UNIVERSITAS INDONESIA PEMETAAN DAN PENGUASAAN DUNIA MAYA SEBAGAI MEDAN BARU DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL TUGAS KARYA AKHIR Valerian Timothy 0906561433 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Hubungan Internasional Depok Juli 2013 Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 UNIVERSITAS INDONESIA PEMETAAN DAN PENGUASAAN DUNIA MAYA SEBAGAI MEDAN BARU DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL TUGAS KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Valerian Timothy 0906561433 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Hubungan Internasional Depok Juli 2013 ii Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tugas Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar Nama : Valerian Timothy NPM : 0906561433 Tanda Tangan : Tanggal : 12 Juli 2013 iii Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 iv Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas karya akhir ini. Penulisan tugas karya akhir ini ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sosial Jurusan Hubungan Internasional pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tugas karya akhir ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tugas karya akhir ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: (1) Dra. Suzie Sri Suparin S. Sudarman M.A., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan tugas karya akhir ini; (2) Edy Prasetyono, Ph.D, selaku penguji yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menguji hasil Tugas Karya Akhir. (3) Dra. Nurul Isnaeni M.A dan Andrew W. Mantong M.Sc, selaku dosen kelas Colloquium yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengawasi dan mengevaluasi topik tugas karya akhir; (4) Seluruh dosen Program Studi Hubungan Internasional yang tidak dapat disebutkan namanya satu demi satu atas dorongan semangat; (5) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral; dan (6) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Terutama untuk Jacqualine Lukman, Niwa Rahmat Dwitama, Halimun Muhhamad, Richard, dan teman-teman dari Jurusan Hubungan Internasional Lainnya. Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas karya akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu. Depok, Juni 2013 Valerian Timothy v Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Valerian Timothy NPM : 0906561433 Program Studi : Hubungan Internasional Departemen : Hubungan Internasional Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jenis karya : Tugas Karya Akhir demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Pemetaan Dan Penguasaan Dunia Maya Sebagai Medan Baru Dalam Hubungan Internasional beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Depok, Indonesia Pada tanggal : Selasa, 28 Mei 2013 Yang menyatakan ( Valerian Timothy ) vi Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 ABSTRAK Nama : Valerian Timothy Program Studi : Hubungan Internasional Judul : Pemetaan Dan Penguasaan Dunia Maya Sebagai Medan Baru Dalam Hubungan Internasional Tugas karya akhir ini akan membahas soal dunia maya dalam Ilmu Hubungan Internasional. Hubungan Internasional akan menghadapi perubahan yang radikal di masa depan. Alasan perubahan akibat kemajuan Teknologi Informasi di penghujung abad 20 yang membuat kekuatan informasi mampu mempengaruhi kelangsungan sebuah negara (state survival) ke arah yang lebih baik atau lebih buruk. Sehingga, studi ini akan meneliti persoalan kekuatan informasi di dalam dunia maya dan pemetaan dunia maya yang akan berguna bagi pengambil keputusan untuk melihat dunia maya sebagai dunia baru dalam Hubungan Internasional yang penuh dengan kekacauan dan menyimpan ancaman bagi ketidakstabilan di dunia nyata. Kata kunci: Informasi, dunia maya, peta dunia maya, cybersuperiority. ABSTRACT Name : Valerian Timothy Study Program : International Relations Title : Cybersuperiority and Mapping Cyberspace as New Domain in International Relations The focus of this study is to explain cyberspace in International Relations science. International Relations will face a radical change in the future. It is because the advanced Information Technology growth since the 1980s that made information to have power to affect state survival, either for a better or worse condition. So, this study will attempt to research the power of information in cyberspace and thus also to map cyberspace that will be useful for decision maker to see cyberspace as a new domain in International Relations which has many complex elements and may hide threats that will cause instability in the real world. Key words: Information, cyberspace, cyberspace map, cybersuperiority. vii Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 DAFTAR ISI JUDUL ..................................................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR .............................................................................................v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vi TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................. vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii DAFTAR GRAFIK ..................................................................................................x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii MEDAN BARU DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL ...........................1 KEKUATAN INFORMASI SEBAGAI KEKUATAN UTAMA DUNIA MAYA .....................................................................................................................4 PENTINGNYA CYBERSUPERIORITY BAGI NEGARA ...............................12 PETA DUNIA MAYA .........................................................................................17 1. LAPISAN KOGNITIF .....................................................................................23 1.1. Power......................................................................................................... 24 1.2. Information Technology ............................................................................. 25 1. 3. Surveillance ............................................................................................... 25 1.4. Speed .......................................................................................................... 28 1.5. Storage........................................................................................................ 33 1.6. Simulations ................................................................................................. 35 1.7. Agenda-Setting, Framing, dan Priming ..................................................... 38 2. LAPISAN INFRASTRUKTUR ......................................................................41 2.1. Komputer .................................................................................................... 41 viii Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 2.2. Fiber Optic Cable ....................................................................................... 46 2.3. Internet ........................................................................................................ 47 2.3.1 Cloud Robotics...................................................................................... 51 2.3.2. Social media ......................................................................................... 52 2.4. Satelit .......................................................................................................... 54 2.5. Networks ..................................................................................................... 54 3. LAPISAN PUBLIK ..........................................................................................57 3.1. Media .......................................................................................................... 58 3.2. People ......................................................................................................... 61 3.3. Other nations people .................................................................................. 61 3.4. Other Nations Government......................................................................... 63 3.5. IGO dan INGO ........................................................................................... 65 3.6. Cyberspace In Brief .................................................................................... 66 KESIMPULAN .....................................................................................................69 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................71 ix Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Pola Social Netwar ................................................................................... 5 Grafik 2 Networks ................................................................................................... 7 Grafik 3 Alur Informasi .......................................................................................... 9 Grafik 4 Jumlah Peningkatan Akun Baru Facebook ............................................. 10 Grafik 5 Peta Jejaring sosial milik RRC ............................................................... 13 Grafik 6 Timeline Pemblokiran Internet di RRC .................................................. 14 Grafik 7 Infrastruktur Dunia Maya ....................................................................... 16 Grafik 8 Lapisan Peta Dunia Maya ....................................................................... 18 Grafik 9 Pertumbuhan Big Data ........................................................................... 20 Grafik 10 Peta Dunia Maya................................................................................... 22 Grafik 11 Lapisan Kognitif ................................................................................... 23 Grafik 12 Spesifikasi Kekuatan ............................................................................ 24 Grafik 13 Kecepatan Rata-Rata Internet Secara Global ....................................... 30 Grafik 14 Alur Informasi dan Waktu Respon Pemerintah .................................... 31 Grafik 15 Total Pendapatan e-commerce di USA per Tahun ............................... 32 Grafik 16 Total Pendapatan e-Commerce di USA Berdasarkan Produk .............. 32 Grafik 17 Ekosistem Cloud Computing ................................................................ 33 Grafik 18 Lapisan Infrastruktur ............................................................................ 41 Grafik 19 Timeline Bentuk Komputer dari Masa ke Masa ................................... 42 x Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 Grafik 20 Pertumbuhan Kabel Optik Bawah Laut per Tahun (Dalam Kilometer) 46 Grafik 21 Timeline Dunia Maya ........................................................................... 47 Grafik 22 Jumlah Pertumbuhan Big Data (Dalam Exabyte) ................................. 48 Grafik 23 Variabel Dalam Dunia Internet ............................................................. 50 Grafik 24 The Golden Circle................................................................................. 56 Grafik 25 Lapisan Publik ...................................................................................... 57 Grafik 26 Media Berinteraksi dengan Publik........................................................ 58 Grafik 27 Peran Dunia Maya di Level Internasional ............................................ 62 xi Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel Pengeluaran IT Perusahaan Global ................................................ 35 Tabel 2 Tabel Timeline Inovasi Dunia Maya pasca-2003 .................................... 49 xii Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Penjara Panopticon .............................................................................. 26 Gambar 2 Foto Satelit ........................................................................................... 27 Gambar 3 IBM Shoebox ....................................................................................... 37 Gambar 4 Percakapan dengan SIRI ...................................................................... 52 xiii Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 1 PENGUASAAN DAN PEMETAAN DUNIA MAYA SEBAGAI MEDAN BARU DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL Valerian Timothy Pada masa akan datang, isu-isu dalam Hubungan Internasional akan menghadapi perubahan yang radikal. Di penghujung abad 20, penemuan satelit, kabel optik, dan revolusi komputer akan merubah pemahaman kekuatan dalam Hubungan Internasional, di mana kekuatan informasi (khususnya kekuatan informasi dunia maya) mampu menjadi game-changer yang menambah jenis kekuatan sebelumnya, kekuatan militer dan ekonomi, dan mampu menentukan kelangsungan negaranya (state survival) ke arah yang lebih baik atau lebih buruk. Kasus-kasus kekuatan informasi mampu menentukan kelangsungan negara dapat dilihat sejak kasus zapatista movement sampai kasus revolusi di negara Arab akhirakhir ini. Melihat kasus-kasus tersebut, studi ini ingin mengangkat pertanyaan masalah: Bagaimana negara dapat menguasai kekuatan informasi dunia maya di jaman informasi ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, studi ini akan menjelaskan dalam 5 bagian: 1) Dunia maya sebagai medan baru dalam Hubungan Internasional, 2) kekuatan informasi sebagai sumber kekuatan utama dunia maya, 3) pentingnya penguasaan informasi dunia maya (Cybersuperiority) bagi negara, 4) tentang pentingnya peta dunia maya sebagai instrumen penguasaan dunia maya, 5) dan kesimpulan penguasaan dunia maya sebagai kekuatan baru bagi negara. MEDAN BARU DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL Sebelum teknologi informasi seperti internet menjadi populer, studi tentang Hubungan Internasional sangat berfokus pada dunia nyata. Kegiatan Hubungan Internasional seperti perang, perdagangan, dan segala komunikasi internasional lainnya lebih berfokus pada aktifitas yang dilakukan dalam dunia nyata. Tetapi, dengan semakin majunya teknologi informasi, semua kegiatan ini menjadi bergantung pada teknologi informasi, kecuali dalam hubungan perang tradisional. Oleh karena itu, bagi beberapa pemikir HI, dunia maya belum tentu menjadi kepentingan banyak negara karena dunia maya tidak akan menyebabkan peperangan antar negara (kecuali kasus cyberterrorism RRC yang bisa memicu perang dengan AS). Dengan tidak adanya dukungan kuat semua aktor negara untuk Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 2 dapat berperang dalam dunia maya ini, medan dunia maya sering di ragukan dalam Hubungan Internasional. Akan tetapi, studi ini akan membuktikan aktor negara juga adalah aktor dalam perang jenis baru di dalamnya. Akhirnya, karena dunia maya mencakup semua aktor internasional di dalamnya, dunia maya bisa disebut menjadi dunia baru bagi Hubungan Internasional. Dalam perdagangan internasional, penggunaan teknologi dunia maya semakin lama semakin membuat perdagangan bergantung pada teknologi dunia maya. Menurut Elizabeth Hanson, perubahan perdagangan dunia sejak Perang Dunia II difasilitasi oleh 3 hal: Jaringan komunikasi dan transportasi global, pengadopsian kebijakan perdagangan bebas, dan internasionalisasi produksi.1 Pada jaringan komunikasi global, Hanson mengatakan teknologi informasi dan komunikasi baru (yaitu internet) yang populer di tahun 1990 merevolusi aktifitas finansial internasional. 2 Buktinya, hampir seluruh bank finansial di Wallstreet, mulai dari bank investasi yang bergengsi sampai bank investasi untuk kredit mikro orang miskin, mengembangkan pelayanan lewat internet. Alasan perusahaan melakukan aktifitas finansial lewat internet adalah karena perdagangan saham lintas negara akan lebih mudah, murah, dan terjangkau oleh investor.3 Dalam tahap ini, studi ini setuju dengan pendapat Hanson dan menganggap perdagangan dunia semakin bergantung pada teknologi informasi dan komunikasi baru ini, atau yang studi ini sebut sebagai teknologi dunia maya. Dalam hal cyberwar, Thomas Rid memiliki pendapat bahwa cyberwar tidak akan terjadi karena perang harus memenuhi 3 elemen (menurut Clausewitz), yaitu: 1) Perang harus menyebabkan kehancuran 2) Perang adalah instrumen yang memiliki maksud untuk mencapai suatu tujuan 3) Perang memiliki elemen politik Membaca penjelasan di atas, Thomas Rid berpendapat cyberwar tidak akan terjadi karena cyberwar tidak merusak musuh secara fisik, dan tidak memiliki tujuan agar 1 Elizabeth Hanson, The Information Revolution and World Politics (Lanham, Md.: Rowman & Littlefield, 2008), 140-141. 2 Ibid., 145. 3 Ibid.,147-148. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 3 musuh mengikuti kehendak lawan.4 Pendapat Thomas Rid tentang perang di atas benar, akan tetapi definisi perang di atas adalah perang yang tradisional. Perang tradisional maksudnya perang yang memakai senjata militer dan kendaraan perang yang merusak secara nyata. Padahal di jaman ini, negara-negara sudah sadar kerugian akibat perang atau konflik militer dalam skala global sehingga perang tradisional ini sebisa mungkin akan dihindari. Beth A. Simmons berpendapat bahwa definisi power memang identik dengan kepemilikan senjata militer, namun di Jaman Informasi Global ini definisi power mulai mengalami pergeseran. Kasus di negara Meksiko (Zapatista Movement-1998), RRC (2007 dan 2009), dan Arab (2010-saat ini) memberikan gambaran bagaimana informasi yang ada dalam dunia maya mampu menyebabkan ketidakstabilan negara yang sampai menggulingkan pemerintahan. 5 Arquilla, menyebut 3 kasus di atas sebagai social netwar. 6 Dan kejadian ini juga ikut mempertanyakan definisi power yang bukan lagi ditentukan oleh kepemilikan senjata saja, tetapi juga bisa lewat penguasaan informasi di dalam teknologi dunia maya. Selain itu, Definisi social netwar dan cyberwar perlu ditekankan sebagai dua istilah yang berbeda. kasus Zapatista Movement, RRC, dan Arab Spring telah memberi kesan social netwar memiliki ruang lingkup isu lebih besar dan abstrak dibanding cyberwar. Dan dalam beberapa hal, definisi Cyberwar sangat sederhana untuk disebut sebagai perang dalam dunia maya yang sebenarnya karena cyberwar hanya akan membuat publik domestik mendukung pemerintah melawan negara lain, tetapi social netwar dapat menyebabkan publik melawan negaranya sendiri. Hal ini disebebkan social netwar dapat memproduksi perang di dalam negara karena informasi yang diperoleh publik domestik dari dunia maya bisa saling berbeda dan menyebabkan konflik antar golongan dan kelas di dunia nyata. Sedangkan dalam kasus cyberwar, konflik masih sebatas isu berbau militer sehingga penduduk sipil belum tentu membentuk gerakan sosial karena isu militer Thomas Rid, “Cyber War Will Not Take Place,” Journal of Strategic Studies 35 (2012): 7-8 Beth A. Simmons, “International Studies in the Global Information Age,” International Studies Quarterly 55 nomor 3 (2011): 598. 6 John Arquilla dan David Ronfeldt, Networks and Netwars: The Future of Terror, Crime, and Militancy (California: Rand Corporation, 2001), 195. 4 5 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 4 hanyalah prioritas elit negara. Oleh sebab itu, social netwar perlu dipertimbangkan oleh negara sebagai definisi perang yang lebih tepat dalam dunia maya. Dalam penjelasan mengenai social netwar di atas, terbukti aktor negara juga adalah aktor dalam social netwar, akan tetapi dalam banyak kasus negara berperan sebagai korban dari kekuatan informasi. Oleh karena itu, studi ini menyimpulkan karena medan dunia maya memiliki aktor internasional dalam hal perang, perdagangan, dan segala jenis komunikasi internasional lainnya, maka dunia maya dapat dikategorikan sebagai medan baru dalam Hubungan Internasional. KEKUATAN INFORMASI SEBAGAI KEKUATAN UTAMA DUNIA MAYA Mengetahui dunia maya telah terbukti menjadi medan baru dalam Hubungan Internasional, studi ini ingin mengetahui jenis kekuatan di dalam dunia maya. Studi ini sependapat dengan John Arquilla yang mengatakan informasi adalah senjata dalam dunia maya.7 Oleh karena senjata melambangkan kekuatan, maka informasi dalam dunia maya juga memiliki kekuatan. Dalam bagian ini, studi ini akan menjelaskan bagaimana kekuatan informasi sebagai kekuatan dunia maya mampu mempengaruhi dunia nyata. Kekuatan informasi dalam dunia maya memang tidak memiliki kekuatan merusak seperti kekuatan militer. Akan tetapi, seperti yang Arquilla sebut dalam penelitian tentang Zapatista Movement: “make “information” and “information operation” a key weapon”.8 Informasi yang tersebar di dalam dunia maya dapat berupa teks, gambar, video, dan audio. Informasi ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas sehingga menjadi salah satu sumber informasi publik yang cepat dan murah. Arus informasi yang cepat dan mudah diakses oleh banyak orang membuat sebuah pemberitaan miring soal pemerintahan tersebar dengan sangat cepat, bahkan sampai ke seluruh dunia. Oleh karena itu, apabila pemerintah tidak mampu mengontrol, mengawasi dan menguasai pengoperasian teknologi informasi maka harus siap-siap menghadapi revolusi seperti revolusi Arab Spring yang terjadi di negara-negara Arab akhir-akhir ini. 7 8 Ibid. Ibid. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 5 Arquilla dalam penelitiannya menyebutkan kondisi di atas sebagai Social Netwar dan perang ini memiliki 3 prinsip, yaitu: 1. Make civil society the forefront-work to build a “global civil society” and link it to the local NGO 2. Make “information” and “information operation” a key weapon – demand freedom of access and information, capture media attention, and use all manner of informations and communication technologies; and 3. Make “swarming” a distinct objective and capability for trying to overwhelm a government or other target actor.9 Dan dari prinsip-prinsip di atas kita bisa melihat ciri-ciri social netwar bukanlah perang yang militeristik. Melainkan perang penguasaan arus informasi yang ada di dunia maya. Dan ciri-ciri perang ini sudah terbukti pada kasus Zapatista Movement, 10 Egyptian Revolution, 11 Lybian Revolution, 12 Tunisian Revolution, 13 dan Syrian Revolution. 14 Dimensi Waktu Social netwar Pemeritah Bertahan Pemerintah Jatuh Revolusi Libia Revolusi Siriah Perang Fisik Revolusi Libia Revolusi Suriah Revolusi Mesir Revolusi Tunisia Publik melawan Publik gagal melawan Dimensi Waktu Intervensi Militer Internasional Grafik 1 Pola Social Netwar (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) 9 Ibid. Ibid. 11 Simmons, “International Studies,” 590-591. 12 “How Libya's Revolution Was Won,” terakhir dimodifikasi 29 April 2013, http://www.thenational.ae/news/world/africa/how-libyas-revolution-was-won 13 “Exclusive: Tunisia Internet Chief Gives Inside Look at Cyber Uprising,” terakhir dimodifikasi 29 April, 2013, http://www.wired.com/dangerroom/2011/01/as-Egyptian-tightens-its-internet-griptunisia-seeks-to-open-up/ 14 “Syria Shuts Off Internet Access Across The Country,” terakhir dimodifikasi 29 April 2013, http://www.guardian.co.uk/world/2012/nov/29/syria-blocks-internet 10 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 6 Pola social netwar juga penting untuk dilihat dan apabila dibuatkan grafik, pola social netwar akan seperti di atas. Oleh karena social netwar adalah perang pada level pemikiran, maka dari itu social netwar terjadi sebelum terjadi konflik militer. Informasi yang disebarkan di dunia maya membentuk opini publik dan membangkitkan perasaan emosional masing-masing penerima informasi. Teks, gambar, dan video membuat orang yang tidak menjadi korban kemudian mampu membayangkan kondisi para korban. Kondisi ini yang kemudian disebut Der Derian sebagai hyperrealism.15 Kondisi hyperrealism ini kemudian yang menjadi cikal bakal gerakan massa melawan negara. Dalam kasus revolusi Arab Spring, informasi dunia maya akhirnya membentuk gerakan massa. Beberapa gerakan berhasil menggulingkan pemerintahan, tetapi di beberapa kasus yang lainnya gerakan massa tidak berhasil menggulingkan pemerintahan dan berujung terjadi konflik militer. Dari grafik pola social netwar tersebut, kita bisa melihat seiring dengan berjalannya waktu, pola peperangan selalu diawali dengan social netwar atau perang dalam mempengaruhi pemikiran publik sampai akhirnya menciptakan gerakan massa yang berhasil menggulingkan pemerintahan. Tetapi, apabila perjuangan mempengaruhi publik tidak berhasil menggulingkan pemerintahan, maka intervensi militer internasional dapat terjadi. Melihat kasus konflik militer yang menyebabkan revolusi di negara-negara Arab akhir-akhir ini, sebenarnya telah terjadi social netwar sebelum intervensi militer yang berujung konflik militer. Melihat penjelasan diatas, kita belajar apabila negara tidak dapat memenangkan social netwar, maka rawan terjadi intervensi militer asing yang mengancam kedaulatan. Dan apabila intervensi militer asing sudah masuk, maka negara yang mengintervensi akan mendukung kelompok yang lebih memiliki pengaruh di dalam dunia maya, umumnya kelompok yang berasal dari NGO dan pemberontak. Dengan demikian, negara perlu memikirkan bagaimana menguasai unsur-unsur di dalam dunia maya agar dapat memenangakan social netwar dan James Der Derian, “The Space of International Relations: Simulation, Surveillance, and Speed,” International Studies Quarterly 34 nomor 3 (1990): 299. 15 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 7 menjaga keamanan negara tetap stabil sebelum terjadi intervensi militer yang menganggu hubungan internasional-nya dengan negara lain. Grafik 2 Networks (Sumber: Manuel Castells, Communication Power (Oxford: Oxford University Press, 2009), 19. telah diolah kembali) Salah satu prinsip social netwar adalah “Make civil society the forefront-work to build a “global civil society” and link it to the local NGO”. 16 Prinsip ini memberikan penjelasan bahwa networks antara masyarakat global dengan LSM lokal mendukung kekuatan informasi. Manuel Castells memiliki penjelasan yang sangat baik mengenai Networks. Networks adalah “a set of interconnected nodes”.17 Di dalam networks, terdapat banyak “node” dan mereka saling terhubung satu sama lain oleh “flow”. Apabila semakin banyak dan erat “flow” antar node-node yang ada di dalam networks, maka networks tersebut akan semakin kuat. Networks juga memiliki peta kekuatan yang jelas, node-node dalam networks terdiri dari node biasa dan node “centre”(lihat grafik di atas). Node “centre” adalah node yang memiliki flow paling banyak 18 sehingga mampu mengirimkan informasi lebih banyak. Sebagai contoh untuk menjelaskan contoh node “centre” dan node biasa, kita bisa melihat dalam Revolusi Mesir di mana banyak orang (yang memakai Facebook) berkumpul di Tahrir Square untuk berdemo setelah mendapatkan informasi dari halaman Facebook “We Are All Khaled Said”. Halaman Facebook “We Are All Khaled Said” bisa dianggap sebagai node “centre” karena dia berhasil menyebarkan Arquilla, “Networks,” 195, Manuel Castells, Communication Power (Oxford: Oxford University Press, 2009), 19. 18 Ibid. 16 17 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 8 informasi mengenai pengumpulan massa di Tahrir Square ke banyak pengguna Facebook lainnya. Dan pengguna-pengguna Facebook yang mengetahui halaman akun ini di anggap node biasa. Kasus Arab Spring memang memiliki ciri khas untuk menjelaskan tentang kekuatan networks mampu menggulingkan pemerintahan. Dimulai oleh revolusi di Tunisia, di mana pemerintahan presiden Ben Ali jatuh akibat kemarahan publik. Kemarahan publik di Tunisia disulut oleh video aksi bakar diri Mohamed Bouazizi yang tersebar lewat Youtube. 19 Pada Revolusi Mesir, Presiden Mubarak telat merespon peran aktivis yang memakai jejaring sosial Facebook, Youtube dan Twitter dalam menjalankan aksi melawan pemerintah. 20 Revolusi Libia juga mendapat dukungan internasional karena masyarakat global mampu menyaksikan perang antara pemerintah dengan sipil lewat video dan gambar yang disebar lewat Youtube. Begitu juga yang terjadi pada kasus Revolusi Suriah di mana masyarakat sipil Suriah mengunggah dan menyebarkan video tentang kekerasan pemerintah terhadap sipil agar disaksikan oleh dunia internasional. Selain itu, Facebook and Twitter dipakai untuk menyebarkan informasi soal pergerakan massa sekaligus mengumpulkan massa. Hal ini menjadi jelas bahwa jejaring sosial(social media) bisa menjadi alat yang memiliki power sangat kuat karena mampu menggerakan massa untuk melakukan kehendak seorang aktivis untuk menjatuhkan pemerintahan yang korup. Jejaring sosial yang pada awalnya berfungsi untuk berkomunikasi dalam dunia maya kini bisa menjadi alat untuk melawan pemerintahan. Ketika seorang pengguna Jejaring sosial mampu membangun networks kepada banyak orang yang juga memakai Jejaring sosial, maka orang ini bisa menyebarkan pengaruhnya dan ide mereka. Dan ide ini kemudian didukung oleh data dan menjadi sebuah informasi bagi banyak orang. Ketika informasi tersebut semakin banyak didukung oleh publik di Jejaring sosial tersebut, maka orang yang menyebarkan idenya tersebut akhirnya mampu memiliki pengaruh politik yang kita sebut sebagai informator. Infromator dalam hal ini tergantung pada kasus yang akan diteliti. Pada kasus revolusi di Arab, “Mohammed Bouazizi, A Tunisian Martyr,” terakhir dimodifikasi 29 April 2013, https://www.Youtube.com/watch?v=jHw_auqod6Y 20 Simmons, “International Studies,” 591. 19 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 9 informator yang menyebarkan ide-ide pergerakan umumnya berasal dari aktivis sosial seperti Israa Abdel-Fattah (Revolusi Mesir), Slah Eddine Kchouk (Revolusi Tunisia), dan sebagainya. Infomator dapat juga berasal dari tokoh politik, seperti Obama yang memanfaatkan jejaring sosial untuk menyebarkan idea-idenya. Khusus untuk kasus-kasus yang menyebabkan instabilitas negara, informasi-informasi dari aktivis yang terkumpul dan tidak menerima respon positif dari pemerintahan bisa berubah menjadi gerakan sosial yang nyata. Untuk lebih memudahkan pemahaman alur informasi dari Informator sampai kepada gerakan massa, kita bisa melihat seperti grafik maka di bawah ini: Publik Data Ide Informator Ide Ide Publik Data Data Data Publik Informasi Publik Supported Movement Publik Data Publik Data Publik Grafik 3 Alur Informasi (sumber: Diolah dari berbagai sumber) Akan tetapi, jejaring sosial di atas bukanlah aktor yang berdiri sendiri, mereka adalah “aktan”. Bruno Latour menjelaskan aktan adalah sebuah konsep bagi sistem yang mampu bergerak secara alami ketika diberikan sebuah informasi ketika dipakai oleh seorang aktor. 21 Ciri-ciri “aktan” ini cocok dengan jejaring sosial karena jejaring sosial mampu menyebarkan informasi secara alami dan membuat aktor yang memakai jejaring sosial itu mempengaruhi orang-orang lainnya. Dalam kasus Mesir, ada hal yang menarik mengenai aktan yaitu Facebook berperan sebagai aktan karena dipakai untuk merencanakan dan mengumpulkan massa, Twitter dipakai untuk mengkoordinir gerakan, dan Youtube dipakai untuk menyebarkan video tentang gerakan dan konflik pemerintah dengan rakyatnya. 22 Ketiga jejaring sosial ini 21 Bruno Latour, We Have Never Been Modern (Massachusetts: Harvard University Press, 1991), 86-88. 22 “The Cascading Effects of the Arab Spring,” terakhir dimodifikasi 29 April 2013, http://web.archive.org/web/20110301052550/http://www.miller-mccune.com/politics/thecascading-effects-of-the-arab-spring-28575/ Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 10 menjadi aktan bagi beberapa aktivis untuk menyebarkan pengaruhnya sampai akhirnya muncul gerakan massa yang berhasil menggulingkan pemerintahan. Grafik 4 Jumlah Peningkatan Akun Baru Facebook (Sumber: Dubai School of Government) Pertanyaan yang kemudian muncul yaitu bagaimana aktan ini membantu para aktivis menciptakan networks? Dari data yang tersedia, kita bisa melihat aktifitas publik Mesir dan Tunisia yang memakai jejaring sosial Twitter selama revolusi sangat tinggi. 23 Khususnya, untuk publik Mesir yang menunjukkan peningkatan aktifitas hampir 600% dalam kurun waktu 3 bulan, Januari sampai Maret. Dalam 2 asus revolusi diatas, informasi yang disebar selama peningkatan aktifitas jejaring sosial memiliki keterkaitan dengan gerakan revolusi, indikasinya adalah kata #jan25 dan #sidibouzid masuk daftar kata-kata terbanyak yang disebarkan. Dalam jejaring sosial, jaringan sumber informasi dapat terlihat dari jumlah “follower” (Twitter), atau “friend list/people who like this page” (Facebook), ataupun “subscriber” (Youtube). Semakin banyak jumlah pengikut sumber informasi tersebut, maka sumber informasi tersebut akan menjadi node pusat dan memiliki pengaruh yang lebih tinggi dari node sekitarnya. Selain itu, node yang berada di sekitar node pusat tersebut itu pun memiliki peran dalam menyebarkan informasi kepada node-node “Twitter’s Influence On The Arab Spring” terakhir dimodifikasi 6 Juli 2013, http://www.theglobeandmail.com/news/world/twitters-influence-on-the-arab-spring/article638649/ 23 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 11 lainnya yang sebelumnya tidak mengikuti node pusat. Hal ini karena fitur “share” (Facebook, Youtube), “retweet” (Twitter) dalam jejaring sosial memampukan nodenode mengirim ulang informasi yang mereka dapatkan sehingga node-node yang lainnya mampu mendapatkan informasi yang sama. Kondisi informasi yang saling terbagi didalam jejaring sosial ini yang kemudian menjadikan sebuah informator mampu menciptakan networks yang mendukung penyebaran ide mereka. Melihat kemampuan jejaring sosial menyebarkan informasi, bukan berarti jejaring sosial adalah sebuah aktor. Jejaring sosial bukanlah aktor karena terdapat aktor individu nyata yang menjadi administrator bagi akun jejaring sosial tersebut. Oleh sebab itu, perlu sekali membedakan antara informator (individu penyebar informasi) sebagai aktor dengan jejaring sosial yang dipakai informator tersebut sebagai aktan. Dengan begitu, kita bisa memahami jejaring sosial sebagai sebuah aktan yang bisa menyebarkan informasi secara alami dengan bantuan aktor sebagai pemakai jejaring sosial. Sekali lagi, Jejaring sosial ini yang awalnya bertujuan berkomunikasi sudah menunjukkan kemampuannya sebagai aktan yang bisa menyebabkan social netwar dan melemahkan pemerintahan, atau bahkan meruntuhkan pemerintahan. Namun dari penjelasan di atas, memang kita dibuat seakan-akan arus informasi dunia maya memiliki fungsi yang baik untuk memastikan pemerintahan melakukan tugasnya tanpa melanggar HAM. Akan tetapi, arus informasi dunia maya juga memiliki sisi buruk yaitu kemampuannya membuat gerakan revolusi setiap kali pemerintah tidak mampu merespon Informasi di dunia maya. Oleh karena itu, pemerintah jelas harus mampu mengawasi arus informasi di dunia maya agar tidak terjadi gerakan massa terus menerus yang merugikan kelangsungan negara itu sendiri. Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa informasi dalam dunia maya disebarkan dalam sebuah networks. Networks tersebut menjadi media bagi informasi untuk mempengaruhi aktor lainnya dalam dunia maya. Dan karena kekuatan adalah kapabilitas untuk mempengaruhi seorang aktor, maka informasi memiliki kekuatan di dalam dunia maya. Sehingga, informasi yang tidak direspon oleh pemerintah pada akhirnya mampu menunjukkan kekuatannya dalam bentuk perlawanan terhadap aktor negara seperti penjelasan di atas. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 12 PENTINGNYA CYBERSUPERIORITY BAGI NEGARA Penjelasan mengenai kekuatan informasi di atas menunjukkan pentingnya negara untuk mengetahui arus informasi yang ada di dalam dunia maya. Eom Jeungho, dari Universitas Daejon, Korea Selatan, menjelaskan agar sebuah negara mampu menguasai informasi yang ada di dunia maya, maka negara harus memiliki gol untuk dapat menguasai dunia maya atau memiliki cybersuperiority. Pada bagian ini, studi ini akan menjelaskan pentingnya penguasaaan informasi dunia maya atau cybersuperiority bagi sebuah negara. Walaupun dalam kasus yang dibahas sebelumnya terlihat dominasi aktor publik yang menguasai jejaring sosial, hal ini bukan berarti aktor negara tidak mampu menguasai jejaring sosial. Kekuatan jejaring sosial yang begitu kuat dalam mempengaruhi pemikiran publik perlu mendapat perhatian negara karena rawan muncul informasi yang berdampak negatif bagi negara. Demi mencegah informasi negatif menciptakan instabilitas yang merugikan negara, struktur kekuatan informasi dalam dunia maya yang sebelumnya dikuasai publik juga perlu dikuasai negara semata-mata hanya untuk merespon informasi negatif sebelum menjadi pergerakan yang mengancam instabilitas negara. Salah satu negara yang sudah mencoba untuk menguasai arus informasi dalam di dunia maya adalah RRC lewat kebijakan China Great Firewall (中共的网路长 城 -Zhonggong de Wang lu changcheng). Saat ini, RRC sudah menutup akses Jejaring sosial asing, Facebook, Twitter, dan Youtube. Namun, RRC menyediakan Jejaring sosial berbahasa Mandarin yang juga memiliki fitur sama dengan Facebook, Twitter, dan Youtube tersebut. Jejaring sosial yang populer di China, adalah QQ dan Wechat/Weixin/ 微 信 (identik dengan Yahoo! messenger), QQzone/QQ 空 间 dan Renren/ 人 人 (identik dengan Facebook), Weibo/ 微 博 (identik dengan Twitter), Youku/优酷 dan Tudao/土豆 (identik dengan Youtube) dan bahkan RRC mengembangkan search engine sendiri bernama Baidu/百度, yang identik dengan Google. Masing-masing Jejaring sosial dan Search Engine memiliki server di dalam negeri sehingga RRC mampu mengawasi arus informasi di Jejaring Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 13 sosial tersebut. Untuk mempermudah melihat social media di RRC, dapat melihat pada grafik di bawah. 24 Grafik 5 Peta Jejaring sosial milik RRC (Sumber: CIC 2012 China Social media Landscape) 23 jenis Jejaring sosial di atas adalah hasil pengembangan IT Developer dari dalam negeri RRC. Semua Jejaring sosial RRC ini juga bisa diakses oleh masyarakat global, sehingga masyarakat global bisa berhubungan dengan penduduk RRC apabila mereka bergabung ke dalam Jejaring sosial RRC tersebut. Agaknya ide RRC menciptakan Jejaring sosial dan Search Engine sendiri bisa menjadi pelajaran “CIC 2012 China Social Media Landscape,” terakhir dimodifikasi 12 Mei 2013, http://www.iwommaster.com/ver20110518en/img/CIC-2012-China-Social-Media-Landscape-ENJPG.jpg 24 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 14 penting bagi negara-negara lainnya dalam penguasaan dunia maya sekaligus menunjukkan kedaulatannya. Belajar dari kebijakan China Greatfirewall, RRC memang tidak menginginkan informasi yang merugikan negaranya berada dalam dunia maya RRC. Baik informasi yang berasal dari luar negeri atau bahkan di dalam negeri itu sendiri. Pensensoran dalam website-website RRC juga sangat ketat. Sebagai contoh, di dalam Weibo (Twitter versi RRC), kata-kata “Hu Jintao”, “Tiannanmen”, dan kata-kata sensitif lainnya akan otomatis terhapus dan tidak bisa dicari 25 . Untuk melihat timeline tentang penyensoran di RRC, kita bisa melihat timeline yang dibuat oleh tim The Economist di bawah ini.26 Grafik 6 Timeline Pemblokiran Internet di RRC (Sumber: CNNBC, World Bank News Reports) Dari timeline di atas, kita melihat setahun setelah RRC mengijinkan internet masuk ke RRC, RRC sudah menutup website yang mengkritisi persoalan HAM di RRC. Perlahan-lahan Jejaring sosial ditutup aksesnya. Mulai dari Youtube setelah “Michael Anti: Behind the Great Firewall of China,” terakhir dimodifikasi 29 April 29 2013, http://www.Youtube.com/watch?v=yrcaHGqTqHk 26 The Economist, “The Great Firewall: The Art Of Concealment,” diakses 29 April 2013, http://www.economist.com/news/special-report/21574631-chinese-screening-online-materialabroad-becoming-ever-more-sophisticated 25 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 15 krisis Tibet, kemudian Facebook and Twitter setelah krisis di kerusuhan kaum Uigur di Xinjiang. RRC terkesan sangat sensitif dan tidak mau keburukan dalam negerinya diketahui publik global sehingga setiap pemberitaan negatif soal RRC di internet, maka RRC akan menutupinya. Studi ini melihat kebijakan RRC ini bisa mengancam kebebasan HAM di dalam negara. Seperti yang dituliskan pada paragraf pembukaan declaration of Human Rights, “…human beings shall enjoy freedom of speech and belief and freedom from fear”. 27 Tetapi, kemampuan negara untuk menguasai arus informasi bisa menjadi masukan penting bagi pemerintahan. Kebijakan RRC menutupi akses website-website asing memberikan kesempatan bagi pengembang dunia maya (online business, internet platform developer, dsb) dalam negeri dan fungsi dasar dunia maya untuk berkomunikasi tetap tersedia bagi rakyatnya. Hanya saja sisi negatifnya, pemerintah RRC membatasi kebebasan bersuara dan berpendapat rakyatnya yang melawan atau berpontesi melemahkan pemerintahan. Studi ini tidak ingin menunjukkan cara RRC menjaga kedaulatan dunia mayanya salah atau benar. Studi ini hanya ingin menunjukkan bagaimana sebuah negara mencoba mengontrol arus informasi dunia maya dan mencegah efek negatif arus informasi yang tidak bisa dikontrol berpotensi melemahkan negara. Revolusi Arab Spring membuktikan pemerintahan yang tidak mampu mengawasi dan mengontrol arus informasi di dunia maya dapat jatuh. Tetapi, kontrol dengan pensensoran ketat seperti China Greatwall mengancam kebebasan HAM. Lalu, pertanyaannya bagaimana pemerintahan harus bersikap untuk mengawasi dan mengontrol arus informasi tanpa menganggu kebebasan HAM? Eom Jeungho dalam tulisannya berpendapat bahwa sebuah negara harus mencapai penguasaan dunia maya (cybersuperiority) yang baik terlebih dahulu agar dapat menguasai informasi yang ada di dalam dunia maya. Cybersuperiority adalah gol atau tujuan sebuah negara dalam menjaga infrastruktur dunia maya yang ada di “Declaration of Human Rights,” terakhir dimodifikasi 4 Juli 2013, http://www.un.org/en/documents/udhr/ 27 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 16 dalam negaranya.28 Jeungho mendefinisikan dunia maya sebagai “global domain within the information environment consisting of the internet, communications networks, computer systems, and embedded processors and users”.29 Studi ini sependapat dengan Jeungho tentang definisi dunia maya, tetapi penjelasan Jeungho mengenai dunia maya selanjutnya terkesan sangat militeristik. Jeungho berpendapat sistem jaringan komputer di dunia maya telah membuat banyak pekerjaan militer semakin bergantung padanya.30 Grafik 7 Infrastruktur Dunia Maya (Sumber: Eom Jeungho, Cyber Military Strategy for Cyberspace Superiority in Cyber Warfare, telah diolah kembali) Walaupun pendekatan Jeungho kental dengan pemahaman militer, namun memberikan sebuah ide bahwa negara harus memiliki tujuan untuk menjaga sektor dunia maya di dalam negaranya seperti pada grafik di atas. Grafik tersebut menjelaskan Physical Infastructure adalah infrastruktur yang didukung oleh Critical infrastucture/key resource. Critical infrastucture/key resource adalah infrastruktur yang memiliki data sensitif, contohnya adalah Sistem Pertahanan Negara yang menyimpan data penting soal pertahanan negara. Terakhir, cyberspace infrastructure adalah gabungan infrastruktur di atasnya yang menyokong seluruh Eom Jeungho et al., “Cyber Military Strategy for Cyberspace Superiority in Cyber Warfare,” dalam Cyber Security, Cyber Warfare and Digital Forensic 2012 (Daejon University Press, 2012), 295-299. 29 Ibid. 30 Ibid. 28 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 17 data yang ada di dalam dunia maya. Tetapi seakan-akan mengesampingkan data non-militer. Padahal data non-militer di dunia maya seperti informasi tentang kasus kekerasan aparat, rumor, dan propaganda kelompok tertentu mampu membuat publik melawan pemerintahan yang sedang berkuasa. Menurut Beth A. Simmons, informasi-informasi seperti ini justru semakin memiliki kekuatan karena dunia sudah berada pada Era Informasi Global (Global Informaton Age) di mana orang bisa membuat, menyebarkan, mengirim, dan mengakses informasi di dunia maya secara cepat. 31 Pada akhirnya, informasi yang melemahkan negara bukan hanya informasi soal militer saja, tetapi informasi yang sifatnya non-militeristik (seperti ideologi, nilai dan norma, rumor, dan sebagainya) yang tersebar secara masif di dunia maya akhirnya mencetuskan revolusi di negara-negara yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya. Dari penjelasan di atas, kita melihat negara memerlukan sebuah rencana untuk dapat menguasai informasi dunia maya karena informasi dapat membuat masalah bagi negara. Konsep pentingnya sebuah negara memiliki penguasaan arus informasi dunia maya dijelaskan oleh Jeungho dalam cybersuperiority. Walaupun pendekatan cybersuperiority Jeungho sangat militeristik, studi ini setuju menguasai informasi dalam dunia maya penting untuk menjaga kestabilan negara. Oleh karena itu, studi ini berpendapat bahwa apabila cybersuperiority dapat mencegah arus informasi nonmiliteristik, maka cybersuperiority akan lebih baik. PETA DUNIA MAYA Oleh karena itu, untuk dapat mengawasi arus seluruh informasi, pemerintah perlu memahami medan perang informasi tersebut. Dan untuk memahami medan dunia maya tersebut, diperlukan sebuah peta dunia maya. Peta ini bukan memetakan website-website yang ada di dalam dunia maya saja karena dunia maya akan terus berkembang. Dunia maya juga tidak memiliki unsur geografis dan batas teritorial sehingga tidak bisa dipetakan secara tradisional. Tetapi, peta dunia maya harus dipahami sebagai peta dunia yang diciptakan oleh infrastruktur dari dunia nyata, yaitu infrastruktur kabel optik, satelit, dan komputer (dalam segala jenis bentuk). 31 Simmons, “International Studies,” 591. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 18 Dengan demikian, peta dunia maya merupakan gabungan antara infrastruktur dunia nyata dan infrastruktur dunia maya yang memiliki unsur aktor, peran, dan objek yang jelas. Dalam peta dunia nyata, penguasaan peta dapat dijadikan sebuah indikator sebuah negara menguasai kondisi geografis di dalam negaranya. Begitu juga dengan jenis peta politik, peta sumber daya alam, dan peta-peta lainnya memberikan sebuah indikator seberapa jauh negara mengetahui dan menguasai unsur-unsur di dalam negara tersebut. Dengan demikian, studi ini berpendapat agar negara dapat mengetahui unsur-unsur yang ada di dalam dunia maya, maka peta dunia maya diperlukan sebagai indikator seberapa jauh penguasaan dunia maya suatu negara. LAPISAN PUBLIK LAPISAN INFRASTRUKTUR LAPISAN KOGNITIF Grafik 8 Lapisan Peta Dunia Maya (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Peta dunia maya yang diajukan oleh studi ini terdiri dari 3 lapisan. Lapisan ini berfungsi untuk memudahkan kita melihat dunia maya dan membaginya berdasarkan area, aktor, dan fungsi masing-masing variable yang ada di dalam dunia maya. Lapisan kognitif adalah lapisan yang berupa ide, pemikiran dan filosofi yang sifatnya tidak nyata. Alasan lapisan kognitif dimunculkan karena dunia maya dapat berdiri akibat 4 buah variabel kekuatan yang dapat diciptakan lewat kekuatan teknologi informasi: kekuatan kecepatan, simulasi, pengawasan, dan penyimpanan data dan informasi. Ke-4 variabel ini sangat bergantung pada 3 infrastruktur yang ada di dalam dunia nyata: kabel optik fiber, komputer, dan satelit. Ketiganya adalah benda-benda yang sifatnya nyata dan menjadi media penghubung manusia ke dalam dalam dunia maya. Sebelum penemuan internet, dunia maya hanya sebatas komunikasi manusia dengan komputer. Tetapi dengan lahirnya internet, kemampuan komputer saling berinteraksi dengan komputer lainnya membuat individu yang memakai komputer dapat berinteraksi dengan individu lainnya yang Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 19 memakai komputer di tempat lain. Dengan demikian, dunia maya menjadi lebih interaktif berkat jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer dan membuat seorang individu dapat menyebarkan informasi kepada individu lainnya dalam dunia maya. Kondisi ini yang kemudian dijelaskan dalam lapisan ketiga, yaitu lapisan publik. Inilah cara pemetaan yang diajukan dalam studi ini karena memetakan dunia maya diperlukan sebuah pendekatan baru yang mampu mengakomodir seluruh unsur dalam dunia maya. Studi ini juga sadar akan perubahan dalam dunia maya, dan perubahan ini sangat bergantung pada inovasi dalam teknologi informasi. Dalam tulisannya James Der Derian, dia menuliskan 3 fungsi penting dalam dunia maya: speed, surveillance, dan simulations.32 Tulisan Der Derian ini dibuat pada tahun 1991, dan pada jamannya perkembangan teknologi masih sampai pada tahap 3 tahap tersebut. Akan tetapi, di tahun 2008, ditemukan inovasi internet yaitu cloud computing. Cloud computing adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dunia maya sebagai tempat untuk menyimpan data sehingga data bisa diakses oleh perangkat komputer apapun dan di manapun jika terhubung oleh internet. 33 Tren clould computing pun semakin popular akhir-akhir ini. Aplikasi cloud computing berikut adalah Google Drive, Dropbox, Box, Microsoft outlook, iCloud, Evernote, dan lainnya. Aplikasi-aplikasi ini yang kemudian memberikan fungsi internet terbaru, yaitu fungsi storage. Derian, “Space,” 299. “Cloud computing,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013, http://www.webopedia.com/TERM/C/cloud_computing.html 32 33 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 20 Grafik 9 Pertumbuhan Big Data (Sumber: EMC/IDC Digital Universe Study, 2011) Fungsi terbaru dunia maya ini tentu belum bisa disebutkan sebagai fungsi terakhir. Studi ini percaya, Dunia maya masih akan terus berkembang seiring dengan perkembangan Big Data dalam internet yang semakin besar. Big Data adalah kumpulan data belum terstruktur yang tesimpan secara digital dalam internet. Pertumbuhan Big Data yang berhasil dikumpulkan EMC/IDC Digital Universe Study 2011 menunjukkan jumlah data yang tersimpan dalam dunia maya tahun 2003 meningkat 21 kali lipat pada tahun 2012, dan diperkirakan akan membesar sampai 61 kali lipat di tahun 2015 (lihat grafik di atas). 34 Kecepatan perkembangan data mengikuti deret geometri yaitu sekitar 3 kali lipat setiap 3 tahun. Penyebab peningkatan data ini karena perkembangan teknologi yang semakin canggih dan harganya yang semakin turun. Data digital disimpan secara digital oleh sensor-sensor yang semakin banyak dalam teknologi (atau gadget). Sensor dalam komputer bisa dalam bentuk sensor keyboard (teks), sensor microphone (suara), sensor kamera (video dan gambar), sensor GPS (lokasi), dan sensor-sensor lainnya. Harga produksi teknologi juga semakin murah dari tahun ke tahun yang membuat semakin banyak orang memiliki akses menggunakan “Welcome To The Yotta World: Big Data Will Flood The Planet,” terakhir dimodifikasi 29 April 2013, http://www.economist.com/node/21537922 34 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 21 teknologi. Pada kurun waktu 1993-2005, jumlah penduduk kelas menengah dunia juga meningkat lebih dari 1 milyar orang. 35 Artinya, penduduk dunia semakin banyak yang literate, sehingga secara tidak langsung mendorong pertumbuhan informasi. Hasilnya, adalah pertumbuhan data dalam dunia maya yang semakin besar. Tetapi, peningkatan-peningkatan data dalam dunia internet ini bukan berarti kita tidak mampu membuat peta Dunia Maya. Perlu dicatat bahwa Dunia Maya bukan saja internet, tetapi segala aktifitas komputer untuk membantu kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, istilah Peta Dunia Maya dalam studi ini merupakan pemetaan infrastruktur di dunia nyata dengan infrastruktur dalam dunia tidak nyata. Untuk lebih detilnya, Peta Dunia Maya ingin memetakan variabel-variabel dalam dunia maya berdasarkan 3 jenis karakterstik: Pemikiran (kognitif), penyokong dunia maya (infrastruktur), dan target (Publik). Tujuan pemetaan ini adalah untuk mengetahui bagian-bagian penting bagi Dunia Maya sehingga pemerintah mampu menghasilkan kebijakan untuk menguasai dunia maya demi kepentingan negaranya. Ada 3 fokus pemetaan yang sering digunakan: Memperbesar akses, menyetop akses, atau mengintervensi akses informasi. Tetapi, studi ini berpendapat apabila pemetaan dunia maya bertujuan untuk menyetop dan mengintervensi arus informasi, maka akan terjadi pelanggaran HAM dan kalau memperbesar akses tetapi tanpa arah akan membuat informasi dunia maya menjadi liar. Dengan demikian, studi ini berpendapat bahwa dunia maya yang semakin membesar pada akhirnya perlu ditata agar arus informasi semakin teratur sesuai koridornya. Dengan begitu, HAM dihormati dan masyarakat dapat mengakses dan menyebarkan informasi sesuai koridor sekaligus negara dapat mengetahui informasi dalam dunia maya. Untuk lebih jelas melihat gambar Peta Dunia Maya, dapat dilihat di halaman berikutnya. 35 The Economist, “The Great Firewall: The Art Of Concealment,” Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 22 Grafik 10 Peta Dunia Maya Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 23 1. LAPISAN KOGNITIF Grafik 11 Lapisan Kognitif (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Dalam peta di atas, Lapisan Kognitif terdiri dari 13 variabel penting. Variabel-variabel yang di lapisan ini mayoritas diatur oleh aktor negara atau pemerintahan. Ketigabelas variabel inipun bersifat sebuah konsep, pemikiran, atau ide yang kemudian menjadi sebuah ilmu pengetahuan, sehingga studi ini memberikan nama lapisan ini sebagai lapisan kognitif. Pusat dari peta ini terdapat pada teknologi informasi karena teknologi adalah unsur utama pembentuk dunia maya. Teknologi informasi dipegang oleh aktor negara karena mereka yang memiliki kekuasaan untuk membuat kebijakan pembangunan infrastruktur teknologi informasi. Selain itu, setiap kebijakan negara juga akan menentukan seberapa jauh kemampuan surveillance, storage, speed, dan simulation bagi negara. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 24 1.1. Power degree of mind provoking degree of force degree of acquisition medium-high TEKNOLOGI INFORMASI low high medium EKONOMI medium medium low MILITER high low Grafik 12 Spesifikasi Kekuatan (Diolah dari berbagai sumber) Power dalam Hubungan Internasional adalah kemampuan aktor mempengaruhi aktor lainnya untuk menuruti kehendaknya.36 Kepemilikan power sebuah negara umumnya ada dalam 2 hal: ekonomi dan militer. Tetapi, kekuatan militer lebih penting daripada kekuatan ekonomi karena militer lebih dapat menjaga keamanan dalam negeri dari serangan negara asing. Akan tetapi, di jaman yang Beth A. Simmons katakan jaman informasi ini, kepemilikan informasi dapat menjadi sumber kekuatan negara. Mengapa sampai informasi dapat memiliki kekuatan seperti itu? Hal ini karena kekuatan senjata dapat mengontrol kelakuan, kekuatan ekonomi dapat mengontrol kebutuhan hidup, tetapi kekuatan teknologi informasi mampu mengontrol sampai kepada level pemikiran individu. Itulah mengapa Manuel Castells, dalam tulisannya “Communication, Power and Counter-Power In The Networks Society”, menyimpulkan bahwa di jaman informasi ini, manusia pada akhirnya akan menghadapi perjuangan baru: perjuangan untuk membebaskan dari berbagai macam pemikiran. 37 Oleh karena itu, selain kekuatan militer dan kekuatan 36 Manuel Castells, “Communication, Power and Counter-Power in the Networks Society,” International Journal of Communication 1 (2007): 239. 37 Castells, “Networks Society,” 259. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 25 ekonomi, sebuah negara dapat menjadi lebih kuat lagi apabila mereka mampu menguasai teknologi informasi. 1.2. Information Technology Teknologi Informasi sangat berkembang di penghujung abad 20 dengan penemuan komputer, satelit, dan kabel serat optik yang telah merevolusi komunikasi global. Kekuatan komunikasi teknologi ini membuat interaksi politik, ekonomi, dan sosial antar negara jauh lebih intensif. Oleh karena itu, revolusi teknologi informasi ini perlu dianggap sebagai pemegang sumber kekuatan terbaru bagi sebuah negara. Beth A. Simmons juga telah menggangap saat ini dunia berada dalam jaman informasi sehingga studi ini berpendapat penguasaan teknologi informasi bagi pemerintah akan sangat penting di luar sumber kekuatan militer dan ekonomi yang sudah ada sebelumnya. Memang, kekuatan teknologi informasi bersifat lebih abstrak dan memerlukan dukungan dari modal perekonomian suatu negara untuk dapat beroperasi. Akan tetapi, teknologi informasi sebaliknya akan ikut membantu perekonomian dan serta bidang militer suatu negara. Terdapat 4 fungsi penting dalam teknologi informasi yang perlu diketahui oleh pemerintah. Tiga fungsinya sudah pernah dijelaskan oleh James Der Derian, dan satu fungsi terbaru dari Teknologi Informasi akan diajukan oleh studi ini dalam literature review kali ini. Kekuatan dari teknologi informasi adalah surveillance, speed, simulation, dan terakhir storage. Masing-masing memiliki kaitannya dengan infrastruktur yang ada di suatu negara, dan memiliki kemampuan untuk menguasai informasi yang ada di seluruh dunia, atau setidaknya informasi yang ada di dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya mulai menyadari kekuatan yang dimiliki oleh teknologi informasi ini untuk mengontrol informasi-informasi yang merugikan bagi negara tersebut. 1. 3. Surveillance Surveillance atau pengawasan adalah salah satu fungsi terpenting dalam Teknologi Informasi ini. Hal ini karena surveillance memiliki hubungan dengan server dan juga infrastruktur. Seluruh data yang dikumpulkan dari satelit, kamera cctv, atau perangkat komputer lainnya akan tersimpan dalam server dan membuat Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 26 pengawasan terhadap informasi apapun dalam server semakin mudah. Semakin baik infrastruktur (server, satelit, kabel optik, dan komputer), maka pengawasan/surveillance juga akan lebih baik. Gambar 1 Penjara Panopticon (Sumber: Michel Foucault, Discipline & Punish: The Birth of the Prison) Salah satu konsep surveillance yang terkenal adalah konsep panopticon (gambar di atas).38 Panopticon awalnya adalah penjara melingkar yang memiliki tower penjaga ditengah-tengahnya. Dan kemudian menjadi salah satu ide untuk pengawasan yang terkenal. Dalam panopticon, seluruh objek yang ada di sekelilingnya dapat dimonitor oleh tower penjaga di tengah-tengah tersebut sehingga tidak ada blindspot bagi objek untuk bersembunyi. Uniknya, teknologi informasi diprediksi akan mengarahkan masyarakat ke kondisi di bawah rejim panopticon ini. Dalam buku George Orwell, 1984, dia menggambarkan bagaimana pemerintah apabila diberikan kekuatan pengawasan penuh sehingga dapat mengontrol pikiran publik, dan pemerintah (Big Brother) kemudian berubah menjadi sebuah diktator yang tidak disadari. 39 Ini juga mengambarkan bagaimana kekuatan teknologi informasi sangat kuat dalam mengontrol manusia lewat pikiran dan emosi. 38 Michel Foucault, Discipline & Punish: The Birth of the Prison (NY: Vintage Books, 1995), 197 & 201 39 George Orwell, Nineteen Eighty Four (London: Secker and Warburg, 1949), 332. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 27 Kekuatan surveillance dalam teknologi informasi ini mampu mengawasi kita dengan sangat baik, tetapi kita kesulitan melihat teknologi informasi sedang mengawasi kita. 40 Bentuk nyata dari surveillance sendiri adalah technical intelligence yang terdiri dari communication intelligence, electronic intelligence, radar intelligence, telemetry intelligence, dan photo intelligence. 41 Technical intelligence (TECHINT) telah membuktikan kemampuan di ranah isu internasional. Gambar 2 Foto Satelit (Foto atas: Misil Kuba; Foto bawah: Fasilitas Nuklir Korea Utara) (Sumber: google) Foto pertama di atas ini membuktikan bahwa dunia mampu melihat U.S.S.R menaruh misilnya di Kuba dan foto kedua adalah fasilitas nuklir korea utara lewat 40 41 Derian, “Space,” 304. Ibid. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 28 satelit. Dengan begitu, kemampuan dunia maya melakukan surveillance terhadap negara lain sudah terbukti dan membuat setiap kebijakan suatu negara didukung oleh bukti gambar atau video.42 Pada akhirnya, posisi negara akan semakin kuat karena kebijakannya akan mempengaruhi negara lain dengan data lebih mendukung. 1.4. Speed Speed atau kecepatan dalam dunia nyata berbeda dengan dunia maya. idealnya, kecepatan bergantung pada jarak dibagi waktu tempuh. Tetapi, dalam dunia nyata kecepatan distribusi suatu produk atau informasi tidak selalu sama, hal ini dikarenakan faktor-faktor penghambat kecepatan, seperti faktor geografi pada umumnya. Oleh karena itu, percepatan distribusi produk atau informasi dalam dunia nyata memiliki kendala dan mengurangi percepatan distribusi tersebut. Faktor-faktor penghambat dalam dunia nyata itu pasti membuat percepatan distribusi produk/informasi memiliki nilai mutlak negatif atau sederhananya mengalami perlambatan. Bila kita masukkan dalam sebuah rumus kecepatan, maka akan seperti di bawah ini: “Vt = Vo + (|-a| * t)” Keterangan: Vt : Kecepatan Akhir Vo : Kecepatan awal |-a| : percepatan yang nilainya mutlak negatif/perlambatan t : waktu (umumnya masih dalam per jam) Rumus di atas adalah rumus yang umumnya terjadi dalam dunia nyata, akan tetapi dalam dunia maya faktor geografi hampir tidak ada. Sehingga kecepatan dalam dunia maya tidak mengalami perlambatan. Oleh karena itu, kecepatannya memiliki rumus matematika yang berbeda dan lebih ringkas. Dalam dunia maya, faktor yang mempengaruhi kecepatan adalah kemampuan kabel internet 42 Castells, “Networks Society,” 242. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 29 menyalurkan data yang umumnya dihitung dalam satuan gigabyte/second. Sehingga, rumus matematika kecepatan dunia maya seperti di bawah ini: “V= Σdata / t” Keterangan: V : Kecepatan Σdata : Jumlah total data (satuannya Gigabit) t : waktu (sudah dalam per detik) Setelah kita mengetahui bahwa kecepatan dalam dunia maya tidak memiliki hambatan geografis, maka kita bisa menyimpulkan bahwa kecepatan dunia maya dalam mendistribusikan informasi akan jauh lebih cepat dibandingkan memakai cara pendistribusian yang lama. Paul Virilio berpendapat bahwa sejarah transportasi manusia dimulai dari manusia memakai binatang untuk membawa barang-barang disampingnya, lalu manusia menunggangi binatang tersebut, dan setelah revolusi industri, penemuan mesin uap menciptakan konsep mobil yang membuat transportasi manusia bergeser dari memakai hewan (kuda, unta, keledai, dsb) dengan kendaraan beroda sampai saat ini. Evolusi transportasi ini memberikan gambaran sebenarnya yang dicari oleh manusia adalah soal kecepatan.43 Manusia selalu menyukai kecepatan, semakin cepat suatu transportasi dapat bergerak, semakin transportasi tersebut disukai. Begitu juga halnya dengan kecepatan internet mengirimkan informasi. Dari gambaran rumus kecepatan dunia maya di atas, juga terlihat bahwa kecepatan tidak lagi tergantung oleh jarak dan satuan waktu yang digunakan sudah per detik. Sehingga, tidak heran manusia menyukai internet karena kecepatan mengirim informasinya yang sangat cepat. Paul Virilio, “My Kingdom for a horse: The Revolution of Speed,” Queen's Quarterly 12 nomor 3 (2001), 329-330. 43 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 30 Grafik 13 Kecepatan Rata-Rata Internet Secara Global (Sumber: Akamai Technologies, 1st quarter 2011 to 4th quarter 2012) Saat ini kecepatan rata-rata internet global sudah mencapai 2,9Mbps.44 Grafik di atas memberikan gambaran bahwa seiring jumlah pemakai internet yang terus meningkat, kecepatan internet pun meningkat. Maka dari itu tidak heran bahwa peningkatan data dalam dunia maya ikut meningkat.45 Dan secara kita sadari atau tidak, peningkatan data dan distribusi informasi dalam dunia maya ini telah memberikan banyak perubahan dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan keamanan. Dalam kehidupan sosial, kecepatan distribusi informasi dunia maya yang sangat tinggi telah membuat banyak perusahaan editorial berita dibantu sekaligus harus bersaing dengan jurnalisme sipil. Sumber-sumber berita dalam internet bersifat tidak sentralistik seperti dahulu. Pemirsa berita mampu mengakses berita dengan cepat dan kapanpun lewat blog, Youtube, dan situs-situs news editorial lainnya selain New York Times, CNN, BBC, dan sebagainya. Sisi positif dari kecepatan dunia maya memang berguna untuk untuk mendapatkan berita secara cepat daripada menunggu koran yang dikirim setiap pagi atau sore. Akan tetapi, kecepatan dalam dunia maya juga memiliki sisi buruk bagi kestabilan dan keamanan negara. 44 “Average Global Internet Connection Speed From 1st Quarter 2011 to 4th Quarter 2012 (in Mbps),” terakhir dimodifikasi 11 Mei 2013, http://www.statista.com/statistics/204954/averageinternet-connection-speed-worldwide/ 45 “Welcome To The Yotta World: Big Data Will Flood The Planet,” Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 31 Dalam hal keamanan dan kestabilan negara, kecepatan informasi dalam dunia maya mampu menyebar ke seluruh masyarakat dalam waktu sangat cepat. Bahkan, di saat pemimpin negara belum menyadari suatu fenomena terjadi, masyarakat bisa jadi mengetahuinya terlebih dahulu. Contohnya adalah kasus We Are All Khaled Said yang menyebarkan informasi untuk berkumpul di Tahrir Square pada tanggal 25 Januari dengan sangat cepat sebelum pemerintah Mesir sadar dan akhirnya merespon dengan menutup akses internet di dalam negeri pada tanggal 27 Januari. Hal ini karena dalam dunia maya tidak ada faktor-faktor yang memperlambat arus informasi, seperti yang dijelaskan pada rumusan kecepatan dunia maya di atas. Oleh karena itu, kestabilan negara rentan oleh arus-arus informasi yang tidak mampu direspon oleh negara. Informator Ide Ide Publik Data Publik Data Data Informasi Publik Supported Publik Data Publik Data Publik Movement government response Ide Data Grafik 14 Alur Informasi dan Waktu Respon Pemerintah (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Grafik di atas adalah alur informasi dari informator sampai kepada terjadinya movement. Dan untuk mencegah terjadinya movement yang menyebabkan ketidakstabilan negara, maka pemerintah perlu merespon suatu informasi ketika informasi sudah sampai publik tetapi belum didukung penuh. Respon pemerintah dalam hal ini idealnya harus mempertimbangkan faktor hak berpendapat dan berkelompok sehingga dalam usaha menguasai teknologi informasi, pemerintah tetap menghormati hak-hak asasi manusia. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 32 Grafik 15 Total Pendapatan e-commerce di USA per Tahun (Sumber:US Census Bureau 2011) Grafik 16 Total Pendapatan e-Commerce di USA Berdasarkan Produk (Sumber: US Census Bureau 2011) Terakhir, kontribusi kecepatan dunia maya dalam bidang ekonomi telah membuat banyak perusahaan melakukan penjualan secara online. Pada grafik di Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 33 atas penjualan online di USA telah meningkat 4 kali lipat sejak 2002.46 Produkproduk yang umumnya dibeli (berdasarkan persentase) adalah: Musik dan video, buku dan majalah, barang elektronik, pakaian, perabotan rumah, perlengkapan kantor, sporting goods, barang-barang hobi, dan hardware komputer. 47 Alasan produk musik dan video menjadi produk yang paling banyak dibeli secara online karena distributor dapat langsung mengirimkan produk musik dan video dalam hitungan menit lewat internet. Fungsi kecepatan dalam teknologi informasi memang terbukti telah mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, dan kestabilan negara. fungsi kecepatan dalam teknologi informasi menyimpan banyak kesempatan dan juga bisa menjadi ancaman manakala tidak dapat merespon informasi tersebut menjadi gerakan sosial yang mengancam kestabilan negara. Oleh sebab itu, penting bagi negara untuk dapat mengawasi dan merespon arus informasi di masyarakat dalam dunia maya. 1.5. Storage Grafik 17 Ekosistem Cloud Computing (Sumber: Commons.wikimedia.org) “E-Commerce In The United States,” terakhir dimodifikasi 11 Mei 2013, http://www.statista.com/topics/871/online-shopping/chart/683/e-commerce-in-the-united-states/ 47 Ibid. 46 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 34 Grafik di atas adalah grafik cloud computing. Cloud computing adalah inovasi teknologi informasi yang populer akhir-akhir ini, kekuatan cloud computing terletak pada kemampuannya sebagai storage dalam dunia maya. Sehingga, cloud computing memiliki fungsi yang mirip dengan komputer dalam menyimpan data, kecuali cloud computing menyimpan datanya di dalam internet. Memang, sejak internet pertama kali dibuat, internet diciptakan sebagai sebuah komputer yang bisa bertahan dari serangan nuklir.48 Sehingga, data yang tersimpan dalam internet bisa diakses dari komputer manapun tanpa harus bergantung pada satu komputer. Kecanggihan sistem cloud computing ini yang membuat pemakai komputer akan tetap mampu mengakses datanya di manapun, kapanpun, dan dengan perangkat komputer apapun lewat Cloud computing ini.49 Sejak Cloud computing diperkenalkan pada publik di tahun 2008 oleh Amazon Web Service, Cloud computing telah menjadi tren yang menjanjikan dalam perkembangan internet.50 Sehingga tidak heran beberapa perusahaan besar mulai mengikuti trend tersebut. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah Vmware, Joyent, Citrix, Openstack(IBM), Rackspace, Google, Salesforce, Microsoft, Apple, dan masih banyak perusahaan-perusahaan lainnya. 5152 Selain dihitung dari jumlah perusahaan yang mulai mengembangkan cloud computing, kepopuleran cloud computing dapat dilihat dari jumlah pengeluaran seluruh perusahaan dalam pemakaian Cloud computing. Cloud Hypermarket , perusahaan konsultan IT, memiliki data tentang pengeluaran perusahaan untuk konsumsi IT mereka.53 Data pengeluaran ada pada tabel di bawah: ”Paul Baran, The Link Between Nuclear War And The Internet,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013, http://www.wired.co.uk/news/archive/2012-09/04/h-bomb-and-the-internet 49 “Cloud Computing,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013, http://www.webopedia.com/TERM/C/cloud_computing.html 50 IBM, “The Reservoir model and architecture for open federated cloud computing,” IBM journal of research and development (2009), 2. 51 “The 10 Most Important Companies In Cloud Computing,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013, http://www.businessinsider.com/10-most-important-in-cloud-computing-2013-4#now-check-outthese-companies-changing-the-it-security-market--12 52 “ICloud,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013, http://www.Apple.com/icloud/ 53 “Infographics: Cloud Computing,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013, http://www.webanalyticsworld.net/wp-content/uploads/blogger/4-cloud-hypermarket-infographic2010.jpg 48 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 35 Tabel 1 Tabel Pengeluaran IT Perusahaan Global Jenis Pengeluaran Information Technology 2008 2012 Pengaluran IT Cloud computing Service £16.000.000.000 £42.000.000.000 Pengeluaran on-premise IT*. £367.000.000.000 £451.000.000.000 (Sumber: Cloudhypermarket.com, telah diolah kembali) * on-premise IT maksudnya adalah program-program komputer yang diinstall di dalam komputer seperti program komputer pada umumnya. Dari tabel di atas, pertumbuhan pengeluaran IT Cloud computing Service mencapai 262,5%. Sedangkan pengaluran IT on-premise computing hanya mencapai 123% saja. Kesimpulannya, Cloud computing bertumbuh lebih dari 50% setiap tahunnya dan angkanya saat ini sudah meningkat hampir 3 kali lipat. Hal ini membuktikan cloud computing memang bisa menjadi masa depan bagi teknologi informasi dalam menyimpan data dan mengerjakan program komputer. Oleh karena itu, internet atau dunia maya memiliki potensi sebagai sumber alternatif kita menyimpan data dan memberikan fungsi tambahan, yaitu penyimpanan (storage). 1.6. Simulations Fungsi ketiga dalam Teknologi Informasi adalah fungsi simulasi. Der Derian menjelaskan bahwa simulasi adalah proses realisme menjadi sebuah hyperrealism. Hyperrealism maksudnya adalah “models of real without origin or reality: a hyperreal”.54 Tulisan Der Derian di tahun 1990 ini seperti sudah memprediksikan kondisi di 20 tahun kemudian. Di tahun 2013 sekarang, teknologi informasi sudah mampu mensimulasikan hampir seluruh hal-hal nyata. James Der Derian menuliskan dalam dunia militer, beberapa simulasi yang berhubungan dengan militer telah diciptakan dan bertujuan melatih tentara berperang.55 JANUS adalah salah satu contoh simulator perang (war simulator) yang dikembangkan Army War College.56 Tetapi, simulasi dalam teknologi informasi tidak hanya simulasi perang, terdapat banyak simulasi lainnya. Contohnya: 1. Simulasi pesawat, kapal dan transportasi lainnya, Derian, “Space,” 299. Ibid. 56 Ibid. 54 55 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 36 2. Simulasi perumahan dan perkotaan, 3. Simulasi kesehatan, 4. Simulasi komunikasi, 5. Simulasi robotik, 6. Simulasi penjualan dan kegiatan ekonomi lainnya, 7. Simulasi olahraga, 8. Simulasi cuaca, 9. Simulasi edukasi, 10. Simulasi musik dan video, 11. Dan simulasi lainnya. Simulasi-simulasi ini akan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Sebagai contohnya, simulasi perang pada jaman sebelum ditemukan komputer, perang disimulasikan lewat permainan catur. Sesudah jaman komputer, semakin banyak simulasi dapat dibuat. Komputer memampukan manusia mensimulasi perang lebih baik, begitu juga simulasi untuk transportasi, kesehatan, musik, teknologi 3D, ekonomi, cuaca, geografi, menulis dokumen, dan simulasi lainnya. Tetapi, simulasi hanya terbatas simulasi di dalam komputer tersebut. Komputer tidak mampu berkomunikasi dengan komputer lainnya, sehingga memiliki keterbatasan dalam komunikasi jarak jauh. Oleh karena itu, simulasi mengalami evolusi ketika satelit dan kabel serat optik lebih kuat dan teknologi internet yang mulai populer di awal 1990-an. Studi ini menyebut jaman satelit dan internet ini sebagai jaman interkoneksi global. Satelit dan internet memampukan simulasi komunikasi dapat dilakukan secara real time lewat e-mail, IRC(internet relay chat), video chat, siaran televisi, dan masih banyak simulasi lainnya. Sehingga, apabila kita masukkan dalam sebuah timeline akan terdapat 3 perubahan jaman dalam perkembangan simulasi: jaman pre-komputer, jaman komputer, dan jaman interkoneksi global. Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf pertama mengenai simulasi ini, kita melihat dampak simulasi telah membantu bidang militer. Tetapi, dampak simulasi sekarang tidak hanya pada bidang militer. Dampak simulasi teknologi informasi kini dapat dirasakan di bidang ekonomi, sosial, dan politik. Dalam bidang ekonomi, kontribusi simulasi paling besar adalah machine simulations dalam proses Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 37 manufaktur. Manufaktur memakai banyak mesin dan mesin-mesin dapat dikendalikan oleh komputer. Cara kerja mesin yang disimulasikan lewat sebuah program komputer mampu menghasilkan produk dengan standarisasi dan perencanaan yang jelas. Dalam bidang sosial, simulasi komunikasi mengandalkan konektifitas satelit dan internet, dan dalam beberapa kasus teknologi diperlengkapi artificial intelligence. Alat komunikasi seperti handphone mengandalkan satelit untuk membuat komunikasi antar pemakai handphone terjadi. Sedangkan alat komunikasi seperti percakapan video, IRC(internet relay chat), email, dan jejaring sosial mengandalkan infrastruktur internet. Selain percakapan antar manusia, simulasi komunikasi juga dapat dilakukan antara manusia dengan komputer. Komputer atau internet yang diperlengkapi Artificial Intelligence dapat mensimulasikan komunikasi. Salah satu usaha komputer Artificial Interlligence mencoba mensimulasikan komunikasi adalah penemuan teknologi dictation dalam IBM Shoebox. 57 Yang pada akhirnya membuat komputer mampu mengenali suara manusia. Gambar 3 IBM Shoebox (Sumber: IBM) “IBM: Pioneering Speech Recognition,” terakhir dimodifikasi 12 Mei 2013, http://www03.ibm.com/ibm/history/ibm100/us/en/icons/speechreco/breakthroughs/ 57 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 38 1.7. Agenda-Setting, Framing, dan Priming Kontribusi terakhir simulasi adalah dalam bidang politik, yaitu membantu proses agenda-setting. Agenda-setting merujuk pada suatu “assignment of special relevance to one particular issue or set of information by the source of the message (e.g. aspecific media organization) with the expectation that the audience will correspond with heightened attention to the content and format of the message”.58 Artinya, agenda-setting berusaha mengontrol sebuah informasi untuk mempengaruhi bagaimana publik berfikir tentang suatu isu. Dan untuk membuat publik percaya, informasi harus dikemas dan disebarkan sebaik mungkin agar bisa dipercaya (atau dalam bahasa Manuel Castells, agar bisa mengkativasi specific neural networks di dalam otak). Proses pengemasan informasi ini yang dikenal dengan proses framing.59 Proses Framing adalah proses memilih dan menekankan pesan dari sebuah kejadian atau isu, dan membangun hubungan diantara mereka untuk kemudian dibuat menjadi sebuah intrepretasi, evaluasi, dan/atau solusi tertentu.60 Akan tetapi tidak semua kejadian atau isu yang ada dapat di-frame dengan baik. Kejadian dan isu yang bisa menjadi bahan framing yang baik adalah isu yang menyerang dan mengancam keamanan publik atau melanggar norma-normal sosial.61 Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apakah suatu isu/kejadian mampu mempengaruhi perasaan individu yang mendengar, melihat, dan membacanya. Perasaan individu yang mengetahui suatu isu terbagi menjadi dua: Perasaan negatif dan perasaan positif. Perasaan-perasaan yang negatif adalah ketakutan dan kegelisahan, sedangkan perasaan positif adalah perasaan semangat, harapan, dan kepercayaan. 62 Kedua perasaan tersebut dapat dimainkan dalam proses framing. Semakin proses framing mampu mempengarui neural networks dalam otak pemirsanya, maka perasaan negatif atau positif akan semakin kuat di dalam hati pemirsanya. Dan ini penting sebagai tujuan dari proses framing. 58 Castells, Communication Power, 157 Ibid, 142 & 155. 60 Robert Entman, “Framing: Towards Clarification of a Fractured Paradigm,” Journal of Comunication 43 nomor 4 (1993): 53. 61 Castells, Communication Power, 154-155 62 Ibid, 398 & 406. 59 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 39 Di dalam Agenda-setting terdapat juga unsur lainnya, yaitu unsur priming. Unsur priming juga memainkan peran penting dalam memperkuat isu yang sedang di-framing sekaligus mempengaruhi isu isu-isu lainnya yang terkait. Priming artinya adalah sebuah usaha perubahan standard yang dipakai publik dalam membuat evaluasi politik. 6364 Cara priming bekerja terlihat dalam pemberitaan yang menekankan isu lebih spesifik daripada isu lebih besar yang telah di-framing sebelumnya.65 Priming selalu terjadi setelah efek dari isu yang telah di framing dan agenda-setting telah sukses. Alasan priming perlu dilakukan ada 2: a. Keputusan seseorang dalam berperilaku dapat lebih mudah dibentuk apabila terdapat isu yang lebih spesifik dan menonjol daripada isu yang lebih besar, b. Media massa dapat lebih mudah merubah opini publik tentang isu atau kandidat politik dalam waktu singkat karena hal yang spesifik dan kecil yang di fokuskan. 66 Karena itu, tidak heran kejadian priming marak terjadi ketika pemilihan umum terjadi untuk mempengaruhi opini peublik tentang seorang kandidat. Konsep Agenda-setting, framing, dan priming ini sudah ada sejak tahun 1960an dan ketika itu sumber informasi masih tidak sebanyak seperti saat ini dalam hal media dan waktu. Media cetak hanya muncul setiap pagi atau sore hari dan berita yang diulas adalah berita dari beberapa jam atau hari sebelumnya. Radio dan televisi adalah media berita yang lebih interaktif, tetapi keduanya memiliki jam tayang tertentu dan tidak mudah dibawa kemana-mana. Dan seiring perkembangan teknologi informasi, komputer dan satelit memainkan peranan penting dalam penyebaran informasi. Sumber informasi berita bukan lagi terpaku pada televisi dan radio yang memiliki jam tayang masing-masing. Perangkat komputer yang tersambung pada koneksi internet telah menyebabkan informasi tersebar lebih cepat karena kecepatan distribusi informasinya tidak terganggu pada faktor Kathleen M. Mcgraw and Cristina Ling, “Media Priming of Presidential and Group Evaluations,” in Political Communciation 20 (2003), 23. 64 Dietram A. Scheufele and David Tewksbury, “Framing, Agenda Setting, and Priming: The Evolution of Three Media Effects Models,” Journal of Communication 57 (2007): 11 65 Ibid. 66 Ibid. 63 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 40 geografi. Selain itu, alasan informasi tersebar lebih cepat karena teknologi ICT telah membuat informasi menyebar dengan cepat karena sumber informasi dalam internet terdifusi. Lalu apa hubungannya agenda-setting, framing, dan priming dengan simulasi? Jawabannya adalah sebuah isu yang ada di alam agenda-setting dapat diciptakan lewat simulasi yang memiliki sifat hyperrealism. Sehingga, simulasi tentang isu yang telah di framing dan priming akan menghasilkan opini publik yang membuat kebijakan pemerintah tentang suatu isu akan semakin didukung. Mengapa sampai publik dapat mendukung kebijakan pemerintah tersebut? Hal ini karena pembuat berita secara sadar atau tidak sadar telah menerapkan priming terhadap satu atau dua isu di dalam isu besar yang di-framing. Dan oleh karena itu, publik menjadi memiliki pendapat baru yang semakin mendukung tentang suatu isu. Di sinilah logika simulasi dapat memainkan perannya dalam menetapkan agendasetting, framing, dan priming dalam kehidupan sehari-hari. Semua dari penjelasan mengenai variabel-variabel yang ada di lapisan kognitif menjelaskan aktor negara harus memahami teknologi informasi sebagai sumber kekuatan (power) yang mendukung sekaligus didukung bidang militer dan ekonomi. Akan tetapi, untuk mencapai ide pengawasan, penyimpanan, kecepatan, dan pensimulasian informasi seperti yang ada di dalam lapisan kognitif ini, perlu infrastruktur yang mendukung kekuatan teknologi informasi. Oleh karena itu, studi ini melihat terdapat lapisan infrastruktur dalam dunia maya yang aktornya lebih beragam karena mayoritas aktornya terdiri dari perusahaan-perusahaan di bidang teknologi informasi. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 41 2. LAPISAN INFRASTRUKTUR Grafik 18 Lapisan Infrastruktur (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Lapisan kedua dalam dunia maya ini jauh lebih kompleks dari lapisan kognitif. Dalam lapisan infrastruktur, terdapat 19 variabel yang penting. 3 variabel (komputer, satelit, dan kabel serta optik) adalah variabel vital dalam membentuk networks global. Internet adalah salah satu bagian dari dunia maya yang memiliki node terbanyak, dan merupakan infrastruktur tidak nyata yang sangat tergantung pada kabel serta optik dan perangkat komputer. Penjelasan setiap variabel akan dijabarkan lebih lanjut di bawah ini. 2.1. Komputer Komputer adalah “a programmable usually electronic device that can store, retrieve, and process data”.67 Dalam konteks komunikasi global, komputer telah membantu proses globalisasi dalam 2 hal: pertama, komputer digunakan untuk “route and manage traffic through the worldwide system of satellite, cable, and microwave networks, optimizing the volume and speed of the flow”. Kedua, komputer telah menyediakan medium komunikasi dan penyebaran informasi lewat internet keseluruh penjuru dunia. 68 Komputer telah mengalami evolusi dari berbentuk besar (komputer ENIAC yang memerlukan satu ruangan untuk “Definition: Com·put·er,” terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013, http://www.merriamwebster.com/dictionary/computer 68 Hanson, “Information Revolution,“ 54. 67 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 42 beroperasi) menjadi sebuah komputer PC yang dapat diletakkan di atas meja. Hal tersebut menyebabkan komputer semakin terlihat seperti consumer product yang menjangkau kebutuhan publik lebih banyak terhadap sebuah komputer yang bisa digunakan di dalam rumah mereka tanpa harus menyediakan satu ruangan khusus dan ongkos perawatan yang mahal. Dan seiring perkembangan jaman, komputer semakin mudah kecil seperti yang telah diramalkan oleh Moore, yaitu transistor (yang merupakan komponen penting dalam komputer) akan semakin mengecil dan murah.69 Berikut adalah timeline tren dalam komputer: PC ENIAC Laptop Smartphone Tablet Google Glass wearable computers Grafik 19 Timeline Bentuk Komputer dari Masa ke Masa (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Dalam teknologi informasi, komputer memainkan peran penting dalam banyak bidang kehidupan. Hampir seluruh bidang kehidupan saat ini sudah memakai teknologi komputer. Bidang kehidupan yang dimaksudkan adalah sebagai berikut: 1. Militer 2. Komunikasi (telepon dan internet) 3. Transportasi 4. Edukasi, 5. Kesehatan, 6. Air 7. Energi 8. File storage,dan lainnya. Bidang-bidang kehidupan ini umumnya berupa infrastruktur-infrastruktur yang penting bagi negara dan masyarakat. Tetapi, bidang-bidang kehidupan ini tidak tertutup bertambah seiring dengan kebutuhan manusia. 69 “Moore’s Law Inspires,” Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 43 Pada bidang militer, komputer banyak membantu militer. Pada awalnya, komputer membantu militer pada simulasi perang, gps, dan sebagainya. Tetapi, seiring semakin canggihnya teknologi komunikasi, kini komputer telah bersatu dengan kendaraan perang itu sendiri, sehingga kendaraan ini bisa dikontrol tanpa harus berada di dalam pesawat itu sendiri. Konsep kendaraan seperti yang dikenal dengan sebutan drones. Drones-drones ini telah digunakan oleh militer AS untuk serangan militernya atau kegiatan spionase. 7071 selain drones, militer USA juga memakai komputer untuk menciptakan virus stuxnet untuk menyerang fasilitas nuklir iran.72 Dalam bidang komunikasi, komputer juga telah membuat suatu pencapaian yang revolusioner dalam telekomunikasi. Tahun 1967, perusahaan komunikasi USA, American Bell Telephone Company (sekarang dikenal dengan AT&T), menggabungkan CPU pada “Telephone Exchange system” mereka dan menamai sistem tersebut electronic switching system. Sehingga, orang secara otomatis dapat langsung menghubungi telepon orang ditujunya tanpa bantuan operator .73 Dalam bidang transportasi, komputer telah membuat beberapa inovasi dalam transportasi. Inovasi dibagi menjadi 2 bagian: inovasi pada kendaraan dan inovasi pada infrastruktur trasportasi. Pada inovasi di dalam kendaraan, komputer telah mampu memberikan kemampuan navigasi, memainkan musik dan video, memberikan informasi tentang kondisi mesin (temperatur, jumlah bensin, dan sebagainya), cargo management system yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan kargo untuk keamanan dan stabilitas kendaraan, simulasi berkendara untuk melatih calon pengendara. Pada Inovasi dalam infrastruktur transportasi, komputer dapat memberikan sistem navigasi dan mengontrol pergerakan transportasi untuk meningkatkan keamanan, menghasilkan beberapa inovasi yang “MQ-9 PREDATOR UAV In Action At The Mexican Border,” terakhir dimodifikasi 14 Mei 2013, http://www.Youtube.com/watch?v=k9L6mIR5CGw 71 The Guardian. “Afghanistan War Logs: Reaper Drone Drops Bomb On Taliban Insurgents Sheltering Under A Tree,” diakses 14 Mei 2013, http://www.guardian.co.uk/world/afghanistan/warlogs/B9D80D78-553F-40C7-B369E262CF932904 72 “Researchers Say Stuxnet Was Deployed Against Iran In 2007,” terakhir dimodifikasi 14 Mei 2013, http://www.reuters.com/article/2013/02/26/us-cyberwar-stuxnet-idUSBRE91P0PP20130226 73 Ketchledge, “The No. 1 Electronic Switching System,” IEEE Transactions on Communications 13 (1965): 38-41 70 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 44 mendukung sistem di jalan, seperti: lampu lalu lintas, electronic toll collection, emergency vehicle notification system, speed cameras,collision avoidance systems, dan sebagainya.74 Dalam bidang edukasi, komputer juga telah berkontribusi banyak. Pembelajaran di dalam kelas kini dapat melalui video, musik, dan alat-alat peraga lainnya yang dijalankan lewat komputer. Selain itu, Konektifitas internet juga membantu penerimaan informasi tentang ilmu pengetahuan dari dalam dan luar negeri secara cepat. Jenis pembelajaran seperti ini yang disebut sebagai computer assisted learning(CAL). 75 CAL menyimpan banyak potensi untuk membuat generasi pelajar yang lebih baik di masa depan. CAL juga membuat edukasi tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi untuk kegiatan praktek karena komputer mampu mensimulasikan banyak hal. Akan tetapi, CAL juga memiliki kritik terhadap sistem pendidikan. Kemampuan CAL menyediakan banyak informasi yang lengkap memang baik, tetapi kemampuan CAL mensimulasi kegiatan praktek belum mencapai tingkat yang memuaskan. Simulasi masih sebatas sesuatu yang hanya dilihat dan dikendalikan dengan kontrol berupa tombol. Peserta didik tidak diajak untuk bergerak dan merasakan objek penelitiannya, di sinilah keterbatasan komputer dalam bidang edukasi. Beberapa inovasi teknologi seperti gyroscope sebenarnya sudah berusaha mencapai level simulasi yang memakai kontrol gerakan, tetapi kontrol ini belum populer di bidang pendidikan. Inovasi dalam membuat simulasi menjadi objek yang dapat dirasakan juga telah mulai populer, yaitu printer 3D. Tetapi, inovasi teknologi ini masih mahal sehingga belum populer di bidang edukasi. Teknologi komputer dalam bidang edukasi memang masih terbatas, tetapi studi ini percaya kekurangan-kekurangan akan terus dikejar lewat berbagai inovasi dan penurunan harga-harga elektronik. Dalam bidang kesehatan, komputer setidaknya telah bekontribusi dalam 3 hal: penelitian, pengobatan, dan penyebaran informasi. Banyak penelitian “Computers In Transportation,” terakhir dimodifikasi 14 Mei 2013, http://eecatalog.com/transportation/2011/06/02/computers-in-transportation/ 75 “Computer Assisted Learning (CAL),” terakhir dimodifikasi 14 Mei 2013, http://web.warwick.ac.uk/ETS/Publications/Guides/cal.htm 74 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 45 kedokteran mengandalkan komputer untuk mensimulasi pengobatan, dan membantu peralatan kedokteran seperti mikroskop elektronik dan peralatan lainnya. Proses pengobatan di rumah sakit juga mengandalkan perangkat komputer, seperti kardiometer, termometer digital, dan sebagainya. Komputer juga telah membuat informasi kesehatan menyebar lebih cepat lewat internet kepada publik, daripada dengan buku atau jurnal kesehatan. Kontribusi komputer yang tegolong sangat penting bagi negara adalah kemampuan komputer mengatur dan mengawasi infrastruktur air, energi, transportasi, dan komunikasi. Selain itu, komputer juga telah menjadi sumber penyimpanan data penting untuk negara, pelaku bisnis, dan organisasi sosial lainnya. Pada kenyataannya, komputer telah menjadi pusat dari banyak kegiatan manusia. Dan sejak internet semakin terjangkau oleh hampir seluruh masyarakat, informasi yang dibuat lewat komputer kini mampu tersebar langsung ke seluruh dunia lebih cepat dari kecepatan suara. Bahkan kehebatan Internet ini menurut Steve jobs dalam wawancara All Things D 2007 mengatakan internet merupakan salah satu penyelamat PC. PC dengan konektifitas internet kini bukan lagi sekedar produsen data, tetapi juga telah menjadi dunia baru yang memiliki banyak aktan di dalamnya sehingga menjadi distributor data sekaligus. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 46 2.2. Fiber Optic Cable Grafik 20 Pertumbuhan Kabel Optik Bawah Laut per Tahun (Dalam Kilometer) (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Infrastruktur fiber optic cable, khususnya undersea fiber optic cable, adalah salah satu infrastruktur terpenting dalam dunia maya. Sistem Transoceanic Fiber optic cable pertama kali diperkenalkan pada tahun 1988, dan mengalami pertumbuhan pesat sejak saat itu. 76 Tabel di atas menjelaskan dalam 25 tahun, pertumbuhan kabel optik bawah laut bertambah dengan rata-rata 50.000 kilometer per tahun. 77 Kelebihan kabel optik ini adalah lebih murah untuk disebar dan dirawat, lebih mudah untuk dioperasikan, usia pakai lebih lama dibandingkan satelit, dan memiliki transmisi sinyal dengan shorter lag-time or delay yang lebih pendek. Sehingga, dengan fiber optic cable membuat komunikasi menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien, khususnya komunikasi point-to-point transmission antar benua. 78 Oleh sebab itu, undersea fiber optic cable lebih dipilih untuk menghubungkan koneksi komputer didalam dunia internet. Hanson, “Information Revolution,” 49. Submarine Telecoms Forum Inc., Submarine Telecoms Industry Report (2013), 18. 78 Hanson, “Information Revolution,” 53. 76 77 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 47 2.3. Internet Grafik 21 Timeline Dunia Maya (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Sejak internet diluncurkan, definisi dunia maya menjadi berubah. Dahulu, sebelum ditemukan internet, definisi dunia maya adalah program yang mencoba untuk mensimulasikan kenyataan kedalam otak kita. Oleh karena itu, dunia maya seperti dunia yang menjembatani otak manusia dengan artificial intelligence di dalam komputer (lihat grafik di atas bagian before Internet). Komunikasi yang terjadi adalah hanyalah komunikasi 2 arah, antara otak manusia dengan artifical intelligence komputer. Tetapi setelah internet ditemukan, terjadi kecederungan orang menggangap dunia maya sebagai dunia internet saja karena internet mensimulasikan hubungan manusia ke manusia lainnya dalam suatu media. Oleh karena itu, definisi dunia maya dan internet seperti kabur saat ini. Tetapi, studi ini masih menggangap hubungan manusia dengan artificial intelligence komputer dan Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 48 juga hubungan manusia dalam internet adalah bagian dari dunia maya. Sehingga, studi ini mengganggap internet bukanlah dunia maya sepenuhnya, tetapi merupakan satu bagian dari dunia maya (lihat grafik di atas bagian After Internet). Saat ini, internet bekerja lewat komputer dan kabel serat optik. Perangkat komputer dan kabel serat optik adalah infrastruktur terpenting karena kedua infrastruktur ini yang mendukung perkembangan internet. Inovasi kabel serat optik telah membuat internet semakin cepat, dan disaat bersamaan harga komputer semakin terjangkau sesuai dengan moore’s law.79 Kedua hal ini yang menyebabkan semakin banyak pengguna internet dan data informasi yang tersimpan di dalam internet cenderung meningkat mengikuti deret geometri setiap 3 tahun. Artinya, data meningkat sangat tinggi dan akan semakin tinggi seperti grafik di bawah ini. 2015; 7910 Rumus deret geometri: f(x)= a x r(n-1) f(x)= 100 x 3 (n-1) a = Nilai awal = 130 r = rasio = 3 N = banyak suku 2012; 2720 2010; 1227 2009; 906 2003; 100 2005; 130 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 *Keterangan 1 exabyte = 1.000.000.000 gigabyte Grafik 22 Jumlah Pertumbuhan Big Data (Dalam Exabyte) (sumber: The Economist)80 81 Akan tetapi, walaupun grafik di atas memprediksi data bertumbuh 3 kali lipat setiap 3 tahun bukanlah angka yang pasti mengikuti formula deret geometri tetapi “Moore’s Law Inspires,” ”Welcome To The Yotta World: Big Data Will Flood The Planet,” 81 “Was Eric Schmidt Wrong About The Historical Scale Of The Internet?,” terakhir dimodifikasi 30 Mei 2013, http://readwrite.com/2011/02/07/are-we-really-creating-as-much 79 80 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 49 lebih disebabkan faktor inovasi yang menyebabkan tren dunia internet semakin digemari. Dari rentang tahun 2003-2012, telah terdapat banyak sekali inovasi penting dalam dunia internet yang belum pernah ada sebelumnya. Berikut tabelnya: Tabel 2 Tabel Timeline Inovasi Dunia Maya pasca-2003 Tahun Perusahaan Inovasi Blogger Alasan penting Blog memulai era jurnalisme sipil dimulai Google 2003 Book search Apple iTunes Store Era pencarian buku digital dimulai Era digital content online store dimulai Era Jejaring sosial global 2004 Facebook Facebook dimulai; ditandai dengan social networks boom.82 Google map 2005 internet Google Youtube 2006 peta dunia di dalam Twitter Twitter dimulai Era Microblogging dimulai Browser berformat Apple 2007 Era jejaring sosial video Safari for iOS komputer pertama untuk smartphone. 2008 Amazon Private Cloud computing Era Cloud computing dimulai “The Boom of Social Media,” terakhir dimodifikasi 4 Juli 2013, http://socialmediainfographics.org/the-boom-of-social-media/ 82 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 50 SIRI (Speech 2011 Apple Interpretation and Recognition Interface) Era Cloud Robotics dimulai.83 (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Studi ini merasa yakin masih masih ada banyak inovasi lainnya dalam dunia internet selain dari tabel di atas. Akan tetapi, studi ini ingin berfokus pada infrastruktur apa saja yang sudah memberikan perubahan signifikan pada peta dunia internet. Dari tabel di atas, studi ini mendapatkan data baru yaitu: online store untuk konten digital, blogger, social networks, Google map, dan Cloud Robotics. Data baru ini menambah infrastruktur website, online news, dan search engine yang sudah ada sebelumnya (lihat gambar di bawah). Apa artinya segala macam inovasi ini? Artinya, inovasi ini semakin memberikan kekuatan interkoneksi dalam internet. Dan khusus untuk kasus Cloud Robotics, studi ini memiliki anggapan robot di masa depan akan mengubah relasi manusia dengan barang elektronik dan relasi dengan manusia. Grafik 23 Variabel Dalam Dunia Internet (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) “Cloud Robotics,” terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013, http://goldberg.berkeley.edu/cloudrobotics/ 83 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 51 2.3.1 Cloud Robotics Cloud Robotics secara definisi adalah pendekatan dalam ilmu robotika yang menggunakan internet sebagai sumber untuk proses komputasi dan memberikan informasi.84 Secara teori, Cloud Robotics tidak lagi tergantung pada keterbatasan prosesor, memori penyimpanan data, atau program tetapi harus terkoneksi dengan internet untuk bekerja. Contoh Cloud Robotics yang umum dikenal saat ini adalah SIRI, Google Now, dan sebagainya. Ciri-ciri Cloud Robotics adalah mampu berkomunikasi dengan suara, dapat mengerti maksud di balik sebuah kalimat, dapat menjalankan sebuah program lewat perintah suara. Cloud Robotics semakin kuat apabila mampu berkomunikasi dua arah, mengetahui konteks topik pembicaraan, tempat, dan waktu. Pada perkembangannya, Cloud Robotics awalnya bekerja di dalam komputer, lalu smartphone, dan terakhir Cloud Robotics terbukti mampu bekerja pada transportasi seperti mobil.85 Manusia selalu memimpikan dapat berkomunikasi dengan robot, tetapi robot selalu memiliki kekurangan dalam hal emosi, memahami topik pembicaraan, dan konteks waktu dan tempat. Oleh sebab itu, robot sampai saat ini belum bisa menggantikan komunikasi dengan manusia. Tetapi, studi ini melihat Cloud Robotics dapat membuka kemungkinan komunikasi manusia dengan robot yang dapat menggantikan komunikasi dengan manusia. Apabila kita melihat percakapan berikut yang di ambil dari salah satu cloud robot, SIRI, kita dapat melihat SIRI mampu merespon dengan emosi, topik pembicaraan, waktu, dan tempat.86 84 Ibid. "Siri - "Start my car" - with my Acura TL,” terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013, http://www.Youtube.com/watch?v=aPCpqXyFA8U 86 “Siri Conversation,” terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013, https://www.Youtube.com/watch?v=aAdx-vFPXUc 85 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 52 Gambar 4 Percakapan dengan SIRI (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Gambar di atas telah membukti bagaimana Cloud Robotics mampu mengimitasi cara kerja otak manusia dan membuka kemungkinan komunikasi dengan robot di masa depan akan lebih interaktif, dan dalam beberapa kasus Cloud Robotics dapat memiliki pengetahuan di atas manusia karena mereka mendapatkan informasi dari internet. 2.3.2. Social media Social media juga dikenal dengan sebutan Social networks, social media artinya sebuah media simulasi untuk bersosialisasi dalam dunia maya. Social media pernah mengalami booming pada kurun waktu 2003-2004 dengan kepopuleran friendster, myspace, dan Facebook.87 Twitter dan Tumblr kemudian menyusul pada tahun 2006 dengan membawa konsep baru social media, yaitu microblogging. Microblogging pada awalnya adalah sebuah bentuk kecil dari blog yang merupakan salah satu jenis website, tetapi tumblr dan Twitter merubahnya hingga menjadi social media seperti sekarang. Ciri-ciri social media adalah memiliki fitur: 87 Text sharing, Picture and video sharing, Note sharing (blogging), Email, Instant messanging atau VoIP, dan “The Boom of Social Sites” Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 53 Bersifat crowdsourcing (kemampuan mengumpulkan massa) di dalam dunia internet. Situs-situs Social media ini diciptakan bersifat terbuka dan lepas dari kontrol pemerintah, tetapi seiring perkembangannya terdapat beberapa social media yang akhirnya diawasi oleh negara. Alasan situs social media ini diawasi adalah karena dalam beberapa kasus, social media bisa berubah menjadi alat penyebaran informasi yang menggangu kestabilan negara. Kasusnya terjadi di China ketika terjadi kerusuhan di Tibet (2008), peringatan Tiannanmen (2009), dan Kerusuhan Xinjiang (2009), social media dianggap berbahaya oleh pemerintahan RRC karena beresiko mengumpulkan massa dan melawan pemerintahan. Oleh sebab itu, RRC pun memilih untuk mengawasi informasi di dalam social networks, dan era social networks jenis baru yang bisa diawasi oleh sebuah negara pun dimulai. Di RRC, situs seperti Facebook dan Twitter sebenarnya telah ada sebelum penutupan Facebook dan Twitter. Situs-situs tersebut adalah Kaixin, Weibo, Renren, Pengyou, dan QQzone. Hanya saja, setelah 2009, pemerintah RRC akhirnya mengetatkan pengawasan di dalam situs-situs social media tersebut lewat kebijakan China Great Firewall. Kejadian ini menandakan era baru dalam sejarah social media dengan adanya sebuah nilai baru, yaitu pengawasan pemerintah dalam situs social media. Konsep social media yang dapat diawasi oleh pemerintah ini memberikan gambaran bahwa pemerintah mampu mengawasi informasi di social media. Akan tetapi, di negara-negara komunis, kebebasan berpendapat sangat diawasi, sehingga kebijakannya terkesan melanggar HAM. Dalam studi ini, pemerintah idealnya hanya perlu mengetahui informasi yang beredar di publik lebih cepat dan mampu meresponnya dengan menyebarkan kebijakan pemerintah di social media tersebut. Dengan begitu, pengguna social media menyadari pemerintah juga mengetahui informasi yang bergerak di dalam social media sebelum bereskalasi menjadi konflik. Selain Cloud Robotics dan social media, infrastruktur lainnya seperti online news, websites umum, search engine, dan online stores telah membuat informasi di internet semakin kaya, dan memberikan dampak pada masyarakat dan pelaku bisnis. Khusus untuk online stores, penggunaan online stores membuat transaction Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 54 cost untuk pelaku bisnis dapat dikurangi dan produk terdistribusi lebih cepat. Sehingga, kecepatan pertumbuhan perekonomian negara dapat meningkat lebih cepat. Selain itu, online news menjadi salah satu sumber berita yang memiliki nilai validitas lebih dari social media karena mereka memiliki tim editorial yang mengumpulkan dan menyaring berita. Aktor-aktor dalam Online news ini memiliki kemampuan memperkuat sekaligus diperkuat oleh berita-berita yang ada dalam media cetak atau siaran televisi di televisi. Sehingga, mereka memainkan peranan penting dalam penyebaran informasi, termasuk penyebaran informasi yang sudah di framing dan priming oleh media cetak dan televisi. 2.4. Satelit Satelit adalah salah satu infrastruktur terpenting dalam dunia maya. Satelit mengumpulkan informasi dan menyebarkan informasi. Satelit yang mengumpulkan infromasi adalah satelit cuaca, satelit planet, satelit mata-mata, dan satelit lainnya. sedangkan satelit yang menyebarkan informasi adalah satelit komunikasi. Satelit komunikasi ini umumnya mampu menyiarkan siaran televisi secara live dalam radius 1/3 bumi. 88 Kemampuan satelit menyiarkan televisi secara global perlu dicermati oleh karena pada saat ini, informasi yang tersebar lewat siaran televisi mampu membangkitkan opini publik yang negatif atau positif tentang pemerintahan setempat. Selain itu, kepemilikan satelit komunikasi juga membuat sebuah negara memiliki kemampuan menyebarkan pengaruhnya (baik politik, ekonomi, dan kebudayaannya) lewat siaran televisi yang disebarkan secara global. Oleh karena itu, fungsi satelit sangat penting dan kuat dalam hal penguasaan teknologi suatu negara. Dan saat ini, belum semua negara memiliki teknologi satelit ini karena ketebatasan biaya dan ilmu pengetahuan. 2.5. Networks Satelit, komputer, dan kabel serat optik di atas telah menggambarkan saat ini manusia mampu berkomunikasi tanpa ada halangan geografis. Dengan tidak memperhitungkan faktor geografis berarti definisi kecepatan dalam dunia internet 88 Hanson, “Information Revolution,” 53. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 55 juga berbeda dengan kecepatan dalam dunia nyata yang dihambat oleh faktor geografis. Selain itu, ketiga infrastruktur di atas memiliki kemampuan pengawasan (surveillance) yang tinggi, sehingga mampu mengetahui kondisi, informasi, dan lokasi kita lewat perangkat komputer. Dan bahkan kemampuan pengawasan yang dimiliki oleh komputer kini semakin kuat karena inovasi internet yang mampu menganalisis aktifitas online dan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam perangkat komputernya. Semua kemampuan dari dunia maya ini membuat hubungan antar manusia di dalam dunia maya semakin erat atau yang disebut Castells sebagai Networks Society. 89 Apalagi, ditambah faktor bentuk perangkat komputer yang semakin portabel, contohnya tablet dan smartphone, sehingga membuat pemakai internet mampu mendapatkan informasi di manapun dan kapanpun. Networks menurut Castells adalah seperangkat node yang terinterkoneksi.90 Dalam peta dunia maya di atas, kita bisa melihat bagaimana networks terinterkoneksi dengan node-node di sekitarnya sehingga mampu mengirimkan informasi ke seluruh node yang terhubung. Tetapi, Castells menggangap networks ini yang menyebabkan suatu organisasi memiliki kekuatan dan terkesan mengesampingkan pentingnya informasi yang mengalir di dalam networks tersebut. Menurut studi ini, informasi adalah kekuatan yang menggerakan dan memperkuat di balik networks karena tidak semuanya organisasi yang memiliki networks pasti memiliki kekuatan. Informasi yang ada di dalam networks adalah informasi yang bermacammacam. Informasi bisa berupa benda nyata (tangible) dan benda tidak nyata (intangible) (terkadang sulit untuk membedakan karena benda yang nyata dan tidak nyata memiliki keterkaitan sangat erat). Informasi yang memiliki benda tidak nyata adalah seperti ideologi, nilai, norma, kepercayaan, persamaan sejarah, ilmu pengetahuan, rahasia, dan sebagainya. Sedangkan informasi yang memiliki bentuk nyata adalah uang, sumber daya alam, teknologi, buku/kitab, kontrak, atau simbolsimbol lainnya yang mengikat. Dan setiap informasi juga memiliki kekuatan yang “Microsoft Campaign: Don’t Get Scroogled,” terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013, http://www.Youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=-Cr6AgUo764 90 Castells, Communication Power, 19. 89 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 56 berbeda-beda dan apabila informasi tangible dan intangible saling mendukung, maka kekuatan informasi tersebut dapat bertambah. Grafik 24 The Golden Circle (Sumber: Simon Sinek, TED Talk) Studi ini mencoba mengklasifikasi kekuatan masing-masing informasi, akan tetapi studi ini tidak ingin mengeneralisasi kekuatan masing-masing informasi di segala jenis kondisi. Studi ini akan memakai logika berfikir The Golden Circle yang diciptakan oleh Simon Sinek. The Golden Circle adalah konsep yang menjelaskan bagaimana sebuah organisasi/individu mampu menginspirasi orang lain untuk (lihat grafik di atas). 91 Simon Sinek menjelaskan bahwa cara bekerja organisasi/kelompok/individu yang menginspirasi adalah dari dalam ke bagian luar The Golden Circle, yaitu dari pertanyaan “why” sampai ke pertanyaan “what”. “Why” menjelaskan informasi apa saja yang menyebabkan organisasi itu bekerja, dan apa saja ideologi, nilai/norma, atau kepercayaan apa yang dipegang organisasi tersebut. “How” menjelaskan secara spesifik cara sebuah organisasi bakal merealisasikan informasi-informasi yang ada di dalam “why”. Sedangkan, “what” menjelaskan kegiatan nyata organisasi yang membuktikan informasi-informasi yang ada di “why” sebelumnya. Sehingga, lewat penjelasan The Golden Circle di atas, kita bisa menyadari bahwa informasi yang ada di dalam “why” lebih kuat dari informasi yang ada di dalam “how”. Dari penjelasan “why” kita juga memahami bahwa informasi yang menyebabkan organisasi bekerja adalah informasi yang “Simon Sinek: How Great Leaders Inspire Action,” terakhir dimodifikasi 18 Mei 2013, http://www.Youtube.com/watch?v=qp0HIF3SfI4 91 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 57 bentuknya tidak nyata, seperti ideologi, nilai, norma, kepercayaan, persamaan sejarah, ilmu pengetahuan, dan rahasia. Sedangkan informasi dalam “how” lebih mengandalkan informasi dalam bentuk nyata agar dapat terealisasi, seperti uang, sumber daya alam, teknologi, buku/kitab, kontrak, dan kebijakan. Oleh karena itu, studi ini menggangap informasi dalam networks akan lebih kuat dan menginspirasi apabila memiliki informasi berupa ideologi, nilai, norma, kepercayaan, persamaan sejarah, ilmu pengetahuan, dan rahasia daripada informasi dalam bentuk nyata berupa uang, kepemilikan sumber daya alam, teknologi, buku/kitab, kontrak, atau kemampuan membuat kebijakan. Studi ini memiliki keyakinan networks yang memiliki informasi yang menjawab pertanyaan “why” dalam sebuah organsiasi akan memiliki dampak lebih luas dan mempengaruhi node-node di luar organisasi dengan sendirinya. Alasannya, informasi-informasi “why” ini dapat tersebar tanpa perlu usaha pendekatan personal seperti menyebarkan informasi-informasi “how”. 3. LAPISAN PUBLIK Grafik 25 Lapisan Publik (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Dalam lapisan publik, aktor yang berperan besar adalah individu dan media. Media berfungsi hanya sebagai distributor informasi dari networks yang ada di Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 58 dalam dunia maya. Individu adalah aktor yang mengkonsumsi informasi, membantu penyebaran informasi antar individu dalam negeri sampai melewati batas negara. Individu juga adalah aktor yang mendorong perubahan suatu negara sampai pada akhirnya mempengaruhi organisasi internasional. Pada level publik ini, juga dibedakan dalam 2 lapisan: lapisan domestik dan lapisan internasional, yang ditandai oleh garis merah pada gambar di atas. 3.1. Media Grafik 26 Media Berinteraksi dengan Publik (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Mari kita taruh networks dalam konteks media. Media adalah muara seluruh informasi berkumpul dan berinteraksi dengan manusia publik lewat berita dan produk-produk digital (lihat gambar di atas). Oleh karena itu media dapat disebut juga sebagai pusat dari networks. Castells menjelaskan di dalam networks terdapat node yang memiliki beberapa node disekitarnya dan posisinya berada di tengahtengah, sehingga node tersebut disebutnya sebagai “center”. “Center” memiliki kekuatan karena kemampuannya menyebarkan informasi dan menjadi sumber informasi didapatkan. Di dalam media, terdapat tiga jenis node yang memiliki karateristik masingmasing. Mereka adalah node Hak Cipta dan Rahasia (Copyrights and Secrets), dan node Berita. Karena kita sedang membicarakan node di dalam dunia maya, maka di dalam node Hak Cipta lebih berfokus pada informasi yang berupa produk digital dan rahasia paten. Sedangkan dalam node berita adalah node yang memiliki informasi berupa berita yang memiliki kandungan ideologi, nilai dan norma di masyarakat. Di dunia nyata, kedua node ini bisa memiliki keterkaitan erat sehingga Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 59 terkadang sulit untuk membedakannya antara informasi dalam node berita atau hak cipta. Tetapi, yang penting untuk dilihat adalah perbedaan fungsi kedua node ini. Fungsi node hak cipta dan rahasia untuk melindungi sumber daya dunia maya yang memberikan keuntungan untuk perekonomian suatu negara dan juga rahasiarahasia negara. Sumber daya dunia maya yang mendukung perekonomian adalah seperti film, video, musik, buku digital, data privasi situs sosial, data privasi bank, rahasia-rahasia perusahaan, dan data yang mendukung sistem infrastruktur publik suatu negara. Sumber daya dunia maya ini berbeda dengan sumber daya alam yang ada di dunia nyata. Sumber daya dunia maya dapat dibentuk oleh kecanggihan teknologi dan memiliki nilai-nilai kebudayaan (ideologi, nilai, dan norma) yang dimasukkan sehingga tercipta berbagai produk yang berbentuk digital. Produkproduk sumber daya dunia maya ini memiliki kontribusi yang penting untuk meningkatkan kekuatan perekonomian dan keamanan suatu negara. Sedangkan, fungsi node berita adalah untuk menyebarkan informasi kepada publik. Informasi yang disebarkan umumnya mengandung ideologi, nilai, dan norma yang mampu membentuk opini publik. Secara tidak sadar, banyak sekali media-media di negara-negara berkembang mendukung pemberitaan dari media internasional seperti CNN, BBC, dan media internasional lainnya dari negara demokrasi yang maju seperti USA, Inggris, dan negara barat pada umumnya. Fenomena ini yang juga umumnya dikenal sebagai CNN effect. Akibat globalisasi, media pemberitaan di banyak negara akhirnya mengikuti negara superpower dan semakin meningkatkan oligopolitas dalam pemberitaan. Kejadian ini ternyata sudah disinggung oleh Manuel Castells lewat argumennya:92 “Cultural industries and business media are characterized at the same time by business concentration and market segmentation, leading toward heightened oligopolistic competition, customized delivery of messages, and vertical networking of the multimedia industry” 92 Castells, “Networks Society,” 240. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 60 Argumen Castells ini diakhiri dengan anggapannya bahwa pemberitaan yang oligopolitik ini telah membuat media internasional raksasa seperti CNN mampu mengatur penyebaran pesan ke publik, bahkan publik secara global. Dan seperti yang sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya bahwa pesan dalam node berita mengandung nilai ideologi dan norma. Oleh sebab itu, media-media ini secara tidak langsung adalah agen dari penyebaran ideologi pemerintahnya. Fenomena ini ditemukan pertama kali oleh Louis Althusser dan menyebut media-media ini sebagai ISA, Ideological State Apparature.93 Dalam kenyataan, ISA bukan hanya media berupa berita, tetapi juga institusi agama, edukasi, keluarga, trade unions, politik, legal, dan kebudayaan, yang secara formal terlepas dari kontrol pemerintah, tetapi berfungsi sebagai penyalur nilai-nilai dari pemerintah, dan mempengaruhi publik dan menjaga keteraturan masyarakat.94 Dan apabila kita membawa konteks ISA kedalam dunia maya ini, maka pola ISA membawa ideologinya terlihat pada cara kerja node berita dan node hak cipta dan rahasia. Karena ISA suatu negara memiliki kemampuan membawa informasi berupa idelogi, nilai dan norma kepada publik dan bahkan dunia global, ISA akhirnya terkesan menyerang ISA lainnya yang memiliki nilai dan ideologi yang berbeda. Oleh sebab itu, penting bagi ISA-ISA ini untuk menjaga informasi yang mereka miliki. Dalam dunia maya, umumnya informasi-informasi tersimpan di dalam komputer ataupun server. Sehingga, tidak heran apabila terdapat serangan dunia maya (cyberattacks) karena komputer yang diserang adalah komputer yang memiliki hubungannya dengan ISA atau yang memiliki hubungannya dengan negara. Dan menurut studi ini, serangan-serangan ini akan semakin meningkat seiring dengan semakin banyak kegiatan manusia yang menggunakan teknologi komputer di berbagai bidang. Louis Althusser, “Ideology and Ideological State Appartuses,” dalam Lenin and Philosophy and Other Essays (New York: Monthly Review Press, 1971), 142-145 94 Ibid.,143. 93 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 61 3.2. People People atau manusia maksudnya adalah individu yang mengkonsumsi setiap informasi yang ada di dalam dunia maya. Setiap manusia terdiri dari berbagai macam kelas ekonomi, politik, etnis, agama, dan juga bangsa. Individu adalah sasaran akhir dari setiap isu yang di framing dan priming. Informasi yang di framing dan priming dalam dalam bentuk berita online, film, musik, tarian, buku, agama, tren berpakaian, produk industri, dan berbagai produk yang mengandung ideologi dan nilai-nilai kebudayaan suatu bangsa akan melihat individu sebagai sasaran mereka. Individu yang telah terpengaruh oleh isu yang sudah di framing dan priming juga dapat berperan sebagai aktor yang menyebarkan informasi lewat dunia maya. Bentuk-bentuk peran mereka dapat dilihat dari teks, gambar, video, dan suara yang tersebar lewat internet atau teknologi dunia maya lainnya. Seiring perkembangan jaman kemampuan individu menyebarkan informasi dalam dunia maya juga semakin banyak jalur dan lebih luas, sehingga kecepatan dan jumlah informasi menyebar lebih kuat dan besar. Setelah millenium, terdapat beberapa penemuan dan fenomena penting dalam dunia maya yang membuat kapasitas dan kecepatan informasi menguat dalam dunia maya. Fenomena dan penemuan tersebut adalah blogger, online digital content store (seperti iTunes, Google play, Windows app store), social networking (Facebook, Youtube, microblogger), global digitalized map (Google map), smartphone boom (dimulai oleh iPhone), dan cloud computing. Semua penemuan ini meningkatkan data dalam dunia internet dalam jumlah yang sangat besar sehingga disebut sebagai Big Data. Dampak tidak langsung Big Data bagi kehidupan sosial juga sangat penting karena Big Data terdiri dari informasiinformasi yang mengandung ideologi, nilai dan norma. 3.3. Other nations people Setelah Big Data diproses dengan pengklasifikasian, strukturasi, dan sebagainya, Big Data kemudian dapat dicari lewat situs-situs search engine seperti Google, Yahoo!, bing, dan lain-lain. data tersebut kemudian menjadi konsumsi Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 62 seluruh pengguna internet di seluruh dunia dan ikut mempengaruhi mereka dalam hal ideologi, nilai, dan norma. Di tahap inilah, informasi dalam dunia maya memiliki pengaruh dalam Hubungan Internasional. informasi telah melewati batas negara dan mempengaruhi opini dari bangsa lainnya. Grafik 27 Peran Dunia Maya di Level Internasional (Sumber: Diolah dari berbagai sumber) Imbas dari informasi ini dapat dilihat dari “node berita” dan “node hak cipta dan rahasia” milik “media” bangsa lain. “Node berita” menjadi “node berita” yang mirip dengan “node berita” dari negara asal tersebut. Ideologi, nilai, norma, dan informasi-informasi di dalam “node berita” itu kemudian terkesan mengulang informasi yang diberitakan “node berita” dari negara asal (lihat grafik di atas). Hal yang sama juga terjadi pada “node Hak Cipta dan Rahasia” negara tersebut. Terdapat produk yang dihasilkan juga mengandung ideologi, nilai dan norma yang juga mempengaruhi produk lokal. Selain pengaruh pada produk-produk, sistem kerja politik, militer, dan perekonomian juga ikut terpengaruh oleh informasi dari “node hak cipta dan rahasia” negara asal. Sehingga, “node berita” dan “node hak cipta dan rahasia” ini yang tergabung dalam “media” secara garis besar akhirnya cenderung mengikut media dari negara maju. Althusser menyebutkan secara tidak langsung alasan fenomena media berita suatu negara cenderung mengikuti negara maju karena negara tersebut memposisikan dirinya berada dalam masyarakat kapitalis. Kapitalisme ada sistem yang menjaga kelangsungan dominasi kelas kapitalis terhadap kelas buruh. Dan menurut Althusser, media yang termasuk kedalam ISA (Ideological State Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 63 Aparature) bekerja sesuai dengan sistem kapitalisme tersebut.95 Oleh karena itu, media di negara berkembang yang berada dalam sistem kapitalis akan sangat dipengaruhi media dari negara kapitalis asal atau negara kapitalis yang lebih maju. 3.4. Other Nations Government Publik di negara lain yang telah diekspos media secara terus-menerus akan membentuk opini publik. Opini ini dibentuk dari informasi yang yang telah di framing dan priming oleh media di negara asal dan disebarkan oleh media dari dalam dan luar negeri di negara tujuan. Sehingga informasi ini yang memiliki pengaruh ideologi, nilai, norma dalam bentuk respon suatu media kepada negara tujuan mempengaruhi publik di negara tujuan tersebut. Dan apabila publik di suatu negara asing sudah menerima suatu informasi dalam bentuk ideologi, nilai, dan norma yang baru dan tidak sejalan dengan ideologi, nilai,dan norma pemerintahan maka rawan terjadi ketidakstabilan negara. menurut Manuel Castells, ketidakstabilan disebabkan oleh kekuatan komunikasi, khususnya socialized communication, yang terjadi di tengah-tengah masyarakat ini.96 Tetapi studi ini juga melihat komunikasi yang tersosialisasi juga memiliki kekuatan yang berbeda-beda untuk menciptakan perubahan sosial. Kekuatan ini tergantung oleh kuat dan lemahnya informasi di dalam komunikasi tersebut. Lalu apabila mengikuti logika berfikir The Golden Circle, maka studi ini menggangap informasi mengenai ideologi, nilai, norma, kepercayaan, persamaan sejarah, ilmu pengetahuan, dan rahasia memiliki kekuatan yang lebih besar untuk melakukan perubahan ketimbang informasi dalam bentuk nyata berupa uang, kepemilikan sumber daya alam, teknologi, buku/kitab, kontrak, atau kemampuan membuat kebijakan. Uang, buku, kepemilikan SDA, dan kemampuan membuat kebijakan hanyalah cara untuk menyebarkan informasi tidak nyata seperti ideologi, nilai, norma, kepercayaan, ilmu pengetahuan, dan rahasia sebelumnya. Castells percaya jika sebagian besar masyarakat memiliki pendapat yang berlawanan tentang nilai dan norma yang sudah terinstitusionalisasi di dalam 95 Louis Althusser, Essays in Self-Criticism (Chesterfield: Humanities Press, 1973): 11,diakses 19 Mei 2013, http://www.marx2mao.com/Other/ESC76.html 96 Manuel Castells, “Networks Society,” 239. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 64 negara dan sudah dibuatkan hukum dan kebijakan, maka sistem nilai dan norma tersebut tetap akan berubah, walaupun tidak memenuhi harapan dari agen-agen perubahan sosial sepenuhnya. 97 Di waktu nilai dan norma baru ini sedang di komunikasikan secara massal, ketidakstabilan negara sangat rawan terjadi. Dan apabila pemerintah tidak mengetahui nilai-nilai yang sedang berkembang ini, maka pemerintah tidak mampu merespon perbedaan nilai dan norma di masyarakat dengan baik. Karena menurut Castells, perang pemikiran manusia itu sangat terlihat di dalam proses komunikasi. Oleh sebab itu, tidak heran konflik atau revolusi terjadi apabila terjadi akumulasi nilai-nilai di masyarakat namun tidak direspon oleh pemerintah dan pada akhirnya melawan bagi pemerintahan yang ada. Yang dapat dipelajari dari penjelasan di atas adalah kekuatan informasi dalam komunikasi mampu menciptakan perubahan. Penjelasan ini klasik, namun bila kita taruh dalam konteks dunia maya, maka seperti argumen Castells bahwa perang pemikiran manusia dalam proses komunikasi terjadi lebih intensif di dalam networks society.98 Networks society adalah masyarakat di mana struktur sosialnya dibuat di dalam jaringan yang berdasarkan mikroelektronik, informasi digital, dan teknologi komunikasi.99 Artinya, networks society adalah masyarakat yang berada di dalam dunia maya dengan kondisi geografis yang berbeda dengan dunia nyata. Sehingga, seperti yang telah kita bahas di dalam lapisan kognitif, dunia maya memiliki pemahaman soal kecepatannya berbeda. Satuan kecepatan dalam dunia maya adalah gigabit/detik, dihitung lewat cara jumlah data dibagi jumlah waktu(dalam detik). Sekali lagi, rumus kecepatan dunia maya ini tidak memiliki variabel perlambatan seperti rumus kecepatan dalam dunia nyata. Faktor geografis tidak ditemukan dalam dunia maya, semuanya tergantung lewat kemampuan maksimal kabel data mengirim data itu sendiri. Oleh sebab itu, studi ini memperkuat pendapat Manuel Castells bahwa perang pemikiran manusia dalam proses komunikasi terjadi lebih intensif di dalam networks society karena 97 Ibid. Ibid. 99 Castells, Communication Power, 24. 98 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 65 informasi yang di kirim di dalam dunia maya tidak mengalami variabel perlambatan. Informasi yang semakin intensif di dalam networks society akan membuat masyarakat mendapatkan informasi lebih cepat dan berdampak pada kondisi di dunia nyata. Dan studi ini percaya, telah banyak kasus sejak Zapatista Movement hingga saat ini yang membuktikan informasi yang menyebar dalam dunia maya mampu memberikan dampak pada kehidupan sosial dan politik di dalam suatu negara. Dalam banyak kasus, informasi dalam dunia maya sebagian besar dimenangkan oleh kelompok pemberontak atau yang berlawanan dengan suatu negara karena mereka membawa ideologi, nilai, dan norma yang berlawanan dengan pemerintah. Umumnya, kelompok-kelompok yang berlawanan ini menyebarkan informasi lewat social media seperti Facebook, Twitter, dan Youtube. Kelompok ini terlihat menguasai informasi di dunia maya karena mendapat respon positif dari masyarakat dan pada akhirnya mendukung informasi yang disebarkan oleh kelompok tersebut. Sedangkan, informasi yang disebarkan oleh pemerintah tidak seintensif dan tidak mendapatkan dukungan yang banyak seperti yang diperoleh oleh kelompok perlawanan di dalam dunia maya. Studi ini juga menganggap beberapa negara terkesan terlambat merespon informasi yang ada di dalam internet. Studi ini berasumsi hal ini terjadi karena pemerintah tidak menguasai medan dunia maya sebelum permasalahan terjadi dan hasilnya negara tersebut hanya memblokir internet untuk beberapa hari atau permanen setelah pemerintah gagal menenangkan rakyatnya. 3.5. IGO dan INGO Informasi yang telah menyebabkan perubahan dalam suatu negara juga akan berimbas pada IGO (International Governmental Organization) dan INGO (International Non-Governmental Organization) yang memiliki kaitan dengan negara tersebut. Oleh karena kekuatan informasi begitu kuat khususnya tentang ideologi, nilai, dan norma, serta didukung secara politik oleh negara-negara anggota lainnya di dalam organisasi tersebut, maka organisasi internasional baik di level regional dan internasional akan terpengaruh oleh informasi ini. Sebagai contohnya, Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 66 informasi perlawanan terhadap terorisme yang disebarkan USA keseluruh dunia di dalam dunia maya (baik lewat internet, berita, video, buku, dan sebagainya) akhirnya mempengaruhi pergerakan INGO dan telah mempengaruhi agenda dari IGO seperti PBB. Untuk membuat informasi sampai mempengaruhi IGO dan INGO tentu tidak mudah. Ada beberapa alasan informasi dapat mempengaruhi IGO: Pertama, adalah tentang kepentingan dari negara-negara lainnya di dalam IGO tersebut. Kedua, terdapat negara hegemon yang memiliki pengaruh besar di dalam IGO tersebut. Ketiga, tekanan negara atau organisasi internasional di luar IGO yang akhirnya merubah agenda dari IGO tersebut. Sedangkan untuk kasus INGO, informasi mempengaruhi pekerjaan mereka karena desakan kebutuhan di negara-negara yang memiliki permasalahan sesuai dengan bidang mereka. Informasi dapat membuat sebuah INGO memiliki posisi kuat dan lemah. Alsannya adalah karena informasi yang memiliki nilai, norma, dan ideologi akan bersinggungan dengan ideologi, nilai, dan norma yang dibawa oleh INGO tersebut. Dan apabila informasi tersebut sesuai dengan ideologi INGO, maka INGO tersebut akan memiliki posisi yang lebih kuat dalam pergerakan mereka. Begitu juga sebaliknya, apabila informasi berlawanan, maka posisi INGO tersebut akan lebih melemah. 3.6. Cyberspace In Brief Dari seluruh penjelasan mengenai variabel-variabel yang ada di dalam peta dunia maya di atas, kita mendapatkan gambaran mengenai dunia maya lebih luas. Kita juga menyadari bahwa dunia maya sangat kompleks dan memiliki peran besar dalam membawa informasi yang mempengaruhi pemikiran manusia, bukan hanya hal-hal di dunia nyata. Oleh karena itu dunia maya berdampak secara tidak langsung dalam membuat perubahan di dunia nyata seperti pendapat Jenderal Michael V. Hayden. 100 Sekali lagi, variabel-variabel yang ada di dalam peta dunia maya Martin C. Libicki, “Cyberspace Is Not a Warfighting Domain,” A Journal of Law and Policy for the Information Society 8 nomor 2 (2012): 321. 100 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 67 memiliki peran dalam menyebarkan informasi hingga membuat perubahan dalam dunia. Tentu variabel-variabel ini akan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi, tetapi studi ini telah berusaha mendapatkan lebih dari 35 variabel dalam dunia maya yang dapat dipetakan. Variable-variabel tersebut apabila dihubungkan dan dipilah berdasarkan aktor, fungsi, dan areanya, maka akan menjadi 3 kelompok besar yang studi ini taruh kedalam 3 buah lapisan: lapisan kognitif, infrastruktur, dan lapisan publik (domestik dan internasional). Dalam lapisan kognitif, terdapat variable power yang ada dalam bentuk militer, ekonomi, dan teknologi informasi. Dalam teknologi informasi, terdapat 4 variabel yang membentuk kekuatan teknologi informasi, yaitu kekuatan pengawasan, kekuatan penyimpanan, kekuatan kecepatan, dan kekuatan simulasi dalam teknologi informasi. Dalam variable simulasi, terdapat 3 jenis variabel: simulasi perang untuk militer, simulasi mesin untuk kepentingan industri ekonomi, dan variabel agenda-setting yang memiliki fungsi untuk men-framing dan priming sebuah isu yang menjadi agenda-setting pemerintah. Semua variabel yang ada di dalam lapisan kognitif ini didominasi oleh aktor negara dan menjelaskan dasardasar kekuatan yang membentuk teknologi informasi. Sehingga, pemerintah bisa mengambil kebijakan yang mendukung kekuatan pengawasan, kecepatan, penyimpanan, dan pensimulasian untuk memperkuat teknologi informasinya. 4 kekuatan tersebut diwujudkan lewat infrastruktur yang akan dijelaskan di dalam lapisan kedua, lapisan infrastruktur. Dalam Lapisan Infrastruktur, aktor yang dominan ada dua: Negara dan kelompok bisnis. Tetapi, dalam beberapa kasus, individu juga bisa menjadi aktor dalam lapisan infrastruktur. Lapisan Infrastruktur memiliki 5 variabel penting: Variabel komputer, variabel satelit, variabel kabel serat optik, variabel dunia internet, dan variabel networks yang merupakan hasil dari 4 variabel infrastruktur tersebut. Dalam lapisan ini, terdapat variabel internet yang merupakan bentuk networks komputer yang dihubungkan dengan bantuan kabel serat optik dan satelit. Di dalam variabel internet, terdapat 6 variabel yang membentuk internet, mereka adalah online news, jejaring social (social media), search engine, Cloud Robotics, Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 68 online stores, dan situs-situs lainnya. Variabel komputer juga memiliki peran dalam membuat simulasi komputer dan menjadi sistem bagi infrastruktur air, energi, transportasi, komunikasi, militer, dan server. Terakhir, peran satelit dalam dunia maya ini lebih berfokus pada siaran televisi ke seluruh dunia. Alhasil, kemampuan satelit, kabel serat optik, dan komputer menciptakan jaringan diantara penggunanya membuat dunia maya memiliki kekuatan networks. Variabel networks berfungsi menghubungkan setiap node di dalam dunia maya. Dan untuk menghubungkan node pusat dan node biasa, networks memerlukan media. Media berfungsi seperti jembatan antara informasi yang ada di lapisan-lapisan infrastrutur dapat diakses oleh publik. Pengaruh informasi yang dibentuk di lapisan infrastruktur sampai ke publik dijelaskan di dalam lapisan publik. Dalam lapisan publik, aktor yang dominan adalah aktor publik. Dalam lapisan ini, terdapat 7 variabel: media, node hak cipta dan rahasia, node berita, publik, publik negara lain, negara lain dan organisasi internasional. Seperti yang sudah dijelaskan, media berfungsi seperti jembatan antara publik dan informasi yang berasal dari dalam lapisan infrastruktur. Informasi dari lapisan infrastruktur terbagi menjadi 2: informasi dalam node hak cipta dan rahasia, dan node berita. Node hak cipta dan rahasia menyimpan informasi dalam bentuk data digital seperti film, musik, dokumen perusahaan, dan dokumen negara. Sedangkan dalam node berita, informasi yang memiliki hubungan dengan ideologi, nilai, dan norma. Kedua node di atas mempengaruhi publik dan publik dapat menyebarkan informasi-informasi tersebut kepada penduduk global. Sehingga, informasi pada akhirnya memasuki teritorial negara lain lewat dunia maya, dan membuat penduduk di negara lain tersebut juga menerima informasi yang sama yang diterima dengan penduduk di negara asal tersebut. Informasi yang mempengaruhi penduduk di negara lain tersebut akhirnya dapat mempengaruhi negaranya. Dalam tahap ini, aktor negara dapat menjadi korban dari informasi yang tidak dapat direspon apabila negara tidak dapat merespon dengan informasi yang tersebar di dalam negaranya. Oleh sebab itu, aktor negara perlu memikirkan soal penguasaan informasi. Dan apabila sebuah negara terkena dampak dari informasi, hal ini akan mempengaruhi posisi dan hubungan negara tersebut dengan organisasi internasional yang dimilikinya. Semua Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 69 variabel ini apabila dibuatkan sebuah peta, maka akan seperti peta pada halaman 19. Selain peta dunia maya memberikan penjelasan variabel-variabel yang ada di dalam dunia maya, peta dunia maya juga menggambarkan tentang garis hubungan antar variabel, area masing-masing aktor, dan fungsi masing-masing variabel yang dibatas oleh lapisan. Dengan begitu, peta dunia maya mampu menjadi peta untuk menjelaskan arus informasi yang ada di dalam dunia maya. Mulai dari kepemilikan informasi dalam level kognitif, melewati lapisan infrastruktur, dan sampai ke lapisan publik. KESIMPULAN Studi ini diawali dengan pembuktian medan baru dalam Hubungan Internasional, yaitu medan dunia maya. Dunia maya selalu diragukan menjadi medan dalam Hubungan Internasional, karena pendapat beberapa pemikir HI bahwa perang tidak akan pernah terjadi di dalam dunia maya. Akan tetapi, studi ini percaya perang dalam dunia maya terjadi, akan tetapi definisi tentang definisi perang dalam dunia maya berbeda dengan definisi perang tradisional menurut Clausewitz. Perang dalam dunia maya adalah perang social netwar, yang dijelaskan oleh John Arquilla. Oleh sebab itu, dunia maya terbukti dapat di masukkan sebagai sebuah medan dalam Hubungan Internasional untuk semua isu dalam HI, termasuk perang. Dalam dunia maya, kepemilikan kekuatan tidak lagi berdasarkan kepemilikan senjata, tetapi kepemilikan informasi. Studi ini sependapat dengan Beth A. Simmons, John Arquilla, dan beberapa pemikir lainnya yang mengatakan dunia sudah berada dalam jaman informasi, dan kekuatan informasi terbukti mampu mempengaruhi aktor Hubungan Internasional, yaitu negara. Manuel Castells menjelaskan kekuatan informasi akan semakin kuat apabila diikuti dengan pembangunan networks yang baik. Demi membangun networks yang baik tersebut, diperlukan penguasaan dunia maya (cybersuperiority). Cybersuperiority adalah istilah yang dicetuskan oleh Eom Jeungho tentang bagaimana penguasaan dunia maya dapat dilaksanakan dalam bidang militer. Ide Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 70 bahwa negara harus melindungi dunia mayanya membuat studi ini ingin membawa konsep penguasaan dunia maya ini ke arah yang lebih luas agar informasi yang dikuasai negara bukan hanya data militer. Dan untuk membuat negara mampu menguasai informasi dunia maya, studi ini memberikan ide peta dunia maya agar mampu menggambarkan bagaimana arus informasi dalam dunia maya mampu menyebar dan membuat perubahan dalam dunia nyata. Akhirnya, untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana negara dapat menguasai informasi dunia maya di jaman informasi ini? Studi ini berpendapat negara harus memiliki tujuan dalam teknologi informasi, yaitu cybersuperiority dan negara harus memahami peta dunia maya agar bisa mengerti arus informasi yang berada di dalam dunia maya. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 71 DAFTAR PUSTAKA Althusser, Louis. Essays in Self-Criticism (Chesterfield: Humanities Press, 1973): 11. Diakses 19 Mei 2013. http://www.marx2mao.com/Other/ESC76.html Althusser, Louis. “Ideology and Ideological State Apartuses.” Dalam Lenin and Philosophy and Other Essays, 127-186. New York: Monthly Review Press, 1971. Anti, Michael. “Michael Anti: Behind the Great Firewall of China.” Terakhir dimodifikasi 29 April 2013. http://www.Youtube.com/watch?V=yrcahgqtqhk Arquilla, John dan David Ronfeldt. Networks and Netwars: The Future of Terror, Crime, and Militancy. California: Rand Corporation, 2001. Berkeley Univ. “Cloud Robotics.” Terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013. http://goldberg.berkeley.edu/cloud-robotics/ Bouazizi, Mohammed. “Mohammed Bouazizi, A Tunisian Martyr.” Terakhir dimodifikasi April 29, 2013. https://www.Youtube.com/watch?V=jhw_auqod6y Cade Metz. “Paul Baran, The Link Between Nuclear War And The Internet.” Terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013. http://www.wired.co.uk/news/archive/2012-09/04/h-bomb-and-the-internet Castells, Manuel. “Communication, Power and Counter-Power in the Networks Society.” International Journal of Communication 1 (2007): 238-266 Castells, Manuel. Communication Power. Oxford: Oxford University Press, 2009. Centre for Academic Practice. “Computer Assisted Learning (CAL).” Terakhir dimodifikasi 14 Mei 2013. http://web.warwick.ac.uk/ETS/Publications/Guides/cal.htm Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 72 Chulov, Martin. “Syria Shuts Off Internet Access Across The Country.” Terakhir dimodifikasi 29 April 2013. http://www.guardian.co.uk/world/2012/nov/29/syria-blocks-internet “CIC 2012 China Social Media Landscape.” Terakhir dimodifikasi 12 Mei 2013. http://www.iwommaster.com/ver20110518en/img/CIC-2012-China-SocialMedia-Landscape-EN-JPG.jpg “Cloud Computing.” Terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013. http://www.webopedia.com/TERM/C/cloud_computing.html Derian, James der. “The Space of International Relations: Simulation, Surveillance, and Speed.” International Studies Quarterly 34 nomor 3 (1990): 295-310 Elkin, Mike. “Exclusive: Tunisia Internet Chief Gives Inside Look at Cyber Uprising.” Terakhir dimodifikasi 29 April 2013. http://www.wired.com/dangerroom/2011/01/as-Egyptian-tightens-itsinternet-grip-tunisia-seeks-to-open-up/ Entman, Robert. “Framing: Towards Clarification of a Fractured Paradigm.” Journal of Comunication 43 nomor 4 (1993): 51-58. Eom, Jungho. “Cyber Military Strategy for Cyberspace Superiority in Cyber Warfare.” Cyber Security, Cyber Warfare and Digital Forensic (CyberSec) 2012, 295-299. Daejon University Press, 2012. “Defintion: com·put·er.” Terakhir dimodifikasi 13 Mei 2013. http://www.merriam-webster.com/dictionary/computer Finley, Klint. “Was Eric Schmidt Wrong About the Historical Scale of the Internet?.” Terakhir dimodifikasi 30 Mei 2013. http://readwrite.com/2011/02/07/are-we-really-creating-as-much Foucault, Michel. Discipline & Punish: The Birth of the Prison. New York: Vintage Books, 1995. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 73 Hanson, Elizabeth. The Information Revolution and World Politics. Lanham, Md. : Rowman & Littlefield, 2008. Howard, Philip. “The Cascading Effects of the Arab Spring.” Terakhir dimodifikasi 29 April 2013. http://web.archive.org/web/20110301052550/http://www.millermccune.com/politics/the-cascading-effects-of-the-arab-spring-28575/ IBM Journal of Research and Development. The Reservoir Model and Architecture for Open Federated Cloud Computing. 2009. “IBM: Pioneering Speech Recognition.” Terakhir dimodifikasi 12 Mei 2013. http://www-03.ibm.com/ibm/history/ibm100/us/en/icons/speechreco/ breakthroughs/ “iCloud.” Terakhir dimodifikasi 19 Mei 2013. http://www.Apple.com/icloud/ “Infographics: Cloud computing.” Terakhir dimodifikasi 19 Mei 2013. http://www.webanalyticsworld.net/wp-content/uploads/blogger/4-cloudhypermarket-infographic-2010.jpg Ketchledge. “The No. 1 Electronic Switching System.” IEEE Transactions on Communications 13 (1965): 38-41. Jerry Gipper. “Computers In Transportation.” Terakhir dimodifikasi 14 Mei 2013. http://eecatalog.com/transportation/2011/06/02/computers-in-transportation/ Jim Finkle. “Researchers Say Stuxnet Was Deployed Against Iran In 2007.” Terakhir dimodifikasi 14 Mei 2013. http://www.reuters.com/article/2013/02/26/us-cyberwar-stuxnetidUSBRE91P0PP20130226 Libicki, Martin C. “Cyberspace Is Not a Warfighting Domain.” A Journal of Law and Policy for the Information Society 8 nomor 2 (2012): 321-336. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 74 Latour, Bruno. We Have Never Been Modern. Massachusetts: Harvard University Press. 1991. Mcgraw, Kathleen M. and Cristina Ling. “Media Priming of Presidential and Group Evaluations.” In Political Communication, 23. New York: Sage Publication, 2003. Microsoft. “Microsoft Campaign: Don’t Get Scroogled.” Terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013. http://www.Youtube.com/watch?Feature=player_embedded&v=Cr6AgUo764 “Moore’s Law Inspires Intel Innovation: Number Of Transistors On A Chip Will Double Approximately Every Two Years.” Terakhir dimodifikasi 16 Mei 2013. http://www.intel.com/content/www/us/en/silicon-innovations/mooreslaw-technology.html “MQ-9 PREDATOR UAV In Action At The Mexican Border.” Terakhir dimodifikasi 14 2013. http://www.Youtube.com/watch?V=k9l6mir5cgw Orwell, George. Nineteen Eighty Four. London: Secker and Warburg, 1949. Rid, Thomas. “Cyber War Will Not Take Place.” Journal of Strategic Studies 35 (2012): 5-32. Scheufele, Dietram and David Tewksbury. Framing, Agenda Setting, and Priming: The Evolution of Three Media Effects Models. Madison: University of Wisconsin-Madison Press, 2013. Scolari, Rolla. “How Libya's Revolution Was Won.” Terakhir dimodifikasi 29 April 2013. http://www.thenational.ae/news/world/africa/how-libyasrevolution-was-won Sinek, Simon. “How Great Leaders Inspire Action.” Terakhir dimodifikasi 18 Mei 2013. http://www.Youtube.com/watch?V=qp0hif3sfi4 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 75 Simmons, Beth A. “International Studies in the Global Information Age.” International Studies Quarterly 55 nomor 3 (2011): 589-598 “Siri - Start My Car - With My Acura TL.” Terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013. http://www.Youtube.com/watch?V=apcpqxyfa8u “Siri Conversation.” Terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013. https://www.Youtube.com/watch?V=aadx-vfpxuc Submarine Telecoms Forum Inc. Submarine Telecoms Industry Report. 2013. Statista. “Average Global Internet Connection Speed From 1st Quarter 2011 To 4th Quarter 2012 (In Mbps).” Terakhir dimodifikasi 11 Mei 2013. http://www.statista.com/statistics/204954/average-internet-connectionspeed-worldwide/ Statista. “E-Commerce in the United States.” Terakhir dimodifikasi 11 Mei 2013. http://www.statista.com/topics/871/online-shopping/chart/683/e-commercein-the-united-states/ “The 10 Most Important Companies In Cloud computing.” Terakhir dimodifikasi 19 Mei 2013. http://www.businessinsider.com/10-most-important-in-cloudcomputing-2013-4#now-check-out-these-companies-changing-the-itsecurity-market--12 “The Boom of Social Sites.” Terakhir dimodifikasi 17 Mei 2013. http://cdn.pamorama.net/wp-content/uploads/2010/12/boom-of-socialsites.png The Economist. “The Great Firewall: The Art Of Concealment.” Diakses 29 April 2013. http://www.economist.com/news/special-report/21574631-chinese- screening-online-material-abroad-becoming-ever-more-sophisticated The Economist. “Welcome To The Yotta World: Big Data Will Flood The Planet.” Diakses 29 April 2013. http://www.economist.com/node/21537922 Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013 76 The Guardian. “Afghanistan War Logs: Reaper Drone Drops Bomb On Taliban Insurgents Sheltering Under A Tree.” Diakses 14 Mei 2013. http://www.guardian.co.uk/world/afghanistan/warlogs/B9D80D78-553F40C7-B369-E262CF932904 United Nations. “Declaration of Human Rights.” Diakses 4 Juli 2013. http://www.un.org/en/documents/udhr/ Virilio, Paul. “My Kingdom For a Horse: The Revolution of Speed.” Queen's Quarterly 12 nomor 3 (2001): 329-338. Universitas Indonesia Pemetaan dan penguasaan ..., Valerian Timothy, FISIP UI, 2013