenai senyawa penelitian komplek yang dibangun dari senyawa organik dan anorganik menjadi perhatian yang sangat menarik. Hal ini dikarenakan senyawa komplek memiliki aplikasi yang sangat kuas diberbagai bidang biokimia dan adsorpsi gas. Struktur dari senyawa komplek tergantung dengan gaya yang terjadi akibat interaksi antara logam dan ligan. Selain itu, logam dan ligan juga mempengaruhi bentuk dari dimensi, kristal dan topologinya [1]. Hal ini menyebabkan pemilihan logam dan SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI 406 ISBN : 979363174-0 ligan penting dilakukan untuk komplek dari ligan turunan imidazol mendapatkan senyawa komplek sesuai yaitu 2,4,5-trifenil-1H-imidazol dan dengan aplikasinya. logam Mn dengan metode solvotermal. Salah satu ligan yang dapat digunakan sebagai senyawa komplek pembangun adalah METODE PENELITIAN turunan imidazol. Imidazol merupakan ligan heterosiklik yang memiliki gugus aromatik dan atom N sebagai donor elektron sehingga membentuk komplek umumnya bidentat atau ALAT Alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: peralatan- peralatan gelas, neraca analitik untuk menimbang polidentat [2]. Ligan imidazol banyak bahan, diaplikasikan sebagai inhibitor korosi [3] mereaksikan (glass Tube, DURAN) yang dan material penyimpan hidrogen [4]. Salah satu logam yang digunakan untuk pembentukan senyawa komplek vial bertutup sebagai tempat tahan sampai suhu 140ᴼC, oven untuk sintesis, FT-IR, Scanning Elektron Microscope (SEM - Zeiss, EVO MA10). dengan ligan imidazol adalah Mangan (Mn) karena mangan memiliki lima elektron yang tidak berpasangan sehingga dapat membentuk jaringan koordinasi yang besar dan stabil [5]. Selain pemilihan logam dan ligan, pemilihan senyawa komplek dilakukan untuk metode sintesis juga penting BAHAN Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian tetrahidrat ini adalah: mangan klorida (MnCl2.4H2O) (Merck 99,0%), 2,4,5-trifenil-1H-imidazol (Sigma-Aldrich 90%), N’N-dimetil formamida (DMF, Merck, 99,8%), dan Metanol (Sigma-Aldrich 98%). memperoleh karakteristik material yang optimum. Metode sintesis senyawa komplek yang dapat digunakan adalah reflux [6], difusi PROSEDUR KERJA Ligan dilarutkan 2,4,5-trifenil-1H-imidazol dengan 15 mL N’N-dimetil amina [7], serta solvotermal [8]. Metode formamida (DMF). Sumber ion logam Mn(II) solvotermal berasal dari padatan MnCl2.4H2O memiliki beberapa yang keunggulan yaitu dapat diaplikasikan dilarutkan pada reaksi yang membutuhkan suhu formamida tinggi serta waktu yang dibutuhkan dengan magnetik stirer selama 60 menit relatif pada pada temperatur ruang. Campuran hasil penelitian ini akan disintesis senyawa pengadukan, kemudian direaksikan secara cepat [9]. Sehingga dengan (DMF). 15 mL N’N-dimetil Campuran diaduk SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI 407 ISBN : 979363174-0 solvotermal pada temperatur 140ᴼC selama 1 hari. Campuran yang sudah direaksikan, Gambar 1. Proses sintesis komplek mangan(II) 2,4,5-trifenilimidazol kemudian didekantasi sehingga didapatkan Karakterisasi Spektroskopi Inframerah padatan. Padatan yang hasil dekantasi lalu (FTIR) bertujuan untuk mengetahui dicuci dengan DMF. Padatan yang telah dicuci dengan DMF, kemudian dicuci lagi dengan metanol. Padatan yang telah dicuci dengan metanol kemudian dikeringkan dalam desikator dan dikarakterisasi dengan gugus fungsi yang terdapat dalam kompleks. Karakterisasi dengan FTIR ini menggunakan bilangan gelombang antara 4000-375 cm-1. Pada bilangan gelombang 4000-375 cm-1 maka akan FTIR, SEM daan EDX. diperoleh puncak-puncak khas yang terdapat dalam kompleks hasil sintesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Mula-mula hasil pengadukan 2,4,5-trifenil-1H-imidazol penelitian sebagai indikasi ini puncak khas terbentuk atau dan tidaknya suatu kompleks terletak pada MnCl2.4H2O yang masing-masing telah bilangan gelombang sidik jari (finger dilarutkan print). Bilangan gelombang sidik jari larutan dengan yang Setelah DMF jernih proses temperatur dihasilkan (gambar solvotermal 140ᴼC selama 1 1a). (finger print) terletak pada bilangan pada gelombang 600-375 cm-1. Puncak pada hari daerah finger print untuk ikatan ligan dihasilkan padatan berwarna oranye dengan serta 1b). sinyal yang lemah. Hasil karakteriasasi Padatan hasil reaksi solvotermal lalu dengan FTIR dapat ditunjukan oleh dicuci dengan DMF dan Metanol untuk gambar 2. filtrat jernih membersihkan didekantasi (gambar pengotor dan logam umumnya memiliki kemudian dikeringkan dalam desikator didapatkan padatan senyawa komplek yang berwarna oranye (gambar 1c). Padatan komplek yang terbentuk, selanjutnya dikarakterisasi dengan FTIR dan SEM. Proses sintesis komplek ini dapat ditunjukkan pada gambar 1. a b m a n g a n ( I I m a n g a n ( I I c Gambar 2. Spektra inframerah (FTIR) komplek mangan(II) 2,4,5-trifenilimidazol Hasil FT-IR menunjukkan puncak m melebar pada bilangan gelombang a 3436,91 cm-1 menunjukkan adanya n g a NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI 408 SEMINAR ISBN : n979363174-0 ( I I gugus OH yang yang terikat pada sedangkan persentase karbon (C) yang logam Mn yang menunjukkan adanya berasal dari trifenil dan imidazol 27% air yang terkoordinasi sebagai ligan. dan persetase nitrogen (N) yang yang Puncak pada daerah 1400,22 cm-1 dan berasal dari imidazol 2.45%. Hasil EDX 1639,38 cm-1 menunjukkan adanya juga menunjukkan adanya persentase vibrasi yaitu oksigen (O) yang berasal dari air yang puncak pada daerah 1639,38 cm-1 terkoordinasi dengan komplek seperti menunjukkan adanya vibrasi gugus yang ditunjukkan pada FTIR sebesar . C=N khas pada gugus imidazol 2,4,5-trifenil-1H-imidazol yang terkoordinasi dengan Mn(II) dan puncak pada daerah 1400,22 cm-1 merupakan adanya ikatan C=C aromatik. Puncak pada daerah 507,42 cm-1 menunjukkan ikatan Untuk mengamati bentuk morfologi permukaan dari padatan komplek yang dihasilkan dilakukan uji SEM. Hasil uji SEM dapat ditunjukkan oleh gambar 4. Mn-O sedangkan pada daerah 420,25 cm-1 menunjukkan ikatan Mn-N. Karakterisasi padatan dengan EDX bertujuan untuk mengetahui persentase komposisi senyawa-senyawa pembentuk komplek. karakteriasasi dengan FTIR Hasil dapat Gambar 4. Gambar SEM komplek mangan(II) 2,4,5-trifenilimidazol ditunjukan oleh gambar 3. Hasil SEM menunjukkan bahwa bentuk permukaan dari padatan yang dihasilkan adalah seperti awan dan kasar. Bentuk seperti awan dan kasar ini menunjukkan bahwa padatan komplek yang dihasilkan berpori [10]. Gambar 3. Spektra EDX komplek mangan(II) 2,4,5-trifenilimidazol Hasil EDX komplek yang menunjukkan dihasilkan bahwa memiliki persentase Mn (II) yang merupakan logam pusat dari komplek 22.58%, KESIMPULAN Komplek trifenilimidazol mangan(II) disintesis 2,4,5secara solvotermal pada temperatur 140ᴼC selama 1 hari menghasilkan padatan SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI 409 ISBN : 979363174-0 berwarna oranye. Hasil FT-IR menunjukkan puncak melebar pada bilangan gelombang cm-1 3436,91 menunjukkan adanya gugus OH yang yang terikat pada logam Mn, puncak pada daerah 1400,22 cm-1 dan 1639,38 cm-1 menunjukkan adanya gugus imidazol dan daerah 507,42 cm-1 vibrasi puncak pada [3] Rimmett, and M. Ross. Imidazole and Benzimidazole Synthesis. Academic Press, 1997. [4] Park, K.S., Ni, Z., Cote A.P., Choi J.Y., Huang, R., Uribe-romo, F.J. Cae H. K., O’Keeffe, M., and Yaghi, O.M., 2006, PNAS, 103, 10186-10191. menunjukkan [5] Ma, L. F., Han M. L., Qin, J. H., ikatan Mn-O sedangkan pada daerah Wang L. Y., and Du, M., 2012, , Inorg. 420,25 cm-1 menunjukkan ikatan Mn-N. Hasil EDX menunjukkan komposisi senyawa pembentuk komplek adalah persentase Mn (II) 22.58%, persentase karbon (C) 27%, persetase nitrogen (N) Chem., 51, 9431–9442. [6] MacNeill M.C., Day C.S., Gamboa S.A., Lachgar A., Noftle R.E., 2010, J. Chem. Crys., 40, 222-230. [7] Li, J., Cheng, S., Zhao, Q., Longa, 2.45%, dan oksigen (O) 47.97%. P., and Donga, J., 2009, Int. J. Hydro. Energy., 34, 1377-1382. UCAPAN TERIMAKASIH [8] Feng, S., and Li, G., Hydrothermal Penelitian ini di dukung oleh DIKTI, Laboratorium Kimia Bahan Alam and Solvothermal Syntheses, Modern Synthetic Chemistry, 2011, 63-94. dan Sintesis Jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh November, serta [9] Huang, H., Zhang, W., Liu, D., Liu, laboratorium B., Chen, G., and Zhong, C., 2011, teknik Metalurugi dan Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Chem. Eng. Sci., 66, 6297–6305. November [10] Vethanathan, J.K., Brightson, M., Sundar S.M., Perumal S., 2010, J.Matchemphys., 872-875 DAFTAR RUJUKAN [1] Machura, B., Palion, J., Mrozinski, J., Kalinska, B., and Kruszynski, 2013, Polyhedron, 49, 216-222. [2] Yue, S., Li, N., Bian, J., Huo, T., and Ma., J, 2012,Syn. Met., 162, 247-256. SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI 410 ISBN : 979363174-0