14 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Bagian Bedah dan Radiologi Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan dan Rumah Sakit Hewan Pendidikan Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan yaitu dari bulan Juni sampai Juli 2009. Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan adalah alat USG (Sonoscape SSI-1000), convex scanner transduser tipe small footprint dengan frekuensi 3.7-5 MHz, tempat berbaring hewan khusus pemeriksaan echocardiography, alat EKG (Fukuda M-E Cardisuny D300), termometer, stetoskop, alat cukur dan kamera digital yang digunakan untuk mendokumentasikan alat dan hewan coba. Bahan Penelitian Hewan percobaan. Hewan yang diamati pada penelitian ini adalah 8 ekor anjing kampung dewasa yang terdiri dari 3 ekor jantan dan 5 ekor betina. Anjing yang digunakan memiliki kisaran umur 2-5 tahun dan berat badan rata-rata 12,5 kg, dimana setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan electrocardiography menunjukkan kondisi jantung yang baik. Gel ultrasound dan EKG. Gel yang digunakan sebagai bahan media dalam penghantaran terbuat dari bahan polimer, humectants, air, parfum, dan pengawet yang tidak memberikan efek negatif pada hewan coba. A B Gambar 4. (A). Alat USG (Sonoscape SSI-1000) dan (B). Tempat berbaring hewan khusus pemeriksaan echocardiography. 15 A B Gambar 5. (A). Convex scanner transduser small footprint dengan gel dan (B). Alat EKG (Fukuda M-E Cardisuny D300). Metode Penelitian Pemeriksaan fisik. Anjing yang akan diperiksa diistirahatkan terlebih dahulu sampai tenang, kemudian dihitung umur melalui gigi, frekuensi debar jantung dan frekuensi nafas, serta auskultasi suara jantung dengan menggunakan stetoskop. A B Gambar 6. (A). Pemeriksaan suhu tubuh dan (B). Pemeriksaan frekuensi denyut jantung, ritme, dan suara jantung. Pemeriksaan electrocardiography. Anjing terlebih dahulu dicukur pada bagian persendian antara os humerus dan os radius-ulna dan persendian antara os femur dan os tibia-fibula, masing-masing dilakukan pada kaki kanan dan kiri. Setelah anjing dibaringkan dengan posisi left lateral recumbency, pada kulit di bagian yang telah dicukur dipasangkan elektroda. Elektroda merah untuk kaki depan kanan, elektroda kuning untuk kaki depan kiri, elektroda hitam untuk kaki belakang kanan dan elektroda hijau untuk kaki belakang kiri. Kemudian pemeriksaan dimulai dan hasil rekam jantung didapat. 16 Gambar 7. Pemeriksaan electrocardiography dengan posisi left lateral recumbency. Pengambilan gambar. Anjing yang telah dipastikan memiliki jantung normal melalui pemeriksaan fisik dan EKG, kemudian diperiksa menggunakan echocardiography. Daerah orientasi terlebih dahulu ditentukan sebelum pemeriksaan dan dilakukan pencukuran rambut agar didapatkan gambaran ultrasound yang lebih baik. Hewan diperiksa tanpa menggunakan sedatikum dan anastetikum. Pengambilan gambar dilakukan dengan posisi hewan left lateral recumbency. Pengukuran pulse wave Doppler echocardiography dengan arah transduser left apical scanning views (LAps) di katup aorta (Schober & Fuentes 2002). Posisi dan sudut yang dibentuk oleh transduser dipertahankan kurang dari 60º (Mannion 2006). A B Gambar 8. (A). Anjing dibaringkan di atas tempat berbaring khusus pemeriksaan echocardiography dan (B). Penempatan probe untuk pengambilan gambar. 17 Small foot print Doppler sample volume Doppler scan line Gambar 9A. Cara pemeriksaan dengan pencitraan left apical scanning view (LAp) PWD echocardiography katup semilunar aorta. RA LA Ao RV Gambar 9B. Left apical scanning view (LAp) PWD echocardiography katup semilunar aorta. Right atrium (RA), right ventricle (RV), left atrium(LA), dan aorta (Ao). Gambar 9C. Left apical scanning views (LAp). Tanda panah menunjukkan gambar 2D katup pulmonar, bulatan ditengah menunjukan katup aorta. RVOT = right ventricular outflow tract, MPA = main pulmonary artery, PV = pulmonic valve, Ao = aorta (Yuill & O'Grady 1989). 18 Gambar 9D. Tanda panah menunjukkan gambar 2D katup semilunar aorta left apical five chamber views. RV = right ventricle, RA = right atrium, LVOT = left ventricular outflow tract, LA = left atrium, AV = aortic valve, dan Ao = aorta (Yuill & O'Grady 1989) Interpretasi sonogram. Karakteristik aliran pada katup semilunar aorta diukur dengan PWD echocardiography mengunakan alat USG (Sonoscape SSI1000). Enam parameter yang diamati adalah debar jantung (HR), peak velocity (Vpeak), velocity time integral (VTI), mean pressure gradient (MPG), pulsatility index (PI), dan systole/diastole (S/D). Pengukuran 6 parameter PWD echocardiography secara umum dilakukan dengan menempatkan Doppler scan line tepat di antara ketiga daun katup saat periode diastol dan setelah itu dapat diatur untuk berhenti sementara waktu lalu dilakukan pengamatan dan pengukuran keenam parameter (Huda & Slone 2003). Dalam electrocardiography (EKG), parameter Vpeak terjadi pada segmen S-T. Parameter VTI dihitung sebagai area dimulai dari base line sampai dengan puncak gelombang Vpeak. Parameter MPG dapat dihitung dengan mencari nilai rata-rata dari tekanan gradien (4 × (peak velocity)2) (Goddard 1995). Menurut Nicolaides et al. (2002), PI dapat dihitung dengan mencari selisih antara kecepatan puncak sistolik (A) ke kecepatan akhir diastolik (B) selama 1 siklus jantung dibagi dengan kecepatan rata-rata gelombang tersebut terhadap waktu (TApeak). Seperti dalam rumus dibawah ini : PI = (A(cm/sec)-B(cm/sec) ) / Time-averaged peak velocity (cm/s) Sedangkan parameter (S/D) yang dihitung dengan membagi nilai sistol dan nilai diastol. Interpretasi bentukan yang terdeteksi dilakukan saat itu juga (real time). Sonogram disimpan dalam bentuk gambar digital dan bentuk video pada alat 19 USG. Proses pengambilan seperti terlihat pada gambar 9(A), serta contoh hasil pengukuran PWD echocardiography terlihat pada gambar 10. Gambar 10. Hasil perhitungan aliran darah melalui katup semilunar aorta dengan PWD echocardiography . Analisis data. Data yang telah diperoleh dari pulse wave Doppler diolah dengan menggunakan statistika deskriptif pada selang kepercayaan 95%. Melalui hipotesa (H0: AoJantan ≤ AoBetina, H1: AoJantan > AoBetina). Kemudian hipotesa dianalisis dengan uji t satu arah. Bila hipotesa H0 diterima pada taraf nyata 0,05 (P>0,05) maka karakteristik aliran darah pada katup semilunar aorta pada anjing jenis kelamin betina lebih tinggi daripada katup aorta pada anjing jenis kelamin jantan (keterangan: Ao = katup aorta)