pemberian makanan pendamping asi dini dengan dampak

advertisement
1
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN
DAMPAK TERJADINYA DIARE PADA BAYI USIA 0-4 BULAN
The Relation Of Early Feeding Supplementation And Diarrhea To Babies
Betty Purwaningtyas
Akademi Kebidanan Pamenang, Pare, Kediri
ABSTRAK
Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan
kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Sedangkan diare adalah salah satu penyakit yang paling
sering dialami oleh bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara pemberian
makan pendamping asi dini dengan dampak terjadinya diare pada bayi usia 0-4 bulan. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian non eksperimental yaitu retrospective, pengumpulan data di mulai dari
efek tersebut ditelusuri penyebab atau variabel-variabel yang mempengaruhi. Populasinya adalah semua
bayi yang berusia 0-4 bulan yang ada di BPS. Sukatmi Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri pada bulan
April 2011 sampel yang digunakan adalah 24 responden dengan teknik sampling purposive sampling.
Hasil yang diperoleh dari 24 responden sebagian besar memberikan makanan pendamping ASI kepada
bayinya yaitu sebanyak 22 responden (91,7%) dan hanya 8,3% yang tidak memberikan makanan
pendamping ASI kepada anaknya.
Dari uji korelasi koefisien kontingensi diperoleh korelasi 0,392 dengan tingkat rendah. Dari Uji
signifikan (p) = 0,037 dengan taraf kesalahan () = 5% = 0,05 sehingga p< jadi ada hubungan antara
pemberian makan pendamping ASI dini dengan dampak terjadinya diare pada bayi usia 0-4 bulan.
Pemberian informasi tentang makanan pendamping ASI (pedoman pemberian) sangat diperlukan, karena
semakin banyak informasi yang diperoleh dapat menjadikan ibu tahu dan paham tentang makanan
pendamping ASI. Sehingga diharapkan angka kejadian morbiditas akibat diare dapat terminimalisir.
Kata Kunci : Makanan Pendamping ASI, Diare pada Bayi
ABSTRACT
Early food supplementation is foods of drink which is consist of nutrient giving to the baby or
child to fulfill their needed of nutrition. The purpose of this research is for knowing is there a relation
between giving the early food supplementation with the impact of diarrhea on the babies of 0 – 4 months.
In this research the design used is research of non experiment that is retrospective it means this research
did and saw the previous. The collected data is start from that effect and is search the cawsed or
variables that influent. The population is all babies of 0 – 4 month in BPS. Sukatmi Kec. Grogol Kab.
Kediri on April 2011. The sample used is 24 respondent with sampling technique purposive sampling.
The result got from 24 respondents is majority give early food supplementation to their baby that is 22
respondents (91,7%) and the minority did not give early food supplementation to their baby that is 2
respondents (8,3%). And a large part did not get diarrhea that is 8 respondents (33,3%). There is a
meaningful relation between giving early food supplementation with the impact of diarrhea to the babies
of 0 – 4 months. There is a correlation results 0,392 and significant experiment (p) = 0,037. The level of
relation early of early food supplementation with the impact of diarrhea is low. Giving information about
early food supplementation is very necessary, become more information can make mothers know and
understand about early food supplementation.
Keyword: Association food mother’s milk, diarrhea to the baby.
PENDAHULUAN
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan
tunggal terbaik yang bisa memenuhi seluruh
kebutuhan gizi bayi normal untuk tumbuh
kembang
di
bulan-bulan
pertama
kehidupannya.
Itu sebabnya,
Badan
Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana PBB
untuk Anak-anak (UNICEF) menetapkan
pemberian ASI eksklusif pada bayi selama 6
2
bulan. Ini berarti, si kecil hanya mendapat
ASI, tanpa makanan tambahan lain selama
masa itu. Penelitian menunjukkan, banyak
manfaat diperoleh bayi yang mendapat ASI.
Tidak ada yang bisa menggantikan ASI yang
memang di'desain' khusus untuk bayi.
(bayisehat.com/makanan-pendamping-asi)
Kenyataan saat ini hal tersebut sangat
di sepelekan dan belum terwujud. Karena
berbagai alasan ibu-ibu yang mempunyai
bayi memberikan Mp-ASI kepada bayinya,
karena faktor dari keluarga dan kesibukan
ibu-ibu dengan pekerjaannya.
Ketidaktahuan tentang cara pemberian
makanan bayi dan anak, dan adanya
kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara
langsung dan tidak langsung menjadi
penyebab utama terjadinya masalah kurang
gizi pada anak, khususnya pada umur
dibawah 2 tahun (baduta). Dari hasil
beberapa penelitian menyatakan bahwa
keadaan kurang gizi pada bayi dan anak
disebabkan karena kebiasaan pemberian
MP-ASI yang tidak tepat.
Banyak berbagai dampak yang terjadi
jika bayi di beri MP-ASI sejak dini.
Pemberian MP-ASI yang terlalu dini
(sebelum bayi berumur 6 bulan) selain
frekwensi pemberian ASI berkurang karena
kesibukan ibu bekerja juga menyebabkan
gangguan
pencernaan/diare
(parentingislami.wordpress.2008).
Orang tua berperan besar dalam
menentukan penyebab anak diare. Bayi dan
bayi yang masih menyusui secara ASI
eksklusif umumnya jarang diare karena tidak
terkontaminasi dari luar. Namun, susu
formula dan makanan pendamping ASI
dapat terkontaminasi bakteri dan virus
sehingga
menyebabkan
diare
(medicastore.com/diare/penyebab_diare).
Menurut data Badan Kesehatan Dunia
(WHO), diare adalah penyebab kematian
bayi nomor satu di seluruh dunia. Di
Indonesia, diare adalah pembunuh bayi
nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran
Pernapasan Akut). Sementara itu, UNICEF
(Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
urusan anak) memperkirakan bahwa, setiap
30 detik ada satu anak yang meninggal dunia
karena diare. Di Indonesia, setiap tahun
100.000 bayi meninggal karena Diare
(murtaqicomunity.wordpress.2009).
Berdasarkan data skunder yang
diperoleh dari bidan menyebutkan bahwa
jumlah anak yang menderita diare pada
tahun 2009 sejumlah 40 bayi.
Rumusan masalah pada penelitian ini
adalah ”Adakah hubungan antara pemberian
makanan pendamping asi sejak dini dengan
dampak terjadinya diare pada bayi usia 0-4
bulan di wilayah keja di BPS Sukatmi
Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri?”
Penelitian ini bertujuan mengetahui
hubungan
antara
pemberian
makan
pendamping asi sejak dini dengan dampak
terjadinya diare pada bayi usia 0-4 bulan di
BPS Sukatmi Kecamatan Grogol Kabupaten
Kediri
MATERI DAN METODE
Pada penelitian
digunakan
adalah
eksperimental
ini desain
penelitian
yang
non
3
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 -24
April 2011 di Bidan Praktek Swasta (BPS)
Ny. Sukatmi Grogol.
Populasi dalam penelitian ini adalah
semua bayi yang berusia 0-4 bulan yang ada
di BPS. Sukatmi Kecamatan Grogol
Kabupaten Kediri tahun 2010. Dengan
jumlah sampel 24 responden menggunakan
purposive sampling
Instrumen Penelitian
Lembar observasi dan chek list
Teknik
Pengumpulan
Pengolahan Data
Data
dan
Peneliti melakukan pendataan responden
meliputi data umum dan data khusus tentang
pemberian MP-ASI dini dan kejadian diare.
Hasil pendataan dicatat dalam lembar
observasi, editing dan coding, serta tabulasi
data
Guna mengetahui nilai koefisien
korelasi maka dilakukan analisis dengan uji
koefisien kontingensi dengan rumus :
KK 
x2
x2  N
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan dengan
melakukan melakukan kunjungan dari
rumah ke rumah dan memberikan kuesioner
yang di isi oleh ibu dan melakukan observasi
pada terjadinya diare pada bayi usia0-4
bulan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
bahwa sebagian besar responden telah
memberikan makanan pendamping ASI
kepada bayinya yaitu sebanyak 22
responden (91,7%) dan hanya sebagian kecil
yaitu sebanyak 2 responden (8,3%) yang
tidak memberikan makanan pendamping
ASI dini kepada anaknya. Hasil secara
lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel
1.
Distribusi Frekuensi Pemberian
Makanan Pendamping ASI dini di
BPS.Sukatmi Kecamatan Grogol
Kabupaten Kediri Tahun 2011
Berdasarkan hasil pengukuran tentang
kejadian diare diperoleh hasil sebagian
besar responden 66,7% mengalami diare dan
sebagian kecil tidak mengalami diare yaitu
sebanyak 8 responden (33,3%). Seperti
yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut
Tabel 2.
Distribusi
Frekuensi
Dampak
Terjadinya Diare pada Bayi Usia
0 – 4 Bulan di BPS.Sukatmi
Kecamatan Grogol Kabupaten
Kediri Tahun 2010
Data table 2 kemudian dianalisa dengan
menggunakan bantuan program komputer
menggunakan rumus korelasi koefisien
kontingensi diperoleh korelasi 0,392 dengan
tingkat rendah. Dari Uji signifikan (p) =
0,037 dengan taraf kesalahan () = 5% =
0,05 sehingga p< yang menunjukkan Ho
ditolak sedangkan H1 diterima berarti ada
hubungan
antara
pemberian
makan
pendamping ASI dini dengan dampak
terjadinya diare pada bayi usia 0-4 bulan
Pembahasan
1. Pemberian makanan pendamping ASI
dini
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
bahwa dari 24 responden sebagian besar
memberikan makanan pendamping ASI dini
kepada bayinya yaitu sebanyak 22
responden (91,7%) dan sebagian kecil tidak
memberikan makanan pendamping ASI dini
kepada anaknya yaitu sebanyak 2 responden
(8,3%)
Besarnya prosentase pada ibu-ibu yang
sudah memberikan makanan pendamping
ASI sejak dini dipengaruhi oleh berbagai
alasan. Antara lain dikarenakan bayi terus
4
menerus menangis, tangisan ini sering
diartikan sebagai ungkapan lapar dari sang
bayi sehingga orang tua dan orang – orang
disekitar bayi langsung memberikan
makanan
yang
sekiranya
dapat
mengenyangkan bayi dan bayi berhenti
menangis. Dalam hal ini dapat dikatakan
masih kurangnya pemahaman tentang
karakteristik bayi baru lahir dan pentingnya
diberikan ASI saja pada usia 0-6 bulan.
Kurangnya pemahaman tersebut dapat
dipengaruhi
oleh
beberapa
factor
diantaranya
pengalaman,
pemberian
informasi dan sosial budaya. Berdasarkan
diagram 4.5 didapatkan hasil bahwa dari 24
responden
sebagian
besar
(75,0%)
merupakan anak ke 1, hal ini mungkin juga
mempengaruhi
pemberian
makanan
pendamping ASI dini karena belum
dimilikinya pengalaman sehingga pengaruh
lingkungan
sekitar
sangat
besar
kemungkinan
dapat
mempengaruhinya
menggunakan makanan pendamping ASI
dini. Pengalaman merupakan sumber
pengetahuan dan cara untuk memperoleh
suatu kebenaran hal ini dilakukan dengan
cara mengulangi kembali pengalaman yang
diperoleh, baik pengalaman diri sendiri
maupun orang lain untuk memecahkan
masalah yang dihadapi (Notoatmodjo,
2003).
Seperti yang diungkapkan Sudaryat
Suraatmaja dalam Soetjiningsih (1997)
adanya perubahan social budaya juga
memberikan pengaruh yang tidak sedikit.
Alasan ibu bekerja dan kesibukan lainnya
juga menjadi penyebab diberikannya
makanan pendamping ASI dini. Berdasarkan
hasil penelitian didapatkan bahwa dari 24
responden sebagian besar sebagai Ibu
Rumah Tangga (IRT) yaitu sebanyak 13
responden (54,2%), 6 responden (25,0%)
bekerja sebagai wiraswasta, 4 responden
(16,7%) bekerja sebagai tani dan sebagian
kecil responden bekerja sebagai PNS yaitu
hanya 1 responden (4,2%)
Dari fakta diatas dapat disimpulkan
bahwa kurangnya pemahaman ibu tentang
karakteristik bayi baru lahir dapat menjadi
alasan utama ibu memberikan MP ASI dini
sehingga dengan demikian karakteristik bayi
baru lahir sebaiknya menjadi salah satu
topic yang harus disampaikan di kelas ibu
hamil dalam upaya yang dapat ditempuh
untuk meningkatkan pengetahuan ibu
utamanya primigravida.
Selain itu peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dapat diperoleh melalui
interaksi dan komunikasi. Seseorang pasti
mengalami interaksi – interaksi, yaitu
kontak sosial dan komunikasi.
2. Dampak terjadinya diare pada bayi usia
0 – 4 bulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar bayi mengalami diare yaitu
sebanyak 16 responden (66,7%)
Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa
pendidikan mempengaruhi penerimaan
psikologis seseorang yang pendidikannya
tinggi maka akan berfikir secara realistis dan
dapat dengan mudah menerima informasi
yang
disampaikan sehingga
banyak
informasi yang diserap maka akan mampu
untuk mengurangi ketidak pahaman ibu
tentang perubahan psikologis.
Menurut (Akhmad Sudrajat, 2009),
Pengetahuan tidak hanya didapatkan dari
pendidikan formal saja seperti yang
dikatakan bahwa manusia mendapatkan
pengetahuan tidak hanya dari pendidikan
formal saja namun juga bisa didapatkan dari
interaksi yang dilakukan dengan orang –
orang sekitar yang dikenalnya. Baik teman
sebaya, sepergaulan, orang yang mengalami
pengalaman yang sama atau dari seseorang
yang
informasinya
bisa
didapatkan.
Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yang
lebih banyak mempunyai waktu dalam
mengenal banyak orang merupakan sebuah
saluran dari ibu untuk mendapatkan
informasi dibanding dengan seorang wanita
karir yang waktunya banyak digunakan
untuk bekerja sehingga dimungkinkan sekali
informasi mengenai banyak hal kurang dapat
diperoleh.
Menurut Notoatmodjo (2003 : 123)
faktor – fakor lain yang mempengaruhi
penerimaan selain tingkat pendidikan dan
pekerjaan serta umur ibu yaitu adanya acuan
atau reverensi dari seseorang atau dari
pribadi yang dipercayai yang dipengaruhi
oleh sosial budaya yang berpengaruh
terhadap penerimaan seseorang dalam
kehidupan sehari- hari.
5
Salah satu informasi yang dapat
diperoleh adalah mengenai penerimaan
psikologis selama kehamilan, responden
dengan mayoritas sebagai ibu rumah tangga
dimungkinkanakan banyak mendapatkan
informasi mengenai hal tersebut darikenalan
atau tetangga. Serta memiliki banyak waktu
untuk mendatangi suatu acara penyuluhan
dari petugs kesehatan atau bidan setempat.
Pendapat peneliti keterkaitan dengan
kejadian di daerah penelitian bahwa bayi
yang berusia 0-4 bulan yang diberi MP asi
dini banyak yang terjadi diare.
Oleh karena itu diharapkan tenaga
kesehatan terutama bidan memberikan
penyuluhan kepada ibu menyusui tentang
manfaat
dan
kegunaan
makanan
pendamping ASI dini.
3. Hubungan antara pemberian makan
pendamping ASI dini dengan dampak
terjadinya diare pada bayi usia 0-4
bulan
Dari hasil uji analisa menggunakan
rumus koefisien kontingensi diperoleh (p) =
0,037 dengan taraf kesalahan () = 5% =
0,05 sehingga p< dengan korelasi 0,392
yang artinya ada hubungan positif yang
rendah antara pemberian makan pendamping
ASI dini dengan dampak terjadinya diare
pada bayi usia 0-4 bulan.
Adanya hubungan antara pemberian
makan pendamping ASI dini dengan
dampak terjadinya diare pada bayi usia 0-4
bulan
dimungkinkan
terjadi
karena
pemberian makanan pendamping ASI
merupakan salah
satu
aspek dari
terbentuknya
suatu
kejadian
karena
dipengaruhi faktor internal dan eksternal.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa sebelum
usia 2 tahun saluran pencernaannya masih
belum matang sepenuhnya. Lebih – lebih
pada usia 6 bulan pertama kelahiran hanya
mampu menerima makanan dalam bentuk
cair dalam hal ini adalah ASI yang memang
sudah tersedia sesuai dengan kebutuhan bayi
baik jumlah maupun komposisinya.
Seperti
yang
diungkapkan
oleh
Ngastiyah (2007) sebagian besar (85%)
diare disebabkan oleh virus dan sisanya
(15%) disebabkan oleh bakteri, parasit,
jamur, alergi makanan, keracunan makanan,
malabsorpsi makanan dan lain-lain dan hal
ini salah satu penyebabnya adalah
penggunaan MP ASI dini. Mekanisme dasar
yang menyebabkan timbulnya diare ialah:
a. Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat
yang tidak dapat di serap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus
meninggi sehingga terjadi pennggeseran air
dan elektrolit ke dalam rongga usus.Isi
rongga usus berlebihan akan merangsang
usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbullah diare
b. Gangguan sekresi akibat gangaguan
rangsangan tertentu (Misalnya toksin pada
dinding usus akan terjadi timbulnya diare
karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
c. Gangguan Motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan
berkuranganya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare.
Sebaliknya bila peristaltik usus menurun
akan mengakibatkan bakteri tumbuh
berlebihan, selanjutnya timbul diare juga
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan pada tanggal 5 April – 17 April
2011 mengenai hubungan antara pemberian
makan pendamping asi dini dengan dampak
terjadinya diare pada bayi usia 0-4 bulan di
BPS.Sukatmi Kecamatan Grogol Kabupaten
Kediri, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sebagian
besar
91,7%
sudah
memberikan makanan pendamping ASI dini
kepada bayinya
2.
Sebagian besar mengalami diare
yaitu sebanyak 16 responden (66,7%)
3.
Ada hubungan bermakna dari
pemberian makan pendamping ASI dini
dengan dampak terjadinya diare pada bayi
usia 0-4 bulan dan diperoleh Uji Range =
0,392, (p) = 0,037 dengan taraf kesalahan
() = 5% = 0,05
6
Saran
Setelah dilakukan penelitian dengan
segala keterbatasan yang dimiliki oleh
peneliti, maka peneliti mengajukan saran
sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan penelitian ini
dapat
dikembangkan pada populasi yang besar
serta
mengembangkan
permasalahan,
dengan demikian hasil yang diharapkan
dapat
mengungkap
lebih
banyak
permasalahan yang timbul serta memberikan
solusi yang berarti dan bermanfaat bagi
semua pihak.
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan sebagai tambahan materi
dalam pengajaran mata kuliah mengenai
hubungan
antara
pemberian
makan
pendamping asi dini dengan dampak
terjadinya diare pada bayi usia 0-4 bulan.
3. Bagi tempat penelitian
Diharapkan bidan atau tenaga kesehatan
yang lain melakukan pendekatan pada
masyarakat dengan memberikan motivasi
atau
pengarahan tentang
pemberian
makanan pendamping ASI pada bayi umur 0
– 4 bulan. .
4. Bagi responden
Perlu lebih meningkatkan pengetahuan
tentang makanan pendamping ASI dengan
mengikuti penyuluhan, membaca buku
tentang kesehatan sehingga dapat mengatasi
ketidakpahaman tentang diare yang dialami
pada bayi 0 – 4 bulan. Perlu diketahui bahwa
pemberian makanan pendamping ASI dini
menyebabkan diare.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi.
(2002).
Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Aziz, A. (2003). Riset Perawatan dan Tehnik
Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba
Medika
Darwis,
Sudarman,
(2002)
Metodologi
Peneliltian Kesehatan. Jakarta: EGC
Nursalam,
(2003).
Metodologi
Riset
Keperawatan. Jakarta: Info Medika
Ngastiyah, (2005). Perawatan Anak Sakit.
Jakarta: EGC
Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi
Penelitian
Kesehatan.
Jakarta:
Rineka Cipta
William, (2001). Kamus Bahasa Indonesia.
Jakarta: Arkola
Pusat Bahasa Depdiknas
http://www.bayisehat.com/baby-feedingmeinmenu-29/85/makanan-pendampingasi.html
(Download tanggal 1 pebruari 2010)
http://www.parentingislami.wordpress.com/2008
/05/27/makananpendampingasi.
(Download
tanggal 1 pebruari 2010)
http://www.medicastone.com/diare/penyebabdiar
e.html.
(Download tanggal 1 pebruari 2010)
http://www.murtaqicomunity.wordpress.com.200
9/02/07/diare-penyebabkematianpadabalita.
(Download tanggal 1 pebruari 2010)
http://www.kehamilan.blogspot.com/2008/11/ma
kananpendampingasi.html. (Download tanggal 4
pebruari 2010)
http://www.graduate.blogsom.com/2007/02
(Download tanggal 4 pebruari 2010)
http://www.surabayaehealth.org/bkk/surabaya/balita/serbaserbimakan
anpendampingasi. (Download tanggal 4 pebruari
2010)
http://www.rospitaanggraini.multiplg.com.jurnal/
item/63.
(Download tanggal 4 pebruari 2010)
http://www.totalkesehatan.com/diare1.html
Download