1 peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 394/ka/xi

advertisement
PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 394/KA/XI/2005
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI INSTRUMENTASI
DAN ELEKTROMEKANIK
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
Menimbang
: bahwa dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi
penelitian dan pengembangan teknologi nuklir bahan dan
radiometri di bidang instrumentasi dan elektromekanik,
dipandang perlu menetapkan organisasi dan tata kerja Balai
Instrumentasi dan Elektromekanik;
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997
tentang
Ketenaganukliran (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3676);
2. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2005;
3. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang
Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2005;
4. Keputusan Presiden Nomor 104/M Tahun 2002;
5. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor
392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Tenaga Nuklir Nasional;
Memperhatikan
: Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam
surat Nomor B/1591/M.PAN/8/2005 tanggal 24 Agustus 2005;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN
KEPALA
BADAN
TENAGA
NUKLIR
NASIONAL TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
BALAI INSTRUMENTASI DAN ELEKTROMEKANIK.
1
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1) Balai Instrumentasi dan Elektromekanik yang selanjutnya dalam Peraturan ini
disebut Balai adalah unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan
Radiometri.
(2) Balai dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 2
Balai mempunyai tugas memberikan pelayanan instrumentasi, rancang bangun dan
konstruksi, perbaikan dan perawatan peralatan elektronik dan elektromekanik serta
prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Balai
mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan pelayanan instrumentasi, rancang bangun, dan konstruksi;
b. pelaksanaan pelayanan perbaikan dan perawatan peralatan elektronik dan
elektromekanik;
c. pelaksanaan pelayanan prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Balai terdiri dari :
a. Petugas Tata Usaha;
b. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 5
Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah
tangga Balai.
Pasal 6
(1) Balai terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam beberapa
kelompok.
(2) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan
oleh Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional.
(3) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan tenaga fungsional diatur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2
BAB III
TATA KERJA
Pasal 7
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Balai, Petugas Tata Usaha, dan Kepala
Kelompok tenaga fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi baik di lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di
lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 8
Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing
dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 9
Setiap pemimpin satuan organisasi di lingkungan Balai bertanggung jawab
memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
Pasal 10
Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta
bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri
dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 11
Setiap laporan yang diterima oleh pemimpin satuan organisasi dari bawahan, wajib
diolah dan digunakan sebagai bahan menyusun laporan lebih lanjut dan untuk
memberikan petunjuk bagi bawahan.
Pasal 12
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan
pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan
kerja.
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugasnya,
mengadakan rapat berkala.
setiap
pemimpin
satuan
organisasi
wajib
3
BAB IV
E S E LO N
Pasal 14
Kepala Balai adalah jabatan struktural eselon III a.
BAB V
LOKASI
Pasal 15
Balai berlokasi di Bandung.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Struktur Organisasi Balai sebagaimana tersebut pada Lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini
Pasal 17
Perubahan organisasi dan tata kerja Balai menurut Peraturan ini, ditetapkan oleh
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan
tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur
negara.
Pasal 18
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2006.
Ditetapkan di J a k a r t a
pada tanggal 24 Nopember 2005
KEPALA
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
SOEDYARTOMO SOENTONO
4
LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR
: 394/KA/XI/2005
TANGGAL
: 24 NOPEMBER 2005
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI INSTRUMENTASI DAN ELEKTROMEKANIK
KEPALA
PETUGAS
TATA USAHA
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
KEPALA
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
SOEDYARTOMO SOENTONO
5
Download