P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168 PENGEMBANGAN HASRAT KEWIRAUSAHAAN BAGI MAHASISWA POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR Oleh: Abdi Politeknik Pariwisata Makassar, Jl. Gunung Rinjani, Tanjung Bunga, Makassar Email: [email protected] Abstrak Kenyataan menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia cenderung untuk menjadi pegawai pemerintah daripada bekerja sebagai staf atau karyawan di sektor swasta. Karena itu, para alumni Politeknik Pariwisata Makassar seharusnya dimotivasi untuk menjadi pengusaha. Para pengusaha atau mereka yang bekerja di sektor swasta memiliki potensi untuk membantu agenda pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah. Dalam pembangunan ekonomi, peran sektor swasta sangat penting sehingga kontribusi mereka terhadap pembangunan ekonomi patut diapresiasi. Secara khusus, mahasiswa Politeknik pariwisata Makassar harus mengetahui bagaimana menjadi pengusaha. Karena itu, tulisan ini menyajikan informasi mengenai bagaimana menjadi pengusaha ditinjau dari kondisi, metode dan pengelolaan kewirausahaan. Kata Kunci: potensi wisata, daya tarik wisata, strategi pengembangan Abstract: There is a reality that most Indonesians tend to be government officials rather than to work as staff or employees at private sector. For this reason, the graduates of tourism polytechnic of Makassar should be motivated to be enterpreneurs. Enterpreuners or those who work in private sector have potential to help achieve the Indonesian government development agenda. In the economic development, the role of the private sectors is essential. Their contribution in growing the economic sector must be appreciated. In this sense, it is essential for students of tourism polytechnic of Makassar to understand how to be enterpreneurs. Hence, this article provides information about how to be enterpreneurs in terms of conditions, methods and the management of enterpreneurship. Keywords: tourism potential , tourism attractions, development strategy Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 30 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat PENDAHULUAN Kemajuan suatu negara banyak dipengaruhioleh berapa banyak jumlah warganya yang terdidik atau memiliki tingkat pendidikan yang tinggi serta memiliki motto untuk berhasil. Dorongan untuk mencapai keberhasilan merupakan motif yang penting sekali, bukan saja untuk menentukan keberhasilan seseorang namun juga keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan. Namun apabila melihat jumlah pengangguran yang tinggi pula maka dirasakan pentingnya dunia wirausaha yang dapat membuka kesempatan dan lapangan kerja. Melihat perkembangan negara maju yang pembangunannya begitu pesat maka tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini banyak ditunjang oleh keterlibatan masyarakat yang bergerak dalam dunia kewirausahaan. Oleh karena Pemerintah tidak akan mampu mengelola semua aspek pembangunan yang disebabkan banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan maka sector swasta perlu dikembangkan untuk menanggulangi, dan sekaligus mempersiapkan lapangan kerja bagi masyarakat. Wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri yang sudah mendesak. Di Indonesia, kecenderungan alumni perguruan tinggi dalam mencari pekerjaan masih lebih tinggi yang berminat untuk menjadi pegawai negeri daripada bekerja di sektor swasta. Untuk mengantisipasi hal ini maka pemerintah senantiasa ISSN 1979 - 7168 menggiatkan dan menyebarluaskan pengetahuankewirausahaan. Perguruan Tinggi telah diwajibkan semua jurusan untuk memberikan mata kuliah kewirausahaan yang bertujuan agar lulusan perguruan tinggi dapat memahami hal ihwal sehingga apabila terjun ke masyarakat mereka tidak bingung. Mengapa perlu dikembangkan sektor kewirausahaan, maka menurut Prof. Dr. Buchri Alma dalam bukunya Kewirausahaan mengatakan bahwa ada beberapa hal yang sangat mendukung, antara lain : 1. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran. 2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan lain sebagainya. 3. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain. Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbanding linier dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan. Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran. Sedangkan Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 31 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya. Adapun alasan-alasan seseorang tertarik untuk berwirausaha adalah sebagai berikut: a. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya dan pendapatan tambahan b. Alasan sosial, untuk memperoleh statusdapat dikenal, dihormati orangbanyak. c. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat. d. Alasan pemenuhan diri, menjadi mandiri, lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi. Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk melakukan terobosan dan memilih berwirausaha. Namun demikian pada prakteknya tidaklah mudah memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan memulai usahanya. Keberanian untuk memulai merupakan modal utama yang harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun itu saja tidak cukup, keberanian tanpa disertai ISSN 1979 - 7168 perhitungan dan kemampuan berwirausaha seringkali menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang berkepanjangan. Sesungguhnya banyak hal yang dapat disumbangkan oleh kewirausahaan terhadap terselenggaranya pembangunan bangsa, namun masih ada juga masyarakat yang kurang berminat, khususnya para alumni pergurutan tinggi, untuk menekuni profesi ini, yang kegiatannya banyak bergerak dalam bidang bisnis. Beberapa pandangan yang mengemukakan bahwa untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik adalah menjadi pegawai negeri, apalagi kalau yang bersangkutan telah memilki gelar kesarjanaan. BEBERAPA PENGERTIAN Pengertian Wiraswasta Banyak orang berpendapat bahwa wirausaha pada dasarnya juga adalah wiraswasta. Pengertian Wiraswasta yang terdiri dari tiga suku kata yaitu Wira (unggul, berani, berjiwa besar, berbudi luhur, teladan, pahlawan kemajuan) , Swa (sendiri), dan Sta (berdiri), maka menurut Wasty Soemanto (1984:43) bahwa wiraswasta adalah keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan masalah hidup denga kekuatan yang ada pada diri sendiri. Istilah swasta sebagai pengganti istilah partikelir atau private telah dikenal sebelum istilah wiraswasta ada sehingga kurang tepat jika istilah wiraswasta hanya dikaitkan dengan Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 32 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat pengertian usaha swasta. Pengertian swata dari kata private sebenarnya mencakup pengertian segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah khusus perseorangan atau kelompok. Manusia wiraswata mempunyai kekuatan mental yang tinggi sehingga memung-kinkan ia melompat dan meluncur maju ke depan di luar kemampuan rata-rata, yang adakalanya wiraswatawan tersebut tidak berpendidikan tinggi, seperti Henry Ford, Thomas Edison, Siciro Honda, dan lain sebagainya. Seorang wiraswasta adalah seorang usahawan yang disamping mampu berusaha dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga khususnya secara tepat guna, juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi luhur. Melihat pengertian di atas, Dr. Daoed Yesoef (1981 :78 menyatakan bahwa seorang wiraswata adalah orang yang : 1) Memimpin usaha, baik secara teknis dan/atau ekonomis, dengn berbagai aspek fungsionalseperti : a. Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner atau secara bagian (co-owner). b. Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab atau manager. c. Menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya menaggung resiko ekonomi yang sulit diukur secara kuantitatif dan kualitatif. d. Mempelopori usaha baru, menerapkan kombinasikombinasi baru, sebagi pionir, ISSN 1979 - 7168 tokoh yang dinamis, organisator, koordinator e. Penemu (innovator), peniru (imitator), dan yang berhubungan dengan ini, penyalur memindahkan teknologi. 2) Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal. 3) Membawa usaha ke arah kemajuan, perluasan, perkembangan, melalui jalan kepemimpinan ekonomi, demi kenaikan prestasi, kebebasan (independency), kekuasaan dan kehormatan, kontinuitas usaha. Selanjutnya, pengertian wiraswasta menurut Suharsono Sagir (Buchari Alma,2005,18) : Wiraswasta adalah seorang yang modal utamanya adalah ketekunan yang dilandasi sikap optimis, kreatif dan melakukan usaha sebagai pendiri pertama disertai dengan keberanian menanggung resiko berdasarkan perhitungan dan perencanaan yang tepat. Sedangkan Djatmiko, (1998, 49) menyatakan bahwa wiraswata adalah kreativitas dan sikap tandu manusia yang mampu mengkoordinir sumber alam, tenaga manusia dan peralatannya menjadi benda-benda jasa-jasa ekonomi. Apapun istilah yang dgunakan, aspek kemandirian dan wira merupakan aspek yang khas dan penting dalam kewiraswastaan. Pengertian Wirausaha Pengertian wirausaha berasal dari kata “entrepreneur” (Prancis) yang iterjemahkan ke dalam bahasa Inggris Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 33 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan arti “between taker” atau “go between”. Menurut perkembangan teori maka terdapat beberapa pendapat dan pengertian dari entrepreneur antara lain : - Pada abad ke 17 diartikan sebagai orang yang menanggung resiko untung rugi dalam mengadakan kontrk pekerjaan dengan pemerintah dengan menggunakan fixed price. - Tahun 1725, Richard Cantillon menyatakan entrepreneur sebagai orang yang menanggung resiko yang berbeda dengan orang yang memberi modal. - Tahun 1797, Bedeau menyatakan bahwa wirausaha sebagai orang yang menanggung resiko, yang merencanakan, supervisi, mengorganisai dan memiliki. - Tahun 1964, Peter Drucker, seorang entrepreneur adalah seorang yang mampu memanfaatkan peluang. - Tahun 1975, Albert Shapero, entrepreneur adalah seorang yang memiliki inisiatif, mengorgnisir mekanis sosial dan ekonomi, dab mneima resiko kegagalan. Sumber : Robert D. Hisrich dan Michael P.Peters, dalam Buchari Alma 2005, 21) Selanjutnya, Joseph Schumpetermengemukakan pengertian wirausaha yang lebih lengkap adalah : Entreprenuer as then person who destroys the exiting economic order by introdicing new product and services, by creating new ISSN 1979 - 7168 forms of organization, or by exploiting new raw materials (Bygrave, 1994,1) Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Juga menekankan pada setiap orang yang memulai sesuatu bisnis baru sedangkan proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Berdasarkan uraian di atas, dan juga dari berbagai tulisan/literatur, ada yang berpendapat bahwa istilah wiraswasta dan wirausaha memilik arti yang bergantian. Ada pandangan yang menyatakan bahwa arti dari enterepreneur adalah digunakan sebagai wirausaha, dan entrepreneurship adalah kewirausahaan. Berikut ini penulis kemukakan beberapa pendapat tentang pengertian enreprenuer sebagai wirausaha adalahorang yang menanggung resiko, orang yang mengurus perusahaan, orang yang memobiliasi dan mengalokasikan modal, orang yang mencipta barang baru. Selanjutnya, definisi wirausaha yang dikemukakan oleh Hisrich Peter (1995 :10) adalah : entrepreneurship is the proses of creating something different with value by devoting the necessary time nd effortn assuming the accompa nying financial, psychic, and social risk, and receving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and independence. Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 34 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Adapun definisi yang dikemukan oleh Raymond Kao Russel Knight (1987:13) memberikan penekanan pada aspek kebebasan berusaha yang dinyatakannya : An entrepreneur is an independent, growth oriented owneroperator. Sebagai kesimpulan, kewirausahaan merupakan suatu proses dinamik untuk menciptakan tambahan kemakmuran yang diciptakan oleh individu wirausaha yang menanggung resiko, menghabiskan waktu, menyediakan berbagai produk barang dan jasa yang boleh saja bukan barang baru tetapi mempunyai nilai baru dan berguna dengan memanfatkan skills dan resouces yang ada. Tipe-Tipe Kegiatan Usaha Pada bagian ini penulis akan mengemukakan beberapa tipe jenis usaha yang mungkin dapat dipilih oleh setiap mahasiswa yang berminat terjun pada kegiatan wirausaha, antara lain : - Usaha extratif, merupakan usaha yng bergerak dalam bidang pertambangan, atau bidang usaha yang mengambil langsung dari alam, seperti hasil laut, hasil hutan, dsb. - Usaha Agraris, mencakup berbagai usaha pengelolaan kebun, perdagangan hasil pertanian yang dapat diusahakan untuk setiap produk yang dihasilkan oleh pertanian, perkebunan, dan atau peternakan. - Usaha industri, merupakan usaha menghasilkan/mengolah suatu ISSN 1979 - 7168 bahan menjadi produk tertentu, misalnya, pengolahan jagung menjadi maizena. - Usaha perdagangan, merupakan usaha yang banyak diminati oleh masyarakat yang menghubungkan antara pembeli dan penjual. - Usaha Jasa, merupakan usaha yang bersifat perantara yang menghubungkan pihak-pihak yang saling membutuhkan baik bersifat pisik maupun non-pisik. Namun, perlu pula diketahui oleh setiap mahasiswa bahwa untuk memasuki dunia wirausaha, ada beberapa petimbangan yang tidak dapat diabaikan, yaitu : - Minat seseorang terhadap tipe usaha yang diinginkan. - Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, dan apa saja yang sudah dimiliki. - Relasi, apakah ada keluarga, teman yang sudah menekuni usaha yang sama, atau usaha yang akan dikerjakan ada relevansi/saling menunjang dengan usaha tersebut. Hal yang paling menunjang untuk memasuki dunia kewirausahaan adalah pemilihan usaha yang akan dikembangkan yang sangat tergantung pada minat, pengetahuan, sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada. Banyak jenis usaha yang tersedia yang memberi peluang untuk dikelola Secara baik an professional. Untuk mencapai kesuksesan seseorang mengelola suatu usaha maka ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan, yang digambarkan sebagai berikut : Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 35 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168 Langkah-langkah kesuksesan usaha IDE + KEMAMPUAN + RELASI PELUANG USAHA KERJA KERAS MANAJEME N USAHA HEMAT KESUKSESAN Sumber ide : Wachyu Suparyanto (Buchari Alma, 2005:123) Bagan di atas menggambarkan bahwa untuk mencapai kesuksesan ada tiga faktor utama yang perlu diberi perhatian, dan bahkan merupakann pendekatan yang terbaik. Seorang wirausahawan adalah seorang yang berani mengambil resiko, mampu memanfaatkan peluang, memiliki inisiatif, dan mengorganisir kegiatan maka hanya dengan bekerja keras, didukung oleh pengelolaan usaha yang baik, serta perhitungan/pengallokasian biaya operasional yang efektif dan efisien dapat mewujudkan tercapainya tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan. Kegiatan Dasar Wirausaha Untuk memberi pemahaman terhadap mahasiswa yang memiliki minat untuk bergerak dalam sektor wirausaha, dikemukakan bahwa pada dasarnya kegiatan pokok wirausaha adalah menjual produk yang dihasilkan atau yang telah disiapkan. Dengan demikian perlu mengetahui seluk beluk tentang penjualan. Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisir faktor-faktor memulai wirausaha perlu mendesain ide-idenya yang akan menjadi pedoman atau landasan yang kokoh dalam melaksanakan usahanya. Pekerjaan menjual merupakan keakhlian yang tidak semua orang memilikinya karena harus dilandasi pada kreatifitas yang memadai dari seorang penjual. Dalam menjalankan kegiatannya, seorang penjual harus profesional yaitu memiliki pengetahuan yang luas tentang penjualan, trampil dal menjual dan memiliki dedikasi yang tinggi untuk melayani kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh pembeli. Menurut Charles A. Kirkpatrik (dalam Buchari Alma, 2005:97) untuk dapat dikatakan sebagai penjual yang professional harus menjawab pertanyaan : What can I do for my prospects and customers ? Apa yang saya dapat lakukan untuk pelanggan saya?, bukan apa yang dilakukan pelanggan terhadap saya. Selanjutnya, gambaran seorang penjual professional adalah : - He posses a satisfactory amount of basic ability to sell(memiliki kemampuan menjual yang memuaskan) - He consciously choose the selling field and is proud of it(bangga memilih pekerjaan menjual ini) Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 36 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat - He is loyal to high ethical standard(memiliki standar etika yang tinggi) - He is skilled in his work(terampil dalam pekerjaannya) - His knowledge is through (memiliki pengetahuan) - He is true to his obligations(benar bila berjanji) - He stays up to date because he never stops learning(tidak ketinggalan karena selalu belajar) - He maintains his self-respect and his independence (memelihara keutuhan pribadi dan kebebasannya) - He knows that to sell is to serve(mengetahui bahwa menjual adalah melayani) Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa kegiatan menjual adalah suatu seni yang harus dimiliki oleh seorang penjual. Kegiatan menjual memerlukan keakhlian untuk meyakinkan calon pembeli serta mampu mempengaruhinya agar dapat membeli produk yang kita jual. Tidak sedikit orang yang gagal dalam menjual hanya karena tidak memiliki kakhlian tersebut. Dapat dikatakan bahwa salah satu penyebab adanya keakhlian menjual dari seseorang adalah bakat yang ada pada diriya sejak lahir. Etika Wirausaha Etika wirausaha, kadang-kadang juga disebut etika bisnis, merupakan penerapan standar moral ke dalam kegiatan bisnis. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan pegawai, ISSN 1979 - 7168 konsumen, orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, saingan, dan sebagainya. Pegawai menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka, konsumen menginginkan agar perusahaan meng-hasilkan produk bermutu dan dapat dipercaya dan dengan harga yang layak. Investor mengingnkan manajemen dapat mengelola perusahaan secara berhasil sehingga dapat menghasilkn keuntungan, sedangkan pihak saingan mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara baik dan benar dengan tidak merugikan pihak lain. Menurut Linda K. Trevino (Dalam Buchari Alma), 2005 : Business Ethics is about building of trust between people and organization, an absoluitly essential ingredient to conducting business successfully especially in the long term. Etika bisnis mencakup usaha membangun keper-cayaan antara masyarakat dengan perusahaan, dan ini merupakan elemen sangat penting untuk suksesnya suatu bisnis dalam jangka waktu panjang. Berdasarkan hal tersebut di atas maka orang-orang yang bergerak dalam usaha bisnis diharpkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat. Juga diharapkan memiliki standar etik yang lebih tinggi di masyarakat karena mereka langsung berhadapan dengan masyarakat yang selalu mengawasi kegiatannya. Jadi prinsipnya, seorang wirausaha senantiasa menjaga nama baiknya dengan menghindari Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 37 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat pertengkaran, apalagi sampai putus hubungan. Kalau terdapat suatu masalah dengan pihak tertentu segera mengambil tindakan yang sifatnya win-win solution sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting dalam rangka melindungi reputasi atau nama baik perusahaan. Masalah etika ini senangtiasa dihadapi oleh para manager dalam keseharian kegiatan bisnis, namun hendaknya selalu dijaga terus menerus sebab reputasi tidak dibentuk dalam waktu singkat tetapi memerlukan waktu yang cukup panjang. Etika ini merupakan asset yang tak ternilai harganya sebagai goodwill dari suatu perusahaan. Merintis Usaha Wirausaha Baru Bagi mahasiswa yang mempunyai banyak ide tentu dapat menetapkan pada pilihan ide untuk menentukan bidang usaha yang sesuai dengan keinginannya. Namun yang menjadi hal yang tidak dapat dilupakan adalah apakah usaha tersebut telah sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, kesanggupan untuk mengoperasikan usaha tesebut, dan sangat yakin siapa saja yang akan menjadi kosumennya. Demikian pula, perlu mengetahui apakah usaha semacam ini sudah ada perusahaan lain yang menekuninya karena itu akan menjadi pesaing yang perlu diberi perhatian. Memulai usaha baru, fakor penentu kesuksesannya adalah pengalaman dan keterampilan yang dimiliki dari seorang entrepreuner baru. Dan yang tak kalah pentingnya ISSN 1979 - 7168 adalah apakah mempunyai relasi yang memadai yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Relasi yang dimaksud di sini adalah yang dapat memudahkan memperoleh sumber barang, relasi yang akan menjadi langganan, memberi bantuan permodalan, ataukah sebagai sumber tenaga keja. Kemudian ada peluang usaha dan mampu memanfaatkannya, misalnya adanya kebutuhan masyarakat sekitar yang belum terpenuhi oleh perusahaan lain, atau memiliki tempat yang lokasinya sangat strategi . Namun yang sangat mempengaruhi keberhasilan berusaha adalah integrasi secara sinergis antara ide, kemampuan dan ketrampilan, dan relasi yang baik, kerja keras, manajemen yang baik, dan efisien yang kesemuanya itu akan menjadi potensi yang besar untuk mencapai kesuksesan di masa yang akan datang. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan Meredith (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah: a. Percaya diri (self confidence) Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatifdan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 38 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri. b. Berorientasi tugas dan hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi. c. Keberanian mengambil risiko Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif. Pilihan terhadap risiko tergantung pada : Daya tarik setiap alternatif Kesediaan untuk rugi Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal Selanjutnya kemampuan untuk ISSN 1979 - 7168 mengambil risiko tergantung dari keyakinan pada diri sendiri Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis Kepemimpinan. Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasajasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Berorientasi ke masa depan. Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang. Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciriciri a) Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun caratersebut cukup baik; b) Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya; c) Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 39 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai berikut : a. Openness to experience, terbuka terhadap pengalaman. b. Creative imagination, memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuhimajinasi c. Confidence and content in one’s own evaluation, memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian d. Satisfiction in facing and attacking problems and in resolving confusion or inconsistency, selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan e. Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi f. Intelligence and energetic, memiliki kecerdasan dan energik Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalahMau kerja keras, bekerjasama, penampilan yang baik, yakin, pandai membuat keputusan, mau menambah ilmu pengetahuan, ambisi untuk maju, pandai berkomunikasi. Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaanyaitu 1) percaya diri (yakin, optimis danpenuh komitmen) 2) berinisiatif (energik dan percaya diri) 3) Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan), 4) Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambilresiko dengan penuh perhitungan 5) Suka tantangan. Faktor pribadi yang ISSN 1979 - 7168 mempengaruhi kewirausahaan: motif berprestasi, komitmen,nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor lingkungan adalah peluang, model peran dan aktivitas. Kompetensi Kewirausahaan Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu: seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Keterampilan yang harus dimiliki yakni managerial skill, conceptual skill, human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi), decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan), time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu). Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai. Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapak ibunya, kakek- Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 40 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat neneknya, dan sebagian besar keluarganya adalah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini bagi penulis merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya: - Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan - Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa - Melalui kewirausahaan diri - Melalui pelatihan. Berbagaisimulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di ISSN 1979 - 7168 luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan lingkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembangkan Otodidak Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Adapun aspek-aspek kejiwaan yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha adalah sebagai berikut yang penulis kutip dan bahas berdasarkan pendapat Suryana (2003) yaitu : - Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen) Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apaapa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 41 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju. - Berinisiatif (energik dan percaya diri) Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya. - Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan) Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya. - Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil beda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan) Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi ISSN 1979 - 7168 wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha. - Suka tantangan Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Apa yang menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha. Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 42 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan adalah pertama, managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta pengalaman. Kedua, conceptual skill yakni kemampuan untuk merumuskan ISSN 1979 - 7168 tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha. Ketiga, human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi). Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan Mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku menenangkan orang lain. Keempat, decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan). Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 43 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh. Kelima, time managerial skill (keterampilan mengatur dan menggunakan waktu). Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencanarencana yang telah digariskan. KESIMPULAN Untuk mencapai kesuksean dalam menekuni kegiatan wirarusaha, makaberikut ini penulis mengemukakan beberapa hal sebagai berikut : a. Bekerja keras. Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan suatu usaha. Setiap pengusaha yang sukses dalam menjalankan usahanya akan selalu menempuh saat-saat di mana dia harus bekerja keras. Kerja keras ini harus ditunjang oleh kedisiplinan dan dedikasi yang tinggi.Tanpa kedisiplinan yang tinggi maka sukar untuk melakukan kerja keras. ISSN 1979 - 7168 b. c. d. e. Bekerjasama dengan orang lain. Seorang wirausahawan hendaknya berprilaku yang menyenangkan bagi semua orang, maka dengan demikian akan memudahkannya untuk bekerjasama dengan orang lain. Hal ini sangat penting oleh karena banyak hal yang tidak dapat dilakukan tanpa bantuan orang lain.Bekerjasama dengan orang lain akan lebih baik daripada bekerja seorang diri. Percaya diri. Memiliki keyakinan akan kemampuan sendiri untuk mecapai kesuksesan. Sifat ragu, cemas, kuatir dan lain sebagainya harus dibuang jauh-jauh, diganti dengan melangkah pasti, tekun, sabar tanpa ragu. Membuat keputusan Apabila diperhadapkan pada beberapa alternatif yang mengharuskan mahasiswa memilih maka buatlah pertimbangan yang matang dengan memanfatkan data dan informasi yang ada. Ambisi untuk maju Memiliki ambisi untuk maju dan berkembang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa yang terjun dalam usaha wirausaha. Harus selalu optimis bahwa apa yang telah ditetapkan dalam memilih ide senantiasa diyakini akan menjadi sukses. Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 44 P3M Politeknik Pariwisata Makassar Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat DAFTAR PUSTAKA Buchari Alma. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. ----------------- , 2004. Pangantar Bisnis, CV, Alfabeta, Bandung. ----------------- , 2005. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, CV.Alfabeta, Bandung. Hisrich RD Peters. 1995. Entrepreneurship,Irwin, Chicago Daoed Yoesoef, 1981. Wiraswasta Orientasi Konsepsi dan Ikrar,Tugas Wiraswata, Bandung. Djatmiko Danuhadimejo. 1998. Wiraswasta dan Pembangunan, CV. Alfabeta, Bandung Drucker, Peter F. 1996. Innovasi dan Kewiraswastan,Erlangga: Jakarta. Joe Setiawan, Strategi Efektif Berwirausaha. 1993. PT. Gramedia Pustaka Umum,Jakarta. ISSN 1979 - 7168 Longenecker, Justin G., et al. 2000. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil, Jakarta: Salemba Empat. Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat. Susarsono Wijandi. 1988. Pengantar Kewiraswastaan, Sinar Baru, Jakarta. Suhardi Sigit. 1980. Mengembangkan Kewiraswastaan, Universitas Gajah Mada,Yogyakarta. Wasty Sumanto, 1984. Pendidikan Wiraswasta,Bumi Aksara, Jakarta. Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 30 - 45 45