UNIVERSITAS INDONESIA PEMETAAN DAN PENGUASAAN

advertisement
UNIVERSITAS INDONESIA
PEMETAAN DAN PENGUASAAN DUNIA MAYA SEBAGAI MEDAN
BARU DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL
TUGAS KARYA AKHIR
Valerian Timothy
0906561433
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi Hubungan Internasional
Depok
Juli 2013
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
UNIVERSITAS INDONESIA
PEMETAAN DAN PENGUASAAN DUNIA MAYA SEBAGAI MEDAN
BARU DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL
TUGAS KARYA AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial
Valerian Timothy
0906561433
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi Hubungan Internasional
Depok
Juli 2013
ii
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar
Nama
: Valerian Timothy
NPM
: 0906561433
Tanda Tangan
:
Tanggal
: 12 Juli 2013
iii
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
iv
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas karya akhir ini. Penulisan tugas
karya akhir ini ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Sosial Jurusan Hubungan Internasional pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada
penyusunan tugas karya akhir ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan
tugas karya akhir ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Dra. Suzie Sri Suparin S. Sudarman M.A., selaku dosen pembimbing yang
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya
dalam penyusunan tugas karya akhir ini;
(2) Edy Prasetyono, Ph.D, selaku penguji yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk menguji hasil Tugas Karya Akhir.
(3) Dra. Nurul Isnaeni M.A dan Andrew W. Mantong M.Sc, selaku dosen kelas
Colloquium yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengawasi dan mengevaluasi topik tugas karya akhir;
(4) Seluruh dosen Program Studi Hubungan Internasional yang tidak dapat
disebutkan namanya satu demi satu atas dorongan semangat;
(5) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
(6) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terutama untuk Jacqualine Lukman, Niwa Rahmat Dwitama, Halimun
Muhhamad,
Richard,
dan
teman-teman
dari
Jurusan
Hubungan
Internasional Lainnya.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas karya akhir ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Depok, Juni 2013
Valerian Timothy
v
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama
: Valerian Timothy
NPM
: 0906561433
Program Studi : Hubungan Internasional
Departemen : Hubungan Internasional
Fakultas
: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis karya
: Tugas Karya Akhir
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Pemetaan Dan Penguasaan Dunia Maya Sebagai Medan Baru
Dalam Hubungan Internasional
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif
ini
Universitas
Indonesia
berhak
menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok, Indonesia
Pada tanggal : Selasa, 28 Mei 2013
Yang menyatakan
( Valerian Timothy )
vi
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
ABSTRAK
Nama
: Valerian Timothy
Program Studi : Hubungan Internasional
Judul
: Pemetaan Dan Penguasaan Dunia Maya Sebagai Medan Baru
Dalam Hubungan Internasional
Tugas karya akhir ini akan membahas soal dunia maya dalam Ilmu Hubungan
Internasional. Hubungan Internasional akan menghadapi perubahan yang radikal di
masa depan. Alasan perubahan akibat kemajuan Teknologi Informasi di
penghujung abad 20 yang membuat kekuatan informasi mampu mempengaruhi
kelangsungan sebuah negara (state survival) ke arah yang lebih baik atau lebih
buruk. Sehingga, studi ini akan meneliti persoalan kekuatan informasi di dalam
dunia maya dan pemetaan dunia maya yang akan berguna bagi pengambil
keputusan untuk melihat dunia maya sebagai dunia baru dalam Hubungan
Internasional yang penuh dengan kekacauan dan menyimpan ancaman bagi
ketidakstabilan di dunia nyata.
Kata kunci:
Informasi, dunia maya, peta dunia maya, cybersuperiority.
ABSTRACT
Name
: Valerian Timothy
Study Program
: International Relations
Title
: Cybersuperiority and Mapping Cyberspace as New Domain in
International Relations
The focus of this study is to explain cyberspace in International Relations science.
International Relations will face a radical change in the future. It is because the
advanced Information Technology growth since the 1980s that made information
to have power to affect state survival, either for a better or worse condition. So, this
study will attempt to research the power of information in cyberspace and thus also
to map cyberspace that will be useful for decision maker to see cyberspace as a new
domain in International Relations which has many complex elements and may hide
threats that will cause instability in the real world.
Key words:
Information, cyberspace, cyberspace map, cybersuperiority.
vii
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .............................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vi
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................................x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
MEDAN BARU DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL ...........................1
KEKUATAN INFORMASI SEBAGAI KEKUATAN UTAMA DUNIA
MAYA .....................................................................................................................4
PENTINGNYA CYBERSUPERIORITY BAGI NEGARA ...............................12
PETA DUNIA MAYA .........................................................................................17
1. LAPISAN KOGNITIF .....................................................................................23
1.1. Power......................................................................................................... 24
1.2. Information Technology ............................................................................. 25
1. 3. Surveillance ............................................................................................... 25
1.4. Speed .......................................................................................................... 28
1.5. Storage........................................................................................................ 33
1.6. Simulations ................................................................................................. 35
1.7. Agenda-Setting, Framing, dan Priming ..................................................... 38
2. LAPISAN INFRASTRUKTUR ......................................................................41
2.1. Komputer .................................................................................................... 41
viii
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
2.2. Fiber Optic Cable ....................................................................................... 46
2.3. Internet ........................................................................................................ 47
2.3.1 Cloud Robotics...................................................................................... 51
2.3.2. Social media ......................................................................................... 52
2.4. Satelit .......................................................................................................... 54
2.5. Networks ..................................................................................................... 54
3. LAPISAN PUBLIK ..........................................................................................57
3.1. Media .......................................................................................................... 58
3.2. People ......................................................................................................... 61
3.3. Other nations people .................................................................................. 61
3.4. Other Nations Government......................................................................... 63
3.5. IGO dan INGO ........................................................................................... 65
3.6. Cyberspace In Brief .................................................................................... 66
KESIMPULAN .....................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................71
ix
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Pola Social Netwar ................................................................................... 5
Grafik 2 Networks ................................................................................................... 7
Grafik 3 Alur Informasi .......................................................................................... 9
Grafik 4 Jumlah Peningkatan Akun Baru Facebook ............................................. 10
Grafik 5 Peta Jejaring sosial milik RRC ............................................................... 13
Grafik 6 Timeline Pemblokiran Internet di RRC .................................................. 14
Grafik 7 Infrastruktur Dunia Maya ....................................................................... 16
Grafik 8 Lapisan Peta Dunia Maya ....................................................................... 18
Grafik 9 Pertumbuhan Big Data ........................................................................... 20
Grafik 10 Peta Dunia Maya................................................................................... 22
Grafik 11 Lapisan Kognitif ................................................................................... 23
Grafik 12 Spesifikasi Kekuatan ............................................................................ 24
Grafik 13 Kecepatan Rata-Rata Internet Secara Global ....................................... 30
Grafik 14 Alur Informasi dan Waktu Respon Pemerintah .................................... 31
Grafik 15 Total Pendapatan e-commerce di USA per Tahun ............................... 32
Grafik 16 Total Pendapatan e-Commerce di USA Berdasarkan Produk .............. 32
Grafik 17 Ekosistem Cloud Computing ................................................................ 33
Grafik 18 Lapisan Infrastruktur ............................................................................ 41
Grafik 19 Timeline Bentuk Komputer dari Masa ke Masa ................................... 42
x
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
Grafik 20 Pertumbuhan Kabel Optik Bawah Laut per Tahun (Dalam Kilometer) 46
Grafik 21 Timeline Dunia Maya ........................................................................... 47
Grafik 22 Jumlah Pertumbuhan Big Data (Dalam Exabyte) ................................. 48
Grafik 23 Variabel Dalam Dunia Internet ............................................................. 50
Grafik 24 The Golden Circle................................................................................. 56
Grafik 25 Lapisan Publik ...................................................................................... 57
Grafik 26 Media Berinteraksi dengan Publik........................................................ 58
Grafik 27 Peran Dunia Maya di Level Internasional ............................................ 62
xi
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel Pengeluaran IT Perusahaan Global ................................................ 35
Tabel 2 Tabel Timeline Inovasi Dunia Maya pasca-2003 .................................... 49
xii
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Penjara Panopticon .............................................................................. 26
Gambar 2 Foto Satelit ........................................................................................... 27
Gambar 3 IBM Shoebox ....................................................................................... 37
Gambar 4 Percakapan dengan SIRI ...................................................................... 52
xiii
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
1
PENGUASAAN DAN PEMETAAN DUNIA MAYA SEBAGAI MEDAN
BARU DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL
Valerian Timothy
Pada masa akan datang, isu-isu dalam Hubungan Internasional akan
menghadapi perubahan yang radikal. Di penghujung abad 20, penemuan satelit,
kabel optik, dan revolusi komputer akan merubah pemahaman kekuatan dalam
Hubungan Internasional, di mana kekuatan informasi (khususnya kekuatan
informasi dunia maya) mampu menjadi game-changer yang menambah jenis
kekuatan sebelumnya, kekuatan militer dan ekonomi, dan mampu menentukan
kelangsungan negaranya (state survival) ke arah yang lebih baik atau lebih buruk.
Kasus-kasus kekuatan informasi mampu menentukan kelangsungan negara dapat
dilihat sejak kasus zapatista movement sampai kasus revolusi di negara Arab akhirakhir ini. Melihat kasus-kasus tersebut, studi ini ingin mengangkat pertanyaan
masalah: Bagaimana negara dapat menguasai kekuatan informasi dunia maya
di jaman informasi ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, studi ini akan
menjelaskan dalam 5 bagian: 1) Dunia maya sebagai medan baru dalam Hubungan
Internasional, 2) kekuatan informasi sebagai sumber kekuatan utama dunia maya,
3) pentingnya penguasaan informasi dunia maya (Cybersuperiority) bagi negara, 4)
tentang pentingnya peta dunia maya sebagai instrumen penguasaan dunia maya, 5)
dan kesimpulan penguasaan dunia maya sebagai kekuatan baru bagi negara.
MEDAN BARU DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL
Sebelum teknologi informasi seperti internet menjadi populer, studi tentang
Hubungan Internasional sangat berfokus pada dunia nyata. Kegiatan Hubungan
Internasional seperti perang, perdagangan, dan segala komunikasi internasional
lainnya lebih berfokus pada aktifitas yang dilakukan dalam dunia nyata. Tetapi,
dengan semakin majunya teknologi informasi, semua kegiatan ini menjadi
bergantung pada teknologi informasi, kecuali dalam hubungan perang tradisional.
Oleh karena itu, bagi beberapa pemikir HI, dunia maya belum tentu menjadi
kepentingan banyak negara karena dunia maya tidak akan menyebabkan
peperangan antar negara (kecuali kasus cyberterrorism RRC yang bisa memicu
perang dengan AS). Dengan tidak adanya dukungan kuat semua aktor negara untuk
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
2
dapat berperang dalam dunia maya ini, medan dunia maya sering di ragukan dalam
Hubungan Internasional. Akan tetapi, studi ini akan membuktikan aktor negara juga
adalah aktor dalam perang jenis baru di dalamnya. Akhirnya, karena dunia maya
mencakup semua aktor internasional di dalamnya, dunia maya bisa disebut menjadi
dunia baru bagi Hubungan Internasional.
Dalam perdagangan internasional, penggunaan teknologi dunia maya
semakin lama semakin membuat perdagangan bergantung pada teknologi dunia
maya. Menurut Elizabeth Hanson, perubahan perdagangan dunia sejak Perang
Dunia II difasilitasi oleh 3 hal: Jaringan komunikasi dan transportasi global,
pengadopsian kebijakan perdagangan bebas, dan internasionalisasi produksi.1 Pada
jaringan komunikasi global, Hanson mengatakan teknologi informasi dan
komunikasi baru (yaitu internet) yang populer di tahun 1990 merevolusi aktifitas
finansial internasional. 2 Buktinya, hampir seluruh bank finansial di Wallstreet,
mulai dari bank investasi yang bergengsi sampai bank investasi untuk kredit mikro
orang miskin, mengembangkan pelayanan lewat internet. Alasan perusahaan
melakukan aktifitas finansial lewat internet adalah karena perdagangan saham lintas
negara akan lebih mudah, murah, dan terjangkau oleh investor.3 Dalam tahap ini,
studi ini setuju dengan pendapat Hanson dan menganggap perdagangan dunia
semakin bergantung pada teknologi informasi dan komunikasi baru ini, atau yang
studi ini sebut sebagai teknologi dunia maya.
Dalam hal cyberwar, Thomas Rid memiliki pendapat bahwa cyberwar tidak
akan terjadi karena perang harus memenuhi 3 elemen (menurut Clausewitz), yaitu:
1) Perang harus menyebabkan kehancuran
2) Perang adalah instrumen yang memiliki maksud untuk mencapai suatu
tujuan
3) Perang memiliki elemen politik
Membaca penjelasan di atas, Thomas Rid berpendapat cyberwar tidak akan terjadi
karena cyberwar tidak merusak musuh secara fisik, dan tidak memiliki tujuan agar
1
Elizabeth Hanson, The Information Revolution and World Politics (Lanham, Md.: Rowman &
Littlefield, 2008), 140-141.
2
Ibid., 145.
3
Ibid.,147-148.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
3
musuh mengikuti kehendak lawan.4 Pendapat Thomas Rid tentang perang di atas
benar, akan tetapi definisi perang di atas adalah perang yang tradisional. Perang
tradisional maksudnya perang yang memakai senjata militer dan kendaraan perang
yang merusak secara nyata. Padahal di jaman ini, negara-negara sudah sadar
kerugian akibat perang atau konflik militer dalam skala global sehingga perang
tradisional ini sebisa mungkin akan dihindari. Beth A. Simmons berpendapat bahwa
definisi power memang identik dengan kepemilikan senjata militer, namun di
Jaman Informasi Global ini definisi power mulai mengalami pergeseran. Kasus di
negara Meksiko (Zapatista Movement-1998), RRC (2007 dan 2009), dan Arab
(2010-saat ini) memberikan gambaran bagaimana informasi yang ada dalam dunia
maya mampu menyebabkan ketidakstabilan negara yang sampai menggulingkan
pemerintahan. 5 Arquilla, menyebut 3 kasus di atas sebagai social netwar. 6 Dan
kejadian ini juga ikut mempertanyakan definisi power yang bukan lagi ditentukan
oleh kepemilikan senjata saja, tetapi juga bisa lewat penguasaan informasi di dalam
teknologi dunia maya.
Selain itu, Definisi social netwar dan cyberwar perlu ditekankan sebagai dua
istilah yang berbeda. kasus Zapatista Movement, RRC, dan Arab Spring telah
memberi kesan social netwar memiliki ruang lingkup isu lebih besar dan abstrak
dibanding cyberwar. Dan dalam beberapa hal, definisi Cyberwar sangat sederhana
untuk disebut sebagai perang dalam dunia maya yang sebenarnya karena cyberwar
hanya akan membuat publik domestik mendukung pemerintah melawan negara
lain, tetapi social netwar dapat menyebabkan publik melawan negaranya sendiri.
Hal ini disebebkan social netwar dapat memproduksi perang di dalam negara
karena informasi yang diperoleh publik domestik dari dunia maya bisa saling
berbeda dan menyebabkan konflik antar golongan dan kelas di dunia nyata.
Sedangkan dalam kasus cyberwar, konflik masih sebatas isu berbau militer
sehingga penduduk sipil belum tentu membentuk gerakan sosial karena isu militer
Thomas Rid, “Cyber War Will Not Take Place,” Journal of Strategic Studies 35 (2012): 7-8
Beth A. Simmons, “International Studies in the Global Information Age,” International Studies
Quarterly 55 nomor 3 (2011): 598.
6
John Arquilla dan David Ronfeldt, Networks and Netwars: The Future of Terror, Crime, and
Militancy (California: Rand Corporation, 2001), 195.
4
5
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
4
hanyalah prioritas elit negara. Oleh sebab itu, social netwar perlu dipertimbangkan
oleh negara sebagai definisi perang yang lebih tepat dalam dunia maya.
Dalam penjelasan mengenai social netwar di atas, terbukti aktor negara juga
adalah aktor dalam social netwar, akan tetapi dalam banyak kasus negara berperan
sebagai korban dari kekuatan informasi. Oleh karena itu, studi ini menyimpulkan
karena medan dunia maya memiliki aktor internasional dalam hal perang,
perdagangan, dan segala jenis komunikasi internasional lainnya, maka dunia maya
dapat dikategorikan sebagai medan baru dalam Hubungan Internasional.
KEKUATAN INFORMASI SEBAGAI KEKUATAN UTAMA DUNIA
MAYA
Mengetahui dunia maya telah terbukti menjadi medan baru dalam Hubungan
Internasional, studi ini ingin mengetahui jenis kekuatan di dalam dunia maya. Studi
ini sependapat dengan John Arquilla yang mengatakan informasi adalah senjata
dalam dunia maya.7 Oleh karena senjata melambangkan kekuatan, maka informasi
dalam dunia maya juga memiliki kekuatan. Dalam bagian ini, studi ini akan
menjelaskan bagaimana kekuatan informasi sebagai kekuatan dunia maya mampu
mempengaruhi dunia nyata.
Kekuatan informasi dalam dunia maya memang tidak memiliki kekuatan
merusak seperti kekuatan militer. Akan tetapi, seperti yang Arquilla sebut dalam
penelitian tentang Zapatista Movement: “make “information” and “information
operation” a key weapon”.8 Informasi yang tersebar di dalam dunia maya dapat
berupa teks, gambar, video, dan audio. Informasi ini banyak dikonsumsi oleh
masyarakat luas sehingga menjadi salah satu sumber informasi publik yang cepat
dan murah. Arus informasi yang cepat dan mudah diakses oleh banyak orang
membuat sebuah pemberitaan miring soal pemerintahan tersebar dengan sangat
cepat, bahkan sampai ke seluruh dunia. Oleh karena itu, apabila pemerintah tidak
mampu mengontrol, mengawasi dan menguasai pengoperasian teknologi informasi
maka harus siap-siap menghadapi revolusi seperti revolusi Arab Spring yang terjadi
di negara-negara Arab akhir-akhir ini.
7
8
Ibid.
Ibid.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
5
Arquilla dalam penelitiannya menyebutkan kondisi di atas sebagai Social
Netwar dan perang ini memiliki 3 prinsip, yaitu:
1. Make civil society the forefront-work to build a “global civil society” and
link it to the local NGO
2. Make “information” and “information operation” a key weapon – demand
freedom of access and information, capture media attention, and use all
manner of informations and communication technologies; and
3. Make “swarming” a distinct objective and capability for trying to
overwhelm a government or other target actor.9
Dan dari prinsip-prinsip di atas kita bisa melihat ciri-ciri social netwar bukanlah
perang yang militeristik. Melainkan perang penguasaan arus informasi yang ada di
dunia maya. Dan ciri-ciri perang ini sudah terbukti pada kasus Zapatista
Movement, 10 Egyptian Revolution, 11 Lybian Revolution, 12 Tunisian Revolution, 13
dan Syrian Revolution. 14
Dimensi Waktu
Social netwar
Pemeritah
Bertahan
Pemerintah
Jatuh


Revolusi Libia
Revolusi Siriah
Perang Fisik


Revolusi Libia
Revolusi Suriah
 Revolusi Mesir
 Revolusi
Tunisia
Publik melawan
Publik gagal
melawan
Dimensi Waktu
Intervensi Militer Internasional
Grafik 1 Pola Social Netwar
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
9
Ibid.
Ibid.
11
Simmons, “International Studies,” 590-591.
12
“How Libya's Revolution Was Won,” terakhir dimodifikasi 29 April 2013,
http://www.thenational.ae/news/world/africa/how-libyas-revolution-was-won
13
“Exclusive: Tunisia Internet Chief Gives Inside Look at Cyber Uprising,” terakhir dimodifikasi
29 April, 2013, http://www.wired.com/dangerroom/2011/01/as-Egyptian-tightens-its-internet-griptunisia-seeks-to-open-up/
14
“Syria Shuts Off Internet Access Across The Country,” terakhir dimodifikasi 29 April 2013,
http://www.guardian.co.uk/world/2012/nov/29/syria-blocks-internet
10
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
6
Pola social netwar juga penting untuk dilihat dan apabila dibuatkan grafik,
pola social netwar akan seperti di atas. Oleh karena social netwar adalah perang
pada level pemikiran, maka dari itu social netwar terjadi sebelum terjadi konflik
militer. Informasi yang disebarkan di dunia maya membentuk opini publik dan
membangkitkan perasaan emosional masing-masing penerima informasi. Teks,
gambar, dan video membuat orang yang tidak menjadi korban kemudian mampu
membayangkan kondisi para korban. Kondisi ini yang kemudian disebut Der
Derian sebagai hyperrealism.15 Kondisi hyperrealism ini kemudian yang menjadi
cikal bakal gerakan massa melawan negara. Dalam kasus revolusi Arab Spring,
informasi dunia maya akhirnya membentuk gerakan massa. Beberapa gerakan
berhasil menggulingkan pemerintahan, tetapi di beberapa kasus yang lainnya
gerakan massa tidak berhasil menggulingkan pemerintahan dan berujung terjadi
konflik militer.
Dari grafik pola social netwar tersebut, kita bisa melihat seiring dengan
berjalannya waktu, pola peperangan selalu diawali dengan social netwar atau
perang dalam mempengaruhi pemikiran publik sampai akhirnya menciptakan
gerakan massa yang berhasil menggulingkan pemerintahan. Tetapi, apabila
perjuangan mempengaruhi publik tidak berhasil menggulingkan pemerintahan,
maka intervensi militer internasional dapat terjadi. Melihat kasus konflik militer
yang menyebabkan revolusi di negara-negara Arab akhir-akhir ini, sebenarnya telah
terjadi social netwar sebelum intervensi militer yang berujung konflik militer.
Melihat penjelasan diatas, kita belajar apabila negara tidak dapat
memenangkan social netwar, maka rawan terjadi intervensi militer asing yang
mengancam kedaulatan. Dan apabila intervensi militer asing sudah masuk, maka
negara yang mengintervensi akan mendukung kelompok yang lebih memiliki
pengaruh di dalam dunia maya, umumnya kelompok yang berasal dari NGO dan
pemberontak. Dengan demikian, negara perlu memikirkan bagaimana menguasai
unsur-unsur di dalam dunia maya agar dapat memenangakan social netwar dan
James Der Derian, “The Space of International Relations: Simulation, Surveillance, and Speed,”
International Studies Quarterly 34 nomor 3 (1990): 299.
15
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
7
menjaga keamanan negara tetap stabil sebelum terjadi intervensi militer yang
menganggu hubungan internasional-nya dengan negara lain.
Grafik 2 Networks
(Sumber: Manuel Castells, Communication Power (Oxford: Oxford University Press, 2009), 19.
telah diolah kembali)
Salah satu prinsip social netwar adalah “Make civil society the forefront-work
to build a “global civil society” and link it to the local NGO”. 16 Prinsip ini
memberikan penjelasan bahwa networks antara masyarakat global dengan LSM
lokal mendukung kekuatan informasi. Manuel Castells memiliki penjelasan yang
sangat baik mengenai Networks. Networks adalah “a set of interconnected nodes”.17
Di dalam networks, terdapat banyak “node” dan mereka saling terhubung satu sama
lain oleh “flow”. Apabila semakin banyak dan erat “flow” antar node-node yang ada
di dalam networks, maka networks tersebut akan semakin kuat. Networks juga
memiliki peta kekuatan yang jelas, node-node dalam networks terdiri dari node biasa
dan node “centre”(lihat grafik di atas). Node “centre” adalah node yang memiliki
flow paling banyak 18 sehingga mampu mengirimkan informasi lebih banyak.
Sebagai contoh untuk menjelaskan contoh node “centre” dan node biasa, kita bisa
melihat dalam Revolusi Mesir di mana banyak orang (yang memakai Facebook)
berkumpul di Tahrir Square untuk berdemo setelah mendapatkan informasi dari
halaman Facebook “We Are All Khaled Said”. Halaman Facebook “We Are All
Khaled Said” bisa dianggap sebagai node “centre” karena dia berhasil menyebarkan
Arquilla, “Networks,” 195,
Manuel Castells, Communication Power (Oxford: Oxford University Press, 2009), 19.
18
Ibid.
16
17
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
8
informasi mengenai pengumpulan massa di Tahrir Square ke banyak pengguna
Facebook lainnya. Dan pengguna-pengguna Facebook yang mengetahui halaman
akun ini di anggap node biasa.
Kasus Arab Spring memang memiliki ciri khas untuk menjelaskan tentang
kekuatan networks mampu menggulingkan pemerintahan. Dimulai oleh revolusi di
Tunisia, di mana pemerintahan presiden Ben Ali jatuh akibat kemarahan publik.
Kemarahan publik di Tunisia disulut oleh video aksi bakar diri Mohamed Bouazizi
yang tersebar lewat Youtube. 19 Pada Revolusi Mesir, Presiden Mubarak telat
merespon peran aktivis yang memakai jejaring sosial Facebook, Youtube dan
Twitter dalam menjalankan aksi melawan pemerintah. 20 Revolusi Libia juga
mendapat dukungan internasional karena masyarakat global mampu menyaksikan
perang antara pemerintah dengan sipil lewat video dan gambar yang disebar lewat
Youtube. Begitu juga yang terjadi pada kasus Revolusi Suriah di mana masyarakat
sipil Suriah mengunggah dan menyebarkan video tentang kekerasan pemerintah
terhadap sipil agar disaksikan oleh dunia internasional. Selain itu, Facebook and
Twitter dipakai untuk menyebarkan informasi soal pergerakan massa sekaligus
mengumpulkan massa. Hal ini menjadi jelas bahwa jejaring sosial(social media)
bisa menjadi alat yang memiliki power sangat kuat karena mampu menggerakan
massa untuk melakukan kehendak seorang aktivis untuk menjatuhkan pemerintahan
yang korup.
Jejaring sosial yang pada awalnya berfungsi untuk berkomunikasi dalam
dunia maya kini bisa menjadi alat untuk melawan pemerintahan. Ketika seorang
pengguna Jejaring sosial mampu membangun networks kepada banyak orang yang
juga memakai Jejaring sosial, maka orang ini bisa menyebarkan pengaruhnya dan
ide mereka. Dan ide ini kemudian didukung oleh data dan menjadi sebuah informasi
bagi banyak orang. Ketika informasi tersebut semakin banyak didukung oleh publik
di Jejaring sosial tersebut, maka orang yang menyebarkan idenya tersebut akhirnya
mampu memiliki pengaruh politik yang kita sebut sebagai informator. Infromator
dalam hal ini tergantung pada kasus yang akan diteliti. Pada kasus revolusi di Arab,
“Mohammed Bouazizi, A Tunisian Martyr,” terakhir dimodifikasi 29 April 2013,
https://www.Youtube.com/watch?v=jHw_auqod6Y
20
Simmons, “International Studies,” 591.
19
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
9
informator yang menyebarkan ide-ide pergerakan umumnya berasal dari aktivis
sosial seperti Israa Abdel-Fattah (Revolusi Mesir), Slah Eddine Kchouk (Revolusi
Tunisia), dan sebagainya. Infomator dapat juga berasal dari tokoh politik, seperti
Obama yang memanfaatkan jejaring sosial untuk menyebarkan idea-idenya. Khusus
untuk kasus-kasus yang menyebabkan instabilitas negara, informasi-informasi dari
aktivis yang terkumpul dan tidak menerima respon positif dari pemerintahan bisa
berubah menjadi gerakan sosial yang nyata. Untuk lebih memudahkan pemahaman
alur informasi dari Informator sampai kepada gerakan massa, kita bisa melihat
seperti grafik maka di bawah ini:
Publik
Data
Ide
Informator
Ide
Ide
Publik
Data
Data
Data
Publik
Informasi
Publik
Supported
Movement
Publik
Data
Publik
Data
Publik
Grafik 3 Alur Informasi
(sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Akan tetapi, jejaring sosial di atas bukanlah aktor yang berdiri sendiri, mereka
adalah “aktan”. Bruno Latour menjelaskan aktan adalah sebuah konsep bagi sistem
yang mampu bergerak secara alami ketika diberikan sebuah informasi ketika dipakai
oleh seorang aktor. 21 Ciri-ciri “aktan” ini cocok dengan jejaring sosial karena
jejaring sosial mampu menyebarkan informasi secara alami dan membuat aktor yang
memakai jejaring sosial itu mempengaruhi orang-orang lainnya. Dalam kasus Mesir,
ada hal yang menarik mengenai aktan yaitu Facebook berperan sebagai aktan karena
dipakai untuk merencanakan dan mengumpulkan massa, Twitter dipakai untuk
mengkoordinir gerakan, dan Youtube dipakai untuk menyebarkan video tentang
gerakan dan konflik pemerintah dengan rakyatnya. 22 Ketiga jejaring sosial ini
21
Bruno Latour, We Have Never Been Modern (Massachusetts: Harvard University
Press, 1991), 86-88.
22
“The Cascading Effects of the Arab Spring,” terakhir dimodifikasi 29 April 2013,
http://web.archive.org/web/20110301052550/http://www.miller-mccune.com/politics/thecascading-effects-of-the-arab-spring-28575/
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
10
menjadi aktan bagi beberapa aktivis untuk menyebarkan pengaruhnya sampai
akhirnya muncul gerakan massa yang berhasil menggulingkan pemerintahan.
Grafik 4 Jumlah Peningkatan Akun Baru Facebook
(Sumber: Dubai School of Government)
Pertanyaan yang kemudian muncul yaitu bagaimana aktan ini membantu para
aktivis menciptakan networks? Dari data yang tersedia, kita bisa melihat aktifitas
publik Mesir dan Tunisia yang memakai jejaring sosial Twitter selama revolusi
sangat tinggi. 23 Khususnya, untuk publik Mesir yang menunjukkan peningkatan
aktifitas hampir 600% dalam kurun waktu 3 bulan, Januari sampai Maret. Dalam 2
asus revolusi diatas, informasi yang disebar selama peningkatan aktifitas jejaring
sosial memiliki keterkaitan dengan gerakan revolusi, indikasinya adalah kata #jan25
dan #sidibouzid masuk daftar kata-kata terbanyak yang disebarkan. Dalam jejaring
sosial, jaringan sumber informasi dapat terlihat dari jumlah “follower” (Twitter),
atau “friend list/people who like this page” (Facebook), ataupun “subscriber”
(Youtube). Semakin banyak jumlah pengikut sumber informasi tersebut, maka
sumber informasi tersebut akan menjadi node pusat dan memiliki pengaruh yang
lebih tinggi dari node sekitarnya. Selain itu, node yang berada di sekitar node pusat
tersebut itu pun memiliki peran dalam menyebarkan informasi kepada node-node
“Twitter’s Influence On The Arab Spring” terakhir dimodifikasi 6 Juli 2013,
http://www.theglobeandmail.com/news/world/twitters-influence-on-the-arab-spring/article638649/
23
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
11
lainnya yang sebelumnya tidak mengikuti node pusat. Hal ini karena fitur “share”
(Facebook, Youtube), “retweet” (Twitter) dalam jejaring sosial memampukan nodenode mengirim ulang informasi yang mereka dapatkan sehingga node-node yang
lainnya mampu mendapatkan informasi yang sama. Kondisi informasi yang saling
terbagi didalam jejaring sosial ini yang kemudian menjadikan sebuah informator
mampu menciptakan networks yang mendukung penyebaran ide mereka.
Melihat kemampuan jejaring sosial menyebarkan informasi, bukan berarti
jejaring sosial adalah sebuah aktor. Jejaring sosial bukanlah aktor karena terdapat
aktor individu nyata yang menjadi administrator bagi akun jejaring sosial tersebut.
Oleh sebab itu, perlu sekali membedakan antara informator (individu penyebar
informasi) sebagai aktor dengan jejaring sosial yang dipakai informator tersebut
sebagai aktan. Dengan begitu, kita bisa memahami jejaring sosial sebagai sebuah
aktan yang bisa menyebarkan informasi secara alami dengan bantuan aktor sebagai
pemakai jejaring sosial.
Sekali lagi, Jejaring sosial ini yang awalnya bertujuan berkomunikasi sudah
menunjukkan kemampuannya sebagai aktan yang bisa menyebabkan social netwar
dan melemahkan pemerintahan, atau bahkan meruntuhkan pemerintahan. Namun
dari penjelasan di atas, memang kita dibuat seakan-akan arus informasi dunia maya
memiliki fungsi yang baik untuk memastikan pemerintahan melakukan tugasnya
tanpa melanggar HAM. Akan tetapi, arus informasi dunia maya juga memiliki sisi
buruk yaitu kemampuannya membuat gerakan revolusi setiap kali pemerintah tidak
mampu merespon Informasi di dunia maya. Oleh karena itu, pemerintah jelas harus
mampu mengawasi arus informasi di dunia maya agar tidak terjadi gerakan massa
terus menerus yang merugikan kelangsungan negara itu sendiri.
Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa informasi dalam dunia
maya disebarkan dalam sebuah networks. Networks tersebut menjadi media bagi
informasi untuk mempengaruhi aktor lainnya dalam dunia maya. Dan karena
kekuatan adalah kapabilitas untuk mempengaruhi seorang aktor, maka informasi
memiliki kekuatan di dalam dunia maya. Sehingga, informasi yang tidak direspon
oleh pemerintah pada akhirnya mampu menunjukkan kekuatannya dalam bentuk
perlawanan terhadap aktor negara seperti penjelasan di atas.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
12
PENTINGNYA CYBERSUPERIORITY BAGI NEGARA
Penjelasan mengenai kekuatan informasi di atas menunjukkan pentingnya
negara untuk mengetahui arus informasi yang ada di dalam dunia maya. Eom
Jeungho, dari Universitas Daejon, Korea Selatan, menjelaskan agar sebuah negara
mampu menguasai informasi yang ada di dunia maya, maka negara harus memiliki
gol untuk dapat menguasai dunia maya atau memiliki cybersuperiority. Pada bagian
ini, studi ini akan menjelaskan pentingnya penguasaaan informasi dunia maya atau
cybersuperiority bagi sebuah negara.
Walaupun dalam kasus yang dibahas sebelumnya terlihat dominasi aktor
publik yang menguasai jejaring sosial, hal ini bukan berarti aktor negara tidak
mampu menguasai jejaring sosial. Kekuatan jejaring sosial yang begitu kuat dalam
mempengaruhi pemikiran publik perlu mendapat perhatian negara karena rawan
muncul informasi yang berdampak negatif bagi negara. Demi mencegah informasi
negatif menciptakan instabilitas yang merugikan negara, struktur kekuatan
informasi dalam dunia maya yang sebelumnya dikuasai publik juga perlu dikuasai
negara semata-mata hanya untuk merespon informasi negatif sebelum menjadi
pergerakan yang mengancam instabilitas negara.
Salah satu negara yang sudah mencoba untuk menguasai arus informasi dalam
di dunia maya adalah RRC lewat kebijakan China Great Firewall (中共的网路长
城 -Zhonggong de Wang lu changcheng). Saat ini, RRC sudah menutup akses
Jejaring sosial asing, Facebook, Twitter, dan Youtube. Namun, RRC menyediakan
Jejaring sosial berbahasa Mandarin yang juga memiliki fitur sama dengan
Facebook, Twitter, dan Youtube tersebut. Jejaring sosial yang populer di China,
adalah QQ dan Wechat/Weixin/ 微 信
(identik dengan Yahoo! messenger),
QQzone/QQ 空 间 dan Renren/ 人 人 (identik dengan Facebook), Weibo/ 微 博
(identik dengan Twitter), Youku/优酷 dan Tudao/土豆 (identik dengan Youtube) dan
bahkan RRC mengembangkan search engine sendiri bernama Baidu/百度, yang
identik dengan Google. Masing-masing Jejaring sosial dan Search Engine memiliki
server di dalam negeri sehingga RRC mampu mengawasi arus informasi di Jejaring
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
13
sosial tersebut. Untuk mempermudah melihat social media di RRC, dapat melihat
pada grafik di bawah. 24
Grafik 5 Peta Jejaring sosial milik RRC
(Sumber: CIC 2012 China Social media Landscape)
23 jenis Jejaring sosial di atas adalah hasil pengembangan IT Developer dari
dalam negeri RRC. Semua Jejaring sosial RRC ini juga bisa diakses oleh masyarakat
global, sehingga masyarakat global bisa berhubungan dengan penduduk RRC
apabila mereka bergabung ke dalam Jejaring sosial RRC tersebut. Agaknya ide RRC
menciptakan Jejaring sosial dan Search Engine sendiri bisa menjadi pelajaran
“CIC 2012 China Social Media Landscape,” terakhir dimodifikasi 12 Mei 2013,
http://www.iwommaster.com/ver20110518en/img/CIC-2012-China-Social-Media-Landscape-ENJPG.jpg
24
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
14
penting bagi negara-negara lainnya dalam penguasaan dunia maya sekaligus
menunjukkan kedaulatannya.
Belajar dari kebijakan China Greatfirewall, RRC memang tidak
menginginkan informasi yang merugikan negaranya berada dalam dunia maya
RRC. Baik informasi yang berasal dari luar negeri atau bahkan di dalam negeri itu
sendiri. Pensensoran dalam website-website RRC juga sangat ketat. Sebagai contoh,
di dalam Weibo (Twitter versi RRC), kata-kata “Hu Jintao”, “Tiannanmen”, dan
kata-kata sensitif lainnya akan otomatis terhapus dan tidak bisa dicari 25 . Untuk
melihat timeline tentang penyensoran di RRC, kita bisa melihat timeline yang
dibuat oleh tim The Economist di bawah ini.26
Grafik 6 Timeline Pemblokiran Internet di RRC
(Sumber: CNNBC, World Bank News Reports)
Dari timeline di atas, kita melihat setahun setelah RRC mengijinkan internet
masuk ke RRC, RRC sudah menutup website yang mengkritisi persoalan HAM di
RRC. Perlahan-lahan Jejaring sosial ditutup aksesnya. Mulai dari Youtube setelah
“Michael Anti: Behind the Great Firewall of China,” terakhir dimodifikasi 29 April 29 2013,
http://www.Youtube.com/watch?v=yrcaHGqTqHk
26
The Economist, “The Great Firewall: The Art Of Concealment,” diakses 29 April 2013,
http://www.economist.com/news/special-report/21574631-chinese-screening-online-materialabroad-becoming-ever-more-sophisticated
25
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
15
krisis Tibet, kemudian Facebook and Twitter setelah krisis di kerusuhan kaum
Uigur di Xinjiang. RRC terkesan sangat sensitif dan tidak mau keburukan dalam
negerinya diketahui publik global sehingga setiap pemberitaan negatif soal RRC di
internet, maka RRC akan menutupinya.
Studi ini melihat kebijakan RRC ini bisa mengancam kebebasan HAM di
dalam negara. Seperti yang dituliskan pada paragraf pembukaan declaration of
Human Rights, “…human beings shall enjoy freedom of speech and belief and
freedom from fear”. 27 Tetapi, kemampuan negara untuk menguasai arus informasi
bisa menjadi masukan penting bagi pemerintahan. Kebijakan RRC menutupi akses
website-website asing memberikan kesempatan bagi pengembang dunia maya
(online business, internet platform developer, dsb) dalam negeri dan fungsi dasar
dunia maya untuk berkomunikasi tetap tersedia bagi rakyatnya. Hanya saja sisi
negatifnya, pemerintah RRC membatasi kebebasan bersuara dan berpendapat
rakyatnya yang melawan atau berpontesi melemahkan pemerintahan.
Studi ini tidak ingin menunjukkan cara RRC menjaga kedaulatan dunia
mayanya salah atau benar. Studi ini hanya ingin menunjukkan bagaimana sebuah
negara mencoba mengontrol arus informasi dunia maya dan mencegah efek negatif
arus informasi yang tidak bisa dikontrol berpotensi melemahkan negara. Revolusi
Arab Spring membuktikan pemerintahan yang tidak mampu mengawasi dan
mengontrol arus informasi di dunia maya dapat jatuh. Tetapi, kontrol dengan
pensensoran ketat seperti China Greatwall mengancam kebebasan HAM. Lalu,
pertanyaannya bagaimana pemerintahan harus bersikap untuk mengawasi dan
mengontrol arus informasi tanpa menganggu kebebasan HAM?
Eom Jeungho dalam tulisannya berpendapat bahwa sebuah negara harus
mencapai penguasaan dunia maya (cybersuperiority) yang baik terlebih dahulu agar
dapat menguasai informasi yang ada di dalam dunia maya. Cybersuperiority adalah
gol atau tujuan sebuah negara dalam menjaga infrastruktur dunia maya yang ada di
“Declaration of Human Rights,” terakhir dimodifikasi 4 Juli 2013,
http://www.un.org/en/documents/udhr/
27
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
16
dalam negaranya.28 Jeungho mendefinisikan dunia maya sebagai “global domain
within the information environment consisting of the internet, communications
networks, computer systems, and embedded processors and users”.29 Studi ini
sependapat dengan Jeungho tentang definisi dunia maya, tetapi penjelasan Jeungho
mengenai dunia maya selanjutnya terkesan sangat militeristik. Jeungho berpendapat
sistem jaringan komputer di dunia maya telah membuat banyak pekerjaan militer
semakin bergantung padanya.30
Grafik 7 Infrastruktur Dunia Maya
(Sumber: Eom Jeungho, Cyber Military Strategy for Cyberspace Superiority in Cyber Warfare,
telah diolah kembali)
Walaupun pendekatan Jeungho kental dengan pemahaman militer, namun
memberikan sebuah ide bahwa negara harus memiliki tujuan untuk menjaga sektor
dunia maya di dalam negaranya seperti pada grafik di atas. Grafik tersebut
menjelaskan Physical Infastructure adalah infrastruktur yang didukung oleh
Critical infrastucture/key resource. Critical infrastucture/key resource adalah
infrastruktur yang memiliki data sensitif, contohnya adalah Sistem Pertahanan
Negara yang menyimpan data penting soal pertahanan negara. Terakhir, cyberspace
infrastructure adalah gabungan infrastruktur di atasnya yang menyokong seluruh
Eom Jeungho et al., “Cyber Military Strategy for Cyberspace Superiority in Cyber Warfare,”
dalam Cyber Security, Cyber Warfare and Digital Forensic 2012 (Daejon University Press, 2012),
295-299.
29
Ibid.
30
Ibid.
28
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
17
data yang ada di dalam dunia maya. Tetapi seakan-akan mengesampingkan data
non-militer.
Padahal data non-militer di dunia maya seperti informasi tentang kasus
kekerasan aparat, rumor, dan propaganda kelompok tertentu mampu membuat
publik melawan pemerintahan yang sedang berkuasa. Menurut Beth A. Simmons,
informasi-informasi seperti ini justru semakin memiliki kekuatan karena dunia
sudah berada pada Era Informasi Global (Global Informaton Age) di mana orang
bisa membuat, menyebarkan, mengirim, dan mengakses informasi di dunia maya
secara cepat. 31 Pada akhirnya, informasi yang melemahkan negara bukan hanya
informasi soal militer saja, tetapi informasi yang sifatnya non-militeristik (seperti
ideologi, nilai dan norma, rumor, dan sebagainya) yang tersebar secara masif di
dunia maya akhirnya mencetuskan revolusi di negara-negara yang sudah dijelaskan
di bagian sebelumnya.
Dari penjelasan di atas, kita melihat negara memerlukan sebuah rencana untuk
dapat menguasai informasi dunia maya karena informasi dapat membuat masalah
bagi negara. Konsep pentingnya sebuah negara memiliki penguasaan arus informasi
dunia maya dijelaskan oleh Jeungho dalam cybersuperiority. Walaupun pendekatan
cybersuperiority Jeungho sangat militeristik, studi ini setuju menguasai informasi
dalam dunia maya penting untuk menjaga kestabilan negara. Oleh karena itu, studi
ini berpendapat bahwa apabila cybersuperiority dapat mencegah arus informasi nonmiliteristik, maka cybersuperiority akan lebih baik.
PETA DUNIA MAYA
Oleh karena itu, untuk dapat mengawasi arus seluruh informasi, pemerintah
perlu memahami medan perang informasi tersebut. Dan untuk memahami medan
dunia maya tersebut, diperlukan sebuah peta dunia maya. Peta ini bukan memetakan
website-website yang ada di dalam dunia maya saja karena dunia maya akan terus
berkembang. Dunia maya juga tidak memiliki unsur geografis dan batas teritorial
sehingga tidak bisa dipetakan secara tradisional. Tetapi, peta dunia maya harus
dipahami sebagai peta dunia yang diciptakan oleh infrastruktur dari dunia nyata,
yaitu infrastruktur kabel optik, satelit, dan komputer (dalam segala jenis bentuk).
31
Simmons, “International Studies,” 591.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
18
Dengan demikian, peta dunia maya merupakan gabungan antara infrastruktur dunia
nyata dan infrastruktur dunia maya yang memiliki unsur aktor, peran, dan objek
yang jelas.
Dalam peta dunia nyata, penguasaan peta dapat dijadikan sebuah indikator
sebuah negara menguasai kondisi geografis di dalam negaranya. Begitu juga dengan
jenis peta politik, peta sumber daya alam, dan peta-peta lainnya memberikan sebuah
indikator seberapa jauh negara mengetahui dan menguasai unsur-unsur di dalam
negara tersebut. Dengan demikian, studi ini berpendapat agar negara dapat
mengetahui unsur-unsur yang ada di dalam dunia maya, maka peta dunia maya
diperlukan sebagai indikator seberapa jauh penguasaan dunia maya suatu negara.
LAPISAN PUBLIK
LAPISAN INFRASTRUKTUR
LAPISAN KOGNITIF
Grafik 8 Lapisan Peta Dunia Maya
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Peta dunia maya yang diajukan oleh studi ini terdiri dari 3 lapisan. Lapisan
ini berfungsi untuk memudahkan kita melihat dunia maya dan membaginya
berdasarkan area, aktor, dan fungsi masing-masing variable yang ada di dalam
dunia maya. Lapisan kognitif adalah lapisan yang berupa ide, pemikiran dan filosofi
yang sifatnya tidak nyata. Alasan lapisan kognitif dimunculkan karena dunia maya
dapat berdiri akibat 4 buah variabel kekuatan yang dapat diciptakan lewat kekuatan
teknologi informasi: kekuatan kecepatan, simulasi, pengawasan, dan penyimpanan
data dan informasi. Ke-4 variabel ini sangat bergantung pada 3 infrastruktur yang
ada di dalam dunia nyata: kabel optik fiber, komputer, dan satelit. Ketiganya adalah
benda-benda yang sifatnya nyata dan menjadi media penghubung manusia ke dalam
dalam dunia maya. Sebelum penemuan internet, dunia maya hanya sebatas
komunikasi manusia dengan komputer. Tetapi dengan lahirnya internet,
kemampuan komputer saling berinteraksi dengan komputer lainnya membuat
individu yang memakai komputer dapat berinteraksi dengan individu lainnya yang
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
19
memakai komputer di tempat lain. Dengan demikian, dunia maya menjadi lebih
interaktif berkat jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer dan
membuat seorang individu dapat menyebarkan informasi kepada individu lainnya
dalam dunia maya. Kondisi ini yang kemudian dijelaskan dalam lapisan ketiga,
yaitu lapisan publik. Inilah cara pemetaan yang diajukan dalam studi ini karena
memetakan dunia maya diperlukan sebuah pendekatan baru yang mampu
mengakomodir seluruh unsur dalam dunia maya.
Studi ini juga sadar akan perubahan dalam dunia maya, dan perubahan ini
sangat bergantung pada inovasi dalam teknologi informasi. Dalam tulisannya James
Der Derian, dia menuliskan 3 fungsi penting dalam dunia maya: speed,
surveillance, dan simulations.32 Tulisan Der Derian ini dibuat pada tahun 1991, dan
pada jamannya perkembangan teknologi masih sampai pada tahap 3 tahap tersebut.
Akan tetapi, di tahun 2008, ditemukan inovasi internet yaitu cloud computing.
Cloud computing adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dunia maya
sebagai tempat untuk menyimpan data sehingga data bisa diakses oleh perangkat
komputer apapun dan di manapun jika terhubung oleh internet. 33 Tren clould
computing pun semakin popular akhir-akhir ini. Aplikasi cloud computing berikut
adalah Google Drive, Dropbox, Box, Microsoft outlook, iCloud, Evernote, dan
lainnya. Aplikasi-aplikasi ini yang kemudian memberikan fungsi internet terbaru,
yaitu fungsi storage.
Derian, “Space,” 299.
“Cloud computing,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013,
http://www.webopedia.com/TERM/C/cloud_computing.html
32
33
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
20
Grafik 9 Pertumbuhan Big Data
(Sumber: EMC/IDC Digital Universe Study, 2011)
Fungsi terbaru dunia maya ini tentu belum bisa disebutkan sebagai fungsi
terakhir. Studi ini percaya, Dunia maya masih akan terus berkembang seiring
dengan perkembangan Big Data dalam internet yang semakin besar. Big Data
adalah kumpulan data belum terstruktur yang tesimpan secara digital dalam
internet. Pertumbuhan Big Data yang berhasil dikumpulkan EMC/IDC Digital
Universe Study 2011 menunjukkan jumlah data yang tersimpan dalam dunia maya
tahun 2003 meningkat 21 kali lipat pada tahun 2012, dan diperkirakan akan
membesar sampai 61 kali lipat di tahun 2015 (lihat grafik di atas). 34 Kecepatan
perkembangan data mengikuti deret geometri yaitu sekitar 3 kali lipat setiap 3
tahun. Penyebab peningkatan data ini karena perkembangan teknologi yang
semakin canggih dan harganya yang semakin turun. Data digital disimpan secara
digital oleh sensor-sensor yang semakin banyak dalam teknologi (atau gadget).
Sensor dalam komputer bisa dalam bentuk sensor keyboard (teks), sensor
microphone (suara), sensor kamera (video dan gambar), sensor GPS (lokasi), dan
sensor-sensor lainnya. Harga produksi teknologi juga semakin murah dari tahun ke
tahun yang membuat semakin banyak orang memiliki akses menggunakan
“Welcome To The Yotta World: Big Data Will Flood The Planet,” terakhir dimodifikasi 29
April 2013, http://www.economist.com/node/21537922
34
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
21
teknologi. Pada kurun waktu 1993-2005, jumlah penduduk kelas menengah dunia
juga meningkat lebih dari 1 milyar orang. 35 Artinya, penduduk dunia semakin
banyak yang literate, sehingga secara tidak langsung mendorong pertumbuhan
informasi. Hasilnya, adalah pertumbuhan data dalam dunia maya yang semakin
besar.
Tetapi, peningkatan-peningkatan data dalam dunia internet ini bukan berarti
kita tidak mampu membuat peta Dunia Maya. Perlu dicatat bahwa Dunia Maya
bukan saja internet, tetapi segala aktifitas komputer untuk membantu kehidupan
sehari-hari. Oleh sebab itu, istilah Peta Dunia Maya dalam studi ini merupakan
pemetaan infrastruktur di dunia nyata dengan infrastruktur dalam dunia tidak nyata.
Untuk lebih detilnya, Peta Dunia Maya ingin memetakan variabel-variabel dalam
dunia maya berdasarkan 3 jenis karakterstik: Pemikiran (kognitif), penyokong
dunia maya (infrastruktur), dan target (Publik).
Tujuan pemetaan ini adalah untuk mengetahui bagian-bagian penting bagi
Dunia Maya sehingga pemerintah mampu menghasilkan kebijakan untuk
menguasai dunia maya demi kepentingan negaranya. Ada 3 fokus pemetaan yang
sering digunakan: Memperbesar akses, menyetop akses, atau mengintervensi akses
informasi. Tetapi, studi ini berpendapat apabila pemetaan dunia maya bertujuan
untuk menyetop dan mengintervensi arus informasi, maka akan terjadi pelanggaran
HAM dan kalau memperbesar akses tetapi tanpa arah akan membuat informasi
dunia maya menjadi liar. Dengan demikian, studi ini berpendapat bahwa dunia
maya yang semakin membesar pada akhirnya perlu ditata agar arus informasi
semakin teratur sesuai koridornya. Dengan begitu, HAM dihormati dan masyarakat
dapat mengakses dan menyebarkan informasi sesuai koridor sekaligus negara dapat
mengetahui informasi dalam dunia maya.
Untuk lebih jelas melihat gambar Peta Dunia Maya, dapat dilihat di halaman
berikutnya.
35
The Economist, “The Great Firewall: The Art Of Concealment,”
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
22
Grafik 10 Peta Dunia Maya
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
23
1. LAPISAN KOGNITIF
Grafik 11 Lapisan Kognitif
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Dalam peta di atas, Lapisan Kognitif terdiri dari 13 variabel penting.
Variabel-variabel yang di lapisan ini mayoritas diatur oleh aktor negara atau
pemerintahan. Ketigabelas variabel inipun bersifat sebuah konsep, pemikiran, atau
ide yang kemudian menjadi sebuah ilmu pengetahuan, sehingga studi ini
memberikan nama lapisan ini sebagai lapisan kognitif. Pusat dari peta ini terdapat
pada teknologi informasi karena teknologi adalah unsur utama pembentuk dunia
maya. Teknologi informasi dipegang oleh aktor negara karena mereka yang
memiliki kekuasaan untuk membuat kebijakan pembangunan infrastruktur
teknologi informasi. Selain itu, setiap kebijakan negara juga akan menentukan
seberapa jauh kemampuan surveillance, storage, speed, dan simulation bagi negara.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
24
1.1. Power
degree of mind provoking
degree of force
degree of acquisition
medium-high
TEKNOLOGI INFORMASI
low
high
medium
EKONOMI
medium
medium
low
MILITER
high
low
Grafik 12 Spesifikasi Kekuatan
(Diolah dari berbagai sumber)
Power
dalam
Hubungan
Internasional
adalah
kemampuan
aktor
mempengaruhi aktor lainnya untuk menuruti kehendaknya.36 Kepemilikan power
sebuah negara umumnya ada dalam 2 hal: ekonomi dan militer. Tetapi, kekuatan
militer lebih penting daripada kekuatan ekonomi karena militer lebih dapat menjaga
keamanan dalam negeri dari serangan negara asing. Akan tetapi, di jaman yang Beth
A. Simmons katakan jaman informasi ini, kepemilikan informasi dapat menjadi
sumber kekuatan negara. Mengapa sampai informasi dapat memiliki kekuatan
seperti itu? Hal ini karena kekuatan senjata dapat mengontrol kelakuan, kekuatan
ekonomi dapat mengontrol kebutuhan hidup, tetapi kekuatan teknologi informasi
mampu mengontrol sampai kepada level pemikiran individu. Itulah mengapa
Manuel Castells, dalam tulisannya “Communication, Power and Counter-Power In
The Networks Society”, menyimpulkan bahwa di jaman informasi ini, manusia pada
akhirnya akan menghadapi perjuangan baru: perjuangan untuk membebaskan dari
berbagai macam pemikiran. 37 Oleh karena itu, selain kekuatan militer dan kekuatan
36
Manuel Castells, “Communication, Power and Counter-Power in the Networks Society,”
International Journal of Communication 1 (2007): 239.
37
Castells, “Networks Society,” 259.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
25
ekonomi, sebuah negara dapat menjadi lebih kuat lagi apabila mereka mampu
menguasai teknologi informasi.
1.2. Information Technology
Teknologi Informasi sangat berkembang di penghujung abad 20 dengan
penemuan komputer, satelit, dan kabel serat optik yang telah merevolusi
komunikasi global. Kekuatan komunikasi teknologi ini membuat interaksi politik,
ekonomi, dan sosial antar negara jauh lebih intensif. Oleh karena itu, revolusi
teknologi informasi ini perlu dianggap sebagai pemegang sumber kekuatan terbaru
bagi sebuah negara. Beth A. Simmons juga telah menggangap saat ini dunia berada
dalam jaman informasi sehingga studi ini berpendapat penguasaan teknologi
informasi bagi pemerintah akan sangat penting di luar sumber kekuatan militer dan
ekonomi yang sudah ada sebelumnya. Memang, kekuatan teknologi informasi
bersifat lebih abstrak dan memerlukan dukungan dari modal perekonomian suatu
negara untuk dapat beroperasi. Akan tetapi, teknologi informasi sebaliknya akan
ikut membantu perekonomian dan serta bidang militer suatu negara.
Terdapat 4 fungsi penting dalam teknologi informasi yang perlu diketahui
oleh pemerintah. Tiga fungsinya sudah pernah dijelaskan oleh James Der Derian,
dan satu fungsi terbaru dari Teknologi Informasi akan diajukan oleh studi ini dalam
literature review kali ini. Kekuatan dari teknologi informasi adalah surveillance,
speed, simulation, dan terakhir storage. Masing-masing memiliki kaitannya dengan
infrastruktur yang ada di suatu negara, dan memiliki kemampuan untuk menguasai
informasi yang ada di seluruh dunia, atau setidaknya informasi yang ada di dalam
negeri. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya mulai menyadari kekuatan yang
dimiliki oleh teknologi informasi ini untuk mengontrol informasi-informasi yang
merugikan bagi negara tersebut.
1. 3. Surveillance
Surveillance atau pengawasan adalah salah satu fungsi terpenting dalam
Teknologi Informasi ini. Hal ini karena surveillance memiliki hubungan dengan
server dan juga infrastruktur. Seluruh data yang dikumpulkan dari satelit, kamera
cctv, atau perangkat komputer lainnya akan tersimpan dalam server dan membuat
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
26
pengawasan terhadap informasi apapun dalam server semakin mudah. Semakin
baik
infrastruktur
(server,
satelit,
kabel
optik,
dan
komputer),
maka
pengawasan/surveillance juga akan lebih baik.
Gambar 1 Penjara Panopticon
(Sumber: Michel Foucault, Discipline & Punish: The Birth of the Prison)
Salah satu konsep surveillance yang terkenal adalah konsep panopticon
(gambar di atas).38 Panopticon awalnya adalah penjara melingkar yang memiliki
tower penjaga ditengah-tengahnya. Dan kemudian menjadi salah satu ide untuk
pengawasan yang terkenal. Dalam panopticon, seluruh objek yang ada di
sekelilingnya dapat dimonitor oleh tower penjaga di tengah-tengah tersebut
sehingga tidak ada blindspot bagi objek untuk bersembunyi.
Uniknya, teknologi informasi diprediksi akan mengarahkan masyarakat ke
kondisi di bawah rejim panopticon ini. Dalam buku George Orwell, 1984, dia
menggambarkan bagaimana pemerintah apabila diberikan kekuatan pengawasan
penuh sehingga dapat mengontrol pikiran publik, dan pemerintah (Big Brother)
kemudian berubah menjadi sebuah diktator yang tidak disadari.
39
Ini juga
mengambarkan bagaimana kekuatan teknologi informasi sangat kuat dalam
mengontrol manusia lewat pikiran dan emosi.
38
Michel Foucault, Discipline & Punish: The Birth of the Prison (NY: Vintage Books, 1995), 197
& 201
39
George Orwell, Nineteen Eighty Four (London: Secker and Warburg, 1949), 332.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
27
Kekuatan surveillance dalam teknologi informasi ini mampu mengawasi kita
dengan sangat baik, tetapi kita kesulitan melihat teknologi informasi sedang
mengawasi kita.
40
Bentuk nyata dari surveillance sendiri adalah technical
intelligence yang terdiri dari communication intelligence, electronic intelligence,
radar intelligence, telemetry intelligence, dan photo intelligence. 41 Technical
intelligence (TECHINT) telah membuktikan kemampuan di ranah isu internasional.
Gambar 2 Foto Satelit (Foto atas: Misil Kuba; Foto bawah: Fasilitas Nuklir Korea Utara)
(Sumber: google)
Foto pertama di atas ini membuktikan bahwa dunia mampu melihat U.S.S.R
menaruh misilnya di Kuba dan foto kedua adalah fasilitas nuklir korea utara lewat
40
41
Derian, “Space,” 304.
Ibid.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
28
satelit. Dengan begitu, kemampuan dunia maya melakukan surveillance terhadap
negara lain sudah terbukti dan membuat setiap kebijakan suatu negara didukung
oleh bukti gambar atau video.42 Pada akhirnya, posisi negara akan semakin kuat
karena kebijakannya akan mempengaruhi negara lain dengan data lebih
mendukung.
1.4. Speed
Speed atau kecepatan dalam dunia nyata berbeda dengan dunia maya.
idealnya, kecepatan bergantung pada jarak dibagi waktu tempuh. Tetapi, dalam
dunia nyata kecepatan distribusi suatu produk atau informasi tidak selalu sama, hal
ini dikarenakan faktor-faktor penghambat kecepatan, seperti faktor geografi pada
umumnya. Oleh karena itu, percepatan distribusi produk atau informasi dalam
dunia nyata memiliki kendala dan mengurangi percepatan distribusi tersebut.
Faktor-faktor penghambat dalam dunia nyata itu pasti membuat percepatan
distribusi produk/informasi memiliki nilai mutlak negatif atau sederhananya
mengalami perlambatan. Bila kita masukkan dalam sebuah rumus kecepatan, maka
akan seperti di bawah ini:
“Vt = Vo + (|-a| * t)”
Keterangan:
Vt
: Kecepatan Akhir
Vo
: Kecepatan awal
|-a|
: percepatan yang nilainya mutlak negatif/perlambatan
t
: waktu (umumnya masih dalam per jam)
Rumus di atas adalah rumus yang umumnya terjadi dalam dunia nyata, akan
tetapi dalam dunia maya faktor geografi hampir tidak ada. Sehingga kecepatan
dalam dunia maya tidak mengalami perlambatan. Oleh karena itu, kecepatannya
memiliki rumus matematika yang berbeda dan lebih ringkas. Dalam dunia maya,
faktor yang mempengaruhi kecepatan adalah kemampuan kabel internet
42
Castells, “Networks Society,” 242.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
29
menyalurkan data yang umumnya dihitung dalam satuan gigabyte/second.
Sehingga, rumus matematika kecepatan dunia maya seperti di bawah ini:
“V= Σdata / t”
Keterangan:
V
: Kecepatan
Σdata
: Jumlah total data (satuannya Gigabit)
t
: waktu (sudah dalam per detik)
Setelah kita mengetahui bahwa kecepatan dalam dunia maya tidak memiliki
hambatan geografis, maka kita bisa menyimpulkan bahwa kecepatan dunia maya
dalam mendistribusikan informasi akan jauh lebih cepat dibandingkan memakai
cara pendistribusian yang lama. Paul Virilio berpendapat bahwa sejarah transportasi
manusia dimulai dari manusia memakai binatang untuk membawa barang-barang
disampingnya, lalu manusia menunggangi binatang tersebut, dan setelah revolusi
industri, penemuan mesin uap menciptakan konsep mobil yang membuat
transportasi manusia bergeser dari memakai hewan (kuda, unta, keledai, dsb)
dengan kendaraan beroda sampai saat ini. Evolusi transportasi ini memberikan
gambaran sebenarnya yang dicari oleh manusia adalah soal kecepatan.43 Manusia
selalu menyukai kecepatan, semakin cepat suatu transportasi dapat bergerak,
semakin transportasi tersebut disukai. Begitu juga halnya dengan kecepatan internet
mengirimkan informasi. Dari gambaran rumus kecepatan dunia maya di atas, juga
terlihat bahwa kecepatan tidak lagi tergantung oleh jarak dan satuan waktu yang
digunakan sudah per detik. Sehingga, tidak heran manusia menyukai internet
karena kecepatan mengirim informasinya yang sangat cepat.
Paul Virilio, “My Kingdom for a horse: The Revolution of Speed,” Queen's Quarterly 12 nomor
3 (2001), 329-330.
43
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
30
Grafik 13 Kecepatan Rata-Rata Internet Secara Global
(Sumber: Akamai Technologies, 1st quarter 2011 to 4th quarter 2012)
Saat ini kecepatan rata-rata internet global sudah mencapai 2,9Mbps.44 Grafik
di atas memberikan gambaran bahwa seiring jumlah pemakai internet yang terus
meningkat, kecepatan internet pun meningkat. Maka dari itu tidak heran bahwa
peningkatan data dalam dunia maya ikut meningkat.45 Dan secara kita sadari atau
tidak, peningkatan data dan distribusi informasi dalam dunia maya ini telah
memberikan banyak perubahan dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan keamanan.
Dalam kehidupan sosial, kecepatan distribusi informasi dunia maya yang
sangat tinggi telah membuat banyak perusahaan editorial berita dibantu sekaligus
harus bersaing dengan jurnalisme sipil. Sumber-sumber berita dalam internet
bersifat tidak sentralistik seperti dahulu. Pemirsa berita mampu mengakses berita
dengan cepat dan kapanpun lewat blog, Youtube, dan situs-situs news editorial
lainnya selain New York Times, CNN, BBC, dan sebagainya. Sisi positif dari
kecepatan dunia maya memang berguna untuk untuk mendapatkan berita secara
cepat daripada menunggu koran yang dikirim setiap pagi atau sore. Akan tetapi,
kecepatan dalam dunia maya juga memiliki sisi buruk bagi kestabilan dan
keamanan negara.
44
“Average Global Internet Connection Speed From 1st Quarter 2011 to 4th Quarter 2012 (in
Mbps),” terakhir dimodifikasi 11 Mei 2013, http://www.statista.com/statistics/204954/averageinternet-connection-speed-worldwide/
45
“Welcome To The Yotta World: Big Data Will Flood The Planet,”
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
31
Dalam hal keamanan dan kestabilan negara, kecepatan informasi dalam dunia
maya mampu menyebar ke seluruh masyarakat dalam waktu sangat cepat. Bahkan,
di saat pemimpin negara belum menyadari suatu fenomena terjadi, masyarakat bisa
jadi mengetahuinya terlebih dahulu. Contohnya adalah kasus We Are All Khaled
Said yang menyebarkan informasi untuk berkumpul di Tahrir Square pada tanggal
25 Januari dengan sangat cepat sebelum pemerintah Mesir sadar dan akhirnya
merespon dengan menutup akses internet di dalam negeri pada tanggal 27 Januari.
Hal ini karena dalam dunia maya tidak ada faktor-faktor yang memperlambat arus
informasi, seperti yang dijelaskan pada rumusan kecepatan dunia maya di atas. Oleh
karena itu, kestabilan negara rentan oleh arus-arus informasi yang tidak mampu
direspon oleh negara.
Informator
Ide
Ide
Publik
Data
Publik
Data
Data
Informasi
Publik
Supported
Publik
Data
Publik
Data
Publik
Movement
government
response
Ide
Data
Grafik 14 Alur Informasi dan Waktu Respon Pemerintah
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Grafik di atas adalah alur informasi dari informator sampai kepada terjadinya
movement. Dan untuk mencegah terjadinya movement yang menyebabkan
ketidakstabilan negara, maka pemerintah perlu merespon suatu informasi ketika
informasi sudah sampai publik tetapi belum didukung penuh. Respon pemerintah
dalam hal ini idealnya harus mempertimbangkan faktor hak berpendapat dan
berkelompok sehingga dalam usaha menguasai teknologi informasi, pemerintah
tetap menghormati hak-hak asasi manusia.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
32
Grafik 15 Total Pendapatan e-commerce di USA per Tahun
(Sumber:US Census Bureau 2011)
Grafik 16 Total Pendapatan e-Commerce di USA Berdasarkan Produk
(Sumber: US Census Bureau 2011)
Terakhir, kontribusi kecepatan dunia maya dalam bidang ekonomi telah
membuat banyak perusahaan melakukan penjualan secara online. Pada grafik di
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
33
atas penjualan online di USA telah meningkat 4 kali lipat sejak 2002.46 Produkproduk yang umumnya dibeli (berdasarkan persentase) adalah: Musik dan video,
buku dan majalah, barang elektronik, pakaian, perabotan rumah, perlengkapan
kantor, sporting goods, barang-barang hobi, dan hardware komputer. 47 Alasan
produk musik dan video menjadi produk yang paling banyak dibeli secara online
karena distributor dapat langsung mengirimkan produk musik dan video dalam
hitungan menit lewat internet.
Fungsi kecepatan dalam teknologi informasi memang terbukti telah
mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, dan kestabilan negara. fungsi kecepatan
dalam teknologi informasi menyimpan banyak kesempatan dan juga bisa menjadi
ancaman manakala tidak dapat merespon informasi tersebut menjadi gerakan sosial
yang mengancam kestabilan negara. Oleh sebab itu, penting bagi negara untuk
dapat mengawasi dan merespon arus informasi di masyarakat dalam dunia maya.
1.5. Storage
Grafik 17 Ekosistem Cloud Computing
(Sumber: Commons.wikimedia.org)
“E-Commerce In The United States,” terakhir dimodifikasi 11 Mei 2013,
http://www.statista.com/topics/871/online-shopping/chart/683/e-commerce-in-the-united-states/
47
Ibid.
46
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
34
Grafik di atas adalah grafik cloud computing. Cloud computing adalah inovasi
teknologi informasi yang populer akhir-akhir ini, kekuatan cloud computing
terletak pada kemampuannya sebagai storage dalam dunia maya. Sehingga, cloud
computing memiliki fungsi yang mirip dengan komputer dalam menyimpan data,
kecuali cloud computing menyimpan datanya di dalam internet. Memang, sejak
internet pertama kali dibuat, internet diciptakan sebagai sebuah komputer yang bisa
bertahan dari serangan nuklir.48 Sehingga, data yang tersimpan dalam internet bisa
diakses dari komputer manapun tanpa harus bergantung pada satu komputer.
Kecanggihan sistem cloud computing ini yang membuat pemakai komputer akan
tetap mampu mengakses datanya di manapun, kapanpun, dan dengan perangkat
komputer apapun lewat Cloud computing ini.49
Sejak Cloud computing diperkenalkan pada publik di tahun 2008 oleh
Amazon Web Service, Cloud computing telah menjadi tren yang menjanjikan dalam
perkembangan internet.50 Sehingga tidak heran beberapa perusahaan besar mulai
mengikuti trend tersebut. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah Vmware, Joyent,
Citrix, Openstack(IBM), Rackspace, Google, Salesforce, Microsoft, Apple, dan
masih banyak perusahaan-perusahaan lainnya. 5152 Selain dihitung dari jumlah
perusahaan yang mulai mengembangkan cloud computing, kepopuleran cloud
computing dapat dilihat dari jumlah pengeluaran seluruh perusahaan dalam
pemakaian Cloud computing. Cloud Hypermarket , perusahaan konsultan IT,
memiliki data tentang pengeluaran perusahaan untuk konsumsi IT mereka.53 Data
pengeluaran ada pada tabel di bawah:
”Paul Baran, The Link Between Nuclear War And The Internet,” terakhir dimodifikasi 13 Mei
2013, http://www.wired.co.uk/news/archive/2012-09/04/h-bomb-and-the-internet
49
“Cloud Computing,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013,
http://www.webopedia.com/TERM/C/cloud_computing.html
50
IBM, “The Reservoir model and architecture for open federated cloud computing,” IBM journal
of research and development (2009), 2.
51
“The 10 Most Important Companies In Cloud Computing,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013,
http://www.businessinsider.com/10-most-important-in-cloud-computing-2013-4#now-check-outthese-companies-changing-the-it-security-market--12
52
“ICloud,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013, http://www.Apple.com/icloud/
53
“Infographics: Cloud Computing,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013,
http://www.webanalyticsworld.net/wp-content/uploads/blogger/4-cloud-hypermarket-infographic2010.jpg
48
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
35
Tabel 1 Tabel Pengeluaran IT Perusahaan Global
Jenis Pengeluaran Information Technology
2008
2012
Pengaluran IT Cloud computing Service
£16.000.000.000
£42.000.000.000
Pengeluaran on-premise IT*.
£367.000.000.000
£451.000.000.000
(Sumber: Cloudhypermarket.com, telah diolah kembali)
* on-premise IT maksudnya adalah program-program komputer yang diinstall di
dalam komputer seperti program komputer pada umumnya.
Dari tabel di atas, pertumbuhan pengeluaran IT Cloud computing Service
mencapai 262,5%. Sedangkan pengaluran IT on-premise computing hanya
mencapai 123% saja. Kesimpulannya, Cloud computing bertumbuh lebih dari 50%
setiap tahunnya dan angkanya saat ini sudah meningkat hampir 3 kali lipat. Hal ini
membuktikan cloud computing memang bisa menjadi masa depan bagi teknologi
informasi dalam menyimpan data dan mengerjakan program komputer. Oleh karena
itu, internet atau dunia maya memiliki potensi sebagai sumber alternatif kita
menyimpan data dan memberikan fungsi tambahan, yaitu penyimpanan (storage).
1.6. Simulations
Fungsi ketiga dalam Teknologi Informasi adalah fungsi simulasi. Der Derian
menjelaskan bahwa simulasi adalah proses realisme menjadi sebuah hyperrealism.
Hyperrealism maksudnya adalah “models of real without origin or reality: a
hyperreal”.54 Tulisan Der Derian di tahun 1990 ini seperti sudah memprediksikan
kondisi di 20 tahun kemudian. Di tahun 2013 sekarang, teknologi informasi sudah
mampu mensimulasikan hampir seluruh hal-hal nyata. James Der Derian
menuliskan dalam dunia militer, beberapa simulasi yang berhubungan dengan
militer telah diciptakan dan bertujuan melatih tentara berperang.55 JANUS adalah
salah satu contoh simulator perang (war simulator) yang dikembangkan Army War
College.56 Tetapi, simulasi dalam teknologi informasi tidak hanya simulasi perang,
terdapat banyak simulasi lainnya. Contohnya:
1. Simulasi pesawat, kapal dan transportasi lainnya,
Derian, “Space,” 299.
Ibid.
56
Ibid.
54
55
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
36
2. Simulasi perumahan dan perkotaan,
3. Simulasi kesehatan,
4. Simulasi komunikasi,
5. Simulasi robotik,
6. Simulasi penjualan dan kegiatan ekonomi lainnya,
7. Simulasi olahraga,
8. Simulasi cuaca,
9. Simulasi edukasi,
10. Simulasi musik dan video,
11. Dan simulasi lainnya.
Simulasi-simulasi ini akan terus berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi. Sebagai contohnya, simulasi perang pada jaman sebelum ditemukan
komputer, perang disimulasikan lewat permainan catur. Sesudah jaman komputer,
semakin banyak simulasi dapat dibuat. Komputer memampukan manusia
mensimulasi perang lebih baik, begitu juga simulasi untuk transportasi, kesehatan,
musik, teknologi 3D, ekonomi, cuaca, geografi, menulis dokumen, dan simulasi
lainnya. Tetapi, simulasi hanya terbatas simulasi di dalam komputer tersebut.
Komputer tidak mampu berkomunikasi dengan komputer lainnya, sehingga
memiliki keterbatasan dalam komunikasi jarak jauh. Oleh karena itu, simulasi
mengalami evolusi ketika satelit dan kabel serat optik lebih kuat dan teknologi
internet yang mulai populer di awal 1990-an. Studi ini menyebut jaman satelit dan
internet ini sebagai jaman interkoneksi global. Satelit dan internet memampukan
simulasi komunikasi dapat dilakukan secara real time lewat e-mail, IRC(internet
relay chat), video chat, siaran televisi, dan masih banyak simulasi lainnya.
Sehingga, apabila kita masukkan dalam sebuah timeline akan terdapat 3 perubahan
jaman dalam perkembangan simulasi: jaman pre-komputer, jaman komputer,
dan jaman interkoneksi global.
Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf pertama mengenai simulasi ini,
kita melihat dampak simulasi telah membantu bidang militer. Tetapi, dampak
simulasi sekarang tidak hanya pada bidang militer. Dampak simulasi teknologi
informasi kini dapat dirasakan di bidang ekonomi, sosial, dan politik. Dalam bidang
ekonomi, kontribusi simulasi paling besar adalah machine simulations dalam proses
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
37
manufaktur. Manufaktur memakai banyak mesin dan mesin-mesin dapat
dikendalikan oleh komputer. Cara kerja mesin yang disimulasikan lewat sebuah
program komputer mampu menghasilkan produk dengan standarisasi dan
perencanaan yang jelas.
Dalam bidang sosial, simulasi komunikasi mengandalkan konektifitas satelit
dan internet, dan dalam beberapa kasus teknologi diperlengkapi artificial
intelligence. Alat komunikasi seperti handphone mengandalkan satelit untuk
membuat komunikasi antar pemakai handphone terjadi. Sedangkan alat komunikasi
seperti percakapan video, IRC(internet relay chat), email, dan jejaring sosial
mengandalkan infrastruktur internet. Selain percakapan antar manusia, simulasi
komunikasi juga dapat dilakukan antara manusia dengan komputer. Komputer atau
internet yang diperlengkapi Artificial Intelligence dapat mensimulasikan
komunikasi. Salah satu usaha komputer Artificial Interlligence mencoba
mensimulasikan komunikasi adalah penemuan teknologi dictation dalam IBM
Shoebox. 57 Yang pada akhirnya membuat komputer mampu mengenali suara
manusia.
Gambar 3 IBM Shoebox
(Sumber: IBM)
“IBM: Pioneering Speech Recognition,” terakhir dimodifikasi 12 Mei 2013, http://www03.ibm.com/ibm/history/ibm100/us/en/icons/speechreco/breakthroughs/
57
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
38
1.7. Agenda-Setting, Framing, dan Priming
Kontribusi terakhir simulasi adalah dalam bidang politik, yaitu membantu
proses agenda-setting. Agenda-setting merujuk pada suatu “assignment of special
relevance to one particular issue or set of information by the source of the message
(e.g. aspecific media organization) with the expectation that the audience will
correspond with heightened attention to the content and format of the message”.58
Artinya,
agenda-setting
berusaha
mengontrol
sebuah
informasi
untuk
mempengaruhi bagaimana publik berfikir tentang suatu isu. Dan untuk membuat
publik percaya, informasi harus dikemas dan disebarkan sebaik mungkin agar bisa
dipercaya (atau dalam bahasa Manuel Castells, agar bisa mengkativasi specific
neural networks di dalam otak). Proses pengemasan informasi ini yang dikenal
dengan proses framing.59
Proses Framing adalah proses memilih dan menekankan pesan dari sebuah
kejadian atau isu, dan membangun hubungan diantara mereka untuk kemudian
dibuat menjadi sebuah intrepretasi, evaluasi, dan/atau solusi tertentu.60 Akan tetapi
tidak semua kejadian atau isu yang ada dapat di-frame dengan baik. Kejadian dan
isu yang bisa menjadi bahan framing yang baik adalah isu yang menyerang dan
mengancam keamanan publik atau melanggar norma-normal sosial.61 Oleh sebab
itu, penting untuk mengetahui apakah suatu isu/kejadian mampu mempengaruhi
perasaan individu yang mendengar, melihat, dan membacanya.
Perasaan individu yang mengetahui suatu isu terbagi menjadi dua: Perasaan
negatif dan perasaan positif. Perasaan-perasaan yang negatif adalah ketakutan dan
kegelisahan, sedangkan perasaan positif adalah perasaan semangat, harapan, dan
kepercayaan. 62 Kedua perasaan tersebut dapat dimainkan dalam proses framing.
Semakin proses framing mampu mempengarui neural networks dalam otak
pemirsanya, maka perasaan negatif atau positif akan semakin kuat di dalam hati
pemirsanya. Dan ini penting sebagai tujuan dari proses framing.
58
Castells, Communication Power, 157
Ibid, 142 & 155.
60
Robert Entman, “Framing: Towards Clarification of a Fractured Paradigm,” Journal of
Comunication 43 nomor 4 (1993): 53.
61
Castells, Communication Power, 154-155
62
Ibid, 398 & 406.
59
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
39
Di dalam Agenda-setting terdapat juga unsur lainnya, yaitu unsur priming.
Unsur priming juga memainkan peran penting dalam memperkuat isu yang sedang
di-framing sekaligus mempengaruhi isu isu-isu lainnya yang terkait. Priming
artinya adalah sebuah usaha perubahan standard yang dipakai publik dalam
membuat evaluasi politik. 6364 Cara priming bekerja terlihat dalam pemberitaan
yang menekankan isu lebih spesifik daripada isu lebih besar yang telah di-framing
sebelumnya.65 Priming selalu terjadi setelah efek dari isu yang telah di framing dan
agenda-setting telah sukses. Alasan priming perlu dilakukan ada 2:
a. Keputusan seseorang dalam berperilaku dapat lebih mudah dibentuk
apabila terdapat isu yang lebih spesifik dan menonjol daripada isu yang
lebih besar,
b. Media massa dapat lebih mudah merubah opini publik tentang isu atau
kandidat politik dalam waktu singkat karena hal yang spesifik dan kecil
yang di fokuskan. 66
Karena itu, tidak heran kejadian priming marak terjadi ketika pemilihan umum
terjadi untuk mempengaruhi opini peublik tentang seorang kandidat.
Konsep Agenda-setting, framing, dan priming ini sudah ada sejak tahun 1960an dan ketika itu sumber informasi masih tidak sebanyak seperti saat ini dalam hal
media dan waktu. Media cetak hanya muncul setiap pagi atau sore hari dan berita
yang diulas adalah berita dari beberapa jam atau hari sebelumnya. Radio dan
televisi adalah media berita yang lebih interaktif, tetapi keduanya memiliki jam
tayang tertentu dan tidak mudah dibawa kemana-mana. Dan seiring perkembangan
teknologi informasi, komputer dan satelit memainkan peranan penting dalam
penyebaran informasi. Sumber informasi berita bukan lagi terpaku pada televisi dan
radio yang memiliki jam tayang masing-masing. Perangkat komputer yang
tersambung pada koneksi internet telah menyebabkan informasi tersebar lebih
cepat karena kecepatan distribusi informasinya tidak terganggu pada faktor
Kathleen M. Mcgraw and Cristina Ling, “Media Priming of Presidential and Group
Evaluations,” in Political Communciation 20 (2003), 23.
64
Dietram A. Scheufele and David Tewksbury, “Framing, Agenda Setting, and Priming: The
Evolution of Three Media Effects Models,” Journal of Communication 57 (2007): 11
65
Ibid.
66
Ibid.
63
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
40
geografi. Selain itu, alasan informasi tersebar lebih cepat karena teknologi ICT telah
membuat informasi menyebar dengan cepat karena sumber informasi dalam
internet terdifusi.
Lalu apa hubungannya agenda-setting, framing, dan priming dengan
simulasi? Jawabannya adalah sebuah isu yang ada di alam agenda-setting dapat
diciptakan lewat simulasi yang memiliki sifat hyperrealism. Sehingga, simulasi
tentang isu yang telah di framing dan priming akan menghasilkan opini publik yang
membuat kebijakan pemerintah tentang suatu isu akan semakin didukung. Mengapa
sampai publik dapat mendukung kebijakan pemerintah tersebut? Hal ini karena
pembuat berita secara sadar atau tidak sadar telah menerapkan priming terhadap
satu atau dua isu di dalam isu besar yang di-framing. Dan oleh karena itu, publik
menjadi memiliki pendapat baru yang semakin mendukung tentang suatu isu. Di
sinilah logika simulasi dapat memainkan perannya dalam menetapkan agendasetting, framing, dan priming dalam kehidupan sehari-hari.
Semua dari penjelasan mengenai variabel-variabel yang ada di lapisan
kognitif menjelaskan aktor negara harus memahami teknologi informasi sebagai
sumber kekuatan (power) yang mendukung sekaligus didukung bidang militer dan
ekonomi. Akan tetapi, untuk mencapai ide pengawasan, penyimpanan, kecepatan,
dan pensimulasian informasi seperti yang ada di dalam lapisan kognitif ini, perlu
infrastruktur yang mendukung kekuatan teknologi informasi. Oleh karena itu, studi
ini melihat terdapat lapisan infrastruktur dalam dunia maya yang aktornya lebih
beragam karena mayoritas aktornya terdiri dari perusahaan-perusahaan di bidang
teknologi informasi.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
41
2. LAPISAN INFRASTRUKTUR
Grafik 18 Lapisan Infrastruktur
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Lapisan kedua dalam dunia maya ini jauh lebih kompleks dari lapisan
kognitif. Dalam lapisan infrastruktur, terdapat 19 variabel yang penting. 3 variabel
(komputer, satelit, dan kabel serta optik) adalah variabel vital dalam membentuk
networks global. Internet adalah salah satu bagian dari dunia maya yang memiliki
node terbanyak, dan merupakan infrastruktur tidak nyata yang sangat tergantung
pada kabel serta optik dan perangkat komputer. Penjelasan setiap variabel akan
dijabarkan lebih lanjut di bawah ini.
2.1. Komputer
Komputer adalah “a programmable usually electronic device that can store,
retrieve, and process data”.67 Dalam konteks komunikasi global, komputer telah
membantu proses globalisasi dalam 2 hal: pertama, komputer digunakan untuk
“route and manage traffic through the worldwide system of satellite, cable, and
microwave networks, optimizing the volume and speed of the flow”. Kedua,
komputer telah menyediakan medium komunikasi dan penyebaran informasi lewat
internet keseluruh penjuru dunia. 68 Komputer telah mengalami evolusi dari
berbentuk besar (komputer ENIAC yang memerlukan satu ruangan untuk
“Definition: Com·put·er,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013, http://www.merriamwebster.com/dictionary/computer
68
Hanson, “Information Revolution,“ 54.
67
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
42
beroperasi) menjadi sebuah komputer PC yang dapat diletakkan di atas meja. Hal
tersebut menyebabkan komputer semakin terlihat seperti consumer product yang
menjangkau kebutuhan publik lebih banyak terhadap sebuah komputer yang bisa
digunakan di dalam rumah mereka tanpa harus menyediakan satu ruangan khusus
dan ongkos perawatan yang mahal. Dan seiring perkembangan jaman, komputer
semakin mudah kecil seperti yang telah diramalkan oleh Moore, yaitu transistor
(yang merupakan komponen penting dalam komputer) akan semakin mengecil dan
murah.69 Berikut adalah timeline tren dalam komputer:
PC
ENIAC
Laptop
Smartphone
Tablet
Google Glass
wearable computers
Grafik 19 Timeline Bentuk Komputer dari Masa ke Masa
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Dalam teknologi informasi, komputer memainkan peran penting dalam
banyak bidang kehidupan. Hampir seluruh bidang kehidupan saat ini sudah
memakai teknologi komputer. Bidang kehidupan yang dimaksudkan adalah sebagai
berikut:
1. Militer
2. Komunikasi (telepon dan internet)
3. Transportasi
4. Edukasi,
5. Kesehatan,
6. Air
7. Energi
8. File storage,dan lainnya.
Bidang-bidang kehidupan ini umumnya berupa infrastruktur-infrastruktur yang
penting bagi negara dan masyarakat. Tetapi, bidang-bidang kehidupan ini tidak
tertutup bertambah seiring dengan kebutuhan manusia.
69
“Moore’s Law Inspires,”
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
43
Pada bidang militer, komputer banyak membantu militer. Pada awalnya,
komputer membantu militer pada simulasi perang, gps, dan sebagainya. Tetapi,
seiring semakin canggihnya teknologi komunikasi, kini komputer telah bersatu
dengan kendaraan perang itu sendiri, sehingga kendaraan ini bisa dikontrol tanpa
harus berada di dalam pesawat itu sendiri. Konsep kendaraan seperti yang dikenal
dengan sebutan drones. Drones-drones ini telah digunakan oleh militer AS untuk
serangan militernya atau kegiatan spionase. 7071 selain drones, militer USA juga
memakai komputer untuk menciptakan virus stuxnet untuk menyerang fasilitas
nuklir iran.72
Dalam bidang komunikasi, komputer juga telah membuat suatu pencapaian
yang revolusioner dalam telekomunikasi. Tahun 1967, perusahaan komunikasi
USA, American Bell Telephone Company (sekarang dikenal dengan AT&T),
menggabungkan CPU pada “Telephone Exchange system” mereka dan menamai
sistem tersebut electronic switching system. Sehingga, orang secara otomatis dapat
langsung menghubungi telepon orang ditujunya tanpa bantuan operator .73
Dalam bidang transportasi, komputer telah membuat beberapa inovasi dalam
transportasi. Inovasi dibagi menjadi 2 bagian: inovasi pada kendaraan dan inovasi
pada infrastruktur trasportasi. Pada inovasi di dalam kendaraan, komputer telah
mampu memberikan kemampuan navigasi, memainkan musik dan video,
memberikan informasi tentang kondisi mesin (temperatur, jumlah bensin, dan
sebagainya), cargo management system yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan kargo untuk keamanan dan stabilitas kendaraan, simulasi berkendara
untuk melatih calon pengendara. Pada Inovasi dalam infrastruktur transportasi,
komputer dapat memberikan sistem navigasi dan mengontrol pergerakan
transportasi untuk meningkatkan keamanan, menghasilkan beberapa inovasi yang
“MQ-9 PREDATOR UAV In Action At The Mexican Border,” terakhir dimodifikasi 14 Mei
2013, http://www.Youtube.com/watch?v=k9L6mIR5CGw
71
The Guardian. “Afghanistan War Logs: Reaper Drone Drops Bomb On Taliban Insurgents
Sheltering Under A Tree,” diakses 14 Mei 2013,
http://www.guardian.co.uk/world/afghanistan/warlogs/B9D80D78-553F-40C7-B369E262CF932904
72
“Researchers Say Stuxnet Was Deployed Against Iran In 2007,” terakhir dimodifikasi 14 Mei
2013, http://www.reuters.com/article/2013/02/26/us-cyberwar-stuxnet-idUSBRE91P0PP20130226
73
Ketchledge, “The No. 1 Electronic Switching System,” IEEE Transactions on Communications
13 (1965): 38-41
70
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
44
mendukung sistem di jalan, seperti: lampu lalu lintas, electronic toll collection,
emergency vehicle notification system, speed cameras,collision avoidance systems,
dan sebagainya.74
Dalam bidang edukasi, komputer juga telah berkontribusi banyak.
Pembelajaran di dalam kelas kini dapat melalui video, musik, dan alat-alat peraga
lainnya yang dijalankan lewat komputer. Selain itu, Konektifitas internet juga
membantu penerimaan informasi tentang ilmu pengetahuan dari dalam dan luar
negeri secara cepat. Jenis pembelajaran seperti ini yang disebut sebagai computer
assisted learning(CAL). 75 CAL menyimpan banyak potensi untuk membuat
generasi pelajar yang lebih baik di masa depan. CAL juga membuat edukasi tidak
perlu mengeluarkan biaya tinggi untuk kegiatan praktek karena komputer mampu
mensimulasikan banyak hal.
Akan tetapi, CAL juga memiliki kritik terhadap sistem pendidikan.
Kemampuan CAL menyediakan banyak informasi yang lengkap memang baik,
tetapi kemampuan CAL mensimulasi kegiatan praktek belum mencapai tingkat
yang memuaskan. Simulasi masih sebatas sesuatu yang hanya dilihat dan
dikendalikan dengan kontrol berupa tombol. Peserta didik tidak diajak untuk
bergerak dan merasakan objek penelitiannya, di sinilah keterbatasan komputer
dalam bidang edukasi. Beberapa inovasi teknologi seperti gyroscope sebenarnya
sudah berusaha mencapai level simulasi yang memakai kontrol gerakan, tetapi
kontrol ini belum populer di bidang pendidikan. Inovasi dalam membuat simulasi
menjadi objek yang dapat dirasakan juga telah mulai populer, yaitu printer 3D.
Tetapi, inovasi teknologi ini masih mahal sehingga belum populer di bidang
edukasi. Teknologi komputer dalam bidang edukasi memang masih terbatas, tetapi
studi ini percaya kekurangan-kekurangan akan terus dikejar lewat berbagai inovasi
dan penurunan harga-harga elektronik.
Dalam bidang kesehatan, komputer setidaknya telah bekontribusi dalam 3
hal: penelitian, pengobatan, dan penyebaran informasi. Banyak penelitian
“Computers In Transportation,” terakhir dimodifikasi 14 Mei 2013,
http://eecatalog.com/transportation/2011/06/02/computers-in-transportation/
75
“Computer Assisted Learning (CAL),” terakhir dimodifikasi 14 Mei 2013,
http://web.warwick.ac.uk/ETS/Publications/Guides/cal.htm
74
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
45
kedokteran mengandalkan komputer untuk mensimulasi pengobatan, dan
membantu peralatan kedokteran seperti mikroskop elektronik dan peralatan
lainnya. Proses pengobatan di rumah sakit juga mengandalkan perangkat komputer,
seperti kardiometer, termometer digital, dan sebagainya. Komputer juga telah
membuat informasi kesehatan menyebar lebih cepat lewat internet kepada publik,
daripada dengan buku atau jurnal kesehatan.
Kontribusi komputer yang tegolong sangat penting bagi negara adalah
kemampuan komputer mengatur dan mengawasi infrastruktur air, energi,
transportasi, dan komunikasi. Selain itu, komputer juga telah menjadi sumber
penyimpanan data penting untuk negara, pelaku bisnis, dan organisasi sosial
lainnya. Pada kenyataannya, komputer telah menjadi pusat dari banyak kegiatan
manusia. Dan sejak internet semakin terjangkau oleh hampir seluruh masyarakat,
informasi yang dibuat lewat komputer kini mampu tersebar langsung ke seluruh
dunia lebih cepat dari kecepatan suara. Bahkan kehebatan Internet ini menurut
Steve jobs dalam wawancara All Things D 2007 mengatakan internet merupakan
salah satu penyelamat PC. PC dengan konektifitas internet kini bukan lagi sekedar
produsen data, tetapi juga telah menjadi dunia baru yang memiliki banyak aktan di
dalamnya sehingga menjadi distributor data sekaligus.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
46
2.2. Fiber Optic Cable
Grafik 20 Pertumbuhan Kabel Optik Bawah Laut per Tahun (Dalam Kilometer)
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Infrastruktur fiber optic cable, khususnya undersea fiber optic cable, adalah
salah satu infrastruktur terpenting dalam dunia maya. Sistem Transoceanic Fiber
optic cable pertama kali diperkenalkan pada tahun 1988, dan mengalami
pertumbuhan pesat sejak saat itu. 76 Tabel di atas menjelaskan dalam 25 tahun,
pertumbuhan kabel optik bawah laut bertambah dengan rata-rata 50.000 kilometer
per tahun. 77 Kelebihan kabel optik ini adalah lebih murah untuk disebar dan
dirawat, lebih mudah untuk dioperasikan, usia pakai lebih lama dibandingkan
satelit, dan memiliki transmisi sinyal dengan shorter lag-time or delay yang lebih
pendek. Sehingga, dengan fiber optic cable membuat komunikasi menjadi lebih
cepat, efektif, dan efisien, khususnya komunikasi point-to-point transmission antar
benua.
78
Oleh sebab itu, undersea fiber optic cable lebih dipilih untuk
menghubungkan koneksi komputer didalam dunia internet.
Hanson, “Information Revolution,” 49.
Submarine Telecoms Forum Inc., Submarine Telecoms Industry Report (2013), 18.
78
Hanson, “Information Revolution,” 53.
76
77
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
47
2.3. Internet
Grafik 21 Timeline Dunia Maya
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Sejak internet diluncurkan, definisi dunia maya menjadi berubah. Dahulu,
sebelum ditemukan internet, definisi dunia maya adalah program yang mencoba
untuk mensimulasikan kenyataan kedalam otak kita. Oleh karena itu, dunia maya
seperti dunia yang menjembatani otak manusia dengan artificial intelligence di
dalam komputer (lihat grafik di atas bagian before Internet). Komunikasi yang
terjadi adalah hanyalah komunikasi 2 arah, antara otak manusia dengan artifical
intelligence komputer. Tetapi setelah internet ditemukan, terjadi kecederungan
orang menggangap dunia maya sebagai dunia internet saja karena internet
mensimulasikan hubungan manusia ke manusia lainnya dalam suatu media. Oleh
karena itu, definisi dunia maya dan internet seperti kabur saat ini. Tetapi, studi ini
masih menggangap hubungan manusia dengan artificial intelligence komputer dan
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
48
juga hubungan manusia dalam internet adalah bagian dari dunia maya. Sehingga,
studi ini mengganggap internet bukanlah dunia maya sepenuhnya, tetapi merupakan
satu bagian dari dunia maya (lihat grafik di atas bagian After Internet).
Saat ini, internet bekerja lewat komputer dan kabel serat optik. Perangkat
komputer dan kabel serat optik adalah infrastruktur terpenting karena kedua
infrastruktur ini yang mendukung perkembangan internet. Inovasi kabel serat optik
telah membuat internet semakin cepat, dan disaat bersamaan harga komputer
semakin terjangkau sesuai dengan moore’s law.79 Kedua hal ini yang menyebabkan
semakin banyak pengguna internet dan data informasi yang tersimpan di dalam
internet cenderung meningkat mengikuti deret geometri setiap 3 tahun. Artinya,
data meningkat sangat tinggi dan akan semakin tinggi seperti grafik di bawah ini.
2015; 7910
Rumus deret
geometri:
f(x)= a x r(n-1)
f(x)= 100 x 3 (n-1)
a = Nilai awal = 130
r = rasio = 3
N = banyak suku
2012; 2720
2010; 1227
2009; 906
2003; 100 2005; 130
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
2016
*Keterangan 1 exabyte = 1.000.000.000 gigabyte
Grafik 22 Jumlah Pertumbuhan Big Data (Dalam Exabyte)
(sumber: The Economist)80 81
Akan tetapi, walaupun grafik di atas memprediksi data bertumbuh 3 kali lipat
setiap 3 tahun bukanlah angka yang pasti mengikuti formula deret geometri tetapi
“Moore’s Law Inspires,”
”Welcome To The Yotta World: Big Data Will Flood The Planet,”
81
“Was Eric Schmidt Wrong About The Historical Scale Of The Internet?,” terakhir dimodifikasi
30 Mei 2013, http://readwrite.com/2011/02/07/are-we-really-creating-as-much
79
80
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
49
lebih disebabkan faktor inovasi yang menyebabkan tren dunia internet semakin
digemari. Dari rentang tahun 2003-2012, telah terdapat banyak sekali inovasi
penting dalam dunia internet yang belum pernah ada sebelumnya. Berikut tabelnya:
Tabel 2 Tabel Timeline Inovasi Dunia Maya pasca-2003
Tahun Perusahaan Inovasi
Blogger
Alasan penting
Blog memulai era
jurnalisme sipil dimulai
Google
2003
Book search
Apple
iTunes Store
Era pencarian buku
digital dimulai
Era digital content online
store dimulai
Era Jejaring sosial global
2004
Facebook
Facebook
dimulai; ditandai dengan
social networks boom.82
Google map
2005
internet
Google
Youtube
2006
peta dunia di dalam
Twitter
Twitter
dimulai
Era Microblogging
dimulai
Browser berformat
Apple
2007
Era jejaring sosial video
Safari for iOS
komputer pertama untuk
smartphone.
2008
Amazon
Private Cloud computing
Era Cloud computing
dimulai
“The Boom of Social Media,” terakhir dimodifikasi 4 Juli 2013,
http://socialmediainfographics.org/the-boom-of-social-media/
82
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
50
SIRI (Speech
2011
Apple
Interpretation and
Recognition Interface)
Era Cloud Robotics
dimulai.83
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Studi ini merasa yakin masih masih ada banyak inovasi lainnya dalam dunia internet
selain dari tabel di atas. Akan tetapi, studi ini ingin berfokus pada infrastruktur apa
saja yang sudah memberikan perubahan signifikan pada peta dunia internet.
Dari tabel di atas, studi ini mendapatkan data baru yaitu: online store untuk
konten digital, blogger, social networks, Google map, dan Cloud Robotics. Data
baru ini menambah infrastruktur website, online news, dan search engine yang
sudah ada sebelumnya (lihat gambar di bawah). Apa artinya segala macam inovasi
ini? Artinya, inovasi ini semakin memberikan kekuatan interkoneksi dalam internet.
Dan khusus untuk kasus Cloud Robotics, studi ini memiliki anggapan robot di masa
depan akan mengubah relasi manusia dengan barang elektronik dan relasi dengan
manusia.
Grafik 23 Variabel Dalam Dunia Internet
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
“Cloud Robotics,” terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013, http://goldberg.berkeley.edu/cloudrobotics/
83
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
51
2.3.1 Cloud Robotics
Cloud Robotics secara definisi adalah pendekatan dalam ilmu robotika yang
menggunakan internet sebagai sumber untuk proses komputasi dan memberikan
informasi.84 Secara teori, Cloud Robotics tidak lagi tergantung pada keterbatasan
prosesor, memori penyimpanan data, atau program tetapi harus terkoneksi dengan
internet untuk bekerja. Contoh Cloud Robotics yang umum dikenal saat ini adalah
SIRI, Google Now, dan sebagainya. Ciri-ciri Cloud Robotics adalah mampu
berkomunikasi dengan suara, dapat mengerti maksud di balik sebuah kalimat, dapat
menjalankan sebuah program lewat perintah suara. Cloud Robotics semakin kuat
apabila mampu berkomunikasi dua arah, mengetahui konteks topik pembicaraan,
tempat, dan waktu. Pada perkembangannya, Cloud Robotics awalnya bekerja di
dalam komputer, lalu smartphone, dan terakhir Cloud Robotics terbukti mampu
bekerja pada transportasi seperti mobil.85
Manusia selalu memimpikan dapat berkomunikasi dengan robot, tetapi robot
selalu memiliki kekurangan dalam hal emosi, memahami topik pembicaraan, dan
konteks waktu dan tempat. Oleh sebab itu, robot sampai saat ini belum bisa
menggantikan komunikasi dengan manusia. Tetapi, studi ini melihat Cloud
Robotics dapat membuka kemungkinan komunikasi manusia dengan robot yang
dapat menggantikan komunikasi dengan manusia. Apabila kita melihat percakapan
berikut yang di ambil dari salah satu cloud robot, SIRI, kita dapat melihat SIRI
mampu merespon dengan emosi, topik pembicaraan, waktu, dan tempat.86
84
Ibid.
"Siri - "Start my car" - with my Acura TL,” terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013,
http://www.Youtube.com/watch?v=aPCpqXyFA8U
86
“Siri Conversation,” terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013,
https://www.Youtube.com/watch?v=aAdx-vFPXUc
85
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
52
Gambar 4 Percakapan dengan SIRI
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Gambar di atas telah membukti bagaimana Cloud Robotics mampu
mengimitasi cara kerja otak manusia dan membuka kemungkinan komunikasi
dengan robot di masa depan akan lebih interaktif, dan dalam beberapa kasus Cloud
Robotics dapat memiliki pengetahuan di atas manusia karena mereka mendapatkan
informasi dari internet.
2.3.2. Social media
Social media juga dikenal dengan sebutan Social networks, social media
artinya sebuah media simulasi untuk bersosialisasi dalam dunia maya. Social media
pernah mengalami booming pada kurun waktu 2003-2004 dengan kepopuleran
friendster, myspace, dan Facebook.87 Twitter dan Tumblr kemudian menyusul pada
tahun 2006 dengan membawa konsep baru social media, yaitu microblogging.
Microblogging pada awalnya adalah sebuah bentuk kecil dari blog yang merupakan
salah satu jenis website, tetapi tumblr dan Twitter merubahnya hingga menjadi
social media seperti sekarang. Ciri-ciri social media adalah memiliki fitur:
87

Text sharing,

Picture and video sharing,

Note sharing (blogging),

Email,

Instant messanging atau VoIP, dan
“The Boom of Social Sites”
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
53

Bersifat crowdsourcing (kemampuan mengumpulkan massa) di dalam
dunia internet.
Situs-situs Social media ini diciptakan bersifat terbuka dan lepas dari kontrol
pemerintah, tetapi seiring perkembangannya terdapat beberapa social media yang
akhirnya diawasi oleh negara. Alasan situs social media ini diawasi adalah karena
dalam beberapa kasus, social media bisa berubah menjadi alat penyebaran
informasi yang menggangu kestabilan negara. Kasusnya terjadi di China ketika
terjadi kerusuhan di Tibet (2008), peringatan Tiannanmen (2009), dan Kerusuhan
Xinjiang (2009), social media dianggap berbahaya oleh pemerintahan RRC karena
beresiko mengumpulkan massa dan melawan pemerintahan. Oleh sebab itu, RRC
pun memilih untuk mengawasi informasi di dalam social networks, dan era social
networks jenis baru yang bisa diawasi oleh sebuah negara pun dimulai. Di RRC,
situs seperti Facebook dan Twitter sebenarnya telah ada sebelum penutupan
Facebook dan Twitter. Situs-situs tersebut adalah Kaixin, Weibo, Renren, Pengyou,
dan QQzone. Hanya saja, setelah 2009, pemerintah RRC akhirnya mengetatkan
pengawasan di dalam situs-situs social media tersebut lewat kebijakan China Great
Firewall. Kejadian ini menandakan era baru dalam sejarah social media dengan
adanya sebuah nilai baru, yaitu pengawasan pemerintah dalam situs social media.
Konsep social media yang dapat diawasi oleh pemerintah ini memberikan
gambaran bahwa pemerintah mampu mengawasi informasi di social media. Akan
tetapi, di negara-negara komunis, kebebasan berpendapat sangat diawasi, sehingga
kebijakannya terkesan melanggar HAM. Dalam studi ini, pemerintah idealnya
hanya perlu mengetahui informasi yang beredar di publik lebih cepat dan mampu
meresponnya dengan menyebarkan kebijakan pemerintah di social media tersebut.
Dengan begitu, pengguna social media menyadari pemerintah juga mengetahui
informasi yang bergerak di dalam social media sebelum bereskalasi menjadi
konflik.
Selain Cloud Robotics dan social media, infrastruktur lainnya seperti online
news, websites umum, search engine, dan online stores telah membuat informasi di
internet semakin kaya, dan memberikan dampak pada masyarakat dan pelaku
bisnis. Khusus untuk online stores, penggunaan online stores membuat transaction
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
54
cost untuk pelaku bisnis dapat dikurangi dan produk terdistribusi lebih cepat.
Sehingga, kecepatan pertumbuhan perekonomian negara dapat meningkat lebih
cepat. Selain itu, online news menjadi salah satu sumber berita yang memiliki nilai
validitas lebih dari social media karena mereka memiliki tim editorial yang
mengumpulkan dan menyaring berita. Aktor-aktor dalam Online news ini memiliki
kemampuan memperkuat sekaligus diperkuat oleh berita-berita yang ada dalam
media cetak atau siaran televisi di televisi. Sehingga, mereka memainkan peranan
penting dalam penyebaran informasi, termasuk penyebaran informasi yang sudah
di framing dan priming oleh media cetak dan televisi.
2.4. Satelit
Satelit adalah salah satu infrastruktur terpenting dalam dunia maya. Satelit
mengumpulkan informasi dan menyebarkan informasi. Satelit yang mengumpulkan
infromasi adalah satelit cuaca, satelit planet, satelit mata-mata, dan satelit lainnya.
sedangkan satelit yang menyebarkan informasi adalah satelit komunikasi. Satelit
komunikasi ini umumnya mampu menyiarkan siaran televisi secara live dalam
radius 1/3 bumi. 88 Kemampuan satelit menyiarkan televisi secara global perlu
dicermati oleh karena pada saat ini, informasi yang tersebar lewat siaran televisi
mampu membangkitkan opini publik yang negatif atau positif tentang pemerintahan
setempat.
Selain itu, kepemilikan satelit komunikasi juga membuat sebuah negara
memiliki kemampuan menyebarkan pengaruhnya (baik politik, ekonomi, dan
kebudayaannya) lewat siaran televisi yang disebarkan secara global. Oleh karena
itu, fungsi satelit sangat penting dan kuat dalam hal penguasaan teknologi suatu
negara. Dan saat ini, belum semua negara memiliki teknologi satelit ini karena
ketebatasan biaya dan ilmu pengetahuan.
2.5. Networks
Satelit, komputer, dan kabel serat optik di atas telah menggambarkan saat ini
manusia mampu berkomunikasi tanpa ada halangan geografis. Dengan tidak
memperhitungkan faktor geografis berarti definisi kecepatan dalam dunia internet
88
Hanson, “Information Revolution,” 53.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
55
juga berbeda dengan kecepatan dalam dunia nyata yang dihambat oleh faktor
geografis. Selain itu, ketiga infrastruktur di atas memiliki kemampuan pengawasan
(surveillance) yang tinggi, sehingga mampu mengetahui kondisi, informasi, dan
lokasi kita lewat perangkat komputer. Dan bahkan kemampuan pengawasan yang
dimiliki oleh komputer kini semakin kuat karena inovasi internet yang mampu
menganalisis aktifitas online dan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam
perangkat komputernya. Semua kemampuan dari dunia maya ini membuat
hubungan antar manusia di dalam dunia maya semakin erat atau yang disebut
Castells sebagai Networks Society. 89 Apalagi, ditambah faktor bentuk perangkat
komputer yang semakin portabel, contohnya tablet dan smartphone, sehingga
membuat pemakai internet mampu mendapatkan informasi di manapun dan
kapanpun.
Networks menurut Castells adalah seperangkat node yang terinterkoneksi.90
Dalam peta dunia maya di atas, kita bisa melihat bagaimana networks
terinterkoneksi dengan node-node di sekitarnya sehingga mampu mengirimkan
informasi ke seluruh node yang terhubung. Tetapi, Castells menggangap networks
ini yang menyebabkan suatu organisasi memiliki kekuatan dan terkesan
mengesampingkan pentingnya informasi yang mengalir di dalam networks tersebut.
Menurut studi ini, informasi adalah kekuatan yang menggerakan dan memperkuat
di balik networks karena tidak semuanya organisasi yang memiliki networks pasti
memiliki kekuatan.
Informasi yang ada di dalam networks adalah informasi yang bermacammacam. Informasi bisa berupa benda nyata (tangible) dan benda tidak nyata
(intangible) (terkadang sulit untuk membedakan karena benda yang nyata dan tidak
nyata memiliki keterkaitan sangat erat). Informasi yang memiliki benda tidak nyata
adalah seperti ideologi, nilai, norma, kepercayaan, persamaan sejarah, ilmu
pengetahuan, rahasia, dan sebagainya. Sedangkan informasi yang memiliki bentuk
nyata adalah uang, sumber daya alam, teknologi, buku/kitab, kontrak, atau simbolsimbol lainnya yang mengikat. Dan setiap informasi juga memiliki kekuatan yang
“Microsoft Campaign: Don’t Get Scroogled,” terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013,
http://www.Youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=-Cr6AgUo764
90
Castells, Communication Power, 19.
89
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
56
berbeda-beda dan apabila informasi tangible dan intangible saling mendukung,
maka kekuatan informasi tersebut dapat bertambah.
Grafik 24 The Golden Circle
(Sumber: Simon Sinek, TED Talk)
Studi ini mencoba mengklasifikasi kekuatan masing-masing informasi, akan
tetapi studi ini tidak ingin mengeneralisasi kekuatan masing-masing informasi di
segala jenis kondisi. Studi ini akan memakai logika berfikir The Golden Circle yang
diciptakan oleh Simon Sinek. The Golden Circle adalah konsep yang menjelaskan
bagaimana sebuah organisasi/individu mampu menginspirasi orang lain untuk (lihat
grafik
di
atas).
91
Simon
Sinek
menjelaskan
bahwa
cara
bekerja
organisasi/kelompok/individu yang menginspirasi adalah dari dalam ke bagian luar
The Golden Circle, yaitu dari pertanyaan “why” sampai ke pertanyaan “what”.
“Why” menjelaskan informasi apa saja yang menyebabkan organisasi itu bekerja,
dan apa saja ideologi, nilai/norma, atau kepercayaan apa yang dipegang organisasi
tersebut. “How” menjelaskan secara spesifik cara sebuah organisasi bakal
merealisasikan informasi-informasi yang ada di dalam “why”. Sedangkan, “what”
menjelaskan kegiatan nyata organisasi yang membuktikan informasi-informasi
yang ada di “why” sebelumnya. Sehingga, lewat penjelasan The Golden Circle di
atas, kita bisa menyadari bahwa informasi yang ada di dalam “why” lebih kuat dari
informasi yang ada di dalam “how”. Dari penjelasan “why” kita juga memahami
bahwa informasi yang menyebabkan organisasi bekerja adalah informasi yang
“Simon Sinek: How Great Leaders Inspire Action,” terakhir dimodifikasi 18 Mei 2013,
http://www.Youtube.com/watch?v=qp0HIF3SfI4
91
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
57
bentuknya tidak nyata, seperti ideologi, nilai, norma, kepercayaan, persamaan
sejarah, ilmu pengetahuan, dan rahasia. Sedangkan informasi dalam “how” lebih
mengandalkan informasi dalam bentuk nyata agar dapat terealisasi, seperti uang,
sumber daya alam, teknologi, buku/kitab, kontrak, dan kebijakan.
Oleh karena itu, studi ini menggangap informasi dalam networks akan lebih
kuat dan menginspirasi apabila memiliki informasi berupa ideologi, nilai, norma,
kepercayaan, persamaan sejarah, ilmu pengetahuan, dan rahasia daripada informasi
dalam bentuk nyata berupa uang, kepemilikan sumber daya alam, teknologi,
buku/kitab, kontrak, atau kemampuan membuat kebijakan. Studi ini memiliki
keyakinan networks yang memiliki informasi yang menjawab pertanyaan “why”
dalam sebuah organsiasi akan memiliki dampak lebih luas dan mempengaruhi
node-node di luar organisasi dengan sendirinya. Alasannya, informasi-informasi
“why” ini dapat tersebar tanpa perlu usaha pendekatan personal seperti
menyebarkan informasi-informasi “how”.
3. LAPISAN PUBLIK
Grafik 25 Lapisan Publik
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Dalam lapisan publik, aktor yang berperan besar adalah individu dan media.
Media berfungsi hanya sebagai distributor informasi dari networks yang ada di
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
58
dalam dunia maya. Individu adalah aktor yang mengkonsumsi informasi,
membantu penyebaran informasi antar individu dalam negeri sampai melewati
batas negara. Individu juga adalah aktor yang mendorong perubahan suatu negara
sampai pada akhirnya mempengaruhi organisasi internasional. Pada level publik
ini, juga dibedakan dalam 2 lapisan: lapisan domestik dan lapisan internasional,
yang ditandai oleh garis merah pada gambar di atas.
3.1. Media
Grafik 26 Media Berinteraksi dengan Publik
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Mari kita taruh networks dalam konteks media. Media adalah muara seluruh
informasi berkumpul dan berinteraksi dengan manusia publik lewat berita dan
produk-produk digital (lihat gambar di atas). Oleh karena itu media dapat disebut
juga sebagai pusat dari networks. Castells menjelaskan di dalam networks terdapat
node yang memiliki beberapa node disekitarnya dan posisinya berada di tengahtengah, sehingga node tersebut disebutnya sebagai “center”. “Center” memiliki
kekuatan karena kemampuannya menyebarkan informasi dan menjadi sumber
informasi didapatkan.
Di dalam media, terdapat tiga jenis node yang memiliki karateristik masingmasing. Mereka adalah node Hak Cipta dan Rahasia (Copyrights and Secrets), dan
node Berita. Karena kita sedang membicarakan node di dalam dunia maya, maka di
dalam node Hak Cipta lebih berfokus pada informasi yang berupa produk digital
dan rahasia paten. Sedangkan dalam node berita adalah node yang memiliki
informasi berupa berita yang memiliki kandungan ideologi, nilai dan norma di
masyarakat. Di dunia nyata, kedua node ini bisa memiliki keterkaitan erat sehingga
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
59
terkadang sulit untuk membedakannya antara informasi dalam node berita atau hak
cipta.
Tetapi, yang penting untuk dilihat adalah perbedaan fungsi kedua node ini.
Fungsi node hak cipta dan rahasia untuk melindungi sumber daya dunia maya yang
memberikan keuntungan untuk perekonomian suatu negara dan juga rahasiarahasia negara. Sumber daya dunia maya yang mendukung perekonomian adalah
seperti film, video, musik, buku digital, data privasi situs sosial, data privasi bank,
rahasia-rahasia perusahaan, dan data yang mendukung sistem infrastruktur publik
suatu negara. Sumber daya dunia maya ini berbeda dengan sumber daya alam yang
ada di dunia nyata. Sumber daya dunia maya dapat dibentuk oleh kecanggihan
teknologi dan memiliki nilai-nilai kebudayaan (ideologi, nilai, dan norma) yang
dimasukkan sehingga tercipta berbagai produk yang berbentuk digital. Produkproduk sumber daya dunia maya ini memiliki kontribusi yang penting untuk
meningkatkan kekuatan perekonomian dan keamanan suatu negara.
Sedangkan, fungsi node berita adalah untuk menyebarkan informasi kepada
publik. Informasi yang disebarkan umumnya mengandung ideologi, nilai, dan
norma yang mampu membentuk opini publik. Secara tidak sadar, banyak sekali
media-media di negara-negara berkembang mendukung pemberitaan dari media
internasional seperti CNN, BBC, dan media internasional lainnya dari negara
demokrasi yang maju seperti USA, Inggris, dan negara barat pada umumnya.
Fenomena ini yang juga umumnya dikenal sebagai CNN effect. Akibat globalisasi,
media pemberitaan di banyak negara akhirnya mengikuti negara superpower dan
semakin meningkatkan oligopolitas dalam pemberitaan. Kejadian ini ternyata sudah
disinggung oleh Manuel Castells lewat argumennya:92
“Cultural industries and business media are characterized at the same
time by business concentration and market segmentation, leading
toward heightened oligopolistic competition, customized delivery of
messages, and vertical networking of the multimedia industry”
92
Castells, “Networks Society,” 240.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
60
Argumen Castells ini diakhiri dengan anggapannya bahwa pemberitaan yang
oligopolitik ini telah membuat media internasional raksasa seperti CNN mampu
mengatur penyebaran pesan ke publik, bahkan publik secara global. Dan seperti
yang sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya bahwa pesan dalam node berita
mengandung nilai ideologi dan norma. Oleh sebab itu, media-media ini secara tidak
langsung adalah agen dari penyebaran ideologi pemerintahnya. Fenomena ini
ditemukan pertama kali oleh Louis Althusser dan menyebut media-media ini
sebagai ISA, Ideological State Apparature.93
Dalam kenyataan, ISA bukan hanya media berupa berita, tetapi juga institusi
agama, edukasi, keluarga, trade unions, politik, legal, dan kebudayaan, yang secara
formal terlepas dari kontrol pemerintah, tetapi berfungsi sebagai penyalur nilai-nilai
dari pemerintah, dan mempengaruhi publik dan menjaga keteraturan masyarakat.94
Dan apabila kita membawa konteks ISA kedalam dunia maya ini, maka pola ISA
membawa ideologinya terlihat pada cara kerja node berita dan node hak cipta dan
rahasia.
Karena ISA suatu negara memiliki kemampuan membawa informasi berupa
idelogi, nilai dan norma kepada publik dan bahkan dunia global, ISA akhirnya
terkesan menyerang ISA lainnya yang memiliki nilai dan ideologi yang berbeda.
Oleh sebab itu, penting bagi ISA-ISA ini untuk menjaga informasi yang mereka
miliki. Dalam dunia maya, umumnya informasi-informasi tersimpan di dalam
komputer ataupun server. Sehingga, tidak heran apabila terdapat serangan dunia
maya (cyberattacks) karena komputer yang diserang adalah komputer yang
memiliki hubungannya dengan ISA atau yang memiliki hubungannya dengan
negara. Dan menurut studi ini, serangan-serangan ini akan semakin meningkat
seiring dengan semakin banyak kegiatan manusia yang menggunakan teknologi
komputer di berbagai bidang.
Louis Althusser, “Ideology and Ideological State Appartuses,” dalam Lenin and Philosophy and
Other Essays (New York: Monthly Review Press, 1971), 142-145
94
Ibid.,143.
93
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
61
3.2. People
People atau manusia maksudnya adalah individu yang mengkonsumsi setiap
informasi yang ada di dalam dunia maya. Setiap manusia terdiri dari berbagai
macam kelas ekonomi, politik, etnis, agama, dan juga bangsa. Individu adalah
sasaran akhir dari setiap isu yang di framing dan priming. Informasi yang di framing
dan priming dalam dalam bentuk berita online, film, musik, tarian, buku, agama,
tren berpakaian, produk industri, dan berbagai produk yang mengandung ideologi
dan nilai-nilai kebudayaan suatu bangsa akan melihat individu sebagai sasaran
mereka.
Individu yang telah terpengaruh oleh isu yang sudah di framing dan priming
juga dapat berperan sebagai aktor yang menyebarkan informasi lewat dunia maya.
Bentuk-bentuk peran mereka dapat dilihat dari teks, gambar, video, dan suara yang
tersebar lewat internet atau teknologi dunia maya lainnya. Seiring perkembangan
jaman kemampuan individu menyebarkan informasi dalam dunia maya juga
semakin banyak jalur dan lebih luas, sehingga kecepatan dan jumlah informasi
menyebar lebih kuat dan besar.
Setelah millenium, terdapat beberapa penemuan dan fenomena penting dalam
dunia maya yang membuat kapasitas dan kecepatan informasi menguat dalam dunia
maya. Fenomena dan penemuan tersebut adalah blogger, online digital content
store (seperti iTunes, Google play, Windows app store), social networking
(Facebook, Youtube, microblogger), global digitalized map (Google map),
smartphone boom (dimulai oleh iPhone), dan cloud computing. Semua penemuan
ini meningkatkan data dalam dunia internet dalam jumlah yang sangat besar
sehingga disebut sebagai Big Data. Dampak tidak langsung Big Data bagi
kehidupan sosial juga sangat penting karena Big Data terdiri dari informasiinformasi yang mengandung ideologi, nilai dan norma.
3.3. Other nations people
Setelah Big Data diproses dengan pengklasifikasian, strukturasi, dan
sebagainya, Big Data kemudian dapat dicari lewat situs-situs search engine seperti
Google, Yahoo!, bing, dan lain-lain. data tersebut kemudian menjadi konsumsi
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
62
seluruh pengguna internet di seluruh dunia dan ikut mempengaruhi mereka dalam
hal ideologi, nilai, dan norma. Di tahap inilah, informasi dalam dunia maya
memiliki pengaruh dalam Hubungan Internasional. informasi telah melewati batas
negara dan mempengaruhi opini dari bangsa lainnya.
Grafik 27 Peran Dunia Maya di Level Internasional
(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)
Imbas dari informasi ini dapat dilihat dari “node berita” dan “node hak cipta
dan rahasia” milik “media” bangsa lain. “Node berita” menjadi “node berita” yang
mirip dengan “node berita” dari negara asal tersebut. Ideologi, nilai, norma, dan
informasi-informasi di dalam “node berita” itu kemudian terkesan mengulang
informasi yang diberitakan “node berita” dari negara asal (lihat grafik di atas). Hal
yang sama juga terjadi pada “node Hak Cipta dan Rahasia” negara tersebut.
Terdapat produk yang dihasilkan juga mengandung ideologi, nilai dan norma yang
juga mempengaruhi produk lokal. Selain pengaruh pada produk-produk, sistem
kerja politik, militer, dan perekonomian juga ikut terpengaruh oleh informasi dari
“node hak cipta dan rahasia” negara asal. Sehingga, “node berita” dan “node hak
cipta dan rahasia” ini yang tergabung dalam “media” secara garis besar akhirnya
cenderung mengikut media dari negara maju.
Althusser menyebutkan secara tidak langsung alasan fenomena media berita
suatu negara cenderung mengikuti negara maju karena negara tersebut
memposisikan dirinya berada dalam masyarakat kapitalis. Kapitalisme ada sistem
yang menjaga kelangsungan dominasi kelas kapitalis terhadap kelas buruh. Dan
menurut Althusser, media yang termasuk kedalam ISA (Ideological State
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
63
Aparature) bekerja sesuai dengan sistem kapitalisme tersebut.95 Oleh karena itu,
media di negara berkembang yang berada dalam sistem kapitalis akan sangat
dipengaruhi media dari negara kapitalis asal atau negara kapitalis yang lebih maju.
3.4. Other Nations Government
Publik di negara lain yang telah diekspos media secara terus-menerus akan
membentuk opini publik. Opini ini dibentuk dari informasi yang yang telah di
framing dan priming oleh media di negara asal dan disebarkan oleh media dari
dalam dan luar negeri di negara tujuan. Sehingga informasi ini yang memiliki
pengaruh ideologi, nilai, norma dalam bentuk respon suatu media kepada negara
tujuan mempengaruhi publik di negara tujuan tersebut.
Dan apabila publik di suatu negara asing sudah menerima suatu informasi
dalam bentuk ideologi, nilai, dan norma yang baru dan tidak sejalan dengan
ideologi, nilai,dan norma pemerintahan maka rawan terjadi ketidakstabilan negara.
menurut Manuel Castells, ketidakstabilan disebabkan oleh kekuatan komunikasi,
khususnya socialized communication, yang terjadi di tengah-tengah masyarakat
ini.96 Tetapi studi ini juga melihat komunikasi yang tersosialisasi juga memiliki
kekuatan yang berbeda-beda untuk menciptakan perubahan sosial. Kekuatan ini
tergantung oleh kuat dan lemahnya informasi di dalam komunikasi tersebut. Lalu
apabila mengikuti logika berfikir The Golden Circle, maka studi ini menggangap
informasi mengenai ideologi, nilai, norma, kepercayaan, persamaan sejarah, ilmu
pengetahuan, dan rahasia memiliki kekuatan yang lebih besar untuk melakukan
perubahan ketimbang informasi dalam bentuk nyata berupa uang, kepemilikan
sumber daya alam, teknologi, buku/kitab, kontrak, atau kemampuan membuat
kebijakan. Uang, buku, kepemilikan SDA, dan kemampuan membuat kebijakan
hanyalah cara untuk menyebarkan informasi tidak nyata seperti ideologi, nilai,
norma, kepercayaan, ilmu pengetahuan, dan rahasia sebelumnya.
Castells percaya jika sebagian besar masyarakat memiliki pendapat yang
berlawanan tentang nilai dan norma yang sudah terinstitusionalisasi di dalam
95
Louis Althusser, Essays in Self-Criticism (Chesterfield: Humanities Press, 1973): 11,diakses 19
Mei 2013, http://www.marx2mao.com/Other/ESC76.html
96
Manuel Castells, “Networks Society,” 239.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
64
negara dan sudah dibuatkan hukum dan kebijakan, maka sistem nilai dan norma
tersebut tetap akan berubah, walaupun tidak memenuhi harapan dari agen-agen
perubahan sosial sepenuhnya. 97 Di waktu nilai dan norma baru ini sedang di
komunikasikan secara massal, ketidakstabilan negara sangat rawan terjadi. Dan
apabila pemerintah tidak mengetahui nilai-nilai yang sedang berkembang ini, maka
pemerintah tidak mampu merespon perbedaan nilai dan norma di masyarakat
dengan baik. Karena menurut Castells, perang pemikiran manusia itu sangat terlihat
di dalam proses komunikasi. Oleh sebab itu, tidak heran konflik atau revolusi terjadi
apabila terjadi akumulasi nilai-nilai di masyarakat namun tidak direspon oleh
pemerintah dan pada akhirnya melawan bagi pemerintahan yang ada.
Yang dapat dipelajari dari penjelasan di atas adalah kekuatan informasi dalam
komunikasi mampu menciptakan perubahan. Penjelasan ini klasik, namun bila kita
taruh dalam konteks dunia maya, maka seperti argumen Castells bahwa perang
pemikiran manusia dalam proses komunikasi terjadi lebih intensif di dalam
networks society.98 Networks society adalah masyarakat di mana struktur sosialnya
dibuat di dalam jaringan yang berdasarkan mikroelektronik, informasi digital, dan
teknologi komunikasi.99 Artinya, networks society adalah masyarakat yang berada
di dalam dunia maya dengan kondisi geografis yang berbeda dengan dunia nyata.
Sehingga, seperti yang telah kita bahas di dalam lapisan kognitif, dunia maya
memiliki pemahaman soal kecepatannya berbeda.
Satuan kecepatan dalam dunia maya adalah gigabit/detik, dihitung lewat cara
jumlah data dibagi jumlah waktu(dalam detik). Sekali lagi, rumus kecepatan dunia
maya ini tidak memiliki variabel perlambatan seperti rumus kecepatan dalam dunia
nyata. Faktor geografis tidak ditemukan dalam dunia maya, semuanya tergantung
lewat kemampuan maksimal kabel data mengirim data itu sendiri. Oleh sebab itu,
studi ini memperkuat pendapat Manuel Castells bahwa perang pemikiran manusia
dalam proses komunikasi terjadi lebih intensif di dalam networks society karena
97
Ibid.
Ibid.
99
Castells, Communication Power, 24.
98
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
65
informasi yang di kirim di dalam dunia maya tidak mengalami variabel
perlambatan.
Informasi yang semakin intensif di dalam networks society akan membuat
masyarakat mendapatkan informasi lebih cepat dan berdampak pada kondisi di
dunia nyata. Dan studi ini percaya, telah banyak kasus sejak Zapatista Movement
hingga saat ini yang membuktikan informasi yang menyebar dalam dunia maya
mampu memberikan dampak pada kehidupan sosial dan politik di dalam suatu
negara. Dalam banyak kasus, informasi dalam dunia maya sebagian besar
dimenangkan oleh kelompok pemberontak atau yang berlawanan dengan suatu
negara karena mereka membawa ideologi, nilai, dan norma yang berlawanan
dengan pemerintah.
Umumnya, kelompok-kelompok yang berlawanan ini menyebarkan
informasi lewat social media seperti Facebook, Twitter, dan Youtube. Kelompok
ini terlihat menguasai informasi di dunia maya karena mendapat respon positif dari
masyarakat dan pada akhirnya mendukung informasi yang disebarkan oleh
kelompok tersebut. Sedangkan, informasi yang disebarkan oleh pemerintah tidak
seintensif dan tidak mendapatkan dukungan yang banyak seperti yang diperoleh
oleh kelompok perlawanan di dalam dunia maya. Studi ini juga menganggap
beberapa negara terkesan terlambat merespon informasi yang ada di dalam internet.
Studi ini berasumsi hal ini terjadi karena pemerintah tidak menguasai medan dunia
maya sebelum permasalahan terjadi dan hasilnya negara tersebut hanya memblokir
internet untuk beberapa hari atau permanen setelah pemerintah gagal menenangkan
rakyatnya.
3.5. IGO dan INGO
Informasi yang telah menyebabkan perubahan dalam suatu negara juga akan
berimbas pada IGO (International Governmental Organization) dan INGO
(International Non-Governmental Organization) yang memiliki kaitan dengan
negara tersebut. Oleh karena kekuatan informasi begitu kuat khususnya tentang
ideologi, nilai, dan norma, serta didukung secara politik oleh negara-negara anggota
lainnya di dalam organisasi tersebut, maka organisasi internasional baik di level
regional dan internasional akan terpengaruh oleh informasi ini. Sebagai contohnya,
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
66
informasi perlawanan terhadap terorisme yang disebarkan USA keseluruh dunia di
dalam dunia maya (baik lewat internet, berita, video, buku, dan sebagainya)
akhirnya mempengaruhi pergerakan INGO dan telah mempengaruhi agenda dari
IGO seperti PBB.
Untuk membuat informasi sampai mempengaruhi IGO dan INGO tentu tidak
mudah. Ada beberapa alasan informasi dapat mempengaruhi IGO: Pertama, adalah
tentang kepentingan dari negara-negara lainnya di dalam IGO tersebut. Kedua,
terdapat negara hegemon yang memiliki pengaruh besar di dalam IGO tersebut.
Ketiga, tekanan negara atau organisasi internasional di luar IGO yang akhirnya
merubah agenda dari IGO tersebut. Sedangkan untuk kasus INGO, informasi
mempengaruhi pekerjaan mereka karena desakan kebutuhan di negara-negara yang
memiliki permasalahan sesuai dengan bidang mereka.
Informasi dapat membuat sebuah INGO memiliki posisi kuat dan lemah.
Alsannya adalah karena informasi yang memiliki nilai, norma, dan ideologi akan
bersinggungan dengan ideologi, nilai, dan norma yang dibawa oleh INGO tersebut.
Dan apabila informasi tersebut sesuai dengan ideologi INGO, maka INGO tersebut
akan memiliki posisi yang lebih kuat dalam pergerakan mereka. Begitu juga
sebaliknya, apabila informasi berlawanan, maka posisi INGO tersebut akan lebih
melemah.
3.6. Cyberspace In Brief
Dari seluruh penjelasan mengenai variabel-variabel yang ada di dalam peta
dunia maya di atas, kita mendapatkan gambaran mengenai dunia maya lebih luas.
Kita juga menyadari bahwa dunia maya sangat kompleks dan memiliki peran besar
dalam membawa informasi yang mempengaruhi pemikiran manusia, bukan hanya
hal-hal di dunia nyata. Oleh karena itu dunia maya berdampak secara tidak langsung
dalam membuat perubahan di dunia nyata seperti pendapat Jenderal Michael V.
Hayden. 100 Sekali lagi, variabel-variabel yang ada di dalam peta dunia maya
Martin C. Libicki, “Cyberspace Is Not a Warfighting Domain,” A Journal of Law and Policy
for the Information Society 8 nomor 2 (2012): 321.
100
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
67
memiliki peran dalam menyebarkan informasi hingga membuat perubahan dalam
dunia.
Tentu variabel-variabel ini akan berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi informasi, tetapi studi ini telah berusaha mendapatkan lebih dari 35
variabel dalam dunia maya yang dapat dipetakan. Variable-variabel tersebut apabila
dihubungkan dan dipilah berdasarkan aktor, fungsi, dan areanya, maka akan
menjadi 3 kelompok besar yang studi ini taruh kedalam 3 buah lapisan: lapisan
kognitif, infrastruktur, dan lapisan publik (domestik dan internasional).
Dalam lapisan kognitif, terdapat variable power yang ada dalam bentuk
militer, ekonomi, dan teknologi informasi. Dalam teknologi informasi, terdapat 4
variabel yang membentuk kekuatan teknologi informasi, yaitu kekuatan
pengawasan, kekuatan penyimpanan, kekuatan kecepatan, dan kekuatan simulasi
dalam teknologi informasi. Dalam variable simulasi, terdapat 3 jenis variabel:
simulasi perang untuk militer, simulasi mesin untuk kepentingan industri ekonomi,
dan variabel agenda-setting yang memiliki fungsi untuk men-framing dan priming
sebuah isu yang menjadi agenda-setting pemerintah. Semua variabel yang ada di
dalam lapisan kognitif ini didominasi oleh aktor negara dan menjelaskan dasardasar kekuatan yang membentuk teknologi informasi. Sehingga, pemerintah bisa
mengambil kebijakan yang mendukung kekuatan pengawasan, kecepatan,
penyimpanan, dan pensimulasian untuk memperkuat teknologi informasinya. 4
kekuatan tersebut diwujudkan lewat infrastruktur yang akan dijelaskan di dalam
lapisan kedua, lapisan infrastruktur.
Dalam Lapisan Infrastruktur, aktor yang dominan ada dua: Negara dan
kelompok bisnis. Tetapi, dalam beberapa kasus, individu juga bisa menjadi aktor
dalam lapisan infrastruktur. Lapisan Infrastruktur memiliki 5 variabel penting:
Variabel komputer, variabel satelit, variabel kabel serat optik, variabel dunia
internet, dan variabel networks yang merupakan hasil dari 4 variabel infrastruktur
tersebut. Dalam lapisan ini, terdapat variabel internet yang merupakan bentuk
networks komputer yang dihubungkan dengan bantuan kabel serat optik dan satelit.
Di dalam variabel internet, terdapat 6 variabel yang membentuk internet, mereka
adalah online news, jejaring social (social media), search engine, Cloud Robotics,
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
68
online stores, dan situs-situs lainnya. Variabel komputer juga memiliki peran dalam
membuat simulasi komputer dan menjadi sistem bagi infrastruktur air, energi,
transportasi, komunikasi, militer, dan server. Terakhir, peran satelit dalam dunia
maya ini lebih berfokus pada siaran televisi ke seluruh dunia. Alhasil, kemampuan
satelit, kabel serat optik, dan komputer menciptakan jaringan diantara penggunanya
membuat dunia maya memiliki kekuatan networks. Variabel networks berfungsi
menghubungkan setiap node di dalam dunia maya. Dan untuk menghubungkan
node pusat dan node biasa, networks memerlukan media. Media berfungsi seperti
jembatan antara informasi yang ada di lapisan-lapisan infrastrutur dapat diakses
oleh publik. Pengaruh informasi yang dibentuk di lapisan infrastruktur sampai ke
publik dijelaskan di dalam lapisan publik.
Dalam lapisan publik, aktor yang dominan adalah aktor publik. Dalam lapisan
ini, terdapat 7 variabel: media, node hak cipta dan rahasia, node berita, publik,
publik negara lain, negara lain dan organisasi internasional. Seperti yang sudah
dijelaskan, media berfungsi seperti jembatan antara publik dan informasi yang
berasal dari dalam lapisan infrastruktur. Informasi dari lapisan infrastruktur terbagi
menjadi 2: informasi dalam node hak cipta dan rahasia, dan node berita. Node hak
cipta dan rahasia menyimpan informasi dalam bentuk data digital seperti film,
musik, dokumen perusahaan, dan dokumen negara. Sedangkan dalam node berita,
informasi yang memiliki hubungan dengan ideologi, nilai, dan norma. Kedua node
di atas mempengaruhi publik dan publik dapat menyebarkan informasi-informasi
tersebut kepada penduduk global. Sehingga, informasi pada akhirnya memasuki
teritorial negara lain lewat dunia maya, dan membuat penduduk di negara lain
tersebut juga menerima informasi yang sama yang diterima dengan penduduk di
negara asal tersebut. Informasi yang mempengaruhi penduduk di negara lain
tersebut akhirnya dapat mempengaruhi negaranya. Dalam tahap ini, aktor negara
dapat menjadi korban dari informasi yang tidak dapat direspon apabila negara tidak
dapat merespon dengan informasi yang tersebar di dalam negaranya. Oleh sebab
itu, aktor negara perlu memikirkan soal penguasaan informasi. Dan apabila sebuah
negara terkena dampak dari informasi, hal ini akan mempengaruhi posisi dan
hubungan negara tersebut dengan organisasi internasional yang dimilikinya. Semua
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
69
variabel ini apabila dibuatkan sebuah peta, maka akan seperti peta pada halaman
19.
Selain peta dunia maya memberikan penjelasan variabel-variabel yang ada di
dalam dunia maya, peta dunia maya juga menggambarkan tentang garis hubungan
antar variabel, area masing-masing aktor, dan fungsi masing-masing variabel yang
dibatas oleh lapisan. Dengan begitu, peta dunia maya mampu menjadi peta untuk
menjelaskan arus informasi yang ada di dalam dunia maya. Mulai dari kepemilikan
informasi dalam level kognitif, melewati lapisan infrastruktur, dan sampai ke
lapisan publik.
KESIMPULAN
Studi ini diawali dengan pembuktian medan baru dalam Hubungan
Internasional, yaitu medan dunia maya. Dunia maya selalu diragukan menjadi
medan dalam Hubungan Internasional, karena pendapat beberapa pemikir HI
bahwa perang tidak akan pernah terjadi di dalam dunia maya. Akan tetapi, studi ini
percaya perang dalam dunia maya terjadi, akan tetapi definisi tentang definisi
perang dalam dunia maya berbeda dengan definisi perang tradisional menurut
Clausewitz. Perang dalam dunia maya adalah perang social netwar, yang dijelaskan
oleh John Arquilla. Oleh sebab itu, dunia maya terbukti dapat di masukkan sebagai
sebuah medan dalam Hubungan Internasional untuk semua isu dalam HI, termasuk
perang.
Dalam dunia maya, kepemilikan kekuatan tidak lagi berdasarkan kepemilikan
senjata, tetapi kepemilikan informasi. Studi ini sependapat dengan Beth A.
Simmons, John Arquilla, dan beberapa pemikir lainnya yang mengatakan dunia
sudah berada dalam jaman informasi, dan kekuatan informasi terbukti mampu
mempengaruhi aktor Hubungan Internasional, yaitu negara. Manuel Castells
menjelaskan kekuatan informasi akan semakin kuat apabila diikuti dengan
pembangunan networks yang baik. Demi membangun networks yang baik tersebut,
diperlukan penguasaan dunia maya (cybersuperiority).
Cybersuperiority adalah istilah yang dicetuskan oleh Eom Jeungho tentang
bagaimana penguasaan dunia maya dapat dilaksanakan dalam bidang militer. Ide
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
70
bahwa negara harus melindungi dunia mayanya membuat studi ini ingin membawa
konsep penguasaan dunia maya ini ke arah yang lebih luas agar informasi yang
dikuasai negara bukan hanya data militer. Dan untuk membuat negara mampu
menguasai informasi dunia maya, studi ini memberikan ide peta dunia maya agar
mampu menggambarkan bagaimana arus informasi dalam dunia maya mampu
menyebar dan membuat perubahan dalam dunia nyata.
Akhirnya, untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana negara dapat menguasai
informasi dunia maya di jaman informasi ini? Studi ini berpendapat negara harus
memiliki tujuan dalam teknologi informasi, yaitu cybersuperiority dan negara harus
memahami peta dunia maya agar bisa mengerti arus informasi yang berada di dalam
dunia maya.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
71
DAFTAR PUSTAKA
Althusser, Louis. Essays in Self-Criticism (Chesterfield: Humanities Press, 1973):
11. Diakses 19 Mei 2013. http://www.marx2mao.com/Other/ESC76.html
Althusser, Louis. “Ideology and Ideological State Apartuses.” Dalam Lenin and
Philosophy and Other Essays, 127-186. New York: Monthly Review Press,
1971.
Anti, Michael. “Michael Anti: Behind the Great Firewall of China.” Terakhir
dimodifikasi 29 April 2013.
http://www.Youtube.com/watch?V=yrcahgqtqhk
Arquilla, John dan David Ronfeldt. Networks and Netwars: The Future of Terror,
Crime, and Militancy. California: Rand Corporation, 2001.
Berkeley Univ. “Cloud Robotics.” Terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013.
http://goldberg.berkeley.edu/cloud-robotics/
Bouazizi, Mohammed. “Mohammed Bouazizi, A Tunisian Martyr.” Terakhir
dimodifikasi April 29, 2013.
https://www.Youtube.com/watch?V=jhw_auqod6y
Cade Metz. “Paul Baran, The Link Between Nuclear War And The Internet.”
Terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013.
http://www.wired.co.uk/news/archive/2012-09/04/h-bomb-and-the-internet
Castells, Manuel. “Communication, Power and Counter-Power in the Networks
Society.” International Journal of Communication 1 (2007): 238-266
Castells, Manuel. Communication Power. Oxford: Oxford University Press, 2009.
Centre for Academic Practice. “Computer Assisted Learning (CAL).” Terakhir
dimodifikasi 14 Mei 2013.
http://web.warwick.ac.uk/ETS/Publications/Guides/cal.htm
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
72
Chulov, Martin. “Syria Shuts Off Internet Access Across The Country.” Terakhir
dimodifikasi 29 April 2013.
http://www.guardian.co.uk/world/2012/nov/29/syria-blocks-internet
“CIC 2012 China Social Media Landscape.” Terakhir dimodifikasi 12 Mei 2013.
http://www.iwommaster.com/ver20110518en/img/CIC-2012-China-SocialMedia-Landscape-EN-JPG.jpg
“Cloud Computing.” Terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013.
http://www.webopedia.com/TERM/C/cloud_computing.html
Derian, James der. “The Space of International Relations: Simulation, Surveillance,
and Speed.” International Studies Quarterly 34 nomor 3 (1990): 295-310
Elkin, Mike. “Exclusive: Tunisia Internet Chief Gives Inside Look at Cyber
Uprising.” Terakhir dimodifikasi 29 April 2013.
http://www.wired.com/dangerroom/2011/01/as-Egyptian-tightens-itsinternet-grip-tunisia-seeks-to-open-up/
Entman, Robert. “Framing: Towards Clarification of a Fractured Paradigm.”
Journal of Comunication 43 nomor 4 (1993): 51-58.
Eom, Jungho. “Cyber Military Strategy for Cyberspace Superiority in Cyber
Warfare.” Cyber Security, Cyber Warfare and Digital Forensic (CyberSec)
2012, 295-299. Daejon University Press, 2012.
“Defintion: com·put·er.” Terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013.
http://www.merriam-webster.com/dictionary/computer
Finley, Klint. “Was Eric Schmidt Wrong About the Historical Scale of the
Internet?.”
Terakhir
dimodifikasi
30
Mei
2013.
http://readwrite.com/2011/02/07/are-we-really-creating-as-much
Foucault, Michel. Discipline & Punish: The Birth of the Prison. New York: Vintage
Books, 1995.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
73
Hanson, Elizabeth. The Information Revolution and World Politics. Lanham, Md. :
Rowman & Littlefield, 2008.
Howard, Philip. “The Cascading Effects of the Arab Spring.” Terakhir
dimodifikasi 29 April 2013.
http://web.archive.org/web/20110301052550/http://www.millermccune.com/politics/the-cascading-effects-of-the-arab-spring-28575/
IBM Journal of Research and Development. The Reservoir Model and Architecture
for Open Federated Cloud Computing. 2009.
“IBM: Pioneering Speech Recognition.” Terakhir dimodifikasi 12 Mei 2013.
http://www-03.ibm.com/ibm/history/ibm100/us/en/icons/speechreco/
breakthroughs/
“iCloud.” Terakhir dimodifikasi 19 Mei 2013. http://www.Apple.com/icloud/
“Infographics: Cloud computing.” Terakhir dimodifikasi 19 Mei 2013.
http://www.webanalyticsworld.net/wp-content/uploads/blogger/4-cloudhypermarket-infographic-2010.jpg
Ketchledge. “The No. 1 Electronic Switching System.” IEEE Transactions on
Communications 13 (1965): 38-41.
Jerry Gipper. “Computers In Transportation.” Terakhir dimodifikasi 14 Mei 2013.
http://eecatalog.com/transportation/2011/06/02/computers-in-transportation/
Jim Finkle. “Researchers Say Stuxnet Was Deployed Against Iran In 2007.”
Terakhir dimodifikasi 14 Mei 2013.
http://www.reuters.com/article/2013/02/26/us-cyberwar-stuxnetidUSBRE91P0PP20130226
Libicki, Martin C. “Cyberspace Is Not a Warfighting Domain.” A Journal of Law
and Policy for the Information Society 8 nomor 2 (2012): 321-336.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
74
Latour, Bruno. We Have Never Been Modern. Massachusetts: Harvard University
Press. 1991.
Mcgraw, Kathleen M. and Cristina Ling. “Media Priming of Presidential and Group
Evaluations.” In Political Communication, 23. New York: Sage Publication,
2003.
Microsoft. “Microsoft Campaign: Don’t Get Scroogled.” Terakhir dimodifikasi 17
Mei 2013. http://www.Youtube.com/watch?Feature=player_embedded&v=Cr6AgUo764
“Moore’s Law Inspires Intel Innovation: Number Of Transistors On A Chip Will
Double Approximately Every Two Years.” Terakhir dimodifikasi 16 Mei
2013. http://www.intel.com/content/www/us/en/silicon-innovations/mooreslaw-technology.html
“MQ-9 PREDATOR UAV In Action At The Mexican Border.” Terakhir
dimodifikasi 14 2013. http://www.Youtube.com/watch?V=k9l6mir5cgw
Orwell, George. Nineteen Eighty Four. London: Secker and Warburg, 1949.
Rid, Thomas. “Cyber War Will Not Take Place.” Journal of Strategic Studies 35
(2012): 5-32.
Scheufele, Dietram and David Tewksbury. Framing, Agenda Setting, and Priming:
The Evolution of Three Media Effects Models. Madison: University of
Wisconsin-Madison Press, 2013.
Scolari, Rolla. “How Libya's Revolution Was Won.” Terakhir dimodifikasi 29
April 2013. http://www.thenational.ae/news/world/africa/how-libyasrevolution-was-won
Sinek, Simon. “How Great Leaders Inspire Action.” Terakhir dimodifikasi 18 Mei
2013. http://www.Youtube.com/watch?V=qp0hif3sfi4
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
75
Simmons, Beth A. “International Studies in the Global Information Age.”
International Studies Quarterly 55 nomor 3 (2011): 589-598
“Siri - Start My Car - With My Acura TL.” Terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013.
http://www.Youtube.com/watch?V=apcpqxyfa8u
“Siri Conversation.” Terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013.
https://www.Youtube.com/watch?V=aadx-vfpxuc
Submarine Telecoms Forum Inc. Submarine Telecoms Industry Report. 2013.
Statista. “Average Global Internet Connection Speed From 1st Quarter 2011 To
4th Quarter 2012 (In Mbps).” Terakhir dimodifikasi 11 Mei 2013.
http://www.statista.com/statistics/204954/average-internet-connectionspeed-worldwide/
Statista. “E-Commerce in the United States.” Terakhir dimodifikasi 11 Mei 2013.
http://www.statista.com/topics/871/online-shopping/chart/683/e-commercein-the-united-states/
“The 10 Most Important Companies In Cloud computing.” Terakhir dimodifikasi
19 Mei 2013. http://www.businessinsider.com/10-most-important-in-cloudcomputing-2013-4#now-check-out-these-companies-changing-the-itsecurity-market--12
“The
Boom
of
Social
Sites.”
Terakhir
dimodifikasi
17
Mei
2013.
http://cdn.pamorama.net/wp-content/uploads/2010/12/boom-of-socialsites.png
The Economist. “The Great Firewall: The Art Of Concealment.” Diakses 29 April
2013.
http://www.economist.com/news/special-report/21574631-chinese-
screening-online-material-abroad-becoming-ever-more-sophisticated
The Economist. “Welcome To The Yotta World: Big Data Will Flood The
Planet.” Diakses 29 April 2013. http://www.economist.com/node/21537922
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
76
The Guardian. “Afghanistan War Logs: Reaper Drone Drops Bomb On Taliban
Insurgents Sheltering Under A Tree.” Diakses 14 Mei 2013.
http://www.guardian.co.uk/world/afghanistan/warlogs/B9D80D78-553F40C7-B369-E262CF932904
United Nations. “Declaration of Human Rights.” Diakses 4 Juli 2013.
http://www.un.org/en/documents/udhr/
Virilio, Paul. “My Kingdom For a Horse: The Revolution of Speed.” Queen's
Quarterly 12 nomor 3 (2001): 329-338.
Universitas Indonesia
Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013
Download