Maret 01 - NDC Ministry

advertisement
SHALOM!
Pembaca yang dikasihi Tuhan, kita semua tahu bahwa perjalanan hidup kita di dunia ini
hanyalah sementara saja. Suatu hari nanti, cepat atau lambat, kita semua harus menghadap pada
takhta pengadilan Kristus. Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menggambarkan
kehidupan kita di dunia ini seperti kemah suatu saat akan dibongkar karena Allah telah menyediakan
kediaman yang kekal bagi orang percaya di sorga (2 Korintus 5:1).
Sudahkah Anda mempersiapkan diri untuk menghadap Pengadilan Ilahi (Divine Judgment) ini?
Persiapkanlah diri kita masing-masing dengan tetap setia pada seluruh ketetapan Allah dan berjagajagalah senantiasa agar ketika waktu itu tiba, hidup kita didapati berkenan di hadapan-Nya.
REVIVE-lah setiap hari, jadikan firman Tuhan sebagai panduan hidup Anda, jadilah pelakupelaku firman dan nanti-nantikanlah kedatangan Tuhan. Dengarlah Tuhan berkata, “Masuklah dan
turutlah ke dalam kebahagiaan Tuanmu, hai hambaku yang baik dan setia.” Bersiaplah untuk
menerima mahkota kehidupan!
Fitur di dalam REVIVE seperti:
• Bacaan Alkitab sesuai tema setiap hari
• Bacaan Alkitab setahun
• Ayat Hafalan
• Renungan Inspirasi
• Refleksi Diri
• Pokok Doa
• Kata-kata Bijak
• Yang Harus Dilakukan
Akan membantu menuntun hidup Anda agar senantiasa berkenan di hadapan-Nya.
Tuhan Yesus memberkati.
Salam REVIVE,
Tim Redaksi REVIVE
PENANGGUNG JAWAB
PEMIMPIN UMUM
PEMIMPIN REDAKSI
CONTENT
EDITOR
COVER DESIGN
GRAPHIC DESIGN
:
:
:
:
:
:
:
Tim Gembala
Ps. Joshua Husada
Ps. Joshua Husada
David Fernando
Ps. Joshua Husada & Tjauw Hwi Siong
Bayu Nur Martha
Ardyan Husodho
SEKRETARIAT
Komp. Green Ville Maisonette Blok FA No. 4-7
Jakarta Barat 11510
Ph: (021) 5656233 Fax: (021) 5656231
www.ndcministry.org
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 1 Maret 2017
DIVINE JUDGMENT
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
2 Korintus 5:1-21
2 Korintus 5:10,
Bacaan Alkitab setahun
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan
Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut
diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam
hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Lukas 11:29-54; Mazmur 38-41
RENUNGAN INSPIRASI
S
emua agama di dunia percaya pada kehidupan setelah kematian. Setiap manusia akan diadili sesuai
dengan apa yang dilakukannya sewaktu hidup. Tapi seiring dengan berkembangnya zaman, kepercayaan
ini pun mulai luntur dan digantikan oleh paham-paham baru tentang kehidupan. Banyak orang tidak lagi
percaya pada kehidupan setelah kematian, apalagi kepada penghakiman yang akan dihadapi kelak. Ada
pendapat yang mengatakan bahwa, “Manusia hidup sekali saja dan jika manusia itu meninggal, maka
semuanya sudah selesai dan tidak akan terjadi apa-apa lagi.” Benarkah demikian? Jika hal ini benar adanya,
maka sia-sialah pengharapan dan kepercayaan iman kita selama ini. Jika fenomena ini terus berkembang,
bisa saja di masa yang akan datang bukan hanya orang tidak percaya lagi kepada penghakiman terakhir, tapi
juga akan hilang kepercayaan kepada Tuhan.
Alkitab jelas berkata, ketika Yesus datang ke dunia untuk kedua kalinya, maka tiap orang akan masuk
pada masa penghakiman. Orang percaya akan diadili di Tahta Pengadilan Kristus (Yun: be’ma), tujuannya
untuk memberi upah sesuai perbuatan selama hidup (ay. 17, Bdg. Why. 22:12, 1 Kor. 9:25). Sedangkan orang
yang tidak percaya akan berada di Pengadilan Tahta Putih untuk dihakimi (Bdg. Yoh. 8:24, Why. 20:11-15).
Bulan ini NDC mengangkat tema: Divine Judgment (Penghakiman Ilahi) agar umat Tuhan diperlengkapi
dengan kebenaran Firman lewat bahasan: Tahta Pengadilan Ilahi, pentingnya Pembenaran Kristus dan
bagaimana cara hidup setelah mengalami pembenaran. Menyadari setiap kita kelak akan bertanggung jawab
atas perbuatan kita, penting bagi kita untuk hidup berkenan di hadapan-Nya. Mintalah Roh Kudus memimpin
agar Anda siap jika masa itu tiba.
REFLEKSI DIRI
1. Hal apa yang seharusnya Anda lakukan selama kita
hidup di dunia ini? (Bdg. Flp. 2:12)
2. Mengapa orang percaya tidak dihakimi di Pengadilan
Tahta Putih? (Bdg. Rom. 8:1)
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Tuhan Yesus terima kasih buat segala anugerah dan
kebaikan-Mu dalam hidupku. Pengorbanan-Mu telah
membuatku menerima anugerah keselamatan yang kekal.
Pimpin dan tuntunlah hidupku sampai aku tiba pada
langkahku yang terakhir.
Belajarlah hidup taat kepada Firman Tuhan agar Anda bisa
menerima upah besar di surga.
Setiap orang pasti akan mengalami Penghakiman Ilahi, persiapkan diri kita selama masih ada kesempatan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 2 Maret 2017
BERADA DI TANGAN YANG TEPAT
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yeremia 18:1-23
Yeremia 18:6,
Bacaan Alkitab setahun
"Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti
tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman
TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk,
demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!”
Lukas 12:1-34; Mazmur 42-44
RENUNGAN INSPIRASI
S
eorang seniman dari Inggris yang bernama William Walcott, suatu saat pindah ke New York pada tahun
1924 untuk mencatat kesan-kesannya terhadap kota besar itu. Suatu pagi ia mengunjungi kantor
seorang rekan lamanya. Tiba-tiba muncul dorongan untuk membuat sketsa di pikirannya. Melihat
beberapa kertas di atas meja temannya, ia bertanya, “Apakah aku boleh memilikinya?” Temannya menjawab,
“Itu bukan kertas sketsa. Itu kertas untuk membungkus barang.” Karena tidak ingin kehilangan inspirasi yang
muncul, Walcott mengambil kertas pembungkus itu dan berkata, “Tidak ada yang biasa jika engkau tahu cara
menggunakannya.” Di atas kertas itu Walcott membuat 2 sketsa. Kemudian di tahun yang sama, salah satu
sketsa itu terjual 500 dollar dan yang lainnya 1000 dollar. Pada tahun 1924 uang sebesar itu nilainya sangat
tinggi. Hal yang dapat kita pelajari dari hal ini: sesuatu yang kelihatan tak berarti oleh banyak orang, akan
menjadi sesuatu yang bernilai tinggi bila ditemukan oleh orang yang tepat.
Hidup kita ini seperti tanah liat biasa yang diambil dan dibentuk oleh sang Penjunan Agung, Yesus
Kristus, menjadi bejana indah yang bernilai tinggi. Saat kita memutuskan untuk menyerahkan hidup kita
kepada Tuhan, maka Dia akan menjadikan hidup kita berharga. Tak peduli apa pun latar belakang atau seperti
apa pandangan orang tentang kita. Dia telah menyiapkan masa depan yang indah dan cemerlang bagi kita
(Bdg. Yer. 29:11). Namun ada hal yang perlu kita perhatikan, yaitu kita harus belajar mencintai proses dan taat
menjalani Firman-Nya. Hari ini apabila ada diantara kita yang masih bimbang saat mengalami berbagai kesulitan
hidup, percayalah Anda telah ada di tangan yang tepat.
REFLEKSI DIRI
1. Apa janji Tuhan saat hidup kita berada di dalam
tangan-Nya?
2. Hal apa saja yang perlu kita lakukan saat Tuhan sedang
membentuk hidup kita?
POKOK DOA
Tuhan Yesus, aku percaya saat aku menyerahkan hidupku
ke dalam tangan-Mu, aku yang terbatas dan tak berharga
ini akan Engkau bentuk menjadi bejana indah untuk
kemuliaan-Mu.
YANG HARUS DILAKUKAN
Serahkan hidup Anda ke dalam tangan Tuhan dan ijinkan
Dia membentuknya menjadi indah.
Hidup kita akan maksimal saat kita mengijinkan tangan Tuhan membentuknya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 3 Maret 2017
PERCAYA KEPADA TUHAN SEBAGAI GAYA HIDUP
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yesaya 30:1-33
Yesaya 30:15,
Bacaan Alkitab setahun
"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus,
Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan
diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak
kekuatanmu."
Lukas 12:35-59; Mazmur 45-48
RENUNGAN INSPIRASI
S
eorang legenda kungfu yang bernama Bruce Lee, pernah membuka salah satu rahasia kemenangannya selama ini, yaitu, “be a water”. Maksudnya, jadilah setenang air. Dia percaya ketenangan adalah
kekuatan yang membuat musuh tak mampu menembus pertahanan dirinya. Saat seseorang menghadapi masalah dalam hidup, tetap tenang dan tetap mengendalikan hati dan pikiran adalah sesuatu yang
penting. Saat Anda tidak bisa mengontrol hati dan pikiran Anda, maka perasaan cemas, takut, dan panik pun
akan segera menguasai. Ada orang yang menggunakan harta, jabatan, kekuatan, kekuasaan atau hubungan
dengan orang lain sebagai sumber ketenangan. Tapi masalahnya, bagaimana jika suatu saat hal-hal tersebut
tak mampu memberi alasan kuat untuk tetap tenang? Anda bisa saja mengalami stress dan putus asa, bahkan
tak jarang berbuat hal yang bodoh karena tekanan yang begitu besar dalam hidup Anda.
Dalam Alkitab hal itu pernah terjadi kepada kaum Yehuda. Yehuda pernah ingin menggunakan Mesir
untuk menjaga pola pikirnya agar tetap tenang dari masalah (Asyur). Tapi Tuhan menegurnya dan berkata,
“Hanya tinggal tenang dan percaya kepada Dia letak kekuatan sesungguhnya” (ay. 15). Sebagai orang
percaya tentu kita semua tahu akan hal ini, tetapi mengapa kita tetap saja merasa tertekan saat masalah
hadir? Jawabannya adalah karena kita belum mempraktikkannya sebagai gaya hidup. Selama kita belum
mengubahnya menjadi gaya hidup, maka kita akan terus kalah oleh masalah. Latihlah iman Anda untuk
percaya kepada Tuhan dan jadikan itu sebagai gaya hidup Anda. Percayalah semua masih ada dalam
kendali-Nya. Jadilah tenang!
REFLEKSI DIRI
1. Bagaimana cara memiliki kepercayaan penuh kepada
Tuhan?
2. Apa rahasia kemenangan orang percaya saat
menghadapi masalah ? (ay. 15)
POKOK DOA
Tuhan Yesus, terima kasih memberitahukan rahasia untuk
menghadapi masalah dalam hidup ini. Aku percaya bahwa
hidupku adalah milikmu. Ajarlah aku untuk melatih
kepercayaanku kepada-Mu.
YANG HARUS DILAKUKAN
Bangunlah hubungan tiap hari dengan Tuhan untuk dapat
mengenal-Nya lebih dalam dan jadikan itu sebagai gaya
hidup.
Kita perlu melatih kepercayaan kita tiap hari untuk menerima segala kekuatan-Nya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 4 Maret 2017
YESUS, HAKIM YANG ADIL
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yohanes 5:19-30
Yohanes 5:22-23,
Bacaan Alkitab setahun
“Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan
penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang
menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa.
Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati
Bapa, yang mengutus Dia."
Lukas 13:1-21; Mazmur 49-51
RENUNGAN INSPIRASI
B
ila Anda ingat beberapa waktu yang lalu hampir semua stasiun TV tanah air ramai disiarkan persidangan
kasus “kopi sianida” dan “dugaan penistaan agama”. Terlepas dari perdebatan pihak mana yang
mungkin kita anggap paling benar dan mana yang salah, setidaknya kita bisa lebih mengerti situasi
dalam persidangan. Semua peradilan di dunia bertujuan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan seadiladilnya. Ironisnya, dunia peradilan terus tercoreng oleh oknum yang merusak citra pengadilan itu sendiri.
Keadilan dapat direkayasa, kebenaran menjadi komoditas transaksional dan dapat diputarbalikkan sesuka
hati. Yang benar bisa menjadi salah dan yang salah bisa terlihat benar. Apakah kebenaran dan keadilan sudah
menjadi barang yang langka dan sulit ditemukan lagi?
Kita percaya jika Sang Hakim Adil dan Benar, yaitu Yesus Kristus datang untuk kedua kalinya, maka Ia
akan menghakimi semua perbuatan manusia. Pengadilan-Nya pun tidak ada kecurangan karena Dialah
kebenaran itu dan tidak ada satu orang pun yang dapat membantahnya. Jika kita menyadari akan hal ini,
setidaknya ada dua hal yang perlu kita perhatikan: pertama, hiduplah sungguh-sungguh dalam kebenaran
Firman. Selain ada upah yang menanti, tidak ada perkara yang tersembunyi di hadapan Tuhan dan semuanya
akan terbuka dengan terang benderang. Kedua, Tuhan adalah hakim yang Maha Adil. Ketidakadilan bisa saja
menyapa hidup kita, tapi percayalah, akan datang pembelaan Tuhan dan kebenaran akan terungkap tepat
pada waktunya.
REFLEKSI DIRI
1. Apa yang akan terjadi saat Tuhan Yesus datang untuk
kedua kalinya?
2. Apa yang seharusnya kita lakukan saat tahu kelak
Yesus akan berdiri sebagai Hakim?
POKOK DOA
Tuhan Yesus, aku percaya bahwa Engkau kelak akan
datang kedua kalinya bukan saja sebagai raja yang
memerintah. Tapi sebagai hakim yang adil yang akan
memberi keadilan dan kebenaran yang sejati.
YANG HARUS DILAKUKAN
Berusahalah untuk hidup terus berkenan di hadapan
Tuhan.
Yesus adalah hakim yang benar dan adil, karena Ia adalah Tuhan yang pernah menjadi manusia.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 5 Maret 2017
SAATNYA MENJADI BERKAT
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Keluaran 12:1-20
Keluaran 12:2,
Bacaan Alkitab setahun
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan
memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan
engkau akan menjadi berkat.
Lukas 13:22-35; Mazmur 52-55
RENUNGAN INSPIRASI
“A
nak perempuan berhati malaikat”, ini adalah judul sebuah video yang sempat dihujani pujian dari para
netizen seluruh dunia. Pasalnya, anak perempuan ini rela membagi makanannya kepada seorang
pengemis di jalan. Kejadian itu berawal saat ia dan ayahnya berada di kedai makanan pinggir jalan. Saat
mereka sedang menunggu pesanan makanan datang, perhatian anak ini ternyata sedang tertuju kepada seorang
pengemis. Ia pun langsung meminta ijin kepada ayahnya, “Ayah, boleh aku memberi makananku untuk pengemis
itu?”. Ayahnya tersenyum mengangguk tanda setuju dengan permintaan anaknya. Meski dalam video anak itu
sempat ragu dan ingin berbalik arah. Tapi saat ayahnya berkata, “Lakukan, Nak, makananmu itu berkat dari Tuhan.
Bagikan.” Ia pun menghampiri pengemis itu dan memberikan makanannya. Pengemis itu pun tampak senang
campur terharu menerima berkat makanan itu. Mengapa tindakan anak ini menjadi ramai dibicarakan? Apa karena
hal-hal baik semakin langka ditemui saat ini? Entahlah, tapi yang pasti tindakannya telah mengingatkan kembali
agar kita terus merefleksikan tujuan hidup yang telah ditetapkan Allah bagi kita.
Di dalam Alkitab, setiap kali Tuhan memberkati umat-Nya, Ia rindu agar mereka juga menjadi berkat bagi
bangsa-bangsa lain. Tentu tujuan utamanya agar makin banyak orang bisa mengenal Tuhan dan perbuatan-Nya
(ay. 2). Hal ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Tuhan telah memberkati kita dengan anugerah keselamatan dan
berkat lainnya. Kini saatnya melakukan bagian kita. Mengutip perkataan Mark Batterson, “When God blesses you
financially, do not raise your standard of living. Raise your standard of giving.” Saat Tuhan memberkati kita secara
berlimpah bukan saja menaikkan standar hidup, tapi Ia sedang menaikkan stardar kita dalam hal memberi. Hari ini
mari renungkan kembali kebenaran-Nya dan jangan lupa melakukannya dengan motivasi hati karena mengasihi
Tuhan.
REFLEKSI DIRI
1. Apa maksud dan tujuan Tuhan saat Dia memberkati
kehidupan Anda?
2. Ingatkah Anda kapan terakhir telah menjadi berkat
kepada orang lain?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Terima kasih Tuhan telah mengingatkan kebenaran-Mu
bagiku. Saat ini aku telah begitu banyak mengalami
pertolongan dan segala kebaikan-Mu. Kini saatnya aku pun
belajar untuk menjadi berkat bagi orang lain. Roh Kudus
pimpinlah aku saat aku belajar melakukan kebenaran ini.
Latihlah diri Anda untuk melakukan sesuatu yang baik bagi
orang lain setiap hari.
Ingatlah saat kita diberkati Tuhan kita sedang diajarkan untuk memberkati orang lain.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 6 Maret 2017
TANGAN TUHAN YANG MEMBERI KEMENANGAN
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
2 Tawarikh 32:1-33
2 Tawarikh 32:8a,
Bacaan Alkitab setahun
Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang
menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita
Lukas 14:1-24; Mazmur 56-59
RENUNGAN INSPIRASI
P
ernahkah Anda menghadapi masalah dalam hidup dengan situasi seperti “dikepung oleh masalah”?
Telah mencoba berbagai macam usaha dan daya tapi seakan tidak ada jalan keluar? Jika pernah, Anda
bukanlah orang yang pertama kali mengalaminya. Pada zaman dahulu Raja Hizkia pernah mengalami
situasi demikian dan mungkin lebih berat. Alkitab mencatat Raja Hizkia berserta rakyatnya pernah ingin
dihabisi oleh Sanherib, Raja Asyur. Dalam sebuah catatan harian raja Sanherib, ia menuliskan, “Orang
Yahudi itu.. saya kurung dia seperti burung dalam sangkar di ibu kotanya sendiri, Yerusalem.” Setelah
mendengar kabar akan ada serbuan dari Asyur, Raja Hizkia pun memutuskan untuk mempertahankan
kotanya. Ia pun membangun kembali tembok-tembok yang telah runtuh dan menambah lapisan pada bagian
luarnya. Bahkan ia mencoba membuat lembing, perisai dalam jumlah yang sangat besar dan mengangkat
panglima-panglima perang mengepalai rakyat (ay. 5-6). Meskipun telah mantap dengan segala persiapan, tapi
secara mental mereka belum siap untuk menghadapi situasi demikian.
Raja Hizkia pun memanggil seluruh rakyatnya dan menguatkan hati mereka. Hizkia berkata, “Yang
menyertai mereka adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita, yang
membantu kita dan melakukan peperangan bagi kita." (ay. 7-8). Dan kita tahu akhirnya, tangan Tuhan pun
turun dan memberikan kemenangan bagi mereka. Apakah ada "musuh" yang tengah menekan Anda
akhir-akhir ini? Segera datang kepada Tuhan dan mohonlah kekuatan dari-Nya (ay. 20). Percayalah, selama
Tuhan ada di sisi kita sehelai rambut pun tak akan jatuh ke tanah tanpa sepengetahuan-Nya.
REFLEKSI DIRI
1. Apa janji Firman Tuhan kepada Anda saat hidup
mengandalkan Tuhan?
2. Langkah iman apa yang diambil Hizkia saat terkepung
dengan masalah? (ay. 7-8)
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Bapa di sorga, aku mempercayakan hidupku ke dalam
perlindungan-Mu. Aku hanya bisa berharap dan mengandalkan Engkau. Kekuatanku terbatas tetapi kekuatan-Mu
tidak pernah terbatas. Aku percaya Engkau pasti
meluputkanku dari segala masalah ini.
Hampirilah Tuhan dalam doa dan percayalah kepada
pembelaan Tuhan bagi Anda.
Saat tak ada tangan yang bisa menolong, tangan Tuhan selalu tersedia memberi pertolongan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 7 Maret 2017
MENERIMA ANUGERAH KESELAMATAN
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yohanes 3:1-21
Yohanes 3:18,
Bacaan Alkitab setahun
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah
hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal
Allah.
Lukas 14:25-35; Mazmur 60-63
RENUNGAN INSPIRASI
P
ernahkah Anda menerima selembar cek? Pertanyaannya: apakah Anda sudah menerima uang sebesar
yang tertera di atas cek tersebut? Jawabannya bisa sudah dan belum. Maksudnya, Anda sebenarnya
sudah punya hak terhadap uang tersebut, namun Anda belum memegang fisik uang itu. Anda perlu
pergi ke bank untuk mencairkan cek tersebut dan mengambil uangnya. Itulah gambaran anugerah keselamatan
yang kita terima dari Tuhan Yesus. Meskipun Anda sudah memiliki cek anugerah keselamatan itu, namun
keselamatan itu baru akan dinyatakan pada hari penghakiman yang akan datang. Yang terpenting adalah, hari
ini Anda sudah menerima anugerah keselamatan itu. Lalu bagaimana caranya?
Alkitab adalah surat undangan keselamatan yang diberikan Allah kepada manusia (ay. 16). Kita perlu
menerimanya dengan: (1) Pahami tujuan Allah. Allah mengaruniakan Yesus karena Dia mengasihi kita. (2)
Sadari bahwa dosa merusak hubungan Anda dengan Allah. Mengakui bahwa tidak ada seorang pun yang
luput dari dosa dan ambil komitmen untuk meninggalkan kehidupan yang lama, mulailah hidup yang baru
(bertobat). (3) Percaya dan terimalah Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi Anda (Bdg. Yoh.
1:12; Rom. 10:9). Percaya bahwa Yesus telah menebus dosa Anda di atas kayu salib dan mengalahkan maut.
Berdoa dan undanglah Yesus masuk ke dalam kehidupan Anda sebagai Tuhan dan pemimpin hidup Anda.
Detik Anda menerima Yesus, detik itu pula Anda menerima anugerah keselamatan dan masuk dalam keluarga
Allah. Langkah selanjutnya adalah belajar mengenal-Nya dengan membaca firman Tuhan, membangun
komunikasi dengan Tuhan lewat doa dan persekutuan dengan orang percaya.
REFLEKSI DIRI
1. Mengapa kita perlu menyambut dan menerima Yesus
Kristus sebagai Tuhan?
2. Langkah apa saja yang harus Anda lakukan untuk
menerima pembenaran Kristus?
YANG HARUS DILAKUKAN
Sadarilah bahwa Anda membutuhkan anugerah
pembenaran Yesus dalam kehidupan Anda.
POKOK DOA
"Ya Tuhan, Aku tahu bahwa aku adalah orang berdosa dan
aku butuh pengampunanmu. Aku percaya bahwa Engkau
telah mati untuk menanggung dosa-dosaku. Aku ingin
berbalik dari semua dosa-dosaku. Sekarang aku ingin
mengundang-Mu masuk ke dalam hati dan kehidupanku.
Aku ingin mempercayai dan mengikuti-Mu sebagai Tuhan
dan Juru Selamatku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin."
Keselamatan adalah anugerah terbesar yang kita terima dari Tuhan Yesus yang membebaskan kita dari hukuman Allah.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 8 Maret 2017
MILIKILAH HATI YANG MELAYANI
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Matius 20:20-28
Matius 20:27,
Bacaan Alkitab setahun
dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu;
Lukas 15:1-10; Mazmur 64-67
RENUNGAN INSPIRASI
B
eberapa bulan yang lalu Presiden ke-7 Indonesia, Bapak Joko Widodo pernah menuliskan di akun
resmi Facebook-nya, “Pemimpin itu melayani, bukan untuk dilayani.” Instruksi ini tentu ditujukan kepada
para pemimpin di negeri ini agar terus melayani masyarakat dan tidak terbuai dengan kenyamanan
posisinya. Berbicara mengenai pemimpin yang melayani, para pemimpin luar biasa dan tokoh-tokoh dunia,
seperti Nelson Mandela, Mahatma Gandhi atau Bunda Theresa yang membawa perubahan dan dampak yang
besar, ternyata telah memberi segenap hidup mereka untuk mau peduli dan melayani orang lain. Tak heran
bila sampai hari ini kehidupan mereka dijadikan teladan oleh banyak orang. Kepedulian terhadap orang lain
sepertinya sudah menjadi hal yang semakin sulit untuk ditemui di masyarakat. Hampir semua orang sibuk
dengan target pencapaian diri sendiri. Bahkan tak sedikit yang tega menghalalkan segala cara untuk
meraihnya. Bagaimana dengan orang percaya, sikap apa yang harus kita ambil saat melihat keadaan ini?
Dalam Alkitab sebenarnya Tuhan Yesus telah melakukan dan mengajarkan tentang hal ini. Jika kita ingin
berhasil dan hidup berdampak besar bagi banyak orang, maka kita harus memiliki jiwa yang “people-oriented”
atau melayani orang lain (ay. 26-28). Kenyataannya, tidak sedikit di antara kita justru sebaliknya. Kadang kita
sulit untuk mengalah. Ketika berurusan dengan orang lain, yang kita pikirkan hanyalah, “Untung buat saya
apa?” Tak heran jika banyak hal yang kita lakukan tak berbuah manis. Mari kita sama-sama belajar dari
teladan Tuhan Yesus yang rela melayani. Melayani orang lain tidak akan membuat derajat kita menjadi
rendah. Justru orang akan melihat karakter Kristus ada dalam hidup kita. Mintalah Roh Kudus untuk
membimbing dan lihatlah hidup Anda akan berhasil dan berdampak luar biasa di tengah dunia, serta tentu saja
nama Tuhan pasti dipermuliakan.
REFLEKSI DIRI
1. Contoh apa yang diberikan Tuhan Yesus dalam hal
melayani? (Bdg. Yoh. 13:1-15)
2. Dampak apa yang ditimbulkan saat Anda mulai belajar
melayani orang lain?
POKOK DOA
Tuhan Yesus, terima kasih telah memberitahukan hal yang
seringkali menghambat hidupku menjadi berkat. Berikanlah
aku hati-Mu yang rela melayani orang lain, agar nama-Mu
senantiasa dipermuliakan dimanapun aku berada.
YANG HARUS DILAKUKAN
Belajarlah melayani dari hal sederhana, mulailah dari
keluarga dan orang-orang terdekat Anda.
Tanpa memiliki hati yang melayani mustahil mengerti isi hati Tuhan Yesus.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 9 Maret 2017
HINDARI GODAAN UNTUK MENIPU
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 32:1-11
Mazmur 32:2,
Bacaan Alkitab setahun
Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak
diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
Lukas 15:11-32; Mazmur 68-71
RENUNGAN INSPIRASI
N
ama Charlez K. Ponzi mungkin terdengar asing bagi kita. Dia adalah salah satu penipu yang paling fenomenal
abad ini. Ponzi adalah penemu skema Money Game, yaitu skema yang digunakan oleh pengusaha berkedok
multilevel marketing (MLM) yang sempat heboh beberapa waktu lalu di Indonesia. Pada tahun 1920, Ponzi
dan perusahaannya jasa “kupon pos” di Boston menjadi perbincangan di Amerika. Dia berhasil meraup 9,5 juta dolar
dari 10.000 investor dalam waktu singkat, dengan menjual surat perjanjian (promissory notes) yang berbunyi: “Bayar
55 sen untuk setiap sen, hanya dalam waktu 45 hari”. Awalnya bisnis money game ini berjalan dengan lancar, tapi
lambat laun banyak orang yang curiga dan menuntut uangnya kembali. Ponzi pun akhirnya dipenjara karena terbukti
melakukan penipuan. Saat ini Ponzi versi modern pun hadir di berbagai aspek kehidupan dalam wujud: praktik
korupsi, kecurangan hingga berbagai modus penipuan modern. Pelakunya pun ada yang dari oknum pejabat tinggi,
aparat keamanan, pemuka agama, hingga orang biasa.
Memang tidak ada orang yang tiba-tiba bisa menjadi seorang penipu. Biasanya hal itu dimulai dari kebohongan
kecil yang terus dibiarkan hingga membentuk karakter seseorang menjadi pribadi yang suka menipu. Sebagai orang
percaya, kita sadar bahwa berbohong adalah karakter manusia lama yang harus kita tinggalkan. Kita perlu terus
menerus mengingatkan diri kita sendiri bahwa penipuan bukanlah jalan menuju hidup sukses. Jangan pernah tergiur
dengan keuntungan sesaat namun dapat berakibat fatal di kemudian hari. Berjalanlah senantiasa dalam kebenaran
Tuhan, sesulit apa pun kondisinya. Apakah usaha atau pekerjaan Anda sedang dalam kondisi tidak baik saat ini?
Kebutuhan Anda dan keluarga semakin besar? Jangan patah semangat, tetaplah berinovasi dan kreatif. Percayalah
berkat Anda tidak akan pernah tertukar dengan orang lain, Tuhan pasti memberkati Anda dengan berlimpah (Bdg.
Mzm. 84:11).
REFLEKSI DIRI
1. Apa isi Janji Tuhan bagi Anda saat tetap hidup benar
dihadapan-Nya (ay. 3-16)?
2. Sikap apa yang perlu Anda ambil saat muncul godaan
untuk menipu?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Bapa di sorga aku percaya bahwa Engkau adalah Allah
yang memberkati umat yang tetap berada di dalam
jalan-Mu. Jagalah langkahku agar terhindar dari berkat
yang bukan menjadi jerih lelahku. Berilah ketabahan dan
karunia untuk mensyukuri segala sesuatu yang Engkau
berikan.
Jangan tergoda untuk menipu tetaplah berdiri dalam
kebenaran apa pun yang terjadi.
Berkat sedikit yang diperoleh dengan jujur lebih terpuji daripada harta banyak tapi diraih dengan menipu.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 10 Maret 2017
MEMBUTUHKAH PEMBENARAN DARI KRISTUS
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Roma 5:1-21
Roma 5:1,
Bacaan Alkitab setahun
"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup
dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita,
Yesus Kristus."
Lukas 16:1-18; Mazmur 72-75
RENUNGAN INSPIRASI
J
enderal Robert E. Lee adalah seorang jenderal pasukan Konfederasi dalam Perang Saudara Amerika
yang dikenal karena kedisiplinan dan prestasinya yang luar biasa. Jenderal Lee memiliki julukan “Marble
Man” atau “Pria Marmer.” Pada suatu hari, seorang prajurit dari pasukan Konfederasi dipanggil oleh sang
Jenderal karena melakukan sebuah pelanggaran. Dia berdiri di depan Jenderal Lee dengan begitu ketakutan
hingga ia gemetaran sedemikian rupa, bahkan Jenderal Lee dengan jelas melihat kondisi prajurit muda itu.
Jenderal Robert E. Lee berkata kepada prajurit itu, “Nak, kamu tidak perlu takut. Di sini kamu hanya akan
mendapatkan keadilan.” Prajurit muda itu kemudian memandang wajah Jenderal Lee dan berkata, “Pak, hal
itulah yang membuat saya gemetaran. Saya tahu apa yang saya lakukan itu salah. Saya tidak butuh keadilan,
saya butuh anugerah!” Sama halnya dengan keadaan kita sebelum percaya kepada Kristus, kita seharusnya
gemetar ketika sadar akan menerima hukuman kekal yang menanti di depan kita dan kita hanya membutuhkan anugerah Tuhan.
Dalam Alkitab, Rasul Paulus berkata bahwa, “Semua manusia yang ada di dunia ini tidak ada yang
benar, seorangpun tidak" (Bdg. Rom. 3:10). Itu artinya kita semua tidak akan luput dari penghukuman Tuhan.
Jika ada yang berpikir mau merayu Tuhan dengan rajin berbuat baik selama hidup, sesungguhnya semua itu
sia-sia. Perbuatan baik kita tidak akan cukup untuk melepaskan diri kita dari penghukuman. Kita tidak akan
dapat mencapai standar kebenaran Tuhan. Yang kita butuhkan adalah anugerah, dan anugerah itu ada di
dalam Yesus. Kita hanya perlu percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup kita,
maka kita pun akan dibenarkan dan diselamatkan. Jika kita sadar akan kebenaran ini, bukankah tidak ada
alasan lagi untuk tidak menyerahkan hidup kita seutuhnya bagi Tuhan?
REFLEKSI DIRI
1. Mengapa manusia membutuhkan anugerah pembenaran
dari Tuhan? (Rom. 3:10)
2. Bagaimana cara agar kita mendapat anugerah
pembenaran dari Tuhan Yesus?
POKOK DOA
Tuhan Yesus terima kasih telah hadir dan membenarkan
hidupku. Hidupku yang tidak layak Engkau buat layak di
hadapan Allah. Biarlah seumur hidupku tak pernah lupa
dengan apa yang telah Engkau lakukan dalam hidupku.
YANG HARUS DILAKUKAN
Hiduplah terus percaya kepada Tuhan Yesus jangan
pernah melepaskan pengharapan itu.
Pembenaran dari Kristus adalah titik awal bagi setiap orang percaya mengalami perubahan hidup.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 11 Maret 2017
JANGAN GOSIP
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
2 Korintus 12:16-21
Imamat 19:16,
Bacaan Alkitab setahun
Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di
antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau
mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
Lukas 16:19-31; Mazmur 76-78
RENUNGAN INSPIRASI
A
da sebuah kisah, tentang seorang yang suka bergosip yang akhirnya sadar bahwa tindakannya itu tidak
benar. Ia datang kepada orang bijak untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki
kesalahannya itu. "Pergilah ke pasar," kata orang bijak itu, "belilah kemoceng, kemudian dalam perjalanan
pulang, cabuti bulu ayam di kemoceng dan buanglah satu persatu di sepanjang jalan pulang." Si penyebar
gosip pun melakukan apa yang diperintahkan orang bijak itu kepadanya. Keesokan harinya dia melaporkan
apa yang sudah dilakukannya. Orang bijak itu berkata lagi, "Sekarang pergilah dan kumpulkan kembali semua
bulu ayam yang kau buang kemarin dan bawa kepadaku." Orang itu pun menyusuri jalan yang sama, tapi
angin telah melemparkan bulu-bulu itu ke segala arah. Setelah mencari selama beberapa jam, ia kembali
hanya dengan tiga potong bulu ayam. "Lihat 'kan?" kata orang bijak itu, "Sangat mudah melemparkannya,
namun sulit untuk mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan gosip yang kita tebarkan. (dikutip:
www.howchow.inspirasi)
Paulus menasihatkan kepada jemaat di Korintus pada penutup suratnya yang kedua, agar diantara
mereka jangan ada yang suka menyebarkan berita yang belum tentu benar (gosip). Gosip dapat merusak
hubungan sesama (ay. 20). Sebagai orang percaya, kadangkala tanpa sadar kita pun sering berlaku demikian.
Saat ada berita baru yang bombastis tentang seseorang, kita pun langsung ingin menceritakan kepada orang
lain. Padahal kita sendiri belum tahu secara pasti kebenarannya. Kalaupun itu benar, bijaknya kita tidak
menyebarkan lagi ke banyak orang. Ingat, apabila ada orang yang menggosipkan orang lain kepada kita,
maka suatu ketika orang itu juga akan menggosipkan diri kita kepada orang lain juga. Mari belajar untuk
menjadi murid Tuhan yang dewasa dalam iman dan tindakan kita.
REFLEKSI DIRI
1. Mengapa sebagai orang percaya yang dewasa kita
jangan bergosip?
2. Setelah membaca renungan ini, apakah Anda ingat
kapan terakhir bergosip?
POKOK DOA
Tuhan Yesus, ajar aku menjadi orang Kristen yang dewasa
dan bijak mengelola sebuah berita. Biarlah mulutku
digunakan untuk menceritakan tentang perbuatan dan
kebesaran-Mu kepada orang lain.
YANG HARUS DILAKUKAN
Jadilah bijak dengan tidak gampang meneruskan berita
yang belum tentu itu benar.
Salah satu ciri dari orang kristen yang dewasa iman adalah ia mampu mengendalikan perkataannya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 12 Maret 2017
KEPASTIAN DI TENGAH KETIDAKPASTIAN
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 91:1-16
Mazmur 91:1-2,
Bacaan Alkitab setahun
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan
bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa. akan berkata
kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu
pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
Lukas 17:1-19; Mazmur 79-82
RENUNGAN INSPIRASI
“T
ahun 2017 banyak ketidakpastian.” Demikian secara garis besar seluruh pemberitaan media di tanah
air dua bulan terakhir. Paska terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, situasi
ekonomi secara global mulai bergejolak dan ini membawa pengaruh yang cukup signifikan pula bagi
iklim ekonomi negara kita. Belum lagi kondisi sosial politik yang dibumbui isu SARA dan bahaya terorisme
seakan melengkapi ketidakpastian yang kita hadapi. Kompleksnya kejadian yang terjadi, seperti ingin
memberi isyarat tak ada lagi yang mampu memberi kepastian hidup akan terus berjalan dengan baik. Menanggapi hal ini, apakah kita harus pesimis dan ikut tenggelam dalam ketidakpastian? Mari kita lihat apa yang
Tuhan janjikan bagi kita.
Albert Einsten pernah berkata, “Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang pasti, satu hal yang pasti
adalah ketidakpastian itu sendiri.” Tapi melalui tulisan dari Pemazmur, hari ini Tuhan mengatakan bahwa
selalu ada kepastian di dalam TUHAN. Hal itu diuraikan dengan jelas, mulai dari jaminan keamanan yang
sempurna, pemeliharaan kesehatan, umur panjang, mampu menikmati berkat saat banyak orang berada
dalam keadaan sulit. Bahkan Ia pun telah memberikan jaminan keselamatan bagi kita (ay. 1-16). Kunci untuk
menerima semua itu adalah hiduplah melekat kepada-Nya (ay. 14). Apakah Anda sedang dalam ketidakpastian
menjalani hidup ini? Bagi Anda yang bekerja, mungkin Anda sedang diperhadapkan pada sebuah pilihan
untuk tetap bekerja di perusahaan yang sekarang ataukah Anda harus mulai melangkah untuk membangun
usaha Anda sendiri. Sebagai orang tua, mungkin Anda kuatir dan cemas akan masa depan anak-anak Anda.
Serahkan semua kekuatiran Anda kepada Tuhan dan percayalah, di dalam Kristus selalu ada jalan keluar dan
kepastian.
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Kepastian apa saja yang Tuhan janjikan kepada kita
orang percaya? (ay. 1-16)
2. Apa yang perlu kita lakukan untuk menyikapi keadaan
dunia yang tanpa kepastian?
Tuhan Yesus, terima kasih telah memberikan aku jaminan
kepastian atas hidupku. Hari ini aku mau selalu hidup dekat
dan belajar menaati Firman-Mu. Aku percaya, bersama-Mu
akan ada kemenangan di dalam hidupku.
YANG HARUS DILAKUKAN
Ajaklah seluruh keluarga Anda untuk turut hidup lebih dekat
dengan Tuhan setiap hari.
Yesus adalah sumber kepastian dalam hidup kita.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 13 Maret 2017
MEMPERSIAPKAN DIRI MENUJU KEKEKALAN
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
2 Korintus 5:1-21
2 Korintus 5:9,
Bacaan Alkitab setahun
Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh
ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan
kepada-Nya.
Lukas 17:20-37; Mazmur 83-86
RENUNGAN INSPIRASI
A
da begitu banyak upaya manusia untuk memperpanjang usia hidup di dunia, namun manusia belum
dapat menemukan cara untuk hidup selamanya. Alkitab menunjukkan bahwa tubuh kita di dunia ini
bagaikan kemah rapuh yang sewaktu-waktu dapat dibongkar (mati). Alangkah bodohnya kita apabila di
dunia ini kita hanya fokus kepada hal-hal lahiriah yang sementara dan segera akan kita tinggalkan. Suatu
paradoks yang aneh apabila kita memimpikan kehidupan yang kekal, namun kita tidak mau menanggalkan
kemah yang lama (ay. 4). Oleh karena itu, setiap orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, fokus
hidupnya akan berubah dari kefanaan kepada kekekalan. Rick Warren pernah menyatakan, “Kehidupan di
bumi ini adalah persiapan untuk kekekalan”.
Rasul Paulus sungguh menyadari kebenaran hal ini dalam hidupnya, sehingga dia begitu antusias untuk
mempersiapkan kehidupan agar semakin berkenan di hadapan Tuhan (ay. 9). Kita pun seharusnya memiliki
pemikiran yang sama seperti Rasul Paulus. Persiapkanlah diri kita agar didapati berkenan saat berdiri di
hadapan tahta pengadilan Kristus. Tanyakankah beberapa pertanyaan ini pada diri Anda sendiri dalam hati:
Berapa banyak waktu yang kita berikan untuk Tuhan? Sudahkah kita sungguh mentaati Firman-Nya? Jika kita
diingatkan untuk mempersiapkan diri menuju kekekalan, itu artinya Tuhan ingin kita bisa bersukacita karena
menerima upah yang besar kelak dalam kekekalan.
REFLEKSI DIRI
1. Mengapa kita perlu segera mempersiapkan diri untuk
hidup yang kekal?
2. Apa janji Tuhan saat Anda belajar hidup terus berkenan
di hadapan-Nya?
POKOK DOA
Tuhan Yesus, ampuni aku yang selama ini kurang
mempersiapkan kehidupanku untuk kehidupan yang kekal
nanti. Ya Roh Kudus, terangilah hatiku dan pimpin hidupku
agar tidak salah dalam menjalani hidup ini.
YANG HARUS DILAKUKAN
Hiduplah berkenan kepada Tuhan dengan mentaati setiap
Firman-Nya.
Setiap orang pasti menuju kekekalan, masalahnya: kekal di sorga atau kekal di neraka.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 14 Maret 2017
MERAWAT KEHIDUPAN ROHANI
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yohanes 15:1-8
Yohanes 15:4,
Bacaan Alkitab setahun
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama
seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau
ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak
berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Lukas 18:1-17; Mazmur 87-89
RENUNGAN INSPIRASI
U
ntuk menghancurkan sebuah bangunan yang megah kadang kita tak perlu langsung menghancurkan
dengan alat berat. Cukup dengan tidak merawatnya, maka dengan sendirinya bangunan itu perlahanlahan akan rusak dan akhirnya hancur. Hal yang sama terjadi dengan pusat perbelanjaan terbesar di
dunia, The New South China Mall, di Provinsi Guangdong. Pusat perbelanjaan ini pertama kali dibuka pada
tahun 2005, dengan luas 5 juta meter persegi, dan dapat menampung 2.350 toko. The New South China Mall
menjadi pusat perbelanjaan terbesar di dunia dalam hal ruang leaseable, yang ukurannya dua kali ukuran
pusat perbelanjaan terbesar di Amerika Serikat. Areal plaza pusat perbelanjaan ini terdapat ratusan pohon
kelapa berbaur dengan replika Arc de Triomphe, sebuah Sphinx Mesir raksasa, air mancur, dan kanal yang
luas dengan gondola. Tapi gedung ini mulai ditinggalkan kosong, saat pihak pengelola kehabisan dana untuk
merawat bangunan tersebut. Toko-toko terlihat hancur berantakan, eskalator rusak dan tiang bangunan
tampak mulai goyah. Hanya tinggal menunggu waktu saja untuk melihat bangunan itu benar-benar hancur.
Begitu pula dengan kehidupan rohani kita. Mungkin kita telah memulai kehidupan rohani kita dengan
sangat baik. Namun bila dibiarkan begitu saja dan tidak dirawat, maka kehidupan rohani kita perlahan akan
rusak dengan sendirinya. Banyak anak Tuhan sering lupa akan hal ini, hingga saat pencobaan datang tak
sedikit yang kecewa dan meninggalkan imannya. Itulah sebabnya kita perlu membangun hubungan yang intim
dengan Tuhan, tetap tinggal di dalam Dia (ay. 4-5). Hal itu dapat dimulai dengan membiasakan diri untuk
berdoa dan merenungkan Firman tiap hari. Sadarlah bahwa tantangan kehidupan saat ini semakin berat dan
iman kita tak akan sanggup untuk bertahan tanpa memiliki hubungan yang intim dengan Yesus. Sudahkah
Anda merawat kehidupan rohani Anda?
REFLEKSI DIRI
1. Mengapa kita perlu merawat kerohanian kita sejak dini?
2. Setelah membaca renungan ini, kapan terakhir Anda
merawat kerohanian Anda?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Ya Bapa, aku menyadari bahwa akhir-akhir ini aku telah
meninggalkan persekutuanku dengan Engkau. Terima
kasih telah memberitahu pentingnya hidup dekat dengan
Engkau. Aku membutuhkan Engkau lebih dari apapun yang
ada di dunia ini.
Mulailah dengan memberi waktu selama 15 menit untuk
bersekutu dengan Tuhan tiap hari.
Kerohanian juga perlu dirawat dengan baik sebaik kita merawat barang berharga kita.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 15 Maret 2017
LAKUKAN ANTISIPASI SEJAK DINI
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yohanes 16:1-33
Yohanes 16:1,
Bacaan Alkitab setahun
"Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan
kecewa dan menolak Aku.
Lukas 18:18-43; Mazmur 90-93
RENUNGAN INSPIRASI
D
alam membuat perencanaan, selain menentukan target dan cara untuk mencapainya, biasanya kita
juga memikirkan resiko-resiko dan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang bisa terjadi dan bagaimana
solusinya bila itu terjadi. Inilah yang disebut dengan “antisipasi.” Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), kata “antisipasi” diartikan sebagai: (1) perhitungan tentang hal-hal yang akan (belum) terjadi,
(2) penyesuaian mental terhadap peristiwa yang akan terjadi. Atau dapat dipahami sebagai langkah perhitungan
dan penyesuaian mental terhadap peristiwa yang akan terjadi. Sebagai contoh, pertengahan tahun 2016 kemarin,
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, “Perekonomian
global tahun depan masih menantang. Indonesia perlu menyiapkan langkah antisipasi menghadapi krisis
ekonomi 2017.” Langkah ini sengaja diambil agar Indonesia tetap mampu melewati berbagai krisis yang
terjadi di tahun 2017.
Dalam kehidupan orang percaya, Tuhan Yesus sesungguhnya telah memberitahukan kita tentang
banyak hal sebelum hal itu terjadi. Rentetan peristiwa besar yang terjadi akhir-akhir ini, seharusnya membuat
kita sadar akan segala perkataan-Nya itu benar (Bdg. Mat 24). Tuhan menyampaikan hal ini karena Dia sangat
mengasihi kita. Dia ingin kita segera mengantisipasinya dengan membangun fondasi iman yang benar dan
kokoh, agar kita bisa keluar sebagai pemenang dalam segala keadaan di dunia ini. Pertanyaannya adalah
langkah apa yang perlu kita ambil untuk memperkuat iman percaya kita dan memiliki dasar iman yang benar?
Jawabannya sederhana: hiduplah sungguh-sungguh mentaati Firman-Nya (ay. 33), dan mintalah selalu
pimpinan Roh Kudus (ay. 13). Percayalah, selama Anda tetap melekat dengan Tuhan, musim terburuk sekalipun akan berubah menjadi sukacita dan kemenangan.
REFLEKSI DIRI
1. Nubuatan apa saja yang Tuhan katakan tentang dunia di
akhir zaman? (Mat 24)
2. Langkah apa saja yang harus Anda lakukan saat
kejadian buruk terjadi di dunia ini?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Tuhan Yesus, terima kasih telah memberitahukan
semuanya ini kepadaku. Aku akan melakukan langkah
antisipasi sejak dini dengan hidup terus mengandalkan
Engkau. Terima kasih Roh Kudus, Engkau sudah
mengingatkan aku hari ini untuk selalu hidup di dalam
kebenaran firman Tuhan.
Bangunlah persekutuan dengan Tuhan sedini mungkin dan
tekunlah saat melakukannya.
Bentuk antisipasi terbaik orang percaya adalah terus menjaga persekutuan dengan Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 16 Maret 2017
TAHTA PENGADILAN KRISTUS
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
2 Korintus 5:1-10
2 Korintus 5:10,
Bacaan Alkitab setahun
“Sebab kita semua harus menghadap tahta pengadilan
Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut
diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam
hidupnya ini, baik ataupun jahat”
Lukas 19:1-27; Mazmur 94-98
RENUNGAN INSPIRASI
T
ahta Pengadilan Kristus bukanlah pengadilan untuk menghukum orang percaya, tapi untuk memberikan
upah dan mengungkap segala perbuatan yang kita lakukan. Alkitab mengatakan bahwa semua orang
percaya akan menghadapi Pengadilan Kristus, tanpa kecuali (ay. 10; Bdg. Rom. 14:12; 1 Kor. 3:12-15).
Yang menjadi hakim di sini tentu adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri (Bdg. Yoh. 5:22; 2 Tim. 4:8). Pengadilan
ini adalah hal yang serius, karena ini akan mengungkapkan apakah yang selama ini kita lakukan di dunia
memiliki nilai yang kekal ataukah semuanya itu sia-sia belaka (Bdg. 1Kor 3:15; 2 Yoh 8).
Satu hal yang pasti terjadi saat orang percaya menghadap pengadilan ini yaitu, tidak ada satupun
perkara yang dapat disembunyikan. Kata “menghadap” (Yun. phaneroo) berarti: “disingkapkan secara terus
terang atau di hadapan umum.” Semuanya akan disingkapkan secara terbuka, apakah itu tindakan kita (Bdg.
Mrk. 4:22), perkataan kita (Bdg. Mat. 12:36-37), perbuatan baik, pekerjaan dan pelayanan kita (Bdg. 1 Kor.
3:13). Sedangkan dosa dan pelanggaran kita yang telah kita akui dalam pertobatan akan diampuni (Bdg. Rom.
8:1). Jika kita didapati melakukan kehendak Tuhan maka kita akan mendapatkan upah yang setimpal dengan
perbuatan kita tersebut (Ibr. 6:10). Pengadilan ini menyingkapkan banyak hal bagi orang percaya, antara lain:
mendapat pujian dari Tuhan, tugas dan kekuasaan, kedudukan (Mat. 25:14-30; Mat. 5:19; 19:30), pahala/upah
(Bdg. 1 Kor. 3:12-14; Flp. 3:14; 2 Tim. 4:8) dan kehormatan (Bdg. Rom. 2:10; 1 Ptr. 1:7). Setelah mengetahui
cukup banyak tentang Pengadilan Tahta Kristus, jangan sia-siakan kesempatan untuk hidup semakin
berkenan kepada-Nya.
REFLEKSI DIRI
1. Apa saja yang akan terjadi saat kita berada di
Pengadilan Tahta Kristus?
2. Setelah membaca renungan ini, sudahkah Anda hidup
berkenan di hadapan Tuhan?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Tuhan Yesus, terima kasih telah mengungkapkan
kebenaran ini dalam hidupku. Aku akan berusaha terus
hidup berkenan di hadapan-Mu. Aku rindu Engkau bangga
dengan apa yang aku lakukan selama aku hidup. Roh
Kudus pimpinlah hidupku selalu.
Ingatlah selalu bahwa setiap kita yang percaya Yesus pasti
akan berada di Tahta Pengadilan Kristus.
Setiap jerih payah dan pelayanan kita bagi Tuhan tidak pernah sia-sia, apabila kita mengerjakannya dengan tulus dan sungguh-sungguh.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 17 Maret 2017
BERTINDAK DENGAN IMAN
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Keluaran 14:1-31
Keluaran 14:15,
Bacaan Alkitab setahun
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Mengapakah engkau
berseru-seru kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel,
supaya mereka berangkat."
Lukas 19:28-48; Mazmur 99-102
RENUNGAN INSPIRASI
S
alah satu perilaku kurang tepat dari banyak orang Kristen saat menghadapi masalah adalah tidak berani
mengambil langkah iman. Tentu tidak salah untuk bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu. Tetapi ada
kalanya Tuhan ingin kita keluar dari zona nyaman kita terlebih dahulu dan bertindak. Pada tahun 1995, ada
dua orang nelayan yang pergi mencari ikan di perairan dingin lepas pantai Vancouver, Kanada. Di tengah laut
tiba-tiba kapal mereka mulai tenggelam. Melihat kapalnya tak dapat diselamatkan dan akan segera tenggelam,
dengan cepat keduanya naik ke atas sekoci. Namun tali yang mengikat sekoci dan kapal itu sangat kuat. Mereka
harus melepaskan ikatan itu atau sekoci mereka pun akan ikut tenggelam bersama dengan kapal mereka. Mereka
tak memiliki pisau atau alat yang bisa dipakai untuk memutuskan tali. Sementara kapal mereka semakin tenggelam,
keduanya mulai putus asa. Di tengah situasi yang menegangkan itu, mereka sepakat untuk bergantian menggigit
talinya. Ternyata mereka berhasil memutuskan tali itu. Akhirnya mereka selamat dan kemudian ditolong oleh kapal
nelayan lainnya yang melintas.
Dalam Alkitab dikisahkan, orang Israel dalam situasi yang menegangkan saat mereka hendak menyeberang
Laut Teberau. Mereka terdesak oleh tentara Mesir yang semakin mendekat (masalah datang), sedangkan di depan
mereka hanya ada Laut Teberau yang dalam (bagai tidak ada jalan keluar). Di tengah kepanikan, mereka berseru
kepada Tuhan. Namun, Tuhan menjawab, “Jangan hanya berseru saja tapi bertindaklah dengan iman!" (ay. 15). Kita
tahu bagaimana kemudian Tuhan membelah laut Teberau dan bangsa Israel berjalan menyeberanginya. Kita harus
menyadari bahwa masalah tidak akan selesai dengan sendirinya. Berdiam diri saja atau menyesali keadaan sampai
berlarut-larut tidak akan membantu apa pun juga. Setelah kita bergumul dalam doa, maka kita perlu segera
mengambil langkah iman. Percayalah bahwa mujizat pasti akan terjadi.
REFLEKSI DIRI
1. Pelajaran apa yang dapat diambil dari kisah umat Israel
saat menghadapi masalah?
2. Langkah apa saja yang dibutuhkan saat Anda
menghadapi masalah?
POKOK DOA
Ya Bapa, terima kasih telah mengajarkanku untuk belajar
menyelesaikan masalah dengan mengambil langkah iman.
Ajarlah aku untuk lebih peka mengerti kehendak-Mu.
YANG HARUS DILAKUKAN
Libatkan Tuhan saat menyelesaikan masalah dan keluarlah
dari zona nyaman Anda, melangkahlah dengan iman.
Mujizat terjadi selalu saat kita percaya dan memutuskan mengambil langkah iman.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 18 Maret 2017
RENCANA TUHAN SELALU YANG TERBAIK
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Roma 8:1-39
Roma 8:28,
Bacaan Alkitab setahun
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai
dengan rencana Allah
Lukas 20:1-26; Mazmur 103-106
RENUNGAN INSPIRASI
P
ernahkah Anda mengalami sebuah kejadian buruk yang akhirnya menghilangkan sukacita sepanjang
hari? Denis Waitley pernah mengalaminya di tahun 1979. Kala itu ia memesan tempat untuk penerbangan dari Chicago ke Los Angeles. Saat mengejar pesawat, ia kesal saat petugas gerbang mengunci
pintu dan melihat mobil tangga menjauh dari pesawat. Ia memohon, namun tidak ditanggapi. Pesawat
perlahan melaju ke landasan. Gagal sudah acara seminarnya, dengan marah ia menuju loket tiket mengadukan nasibnya. Selang 20 menit, saat sedang mengantri di depan loket. Ia mendengar berita bahwa pesawat
yang tadi dikejarnya jatuh sewaktu lepas landas, semua penumpang tewas. Dengan lemas ia membatalkan
niatnya. Sudah 10 tahun berlalu sejak peristiwa itu, namun Denis tak pernah menguangkan tiketnya kembali.
Ia justru menempelkannya di buletin kantornya sebagai peringatan bisu. Setiap kali ia mengalami sebuah
kejadian yang buruk, ia melihat tiket itu.
Tidak jarang apa yang kita rencanakan tidak berjalan seperti yang kita kehendaki. Bahkan bukan tidak
mungkin justru malah berubah menjadi kebalikannya. Tentu saja hal ini sangat mengecewakan kita. Tetapi
sebagai anak Tuhan, kita harus percaya bahwa Tuhan turut bekerja dan memiliki rencana dibalik segala
peristiwa yang terjadi dalam hidup kita (ay. 28). Meskipun saat ini mungkin Anda tengah mengalami masalah,
seperti: kehilangan pekerjaan, usaha Anda sedang ditipu oleh orang, ada anggota keluarga yang sakit keras
atau masalah lainnya, jangan pernah ijinkan kekecewaan menutup mata iman kita kepada Tuhan. Ambillah
waktu untuk menenangkan diri dan carilah wajah Tuhan. Percayakan hidupmu dalam rencana-Nya. Percayalah suatu hari kita akan mengingat kembali masa itu dan berkata, “Terima kasih Tuhan, untuk rancangan-Mu
yang indah bagi hidupku.”
REFLEKSI DIRI
1. Apa yang harus kita pahami saat tengah mengalami
situasi yang buruk?
2. Bagaimana seharusnya respon kita saat mengalami
kejadian buruk dalam hidup kita?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Bapa di sorga, aku berterima kasih atas segala sesuatu
yang telah terjadi dalam hidupku. Walau secara manusia
aku merasa kecewa dan pedih, tetapi hari ini aku percaya
bahwa rancangan-Mu melebihi rancanganku. Jadilah
sesuai kehendak-Mu.
Arahkan pandanganmu kepada Tuhan dan percayalah
bahwa Dia tidak pernah tinggal diam. Rencana-Nya pasti
yang terbaik.
Rencana terbaik Tuhan kadang baru bisa dipahami saat diakhir bukan diawal.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 19 Maret 2017
TUJUAN PENGHAKIMAN ILAHI
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Wahyu 22:1-21
Wahyu 22:12,
Bacaan Alkitab setahun
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa
upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut
perbuatannya.
Lukas 20:27-47; Mazmur 107-109
RENUNGAN INSPIRASI
A
da beberapa fase dalam kehidupan manusia: lahir, sekolah, kuliah, bekerja, menikah, memiliki anak,
menjadi tua dan memiliki cucu, kemudian siap untuk meninggal. Memfokuskan kehidupan kita pada
hal-hal tersebut adalah normal dan tentu saja penting. Tetapi, sebagai orang percaya kita tidak boleh
melupakan bahwa ada kehidupan setelah kematian. Sebelum kita masuk dalam kehidupan yang kekal, kita
terlebih dahulu masuk dalam Masa Penghakiman. Anthony A. Hoekema dalam bukunya: “Alkitab dan Akhir
Zaman” menjelaskan beberapa hal yang penting mengenai Masa Penghakiman ini. Pertama, untuk menyatakan
Kemahakuasaan Tuhan atas manusia. Kedua, untuk membagikan upah orang percaya yang taat melakukan
firman-Nya. Ketiga, untuk melaksanakan keadilan Tuhan kepada setiap orang. Mereka yang tidak percaya
akan mendapat hukuman. Sedangkan bagi orang yang percaya kepada Kristus akan disingkapkan segala
yang pernah dilakukan semasa hidupnya. Bagi sebagian orang percaya ini dapat menjadi sebuah penyingkapan
yang "memalukan" karena merasa tidak hidup dengan maksimal seperti yang Tuhan harapkan.
Sebagai orang percaya, penting bagi kita untuk menguji diri kita masing-masing, terus berbenah diri agar
terus hidup berkenan di hadapan-Nya. Tuhan mungkin mengijinkan pergumulan, penderitaan dan ketidakadilan
menghampiri hidup kita. Tetapi, jangan goyah, tetaplah percaya bahwa Dia adalah Hakim yang Adil. Tuhan
pasti akan memberi keadilan dan upah setimpal bagi setiap perbuatan kita. Pertanyaannya adalah, apakah
Anda sudah siap bila saat ini Anda harus berdiri di Tahta Pengadilan-Nya?
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Apa saja tujuan hingga diadakan Masa Penghakiman
Ilahi?
2. Mengapa kita orang percaya harus lebih berbenah diri
hidup sesuai Firman Tuhan?
YANG HARUS DILAKUKAN
Tuhan terima kasih untuk penyingkapan kebenaran-Mu
tentang Masa Penghakiman. Aku akan mulai sungguhsungguh hidup melakukan Firman-Mu, agar aku dapat
memberi pertanggungjawaban jika telah berada di hadapan
Tahta Pengadilan-Mu.
Periksa kembali kehidupan rohani Anda dan segeralah
berbenah semakin lebih baik.
Hiduplah seolah-olah besok adalah hari penghakiman Allah.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 20 Maret 2017
MAKSIMALKAN POTENSI ANDA
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Kejadian 1:1-28
Kejadian 1:26,
Bacaan Alkitab setahun
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di
bumi."
Lukas 21:1-19; Mazmur 110-113
RENUNGAN INSPIRASI
A
pa yang terlintas di dalam pikiran Anda bila melihat seseorang yang memiliki ponsel pintar sekelas
iPhone 7 dan hanya menggunakannya untuk menelepon dan mengirim pesan singkat (SMS), tanpa
pernah tahu bahwa ponsel itu sesungguhnya memiliki fitur-fitur dan kemampuan yang luar biasa?
Bagaimana seandainya orang tersebut tidak pernah tahu kelebihan-kelebihan dari ponselnya itu hingga di
kemudian hari menjualnya kembali atau bahkan hingga ponsel itu tidak dapat berfungsi kembali/rusak? Dia
pasti akan merasa menyesal ketika mengetahuinya dan tidak menggunakannya. Banyak di antara kita yang
hidup sama seperti pemilik ponsel pintar tadi. Kita menjalani rutinitas hidup sehari-hari tanpa pernah menyadari bahwa ada potensi besar yang terpendam di dalam diri kita masing-masing, bahkan hingga saat ini. Kita
pikir segala sesuatunya sudah berjalan dengan baik dan kita sudah merasa nyaman dengan kondisi kita
sekarang. Padahal ada sesuatu yang jauh lebih besar dan jauh lebih baik yang Tuhan tempatkan dalam
kehidupan kita yang dapat kita capai atau kita lakukan.
Tuhan menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya (ay. 26, Bdg. Mzm. 8:6) dengan potensi
daya cipta yang hebat. Kita perlu menyadari dan mengembangkannya (Bdg. Kej. 11:6). Jim Rhon mengatakan,
"Manusia mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk mengubah yang tidak ada menjadi sesuatu. Dia
dapat mengubah semak-semak menjadi kebun, dan satu sen dolar menjadi kekayaan." Tapi sayangnya, kita
sering tidak sadar dengan hal ini. Mulai hari ini, sadarlah bahwa Tuhan memberikan potensi yang begitu luar
biasa dalam hidup kita. Aktifkan potensi tersebut, temukanlah apa yang menjadi kesukaan dan passion Anda.
Sesuatu yang membuat Anda dapat larut di dalamnya sampai berjam-jam dan teruslah melakukannya hingga
potensi itu terasah dengan sendirinya. Jangan biarkan potensi Anda berkarat atau mati tanpa digunakan.
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Mengapa kita perlu mengembangkan potensi diri yang
diberikan Tuhan?
2. Bagaimana cara sederhana mengembangkan potensi
dalam diri kita?
YANG HARUS DILAKUKAN
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah memberitahukan
kebenaran ini kepadaku. Aku akan mulai menemukan
potensiku dan segera mengembangkannya. Hal itu aku
lakukan karena aku ingin menghargai segala kebaikan-Mu
atas hidupku.
Sadarilah bahwa Tuhan menempatkan potensi yang besar
dalam hidup Anda. Temukan dan kembangkan potensi
tersebut!
Manusia memiliki potensi Allah dalam dirinya yaitu sebagai pencipta.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 21 Maret 2017
BERANI MENGAKUI KESALAHAN
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 25:1-22
Mazmur 25:8 (BIS),
Bacaan Alkitab setahun
TUHAN membimbing orang yang rendah hati, dan mengajar
mereka kehendak-Nya.
Lukas 21:20-38; Mazmur 114-116
RENUNGAN INSPIRASI
“A
ku yang salah. Aku minta maaf.” Ini adalah sebuah kalimat sederhana namun penuh kekuatan. Andai saja
semua orang bersikap rendah hati dan mengatakan kalimat ini saat melakukan kesalahan, dunia pasti
akan penuh dengan kedamaian. Tapi nyatanya, banyak orang sulit mengakui kesalahannya dan meminta
maaf. Bahkan ada yang selalu merasa dirinya benar dalam segala hal. Sikap ini tak jarang berakhir pada konflik,
permusuhan, hingga pertengkaran besar. Banyak orang yang tidak berani mengakui kesalahannya karena tidak
mau disebut sebagai orang yang lemah dan penakut. Padahal untuk mengakui sebuah kesalahan butuh kebesaran
hati serta keberanian lebih untuk melakukannya. Ada banyak keuntungan saat orang berani mengakui kesalahan,
antara lain: membuat hubungan dapat terus berjalan baik, membentuk pribadi seseorang menjadi rendah hati,
meredakan ketegangan, hingga menyelesaikan masalah. Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah cukup berani
mengakui kesalahan saat berbuat kekeliruan? Atau justru inilah yang paling sulit kita lakukan selama ini.
Tuhan tahu kita sebagai manusia, kita pasti tidak lepas dari kesalahan. Setiap hari, disengaja atau tidak, ada
saja kesalahan yang dilakukan. Baik lewat perkataan, pikiran, sikap atau tindakan kita. Biasanya kita lebih bisa
mengakui kesalahan pada atasan atau yang lebih tua, dibanding untuk meminta maaf kepada anak, bawahan atau
orang yang lebih muda. Kesulitan untuk mengakui kesalahan pada orang-orang yang lebih muda atau bawahan,
akan dapat membuat Anda seperti memiliki kepribadian ganda di mata banyak orang. Anda mengembangkan sikap
memiliki standar ganda karena tidak konsisten saat menjalankan perintah Firman Tuhan. Mari kita belajar untuk
rendah hati kepada siapapun. Singkirkanlah sifat gengsi atau malu. Berinisiatiflah untuk menyelesaikan masalah
dan meminta maaf terlebih dahulu. Percayalah Tuhan menghargai apa yang kita lakukan. Tuhan berjanji akan terus
menyertai orang-orang yang rendah hati dan mau mengakui kesalahannya serta menyatakan segala kebenaran-Nya
(ay. 8).
REFLEKSI DIRI
1. Mengapa Anda perlu segera mengakui kesalahan?
2. Apa janji Tuhan bagi orang yang rendah hati untuk
mengakui kesalahannya? (ay. 8)
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Tuhan Yesus, ampuni aku yang selama ini tidak berani
untuk mengakui kesalahan dan minta maaf. Aku percaya
Roh Kudus akan memberikanku keberanian untuk
mengakuinya, dan semua masalah yang terjadi karena
kesalahanku dapat terselesaikan dengan baik.
Mintalah pertolongan dan kekuatan dari Tuhan agar Anda
dapat menjadi pribadi yang rendah hati dan mau
mengambil inisiatif untuk meminta maaf.
Saat kita mengakui kesalahan disitulah awal terbukanya pintu-pintu berkat Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 22 Maret 2017
BERKAT DARI PEMBENARAN KRISTUS
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Roma 5:1-11
Roma 5:2,
Bacaan Alkitab setahun
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada
kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan
kita bermegah dalam pengharapan akan menerima
kemuliaan Allah.
Lukas 22:1-30; Mazmur 117-118
RENUNGAN INSPIRASI
P
ada saat manusia jatuh ke dalam dosa dan diusir keluar dari taman Eden, sejak saat itu hubungan
manusia terpisah dengan Allah. Sebagai konsekuensinya, manusia harus mengalami berbagai kesulitan
dan penderitaan selama hidupnya, bahkan menerima hukuman Tuhan masuk ke dalam neraka kekal.
Melihat keadaan manusia yang tak mungkin lolos dari penghukuman ini, Allah pun berinisiatif untuk
menyelamatkan manusia. Dianugerahkan-Nya Anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus, mati di atas kayu salib
agar setiap orang yang percaya kepada-Nya kembali “dibenarkan” dan terlepas dari penghukuman (Bdg. 2
Kor. 5:21).
Dalam Alkitab, Rasul Paulus menguraikannya dengan jelas mengenai berkat pembenaran Kristus atas
hidup kita, yaitu: pertama, pulihnya hubungan antara manusia dengan Allah (ay. 1-2). Perseteruan antara
Allah dengan manusia telah berakhir dan diganti dengan kedamaian. Allah menghapus semua dosa-dosa kita
dan kita pun dapat berhubungan kembali dengan Dia tanpa ada sekat pembatas. Kedua, penyertaan Tuhan
yang sempurna kepada orang percaya (ay. 3-5). Setelah kita dibenarkan oleh Kristus, bukan berarti tidak akan
ada penderitaan. Namun Tuhan berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita ketika pencobaan datang.
Ketiga, keselamatan yang sempurna (ay. 6-11). Kita selamat karena pengorbanan Kristus telah membenarkan
kita di hadapan Allah. Ini adalah jaminan hidup kita sebagai orang percaya. Ingatlah dan renungkanlah hal ini
seumur hidup kita.
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Bagaimana keadaan manusia bila tanpa mengalami
pembenaran Kristus?
2. Berkat apa saja yang kita terima saat menerima
pembenaran Kristus?
Tuhan Yesus, terima kasih atas segala berkat dari
pembenaran-Mu atas hidupku. Engkau telah mengampuni
dosaku dan menyelamatkanku. Kasih setia dan
penyertaan-Mu sempurna di hidupku.
YANG HARUS DILAKUKAN
Setelah Anda dibenarkan oleh-Nya, percayalah pada janji
Tuhan dalam kehidupan Anda.
Iman adalah tangan yang memegang uluran tangan Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 23 Maret 2017
SIAPAKAH ORANG BENAR ITU?
Bacaan Alkitab hari ini
Galatia1:1-22
Galatia 2:16,
Bacaan Alkitab setahun
Lukas 22:31-53; Mazmur 119
RENUNGAN INSPIRASI
AYAT HAFALAN
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena
melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus
Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya
kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena
melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan"
oleh karena melakukan hukum Taurat.
K
etika membaca kata “orang benar” dalam Alkitab, sebagian besar orang percaya berpikir bahwa kata
tersebut ditujukan untuk para hamba Tuhan atau orang-orang yang hidup kudus. Akibatnya, banyak
orang berpikir janji-janji Tuhan yang di dalam Alkitab bukan ditujukan untuk dirinya, melainkan untuk
orang benar di luar sana. Benarkah demikian? Menurut Alkitab, ada dua arti sederhana dari orang benar, yaitu
orang yang hidupnya melakukan hal-hal benar dan orang yang kehidupannya dibenarkan. Ini artinya, ada dua
cara untuk menjadi orang benar, yang pertama adalah dengan melakukan hal-hal yang benar, dan yang kedua
adalah dengan dibenarkan. Cara pertama adalah cara Perjanjian Lama, yaitu Anda dibenarkan karena
melakukan seluruh Hukum Taurat. Dan faktanya, belum pernah ada seorang pun pernah dinobatkan sebagai
“orang benar” dengan cara ini, kecuali Yesus. Dan cara kedua adalah cara Perjanjian Baru, yaitu dengan
menerima pembenaran melalui iman kita kepada Kristus (Gal. 2:16).
Meski saat ini kita hidup di Abad ke-21, namun firman Tuhan tetaplah sama. Saat kita percaya bahwa
Yesus Kristus adalah Tuhan, maka kita semua juga disebut “orang benar”, dibenarkan melalui pengorbanan
Yesus Kristus. Dan saat kita menyadari hal ini, maka ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kita harus
percaya bahwa tiap janji Tuhan di dalam Alkitab semuanya ditujukan bagi kita (Bdg. Gal. 3:29). Kedua,
bertanggung jawab atas status dan keadaan kita. Saat kita disebut sebagai “orang benar,” maka kita harus
siap bertanggung jawab dengan status dan keadaan baru kita. Kita harus belajar hidup taat pada firman-Nya
(Bdg. Flp. 1:27). Hargailah, betapa besar pengorbanan yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita, hiduplah
untuk menyenangkan hati-Nya.
REFLEKSI DIRI
1. Siapakah yang dimaksud “orang benar” menurut
Alkitab? (ay. 16)
2. Apa yang perlu kita perhatikan saat menerima status
“orang benar”?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Tuhan Yesus, terima kasih buat kebaikan-Mu telah
membenarkan aku dan mengubah status hidupku. Terima
kasih buat semua janji-Mu yang Engkau berikan kepadaku.
Mari Tuhan pimpin tiap langkah hidupku agar senantiasa
berjalan dalam kebenaran-Mu.
Lihatlah panduan cara hidup orang benar dalam Firman
Tuhan dan tekunlah melakukannya.
Setelah menerima pembenaran Kristus maka tanggung jawab kita adalah hidup seperti Kristus.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 24 Maret 2017
TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Kejadian 18:1-16
Kejadian 18:14,
Bacaan Alkitab setahun
Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada
waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan
kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara
mempunyai seorang anak laki-laki.
Lukas 22:54-71; Mazmur 120-127
RENUNGAN INSPIRASI
M
asih percayakah Anda dengan mujizat Tuhan? Mungkin ada yang menjawab, “Ya, saya percaya!”
Tetapi ada juga yang mungkin berkata, “Saya tidak yakin ada mujizat di jaman modern ini.” Sesungguhnya hal itu tidaklah terlalu penting untuk diperdebatkan, karena bergantung keyakinan mereka
terhadap Tuhan dalam hidup mereka. Dalam Alkitab, ada sebuah cerita tentang sepasang suami isteri yang
rindu ingin mendapatkan keturunan meskipun keduanya sudah lanjut usia dan hal itu sepertinya mustahil.
Pasalnya, sang istri pun sudah jauh melewati masa menopause (mati haid). Jangankan berpikir mendapatkan
keturunan, merindukannya pun adalah hal yang tidak rasional karena pasti tak mungkin terjadi. Namun
kesabaran mereka untuk tetap percaya kepada janji Tuhan membuahkan hasil yang sungguh luar biasa.
Tuhan melakukan mujizat dengan memberikan mereka keturunan (Bdg. 21:2). Demikianlah Tuhan menunjukkan kemahakuasaan-Nya bagi orang-orang yang hidup dalam iman. Kita semua tentu tahu bahwa pasangan
menerima mujizat itu adalah Abraham dan Sara.
Dari cerita Abraham dan Sara setidaknya kita dapat mempelajari dua hal penting untuk menerima
mujizat Tuhan. Pertama, milikilah iman kepada Tuhan. Artinya kita harus mempercayai Tuhan melampaui
situasi yang ada. Jangan seperti Sara yang sempat ragu hingga Tuhan harus menegurnya (ay. 10). Kedua,
sabarlah menanti. Mujizat selalu terjadi sesuai dengan waktu dan ketetapan Tuhan, bukan berdasarkan
keinginan kita (ay. 14). Percayalah bahwa Tuhan memegang kendali segala sesuatu dan menjadikannya
indah pada waktunya. Apakah Anda sedang bergumul dengan hal yang menurut manusia mustahil? Jangan
tawar hati dan peganglah janji Tuhan dalam hidup Anda. Percayalah bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
REFLEKSI DIRI
1. Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari iman seorang
Abraham ? (ay. 10)
2. Hal apa saja yang dapat menghalangi mujizat Tuhan
terjadi dalam hidup kita?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Tuhan Yesus, aku percaya bahwa mujizat-Mu masih ada.
Meski pergumulan ini mustahil bagiku, tapi tidak bagi-Mu.
Aku berdoa biarlah kehendak-Mu yang terjadi, bukan
kehendakku. Aku serahkan seluruh hidupku ke dalam
tangan kuasa-Mu.
Apapun yang sedang terjadi dalam hidup Anda, tetaplah
percaya bahwa Tuhan sanggup untuk melakukan mujizat
dalam hidup Anda.
Saat kita hidup sungguh percaya kepada-Nya tiap hari pun kita pasti melihat mujizat Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 25 Maret 2017
SIAPAKAH YANG LAYAK MASUK SURGA?
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Roma 3:21-28
Roma 3:28,
Bacaan Alkitab setahun
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman,
dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Lukas 23:1-26; Mazmur 128-133
RENUNGAN INSPIRASI
S
ebuah jajak pendapat yang dilakukan untuk U.S News & World Report menanyakan pendapat dari
1.000 orang dewasa mengenai siapa yang sekiranya layak masuk surga. Pada urutan teratas, tidak
mengejutkan lagi adalah sosok mereka yang religius dan beberapa selebriti. Namun yang cukup unik
dari jajak pendapat ini adalah sekitar 87% responden menyatakan bahwa mereka sendiri juga layak masuk
surga. Tentu hasil ini tidaklah mengherankan, karena tidak banyak orang yang mau disebut tidak layak masuk
surga. Banyak orang Kristen saat ini memiliki gagasan yang keliru tentang syarat untuk masuk surga. Banyak
orang berpikir karena dia ke gereja dan terlibat dalam berbagai aktivitas gerejawi maka dia layak masuk surga.
Atau, karena dia sangat dermawan dan banyak mendukung pekerjaan Tuhan dalam dana, maka dia telah
layak untuk masuk surga. Terlibat aktif dalam kegiatan dan pelayanan gerejawi, serta mendukung pekerjaan
Tuhan dalam hal dana tentu saja hal yang baik. Tapi benarkah itu yang membuat kita bisa masuk surga? Mari
kita lihat kriteria seperti apa yang Alkitab maksudkan agar seseorang disebut layak untuk masuk surga.
Tuhan dengan jelas mengatakan syarat untuk masuk surga, yakni komitmen pribadi kepada Yesus
Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan (Bdg. Yoh. 1:12; 1 Tim. 2:5). Meskipun iman kepada Yesus akan jelas
tercermin dalam perbuatan seseorang (Bdg. Yak. 2:14-20), kemurahan hati atau aktivitas rohani tidak dapat
menggantikan karya pengorbanan Yesus Kristus. Kita tetap butuh pembenaran-Nya untuk mendamaikan kita
dengan Allah. Ini adalah kebenaran yang harus kita mengerti dan terima. Jika kita telah dilayakkan untuk
masuk dalam kerajaan-Nya, itu semua hanya karena kasih karunia dan kebaikan-Nya kepada kita. Hari ini
maukah kita mengakuinya dalam seluruh aspek kehidupan kita dan selalu berkata, “Semua hanya anugerahNya”.
REFLEKSI DIRI
1. Kriteria apa yang harus dipenuhi agar Anda disebut
layak masuk kerajaan sorga?
2. Kapan terakhir Anda meninggikan dan mengakui semua
karena Yesus dalam hidup Anda?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Tuhan Yesus, terima kasih telah memilih dan memberiku
anugerah agar memperoleh hidup yang kekal bersama
dengan-Mu. Aku rindu untuk meninggikan nama-Mu selalu
di hidupku dan mengingat anugerah-Mu yang begitu besar
bagiku. Semua hanya karena anugerah-Mu, Yesus.
Tinggikanlah nama Yesus senantiasa dengan menjadikan
Dia satu-satunya alasan Anda untuk hidup.
Kita tidak cukup baik untuk memenuhi standar Tuhan untuk dibenarkan, karena itu kita membutuhkan anugerah.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 26 Maret 2017
FIRMAN TUHAN SEBAGAI PRINSIP HIDUP
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 119:1-176
Mazmur 119:105,
Bacaan Alkitab setahun
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Lukas 23:27-38; Mazmur 134-136
RENUNGAN INSPIRASI
A
pakah kita pernah merasa bingung atau tidak mantap saat harus membuat keputusan atau pilihan? Ini
adalah pertanyaan yang akan kita renungkan pada hari ini. Hidup ini adalah tentang pilihan. Pilihanpilihan yang kita harus ambil kadangkala hanya pilihan sederhana saja, namun tidak jarang pilihan itu
adalah sebuah pilihan yang sulit dan menentukan hasil akhir yang akan Anda peroleh. Bahkan bukan tidak
mungkin pilihan yang harus kita ambil itu juga bisa begitu kontroversial. Semakin besar tugas dan tanggung
jawab yang Anda miliki, semakin sering pula Anda akan diperhadapkan pada pilihan-pilihan besar. Ada orang
yang bergumul dengan hebat ketika diperhadapkan pada pilihan yang sulit, namun ada pula yang tahu dengan
pasti keputusan apa yang harus mereka ambil ketika diperhadapkan pada pilihan yang sedemikian. Kesulitan
seseorang dalam mengambil keputusan dan pilihan disebabkan karena tidak memiliki landasan yang kokoh
dalam kehidupan. Landasan ini dinamakan “prinsip.” Prinsip adalah kompas kehidupan yang tidak boleh
berubah.
Dalam Alkitab, pemazmur mengatakan firman Tuhan adalah terang yang menuntun langkah hidupnya
(ay. 105). Dahulu kala, semua orang sangat bergantung pada terang pelita di malam hari, karena tanpa
cahaya pelita mereka akan kesulitan untuk berjalan menuju arah yang tepat. Kita harus menjadikan Firman
Tuhan sebagai prinsip utama yang menjadi penuntun arah kehidupan kita. Saat kita kehilangan arah hidup
atau diperhadapkan pada pilihan yang sulit, firman Tuhan adalah hikmat terbaik. Prinsip hidup dari orangorang hebat mungkin bisa berguna, tapi percayalah hanya firman Tuhan yang bisa memberi jaminan yang
pasti dan tak pernah salah.
REFLEKSI DIRI
1. Mengapa Firman Tuhan begitu penting dijadikan
sebagai prinsip hidup kita?
2. Kapan terakhir Anda menggunakan Firman Tuhan
sebagai prinsip di dalam hidup?
POKOK DOA
Terima kasih Tuhan atas tuntunan-Mu di dalam hidupku
melalui nasehat Firman-Mu. Aku yakin untuk melangkah di
dalam terang Firman-Mu. Tuntunlah hidupku agar aku bisa
menggenapi rencana-Mu dalam hidupku.
YANG HARUS DILAKUKAN
Mulailah dengan membaca Firman Tuhan tiap hari dan
lakukan apa yang diarahkan-Nya.
Semakin kita mengenal dan mentaati Firman, keputusan-keputusan yang kita buat semakin tepat.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 27 Maret 2017
SIAPAKAH YESUS?
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Matius 16:1-28
Matius 16:15,
Bacaan Alkitab setahun
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu,
siapakah Aku ini?”
Lukas 23:39-56; Mazmur 137-139
RENUNGAN INSPIRASI
B
ila Anda mengetik pertanyaan, “Siapakah Yesus?” di kolom mesin pencari (Search Engine) seperti Google
atau Yahoo, Anda mungkin akan menemukan ribuan situs yang berusaha untuk menjelaskan tentang
siapakah Yesus itu menurut sudut pandang dan cara mereka masing-masing. Apakah penjelasan mereka itu
benar semua? Tentu saja tidak seratus persen informasi tentang Yesus ini dapat dipegang kebenarannya. Pencarian
akan kebenaran tentang siapakah Yesus ini tak jarang akhirnya menimbulkan perdebatan di antara mereka yang
mencarinya di luar kasih karunia Tuhan. Ada yang menyangkal keilahian-Nya karena Dia berasal dari keluarga
tukang kayu. Ada juga yang menerima dan percaya dengan iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.
Pada jaman Yesus sendiri, situasi yang sama pernah terjadi. Waktu itu Tuhan Yesus bertanya kepada para murid,
“Siapakah Aku menurut orang banyak?” Para murid pun menyebut nama beberapa nabi dan tokoh besar. Ia pun
melanjutkan pertanyaannya, “Tapi menurut kalian, siapakah Aku ini?” Meski para murid sempat bingung untuk
memberi jawab, Petrus akhirnya berkata, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Pernyataan ini benar tapi itu
bukan karena Petrus sudah mempelajari siapa Yesus. Pernyataan ini diwahyukan kepada Petrus oleh Roh Kudus.
Hari ini tidak sedikit orang Kristen yang gagal paham tentang siapa Yesus. Mereka tahu Yesus tapi tidak
sungguh-sungguh mengenal-Nya dengan benar. Penilaian tentang ke-Tuhan-Nya sering diukur hanya dari pengalaman
hidup seseorang saja. Misalnya: Saat seseorang disembuhkan, atau diberkati berlimpah, kita mungkin berkata:
“Sungguh Yesus adalah Tuhanku.” Memang ini tidak salah, tapi bagaimana bila tak disembuhkan atau tidak
mengalami diberkati? Apakah Dia bukan Tuhan? Tentu Dia tetap Tuhan. Kitalah yang terbatas mengenal Dia. Sebab
itu, kenali Dia dari dekat melalui firman-Nya dan bangunlah hubungan pribadi dengan-Nya. Jadilah murid Kristus dan
Roh Kudus akan menuntun Anda. Pertanyaannya saat ini, siapakah Yesus menurut Anda? Apakah arti kehadiran
Yesus dalam hidup Anda?
REFLEKSI DIRI
1. Bagaimana caranya agar kita bisa mengenal Tuhan
secara utuh dan benar?
2. Setelah membaca renungan ini, maukah Anda mengenal
Tuhan dengan benar?
POKOK DOA
Tuhan Yesus, kerinduan terbesarku adalah mengenal
Engkau seumur hidupku. Engkau adalah segalanya bagiku.
Bukalah hati dan pikiranku agar aku dapat mengerti
kehendak-Mu dalam hidupku.
YANG HARUS DILAKUKAN
Bangunlah pengenalan Tuhan dari membaca Firman dan
berjalanlah dalam perintah-Nya.
Mengerti siapa Yesus terlihat bagaimana kita memperlakukan Dia selama hidup.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 28 Maret 2017
JANGAN MENGHAKIMI
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Matius 7:1-5
Matius 7:2,
Bacaan Alkitab setahun
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk
menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu
pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Lukas 24:1-35; Mazmur 140-142
RENUNGAN INSPIRASI
S
ir Percival Lowell adalah seorang astronom ternama yang hidup pada akhir abad ke-19. Ketika melihat
planet Mars dari teleskop raksasa di Arizona, ia melihat ada garis-garis di planet itu. Menurutnya, itu
adalah kanal-kanal buatan makhluk planet Mars. Lowell mengabdikan seluruh hidupnya untuk memetakan
garis-garis itu. Namun, foto satelit kini membuktikan tidak ada kanal di Mars. Lantas apa yang dilihat Lowell?
Ternyata ia melihat pembuluh-pembuluh darah di matanya sendiri saat melihat teleskop! Ia menderita penyakit
langka yang kini disebut "Sindrom Lowell." Banyak orang kemudian mencibir dengan menyebut penemuannya
sebagai “penemuan yang paling terkenal dan terkenal salah.” Sama seperti Lowell, kita pun bisa salah
memandang orang lain. Sifat-sifat buruk orang lain tampak begitu besar dan nyata, sehingga kita terdorong
untuk menegur dan menghakiminya. Padahal tanpa sadar kita pun punya sifat buruk itu, bahkan mungkin lebih
parah! (kutipan berita: Aestronesia.co.id/2012).
Dalam Alkitab, Tuhan Yesus dengan jelas mengatakan bahwa kita tidak boleh menghakimi orang lain
(ay. 1). Alasannya: Pertama, istilah menghakimi merupakan suatu kewenangan dari penguasa, dan kita
bukanlah penguasa hidup seseorang. Tuhanlah sang penguasa kehidupan. Kedua, kita sendiri akan dihakimi.
Kita harus ingat, suatu saat nanti diri kita sendiri akan dihakimi oleh Tuhan. Kita perlu menyadari bahwa belum
tentu kita sudah lebih baik dari orang lain. Seharusnya jika orang-orang di sekitar kita melakukan kesalahan,
kita perlu menolong mereka, bukan menghakimi. Karena bukankah Anda sendiri ingin diperlakukan demikian
ketika kita tergelincir masuk ke dalam kesalahan?
REFLEKSI DIRI
1. Pernahkah Anda tanpa disadari telah memberikan
pendapat yang menghakimi orang lain?
2. Mengapa Tuhan Yesus berkata kita tidak boleh
menghakimi?
POKOK DOA
Tuhan, ampuni aku yang pernah menghakimi seseorang
tanpa aku tahu kebenaran yang sesungguhnya. Tuhan, ajar
aku untuk dapat rendah hati menolong dan memberikan
kata-kata penghiburan dan yang membangkitkan iman.
YANG HARUS DILAKUKAN
Jangan lagi menghakimi orang lain tapi serahkan segala
yang terjadi kepada Tuhan.
Menegur dalam kasih adalah tindakan terbaik dibanding kita sembarang menghakimi.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 29 Maret 2017
BUAH DARI MENGENDALIKAN DIRI
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Amsal 16:1-33
Amsal 16:32,
Bacaan Alkitab setahun
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang
menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota
Lukas 24:36-53; Mazmur 143-145
RENUNGAN INSPIRASI
A
pakah Anda pecinta olahraga golf? Anda mungkin kenal seorang yang bernama Bobby Jones. Jones
adalah legenda golf yang sangat terkenal sepanjang sejarah. Dialah orang pertama yang meraih gelar
Grand Slam, termasuk memenangkan 4 turnamen mayor, baik itu turnamen terbuka atau amatir di
Amerika Serikat atau Inggris Raya. Dan uniknya, semua itu diraihnya dalam satu tahun kalender yang sama,
yaitu di tahun 1930. Saat berusia 14 tahun, Jones pernah mengikuti kualifikasi kejuaraan golf amatir Amerika
Serikat dan tidak berhasil menang. Ini terjadi karena dia sering kehilangan kendali atas emosinya. Seorang
pegolf senior, Grandpa Bart, memberinya nasihat, “Kau takkan pernah menang kalau kau tidak dapat mengendalikan emosimu.” Jones menerima nasihat ini dan mulai belajar mengontrol emosinya. Pada usia 21 tahun,
Jones mulai berkembang dan selanjutnya menjadi pemain golf terbesar dalam sejarah. Ia pensiun dari golf
pada usia 28 tahun setelah meraih Grand Slam. Emosi dapat menentukan kesuksesan seseorang. Itulah
pelajaran yang dapat kita pelajari dari kisah Jones.
Dalam Alkitab, Salomo dengan hikmat Tuhan pernah menyatakan hal yang sama. “Orang yang menguasai
diri lebih hebat dari seorang pahlawan yang merebut kota.” Artinya pengendalian diri jauh lebih penting dari
semua kemampuan yang luar biasa. Banyak orang dalam perjalanan hidup akhirnya tersandung hanya karena
gagal mengendalikan dirinya sendiri. Mari kita belajar untuk mengendalikan diri, karena pengendalian diri bisa
membuka pintu kesempatan dan promosi di dalam hidup Anda. Pengendalian diri juga akan membawa
dampak yang positif bagi orang lain (Bdg. Gal. 5:23). Berdoalah memohon kekuatan dari Tuhan agar Anda
dapat belajar untuk mengendalikan diri Anda, dan taatlah pada tuntunan Roh Kudus.
REFLEKSI DIRI
1. Mengapa kita perlu belajar untuk mengendalikan diri?
2. Kapan terakhir Anda belajar untuk mengendalikan diri?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Tuhan Yesus, ampuni aku jika selama ini belum mampu
untuk mengendalikan diriku. Berikan aku kekuatan dan
kesabaran agar aku dapat mengendalikan diriku. Aku mau
taat pada tuntunan Roh Kudus dan aku percaya akan ada
terobosan demi terobosan dalam hidupku saat aku berhasil
melakukannya.
Buatlah daftar area mana yang sulit dikendalikan, doakan
dan mulailah melakukannya.
Pengendalian diri hanya dapat diraih saat kita menjaga hati kita dengan Firman Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 30 Maret 2017
JANJI PENYERTAAN-NYA
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Filipi 1:1-30
Filipi 1:6,
Bacaan Alkitab setahun
Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai
pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya
sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Ibrani 1; Mazmur 146-148
RENUNGAN INSPIRASI
M
asih ingatkah Anda dengan permainan Ular Tangga? Sebuah permainan yang bisa dimainkan
beberapa orang dengan tujuan untuk mencapai petak terakhir. Untuk mencapai petak terakhir itu,
perjalanan tidak selalu mulus karena ada ular-ular yang siap membawa anda turun ke posisi bawah.
Permainan yang ditemukan pada tahun 1870 ini sarat nilai moral di dalamnya. Dalam permainan ini,
seseorang harus terus bermain jika ingin tiba di petak akhir. Ular dipakai sebagai simbol penghalang dan
jebakan mencapai tujuan, sedangkan tangga adalah simbol sesuatu yang baik, yang bisa membawa
seseorang naik ke tingkat yang lebih tinggi. Begitu juga dalam hidup. Ketika kita telah memiliki visi atau tujuan
dari Tuhan, halangan dan rintangan pasti akan hadir untuk menghalangi. Tapi apakah semuanya ini membuat
kita berhenti untuk menggenapi visi Tuhan dalam hidup kita?
Rasul Paulus pun menyadari ada tantangan besar yang sedang dihadapi jemaat Filipi. Pertama, mereka
merasa akan kehilangan Paulus yang selama ini memimpin mereka. Kedua, tantangan yang datang dari luar
(Bdg. Flp. 3) yang mengancam kesetiaan iman jemaat. Paulus berkata, “Jika Tuhan telah memanggilmu dalam
iman maka Dia juga akan terus memimpin hingga akhir” (ay. 6). Tantangan yang kita hadapi akhir-akhir ini
tidaklah semakin mudah, tantangan dari luar (ajaran sesat, anti-Kristus, resesi dunia dll) maupun tantangan
dari dalam (pembentukan karakter). Tapi jangan Anda berkecil hati. Bukankah Tuhan telah berjanji akan terus
menolong dan memimpin kita? Jika saat ini iman Anda mulai lemah dan putus asa. Datanglah kepada Tuhan
dan minta Dia meneguhkan kembali imanmu. Ingatlah bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang setia. Tak sedetik
pun Dia meninggalkan kita. Bangkitlah dan teruskan perlombaan imanmu.
REFLEKSI DIRI
1. Jaminan apa yang Tuhan berikan bagi Anda yang terus
percaya kepada-Nya?
2. Apa yang harus kita lakukan saat merasa iman kita
mulai lemah?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Tuhan Yesus, pimpinlah hidupku agar aku terus bertahan
dalam iman dan berjalan dalam anugerah-Mu. Aku sadar
kekuatanku terbatas, tetapi kuat kuasa-Mu sungguh tak
terbatas dalam hidupku. Kuatkanlah hati dan jiwaku agar
senantiasa berjuang sampai langkah yang terakhir.
Tetaplah kerjakan bagian Anda dan berjalanlah terus dalam
iman dan anugerah Tuhan menuju garis akhir untuk
menerima mahkota kehidupan Anda.
Jaminan penyertaan-Nya bagi kita tidak memiliki jangka waktu alias selamanya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 31 Maret 2017
BERHENTI BERMAIN-MAIN DENGAN DOSA
Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Galatia 5:1-26
Galatia 5:13,
Bacaan Alkitab setahun
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.
Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu
sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan
layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Ibrani 2; Mazmur 149-150
RENUNGAN INSPIRASI
S
ebuah kejadian tragis terjadi di Jakarta pada hari Senin, 19 Juli 2010. Menurut saksi mata di tempat
kejadian, seorang polisi berpangkat Briptu (Brigadir Satu) bercanda dengan seorang temannya
menggunakan pistol miliknya di sebuah rumah. Saat mereka mulai bermain-main ala cowboy dengan
sebuah pistol, sang Briptu mengeluarkan seluruh peluru di dalam pistol dan hanya memasukkan satu butir
peluru ke pistolnya. Setelah itu dia mengarahkah pistol ke kepala temannya dan menembak. Naas, ternyata
pelatuk pistol itu tepat mengenai satu-satunya peluru yang ada di dalam pistol itu, sehingga terjungkallah
temannya dengan kepala bersimbah darah. Sang Briptu dengan panik membawa temannya ke rumah sakit
namun akhirnya meninggal. Kasus ini akhirnya berbuntut panjang dan dirinya kini harus berurusan dengan
penyidik untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ini sama halnya dengan dosa. Dosa mungkin
kelihatannya tidak berbahaya, namun jika kita bermain-main dengan dosa, maka satu saat kita pasti akan
menuai penyesalan dan penderitaan.
Tuhan mengingatkan orang percaya agar jangan bermain-main lagi dengan dosa, karena sesungguhnya
kita telah dimerdekakan dari perhambaan dosa (ay. 1). Namun kenyataannya, masih banyak orang percaya
yang suka bermain-main dengan dosa. Misalnya, meski seseorang telah memiliki kehidupan keluarga yang
bahagia dan harmonis, tapi ternyata diam-diam sedang berselingkuh dengan rekan kerja. Sehingga akhirnya
rumah tangganya pun berantakan dan berakhir dengan perceraian. Atau sebagai orang muda yang awalnya
punya prestasi dan masa depan yang baik, akhirnya harus berakhir di panti rehabilitasi karena bermain-main
dengan narkoba. Jangan sekali-kali berkompromi dengan dosa. Bangunlah hubungan pribadi dengan Tuhan
dan milikilah komunitas rohani yang bisa menjaga iman Anda.
REFLEKSI DIRI
1. Mengapa kita orang percaya tidak boleh bermain-main
dengan dosa? (ay.1)
2. Bagaimana caranya agar Anda terhindar dari godaan
berbuat dosa?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA
Tuhan, terima kasih telah mengingatkanku betapa
bahayanya jika aku tetap bermain-main dengan dosa. Aku
sadar bahwa hidupku ditebus dari cara hidupku yang lama.
Mampukan aku, ya Roh Kudus, agar aku senantiasa
senantiasa berjalan dalam terang Firman-Mu.
Kenalilah area mana Anda mudah jatuh dalam dosa dan
segera menjauh dari situ.
Dosa akan menjadi hal yang tidak disukai saat kita hidup dekat dengan Tuhan.
Download