1 upaya meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi melalui

advertisement
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KOMUNIKASI ANTAR
PRIBADI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA KELAS
X RPL A SMK NEGERI 2 KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SYAMSUDIN
11500039
Dr. Hera Heru SS, S.Pd. M.Pd
Prodi BK FKIP UNISRI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas komunikasi antar
pribadi melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling siswa kelas
X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X
RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah
siswa 8 orang. Bentuk penelitian mengikuti paradigma penelitian kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara yaitu untuk
memperoleh informasi yang lengkap. Teknik observasi untuk memperoleh data
dengan mengamati sikap siswa pada saat mengikuti layanan bimbingan kelompok
dengan teknik modeling. Teknik dokumentasi untuk memperoleh data mengenai
identitas anak secara lengkap. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik.
Teknik analisis data menggunakan model interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa layanan bimbingan
kelompok dengan teknik modeling terbukti dapat meningkatkan kualitas
komunikasi antar pribadi siswa kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar
Tahun Pelajaran 2014/2015. hal itu dapat dibuktikan bahwa seluruh anggota
kelompok setelah mendapatkan bimbingan kelompok dengan teknik modeling
mengalami perubahan sikap kearah yang lebih baik.
Kata Kunci : Kualitas Komunikasi Antar Pribadi, Bimbingan Kelompok, Teknik
Modeling
1
2
IMPROVING THE QUALITY OF INTERPERSONAL
COMMUNICATION THROUGH GROUP GUIDANCE
SERVICE USING MODELLING TECHNIQUE AT
GRADE X RPL A OF SMK NEGERI 2
KARANGANYAR IN 2014/2015
ACADEMIC YEAR
SYAMSUDIN
11500039
Dr. Hera Heru SS, S.Pd. M.Pd
Prodi BK FKIP UNISRI
ABSTRACT
The aim of this research is to improve the quality of interpersonal
communication through group guidance service using modelling technique at
grade X RPL A of SMK Negeri 2 Karanganyar in 2014/2015 academic year.
The subject of this research was the tenth grade RPL A students of SMK
Negeri 2 Karanganyar in 2014/2015 academic year with 8 numbers of students.
The research method used in this research was qualitative method. Observation
technique was used as the technique of collecting data to frind complete
information. It was also used to frind data by observing students’ attitude when
joining group guidance service using modelling technique. Documentation was
used to frind students complete identity. To frind validity of the data, triangulation
technique was used. This research used interactive model as the technique of
analysis the data.
The result of the research showed that group guidance service using
modelling technique can improve interpersonal communication at the tenth grade
RPL A of SMK Negeri 2 Karanganyar in 2014/2015 academic year. It could be
seen when all subjects of groups experienced better changing attitude.
Keywords : Interpersonal Communication, Group Guidance Service, Modelling
Technique
3
PENDAHULUAN
Salah satu indikasi bahwa manusia sebagai makhluk sosial, adalah
komunikasi antar manusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan
orang lain. Dari lahir sampai mati, cenderung memerlukan bantuan dari orang lain
(tidak terbatas pada keluarga, saudara, dan teman). Kecenderungan ini dapat
dilihat dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan fakta bahwa semua
kegiatan yang dilakukan manusia selalu berhubungan dengan orang lain (Suranto,
2011: 1).
Hubungan dengan manusia lain tidak lepas dari rasa ingin tahu tentang
lingkungan sekitarnya. Dalam rangka mengetahui gejala di lingkungannya ini
menuntut manusia untuk berkomunikasi. Tidak terkecuali saat berada dalam dunia
pendidikan. Di lingkungan sekolah siswa dituntut mampu berkomunikasi dengan
baik terhadap warga sekolah yakni guru, staf tata usaha dan teman-teman sebaya,
maupun personil sekolah lainnya. Siswa yang memiliki kualitas komunikasi antar
pribadi yang baik akan mudah bersosialisasi, lancar dalam memperoleh
pemahaman dari guru dan sumber belajar di sekolah, mampu mengembangkan
potensinya secara optimal dan mampu memelihara komunikasi yang akrab, hangat
dan produktif.
Berdasarkan
pengamatan
dan
informasi
dari
guru
pembimbing
menunjukkan gejala bahwa: siswa memiliki kulitas komunikasi yang rendah
ditandai dengan perilaku siswa yang cenderung pendiam, mentup diri, munculnya
sikap minder, sulit bersosialisasi dan keengganan dalam melakukan interakasi
komunikasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga mengakibatkan kurang
optimalnya potensi siswa dibidang akademik.
Indikasi kualitas komunikasi antar pribadi yang masih rendah terdapat
pada banyak siswa. Sehingga untuk meningkatkan kualitas komunikasi antar
pribadi siswa tersebut dapat diupayakan dengan melaksanakan kegiatan yang
mengarah pada peningkatan kualitas komunikasi antar pribadi siswa yang lebih
baik. Upaya meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi dapat dilakukan
dengan mengadakan kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan teknik
modeling.
4
Berdasarkan uraian di atas maka perlu diteliti tentang “Upaya
Meningkatkan Kualitas Komunikasi Antar Pribadi Melalui Layanan Bimbingan
Kelompok Dengan Teknik Modeling Pada Siswa Kelas X RPL A SMK Negeri 2
Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015”.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran
2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan awal bulan Januari 2014 sampai dengan
awal bulan Februari 2015.
Bentuk dan Stategi
Bentuk dan stategi penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Untuk lebih
jelasnya, peneliti kemukakan pengertian penelitian kualitatif, menurut David
Williams (dalam Lexy J. Moeleong, 2009:5) menyatakan bahwa ″Penelitian
kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar ilmiah, dengan menggunakan
metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara
alamiah″.
Sumber Data
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Masalah yang dikaji adalah tetang
meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi siswa, maka sumber data yang
digunakan adalah: Data Primer : siswa melalui wawancara dan observasi. Data
Sekunder : dari catatan guru bimbingan dan konseling dan catatan guru mata
pelajaran.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian menurut Tohirin (2008: 176) “jumlah ideal anggota
kelompok dalam layanan bimbingan kelompok antara 8-10 orang”. Berdasarkan
wawancara atau rekomendasi dari guru bimbingan dan konseling dan catatan guru
mata pelajaran peneliti akan mengambil 8 siswa untuk menjadi anggota kelompok
dan subjek penelitian yaitu : AT, AZ, AM, DK, FS, TY, UU dan YS siswa kelas
X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar. Objek dalam penelitian ini adalah peran
5
layanan bimbingan kelompok dengan teknik Modeling dalam meningkatkan
kualitas komunikasi antar pribadi.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara Sugiyono (2009: 194) “wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil”. Penggunaan teknik wawancara dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas komunikasi antar pribadi siswa
dengan mengadakan wawancara dengan guru bimbingan konseling dan guru mata
pelajaran. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik
wawancara tersturtur.
Observasi Sugiyono (2009: 204) menyatakan dari segi proses pelaksanaan
pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation
(observasi berperan serta) dan non participant observation selanjutnya dari segi
instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjasi observasi
terstuktur dan tidak tersruktur. Dalam penelitian ini menggunakan observasi
terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa
yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya.
Dokumentasi Suharsimi Arikunto (2006: 158) mengatakan dokumentasi
dari asal katanya dokumen, yang artinya ″barang-barang yang tertulis. Di dalam
melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian, dan sebagainya″. Studi dokumen merupakan perlengkapan dari
penggunaan metode wawancara dan observasi dalam penelitian kualitatif.
Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi
sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh. Lexy J. Moleong (2004: 178)
menjelaskan bahwa “Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaafkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut”. Sedangkan Nasution (dalam
6
Sugiyono, 2009: 335) menyatakan bahwa analisis data adalah ″proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain″. Analisis
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Pengumpulan
Data
Penyajian
Data
Reduksi
Data
Verifikasi
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penelitian ini di SMK Negeri 2 Karanganyar Jl Yos
Sudarso, Bejen, Karanganyar. Berdiri tanggal 16 Mei tahun 1997 status
kepemilikan pemerintah daerah dengan luas tanah 27720 m2.
Deskripsi Permasalahan Penelitian
Dalam penelitian ini masalah yang di teliti adalah meningkatkan kualitas
komunikasi antar pribadi melalui bimbingan kelompok dengan teknik modeling
pada siswa kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar.
Temuan Studi yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori
Kondisi realitas siswa di sekolah, dari hasil wawancara kepada guru
bimbingan dan konseling maupun guru mata pelajaran diperoleh data bahwa siswa
7
memiliki kualitas komunikasi yang rendah terlihat dari sikap yang di tunjukan
siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas. Terdapat beberapa siswa yang
cenderung diam, enggan bertanya apabila kurang paham terhadap materi yang
diberikan guru dan bergurau atau bercanda berlebihan saat mengikuti pelajaran.
Apabila hal ini dibiarkan akan berdampak pada kurang optimalnya perkembangan
siswa karena secara akademis mereka memiliki prestasi yang baik dan cukup.
Maka dari itu peneliti akan memberikan layanan bimbingan kelompok
dengan teknik modeling agar siswa yang memiliki masalah-masalah tersebut bisa
dientaskan sehingga siswa dapat di arahkan ke perkembangan yang lebih baik,
khususnya dalam meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadinya. Indikator
sikap-sikap dalam berkomunikasi yang akan ditingkatkan antara lain :
Keterbukaan (openness), Empati (empathy), Sikap mendukung (supportiveness),
Sikap positif (positiveness) dan Kesetaraan (equality).
Jadwal Pelaksanaan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modeling dapat di lihat
pada tabel berikut :
No
1
Hari/Tanggal
Senin, 19 Januari 2015
2
Selasa, 20 Januari 2015
3
Rabu, 21 Januari 2015
4
Senin, 2 Februari 2015
5
Selasa, 3 Februari 2015
6
Rabu, 4 Februari 2015
Topik Bahasan
Sikap Keterbukaan
dan Empati (Live
model)
Sikap Mendukung
dan Positif (Live
model)
Sikap kesetaraan
(Live model)
Sikap Keterbukaan
dan Empati
(Multiple model)
Sikap Mendukung
dan Positif (Multiple
model)
Sikap kesetaraan
(Multiple model)
Waktu
60 Menit
Tempat
Aula
Sekolah
60 Menit
Aula
Sekolah
60 Menit
Aula
Sekolah
Aula
Sekolah
60 Menit
60 Menit
Aula
Sekolah
60 Menit
Aula
Sekolah
8
Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling akan
dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2015 sampai tanggal 4 Februari 2015,
dengan jumlah pertemuan sebanyak 6 kali. Setiap pertemuan diselenggarankan
setelah anggota kelompok pulang sekolah dengan alokasi waktu 60 menit.
Pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik modeling dibagi menjadi tiga
bagian yaitu: konteks, rekaman fakta di setiap pertemuan dan hasil observasi
untuk mengetahui perkembangan sikap berkomunikasi anggota kelompok.
Pembahasan
Upaya peningkatan kualitas komunikasi antar pribadi anggota kelompok
siswa kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar dalam mengikuti layanan
bimbingan kelompok dengan teknik modeling telah dilaksanakan sesuai dengan
yang telah direncanakan. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan
teknik modeling yang dilaksanakan selama 6 kali pertemuan menghasilkan
beragam data mengenai kondisi nyata kualitas komunikasi antar pribadi anggota
kelompok.
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menyumbangkan gagasan pada
kemajuan bimbingan dan konseling khususnya pada layanan bimbingan kelompok
dengan teknik modeling yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang
membosankan oleh anggota kelompok atau siswa. Sehingga secara tidak langsung
akan membantu perkembangan kepribadian anggota kelompok secara optimal
khususnya mengenai kualitas komunikasi antar pribadinya. karena semakin
kuatnya antusias anggota kelompok dalam mengikuti layanan bimbingan
kelompok dengan teknik modeling. Live model dan multiple model yang
dihadirkan peneliti dirasa sangat baik dan membantu anggota kelompok untuk
meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadinya hal itu tidak terlepas dari
faktor-faktor lainya seperti kondisi lingkungan keluarga dan pergaulan yang baik
yang mendukung untuk meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi anggota
kelompok siswa kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran
2014/2015.
9
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara
maupun dokumentasi kemudian hasil penelitian tersebut di analisis, maka dapat
disimpulkan bahwa sebelum layanan bimbingan kelompok dengan teknik
modeling diberikan, siswa dapat berkomunikasi dengan baik tetapi masih ada
siswa yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, banyak siswa yang
cenderung diam ketika diberi kesempatan bertanya pada saat proses pembelajaran,
masih terdapat siswa yang bergurau atau bercanda berlebihan saat mengikuti
pembelajaran di kelas dan masih terdapat kualitas komunikasi antar pribadi siswa
yang kurang baik dengan teman di sekolah. Setelah layanan bimbingan kelompok
dengan
teknik
modeling
diberikan
siswa
mengalami
perubahan
sikap
berkomunikasi kearah yang lebih baik.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian bimbingan dan konseling yang
telah dilaksanakan serta demi terciptanya layanan bimbingan kelompok dengan
teknik modeling yang semakin baik maka peneliti mengemukakan beberapa saran,
diantaranya adalah:
Bagi Guru : Guru pembimbing diharapkan dapat mempertimbangkan hasil
penelitian ini. Sehingga dalam memberikan layanan bimbingan kelompok kepada
siswa dapat lebih menyenangkan. Guru pembimbing juga diharapkan mampu
untuk terus menghasilkan metode yang lebih variatif sehingga siswa tidak bosan
mengikuti layanan bimbingan dan konseling khususnya bimbingan kelompok
dengan teknik modeling.
10
Bagi Siswa : Siswa secara seharusnya aktif dan terbuka mau mengikuti
atau memanfaafkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling
sebagai salah satu media intervensi untuk meningkatkan kopetensi mereka,
khususnya kualitas komunikasi antar pribadi.
Bagi Peneliti Selanjutnya : Peneliti (lanjutan) diharapkan semakin variatif,
inovatif, dan kreatif dalam memberikan layanan bimbingan kelompok dengan
menggunakan teknik-teknik yang ada dalam bimbingan kelompok agar tujuan dari
layanan yang dilaksanakan lebih komprehensif.
11
DAFTAR PUSTAKA
Meleong, L. J. 2004. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta:
Alfhabeta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suranto. AW. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tohirin. 2012. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Download