PT Siloam International Hospitals Tbk

advertisement
Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB)
Tanggal Efektif
Tanggal Cum HMETD pada perdagangan di
- Pasar Reguler dan Negosiasi
- Pasar Tunai
Tanggal Ex HMETD pada perdagangan di
- Pasar Reguler dan Negosiasi
- Pasar Tunai
Tanggal Terakhir Pencatatan dalam Daftar
Pemegang Saham yang Berhak HMETD
Tanggal Distribusi SBHMETD
Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek
Indonesia
:
4 September 2017
: 29 September 2017
:
:
6 Oktober 2017
11 Oktober 2017
:
:
9 Oktober 2017
12 Oktober 2017
:
11 Oktober 2017
:
12 Oktober 2017
:
13 Oktober 2017
Periode Pemecahan SBHMETD
Periode Perdagangan HMETD
Periode Pelaksanaan (Pendaftaran,
Pemesanan, dan Pembayaran) HMETD
Periode Penyerahan Saham Hasil
Pelaksanaan HMETD
Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan
Saham Tambahan
Tanggal Penjatahan Pemesanan Saham
Tambahan
Tanggal Pembayaran oleh Pembeli Siaga
Tanggal Distribusi Saham Hasil Penjatahan
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan
Pembelian Saham Tambahan
:
13, 16-20 Oktober 2017
: 13, 16-20, 23 Oktober 2017
: 13, 16-20, 23 Oktober 2017
: 17-20, 23-25 Oktober 2017
:
25 Oktober 2017
:
26 Oktober 2017
:
:
26 Oktober 2017
30 Oktober 2017
:
30 Oktober 2017
OTORITAS JASA KEUANGAN (”OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK
JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN
HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG
DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk (“PERSEROAN“) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA
INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
PT Siloam International Hospitals Tbk
Kegiatan Usaha:
Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Indonesia
Kantor Pusat
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32
Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village
Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia
Tel : (021) 25668000, Fax : (021) 5460075
website: www.siloamhospitals.com
email: [email protected]
PENAWARAN UMUM TERBATAS II (“PUT II”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)
Perseroan menawarkan sebanyak 325.153.125 (tiga ratus dua puluh lima juta seratus lima puluh tiga ribu seratus dua puluh lima) saham biasa atas
nama (”Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp9.500 (sembilan
ribu lima ratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebanyak 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT II. Setiap pemegang
4 (empat) saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (”DPS”) pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB
mendapatkan 1 (satu) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah)
setiap saham, dengan harga pelaksanaan Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan
pemesanan pembelian saham. Saham Baru yang ditawarkan dalam rangka PUT II dengan menerbitkan HMETD ini seluruhnya adalah saham
yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Saham yang akan diterbitkan dalam rangka
PUT II ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”). Nilai PUT II adalah sebesar Rp3.088.954.687.500 (tiga triliun delapan puluh delapan miliar
sembilan ratus lima puluh empat juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus Rupiah).
Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk
pecahan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu, maka hak atas pecahan saham dalam PUT II wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke
dalam rekening Perseroan. Saham Baru yang akan diterbitkan dalam PUT II ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan
saham biasa atas nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada hak suara, hak
dalam pembagian dividen, dan hak atas sisa hasil likuidasi, HMETD dan hak atas pembagian saham bonus.
HMETD dapat diperdagangkan di BEI serta di luar Bursa Efek selama 7 (tujuh) Hari Bursa mulai tanggal 13 Oktober 2017, 16 Oktober
2017 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2017, dan tanggal 23 Oktober 2017. Pencatatan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD akan
dilakukan di BEI pada tanggal 13 Oktober 2017. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 23 Oktober 2017 sehingga HMETD
yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi.
Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka
sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam
SBHMETD atau FPPS Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Sesuai dengan Surat Pernyataan Komitmen
dan Kecukupan Dana sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penambahan Modal dengan HMETD masingmasing tanggal 4 September 2017, PT Megapratama Karya Persada (”PT MKP”) selaku Pemegang Saham Utama akan melaksanakan sebanyak
21.560.000 HMETD dan Prime Health Company Limited (”PHCL”) selaku pemegang saham akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan
diperolehnya dan oleh karenanya akan mengambil bagian seluruh HMETD yang dimilikinya sesuai dengan porsi pada tanggal daftar pemegang
saham yang berhak untuk memperoleh HMETD. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka Pembeli Siaga,
yaitu PT Ciptadana Capital (Terafiliasi) akan membeli semua sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut dengan harga yang sama dengan harga
pelaksanaan, yaitu Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham yang seluruhnya akan dibayar secara tunai, berdasarkan Akta Perjanjian
Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk No. 5 tanggal 4 September 2017 sebagaimana diubah dengan
addendum Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk No. 75 tanggal 18 September 2017
September 2017 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH TIDAK MAMPUNYA PERSEROAN MENARIK DAN MEMPERTAHANKAN PARA
DOKTER DAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN LAINNYA. FAKTOR RISIKO PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA
BAB VI PROSPEKTUS INI.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM
PEMEGANG SAHAM PERSEROAN YANG TIDAK MELAKSANAKAN HMETD YANG DITAWARKAN SESUAI DENGAN PORSI SAHAMNYA,
MAKA PROPORSI KEPEMILIKAN SAHAMNYA DALAM PERSEROAN AKAN MENGALAMI PENURUNAN (DILUSI) SAMPAI DENGAN
MAKSIMAL 20,00%.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Oktober 2017
Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II
dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PUT II”) yang ditujukan kepada Otoritas Jasa
Keuangan di Jakarta dengan Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran No. 175/Corsec-SIH/IX/2017 tanggal
5 September 2017 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 32/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan
Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang merupakan pelaksanaan dari Undang Undang Republik
Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya
(selanjutnya disebut sebagai “Undang-Undang Pasar Modal”).
Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT II ini bertanggung jawab sepenuhnya atas
data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal kecuali PT Sharestar Indonesia, dengan tegas menyatakan
tidak terafiliasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Keterangan
selengkapnya mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dapat dilihat pada Bab XII Prospektus ini.
Sehubungan dengan PUT II ini, setiap Pihak Terafiliasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan
mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini, tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan.
PT Ciptadana Sekuritas Asia menyatakan bahwa telah memberikan persetujuan tertulis mengenai pencantuman
nama dalam Prospektus ini sebagai pihak yang membantu Perseroan dalam penyusunan Prospektus ini dan tidak
akan mencabut persetujuan tersebut.
PUT II INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG
BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS
INI ATAU SBHMETD, ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PUT II INI, MAKA
DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK
MEMBELI SAHAM BIASA ATAS NAMA HASIL PELAKSANAAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN,
PEMBELIAN ATAU PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN DENGAN ATAU BUKAN
MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU DI NEGARA
TERSEBUT. DALAM HAL TERDAPAT PEMEGANG SAHAM YANG BUKAN WARGA NEGARA INDONESIA
YANG BERDASARKAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI NEGARANYA DILARANG UNTUK
MELAKSANAKAN HMETD, MAKA PERSEROAN ATAU PIHAK YANG DITUNJUK OLEH PERSEROAN
BERHAK UNTUK MENOLAK PERMOHONAN PIHAK TERSEBUT UNTUK MELAKSANAKAN PEMBELIAN
SAHAM BERDASARKAN HMETD YANG DIMILIKINYA.
PROSPEKTUS HANYA DAPAT DIDISTRIBUSIKAN DI INDONESIA. TIDAK SATUPUN YANG TERCANTUM
DALAM DOKUMEN INI DAPAT DIANGGAP SEBAGAI SEBUAH PENAWARAN EFEK UNTUK MENJUAL
DI WILAYAH YANG MELARANG HAL TERSEBUT. HMETD DAN SAHAM BIASA PERSEROAN YANG
AKAN DITERBITKAN DARI PELAKSANAAN HMETD BELUM PERNAH DAN TIDAK AKAN DIDAFTARKAN
BERDASARKAN KETENTUAN UNITED STATES SECURITIES ACT OF 1933 BESERTA PERUBAHANNYA
ATAU YURISDIKSI DI LUAR SELAIN INDONESIA. OLEH KARENA ITU, PIHAK-PIHAK DI AMERIKA
SERIKAT TIDAK DIPERBOLEHKAN UNTUK MELAKSANAKAN HMETD, HMETD MUNGKIN TIDAK DAPAT
DILAKSANAKAN OLEH PIHAK-PIHAK DI LUAR WILAYAH INDONESIA DIMANA PENAWARAN ATAU
PELAKSANAAN HMETD KE SAHAM DILARANG OLEH HUKUM YANG BERLAKU, DAN PERSEROAN
BESERTA PIHAK-PIHAK YANG DITUNJUKNYA BERHAK UNTUK MEMPERLAKUKAN HMETD TERSEBUT
ATAU DOKUMENTASI HMETD LAIN YANG DISAMPAIKAN PIHAK TERSEBUT TIDAK SAH. DALAM HAL
TERDAPAT PIHAK-PIHAK YANG WALAUPUN TIDAK DIPERBOLEHKAN UNTUK MELAKSANAKAN
HMETD KARENA PELAKSANAAN HMETD KE SAHAM DILARANG OLEH HUKUM YANG BERLAKU
TETAPI TETAP MELAKUKAN PEMESANAN SAHAM BARU DAN MELAKUKAN PEMBAYARAN UANG
PEMESANAN, MAKA PERSEROAN BERHAK UNTUK MEMPERLAKUKAN HMETD TERSEBUT ATAU
DOKUMENTASI HMETD LAIN YANG DISAMPAIKAN PIHAK TERSEBUT DALAM PEMBELIAN SAHAM
BARU TIDAK SAH DAN MENGEMBALIKAN SELURUH UANG PEMESANAN YANG TELAH DIBAYARKAN
TERSEBUT DALAM MATA UANG RUPIAH DENGAN MENTRANSFER KE REKENING BANK ATAS NAMA
PEMESAN. PENGEMBALIAN UANG OLEH PERSEROAN AKAN DILAKUKAN SELAMBAT-LAMBATNYA
2 (DUA) HARI KERJA SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PENGEMBALIAN UANG YANG DILAKUKAN
SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK AKAN DISERTAI BUNGA.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK
DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK
MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. i
DEFINISI DAN SINGKATAN...................................................................................................................iii
RINGKASAN........................................................................................................................................... x
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS II / PUT II................................................................................ 1
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT II......................................................................... 7
III. PERNYATAAN UTANG................................................................................................................. 9
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING.................................................................................... 18
V.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN............................................................... 22
VI.
FAKTOR RISIKO PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK.................................................... 43
VII.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN................... 54
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK, KEGIATAN USAHA,
SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN
PERUSAHAAN ANAK................................................................................................................. 55
A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK.............................. 55
1. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN.......... 55
2. DOKUMEN PERIZINAN RUMAH SAKIT...................................................................... 56
3. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN DI ATAS 5%....................... 58
4. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PERUSAHAAN ANAK...................................... 61
5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN................................................................... 65
6. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN.................................................. 65
7. SUMBER DAYA MANUSIA........................................................................................... 76
8. SKEMA KEPEMILIKAN PERSEROAN......................................................................... 84
9. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG
SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN PERUSAHAAN ANAK.......................... 86
10. KELOMPOK USAHA PERSEROAN............................................................................. 92
11. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK.... 92
12. ASURANSI.................................................................................................................... 93
13. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA............................ 115
14. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI................... 135
15. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN,
PERUSAHAAN ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN SERTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERUSAHAAN ANAK..................................... 138
i
B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
DAN PERUSAHAAN ANAK............................................................................................... 139
1. UMUM......................................................................................................................... 139
2. KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN............................................................. 140
3. STRATEGI BISNIS..................................................................................................... 145
4. RUMAH SAKIT PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK....................................... 147
5. CENTERS OF EXCELLENCE.................................................................................... 170
6. PROSES EKSPANSI PERSEROAN DAN PROSPEK USAHA.................................. 173
7. TITIK MASUK PASIEN............................................................................................... 175
8. SUMBER PENDAPATAN DAN KELOMPOK PASIEN................................................ 177
9. PEMASARAN............................................................................................................. 179
10. PEMASOK DAN PENGADAAN.................................................................................. 180
11. TATA KELOLA KLINIS DAN STANDAR MUTU........................................................... 181
12. PERSAINGAN............................................................................................................ 183
13. PERIZINAN LINGKUNGAN........................................................................................ 184
14. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL................................................................................ 185
15. RISET DAN PENGEMBANGAN................................................................................. 185
16. TANGGUNG JAWAB PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR)... 186
IX. EKUITAS................................................................................................................................... 187
X.
KEBIJAKAN DIVIDEN............................................................................................................... 189
XI. PERPAJAKAN........................................................................................................................... 190
XII. KETERANGAN MENGENAI PEMBELI SIAGA......................................................................... 192
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL...................................................... 195
XIV. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DAN TATA CARA
PEMESANAN SAHAM.............................................................................................................. 197
XV.
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM.... 204
XVI. INFORMASI TAMBAHAN PUT II............................................................................................... 205
ii
DEFINISI DAN SINGKATAN
Anak Perusahaan /
Perusahaan Anak
: Berarti perusahaan dimana i) Perseroan mempunyai kepemilikan
saham lebih dari 50% dari seluruh saham yang disetor penuh baik
langsung maupun tidak langsung atau ii) apabila Perseroan memiliki
50% atau kurang saham, Perseroan memiliki kemampuan untuk
menentukan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan cara
apapun pengelolaan dan/atau kebijaksanaan perusahaan tersebut
atau iii) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.
Afiliasi / Terafiliasi
: Berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1
Undang-Undang Pasar Modal, yaitu:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris
dari pihak tersebut;
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau
lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
d. hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun
tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan
tersebut;
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik
langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
f. hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama.
ALOS
: Berarti Average Length of Stay, yaitu rata-rata lamanya pasien dirawat
dalam satuan hari.
BAE
: Berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, pihak yang melaksanakan
administrasi saham dalam PUT II yang ditunjuk oleh Perseroan, yang
dalam hal ini adalah PT Sharestar Indonesia, berkedudukan di Jakarta.
BANI
: Berarti singkatan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia, pihak
yang memberikan jasa beragam yang berhubungan dengan arbitrase,
mediasi dan bentuk-bentuk lain dari penyelesaian sengketa di luar
pengadilan.
Bank Kustodian
: Berarti Bank Umum yang memperoleh persetujuan dari OJK
untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian
sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Bapepam-LK
: Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya,
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal
30 Desember 2005 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan tanggal
11 Oktober 2010, atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.
BEI
: Berarti singkatan dari PT Bursa Efek Indonesia, suatu Perseroan
Terbatas yang berkedudukan di Jakarta, tempat dimana saham
Perseroan dicatatkan.
BNRI
: Berarti singkatan dari Berita Negara Republik Indonesia.
DPS
: Berarti singkatan dari Daftar Pemegang Saham, daftar yang disusun
oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham dalam
Perseroan.
iii
EBITDA
: Berarti singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation
and Amortization.
FKPS
: Berarti singkatan dari Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, formulir
konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti
pemilikan atas bagian dari saham yang ditawarkan.
FPPST
: Berarti singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham
Tambahan.
Harga Pelaksanaan
: Berarti harga tiap saham yang ditawarkan melalui PUT II, yaitu sebesar
Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) per saham.
Hari Bank
: Berarti hari dimana Bank Indonesia buka untuk kegiatan kliring.
Hari Bursa
: Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di BEI, yaitu hari
Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional sesuai dengan
ketetapan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh
BEI.
Hari Kalender
: Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender
gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional
yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.
Hari Kerja
: Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional
yang ditetapkan oleh Pemerintah.
HMETD
Berarti singkatan dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang
berarti hak yang melekat pada Saham Baru yang memungkinkan para
pemegang saham Perseroan membeli saham yang akan dikeluarkan
dari portepel Perseroan.
KSEI
: Berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu
perseroan terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum
Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta Selatan,
yang mempunyai kegiatan usaha dan mempunyai izin sebagai
lembaga penyimpanan dan penyelesaian sebagaimana didefinisikan
dan ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Masyarakat
: Berarti perorangan dan/atau badan-badan, baik warga negara Indonesia
dan/atau badan hukum Indonesia maupun warga negara asing dan/
atau badan hukum asing baik bertempat tinggal/berkedudukan hukum
di wilayah Republik Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan
di luar wilayah Republik Indonesia.
Menkumham
: Berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
OJK
: Berarti Otoritas Jasa Keuangan, yang adalah lembaga yang independen
dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan
penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No.
21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan.
Pelayanan Primer
: Berarti pelayanan untuk pasien rawat jalan yang diberikan oleh dokter
umum dan/atau spesialis dalam lingkungan rumah sakit Perseroan.
Pelayanan Sekunder
: Berarti pelayanan yang bersifat umum dan juga spesialis untuk pasien
rawat jalan dan rawat inap yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
iv
Pelayanan Tersier
: Berarti pelayanan yang diberikan untuk pasien yang memerlukan
perawatan yang bersifat spesialisasi karena kondisi kesehatan yang
kompleks dan memerlukan perawatan seperti neonatal intensive care
dan IVF.
Pemegang Rekening
: Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di
KSEI yang meliputi Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui
oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.
Pemegang Saham
: Berarti setiap pemegang saham yang memiliki manfaat atas saham
yang disimpan dan diadministrasikan dalam: 1) Daftar Pemegang
Saham Perseroan; 2) Rekening efek pada KSEI; atau 3) Rekening efek
pada KSEI melalui perusahaan efek.
Pemegang Saham Utama
: Berarti setiap pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung,
memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari seluruh
saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan.
Pemerintah
: Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Penitipan Kolektif
: Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari
satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI, sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Peraturan BEI No. I-A
: Peraturan BEI No. I-A, Lampiran Surat Keputusan Direksi BEI
No. Kep. 00001/BEI/01-2014 Tentang Pencatatan Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan
Tercatat.
Peraturan OJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka
sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017
tanggal 14 Maret 2017.
Peraturan OJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 34/2014 : Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 Tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Peraturan OJK No. 32/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan
Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu.
Peraturan OJK No. 33/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 Tentang Bentuk dan Isi
Prospektus dalam rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka
Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Peraturan IX.E.1
: Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi
dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Peraturan IX.E.2
: Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 Tentang Transaksi Material
dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Pernyataan Pendaftaran
: Berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada OJK oleh Perseroan
dalam rangka PUT II, sesuai dengan ketentuan-ketentuan UndangUndang Pasar Modal dan Peraturan OJK No. 32/2015 Pasal 17.
v
Prospektus
: Berarti setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang
digunakan untuk PUT II dengan tujuan agar pihak lain membeli atau
memperdagangkan saham, kecuali pernyataan atau informasi yang
berdasarkan peraturan OJK dinyatakan bukan sebagai Prospektus.
PUT II
: Berarti singkatan dari Penawaran Umum Terbatas II, adalah kegiatan
penawaran saham yang dilakukan Perseroan untuk menjual sebanyak
325.153.125 (tiga ratus dua puluh lima juta seratus lima puluh tiga
ribu seratus dua puluh lima) saham biasa atas nama (”Saham Baru”)
yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100
(seratus Rupiah) setiap saham hasil pelaksanaan HMETD.
ROA
: Berarti singkatan dari Return on Assets.
ROE
: Berarti singkatan dari Return on Equity.
Rumah Sakit atau rumah
sakit
: Institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan
perizinan yang dimilikinya, baik dalam bentuk rumah sakit maupun
klinik utama yang memberikan pelayanan serta menyediakan sarana
dan prasarana yang sebanding dengan yang diberikan atau disediakan
oleh rumah sakit.
RUPS
: Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
RUPSLB
: Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Saham Baru
: Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus
Rupiah) setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan
(portepel) Perseroan dalam rangka PUT II ini.
SBHMETD
: Berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.
SBI
: Berarti singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia.
USD
: Berarti mata uang yang berlaku di Amerika Serikat
Undang-Undang Pasar
Modal
: Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan
Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya berikut
perubahan perubahannya.
UUPT
: Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, Lembaran Negara No. 106 Tahun 2007, Tambahan
Lembaran Negara No. 4756 beserta peraturan pelaksanaannya berikut
perubahan-perubahannya.
vi
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN ANAK PERSEROAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
PT Aceh Cemerlang Harapan (dahulu PT Rosela Indah Cipta)
PT Adamanisa Karya Sejahtera
PT Aritasindo Permaisemesta
PT Banjar Medika Nusa (dahulu PT Optimum Karya Persada)
PT Brenada Karya Bangsa
PT Grha Ultima Medika
PT Guchi Kencana Emas
PT Harmoni Selaras Indah
PT Kirana Puspa Cemerlang
PT Kusuma Primadana
PT Kuta Seminyak Kirana (dahulu PT Trijaya Makmur Bersama)
PT Mahkota Buana Selaras
PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia
PT Multiselaras Anugerah
PT Pancawarna Semesta
PT Perdana Kencana Mandiri
PT Prawira Tata Semesta
PT Sembada Karya Megah
PT Siloam Emergency Services
PT Siloam Graha Utama
PT Sumber Bahagia Sentosa
PT Tunggal Pilar Perkasa
PT Visindo Galaxi Jaya
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
“PT ACH”
“PT AKS”
“PT AP”
“PT BMN”
“PT BKB”
“PT GUM”
“PT GKE”
“PT HSI”
“PT KPC”
“PT KP”
“PT KSK”
“PT MBS”
“PT MHCI”
“PT MSA”
“PT PWS”
“PT PKM”
“PT PTS”
“PT SKM”
“PT SES”
“PT SGU”
“PT SBS”
“PT TPP”
“PT VGJ”
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN ANAK PENYERTAAN TIDAK LANGSUNG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
PT Adijaya Buana Sakti
PT Agung Cipta Raya
PT Ambon Bangun Nusa
PT Anugerah Sentra Medika
PT Aryamedika Teguh Tunggal
PT Balikpapan Damai Husada
PT Berlian Cahaya Indah
PT Bina Bahtera Sejati
PT Bina Cipta Semesta
PT Binjai Jaya Indah
PT Bumi Unggul Persada
PT Ciptakarya Tirta Cemerlang
PT Diagram Healthcare Indonesia
PT East Jakarta Medika
PT Gemilang Mulia Bekasi
PT Gempita Nusa Sejahtera
PT Genta Raya Internusa
PT Golden First Atlanta
PT Gramari Prima Nusa
PT Indah Kemilau Abadi
PT Inti Pratama Medika
PT Koridor Usaha Maju
PT Krisolis Jaya Mandiri
PT Lintang Laksana Utama
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
vii
“PT ABS”
“PT ACR”
“PT ABN”
“PT ASM”
“PT ATT”
“PT BDH”
“PT BCI”
“PT BBS”
“PT BCS”
“PT BJI”
“PT BUP”
“PT CTC”
“PT DHCI”
“PT EJM”
“PT GMB”
“PT GNS”
“PT GRI”
“PT GFA”
“PT GPN”
“PT IKA”
“PT IPM”
“PT KUM”
“PT KJM”
“PT LLU”
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
PT Lintas Buana Jaya
PT Lishar Sentosa Pratama
PT Medika Rescue International
PT Medika Sarana Traliansia
PT Mega Buana Bhakti
PT Mulia Pratama Cemerlang
PT Nusa Medika Perkasa
PT Rashal Siar Cakra Medika
PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel
PT Saritama Mandiri Zamrud
PT Sembilan Raksa Dinamika
PT Sentra Sehat Sejahtera
PT Sentra Sejahtera Utama
PT Siloam Medika Cemerlang
PT Siloam Radiology Indonesia
PT Siloam Sumsel Kemitraan
PT Taruna Perkasa Megah
PT Tataka Bumi Karya
PT Tataka Karya Indah
PT Tirtasari Kencana
PT Trisaka Reksa Waluya
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
“PT LBJ”
“PT LSP”
“PT MRI”
“PT MST”
“PT MBB”
“PT MPC”
“PT NMP”
“PT RSCM”
“PT RS SHS”
“PT SMZ”
“PT SRD”
“PT SSS”
“PT SSU”
“PT SMC”
“PT SRI”
“PT SSK”
“PT TPM”
“PT TBK”
“PT TKI”
“PT TK”
“PT TRW”
SINGKATAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Prime Health Company Limited
PT Gloria Mulia
PT Maharama Sakti
PT Megapratama Karya Persada
PT Nilam Biru Bersinar
PT Safira Prima Utama
:
:
:
:
:
:
“PHCL”
“PT GM”
“PT MS”
“PT MKP”
“PT NBB”
“PT SPU”
SINGKATAN NAMA RUMAH SAKIT PERSEROAN YANG TELAH BEROPERASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
BIMC Hospital Kuta
BIMC Hospital Nusa Dua
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi
Rumah Sakit Umum Siloam
Siloam Hospitals ASRI
Siloam Hospitals Bangka*
Siloam Hospitals Bogor*
Siloam Hospitals Balikpapan
Siloam Hospitals Buton
Siloam Hospitals Hosana Medika*
Siloam Hospitals Bekasi Timur*
Siloam Hospitals Cirebon
Siloam Hospitals Cinere
Siloam Hospitals Denpasar
Siloam Hospitals Jambi
Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kupang
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Siloam Hospitals Lippo Cikarang
Siloam Hospitals Lippo Village
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
viii
“BIMC Kuta”
“BIMC Nusa Dua”
“MRCCC”
“RSUS”
“ASRI”
“SHBB”
“SHBG”
“SHBP”
“SHBN”
“SHBS”
“SHBT”
“SHCB”
“SHCN”
“SHDP”
“SHJB”
“SHKJ”
“SHKP”
“SHLB”
“SHLC”
“SHLV”
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
Siloam Hospitals Medan
Siloam Hospitals Makassar
Siloam Hospitals Manado
Siloam Hospitals Mataram
Siloam Hospitals Palembang
Siloam Hospitals Purwakarta
Siloam Hospitals Samarinda
Siloam Hospitals Surabaya
Siloam Hospitals Sentosa
Siloam Hospitals TB
Siloam Hospitals Yogyakarta*
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
“SHMD”
“SHMK”
“SHMN”
“SHMT”
“SHPL”
“SHPW”
“SHSM”
“SHSB”
“SHST”
“SHTB”
“SHYG”
Keterangan:
*) mulai beroperasi atau diakuisisi oleh Perseroan setelah tanggal 31 Mei 2017
SINGKATAN PEMBELI SIAGA
1.
PT Ciptadana Capital
:
ix
“PT CC”
RINGKASAN
Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan
yang lebih rinci serta Laporan Keuangan Konsolidasian dan penjelasan yang tercantum dalam
Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan yang berkedudukan hukum di Indonesia disusun
dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
PT Siloam International Hospitals Tbk adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan
kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia dan berkedudukan di Kabupaten Tangerang. Perseroan didirikan dengan nama PT
Sentralindo Wirasta didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3 tanggal 3 Agustus
1996, dibuat dihadapan Myra Yuwono, Sarjana Hukum, Notaris di Sukabumi, telah memperoleh
pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-8639.HT.01.01.
TH’96 tanggal 27 Agustus 1996, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP
dengan No. TDP 09031623426 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan
No. 927/BH.09.03/X/96 tanggal 4 Oktober 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 97 tanggal 3 Desember 1996 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 9518
Tahun 1996 (“Akta Pendirian”).
Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Sebagian
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 131 tanggal 28 Desember 2016 yang
dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, tentang
perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah
diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No.
AHU-AH.01.03-0024519 tertanggal 18 Januari 2017, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU02247.40.20.2014 tanggal 18 Januari 2017, (“Akta No. 131/2016”). Berdasarkan Akta No. 131/2016,
para pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor.
Perseroan membuka rumah sakit pertamanya pada tahun 1996 dan sejak itu Perseroan terus
berkembang melalui pendirian rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah berdiri.
Kegiatan usaha Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan
usaha Perusahaan Anak Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat
dan/atau penunjang pelayanan kesehatan masyarakat. Perseroan dan Perusahaan Anak memiliki
keterkaitan dalam kegiatan usahanya, yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.
PUT II
1.
Jumlah Saham Baru
:
Sebanyak 325.153.125 (tiga ratus dua puluh lima juta
seratus lima puluh tiga ribu seratus dua puluh lima) saham
biasa atas nama
2.
Total Penawaran PUT II
:
Sebesar Rp3.088.954.687.500 (tiga triliun delapan puluh
delapan miliar sembilan ratus lima puluh empat juta enam
ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus Rupiah)
3.
Rasio HMETD
:
4:1 yaitu setiap pemegang 4 (empat) Saham mendapatkan
1 (satu) HMETD untuk membeli 1 (satu) Saham Baru
4.
Nilai Nominal
:
Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham
x
5.
Hak atas Saham Baru
:
Saham Baru ini mempunyai hak yang sama dan sederajat
dalam segala hal dengan saham biasa atas nama
lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam
Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada hak suara,
hak dalam pembagian dividen, dan hak atas sisa hasil
likuidasi, HMETD dan hak atas pembagian saham bonus.
6.
Harga Pelaksanaan HMETD
:
Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham
7.
Dilusi Kepemilikan Setelah HMETD :
Maksimal 20,00% (bagi yang tidak melaksanakan HMETD
yang ditawarkan sesuai dengan porsi sahamnya)
8.
Pembeli Siaga
PT Ciptadana Capital
:
STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN SEBELUM DAN SESUDAH PUT II
Komposisi modal saham Perseroan dan sususan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus
ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
4.000.000.000
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham
(Rp)
400.000.000.000
670.211.685
195.091.875
56.324.949
49.612.500
30.306.653
1.125.000
297.939.838
1.300.612.500
2.699.387.500
67.021.168.500
19.509.187.500
5.632.494.900
4.961.250.000
3.030.665.300
112.500.000
29.793.983.800
130.061.250.000
269.938.750.000
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Megapratama Karya Persada
Prime Health Company Limited
PT Gloria Mulia
PT Nilam Biru Bersinar
PT Safira Prima Utama
PT Maharama Sakti
Masyarakat*
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
%
51,53
15,00
4,33
3,81
2,33
0,09
22,91
100,00
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui PUT II ini seluruhnya adalah Saham Baru
dengan nilai nominal Rp100 dimana setiap saham dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan
dicatatkan di BEI.
Dengan asumsi bahwa seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini dilaksanakan secara
keseluruhan menjadi saham oleh seluruh Pemegang Saham, kecuali PT MKP yang akan melaksanakan
HMETD sebanyak 21.560.000 saham berdasarkan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana
sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penambahan Modal
dengan HMETD No. 070/MPKP-COS/IX/2017 tanggal 4 September 2017, dan PT Ciptadana Capital
selaku Pembeli Siaga akan membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan oleh PT MKP, maka
jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT II secara proforma
adalah sebagai berikut:
xi
Keterangan
Sebelum PUT II
Jumlah Nilai
Jumlah
Nominal
Saham
@Rp100 per saham
(Rp)
4.000.000.000
400.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Megapratama Karya
Persada
670.211.685
Prime Health Company Limited
195.091.875
PT Gloria Mulia
56.324.949
PT Nilam Biru Bersinar
49.612.500
PT Safira Prima Utama
30.306.653
PT Maharama Sakti
1.125.000
PT Ciptadana Capital
(Pembeli Siaga)
Masyarakat*
297.939.838
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
1.300.612.500
Jumlah Saham Dalam Portepel 2.699.387.500
%
Sesudah PUT II
Jumlah Nilai
Jumlah
Nominal
Saham
@Rp100 per saham
(Rp)
4.000.000.000
400.000.000.000
%
67.021.168.500
19.509.187.500
5.632.494.900
4.961.250.000
3.030.665.300
112.500.000
51,53
15,00
4,33
3,81
2,33
0,09
691.771.685
243.864.844
70.406.186
62.015.625
37.883.316
1.406.250
69.177.168.500
24.386.484.400
7.040.618.600
6.201.562.500
3.788.331.600
140.625.000
42,55
15,00
4,33
3,81
2,33
0,09
29.793.983.800
22,91
145.992.921
372.424.798
14.599.292.100
37.242.479.800
8,98
22,91
130.061.250.000 100,00
269.938.750.000
1.625.765.625
2.374.234.375
162.576.562.500
237.423.437.500
100,00
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Dengan asumsi bahwa HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini hanya dilaksanakan oleh
PT MKP sebanyak 21.560.000 saham dan PHCL sesuai dengan porsi sahamnya, PT Ciptadana Capital
(Terafiliasi) selaku Pembeli Siaga, akan membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan oleh
PT MKP dan para pemegang saham, maka jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh
sebelum dan sesudah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Megapratama Karya
Persada
Prime Health Company
Limited
PT Gloria Mulia
PT Nilam Biru Bersinar
PT Safira Prima Utama
PT Maharama Sakti
PT Ciptadana Capital
(Pembeli Siaga)
Masyarakat*
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam
Portepel
Sebelum PUT II
Jumlah Nilai
Jumlah
Nominal
Saham
@Rp100 per saham
(Rp)
4.000.000.000
400.000.000.000
%
Sesudah PUT II
Jumlah Nilai
Jumlah
Nominal
Saham
@Rp100 per saham
(Rp)
4.000.000.000
400.000.000.000
%
670.211.685
67.021.168.500
51,53
691.771.685
69.177.168.500
42,55
195.091.875
56.324.949
49.612.500
30.306.653
1.125.000
19.509.187.500
5.632.494.900
4.961.250.000
3.030.665.300
112.500.000
15,00
4,33
3,81
2,33
0,09
243.864.844
56.324.949
49.612.500
30.306.653
1.125.000
24.386.484.400
5.632.494.900
4.961.250.000
3.030.665.300
112.500.000
15,00
3,47
3,05
1,86
0,07
297.939.838
29.793.983.800
22,91
254.820.156
297.939.838
25.482.015.600
29.793.983.800
15,67
18,33
1.300.612.500
130.061.250.000
100,00
1.625.765.625
162.576.562.500
100,00
2.699.387.500
269.938.750.000
2.374.234.375
237.423.437.500
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan HMETD yang ditawarkan sesuai dengan porsi
sahamnya, maka proporsi kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan mengalami penurunan (dilusi)
sampai dengan maksimal 20,00%.
Keterangan selengkapnya mengenai PUT II dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.
xii
RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT II
Dana yang diperoleh dari PUT II setelah dikurangi biaya-biaya dalam rangka PUT II ini akan dipergunakan
sebagai berikut:
1. Sekitar 88% akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan dan/atau ekspansi usaha
Perseroan, meliputi:
(i) akuisisi/pembelian aset yang akan digunakan untuk kepentingan jasa kesehatan di beberapa
wilayah, antara lain Semarang, Jember, Lubuk Linggau, Ambon, Jakarta Pusat, Bekasi,
Bangka Belitung, Surabaya, Jakarta Selatan, dan Toraja, baik langsung maupun tidak langsung
melalui Perusahaan Anak, antara lain PT Agung Cipta Raya, PT Kirana Puspa Cemerlang,
PT Lintang Laksana Utama, PT Ambon Bangun Nusa (dahulu PT Kusuma Bhakti Anugerah),
PT Banjar Medika Nusa (dahulu PT Optimum Karya Persada), PT Gemilang Mulia Bekasi,
PT Mega Buana Bhakti, PT Kuta Seminyak Kirana (dahulu PT Trijaya Makmur Bersama),
PT Sentra Sejahtera Utama, PT Aceh Cemerlang Harapan (dahulu PT Rosela Indah Cipta),
PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia, PT Siloam Emergency Service, PT Adamanisa
Karya Sejahtera, PT Tunggal Pilar Perkasa, PT Mahkota Buana Selaras, PT Harmoni Selaras
Indah dan PT Brenada Karya Bangsa. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak tersebut
dilakukan dalam bentuk pinjaman. Transaksi yang dilakukan oleh PT Banjar Medika Nusa
(dahulu PT Optimum Karya Persada), PT Kuta Seminyak Kirana (dahulu PT Trijaya Makmur
Bersama), PT Sentra Sejahtera Utama dan PT Aceh Cemerlang Harapan (dahulu PT Rosela
Indah Cipta) merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1
yang pelaksanaannya akan dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan IX.E.1;
(ii) akuisisi/pembelian saham perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung melalui
Perusahaan Anak, antara lain PT Tunggal Pilar Perkasa, PT Mahkota Buana Selaras, PT
Harmoni Selaras Indah dan PT Brenada Karya Bangsa. Penyaluran dana kepada Perusahaan
Anak tersebut dilakukan dalam bentuk pinjaman; dan/atau
(iii) belanja modal Perseroan dan/atau Perusahaan Anak. Penyaluran dana kepada Perusahaan
Anak dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan
pada Perusahaan Anak,
yang dapat bersinergi dengan Perseroan dan Perusahaan Anak dan memberikan manfaat
tambahan serta mendukung kegiatan usaha utama Perseroan sesuai anggaran dasar Perseroan.
2. Sekitar 12% akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja Perseroan dan/atau Perusahaan
Anak yang meliputi biaya operasional sehubungan dengan pengembangan dan/atau ekspansi
usaha Perseroan dan/atau Perusahaan Anak antara lain pembayaran sewa jangka panjang gedung
rumah sakit, pembelian persediaan, dan biaya lainnya. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak
dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada
Perusahaan Anak.
Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana dari hasil PUT II dapat dilihat pada Bab
II Prospektus ini.
FAKTOR RISIKO
Perseroan menghadapi risiko-risiko terkait kegiatan usaha berikut ini:
A. RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN
USAHA PERSEROAN
Kinerja Perseroan dapat mengalami hambatan jika Perseroan tidak mampu menarik dan
mempertahankan para dokter dan tenaga profesional kesehatan lainnya.
xiii
B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK
LANGSUNG YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN
PERSEROAN
1. Perseroan bergantung pada pemegang saham pengendali Perseroan dan mitra strategis
Perseroan sehubungan dengan pengembangan dan penyediaan gedung dan lokasi rumah
sakit.
2. Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang terkait dengan sistem informasi Perseroan dapat
mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif.
3. Bisnis dan hasil usaha Perseroan bisa terpengaruh jika Perseroan tidak menerima pembayaran
secara tepat waktu dari asuransi kesehatan swasta, asuransi yang disponsori pemerintah
(termasuk BPJS), klien korporasi atau pasien perseorangan.
4. Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan rumah sakit baru, atau mengakuisisi rumah
sakit lain dan mengintegrasikannya ke dalam operasional Perseroan yang sudah berjalan.
5. Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain yang terkait dengan peralatan medis dapat
mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif.
6. Perubahan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang kesehatan, lingkungan dan aspek lainnya dapat mempengaruhi bisnis Perseroan.
7. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin bertentangan dengan
kepentingan Perseroan.
8. Perseroan mengalami persaingan dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lain.
9. Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi dan kualitas pelayanan medis yang sebagian
besar diberikan oleh dokter spesialis yang bukan karyawan Perseroan.
10. Perseroan menyerap kewajiban atau risiko dari rumah sakit yang diakuisisi oleh Perseroan.
11. Perseroan bergantung pada kemampuannya mengelola persediaan secara efektif.
12. Struktur grup Perseroan menjadikan Perseroan bergantung pada sejumlah Perusahaan Anak
untuk arus kas dan dalam hal pailit atau likuidasi, menjadikan prioritas hak Perseroan lebih
rendah dibandingkan dengan kreditur dari Perusahaan Anak.
13.Pertanggungan asuransi Perseroan mungkin tidak mencakup semua jenis kerugian dan
mungkin tidak cukup untuk menutupi kerugian Perseroan.
C. RISIKO UMUM
1. Kondisi perekonomian secara makro dan global.
2. Perubahan nilai tukar mata uang asing.
3. Ketidakpastian interpretasi dan pelaksanaan peraturan tentang pemerintahan daerah di
Indonesia dapat berdampak negatif pada Perseroan.
4. Perseroan kemungkinan menghadapi gugatan malpraktek kedokteran di mana Perseroan
tidak memiliki jaminan asuransi, kecuali dua Perusahaan Anak, yaitu PT MST dan PT TRW
yang memiliki jaminan asuransi.
5. Pemogokan tenaga kerja.
6. Bencana alam.
7. Perseroan dipengaruhi oleh seluruh risiko yang lazim dalam industri kesehatan.
Keterangan lebih lanjut mengenai faktor risiko Perseroan dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Konsolidasian Interim Perseroan
untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dan 2016 (tidak diaudit) serta untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Data-data keuangan penting
tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Perusahaan Anak yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar
tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjun Tjun.
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Jumlah Ekuitas
Pada tanggal 31 Mei
2017
4.366.492
1.186.409
3.180.083
xiv
Pada tanggal 31 Desember
2016
2015
4.215.690
2.986.270
1.086.620
1.246.318
3.129.070
1.739.952
(dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Uraian
Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan
Laba Bruto
Laba Periode/Tahun Berjalan
Jumlah Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan
Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh)
Tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
2017
2016*
2016
2015
2.339.589
(1.677.880)
661.709
52.686
51.013
36,31
2.134.687
(1.486.853)
647.834
74.402
52.066
65,12
5.168.363
(3.646.195)
1.522.168
98.702
94.092
72,51
4.144.118
(2.967.572)
1.176.546
61.706
86.133
59,79
*tidak diaudit
Uraian
2017
Rasio-Rasio Keuangan (%)
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset
Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek
Per 31 Mei
2016*
Per 31 Desember
2016
2015
37,3
27,2
200,1
**
**
**
34,7
25,8
262,6
71,6
41,7
151,8
Rasio-Rasio Usaha (%)
Laba Bruto / Pendapatan
Laba Usaha / Pendapatan
Laba Periode/Tahun Berjalan / Pendapatan
Laba Bruto / Jumlah Aset
Laba Usaha / Jumlah Aset
Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Aset
Laba Bruto / Jumlah Ekuitas
Laba Usaha / Jumlah Ekuitas
Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Ekuitas
28,3
3,9
2,3
15,2
2,1
1,2
20,8
2,9
1,7
30,3
6,1
3,5
**
**
**
**
**
**
29,5
4,3
1,9
36,1
5,3
2,3
48,6
7,1
3,2
28,4
3,8
1,5
39,4
5,3
2,1
67,6
9,1
3,5
Rasio Solvabilitas dan Imbal Hasil (%)
Debt to Equity
Debt to Asset
ROA
ROE
5,9
4,3
1,21
1,66
**
**
**
**
4,7
3,5
2,34
3,15
22,1
13,0
2,07
3,55
*
**
Tidak diaudit
Tidak dapat diperbandingkan karena laporan posisi keuangan 31 Mei 2015 tidak disajikan
KETERANGAN SINGKAT TENTANG PERUSAHAAN ANAK
Saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki Perusahaan Anak yang dikonsolidasikan yang
dimiliki baik langsung maupun tidak langsung dengan ringkasan sebagai berikut:
Perusahaan Anak – Langsung
No.
Nama Perusahaan Anak
1. PT Medika Harapan
Cemerlang Indonesia
2. PT Visindo Galaxi Jaya
3. PT Prawira Tata Semesta
4. PT Adamanisa Karya
Sejahtera
5. PT Guchi Kencana Emas
6. PT Aceh Cemerlang Harapan
7. PT Brenada Karya Bangsa
8. PT Harmoni Selaras Indah
Kegiatan Usaha
Kepemilikan Perseroan
(%)
Tahun
Penyertaan
Status
Operasional
Perdagangan Jasa
99,99
2011
Tidak Aktif
Perizinan
Material Terkait
Kegiatan Usaha
Utama
SIUP Menengah
Perdagangan
Barang dan Jasa
Penyalur, Ekspor,
Impor dan Jasa
Sub-Distributor,
Eksportir, Importir
Perdagangan Jasa
Perdagangan Jasa
Perdagangan Jasa
Perdagangan Jasa
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
99,80
2009
Tidak Aktif
SIUP Kecil
99,90
2011
Tidak Aktif
SIUP Menengah
99,97
99,99
99,99
99,99
2011
2012
2012
2012
Tidak Aktif
Tidak Aktif
Tidak Aktif
Tidak Aktif
SIUP Menengah
SIUP Menengah
SIUP Menengah
SIUP Menengah
xv
No.
Nama Perusahaan Anak
9. PT Kusuma Primadana
10. PT Banjar Medika Nusa
11. PT Pancawarna Semesta
12. PT Sembada Karya Megah
13. PT Siloam Emergency
Services
14. PT Aritasindo Permaisemesta
15.
16.
17.
18.
PT Multiselaras Anugerah
PT Kuta Seminyak Kirana
PT Siloam Graha Utama
PT Perdana Kencana Mandiri
19. PT Tunggal Pilar Perkasa
20. PT Mahkota Buana Selaras
21. PT Kirana Puspa Cemerlang
22. PT Grha Ultima Medika
23. PT Sumber Bahagia Sentosa
Kepemilikan Perseroan
(%)
Tahun
Penyertaan
Status
Operasional
Perizinan
Material Terkait
Kegiatan Usaha
Utama
Perdagangan Jasa
Penyalur, Ekspor,
Impor
Perdagangan Jasa
Perdagangan Jasa
Supplier
99,99
99,90
2012
2012
Tidak Aktif
Tidak Aktif
SIUP Kecil
SIUP Menengah
99,99
99,99
99,99
2012
2012
2011
Tidak Aktif
Tidak Aktif
Tidak Aktif
SIUP Kecil
SIUP Kecil
SIUP Kecil
Penyalur, Ekspor,
Impor
Supplier
Perdagangan Jasa
Sub Distributor
Penyalur, Ekspor,
Impor dan Jasa
Perdagangan Jasa
Perdagangan Jasa
Perdagangan, jasa
99,99
2010
Tidak Aktif
SIUP Menengah
99,99
99,99
99,99
99,75
2010
2012
2006
2010
Tidak Aktif
Tidak Aktif
Tidak Aktif
Tidak Aktif
SIUP Menengah
SIUP Menengah
SIUP Kecil
SIUP Menengah
2013
2013
2016
Tidak Aktif
Tidak Aktif
Tidak Aktif
SIUP Menengah
SIUP Menengah
SIUP Kecil
2017
Aktif
Izin Operasional
RS di Mataram
2017
Aktif
Izin Operasional
RS di Cirebon
Kegiatan Usaha
99,99
99,99
100 (secara langsung
atau pun tidak langsung
melalui PT Mahkota Buana
Selaras)
Bidang Kesehatan
100 (secara langsung
atau pun tidak langsung
melalui PT Mahkota Buana
Selaras)
Pelayanan jasa
100 (secara langsung
kesehatan
atau pun tidak langsung
melalui PT Mahkota Buana
Selaras)
Perusahaan Anak – Tidak Langsung
No.
Nama Perusahaan
Anak
1. PT Siloam Sumsel
Kemitraan
2. PT Diagram Healthcare
Indonesia
3. PT Balikpapan Damai
Husada
4. PT Adijaya Buana Sakti
5. PT Nusa Medika
Perkasa
6. PT Golden First Atlanta
7. PT East Jakarta Medika
8. PT Rumah Sakit Siloam
Hospitals Sumsel
9. PT Tirtasari Kencana
Kepemilikan
Tidak
Kegiatan Usaha
Langsung
Perseroan
(%)
Perdagangan Jasa
70
Status
Operasional
Perizinan
Material Terkait
Kegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak
sebagai Pemilik
Perusahaan Anak
Tidak Langsung
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
80
2014
Aktif
79,96
2010
Aktif
80
2012
Tidak Aktif
Izin Operasional
RS di Depok
Izin Operasional
RS di Balikpapan
SIUP Menengah
59
2008
Tidak Aktif
SIUP Besar
83
2009
Aktif
Izin Operasional
RS di Jambi
PT Adijaya Buana
Sakti
PT Pancawarna
Semesta
PT Prawira Tata
Semesta
PT Kusuma
Primadana
PT Multiselaras
Anugerah,
PT Aritasindo
Permaisemesta dan
PT Perdana Kencana
Mandiri
PT Guchi Kencana
Emas
79,84
2010
Aktif
Izin Operasional
RS di Bandung
Penyedia Jasa
Kesehatan
76
2011
Aktif
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
99,99
2012
Tidak Aktif
Penyedia Jasa
Kesehatan
Penyedia Jasa
Kesehatan
Sub-Distributor,
Eksportir, Importir
Kesehatan
Kesehatan dan
Perdagangan
Besar Farmasi
Penyedia Jasa
Kesehatan
Tahun
Penyertaan
xvi
PT Siloam Graha
Utama, PT Nusa
Medika Perkasa
Izin Operasional
PT Adijaya Buana
RS di Palembang Sakti dan PT Siloam
Sumsel Kemitraan
SIUP
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
No.
Nama Perusahaan
Anak
Kegiatan Usaha
Kepemilikan
Tidak
Langsung
Perseroan
(%)
Tahun
Penyertaan
Status
Operasional
Perizinan
Material Terkait
Kegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak
sebagai Pemilik
Perusahaan Anak
Tidak Langsung
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
10. PT Gramari Prima Nusa Perumahsakitan/
Kesehatan
99,99
2013
Aktif
Izin Operasional
RS di Medan
11. PT Krisolis Jaya Mandiri
Bidang Usaha
Khusus Kesehatan
99,99
2012
Aktif
Izin Operasional
RS di Kupang
12. PT Ambon Bangun
Nusa
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
13.
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatna usaha
terkait
PT Agung Cipta Raya
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
PT Bina Cipta Semesta
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
PT Mega Buana Bhakti
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
PT Taruna Perkasa
Jasa kesehatan
Megah
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
PT Tataka Bumi Karya
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
PT Tataka Karya Indah
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
PT Siloam Medika
Penyedia Jasa
Cemerlang
Kesehatan dan
Jasa Konsultasi
Manajemen
Kesehatan
PT Koridor Usaha Maju Perdagangan Jasa
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
99,99
2012
Aktif
Izin Operasional
RS di Bangka
Belitung
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
99,99
2012
Aktif
Izin Operasional
RS di Yogyakarta
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
99,99
2012
Aktif
Izin Operasional
RS di Bogor
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
75
2013
Aktif
Izin Operasional
Klinik dan SIUP
Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa
99,99
2013
Tidak Aktif
SIUP Kecil
99,99
2013
Aktif
Izin Operasional
RS di Kuta, Bali
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Sejahtera dan
PT Koridor Usaha
Maju
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21. PT Medika Sarana
Traliansia
Penyedia Jasa
Kesehatan
xvii
No.
Nama Perusahaan
Anak
22. PT Trisaka Reksa
Waluya
23. PT Sentra Sejahtera
Utama
24. PT Bumi Unggul
Persada
25. PT Berlian Cahaya
Indah
26. PT Rashal Siar Cakra
Medika
27. PT Mulia Pratama
Cemerlang
28. PT Medika Rescue
International
29. PT Indah Kemilau Abadi
30. PT Siloam Radiology
Indonesia
Kegiatan Usaha
Kepemilikan
Tidak
Langsung
Perseroan
(%)
Tahun
Penyertaan
Status
Operasional
Perizinan
Material Terkait
Kegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak
sebagai Pemilik
Perusahaan Anak
Tidak Langsung
Penyedia Jasa
Kesehatan
99,99
2013
Aktif
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
Penyedia Jasa
Kesehatan
99,99
2014
Tidak Aktif
99,99
2015
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Koridor Usaha
Maju dan PT Tunggal
Pilar Perkasa
99,99
2013
Aktif
Izin Operasional
RS di Purwakarta
Penyedia Jasa
Kesehatan
99,99
2014
Aktif
Izin Operasional
RS di Jakarta
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
Perdagangan
Barang
99,99
2014
Aktif
Izin Operasional
RS di Bekasi
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT
Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT
Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT
Mahkota Buana
Selaras
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
Penyedia Jasa
Kesehatan
99,99
2014
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT
Mahkota Buana
Selaras
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT
Mahkota Buana
Selaras
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
31. PT Inti Pratama Medika Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
32. PT Sentra Sehat
Jasa kesehatan
Sejahtera
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
xviii
Izin Operasional
RS di Badung,
Bali
PT Medika Sarana
Traliansia dan
PT Tunggal Pilar
Perkasa
SIUP Menengah
PT Koridor Usaha
Maju dan PT Tunggal
Pilar Perkasa
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT
Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT
Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT
Mahkota Buana
Selaras
No.
Nama Perusahaan
Anak
33. PT Genta Raya
Internusa
Kegiatan Usaha
Kepemilikan
Tidak
Langsung
Perseroan
(%)
Tahun
Penyertaan
Status
Operasional
Perizinan
Material Terkait
Kegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak
sebagai Pemilik
Perusahaan Anak
Tidak Langsung
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
Jasa kesehatan
meliputi jasa
rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha
terkait
Penyedia Jasa
Kesehatan
99,99
2014
Tidak Aktif
99,99
2014
Aktif
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
99,99
2014
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
37. PT Aryamedika Teguh
Tunggal
Penyedia Jasa
Kesehatan
99,99
2014
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
38. PT Lintas Buana Jaya
Penyedia Jasa
Kesehatan
99,99
2015
Aktif
Izin Operasional
RS di Labuan
Bajo
39. PT Bina Bahtera Sejati
Penyedia Jasa
Kesehatan
99,99
2015
Aktif
Izin Operasional
RS di Buton
40. PT Lintang Laksana
Utama
Penyedia Jasa
Kesehatan
99,99
2015
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
41. PT Ciptakarya Tirta
Cemerlang
Perdagangan
Barang
99,99
2015
Tidak Aktif
SIUP Menengah
42. PT Lishar Sentosa
Pratama
Bidang Kesehatan
99,99
2017
Aktif
Izin Operasional
RS di Bekasi
43. PT Anugerah Sentra
Medika
Kesehatan, Apotik,
Perdagangan,
Jasa, Industri
99,99
2017
Aktif
Izin Operasional
RS di Bekasi
44. PT Binjai Jaya Indah
Bidang Jasa
Kesehatan
99,99
2017
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
45. PT Gemilang Mulia
Bekasi
Bidang Jasa
Kesehatan
99,99
2017
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
PT Mahkota Buana
Selaras dan
PT Tunggal Pilar
Perkasa
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota Buana
Selaras
34. PT Sembilan Raksa
Dinamika
35. PT Saritama Mandiri
Zamrud
36. PT Gempita Nusa
Sejahtera
xix
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
dan Izin
Perkasa dan
Operasional Klinik PT Mahkota Buana
di Samarinda
Selaras
KETERANGAN MENGENAI KEBIJAKAN DIVIDEN
Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka PUT II
ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah
diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT II, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian
dividen.
Berdasarkan UUPT, pembayaran dividen dilakukan melalui keputusan pemegang saham pada RUPS
tahunan atau luar biasa atas rekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat melakukan
pembayaran dividen dalam suatu tahun atas hasil laba bersih Perseroan dari tahun sebelumnya.
Sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan, dividen interim dapat dibagikan selama diizinkan oleh
Anggaran Dasar Perseroan dan jika pembagian dividen interim tersebut tidak menyebabkan jumlah
kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dan disetor serta cadangan wajib.
Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh Dewan Komisaris. Apabila setelah
akhir tahun buku tersebut, Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan
harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris akan
bertanggung jawab secara tanggung renteng jika dividen interim tersebut tidak dikembalikan kepada
Perseroan.
Perseroan bermaksud untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan atas laba
bersih setelah pajak dengan kisaran sebagai berikut:
Keterangan
Bila laba bersih setelah pajak sampai dengan Rp150 miliar
Laba bersih setelah pajak di atas Rp150 miliar
Persentase Dividen Kas terhadap Laba Bersih setelah Pajak
10%
15 – 30%
Riwayat pembagian dividen Perseroan adalah sebagai berikut:
Tahun Buku
2014
% Keuntungan
Bersih
10,1%
Dividen per Saham
Rp5,20
Jumlah Pembayaran
Dividen
Rp6.011.720.000
Tanggal Pembayaran
Dividen
18 Juni 2015
Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini.
KETERANGAN MENGENAI PEMBELI SIAGA
Berdasarkan dengan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam
International Hospitals Tbk No. 5 tanggal 4 September 2017 sebagaimana diubah dengan addendum
Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk
No. 75 tanggal 18 September 2017 September 2017 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari,
S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang (“Perjanjian Pembelian Sisa Saham”), yang bertindak sebagai
Pembeli Siaga (Standby Buyer) sehubungan dengan PUT I ini adalah PT Ciptadana Capital (Terafiliasi).
Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham
atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang
melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau FPPS
Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan.
Apabila setelah dialokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka Pembeli Siaga yaitu
PT Ciptadana Capital akan membeli seluruh sisa saham tersebut dengan harga pelaksanaan Rp9.500
(sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham yang seluruhnya akan dibayar tunai. PT Ciptadana
Capital sebagai Pembeli Siaga memiliki dana yang cukup dan sanggup menjalankan kewajibannya
sebagai Pembeli Siaga dalam rangka PUT II Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham.
Apabila PT Ciptadana Capital selaku Pembeli Siaga membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan
oleh Pemegang Saham Perseroan maka kepemilikan PT Ciptadana Capital pada Perseroan adalah
sebesar 15,67%.
Keterangan selengkapnya mengenai Pembeli Siaga dapat dilihat pada Bab XII Prospektus ini.
xx
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS II / PUT II
Saham Baru yang ditawarkan oleh Perseroan dalam rangka PUT II dengan menerbitkan HMETD seluruhnya
merupakan saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang mengakibatkan
terjadinya peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor penuh dalam Perseroan. Sebagaimana
disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 32/2015, penambahan modal dengan memberikan HMETD harus
disetujui oleh RUPS Perseroan terlebih dahulu. Sehubungan dengan rencana pelaksanaan PUT II ini,
Perseroan telah memperoleh persetujuan RUPS Perseroan dalam RUPSLB yang diselenggarakan oleh
Perseroan pada tanggal 4 September 2017, yang keputusannya dinyatakan dalam Akta Risalah Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Siloam International Hospitals Tbk No. 2 tanggal 4 September
2017, dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang.
Dengan telah diperolehnya persetujuan RUPSLB dan dilakukannya keterbukaan pada tanggal
30 Agustus 2017 melalui situs web Perseroan dan Bursa Efek Indonesia atas rencana pelaksanaan PUT
II, serta diperolehnya pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran PUT II dari OJK, Direksi, atas nama
Perseroan, dengan ini melakukan PUT II dalam rangka penerbitan HMETD kepada para pemegang saham
Perseroan sebanyak 325.153.125 (tiga ratus dua puluh lima juta seratus lima puluh tiga ribu seratus dua
puluh lima) Saham Baru atau sebanyak sebesar 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT II
pada Harga Pelaksanaan, sehingga nilai PUT II adalah sebesar Rp3.088.954.687.500 (tiga triliun delapan
puluh delapan miliar sembilan ratus lima puluh empat juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus
Rupiah).
Setiap pemegang 4 (empat) saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam DPS pada tanggal
11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB mendapatkan 1 (satu) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk
membeli 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan
pemesanan pembelian saham. Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini mempunyai hak yang sama
dan sederajat dalam segala hal dengan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam
Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada hak suara, hak dalam pembagian dividen, dan hak atas sisa
hasil likuidasi, HMETD dan hak atas pembagian saham bonus. Saham yang akan diterbitkan dalam rangka
PUT II ini akan dicatatkan di BEI.
Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang
saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang
melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau FPPS
Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan.
PT Siloam International Hospitals Tbk
Kegiatan Usaha:
Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Indonesia
Kantor Pusat
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32
Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village
Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia
Tel : (021) 25668000, Fax : (021) 5460075
website: www.siloamhospitals.com
email: [email protected]
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH TIDAK MAMPUNYA PERSEROAN
MENARIK DAN MEMPERTAHANKAN PARA DOKTER DAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN
LAINNYA. FAKTOR RISIKO PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI
PROSPEKTUS INI.
1
Komposisi modal saham dan Pemegang Saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan
(berdasarkan DPS yang diterbitkan oleh PT Sharestar Indonesia, selaku Biro Administrasi Efek yang
ditunjuk oleh Perseroan, pada tanggal 31 Agustus 2017) adalah sebagai berikut:
4.000.000.000
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham
(Rp)
400.000.000.000
670.211.685
195.091.875
56.324.949
49.612.500
30.306.653
1.125.000
297.939.838
1.300.612.500
2.699.387.500
67.021.168.500
19.509.187.500
5.632.494.900
4.961.250.000
3.030.665.300
112.500.000
29.793.983.800
130.061.250.000
269.938.750.000
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Megapratama Karya Persada
Prime Health Company Limited
PT Gloria Mulia
PT Nilam Biru Bersinar
PT Safira Prima Utama
PT Maharama Sakti
Masyarakat*
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
%
51,53
15,00
4,33
3,81
2,33
0,09
22,91
100,00
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Tabel Proforma Permodalan Sebelum dan Sesudah PUT II
Dengan asumsi bahwa seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini dilaksanakan secara
keseluruhan menjadi saham oleh seluruh Pemegang Saham, kecuali PT MKP yang akan melaksanakan
HMETD sebanyak 21.560.000 saham berdasarkan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana
sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penambahan Modal
dengan HMETD No. 070/MPKP-COS/IX/2017 tanggal 4 September 2017, dan PT Ciptadana Capital
selaku Pembeli Siaga akan membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan oleh PT MKP, maka
jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT II secara proforma
adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Pemegang Saham
PT Megapratama Karya
Persada
Prime Health Company Limited
PT Gloria Mulia
PT Nilam Biru Bersinar
PT Safira Prima Utama
PT Maharama Sakti
PT Ciptadana Capital
(Pembeli Siaga)
Masyarakat*
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Sebelum PUT II
Jumlah Nilai
Jumlah
Nominal
Saham
@Rp100 per saham
(Rp)
4.000.000.000
400.000.000.000
%
Sesudah PUT II
Jumlah Nilai
Jumlah
Nominal
Saham
@Rp100 per saham
(Rp)
4.000.000.000
400.000.000.000
%
670.211.685
195.091.875
56.324.949
49.612.500
30.306.653
1.125.000
67.021.168.500
19.509.187.500
5.632.494.900
4.961.250.000
3.030.665.300
112.500.000
51,53
15,00
4,33
3,81
2,33
0,09
691.771.685
243.864.844
70.406.186
62.015.625
37.883.316
1.406.250
69.177.168.500
24.386.484.400
7.040.618.600
6.201.562.500
3.788.331.600
140.625.000
42,55
15,00
4,33
3,81
2,33
0,09
297.939.838
29.793.983.800
22,91
145.992.921
372.424.798
14.599.292.100
37.242.479.800
8,98
22,91
1.300.612.500
2.699.387.500
130.061.250.000 100,00 1.625.765.625
269.938.750.000
2.374.234.375
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
2
162.576.562.500 100,00
237.423.437.500
Dengan asumsi bahwa HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini hanya dilaksanakan oleh
PT MKP sebanyak 21.560.000 saham dan PHCL sesuai dengan porsi sahamnya, PT Ciptadana Capital
(Terafiliasi) selaku Pembeli Siaga, akan membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan oleh
PT MKP dan para pemegang saham, maka jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh
sebelum dan sesudah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Pemegang Saham
PT Megapratama Karya
Persada
Prime Health Company Limited
PT Gloria Mulia
PT Nilam Biru Bersinar
PT Safira Prima Utama
PT Maharama Sakti
PT Ciptadana Capital
(Pembeli Siaga)
Masyarakat*
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Sebelum PUT II
Jumlah Nilai
Jumlah
Nominal
Saham
@Rp100 per saham
(Rp)
4.000.000.000
400.000.000.000
%
Sesudah PUT II
Jumlah Nilai
Jumlah
Nominal
Saham
@Rp100 per saham
(Rp)
4.000.000.000
400.000.000.000
%
670.211.685
195.091.875
56.324.949
49.612.500
30.306.653
1.125.000
67.021.168.500
19.509.187.500
5.632.494.900
4.961.250.000
3.030.665.300
112.500.000
51,53
15,00
4,33
3,81
2,33
0,09
691.771.685
243.864.844
56.324.949
49.612.500
30.306.653
1.125.000
69.177.168.500
24.386.484.400
5.632.494.900
4.961.250.000
3.030.665.300
112.500.000
42,55
15,00
3,47
3,05
1,86
0,07
297.939.838
29.793.983.800
22,91
254.820.156
297.939.838
25.482.015.600
29.793.983.800
15,67
18,33
1.300.612.500
2.699.387.500
130.061.250.000 100,00 1.625.765.625
269.938.750.000
2.374.234.375
162.576.562.500 100,00
237.423.437.500
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan HMETD yang ditawarkan sesuai dengan porsi
sahamnya, maka proporsi kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan mengalami penurunan (dilusi)
sampai dengan maksimal 20,00%.
Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat efek lain yang dapat dikonversi menjadi
saham Perseroan.
Pernyataan Pemegang Saham
Sesuai dengan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana sehubungan dengan Pelaksanaan
Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penambahan Modal dengan HMETD masing-masing
tanggal 4 September 2017, PT MKP selaku Pemegang Saham Utama Perseroan akan melaksanakan
sebanyak 21.560.000 HMETD dan PHCL selaku pemegang saham Perseroan akan melaksanakan
seluruh HMETD yang akan diperolehnya dan oleh karenanya akan mengambil bagian seluruh HMETD
yang dimilikinya sesuai dengan porsi pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak untuk
memperoleh HMETD. PT MKP dan PHCL menyatakan mempunyai dana dan sanggup untuk mengambil
Saham Baru yang diterbitkan oleh Perseroan melalui pelaksanaan HMETD dalam PUT II.
Keterangan Tentang HMETD
Efek yang ditawarkan dalam PUT II ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang akan diberikan oleh
Perseroan kepada pemegang saham yang berhak. HMETD dapat diperdagangkan selama masa
perdagangan yang ditentukan.
3
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan sehubungan dengan HMETD ini adalah:
1. Pemegang HMETD Yang Sah
Pemegang HMETD yang sah adalah:
a. para Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS atau memiliki Saham
Perseroan di rekening efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian pada tanggal 11 Oktober
2017 pukul 16.15 WIB, dan yang HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan
HMETD;
b. pembeli atau pemegang SBHMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endosemen
pada SBHMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau
c. pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif KSEI sampai dengan tanggal
terakhir periode perdagangan HMETD.
2. Perdagangan SBHMETD
Pemegang HMETD dapat memperdagangkan SBHMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan
SBHMETD, yaitu mulai tanggal 13 Oktober 2017, tanggal 16 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 20
Oktober 2017, dan tanggal 23 Oktober 2017. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk
tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk
peraturan bursa dimana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila
pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi
dengan penasihat investasi, manajer investasi atau penasihat profesional lainnya.
3. Bentuk dari SBHMETD
Bagi Pemegang Saham yang sahamnya belum dimasukan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI,
Perseroan akan menerbitkan SBHMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD,
jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta
kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham
tambahan, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.
4. Permohonan Pemecahan SBHMETD
Bagi pemegang SBHMETD yang hendak menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang tercantum
dalam SBHMETD yang dimilikinya, maka pemegang SBHMETD yang bersangkutan dapat melengkapi
Formulir Permohonan Pemecahan SBHMETD dan menyerahkan kepada BAE untuk mendapatkan
pecahan SBHMETD dengan denominasi HMETD yang dikehendaki. Pemegang SBHMETD dapat
melakukan pemecahan SBHMETD mulai tanggal 13 Oktober 2017 dan tanggal 16 Oktober 2017 sampai
dengan tanggal 20 Oktober 2017.
5. Nilai HMETD
Nilai HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang
HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada.
Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD dibawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung
nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai
HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan dibawah ini diharapkan dapat memberikan
gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD:
Asumsi:
Harga pasar 1 (satu) saham = Rp a
Harga saham PUT II = Rp b
PUT II dengan perbandingan = c : d
(pemegang c lembar saham lama mempunyai hak membeli d lembar saham baru)
Harga teoritis Saham Baru =
Harga HMETD per saham
(Rp a x c) + (Rp b x d)
(c + d)
= Rp e
= Rp e – Rp b
4
6. Penggunaan SBHMETD
SBHMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli Saham
Baru. SBHMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang belum melakukan konversi saham dan
digunakan untuk memesan Saham Baru. SBHMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun
pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD
untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI
atau Bank Kustodiannya.
7. Pecahan HMETD
Berdasarkan Peraturan OJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam
bentuk pecahan, maka hak atas pecahan Saham Baru tersebut tidak akan diserahkan kepada pemegang
saham dimaksud, namun akan dikumpulkan oleh Perseroan untuk dijual sehingga Perseroan akan
menerbitkan HMETD dalam bentuk bulat, dan selanjutnya hasil penjualan pecahan HMETD tersebut
dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
8.Lain-lain
Syarat dan ketentuan HMETD ini tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan pemegang
SBHMETD atau calon pemegang HMETD.
Historis Kinerja Saham Perseroan
Historis kinerja saham Perseroan setiap bulan dalam periode 12 (dua belas bulan) terakhir adalah
sebagai berikut:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Bulan
September 2016
Oktober 2016
November 2016
Desember 2016
Januari 2017
Februari 2017
Maret 2017
April 2017
Mei 2017
Juni 2017
Juli 2017
Agustus 2017
Tertinggi
(Rp)
Terendah
(Rp)
10.924
10.825
10.727
11.475
12.250
14.300
14.425
14.175
14.200
12.700
11.400
11.200
9.989
9.940
9.349
9.700
10.800
11.700
12.250
12.900
10.625
10.750
9.425
8.725
Volume Perdagangan
(Unit)
20.040.000
4.330.000
7.680.000
16.130.000
10.030.000
5.930.000
4.840.000
2.900.000
10.290.000
2.830.000
6.290.000
8.590.000
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, baik OJK maupun BEI tidak pernah menghentikan perdagangan saham
Perseroan di BEI untuk alasan apapun.
PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Saham Baru ini akan dicatatkan di BEI bersama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya
oleh Perseroan. Dengan demikian seluruh jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI
menjadi sebanyak 1.625.765.625 (satu miliar enam ratus dua puluh lima juta tujuh ratus enam puluh
lima ribu enam ratus dua puluh lima) saham atau sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah modal
ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum ini.
5
Tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas pencatatan saham Perseroan dan tidak terdapat
pembatasan dari instansi tertentu (regulator) mengenai pembatasan jumlah saham yang boleh
diperdagangkan dan/atau dimiliki oleh pihak asing atau pihak tertentu.
PERSETUJUAN DARI PIHAK YANG BERWENANG
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/2015, PUT II ini menjadi efektif setelah disetujui oleh RUPSLB
Perseroan yang telah diadakan pada tanggal 4 September 2017 dan diperolehnya pernyataan efektif
dari OJK yang dikeluarkan pada tanggal 29 September 2017.
6
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT II
Dana yang diperoleh dari PUT II setelah dikurangi biaya-biaya dalam rangka PUT II ini akan dipergunakan
sebagai berikut:
1. Sekitar 88% akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan dan/atau ekspansi usaha
Perseroan, meliputi:
(i) akuisisi/pembelian aset yang akan digunakan untuk kepentingan jasa kesehatan di beberapa
wilayah, antara lain Semarang, Jember, Lubuk Linggau, Ambon, Jakarta Pusat, Bekasi,
Bangka Belitung, Surabaya, Jakarta Selatan, dan Toraja, baik langsung maupun tidak langsung
melalui Perusahaan Anak, antara lain PT Agung Cipta Raya, PT Kirana Puspa Cemerlang,
PT Lintang Laksana Utama, PT Ambon Bangun Nusa (dahulu PT Kusuma Bhakti Anugerah),
PT Banjar Medika Nusa (dahulu PT Optimum Karya Persada), PT Gemilang Mulia Bekasi,
PT Mega Buana Bhakti, PT Kuta Seminyak Kirana (dahulu PT Trijaya Makmur Bersama),
PT Sentra Sejahtera Utama, PT Aceh Cemerlang Harapan (dahulu PT Rosela Indah Cipta),
PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia, PT Siloam Emergency Service, PT Adamanisa
Karya Sejahtera, PT Tunggal Pilar Perkasa, PT Mahkota Buana Selaras, PT Harmoni Selaras
Indah dan PT Brenada Karya Bangsa. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak tersebut
dilakukan dalam bentuk pinjaman. Transaksi yang dilakukan oleh PT Banjar Medika Nusa
(dahulu PT Optimum Karya Persada), PT Kuta Seminyak Kirana (dahulu PT Trijaya Makmur
Bersama), PT Sentra Sejahtera Utama dan PT Aceh Cemerlang Harapan (dahulu PT Rosela
Indah Cipta) merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1
yang pelaksanaannya akan dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan IX.E.1;
(ii) akuisisi/pembelian saham perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung melalui
Perusahaan Anak, antara lain PT Tunggal Pilar Perkasa, PT Mahkota Buana Selaras, PT
Harmoni Selaras Indah dan PT Brenada Karya Bangsa. Penyaluran dana kepada Perusahaan
Anak tersebut dilakukan dalam bentuk pinjaman; dan/atau
(iii) belanja modal Perseroan dan/atau Perusahaan Anak. Penyaluran dana kepada Perusahaan
Anak dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan
pada Perusahaan Anak,
yang dapat bersinergi dengan Perseroan dan Perusahaan Anak dan memberikan manfaat
tambahan serta mendukung kegiatan usaha utama Perseroan sesuai anggaran dasar Perseroan.
2. Sekitar 12% akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja Perseroan dan/atau Perusahaan
Anak yang meliputi biaya operasional sehubungan dengan pengembangan dan/atau ekspansi
usaha Perseroan dan/atau Perusahaan Anak antara lain pembayaran sewa jangka panjang gedung
rumah sakit, pembelian persediaan, dan biaya lainnya. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak
dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada
Perusahaan Anak.
Apabila penyaluran dana hasil PUT II dilakukan dalam bentuk pemberian pinjaman kepada Perusahaan
Anak dan selanjutnya apabila di kemudian hari terjadi pengembalian atas pinjaman tersebut kepada
Perseroan, maka dana tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan usaha Perseroan
antara lain dalam bentuk pembukaan rumah sakit baru di masa yang akan datang, untuk kebutuhan
modal kerja, termasuk biaya operasional Perseroan, dan/atau untuk investasi baru, belanja modal
peralatan medis dan/atau biaya konstruksi yang memiliki nilai strategis dan dapat mendukung kegiatan
usaha Perseroan.
Apabila dana hasil PUT II tidak mencukupi untuk membiayai rencana pengembangan dan/atau ekspansi
usaha Perseroan, Perseroan akan mencari sumber pembiayaan lainnya, antara lain melalui sewa
pembiayaan (leasing) dan project financing untuk mendanai rencana pengembangan usaha Perseroan.
7
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/2015, total perkiraan biaya yang dikeluarkan dalam rangka PUT
II ini adalah sekitar 0,266% dari total penawaran umum, dengan rincian sebagai berikut:
1. Biaya Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 0,115% yang terdiri dari:
a. Biaya jasa Akuntan sebesar 0,058%;
b. Biaya jasa Konsultan Hukum sebesar 0,053%;
c. Biaya jasa Notaris sebesar 0,004%;
2. Biaya jasa Biro Administrasi Efek sebesar 0,006%;
3. Biaya OJK sebesar 0,024%;
4. Biaya BEI sebesar 0,005%;
5. Biaya jasa Penasehat Keuangan sebesar 0,053%;
6. Biaya jasa Pembeli Siaga sebesar 0,053%; dan
7. Biaya percetakan, penyelenggaraan RUPSLB dan lain-lain sebesar 0,009%.
Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari PUT II ini akan dilaksanakan sepenuhnya sesuai
dengan peraturan pasar modal yang berlaku di Indonesia. Perseroan bertanggung jawab atas realisasi
penggunaan dana yang diperoleh dari PUT II ini Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana hasil PUT II kepada OJK sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015. Realisasi
penggunaan dana hasil PUT II tersebut juga akan dipertanggungjawabkan secara berkala setiap tahun
kepada pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan
dana yang disampaikan ke OJK dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan
30 Juni dan 31 Desember dan pertama kali wajib dibuat pada tanggal laporan terdekat setelah tanggal
penjatahan untuk penambahan modal dengan memberikan HMETD. Penyampaian laporan tersebut
selambat-lambatnya pada tanggal 15 bulan berikutnya.
Dalam hal terjadi perubahan penggunaan dana tersebut, Perseroan wajib:
a. menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil PUT II bersamaan dengan
pemberitahuan mata acara RUPS kepada Otoritas Jasa Keuangan; dan
b. memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu.
Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil PUT II yang
merupakan Transaksi Afiliasi atau Transaksi Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material,
Perseroan akan melaksanakannya sesuai dengan Peraturan IX.E.1 dan/atau Peraturan IX.E.2.
Berdasarkan laporan realisasi dana pada bulan Juni 2017 sebagaimana dimuat dalam Surat Perseroan
No. 109/Corsec-SIH/VII/2017 tanggal 14 Juli 2017, dana sehubungan dengan Penawaran Umum
Terbatas I masih terdapat sisa dana sebesar Rp136,9 miliar dikarenakan pembayaran atas belanja
modal maupun akuisisi yang dilakukan dengan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I dilakukan
secara bertahap. Penggunaan dana ini telah dilaporkan sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015.
Penggunaan dana hasil PUT II ini akan dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal.
8
III. PERNYATAAN UTANG
Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Perusahaan Anak untuk periode
lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf,
Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjun Tjun.
Perseroan dan Perusahaan Anak mempunyai liabilitas konsolidasian yang keseluruhannya berjumlah
sebesar Rp1.186.409 juta.
Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha – Pihak Ketiga
Utang Bank Jangka Pendek
Beban Akrual
Uang Muka Pasien
Utang Pajak
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang
Utang Bank
Utang Sewa Pembiayaan
Laba yang Ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK
Jumlah
7.848
25.309
11.897
121.060
769.457
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Utang Sewa Pembiayaan
Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Liabilitas Pajak Tangguhan
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG
JUMLAH LIABILITAS
6.505
198
147.380
90.158
128.264
44.447
416.952
1.186.409
301.748
1.036
241.431
17.723
41.405
Penjelasan atas liabilitas tersebut adalah berikut:
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha – Pihak Ketiga
Utang usaha pihak ketiga Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar
Rp301.748 juta, yang terdiri dari utang usaha kepada pemasok sebesar Rp186.993 juta dan utang
usaha atas jasa dokter sebesar Rp114.755 juta.
Utang Bank Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 merupakan
utang kepada PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp1.036 juta.
9
PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yandes Effriady, S.H.,
Notaris di Jambi dan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 0242/JAM/2010 tanggal 3 Februari
2010, Perubahan PK No. 54 tanggal 19 Juli 2010 di hadapan Notaris Hasan S.H., Notaris di Jambi, yang
terakhir diperbaharui dengan Surat No. 0002-ADD-2017 tanggal 6 Maret 2017, PT Golden First Atlanta
(GFA), Perusahaan Anak, memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut:
No.
Rincian
1. No Perjanjian
Jenis Pinjaman
Plafon
Tingkat Bunga
Jatuh Tempo
Tujuan Penggunaan
Jaminan
Keterangan
1
Fasilitas Kredit Lokal
Rp5.000 juta
11,50%
5 Mei 2018
Modal Kerja
a. 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan
dan segala sesuatu yang telah ada dan akan didirikan masing-masing
dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/
Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, Perusahaan Anak
b. Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang usaha,
persediaan obat dan barang habis pakai serta mesin dan peralatan medis
2. No Perjanjian
1
Jenis Pinjaman
Fasilitas Kredit Investasi II
Plafon
Rp7.500 juta
Tingkat Bunga
11,50%
Jatuh Tempo
6 Maret 2018
Tujuan Penggunaan Membiayai pembangunan perluasan rumah sakit Siloam Jambi
Jaminan
a. 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan
dan segala sesuatu yang telah ada dan akan didirikan masing-masing
dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/
Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, Perusahaan Anak
b. Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor,piutang usaha,
persediaan obat dan barang habis pakai serta mesin dan peralatan medis
Fasilitas Kredit Investasi telah dilunasi di bulan Desember 2016.
Atas pinjaman ini GFA tidak diperkenankan untuk memperoleh pinjaman baru dari pihak lain tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank.
Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5,83 kali. Pada 31 Mei
2017, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan.
Pembayaran pinjaman untuk periode yang berakhir pada 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp892 juta.
Beban Akrual
Beban akrual Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp241.431
juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Jumlah
64.157
58.114
37.559
35.125
16.190
14.665
15.621
241.431
Beban Sewa
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Beban Pokok Pendapatan
Contract Service
Listrik dan Air
Perbaikan dan Pemeliharaan
Lain-lain
Jumlah
10
Uang Muka Pasien
Uang muka pasien Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar
Rp17.723 juta.
Utang Pajak
Utang pajak Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp41.405 juta,
yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Perseroan
Perusahaan Anak
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
Jumlah
715
20.485
4.295
18
14.737
1.155
41.405
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang - Utang Bank
Bagian lancar atas utang bank Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah
sebesar Rp7.848 juta.
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang - Utang Sewa Pembiayaan
Bagian lancar atas utang sewa pembiayaan Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei
2017 adalah sebesar Rp25.309 juta.
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang - Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan
Sewa Balik
Bagian lancar atas laba yang ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik Perseroan dan Perusahaan
Anak ada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp11.897 juta.
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017
adalah sebesar Rp121.060 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Jumlah
32,395
28,551
25,000
17,201
10,418
1,325
6,170
121.060
Utang Titipan
Utang Kontraktor
Utang atas Perolehan Tanah dan Bangunan
Utang atas Pembelian Saham Perusahaan Anak
Utang atas Perolehan Perangkat Lunak
Utang Pengampunan Pajak
Lain-lain
Jumlah
11
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang
Utang bank jangka panjang Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar
Rp6.505 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Jumlah
14.353
14.353
(7.848)
6.505
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur
Sub Jumlah
Dikurangi: Bagian Lancar
Bagian Jangka Panjang
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur
Berdasarkan perjanjian kredit No. 005/870/9200/KI.59/BPDKP/2008/ tanggal 25 Februari 2008,
PT Balikpapan Damai Husada (BDH), Perusahaan Anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi (Non
PRK) sebesar maksimum Rp50.000 juta, dengan suku bunga 11,5% per tahun. Pinjaman ini digunakan
untuk tambahan dana investasi untuk membiayai pembangunan rumah sakit dan melunasi pinjaman
sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada
25 Februari 2019.
Pinjaman tersebut dijamin dengan:
•
•
1 (satu) bidang tanah seluas 12.562 m2 beserta bangunan kesehatan dan rumah sakit seluas 8.024
m2 dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2069 yang terletak di Jalan MT. Haryono RT 35
Kelurahan Gang Bahagia Balikpapan, terdaftar atas nama PT Balikpapan Damai Husada.
Sarana pelengkap, mesin dan peralatan dan alat-alat kesehatan dengan nilai taksasi sebesar
Rp8.665 juta.
Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus
dipenuhi oleh BDH.
Pembayaran pinjaman untuk periode yang berakhir pada 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp3.015 juta.
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Utang pihak berelasi non-usaha Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah
sebesar Rp198 juta.
Utang Sewa Pembiayaan
Utang sewa pembiayaan Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar
Rp147.380 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Jumlah
124.507
48.182
172.689
(25.309)
147.380
PT Century Tokyo Leasing Indonesia
PT Mitsubishi UFJ & Leasing Indonesia
Sub Jumlah
Dikurangi: Bagian Lancar
Bagian Jangka Panjang
12
PT Century Tokyo Leasing Indonesia (CTLI)
Untuk periode yang berakhir 31 Mei 2017, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan dari CTLI untuk
pembiayaan peralatan medis dengan periode pembayaran selama 60 bulan dan dikenakan tingkat
bunga efektif masing-masing sebesar 11% per tahun.
Saldo terutang pada 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp124.507 juta.
PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance Indonesia (MUFG)
Untuk periode yang berakhir 31 Mei 2017, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan dari MUFG
untuk pembiayaan peralatan medis dengan periode pembayaran selama 60 bulan dan dikenakan
tingkat bunga efektif 11,25% per tahun.
Saldo terutang pada 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp48.182 juta.
Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Laba yang ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik Perseroan dan Perusahaan Anak pada
tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp90.158 juta. Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa
balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa 15 tahun dengan menggunakan metode
garis lurus.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perseroan dan Perusahaan Anak dihitung oleh PT Lastika
Dipa, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dengan menggunakan metode
“Projected Unit Credit” sesuai dengan laporan tanggal 14 Agustus 2017.
Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut:
Tingkat Diskonto
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji
Tingkat Mortalita
Tingkat Cacat Tetap
Tingkat Pengunduran Diri
:
:
:
:
:
7,88% per tahun
8% per tahun
Indonesia – III
10% x TMI – II
8,5% sampai dengan usia 25 tahun
dan menurun secara linear hingga 0% di usia 55 tahun
Saldo Liabilitas Imbalan Kerja Perseroan dan Perusahaan Anak per 31 Mei 2017 adalah sebesar
Rp128.264 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Jumlah
116.843
8.207
2.048
(1.064)
2.230
128.264
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Pembayaran Pesangon
Keuntungan Aktuarial Periode Berjalan
Jumlah
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar
Rp44.447 juta.
13
KOMITMEN DAN KONTIJENSI
a. Perjanjian Sewa
•
Pada bulan Februari 2005, PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI), Perusahaan Anak,
mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Cinere dengan
PT Anadi Sarana Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun dan dapat diperbaharui
lagi untuk 5 tahun dengan total nilai sewa Rp12.000 juta. Untuk periode lima bulan yang
berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp385 juta.
•
Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal
8 November 2010, PT East Jakarta Medika (EJM) selaku pihak yang menerima novasi sewa
dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas induk terakhir, tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan
perjanjian sewa dengan PT Graha Pilar Sejahtera selama 15 tahun. Atas perjanjian tersebut,
EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif sewa variabel.
Sewa pokok ditentukan pada tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif
variabel diperhitungkan mulai tahun kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross
revenue. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda
sebesar 2% ditambah suku bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura.
Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga
transaksinya di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa sebesar Rp7.955 juta.
•
Pada 7 Januari 2012, Perseroan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam
Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian
ini berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu
tidak dikenakan sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit.
Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3.000 juta
dan meningkat Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa
selambat-lambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan pertama periode sewa.
Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan
dengan PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan
sewa. Perjanjian ini tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya.
Pada 2 Januari 2014, PT RS Siloam Hospital Sumsel (RSSH) mengadakan perjanjian sewa
bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Bisma
Pratama Karya. Perjanjian ini diakhiri berdasarkan perjanjian pengakhiran tanggal 2 Desember
2014 akibat pengalihan kepemilikan atas bangunan. Pada tanggal 2 Desember 2014, RSSH
mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Sriwijaya dengan PT Metropolis
Propertindo Utama. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha
Siloam Sriwijaya pada 6 November 2013. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan
sebesar Rp2.643 juta.
•
Pada 28 Mei 2014, PT Berlian Cahaya Indah, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian sewa
bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Purwakarta dengan PT Metropolis Propertindo Utama.
Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha dari Siloam Hospitals
Purwakarta yaitu pada tanggal 14 Mei 2014. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan
sebesar Rp2.560 juta.
14
•
Pada 22 Desember 2014, PT Krisolis Jaya Mandiri, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian
sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Kupang dengan PT Nusa Bahana Niaga.
Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha dari Siloam Hospitals
Kupang yaitu pada tanggal 1 Desember 2014. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan
sebesar Rp547 juta.
•
Pada 1 April 2015, PT Siloam International Hospitals Tbk mengadakan perjanjian sewa
sebagian lantai Gedung dengan PT Grahaputra Mandirikharisma. Perjanjian ini berlaku selama
4 tahun dimulai dari 1 April 2015. Sewa dibayarkan setiap 6 bulan.
Pada 18 Mei 2017 dibuat Adendum I atas perjanjian Sewa Menyewa ini dimana terdapat
perubahan pada Pasal 4 ayat 2 mengenai Biaya Pelayanan dan Cara Pembayaran Biaya
Pelayanan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan
sebesar Rp1.967 juta.
•
Pada 24 Agustus 2016, PT Bina Bahtera Sejati, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian
sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Buton dengan PT Andromeda Sakti. Perjanjian
ini berlaku selama 15 tahun. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan
sebesar sebesar Rp1.250 juta.
•
Pada 24 Agustus 2016, PT Lintas Buana Jaya, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian
sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Labuan Bajo dengan PT Pancuran Intan
Makmur. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan
sebesar sebesar Rp1.673 juta.
b. Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perseroan dengan PT Lippo Karawaci
Tbk (LK)
Pada 30 April 2013, 13 Mei 2013 dan 1 Juli 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian
menyewakan kembali (sub-lease) dengan LK, entitas induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals
Lippo Village, RSUS, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals
Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Bali
dan Siloam Hospitals TB Simatupang.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan sebesar
Rp42.300 juta.
c. Master Agreement antara Perseroan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK)
Pada 30 April 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan LK, entitas induk,
yang meliputi:
• Perjanjian sewa properti Rumah Sakit Umum Siloam dan properti yang akan digunakan
sebagai Siloam Hospitals Kemang dan Siloam Hospitals St. Moritz;
• Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta,
Siloam Hospitals Bintaro dan Siloam Hospitals Surabaya Manyar;
• Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Pontianak;
dan
• Perjanjian kerjasama operasi Siloam Hospitals Bandung.
15
d. Master Agreement antara Perseroan dengan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU)
Pada 30 April 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan MPU yang
meliputi:
• Jual beli saham Siloam Hospitals Malang, Siloam Hospitals Salemba, dan Siloam Hospitals
Surabaya Sea Master;
• Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Padang,
Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Semarang Srondol, Siloam Hospitals
Bogor Internusa, Siloam Hospitals Jember, Siloam Hospitals Bluemall Bekasi, Siloam Hospitals
Bekasi Grand Mall, Siloam Hospitals MT Haryono, Siloam Hospitals Salemba, dan Siloam
Hospitals Lampung;
• Hak untuk mengoperasikan dan mengelola Siloam Hospitals Kupang;
• Perjanjian sewa properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Surabaya Sea Master,
Siloam Hospitals Pluit dan Siloam Hospitals Cempaka Putih; dan
• Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals
Purwakarta, Siloam Hospitals Ambon, Siloam Hospitals Lubuk Linggau, Siloam Hospitals
Manado Kairagi, Siloam Hospitals Serang dan Siloam Hospitals Pekanbaru.
e. Perjanjian Jual Beli
•
•
•
Pada tanggal 24 Mei 2017, PT Kirana Puspa Cemerlang, Perusahaan Anak, mengadakan
perjanjian jual beli tanah dan bangunan yang berlokasi di Jember dengan PT Wahana Citra
Gemilang.
Pada tanggal 29 Mei 2017, PT Agung Cipta Raya, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian
jual beli tanah dan bangunan yang berlokasi di Semarang dengan PT Sun Property Abadi.
Pada tanggal 31 Mei 2017, PT Ambon Bangun Nusa dahulu PT Kusuma Bhakti Anugerah,
Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian jual beli tanah dan bangunan yang berlokasi di
Ambon dengan PT Karya Unggulan Gemilang.
PINJAMAN
Pada 3 Juli 2017, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan anjak piutang dari Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd (BTMU) dengan dengan rincian nilai, bunga dan jangka waktu pembiayaan untuk
sebagaimana diungkapkan dalam Bab VIII Prospektus ini pada bagian Perjanjian-Perjanjian Penting
dengan Pihak Ketiga.
SELURUH LIABILITAS PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK PADA TANGGAL 31 MEI 2017
TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS.
PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH KEWAJIBAN JANGKA PANJANGNYA YANG TELAH
JATUH TEMPO, DAN HINGGA PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, TIDAK TERDAPAT KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO NAMUN BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN.
DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN LIABILITAS SERTA
PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, PERSEROAN MENYATAKAN
KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI
DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA.
PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA FAKTA MATERIAL YANG DAPAT
MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA LIABILITAS DAN/ATAU PERIKATAN
SETELAH TANGGAL 31 MEI 2017 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN
TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, SELAIN YANG TELAH DIUNGKAPKAN
DALAM PROSPEKTUS INI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PERSEROAN
DAN PERUSAHAAN ANAK.
16
TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG
DILAKUKAN OLEH PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK YANG BERDAMPAK MATERIAL
TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.
TIDAK TERDAPAT KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA
PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN
TANGGAL EFEKTIFNYA PENDAFTARAN.
TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK
PEMEGANG SAHAM PUBLIK.
17
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Ikhtisar data keuangan penting harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan
keuangan konsolidasian interim Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal dan untuk periode lima
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 dan catatan atas laporan keuangan.
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Konsolidasian Interim Perseroan
untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dan 2016 (tidak diaudit)
serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Data-data keuangan
penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Perusahaan
Anak yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan
opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjun Tjun.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(dalam jutaan Rupiah)
Pada tanggal
31 Mei
2017
Uraian
Aset
Pada tanggal 31 Desember
2016
2015
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Persediaan
Pajak Dibayar di Muka
Beban Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar
478.672
740.437
159.848
2.208
804.313
22.326
156.747
4.030
71.367
1.539.663
5.454
770.524
152.109
178.381
59.925
1.906.830
10.130
565.097
6.458
140.434
6.991
67.135
956.093
Aset Tidak Lancar
Uang Muka
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Aset Tetap
Goodwill
Aset Tak Berwujud
Aset Pajak Tangguhan
Aset Tidak Lancar Lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset
338.580
393
2.002.016
398.162
42.492
40.679
4.507
2.826.829
4.366.492
240.813
525
1.693.869
288.277
45.095
35.805
4.476
2.308.860
4.215.690
150.344
1.287
1.553.307
288.277
10.704
22.995
3.263
2.030.177
2.986.270
301.748
1.036
241.431
17.723
41.405
314.127
928
234.211
14.948
40.313
254.714
2.174
249.661
10.113
29.559
7.848
25.309
11.897
121.060
769.457
7.483
21.995
11.897
80.114
726.016
7.483
11.897
64.186
629.787
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Usaha – Pihak Ketiga
Utang Bank Jangka Pendek
Beban Akrual
Uang Muka Pasien
Utang Pajak
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang
Utang Bank
Utang Sewa Pembiayaan
Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
18
Pada tanggal
31 Mei
2017
Uraian
Liabilitas Jangka Panjang
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Utang Sewa Pembiayaan
Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Liabilitas Pajak Tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
Ekuitas
Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham
Modal Dasar - 4.000.000.000 Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1.300.612.500 Saham pada
31 Mei 2017 dan 31 Desember 2016, dan 1.156.100.000 Saham
pada 31 Desember 2015
Tambahan Modal Disetor – Bersih
Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas
Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Pada tanggal 31 Desember
2016
2015
6.505
198
147.380
90.158
128.264
44.447
416.952
1.186.409
9.885
198
105.042
95.115
116.843
33.521
360.604
1.086.620
23.042
354.746
107.013
100.057
31.673
616.531
1.246.318
130.061
2.570.240
(25.748)
492.799
130.061
2.570.240
(25.748)
447.325
115.610
1.289.665
(25.748)
364.490
3.167.352
12.731
3.180.083
4.366.492
3.121.878
7.192
3.129.070
4.215.690
1.744.017
(4.065)
1.739.952
2.986.270
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA KONSOLIDASIAN
(dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)
Uraian
Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan
Laba Bruto
Beban Usaha
Beban Lain-lain – Neto
Laba Usaha
Penghasilan Bunga
Beban Keuangan
Laba Sebelum Pajak
Beban Pajak
Laba Periode/Tahun Berjalan
Penghasilan Komprehensif Lain
Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke
Laba Rugi atas Program Imbalan Pasti
Jumlah Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan
Laba Periode/Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh)
*tidak diaudit
19
Periode lima bulan
Tahun-tahun yang
yang berakhir pada
berakhir pada tanggal
tanggal 31 Mei
31 Desember
2017
2016*
2016
2015
2.339.589
2.134.687
5.168.363
4.144.118
(1.677.880) (1.486.853) (3.646.195) (2.967.572)
661.709
647.834
1.522.168
1.176.546
(532.498)
(497.515) (1.230.555)
(965.324)
(38.363)
(19.644)
(69.915)
(53.156)
90.848
130.675
221.698
158.066
9.471
1.291
2.586
4.980
(15.892)
(24.312)
(51.990)
(57.299)
84.427
107.654
172.294
105.747
(31.741)
(33.252)
(73.592)
(44.041)
52.686
74.402
98.702
61.706
(2.230)
(29.781)
(6.147)
32.569
557
51.013
7.445
52.066
1.537
94.092
(8.142)
86.133
47.224
5.462
52.686
75.288
(886)
74.402
85.901
12.801
98.702
70.397
(8.691)
61.706
45.472
5.541
51.013
36,31
53.338
(1.272)
52.066
65,12
82.835
11.257
94.092
72,51
95.106
(8.973)
86.133
59,79
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran kepada Pemasok
Pembayaran kepada Pihak Ketiga Lainnya
Pembayaran kepada Karyawan
Arus Kas Diperoleh dari Operasi
Pembayaran Beban Bunga – Neto
Pembayaran Pajak Penghasilan
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan Lainnya
Aset Tetap dan Perangkat Lunak
Penjualan
Pembelian
Uang Muka Penambahan Goodwill
Pembayaran Utang Saham Perusahaan Anak
Uang Muka Akuisisi Saham
Penerimaan Divestasi Perusahaan Anak
Perolehan Perusahaan Anak, Setelah Dikurangi Kas yang Diperoleh
Penempatan Dana yang Dibatasi Penggunannya
Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan Modal Saham melalui Penawaran Umum Penawaran
Umum Terbatas I Saham Perusahaan
Biaya Emisi Saham
Pembayaran Pinjaman Bank
Penerimaan Pinjaman Bank
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan
Pembayaran Dividen
Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak Berelasi - Bersih
Arus Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas
Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN/PERIODE
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN/PERIODE
*tidak diaudit
20
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal
31 Mei
2017
2016*
Tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal
31 Desember
2016
2015
2.318.165
(1.230.962)
(437.581)
(349.658)
299.964
(2.512)
(35.411)
262.041
1.989.373
(1.042.076)
(358.570)
(352.944)
235.783
(4.363)
(12.836)
218.584
4.984.847
(2.600.521)
(1.153.184)
(834.576)
396.566
(84.867)
(71.834)
239.865
3.973.218
(1.983.022)
(929.665)
(731.515)
329.016
(10.338)
(55.229)
263.449
(85.428)
(3.545)
(54.790)
(68.757)
1.163
(225.834)
(1.320)
(188.111)
(499.530)
6
(173.949)
(1.340)
(178.828)
168
(349.277)
(4.021)
(20.000)
148
(140.000)
(567.772)
(279.093)
(4.182)
(8.304)
(360.336)
(1.535)
(3.907)
1.000
(20.395)
132
(4.491)
(2.090)
1.300.613
(4.199)
(14.403)
(20.255)
(353.786)
(13.802)
(6.012)
(3.445)
(24.705)
(6.581)
907.970
(23.259)
(262.194)
33.175
580.063
(120.146)
429
740.437
478.672
(223)
159.848
192.800
526
159.848
740.437
35
279.959
159.848
RASIO-RASIO
Uraian
Per 31 Mei
Per 31 Desember
2016
(tidak diaudit)
2017
2016
2015
Rasio Pertumbuhan (%)
Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Jumlah Ekuitas
9,6
12,8
2,1
(30,5)
3,6
9,2
1,6
*
*
*
*
**
**
**
24,7
22,9
29,4
40,3
41,2
(12,8)
79,8
24,0
24,2
23,6
8,1
4,9
5,1
4,8
Rasio-Rasio Keuangan (%)
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset
Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek
37,3
27,2
200,1
**
**
**
34,7
25,8
262,6
71,6
41,7
151,8
28,3
3,9
2,3
15,2
2,1
1,2
20,8
2,9
1,7
30,3
6,1
3,5
**
**
**
**
**
**
29,5
4,3
1,9
36,1
5,3
2,3
48,6
7,1
3,2
28,4
3,8
1,5
39,4
5,3
2,1
67,6
9,1
3,5
5,9
4,3
1,21
1,66
10,76
**
**
**
**
**
4,7
3,5
2,34
3,15
10,97
22,1
13,0
2,07
3,55
11,7
3,93
**
3,92
4,12
Rasio-Rasio Usaha (%)
Laba Bruto / Pendapatan
Laba Usaha / Pendapatan
Laba Periode/Tahun Berjalan / Pendapatan
Laba Bruto / Jumlah Aset
Laba Usaha / Jumlah Aset
Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Aset
Laba Bruto / Jumlah Ekuitas
Laba Usaha / Jumlah Ekuitas
Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Ekuitas
Rasio Terkait Industri Kesehatan (%)
Debt to Equity
Debt to Asset
ROA
ROE
EBITDA Margin
Rasio Fasilitas Pinjaman yang Diperoleh PT
GFA
Jumlah Liabilitas / Modal Saham (maksimum 5,83
kali)
Keterangan:
*
Tidak dapat diperbandingkan karena laporan keuangan 31 Mei 2015 tidak disajikan
** Tidak dapat diperbandingkan karena laporan posisi keuangan 31 Mei 2015 tidak disajikan
*** Rasio fasilitas pinjaman yang diperoleh PT GFA (Perusahaan Anak) telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
perjanjian pinjaman
21
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Pembahasan dan analisa keuangan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan
dan Perusahaan Anak untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dan 2016
(tidak diaudit) serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Datadata keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan
Perusahaan Anak yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini
wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjun Tjun.
1.UMUM
Perseroan membuka rumah sakit pertama di tahun 1996 dan sejak itu terus berkembang melalui
pendirian rumah-rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah berdiri. Pada tanggal
31 Mei 2017, Perseroan mengoperasikan 26 rumah sakit yang menawarkan layanan kesehatan spesialis
yang lengkap seperti prosedur bedah kompleks di Indonesia, layanan laboratorium, fasilitas radiologi
dan imaging, pengobatan kesuburan, layanan kesehatan umum dan layanan diagnostik dan darurat
di Indonesia. Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan memiliki kapasitas sekitar 5.600 jumlah tempat
tidur dan mempekerjakan sekitar 500 dokter umum dan 1.900 spesialis yang menawarkan layanan ke
pasien Perseroan dan sekitar 8.600 perawat dan staf pendukung lainnya. Perseroan berencana untuk
mengembangkan usahanya melalui pendirian rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit Perseroan
yang sudah berdiri dan akuisisi rumah sakit yang berpotensi.
2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN
Faktor utama yang mempengaruhi kinerja operasional Perseroan meliputi:
•
•
•
•
•
•
Kapasitas pasien dan permintaan terhadap layanan
Perluasan jaringan rumah sakit Perseroan, belanja modal, beban operasional, dan beban keuangan
Perkembangan teknologi
Beban sewa
Kondisi ekonomi di Indonesia
Peraturan pemerintah
Kapasitas pasien dan permintaan terhadap layanan
Pendapatan rawat inap sangat bergantung terhadap jumlah tempat tidur yang dioperasikan, Bed
Occupancy Rate (BOR) yang merupakan hasil konversi dari pasien rawat jalan dan pasien gawat darurat
dan pendapatan rata-rata per pasien per hari. Pendapatan rawat jalan sangat bergantung terhadap
jumlah dokter spesialis, dan jam praktek pada departemen rawat jalan Perseroan, dan pendapatan
rata-rata per pasien rawat jalan. Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan bergantung pada reputasi
dan citra rumah sakit Perseroan, jasa yang diberikan, kondisi sosial dan ekonomi komunitas regional,
tingkat kompetisi dari rumah sakit lain, reputasi klinik, spesialisasi dan jam praktek para dokter spesialis
di rumah sakit Perseroan, efektifitas kegiatan pemasaran, dan aspek keagamaan serta kebudayaan.
Di samping itu, jasa yang ditawarkan Perseroan, khususnya yang ditawarkan oleh Centers of Excellence,
khususnya yang berhubungan dengan kasus medis yang memerlukan perawatan kompleks, yang
menghasilkan total pendapatan dan pendapatan per pasien yang lebih tinggi dikarenakan adanya
tambahan perawatan spesialisasi sebelum dan sesudah pengobatan, utilisasi peralatan diagnostik
canggih dan peralatan intervensi yang pada umumnya menghasilkan marjin laba usaha yang lebih
tinggi. Penambahan Centers of Excellence dan penawaran jasa tersebut akan berdampak positif pada
pendapatan dan marjin Perseroan.
22
Perluasan jaringan Rumah Sakit Perseroan, belanja modal, beban operasional, dan beban
keuangan Perseroan
Perkembangan jaringan rumah sakit Perseroan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan
Perseroan dan hal ini merupakan salah satu dari strategi perseroan untuk terus berkembang melalui
perluasan jaringan rumah sakit Perseroan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2014, Perseroan telah
membuka 3 rumah sakit baru dan mengakuisisi 1 rumah sakit yang telah berdiri. Pada tahun 2015,
Perseroan menyelesaikan pembangunan 2 rumah sakit, yaitu Siloam Hospitals Yogyakarta dan Siloam
Hospitals Labuan Bajo. Pada tahun 2016, Perseroan telah membuka 3 rumah sakit baru, yaitu Siloam
Hospitals Labuan Bajo, Siloam Hospitals Buton, dan Siloam Hospitals Samarinda.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan telah melakukan
pengambilalihan atas 3 rumah sakit, yaitu Siloam Hospitals Mataram (dahulu Rumah Sakit Grha Ultima
Medika), Siloam Hospitals Sentosa (dahulu Rumah Sakit Umum Sentosa), dan Siloam Hospitals Cirebon
(dahulu Rumah Sakit Putera Bahagia), dan telah menerima izin operasional untuk Siloam Hospitals
Bangka Belitung. Pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2017, Perseroan telah mengoperasikan
4 rumah sakit baru, yaitu Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Bogor, Siloam Hospitals
Yogyakarta, dan Siloam Hospitals Bekasi Timur, serta telah melakukan pengambilalihan atas 1 rumah
sakit, yaitu Siloam Hospitals Bekasi (dahulu Rumah Sakit Hosana Medika). Selain itu, terdapat
10 rumah sakit lain yang masih dalam proses pembangunan yang berlokasi di Banjarmasin, Batu,
Manado Kairagi, Gunung Sahari, Semarang, Jember, Lubuk Linggau, Bekasi Grand Mall, Ambon, dan
Kelapa Dua.
Keberhasilan perluasan jaringan rumah sakit Perseroan bergantung pada beberapa faktor yang meliputi:
•
•
•
•
•
Kemampuan Perseroan dalam memberikan pelatihan dan mempertahankan karyawan yang
berkualitas.
Kemampuan Perseroan dalam memperoleh perizinan atau persetujuan dari Pemerintah atau
pemerintah daerah setempat dalam melanjutkan operasional dan membuka jaringan rumah sakit
baru Perseroan.
Kemampuan Perseroan dalam mengelola beban atau biaya.
Kemampuan Perseroan dalam mengidentifikasi potensi pertumbuhan dan akuisisi.
Kemampuan Perseroan dalam mendapatkan pendanaan dengan persyaratan yang wajar untuk
perluasan operasional Perseroan.
Perseroan mencari lokasi untuk membuka dan mengembangkan rumah sakit Perseroan. Untuk
menyewa atau membeli lahan dan mengembangkan rumah sakit, membutuhkan tambahan modal kerja
yang lebih besar dari yang tercatat dalam laporan keuangan Perseroan.
Perseroan memperkirakan beban bunga akan meningkat seiring Perseroan meningkatkan belanja
modal untuk perluasan jaringan rumah sakit. Sebelum PUT II, penerimaan bersih dari Penawaran
Umum Terbatas I, penerimaan pelanggan, dan sewa pembiayaan (finance lease) merupakan sumber
pendanaan Perseroan. Setelah PUT II, Perseroan akan membiaya belanja modal dengan dana yang
diterima dari hasil PUT II, penerimaan pelanggan, dan sewa pembiayaan (finance lease).
Di samping belanja modal dan amortisasi sehubungan dengan perluasan jaringan rumah sakit
Perseroan, pembukaan rumah sakit yang baru juga akan meningkatkan beban operasional Perseroan.
Sebagai contoh, Perseroan merekrut staf medis empat sampai dengan enam bulan sebelum rumah
sakit Perseoran mulai beroperasi. Selanjutnya, Perseroan harus membeli persediaan obat-obatan,
akibatnya, maka marjin Perseroan akan menurun.
23
Perkembangan Teknologi
Perseroan menggunakan peralatan medis yang canggih dan terkini di rumah sakit Perseroan untuk
menyelenggarakan layanan medis yang terbaik Peralatan medis sering kali perlu ditingkatkan
karena inovasi dengan cepat dapat membuat peralatan yang sudah ada menjadi usang atau tidak
dapat menyediakan layanan yang diperlukan atau diminta oleh pasien. Kemampuan Perseroan untuk
menyediakan layanan kelas dunia serta mempertahankan reputasi dan jumlah pasien Perseroan
bergantung pada kemampuan Perseroan untuk memiliki peralatan medis yang terkini di rumah sakit
Perseroan. Perseroan secara teratur mengganti, meningkatkan dan memelihara peralatan Perseroan,
demikian juga memberikan pelatihan agar staf Perseroan dapat mengoperasikan peralatan terkini yang
dimiliki Perseroan. Biaya terkait penggantian, perbaikan dan pemeliharaan peralatan untuk periode
lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp15.530 juta, Rp41.578 juta, dan Rp30.012 juta.
Kondisi Ekonomi di Indonesia
Saat ini Indonesia saat ini memiliki perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan Produk Domestik
Bruto (“PDB”) nominal sekitar USD932,4 miliar pada tahun 2016. Perekonomian Indonesia mencapai
laju pertumbuhan PDB pada rata-rata 5,3% per tahun dari tahun 2012 hingga 2016, dan diperkirakan
akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,5% per tahun pada tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi telah
membawa peningkatan pesat dalam kekayaan pribadi dan rumah tangga penduduk Indonesia. PDB
per kapita Indonesia tahun 2016 melampaui USD3.600 dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat
pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 8,25% dari tahun 2017 hingga 2022 (sumber: IMF, April
2017), yang Perseroan yakin akan meningkatkan lebih lanjut pertumbuhan pengeluaran konsumen
dan pendapatan sesudah dikurangi pajak (disposable income). Lebih spefisiknya, kebanyakan jasa
yang ditawarkan Perseroan adalah untuk penduduk kelas menengah dan menengah ke atas, dan
Perseroan juga terus berinvestasi dalam personil medis terbaik, dan teknologi terkini untuk memberikan
layanannya di Indonesia.
Peraturan Pemerintah
Kegiatan usaha Perseroan sangat bergantung pada peraturan Pemerintah, dan membutuhkan
persetujuan dan perizinan dari Pemerintah. Perubahan dan penambahan peraturan Pemerintah dapat
berdampak negatif pada harga dan kemampuan Perseroan dalam mengembangkan usahanya. Sebagai
tambahan, investasi Pemerintah di sektor kesehatan dapat mempengaruhi permintaan terhadap
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Perseroan.
3. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pada tanggal 1 Januari 2017, Perseroan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan
(“PSAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan
telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar.
Berikut ini adalah dampak atas revisi, amandemen dan penyesuaian standar akuntansi di atas, yaitu:
•
•
•
•
•
•
•
PSAK No. 1:”Penyajian Laporan Keuangan”
PSAK No. 3: “Laporan Keuangan Interim”
PSAK No. 24: “Imbalan Kerja”
PSAK No. 58: “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
PSAK No. 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
ISAK No. 31: “ Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 “Properti Investasi”
ISAK No. 32: “Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan”
Implementasi dari standar-standar tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang
dilaporkan di tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
24
4. ANALISIS KEUANGAN
Pendapatan
Pendapatan Perseroan terdiri dari:
•
•
Pendapatan rawat inap: pendapatan berasal dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli, obat
dan perlengkapan medis, kamar rawat inap, fasilitas rumah sakit, kamar operasi, pendapatan
administrasi dan lainnya; dan
Pendapatan rawat jalan: pendapatan berasal dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli, obat
dan perlengkapan medis, fasilitas rumah sakit, dan pendapatan administrasi dan lainnya.
Tabel berikut menunjukkan pembagian Pendapatan berdasarkan layanan dan sebagai persentase dari
pendapatan untuk periode berikut:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
2016*
Rawat inap
Jasa Penunjang Medis dan
Jasa Tenaga Ahli
Obat dan Perlengkapan
Medis
Kamar Rawat Inap
Fasilitas Rumah Sakit
Kamar Operasi
Pendapatan Administrasi
dan Lainnya
Rawat jalan
Jasa Penunjang Medis dan
Jasa Tenaga Ahli
Obat dan Perlengkapan
Medis
Fasilitas Rumah Sakit
Pendapatan Administrasi
dan Lainnya
Jumlah
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember
2016
2015
517.495
22%
471.619
22% 1.136.362
22%
970.803
23%
481.645
200.560
100.130
60.457
20%
8%
4%
3%
461.655
200.684
89.376
44.729
21% 1.099.324
9%
464.013
4%
219.247
2%
124.830
21%
9%
4%
2%
885.836
362.387
169.094
109.324
21%
9%
4%
3%
61.015
3%
56.642
131.378
3%
87.130
2%
559.290
24%
486.263
23% 1.202.639
23%
961.403
23%
278.405
39.724
12%
2%
250.188
34.862
12%
2%
12%
2%
479.828
51.121
12%
1%
2%
67.192
100% 4.144.118
2%
100%
40.868
2.339.589
2%
38.669
100% 2.134.687
3%
608.947
83.614
2%
98.009
100% 5.168.363
*tidak diaudit
Beban Pokok Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan Perseroan terdiri dari:
•
•
Rawat inap: beban tersebut meliputi gaji dan kesejahteraan karyawan (termasuk jasa tenaga ahli),
obat dan perlengkapan medis, perlengkapan klinik, pernyusutan, makanan dan minuman, biaya
rujukan, dan lain-lain.
Rawat jalan: beban tersebut meliputi gaji dan kesejahteraan karyawan (termasuk jasa tenaga ahli),
obat dan perlengkapan medis, penyusutan, perlengkapan klinik, dan lain-lain.
25
Tabel berikut menunjukkan pembagian beban pokok pendapatan dan sebagai persentase beban pokok
pendapatan:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rawat inap
Jasa tenaga ahli, gaji dan
kesejahteraan karyawan
Obat dan perlengkapan
medis
Penyusutan
Perlengkapan klinik
Makanan dan minuman
Biaya rujukan
Lain-lain
Rawat jalan
Jasa tenaga ahli, gaji dan
kesejahteraan karyawan
Obat dan perlengkapan
medis
Penyusutan
Biaya Rujukan
Perlengkapan klinik
Lain-lain
Jumlah
*tidak diaudit
Periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
2016*
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember
2016
2015
501.260
30%
429.474
29% 1.074.058
29%
856.823
29%
333.418
62.788
36.482
32.747
23.730
35.836
20%
4%
2%
2%
1%
2%
289.692
65.931
36.856
32.381
20.680
27.450
19%
4%
3%
2%
1%
2%
719.654
157.801
84.655
78.661
50.693
68.875
20%
4%
2%
2%
1%
2%
517.426
148.501
65.462
64.593
43.781
95.418
17%
5%
2%
2%
1%
3%
309.362
19%
273.945
18%
654.246
18%
553.523
19%
14%
391.776
3%
86.805
2%
51.160
1%
30.444
2%
61.860
100% 2.967.572
13%
3%
2%
1%
2%
100%
227.549
39.617
36.303
15.077
23.711
1.677.880
14%
203.276
2%
39.747
2%
27.621
1%
15.070
1%
24.730
100% 1.486.853
14%
494.261
3%
97.187
2%
69.638
1%
35.319
2%
61.147
100% 3.646.195
Beban Usaha
Beban usaha Perseroan terdiri dari gaji dan kesejahteraan karyawan, listrik dan air, biaya pemasaran
dan iklan, pelatihan dan pengembangan, transportasi dan akomodasi, sewa, perbaikan dan perawatan,
penyusutan dan lain-lain.
Tabel berikut menunjukkan pembagian beban operasional dan sebagai persentase beban operasional:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Beban Penjualan
Pemasaran dan iklan
Gaji dan kesejahteraan
karyawan
Lain-lain
Umum & Administrasi
Gaji dan kesejahteraan
karyawan
Sewa
Biaya kantor
Penyusutan
Listrik dan air
Perbaikan dan perawatan
Pelatihan dan
pengembangan
Transportasi dan
akomodasi
Jasa konsultan
Perlengkapan kantor
Komunikasi
Asuransi
Legal dan perizinan
Lain-lain
Jumlah
*tidak diaudit
Periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
2016*
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember
2016
2015
22.787
4%
15.239
3%
44.539
4%
20.989
2%
9.838
288
2%
0%
12.561
38
3%
0%
23.258
221
2%
0%
25.318
388
3%
0%
173.947
70.691
57.004
56.256
45.213
15.530
33%
13%
11%
11%
8%
3%
182.316
54.632
58.268
40.370
45.302
15.889
37%
11%
12%
8%
9%
3%
434.896
150.787
139.312
104.655
109.959
41.578
35%
12%
11%
9%
9%
3%
330.477
104.530
125.948
101.659
95.412
30.012
34%
11%
13%
11%
10%
3%
11.251
2%
6.738
1%
23.932
2%
10.931
1%
15.015
12.559
11.582
9.992
6.414
3.660
10.471
532.498
3%
2%
2%
2%
1%
1%
2%
100%
17.295
6.229
12.763
8.493
6.821
3.363
11.198
497.515
3%
38.335
1%
16.651
3%
31.379
2%
22.169
1%
17.963
1%
10.297
2%
20.624
100% 1.230.555
3%
1%
3%
2%
1%
1%
2%
100%
31.979
9.268
25.351
17.156
17.081
7.582
11.241
965.324
3%
1%
3%
2%
2%
1%
1%
100%
26
Penghasilan Bunga
Penghasilan bunga merupakan penghasilan bunga dari rekening bank dan deposito berjangka.
Beban Keuangan
Beban keuangan terdiri dari beban administrasi bank, dan beban bunga dari fasilitasi pinjaman. Meskipun
beban adminstrasi bank terkait dengan beban merchant kartu kredit, Perseroan mengklasifikasi beban
tersebut sebagai beban keuangan, bukan beban penjualan karena Perseroan mempertimbangkan
beban tersebut sebagai beban penagihan.
ANALISIS LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian
Periode lima bulan
yang berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan
Laba Bruto
Beban Usaha
Beban Lain-lain – Neto
Laba Usaha
Penghasilan Bunga
Beban Keuangan
Laba Sebelum Pajak
Beban Pajak
Laba Periode/Tahun Berjalan
Penghasilan Komprehensif Lain:
Pengukuran Kembali atas
Program Imbalan Pasti
Pajak Penghasilan Terkait Pos
yang Tidak akan Direklasifikasi
ke Laba Rugi atas Program
Imbalan Pasti
Jumlah Laba Komprehensif
Periode Berjalan
Tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal
31 Desember
2016*
2016
2015
2.339.589
2.134.687
5.168.363
4.144.118
(1.677.880) (1.486.853) (3.646.195) (2.967.572)
661.709
647.834
1.522.168
1.176.546
(532.498)
(497.515) (1.230.555)
(965.324)
(38.363)
(19.644)
(69.915)
(53.156)
90.848
130.675
221.698
158.066
9.471
1.291
2.586
4.980
(15.892)
(24.312)
(51.990)
(57.299)
84.427
107.654
172.294
105.747
(31.741)
(33.252)
(73.592)
(44.041)
52.686
74.402
98.702
61.706
Pertumbuhan (%)
31 Mei 2016 – 31 Des 2015 –
31 Mei 2017
31 Des 2016
9,6
24,7
12,8
22,9
2,1
29,4
7,0
27,5
95,3
31,5
(30,5)
40,3
633,6
(48,1)
(34,6)
(9,3)
(21,6)
62,9
(4,5)
67,1
(29,2)
60,0
(2.230)
(29.781)
(6.147)
32.569
(92,5)
(118,9)
557
7.445
1.537
(8.142)
(92,5)
(118,9)
51.013
52.066
94.092
86.133
(2,0)
9,2
*tidak diaudit
Periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dibandingkan dengan periode lima
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016
Pendapatan. Pendapatan Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017
adalah sebesar Rp2.339.589 juta, meningkat Rp204.902 juta atau 9,6% dibandingkan dengan periode
lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp2.134.687 juta. Peningkatan tersebut
terutama disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit dan penambahan
rumah sakit melalui akuisisi sebanyak 3 (tiga) rumah sakit.
Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp1.677.880 juta, meningkat Rp191.027 juta atau 12,8%
dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp1.486.853
juta. Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan Perseroan yang disebabkan oleh
peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit dan penambahan rumah sakit melalui akuisisi
sebanyak 3 (tiga) rumah sakit.
27
Laba Bruto. Laba bruto Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017
adalah sebesar Rp661.709 juta, meningkat Rp13.875 juta atau 2,1% dibandingkan dengan periode lima
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp647.834 juta. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit dan penambahan rumah
sakit melalui akuisisi sebanyak 3 (tiga) rumah sakit, yang berdampak pada peningkatan pendapatan
lebih tinggi dari peningkatan beban pokok pendapatan.
Beban Usaha. Beban usaha Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017
adalah sebesar Rp532.498 juta, meningkat Rp34.983 juta atau 7,0% dibandingkan dengan periode lima
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp497.515 juta. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh meningkatnya beban sewa, beban penyusutan, dan beban pemasaran dan iklan.
Beban Lain-lain - Neto. Beban lain-lain – neto Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp38.363juta, meningkat Rp18.719 juta atau 95,3% dibandingkan
dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp19.644 juta. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan amortisasi software dan cadangan penurunan nilai atas
piutang tak tertagih.
Penghasilan Bunga. Penghasilan bunga Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal
31 Mei 2017 adalah sebesar Rp9.471 juta, meningkat Rp8.180 juta atau 633,6% dibandingkan dengan
periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp1.291 juta. Peningkatan tersebut
terutama disebabkan oleh terdapatnya penempatan deposito (atas dana yang dibatasi penggunaannya)
dan kenaikan saldo rekening giro Perseroan.
Beban Keuangan. Beban keuangan Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal
31 Mei 2017 adalah sebesar Rp15.892 juta, menurun Rp8.420 juta atau 34,6% dibandingkan dengan
periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp24.312 juta. Penurunan tersebut
terutama disebabkan oleh pembayaran utang kepada PT Lippo Karawaci Tbk, pihak berelasi, pada
bulan Desember 2016.
Laba Sebelum Pajak. Laba sebelum pajak Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp84.427 juta, menurun Rp23.227 juta atau 21,6% dibandingkan
dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp107.654 juta. Penurunan
tersebut terutama disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Laba Tahun Berjalan. Laba tahun berjalan Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp52.686 juta, menurun Rp21.716 juta atau 29,2% dibandingkan
dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp74.402 juta. Penurunan
tersebut disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti. Pengukuran kembali atas program imbalan pasti
untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar negatif Rp2.230 juta,
meningkat Rp27.551 juta atau 92,5% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei 2016 sebesar negatif Rp29.781 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh
penurunan tingkat diskonto di tahun ini offset dengan peningkatan persentase tingkat pengunduran diri
sehingga menyebabkan perbedaan nilai kini kewajiban aktual dan nilai perkiraan kewajiban tahun ini
lebih kecil dibandingkan tahun lalu.
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi atas Program Imbalan Pasti.
Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi atas program imbalan pasti
untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp557 juta, menurun
Rp6.888 juta atau 92,5% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei
2016 sebesar Rp7.445 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pengukuran
kembali atas program imbalan pasti di tahun 2017.
28
Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan. Jumlah laba komprehensif periode berjalan Perseroan
untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp51.013 juta,
menurun Rp1.053 juta atau 2,0% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal
31 Mei 2016 sebesar Rp52.066 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh hal-hal yang telah
disebutkan di atas.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015
Pendapatan. Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp5.168.363 juta, meningkat Rp1.024.245 juta atau 24,7% dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.144.118 juta. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit terutama pasien rawat inap.
Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 adalah sebesar Rp3.646.195 juta, meningkat Rp678.623 juta atau 22,9%
dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.967.572
juta. Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan Perseroaan yang disebabkan oleh
peningkatan volume pasien, dan adanya rumah sakit baru yang mulai beroperasi pada tahun 2016.
Laba Bruto. Laba bruto Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp1.522.168 juta, meningkat Rp345.622 juta atau 29,4% dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.176.546 juta. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit.
Beban Usaha. Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp1.230.555 juta, meningkat Rp265.231 juta atau 27,5% dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp965.324 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
oleh peningkatan beban gaji dan kesejahteraan karyawan, beban sewa, dan beban pemasaran dan
iklan.
Beban Lain-lain. Beban lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp69.915 juta, meningkat Rp16.759 juta atau 31,5% dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp53.156 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
peningkatan amortisasi software dan peningkatan cadangan penurunan nilai atas piutang tidak tertagih.
Penghasilan Bunga. Penghasilan bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 adalah sebesar Rp2.586 juta, menurun Rp2.394 juta atau 48,1% dibandingkan
dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.980 juta. Penurunan tersebut
terutama disebabkan oleh penurunan saldo deposito dan penurunan tingkat suku bunga kontraktual.
Laba Sebelum Pajak. Laba sebelum pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 adalah sebesar Rp172.294 juta, meningkat Rp66.547 juta atau 62,9% dibandingkan
dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp105.747 juta. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Laba Tahun Berjalan. Laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 adalah sebesar Rp98.702 juta, meningkat Rp36.996 juta atau 60,0% dibandingkan
dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp61.706 juta pada tahun 2015.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti. Pengukuran kembali atas program imbalan pasti untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar negatif Rp6.147 juta, menurun
Rp38.716 juta atau 118,9% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp32.569 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan aktual pesangon dan
peningkatan suku bunga diskonto.
29
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi atas Program Imbalan Pasti.
Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi atas program imbalan pasti
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.537 juta, meningkat
Rp9.679 juta atau 118,9% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar negatif Rp8.142 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan beban
pajak atas pengukuran kembali imbalan pasti.
Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan. Jumlah laba komprehensif periode berjalan Perseroan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp94.092 juta, meningkat
Rp7.959 juta atau 9,2% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp86.133 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan
di atas.
ANALISIS PERTUMBUHAN ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS
Aset
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Persediaan
Pajak Dibayar di Muka
Beban Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Uang Muka
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Aset Tetap
Goodwill
Aset Tak Berwujud
Aset Pajak Tangguhan
Aset Tidak Lancar Lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset
Pada tanggal 31 Desember
Pada
tanggal
2016
2015
31 Mei 2017
Pertumbuhan (%)
31 Des 2016 –
31 Des 2015 –
31 Mei 2017
31 Des 2016
478.672
740.437
159.848
(35,4)
363,2
2.208
804.313
22.326
156.747
4.030
71.367
1.539.663
5.454
770.524
152.109
178.381
59.925
1.906.830
10.130
565.097
6.458
140.434
6.991
67.135
956.093
(59,5)
4,4
(85,3)
(12,1)
100,0
19,1
(19,3)
(46,2)
36,4
2.255,4
27,0
(100,0)
(10,7)
99,4
338.580
393
2.002.016
398.162
42.492
40.679
4.507
2.826.829
4.366.492
240.813
525
1.693.869
288.277
45.095
35.805
4.476
2.308.860
4.215.690
150.344
1.287
1.553.307
288.277
10.704
22.995
3.263
2.030.177
2.986.270
40,6
(25,1)
18,2
38,1
(5,8)
13,6
0,7
22,4
3,6
60,2
(59,2)
9,0
321,3
55,7
37,2
13,7
41,2
Pada tanggal 31 Mei 2017 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2016
Aset. Aset Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp4.366.492 juta, meningkat sebesar
Rp150.802 juta atau 3,6% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp4.215.690 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan Aset Tidak
Lancar sebesar Rp517.969 juta, disertai dengan penurunan Aset Lancar sebesar Rp367.167 juta.
Aset Lancar. Aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp1.539.663 juta,
menurun sebesar Rp367.167 juta atau 19,3% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp1.906.830 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya
penurunan kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, dan persediaan.
Piutang Usaha – Pihak Berelasi. Piutang usaha – pihak berelasi pada tanggal 31 Mei 2017 adalah
sebesar Rp2.208 juta, menurun sebesar Rp3.246 juta atau 59,5% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp5.454 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh
peningkatan kolektibilitas piutang dari pelanggan korporasi dan asuransi pihak berelasi.
30
Aset Keuangan Lancar Lainnya. Aset keuangan lancar lainnya pada tanggal 31 Mei 2017 adalah
sebesar Rp22.326 juta, menurun sebesar Rp129.783 juta atau 85,3% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp152.109 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan
oleh pencairan dana yang dibatasi penggunaanya untuk pembayaran akuisisi Perusahaan Anak.
Pajak Dibayar di Muka. Pajak dibayar di muka pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp4.030
juta, meningkat sebesar Rp4.030 juta atau 100,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp0. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh terdapatnya pajak
penghasilan pasal 28A tahun fiskal 2017.
Aset Tidak Lancar. Aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp2.826.829
juta, meningkat sebesar Rp517.969 juta atau 22,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp2.308.860 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya
peningkatan aset tetap, goodwill, dan uang muka.
Uang Muka. Uang Muka pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp338.580 juta, meningkat sebesar
Rp97.767 juta atau 40,6% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp240.813 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada pembayaran uang
muka pembelian aset tetap, konstruksi, dan lain-lain.
Goodwill. Goodwill pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp398.162 juta, meningkat sebesar
Rp109.885 juta atau 38,1% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp288.277 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya akusisi rumah sakit baru.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2015
Aset. Aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp4.215.690 juta, meningkat
sebesar Rp1.229.420 juta atau 41,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember
2015 sebesar Rp2.986.270 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan Aset
Lancar sebesar Rp950.737 juta dan peningkatan Aset Tidak Lancar sebesar Rp278.683 juta.
Aset Lancar. Aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.906.830
juta, meningkat sebesar Rp950.737 juta atau 99,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal
31 Desember 2015 sebesar Rp956.093 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan
kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, aset keuangan lancar lainnya, dan persediaan.
Kas dan Setara Kas. Kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp740.437
juta, meningkat sebesar Rp580.589 juta atau 363,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal
31 Desember 2015 sebesar Rp159.848 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya
penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) pada tahun 2016.
Piutang Usaha – Pihak Berelasi. Piutang usaha – pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp5.454 juta, menurun sebesar Rp4.676 juta atau 46,2% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp10.130 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan
oleh adanya penerimaan pembayaran pada periode berjalan.
Piutang Usaha – Pihak Ketiga. Piutang usaha – pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp770.524 juta, meningkat sebesar Rp205.427 juta atau 36,4% jika dibandingkan dengan
posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp565.097 juta. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh peningkatan pada pelanggan korporasi terutama BPJS kesehatan.
Aset Keuangan Lancar Lainnya. Aset keuangan lancar lainnya pada tanggal 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp152.109 juta, meningkat sebesar Rp145.651 juta atau 2.255,4% jika dibandingkan
dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp6.458 juta. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh peningkatan atas dana yang dibatasi penggunaannya untuk akuisisi Perusahaan Anak
baru pada tahun 2016.
31
Pajak Dibayar di Muka. Pajak dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp0,
menurun sebesar Rp6.991 juta atau 100,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember
2015 sebesar Rp6.991 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh telah diselesaikannya pemeriksaan
pajak atas klaim lebih bayar pajak badan tahun fiskal 2014.
Aset Tidak Lancar. Aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp2.308.860 juta, meningkat sebesar Rp278.683 juta atau 13,7% jika dibandingkan dengan posisi pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.030.177 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh
peningkatan aset tetap, uang muka, dan aset tak berwujud.
Uang Muka. Uang muka pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp240.813 juta, meningkat
sebesar Rp90.469 juta atau 60,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp150.344 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan uang
muka pembelian aset tetap, konstruksi, dan uang muka perolehan Perusahaan Anak.
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha. Piutang pihak berelasi non-usaha pada tanggal 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp525 juta, menurun sebesar Rp762 juta atau 59,2% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.287 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh
adanya pembayaran di periode berjalan.
Aset Takberwujud. Aset takberwujud pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp45.095
juta, meningkat sebesar Rp34.391 juta atau 321,3% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal
31 Desember 2015 sebesar Rp10.704 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya
penambahan software.
Aset Pajak Tanguhan. Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp35.805
juta, meningkat sebesar Rp12.810 juta atau 55,7% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal
31 Desember 2015 sebesar Rp22.995 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya
peningkatan perbedaan waktu atas imbalan pasca kerja, penyusutan dan amortisasi, serta cadangan
kerugian penurunan nilai.
Aset Tidak Lancar Lainnya. Aset tidak lancar lainnya pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp4.476 juta, meningkat sebesar Rp1.213 juta atau 37,2% jika dibandingkan dengan posisi pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp3.263 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh
peningkatan uang jaminan utilities.
Liabilitas
Uraian
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Usaha - Pihak Ketiga
Utang Bank Jangka Pendek
Beban Akrual
Uang Muka Pasien
Utang Pajak
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka
Panjang
Utang Bank
Utang Sewa Pembiayaan
Laba yang Ditangguhkan atas
Transaksi Jual dan Sewa Balik
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Lainnya
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Pada tanggal
31 Mei 2017
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember
Pertumbuhan (%)
31 Des 2016 –
31 Des 2015 –
2016
2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
301.748
1.036
241.431
17.723
41.405
314.127
928
234.211
14.948
40.313
254.714
2.174
249.661
10.113
29.559
(3,9)
11,6
3,1
18,6
2,7
23,3
(57,3)
(6,2)
47,8
36,4
7.848
25.309
7.483
21.995
7.483
-
4,9
15,1
100,0
11.897
11.897
11.897
-
-
121.060
769.457
80.114
726.016
64.186
629.787
51,1
6,0
24,8
15,3
32
Uraian
Liabilitas Jangka Panjang
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Utang Sewa Pembiayaan
Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi
Jual dan Sewa Balik
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Lainnya
Liabilitas Pajak Tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
Pada tanggal
31 Mei 2017
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember
Pertumbuhan (%)
31 Des 2016 –
31 Des 2015 –
2016
2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
6.505
198
147.380
9.885
198
105.042
23.042
354.746
-
(34,2)
40,3
(57,1)
(99,9)
100,0
90.158
95.115
107.013
(5,2)
(11,1)
128.264
44.447
416.952
1.186.409
116.843
33.521
360.604
1.086.620
100.057
31.673
616.531
1.246.318
9,8
32,6
15,6
9,2
16,8
5,8
(41,5)
(12,8)
Pada tanggal 31 Mei 2017 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2016
Liabilitas. Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp1.186.409 juta, meningkat
sebesar Rp99.789,0 juta atau 9,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp1.086.620 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan Liabilitas
Jangka Panjang sebesar Rp56.348 juta dan peningkatan Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp43.441
juta.
Liabilitas Jangka Pendek. Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah
sebesar Rp769.457 juta, meningkat sebesar Rp43.441 juta atau 6,0% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp726.016 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
oleh peningkatan liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, dan bagian lancar atas
utang sewa pembiayaan.
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya. Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Perseroan
pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp121.060 juta, meningkat sebesar Rp40.946 juta atau 51,1%
jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp80.114 juta. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada utang kontraktor, utang atas perolehan tanah dan
bangunan, utang atas pembelian saham Perusahaan Anak.
Liabilitas Jangka Panjang. Liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah
sebesar Rp416.952 juta, meningkat sebesar Rp56.348 juta atau 15,6% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp360.604 juta Peningkatan tersebut terutama disebabkan
oleh peningkatan utang sewa pembiayaan, liabilitas imbalan kerja jangka panjang, dan liabilitas pajak
tangguhan.
Utang Bank Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Lancar. Utang bank jangka panjang setelah
dikurangi bagian lancar Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp6.505 juta, menurun
sebesar Rp3.380 juta atau 34,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp9.885 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya pembayaran pada tahun
berjalan.
Utang Sewa Pembiayaan Setelah Dikurangi Bagian Lancar. Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi
bagian lancar Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp147.380 juta, meningkat sebesar
Rp42.338 juta atau 40,3% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp105.042 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penambahan penggunaan
fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan alat medis.
Liabilitas Pajak Tangguhan. Liabilitas pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah
sebesar Rp44.447 juta, meningkat sebesar Rp10.926 juta atau 32,6% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp33.521 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
oleh tambahan liabilitas pajak tangguhan dari entitas yang diakuisisi pada tahun 2017.
33
Pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2015
Liabilitas. Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.086.620
juta, menurun sebesar Rp159.698 juta atau 12,8% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal
31 Desember 2015 sebesar Rp1.246.318 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh
penurunan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp255.927 juta, disertai dengan peningkatan Liabilitas
Jangka Pendek sebesar Rp96.229 juta.
Liabilitas Jangka Pendek. Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp726.016 juta, meningkat sebesar Rp96.229 juta atau 15,3% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp629.787 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
oleh peningkatan utang usaha pihak ketiga, bagian lancar atas utang sewa pembiayaan, liabilitas
keuangan jangka pendek lainnya, uang muka pasien dan utang pajak.
Utang Bank Jangka Pendek. Utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp928 juta, menurun sebesar Rp1.246 juta atau 57,3% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.174 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh
pembayaran utang yang dilakukan pada tahun 2016.
Uang Muka Pasien. Uang muka pasien pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp14.948
juta, meningkat sebesar Rp4.835 juta atau 47,8% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal
31 Desember 2015 sebesar Rp10.113 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan
volume pasien rawat inap.
Utang Pajak. Utang pajak pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp40.313 juta, meningkat
sebesar Rp10.754 juta atau 36,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp29.559 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan utang PPh 21
terkait dengan peningkatan jumlah karyawan serta peningkaan PPh 29 pada Perusahaan Anak.
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang – Utang Sewa Pembiayaan. Bagian lancar atas liabilitas
jangka panjang – utang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp21.995
juta, meningkat sebesar Rp21.995 juta atau 100,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal
31 Desember 2015 sebesar Rp0. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya utang sewa
pembiayaan baru pada tahun 2016.
Liabilitas Jangka Panjang. Liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp360.604 juta, menurun sebesar Rp255.927 juta atau 41,5% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp616.531 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
oleh penurunan utang pihak berelasi non-usaha dan utang jangka panjang setelah dikurangi bagian
lancar.
Utang Bank Jangka Panjang. Utang bank jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp9.885 juta, menurun sebesar Rp13.157 juta atau 57,1% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp23.042 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan
oleh pembayaran yang dilakukan pada tahun 2016.
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha. Utang pihak berelasi non-usaha pada tanggal 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp198 juta, menurun sebesar Rp354.548 juta atau 99,9% jika dibandingkan dengan
posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp354.746 juta. Penurunan tersebut terutama
disebabkan oleh pembayaran utang non-usaha kepada PT Lippo Karawaci Tbk.
Utang Sewa Pembiayaan. Utang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp105.042 juta, meningkat sebesar Rp105.042 juta atau 100,0% jika dibandingkan dengan posisi
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp0 pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan tersebut
terutama disebabkan karena adanya utang sewa pembiayaan baru di tahun 2016.
34
Ekuitas
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian
Ekuitas
Modal Saham - Nilai Nominal
Rp100 per Saham
Modal Dasar - 4.000.000.000
Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh:
1.300.612.500 Saham pada
31 Mei 2017 dan 31 Desember
2016, dan 1.156.100.000
Saham pada 31 Desember
2015
Tambahan Modal Disetor - Bersih
Selisih Nilai Transaksi dengan
Pihak Nonpengendali
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
Pada tanggal
31 Mei 2017
Pada tanggal 31 Desember
Pertumbuhan (%)
31 Des 2016 –
31 Des 2015 –
31 Mei 2017
31 Des 2016
2016
2015
130.061
2.570.240
130.061
2.570.240
115.610
1.289.665
-
12,5
99,3
(25.748)
492.799
(25.748)
447.325
(25.748)
364.490
10,2
22,7
3.167.352
12.731
3.180.083
3.121.878
7.192
3.129.070
1.744.017
(4.065)
1.739.952
1,5
77,0
1,6
79,0
(276,9)
79,8
Pada tanggal 31 Mei 2017 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2016
Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp3.180.083 juta, meningkat sebesar
Rp51.013 juta atau 1,6% dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp3.129.070 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan dari saldo laba sebesar
Rp45.474 juta dan dari kepentingan nonpengendali sebesar Rp5.539 juta.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2015
Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp3.129.070 juta, meningkat
sebesar Rp1.389.118 juta atau 79,8% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember
2015 sebesar Rp1.739.952 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan
dari saldo laba Rp82.835 juta dan dari kepentingan nonpengendali sebesar Rp11.257 juta.
5. LIKUIDITAS DAN SUMBER MODAL
Kebutuhan likuiditas utama Perseroan adalah untuk membiayai operasional, kebutuhan modal kerja,
utang dan belanja modal terkait pengembangan usaha. Untuk periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei 2017 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Perseroan telah membiayai persyaratan likuiditasnya terutama melalui penerimaan dari hasil penawaran
umum, pinjaman dari pemegang saham, dan penerimaan kas dari pelanggan.
Perseroan memperkirakan kebutuhan modal kerjanya akan terus didanai oleh berbagai sumber
pendanaan, termasuk kas dari penerimaan pelanggan. Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan memiliki
kas dan setara kas sebesar Rp478.672 juta.
Dengan memperhatikan estimasi penerimaan bersih dari PUT II, Perseroan memperkirakan akan
mendapatkan sumber yang cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Kemampuan Perseroan
untuk mendapatkan pendanaan yang cukup, termasuk penerimaan kas dari pelanggan, untuk
memenuhi belanja modalnya dan utang serta biaya bunga terkait, dapat menjadi terbatas karena
kondisi keuangannya dan hasil dari kegiatan usahanya. Perseroan tidak dapat memberikan jaminan
apakah Perseroan akan mendapatkan pendanaan tersebut dengan persyaratan yang diterima oleh
35
Perseroan, atau tidak sama sekali. Perseroan berkeyakinan bahwa arus kas dari kegiatan operasional
meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba Perseroan, sehingga dapat mencukupi
kebutuhan Perseroan tanpa penerimaan dari PUT II. Namun demikian, ketidakmampuan Perseroan
untuk mendapatkan modal kerja yang cukup dapat mempengaruhi rencana ekspansi bisnis Perseroan,
yaitu pengembangan rumah sakit baru. Jika nantinya Perseroan menilai bahwa modal kerja tidak
mencukupi, maka Perseroaan akan mencari modal kerja tambahan dalam bentuk pinjaman modal kerja.
Manajemen melakukan pengelolaan permodalan melalui pengawasan atas saldo kas dan setara
kas, saldo liabilitas dan hasil operasional Perseroan serta rasio liabilitas neto disesuaikan terhadap
modal. Pengelolaan permodalan ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan dan
memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam melakukan
pengelolaan permodalan, Perseroan melakukan evaluasi berkala atas kebutuhan dan kecukupan
dana untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan dan evaluasi atas kinerja proyek yang sedang
berlangsung serta pengembangan proyek baru.
Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau
ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material
terhadap likuiditas Perseroan.
Likuiditas
31 Mei
2017
Uraian
Aset lancar/Liabilitas jangka pendek
2,00
31 Desember
2016
2015
2,63
1,52
Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek
dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Tingkat likuiditas diukur dengan rasio lancar, yaitu
perbandingan aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek pada waktu tertentu dan merupakan indikator
kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset
lancar yang dimiliki.
Rasio Lancar Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar 2,00x; 2,63x; dan 1,52x.
Selain perjanjian-perjanjian yang telah diungkapkan di Prospektus, tidak terdapat perjanjian material
lainnya yang menyebabkan peningkatan atau penurunan likuiditas.
Solvabilitas
31 Mei
2017
Uraian
Jumlah liabilitas / Jumlah ekuitas
Jumlah liabilitas / Jumlah aset
0,37
0,27
31 Desember
2016
2015
0,35
0,72
0,26
0,42
Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan
seluruh aset atau ekuitas. Rasio Solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut:
1. Jumlah liabilitas dibagi dengan Jumlah ekuitas (Solvabilitas Ekuitas)
2. Jumlah liabilitas dibagi dengan Jumlah aset (Solvabilitas Aset)
Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar 0,37x; 0,35x; dan 0,72x.
Rasio Solvabilitas Aset Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar 0,27x; 0,26x; dan 0,42x.
36
Imbal Hasil Aset (Return on Asset/ROA)
31 Desember
31 Mei
2017
Uraian
ROA (%)
2016
1,21
2015
2,34
2,07
Imbal hasil aset adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki yang
dapat dihitung dari perbandingan antara laba tahun berjalan dengan jumlah aset. Imbal hasil aset
Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1,21%; 2,34%; dan
2,37%.
Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity/ROE)
31 Desember
31 Mei
2017
Uraian
ROE (%)
2016
1,66
2015
3,15
3,55
Imbal hasil ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba periode/tahun berjalan
dari ekuitas yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba tahun berjalan dengan
jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31
Mei 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, dan 2015 masingmasing sebesar 1,66%; 3,15%; dan 3,55%.
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal
31 Mei
2017
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas
Operasi
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas
Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN)
BERSIH KAS DAN SETARA
KAS
Dampak Kurs atas Kas dan
Setara Kas pada Akhir Tahun
KAS DAN SETARA KAS AWAL
PERIODE/TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR
PERIODE/TAHUN
2016
Tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal
31 Desember
2016
2015
Pertumbuhan (%)
31 Mei 2016 –
31 Mei 2017
31 Des 2015 –
31 Des 2016
262.041
218.584
239.865
263.449
19,9
(9,0)
(499.530)
(178.828)
(567.772)
(360.336)
179,3
57,6
(24.705)
(6.581)
907.970
(23.259)
275,4
(4.003,7)
(262.194)
33.175
580.063
(120.146)
(890,3)
(582,8)
429
(223)
526
35
(292,4)
1.402,9
740.437
159.848
159.848
279.959
363,2
(42,9)
478.672
192.800
740.437
159.848
148,3
363,2
Penerimaan kas, pinjaman dari pemegang saham, dan penerimaan hasil penawaran umum telah
menjadi sumber utama likuiditas Perseroan selama lebih dari tiga tahun finansial terakhir. Pada akhir
tahun 2016, seluruh pinjaman dari pemegang saham telah dilunasi. Penggunaan utama dari pendanaan
tersebut oleh Perseroan adalah untuk pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga lainnya terkait
obat-obatan, pasokan kebutuhan medis, jasa dokter, pembelian barang modal, dan ekspansi bisnis
Perseroan.
37
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei
2017 adalah sebesar Rp262.041 juta. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama
berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp2.318.165 juta. Sedangkan arus kas yang
digunakan untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok sebesar
Rp1.230.962 juta.
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei
2016 adalah sebesar Rp218.584 juta. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama
berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1.989.373 juta. Sedangkan arus kas yang
digunakan untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok sebesar
Rp1.042.076 juta.
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp239.865 juta. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama berasal
dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp4.984.847 juta. Sedangkan arus kas yang digunakan
untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok sebesar Rp2.600.521
juta.
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
adalah sebesar Rp263.449 juta. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama berasal
dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp3.973.218 juta. Sedangkan arus kas yang digunakan
untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok sebesar Rp1.983.022
juta.
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal
31 Mei 2017 adalah sebesar Rp499.530 juta. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk
pembelian aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp225.834 juta, perolehan Perusahaan Anak sebesar
Rp188.111 juta, dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap dan lainnya sebesar Rp85.428 juta.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal
31 Mei 2016 adalah sebesar Rp178.828 juta. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk
pembelian aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp173.949 juta.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016 adalah sebesar Rp567.772 juta. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk pembelian
aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp349.277 juta dan penempatan dana yang dibatasi
penggunaannya sebesar Rp140.000 juta.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 adalah sebesar Rp360.336 juta. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk pembelian
aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp279.093 juta dan pembayaran uang muka pembelian aset
tetap dan lainnya sebesar Rp68.757 juta.
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal
31 Mei 2017 adalah sebesar Rp24.705 juta. Aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk
pembayaran utang sewa pembiayaan sebesar Rp20.395 juta.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal
31 Mei 2016 adalah sebesar Rp6.581 juta. Aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk
pembayaran pinjaman bank sebesar Rp4.491 juta dan pembayaran kepada pihak berelasi sebesar
Rp2.090 juta.
38
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016 adalah sebesar Rp907.970 juta. Aktivitas pendanaan tersebut terutama diperoleh dari penerimaan
Penawaran Umum Terbatas I sebesar Rp1.300.613 juta.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 adalah sebesar Rp23.259 juta. Aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk
pembayaran pinjaman bank sebesar Rp13.802 juta dan pembayaran dividen sebesar Rp6.012 juta.
6. BELANJA MODAL
Belanja modal Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp496.207 juta, Rp500.539 juta, dan Rp303.685 juta.
Sumber dana Perseroan untuk membiayai pembelian barang modal sebagian besar berasal dari kas
dari penerimaan pelanggan, penerimaan bersih dari Penawaran Umum Terbatas I, dan sewa guna
usaha (financing lease).
Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan memiliki komitmen pembelian barang modal sebesar Rp67.388
juta. Komitmen pembelian barang modal tersebut sebagian besar terkait dengan pembelian peralatan
medis dan infrastruktur teknologi informasi dari Accenture Indonesia, PT Multipolar Technology, PT Phillip
Indonesia Commercial, dan PT Mindray Medical Indonesia, yang akan digunakan pada rumah sakit
Perseroan dan Perusahaan Anak. Seluruh nilai komitmen tersebut adalah dalam mata uang Rupiah.
Komitmen tersebut akan direalisasikan pada akhir tahun 2017. Sampai dengan tanggal 31 Agustus
2017, realisasi atas kontrak pembelian barang modal yang ada pada tanggal 31 Mei 2017 adalah
sebesar Rp40.433 juta. Tidak terdapat sanksi apabila Perseroan tidak memenuhi komitmen pembelian
barang modal tersebut. Dengan pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi
tersebut, Perseroan berharap akan terjadi modernisasi peralatan medis yang dapat meningkatkan dan/
atau mempertahankan kapasitas pemberian jasa pelayanan kesehatan.
Perseroan telah melakukan pembelanjaan investasi barang modal dalam menjalankan kegiatan
usahanya, termasuk terkait dengan pemenuhan persyaratan regulasi dan isu lingkungan hidup, antara
lain pembangunan fasilitas tempat penampungan sementara limbah medis.
7. SEGMEN OPERASI
Tabel berikut menunjukkan segmen operasi Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei 2017.
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian
Pendapatan
Kontribusi Pendapatan Segmen terhadap
Pendapatan Perseroan (%)
Laba (Rugi) Periode Berjalan
Kontribusi Laba (Rugi) Periode Berjalan
Segmen terhadap Laba (Rugi) Periode
Berjalan Perseroan (%)
SHLV
331.918
SHKJ
275.286
SHSB
152.607
MRCCC
240.092
SHLC
102.741
SHBP
107.795
14%
153.863
12%
118.583
7%
73.395
10%
115.741
4%
47.945
5%
56.506
292%
225%
139%
220%
91%
107%
SHMK
112.504
SHDP
128.270
SHPL
90.783
5%
51.987
5%
64.453
4%
48.358
34%
(678.145)
0%
-
100%
52.686
99%
122%
92%
(1.287%)
-%
100%
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian
Pendapatan
Kontribusi Pendapatan Segmen terhadap
Pendapatan Perseroan (%)
Laba (Rugi) Periode Berjalan
Kontribusi Laba (Rugi) Periode Berjalan
Segmen terhadap Laba (Rugi) Periode
Berjalan Perseroan (%)
39
Lain-lain Eliminasi
804.552
(6.959)
Jumlah
2.339.589
8. KEBIJAKAN PEMERINTAH
Kebijakan pemerintah seperti kebijakan fiskal, moneter, pajak atau kebijakan lain yang mempengaruhi
kegiatan operasional Perseroan adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan moneter seperti kenaikan tingkat suku bunga dan fluktuasi nilai kurs mata uang asing
yang terjadi akan mempengaruhi pendapatan Perseroan karena terdapat transaksi belanja modal
Perseroan yang dilakukan dalam mata uang asing.
b. Kebijakan fiskal seperti perubahan tarif pajak dan pungutan tertentu akan berdampak pada
meningkatnya beban pajak dan biaya Perseroan.
c. Kebijakan perijinan terkait rumah sakit seperti penambahan jenis perijinan yang yang diperlukan
atau perubahan persyaratan perpanjangan perijinan akan berdampak pada meningkatnya beban
administratif dan dapat menghambat operasional rumah sakit.
Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi posisi keuangan keseluruhan Perseroan termasuk
dampaknya bagi kondisi keuangan Perseroan adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan tarif pajak yang akan mempengaruhi beban pajak dan laba bersih Perseroan.
b. Kebijakan ketenagakerjaan seperti perubahan tingkat UMR/UMP dan Jaminan sosial yang akan
mempengaruhi biaya gaji Perseroan.
c. Kebijakan jaminan kesehatan nasional seperti tarif BPJS kesehatan yang ditanggung oleh
Pemerintah akan berdampak pada pendapatan Perseroan.
9.PINJAMAN
Untuk mendanai modal kerjanya dan kebutuhan belanja modalnya, Perseroan dan Perusahaan Anak
telah memiliki berbagai macam pinjaman dan perjanjian fasilitas dengan berbagai pihak. Pada tanggal
31 Mei 2017, total pinjaman Perseroan dan Perusahaan Anak adalah sebesar Rp188.078 juta. Bunga
pinjaman yang berlaku terhadap fasilitas yang diterima oleh Perseroan dan Perusahaan Anak berkisar
antara 11% dan 12,65% per tahun.
Tabel di bawah ini memuat jumlah saldo pinjaman milik Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal
31 Mei 2017.
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
Jumlah
Pinjaman Pihak Ketiga
Utang Bank Jangka Pendek
PT Bank Central Asia Tbk
Utang Bank Jangka Panjang
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur
Utang Sewa Pembiayaan
PT Century Tokyo Leasing Indonesia
PT Mitsubishi UFJ & Leasing Indonesia
Total Pinjaman Pihak Ketiga
Jatuh tempo kontraktual
<1 tahun
1-2 tahun
2-5 tahun
1.036
1.036
-
-
14.353
7.848
6.505
-
124.507
48.182
188.078
17.491
7.818
34.193
56.758
21.697
84.960
50.258
18.667
68.925
Atas pinjaman tersebut di atas, Perseroan dan Perusahaan Anak memberikan jaminan berupa tanah dan
aset lainnya sebagaimana telah diungkapkan pada Bab III Prospektus ini mengenai Pernyataan Utang.
Tidak terdapat pembatasan penggunaan pinjaman, kecuali pinjaman dari Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Timur yang digunakan untuk tambahan dana investasi untuk membiayai pembangunan
rumah sakit dan melunasi pinjaman sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Perusahaan Anak Perseroan memiliki kebutuhan pinjaman musiman untuk kebutuhan modal kerja,
yaitu pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk.
40
10. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
Dalam rangka menjaga kepentingan seluruh pemangku kepentingan dan meningkatkan nilai bagi
pemegang saham, selama ini Perseroan telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dalam
kegiatan usahanya. Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa mengedepankan etika bisnis dan
transparansi sesuai dengan peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku.
Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance (GCG), Perseroan telah memiliki Sekretaris
Perusahaan, Unit Audit Intenal, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta telah menunjuk
Komisaris Independen dan Direktur Independen.
Tujuan penerapan GCG Perseroan adalah:
• Mengatur dan mengendalikan hubungan antar pemangku kepentingan.
• Menciptakan komitmen untuk menjalankan usaha sesuai dengan etika bisnis yang baik, tranparan,
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Meningkatkan daya saing dan kemampuan Perseroan dalam menghadapi perubahan industri yang
sangat dinamis.
• Melaksanakan manajemen risiko yang baik.
• Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan.
11. MANAJEMEN RISIKO
Dalam menghadapi risiko-risiko utama seperti yang dijelaskan pada Bab VI mengenai Faktor Risiko,
Perseroan menerapkan manajemen risiko untuk memitigasi faktor risiko yang dihadapi sebagai
berikut:
1. Perseroan berupaya untuk selalu melakukan peninjauan secara menyeluruh serta evaluasi baik
secara internal maupun external terhadap penerapan strategi pertumbuhan Perseroan, antara lain
melakukan peninjauan secara menyeluruh atas peraturan dan ketentuan yang mengatur mengenai
izin usaha dan syarat-syarat perolehan izin usaha dalam upaya untuk menghindari kesalahan
penafsiran dan penerapan peraturan yang ada saat ini dan di kemudian hari, dan syarat-syarat
perjanjian yang saling menguntungkan; 2. Perseroan akan senantiasa melakukan pengkajian secara seksama baik dalam segi harga maupun
kualitas, untuk pembelian peralatan-peralatan yang mendukung kegiatan usaha Perseroan, dalam
rangka memperoleh aset yang optimal, serta berupaya untuk senantiasa mengkaji rencana atas
investasi untuk peralatan medis terdepan yang sesuai dengan kebutuhan dan untuk menanggapi
perubahan teknologi; 3. Untuk mengurangi risiko malpraktek, Perseroan membangun sendiri proses dan dana internal
untuk mencakup setiap gugatan malpraktek yang timbul dan Perseroan mensyaratkan setiap
dokter Perseroan untuk memiliki asuransi malpraktek mereka sendiri. Disamping itu Perseroan
memiliki standar operasi yang senantiasa dikaji ulang dan peningkatan pengetahuan para dokter
sesuai dengan perkembangan ilmu medis;
4. Untuk menghadapi risiko kehilangan tenaga medis Perseroan secara aktif dan secara terus menerus
merekrut dokter dan tenaga medis yang mempunyai reputasi baik dari seluruh Indonesia. Selain itu
Perseroan juga melakukan ikatan kerja dan menawarkan paket remunerasi yang menarik;
5. Perseroan melakukan kegiatan usahanya secara profesional dan memenuhi ketentuan yang telah
disepakati dengan pemasok obat-obatan dan peralatan mendis untuk menjaga kepercayaan kerja
yang telah dibentuk dan berupaya agar selalu menjalin hubungan baik dengan para pemasok obatobatan dan peralatan mendis, yaitu dengan cara menjaga komitmen yang telah disepakati dan
menerapkan pola berpikir yang saling menguntungkan (win-win solution) untuk jangka panjang; 6. Untuk menghadapi persaingan usaha Perseroan senantiasa meningkatkan mutu pelayanan dengan
memberikan pelatihan, meningkatkan sararana rumah sakit termasuk gedung, peralatan medis dan
fasilitas umum; 7. Untuk mengantisipasi risiko perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah, Perseroan senantiasa
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu medis dengan penerapan peralatan medis terkini
sehingga Persroan tetap memiliki daya saing tinggi. Perseroan juga berusaha merekrut dokterdokter yang memiliki reputasi yang baik untuk menunjang pelayanan kesehatan; 41
8. Perseroan akan terus meningkatkan kemampuannya untuk menjalankan kegiatan usaha secara
intergrasi dan efisien dengan Perusahaan Anak, sehingga Perseroan dapat memberikan jasa yang
lebih kompetitif dalam hal harga dan pelayanan dibandingkan dengan pesaing Perseroan; 9. Perseroan secara berkesinambungan melakukan penelaahan secara seksama dalam proses
perolehan syarat-syarat perdagangan, perjanjian antara pelanggan dan pemasok obat-obatan
dan peralatan medis untuk mengantisipasi adanya risiko gugatan hukum. Sedangkan dalam
proses sewa atau pembelian tanah dan bangunan untuk pengembangan rumah sakit, Perseroan
selalu melakukan penelahaan atas kepemilikan dan kelengkapan surat-surat untuk menghindari
kemungkinan adanya tuntutan dan sengketa mengenai keabsahan hak kepemilikan atau penguasan
tanah di kemudian hari;
10. Perseroan akan selalu menerapkan prinsip keuangan yang berhati-hati, perencanaan keuangan
yang matang, bijaksana dan konsisten serta tetap menjaga rasio-rasio keuangan dalam upaya
untuk memperoleh dana yang direncanakan sesuai jadwal dengan syarat yang kompetitif; 11. Perseroan dan Perusahaan Anak telah mengasuransikan sebagian besar asetnya dengan nilai
yang memadai, untuk meminimalisi kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam dan
musibah.
42
VI. FAKTOR RISIKO PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK
Investasi pada saham mengandung risiko yang perlu diperhatikan oleh calon investor. Sebelum
berinvestasi pada saham, calon investor harus memperhatikan bahwa dalam menjalankan kegiatan
usahanya, usaha Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor, setiap pelaku industri tidak terlepas dari
risiko, demikian pula kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan juga tidak terlepas dari berbagai
tantangan dan risiko. Risiko-risiko yang material yang dihadapi Perseroan yang dapat mempengaruhi
usaha Perseroan, telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja
Perseroan sebagai berikut:
A. RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN
USAHA PERSEROAN
Kinerja Perseroan dapat mengalami hambatan jika Perseroan tidak mampu menarik dan
mempertahankan para dokter dan tenaga profesional kesehatan lainnya
Sebagaimana lazimnya di industri kesehatan, kegiatan operasional di rumah sakit Perseroan bergantung
pada upaya, kemampuan dan pengalaman para dokter dan staf medis Perseroan. Perseroan bersaing
dengan penyedia layanan kesehatan lain di Indonesia dan Asia Tenggara, dalam merekrut dan
mempertahankan dokter dan tenaga profesional kesehatan lain yang berkualitas. Sementara hukum
Indonesia saat ini tidak mengizinkan Perseroan untuk mempekerjakan dokter atau staf medis asing
yang tidak memiliki izin praktek (Surat Izin Praktik) dari Menteri Kesehatan Indonesia. Di beberapa
rumah sakit Perseroan, perekrutan dan retensi dokter dipengaruhi oleh kekurangan dokter yang memiliki
spesialisasi di bidang tertentu.
Keluarnya beberapa tenaga medis Perseroan atau ketidakmampuan Perseroan untuk menarik atau
mempertahankan jumlah dokter dan tenaga medis lainnya yang berkualitas dalam jumlah yang cukup
pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan
prospek usaha Perseroan.
Selain itu, beberapa dokter, termasuk mereka yang berpraktek di rumah sakit Perseroan, menghadapi
peningkatan premi asuransi malpraktek dan pembatasan cakupan pertanggungan asuransi. Ketidakmampuan para dokter Perseroan untuk memperoleh perlindungan asuransi yang sesuai dapat
menyebabkan para dokter tersebut membatasi praktek mereka. Hal tersebut dapat mengakibatkan
berkurangnya prosedur medis yang dilaksanakan ke rumah sakit Perseroan dan menurunkan jumlah
pasien yang masuk ke rumah sakit Perseroan, sehingga pada akhirnya dapat berdampak negatif
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK
LANGSUNG YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN
PERSEROAN
1. Perseroan bergantung pada pemegang saham pengendali Perseroan dan mitra strategis
Perseroan sehubungan dengan pengembangan dan penyediaan gedung dan lokasi rumah
sakit
Perseroan secara historis telah dan akan terus bergantung pada pemegang saham pengendali
(secara tidak langsung), yaitu PT Lippo Karawaci Tbk (“LK”), serta mitra strategis Perseroan, yaitu
First Real Estate Investment Trust, suatu Dana Investasi Real Estate yang tercatat pada Singapore
Stock Exchange (“First REIT”) dan PT Metropolis Properti Utama (“MPU”), sehubungan dengan
pengembangan gedung rumah sakit dan penyediaan tanah untuk lokasi rumah sakit Perseroan. Secara
historis, Perseroan mengandalkan para pihak tersebut untuk mengkonstruksi bangunan rumah sakit
di atas tanah miliknya atau yang disewanya dimana Perseroan mengoperasikan bangunan tersebut
sebagai rumah sakit. Perseroan kemudian membuat perjanjian sewa sehubungan dengan penggunaan
properti tersebut sebagai rumah sakit. Hal ini dikarenakan Perseroan menerapkan strategi asset light
43
dimana kewajiban dan aset yang terkait dengan bangunan rumah sakit secara fisik tidak dicatat pada
pembukuan Perseroan sebagai belanja modal tetapi pada pembukuan pemegang saham pengendali
dan mitra strategis Perseroan, sedangkan Perseroan akan mencatat sebagai beban sewa. Strategi
ini memberi kebebasan kepada Perseroan untuk fokus pada pengembangan staf medis, pembelian
peralatan medis dan memberikan pelayanan berkualitas terbaik.
Pada tanggal 31 Mei 2017, 16 dari rumah sakit yang dioperasikan Perseroan disewa dari LK, First
REIT dan MPU. Perseroan akan terus bergantung pada para pihak tersebut untuk mengidentifikasi dan
menyediakan lahan untuk rumah sakit Perseroan, dan juga untuk membantu Perseroan sehubungan
dengan pengembangan lokasi-lokasi tersebut sesuai dengan kesepakatan antara Perseroan dengan LK
dan kesepakatan antara Perseroan dengan MPU. Perseroan dapat juga menandatangani perjanjian sewa
baru dengan LK dan MPU dalam hal adanya suatu daerah yang menurut Perseroan memiliki potensi
di kemudian hari. Pelaksanaan transaksi dengan LK tersebut mungkin dapat menyebabkan benturan
kepentingan. Perjanjian yang akan dilakukan oleh Perseroan dengan LK dan MPU mungkin memerlukan
persetujuan dari pemegang saham atau pemenuhan persyaratan sesuai dengan peraturan OJK.
Walaupun Perseroan telah membuat kesepakatan dengan LK dan MPU sehubungan dengan, antara
lain, penyediaan lahan, tidak terdapat kepastian bahwa para pihak tersebut akan memberikan
kesempatan pembebasan lahan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan Perseroan di masa
mendatang. Ketidakmampuan untuk menjamin lokasi tanah yang cocok untuk rumah sakit Perseroan
di masa mendatang, atau untuk memperoleh dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan lokasi
tersebut, dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap strategi pertumbuhan Perseroan dan,
pada akhirnya, bepengaruh negatif terhadap hasil operasi Perseroan. Selain itu, setiap perubahan
usaha atau kondisi keuangan mitra strategis dapat berdampak negatif terhadap usaha Perseroan.
2. Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang terkait dengan sistem informasi Perseroan
dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif
Kinerja sistem dan teknologi informasi Perseroan sangat penting bagi operasi bisnis Perseroan. Sistem
informasi Perseroan sangat penting untuk sejumlah bidang kritis operasi Perseroan, meliputi:
•
•
•
•
•
•
•
akuntansi dan pencatatan keuangan;
rekening penagihan;
sistem klinis;
diagnosa dan perawatan pasien, misalnya melalui sistem komunikasi “Tele-medicine” Perseroan;
catatan medis dan penyimpanan dokumen;
manajemen persediaan; dan
negosiasi, penetapan harga dan pengadministrasian kontrak perawatan yang dikelola dan kontrak
pasokan.
Kegagalan sistem yang menyebabkan gangguan dalam layanan atau ketersediaan sistem Perseroan
dapat secara merugikan mempengaruhi operasi atau pendapatan Perseroan. Meskipun Perseroan
telah menerapkan upaya perlindungan dan keamanan jaringan, server Perseroan rentan terhadap virus
komputer, pembobolan dan gangguan serupa dari peretasan atau gangguan yang tidak sah. Terjadinya
salah satu peristiwa ini dapat mengakibatkan interupsi, penundaan, kehilangan atau kerusakan data,
penghentian dalam ketersediaan sistem atau kewajiban berdasarkan undang-undang privasi dan
keamanan, yang semuanya dapat memiliki efek merugikan material terhadap posisi keuangan dan hasil
usaha dan merugikan reputasi bisnis Perseroan.
3. Bisnis dan hasil usaha Perseroan bisa terpengaruh jika Perseroan tidak menerima
pembayaran secara tepat waktu dari asuransi kesehatan swasta, asuransi yang disponsori
pemerintah (termasuk BPJS), klien korporasi atau pasien perseorangan
Risiko penagihan piutang terjadi apabila para penjamin kesehatan swasta dan pemerintah (termasuk
BPJS), serta klien korporasi ataupun pasien perseorangan gagal untuk membayar Perseroan secara
tepat waktu dan secara penuh atas layanan yang diberikan oleh Perseroan. Ada kemungkinan bahwa
asuransi kesehatan dan klien korporasi dapat mengubah rencana polis dan pertanggungannya dalam
waktu sedemikian rupa sehingga layanan yang diberikan oleh Perseroan kepada pasien tidak lagi
tertanggung.
44
Selain itu, pasien perseorangan yang tidak memiliki asuransi kesehatan mungkin tidak mampu
membayar biaya secara penuh atas layanan yang mereka terima. Jika Perseroan tidak menerima
pembayaran secara tepat waktu dan secara penuh dari asuransi kesehatan swasta, asuransi yang
disponsori pemerintah (termasuk BPJS), klien korporasi maupun pasien perseorangan, maka hal
tersebut pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil
usaha dan prospek usaha Perseroan.
4. Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan rumah sakit baru, atau mengakuisisi
rumah sakit lain dan mengintegrasikannya ke dalam operasional Perseroan yang sudah
berjalan
Keberhasilan perkembangan Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk
mengembangkan rumah sakit yang baru, atau mengakuisisi rumah sakit lain serta mengintegrasikannya
ke dalam operasional Perseroan yang sudah berjalan, secara tepat waktu dan dengan biaya yang efisien.
Pengembangan rumah sakit baru Perseroan bergantung pada, antara lain, risiko yang berhubungan
dengan pengidentifikasian lokasi yang tepat, dan pengembangan, pembangunan dan pendanaan,
sedangkan akuisisi rumah sakit bergantung pada risiko pendanaan dan kemampuan Perseroan untuk
mengidentifikasi fasilitas yang tepat dan menegosiasikan persyaratan akuisisi yang menguntungkan.
Perseroan memerlukan lahan yang cukup banyak untuk membangun rumah sakit baru dimana saat ini
Perseroan belum mendapatkan semua lahan yang diperlukan.Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan
dapat mengidentifikasikan lokasi untuk rumah sakit baru sesuai kriteria investasi Perseroan. Lokasi yang
menarik jumlahnya terbatas dan memerlukan valuasi yang tinggi. Perseroan juga dapat menghadapi
masalah sehubungan dengan perolehan hak atas tanah. Setelah Perseroan telah mengidentfikasi
lokasi yang sesuai, Perseroan belum tentu mampu mendapatkan lahan tersebut dengan persyaratan
atau ketentuan yang wajar.
Pembangunan rumah sakit baru memiliki jangka waktu yang lama dan memiliki risiko yang signifikan,
termasuk keterbatasan bahan atau tenaga kerja ahli, masalah teknik, lingkungan atau masalah geologi
yang tidak terduga, pemberhentian kerja, litigasi, gangguan cuaca, banjir dan peningkatan biaya yang
tidak terduga, yang mana salah satunya dapat mengakibatkan keterlambatan atau tambahan biaya.
Sebagai contoh, peningkatan biaya bahan baku secara signifikan akan menyebabkan peningkatan
biaya pembangunan, dimana sebelumnya Perseroan belum dikenakan biaya tersebut. Kesulitan dalam
mendapatkan segala izin, alokasi atau kewenangan yang dipersyaratkan dari otoritas terkait juga dapat
meningkatkan biaya atau menunda pembangunan atau pembukaan rumah sakit baru.
Perseroan mungkin menghadapi kesulitan untuk melakukan akuisisi dengan syarat dan ketentuan
yang menguntungkan Perseroan, dan Perseroan juga mungkin menghadapi kesulitan dalam
mengintegrasikan rumah sakit yang baru diakuisisi ke dalam operasial Perseroan yang sudah berjalan.
Akuisisi dan pengintegrasian rumah sakit juga memiliki beberapa risiko tambahan, termasuk:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kesulitan mengintegrasikan aset dan operasi rumah sakit yang diakuisisi ke dalam rumah sakit
Perseroan yang sudah ada;
Tantangan dalam merenovasi dan membangun kembali rumah sakit dan fasilitas yang sudah
ada atau mereposisi rumah sakit yang sudah ada yang telah diakuisisi Perseroan atau rumah
sakit dimana Perseroan diminta untuk mengelola untuk mencapai standar operasional yang
dipersyaratkan;
Kehilangan pasien atau dokter penting dan staf medis lainnya setelah akuisisi;
Pengalihan perhatian manajemen dari kegiatan operasional yang sudah berjalan;
Interupsi atau hilangnya momentum dalam kegiatan usaha rumah sakit tersebut;
Kegagalan dalam merealisasikan sinergi dan penghematan biaya yang diharapkan;
Kesulitan yang muncul dari koordinasi dan konsolidasi fungsi korporasi dan administrasi, termasuk
integrasi pengendalian internal dan prosedur seperti pelaporan keuangan yang tepat waktu;
Permasalahan hukum, peraturan, kontrak, ketenagakerjaan atau permasalahan lainnya yang tidak
terduga; dan
Dalam hal rumah sakit yang baru diakuisisi berlokasi di pasar yang masih baru, kesulitan yang
muncul karena masalah bahasa, budaya dan letak secara geografis.
45
Perseroan berencana untuk mendanai pengembangan rumah sakit baru dan akuisisi rumah sakit
yang sudah ada dengan dana kas internal, dana dari hasil PUT II, dan pendanaan tambahan dari
institusi keuangan dan pihak ketiga lainnya. Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan
eksternal dan biaya untuk perolehan dana tersebut bergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi
perekonomian dan pasar modal secara umum, tingkat suku bunga, ketersediaan fasilitas kredit dari bank
atau kreditur lainnya, kepercayaan investor pada Perseroan, keberhasilan usaha Perseroan, ketentuan
di bidang perpajakan dan pasar modal yang berlaku sehubungan dengan pencarian dana tersebut,
batasan yang diberikan oleh Bank Indonesia atau institusi perbankan lainnya dalam memberikan
pendanaan kepada perusahaan yang bergerak di industri kesehatan di Indonesia serta kondisi ekonomi
dan politik di Indonesia. Tidak terdapat kepastian atas tersedianya pendanaan tambahan tersebut, baik
berupa jangka pendek maupun jangka panjang, atau apabila tersedia, akan memiliki persyaratan yang
menguntungkan untuk Perseroan.
Di samping risiko yang telah disebutkan di atas, Perseroan juga dapat menghadapi kesulitan lainnya
yang muncul dari operasional organisasi yang lebih besar dan kompleks akibat dari pengembangan
usaha dan akuisisi rumah sakit dan tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat secara efektif mengelola
organisasi yang lebih besar atau mencapai keuntungan yang diharapkan dari bertambah besarnya
organisasi. Apabila akuisisi atau pengembangan tersebut terjadi di lokasi yang baru dimana Perseroan
sebelumnya belum beroperasi, Perseroan dapat menghadapi risiko terkait dengan otoritas pemerintah
dan peraturan yang belum dikenal dan kesulitan yang muncul karena masalah bahasa, budaya dan
letak geografis.
Sebagai akibatnya, tidak terdapat kepastian bahwa proyek pengembangan atau akuisisi yang telah
dipersiapkan akan berhasil atau dapat terintegrasikan dengan baik.
5. Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain yang terkait dengan peralatan medis
dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif
Perseroan menggunakan peralatan medis yang canggih dan terkini di rumah sakit Perseroan untuk
menyediakan layanan medis. Peralatan medis sering kali perlu ditingkatkan karena inovasi yang
berjalan dengan cepat di industri peralatan medis dapat membuat peralatan yang sudah ada menjadi
usang atau tidak dapat lagi menyediakan layanan terkini yang diperlukan atau diminta oleh pasien.
Penggantian, peningkatan, atau perawatan peralatan mungkin memerlukan waktu yang lama karena
terbatasnya suku cadang yang tersedia di dalam negeri. Hal ini dapat mengganggu kemampuan
Perseroan untuk menyediakan layanan terkait bagi pasien Perseroan. Di samping itu, jika Perseroan
tidak dapat mengikuti kemajuan teknologi, dokter dan pasien Perseroan mungkin beralih ke rumah sakit
lain yang memiliki peralatan yang lebih canggih dan keunggulan kompetitif Perseroan akan berkurang,
di mana hal ini dapat memiliki dampak merugikan material terhadap bisnis, keadaan keuangan, hasil
usaha dan prospek Perseroan.
6. Perubahan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang kesehatan, lingkungan dan aspek lainnya dapat mempengaruhi bisnis Perseroan
Pelayanan kesehatan merupakan industri yang tunduk pada peraturan perundang-undangan yang luas
dan perubahan peraturan perundang-undangan yang dinamis. Rumah sakit Perseroan, dokter dan
profesional medis lainnya tunduk kepada hukum dan peraturan perundang-undangan, termasuk, namun
tidak terbatas pada, perizinan, inspeksi fasilitas dan persyaratan perumahsakitan dan klinis. Terdapat
pemeriksaan berkala oleh pemerintah dan otoritas yang berwenang untuk memastikan Perseroan
mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku. Perseroan diwajibkan memiliki berbagai perizinan atau
persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah daerah untuk menjalankan usaha Perseroan, termasuk,
antara lain, izin operasional rumah sakit. Perseroan harus memperbarui semua perizinan dan persetujuan
ketika masa berlakunya berakhir, serta mendapatkan perizinan dan persetujuan yang baru apabila
diperlukan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu memperpanjang atau mendapatkan izin
yang diperlukan yang belum diperoleh dan saat ini sedang dalam proses atau izin-izin lainnya yang
mungkin diperlukan di masa mendatang. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan tidak akan menerima
sanksi yang timbul dari kegagalan memperpanjang atau memperoleh perizinan yang diperlukan.
46
Dikenakannya sanksi hukum secara material dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan jalannya
usaha Perseroan. Jika Perseroan gagal mendapatkan, mempertahankan atau memperbarui perizinan
atau persetujuan yang disyaratkan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah untuk menjalankan usaha,
maka pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha
dan prospek usaha Perseroan. Khususnya, Perseroan tunduk pada sejumlah peraturan perundangundangan yang mempengaruhi jenis layanan yang disediakan Perseroan bagi pasien Perseroan.
Perubahan apapun yang terjadi dalam peraturan-peraturan ini dapat berdampak negatif pada usaha
Perseroan. Contohnya, kegiatan usaha Perseroan dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan
di dalam peraturan perundang-undangan sehubungan dengan komposisi tempat tidur rumah sakit
yang harus disediakan Perseroan di dalam rumah sakit Perseroan khususnya jika peraturan-peraturan
diubah sehingga Perseroan dipersyaratkan untuk mengalokasikan jumlah yang lebih besar untuk tempat
tidur “Kelas 3”, kelas tempat tidur terendah yang ditawarkan Perseroan. Kemampuan Perseroan untuk
mengakomodasi pasien yang menempati kelas tempat tidur lainnya dan yang biasanya merupakan
sumber penghasilan yang lebih besar untuk Perseroan, dapat terkena dampak negatif. Hal ini mungkin
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha
Perseroan.
Selain itu, rumah sakit Perseroan mungkin memuat, atau operasi rumah sakit Perseroan dapat
memanfaatkan, bahan-bahan, proses atau instalasi tertentu yang diatur sesuai dengan hukum dan
peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup, atau mungkin memerlukan izin terkait
lingkungan hidup dari pihak berwenang. Perizinan ini termasuk, namun tidak terbatas pada, limbah
medis atau limbah penyakit menular, insinerator, dan bahan-bahan yang mengandung bahan asbes
yang mudah pecah. Undang-undang dan peraturan lingkungan hidup juga membebankan tanggung
jawab pada Perseroan untuk menghilangkan atau memulihkan bahan-bahan/zat yang berbahaya
atau beracun. Sebagai akibatnya, Perseroan juga harus bertanggung jawab atas denda dan kerugian
pemerintah untuk cedera kepada orang-orang, sumber daya alam dan properti yang berdekatan. Beban
operasional Perseroan bisa lebih tinggi daripada yang diantisipasi dikarenakan biaya untuk memenuhi
persyaratan peraturan lingkungan hidup serta peraturan kesehatan kerja dan keselamatan yang ada
saat ini dan dimasa depan.
Perseroan telah membuat aplikasi permohonan untuk Izin Pembuangan Limbah cair dan/atau Izin
Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan/atau Izin penyimpanan
bahan berbahaya dan beracun (B3) sehubungan dengan beberapa rumah sakit, yaitu: (i) Siloam
Hospitals TB Simatupang, (ii) BIMC Kuta, (iii) BIMC Nusa Dua, (iv) Siloam Hospitals Buton, (v) Siloam
Hospitals Labuan Bajo, (vi) Siloam Hospitals Bogor; (vii) Siloam Hospitals Bangka Belitung, (viii) Siloam
Hospitals Yogyakarta dan (ix) Siloam Hospitals Bekasi Timur. Permohonan-permohonan tersebut masih
berstatus menunggu dan tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat memperoleh izin-izin tersebut
secara tepat waktu atau tidak sama sekali. Perseroan mungkin dikenakan sanksi administratif yang
dapat berupa peringatan tertulis sampai penghentian sementara izin usaha dan pencabutan izin usaha
yang Perseroan butuhkan untuk mengoperasikan rumah sakit-rumah sakit terkait. Beban operasional
Perseroan bisa lebih tinggi daripada yang diantisipasi dikarenakan biaya untuk pemenuhan kesesuaian
dengan hukum dan peraturan lingkungan yang ada dan dimasa depan dan hukum dan peraturan
kesehatan kerja dan keselamatan. Terjadinya peristiwa-peristiwa di atas dapat berdampak negatif
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek Perseroan.
Meskipun Perseroan akan mengambil semua langkah untuk mematuhi hukum dan peraturan perundangundangan sehubungan dengan bahan–bahan, proses atau instalasi tersebut, tidak ada jaminan bahwa
kewajiban lingkungan tidak akan terjadi lagi di masa depan, atau bahwa setiap kewajiban lingkungan
tersebut tidak akan menjadi penting untuk kegiatan usaha Perseroan.
47
7. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin bertentangan dengan
kepentingan Perseroan
Pemegang saham pengendali Perseroan memiliki, dan akan terus memiliki, kekuasaan untuk
mengendalikan Perseroan, termasuk kekuasaan dalam hal:
•
•
•
•
menyetujui setiap penggabungan usaha, konsolidasi, atau pembubaran Perseroan;
menggunakan pengaruh signifikan terhadap kebijakan dan urusan Perseroan;
menyetujui sebagian besar anggota Direksi dan Komisaris Perseroan; dan
menentukan hasil dari setiap tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham (selain
persetujuan terhadap transaksi yang mengandung benturan kepentingan dimana pemegang
saham pengendali yang memiliki benturan kepentingan atau terafiliasi dengan Direktur, Komisaris,
atau LK diwajibkan untuk abstain berdasarkan peraturan OJK), termasuk waktu dan pembayaran
dividen di masa depan.
Pemegang saham pengendali mungkin memiliki kegiatan usaha lain dan kepentingan yang lain di luar
kegiatan usaha Perseroan, dan dapat mengambil langkah-langkah, baik yang terkait atau tidak dengan
Perseroan, yang menguntungkan mereka atau perusahaan lain dibandingkan Perseroan, sehingga
dapat berdampak material dan merugikan pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan
prospek Perseroan.
Khususnya, pemegang saham pengendali Perseroan tunduk pada beberapa pembatasan berdasarkan
senior notes atau perjanjian yang sebelumnya diterbitkan/ditandatangani dan yang mungkin akan
diterbitkan/ditandatangani di masa mendatang. Walaupun Perseroan tidak terikat langsung oleh
pembatasan berdasarkan senior notes atau perjanjian tersebut, pemegang saham pengendali Perseroan
mungkin, melalui pengaruhnya dan kemampuan untuk mengendalikan Perseroan, dapat membatasi
beberapa tindakan Perseroan agar tetap memenuhi pembatasan terhadap senior notes atau perjanjian
tersebut. Sebagai contohnya, sebagai perusahaan anak yang dibatasi yang tidak memberikan garansi
(non guarantor restricted subsidiary) berdasarkan ketentuan senior notes pemegang saham pengendali
Perseroan, jumlah utang yang dapat Perseroan peroleh mungkin hanya sebatas keseluruhan utang yang
dapat diperoleh oleh LK, dan perusahaan anaknya juga dibatasi berdasarkan ketentuan dalam senior
notes. Selanjutnya, ketentuan dalam senior notes menetapkan pembatasan-pembatasan terhadap
kemampuan LK untuk melakukan transaksi tertentu, seperti penjualan dan sewa balik, transaksi dengan
pihak afiliasi, transaksi penjualan aset, penerbitan modal saham, pembebanan gadai dan pemberian
jaminan.
Komisaris Perseroan, termasuk ketiga Komisaris Independen Perseroan, saat ini juga menjabat
sebagai Komisaris Independen dan/atau Direktur di LK dan/atau afiliasi lainnya (selain Perseroan).
Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Komisaris tidak akan menghadapi benturan kepentingan
dalam melaksanakan fungsi tata kelolanya atas Perseroan, pada satu sisi, dan pada sisi lainnya, pada
fungsi mereka sebagai komisaris ataua direksi LK atau afiliasinya, atau bahwa konflik tersebut akan
diselesaikan dengan keuntungan Perseroan.
Dari waktu ke waktu, Perseroan telah dan akan terus terlibat dalam transaksi dengan entitas yang
dikendalikan oleh pemegang saham pengendali Perseroan dan pihak terkait lain dalam kegiatan usaha
sehari-hari.
Transaksi Afiliasi (sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan IX.E.1) yang dilakukan Perseroan dengan
pihak terkait setelah PUT II dapat menyebabkan terjadinya Benturan Kepentingan (sebagaimana
didefinisikan dalam Peraturan IX.E.1) yang pelaksanaannya memerlukan persetujuan pemegang
saham independen Perseroan sesuai dengan Peraturan IX.E.1.
48
8. Perseroan mengalami persaingan dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lain
Industri perawatan kesehatan sangat kompetitif. Umumnya, rumah sakit lain yang terdapat di daerah
setempat di mana Perseroan melayani menyediakan layanan yang sama dengan yang ditawarkan oleh
rumah sakit Perseroan. Di lokasi tertentu, Perseroan bersaing dengan rumah sakit milik pemerintah
dan rumah sakit swasta lain. Selanjutnya, di beberapa lokasi, rumah sakit Perseroan menghadapi
persaingan dari rumah sakit di luar Indonesia, termasuk rumah sakit di Singapura dan Malaysia yang
dapat memberikan layanan yang lebih kompleks. Beberapa dari para pesaing ini mungkin sudah lebih
mapan dan memiliki sumber daya finansial, personil dan sumber daya lain yang lebih besar dibanding
rumah sakit Perseroan dan mungkin mencari peluang untuk mendirikan fasilitasnya di Indonesia. Selain
itu, di lokasi di mana rumah sakit Perseroan menjadi penyedia dominan atau satu-satunya penyedia
layanan perawatan kesehatan di wilayah tersebut, pasien atau dokter mungkin mendukung rumah sakit
atau fasilitas kesehatan lainnya di kota-kota atau wilayah sekitarnya. Beberapa pesaing Perseroan juga
memiliki rencana untuk memperluas jaringan rumah sakit mereka, yang dapat menimbulkan tekanan
harga dan perekrutan pada Perseroan. Jika Perseroan terpaksa menurunkan harga layanan Perseroan
atau tidak mampu untuk menarik pasien dan para dokter serta tenaga profesional kesehatan lain ke
rumah sakit Perseroan, maka pada akhirnya hal ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha,
kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
9. Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi dan kualitas pelayanan medis yang
sebagian besar diberikan oleh dokter spesialis yang bukan karyawan Perseroan
Di Indonesia, dokter spesialis biasanya bekerja secara independen dan bukan karyawan dari rumah
sakit. Perseroan menandatangani perjanjian kerjasama dengan sejumlah dokter spesialis yang diizinkan
untuk berpraktek di maksimum tiga rumah sakit yang berbeda. Akibatnya, merek dan reputasi Perseroan
bisa berdampak negatif karena kinerja yang buruk atau insiden malpraktek oleh dokter yang bekerja
di fasilitas rumah sakit Perseroan yang tidak dikendalikan secara penuh oleh Perseroan. Selain itu,
kemampuan Perseroan terbatas untuk menegakkan praktik dan standar yang seragam antara dokter
non-karyawan Perseroan yang mungkin dapat membatasi kemampuan Perseroan untuk membangun
reputasi untuk standar yang konsisten dari pelayanan medis yang berkualitas yang pada akhirnya
dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha
Perseroan.
10. Perseroan menyerap kewajiban atau risiko dari rumah sakit yang diakuisisi oleh Perseroan
Perseroan mengakuisisi BIMC Kuta dan BIMC Nusa Dua pada tahun 2013, ASRI pada tahun 2014,
serta SHST, SHMT, SHCB, dan SHBS pada tahun 2017, masing-masing dari pihak ketiga. Rumah sakit
yang diakuisisi oleh Perseroan mungkin memiliki kewajiban yang belum diketahui atau yang sifatnya
kontinjen, termasuk kewajiban atas kegagalan mematuhi hukum dan peraturan, gugatan litigasi dan
Perseroan dapat menjadi bertanggung jawab atas kegiatan usaha masa lalu tersebut. Kewajiban yang
tidak diketahui atau yang sifatnya kontinjen tersebut dapat berpengaruh negatif secara material terhadap
hasil usaha dan kinerja keuangan Perseroan. Selain itu, merek dan reputasi Perseroan dapat rusak oleh
kewajiban yang tidak diketahui atau yang sifatnya kontinjen tersebut jika diungkapkan kepada publik.
11. Perseroan bergantung pada kemampuannya mengelola persediaan secara efektif
Perseroan bergantung pada kemampuannya untuk mempertahankan tingkat optimal persediaan
obat-obatan, peralatan medis dan barang-barang rumah sakit terkait. Jika Perseroan terlalu banyak
menimbun persediaan obat-obatan atau mempertahankan sejumlah besar peralatan medis yang
kurang dimanfaatkan, maka Perseroan mungkin diharuskan menambah modal kerja Perseroan dan
persyaratan pembiayaan dan biaya, yang dapat mempengaruhi secara merugikan hasil usaha atau
kondisi keuangan Perseroan. Atau, jika Perseroan tidak dapat memperoleh jumlah obat-obatan dan
peralatan medis yang canggih dan barang-barang rumah sakit terkait, kemampuan Perseroan untuk
menyediakan layanan rumah sakit Perseroan mungkin akan terpengaruh dan pada akhirnya dapat
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha
Perseroan.
49
12.Struktur grup Perseroan menjadikan Perseroan bergantung pada sejumlah Perusahaan
Anak untuk arus kas dan dalam hal pailit atau likuidasi, menjadikan prioritas hak Perseroan
lebih rendah dibandingkan dengan kreditur dari Perusahaan Anak
Sebagian besar operasi Perseroan dilaksanakan melalui Perusahaan Anak dan akibatnya, hasil usaha
dan arus kas Perseroan tergantung pada laba Perusahaan Anak tersebut. Kemampuan Perusahaan
Anak Perseroan untuk menyediakan dana bagi Perseroan mungkin dibatasi oleh kewajibankewajibannya yang lain. Di samping itu, Perseroan bergantung pada distribusi keuntungan, pinjaman
atau pembayaran lain oleh Perusahaan Anak Perseroan untuk melayani kewajiban-kewajiban Perseroan
dan untuk membayar dividen. Selain itu, jika terjadi kepailitan, likuidasi atau reorganisasi lain atas salah
satu Perusahaan Anak, kreditur Perusahaan Anak tersebut akan berhak atas pembayaran penuh dari
penjualan aset Perusahaan Anak tersebut sebelum Perseroan, sebagai pemegang saham, berhak
menerima distribusi dari penjualan tersebut.
13. Pertanggungan asuransi Perseroan mungkin tidak mencakup semua jenis kerugian dan
mungkin tidak cukup untuk menutupi kerugian Perseroan
Perseroan memiliki asuransi yang mencakup risiko-risiko termasuk kerusakan pada properti, kerugian
akibat kebakaran, banjir dan bencana alam lainnya serta terhadap gangguan bisnis. Namun Perseroan
tidak dapat menjamin bahwa nilai pertanggungan asuransi dapat menutup kerugian yang timbul
terhadap risiko-risiko tersebut, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha,
kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
C. RISIKO UMUM
1. Kondisi perekonomian secara makro dan global
Krisis ekonomi yang melanda Asia, termasuk Indonesia, di pertengahan tahun 1997 tercemin dari,
antara lain, depresiasi nilai mata uang, penurunan PDB riil secara signifikan, tingkat bunga yang tinggi,
gejolak sosial dan perubahan kondisi politik yang luar biasa. Krisis ekonomi menyebabkan banyak
perusahaan Indonesia mengalami gagal bayar atas kewajibannya pada saat jatuh tempo. Kondisi
tersebut berdampak negatif pada iklim usaha di Indonesia. Dari tahun 1999 sampai 2002, Indonesia
memasuki masa resesi dengan tingkat pertumbuhan yang relatif rendah.
Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat, Inggris dan beberapa negara anggota Uni Eropa
mengalami penurunan peringkat kredit atau perubahan peringkat kredit menjadi negatif. Selain
itu, kekhawatiran mengenai beban utang di berbagai negara Uni Eropa terus meningkat, termasuk
kekhawatiran mengenai kesanggupan negara-negara tersebut untuk memenuhi kewajibannya di masa
mendatang. Krisis ekonomi global yang berawal pada tahun 2008 juga menciptakan suatu periode
dimana terjadi kekurangan ketersediaan kredit, penurunan penanaman modal asing langsung,
kegagalan pada institusi keuangan global, penurunan nilai pasar saham global, perlambatan ekonomi
global dan jatuhnya permintaan berbagai komoditas.
Tidak terdapat jaminan bahwa kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan yang pernah terjadi
di Indonesia dan Asia tidak akan terulang di masa mendatang. Kehilangan kepercayaan para investor
pada sistem keuangan di negara berkembang dan pasar lainnya dapat mengakibatkan kenaikan
volatilitas di pasar keuangan Indonesia dan internasional serta menghambat perkembangan ekonomi
Indonesia dan ekonomi global.
Kecenderungan penurunan yang signifikan dan berkelanjutan pada ekonomi global, termasuk ekonomi
Indonesia, seperti kenaikan tingkat suku bunga dan inflasi yang dapat mempengaruhi pendapatan
masyarakat (disposable income), dapat mempengaruhi bisnis dan hasil usaha Perseroan. Situasi
ekonomi global saat ini dapat berdampak pada Indonesia dan kegiatan usaha Perseroan. Hal-hal
tersebut dapat memberi dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja, dan
prospek usaha Perseroan.
50
Tidak ada jaminan bahwa situasi ekonomi global saat ini tidak mungkin memburuk atau iklim ekonomi
global akan membaik, atau kemerosotan pada ekonomi global tidak akan memberi dampak lebih
lanjut bagi Indonesia dan kegiatan usaha Perseroan. Pertumbuhan ekonomi global yang melemah
dan perkembangan pada situasi ekonomi global dapat secara material memberi dampak negatif pada
kegiatan usaha, kinerja, dan prospek usaha Perseroan.
2. Perubahan nilai tukar mata uang asing
Risiko nilai tukar uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu
instrument keuangan akan terpengaruh akibat Perseroan memiliki eksposur dalam mata uang asing
yang timbul dari transaksi operasionalnya. Meskipun seluruh pendapatan Perseroan dan Perusahaan
Anak dalam denominasi Rupiah, namun Perseroan dan Perusahaan Anak terekspos risiko perubahan
nilai mata uang asing.
Nilai tukar mata uang berpotensi menimbulkan kerugian bila biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan
lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh dalam Rupiah. Apabila kondisi ini berlangsung lama,
maka akan berdampak terhadap pengeluaran dan arus kas, kemampuan pembelanjaan modal dan laba
bersih Perseroan.
3. Ketidakpastian interpretasi dan pelaksanaan peraturan tentang pemerintahan daerah
di Indonesia dapat berdampak negatif pada Perseroan
Pemerintah Indonesia mengesahkan ketentuan mengenai otonomi daerah dan urusan keuangan
daerah pada tahun 1999 berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan
UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah dan Daerah. Terkait
otonomi daerah, pada tahun 2014 Pemerintah Indonesia mengesahkan UU Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana terakhir diubah oleh UU No. 9 Tahun 2015. Sedangkan
untuk urusan keuangan daerah, pada tahun 2004 Pemerintah Indonesia mengesahkan UU Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Undang-undang ini diharapkan untuk memberikan kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar
kepada Pemerintah Daerah untuk menggunakan aset nasional dan untuk menciptakan hubungan
keuangan yang seimbang dan adil antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Undang-undang otonomi
daerah telah mengubah kondisi regulasi untuk perusahaan di Indonesia dengan mendesentralisasi
regulasi, perpajakan dan kekuasaan lainnya dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah dan ini
menyebabkan ketidakpastian. Ketidakpastian ini meliputi implementasi peraturan di area otonomi daerah
dan kurangnya personil Pemerintah dengan pengalaman di sektor yang relevan pada beberapa tingkat
Pemerintah Daerah. Selanjutnya, saat ini ada keterbatasannya preseden maupun pedoman lainnya
untuk implementasi undang-undang dan peraturan otonomi daerah. Selain itu, sesuai dengan undangundang otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk menerapkan peraturan dan
dengan dalih otonomi daerah, menempatkan beberapa pembatasan, pajak dan retribusi yang berbeda
dengan Pemerintah Daerah lainnya dan/atau merupakan tambahan dari penerapan Pemerintah Pusat.
Kegiatan usaha Perseroan terletak di Indonesia dan dapat terkena dampak buruk karena peraturan
yang berlawanan atau peraturan tambahan, perpajakan dan pungutan yang mungkin dikenakan oleh
pemerintah daerah.
4. Perseroan kemungkinan menghadapi gugatan malpraktek kedokteran di mana Perseroan
tidak memiliki jaminan asuransi, kecuali dua Perusahaan Anak, yaitu PT MST dan PT TRW
yang memiliki jaminan asuransi
Rumah sakit Perseroan berisiko untuk mendapatkan gugatan medis dan hukum dari pasien Perseroan.
Keberadaan gugatan tersebut dapat berdampak negatif terhadap reputasi rumah sakit Perseroan dan/
atau dokter-dokternya. Apabila gugatan-gugatan tersebut berhasil, rumah sakit Perseroan mungkin
dapat bertanggung jawab terhadap kerugian, denda bahkan berisiko untuk ditutup. Perseroan tidak
memiliki asuransi pertanggungan malpraktek umum kecuali dua Perusahaan Anak, yaitu PT MST dan
PT TRW yang memiliki jaminan asuransi malpraktek. Sebagian dari dokter-dokter yang berpraktek
di rumah sakit Perseroan memiliki jaminan asuransi profesi.
51
Litigasi malpraktek kesehatan pada umumnya diajukan terhadap dokter dan penggugat juga biasanya
mengikutsertakan rumah sakit sebagai turut tergugat, tempat di mana pengobatan dilangsungkan.
Mengingat Perseroan melakukan perawatan medis yang kompleks di rumah sakit Perseroan, yang
tidak dapat memberikan jaminan hasil yang positif, maka Perseroan berhadapan dengan kemungkinan
litigasi malpraktek kesehatan. Selanjutnya, sekalipun rumah sakit Perseroan tidak terlibat dalam litigasi
malpraktek kesehatan tersebut, reputasi rumah sakit Perseroan dapat dirugikan karena keterkaitan
Perseroan dengan dokter yang terlibat dalam litigasi malpraktek kesehatan. Saat ini Perseroan
menghadapi dua gugatan yang diajukan oleh mantan pasien Perseroan.
Jika litigasi malpraktek kesehatan tidak dimenangkan oleh Perseroan atau dokter, hal tersebut dapat
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha
Perseroan. Tidak terdapat jaminan bahwa prosedur dan dana internal Perseroan yang dipersiapkan
untuk menghadapi malpraktek akan cukup untuk memenuhi setiap kewajiban yang timbul akibat adanya
litigasi malpraktek kesehatan tersebut.
5. Pemogokan tenaga kerja
Hukum dan peraturan perundang-undangan yang mengatur pembentukan serikat buruh serta kondisi
ekonomi yang lemah telah menimbulkan pergolakan buruh dan aktivis di Indonesia. Pada tahun 2000,
Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 (“UU No. 21/2000”) tentang Serikat
Buruh yang memungkinkan karyawan untuk membentuk serikat pekerja tanpa intervensi dari pemberi
kerja. Pada tahun 2003, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”). UU Ketenagakerjaan berlaku pada 25 Maret 2003 dan
memerlukan implementasi lebih lanjut dari peraturan-peraturan yang mungkin secara substantif dapat
mempengaruhi hubungan ketenagakerjaan di Indonesia.
UU Ketenagakerjaan meningkatkan jumlah pembayaran pesangon, layanan dan kompensasi yang
wajib dibayarkan kepada karyawan yang diberhentikan. Berdasarkan UU Ketenagakerjan, karyawan
yang mengundurkan diri secara sukarela berhak untuk mendapatkan kompensasi, antara lain, atas (i)
cuti tahunan tidak diambil, (ii) biaya relokasi (jika ada), (iii) kompensasi yang mencapai 15% dari uang
pesangon dan/atau bonus selama tahun bekerja (bagi yang memenuhi syarat), dan (iv) biaya lainnya.
Pegawai yang mengundurkan diri terkait dengan perubahan kendali dari tempatnya bekerja dan telah
bekerja setidaknya tiga tahun, berdasarkan UU Ketenagakerjaan, juga berhak atas uang jasa dan
kompensasi. UU Ketenagakerjaan mempersyaratkan forum bipartit yang terdiri dari pemberi kerja dan
karyawan, dan membutuhkan partisipasi lebih dari 50% dari karyawan suatu perusahaan dalam rangka
melakukan negosiasi perjanjian kerja bersama, juga membuat prosedur-prosedur yang lebih permisif
dalam pelaksanaan aksi mogok. Setelah diberlakunya UU Ketenagakerjaan, beberapa serikat buruh
menentang atas UU Ketenagakerjaan kepada Mahkamah Konstitusi Indonesia, namun Mahkamah
Konstitusi Indonesia menyatakan bahwa UU Ketenagakerjaan berlaku kecuali untuk beberapa
ketentuan, yang berkaitan dengan (i) prosedur pemecatan karyawan yang melakukan kesalahan berat,
(ii) pengenaan pidana penjara atau denda terhadap karyawan yang memulai atau berpartisipasi dalam
pemogokan buruh ilegal atau mempengaruhi karyawan lain untuk berpartisipasi dalam aksi mogok
buruh, (iii) untuk serikat buruh di perusahaan-perusahaan yang memiliki lebih dari satu serikat buruh,
perlunya perwakilan 50% karyawan sebelum serikat buruh tersebut berhak untuk bernegosiasi dengan
pemberi kerja, dan (iv) kemampuan usaha untuk menandatangani perjanjian-perjanjian outsourcing
dengan istilah-istilah yang sudah ditentukan yang tidak mengandung ketentuan yang melindungi
karyawan outsourcing dalam penempatannya oleh perusahaan outsourcing. Karenanya, Perseroan
mungkin tidak dapat mengandalkan ketentuan-ketentuan tertentu di dalam UU Ketenagakerjaan.
6. Bencana alam
Kepulauan Indonesia merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas vulkanik yang teraktif di dunia.
Hal ini disebabkan karena Indonesia terletak di pertemuan tiga lempengan, sehingga wilayah Indonesia
sangat rentan terhadap aktivitas seismik yang dapat menyebabkan gempa, tsunami atau gelombang air
pasang. Terjadi berbagai bencana alam yang menimbulkan kerugian signifikan dalam beberapa tahun
terakhir. Sebagai tambahan dari peristiwa-peristiwa geologis ini, Indonesia juga telah dilanda bencana
alam lainnya seperti hujan deras dan banjir. Hal-hal di atas mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan
kerusakan properti yang parah.
52
Meskipun kejadian-kejadian ini tidak berdampak secara material pada pasar modal di Indonesia, akan
tetapi, Pemerintah harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk bantuan darurat dan usaha-usaha
untuk merelokasikan para korban bencana alam tersebut. Sebagian besar dari bantuan darurat atas
bencana alam yang terjadi berasal dari pemerintah asing dan lembaga-lembaga bantuan internasional
dan terdapat kemungkinan bantuan tersebut tidak diberikan atau tidak diterima para korban secara
tepat waktu. Dampak politis dan sosial dapat terjadi apabila Pemerintah tidak dapat menyampaikan
bantuan tersebut kepada pihak yang berhak secara tepat waktu. Lebih lanjut, usaha penyelamatan dan
bantuan akan membebani keuangan Pemerintah dan dapat berakibat pada kemampuan Pemerintah
untuk membayar utang-utang luar negerinya. Setiap kegagalan oleh Pemerintah dalam memenuhi
kewajibannya, dapat menyebabkan Pemerintah menjadi wanprestasi berdasarkan berbagai perjanjian
pinjaman dan secara langsung maupun tidak langsung pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap
kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
Bencana geologis di masa depan dapat berpengaruh besar terhadap perkekonomian Indonesia.
Gempa yang besar, atau gangguan geologis lainnya maupun bencana alam yang berhubungan degan
iklim pada suatu kota yang berpenduduk pada dan pusat-pusat finansial dapat mengganggu ekonomi
Indonesia dan mempengaruhi kepercayaan investor, sehingga pada akhirnya dapat berdampak negatif
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
7. Perseroan dipengaruhi oleh seluruh risiko yang lazim dalam industri kesehatan
Umumnya, rumah sakit tunduk pada peraturan perundang-undangan terkait pelayanan medis dan
bedah, yang dapat memiliki dampak yang signifikan dan mungkin dapat berpengaruh secara material
dari segi harga dan ketersediaan dari layanan tersebut. Selanjutnya, rumah sakit menghadapi risiko
meningkatnya persaingan untuk jasa atau produk baru dan risiko bahwa kemajuan teknologi akan
menyebabkan layanan medis dan bedah mereka saat ini menjadi usang. Meningkatnya biaya teknologi
kesehatan juga dapat merugikan dan mempengaruhi secara material hasil keuangan usaha Perseroan.
Rumah sakit juga dapat mengalami kerugian ketika mengadopsi layanan medis atau bedah baru, dan
akibatnya pola pendapatan menjadi tidak menentu.
Selanjutnya, karena Perseroan harus mengirimkan ambulans untuk merespon telepon darurat baik oleh
pasien mampu membayar ataupun yang tidak mampu membayar dan hanya dapat mentransfer pasien
dalam keadaan darurat yang tidak mampu membayar ke sebuah rumah sakit pemerintah setelah rumah
sakit Perseroan melakukan stabilisasi keadaan pasien tersebut, maka Perseroan, seperti rumah sakit
swasta lainnya yang menyediakan layanan darurat, menghadapi risiko tidak mampunya pasien untuk
membayar layanan tersebut. Walaupun penghapusan atas utang usaha Perseroan yang diasosiasikan
dengan ketidakmampuan pasien untuk membayar tidak pernah berjumlah material, tidak ada jaminan
bahwa penghapusan tersebut tidak akan menjadi lebih signifikan di masa depan.
Selain itu, rumah sakit dapat dipengaruhi oleh peristiwa dan keadaan termasuk, antara lain, permintaan
atas layanan, kepercayaan dokter terhadap fasilitas, kemampuan manajemen, persaingan dengan
rumah sakit lain, upaya perusahaan asuransi untuk membatasi biaya dan ongkos, keadaan ekonomi,
fluktuasi nilai tukar, biaya dan kemungkinan tidak tersedianya asuransi malpraktek. Selain itu, bencana
alam seperti gempa bumi dan banjir dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kelangsungan
usaha dan aksesibilitas.
Terjadinya peristiwa-peristiwa di atas pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha,
kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua faktor risiko material yang diketahui saat
ini dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan berdasarkan bobot dari masingmasing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam Prospektus.
53
VII.KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN
Tidak terdapat kejadian penting dan relevan setelah tanggal Laporan Auditor Independen yaitu tanggal
18 September 2017 atas laporan keuangan konsolidasian untuk periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei 2017 yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini, yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian
yang ditandatangani oleh Tjun Tjun.
54
VIII.
KETERANGAN
TENTANG
PERSEROAN
DAN
PERUSAHAAN ANAK, KEGIATAN USAHA, SERTA
KECENDERUNGAN
DAN
PROSPEK
USAHA
PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK
A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK
Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya
menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan
berkedudukan di Kabupaten Tangerang. Perseroan didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta
didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3 tanggal 3 Agustus 1996, dibuat
dihadapan Myra Yuwono, Sarjana Hukum, Notaris di Sukabumi, telah memperoleh pengesahan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-8639.HT.01.01.TH’96 tanggal
27 Agustus 1996, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP dengan
No. TDP 09031623426 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan No. 927/
BH.09.03/X/96 tanggal 4 Oktober 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 97 tanggal 3 Desember 1996 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 9518 Tahun
1996 (“Akta Pendirian”).
Sejak Penawaran Umum Terbatas I sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Anggaran
Dasar Perseroan mengalami perubahan sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Sebagian
Keputusan RUPS Luar Biasa No. 131 tanggal 28 Desember 2016, dibuat di hadapan Sriwi Bawana
Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0024519 tanggal 18 Januari 2017
dengan Daftar Perseroan No. AHU-02247.40.20.2014 tanggal 18 Januari 2017 yakni Akta Penawaran
Umum Terbatas I.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan
usaha Perusahaan Anak Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat
dan/atau penunjang pelayanan kesehatan masyarakat. Perseroan dan Perusahaan Anak memiliki
keterkaitan dalam kegiatan usahanya, yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.
Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32, Jalan
Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village, Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia.
1. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
Perkembangan kepemilikan saham Perseroan dari saat berdiri tahun 1996 sampai dengan saat
Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan pada bulan September 2013 telah disajikan dalam
prospektus Penawaran Umum Perdana Saham yang diterbitkan pada tanggal 3 September 2013 dan
perkembangan kepemilikan saham Perseroan dari dari bulan September 2013 (setelah Penawaran
Umum Perdana Saham) sampai dengan saat Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan pada
bulan November 2016 telah disajikan dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas I yang diterbitkan
pada tanggal 24 November 2016.
Sedangkan perkembangan komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan dari bulan
November 2016 (setelah Penawaran Umum Terbatas I) sampai dengan Prospektus ini diterbitkan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
55
Tahun 2016
Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 yang diterbitkan oleh BAE, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
4.000.000.000
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham
(Rp)
400.000.000.000
670.211.685
195.091.875
56.324.949
49.612.500
30.306.653
1.125.000
297.939.838
1.300.612.500
2.699.387.500
67.021.168.500
19.509.187.500
5.632.494.900
4.961.250.000
3.030.665.300
112.500.000
29.793.983.800
130.061.250.000
269.938.750.000
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Megapratama Karya Persada
Prime Health Company Limited
PT Gloria Mulia
PT Nilam Biru Bersinar
PT Safira Prima Utama
PT Maharama Sakti
Masyarakat*
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
%
51,53
15,00
4,33
3,81
2,33
0,09
22,91
100,00
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Tahun 2017
Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 31 Agustus 2017 yang diterbitkan oleh BAE, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Megapratama Karya Persada
Prime Health Company Limited
PT Gloria Mulia
PT Nilam Biru Bersinar
PT Safira Prima Utama
PT Maharama Sakti
Masyarakat*
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
670.211.685
195.091.875
56.324.949
49.612.500
30.306.653
1.125.000
297.939.838
1.300.612.500
2.699.387.500
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham
(Rp)
%
67.021.168.500
19.509.187.500
5.632.494.900
4.961.250.000
3.030.665.300
112.500.000
29.793.983.800
130.061.250.000
269.938.750.000
51,53
15,00
4,33
3,81
2,33
0,09
22,91
100,00
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak ada lagi perubahan struktur modal yang terjadi.
2. DOKUMEN PERIZINAN RUMAH SAKIT
Perseroan dan Perusahaan Anak yang mengoperasikan rumah sakit telah mendapatkan izin operasional
sebagai berikut:
Unit
Izin
Tanggal
Penerbitan
No. Izin
Instansi Penerbit
Masa Berlaku
Badan Koordinasi
Penanaman dan
Pelayanan Terpadu
Provinsi Banten
1 Desember 2020
SHLV
Perpanjangan Izin Tetap
Operasional Rumah Sakit
(Kelas B)
09/36/IOT/Kes/
BKPMPT/2015
SHKJ
Izin Operasional Tetap
Rumah Sakit (Kelas B)
3936 TAHUN 2014
18 November
2014
Dinas Kesehatan Provinsi
DKI Jakarta
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHSB
Surat Izin Operasional
Tetap Rumah Sakit
(Kelas B)
P2t/5/03.23/02/X/2014
20 Oktober 2014
UPT Pelayanan Perizinan
Terpadu Pemprov Jawa
Timur
20 Oktober 2019
1 Desember 2015
56
Unit
Izin
No. Izin
Tanggal
Penerbitan
Instansi Penerbit
Masa Berlaku
SHLC
Izin Operasional Rumah
Sakit (Kelas B)
445.1/Kep.30/I.25.b/IPRSUB-BPMPT/2015
20 Februari 2015
Gubernur Jawa Barat
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHJB
Izin Operasional
Penyelenggaraan Rumah
Sakit (Kelas B)
104 Tahun 2015
1 Juli 2015
Badan Penanaman Modal
Daerah dan Pelayanan
Perizinan Terpadu
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHBP
Izin Operasional Rumah
Sakit (Kelas B)
503/01/SK/BPPMDPTSP/V/2013
6 Mei 2013
Badan Perizinan dan
Penanaman Modal
Daerah Provinsi
Kalimantan Timur
6 Mei 2018
MRCCC
Izin Operasional Tetap
Rumah Sakit Khusus
Kanker (Kelas A)
5/1/IO/KES/PMDN/2017
8 Mei 2017
Badan Koordinasi
Penanaman Modal
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
RSUS
mengikuti SHLV
mengikuti SHLV
mengikuti SHLV
mengikuti SHLV
mengikuti SHLV
SHMN
Izin Penyelenggaraan
Siloam Hospital Manado
(Kelas B)
188.4/SK-Donkes/1703/
IV/2013
19 April 2013
Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Utara
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHMK
Surat Izin Operasional
Tetap Rumah Sakit
(Kelas B)
05936/Yankes-2/V/2013
1 Mei 2013
Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan
1 Mei 2018
SHPL
Izin Operasional Rumah
Sakit (Kelas C)
205/KPTS/DINKES/2016
9 Mei 2016
Walikota Palembang
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHCN
Surat Izin Operasional
Rumah Sakit
445.5/074/O.RSDPMPTSP/V/2017
24 Mei 2017
Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Depok
23 Mei 2019
SHDP
Izin Operasional Tetap
Rumah Sakit (Kelas B)
445/10019/Yankes/Dikes
6 November 2013
Dinas Kesehatan Provinsi
Bali
6 November 2018
22 Desember 2021
SHTB
Izin Operasional Rumah
Sakit Umum (Kelas B)
34/2.5/31/-1.77/2016
22 Desember
2016
Badan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
Provinsi DKI Jakarta
BIMC Kuta
Izin Operasional Tetap
Rumah Sakit Khusus
Bedah
2580/DPMPTSP/RS/V/2017
29 Mei 2017
Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten
Badung
29 Mei 2022
BIMC Nusa
Dua
Izin Penyelenggaraan
Tetap Rumah Sakit
(Kelas B)
445/4893/Yankes Dikes
1 April 2014
Dinas Kesehatan Provinsi
Bali
1 April 2019
SHPW
Izin Operasional Rumah
Sakit (Kelas B)
445.1/Kep.09/I.25.b/IPRSUB-BPMPT/2016
21 Juni 2016
Badan Penanaman Modal
dan Perizinan Terpadu
Provinsi Jawa Barat
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
ASRI
Izin Operasional Tetap
Rumah Sakit (Kelas B)
No. 027/2.5/31/-1.77/2015
3 Juli 2015
Badan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHKP
Izin Operasional Tetap
(Kelas B)
445.10/01/KPPTSP/2015
12 November
2015
Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Nusa
Tenggara Timur
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHMD
Izin Operasional (Kelas
B)
440.442/14797/IV/Tahun
2015
10 April 2015
Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatra Utara
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHBN
Izin Operasional Rumah
Sakit (Kelas C)
445.2/2/IV/2016
1 April 2016
Walikota Baubau
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHLB
Izin Operasional (Kelas
C)
188 KEP/HK/2016
13 September
2016
Bupati Manggarai Barat
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHSM
Izin Penyelenggaraan
Klinik
503/KL-005/102/V/2016
19 Mei 2016
Dinas Kesehatan Pemkot
Samarinda
18 Mei 2021
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHBG
Izin Operasional Rumah
Sakit Umum (Kelas C)
445-04-DPMPTSP.IV/2017
22 Juni 2017
Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Bogor
SHBB
Izin Operasional Rumah
Sakit (Kelas C)
188.45/417/DINKES/2017
29 Mei 2017
Bupati Bangka Tengah
5 tahun terhitung
sejak penetapan
izin
SHYG
Izin Operasional Rumah
Sakit (Kelas C)
503/6668
20 Juni 2017
Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta
20 Juni 2022
Ijin Tetap
Penyelenggaraan Rumah
Sakit
503/KEP 032 - Dinkes
19 Maret 2013
Dinas Kesehatan Kota
Cirebon
18 Maret 2018
SH Putera
Bahagia
57
Unit
Izin
No. Izin
Tanggal
Penerbitan
SHBT
Izin Operasional Rumah
Sakit dengan (Kelas C)
445.1/06/DPMPTSP.PPJU
SH Hosana
Medika
Izin Operasional Rumah
Sakit
SH Sentosa
SH Mataram
Instansi Penerbit
Masa Berlaku
12 Juli 2017
Walikota Bekasi
12 Juli 2022
445.1/5914/ANKES/VIII/2015
19 Agustus 2015
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Bekasi
18 Agustus 2020
Izin Operasional Rumah
Sakit (Kelas C)
445.1/02/DPMPTSP.PPJU
25 April 2017
Walikota Bekasi
29 September 2020
Izin Operasional Rumah
Sakit (Kelas C)
772/V/2015
13 Mei 2015
Walikota Mataram
5 tahun sejak
penetapan izin
Dalam hal jangka waktu perizinan berakhir, Perseroan akan melakukan perpanjangan atas izin-izin
tersebut.
3. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN
HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN DI ATAS 5%
Sebagaimana telah disebutkan di atas, Pemegang Saham Utama Perseroan adalah PT Megapratama Karya
Persada, suatu perusahaan yang dikendalikan oleh PT Lippo Karawaci Tbk. Berikut ini adalah keterangan
tentang pemegang saham Perseroan berbentuk badan hukum dengan kepemilikan di atas 5%.
3.1 PT Megapratama Karya Persada (“MKP”)
Riwayat Singkat
MKP adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan diatur menurut hukum Republik Indonesia
berdasarkan Akta Pendirian No. 02 tanggal 3 Nopember 2006, yang dibuat di hadapan Unik Setyawati,
S.H., Notaris di Tangerang, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham No. W29-00062
HT.01.01-TH.2007 tanggal 09 Januari 2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. 1202/
BH.3006/II/2007 tanggal 08 Pebuari 2007, telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 103 tanggal 24 Desember 2007, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 12426 (“Akta
Pendirian MKP”).
Akta Pendirian MKP terakhir kali diubah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan
Para Pemegang Saham No. 9 tanggal 17 Maret 2009, dibuat di hadapan Daisy Mihardja, S.H., Notaris
di Tangerang, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham No. AHU-19163.AH.01.02.Tahun
2009 tanggal 7 Mei 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0024463.AH.01.09.
Tahun 2009 tanggal 7 Mei 2009 (”Akta No. 9/2009”). Berdasarkan Akta No. 9/2009 para pemegang
saham menyetujui untuk menyesuaikan dan menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan
dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
MKP berkantor pusat di 2121 Boulevard Gajah Mada #01-01 Lippo Karawaci, Kelurahan Panunggangan
Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar MKP maksud dan tujuan MKP ialah berusaha dalam bidang
perdagangan, industri, pembangunan, biro teknik, pertambangan, agrobisnis, angkutan, jasa dan
percetakan.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha MKP adalah bergerak dalam bidang jasa dan
perdagangan.
58
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari MKP berdasarkan Pasal 4 Akta Pendirian
MKP adalah sebagai berikut:
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000 per lembar saham
Jumlah Lembar
Jumlah Nilai Nominal
Saham
(Rp)
2.000.000
2.000.000.000
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Lippo Karawaci Tbk
PT Maharama Sakti
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
599.999
1
600.000
1.400.000
%
599.999.000
1.000
600.000.000
1.400.000.000
99,99
0,01
100,00
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 31 tanggal 31 Mei 2016, dibuat di
hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0056305 tanggal
10 Juni 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0071775.AH.01.11.Tahun 2016
tanggal 10 Juni 2016, susunan pengurus MKP adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
:
:
Tjokro Libianto
Ketut Budi Wijaya
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
Ivan Setiawan Budiono
Susanto
Norita Alex
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting MKP untuk periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dan 2016 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 yang berasal dari laporan keuangan internal.
Laporan Posisi Keuangan
Uraian
(dalam jutaan Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember
2016
2015
6.842.169
5.142.753
4.059.899
4.283.208
2.782.270
859.545
Pada tanggal 31 Mei
2017
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Jumlah Ekuitas
6.958.878
4.113.382
2.845.496
Laporan Laba Rugi
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
Periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan
Laba Usaha
Laba (Rugi) Periode/Tahun Berjalan
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif
Periode/Tahun Berjalan
2016
Tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
2016
2015
2.339.590
(1.677.880)
114.935
64.031
2.134.687
(1.486.853)
192.816
116.566
5.168.363
(3.646.195)
326.599
156.823
4.144.118
(2.967.571)
208.854
(309.606)
62.358
94.230
152.213
(289.906)
59
3.2 Prime Health Company Limited (”PHCL”)
Riwayat Singkat
PHCL adalah sebuah Perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Cayman Islands
berdasarkan Memorandum and Articles of Association tanggal 21 Juli 2016 yang telah disertifikasi
berdasarkan Certificate of Incorporation No QH-313451 tertanggal 21 Juli 2016.
PHCL berkantor pusat di Mourant Ozannes Corporate Services (Cayman) Limited, 94 Solaris Avenue,
Camana Bay, P.O. Box 1348, Grand Cayman KY1-1108, Cayman Islands.
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Memorandum of Association PHCL, maksud dan tujuan PHCL tidak dibatasi dan
PHCL memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan maksud dan tujuan yang tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku di yurisdiksi setempat.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha PHCL adalah bergerak dalam bidang investasi
(investment holding company).
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari PHCL adalah sebagai berikut:
Keterangan
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000 per lembar saham
Jumlah Lembar
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Saham
Modal Dasar
Saham Biasa
Saham Preferen
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.500.000
348.500.000
10.000
10.000
1.000.000
228.450.000
10.000
10.000
1.000.000
228.450.000
10.000
10.000
%
Pemegang Saham
Prime Health Holdings Limited
Saham Biasa
Saham Preferensi
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Biasa
Saham Preferen
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa
Saham Preferen
100,00
100,00
500.000
120.050.000
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan pengurus PHCL adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
Stephen McGrath
Andy N. Purwohardono
Atiff I. Gill
Edward M. Fletcher
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting PHCL untuk periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
yang berasal dari laporan keuangan internal.
60
Laporan Posisi Keuangan
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Jumlah Ekuitas
31 Mei 2017
31 Desember 2016
228.895
228.895
229.861
229.861
Laporan Laba Rugi
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian
Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan
Laba Usaha
Rugi Tahun Berjalan
Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan
Periode lima bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Mei 2017
430
(666)
(236)
(236)
(236)
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
484
(36.247)
(35.763)
(35.763)
(35.763)
4. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PERUSAHAAN ANAK
Saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki Perusahaan Anak yang dikonsolidasikan yang
dimiliki baik langsung maupun tidak langsung dengan ringkasan sebagai berikut:
Perusahaan Anak – Langsung
No.
Nama Perusahaan Anak
Kegiatan Usaha
Kepemilikan Perseroan
(%)
Tahun
Penyertaan
Status
Operasional
Perizinan
Material Terkait
Kegiatan Usaha
Utama
1.
PT Medika Harapan Cemerlang
Indonesia
Perdagangan Jasa
99,99
2011
Tidak Aktif
SIUP Menengah
2.
PT Visindo Galaxi Jaya
Perdagangan Barang
dan Jasa
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
3.
PT Prawira Tata Semesta
Penyalur, Ekspor, Impor
dan Jasa
99,80
2009
Tidak Aktif
SIUP Kecil
4.
PT Adamanisa Karya Sejahtera
Sub-Distributor,
Eksportir, Importir
99,90
2011
Tidak Aktif
SIUP Menengah
5.
PT Guchi Kencana Emas
Perdagangan Jasa
99,97
2011
Tidak Aktif
SIUP Menengah
6.
PT Aceh Cemerlang Harapan
Perdagangan Jasa
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
7.
PT Brenada Karya Bangsa
Perdagangan Jasa
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
8.
PT Harmoni Selaras Indah
Perdagangan Jasa
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
9.
PT Kusuma Primadana
Perdagangan Jasa
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Kecil
Penyalur, Ekspor, Impor
99,90
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
11. PT Pancawarna Semesta
Perdagangan Jasa
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Kecil
12. PT Sembada Karya Megah
Perdagangan Jasa
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Kecil
Supplier
99,99
2011
Tidak Aktif
SIUP Kecil
Penyalur, Ekspor, Impor
99,99
2010
Tidak Aktif
SIUP Menengah
15. PT Multiselaras Anugerah
Supplier
99,99
2010
Tidak Aktif
SIUP Menengah
16. PT Kuta Seminyak Kirana
Perdagangan Jasa
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
17. PT Siloam Graha Utama
Sub Distributor
99,99
2006
Tidak Aktif
SIUP Kecil
Penyalur, Ekspor, Impor
dan Jasa
99,75
2010
Tidak Aktif
SIUP Menengah
19. PT Tunggal Pilar Perkasa
Perdagangan Jasa
99,99
2013
Tidak Aktif
SIUP Menengah
20. PT Mahkota Buana Selaras
Perdagangan Jasa
99,99
2013
Tidak Aktif
SIUP Menengah
21. PT Kirana Puspa Cemerlang
Perdagangan, jasa
100 (secara langsung
atau pun tidak langsung
melalui PT Mahkota
Buana Selaras)
2016
Tidak Aktif
SIUP Kecil
22. PT Grha Ultima Medika
Bidang Kesehatan
100 (secara langsung
atau pun tidak langsung
melalui PT Mahkota
Buana Selaras)
2017
Aktif
Izin Operasional
RS di Mataram
Pelayanan jasa
kesehatan
100 (secara langsung
atau pun tidak langsung
melalui PT Mahkota
Buana Selaras)
2017
Aktif
Izin Operasional
RS di Cirebon
10. PT Banjar Medika Nusa
13. PT Siloam Emergency Services
14. PT Aritasindo Permaisemesta
18. PT Perdana Kencana Mandiri
23. PT Sumber Bahagia Sentosa
61
Perusahaan Anak – Tidak Langsung
No.
Nama Perusahaan
Anak
Kegiatan Usaha
Kepemilikan
Tidak
Langsung
Perseroan
(%)
Perdagangan Jasa
70
Status
Operasional
Perizinan
Material Terkait
Kegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak
sebagai Pemilik
Perusahaan Anak
Tidak Langsung
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Adijaya Buana
Sakti
80
2014
Aktif
Izin Operasional
RS di Depok
PT Pancawarna
Semesta
Tahun
Penyertaan
1.
PT Siloam Sumsel
Kemitraan
2.
PT Diagram Healthcare Penyedia Jasa Kesehatan
Indonesia
3.
PT Balikpapan Damai
Husada
Penyedia Jasa Kesehatan
79,96
2010
Aktif
Izin Operasional
RS di Balikpapan
PT Prawira Tata
Semesta
4.
PT Adijaya Buana Sakti
Sub-Distributor, Eksportir,
Importir
80
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Kusuma
Primadana
5.
PT Nusa Medika
Perkasa
Kesehatan
59
2008
Tidak Aktif
SIUP Besar
PT Multiselaras
Anugerah,
PT Aritasindo
Permaisemesta
dan PT Perdana
Kencana Mandiri
6.
PT Golden First Atlanta
Kesehatan dan
Perdagangan Besar
Farmasi
83
2009
Aktif
Izin Operasional
RS di Jambi
PT Guchi
Kencana Emas
7.
PT East Jakarta
Medika
Penyedia Jasa Kesehatan
79,84
2010
Aktif
Izin Operasional
RS di Bandung
PT Siloam Graha
Utama, PT Nusa
Medika Perkasa
8.
PT Rumah Sakit Siloam Penyedia Jasa Kesehatan
Hospitals Sumsel
76
2011
Aktif
Izin Operasional
RS di Palembang
PT Adijaya Buana
Sakti dan
PT Siloam Sumsel
Kemitraan
9.
PT Tirtasari Kencana
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
Perumahsakitan/
Kesehatan
99,99
2013
Aktif
Izin Operasional
RS di Medan
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
Bidang Usaha Khusus
Kesehatan
99,99
2012
Aktif
Izin Operasional
RS di Kupang
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
12. PT Ambon Bangun
Nusa
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatna usaha terkait
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
13. PT Agung Cipta Raya
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
14. PT Bina Cipta Semesta
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
15. PT Mega Buana Bhakti
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2012
Aktif
Izin Operasional
RS di Bangka
Belitung
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
16. PT Taruna Perkasa
Megah
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2012
Aktif
Izin Operasional
RS di Yogyakarta
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
17. PT Tataka Bumi Karya
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2012
Aktif
Izin Operasional
RS di Bogor
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
10. PT Gramari Prima
Nusa
11. PT Krisolis Jaya
Mandiri
62
No.
Nama Perusahaan
Anak
18. PT Tataka Karya Indah
Kegiatan Usaha
Kepemilikan
Tidak
Langsung
Perseroan
(%)
Tahun
Penyertaan
Status
Operasional
Perizinan
Material Terkait
Kegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak
sebagai Pemilik
Perusahaan Anak
Tidak Langsung
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2012
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
Penyedia Jasa Kesehatan
dan Jasa Konsultasi
Manajemen Kesehatan
75
2013
Aktif
Izin Operasional
Klinik dan SIUP
Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa
Perdagangan Jasa
99,99
2013
Tidak Aktif
SIUP Kecil
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
21. PT Medika Sarana
Traliansia
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99
2013
Aktif
Izin Operasional
RS di Kuta, Bali
PT Tunggal Pilar
Sejahtera dan
PT Koridor Usaha
Maju
22. PT Trisaka Reksa
Waluya
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99
2013
Aktif
Izin Operasional
RS di Badung,
Bali
PT Medika Sarana
Traliansia dan
PT Tunggal Pilar
Perkasa
23. PT Sentra Sejahtera
Utama
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Koridor Usaha
Maju dan
PT Tunggal Pilar
Perkasa
24. PT Bumi Unggul
Persada
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2015
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Koridor Usaha
Maju dan
PT Tunggal Pilar
Perkasa
25. PT Berlian Cahaya
Indah
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99
2013
Aktif
Izin Operasional
RS di Purwakarta
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
26. PT Rashal Siar Cakra
Medika
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99
2014
Aktif
Izin Operasional
RS di Jakarta
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
27. PT Mulia Pratama
Cemerlang
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2014
Aktif
Izin Operasional
RS di Bekasi
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
28. PT Medika Rescue
International
Perdagangan Barang
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
29. PT Indah Kemilau
Abadi
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99
2014
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
30. PT Siloam Radiology
Indonesia
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
31. PT Inti Pratama Medika
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
32. PT Sentra Sehat
Sejahtera
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
33. PT Genta Raya
Internusa
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
19. PT Siloam Medika
Cemerlang
20. PT Koridor Usaha Maju
63
No.
Nama Perusahaan
Anak
Kegiatan Usaha
Kepemilikan
Tidak
Langsung
Perseroan
(%)
Tahun
Penyertaan
Status
Operasional
Perizinan
Material Terkait
Kegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak
sebagai Pemilik
Perusahaan Anak
Tidak Langsung
34. PT Sembilan Raksa
Dinamika
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2014
Aktif
SIUP Menengah
dan Izin
Operasional
Klinik di
Samarinda
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
35. PT Saritama Mandiri
Zamrud
Jasa kesehatan meliputi
jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai
pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99
2014
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
36. PT Gempita Nusa
Sejahtera
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99
2014
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
37. PT Aryamedika Teguh
Tunggal
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99
2014
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
38. PT Lintas Buana Jaya
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99
2015
Aktif
Izin Operasional
RS di Labuan
Bajo
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
39. PT Bina Bahtera Sejati
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99
2015
Aktif
Izin Operasional
RS di Buton
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
40. PT Lintang Laksana
Utama
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99
2015
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
41. PT Ciptakarya Tirta
Cemerlang
Perdagangan Barang
99,99
2015
Tidak Aktif
SIUP Menengah
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
42. PT Lishar Sentosa
Pratama
Bidang Kesehatan
99,99
2017
Aktif
Izin Operasional
RS di Bekasi
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
43. PT Anugerah Sentra
Medika
Kesehatan, Apotik,
Perdagangan, Jasa,
Industri
99,99
2017
Aktif
Izin Operasional
RS di Bekasi
PT Mahkota
Buana Selaras
dan PT Tunggal
Pilar Perkasa
44. PT Binjai Jaya Indah
Bidang Jasa Kesehatan
99,99
2017
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
45. PT Gemilang Mulia
Bekasi
Bidang Jasa Kesehatan
99,99
2017
Tidak Aktif
Belum Memiliki
Izin Operasional
PT Tunggal Pilar
Perkasa dan
PT Mahkota
Buana Selaras
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, terdapat Perusahaan Anak Perseroan, baik yang dimiliki secara
langsung maupun tidak langsung, yang tidak aktif yang dipersiapkan untuk menjadi perusahaan yang
akan mengoperasikan rumah sakit milik Perseroan yang sedang atau akan dibangun di kemudian hari.
Badan hukum yang akan mengoperasikan suatu rumah sakit umumnya dididirikan sebelum rumah sakit
mulai dibangun karena badan hukum tersebut perlu melakukan beberapa persiapan, seperti pembelian
alat medis, perekrutan karyawan dan lain sebagainya.
Saat Prospektus ini diterbitkan, terdapat 10 rumah sakit Perseroan yang masih dalam proses
pembangunan yang berlokasi di Banjarmasin, Batu, Manado Kairagi, Gunung Sahari, Semarang,
Jember, Lubuk Linggau, Bekasi Grand Mall, Ambon, dan Kelapa Dua. Adapun Perusahaan Anak
Perseroan yang akan mengelola rumah sakit yang sedang dibangun tersebut adalah PT Sembilan
Raksa Dinamika, PT Genta Raya Internusa, PT Sentra Sehat Sejahtera, PT Banjar Medika Nusa,
PT Sembilan Raksa Dinamika, PT Kirana Puspa Cemerlang, PT Lintang Laksana Utama, PT Gemilang
Mulia Bekasi, PT Ambon Bangun Nusa, dan PT Aryamedika Teguh Tunggal.
64
5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
6. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
Sesuai dengan Pasal 11 ayat 3 huruf (b) dan 14 ayat 4 huruf (b) Anggaran Dasar Perseroan, para
anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan selama 1 (satu) periode
yaitu terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat mereka sampai
dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan
mereka, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Berdasarkan Akta Pernyataan Sebagian Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 3
tanggal 4 September 2017, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris
di Tangerang (“Akta No. 3/2017”) susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
: John Riady
: Romeo Fernandez Lledo
: Theo L. Sambuaga
: Tjokro Libianto
: John Nicholas Pitsonis
: Andy Nugroho Purwohardono
: Farid Harianto
: Dr. Niel Byron Nielson
: Jonathan L. Parapak
65
Direksi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Independen
: Ketut Budi Wijaya
: Caroline Riady
: dr. Grace Frelita Indradjaja
: dr. Anang Prayudi
: Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
: Atiff Ibrahim Gill
: Budi Raharjo Legowo
: Ryanto Marino Tedjomulja
: Marta Jonatan
Marta Jonatan sebagai Direktur Independen diangkat berdasarkan Akta No. 3/2017, telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan Peraturan BEI No. I-A.
Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur
dalam Peraturan OJK No. 33/2014. Tidak terdapat pemenuhan kualifikasi tertentu yang wajib dipenuhi
oleh Direksi Perseroan.
Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan:
Dewan Komisaris
John Riady, Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, 32 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Arts,
Economics and Philosophy dari Georgetown University pada tahun 2005, Master
of Business Administration dari University of Pennsylvania pada tahun 2009, Juris
Doctor dari Columbia Universitas Law School pada tahun 2011, dan Licensed
Attorney dari New York State Bar Association pada tahun 2011.
Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak 2017.
Memulai karir di Lippo Group dengan jabatan terakhir sebagai Direktur
(2011-sekarang), Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan sebagai
Dosen (2011-sekarang), Large, Berita Satu Media Holdings sebagai
Editor (2011-sekarang), PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Komisaris
(2015-sekarang), dan PT Matahari Department Store Tbk sebagai Komisaris
(2015-sekarang).
66
Romeo Fernandez Lledo, Wakil Presiden Komisaris
Warga Negara Filipina, 61 tahun, memperoleh gelar Certified Public Accountant
(CPA), Filipina pada tahun 1977. Memperoleh sertifikasi Management
Development Program (MDP) dari Asian Institute of Management, Filipina pada
tahun 1986. Memperoleh sertifikasi Strategic Business Economics Program
untuk Senior Executives (SBEP) dari Center for Research and Communication,
Filipina pada tahun 1991.
Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2017.
Memulai karir di SGV&CO (Member of Ernst & Young) dengan jabatan terakhir
sebagai Audit Manager (1977-1988), Nowoven Fabric Philippines, Inc dengan
jabatan terakhir sebagai Direktur dan Chief Operating Officer (1988-1992),
Salim Group dengan jabatan terakhir sebagai Chief of Internal Audit, Internal
Audit Division II (1992-1999), PT Indosiar Visual Mandiri dengan jabatan terakhir
sebagai Controller (1994-1997), PT Matahari Lintas Cakrawala, INDOVISIOAN
dengan jabatan terakhir sebagai Chief Operating Officer dan Direktur (19952007), PT Datakom Asia dengan jabatan terakhir sebagai Direktur (1997-2006,
2002-2006), PT Mitra Kreasidharma dengan jabatan terakhir sebagai Presiden
Direktur (2008-2010), PT Inti Everspring Indonesia dengan jabatan terakhir
sebagai Presiden Direktur (2008-2010), PT Indonox Mitra Pratama dengan
jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2008-2010), PT Unggul Indah
Cahaya Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2008-2010).
Theo L. Sambuaga, Komisaris
Warga Negara Indonesia, 67 tahun, memperoleh gelar Sarjana dari FISIP
Universitas Indonesia pada tahun 1977 dan Master of International Public Policy
dari School of International Studies (SAIS) Johns Hopkins University, USA pada
tahun 1990.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011.
Menjabat anggota DPR RI (1982-2004), anggota MPR RI (1982-2009), Wakil
Ketua Komisi I DPR RI (1990-1994), Ketua BKSAP (Badan Kerjasama Antar
Badan Kerja Sama Antar-Parlemen) DPR RI (1994-1997), Ketua Fraksi Karya
Pembangunan DPR RI (1997-1998), Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI
(1999-2004), Menteri Tenaga Kerja, Kabinet Pembangunan VII (1998), Menteri
Negara Perumahan dan Permukiman, Kabinet Reformasi Pembangunan (19981999), Ketua Komisi I DPR RI (2004-2009).
Memulai karir di Lippo Group dengan bergabung di PT Lippo Karawaci Tbk
sebagai Presiden Komisaris (2004-sekarang), Lippo Group sebagai Presiden
(2010-sekarang), PT Multipolar Tbk sebagai Presiden Komisaris (2012-sekarang),
PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Wakil Presiden Komisaris (2013-sekarang),
PT First Media Tbk sebagai Presiden Komisaris (2013-sekarang).
67
Tjokro Libianto, Komisaris
Warga Negara Indonesia, 58 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1982.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2017.
Memulai karir di PT Dwi Satya Utama Group Surabaya sebagai Staf Budgeting
and System (1982-1983), Representative Officer Dwi Satya Utama di Singapura
sebagai Accounting Manager Sabah Match Factory Sdh.Bhd., Malaysia (19831984), Dwi Satya Utama Group dengan jabatan terakhir sebagai Account
Officer (1984-1990), dan PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai
Direktur (1990-sekarang).
John Nicholas Pitsonis, Komisaris
Warga Negara Australia, 60 tahun, mendapat gelar Bachelor of Health
Administration dari University of New South Wales, Sydney, Australia pada tahun
1980.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2016.
Memulai karir di Lingard Private Hospital dengan jabatan terakhir sebagai Deputy
Chief Executive Officer (1980-1982), Linacre Private Hospital dengan jabatan
terakhir sebagai Chief Executive Officer (1982-1985), Baulkham Hills Private
Hospital dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (1985-1988),
Hospital Corporation of Australia dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive
Officer (1980-1988), Markalinga Mangement Limited dengan jabatan terakhir
sebagai General Manager (1998-1990), Australian Medical Enterprises dengan
jabatan terakhir sebagai Regional Manager (1990-1994), Smith Corporation Pty
Ltd dengan jabatan terakhir sebagai General Manager (1994-1996), Community
Private Health Care Pty Ltd dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director
and Chief Executive Officer (1996-2009), Ramsay Sante SA dengan jabatan
terakhir sebagai Directeur Generale (2010-2011), Ramsay Health Care Limited
dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (2009-2012), St Vincent’s
Health Australia dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (20122016), Globestar Investments Pty Ltd sebagai Director (2016-sekarang).
68
Andy Nugroho Purwohardono, Komisaris
Warga Negara Indonesia, 48 tahun, lulus dari Oregon State University dengan
gelar Bachelor of Science pada tahun 1991 dan University of Texas dengan gelar
Master of Business Administration pada tahun 1993.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2016.
Memulai karir di Intel Corp. dengan jabatan terakhir sebagai Industrial Engineer
(1991-1992), PT OCBC Sikap Securities dengan jabatan terakhir sebagai
Corporate Finance Officer (1994-1995), PT Peregrine Securities sebagai Assistant
Manager (1995), PT SG Securities dengan jabatan terakhir sebagai Direktur
Penjualan (1995-2002), ABN Amro Bank dengan jabatan terakhir sebagai Senior
Vice President (2002-2003), PT Danareksa Sekuritas dengan jabatan terakhir
sebagai Presiden Direktur dan Head of Capital Market (2003-2009), PT Morgan
Stanley Asia Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (20092013), CVC Asia Pacific Limited sebagai Managing Director (2013-sekarang), PT
Link Net Tbk sebagai Direktur (2013-sekarang), Matahari Department Store Tbk
sebagai Direktur (2014-sekarang), MAP Active sebagai Direktur (2015-sekarang),
PT Softex Indonesia sebagai Direktur (2016-sekarang).
Farid Harianto, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 64 tahun, memperoleh gelar Sarjana jurusan Teknik
Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1975, gelar Pasca Sarjana di
bidang Ekonomi Terapan pada tahun 1988, dan gelar Ph.D dari Wharton School
of University of Pennsylvania, USA pada tahun 1989.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.
Memulai karir di Institut PPM sebagai Direktur Program Pascasarjana (19891993), PAU Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Peneliti Senior (1990-1993),
CIS-University of Toronto sebagai Visiting Professor (1993-1995), PT Pemeringkat
Efek Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (1994-1998),
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan jabatan terakhir sebagai
Komisaris (1998-2006), Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN) (1998-2000), Penasihat Gubernur Bank Indonesia (2008-2013), Staf
Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia (2009-2014), PT Unggul Indah
Cahaya Tbk sebagai Komisaris Independen (2004-sekarang), PT Lippo Karawaci
Tbk sebagai Komisaris Independen (2005-sekarang), PT Bank Internasional
Indonesia Tbk sebagai anggota Komite Pemantau Risiko (2009-sekarang),
PT Sepatu Bata Tbk sebagai Komisaris Independen (2011-sekarang), PT Toba
Bara Sejahtera Tbk sebagai Komisaris Independen (2012-sekarang).
69
Dr. Niel Byron Nielson, Komisaris Independen
Warga Negara Amerika Serikat, 62 tahun, lulus dari Wheaton College, Illinois,
Amerika Serikat jurusan Philosophy pada tahun 1976, Master of Arts in Philosophy
pada tahun 1980, dan Ph.D in Philosophy dari Universitas Vanderbilt, Tennessee,
Amerika Serikat pada tahun 1981.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2015.
Memulai karirnya di Bethel University sebagai Professor of Philosophy (19801984), Chicago Research and Trading Group dan Nations Bank dengan jabatan
terakhir sebagai Executive Human Resources (1984-1995), Service Master
Company dengan jabatan terakhir sebagai Executive Mergers and Acquisitions
(1995-1997), Covenant College dengan jabatan terakhir sebagai Presiden (20022012), Learning Dew LLC dengan jabatan terakhir sebagai Founder and Chief
Executive Officer (2012-2014), First Trust Advisors sebagai Anggota Direksi
(1998-sekarang), Universitas Pelita Harapan sebagai Acting Dean of Business
School Dean of International Teachers College (2014-sekarang), Yayasan
Pendidikan Pelita Harapan sebagai Executive Director (2014-sekarang).
Jonathan L. Parapak , Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 74 tahun, memperoleh gelar Sarjana Teknik, Universitas
Tasmania, Australia pada tahun 1966, gelar Master of Science Engineering dari
University of Tasmania, Australia pada tahun 1968, diploma di bidang Dynamic
Management for International Executives dari Universitas Syracuse, New York,
Amerika Serikat pada tahun 1975. Lulus dari Lembaga Pertahanan Nasional
pada tahun 1984 dengan penghargaan “Wibawa Seroja Nugraha” (nilai tertinggi).
Mendapat gelar Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania,
Australia pada tahun 2009.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.
Memulai karir di PT Indosat dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris utama
(1980-2000), Chairman Intelsat Board of Governors (1989-1990), Departemen
Parpostel sebagai Sekretaris Jenderal (1991-1998), PT INTI dengan jabatan
terakhir sebagai Komisaris Utama (1993-2000), Anggota Dewan Riset Nasional
(1995-2005), Departemen Parsenibud dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris
Jenderal (1998-1999), PT Siloam Health Care Group Tbk dengan jabatan
terakhir sebagai Komisaris (2002-2004), PT AsiaNet dengan jabatan terakhir
sebagai Presiden Komisaris/Chairman (2000-2009), PT First Media dengan
jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris/Chairman (2000-2009), Universitas
Pelita harapan dengan jabatan terakhir sebagai Rektor (2003-sekarang),
PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Independen
(2009-2014), PT Multipolar Tbk sebagai Komisaris (2009-sekarang), PT Matahari
Department Store sebagai Komisaris Independen (2010-sekarang), PT Link Net
Tbk sebagai Komisaris Independen (2013-sekarang).
70
Direksi
Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, 62 tahun, memperoleh gelar Diploma jurusan Akuntansi
dari Akademi Akuntansi Indonesia pada tahun 1980 dan gelar Sarjana jurusan
Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia jurusan Akuntansi pada tahun
1982.
Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2017.
Memulai karir di PT Bridgestone Tire Indonesia sebagai Production Planning
Staff (1975-1976), Kantor Akunan Publik Darmawan & Co dengan jabatan
terakhir sebagai Audit Supervisor (1976-1987), PT Lippobank dengan
jabatan terakhir sebagai Senior Audit Manager (1987-1990), PT Multipolar
Corporation Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Direktur (1990-2005),
PT Wal-Mart Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai CFO (1995-1998),
PT Across Asia Multi Media dengan jabatan terakhir sebagai CFO (20012002), PT Matahari Putra Prima Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Direktur
for Corporate Division (2001-2006), PT Multipolar Tbk dengan jabatan terakhir
sebagai Komisaris (2006-2008), PT Lippo Cikarang Tbk dengan jabatan terakhir
sebagai Komisaris (2009-sekarang), PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk dengan
jabatan terakhir sebagai Komisaris (2010-sekarang), PT Gowa Makassar Tourism
Development Tbk sebagai Komisaris (2010-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk
dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (2010-sekarang), Bowsprit
Capital Corporation Limited sebagai Direktur (2012-sekarang), dan PT Siloam
International Hospitals Tbk dengan jabatn terakhir sebagai Presiden Komisaris
(2013-2016).
Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, 33 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Arts dalam
bidang elementary education dan psychology minor dari Wheaton College pada
tahun 2004.
Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2016,
bertanggung jawab atas bidang operasional.
Memulai karir di bidang pendidikan sebagai guru di Lincoln Elementary School
District 200 (Wheaton), Illinois, USA (2004) dan Sekolah Pelita Harapan dan
Universitas Pelita Harapan, Teachers College, Tangerang (2006-sekarang),
PT Siloam International Hospitals Tbk sebagai Chief Executive Officer di Siloam
Hospitals Kebon Jeruk (2012-2016).
dr. Grace Frelita Indradjaja, Direktur
Warga Negara Indonesia, 59 tahun. dr. Grace Frelita Indradjaja lulus dengan
gelar dokter dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta pada tahun 1983 dan
Magister Manajemen dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta pada tahun
1997.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2007, bertanggung jawab
di bidang klinis.
Memulai karir di RS Jiwa & Saraf Dharma Jaya sebagai Dokter (1986-1989),
Balai Kesehatan Masyarakat Keluarga Mulia Jakarta sebagai Dokter (1989-1991),
RS Ongkomulyo Jakarta sebagai Dokter (1992-1995), RS Siloam Karawaci dengan
jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (2001-2007).
71
dr. Anang Prayudi, Direktur
Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Lulus dengan gelar dokter umum dari
Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1989 dan Magister Kedokteran Kerja
dari Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2006.
Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2011 dengan
jabatan terakhir sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014, bertanggung
jawab atas bidang pengembangan rumah sakit-rumah sakit baru.
Memulai karir di Angkatan Bersenjata Indonesia (TNI Angkatan Darat) sebagai
dokter (1989-1998), International SOS dengan jabatan terakhir sebagai Direktur
Medis (1998-2011).
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes., Direktur
Warga Negara Indonesia, 53 tahun, memperoleh gelar dokter dari Universitas
Yarsi, Jakarta pada tahun 1989, Magister Manajemen dari Universitas Indonusa
Esa Unggul, Jakarta pada tahun 1998, Magister Hukum Kesehatan dari
Universitas Katolik Soegiopranoto, Semarang pada tahun 2008, dan Doktor
Hukum, Universitas Pelita Harapan, Tangerang pada tahun 2011.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014, bertanggung jawab atas
bidang operasional.
Memulai karir di Puskesmas Arso III & Dokter Terbang, Jayapura, Irian Jaya
sebagai Dokter (1990-1992), Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta
sebagai Dokter (1992-1993), Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi sebagai Dokter
(1993-1995), Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang dengan jabatan terakhir
sebagai Chief Executive Officer (1995-2013).
Atiff Ibrahim Gill, Direktur
Warga Negara Inggris, 43 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science (Honors)
Management dari London University pada tahun 1995 dan PG Dip Management
dari Oxford University pada tahun 1997.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2016, bertanggung jawab atas
bidang hubungan investor.
Memulai karir di Kingfisher plc, UK & France dengan jabatan terakhir sebagai
Kingfisher Management Development Scheme (1995-1998), Kingfisher, UK and
France and Hong Kong dengan jabatan terakhir sebagai Business Development
Manager (1998-2000), Kurt Salmon Associate dengan jabatan terakhir sebagai
Senior Manager (2000-2006), Metersbonwe, Shanghai dengan jabatan terakhir
sebagai Executive Vice-President dan Chief Operating Officer (2006-2008),
Williamson-Dickie Manufacturing Co. Ltd, Shanghai dengan jabatan terakhir
sebagai North Asia President for Greater China & Japan (2008-2013), Lacoste,
Shanghai dengan jabatan terakhir sebagai CEO for China and Taiwan (20132014), CVC Asia Pacific Pte Ltd sebagai Managing Director (2014-sekarang).
72
Budi Raharjo Legowo, Direktur
Warga Negara Indonesia, 40 tahun, memperoleh gelar Sarjana Teknik, jurusan
Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1997, Master of Business
Administration (honors) dari University of Chicago Booth School of Business
pada tahun 2015.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2016, bertanggung jawab atas
bidang keuangan.
Memulai karir di Procter & Gamble, Jakarta, Indonesia dengan jabatan terakhir
sebagai Process Engineering Manager (1998-2000), FAS Engineering, Bangkok,
Thailand dengan jabatan terakhir sebagai Engineering Manager/Consultant
(2000-2001), Pertafenikki Engineering (JGC), Jakarta, Indonesia sebagai
Process Engineer (2002), Schering AG, Jakarta, Indonesia sebagai Supply &
Facilities Section Head (2003), SKHA Consulting, Jakarta, Indonesia dengan
jabatan terakhir sebagai Consultant (Team Leader) (2003-2005), Sekolah Pelita
Harapan, Tangerang dengan jabatan terakhir sebagai Director of Administration
(2005-2009), Pelita Harapan Foundation, Tangerang dengan jabatan terakhir
sebagai Executive Director (2010-2014), Universitas Pelita Harapan, Tangerang
dengan jabatan terakhir sebagai Vice President for Marketing, Relationship and
Development (2013-2016).
Ryanto Marino Tedjomulja, Direktur
Warga Negara Indonesia, 41 tahun, memperoleh gelar Sarjana Teknik Industri
dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1999.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2017, bertanggung jawab atas
bidang teknologi informasi.
Memulai karir di Institut Teknologi Bandung/Bank Indonesia dengan jabatan
terakhir sebagai Project Consultant (1999) dan Accenture dengan jabatan
terakhir sebagai Managing Director (1999-sekarang).
Marta Jonatan, Direktur Independen
Warga Negara Indonesia, 48 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science in
Statistics dari Institut Pertanian dengan gelar pada tahun 1992.
Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak 2017, bertanggung
jawab atas bidang ketenagakerjaan.
Memulai karir di United Tractors Group (Astra International) dengan jabatan
terakhir sebagai Head of Reward for the Group (1992-1998), Citibank Indonesia
dengan jabatan terakhir sebagai Head of HR Services and Compensation (19982006), Citibank Philippines sebagai HR Head for Institutional Client Group (20062008), Bank Barclays Indonesia sebagai Head of HR (2008-2010), Microsoft
Indonesia sebagai HR Director (2010-2014), PT Bank Danamon Tbk sebagai
Head of HR (2014 - 2016).
73
Sekretaris Perusahaan
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan
No. 167/SKD-SIH/IX/2017 tanggal 4 September 2017, Perseroan mengangkat Indra Hertanto sebagai
Sekretaris Perusahaan.
Indra Hertanto memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2005
dan gelar Magister Hukum dari University of California, Berkeley pada tahun 2016. Memulai karir
di Universitas Pelita Harapan sebagai asisten dosen Fakultas Hukum (2006), penterjemah hukum
di salah satu projek US-AID, Badan Supervisi Bank Indonesia sebagai analis kepatuhan (2007-2008),
Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro sebagai konsultan hukum (2008-2012), Berwin Leighton Paisner
LLP sebagai konsultan hukum (2012-2015), dan Perseroan sebagai Chief Legal Officer (2016-sekarang).
Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam
Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 Tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik,
antara lain mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang
berlaku di bidang Pasar Modal, memberikan masukan pada Dewan Komisaris dan Direksi Emiten atau
Perusahaan Publik untuk mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, membantu
Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, sebagai penghubung antara
Emiten atau Perusahaan Publik dengan pemegang saham, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.
Alamat dan email Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
Sekretaris Perusahaan
PT Siloam International Hospitals Tbk
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32
Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village
Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia
Email: [email protected]
Piagam Komite Audit dan Komite Audit
Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan yang disyaratkan dalam Peraturan OJK
No. 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan
Peraturan BEI No. I-A. Perseroan juga memiliki Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) yang
ditetapkan oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 22 Juli 2016. Berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris Perseroan Tentang Pengangkatan Komite Audit tanggal 22 Maret 2017 susunan
keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:
Ketua
:
Jonathan L. Parapak
Keterangan singkat mengenai riwayat hidup Jonathan L. Parapak dapat dilihat pada
sub bab 6 mengenai Pengurusan dan Pengawasan Perseroan pada Prospektus ini.
Anggota
:
Ir. Achmad Kurniadi, MBA
Warga Negara Indonesia, 63 tahun, memperoleh gelar Sarjana Agronomi dari
Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1979 dan Master of Business
Administration (MBA) dari Yonsei University Graduate Scholl of International Studies,
Korea Selatan pada tahun 1992.
Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2017.
Berkarir di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan jabatan terakhir
sebagai Deputi Bidang Kerja sama Penanaman Modal (1980-2014), Kedutaan Besar
Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan sebagai Staf Khusus Bidang Investasi
di (1990-1992), dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) perwakilan
Taiwan sebagai Kepala Bidang Investasi (1992-1998).
74
Anggota
:
Drs. Herbudianto, Ak.
Warga Negara Indonesia, 61 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1984.
Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2017.
Berkarir di Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (BapepamLK) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Penilaian Perusahaan Jasa
Non Keuangan, Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa (1991-2012),
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk sebagai Komisaris Independen (2015-sekarang),
PT Mega Manunggal Property Tbk sebagai Komite Audit (2015-sekarang),
PT Wismilak Inti Makmur Tbk sebagai Komite Audit (2013–sekarang), PT Soechi
Lines Tbk sebagai Komite Audit (2014-sekarang), PT Lippo Securities Tbk sebagai
Komisaris Independen (2013-sekarang), PT Eagle Capital sebagai Associate
Partner (Januari 2013-sekarang), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk sebagai
Komisaris Independen (2012-sekarang).
Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Komite Audit adalah memberikan pendapat profesional
yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris, yang antara lain meliputi penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan
Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; penelaahan atas
ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; dan penelaahan
atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP untuk memastikan semua risiko yang penting
telah dipertimbangkan. Sedangkan tanggung jawab Komite Audit adalah bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas yang telah ditentukan dan wajib membuat laporan kepada
Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan.
Piagam Audit Internal dan Unit Audit Internal
Perseroan telah menyusun Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor
56/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal yang
ditetapkan oleh Direksi Perseroan dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal
22 Juli 2016. Perseroan telah menunjuk Hieronimus Gunawan Hadi Prajitno sebagai Kepala Unit Audit
Internal dan disetujui oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 22 Juli 2016.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait nominasi
dan remunerasi. Berdasarkan Peraturan OJK No. 34/2014, maka Perseroan telah membentuk Komite
Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 23 Maret 2016,
dengan anggota-anggota sebagai berikut:
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi : Jonathan L. Parapak
Anggota
: Lee Heok Seng
Anggota
: Ishak Kurniawan
Pedoman dan Tata Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi ditetapkan Dewan Komisaris Perseroan
pada tanggal 17 Maret 2016.
Fungsi Nominasi dan Remunerasi untuk menentukan gaji, uang jasa, dan/atau tunjangan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 34/2014 dijalankan
oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.
75
7. SUMBER DAYA MANUSIA
Perseroan menyadari akan pentingnya fungsi dan peran Sumber Daya Manusia (SDM) atas keberhasilan
Perseroan oleh karena itu maka Pimpinan Perseroan telah menyusun strategi dan kebijakan yang
terarah dan terstruktur untuk memenuhi kebutuhan SDM yang berkualitas baik kuantitatif maupun
kualitatif untuk keperluan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Langkah-langkah
strategis ini juga diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan rumah sakit yang sudah ada
maupun rumah sakit baru yang sedang dan akan dibangun.
Untuk mendapatkan staf medis yang kompeten seperti dokter spesialis, dokter umum, perawat dan
tenaga penunjang medis lainnya, Perseroan menggunakan beberapa sistem dan strategi penerimaan
pegawai (recruitment strategy) yang selektif dan ketat. Perseroan bukan saja mempertimbangkan
pengetahuan dan keterampilan tetapi juga mempertimbangkan karakter atau sikapnya. Hal ini dilakukan
mengingat bahwa sikap perorangan itu akan mempengaruhi budaya kerja dan budaya organisasi secara
keseluruhan. Pertimbangan lain karena pimpinan Perseroan menyadari bahwa layanan kesehatan
merupakan industri layanan jasa yang khas dimana pelanggan yang dilayani dalam kondisi psikologis
dan situasi batin yang berbeda dengan tipe pelanggan industri layanan jasa lainnya. Pasien dengan
menahan rasa sakit dan harus mengeluarkan sejumlah uang yang tidak produktif memiliki kebutuhan
dan harapan yang berbeda, mereka lebih sensitif terhadap sikap pelayanan petugas rumah sakit.
Untuk mendapatkan tenaga medis dan non medis yang memiliki kompetensi yang tinggi Perseroan
telah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi ternama baik di dalam maupun di luar negeri.
Sampai dengan tanggal 31 Mei 2017, Perseroan telah menandatangani MOU dengan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, ketiganya merupakan universitas regional terkemuka, dan
beberapa sekolah tinggi perawat lainnya di Indonesia. Perseroan telah membentuk tim rekrutmen yang
melakukan kunjungan ke berbagai kampus diseluruh Indonesia untuk memperkenalkan profil rumah
sakit sekaligus untuk menawarkan posisi jabatan yang kosong kepada para alumni dan mahasiswa
tingkat akhir yang sudah menyelesaikan studinya. Pada waktu yang bersamaan langsung dilakukan
seleksi yang meliputi tes potensi akademik, psikotes, dan wawancara oleh user manager dan psikolog.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter spesialis yang memiliki kompetensi, loyalitas, integritas
serta akuntabilitas yang tinggi maka Perseroan telah membentuk tim lintas departemen yang terdiri
dari unsur Talent Management, Anxcilliary Service and Medical Affair, dan Global Quality Development
untuk melakukan seleksi, disamping itu Perseroan juga mempersiapkan lebih dini calon dokter spesialis
dengan memberikan beasiswa untuk dokter umum yang memiliki potensi tinggi dan mendapatkan nilai
kinerja yang baik sebagai insentif untuk terus tetap bekerja di rumah sakit Perseroan.
Perseroan juga bermitra dengan Sekolah Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPHMS), yang
mendidik dan melatih ratusan calon dokter dan perawat setiap tahun, dimana jumlah yang mendaftar
terus menambah. Lulusan-lulusan ini ditawarkan pekerjaan dengan Perseroan untuk menjalani program
pelatihan untuk menyelesaikan persyaratan lisensi mereka dan menjadi bagian dari tenaga kerja tetap
di rumah sakit Perseroan. Sebagai bentuk nyata dalam melakukan adaptasi dan kepedulian lingkungan
sekaligus sebagai kontribusi dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat sekitar
rumah sakit milik Perseroan maka Perseroan juga meminta dokter pemerintahan terkemuka untuk
bekerja di rumah sakit Perseroan secara paruh waktu. Model kerjasama saling menguntungkan ini
menarik beberapa dokter pemerintah untuk bekerja di rumah sakit Perseroan karena adanya fasilitas
canggih untuk membantu dalam diagnosa pasien, kesempatan untuk mengerjakan kasus lebih beragam
dan kompleks Selain itu dokter yang raktek di rumah sakit Perseroan juga mempunyai kesempatan
untuk mengikut Program Siloam Doctor Partnership and Development Program (SDPDP) yaitu program
yang menerapkan system kemitraan antara dokter dengan rumah sakit dan system remunerasi dokter
yang lebih menarik dan saling menguntungkan.
76
Selain dari program-program terkait penerimaan pegawai dan pelatihan untuk staf medis, Perseroan
juga menetapkan program management associate, yang khususnya dibuat untuk mencari lulusan
manajemen yang berpotensi tinggi dan menempatkan mereka sebagai salah satu calon pemimpin
di rumah sakit Perseroan. Program 18 bulan ini terdiri dari 4 modul, yaitu kelas persiapan (orientasi, kickoff, kelas Inggris), pendidikan bakat (pengetahuan, keterampilan, sikap, belajar dari orang lain, pelatihan
dalam kelas, belajar mandiri), tinjauan buku (pengembangan pribadi, kepemimpinan, manajemen) dan
tugas proyek (tugas penasihat, distribusi tim/grup. Kinerja dari management associate secara terus
menerus dinilai oleh instruktur program, supervisor departemen, penasihat mereka dan ujian.
Di samping itu, Perseroan juga melakukan Leadership Development Program, yang telah menjadi
program unggulan tambahan untuk mempersiapkan pemimpin Perseroan di masa depan. Program ini
dirancang bekerja sama dengan Program Pascasarjana Universitas Pelita Harapan, dengan memberikan
beasiswa kepada para eksekutif Siloam Hospitals untuk mendapatkan gelar ganda sebagai Master
of Business Administration dan Master in Hospital Manangement. Tiga kelas pertama dikembangkan
bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan dan Peking University, Beijing China. Kelas-kelas
berikutnya akan berkolaborasi dengan Universitas Pelita Harapan Universitas Pelita Harapan dan
Massachussets Institute of Technology (MIT) dan Sourbourne Universitas, Perancis.
Komposisi Pengurus dan Karyawan
Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan dan Perusahaan Anak mempekerjakan 9.863 orang karyawan
yang terdiri dari 8.016 karyawan tetap dan 1.847 karyawan kontrak.
Tabel berikut ini menunjukkan komposisi SDM Perseroan dan Perusahaan Anak, termasuk Direksi,
menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia pada tanggal 31 Mei 2017,
31 Desember 2016, dan 31 Desember 2015.
Komposisi Karyawan Menurut Status Kerja
31 Mei
Keterangan
Karyawan Tetap
2016
P
PA
4.593
3.423
843
5.436
Karyawan Kontrak
Jumlah
31 Desember
2017
Jumlah
2015
P
PA
Jumlah
P
8.016
4.642
2.926
PA
7.568
4.569
2.405
1.004
1.847
817
4.427
9.863
5.459
Jumlah
6.974
964
1.781
840
914
1.754
3.890
9.349
5.409
3.319
8.728
Komposisi Karyawan Menurut Jabatan
31 Mei
Keterangan
31 Desember
2017
P
Direktur
Manager
2016
PA
Jumlah
P
2015
PA
Jumlah
P
PA
Jumlah
7
-
7
6
-
6
6
-
6
208
222
430
193
153
346
198
123
321
Supervisor
1.265
792
2.057
538
373
911
537
310
847
Staf lainnya
3.956
3.413
7.369
4.722
3.364
8.086
4.668
2.886
7.554
Jumlah
5.436
4.427
9.863
5.459
3.890
9.349
5.409
3.319
8.728
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
31 Mei
Keterangan
P
Pasca Sarjana
31 Desember
2017
2016
PA
Jumlah
P
2015
PA
Jumlah
P
PA
Jumlah
143
59
202
138
40
178
227
84
311
Sarjana
1.338
1.158
2.496
1.332
1.064
2.396
1.114
761
1.875
Sarjana Muda/Diploma
2.463
2.330
4.793
2.472
1.983
4.455
2.663
1.698
4.361
SLTA, SLTP dan lainnya
1.492
880
2.372
1.517
803
2.320
1.405
776
2.181
Jumlah
5.436
4.427
9.863
5.459
3.890
9.349
5.409
3.319
8.728
77
Komposisi Karyawan Menurut Kelompok Usia
31 Mei
31 Desember
2017
Keterangan
P
2016
PA
Jumlah
P
2015
PA
Jumlah
P
PA
Jumlah
s/d 30 tahun
3.229
2.952
6.181
3.307
2.713
6.020
3.331
2.297
5.628
31 s/d 45 tahun
1.729
1.322
3.051
1.693
1.066
2.759
1.622
912
2.534
46 s/d 55 tahun
413
126
539
401
93
494
393
89
482
65
27
92
58
18
76
63
21
84
5.436
4.427
9.863
5.459
3.890
9.349
5.409
3.319
8.728
> 55 tahun
Jumlah
Keterangan:
P
PA
: Perseroan
: Perusahaan Anak
Tabel berikut ini menunjukkan komposisi SDM masing-masing Perusahaan Anak, termasuk Direksi,
menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia pada tanggal 31 Mei 2017, 31
Desember 2016, dan 31 Desember 2015.
Komposisi Karyawan Masing-Masing Perusahaan Anak Menurut Status Kerja
PT MHCI
Keterangan
31 Mei
2017
PT DHCI
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
PT BDH
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Karyawan Tetap
7
9
19
100
95
95
334
341
Karyawan Kontrak
-
-
37
19
27
27
37
33
67
Jumlah
7
9
56
119
122
122
371
374
367
Keterangan
Karyawan Tetap
PT GFA
31 Mei
2017
Keterangan
Karyawan Tetap
Keterangan
31 Mei
2017
31 Des
2016
PT RS SHS
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
298
304
309
316
260
327
336
12
3
16
40
35
121
36
15
49
304
301
320
349
351
381
363
351
426
PT GPN
31 Mei
2017
PT KJM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
377
PT TPM
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
179
175
83
325
329
282
117
54
-
58
43
136
20
16
71
45
131
-
237
218
219
345
345
353
162
185
-
Karyawan Kontrak
Jumlah
31 Des
2015
292
Karyawan Kontrak
Jumlah
PT EJM
31 Des
2016
300
PT TBK
31 Mei
2017
Karyawan Tetap
PT SMC
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
PT MST
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
6
4
-
13
20
25
166
177
Karyawan Kontrak
59
65
-
23
21
35
42
33
50
Jumlah
65
69
-
36
41
60
208
210
202
Keterangan
Karyawan Tetap
PT TRW
31 Mei
2017
Keterangan
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
PT RSCM
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
145
151
149
314
293
187
149
144
6
4
42
122
108
218
67
71
45
151
155
191
436
401
405
216
215
217
Karyawan Kontrak
Jumlah
PT BCI
31 Des
2016
152
PT IKA
31 Mei
2017
31 Des
2016
PT SRD
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
172
PT LBJ
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Karyawan Tetap
4
20
-
43
63
-
126
6
Karyawan Kontrak
4
12
-
16
110
-
51
155
-
Jumlah
8
32
-
59
173
-
177
161
-
78
-
PT BBS
Keterangan
31 Mei
2017
PT GUM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT MPC
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Karyawan Tetap
92
95
-
114
-
-
51
-
-
Karyawan Kontrak
95
82
-
28
-
-
27
-
-
187
177
-
142
-
-
78
-
-
Jumlah
PT LSP
Keterangan
31 Mei 2017
Karyawan Tetap
PT SBS
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
9
-
-
201
-
-
Karyawan Kontrak
88
-
-
109
-
-
Jumlah
97
-
-
310
-
-
Komposisi Karyawan Masing-Masing Perusahaan Anak Menurut Jabatan
PT MHCI
Keterangan
31 Mei
2017
PT DHCI
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT BDH
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Direktur
-
-
-
4
1
3
4
5
3
Manager
-
-
1
10
4
4
18
18
17
Supervisor
1
2
2
21
21
17
71
30
20
Staf lainnya
6
7
53
84
96
98
278
321
327
Jumlah
7
9
56
119
122
122
371
374
367
PT GFA
Keterangan
31 Mei
2017
PT EJM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT RS SHS
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Direktur
4
3
3
4
5
5
3
4
Manager
9
7
7
7
7
7
14
7
8
Supervisor
55
27
29
60
40
44
79
39
46
Staf lainnya
236
264
281
278
299
325
267
301
368
Jumlah
304
301
320
349
351
381
363
351
426
PT GPN
Keterangan
31 Mei
2017
PT KJM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
4
PT TPM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Direktur
4
3
1
5
1
1
2
2
-
Manager
7
7
7
5
4
8
7
6
-
Supervisor
25
10
12
40
26
27
30
17
-
Staf lainnya
201
198
199
295
314
317
123
160
-
Jumlah
237
218
219
345
345
353
162
185
-
PT TBK
Keterangan
31 Mei
2017
PT SMC
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT MST
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Direktur
2
1
-
-
1
1
2
3
3
Manager
5
4
-
4
5
5
16
13
10
Supervisor
18
5
-
4
3
3
77
23
18
Staf lainnya
40
59
-
28
32
51
113
171
171
Jumlah
65
69
-
36
41
60
208
210
202
PT TRW
Keterangan
31 Mei
2017
PT BCI
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT RSCM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Direktur
3
1
1
5
3
3
5
5
Manager
12
7
6
13
3
4
10
7
6
Supervisor
39
31
43
54
37
29
54
23
20
97
116
141
364
358
369
147
180
186
151
155
191
436
401
405
216
215
217
Staf lainnya
Jumlah
79
5
PT IKA
Keterangan
31 Mei
2017
PT SRD
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT LBJ
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Direktur
2
-
-
1
1
-
-
1
-
Manager
4
1
-
1
2
-
7
5
-
Supervisor
1
2
-
9
12
-
29
11
-
Staf lainnya
1
29
-
48
158
-
141
144
-
Jumlah
8
32
-
59
173
-
177
161
-
PT BBS
Keterangan
31 Mei
2017
PT GUM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT MPC
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Direktur
2
2
-
1
-
-
-
-
-
Manager
4
4
-
5
-
-
3
-
-
Supervisor
20
14
-
11
-
-
16
-
-
Staf lainnya
161
157
-
125
-
-
59
-
-
Jumlah
187
177
-
142
-
-
78
-
-
PT LSP
Keterangan
31 Mei 2017
PT SBS
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Direktur
1
-
-
1
-
-
Manager
4
-
-
2
-
-
Supervisor
12
-
-
66
-
-
Staf lainnya
80
-
-
241
-
-
Jumlah
97
-
-
310
-
-
Komposisi Karyawan Masing-Masing Perusahaan Anak Menurut Jenjang Pendidikan
PT MHCI
Keterangan
31 Mei
2017
PT DHCI
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT BDH
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Pasca Sarjana
-
-
-
3
3
6
6
5
5
Sarjana
6
7
13
26
27
27
128
128
124
39
70
71
66
164
170
166
Sarjana
Diploma
Muda/
1
1
SLTA, SLTP dan
lainnya
-
1
4
20
21
23
73
71
72
Jumlah
7
9
56
119
122
122
371
374
367
PT GFA
Keterangan
31 Mei
2017
Pasca Sarjana
Muda/
31 Mei
2017
Pasca Sarjana
Sarjana
Sarjana Muda/
Diploma
SLTA, SLTP dan
lainnya
Jumlah
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
3
6
1
2
2
5
5
11
42
44
54
57
61
114
110
103
176
171
177
202
201
212
163
156
211
83
85
93
92
91
106
81
80
101
304
301
320
349
351
381
363
351
426
PT GPN
Keterangan
PT RS SHS
31 Des
2016
2
SLTA, SLTP dan
lainnya
Jumlah
31 Des
2015
43
Sarjana
Sarjana
Diploma
PT EJM
31 Des
2016
31 Mei
2017
PT KJM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT TPM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
1
2
4
1
1
3
1
1
-
95
89
91
77
80
89
56
69
-
117
98
95
196
193
188
84
87
-
24
29
29
71
71
73
21
28
-
237
218
219
345
345
353
162
185
-
80
PT TBK
Keterangan
31 Mei
2017
Pasca Sarjana
PT SMC
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT MST
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
3
2
-
-
1
1
5
4
8
Sarjana
14
14
-
14
16
16
71
72
51
Sarjana Muda/
Diploma
19
21
37
76
77
81
37
37
-
SLTA, SLTP dan
lainnya
11
16
-
3
3
6
56
57
62
Jumlah
65
69
-
36
41
60
208
210
202
PT TRW
Keterangan
31 Mei
2017
Pasca Sarjana
PT BCI
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT RSCM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
2
2
15
3
3
14
3
3
9
Sarjana
47
53
40
131
121
58
54
56
44
Sarjana Muda/
Diploma
70
67
89
216
191
236
99
99
101
SLTA, SLTP dan
lainnya
Jumlah
32
33
47
86
86
97
60
57
63
151
155
191
436
401
405
216
215
217
PT IKA
Keterangan
31 Mei
2017
PT SRD
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT LBJ
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
Pasca Sarjana
1
-
-
1
1
-
1
1
-
Sarjana
6
6
-
18
43
-
48
42
-
Sarjana Muda/
Diploma
1
21
-
27
103
-
112
103
-
SLTA, SLTP dan
lainnya
-
5
-
13
26
-
16
15
-
Jumlah
8
32
-
59
173
-
177
161
-
PT BBS
Keterangan
31 Mei
2017
Pasca Sarjana
Sarjana
Sarjana Muda/
Diploma
Jumlah
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT MPC
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
2
1
-
-
-
-
1
-
-
32
-
26
-
-
20
-
-
116
-
103
-
-
31
28
-
13
-
-
11
177
-
142
-
-
78
PT LSP
31 Mei 2017
Pasca Sarjana
-
46
187
Keterangan
31 Des
2015
33
121
SLTA, SLTP dan
lainnya
PT GUM
31 Des
2016
-
-
-
-
-
PT SBS
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
1
-
-
16
-
-
Sarjana
27
-
-
50
-
-
Sarjana Muda/Diploma
57
-
-
173
-
-
SLTA, SLTP dan lainnya
12
-
-
71
-
-
Jumlah
97
-
-
310
-
-
Komposisi Karyawan Masing-Masing Perusahaan Anak Menurut Kelompok Usia
PT MHCI
Keterangan
31 Mei
2017
PT DHCI
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT BDH
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
s/d 30 tahun
3
4
49
57
61
58
242
256
262
31 s/d 45 tahun
4
5
7
48
47
47
120
109
97
46 s/d 55 tahun
-
-
-
13
13
13
9
9
8
> 55 tahun
-
-
-
1
1
4
-
-
-
Jumlah
7
9
56
119
122
122
371
374
367
81
PT GFA
Keterangan
31 Mei
2017
PT EJM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT RS SHS
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
s/d 30 tahun
176
174
198
175
185
215
259
253
335
31 s/d 45 tahun
116
116
109
152
148
146
99
95
87
46 s/d 55 tahun
10
9
11
20
16
17
2
1
3
2
2
2
2
2
3
3
2
1
304
301
320
349
351
381
363
351
426
> 55 tahun
Jumlah
PT GPN
Keterangan
s/d 30 tahun
31 Mei
2017
PT KJM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT TPM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
155
149
152
282
291
298
109
132
-
31 s/d 45 tahun
77
63
62
63
54
53
49
49
-
46 s/d 55 tahun
5
6
5
-
-
1
4
4
-
> 55 tahun
-
-
-
-
-
1
-
-
-
237
218
219
345
345
353
162
185
-
Jumlah
PT TBK
Keterangan
31 Mei
2017
s/d 30 tahun
PT SMC
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT MST
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
57
64
-
26
28
45
100
109
109
31 s/d 45 tahun
5
4
-
8
10
11
97
90
78
46 s/d 55 tahun
3
1
-
1
3
4
9
9
12
> 55 tahun
-
-
-
1
-
-
2
2
3
65
69
-
36
41
60
208
210
202
Jumlah
PT TRW
Keterangan
31 Mei
2017
PT BCI
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT RSCM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
s/d 30 tahun
84
92
120
346
319
319
127
127
137
31 s/d 45 tahun
64
61
67
84
76
79
75
74
69
46 s/d 55 tahun
3
2
4
6
6
6
8
8
5
> 55 tahun
-
-
-
-
-
1
6
6
6
151
155
191
436
401
405
216
215
217
Jumlah
PT IKA
Keterangan
31 Mei
2017
PT SRD
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT LBJ
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
s/d 30 tahun
2
29
-
49
153
-
138
126
-
31 s/d 45 tahun
4
3
-
7
16
-
35
32
-
46 s/d 55 tahun
1
-
-
3
2
-
4
3
-
> 55 tahun
1
-
-
-
2
-
-
-
-
Jumlah
8
32
-
59
173
-
177
161
-
PT BBS
Keterangan
31 Mei
2017
PT GUM
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
PT MPC
31 Des
2016
31 Des
2015
31 Mei
2017
31 Des
2016
31 Des
2015
s/d 30 tahun
166
161
-
108
-
-
65
-
-
31 s/d 45 tahun
18
14
-
32
-
-
11
-
-
46 s/d 55 tahun
2
1
-
1
-
-
1
-
-
> 55 tahun
1
1
-
1
-
-
1
-
-
Jumlah
187
177
-
142
-
-
78
-
-
Keterangan
PT LSP
31 Mei 2017
PT SBS
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
s/d 30 tahun
63
-
-
163
-
-
31 s/d 45 tahun
31
-
-
123
-
-
46 s/d 55 tahun
2
-
-
19
-
-
> 55 tahun
1
-
-
5
-
-
97
-
-
310
-
-
Jumlah
82
Dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang pelayanan kesehatan, Perseroan memiliki karyawan
dengan keahlian khusus. Pada tanggal 31 Mei 2017, terdapat sekitar 500 dokter umum, 4.000 perawat,
150 apoteker, dan 200 radiografer.
Perseroan saat ini memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan berdasarkan Keputusan
Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan R.I. Nomor KEP. 1452/PHIJSK-PK/PP/XI/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang
Pengesahan Peraturan Perusahaan atas nama PT Siloam International Hospitals Tbk. Peraturan
Perusahaan ini bersama dengan Kebijakan-kebijakan Perusahaan lainnya menjadi landasan dalam
menjamin hak dan kewajiban Perusahaan maupun Karyawan agar tercipta suatu kondisi dan hubungan
kerja yang harmonis antara Perusahaan dan Karyawan, yang pada akhirnya dapat mendukung
kelancaran dan kemajuan usaha demi tercapainya tujuan bersama.
Perseroan tidak memiliki serikat pekerja yang dibentuk oleh karyawan Perseroan.
Pengembangan Kompetensi, Karir dan Kesejahteraan Sosial Karyawan
Mengingat pentingnya peran karyawan bagi keberhasilan dan kemajuan usaha Perseroan, maka
Perseroan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan serta memacu
produktivitas dan motivasi tiap karyawan, antara lain dengan:
a. Sistem Penghargaan
Dengan berdasarkan keputusan rapat, manajemen akan memberikan penghargaan berupa piagam
dan/atau hadiah kepada karyawan yang dinilai berjasa tersebut. Bonus produksi bertujuan untuk
mendorong pekerja mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai dalam satu
periode pencapaian produksi aktual.
b. Sistem Kenaikan Gaji
Perseroan selalu mengikuti dan memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan
dengan kesejahteraan antara lain peninjauan gaji minimal satu kali dalam setahun berdasarkan
keputusan Direksi dan berupa penyesuaian besarnya gaji dan upah yang sejalan dengan tingkat
kinerja karyawan dan juga laju inflasi dan di atas standar gaji minimum dan UMP (Upah Minimum
Provinsi) sesuai dengan peraturan yang berlaku. Paket pengupahan yang diterapkan di perusahaan
berusaha selalu mengacu kepada prinsip dasar pengupahan yaitu komparatif secara internal dan
kompetitif secara eksternal di industri yang sama.
c. Menyediakan Berbagai Macam Bentuk Tunjangan dan Fasilitas
Perseroan juga memberikan sejumlah tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong
peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Adapun tunjangan maupun fasilitas
yang disediakan oleh Perseroan mencakup:
• Pemberian Tunjangan Hari Raya secara teratur pada setiap tahunnya
• Asuransi penggantian biaya perawatan rumah sakit;
• Asuransi pengobatan dan dokter;
• Pemberian bantuan kedukaan bagi karyawan yang meninggal dunia;
• Pemberian penghargaan kepada karyawan yang memiliki masa kerja 10 tahun,
• Pemberian bantuan bagi karyawan yang mengalami musibah akibat force majeur;
• Pemberlakuan program asuransi tenaga kerja melalui Jamsostek yang meliputi jaminan
kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian
83
d. Program Pelatihan
Perseroan menyadari seiring dengan pengembangan usaha Perseroan juga harus diimbangi dengan
pengembangan terhadap karyawannya melalui pendidikan maupun pelatihan-pelatihan secara terpadu
dan berkesinambungan, baik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan maupun peningkatan kompetensi
berdasarkan program pengembangan yang telah ditetapkan. Program pelatihan Perseroan terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu In House Training yang diselenggarakan oleh Perseroan yang berupa
program peningkatan kemampuan manajemen umum, manajemen fungsional dan program perluasan
wawasan, manajemen keuangan, audit keuangan dan Informasi teknologi dan lain-lain, serta program
pelatihan ekseternal yang dilakukan oleh pihak luar. Selain itu, Perseroan juga mengirimkan pegawai
untuk berbagai pelatihan atau seminar yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri.
8. SKEMA KEPEMILIKAN PERSEROAN
Berikut merupakan skema kepemilikan saham dari Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017:
Keterangan:
* Masyarakat dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%
Pengendali Perseroan adalah Pacific Asia Investments Ltd.
84
SHKJ
Keterangan:
* belum aktif
MRCCC
75%
Binjai
Jaya
Indah*
25%
Keterangan:
* belum aktif
SHSB
Keterangan:
* belum aktif
SHLV
25%
25%
75%
Gemilang
Mulia
Bekasi*
75%
Sentra
Sejahtera
Utama*
75%
CiptaKarya
Tirta
Cemerlang*
25%
0,01%
Koridor
Usaha
Maju*
99,99%
Bumi
Unggul
Persada*
0,01%
99,99%
80%
99,99%
RSUS
20%
Trisaka
Reksa
Waluya
SHMK
SHDP
Medika
Sarana
Traliansia
0,01%
SHMN
BIMC KUTA
BIMC NUSA
DUA
75%
Lintang
Laksana
Utama*
25%
25%
Krisolis
Jaya
Mandiri
75%
Aryamedika
Teguh
Tunggal*
25%
25%
Taruna
Perkasa
Megah
75%
Nusa
Medika
Perkasa*
27,26%
Aritasindo
Permai
Semesta*
99,99%
SHYG
14,89%
Multiselaras
Anugerah*
99,86%
75%
SHKP
SHTB
75%
Gempita
Nusa
Sejahtera*
25%
25%
Gramari
Prima
Nusa
75%
SHMD
50%
17,53%
Perdana
Kencana
Mandiri*
99,80%
75%
Saritama
Mandiri
Zamrud*
25%
25%
Berlian
Cahaya
Indah
75%
75%
ASRI
85
75%
Genta
Raya
Internusa*
25%
25%
SHBP
Balikpapan
Damai
Husada
25%
25%
Sembilan
Raksa
Dinamika
75%
SHSM
SHCN
Diagram
Healthcare
Indonesia
80%
Pancawarna
Semesta*
99,99%
75%
Sentra
Sehat
Sejahtera*
79,96%
Prawira
Tata
Semesta*
99,83%
Rashal
Siar Cakra
Medika
SHJB
SHLC
SHPW
Golden
First
Atlanta
83%
Guchi
Kencana
Emas*
99,98%
East
Jakarta
Medika
50%
Siloam
Graha
Utama*
99,67%
PT Siloam International Hospitals Tbk
Berikut merupakan skema kepemilikan Perseroan atas Perusahaan Anak yang dimilikinya:
75%
Inti
Pratama
Medika*
25%
25%
Lintas
Buana
Jaya
75%
SHLB
60%
70%
Adijaya
Buana
Sakti*
80%
Kusuma
Primadana*
99,99%
SHPL
RSSH
Sumsel
40%
Siloam
Sumsel
Kemitraan*
0,01%
25%
25%
Bina
Bahtera
Sejati
75%
SHBN
SHMT
Graha
Utama
Medika
75%
Siloam
Radiology
Indonesia*
SHCB
Sumber
Bahagia
Sentosa
0,25%
75%
75%
Indah
Kemilau
Abadi*
25%
Siloam
Medika
Cemerlang
99,75%
Kirana
Puspa
Cemerlang*
99,99%
0,01%
99,99%
25%
25%
25%
25%
25%
25%
25%
25%
25%
75%
0,01%
SHST
Lishar
Sentosa
Pratama
0,01%
Medika
Rescue
International*
SHBT
Mulia
Pratama
Cemerlang
*Ambon
Bangun
Nusa
Tataka Karya
Indah*
SHBG
Tataka Bumi
Karya
Agung Cipta
Raya*
SHBB
Mega Buana
Bhakti
Bina Cipta
Semesta*
Tirtasari
Kencana*
RSBS
Anugerah
Sentra Medika
99,99%
Mahkota
Buana
Selaras*
75%
75%
75%
75%
75%
75%
75%
75%
75%
25%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,86%
99,99%
99,91%
99,99%
99,99%
99,99%
Tunggal
Pilar
Perkasa*
Brenada Karya
Bangsa*
Harmoni Selaras
Indah*
Aceh Cemerlang
Harapan*
Sembada Karya
Megah*
Banjar Medika
Nusa*
Kuta Seminyak
Kirana*
Visindo Galaxy
Jaya*
Adamanisa Karya
Sejahtera*
Medika Harapan
Cemerlang
Indah*
Siloam Emergency
Services*
9. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG SAHAM
BERBENTUK BADAN HUKUM DAN PERUSAHAAN ANAK
I. Hubungan kepengurusan dan pengawasan dengan Pemegang Saham Perseroan dengan
kepemilikan di atas 5%
Pihak
Pemegang Saham
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi Raharjo Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
PT MKP
K
-
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
PHCL
D
D
-
Keterangan:
PK WPK
KI K
: Presiden Komisaris
: Wakil Presiden Komisaris
: Komisaris Independen
: Komisaris
PD WPD
D
DI : Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
II. Hubungan kepengurusan dan pengawasan dengan Perusahaan Anak Kepemilikan Langsung
Perseroan
Pihak
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi Raharjo Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
PT MHCI
PK
PD
D
-
PT VGJ
PK
PD
D
D
-
Perusahaan Anak
PT PTS
PT AKS PT GKE
PK
PK
PK
PD
PD
D
PD
D
D
D
D
-
Keterangan:
PK KI K
: Presiden Komisaris
: Komisaris Independen
: Komisaris
PD WPD
D
DI : Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
86
PT ACH
PK
PD
D
D
-
PT BKB
PK
-
Pihak
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi Raharjo Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
PT HSI
PK
PD
D
D
-
PT KP
PK
PD
D
D
-
Perusahaan Anak
PT BMN PT PWS PT SKM
PK
PK
PK
PD
PD
PD
D
D
D
D
D
D
-
PT SES
PK
PD
D
D
-
PT AP
PK
PD
D
D
-
Keterangan:
PK KI K
: Presiden Komisaris
: Komisaris Independen
: Komisaris
PD WPD
D
DI Pihak
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi Raharjo Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
: Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
PT MSA
PK
PD
D
D
-
PT TMB
PK
PD
D
D
-
Perusahaan Anak
PT SGU PT PKM
PT TPP
PK
PK
PK
PD
PD
PD
D
D
D
D
D
D
-
Keterangan:
PK KI K
: Presiden Komisaris
: Komisaris Independen
: Komisaris
PD WPD
D
DI : Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
87
PT MBS
PK
PD
D
D
-
PT SBS
PK
PD
-
Pihak
Perusahaan Anak
PT GUM
PT KPC
PK
PK
PD
PD
D
D
-
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi Raharjo Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
Keterangan:
PK KI K
: Presiden Komisaris
: Komisaris Independen
: Komisaris
PD WPD
D
DI : Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
III. Hubungan kepengurusan dan pengawasan dengan Perusahaan Anak Kepemilikan Tidak
Langsung Perseroan
Pihak
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi Raharjo Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
Perusahaan Anak
PT SSK
PK
PD
D
D
-
PT DHCI
PD
WPK
WPD
-
PT BDH
PK
K
PD
D
D
-
Keterangan:
PK KI K
: Presiden Komisaris
: Komisaris Independen
: Komisaris
PD WPD
D
DI : Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
88
PT ABS
K
PK
-
PT NMP
K
PK
PD
D
D
-
PT GFA
K
PK
D
D
D
-
PT EJM
PK
PD
D
D
-
Pihak
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi R Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
Keterangan:
PK KI K
: Presiden Komisaris
: Komisaris Independen
: Komisaris
PT RS SHS
PK
PD
D
D
-
PD WPD
D
DI Pihak
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi Raharjo Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
PT TK
PK
PD
D
D
-
Perusahaan Anak
PT GPN PT KJM PT ABN
PK
PK
PK
PD
PD
PD
D
D
D
D
D
D
-
: Presiden Komisaris
: Wakil Presiden Komisaris
: Komisaris Independen
: Komisaris
PT BCS
PK
PD
D
D
-
: Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
Perusahaan Anak
PT MBB
PT TPM
PT TBK
PT TKI
PT SMC
PT KUM
PT MST
PK
PD
D
D
-
PK
PD
D
D
-
PK
PD
D
D
-
PK
PD
D
D
-
PK
PD
D
-
PK
PD
D
D
-
PK
PD
D
-
Keterangan:
PK WPK
KI K
PT ACR
PK
PD
D
D
-
PD WPD
D
DI : Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
89
Pihak
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi Raharjo Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
PT TRW
PK
PD
D
D
-
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
Keterangan:
PK : Presiden Komisaris
WPK
: Wakil Presiden Komisaris
KI : Komisaris Independen
K
: Komisaris
PD WPD
D
DI Pihak
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi Raharjo Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
PT SSU
PK
PD
D
D
-
Perusahaan Anak
PT BUP
PT BCI
PK
PK
PD
PD
D
D
D
D
-
: Presiden Komisaris
: Wakil Presiden Komisaris
: Komisaris Independen
: Komisaris
PT MRI
PK
K
PD
D
-
PD WPD
D
DI PT MPC
PK
PD
D
D
-
: Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
PT IKA
PK
PD
D
D
-
Perusahaan Anak
PT SRI
PT IPM
PT SSS
PK
PK
PK
PD
PD
PD
D
D
D
D
D
-
Keterangan:
PK WPK
KI K
PT RSCM
K
K
WPD
D
-
: Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
90
PT GRI
PK
PD
D
D
-
PT SRD
PK
PD
D
D
-
Pihak
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi Raharjo Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
Keterangan:
PK : Presiden Komisaris
KI : Komisaris Independen
K
: Komisaris
Pihak
PT SMZ
PK
PD
D
D
-
PD WPD
D
DI PT LSP
PK
PD
-
PK
WPK
K
K
K
K
KI
KI
KI
PD
WPD
D
D
D
D
D
D
DI
PD WPD
D
DI Perusahaan Anak
PT ATT
PT LBJ
PT BBS
PK
PK
PK
PD
PD
PD
D
D
D
D
-
PT LLU
PK
PD
D
D
-
PT CTC
PK
PD
D
D
-
: Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
Perseroan
John Riady
Romeo Fernandez Lledo
Theo L. Sambuaga
Tjokro Libianto
John Nicholas Pitsonis
Andy Nugroho Purwohardono
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan L. Parapak
Ketut Budi Wijaya
Caroline Riady
dr. Grace Frelita Indradjaja
dr. Anang Prayudi
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.
Atiff Ibrahim Gill
Budi Raharjo Legowo
Ryanto Marino Tedjomulja
Marta Jonatan
Keterangan:
PK : Presiden Komisaris
KI : Komisaris Independen
K
: Komisaris
PT GNS
PK
PD
D
D
-
: Presiden Direktur
: Wakil Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Independen
91
Perusahaan Anak
PT ASM
PT BJI
PK
PK
PD
PD
D
D
-
PT GMB
PK
PD
D
D
-
10. KELOMPOK USAHA PERSEROAN
Berikut ini adalah tabel keterangan ringkas mengenai Kelompok Usaha Perseroan:
Nama Perusahaan
PT Lippo Karawaci Tbk
Bentuk Hubungan Dengan
Perseroan
Mengusahakan perusahaan real estate dan urban development Pemegang
Saham
Tidak
dan sarana penunjangnya serta menjalankan usaha dalam Langsung
bidang jasa termasuk pembangunan perumahan, perkantoran,
perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan,
fasilitas umum, hospitality, pelayanan kesehatan beserta
fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui penyertaan
(investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal sehubungan
dengan kegiatan usaha utama Perseroan dalam perusahaan
lain.
Kegiatan Usaha
11. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK
Aset Tanah Perseroan dan Perusahaan Anak
No.
Sertifikat Hak
Tanggal
Penerbitan
Sertifikat
14 Mei 1992
1.
Sertifikat HGB
No. 840
2.
Sertifikat HGB
No. 841
14 Mei 1992
3.
Sertifikat HGB
No. 842
3 Juli 2008
4.
Sertifikat HGB
No. 893
14 April 2005
5.
Sertifikat HGB
No. 2069
29 Oktober
2003
6.
Sertifikat HGB
No. 01151
2 Maret 2011
7.
Sertifikat HGB
No. 1139
6 Juli 2001
8.
Sertifikat HGB
No. 6098
27 Januari
2011
9.
Sertifikat HGB
No. 17059
19 Februari
2000
10.
Sertifikat HGB
No. 17060
1 Mei 1993
11.
Sertifikat HGB
No. 17061
19 Februari
2020
12.
Sertifikat HGB
No. 730
19 September
2014
13.
Sertifikat HGB
No. 00018
19 Desember
2011
Tanggal
Berakhir
Hak
18 Juni 2039
Lokasi
Desa Paal Merah, Kecamatan
Jambi, Kodya Jambi, Propinsi
Jambi
18 Juni 2039
Desa Paal Merah, Kecamatan
Jambi, Kodya Jambi, Propinsi
Jambi
18 Juni 2039
Desa Paal Merah, Kecamatan
Jambi, Kodya Jambi, Propinsi
Jambi
27 Januari
Desa Paal Merah, Kecamatan
2036
Jambi, Kodya Jambi, Propinsi
Jambi
24 September
Kelurahan Gunung Bahagia,
2036
Kecamatan Balikpapan Selatan,
Kota Balikpapan, Propinsi
Kalimantan Timur
19 Desember
Kelurahan Pangkalan Jati,
2033
Kecamatan Cinere, Depok,
Propinsi Jawa Barat
5 Juli 2021
Jl. Duren Tiga No. 20 Kelurahan
Duren Tiga, Kecamatan
Pancoran, Kodya Jakarta
Selatan, Propinsi DKI Jakarta
7 Mei 2037
Kelurahan Benoa, Kecamatan
Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Propinsi Bali
23 Februari
RT 006/ RW 004, Kelurahan
2047
Duren Jaya, Kecamatan Bekasi
Timur, Kota Bekasi, Propinsi
Jawa Barat
23 Februari
Kelurahan Duren Jaya,
2047
Kecamatan Bekasi Timur, Kota
Bekasi, Propinsi Jawa Barat
23 Februari
RT 006/ RW 004, Kelurahan
2047
Duren Jaya, Kecamatan Bekasi
Timur, Kota Bekasi, Propinsi
Jawa Barat
5 September
Kelurahan Pagesangan,
2044
Kecamatan Mataram, Kota
Mataram, Propinsi Nusa
Tenggara Barat
27 April 2047
Kelurahan Belitung Utara,
Kecamatan Banjarmasin Barat,
Kota Banjarmasin, Propinsi
Kalimantan Selatan
92
Luas (m²)
Pemegang Hak
2.240
PT Golden First
Atlanta
2.260
PT Golden First
Atlanta
2.632
PT Golden First
Atlanta
2.817
PT Golden First
Atlanta
12.562
PT Balikpapan
Damai Husada
2.911
PT Diagram Health
Care Indonesia
3.554
PT Rashal Siar
Cakra Medika
7.880
PT Trisaka Reksa
Waluya
186
PT Lishar Sentosa
Pratama
620
PT Lishar Sentosa
Pratama
1073
PT Lishar Sentosa
Pratama
11.560
PT Grha Ultima
Medika
2.118
PT Mahkota Buana
Selaras
No.
Sertifikat Hak
14.
Sertifikat HGB
No. 00019
15.
Sertifikat HGB
No. 02006
Tanggal
Penerbitan
Sertifikat
19 Desember
2011
Tanggal
Berakhir
Hak
27 April 2047
21 Juli 2017
18 Juli 2037
Lokasi
Luas (m²)
Pemegang Hak
Kelurahan Belitung Utara,
Kecamatan Banjarmasin Barat,
Kota Banjarmasin, Propinsi
Kalimantan Selatan
Desa Beurawe, Kecamatan
Kuta Alam, Kota Banda Aceh,
Propinsi Aceh
4.192
PT Mahkota Buana
Selaras
5.962
PT Mahkota Buana
Selaras
Selain aset-aset tersebut, Perseroan dan Perusahaan Anak memiliki peralatan kesehatan dan inventaris
kantor yang juga digunakan dalam melakukan kegiatan usaha.
12.ASURANSI
Perseroan dan Perusahaan Anaknya memiliki berbagai jenis pertanggungan asuransi, yang dilakukan
dengan PT Lippo General Insurance Tbk (“LGI”), pihak terafiliasi Perseroan, namun tidak ada perlakuan
yang berbeda dari pihak LGI kepada Perseroan atas transaksi asuransi maupun dari Perseroan kepada
LGI untuk menerima penawaran pertanggungan asuransi dibandingkan dengan yang diajukan oleh
perusahaan-perusahaan asuransi lainnya. Selain itu, Perusahaan Anak Perseroan juga memiliki
pertanggungan asuransi dari pihak ketiga.
Perseroan juga mewajibkan setiap dokter untuk memiliki asuransi atas risiko malpraktek medis.
Perseroan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah mencukupi untuk menutupi
risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh Perseroan dan mencukupi untuk mentutupi kerugian-kerugian
yang timbul atas aset yang dipertanggungkan.
Aset Perseroan yang bersifat material telah diasuransikan dan asuransi tersebut cukup untuk menutup
seluruh kerugian yang mungkin dapat terjadi apabila aset tersebut mengalami kerusakan atau musnah.
Dalam hal jangka waktu perjanjian/polis asuransi berakhir, Perseroan akan melakukan perpanjangan
atau pembaruan atas asuransi-asuransi tersebut, dengan nilai pertanggungan yang cukup untuk
menutup kerugian material yang dapat dialami Perseroan.
Tabel berikut merupakan daftar asuransi yang dimiliki Perseroan dan Perusahaan Anak yang bersifat
material dalam kegiatan usaha Perseroan:
a. Siloam Hospitals Lippo Village
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
1.
1801281600026000007
PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Lippo
Village
Semua Risiko
Properti
2.
1801351600030000007
PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Lippo
Karawaci
a. Terorisme
a. Rp19.353.952,52
dan Sabotase
– (Hanya
Bangunan)
3.
1808031600112- PT Lippo
000006
Karawaci Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Lippo
Karawaci
Rp77.146.168,20
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp84.501.943.664
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp84.501.943.664,70
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp65.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Nilai Pertanggungan
b. Terorisme dan
Sabotase –
b. Rp16.313.100,22
Gangguan
Bisnis
Kerusakan
Mesin – Hanya
Bangunan
Rp32.550.000
93
No
4.
Nomor Polis
1801051600416000007
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
a.Gangguan
Bisnis
b. Gempa Bumi
Nilai Premi
a.Rp129.287.973
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp84.501.943.664
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp325.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Nilai Pertanggungan
b.Rp153.387.968
5.
1801351600030000006
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
a.Terorisme
a.Rp62.791.250
dan Sabotase
– (Non
Gangguan
Bisnis)
b.Gangguan
Bisnis
b.SGD4.192,47
6.
1808031600112000007
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Kerusakan
Mesin
Rp29.272.497,07
Rp58.444.994.133
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
7.
1809011600048
PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Lippo
Karawaci
Kewajiban
Umum
Rp8.050.000
Rp8.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
8.
1812120900012
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
Rp925.000
Rp350.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
9.
1102211600301
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Kendaraan
Bermotor
Rp18.675.054,61
Rp718.649.173,71
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
10.
1801281600026000006
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Semua Risiko
Properti Gangguan
Bisnis
a.Rp135.606.687,50
Rp325.000.000.000
b.SGD9.058,10
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
1801051600416000006
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Semua Risiko
Properti Gempa Bumi
a.Rp135.606.687,50 Rp325.000.000.000 dan
SGD21.716.991
b.SGD9058,10
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
11.
c.Rp497.250.000
d.SGD33.227
b. Siloam Hospitals Kebon Jeruk
No
Nomor Polis
1.
1808031600112000018
2.
Nama
Tertanggung
PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Kebon
Jeruk
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Kerusakan Mesin
Rp24.752.814,71
Rp49.405.629.418
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
1801281600026- PT Siloam
000019
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals
Kebon Jeruk
dan/atau Anak
Perusahaan
Semua Resiko
Properti –
Peralatan
Kesehatan
Rp58.669.135,68
Rp59.734.271.076,46
dan
Rp80.662.437.337,16
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
3.
1801351600030- PT Siloam
000018
International
Hospitals
Tbk dan/atau
Siloam Hospitals
Kebon Jeruk
dan/atau Anak
Perusahaan
Terorisme
dan Sabotase
– Peralatan
Kesehatan
Rp28.796.226,05
Rp58.734.271.076,46
dan
Rp80.662.437.337,16
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
4.
1808031600112000017
Kerusakan Mesin
Rp24.790.000
Rp49.480.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
PT Siloam
International
Hospitals Tbk.
94
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
5.
1809011600048000010
PT Bank CIMB
Niaga Tbk
dan/atau PT
Graha Indah
Pratama dan/
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
Kewajiban
Umum
6.
1812121000005
PT Siloam
International
Hospitals Tbk.
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
7.
1102051600096
PT Siloam
International
Hospitals Tbk.
8.
1102211600297
PT Siloam
International
Hospitals Tbk.
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp8.050.000
Rp8.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp872.000
Rp300.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Kendaraan
Bermotor
Rp896.827,60
Rp26.280.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Asuransi
Kendaraan
Bermotor
Rp22.172.537,39
Rp960.940.721,10
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Tanggal
Berakhir
Penanggung
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
c. Siloam Hospitals Surabaya
No
1.
2.
Nomor Polis
1801281600026000004 &
1801051600416000004
1801351600030000004
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
PT Tata Prima
Indah dan/
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
a. Semua Resiko
Properti
– Hanya
Bangunan
b. Semua Resiko
Properti –
Gangguan
Bisnis
a.Rp24.464.959
a.Rp62.000.000.000
b.SGD1.916,62
b.SGD4.867.307
PT Tata Prima
Indah dan/
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
a.Terorisme
dan Sabotase
– Hanya
Bangunan
b.Terorisme
dan Sabotase
– Gangguan
Bisnis
a.Rp16.117.610
a.Rp62.000.000.000
b.SGD1.261,39
b.SGD4.867.307
c.Rp62.000.000
d.SGD4.867,31
3.
1808031600112000004
PT Tata Prima
Indah dan/
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
Kerusakan
Mesin – Hanya
Bangunan
Rp6.250.000
Rp12.400.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
4.
1801281600026000005 &
1801051600416000005
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Semua Resiko
Properti –
Peralatan
Kesehatan
Rp29.958.780,48 dan
Rp75.953.985,09
Rp31.179.101.865,87
dan Rp44.774.883.226
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
5.
1801351600030000005
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Terorisme
dan Sabotase
– Peralatan
Kesehatan
Rp19.773.855,01
Rp31.179.101.865,87
dan Rp44.774.883.226
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
6.
1808031600112000005
PT Siloam
Kerusakan Mesin
International
– Alat Medis +
Hospitals Tbk
CTNS
dan/atau Siloam
Hospitals
Surabaya dan/
atau PT Tata
Prima Indah
dan/atau Anak
Perusahaan
Rp15.048.535,37
Rp29.999.070.732,75
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
95
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
7.
1809011600048
PT Tata Prima
Indah dan/
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
Kewajiban Umum
8.
1812121600005
PT Siloam
Asuransi Uang
International
(Penyimpanan)
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals
Surabaya dan/
atau PT Tata
Prima Indah
dan/atau Anak
Perusahaan
9.
1202210900237
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
10.
1102051600042
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp8.050.000
Rp8.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp675.000
Rp250.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Kendaraan
Bermotor
Rp34.567.489
Rp1.712.458.500
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
PT
Siloam Asuransi
I n t e r n a t i o n a l Kendaraan
Hospitals Tbk
Bermotor
Rp766.973,88
Rp19.350.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
d. Siloam Hospitals Lippo Cikarang
No
1.
2.
3.
Nomor Polis
1801281600026000012
1801051600416000012
1801351600030000012
Nama
Tertanggung
Siloam
Hospitals Lippo
Cikarang
Siloam
Hospitals Lippo
Cikarang
Siloam
Hospitals Lippo
Cikarang
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
a. Semua Resiko
Properti
– Hanya
Bangunan
b. Semua Resiko
Properti –
Gangguan
Bisnis
a.Rp59.991.976,63
a.Rp143.565.000.000
b.SGD2.676,89
b.SGD6.411.327
a. Semua Resiko
Properti
(Gempa
Bumi) – Hanya
Bangunan
b. Semua Resiko
Properti
(Gempa Bumi)
– Gangguan
Bisnis
a.Rp175.149.300
a.Rp143.565.000.000
b.SGD7.821,82
b.SGD6.411.327
a.Terorisme
dan Sabotase
– Hanya
Bangunan
b.Terorisme
dan Sabotase
– Gangguan
Bisnis
a.Rp35.517.087,21
a.Rp143.565.000.000
b.SGD1.583,89
b.SGD6.411.327
Kerusakan
Mesin – Hanya
Bangunan
Rp14.406.500
Rp28.713.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
4.
1808031600112000011
Siloam
Hospitals Lippo
Cikarang
5.
1801281600026000013
PT East Jakarta Semua Resiko
Medika dan/
Properti – Alat
atau Siloam
Medis
Hospitals Lippo
Cikarang
Rp27.665.253,53
Rp69.140.359.340,34
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
6.
1801351600030000013
PT East Jakarta Terorisme dan
Medika dan/
Sabotase – Alat
atau Siloam
Medis
Hospitals Lippo
Cikarang
Rp16.389.678,14
Rp66.140.359.340,34
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
96
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
7.
1808031600112000012
PT East Jakarta Kerusakan Mesin
Medika dan/
– Alat Medis
atau Siloam
Hospitals Lippo
Cikarang
Rp14.113.126,74
Rp28.126.253.489,25
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
8.
1809011600048000007
PT Lippo
Karawaci Tbk
Rp8.050.000
Rp8.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
9.
1812120900023
PT East Jakarta Asuransi Uang
Medika
(Penyimpanan)
Rp362.500
Rp125.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
10.
1102211600298
PT East
Jakarta Medika
qq. Siloam
Hospitals Lippo
Cikarang
Rp3.709.660
Rp148.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Kewajiban Umum
Kendaraan
Ambulans
e. Siloam Hospitals Jambi
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Tanggal
Berakhir
Penanggung
1801281600026000030 &
1801281600026000031
PT Golden First
Atlanta dan/
atau Siloam
Hospitals Jambi
a. Semua Resiko
Properti
– Hanya
Bangunan
b. Semua Resiko
Properti – Alat
Medis
a.Rp14.642.651,30
a.Rp37.058.348.814
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
b.Rp9.655.619,44
b.Rp24.393.675.161,11
2.
1801051600416000031
PT Golden First
Atlanta dan/
atau Siloam
Hospitals Jambi
Semua Resiko
Properti
(Gempa Bumi)
– Alat Medis
Rp24.393.675,16
Rp24.393.675.161,11
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
3.
1801351600030000030 &
1801351600030000031
PT Golden First
Atlanta dan/
atau Siloam
Hospitals Jambi
a.Terorisme
a.Rp10.889.567,03
dan Sabotase
– Hanya
Bangunan
b. Terorisme dan
b.Rp7.185.149,98
Sabotase – Alat
Medis
a.Rp37.058.348.814
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
1808031600112000029 &
1808031600112000030
PT Golden First
Atlanta dan/
atau Siloam
Hospitals Jambi
a.Kerusakan
Mesin – Hanya
Bangunan
b.Kerusakan
Mesin – Alat
Medis
a.Rp2.829.376,16
a.Rp5.558.752.322.10
b.Rp3.475.768,47
b.Rp6.851.536.941
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
5.
1801351600030000031
PT Golden First
Atlanta dan/
atau Siloam
Hospitals Jambi
Terorisme dan
Rp7.185.149,98
Sabotase – Alat
Medis
Rp24.393.675.161,11
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
6.
1809011600048000015
PT Golden First
Atlanta dan/
atau Siloam
Hospitals Jambi
Kewajiban Umum
Rp1.050.000
Rp1.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
7.
1812121200005000001 &
1812121200005000002
PT Siloam
a. Asuransi Uang
International
(Pemindahan)
Hospitals, Tbk
b. Asuransi Uang
dan/atau Siloam
(Penyimpanan)
Hospitals Jambi
a.Rp72.000
a.Rp20.000.000
b.Rp625.000
b.Rp250.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
1102211300510000001-000004
PT Golden First
Atlanta
Rp17.310.181,25
Rp527.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
No
1
4.
8.
Jenis Asuransi
Kendaraan
(Ambulance &
Mobil Kantor)
Nilai Premi
97
Nilai Pertanggungan
b.Rp24.393.675.161,11
f.
No
Siloam Hospitals Balikpapan
Nomor Polis
Nama Tertanggung
Jenis
Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
1.
1801281600026- PT Balikpapan
000032
Damai Husada
dan/atau Siloam
Hospitals Balikpapan
Semua Resiko
Properti
– Hanya
Bangunan
Rp28.545.192,30
Rp72.364.147.799
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
2.
1801351600030- PT Balikpapan
000032
Damai Husada dan/
atau PT. Siloam
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Balikpapan
Terorisme
dan Sabotase
– Hanya
Bangunan
Rp19.015.195,86
Rp72.364.147.799
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
3.
1808031600112- PT Balikpapan
Kerusakan
000031
Damai Husada
Mesin – Hanya
dan/atau Siloam
Bangunan
Hospitals Balikpapan
Rp5.477.311,08
Rp10.854.622.169,85
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
4.
1801281600026- PT Balikpapan
Semua Resiko
000033
Damai Husada dan/ Properti – Alat
atau PT. Siloam
Medis + CTNS
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Balikpapan
Rp27.945.947,80
Rp70.842.353.637,52
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
5.
1801351600030
- 000033
Rp18.616.364,04
Rp70.842.353.637,52
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
6.
1808031600112- PT Balikpapan
Kerusakan
000032
Damai Husada dan/ Mesin – Alat
atau PT. Siloam
Medis
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Balikpapan
Rp17.908.700,47
Rp35.717.400.944,25
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
7.
1809011600048
- 000016
PT Balikpapan
Kewajiban
Damai Husada dan/ Umum
atau PT. Siloam
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Balikpapan
Rp2.050.000
Rp2.000.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
8.
1812121100003
PT Balikpapan
Asuransi Uang
Damai Husada dan/ (Penyimpanan)
atau PT. Siloam
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Balikpapan
Rp925.000
Rp875.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
PT Balikpapan
Terorisme dan
Damai Husada dan/ Sabotase –
atau PT. Siloam
Alat Medis
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Balikpapan
g.MRCCC
No
1.
Nomor Polis
1801281600026000010 &
1801051600416000010
Nama
Tertanggung
OverseaChinese Banking
Corporation
Limited dan/atau
PT Primatama
Cemerlang dan/
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore) Limited
Jenis Asuransi
a.Semua Resiko
Properti (Hanya
Bangunan)
b.Semua Resiko
- Gangguan
Bisnis
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
a.Rp266.973.732,50 a.Rp639.300.000.000
b.SGD13.238,81 b.SGD31.707.830
c.Rp978.129.000
d.SGD48.512,98
98
Tanggal
Berakhir
Penanggung
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
2.
1801351600030- Oversea000010
Chinese Banking
Corporation
Limited dan/atau
PT Primatama
Cemerlang dan/
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Insititutional Trust
Service (Singapore)
Limited
a.Terorisme
dan Sabotase
- (Hanya
Bangunan)
b.Terorisme
dan Sabotase –
Gangguan Bisnis
3.
1808031600112000009
OverseaKerusakan
Chinese Banking
Mesin – Hanya
Corporation
Bangunan
Limited dan/atau
PT Primatama
Cemerlang dan/
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore) Limited
4.
1801281600026000011 &
1801051600416000011
PT Siloam
International
Hospitals Tbk dan/
atau Mochtar Riady
Comprehensive
Cancer Centre
dan/atau Anak
Perusahaan
5.
1801351600030- PT Siloam
000011
International
Hospitals Tbk dan/
atau Mochtar Riady
Comprehensive
Cancer Centre
dan/atau Anak
Perusahaan
6.
1808031600112000010
PT Siloam
International
Hospitals Tbk dan/
atau Mochtar Riady
Comprehensive
Cancer Centre
dan/atau Anak
Perusahaan
7.
1809011600048000006
OverseaKewajiban
Chinese Banking
Umum
Corporation dan/
atau PT Primatama
Cemerlang dan/
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore) Limited
8.
1812121200004
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
9.
1812121200004
10.
11.
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
a.Rp112.247.150 a.Rp639.300.000.000
b.SGD5.564,72 b.SGD31.707.830
Tanggal
Berakhir
Penanggung
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp63.980.000
Rp127.860.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp75.766.906,12 dan
Rp277.460.909,80
Rp60.182.268.839,78
dan
Rp121.164.731.028,60
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Terorisme
dan Sabotase
– Peralatan
Kesehatan
Rp31.876.398,48
Rp60.182.268.839,78
dan
Rp121.164.731.028,60
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Kerusakan Mesin
– Peralatan
Kesehatan
Rp41.264.019,70
Rp82.428.039.409,20
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp12.050.000
Rp12.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
Rp770.000
Rp150.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Asuransi Uang
(Pemindahan)
Rp1.145.000
Rp200.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
1102211600306
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Kendaraan
Bermotor
Rp11.537.228,88
Rp763.250.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
1102051600100
PT Siloam
International
Hospitals Tbk.
Asuransi
Kendaraan
Bermotor
Rp229.180
Rp7.200.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Semua Resiko
Properti –
Peralatan
Kesehatan
99
h.RSUS
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
1.
1801281600026000029 &
1801051600416000029
PT Siloam
International
Hospitals Tbk dan/
atau Rumah Sakit
Umum Siloam
Lippo Village dan/
atau perusahaan
grup dan/atau
Anak Perusahaan
Semua Resiko
Properti –
Peralatan
Kesehatan
2.
1801351600030000029
PT Siloam
International
Hospitals Tbk dan/
atau Rumah Sakit
Umum Siloam
Lippo Village dan/
atau perusahaan
grup dan/atau
Anak Perusahaan
3.
1808031600112000028
4.
Nilai Premi
Tanggal
Berakhir
Nilai Pertanggungan
Penanggung
Rp22.890.852,64 dan
Rp78,228,655,23
Rp23.169.251.403,83 dan
31
PT Lippo
Rp31.536.101.907 Desember General
2017
Insurance
Tbk
Terorisme
dan Sabotase
– Peralatan
Kesehatan
Rp16.051.315,84
Rp23.169.251.403,83 dan
31
PT Lippo
Rp31.536.101.907 Desember General
2017
Insurance
Tbk
PT Siloam
International
Hospitals Tbk dan/
atau Rumah Sakit
Umum Siloam
Lippo Village dan/
atau perusahaan
grup dan/atau
Anak Perusahaan
Kerusakan
Mesin –
Peralatan
Kesehatan
Rp10.519.748,85
Rp20.939.497.695,75
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
1809011600048000014
PT Siloam
International
Hospitals Tbk dan/
atau Rumah Sakit
Umum Siloam
Lippo Village dan/
atau perusahaan
grup dan/atau
Anak Perusahaan
Kewajiban
Umum
Rp1.050.000
Rp1.000.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
5.
1812121300003
PT Siloam
International
Hospitals Tbk dan/
atau Rumah Sakit
Umum Siloam
Lippo Village dan/
atau perusahaan
grup dan/atau
Anak Perusahaan
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
Rp425.000
Rp150.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
6.
1102211600305
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Kendaraan
Bermotor
Rp7.235.083,50
Rp198.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
i.
No
1.
Siloam Hospitals Manado
Nomor Polis
1801281600026000016 &
1801051600416000016
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Overseaa. Semua Resiko
Chinese
Properti
Banking
– Hanya
Corporation
Bangunan
Limited dan/
b. Semua Resiko
atau PT
Properti –
Menara Abadi
Gangguan
Megah dan/
Bisnis
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
a.Rp138.628.875
a.Rp351.500.000.000
b.SGD5.153,48
b.SGD13.071.615
c.Rp537.795.000
d.SGD19.999,57
100
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
31
Desember
2017
Penanggung
PT Lippo
General
Insurance Tbk
No
2.
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
1801351600030- PT Lippo
000016
Karawaci
Tbk dan/
atau Siloam
Hospitals
Manado
Jenis Asuransi
a.Terorisme
dan Sabotase
– Hanya
Bangunan
b.Terorisme
dan Sabotase
– Gangguan
Bisnis
3.
1808031600112000015
OverseaKerusakan
Chinese
Mesin – Hanya
Banking
Bangunan
Corporation
Limited dan/
atau PT
Menara Abadi
Megah dan/
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
4.
18012816000260000017 &
1801051600416000017
PT Siloam
International
Hospitals
Tbk dan/
atau Siloam
Hospitals
Manado
5.
1801351600030- PT Siloam
000017
International
Hospitals
Tbk dan/
atau Siloam
Hospitals
Manado dan/
atau Anak
Perusahaan
6.
1808031600112000016
PT Siloam
International
Hospitals
Tbk dan/
atau Siloam
Hospitals
Manado dan/
atau Anak
Perusahaan
7.
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
a.Rp70.991.487
a.Rp351.500.000.000
b.SGD2.638,18
b.SGD13.071.615
Tanggal
Berakhir
Penanggung
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp35.200.000
Rp70.300.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp33.246.900,68 dan
Rp128.985.481,66
Rp30.224.438.521,88
dan Rp54.079.797.856
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Terorisme
dan Sabotase
– Peralatan
Kesehatan
Rp17.064.702,51
Rp30.224.438.521,88
dan Rp54.079.797.856
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Kerusakan
Mesin – Peralatan
Kesehatan
Rp17.695.858,15
Rp35.291.716.305
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
1809011600048
OverseaKewajiban Umum
Chinese
Banking
Corporation
Limited dan/
atau PT
Menara Abadi
Megah dan/
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
USD 1.005
USD 1.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
8.
1812121200008
PT Siloam
International
Hospitals
Tbk dan/
atau Siloam
Hospitals
Manado dan/
atau Anak
Perusahaan
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
Rp625.000
Rp100.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
9.
1102211600307
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Kendaraan
Bermotor
Rp11.852.486,11
Rp540.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Semua Resiko
Properti –
Peralatan
Kesehatan
101
j.
No
Siloam Hospitals Makassar
Penanggung
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
a.Rp169.000.000.000
b.SGD8.947.832
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp16.950.000
Rp33.800.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp38.605.993,78 dan
Rp74.414.463,27
Rp30.985.544.053,26
dan
Rp66.928.223.407,00
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Terorisme
dan Sabotase
– Peralatan
Kesehatan
Rp22.423.393,78
Rp30.985.544.053,26
dan Rp66.928.223.407
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Kerusakan
Mesin - Peralatan
Kesehatan
Rp22.600.521,02
Rp45.101.042.040,75
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp16.050.000
Rp8.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
Rp925.000
Rp350.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Asuransi
Kendaraan
Bermotor
Rp228.370
Rp7.200.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Oversea-Chinese
a. Semua Resiko
Banking Corporation
Properti
Limited dan/atau
– Hanya
PT Bayutama
Bangunan
Sukses dan/atau
b. Semua Resiko
PT Lippo Karawaci
Properti –
Tbk dan/atau HSBC
Gangguan
Institutional Trust
Bisnis
Services (Singapore)
Limited
a.Rp66.597.975
a.Rp169.000.000.000
b.SGD3.523,43
b.SGD8.947.832
1801351600030000014
Oversea-Chinese
a.Terorisme
Banking Corporation
dan Sabotase
Limited dan/atau
– Hanya
PT Bayutama
Bangunan
Sukses dan/atau
b.Terorisme
PT Lippo Karawaci
dan Sabotase
Tbk dan/atau HSBC
– Gangguan
Institutional Trust
Bisnis
Services (Singapore)
Limited
a.Rp38.666.669
3.
1808031600112000013
Oversea-Chinese
Banking Corporation
Limited dan/atau
PT Bayutama
Sukses dan/atau
PT Lippo Karawaci
Tbk dan/atau HSBC
Institutional Trust
Services
Kerusakan
Mesin – Hanya
Bangunan
4.
1801281600026000015 &
180105600416000015
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Makassar
dan/atau Anak
Perusahaan
Semua Resiko
Properti –
Peralatan
Kesehatan
5.
1801351600030000015
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Makassar
dan/atau Anak
Perusahaan
6.
1808031600112000014
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Makassar
dan/atau Anak
Perusahaan
7.
1809011600048000008
Oversea-Chinese
Kewajiban Publik
Banking Corporation
Limited dan/atau
PT Bayutama
Sukses dan/atau
PT Lippo Karawaci
Tbk dan/atau HSBC
Institutional Trust
Services (Singapore)
Limited
8.
1812121200007
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals Makassar
dan/atau Anak
Perusahaan
9.
1102051200180000007
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
2.
1801281600026000014 &
1801051600416000016
Nama Tertanggung
Tanggal
Berakhir
Jenis Asuransi
1.
Nomor Polis
c.Rp128.440.000
d.SGD6.800,35
b.SGD2.004.59
102
k. Siloam Hospitals Palembang
No
1.
2.
2.
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
1801281600026000020
Siloam Hospitals
Palembang
1801051600416000020
1801351600030000020
Siloam Hospitals
Palembang
Siloam Hospitals
Palembang
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
a. Semua Resiko
Properti
– Hanya
Bangunan
b. Semua Resiko
Properti –
Gangguan
Bisnis
a.Rp79.582.705,63
a.Rp201.975.000.000
b.SGD2.303,58
b.SGD5.850.000
a. Semua Resiko
Properti
(Gempa
Bumi) – Hanya
Bangunan
b. Semua Resiko
Properti
(Gempa Bumi)
– Gangguan
Bisnis
a.Rp201.975.000
a.Rp201.975.000.000
b.SGD5.850
b.SGD5.850.000
a.Terorisme
dan Sabotase
– Hanya
Bangunan
b.Terorisme
dan Sabotase
– Gangguan
Bisnis
a.Rp46.939.960,57
a.Rp201.975.000.000
b.SGD1.358,12
b.SGD5.850.000
Kerusakan
Mesin – Hanya
Bangunan
Rp20.247.500
Tanggal
Berakhir
Penanggung
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp40.395.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
a.Rp85.720.580.350,26
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
3.
1808031600112000019
Siloam Hospitals
Palembang
4.
1801281600026000021 &
1801051600416000021
PT Rumah Sakit a. Semua Resiko
Siloam Hospitals
Properti – Alat
Sumsel dan/atau
Medis
Siloam Hospitals b. Semua Resiko
Palembang
Properti
(Gempa Bumi)
– Alat Medis
a.Rp33.804.621,53
5.
1801351600030000021
PT Rumah Sakit Terorisme dan
Siloam Hospitals Sabotase – Alat
Sumsel dan/atau Medis
Siloam Hospitals
Palembang
Rp19.950.654,20
Rp85.720.580.350
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
6.
1808031600112000020
PT Rumah Sakit
Siloam Hospitals
dan/atau Siloam
Hospitals
Palembang
Kerusakan Mesin
– Alat Medis
Rp21.837.085,68
Rp43.574.171.360,25
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
7.
1809011600048000003
Siloam Hospitals
Palembang
Kewajiban Umum
Rp8.050.000
Rp8.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
8.
1812121300006
PT Rumah Sakit Asuransi Uang
Siloam Hospitals (Penyimpanan)
Sumsel dan/atau
Siloam Hospitals
Palembang
Rp425.000
Rp150.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
9.
1102211600300000001 &
1102211600300000002
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Kendaraan
Ambulans
Rp12.760.894,08
Rp1.004.149.975,70
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
10.
1102051700001000012
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Asuransi Sepeda
Motor
Rp201.488,13
Rp5.850.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
b.Rp85.720.580,35
103
b.Rp85.720.580.350,26
l.
No
1.
2.
Siloam Hospitals Denpasar
Nomor Polis
1801281600026000022 &
1801051500349000019
1801351600030000022
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
OverseaChinese Banking
Corporation
Limited dan/atau
PT Dasa Graha
Jaya dan/atau PT
Lippo Karawaci
Tbk dan/atau
HSBC Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
a. Semua Resiko
Properti
– Hanya
Bangunan
b. Semua Resiko
Properti –
Gangguan
Bisnis
a.Rp107.550.575
a.Rp273.000.000.000
b.SGD5.831,97
b.SGD14.810.400
OverseaChinese Banking
Corporataion
Limited dan/atau
PT Dasa Graha
Jaya dan/atau PT
Lippo Karawaci,
Tbk dan/atau
HSBC Institutional
Trust Services
a.Terorisme
dan Sabotase
– Hanya
Bangunan
b.Terorisme
dan Sabotase
– Gangguan
Bisnis
a.Rp56.745.275
a.Rp273.000.000.000
b.SGD3.075,75
b.SGD14.810.400
Tanggal
Berakhir
Penanggung
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
c.Rp390.390.000
d.21.178,87
3.
1808031600112000021
OverseaChinese Banking
Corporation
Limited dan/atau
PT Dasar Graha
Jaya dan/atau PT
Lippo Karawaci
Tbk dan/atau
HSBC Institutional
Trust Services
Kerusakan
Mesin – Hanya
Bangunan
Rp27.350.000
Rp54.600.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
4.
1801281600026000023 &
1801051600416000023
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals
Denpasar dan/atau
Anak Perusahaan
Semua Resiko
Properti –
Peralatan
Kesehatan
Rp44.838.399,80 dan
Rp174.023.875,80
Rp36.121.953.294,78
dan Rp77.619.142.002
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
5.
1801351600030000023
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Terorisme
dan Sabotase
– Peralatan
Kesehatan
Rp23.671.181,97
Rp36.121.953.294,78
dan Rp77.619.142.002
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
6.
1808031600112- PT Siloam
Kerusakan
000022
International
Mesin – Peralatan
Hospitals Tbk
Kesehatan
dan/atau Siloam
Hospitals
Denpasar dan/atau
Anak Perusahaan
Rp24.425.354,42
Rp48.750.708.847,50
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
7.
1809011600048000011
OverseaChinese Banking
Corporation
Limited dan/atau
PT Dasa Graha
Jaya dan/atau PT
Lippo Karawaci
Tbk dan/atau
HSBC Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
Kewajiban Umum
Rp8.050.000
Rp8.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
8.
1812121300005
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
dan/atau Siloam
Hospitals
Denpasar
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
Rp425.000
Rp150.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
9.
1102211600299
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Kendaraan
Bermotor
Rp12.421.993,47
Rp1.004.149.975,70
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
10.
1102051600101
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Asuransi
Kendaraan
Bermotor
Rp431.740
Rp14.400.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
104
m. Siloam Hospitals TB
No
1.
2.
Nomor Polis
1801281600026000024 &
1801051600416000024
1801351600030000024
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
The Hongkong a. Semua Resiko
and Shanghai
Properti
Banking
– Hanya
Corporation
Bangunan
Limited dan/
b. Semua Resiko
atau PT
Properti –
Perisai Dunia
Gangguan
Sejahtera dan/
Bisnis
atau PT Lippo
Karawaci, Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
a.Rp99.253.940
a.Rp237.600.000.000
b.SGD5.915,41
b.SGD14.167.800
The Hongkong a.Terorisme
and Shanghai
dan Sabotase
Banking
– Hanya
Corporation
Bangunan
Limited dan/
b.Terorisme
atau PT
dan Sabotase
Perisai Dunia
– Gangguan
Sejahtera dan/
Bisnis
atau PT Lippo
Karawaci Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
a.Rp48.003.620
3.
180831600112000023
The Hongkong Kerusakan
and Shanghai
Mesin – Hanya
Banking
Bangunan
Corporation
Limited
and/or PT
Perisai Dunia
Sejahtera dan/
atau PT Lippo
Karawaci, Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
4.
1801281600026000025 &
1801051500349000022
PT Siloam
International
Hospitals
Tbk dan/
atau Siloam
Hospitals TB
Simatupang
dan/atau Anak
Perusahaan
5.
1801351600030000025
6.
1808031600112000024
Tanggal
Berakhir
Penanggung
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
c. Rp363.528.000
d.SGD21.676,73
b.SGD2.859,42
a.Rp237.600.000.000
b.SGD14.167.800
Rp23.8100.000
Rp47.520.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Semua Resiko
Properti –
Peralatan
Kesehatan
Rp64.979.666,81
dan
Rp237.931.597,44
Rp26.871.979.299,46
dan
Rp128.638.868.698
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
PT Siloam
International
Hospitals
Tbk dan/
atau Siloam
Hospitals TB
Simatupang
dan/atau Anak
Perusahaan
Terorisme
dan Sabotase
– Peralatan
Kesehatan
Rp31.435.976,90
Rp26.871.979.299,46
dan
Rp128.638.868.698,80
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
PT Siloam
International
Hospitals
Tbk dan/
atau Siloam
Hospitals TB
Simatupang
dan/atau Anak
Perusahaan
Kerusakan
Mesin – Peralatan
Kesehatan
Rp46.166.287,37
Rp92.232.574.730,85
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
105
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
7.
18090111600048000012
The Hongkong Kewajiban Umum
and Shanghai
Banking
Corporation
Limited dan/
atau PT
Perisai Dunia
Sejahtera dan/
atau PT Lippo
Karawaci, Tbk
dan/atau HSBC
Institutional
Trust Services
(Singapore)
Limited
8.
181212300010
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
9.
11022116000302
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
10.
1102051600098
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp8.050.000
Rp8.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp425.000
Rp150.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Kendaraan
Bermotor
Rp12.798.549,71
Rp558.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Asuransi
Kendaraan
Bermotor
Rp202.146,25
Rp5.850.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Tanggal
Berakhir
Penanggung
n. Siloam Hospitals Medan
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
1.
1808031600112000034
PT Gramari
Prima
Nusa dan/
atau Siloam
Hospitals
Medan
Kerusakan Mesin Rp40.796.673,04
– Alat Medis
Rp81.493.346.086,89
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance Tbk
2.
1801281600026000035 &
1801051600416000035
PT Gramari
Prima
Nusa dan/
atau Siloam
Hospitals
Medan
a. Semua Resiko a.Rp48.472.819,09
Properti – Alat
Medis
b. Semua Resiko b.Rp188.145.294,17
Properti
(Gempa Bumi)
– Alat Medis
a.Rp122.970.780.503,70
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance Tbk
3.
1801351600030000035
PT Gramari
Prima
Nusa dan/
atau Siloam
Hospitals
Medan
Terorisme dan
Sabotase – Alat
Medis
Rp28.148.946,32
Rp122.970.780.503,70
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance Tbk
4.
1812121600042
PT Gramari
Prima
Nusa dan/
atau Siloam
Hospitals
Medan
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
Rp300.000
Rp100.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance Tbk
5.
1102211600308000001-000002
PT Siloam
International
Hospitals Tbk
Kendaraan
Ambulans
Rp12.773.549,71
Rp558.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance Tbk
b.Rp122.970.780.503,70
o. BIMC Kuta
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis
Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
1.
1801281600026
-000038
PT Medika
Sarana
Traliansia dan/
atau Siloam
Hospitals Kuta
Semua Resiko
Properti
– Hanya
Bangunan
Rp4.047.805,73
Rp10.152.512.800,17
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
2.
1801351600030
-000038
PT Medika
Sarana
Traliansia dan/
atau Siloam
Hospitals Kuta
Terorisme
dan Sabotase
– Hanya
Bangunan
Rp3.019.609,99
Rp10.152.512.800,17
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
106
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis
Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
3.
1808031600112
-000037
PT Medika
Sarana
Traliansia dan/
atau Siloam
Hospitals Kuta
Kerusakan
Mesin – Hanya
Bangunan
Rp811.438,16
Rp1.522.876.320.03
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
4.
1801281600026
-000039
PT Medika
Sarana
Traliansia dan/
atau Siloam
Hospitals Kuta
Semua Resiko
Properti – Alat
Medis
Rp9.629.246,59
Rp24.326.700.754,46
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
5.
1801351600030
-000039
PT Medika
Sarana
Traliansia dan/
atau Siloam
Hospitals Kuta
Terorisme dan
Sabotase –
Alat Medis
Rp7.165.559,97
Rp24.326.700.754,46
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
6.
1808031600112
-000038
PT Medika
Sarana
Traliansia dan/
atau Siloam
Hospitals Kuta
Kerusakan
Mesin – Alat
Medis
Rp3.030.313,43
Rp5.960.626.859,17
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
7.
1809011600048
- 000019
PT Medika
Sarana
Traliansia dan/
atau Siloam
Hospitals Kuta
Kewajiban
Umum
Rp1.050.000
Rp1.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
8.
1812121500008
PT Medika
Sarana
Traliansia dan/
atau Siloam
Hospitals Kuta
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
Rp550.000
Rp200.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
9.
1812121500008
PT Medika
Sarana
Traliansia dan/
atau Siloam
Hospitals Kuta
Asuransi Uang
(Pemindahan)
Rp30.000
Rp100.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
10.
2902281500005
PT Medika
Sarana
Traliansia
Kendaraan
Ambulans
Rp7.295.738,76
Rp506.948.588
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
11.
2902281500006
PT Medika
Sarana
Traliansia
Kendaraan
Ambulans
Rp5.059.749,04
Rp321.800.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
12.
2902051400001
PT Medika
Sarana
Traliansia
Asuransi
Sepeda Motor
Rp195.183,56
Rp24.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
13.
1809111400001
PT Medika
Sarana
Traliansia dan/
atau BIMC
Hospital dan
PT Trisaka
Reksa Waluya
dan/atau BIMC
Hospital dan PT
Medika Rescue
International
(brand name
“Medivac Asia”)
Asuransi
Malpraktek
dan Kewajiban
Umum
US78.965
Malpraktek:
USD7.500.000
3 April
2018
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Kewajiban umum:
USD7.500.000
p. BIMC Nusa Dua
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp78.636.574.118
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp21.211.102,10
Rp78.636.574.118
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp5.947.743,06
Rp11.795.486.117,70
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
No
Nomor Polis
Nama Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
1.
1801281600026 000036
PT Trisaka Reksa
Waluya dan/atau
Siloam Hospitals
Nusa Dua
Semua Resiko
Properti
– Hanya
Bangunan
Rp31.015.116,97
2.
1801351600030000036
PT Trisaka Reksa
Waluya dan/atau
Siloam Hospitals
Nusa Dua
Terorisme
dan Sabotase
– Hanya
Bangunan
3.
1808031600112000035
PT Trisaka Reksa
Waluya dan/atau
Siloam Hospitals
Nusa Dua
Kerusakan
Mesin – Hanya
Bangunan
107
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp37.246.645.334,42
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp10.073.072,26
Rp37.246.645.334,42
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Kerusakan
Mesin – Alat
Medis
Rp13.734.189
Rp18.478.363.807,50
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
PT Trisaka Reksa
Waluya dan/atau
Siloam Hospitals
Nusa Dua
Kewajiban
Umum
Rp1.050.000
Rp1.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
1812121500007 000001
PT Trisaka Reksa
Waluya dan/atau
Siloam Hospitals
Nusa Dua
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
Rp125.000
Rp50.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
9.
1812121500007 000002
PT Trisaka Reksa
Waluya dan/atau
Siloam Hospitals
Nusa Dua
Asuransi Uang
(Pemindahan)
Rp4.500
Rp15.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
10.
1809111400001
PT Medika Sarana
Traliansia dan/atau
BIMC Hospital dan
PT Trisaka Reksa
Waluya dan/atau
BIMC Hospital dan
PT Medika Rescue
International (brand
name “Medivac Asia”)
Asuransi
Malpraktek
dan Kewajiban
Umum
US78.965
Malpraktek:
USD7.500.000
3 April 2018
PT Lippo
General
Insurance Tbk
No
Nomor Polis
Nama Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
4.
1801281600026 000037
PT Trisaka Reksa
Waluya dan/atau
Siloam Hospitals
Nusa Dua
Semua Resiko
Properti – Alat
Medis
Rp14.716.797,77
5.
1801351600030000037
PT Trisaka Reksa
Waluya dan/atau
Siloam Hospitals
Nusa Dua
Terorisme dan
Sabotase – Alat
Medis
6.
1808031600112000036
PT Trisaka Reksa
Waluya dan/atau
Siloam Hospitals
Nusa Dua
7.
1809011600048
8.
Kewajiban umum:
USD7.500.000
q. Siloam Hospitals Cinere
No
Nomor Polis
1.
1801281600026000045
2.
Nama
Tertanggung
PT Diagram
Healthcare
Indonesia
dan/atau
Rumah Sakit
Jantung
Diagram
Cinere
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Semua Resiko
Properti – Alat
Medis
Rp10.390.181,12
Rp24.765.417.931,65
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
1801351600030 - PT Diagram
000045
Healthcare
Indonesia
dan/atau
Rumah Sakit
Jantung
Diagram
Cinere
Terorisme dan
Sabotase – Alat
Medis
Rp7.293.884,75
Rp24.765.417.931,65
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
3.
1808031600112000044
PT Diagram
Healthcare
Indonesia
dan/atau
Rumah Sakit
Jantung
Diagram
Cinere
Kerusakan Mesin
– Alat Medis
Rp6.027.219,85
Rp11.954.439.690,75
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
4.
1809011600048 - PT Diagram
000022
Healthcare
Indonesia
dan/atau
Rumah Sakit
Jantung
Diagram
Cinere
Kewajiban Umum
Rp1.050.000
Rp1.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
108
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
5.
1812121100040
PT Diagram
Healthcare
Indonesia
dan/atau
Rumah Sakit
Jantung
Diagram
Cinere
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
6.
1102051600043
PT Diagram
Healthcare
Indonesia
7.
1801051600416 - PT Diagram
000045
Healthcare
Indonesia
dan/atau
Rumah Sakit
Jantung
Diagram
Cinere
r.
No
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp300.000
Rp100.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Asuransi Sepeda
Motor
Rp319.292,50
Rp27.700.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Asuransi Gempa
Bumi
Rp35.414.547,64
Rp24.765.417.931,65
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Siloam Hospitals Asri
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis
Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
1.
1801281600026- Rumah
000042
Sakit Bedah
Asri dan/
atau Siloam
Hospitals
Warung
Buncit
Semua Resiko
Properti
– Hanya
Bangunan
Rp10.060.444,04
Rp23.975.675.797
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
2.
1808031500196- PT Siloam
000036
International
Hospitals Tbk
Terorisme
dan Sabotase
– Hanya
Bangunan
Rp7.062.885,17
Rp23.975.675.797
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
3.
1808031600112- Rumah
000041
Sakit Bedah
Asri dan/
atau Siloam
Hospitals
Warung
Buncit
Kerusakan
Mesin – Hanya
Bangunan
Rp1.848.175,68
Rp3.596.351.369,55
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
4.
1801281600026- Rumah
000043
Sakit Bedah
Asri dan/
atau Siloam
Hospitals
Warung
Buncit
Semua Resiko
Properti – Alat
Medis
Rp16.874.181,66
Rp40.295.028.229,44
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
5.
1801351600030
- 000043
Terorisme dan
Sabotase –
Alat Medis
Rp11.836.295,76
Rp40.295.028.229,44
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
6.
1808031600112- Rumah
000042
Sakit Bedah
Asri dan/
atau Siloam
Hospitals
Warung
Buncit
Kerusakan
Mesin – Alat
Medis
Rp8.943.209,84
Rp17.786.419.680,75
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
7.
1809011600048
Kewajiban
Umum
Rp1.050.000
Rp1.000.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Rumah
Sakit Bedah
Asri dan/
atau Siloam
Hospitals
Warung
Buncit
Rumah
Sakit Bedah
Asri dan/
atau Siloam
Hospitals
Warung
Buncit
109
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis
Asuransi
8.
1812121500011
PT Siloam
International
Hospitals
Tbk dan/
atau Siloam
Hospitals
Warung
Buncit
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
9.
1102211600181
PT Rashal
Siar Cakra
Medika
10.
1801051600416
- 000042
11.
1801051600416
- 000043
Nilai Premi
Tanggal
Berakhir
Nilai Pertanggungan
Penanggung
Rp300.000
Rp100.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Kendaraan
Ambulance
Rp10.837.919,75
Rp405.667.125
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Rumah
Sakit Bedah
Asri dan/
atau Siloam
Hospitals
Warung
Buncit
Asuransi
Gempa Bumi
Rp34.285.216,39
Rp23.975.675.797
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Rumah
Sakit Bedah
Asri dan/
atau Siloam
Hospitals
Warung
Buncit
Asuransi
Gempa Bumi –
Alat Medis
Rp57.621.890,37
Rp40.295.028.229,44
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
s. Siloam Hospitals Kupang
No
1.
2.
3.
Nomor Polis
1801281600026000002
1801051600416000002
1801351600030000002
Nama
Tertanggung
Siloam
Hospitals
Kupang
Siloam
Hospitals
Kupang
Siloam
Hospitals
Kupang
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
a. Semua Resiko
Properti
– Hanya
Bangunan
b. Semua Resiko
Properti –
Gangguan
Bisnis
a.Rp59.806.273,26
a.Rp141.300.000.000
b.SGD2.435,92
b.SGD5.760.000
a. Semua Resiko
Properti
(Gempa
Bumi) – Hanya
Bangunan
b. Semua Resiko
Properti
(Gempa Bumi)
– Gangguan
Bisnis
a.Rp217.005.830,14 a.Rp141.300.000.000
a.Terorisme
dan Sabotase
– Hanya
Bangunan
b.Terorisme
dan Sabotase
– Gangguan
Bisnis
a.Rp37.291.159,62
a.Rp141.300.000.000
b.SGD1.518,11
b.SGD5.760.000
b.SGD8.846,10
Tanggal
Berakhir
Penanggung
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
b.SGD5.760.000
4.
1808031600112000002
Siloam
Hospitals
Kupang
Kerusakan Mesin
Rp15.225.232,88
– Hanya Bangunan
5.
1801281600026000003 &
1801051600416000003
PT Krisolis
Jaya Mandiri
dan/atau
Siloam
Hospitals
Kupang
a. Semua Resiko
a.Rp36.320.610,90 a.Rp92.109.988.949,83
Properti – Alat
Medis
b. Semua Resiko
b.Rp131.717.284,20 b.Rp92.109.988.949,83
Properti
(Gempa Bumi) –
Alat Medis
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
6.
1801351600030000003
PT Krisolis
Jaya Mandiri
dan/atau
Siloam
Hospitals
Kupang
Terorisme dan
Sabotase – Alat
Medis
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp22.654.482,11
110
Rp28.260.000.000
Rp92.136.988.949,83
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
7.
1808031600112000003
PT Krisolis
Jaya Mandiri
dan/atau
Siloam
Hospitals
Kupang
Kerusakan Mesin
– Alat Medis
Rp25.705.182,42
Rp51.310.364.847,75
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
8.
1809011600048000002
Siloam
Hospitals
Kupang
Kewajiban Umum
Rp8.641.780,82
Rp8.000.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
9.
1812121600004
PT Krisolis
Jaya Mandiri
dan/atau
Siloam
Hospitals
Kupang
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
Rp925.000
Rp350.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
10.
1102211600013000001 &
1102211600013000002
PT Krisolis
Jaya Mandiri
Kendaraan
Ambulans
Rp7.772.588,50
Rp380.790.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
t.
No
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
1.
1808031600112000047
Siloam
Hospitals
Labuan Bajo
Kerusakan
Mesin (Hanya
Bangunan)
2.
1808031600112000048
Siloam
Hospitals
Labuan Bajo
Kerusakan Mesin
3.
1812121600043
Siloam
Hospitals
Labuan Bajo
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
4.
1102211600166
Siloam
Hospitals
Labuan Bajo
5.
1801281600026000053
6.
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp6.650.000
Rp13.200.000.000
27
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Rp10.794.974,53
Rp21.489.989.067.25
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Rp65.000
Rp50.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Kendaraaan
Bermotor
Rp6.147.906,44
Rp403.364.300
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Siloam
Hospitals
Labuan Bajo
Semua Risiko
Properti
(Bangunan)
a. Rp25.989.150
b. S$1.092,73
a. Rp66.000.000.000
27
PT Lippo
S$2.775.000 Desember General
2017
Insurance
Tbk
1801051600415000053
Siloam
Hospitals
Labuan Bajo
Gempa Bumi
(Bangunan)
a. Rp25.989.150
b. S$1.092,73
a. Rp66.000.000.000
27
PT Lippo
S$2.775.000 Desember General
2017
Insurance
Tbk
7.
1801281600026000049
Siloam
Hospitals
Labuan Bajo
Semua Risiko
Properti
(Peralatan Medis)
Rp15.490.958,90
a. Rp32.267.595.779
31
PT Lippo
Rp6.945.048.249,49 Desember General
2017
Insurance
Tbk
8.
1801051600416000049
Siloam
Hospitals
Labuan Bajo
Gempa Bumi
(Peralatan Medis)
Rp29.801.609,46
a. Rp32.267.595.779
31
PT Lippo
Rp6.945.048.249,49 Desember General
2017
Insurance
Tbk
9.
1809011600048000027
Siloam
Hospitals
Labuan Bajo
Tanggung Jawab
Publik
10.
1801351600030000048
Siloam
Hospitals
Labuan Bajo
Sabotase dan
Terorisme
(Bangunan)
a. Rp17.231.450
b. S$722,40
a. Rp66.000.000.000
27
PT Lippo
S$2.775.000 Desember General
2017
Insurance
Tbk
11.
18013516000030000049
Siloam
Hospitals
Labuan Bajo
Sabotase dan
Terorisme
(Peralatan Medis)
Rp10.258.031,56
a. Rp32.267.595.779
31
PT Lippo
Rp6.945.048.249,49 Desember General
2017
Insurance
Tbk
Rp8.050.000
111
Rp8.000.000.000
27
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
u. Siloam Hospitals Purwakarta
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
1.
1801281600026- PT Bank CIMB
a. Semua Resiko
a.Rp38.399.253,73
000026
Niaga Tbk dan/
Properti – Hanya b.SGD2.171,97
atau PT Eka
Bangunan
Dasa Parinama
b. Semua Resiko
dan/atau PT
Properti –
Metropolis
Gangguan Bisnis
Propertiondo
Utama dan/atau
HSBC Institutional
Trust Services
(Singapore) Ltd Siloam Hospitals
Purwakarta
a.Rp91.849.000.000
b.SGD5.202.000
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
2.
1801351600030- PT Bank CIMB
a. Terorisme dan
a.Rp23.477.005,94
000026
Niaga Tbk dan/
Sabotase –
b.SGD1.326,82
atau PT Eka
Hanya Bangunan
Dasa Parinama
b. Terorisme dan
dan/atau PT
Sabotase –
Metropolis
Gangguan Bisnis
Propertiondo
Utama dan/atau
HSBC Institutional
Trust Services
(Singapore) Ltd Siloam Hospitals
Purwakarta
a.Rp91.849.000.000
b.SGD5.202.000
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
3.
1808031600112
-000025
Rp9.234.900
Rp18.369.800.000
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
4.
1801281600026- PT Berlian Karya
000027
Indah dan/atau
Siloam Hospitals
Purwakarta
Semua Resiko
Properti – Alat
Medis
Rp29.093.879,28
Rp69.562.012.518,24 31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
5.
1801351600030- PT Berlian Karya
000027
Indah dan/atau
Siloam Hospitals
Purwakarta
Terorisme dan
Sabotase – Alat
Medis
Rp17.792.486,91
Rp69.562.012.518,24 31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
6.
1808031600112
-000026
PT Berlian Karya
Indah dan/atau
Siloam Hospitals
Purwakarta
Kerusakan Mesin –
Alat Medis
Rp16.080.076,25
Rp32.060.152.507,50 31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
7.
1809011600048
- 000013
PT Bank CIMB
Kewajiban Umum
Niaga Tbk dan/
atau PT Eka
Dasa Parinama
dan/atau PT
Metropolis
Propertiondo
Utama dan/atau
HSBC Institutional
Trust Services
(Singapore) Ltd Siloam Hospitals
Purwakarta
Rp8.050.000
Rp8.000.000.000
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
8.
1812121500009
Perseroan dan/
atau Siloam
Hospitals
Purwakarta
Asuransi Uang
(Penyimpanan)
Rp300.000
Rp100.000.000
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
9.
1801051600416
- 000027
PT Berlian Karya
Indah dan/atau
Siloam Hospitals
Purwakarta
Asuransi Gempa
Bumi - Alat Medis
Rp99.473.677,90
Rp69.562.012.518,24 31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
PT Bank CIMB
Kerusakan Mesin –
Niaga Tbk dan/
Hanya Bangunan
atau PT Eka
Dasa Parinama
dan/atau PT
Metropolis
Propertiondo
Utama dan/atau
HSBC Institutional
Trust Services
(Singapore) Ltd Siloam Hospitals
Purwakarta
112
v.
No
Siloam Hospitals Samarinda
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
1.
1808031600112- PT Sembilan
000051
Raksa
Dinamika
Kerusakan
Mesin – Hanya
Bangunan
2.
1808031600112- PT Sembilan
000050
Raksa
Dinamika
3.
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp6.296.943,44
Rp12.493.886.879,25
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Kerusakan
Mesin Peralatan Medis
Rp799.218,62
Rp1.498.437.242,25
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
1801281600026- PT Sembilan
000051
Raksa
Dinamika
Semua Risiko
Properti - Hanya
Bangunan
Rp3.983.647,50
Rp9.989.581.615
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
4.
1801051600416- PT Sembilan
00051
Raksa
Dinamika
Gempa Bumi
Rp7.592.082,03
Rp9.989.581.615
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
5.
1801281600026- PT Sembilan
000052
Raksa
Dinamika
Semua Risiko
Properti Peralatan Medis
Rp7.344.119,71
Rp18.523.572.382,18
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
6.
1801051600416- PT Sembilan
00052
Raksa
Dinamika
Gempa Bumi Peralatan Medis
Rp14.077.915,01
Rp18.523.572.382,18
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
7.
1809011600048- PT Sembilan
000026
Raksa
Dinamika
Tanggung
Jawab Publik
Rp550.000
Rp500.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
8.
1801351600030- PT Sembilan
000051
Raksa
Dinamika
Terorisme dan
Sabotase Bangunan
Rp2.971.952,62
Rp9.989.581.615
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
9.
1801351600030- PT Sembilan
000052
Raksa
Dinamika
Terorisme dan
Sabotase Peralatan Medis
Rp5.468.144,92
Rp18.523.572.382,18
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
w. Siloam Hospitals Buton
No
Nomor Polis
Nama
Jenis Asuransi
Tertanggung
1.
1808031600112000046
PT Bina
Bahtera
Sejati
Kerusakan
Mesin
2.
1812121600041
PT Bina
Bahtera
Sejati
Asuransi Uang
3.
1102211600167
PT Bina
Bahtera
Sejati
Kendaraan
Bermotor Ambulans
4.
1801281600026000047
PT Bina
Bahtera
Sejati
5.
18010516000416000047
6.
180135160030000047
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp14.002.651,14
Rp27.905.302.271,70
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Rp190.000
Rp100.000.000
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Rp6.072.906,44
Rp299.364.300
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
Semua Resiko
Properti
Rp18.818.587,34
Rp47.663.227.324.08
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
PT Bina
Bahtera
Sejati
Gempa Bumi
Rp36.224.052,77
Rp47.663.227.324.08
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
PT Bina
Bahtera
Sejati
Terorisme dan
Sabotase
Rp13.991.493,99
Rp47.663.227.324.08
31
PT Lippo
Desember General
2017
Insurance
Tbk
113
x. Siloam Hospitals Bangka Belitung
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai
Pertanggungan
Nilai Premi
Tanggal
Berakhir
Penanggung
1.
1808031600112- PT Mega Buana
000101
Bhakti dan/atau
Siloam Hospitals
Bangka
Kerusakan Mesin –
Alat Medis
Rp1.010.770,16
Rp2.646.649.862
31 Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
2.
1801281600026000304 &
1801051600416000304
a. Semua Resiko
Properti – Alat
Medis
b. Semua Resiko
Properti (Gempa
Bumi) – Alat
Medis
a.Rp808.854,54
a.Rp2.646.649.862
31 Desember
2017
b.Rp1.460.370,64
b.Rp2.646.649.862
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Terorisme dan
Sabotase – Alat
Medis
Rp612.050,54
Rp2.646.649.862
31 Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
3.
y.
No
PT Mega Buana
Bhakti dan/atau
Siloam Hospitals
Bangka
1801351600030- PT Mega Buana
000208
Bhakti dan/atau
Siloam Hospitals
Bangka
Siloam Hospitals Bogor
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Tanggal
Berakhir
Penanggung
1.
18080316001120000100
PT Tataka Bumi
Karya dan/atau
Siloam Hospitals
Bogor
Kerusakan Mesin
– Alat Medis
Rp12.350.912,09
Rp24.601.824.180
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
2.
1102211600190
PT Tataka Bumi
Karya
Kendaraan
Rp6.785.539,48
Rp399.525.000
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
3.
1102211600234
PT Tataka Bumi
Karya
Kendaraan
Ambulans
Rp7.430.390,94
Rp399.535.000
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
4.
1801281600026000228
PT Tataka Bumi
Karya dan/atau
Siloam Hospitals
Bogor
a. Semua Resiko
Properti – Alat
Medis
b. Semua Resiko
Properti
(Gempa Bumi)
– Alat Medis
a.Rp12.966.777,76
a.Rp32.802.432.240
b.Rp24.929.848,50
b.Rp32.802.432.240
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
5.
1809011600048000064
PT Tataka Bumi
Karya dan/atau
Siloam Hospitals
Bogor
Kewajiban Umum
Rp1.050.000
Rp1.000.000.000
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
6.
1801351600030000207
PT Tataka Bumi
Karya dan/atau
Siloam Hospitals
Bogor
Terorisme dan
Sabotase – Alat
Medis
Rp9.644.711,43
Rp32.802.432.240
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
z. Putera Bahagia
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis
Asuransi
Nilai Premi
Nilai
Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
1.
003.4050.301.2016.0000374.000
PT Sumber
Bahagia
Sentosa
Kendaraan
Bermotor
(Ambulans)
Rp4.634.800
Rp90.000.000
21
PT Asuransi
September Wahana Tata
2017
2.
003.4050.301.2016.000373.00
PT Sumber
Bahagia
Sentosa
Kendaraan
Bermotor
(Ambulans)
Rp4.838.800
Rp105.000.000
21
PT Asuransi
September Wahana Tata
2017
aa. Siloam Hospitals Bekasi Timur
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
1.
1808031600112
- 000049
Siloam
Hospitals Blu
Plaza
Kerusakan Mesin –
Alat Medis
2.
1809011600048
Siloam
Hospitals Blu
Plaza
Kewajiban Umum
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
Rp10.778.544,10
Rp21.457.088.199
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
Rp550.000
Rp500.000.000
31
Desember
2017
PT Lippo
General
Insurance Tbk
114
ee. Siloam Hospitals Yogyakarta
No
Nomor Polis
Nama
Tertanggung
Jenis Asuransi
Nilai Premi
Nilai Pertanggungan
Tanggal
Berakhir
Penanggung
1.
1808031600112000040
PT Taruna
Perkasa Megah
dan/atau Siloam
Hospitals
Yogyakarta
Kerusakan
Mesin – Alat
Medis
Rp38.281.287,70
Rp76.462.575.394,50
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
2.
1102211600171000001 &
1102211600171000002
PT Taruna
Perkasa Megah
Kendaraan
Ambulans
Rp13.370.070,63
Rp703.800.000
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
3.
1801281600026000041 &
1801051600416000041
PT Taruna
Perkasa Megah
dan/atau Siloam
Hospitals
Yogyakarta
a.Semua
a.Rp40.195.400,83 a.Rp101.950.100.526 31 Desember PT Lippo
Resiko
2017
General
Properti – Alat
Insurance Tbk
Medis
b.Rp145.788.643,75 b.Rp101.950.100.526
b.Semua
Resiko
Properti
(Gempa
Bumi) – Alat
Medis
4.
1801351600030000041
PT Taruna
Perkasa Megah
dan/atau Siloam
Hospitals
Yogyakarta
Terorisme dan
Sabotase – Alat
Medis
Rp23.906.323,52
Rp101.950.100.526
31 Desember PT Lippo
2017
General
Insurance Tbk
13. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Perusahaan Anak telah membuat dan
menandatangani perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, antara lain berupa perjanjianperjanjian sebagai berikut:
13.1 Perjanjian/Instrumen Utang dengan Pihak Ketiga
No
1.
2.
Perjanjian
Pihak
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Perjanjian Kredit No. 1.PT BDH
005/870/9200/KI.59/
BPDKP/2008 tanggal 2.PT Bank
25 Februari 2008
BPD
sebagaimana terakhir Kaltim
kali diubah dengan
Addendum No. 011/
PK-005/KI.59/IV/2015
tanggal 20 April 2015
Jenis Fasilitas: Kredit Investasi
Non-RPK
Akta Perjanjian
1.PT GFA
Kredit No. 1 tanggal
1 April 2003 yang
2.PT Bank
dibuat di hadapan
Central
Yanes Effriady,
Asia Tbk
SH, Notaris di Kota
(“BCA”)
Jambi, sebagaimana
terakhir kali diubah
dengan Perubahan
Perjanjian Kredit No.
0002-ADD-2017 dan
Surat Pemberitahuan
Perpanjangan
Jangka Waktu
No. 00030/KW6/
SPPJ/2017 tanggal
15 Mei 2017
Jenis Fasilitas:
1.Kredit Lokal
2.Kredit Investasi
Jatuh Tempo
25 Februari
2019
Jumlah Fasilitas:
Rp50.000.000.000
Bunga: 11,5% per tahun
Jumlah Fasilitas:
1.Kredit Lokal: maksimum
Rp5.000.000.000
2.Kredit Investasi:
Rp32.419.314.945,91
Bunga:
1.Kredit Lokal: 11,50% per tahun,
yang dihitung dari utang yang
timbul dari fasilitas Kredit Lokal
2.Kredit Investasi: 11,50% per
tahun, yang dihitung dari jumlah
fasilitas Kredit Investasi yang
telah ditarik dan belum dibayar
kembali
115
1.Kredit Lokal:
5 Mei 2018
2.Kredit
Investasi: 6
Maret 2018
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
3.
4.
5.
6.
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
Perjanjian Induk
1.PT
CTLI akan memberikan
Tidak terdapat
Tidak terdapat pembatasan/
Pembiayaan
Century
pembiayaan dari waktu ke waktu
jangka waktu
larangan/persyaratan di dalam
Investasi Melalui
Tokyo
kepada PT LBJ untuk sewa guna
Perjanjian.
Perjanjian untuk Perseroan
Fasilitas Sewa
Leasing
usaha atas peralatan-peralatan
Kesepakatan
dapat melaksanakan PUT II
Pembiayaan
Indonesia yang diperlukan oleh PT LBJ untuk terkait
maupun menggunakan dana
No. L16070006
(“CTLI”)
menunjang usahanya di bidang
dengan masa
hasil PUT II sesuai dengan
tanggal 8 Agustus
perumahsakitan. Setiap sewa
penggunaan
Rencana Penggunaan Dana,
2016 (“Perjanjian
2.PT LBJ
pembiayaan atas suatu peralatan
pembiayaan
dan tidak terdapat ketentuan
Pembiayaan CTLI
dilaksanakan berdasarkan kontrak akan diatur pada yang
dapat
merugikan
L16070006”)
pembiayaan yang terpisah. PT
tiap-tiap kontrak hak dan kepentingan para
LBJ memiliki opsi untuk membeli
pelaksanaan
pemegang saham publik.
peralatan yang disewa guna
pembiayaan
usahakan berdasarkan kontrak
terpisah.
pembiayaan.
Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
Investasi (Melalui
investasi kepada PT LBJ untuk
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Fasilitas Sewa
2.PT LBJ
keperluan sewa guna usaha
Perjanjian untuk Perseroan
Pembiayaan) No.
atas peralatan IT and Medical
dapat melaksanakan PUT II
L16070006 tanggal 8
Equipment sebagaimana dirinci
maupun menggunakan dana
Agustus 2016
lebih lanjut dalam perjanjian.
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
Total pembiayaan:
dan tidak terdapat ketentuan
Rp1.118.750.298
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
Pembayaran Sewa Pembiayaan
pemegang saham publik.
Periode Utama: Rp24.971.000/
bulan
Perjanjian
Perjanjian Induk
Pembiayaan
Investasi Melalui
Fasilitas Sewa
Pembiayaan
No. L16070006
tanggal 8 Agustus
2016 (“Perjanjian
Pembiayaan CTLI
L16070006”)
Pihak
1.CTLI
2.PT MPC
Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT MPC
Pembiayaan) No.
L16070026 tanggal 8
Agustus 2016
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070006.
CTLI akan memberikan
pembiayaan dari waktu ke waktu
kepada PT MPC untuk sewa guna
usaha atas peralatan-peralatan
yang diperlukan oleh PT MPC
untuk menunjang usahanya
di bidang perumahsakitan.
Setiap sewa pembiayaan atas
suatu peralatan dilaksanakan
berdasarkan kontrak pembiayaan
yang terpisah. PT MPC memiliki
opsi untuk membeli peralatan
yang disewa guna usahakan
berdasarkan kontrak pembiayaan.
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT MPC untuk
keperluan sewa guna usaha
atas peralatan IT and Medical
Equipment sebagaimana dirinci
lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp9.225.798.618
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp200.974.000/
bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070006.
116
Jatuh Tempo
Tidak terdapat
jangka waktu
Perjanjian.
Kesepakatan
terkait
dengan masa
penggunaan
pembiayaan
akan diatur pada
tiap-tiap kontrak
pelaksanaan
pembiayaan
terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
7.
Perjanjian
Pihak
Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
2.PT MPC
Fasilitas Sewa
Pembiayaan) No.
L16100002 tanggal
24 Oktober 2016
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT MPC untuk
keperluan sewa guna usaha atas
IT Equipment sebagaimana dirinci
lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp349.835.338
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp7.621.000/
bulan
8.
Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT MPC
Pembiayaan) No.
L16110007 tanggal
21 Desember 2016
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070006.
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT MPC untuk
keperluan sewa guna usaha atas
peralatan Medical Equipment
sebagaimana dirinci lebih lanjut
dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp724.900.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp15.618.000/
bulan
9.
Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT MPC
Pembiayaan) No.
L16110008 tanggal
21 Desember 2016
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070006.
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT MPC untuk
keperluan sewa guna usaha
atas peralatan IT and Medical
Equipment sebagaimana dirinci
lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp5.678.528.576
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp122.344.000/
bulan
10. Perjanjian Induk
Pembiayaan
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
Pembiayaan)
No. L16070003
tanggal 8 Agustus
2016 (“Perjanjian
Pembiayaan CTLI
L16070003”)
1.CTLI
2.PT SRD
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070006.
CTLI akan memberikan
pembiayaan dari waktu ke waktu
kepada PT SRD untuk sewa guna
usaha atas peralatan-peralatan
yang diperlukan oleh PT SRD
untuk menunjang usahanya
di bidang perumahsakitan.
Setiap sewa pembiayaan atas
suatu peralatan dilaksanakan
berdasarkan kontrak pembiayaan
yang terpisah. PT SRD memiliki
opsi untuk membeli peralatan
yang disewa guna usahakan
berdasarkan kontrak pembiayaan.
117
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Jatuh Tempo
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat
jangka waktu
Perjanjian.
Kesepakatan
terkait
dengan masa
penggunaan
pembiayaan
akan diatur pada
tiap-tiap kontrak
pelaksanaan
pembiayaan
terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
Perjanjian
Pihak
11. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT SRD
Pembiayaan) No.
L16070003 tanggal 8
Agustus 2016
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Jatuh Tempo
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
investasi kepada PT SRD untuk
60 bulan
keperluan sewa guna usaha atas
peralatan IT and Medical Equipment
sebagaimana dirinci lebih lanjut
dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp7.866.038.901
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp171.353.000/
bulan
12. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
2.PT SRD
Fasilitas Sewa
Pembiayaan) No.
L16100005 tanggal
24 Oktober 2016
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070003.
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT SRD untuk
keperluan sewa guna usaha atas
alat kesehatan sebagaimana dirinci
lebih lanjut dalam perjanjian.
Periode Utama:
60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang dapat merugikan hak dan
kepentingan para pemegang
saham publik.
Periode Utama:
60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang dapat merugikan hak dan
kepentingan para pemegang
saham publik.
Periode Utama:
60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang dapat merugikan hak dan
kepentingan para pemegang
saham publik.
Total pembiayaan:
Rp1.620.984.750
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp35.312.000/
bulan
13. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
2.PT SRD
Fasilitas Sewa
Pembiayaan) No.
L16100006 tanggal
24 Oktober 2016
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070003.
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT SRD untuk
keperluan sewa guna usaha atas
alat kesehatan sebagaimana dirinci
lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp1.242.594.095
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp27.069.000/
bulan
14. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
2.PT SRD
Fasilitas Sewa
Pembiayaan) No.
L16110011 tanggal 21
Desember 2016
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070003.
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT SRD untuk
keperluan sewa guna usaha atas
alat kesehatan sebagaimana dirinci
lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp683.197.500
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp14.720.000/
bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Induk tanggal 1 April
2016
118
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang dapat merugikan hak dan
kepentingan para pemegang
saham publik.
No
Perjanjian
Pihak
15. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
2.PT SRD
Fasilitas Sewa
Pembiayaan) No.
L16110012 tanggal
21 Desember 2016
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
investasi kepada PT SRD untuk
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
keperluan sewa guna usaha atas
Perjanjian untuk Perseroan
alat kesehatan sebagaimana
dapat melaksanakan PUT II
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Total pembiayaan:
Rencana Penggunaan Dana,
Rp1.448.766.301
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
Pembayaran Sewa Pembiayaan
hak dan kepentingan para
Periode Utama: Rp31.214.000/
pemegang saham publik.
bulan
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Induk tanggal 1 April
2016
16. Perjanjian Induk
1.CTLI
CTLI akan memberikan
Pembiayaan
pembiayaan dari waktu ke waktu
Investasi Melalui
2.PT RSCM kepada PT RSCM untuk sewa
Fasilitas Sewa
guna usaha atas peralatanPembiayaan No.
peralatan yang diperlukan oleh PT
L16070016 tanggal
RSCM untuk menunjang usahanya
9 September
di bidang perumahsakitan.
2016 (“Perjanjian
Setiap sewa pembiayaan atas
Pembiayaan CTLI
suatu peralatan dilaksanakan
L16070016”)
berdasarkan kontrak pembiayaan
yang terpisah. PT RSCM memiliki
opsi untuk membeli peralatan
yang disewa guna usahakan
berdasarkan kontrak pembiayaan.
17. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Investasi (Melalui
investasi kepada PT RSCM untuk
Fasilitas Sewa
2.PT RSCM keperluan sewa guna usaha
Pembiayaan) No.
atas peralatan Patient Monitor,
L16070016 tanggal 9
Operating Tables and Surgical
September 2016
Laights sebagaimana dirinci lebih
lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp1.663.200.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp36.231.000/
bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Induk Perjanjian
Pembiayaan CTLI L16070016.
18. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Investasi (Melalui
investasi kepada PT RSCM untuk
Fasilitas Sewa
2.PT RSCM keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan Medical Equipment
L16110013 tanggal
sebagaimana dirinci lebih lanjut
21 Desember 2016
dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp1.525.036.250
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp32.857.000/
bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Induk Perjanjian
Pembiayaan CTLI L16070016.
119
Jatuh Tempo
Tidak terdapat
jangka waktu
Perjanjian.
Kesepakatan
terkait
dengan masa
penggunaan
pembiayaan
akan diatur pada
tiap-tiap kontrak
pelaksanaan
pembiayaan
terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
Perjanjian
Pihak
19. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT RSCM
Pembiayaan) No.
L17010003 tanggal 7
Februari 2017
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT RSCM untuk
keperluan sewa guna usaha
atas peralatan CT Scan 64 Slice
(Reference No. PO: 121-04/2016/
PO) sebagaimana dirinci lebih
lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp5.627.362.032
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp121.242.000/
bulan
20. Perjanjian Induk
Pembiayaan
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
Pembiayaan)
No. L16070004
tanggal 8 Agustus
2016 (“Perjanjian
Pembiayaan CTLI
L16070004”)
1.CTLI
2.PT BBS
21. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT BBS
Pembiayaan) No.
L16070004 tanggal 8
Agustus 2016
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Induk Perjanjian
Pembiayaan CTLI L16070016.
CTLI akan memberikan
pembiayaan dari waktu ke waktu
kepada PT BBS untuk sewa guna
usaha atas peralatan-peralatan
yang diperlukan oleh PT BBS
untuk menunjang usahanya
di bidang perumahsakitan.
Setiap sewa pembiayaan atas
suatu peralatan dilaksanakan
berdasarkan kontrak pembiayaan
yang terpisah. PT BBS memiliki
opsi untuk membeli peralatan
yang disewa guna usahakan
berdasarkan kontrak pembiayaan.
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT BBS untuk
keperluan sewa guna usaha atas
peralatan IT & Medical Equipment
sebagaimana dirinci lebih lanjut
dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp1.359.581.399
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp29.617.000/
bulan
22. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT BBS
Pembiayaan) No.
L16100008 tanggal
24 Oktober 2016
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Jatuh Tempo
Tidak terdapat
jangka waktu
Perjanjian.
Kesepakatan
terkait
dengan masa
penggunaan
pembiayaan
akan diatur pada
tiap-tiap kontrak
pelaksanaan
pembiayaan
terpisah.
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070004.
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
investasi kepada PT BBS untuk
60 bulan
keperluan sewa guna usaha atas
peralatan kesehatan sebagaimana
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp1.794.023.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp39.081.000/
bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070004.
120
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
Perjanjian
23. Perjanjian Induk
Pembiayaan
Investasi Melalui
Fasilitas Sewa
Pembiayaan
No. L16070005
tanggal 8 Agustus
2016 (“Perjanjian
Pembiayaan CTLI
L16070005”)
Pihak
1.CTLI
2.PT TBK
24. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT TBK
Pembiayaan) No.
L16070005 tanggal 8
Agustus 2016
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
CTLI akan memberikan
pembiayaan dari waktu ke waktu
kepada PT TBK untuk sewa guna
usaha atas peralatan-peralatan
yang diperlukan oleh PT TBK
untuk menunjang usahanya
di bidang perumahsakitan.
Setiap sewa pembiayaan atas
suatu peralatan dilaksanakan
berdasarkan kontrak pembiayaan
yang terpisah. PT TBK memiliki
opsi untuk membeli peralatan
yang disewa guna usahakan
berdasarkan kontrak pembiayaan.
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT TBK untuk
keperluan sewa guna usaha
atas peralatan IT Equipment
sebagaimana dirinci lebih lanjut
dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp1.205.050.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp26.251.000/
bulan
25. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT TBK
Pembiayaan) No.
L16100017 tanggal
24 Oktober 2016
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
Tidak terdapat
Tidak terdapat pembatasan/
jangka waktu
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian.
Perjanjian untuk Perseroan
Kesepakatan
dapat melaksanakan PUT II
terkait
maupun menggunakan dana
dengan masa
hasil PUT II sesuai dengan
penggunaan
Rencana Penggunaan Dana,
pembiayaan
dan tidak terdapat ketentuan
akan diatur pada yang
dapat
merugikan
tiap-tiap kontrak hak dan kepentingan para
pelaksanaan
pemegang saham publik.
pembiayaan
terpisah.
Jatuh Tempo
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070005.
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
investasi kepada PT TBK untuk
60 bulan
keperluan sewa guna usaha atas
peralatan kesehatan sebagaimana
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp7.861.771.500
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp171.260.000/
bulan
26. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT TBK
Pembiayaan) No.
L16100009 tanggal
24 Oktober 2016
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070005.
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
investasi kepada PT TBK untuk
60 bulan
keperluan sewa guna usaha atas
peralatan kesehatan sebagaimana
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp12.185.431.558
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp265.446.000/
bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070005.
121
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
Perjanjian
Pihak
27. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT TBK
Pembiayaan) No.
L16110015 tanggal
10 Februari 2017
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
investasi kepada PT TBK guna
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
keperluan sewa guna usaha atas
Perjanjian untuk Perseroan
peralatan kesehatan sebagaimana
dapat melaksanakan PUT II
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Total pembiayaan:
Rencana Penggunaan Dana,
Rp13.179.866.158
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
Pembayaran Sewa Pembiayaan
hak dan kepentingan para
Periode Utama:
pemegang saham publik.
Rp283.118.000/bulan
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16070005.
28. Perjanjian Induk
1.CTLI
CTLI akan memberikan
Pembiayaan
pembiayaan dari waktu ke
Investasi Melalui
2.Perseroan waktu kepada Perseroan
Fasilitas Sewa
untuk sewa guna usaha atas
Pembiayaan
peralatan-peralatan yang
No. L15110003
diperlukan oleh Perseroan untuk
tanggal 1 April
menunjang usahanya di bidang
2016 (“Perjanjian
perumahsakitan. Setiap sewa
Pembiayaan CTLI
pembiayaan atas suatu peralatan
L15110003”)
dilaksanakan berdasarkan kontrak
pembiayaan yang terpisah.
Perseroan memiliki opsi untuk
membeli peralatan yang disewa
guna usahakan berdasarkan
kontrak pembiayaan.
29. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
L15110003 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
10 Mei 2016
Total pembiayaan:
Rp30.237.991.386
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp675.481.000/bulan
Jatuh Tempo
Tidak terdapat
jangka waktu
Perjanjian.
Kesepakatan
terkait
dengan masa
penggunaan
pembiayaan
akan diatur pada
tiap-tiap kontrak
pelaksanaan
pembiayaan
terpisah.
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
30. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
L16100012 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
24 Oktober 2016
Total pembiayaan:
Rp453.750.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp9.885.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
122
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
31. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Perjanjian untuk Perseroan
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
dapat melaksanakan PUT II
L16070015 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
maupun menggunakan dana
26 September 2016
hasil PUT II sesuai dengan
Total pembiayaan:
Rencana Penggunaan Dana,
Rp4.887.750.736
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
Pembayaran Sewa Pembiayaan
hak dan kepentingan para
Periode Utama:
pemegang saham publik.
Rp106.178.000/bulan
No
Perjanjian
Pihak
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Jatuh Tempo
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
32. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
L16100003 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
24 Oktober 2016
Total pembiayaan:
Rp340.000.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp7.407.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
33. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
L16100004 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
24 Oktober 2016
Total pembiayaan:
Rp359.177.280
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp7.825.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
34. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
L16100011 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
24 Oktober 2016
Total pembiayaan:
Rp152.240.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp3.317.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
123
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
35. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Perjanjian untuk Perseroan
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
dapat melaksanakan PUT II
L16110009 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
maupun menggunakan dana
21 Desember 2016
hasil PUT II sesuai dengan
Total pembiayaan:
Rencana Penggunaan Dana,
Rp294.271.890
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
Pembayaran Sewa Pembiayaan
hak dan kepentingan para
Periode Utama:
pemegang saham publik.
Rp6.341.000/bulan
No
Perjanjian
Pihak
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Jatuh Tempo
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
36. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
L16110010 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
21 Desember 2016
Total pembiayaan:
Rp530.669.700
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp11.434.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
37. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
L16110016 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
21 Desember 2016
Total pembiayaan:
Rp110.776.050
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp2.387.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
38. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
L16110017 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
21 Desember 2016
Total pembiayaan:
Rp1.756.351.895
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp37.841.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
124
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
39. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Perjanjian untuk Perseroan
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
dapat melaksanakan PUT II
L16110018 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
maupun menggunakan dana
21 Desember 2016
hasil PUT II sesuai dengan
Total pembiayaan:
Rencana Penggunaan Dana,
Rp2.670.787.397
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
Pembayaran Sewa Pembiayaan
hak dan kepentingan para
Periode Utama:
pemegang saham publik.
Rp57.542.000/bulan
No
Perjanjian
Pihak
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Jatuh Tempo
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
40. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
L16110019 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
21 Desember 2016
Total pembiayaan:
Rp3.678.058.903
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp79.244.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
41. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama:
Investasi (Melalui
investasi kepada Perseroan untuk 60 bulan
Fasilitas Sewa
2.Perseroan keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
L16110022 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
21 Desember 2016
Total pembiayaan:
Rp101.475.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp2.187.000/bulan
42. Perjanjian Induk
Pembiayaan
Investasi Melalui
Fasilitas Sewa
Pembiayaan No.
L16100016 tanggal
24 Oktober 2016
(“Perjanjian
Pembiayaan CTLI
L16100016”)
1.CTLI
2.PT DHCI
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L15110003.
CTLI akan memberikan
pembiayaan dari waktu ke waktu
kepada PT DHCI untuk sewa guna
usaha atas peralatan-peralatan
yang diperlukan oleh PT DHCI
untuk menunjang usahanya
di bidang perumahsakitan.
Setiap sewa pembiayaan atas
suatu peralatan dilaksanakan
berdasarkan kontrak pembiayaan
yang terpisah. PT DHCI memiliki
opsi untuk membeli peralatan
yang disewa guna usahakan
berdasarkan kontrak pembiayaan.
125
Tidak terdapat
jangka waktu
Perjanjian.
Kesepakatan
terkait
dengan masa
penggunaan
pembiayaan
akan diatur pada
tiap-tiap kontrak
pelaksanaan
pembiayaan
terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
Perjanjian
Pihak
43. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
2.PT DHCI
Fasilitas Sewa
Pembiayaan) No.
L16100016 tanggal
24 Oktober 2016
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
investasi kepada PT DHCI untuk
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
keperluan sewa guna usaha atas
Perjanjian untuk Perseroan
peralatan kesehatan sebagaimana
dapat melaksanakan PUT II
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Total pembiayaan:
Rencana Penggunaan Dana,
Rp1.640.161.723
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
Pembayaran Sewa Pembiayaan
hak dan kepentingan para
Periode Utama:
pemegang saham publik.
Rp35.730.000/bulan
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16100016.
44. Perjanjian
1.Mitsubishi Pembiayaan investasi dengan cara
Pembiayaan
UFJ
sewa pembiayaan oleh Mitsubishi
Investasi - Sewa
UFJ terhadap peralatan-peralatan
Pembiayaan No.
2.PT BBS
dan mesin-mesin yang digunakan
BBS16061118
oleh PT BBS senilai:
tanggal 22 Juli 2016
1.Rp5.646.566.607 dengan suku
antara PT BBS
bunga 11,25%, untuk periode
dan PT Mitsubishi
60 bulan atau 5 tahun, dimulai
UFJ Lease &
dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli
Finance Indonesia
2021.
(“Mitsubishi UFJ”)
2.Rp3.074.123.320 dengan suku
bunga 11,25%, untuk periode
60 bulan atau 5 tahun, dimulai
dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli
2021.
45. Perjanjian
1.Mitsubishi Pembiayaan investasi dengan
Pembiayaan
UFJ
cara sewa pembiayaan oleh
Investasi - Sewa
Mitsubishi UFJ terhadap peralatanPembiayaan No.
2.Perseroan peralatan dan mesin-mesin yang
SIH16071112 tanggal
digunakan oleh Perseroan senilai
22 Juli 2016 antara
Rp1.736.012.935 dengan suku
Perseroan dan
bunga 11,25%, untuk periode 60
Mitsubishi UFJ
bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29
Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
46. Perjanjian Induk
Pembiayaan
Investasi Melalui
Fasilitas Sewa
Pembiayaan No.
L16110021 tanggal
21 Desember
2016 (“Perjanjian
Pembiayaan CTLI
L16110021”)
1.CTLI
2.PT BCI
Jatuh Tempo
Perjanjian
ini berlaku
sampai PT BBS
melakukan
pembayaran
dini terhadap
peralatanperalatan
yang diberikan
pembiayaan
investasi atau
sampai masa
pembiayaan
berakhir pada
28 Juli 2021.
Perjanjian ini
berlaku sampai
Perseroan
melakukan
pembayaran
dini terhadap
peralatanperalatan
yang diberikan
pembiayaan
investasi atau
sampai masa
pembiayaan
berakhir pada
28 Juli 2021.
CTLI akan memberikan
Tidak terdapat
pembiayaan dari waktu ke waktu
jangka waktu
kepada PT BCI untuk sewa guna
Perjanjian.
usaha atas peralatan-peralatan
Kesepakatan
yang diperlukan oleh PT BCI untuk terkait
menunjang usahanya di bidang
dengan masa
perumahsakitan. Setiap sewa
penggunaan
pembiayaan atas suatu peralatan
pembiayaan
dilaksanakan berdasarkan kontrak akan diatur pada
pembiayaan yang terpisah. PT
tiap-tiap kontrak
BCI memiliki opsi untuk membeli
pelaksanaan
peralatan yang disewa guna
pembiayaan
usahakan berdasarkan kontrak
terpisah.
pembiayaan.
126
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
Perjanjian
Pihak
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
47. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT BCI
Pembiayaan) No.
L16110021 tanggal
21 Desember 2016
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT BCI untuk
keperluan sewa guna usaha atas
peralatan Medical Equipment
sebagaimana dirinci lebih lanjut
dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp550.234.600
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama: Rp11.855.000/
bulan
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16110021.
48. Perjanjian Induk
1.CTLI
CTLI akan memberikan
Pembiayaan
pembiayaan dari waktu ke
Investasi (Melalui
2.PT RSSHS waktu kepada PT RSSHS
Fasilitas Sewa
untuk sewa guna usaha atas
Pembiayaan)
peralatan-peralatan medis yang
L16110020 tanggal
diperlukan oleh PT RSSHS untuk
20 Januari 2017
menunjang usahanya di bidang
(“Perjanjian
perumahsakitan. Setiap sewa
Pembiayaan CTLI
pembiayaan atas suatu peralatan
L16110020”)
dilaksanakan berdasarkan kontrak
pembiayaan yang terpisah. PT
RSSHS memiliki opsi untuk
membeli peralatan yang disewa
guna usahakan berdasarkan
kontrak pembiayaan.
49. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
CTLI menyediakan pembiayaan
Investasi (Melalui
investasi kepada PT RSSHS guna
Fasilitas Sewa
2.PT RSSHS keperluan sewa guna usaha atas
Pembiayaan) No.
peralatan kesehatan sebagaimana
L16110020 tanggal
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
20 Januari 2017
Total pembiayaan:
Rp887.491.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp19.121.000/bulan
50. Perjanjian Induk
Pembiayaan
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
Pembiayaan)
L16090002 tanggal
26 September
2016 (“Perjanjian
Pembiayaan CTLI
L16090002”)
1.CTLI
2.PT MBB
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16100020.
CTLI akan memberikan
pembiayaan dari waktu ke waktu
kepada PT MBB untuk sewa guna
usaha atas peralatan-peralatan
medis yang diperlukan oleh PT
MBB untuk menunjang usahanya
di bidang perumahsakitan.
Setiap sewa pembiayaan atas
suatu peralatan dilaksanakan
berdasarkan kontrak pembiayaan
yang terpisah. PT MBB memiliki
opsi untuk membeli peralatan
yang disewa guna usahakan
berdasarkan kontrak pembiayaan.
127
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Jatuh Tempo
Tidak terdapat
jangka waktu
perjanjian.
Kesepakatan
terkait
dengan masa
penggunaan
akan diatur pada
tiap-tiap kontrak
pelaksanaan
pembiayaan
terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Periode Utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat
jangka waktu
perjanjian.
Kesepakatan
terkait
dengan masa
penggunaan
akan diatur pada
tiap-tiap kontrak
pelaksanaan
pembiayaan
terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
Perjanjian
Pihak
51. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT MBB
Pembiayaan) No.
L16090002 tanggal
26 September 2016
52. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT MBB
Pembiayaan) No.
L16110014 tanggal
21 Desember 2016
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode utama: Tidak terdapat pembatasan/
investasi kepada PT MBB guna
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
keperluan sewa guna usaha atas
Perjanjian untuk Perseroan
peralatan kesehatan sebagaimana
dapat melaksanakan PUT II
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Total pembiayaan:
Rencana Penggunaan Dana,
Rp11.974.340.391
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
Pembayaran Sewa Pembiayaan
hak dan kepentingan para
Periode Utama:
pemegang saham publik.
Rp260.848.000/bulan
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Jatuh Tempo
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16090002.
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode utama:
investasi kepada PT MBB guna
60 bulan
keperluan sewa guna usaha atas
peralatan kesehatan sebagaimana
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp14.349.229.250
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp309.154.000/bulan
53. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT MBB
Pembiayaan) No.
L16100007 tanggal
17 November 2016
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16090002.
CTLI menyediakan pembiayaan
investasi kepada PT MBB guna
keperluan sewa guna usaha atas
peralatan IT sebagaimana dirinci
lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp2.646.649.862
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp57.655.000/bulan
54. Perjanjian Induk
Pembiayaan
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
Pembiayaan)
L16100013 tanggal
24 Oktober 2016
(“Perjanjian
Pembiayaan CTLI
L16100013”)
1.CTLI
2.PT TPM
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16090002.
CTLI akan memberikan
pembiayaan dari waktu ke waktu
kepada PT TPM untuk sewa guna
usaha atas peralatan-peralatan
medis yang diperlukan oleh PT
TPM untuk menunjang usahanya
di bidang perumahsakitan.
Setiap sewa pembiayaan atas
suatu peralatan dilaksanakan
berdasarkan kontrak pembiayaan
yang terpisah. PT TPM memiliki
opsi untuk membeli peralatan
yang disewa guna usahakan
berdasarkan kontrak pembiayaan.
128
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Periode utama: Tidak terdapat pembatasan/
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat
jangka waktu
perjanjian.
Kesepakatan
terkait
dengan masa
penggunaan
akan diatur pada
tiap-tiap kontrak
pelaksanaan
pembiayaan
terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
Perjanjian
Pihak
55. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT TPM
Pembiayaan) No.
L16100013 tanggal
24 Oktober 2016
56. Kontrak Pembiayaan 1.CTLI
Investasi (Melalui
Fasilitas Sewa
2.PT TPM
Pembiayaan) No.
L16110023 tanggal
21 Desember 2016
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode utama: Tidak terdapat pembatasan/
investasi kepada TPM guna
60 bulan
larangan/persyaratan di dalam
keperluan sewa guna usaha atas
Perjanjian untuk Perseroan
peralatan kesehatan sebagaimana
dapat melaksanakan PUT II
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Total pembiayaan:
Rencana Penggunaan Dana,
Rp6.889.532.972
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
Pembayaran Sewa Pembiayaan
hak dan kepentingan para
Periode Utama:
pemegang saham publik.
Rp34.448.000/bulan
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Jatuh Tempo
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16100013.
CTLI menyediakan pembiayaan
Periode utama:
investasi kepada TPM guna
60 bulan
keperluan sewa guna usaha atas
peralatan kesehatan sebagaimana
dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:
Rp1.674.101.040
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Periode Utama:
Rp36.069.000/bulan
57. Perjanjian
Pembiayaan
Investasi - Sewa
Pembiayaan No.
BCI16071114
tanggal 22 Juli 2016
antara PT BCI dan
Mitsubishi UFJ
Syarat dan ketentuan dalam
perjanjian ini mengacu kepada
Perjanjian Pembiayaan CTLI
L16100013.
1.Mitsubishi Pembiayaan investasi dengan cara
UFJ
sewa pembiayaan oleh Mitsubishi
UFJ terhadap peralatan-peralatan
2.PT BCI
dan mesin-mesin yang digunakan
oleh PT BCI senilai:
1.Rp332.385.365 dengan suku
bunga 11,25%, untuk periode
60 bulan atau 5 tahun, dimulai
dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli
2021 (“Sewa Pembiayaan BCI
I”); dan
2.Rp272.869.111 dengan suku
bunga 11,25% untuk periode 60
bulan atau 5 tahun, dimulai dari
30 Agustus 2016 sampai 30 Juli
2021 (“Sewa Pembiayaan BCI
II”).
129
Perjanjian
ini berlaku
sampai PT BCI
melakukan
pembayaran
dini terhadap
peralatanperalatan
yang diberikan
pembiayaan
investasi atau
sampai masa
pembiayaan
berakhir, yakni:
1.untuk Sewa
Pembiayaan
BCI I pada 28
Juli 2021; dan
2.untuk Sewa
Pembiayaan
BCI II pada
30 Juli 2021
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
Perjanjian
Pihak
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
58. Perjanjian
Pembiayaan
Investasi - Sewa
Pembiayaan No.
KJM16071116
tanggal 22 Juli 2016
antara PT KJM dan
Mitsubishi UFJ
1.Mitsubishi Pembiayaan investasi dengan cara
UFJ
sewa pembiayaan oleh Mitsubishi
UFJ terhadap peralatan-peralatan
2.PT KJM
dan mesin-mesin yang digunakan
oleh PT KJM senilai:
1.Rp330.000.000 dengan suku
bunga 11,25%, untuk periode
60 bulan atau 5 tahun, dimulai
dari 29 Juli 2016 sampai 30 Juni
2021 (“Sewa Pembiayaan KJM
I”); dan
2.Rp320.198.398 dengan suku
bunga 11,25% untuk periode 60
bulan atau 5 tahun, dimulai dari
tanggal 30 Oktober 2016 sampai
30 September 2021 (“Sewa
Pembiayaan KJM II”).
59. Perjanjian
Pembiayaan
Investasi - Sewa
Pembiayaan No.
LBJ16071113
tanggal 22 Juli 2016
antara PT LBJ dan
Mitsubishi UFJ
1.Mitsubishi Pembiayaan investasi dengan
UFJ
cara sewa pembiayaan oleh
Mitsubishi UFJ terhadap peralatan2.PT LBJ
peralatan dan mesin-mesin yang
digunakan oleh PT LBJ senilai
Rp552.882.466 dengan suku
bunga 11,25%, untuk periode 60
bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29
Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
60. Perjanjian
1.Mitsubishi Pembiayaan investasi dengan
Pembiayaan
UFJ
cara sewa pembiayaan oleh
Investasi - Sewa
Mitsubishi UFJ terhadap peralatanPembiayaan No.
2.PT RSCM peralatan dan mesin-mesin yang
RCM16071117
digunakan oleh PT RSCM senilai
tanggal 22 Juli 2016
Rp1.158.818.691 dengan suku
antara PT RSCM dan
bunga 11,25%, untuk periode 60
Mitsubishi UFJ
bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29
Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
61. Perjanjian
Pembiayaan
Investasi - Sewa
Pembiayaan No.
TBKJ16071119
tanggal 22 Juli 2016
antara PT TBK dan
Mitsubishi UFJ
1.Mitsubishi Pembiayaan investasi dengan
UFJ
cara sewa pembiayaan oleh
Mitsubishi UFJ terhadap peralatan2.PT TBK
peralatan dan mesin-mesin yang
digunakan oleh PT TBK senilai
Rp3.406.689.733 dengan suku
bunga 11,25%, untuk periode 60
bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29
Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
130
Jatuh Tempo
Perjanjian
ini berlaku
sampai PT KJM
melakukan
pembayaran
dini terhadap
peralatanperalatan
yang diberikan
pembiayaan
investasi atau
sampai masa
pembiayaan
berakhir, yakni:
1.untuk Sewa
Pembiayaan
KJM I pada
30 Juni 2021;
dan
2.untuk Sewa
Pembiayaan
KJM II pada
30 September
2021.
Perjanjian
ini berlaku
sampai PT LBJ
melakukan
pembayaran
dini terhadap
peralatanperalatan
yang diberikan
pembiayaan
investasi atau
sampai masa
pembiayaan
berakhir pada
28 Juli 2021.
Perjanjian ini
berlaku sampai
PT RSCM
melakukan
pembayaran
dini terhadap
peralatanperalatan
yang diberikan
pembiayaan
investasi atau
sampai masa
pembiayaan
berakhir pada
28 Juli 2021.
Perjanjian
ini berlaku
sampai PT TBK
melakukan
pembayaran
dini terhadap
peralatanperalatan
yang diberikan
pembiayaan
investasi atau
sampai masa
pembiayaan
berakhir pada
28 Juli 2021.
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
No
Perjanjian
62. Perjanjian
Pembiayaan
Investasi - Sewa
Pembiayaan No.
MTC16071120
tanggal 22 Juli 2016
antara PT MPC dan
Mitsubishi UFJ
63. Perjanjian
Pembiayaan
Investasi - Sewa
Pembiayaan No.
SRD16071121
tanggal 22 Juli 2016
antara PT SRD dan
Mitsubishi UFJ
64. Perjanjian Kredit
No. 17-0069LN
tanggal 3 Juli 2017
(“Perjanjian Kredit
17-0069LN”)
65. Perjanjian Pembelian
Piutang - dengan
Hak Regres tanggal
3 Juli 2017 dengan
tambahannya yaitu
Addendum Mengenai
Ketentuan Komersial
(“Perjanjian
Pembelian Piutang”)
Pihak
Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Jatuh Tempo
1.Mitsubishi Pembiayaan investasi dengan
UFJ
cara sewa pembiayaan oleh
Mitsubishi UFJ terhadap peralatan2.PT MPC
peralatan dan mesin-mesin yang
digunakan oleh PT MPC senilai
Rp406.147.411 dengan suku
bunga 11,25%, untuk periode 60
bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29
Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
Perjanjian ini
berlaku sampai
PT MPC
melakukan
pembayaran
dini terhadap
peralatanperalatan
yang diberikan
pembiayaan
investasi atau
sampai masa
pembiayaan
berakhir pada
28 Juli 2021.
1.Mitsubishi Pembiayaan investasi dengan cara Perjanjian
UFJ
sewa pembiayaan oleh Mitsubishi ini berlaku
UFJ terhadap peralatan-peralatan sampai PT SRD
2.PT SRD
dan mesin-mesin yang digunakan melakukan
oleh PT SRD senilai:
pembayaran
1.Rp981.841.023 dengan suku
dini terhadap
bunga 11,25%, untuk periode
peralatan60 bulan atau 5 tahun, dimulai
peralatan
dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli yang diberikan
2021 (“Sewa Pembiayaan SRD pembiayaan
I”); dan
investasi atau
2.Rp447.126.327 dengan suku
sampai masa
bunga 11,25%, untuk periode
pembiayaan
60 bulan atau 5 tahun, dimulai
berakhir, yakni:
dari 30 Agustus 2016 sampai
1.untuk Sewa
29 Agustus 2021. (“Sewa
Pembiayaan
Pembiayaan SRD II”)
SRD I pada
28 Juli 2021;
dan
2.untuk Sewa
Pembiayaan
SRD II pada
tanggal 29.
1.Mitsubishi Jenis Fasilitas: fasilitas trade loan 3 November
2018
UFJ
tanpa komitmen
2.Perseroan Jumlah Fasilitas:
Rp100.000.000.000 (atau nilai
yang setara dalam USD), dimana
jumlah ini merupakan batas
maksimum untuk Perjanjian ini
dan Perjanjian Pembelian Piutang
(sebagaimana diuraikan di bawah
ini).
Bunga: Ongkos Pendanaan +
2.6% per tahun
1.Mitsubishi Jenis Fasilitas: fasilitas pembelian 3 Juli 2018
UFJ
piutang Perseroan dengan hak
regres
2.Perseroan
Jumlah Fasilitas:
Rp100.000.000.000 (atau nilai
yang setara dalam USD), dimana
jumlah ini merupakan batas
maksimum untuk Perjanjian Kredit
17-0069LN dan Perjanjian ini.
Tarif Diskon: Ongkos Pendanaan
+ 2.6% per tahun
131
Ketentuan Yang
Mempengaruhi PUT II
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
Tidak terdapat pembatasan/
larangan/persyaratan di dalam
Perjanjian untuk Perseroan
dapat melaksanakan PUT II
maupun menggunakan dana
hasil PUT II sesuai dengan
Rencana Penggunaan Dana,
dan tidak terdapat ketentuan
yang
dapat
merugikan
hak dan kepentingan para
pemegang saham publik.
13.2 Perjanjian Material dengan Pihak Ketiga
a. Pada tanggal 30 April 2012, Perseroan menandatangani Perjanjian Induk (Master Agreement)
dengan MPU. Perjanjian ini berlaku sebagai perjanjian induk bagi kerjasama-kerjasama antara
Perseroan dan MPU. Untuk pelaksanaan perjanjian kerjasama berdasarkan perjanjian ini, para
pihak dapat menunjuk atau menugaskan anak perusahaannya masing-masing. Berdasarkan
perjanjian ini, Perseroan dan MPU sepakat untuk melaksanakan beberapa kerjasama sebagai
berikut: (i) jual beli saham sehubungan dengan transaksi sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam
perjanjian, (ii) pemberian hak untuk melaksanakan pembangunan rumah sakit di lokasi-lokasi
sebagaimana ditentukan lebih lanjut dalam perjanjian, (iii) pemberian hak untuk mengoperasikan
rumah sakit di lokasi-lokasi sebagaimana ditentukan lebih lanjut dalam perjanjian dan (iv) sewa
menyewa gedung di lokasi-lokasi sebagaimana ditentukan lebih lanjut dalam perjanjian. Ketentuan
lebih lanjut mengenai kerjasama tersebut akan dituangkan lebih lanjut dalam perjanjian terpisah
antara para pihak dan/atau anak perusahaan masing-masing pihak. Perjanjian ini berlaku selama
5 tahun sejak tanggal penyelesaian, dimana tanggal penyelesaian tidak boleh lebih lama dari 31
Desember 2013.
b. Pada tanggal 20 Desember 2014, Perseroan menandatangani Perjanjian Sewa Bangunan Rumah
Sakit dengan PT Nusa Bahana Niaga (“NBN”) yang kemudian dialihkan berdasarkan Pengalihan
Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 14 Desember 2015. Berdasarkan perjanjian ini, PT KJM
menyewa (i) tanah seluas 60.060 M2 dengan status hak guna bangunan (HGB) berdasarkan
Sertipikat HGB No. 828/Lorok Pakjo yang berlokasi di R.W. Monginsidi RT. 014, RW. 004, Fatululi,
Oebobo, Kupang beserta dengan (ii) bangunan yang berada di atas tanah tersebut, dengan harga
sewa yang diperhitungkan berdasarkan gross operating revenue (“GOR”) rumah sakit SHKP.
Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun sejak tanggal mulai digunakannya tanah dan bangunan
oleh PT KJM.
c. Pada tanggal 2 Desember 2014, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT RSSHS mengadakan
perjanjian penyewaan kembali dengan MPU sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan
kembali properti untuk SHPL. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berhak menyewa gedung
bersama dengan peralatan mekanik dan elektrik dari MPU, dan untuk itu Perseroan berkewajiban
untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHPL.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal diterbitkannya izin operasional dari SHPL yaitu tanggal
21 September 2012 sampai dengan 15 tahun kemudian.
d. Pada tanggal 1 September 2014, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT GPN mengadakan
perjanjian penyewaan dengan PT Crystal Cakrawala Indah (“CCI”) sebagai pemberi sewa
sehubungan dengan penyewaan properti untuk SHMD, yang diamandemen dengan amandemen
perjanjian sewa tanggal 2 Januari 2015. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berhak menyewa
gedung bersama dengan peralatan mekanik dan elektrik dari CCI, dan untuk itu Perseroan
berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah
sakit SHMD. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal diterbitkannya izin operasional dari SHMD yaitu
tanggal 10 April 2015 sampai dengan 15 tahun kemudian.
e. Pada tanggal 28 Mei 2014, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT BCI mengadakan perjanjian
penyewaan kembali dengan MPU sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali
properti untuk SHPW. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berhak menyewa gedung bersama
dengan peralatan mekanik dan elektrik dari MPU, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk
membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHPW.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal diterbitkannya izin operasional dari SHPW yaitu tanggal 14 Mei
2014 sampai dengan 15 tahun kemudian.
f.
Pada tanggal (i) 2 Januari 2004, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT MST menandatangani
Akta Sewa Menyewa Bangunan No. 3 sebagaimana diubah oleh Akta Addendum No. 27 tanggal
10 Maret 2004 dan Akta Addendum No. 136 tanggal 25 September 2009, yang kesemuanya dibuat
di hadapan Eddy Nyoman Winarta, SH, Notaris di Kabupaten Badung dengan I Gede Karsika
sebagai penyewa dan (ii) Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT MST menandatangani
132
(a) Akta Sewa Menyewa No. 2 tanggal 10 Maret 2015 dengan I Wayan Sareng sebagai pemberi sewa
dan (b) Akta No. 2 tanggal 22 Maret 2016 dengan I Kadek Susila sebagai kuasa dari para ahli waris
I Made Seneng sebagai pemberi sewa, yang keduanya dibuat di hadapan Agung Satrya Wibawa
Taira, SH, MKn, Notaris di Denpasar. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, Perseroan berhak
menyewa bangunan ruko serta lahan yang digunakan untuk BIMC Kuta. Berdasarkan perjanjianperjanjian tersebut, Perseroan berkewajiban untuk membayar total sejumlah Rp4.020.312.500.
Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku paling lama sampai dengan 6 Februari 2025.
g. Pada tanggal 7 November 2007 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT TSW menandatangani
Land Utilization and Land Development Agreement dengan PT (Persero) Pengembangan
Pariwisata Bali sebagaimana terakhir diubah oleh Amandemen kedua tanggal 30 Maret 2012.
Berdasarkan Perjanjian tersebut, Perseroan berhak untuk memanfaatkan tanah yang dikonversi
menjadi Sertipikat Hak Guna Bangunan, yang di atas tanah tersebut kemudian dibangun BIMC
ND. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan berkewajiban untuk membayar uang kompensasi
sejumlah yang ditetapkan dalam Perjanjian. Perjanjian berlaku selama masa Hak Guna Bangunan
atas tanah tersebut.
h. Pada tanggal 1 Juni 2006 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT DHCI menandatangani
Perjanjian Kerjasama tentang Pembangunan dan Pemakaian dengan Sistem Sewa Menyewa
No. 14/001b/AST-PK/DIRUT dengan PT Anadi Sarana Tatahusada (“Anadi”) sebagai pemberi
sewa sehubungan dengan pembangunan dan penyewaan properti untuk SHCN. Berdasarkan
perjanjian ini, Perseroan berhak untuk menggunakan bangunan yang dibangun oleh Anadi untuk
kepentingan pelaksanaan kegiatan usahanya, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk
melakukan penyetoran uang muka penyewaan gedung sebesar Rp12.000.000.000. Perjanjian ini
berlaku selama 13 tahun sejak serah terima gedung beserta kelengkapannya dari Anadi kepada
Perseroan.
i.
Pada tanggal 12 Oktober 2015 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SRD menandatangani
Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 23 yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari,
SH, MKn, Notaris di Kabupaten Tangerang dengan Alan Rusli sebagai pemberi sewa sehubungan
dengan sewa bangunan ruko yang terletak di Jalan Ahmad Yani Kilometer 2 Gang 2, Kelurahan
Sungai Baru, Kecamatan Banjar Timur, Banjarmasin, untuk SM Banjarmasin. Berdasarkan
perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa dengan total jumlah sebesar
Rp12.182.333.335 untuk jangka waktu sewa yang berlangsung sejak tanggal 12 Oktober 2015
sampai dengan 11 Oktober 2027.
j.
Pada tanggal 11 Juni 2015 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SRD menandatangani Akta
Perjanjian Sewa Menyewa No.12 yang dibuat di hadapan Notaris Fudrawanto Juanda, SH, Notaris
di Samarinda dengan Rosali sebagai pemberi sewa sehubungan dengan sewa bangunan ruko yang
terletak di Jalan Pemuda, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda,
untuk SM Samarinda. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya
sewa dengan total jumlah sebesar Rp13.737.333.336 untuk jangka waktu sewa yang berlangsung
sejak tanggal 8 Juni 2015 sampai dengan 8 Juni 2030.
k. Pada tanggal 6 November 2015 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SRD menandatangani
Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 4 yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, SH,
MKn, Notaris di Kabupaten Tangerang dengan Eddy Kurniawan sebagai pemberi sewa sehubungan
dengan sewa bangunan ruko yang teletak di Jalan Kolonel Soegiono Blok 2 Nomor 16, 17 dan
18, Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur untuk SM BKT. Berdasarkan
perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa dengan total jumlah sebesar
Rp27.307.500.000 untuk jangka waktu sewa yang berlangsung sejak tanggal 6 November 2015
sampai dengan 5 November 2030.
133
l.
Pada tanggal 19 Juni 2015 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SRD menandatangani
Perjanjian Sewa Menyewa No. 058/Legal-SRDI/VI/2015 dengan Ruben Hana dan Wenda Limowaty
Liem sebagai pemberi sewa sehubungan dengan sewa bangunan yang terletak di Jalan Yos
Sudarso No. 30-40 Paal Dua, Manado untuk SM Manado. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan
berkewajiban untuk membayar biaya sewa dengan total jumlah sebesar Rp2.500.000.000 untuk
jangka waktu sewa yang berlangsung sejak tanggal berakhirnya periode renovasi yang merupakan
10 bulan sejak serah terima obyek sewa tanggal 19 November 2015 sampai dengan 5 tahun
kedepan.
m. Pada tanggal 28 Desember 2015, PT SRD menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan
Budi Purnomo sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 62 tanggal 28 Desember 2015, dibuat
di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang. Berdasarkan perjanjian
ini, PT SRD menyewa dari Budi Purnomo selama 10 tahun (i) sebidang tanah seluas 1.077 m2
yang terletak di Jalan Kompol Maksum 296, Semarang, dengan status Hak Guna Bangunan
(HGB) berdasarkan Sertipikat HGB No. 592 tanggal 22 Januari 2003 yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Semarang, (ii) bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut dengan luas bangunan
1.254 m2 yang didirikan berdasarkan Izin Mendirikan Bangunan No. 645.3/152/2003 tanggal 9
Juli 2003 yang diterbitkan oleh Walikota Semarang beserta dengan (iii) seluruh perlengkapannya
sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian. Harga sewa untuk 5 tahun pertama adalah sebesar
Rp2.222.222.223 dan untuk 5 tahun berikutnya adalah sebesar Rp2.333.333.334. Perjanjian ini
berlaku hingga 27 Desember 2025.
n. Pada tanggal 24 Mei 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Kirana Puspa Cemerlang
menandatangani perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Wahana Citra Gemilang terhadap
bangunan seluas 20.074 m2 di atas tanah seluas 12.165 m2 yang terletak di Kelurahan Jember
Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, dengan sertifikat hak milik
satuan rumah susun (strata title) yang akan diterbitkan atas bangunan tersebut, dimana pada
saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang
serta akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik
satuan rumah susun atas unit-unit. Bangunan ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan
rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar
Rp252.833.000.000.
o. Pada tanggal 9 Juni 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Lintang Laksana Utama
menandatangani perjanjian pengikatan jual beli unit strata dengan PT Rekatama Dinamika Unggul
terhadap bangunan seluas 20.074 m2 di atas tanah seluas 22.544 m2 yang terletak di Kelurahan
Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera
Selatan, dengan dengan sertifikat hak milik satuan rumah susun (strata title) yang akan diterbitkan
atas bangunan tersebut, dimana pada saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan
di instansi pemerintah yang berwenang serta akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan
tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan rumah susun atas unit-unit. Bangunan ini akan
digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan
berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp172.907.000.000.
p. Pada tanggal 18 Agustus 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Gemilang Mulia Bekasi
menandatangani perjanjian pengikatan jual beli unit strata dengan PT Bayu Buana Nusa terhadap
bangunan seluas 4.587 m2 yang terletak di Bekasi dengan sertifikat hak milik satuan rumah susun
(strata title) yang akan diterbitkan atas bangunan tersebut. Unit strata ini akan digunakan untuk
kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk
membayar biaya sebesar Rp114.675.000.000.
q. Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Ambon Bangun Nusa
menandatangani perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Karya Unggulan Gemilang terhadap
bangunan seluas 19.953 m2 di atas tanah seluas 13.907 m2 yang terletak di Kelurahan Pandan
Kasturi, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Provinsi Maluku, dengan dengan sertifikat hak milik
satuan rumah susun (strata title) yang akan diterbitkan atas bangunan tersebut, di mana pada
saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta
134
akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan
rumah susun atas unit-unit. Bangunan ini digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit
yang sedang berjalan. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya
sebesar Rp226.975.000.000.
r. Pada tanggal 29 Mei 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Agung Cipta Raya
menandatangani perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Sun Property Abadi terhadap bangunan
seluas 23.467 m2 di atas tanah seluas 22.260 m2 yang terletak di Kelurahan Sumurboto, Kecamatan
Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, dengan dengan sertifikat hak milik satuan
rumah susun (strata title) yang akan diterbitkan atas bangunan tersebut, di mana pada saatnya
akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta akan
dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan
rumah susun atas unit-unit. Bangunan ini digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit
yang sedang berjalan. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya
sebesar Rp271.713.000.000.
s. Pada tanggal 11 Agustus 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT MBB menandatangani
perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Cahaya Zamrud Indah terhadap bangunan seluas
18.280 m2 di atas tanah seluas 3.060 m2 yang terletak di Desa Dul, Kecamatan Pangkalan Baru,
Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan dengan sertifikat hak
milik satuan rumah susun (strata title) yang akan diterbitkan atas bangunan tersebut, di mana
pada saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang
serta akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik
satuan rumah susun atas unit-unit. Bangunan ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan
rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar
Rp181.326.000.000.
t.
Pada tanggal 2 Juni 2017, PT TBK menandatangani perjanjian sewa menyewa gedung rumah
sakit dengan PT Girimulia Perkasa Jaya sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Sewa Menyewa
Gedung Rumah Sakit yang berlaku sampai dengan tanggal 4 April 2033. Bangunan seluas kurang
lebih 16.566 m2 di atas tanah seluas 12.015 m2 yang terletak di kelurahan Babakan, kecamatan
Bogor Tengah dengan status HGB saat ini telah digunakan untuk kepentingan operasional
SHBG. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar
Rp229.439.000.000.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam perjanjian-perjanjian penting dengan
pihak ketiga sebagaimana disebutkan di atas untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun
menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana.
14. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI
Perseroan dan Perusahaan Anak mengadakan perjanjian penting dengan pihak terafiliasi, yaitu sebagai
berikut:
14.1 Perjanjian dengan PT Lippo Karawaci Tbk. (“Lippo”)
(Lippo merupakan Induk Perseroan dari Pemegang Saham Utama Perseroan)
a. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa kembali (sublease) MRCCC
dengan Lippo, dimana Perseroan menyewa dari Lippo gedung Siloam MRCCC yang beralamat
di Jalan Garnisun Dalam RT 010/001, Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Jakarta
Selatan. Perjanjian ini berlaku selama lima belas tahun atau sampai dengan 29 April 2028.
b. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa gedung rumah sakit dengan
Lippo, untuk penyewaan gedung Rumah Sakit Umum Siloam yang beralamat di Jl. Siloam No. 6,
Tangerang 15811. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 29 April 2028.
135
c. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa kembali (sublease) gedung
rumah sakit Siloam Hospitals Jakarta Barat dengan Lippo. Perjanjian ini bermaksud untuk
menyewakan gedung rumah sakit di Jalan Raya Perjuangan Kav. 8, Kelurahan Kebon Jeruk,
Kecamatan Kebon, Jeruk, Jakarta Barat oleh Lippo kepada Siloam. Perjanjian ini berlaku sampai
dengan 29 April 2028.
d. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa kembali (sublease) gedung
rumah sakit dengan Lippo, untuk penyewaan gedung Siloam Hospitals Lippo Village yang beralamat
di Jl. Siloam No. 6, Lippo Karawaci, 1600, Tangerang, Banten. Perjanjian ini berlaku sampai dengan
29 April 2028.
e. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease)
dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk
SHMK. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan
mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya
sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHMK. Perjanjian ini akan
berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 30 November
2012.
f. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease)
dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk
SHMN. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan
mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya
sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHMN. Perjanjian ini akan
berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 30 November
2012.
g. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease)
dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk
SHSB. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan
mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya
sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHSB. Perjanjian ini akan
berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 11 Desember
2006.
h. Pada tanggal 1 Juli 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease) dengan
Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHTB.
Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan
mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya
sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHTB. Perjanjian ini akan
berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 23 Mei 2013.
i. Pada tanggal 13 Mei 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease)
dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk
SHDP. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan
mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya
sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHDP. Perjanjian ini akan
berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 13 Mei 2013.
j. Pada tanggal 24 Agustus 2016, Perseroan dan Lippo menandatangani Amandemen dan
Pernyataan Kembali atas Master Agreement yang ditandatangani tanggal 30 April 2013. Para Pihak
sepakat untuk mengubah beberapa syarat dan ketentuan yang terdapat dalam Master Agreement
sehubungan dengan kerja sama penyediaan aset atau lahan untuk kegiatan usaha jasa pelayanan
kesehatan bagi Perseroan. Implementasi atas kerja sama akan diaturlebih lanjut dalam suatu
perjanjian terpisah. Perjanjian ini berlaku sejak 24 Agustus 2016 sampai dengan 24 Agustus 2021.
136
k.
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT EJM menandatangani
Akta Novasi dengan PT Graha Pilar Sejahtera dan Lippo dimana Lippo sebelumnya telah
menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa untuk gedung rumah sakit SHLC dengan PT Graha
Pilar Sejahtera. Lippo melalui Akta Novasi menetapkan, mengalihkan dan novasi seluruh hak,
manfaat, bunga, kewajiban, syarat dalam Perjanjian Sewa Menyewa kepada PT EJM.
14.2 Perjanjian dengan Anak Perusahaan dari Lippo
a. Pada tanggal 30 Desember 2016, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT LBJ mengadakan
perjanjian sewa (lease) gedung rumah sakit dengan PT Prima Labuan Bajo. Perjanjian ini bermaksud
untuk menyewakan gedung rumah sakit di Jl. Gabriel Gampur, RT 013/RW 005, Dusun V, Desa
Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur oleh
PT Prima Labuan Bajo kepada PT LBJ. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 23 Agustus 2031.
b. Pada tanggal 24 Agustus 2016, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT TPM menandatangani
perjanjian sewa dengan PT Mulia Citra Abadi sebagai pemberi sewa sehubungan dengan
penyewaan properti untuk SHYG yang berlokasi di Jl. Laksda Adisucipto No. 32-34, Yogyakarta,
Jawa Tengah. Berdasarkan perjanjian ini, PT TPM berkewajiban untuk membayar biaya sewa
tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHYG. Perjanjian ini akan berlaku
sampai dengan 15 tahun sejak izin operasional diterbitkan.
c. Pada tanggal 28 Januari 2016, PT MPC menandatangani Perjanjian Pengalihan dengan PT SRD
dan PT Rekapastika Asri atas suatu ruang sewa seluas 2.907m2 yang terdiri dari Unit No: BG35,B1-19,20,21 yang terletak di Blu Plaza dan sebelumnya disewakan berdasarkan surat persetujuan
sewa tanggal 1 September 2015. Pembayaran sewa yang disepakati adalah pembayaran sewa
bagi hasil (profit sharing) murni tanpa minimum yang dihitung dari hasil pendapatan kegiatan usaha
bersih (nett operating revenue) PT MPC. Tanggal mulai sewa adalah sejak 18 November 2015
sampai dengan 17 November 2025.
d. Pada tanggal 14 Januari 2016, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SRD menandatangani
Surat Persetujuan Sewa dengan PT Duta Wisata Loka atas suatu ruang sewa seluas 1.471,41m2
yang berlokasi di Lantai Ground Unit 118C Pluit Village. Harga sewa yang disepakati adalah
pembayaran sewa dengan system bagi hasil (Harga Sewa Turnover) yang dihitung dari persentasi
hasil penjual bruto. dengan minimum Harga Dasar Sewa yang dihitung berdasaran target
pendapatan kegiatan usaha bersih (net operating revenue). Jangka waktu sewa terhitung sejak
1 Juli 2016 sampai dengan 30 Juni 2026.
e. Pada tanggal 22 Juli 2015, Perseroan menandatangani perjanjian lisensi merek dengan PT Sentra
Dwimandiri yang memberikan Perseroan hak untuk menggunakan Merek Dagang yang tercancum
dalam Lampiran 1 Perjanjian, secara non-ekslusif dan non-transferable. Biaya Lisensi yang
dibayarkan oleh Perseroan sejumlah Rp50.000.000 yang dibayarkan satu kali untuk seluruh jangka
waktu Perjanjian ini. Jangka waktu perjanjian terus berlaku sampai (a) salah satu Pihak bermaksud
mengahiri Perjanjian (b) saat Lippo selaku pemegang saham PT Sentra Dwimandiri tidak lagi secara
langsung atau tidak langsung menjadi pemegang saham mayoritas (c) jika Perseroan melakukan
pelanggatan terhadap Perjanjian.
f.
Pada tanggal 24 Agustus 2016, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT BBS menandatangani
perjanjian sewa dengan PT Andromeda Sakti sebagai pemberi sewa sehubungan dengan
penyewaan properti untuk SHBN yang berlokasi di Jl. Sultan Hasanuddin No.58, Batulo, Wolio,
Baubau, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan perjanjian ini, PT BBS berkewajiban untuk membayar
biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHBN. Perjanjian ini akan
berlaku sampai dengan 15 tahun sejak izin operasional diterbitkan.
g. Pada tanggal 25 Juli 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT ACH menandatangani
perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Tiara Permata Gemilang terhadap tanah seluas 9.824
m2 yang terletak di Kelurahan Singki, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi
Sulawesi Selatan, dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) berdasarkan Sertifikat HGB No. 03/
137
Singki yang berlaku sampai dengan tanggal 13 Juli 2035, dimana pada saatnya akan dilakukan
proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta akan dijadikan dasar
untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan rumah susun atas
unit-unit. Tanah ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan
perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp17.000.000.000.
h. Pada tanggal 21 Juli 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SSU menandatangani
perjanjian pengikatan jual beli unit strata dengan PT Bimasakti Jaya Abadi terhadap bangunan
seluas 1.767 m2 di atas tanah seluas 8.658 m2 yang terletak di Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan
Pancoran, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta, dengan status Hak Guna Bangunan (HGB)
berdasarkan (i) Sertifikat HGB No. 1559/Duren Tiga atas tanah seluas 8.775 m2 yang berlaku
sampai dengan tanggal 19 Februari 2033 dan (ii) Sertifikat HGB No. 1698/Duren Tiga atas tanah
seluas 117 m2 yang berlaku sampai dengan tanggal 19 Februari 2033, dimana pada saatnya
akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta akan
dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan
rumah susun atas unit-unit. Unit strata ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan
rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar
Rp66.439.000.000.
i.
Pada tanggal 6 Juni 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT KSK menandatangani
perjanjian pengikatan jual beli unit strata dengan PT Surya Mitra Jaya terhadap bangunan seluas
kurang lebih 2.498 m2 yang terletak di Kelurahan Dukuh Manunggal, Kecamatan Gayungan,
Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur, dengan status Hak Guna Bangunan (HGB), dimana pada
saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang
serta akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik
satuan rumah susun atas unit-unit. Unit strata ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan
rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar
Rp56.455.000.000.
14.3 Perjanjian dengan Pihak di bawah Pengendali yang Sama
a. Pada tanggal 24 April 2012, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi, penyediaan dan
pemeliharaan perangkat lunak dengan PT Solusi Informasi Medika, di mana PT Solusi Informasi
Medika menyediakan lisensi perangkat lunak (software) dan pemeliharaannya. Perjanjian tersebut
telah diamandemen dengan Addendum No. 033/SIH/ICT/IV 2015 tanggal 23 Februari 2015, yang
menambahkan spesifikasi perjanjian namun tidak mengubah syarat dan ketentuan perjanjian.
Perjanjian ini tidak mempunyai jangka waktu, dan berakhir hanya ketika diakhiri oleh para pihak.
b. Pada tanggal 7 Juli 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Banjar Medika Nusa
menandatangani perjanjian pengikatan jual beli unit strata dengan PT Surya Asri Lestari terhadap
tanah seluas 1.245 m2 yang terletak di Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar,
Kotamadya Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, dengan status Hak Guna Bangunan (HGB)
berdasarkan Sertifikat HGB No. 3696/Pasar Baru yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Oktober
2022. Bangunan ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan
perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp32.342.000.000.
Seluruh perjanjian-perjanjian dengan pihak terafiliasi di atas telah dilakukan dengan syarat dan
ketentuan yang wajar (arm’s length) sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
15. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, PERUSAHAAN ANAK, DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN SERTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PERUSAHAAN ANAK
Perseroan dan Perusahaan Anak serta masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
dan Perusahaan Anak, tidak tersangkut dan/atau terlibat sebagai penggugat, tergugat, pemohon atau
termohon dalam perkara perdata, pidana, tata usaha negara, hubungan industrial, kepailitan, PKPU,
pajak, dan perkara arbitrase di BANI yang mempunyai dampak material yang dapat mempengaruhi
kegiatan usaha, kelangsungan usaha Perseroan dan Perusahaan Anak, dan Rencana PUT II.
138
B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN
PERUSAHAAN ANAK
1.UMUM
Perseroan membuka rumah sakit pertamanya pada tahun 1996 dan sejak itu Perseroan terus
berkembang melalui pendirian rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah berdiri. Pada
tanggal 31 Mei 2017 Perseroan mengoperasikan 26 rumah sakit yang menawarkan layanan kesehatan
spesialis yang lengkap seperti prosedur bedah kompleks, layanan laboratorium, fasilitas radiologi
dan imaging, layanan kesehatan umum dan layanan diagnostik dan darurat di Indonesia. Pada tanggal
31 Mei 2017, Perseroan memiliki kapasitas sekitar 5.500 jumlah tempat tidur dan mempekerjakan lebih
dari 500 dokter umum dan 1.900 spesialis yang menawarkan layanan ke pasien Perseroan dan sekitar
9.000 perawat dan staf pendukung lainnya. Perseroan berencana untuk mengembangkan usahanya
melalui pendirian rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit Perseroan yang sudah berdiri dan
akuisisi rumah sakit yang berpotensi baik.
Perseroan yakin bahwa Perseroan dikenal sebagai pemimpin dalam penyelenggaraan model layanan
klinis yang inovatif dengan peralatan canggih, fasilitas yang berorientasi pada pasien dan layanan
klinik maupun non-klinik yang terpadu di seluruh Indonesia. Selama 20 tahun, Perseroan telah menjadi
pelopor dan memberikan kontribusi penting dalam perkembangan layanan kesehatan di Indonesia.
Sebagai contoh, Siloam Hospitals Lippo Village adalah rumah sakit Indonesia pertama yang terakreditasi
oleh Joint Commission International (“JCI”) pada tahun 2007 dan telah berhasil mempertahankan
akreditasi tersebut sampai dengan saat ini. Perseroan percaya Perseroan juga merupakan pelopor
dalam penggunaan teknologi MRI 3-Tesla, 256 Slice CT, Rapid Arc Linac Anciliator dan Gamma Knife
di Indonesia. Perseroan juga memperoleh penghargaan “Indonesia Hospital of the Year” dari Frost &
Sullivan pada tahun 2016 serta “Gold Champion of Indonesia WOW Service Excellence Award 2016
(Category: Hospital B Class)”, “Gold Champion of Indonesia WOW Service Excellence Award 2016
(Category: Hospital B Class) Region: Sulawesi & Papua” dan “Silver Champion of Indonesia WOW
Service Excellence Award 2016 (Category: Hospital B-Class), Region: Bali & Kalimantan” dari MarkPlus.
Untuk memastikan bahwa fasilitas-fasilitas medis Perseroan dioperasikan dengan standar tertinggi,
Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan pemberi layanan kesehatan internasional. Perseroan
percaya bahwa Perseroan adalah organisasi kesehatan di Indonesia yang menyelenggarakan
pelayanan klinis dengan fasilitas riset dan akademis unggulan. Perseroan adalah bagian dari kelompok
ilmu pengetahuan medis, yang terdiri dari UPHMS, yaitu suatu sekolah kedokteran dan keperawatan
ternama di Indonesia, dan Mochtar Riady Institut Nanoteknologi, suatu lembaga riset berfokus pada
riset genetik dan kanker. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk mendorong inovasi dan menghasilkan
generasi dokter dan perawat di masa mendatang untuk pengembangan usaha Perseroan.
Perseroan telah mengembangkan “Centers of Excellence” di beberapa bidang spesialisasi di rumahrumah sakit Perseroan, termasuk di bidang kanker, jantung, syaraf, fertilitas, kardiologi, neuroscience,
urologi dan ortopedik. Perseroan percaya bahwa “Centers of Excellence” tersebut sangat dikenal
dalam memberikan layanan kesehatan yang paling mutakhir di Indonesia. Para dokter yang berpraktek
di rumah-rumah sakit lainnya, baik swasta maupun non-swasta, secara reguler merekomendasikan
layanan Perseroan di bidang-bidang spesialisasi tersebut. Perseroan juga percaya bahwa reputasi
Perseroan pada kemampuan klinik, peralatan medis dengan teknologi terkini dan program-program
pelatihan di “Centers of Excellence” tersebut telah membantu Perseroan dalam menarik dan
mempertahankan tenaga medis di rumah sakit Perseroan. Dokter-dokter spesialis pada umumnya
merupakan dokter independen, yaitu tidak dipekerjakan oleh rumah sakit dan diperkenankan untuk
melakukan praktek sebanyak-banyaknya pada tiga rumah sakit. Perseroan percaya bahwa kemampuan
Perseroan untuk menarik dan mempertahankan dokter dan staf medis profesional ternama memberikan
Perseroan kelebihan daripada para pesaing dalam pasar yang sangat kompetitif.
Pada tanggal 31 Mei 2017, dari seluruh tanah dan bangunan rumah sakit Perseroan yang telah
beroperasi (“Properti Rumah Sakit”): (i) sebanyak 11 Properti Rumah Sakit disewa Perseroan dan/atau
Perusahaan Anak melalui perjanjian sublease dari LK dan MPU (dan perusahaan anak LK dan MPU)
yang menyewa dari anak-anak perusahaan First REIT, (ii) 2 Properti Rumah Sakit Perseroan dimiliki
oleh dan disewa langsung dari anak perusahaan First REIT, (iii) 2 Properti Rumah Sakit Perseroan
139
disewa langsung dari LK atau perusahaan anak LK, (iv) 1 Properti Rumah Sakit disewakan langsung
kepada Perseroan oleh perusahaan anak MPU, dan (v) 10 Properti Rumah Sakit lainnya disewa dari
pihak ketiga dan dimiliki oleh Perseroan.
Grafik di bawah ini menunjukkan peningkatan jumlah admisi rawat inap, kunjungan rawat jalan, dan
kunjungan gawat darurat pada rumah sakit Perseroan selama periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei 2017 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Sumber: Perseroan, Agustus 2017
2. KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN
Posisi pasar terkemuka di pasar kesehatan Indonesia yang sangat menarik
Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan mengoperasikan 26 rumah sakit, yang memberikan layanan
konsultasi kesehatan dan layanan klinis dan diagnostik. Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan
memiliki kapasitas sekitar 5.600 jumlah tempat tidur dan mempekerjakan sekitar 500 dokter umum dan
1.900 spesialis yang menawarkan layanan ke pasien Perseroan dan sekitar 8.600 perawat dan staf
pendukung lainnya. Perseroan berencana untuk lebih memperluas operasi dan kehadiran Perseroan
melalui pembangunan rumah sakit baru, perluasan rumah sakit yang sudah ada dan melakukan
akuisisi. Perseroan juga diakui di Indonesia sebagai pemimpin dalam model layanan klinis inovatif,
peralatan terkini, fasilitas yang berpusat pada pasien dan layanan klinis dan non-klinis terpadu. Selama
20 tahun terakhir, Perseroan telah merintis dan banyak melahirkan capaian penting dalam perkembangan
kesehatan di Indonesia. Misalnya, Siloam Hospitals Lippo Village adalah rumah sakit pertama
di Indonesia yang diakreditasi oleh JCI pada tahun 2007 dan sampai dengan saat ini masih berhasil
untuk mempertahankan akreditasinya.
Perseroan memiliki fokus yang kuat pada Indonesia, yang Perseroan yakini sebagai pasar pertumbuhan
yang sangat menarik dan yang mendapatkan keuntungan dari berbagai dinamika meliputi penduduk
yang semakin makmur dan bertambah usia, kondisi ekonomi makro yang kondusif serta peningkatan
permintaan untuk layanan kesehatan swasta berkualitas, yang ditopang oleh kebijakan pemerintah
yang mendukung.
Indonesia memiliki penduduk terbesar di Asia Tenggara dan penduduk terbesar keempat di dunia
berdasarkan data dari Departemen Ekonomi dan Sosial PBB. Badan Pusat Statistik (“BPS”)
memproyeksikan bahwa jumlah penduduk Indonesia akan mencapai sekitar 305,7 juta penduduk pada
tahun 2035. Dari segi umur penduduk, populasi Indonesia didominasi oleh penduduk yang berusia
relatif muda, dengan hanya 8,49% dari populasi pada tahun 2015 berusia di atas 60 tahun. Meskipun
demikian, persentase jumlah penduduk yang berusia di atas 60 tahun mengalami laju peningkatan yang
140
cukup pesat atau tumbuh menjadi sekitar 15,77% dari total jumlah penduduk pada tahun 2035 (sumber:
Badan Pusat Statistik, 2017). Meningkatnya populasi berusia lanjut akan semakin menempatkan beban
yang besar pada infrastruktur kesehatan yang sudah diupayakan di Indonesia dan akan memperkuat
pertumbuhan layanan kuratif dan rawat inap selama beberapa dekade mendatang. Di sisi lain, rasio
tempat tidur rumah sakit per 10.000 penduduk Indonesia pada awal tahun 2017 adalah sebesar 9 dan
rasio dokter per 10.000 penduduk Indonesia pada periode yang sama sebesar 2. Jumlah tersebut
berada jauh di bawah negara-negara lainnya, seperti Vietnam, Malaysia, Singapura, Korea Selatan,
China, Australia, Amerika Serikat dan Inggris (World Health Organization dan World Bank, 2017).
Saat ini Indonesia saat ini memiliki perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan PDB nominal sekitar
USD932,4 miliar pada tahun 2016. Perekonomian Indonesia mencapai laju pertumbuhan PDB pada
rata-rata 5,3% per tahun dari tahun 2012 hingga 2016, dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan
sebesar 5,5% per tahun pada tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi telah membawa peningkatan pesat
dalam kekayaan pribadi dan rumah tangga penduduk Indonesia. PDB per kapita Indonesia tahun 2016
melampaui USD3.600 dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan majemuk
sebesar 8,25% dari tahun 2017 hingga 2022 (sumber: IMF, April 2017), yang Perseroan yakin akan
meningkatkan lebih lanjut pertumbuhan pengeluaran konsumen dan pendapatan sesudah dikurangi
pajak (disposable income). Pertumbuhan pendapatan sesudah dikurangi pajak (disposable income)
ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan akan layanan kesehatan swasta bermutu. Selain itu,
walaupun penyakit menular telah secara historis bertanggungjawab atas jumlah signifikan morbiditas
dan mortalitas di Indonesia, perubahan gaya hidup di kalangan penduduk Indonesia telah memberikan
kontribusi pada transisi epidemiologi di mana penyakit tidak menular (seperti kanker, diabetes dan
penyakit jantung) semakin sering bermunculan. Penyakit tidak menular diperkirakan tumbuh dengan
meningkatnya jumlah rumah tangga kelas menengah, sehingga permintaan akan perawatan tersier
(tertiary) dan kuater (quaternary) diperkirakan akan meningkat.
Rekam jejak yang terbukti berhasil merambah pasar Indonesia dengan strategi dan visi yang
jelas
Perseroan memiliki rekam jejak yang terbukti berhasil mengembangkan rumah sakit baru serta
mengintegrasikan dan mengubah rumah sakit akuisisi dengan kinerja rendah (“brownfield”) yang ada
di Indonesia. Perseroan mengadopsi metodologi yang ketat dalam mengevaluasi proyek baru dan
pendekatan ini disertai dengan pengalaman Perseroan yang luas dalam mengidentifikasi, melaksanakan
dan mengembangkan proyek rumah sakit greenfield dan brownfield, telah memungkinkan Perseroan
untuk mengembangkan 3 rumah sakit akuisisi yang diperoleh antara 30 Juni 2016 hingga 31 Mei 2017.
Selanjutnya, dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan standar kesehatan yang lebih
tinggi dan menangkap peluang baru dari reformasi pelayanan kesehatan pemerintah, Perseroan
mendirikan Rumah Sakit Umum Siloam pada tahun 2010 untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien berpenghasilan rendah dan pasien yang dijamin pemerintah tetapi tanpa mengorbankan
potensi keuntungan. Rumah Sakit Umum Siloam dibuka pada Maret 2012 dan Perseroan percaya
bahwa Perseroan merupakan rumah sakit umum pertama di Indonesia yang dibangun di atas model
sektor kemitraan publik dan swasta. Rumah Sakit Umum Siloam mendemonstrasikan pendekatan
inovatif Perseroan terhadap pengembangan usaha dan juga kemampuan untuk bekerja sama dengan
Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan publik akan standar kesehatan yang lebih tinggi serta
kebutuhan sektor swasta akan model bisnis yang potensial.
Terbukti model bisnis inovatif melalui model empat pilar Perseroan
Masing-masing rumah sakit Perseroan dibangun berdasarkan “Model Empat Pilar” yaitu “Keunggulan
dalam layanan darurat, Peralatan medis dengan teknologi terkini, Digital tele-medicine dan Program
Pengembangan Kemitraan Dokter Siloam” yang Perseroan yakini telah menjadi kunci keberhasilan
rumah sakit yang ada dan akan berfungsi sebagai dasar untuk mereplikasi kesuksesan ini di rumah
sakit Perseroan di masa depan. Melalui strategi “Model Empat Pilar”, Perseroan telah menarik, melatih
dan mempertahankan bakat terbaik, dan memposisikan “Siloam” di garis terdepan dalam pelayanan
kesehatan, serta merefleksikan misi Perseroan dalam menyediakan jasa pelayanan kesehatan yang
berkualitas di Indonesia.
141
Keunggulan dalam layanan gawat darurat
Perseroan berkomitmen untuk menjadi yang terbaik di kelasnya untuk menyediakan layanan darurat
di Indonesia, di mana setiap rumah sakit yang ada dan semua rumah sakit masa depan mengoperasikan
unit darurat yang komprehensif sesuai dengan pedoman praktek terbaik internasional yang ditetapkan
oleh American College of Emergency dan Australasian College of Emergency. Perseroan pada umumnya
mengharuskan semua staf klinis di unit darurat untuk menyelesaikan pelatihan formal dan program
berbasis web milik pelatihan pengobatan darurat pada tiga tingkatan: keterampilan bantuan hidup dasar,
menengah dan lanjutan, yang akan selesai selama periode 18 - 24 bulan. Semua rumah sakit memiliki
ambulans modern dengan peralatan dan perlengkapan untuk stabilisasi pasien di jalan. Tim Ambulans
yang dikirim untuk setiap panggilan menyertakan obat darurat dan dokter terlatih penuh dan perawat
paramedis. Mengingat Indonesia tidak memiliki nomor telepon layanan darurat yang distandarisasi,
Perseroan percaya bahwa Perseroan adalah rumah sakit pertama yang telah menerapkan standar
nasional “1-500-911” sebagai layanan panggilan terpusat yang merespon panggilan untuk setiap layanan
darurat yang dibutuhkan oleh pasien di seluruh daerah jangkauan rumah sakit Perseroan. Call center
pusat mengelola pengiriman semua ambulans untuk panggilan darurat, menggunakan telepon radio
dan switch IP untuk melacak kiriman ambulans sampai kedatangan pasien di rumah sakit. Perseroan
bertujuan untuk mencapai standar respon 100% dan pengiriman ambulans dalam waktu tiga menit dari
waktu panggilan. Selanjutnya, unit gawat darurat Perseroan adalah salah satu dari empat poin utama
masuknya pasien ke rumah sakit Perseroan. Selama periode lima bulan yang berakhir pada tanggal
31 Mei 2017 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, unit gawat
darurat Perseroan merawat 98.746, 241.231, dan 207.77 pasien. Selama periode lima bulan yang
berakhir pada 31 Mei 2017, sekitar 39,5% dari pasien unit gawat darurat Perseroan menjadi pasien
rawat inap. Unit pelayanan rawat inap Perseroan adalah kontributor terbesar terhadap pendapatan
Perseroan. Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, unit pelayanan rawat inap Perseroan memberikan
kontribusi sebesar masing-masing 60,7%, 61,4%, dan 62,5% dari pendapatan kotor Perseroan.
Peralatan dan sistem kedokteran dengan teknologi terkini (state-of-the-art)
Perseroan berkomitmen untuk berinvestasi pada peralatan kedokteran dengan teknologi terkini
di semua rumah sakit Perseroan yang ada saat ini maupun di masa mendatang, baik untuk pemeriksaan,
diagnosis maupun pengobatan. Oleh karena itu, rencana Perseroan adalah agar rumah sakit Perseroan
memiliki minimal satu ruang (suite) standar untuk 1,5 Tesla MRI, 128 Slice CT-Scan, 4D Ultrasound,
Digital Mamografi dan Digital X-ray. Rumah sakit Perseroan juga dilengkapi dengan kamar operasi
dengan horizontal laminar flow Hepa filter, Central Sterile Supply Department (CSSD), Cath labs
dan unit-unit Critical Care. Perseroan percaya bahwa Perseroan telah menjadi salah satu pelopor
di Indonesia untuk peralatan kedokteran yang sangat canggih di rumah sakit Perseroan yang memiliki
Centers of Excellence, dengan model terbaru 3-Tesla MRI, 256 Slice CT, Rapid Arc Linac Anciliator dan
Gamma Knife yang tersedia di beberapa rumah sakit Perseroan. Peralatan kedokteran yang digunakan
di rumah sakit Perseroan mengikuti standar Internasional “protokol radiologi dan pelaporan” dan
“protokol prosedur intervensi” yang tercantum di dalam prosedur operasi standar Perseroan.
Layanan kesehatan Perseroan juga didukung oleh sistim teknologi informasi terpusat yang membantu
Perseroan mengelola sistim klinis, catatan dan inventarisasi medis dan memfasilitasi konsultasi spesialis
secara langsung (real-time) pada rumah sakit Perseroan dengan keahlian pada spesialisasi tertentu
(hub) dengan rumah sakit Perseroan lainnya yang hanya memiliki keahlian terbatas atas spesialisasi
tersebut dibandingkan dengan hub (spoke) melalui infrastruktur “Tele-Medicine” Perseroan.
Digital Tele-Medicine
Perseroan melaksanakan strategi hub-and-spoke, dimana “spoke” kami di kota-kota yang lebih kecil
merujuk kasus-kasus yang lebih kompleks ke rumah sakit “hub”, yang pada umumnya beroperasi
di pusat kota besar dan menawarkan jumlah spesialis klinis yang lebih besar. Melalui sistim komunikasi
“Tele-Medicine” Perseroan mampu melakukan akses real-time ke informasi klinis berkualitas tinggi
dari Centers of Excellence Perseroan, dimana satu rumah sakit atau lebih bertindak sebagai “hubs”
spesialisasinya, untuk memungkinkan diagnosis dan pengobatan para pasien pada rumah sakit
Perseroan di daerah terpencil, yang secara efektif memperluas cakupan spesialis, mengurangi animo
142
pasien domestik untuk berobat ke luar negeri, pemberian diagnosis ahli secara real-time, mengurangi
biaya baik bagi para pasien maupun bagi Perseroan, dan juga mengurangi keterbatasan dokter spesialis
yang berkualitas tinggi di daerah terpencil di Indonesia. Berikut adalah contoh ilustratif dari strategi
hub-and-spoke Perseroan dan sistem komunikasi “Tele-Medicine”: seorang pasien diterima di salah
satu rumah sakit “spoke” Perseroan dan setelah pengecekan medis, diyakini telah megidap kanker
tumor. Dokter di rumah sakit “spoke” membagikan informasi medis tersebut melalui sistem teknologi
informasi Perseroan dengan spesialis kanker di MRCCC, salah satu rumah sakit “hub” Perseroan
untuk perawatan kanker, dan mereka bersama-sama meninjau kasus tersebut. Pasien lalu ditransfer
ke MRCCC untuk perawatan akut dan operasi. Setelah itu, pasien bisa ditransfer kembali ke lokasi
asalnya untuk menerima kemoterapi dan pengawasan. Jika dokter setempat memiliki pertanyaan
apapun selama terapi, dokter tersebut dapat menghubungi spesialis MRCCC secara langsung melalui
sistem “Tele-Medicine” Perseroan, atau bahkan meminta dokter spesialis untuk membimbingnya dalam
melakukan prosedur yang kompleks.
Transformasi Radiologi
Dengan tujuan untuk menyediakan layanan tele-radiologi berkualitas tinggi yang terjangkau dan
memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi di semua rumah sakit di Indonesia, Siloam
sedang membangun Siloam Radiologi Indonesia dengan model tele dan ‘hub and spoke’.
Berfokus pada struktur, sistem dan sumber daya, pengembangan bisnis ini sendiri berfokus kepada dua
hal yaitu:
1. peningkatan akurasi dan kualitas radiologi diagnostik melalui standarisasi protokol klinis,
peningkatan keterampilan klinis dan pengembangan model praktik sub-spesialisasi; dan
2. peningkatan produktivitas dan efisiensi bisnis melalui optimalisasi alur kerja dan pemanfaatan
platform virtual, digital dan radiologi tanpa film.
Tim dokter spesialis radiologi yang tersebar di seluruh Indonesia terhubung pada platform virtual dimana
keragaman dalam keterampilan, latar belakang dan pengalaman akan memberikan akses kepada
komprehensif diagnostik kepada pasien. Pasien tidak perlu melakukan perjalanan untuk mendapatkan
pendapat lain dan dokter spesialis radiologi dapat berkonsultasi dengan tim ahli lainnya secara real
time. Hal ini untuk mengatasi terbatasnya jumlah dokter spesialis radiologi, menjamin akses ke layanan
dengan kualitas internasional yang sama di seluruh Indonesia dan efisiensi biaya baik untuk pasien dan
untuk perusahaan.
Program Pengembangan Kemitraan Dokter Siloam
Para dokter spesialis di Indonesia pada umumnya tidak dipekerjakan secara langsung oleh rumah sakit
dan diizinkan untuk bekerja pada maksimal sampai tiga rumah sakit. Untuk menarik dokter berkualitas
tinggi untuk bekerja di rumah sakit Perseroan, Perseroan telah mengembangkan sebuah program
kemitraan dokter, “Program pengembangan Kemitraan Dokter Siloam” (“Siloam Doctor Partnership
Development Program/SDPDP”), dimaksudkan untuk menciptakan kemitraan sejati dengan para dokter
Perseroan dan untuk memfasilitasi retensi dan pertumbuhan layanan spesialis Perseroan. Dokter
pada program ini menikmati berbagai hak istimewa dan manfaat termasuk asuransi jiwa, asuransi
kesehatan, pendidikan anak, keanggotaan klub, pendidikan kedokteran berkelanjutan dan layanan
penasehat keuangan. Penerimaan hak dan tingkat manfaat didasarkan pada tingkat eksklusivitas
yang diberikan oleh dokter yang berpraktek di rumah sakit Perseroan dan jumlah kontribusi mereka
terhadap Perseroan. Perseroan juga menjalin kemitraan dengan tim dokter spesialis Perseroan yang
memberikan perawatan klinis yang rumit melalui “Center of Excellence” di hubs Perseroan, dengan
menerapkan skema remunerasi khusus agar mereka dapat memberikan akses “Tele-Medicine” rendah
biaya kepada para dokter dan pasien di rumah sakit spoke Perseroan. Dengan demikian, Perseroan
dapat melakukan ekspansi penyediaan layanan kesehatan berkualitas dengan biaya yang terjangkau
di tempat terpencil di seluruh Indonesia. Perseroan yakin bahwa peloporan model SDPDP Perseroan
telah menarik lebih dari 700 orang spesialis untuk bersedia bekerjasama di rumah sakit Perseroan
sejak 2008. SDPDP juga telah membantu Perseroan mempertahankan dokter Perseroan, sehingga
mempertahankan keunggulan kompetitif dibandingkan para pesaing Perseroan.
143
Peluang pertumbuhan yang luar biasa baik dari rumah sakit yang sudah mapan maupun proyekproyek baru
Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menyebabkan kecenderungan jangka panjang menuju negara
profil penyakit Negara maju, yakni transisi epidemiologis dimana penyakit tidak menular menjadi
semakin penting. Karena penyakit tidak menular diperkirakan tumbuh dengan seiring meningkatnya
jumlah rumah tangga kelas menengah dan perubahan gaya hidup terkait, permintaan untuk perawatan
tersier dan kuaterner yang lebih mahal diperkirakan meningkat. Kompleksitas yang lebih tinggi terkait
perawatan tersier dan kuaterner dan prosedur yang rumit biasanya mengharuskan marjin yang lebih
tinggi yang dapat dikonversi menjadi pendapatan rata-rata yang lebih tinggi per kunjungan pasien.
Sebagai contoh, selama periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 pendapatan
rata-rata per admisi pasien rawat inap di Siloam Hospitals Cinere, salah satu rumah sakit Perseroan
yang mengkhususkan diri di bidang kardiologi, adalah Rp54,8 juta, sedangkan pendapatan rata-rata
per admisi pasien rawat inap di Siloam Hospitals Jambi, sebuah rumah sakit umum, adalah Rp11,5
juta. Perseroan yakin bahwa kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan para dokter
spesialis di seluruh bidang spesialisasi yang berbeda-beda dan memaksimalkan spesialisasi mereka di
dalam jaringan rumah sakit Perseroan melalui model hub-and-spoke membuat Perseroan berada pada
posisi yang tepat untuk memanfaatkan tren ini menuju layanan medis terspesialisasi dengan marjin
yang lebih tinggi.
Selain itu, mengikuti prinsip dasar Perseroan dalam menggunakan sistem modular yang dapat diatur
sesuai permintaan, hampir semua ruangan pasien Perseroan di rumah sakit Perseroan memiliki
infrastruktur dan komponen dasar yang sama. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk secara cepat
mengganti desain ruangan dalam rangka menyesuaikan dengan permintaan terkini (seperti mengubah
ruangan kelas 1 ke ruangan VIP atau sebaliknya).
Lebih lanjut, dengan proses mendetil dalam pemilihan lokasi Perseroan untuk rumah sakit baru, dan
konsep modular yang dapat diperluas dan dapat diduplikasi sebagai infrastruktur fisik dan operasional
yang telah dibakukan dan teruji, Perseroan dapat dengan cepat menjalankan rumah sakit baru yang
menyesuaikan dengan perilaku demografi penduduk, epidemiologi, dan perilaku belanja kesehatan dan
kecenderungan perilaku konsumsi wilayah-wilayah sasaran yang beraneka ragam.
Dukungan pemegang saham beserta afiliasinya meningkatkan kepastian pelaksanaan dan
menyediakan jaringan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pasar utama
Perseroan merupakan bagian dari LK beserta afiliasinya, yang merupakan salah satu konglomerasi
layanan terpadu terbesar di Indonesia, yang memiliki rekam jejak keberhasilan yang tinggi. Di luar
pelayanan kesehatan, LK beserta afiliasinya telah mengembangkan usaha ke seluruh Indonesia, antara
lain, di industry kawasan pemukiman dan riil estat komersial, sektor ritel, media, asuransi, dan sektor
pendidikan. Sebagai pengembang riil estat terpadu, LK beserta afiliasinya melakukan pendekatan
komprehensif terhadap urbanisasi dan telah menyelesaikan penyusunan profil demografis dan
perkotaan yang sangat banyak, memetakan kota-kota dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia
untuk mengerti kebutuhan pasar spesifik di masing-masing kota dan untuk membangun eksistensi yang
signifikan. LK beserta afiliasinya memiliki lahan yang luas di beberapa wilayah yang tumbuh paling
pesat di Indonesia dan telah membangun hubungan yang kuat dengan otoritas di berbagai tingkatan
dan masyarakat. Sebagai contoh, untuk menjalankan rumah sakit baru, operator rumah sakit harus
mendapatkan berbagai sertifikat dan surat izin dengan berbagai tingkatan pemerintah dan masyarakat
sekitar. Perseroan yakin bahwa jaringan hubungan dan pengetahuan yang disediakan melalui asosiasi
yang sudah lama dengan LK dan afiliasinya telah memungkinkan Perseroan untuk mengelola risikorisiko ini, sebagaimana dibuktikan dengan fakta bahwa Perseroan tidak sering mengalami kendala
besar dalam memperoleh izin tersebut. Hubungan Perseroan dengan LK beserta afiliasinya memberi
Perseroan sebuah platform yang stabil untuk menumbuhkan usaha Perseroan dan mencapai
skala besar, peluang pengembangan profil tinggi, keuntungan dari economies of scale. Hal ini juga
memberikan kesempatan yang besar bagi Perseroan untuk melakukan penjualan silang (cross-selling)
di seluruh unit usaha di dalam LK beserta afiliasinya, seperti pengembangan kota-kota terpadu untuk
kota-kota daerah di Indonesia, dan memungkinkan Perseroan untuk menyediakan sejumlah layanan
yang disediakan melalui LK beserta terafiliasi untuk para dokter Perseroan.
144
Kemampuan manajemen senior untuk menggerakkan pertumbuhan Perseroan
Perseroan yakin bahwa pengalaman, kedalaman dan keragaman tim manajemen Perseroan merupakan
keunggulan kompetitif khas di industri pelayanan kesehatan yang kompleks dan berubah dengan
cepat di mana Perseroan beroperasi. Tim manajemen Perseroan yang berpengalaman terdiri dari para
profesional kesehatan, administrator kesehatan dan para profesional industri. Banyak anggota dari
tim manajemen senior Perseroan dan manajer rumah sakit juga adalah para dokter yang berkualitas,
yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang operasional rumah sakit, serta pengalaman dalam
bekerja bersama dokter-dokter lain.
Para anggota tim manajemen senior Perseroan memiliki pengalaman industri yang luas dan telah
menjadi alat bagi dan memiliki rekam jejak yang kuat dalam membangun usaha Perseroan di Indonesia.
3. STRATEGI BISNIS
Terus memperkuat dan mengembangkan posisi memimpin Perseroan di industri layanan
kesehatan Indonesia
Untuk memenuhi permintaan yang terus tumbuh akan layanan kesehatan yang berkualitas tinggi di
Indonesia, Perseroan menerapkan rencana untuk meningkatkan jumlah tempat tidur di seluruh jaringan
rumah sakit Perseroan secara signifikan melalui pembangunan rumah sakit baru, perluasan fasilitas
yang sudah ada dan melakukan akuisisi yang potensial. Rumah sakit baru ini tidak hanya akan melayani
pusat-pusat kota utama di Jawa dan Sumatera, tetapi juga melayani pasar penting lainnya di seluruh
Indonesia. Perseroan akan terus menerapkan strategi ekspansi yang sistimatis dan efektif,merintis
model rumah sakit modular, untuk mengidentifikasi pasar yang tidak terlayani yang membutuhkan
infrastruktur layanan kesehatan dan untuk membangun atau mengakuisisi rumah sakit baru dengan
layanan klinis yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Perseroan juga berencana untuk terus mengembangkan bisnis Perseroan melalui model hub-danspoke, yang secara efektif mengembangkan cakupan spesialis, memberikan diagnosa ahli secara realtime, mengurangi biaya bagi kedua sisi baik pasien maupun Perseroan dan juga mengatasi kekurangan
pasokan spesialis berkualitas tinggi di Indonesia. Dengan memberikan layanan kesehatan berkualitas
yang mudah diakses secara nasional, Perseroan berharap bisa memperluas pasar untuk tingkat margin
yang lebih tinggi dalam memberikan layanan spesialis di Indonesia dan membalikkan tren saat ini,
perjalanan medis keluar dari Indonesia ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Menerapkan model pemberian layanan klinis holistik Siloam dan perbaikan kualitas
berkesinambungan
Perseroan berencana untuk melanjutkan pendekatan holistik Perseroan dalam menyediakan layanan
kesehatan yang komprehensif dan terpadu pada seluruh pilihan pelayanan dengan menggunakan
standar kualitas tinggi dan aturan klinis yang ketat.
Berbeda dengan model kesehatan Barat, masyarakat Indonesia cenderung mencari perawatan spesialis
di rumah sakit, untuk semua kebutuhan kesehatan mereka mulai dari primer, sekunder, tersier hingga
perawatan kuaterner. Keunggulan Perseroan terletak pada kemampuan Perseroan untuk menyediakan
layanan kesehatan di berbagai tingkat dan berhasil mengintegrasikan berbagai layanan.
Misalnya, kemitraan Perseroan dengan UPHMS yang memberikan pasokan tenaga medis, yang bisa
dilatih di Rumah Sakit Umum Siloam dalam kapasitasnya sebagai rumah sakit pendidikan dan rumah
sakit tersier Perseroan lainnya dengan kapasitas sebagai rumah sakit pelatihan seperti Siloam Hospitals
Lippo Village dan Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Perseroan juga telah menciptakan model pelayanan yang terintegrasi untuk melayani kalangan
masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia khususnya dalam rangka pelaksanaan layanan BPJS
di Indonesia.
145
Untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat tersier dan kuaterner, Perseroan telah mendirikan
Center of Excellence di beberapa rumah sakit Perseroan, mempekerjakan dokter yang sangat khusus dan
menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga kesehatan internasional yang memungkinkan Perseroan
untuk berada di garis depan pemberian pelayanan medis. Pembukaan Mochtar Riady Comprehensive
Cancer Centre (”MRCCC”) adalah sebuah contoh dari upaya Perseroan untuk memberikan pelayanan
terbaik di kelasnya dalam memberikan layanan kesehatan di tingkat perawatan kuaterner. Perseroan
menyakini bahwa MRCCC adalah salah satu pusat kanker yang terbesar dan terlengkap di Indonesia
dan merupakan yang pertama di Indonesia yang menawarkan fasilitas pengobatan nuklir terintegrasi.
Instalasi pertama fasilitas Gamma Knife di Indonesia merupakan bukti lanjutan dari investasi Perseroan
meningkatkan kemampuan Perseroan untuk memberikan layanan kesehatan tingkat kuaterner.
Strategi Hub-dan-Spoke Perseroan melalui sistim komunikasi ”Tele-Medicine” juga memungkinkan
akses real-time ke informasi klinis kualitas medis dan untuk memungkinkan diagnosis dan pengobatan
pasien di daerah terpencil.
Mendorong efisiensi operasional melalui sistem teknologi informasi
Perseroan selalu mengedepankan Teknologi Informasi (TI) untuk mendukung pelayanan Perseroan
di dalam industri kesehatan. Sejak tahun 2010, Perseroan melakukan proses sentralisasi jaringan
infrastruktur yang memungkinkan setiap rumah sakit untuk saling terhubung dan memungkinkan adanya
proses pertukaran data antar rumah sakit dan juga ke kantor pusat. Hal ini memungkinkan proses
efisiensi dan efektivitas teknologi dan sistem informasi yang digunakan oleh Perseroan. Pada tanggal
31 Mei 2017, total 25 rumah sakit sudah terhubung dalam Wide Area Network (WAN) yang didukung
oleh beberapa penyedia layanan terpercaya seperti Link Net, Indosat, Telkom, Icon+ dan juga penyedia
jasa VSAT Telenet untuk khususnya rumah sakit yang berada di wilayah Indonesia Timur. Selain
sentralisasi infrastruktur, server pusat Perseroan terletak pada perusahaan penyedia jasa teknologi
informatika yang melayani jasa perawatan 24 jam untuk semua server sentralisasi Perseroan. Untuk
lebih memaksimalkan utilisasi infrastruktur jaringan tersentralisasi Perseroan menggunakan system IP
PBX terkemuka yang didukung oleh Cisco dan Asterisk dan juga video conference dari Lifesize yang
dapat diandalkan untuk komunikasi antar rumah sakit yang secara langsung meningkatkan efisiensi
dan efektivitas komunikasi internal. Selain itu Perseroan mengoperasionalkan pusat layanan darurat
(emergency call center) dengan nomor nasional 1500-911 untuk tanggapan yang cepat dan dapat
diandalkan selama kondisi darurat dan juga bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengoperasikan
pusat registrasi layanan rawat jalan 1-500-181.
Perseroan saat ini menggunakan beberapa sistim informasi rumah sakit yang berbeda (”HIS”) yang
mencakup semua transaksi dalam jaringan usaha Perseroan seperti sistim informasi laboratorium,
sistim keuangan rumah sakit, sistim informasi radiologi, PACS Imaging, sistim informasi manajemen
gedung, sistim informasi sumber daya manusia dan sistim pembelian terpusat. Perseroan memiliki
target untuk menstandarisasikan HIS yang digunakan menjadi 1 jenis HIS dalam tempo setidaknya
2 tahun ke depan untuk bisa mendukung konsep strategis Perseroan dalam melakukan standarisasi
EMR yang memungkinkan Perseroan dapat memberikan layanan di berbagai hospital milik Perseroan.
Perseroan setiap saat melakukan proses peningkatan HIS yang independent berdasarkan prosedur
standar operasional internasional dan praktek klinis secara umum. Fitur-fitur tertentu dari HIS telah
berjalan, seperti sistim saat ini telah menggunakan sebuah Controlled Medical Vocabulary (CMV)
nstandar internasional, yang menstandarisasi kosakata yang digunakan dalam semua catatan, sehingga
meminimalkan kemungkinan pasien salah diagnosis. Dengan dikembangkannya proses standarisasi
EMR/HIS yang merupakan bagian dari sistim database rekam medis elektronik terpusat Perseroan
yang sedang dikembangkan dan mendukung e-prescription, dan EMR terpusat, memungkinkan
dokter Perseroan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pasien dan manajemen untuk
menganalisa dan memonitor biaya pada tingkat setiap tahapan layanan dan mengembangkan penilaian
profitabilitas bisnis yang lebih rinci. HIS yang saat ini digunakan juga bermanfaat untuk menunjang sistem
manajemen pasien, yang membantu Perseroan untuk merencanakan seluruh proses perawatan, serta
pembatalan rencana. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengurangi rata-rata lama tinggal pasien, oleh
karenanya dapat menyesuaikan kapasitas dan operasional rumah sakit.
146
Klinis dengan penelitian dan fasilitas akademik teratas untuk memberikan pelayanan prima
Dengan penduduk lebih dari 261 juta (Sumber: World Bank, Agustus 2017), kesehatan masyarakat
merupakan masalah serius di Indonesia, terutama karena pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
di Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini telah menyebabkan munculnya profil penyakit negara maju,
yaitu transisi epidemiologi dimana penyakit tidak menular (seperti kanker dan diabetes) menjadi semakin
marak. Perseroan berkontribusi pada sektor layanan kesehatan di Indonesia dengan menyediakan
layanan kesehatan yang berkualitas untuk setiap golongan sosial ekonomi, memberikan pendidikan dan
pelatihan kepada dokter dan perawat dan memfasilitasi penelitian yang inovatif. Untuk memastikan rumah
sakit Perseroan dioperasikan dengan standar tertinggi dan dilengkapi dengan baik untuk menangani
transisi epidemiologi ini, Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan penyedia medis internasional
dan universitas serta lembaga penelitian lokal. Pada tahun 2006, Perseroan bermitra dengan UPHMS,
sebuah sekolah kedokteran dan sekolah perawat papan atas Indonesia, dan Mochtar Riady Institute
of nanotechnology, sebuah lembaga penelitian yang fokus pada penelitian tentang pencegahan kanker
dan pemahaman akan penyebab, diagnosis awal, kontrol dan penyembuhan kanker. Perseroan juga
telah menandatangani MOU dengan Sekolah Kedokteran Universitas Hasanuddin, Sekolah Kedokteran
Universitas Airlangga dan Sekolah Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, ketiganya merupakan
universitas regional terkemuka, dan beberapa sekolah tinggi perawat di Indonesia. Perseroan akan
terus mencari peluang untuk berkolaborasi dengan universitas, institusi riset dan pemberi layanan
medis regional dan internasional lainnya.
Terus merekrut, mempertahankan dan memberi insentif kepada tenaga medis yang handal
Kemampuan Perseroan untuk menarik, mempertahankan dan mengembangkan tenaga medis yang
berkualitas untuk mendukung rencana ekspansi Perseroan adalah sangat penting bagi strategi
pertumbuhan Perseroan dan Perseroan terus mengimplementasikan inisiatif untuk merekrut dokter dan
staf pendukung medis terkemuka. Perseroan percaya Perseroan menawarkan lingkungan kerja yang
menarik dengan nama yang terkemuka dan berkualitas, layanan kesehatan spesialis yang berkualitas
tinggi, aliran pasien berkelanjutan, fasilitas dan sistim kelas dunia, inisiatif pelatihan berkelanjutan,
otonomi dokter tingkat tinggi, serta peluang untuk pengembangan karir pribadi. Perseroan telah sukses
menarik dokter-dokter untuk bekerja di rumah sakit baru Perseroan dikarenakan sejarah arus pasien
yang tinggi di rumah sakit Perseroan dan fasilitas yang berkualitas tinggi. Perseroan umumnya menerima
lamaran kerja lebih banyak dari tenaga yang diperlukan dalam kegiatan usahanya.
Perseroan mengadopsi sejumlah strategi akuisisi sumber daya manusia. Sebagai contoh, Perseroan
aktif merekrut staf keperawatan dan kesehatan berkualitas tinggi dari negara lain di ASEAN dan India.
Perseroan juga mendirikan supply pool lulusan medis melalui penandatanganan nota kesepahaman
dengan berbagai perguruan tinggi regional yang terkemuka. Perseroan bermitra dengan UPHMS, yang
melatih sejumlah dokter dan perawat dari UPHMS setiap tahun. Perseroan mempromosikan rumah sakit
Perseroan dengan mengunjungi universitas kedokteran pasca-sarjana terkemuka untuk melakukan
wawancara dan penawaran pekerjaan setelah menyelesaikan studi spesialis mereka. Dalam beberapa
kasus, Perseroan juga menawarkan beasiswa bagi dokter berpotensi tinggi sebagai insentif untuk
mendaftar kepada Perseroan. Sebagai tambahan, Perseroan telah mengimplementasikan SDPDP,
program manfaat untuk menarik dan mempertahankan dokter spesialis untuk bekerja di rumah sakit
Perseroan.
4. RUMAH SAKIT PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK
Informasi mengenai Rumah Sakit Perseroan
Sampai dengan tanggal 31 Mei 2017, Perseroan dan/atau Perusahaan Anak menyewa 11 tanah dan
bangunan rumah sakit melalui perjanjian sub-lease dari LK dan MPU (atau perusahaan anak LK dan
MPU) yang menyewa langsung dari anak Perusahaan First REIT, sebagai pemilik aset, Perseroan
dan/atau Perusahaan Anak menyewa 2 tanah dan bangunan rumah sakit dari anak perusahaan First
REIT, Perseroan dan/atau Perusahaan Anak menyewa 2 tanah dan bangunan rumah sakit langsung
dari LK atau perusahaan anak LK, Perseroan dan/atau Perusahaan Anak menyewa 1 tanah dan
bangunan rumah sakit dari perusahaan anak MPU, dan sisanya disewa dari pihak ketiga atau dimiliki
147
oleh Perseroan dan/atau Perusahaan Anak. Pengaturan Perseroan dan/atau Perusahaan Anak dengan
First REIT, LK dan MPU secara langsung maupun tidak langsung memperbolehkan Perseroan untuk
memfokuskan dana untuk pertumbuhan.
Tabel berikut ini menggambarkan informasi mengenai rumah sakit Perseroan pada tanggal 31 Mei
2017:
SHLV
Tanah (meter
persegi)
SHKJ
SHSB
SHLC
SHJB
SHBP
MRCCC
RSUS
SHMN
SHMK
SHPL
SHCN
SHDP
17.442
11.420
6.306
9.900
9.949
12.562
4.145
39.317
5.518
3.963
23.285
1.359
9.025
Dimiliki Perseroan
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
-
-
Disewa dari LK
-
-
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
Disewa dari First
REIT (langsung
dan tidak
langsung)
√
√
√
√
-
-
√
-
√
√
√
-
√
Sewa dari MPU
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sewa dari Pihak
Ketiga
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
√
-
2021
2021
2025
-
-
2025
2028
2027
2027
2029
2018
2028
√
√
√
-
-
√
√
√
√
√
-
√
Tahun berakhirnya
sewa
2021
Opsi untuk
memperpanjang
sewa
√
SHTB
Tanah (meter persegi)
BIMC Kuta
BIMC Nusa Dua
SHPW
ASRI
SHKP
SHMD
SHLB
SHBN
SHSM
2.489
2.450
7.880
7.990
3.554
66.060
7.596
2.837
2.880
947
Dimiliki Perseroan
-
-
√*
-
√
-
-
-
-
-
Disewa dari LK
-
-
-
-
-
-
-
-
√
-
Disewa dari First REIT
(langsung dan tidak
langsung)
√
-
-
√
-
√
-
√
-
-
Sewa dari MPU
-
-
-
-
-
-
√
-
-
-
Sewa dari Pihak Ketiga
-
√
-
-
-
-
-
-
-
√
2021 - 2025
2041
2029
-
2030
2030
2031
2031
2030
-
√
√
-
√
√
√
√
√
Tahun berakhirnya
sewa
Opsi untuk
memperpanjang sewa
2028
√
SHST
Tanah (meter persegi)
SHMT
SHCB
1.819
11.560
5.329
Dimiliki Perseroan
√
√
√
Disewa dari LK
-
-
-
Disewa dari First REIT
(langsung dan tidak
langsung)
-
-
-
Sewa dari MPU
-
-
-
Sewa dari Pihak Ketiga
-
-
-
Tahun berakhirnya sewa
-
-
-
Opsi untuk
memperpanjang sewa
-
-
-
*BOT dengan PT (Persero) Pengembang Pariwisata Bali (BTDC) selama 30 tahun dengan masa perpanjangan 20 tahun
Sewa
Perseroan telah menandatangani delapan perjanjian sewa dengan LK dimana Perseroan menyewa
Properti Rumah Sakit SHLV, SHKJ, SHSB, MRCCC, SHDP, SHMN, SHMK dan SHTB, yang telah
disewa oleh LK dari perusahaan anak First REIT. Perseroan telah menandatangani dua perjanjian sewa
dengan LK atau perusahaan anak LK dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit RSUS, dan
SHBN yang dimiliki oleh LK atau perusahaan anak LK. Perseroan juga telah menandatangani dua
perjanjian sewa dengan perusahaan anak First REIT dimana Perseroan menyewa Properti Rumah
Sakit SHLC dan SHLB yang dimiliki oleh perusahaan anak First REIT. Selanjutnya, Perseroan telah
menandatangani tiga perjanjian sewa dengan MPU atau perusahaan anak MPU dimana Perseroan
menyewa Properti Rumah Sakit SHKP, SHPW dan SHPL, yang disewa oleh MPU atau perusahaan
148
anak MPU dari perusahaan anak First REIT. Perseroan telah menandatangani satu perjanjian sewa
dengan perusahaan anak MPU dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit SHMD yang
dimiliki oleh perusahaan anak MPU. Berdasarkan perjanjian sewa tersebut, pemberi sewa setuju untuk
menyewakan properti-properti tersebut bersama dengan peralatan mekanikal dan elektrikal terkait untuk
jangka waktu awal selama 15 tahun dari permulaan perjanjian master lease LK (atau perusahaan anak
LK) dan MPU (atau perusahaan anak MPU) dengan perusahaan anak First REIT atau diperolehnya izin
operasional rumah sakit bersangkutan (dapat diperbaharui untuk 15 tahun lagi). Biaya sewa sebesar
1% dari pendapatan operasional kotor (“GOR”) untuk tahun pertama, 2% dari GOR untuk tahun kedua
dan 3% dari GOR untuk tahun ketiga dan seterusnya untuk SHLV, SHKJ, SHSB, MRCCC, SHDP,
SHMN, SHMK, SHTB, RSUS, SHPL, SHPW, SHKP dan SHMD. Biaya sewa sebesar mana yang lebih
rendah antara 2% dari GOR atau Rp40.000/m2/bulan untuk tahun pertama, yang lebih rendah antara
4% dari GOR atau Rp55.000/m2/bulan untuk tahun kedua, yang lebih rendah antara 6% dari GOR
atau Rp65.000 untuk tahun ketiga, yang lebih rendah antara 6% dari GOR atau Rp75.000 untuk tahun
keempat dan kelima, dan untuk tahun-tahun seterusnya biaya sewa tahun sebelumnya ditambah dengan
tingkat inflasi ditambah 2% dimana tingkat inflasi tidak akan melebihi 5%, untuk SHBN dan SHLB.
SHLC
PT EJM menandatangani perjanjian pengalihan pada tanggal 28 Desember 2010 dengan First REIT
dan LK, dimana LK mentransfer, mengalihkan dan menovasi seluruh hak, keuntungan, bunga dan
kewajiban berdasarkan perjanjian sewa antara First REIT dan LK sehubungan dengan Properti Rumah
Sakit (dan peralatan mekanik dan elektrik tertentu) dari SHLC. Sesuai dengan ketentuan dari perjanjian
sewa dan perjanjian novasi, sewa akan berakhir pada tahun 2025 (dapat diperbaharui lagi untuk
15 tahun) dan PT EJM membayar biaya sewa tahunan (jumlah keseluruhan sewa dasar dan sewa
variabel yang ditentukan oleh GOR) kepada First REIT.
SHCN
PT DHCI menandatangani perjanjian sewa pada tanggal 1 Juni 2006, dimana PT DHCI menyewa dari
PT Anadi Sarana Tatahusada Properti Rumah Sakit SHCN. Sesuai dengan ketentuan dari perjanjian
sewa, PT Anadi Sarana Tatahusada setuju untuk menyewakan Properti Rumah Sakit tersebut kepada
PT DHCI untuk jangka waktu awal selama 13 tahun terhitung sejak tanggal serah terima bangunan
(dapat diperbaharui lagi untuk 5 tahun) dengan biaya sewa sebesar Rp12 miliar. PT DHCI saat ini
sedang dalam proses perizinan untuk membangun sarana rumah sakit baru di atas tanah yang dimiliki
oleh PT DHCI.
BIMC Nusa Dua
BIMC Nusa Dua berdiri di atas tanah milik BTDC (Bali Tourism Development Corporation) yang
dikonsesikan kepada BIMC Nusa Dua berdasarkan suatu perjanjian pemanfaatan dan pengembangan
lahan. Perjanjian ini berlaku untuk periode 30 tahun sejak diterbitkannya sertifikat hak bangunan atas
nama PT MST dan dapat diperpanjang selama 20 tahun.
Hubungan dengan First REIT
First REIT merupakan dana investasi real estat (“DIRE”) yang disponsori oleh LK dan merupakan
DIRE pertama yang didaftarkan serta DIRE kesehatan pertama yang tercatat pada Singapore Stock
Exchange (“SGX”). Saat ini, First REIT dikelola oleh Bowsprit Capital Corporation Limited, perusahaan
anak yang seluruhnya dimiliki oleh LK. Pada tanggal 31 Mei 2017, LK secara langsung atau tidak
langsung memiliki 30,6% dari total unit First REIT.
Pada bulan Oktober 2006, tiga Properti Rumah Sakit yaitu SHLV, SHKJ dan SHSB dijual kepada First
REIT dan selanjutnya disewa kembali oleh LK untuk 15 tahun. Pada bulan Desember 2010, Properti
Rumah Sakit dari rumah sakit Perseroan, SHLC, dijual kepada First REIT. Pada saat bersamaan, First
REIT juga mengakuisisi Properti Rumah Sakit MRCCC. Perseroan lalu menyewa Properti Rumah Sakit
SHLC dan LK menyewa Properti Rumah Sakit MRCCC dari First REIT untuk 15 tahun. Pada bulan
November 2012, transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditandatangani dengan First REIT dimana
149
berdasarkan transaksi tersebut Properti Rumah Sakit SHMK dan SHMN dijual kepada First REIT dan
disewa oleh LK untuk 15 tahun. Pada bulan Mei 2013, transaksi penjualan dan penyewaan kembali
ditandatangani dengan First REIT dimana berdasarkan transaksi tersebut Properti Rumah Sakit SHDP
dijual kepada First REIT dan disewa oleh LK untuk 15 tahun. Transaksi serupa dilakukan terhadap
Properti Rumah Sakit SHPW, SHKP dan SHPL pada tahun 2014 dan 2015, dan SHLB pada tahun 2016.
Informasi Operasional mengenai Rumah Sakit Perseroan
Tabel berikut menggambarkan informasi mengenai rumah sakit yang dimiliki oleh Perseroan dan Anak
Perusahan pada tanggal 31 Mei 2017:
SHLV
SHSB
SHLC
SHJB
SHBP
RSUS
SHMN
SHMK
SHPL
SHCN
SHDP
1996
1991
1977
2002
2004
2008
2011
2012
2012
2012
2012
2006
2013
-(2)
2002(1)(2)
2002(2)
-(2)
2011
2011
-
-
-
-
-
2012
-
Kapasitas tempat
tidur
308
285
162
114
100
232
334
640
238
362
357
50
281
Tempat tidur
operasional
274
177
160
108
90
165
176
300
177
215
150
37
116
Dokter umum
59
41
15
17
10
13
33
75
19
17
14
3
24
Dokter spesialis –
dokter tetap
96
48
5
24
16
28
45
35
17
20
17
-
18
Mulai beroperasi
Tahun akuisisi
SHKJ
MRCCC
Staf medis
Dokter spesialis –
paruh waktu
108
118
138
46
34
65
102
3
75
83
97
17
76
Perawat
385
295
230
151
118
147
267
201
195
227
160
39
181
SHTB
BIMC Kuta
SHPW
ASRI
SHKP
Mulai beroperasi
BIMC Nusa Dua
SHMD
SHLB
SHBN
SHSM
2013
1998
2012
2014
2008
2014
2014
2016
2016
-
2013
2013
-
2014
-
-
-
-
-
Kapasitas tempat tidur
269
19
39
202
42
416
356
124
140
34
Tempat tidur
operasional
116
18
24
190
42
110
101
80
6030
Dokter umum
14
17
16
17
13
13
12
12
129
2
Dokter spesialis –
dokter tetap
24
2
4
5
10
8
20
8
74
2
Dokter spesialis –
paruh waktu
108
19
27
39
92
33
81
7
1010
20
Perawat
130
53
50
194
78
153
100
65
7169
17
Tahun akuisisi
2016
10
Staf medis
SHST
SHMT
SHCB
Mulai beroperasi
2006
2015
2010
Tahun akuisisi
2017
2017
2017
Kapasitas tempat tidur
50
69
104
Tempat tidur operasional
22
40
100
Dokter umum
7
5
21
Dokter spesialis – dokter
tetap
1
1
-
Dokter spesialis – paruh
waktu
20
39
27
Perawat
33
61
145
Staf medis
Keterangan:
(1) Tahun diakuisisi oleh LK
(2) Perseroan mengakuisisi rumah sakit ini dari LK pada tahun 2010
(3) Jumlah tempat tidur operasional berarti jumlah tempat tidur yang beroperasi di rumah sakit
150
Siloam Hospitals Lippo Village (“SHLV”)
SHLV menawarkan layanan rumah sakit umum dan diposisikan Perseroan sebagai Center of Excellence
untuk penyakit dalam, kardiologi, neuroscience, ortopedi dan gawat darurat. SHLV menawarkan
berbagai layanan yang komprehensif jantung mulai dari langkah-langkah pencegahan sampai dengan
pelaksaanan operasi yang rumit. SHLV merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang diberikan
akreditas JCI pada tahun 2007 dan sampai saat ini SHLV tetap mempertahankan akreditasi tersebut.
SHLV terletak di Jl. Siloam No 6, Lippo Village, Karawaci, Tangerang, dan berdiri di atas lahan seluas
17.442 meter persegi. SHLV mulai beroperasi pada tahun 1996 dan memperoleh Sertifikasi ISO
di 2001. Per tanggal 31 Mei 2017, SHLV memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 308 tempat tidur
dengan 274 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 263 dokter umum dan
spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 385 perawat. SHLV merupakan Center of
Excellence untuk kardiologi, neuroscience dan ortopedi serta memiliki peralatan medis dengan teknologi
terkini, yaitu 3-Tesla MRI dan Cath Lab.
Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional SHLV, untuk periode dibawah
ini:
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
308
274
60,6%
6.767
170.500
3,7
25.196
6.799
308
274
75,1%
19,114
446.843
3,9
23.378
5.935
308
274
69,3%
17.663
425.310
3,9
24.079
6.136
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
114.488
161.418
1.410
291.580
373.632
1.281
279.399
321.915
1.152
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Kebon Jeruk (“SHKJ”)
SHKJ menawarkan layanan rumah sakit umum yang diposisikan Perseroan sebagai Center of Excellence
untuk urologi dan ortopedi. SHKJ terletak di Jl. Pejuangan raya Kav. 8, Kel. Kebon Jeruk, Kecamatan
Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan berdiri di atas lahan seluas 11.420 meter persegi. SHKJ memperoleh
Sertifikasi ISO di 2001 dan merupakan rumah sakit kedua Perseroan yang telah diakreditasi oleh JCI yang
diterima pada tahun 2016. Pada tanggal 31 Mei 2017, SHKJ memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak
285 tempat tidur dengan 177 tempat tidur yang beroperasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 198
dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 295 perawat. Pada tahun
2007, SHKJ menjadi salah satu rumah sakit pertama di Indonesia untuk menggunakan Siemens Somatom
Definition Dual Source Multi Slice CT Technology yang paling canggih. Untuk menawarkan layanan
komprehensif di Jakarta Barat, SHKJ juga memasang Cath Laboratory dengan teknologi terkini untuk
membantu layanan kardiologi. Selanjutnya, SHKJ telah merintis Emergency Motorbike Advance Party
untuk melewati kemacetan jalan dan mencapai dan menstabilisasikan pasien selagi menunggu ambulans.
151
Tabel berikut menggambatkan keterangan singkat mengenai operasional SHKJ, untuk periode dibawah
ini:
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
285
177
69,4%
5.255
161.212
3,5
30.678
8.687
285
215
65.4%
13.375
368.353
3,8
27.540
7.161
285
217
63,1%
11.356
296.402
4,4
26.101
5.928
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
107.105
114.074
1.065
260.066
255.342
982
230.690
217.015
941
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Surabaya (“SHSB”)
SHSB terletak di Jl. Raya Gubeng 70, Surabaya, Jawa Timur, dan berdiri di atas lahan seluas 6.306
meter persegi. SHSB mulai beroperasi pada tahun 1997 dan memperoleh Sertifikasi ISO di Juni 2009.
Pada tanggal 31 Mei 2017, SHSB memiki kapasitas tempat tidur sebanyak 162 tempat tidur dengan
160 tempat tidur yang beroperasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 166 dokter umum dan
spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 230 perawat. SHSB merupakan Center of
Excellence untuk kardiologi dan gawat darurat. SHSB telah mendapatkan “Service Excellence Award”
dari Markplus Insight, yang merupakan perusahaan riset pasar, pada tahun 2010 serta “Azima Infection
Management Award” pada tahun 2011.
Tabel berikut menggambatkan keterangan singkat mengenai operasional SHSB, untuk periode dibawah
ini:
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
152
162
160
63,5%
3.812
105.185
4,0
27.593
6.858
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
162
160
63,5%
8.993
214.694
4,1
23.873
5.774
162
160
64,8%
9.110
186.469
4,2
20.469
4.925
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
57.658
47.422
822
138.670
106.211
766
134.155
93.620
698
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Lippo Cikarang (“SHLC”)
SHLC menawarkan layanan rumah sakit umum. SHLC terletak di Jl. M.H. Thamrin Kav. 105, Lippo
Cikarang, Bekasi 17550, dan berdiri di atas lahan seluas 9.900 meter persegi. SHLC memperoleh
Sertifikasi ISO di 2008. Pada tanggal 31 Mei 2017, SHLC memiki tempat tidur sebanyak 114 tempat
tidur dengan 108 tempat tidur yang operasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 93 dokter umum
dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 151 perawat. SHLC merupakan
salah satu rumah sakit pertama dalam jaringan rumah sakit Perseroan yang mendapatkan manfaat
dari strategi “hub-and-spoke”. Jalan tol Jakarta-Cikampek dan daerah industri Cikarang membuat
SHLC rumah sakit ideal untuk menawarkan layanan gawat darurat dan trauma. SHLC didukung oleh
departemen gawat darurat 24 jam dengan fasilitas evakuasi medis, termasuk evakuasi helikopter siang
hari. SHLC memiliki Center of Excellence dalam occupational medicine, ortopedi, dan gawat darurat.
Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional SHLC, untuk periode dibawah
ini:
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
114
108
63,3%
3.024
51.985
3,4
17.191
5.036
114
108
67,6%
7.338
116.977
3,6
15,941
4.379
114
108
54,5%
6.023
91.807
3,6
15.243
4.272
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
84.453
50.756
601
168.799
108.037
640
148.989
94.452
634
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
153
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Jambi (“SHJB”)
Pada bulan Maret 2011, Perseroan mengakuisisi 99,98% dari kepemilikan di PT Guchi Kencana
Emas, yang memiliki 83% dari perusahaan yang mengoperasikan SHJB, dengan harga Rp27,5 miliar.
Rumah sakit tersebut memiliki total lahan seluas 9.949 meter persegi. SHJB mendapatkan Hospital
Accreditation Certificate yang diberikan oleh Committee on Hospital Accreditation (KARS) pada tahun
2011. Pada tanggal 31 Mei 2017, rumah sakit ini memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 100 tempat
tidur dengan 90 tempat tidur beroperasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 63 dokter umum dan
spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), serta 118 perawat. SHJB merupakan rumah
sakit terkemuka di Sumatera, yang merupakan daerah kaya yang akan sumber daya alam. Lokasinya
di sebelah Bandara Sultan Thaha memposisikannya sebagai pusat rujukan penting untuk layanan
gawat darurat dan trauma untuk daerah sekitarnya.
Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional SHJB, untuk periode dibawah
ini:
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
100
90
62,8%
2.349
27.046
3,6
11.514
3.171
100
90
65,2%
6.000
64.882
3,6
10.814
3.022
100
90
62,1%
6.054
59.577
3,4
9.841
2.922
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
27.611
23.389
847
73.650
51.519
700
66.724
40.171
602
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
154
Siloam Hospitals Balikpapan (“SHBP”)
Pada bulan Maret 2011, Perseroan mengakuisisi 99,80% kepemilikan di PT Prawira Tata Semesta,
yang memiliki 79,61% kepemilikan di SHBP dengan nilai sebesar Rp45,7 miliar. Rumah sakit SHBP
berdiri di atas lahan seluas 12.562 meter persegi. Pada tanggal 31 Mei 2017, SHBP memiki kapasitas
tempat tidur sebanyak 232 tempat tidur dengan 165 tempat tidur yang beroperasional dan tenaga
kerja sebanyak 110 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta
147 perawat. SHBP berlokasi di dekat bandara internasional, pelabuhan dan terminal bis dan juga
merupakan rumah sakit “spoke”. Karena adanya banyak perusahaan multinasional di Balikpapan,
SHBP mendirikan klinik khusus ekspatriat yang ditargetkan untuk melayani keperluan keluargakeluarga ekspatriat. SHBP dilayani oleh dokter umum dan perawat yang dilatih secara khusus untuk
menawarkan layanan konsultasi umum, antara lain, dari obat pencegahan, manajemen penyakit kronis,
stabilisasi dan evakuasi untuk kecelakaan lalu lintas atau industri, sampai saran travel dan vaksinasi,
ibu dan anak serta perujukan untuk perawatan sekunder. SHBP merupakan Center of Excellence
di bidang kardiologi, ortopedi, dan gawat darurat.
Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional SHBP, untuk periode dibawah
ini:
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
232
165
48,2%
4.139
66.496
2,9
16.066
5.542
232
165
54,1%
10.157
128.355
3,2
12.637
3.930
232
165
53,5%
9.273
107.027
3,5
11.542
3.320
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
65.239
41.299
633
134.946
88.970
659
127.056
77.769
612
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (“MRCCC”)
MRCCC dibuka pada kuartal 3 (tiga) tahun 2011 dengan 29 lantai yang terdiri dari 80 tempat tidur.
MRCCC merupakan rumah sakit pertama di Indonesia dengan spesialiasi kanker dan diposisikan
Perseroan sebagai Center of Excellence untuk perawatan kanker dan liver. MRCCC terletak
di Jl. Garnisun Dalam Kav. 2-3, Kel. Karet Semanggi, Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan, Kode Pos 12930,
dan berdiri di atas lahan seluas 4.145 meter persegi. Pada tanggal 31 Mei 2017, MRCCC memiliki
kapasitas tempat tidur sebanyak 334 dengan 176 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga
kerja sebanyak 177 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta
267 perawat. MRCCC merupakan Center of Excellence untuk kanker dan liver dalam jaringan rumah
sakit Perseroan.
155
Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional MRCCC, untuk periode
dibawah ini:
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
334
176
59,9%
4.102
143.455
3,9
34.972
9.013
334
155
62,8%
8.846
315.555
4,0
35.672
8.860
334
122
64,4%
6.734
251.636
4,3
37.368
8.768
57.676
96.637
1.676
118.819
213.145
1.794
105.860
176.192
1.664
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Rumah Sakit Umum Siloam (“RSUS”)
Pembangunan RSUS, rumah sakit pendidikan yang berlokasi di Lippo Village, dimulai pada kuartal
pertama tahun 2010. Konstruksi selesai pada kuartal terakhir tahun 2011 dan rumah sakit pendidikan
mulai beroperasi pada kuartal kedua tahun 2012 dengan 120 tempat tidur operasional. Perseroan percaya
bahwa rumah sakit ini merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang dibangun dengan model
sektor publik yang didanai oleh penyedia layanan kesehatan swasta dan dirancang untuk memenuhi
kebutuhan individu berpenghasilan rendah dan juga menyediakan kesempatan pelatihan bagi siswa
di sekolah medis lokal. RSUS terletak di Jl. Siloam No. 6, Lippo Village, Kel. Bencongan Indah, Kec.
Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Kode Pos 15811. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 39.317 meter
persegi. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 640 tempat tidur dengan
300 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki 76 dokter umum dan spesialis serta 201 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu RSUS pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
156
640
300
57,9%
7.367
64.309
3,6
8.729
2.452
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
640
300
63,1%
17.739
150.976
3,9
8.511
2.179
640
300
54,9%
15.060
118.503
4,0
7.869
1.973
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
89.442
35.382
396
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
188.329
70.431
374
153.770
48.417
315
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Manado (“SHMN”)
Pembangunan SHMN, yang terletak di Manado, Sulawesi Utara, dimulai pada bulan Januari 2011.
Rumah sakit ini mulai beroperasi pada bulan Mei 2012 dengan 94 tempat tidur operasional. Luas total
lahan rumah sakit ini adalah 5.518 meter persegi. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat
tidur sebanyak 238 tempat tidur dengan 177 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja
sebanyak 116 dokter umum dan spesialis dan 195 perawat. SHMN merupakan rumah sakit “spoke”.
SHMN memiliki Center of Excellence untuk penyakit dalam dan gawat darurat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHMN pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
238
177
64,0%
3.629
91.397
4,7
25.185
5.341
238
177
70,1%
8.398
200.319
5,4
23.853
4.411
238
177
71,2%
8.377
155.607
5,5
18.575
3.384
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
28.934
30.547
1.056
63.410
76.035
1.199
51.537
51.649
1.002
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
157
Siloam Hospitals Makassar (“SHMK”)
Pembangunan SHMK, yang terletak di Makassar, Sulawesi Selatan, dimulai pada bulan Januari 2011.
Rumah sakit ini mulai beroperasi pada bulan September 2012 dengan 47 tempat tidur operasional.
Luas total lahan rumah sakit ini adalah 3.963 meter perseg. SHMK diposisikan oleh Perseroan sebagai
Center of Excellence untuk kardiologi, ortopedi, endokrinologi dan gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei
2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 362 tempat tidur dengan 215 tempat tidur beroperasi
dan memiliki tenaga kerja sebanyak 127 dokter umum dan spesialis dan 227 perawat. SHMK merupakan
“hub” untuk Center of Excellence yang mendukung jaringan rumah sakit Perseroan di Indonesia bagian
timur.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHMK pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
362
215
47,9%
4.214
74.042
3,7
17.570
4.757
362
215
74,0%
13.854
211.584
4,2%
15.272
3.634
360
215
62,7%
11.628
160.074
4,2
13.766
3.254
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
48.830
38.462
788
123.491
96.173
779
99.534
66.637
669
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Palembang (“SHPL”)
Pembangunan SHPL, terletak di Palembang, Sumatera Selatan, dimulai pada kuartal pertama tahun
2011. Rumah sakit ini mulai beroperasi pada Oktober 2012 dan telah berhasil membangun Center of
Excellence dalam bidang gastroenterologi dan gawat darurat. Luas total lahan rumah sakit ini adalah
23.285 meter persegi. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 357 dengan
150 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 128 dokter umum dan spesialis
dan 160 perawat. SHPL merupakan rumah sakit “spoke”.
158
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHPL pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
357
150
64,0%
3.634
59.417
4,0
16.350
4.101
357
150
63,9%
8.586
128.871
4,1
15.009
3.671
357
135
69,2%
7.831
107.551
4,4
13.734
3.153
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
45.856
31.366
684
101.786
63.317
622
83.851
50.304
600
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Cinere (“SHCN”)
Pada 2012, Perseroan mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Diagram Healthcare Indonesia, yang
merupakan perusahaan yang mengoperasikan SHCN. SHCN terletak di Jl. Maribaya 1, Puri Cinere,
Depok 16514 dan menempati bangunan bertingkat 5.5 yang terletak di lahan seluas 1.359 meter persegi.
SHCN diposisikan oleh Perseroan sebagai Center of Excellence untuk kardiologi. Pada tanggal 31 Mei
2017, SHCN memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 50 dengan 37 tempat tidur yang beroperasi dan
memiliki tenaga kerja sebanyak 21 dokter umum dan spesialis dan 39 perawat. SHCN merupakan “hub”
Center of Excellence dalam kardiologi untuk jaringan rumah sakit Perseroan.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHCN pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
159
50
37
13,7%
278
15.211
2,7
54.752
19.949
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
50
37
18,0%
795
36.000
3,1
45.283
14.760
50
37
18,0%
851
31.124
2,9
36.574
12.803
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
2.877
3.674
1.277
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
7.992
9.689
1.212
9.574
10.237
1.069
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Denpasar (“SHDP”)
Pembangunan SHDP, yang berlokasi di Bali, dimulai pada kuartal pertama tahun 2011. SHDP mulai
beroperasi pada Januari 2013. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 9.025 meter persegi. SHDP
diposisikan Perseroan sebagai Center of Excellence untuk ortopedik, kardiologi dan gawat darurat.
Sampai dengan tanggal 31 Mei 2017, SHDP memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 281 tempat tidur
dengan 116 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 125 dokter umum dan
spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 181 perawat. SHDP merupakan “hub” dari
Centre of Excellence bidang ortopedi dan kardiologi untuk jaringan rumah sakit Perseroan dan juga
menargetkan untuk memberikan layanan kesehatan kepada turis, khususnya turis dari Australia.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHDP pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
281
116
64,9%
3.083
75.195
3,7
24.390
6.614
281
111
71,3%
7.334
174.632
3,9
23.811
6.030
281
127
47,5%
5.588
126.664
3,9
22.667
5.755
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
49.872
53.075
1.064
122.774
126.862
1.033
85.386
87.431
1.024
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
160
Siloam Hospitals TB (“SHTB”)
Siloam Hospitals TB, berlokasi di Jakarta, memulai kegiatan usaha terbatas pada Juni 2013. SHTB
terletak di Jl. R.A. Kartini No. 8, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan, Kode Pos 12410.
Total area tanah rumah sakit ini adalah 2.489 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah
sakit ini sebagai Center of Excellence untuk kardiologi, ortopedi, onkologi, neuroscience dan gawat
darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 289 tempat tidur dengan
116 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 149 dokter umum dan spesialis
(termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 130 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHTB pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
269
116
44,0%
2.293
61.215
3,4
26.696
7.934
269
118
51,4%
5.748
126.284
3,9
21.970
5.687
269
80
47,0%
3.475
90.221
3,9
25.963
6.573
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
44.068
56.411
1.280
89.554
106.617
1.191
54.445
72.234
1.327
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
BIMC Hospital Kuta (“BIMC Kuta”)
BIMC Hospital Kuta, berlokasi di Bali, diakuisisi oleh Persero pada Desember 2013. BIMC Kuta terletak
di Jl. By Pass Ngurah Rai No.100X Kuta 80361, Bali, Indonesia. Total area tanah rumah sakit ini adalah
2.450 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk
gawat darurat juga menargetkan untuk memberikan layanan kesehatan kepada turis, khususnya turis
dari Australia. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 19 tempat tidur
dengan 18 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 50 dokter umum dan
spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 53 perawat.
161
Tabel berikut statistik operasional tertentu BIMC Kuta pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
19
18
75,5%
756
43.908
2,7
58.080
21.387
19
18
78,6%
1.959
99.987
2,6
51.040
19.299
19
18
77,5%
1.939
110.720
2,6
57.102
21.744
9.821
9.974
1.016
23.390
28.471
1.217
26.978
30.625
1.135
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
BIMC Hospital Nusa Dua (“BIMC Nusa Dua”)
BIMC Hospital Nusa Dua, berlokasi di Bali, diakuisisi oleh Persero pada Desember 2013. BIMC Nusa
Dua terletak di Jl. Kawasan BTDC Blok D Nusa Dua 80363, Bali, Indonesia. Total area tanah rumah
sakit ini adalah 7.880 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of
Excellence untuk gawat darurat, bedah plastik dan rekonstruksi Pada tanggal 31 Mei 2017, BIMC Nusa
Dua memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 39 tempat tidur dengan 24 tempat tidur yang beroperasi
dan memiliki tenaga kerja sebanyak 47 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja
paruh waktu), dan 50 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu BIMC Nusa Dua pada tanggal dan untuk periode yang
disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
162
39
24
30,6%
365
20.890
3,0
57.233
18.820
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
39
24
32,0%
999
47.260
2,8
47.307
16.794
39
20
32,8%
915
44.702
2,6
48.854
18.680
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
6.712
10.762
1.603
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
17.379
27.040
1.556
13.049
26.068
1.998
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Purwakarta (“SHPW”)
Siloam Hospitals Purwakarta, berlokasi di Jawa Barat, memulai kegiatan usaha terbatas pada Mei 2014.
SHPW terletak di Jl. Bungursari No. 1 Purwakarta, Jawa Barat. Total area tanah rumah sakit ini adalah
7.990 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk
gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 202 tempat tidur
dengan 190 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 59 dokter umum dan
spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 194 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHPW pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
202
190
78,7%
7.720
70.082
2,9
9.078
3.103
202
190
79,4%
17.666
134.196
3,1
7.596
2.431
202
176
73,4%
15.882
110.140
3,0
6.935
2.334
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
68.882
30.941
449
144.824
52.008
359
107.898
34.086
316
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
163
Siloam Hospitals ASRI (“ASRI”)
Siloam Hospitals ASRI, berlokasi di Jakarta, diakuisisi oleh Perseroan pada Agustus 2014. ASRI
terletak di Jl. Duren Tiga No. 20 Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Kota Administrasi
Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Total area tanah rumah sakit ini adalah 3.554 meter persegi. Perseroan
telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk urologi dan pulmonologi. Pada
tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 42 tempat tidur (semua beroperasional)
dan memiliki tenaga kerja sebanyak 116 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja
paruh waktu), dan 78 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu ASRI pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
42
42
55,6%
1.227
25.984
2,9
21.177
7.363
42
42
52,5%
2.686
63.098
3,0
23.492
7.813
40
40
46,0%
2.427
51.049
2,8
21.034
7.597
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
23.033
20.609
895
48.698
41.641
855
45.861
34.076
743
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Kupang (“SHKP”)
Siloam Hospitals Kupang, berlokasi di Nusa Tenggara Timur, memulai kegiatan usaha terbatas pada
Desember 2014. SHKP terletak di Jalan Veteran No. 4, Arena Pameran Fatululi, Kupang, Nusa
Tenggara Timur. Total area tanah rumah sakit ini adalah 66,060 meter persegi. Perseroan telah
memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal
31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 416 tempat tidur dengan 110 tempat tidur yang
beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 56 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang
bekerja paruh waktu), dan 153 perawat.
164
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHKP pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
416
110
75,0%
2.906
34.356
4,3
11.822
2.757
416
110
68,7%
6.541
79.592
4,2
12.168
2.876
416
100
56,8%
4.538
46.458
4,6
10.238
2.242
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
37.160
22.259
599
67.883
38.023
560
31.898
13.191
414
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Medan (“SHMD”)
Siloam Hospitals Medan, berlokasi di Sumatera Utara, memulai kegiatan usaha terbatas pada Desember
2014. SHMD terletak di Jl. Imam Bonjol No. 6, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah,
Medan, Indonesia. Total area tanah rumah sakit ini adalah 7.596 meter persegi. Perseroan telah
memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat dan trauma. Pada
tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 356 tempat tidur dengan 101 tempat
tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 114 dokter umum dan spesialis (termasuk
spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 100 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHMD pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
165
356
101
55,5%
1.659
23.783
5,1
14.336
2.811
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
356
75
54,2%
3.103
45.009
4,8
14.505
3.024
356
80
15,3%
1.029
13.534
4,3
13.152
3.031
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
9.724
10.438
1.073
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
18.525
19.609
1.059
9.254
7.209
779
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Labuan Bajo (“SHLB”)
Siloam Hospitals Labuan Bajo, berlokasi di Nusa Tenggara Timur, memulai kegiatan usaha terbatas
pada Januari 2016. SHLB terletak di Jl. Gabriel Gampur RT 013 RW 005, Dusun V, Labuan Bajo, Kec
Komodo, Kab. Manggarai Barat – Nusa Tenggara Timur 86711. Total area tanah rumah sakit ini adalah
2.837 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk
gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 124 tempat tidur
dengan 80 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 27 dokter umum dan
spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 65 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHLB pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
124
80
66,4%
1.634
10.771
4,9
6.592
1.342
124
60
42,2%
1.971
11.981
4,7
6.079
1.292
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
11.225
6.587
587
15.631
6.373
408
-
-
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
166
Siloam Hospitals Buton (“SHBN”)
Siloam Hospitals Buton, berlokasi di Baubau, memulai kegiatan usaha terbatas pada April 2016. SHBN
terletak di Jl. Sultan Hasanuddin No. 58, Batulo, Wolio, Baubau, Sulawesi Tenggara. Total area tanah
rumah sakit ini adalah 2.880 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai
Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur
sebanyak 140 tempat tidur dengan 60 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak
29 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 71 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHBN pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
140
60
60,7%
1.640
11.870
3,4
7.238
2.159
140
45
32,5%
1,159
9.028
3,5
7.790
2.245
-
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
11.901
3.317
279
7.745
2.227
288
-
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Samarinda (“SHSM”)
Siloam Hospitals Samarinda, berlokasi di Kalimantan Timur, memulai kegiatan usaha terbatas pada
Juni 2016. SHSM terletak di Temindung Permai, Samarinda. Total area tanah rumah sakit ini adalah
947 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk
gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 34 tempat tidur
dengan 10 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 27 dokter umum dan
spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 17 perawat.
167
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHSM pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
34
10
20,2%
109
502
2,8
4.605
1.646
34
10
13,4%
107
577
2,7
5.395
2.018
-
2.523
1.166
462
1.686
818
485
-
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Sentosa (“SHST”)
Siloam Hospitals Sentosa, berlokasi di Bekasi, diakuisisi oleh Perseroan pada Februari 2017. SHST
terletak di Jl. Pahlawan No. 60, Duren Jaya, Bekasi Timur. Total area tanah rumah sakit ini adalah
1.819 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk
gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 50 tempat tidur
dengan 22 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 31 dokter umum dan
spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 33 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHST pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
168
50
22
35,9%
404
1.903
3,0
4.710
1.595
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
-
-
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
2.406
1.660
690
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
-
-
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Mataram (“SHMT”)
Siloam Hospitals Mataram, berlokasi di Nusa Tenggara Barat, diakuisisi oleh Perseroan pada Februari
2017. SHMT terletak di Jl. Majapahit No. 10, Mataram. Total area tanah rumah sakit ini adalah 11.560
meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat
darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 69 tempat tidur dengan
40 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 44 dokter umum dan spesialis
(termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 61 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHMT pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
69
40
33,7%
664
8.558
3,1
12.889
4.199
-
-
8.226
3.298
401
-
-
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
169
Siloam Hospitals Cirebon (“SHCB”)
Siloam Hospitals Cirebon, berlokasi di Cirebon, diakuisisi oleh Perseroan pada Mei 2017. SHCB terletak
di Jl. Ciremai Raya No. 114, Perumnas Cirebon. Total area tanah rumah sakit ini adalah 5.329 meter
persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat
darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 104 tempat tidur dengan
100 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 32 dokter umum dan spesialis
(termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 145 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHCB pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima
bulan yang
berakhir pada
tanggal 31 Mei
2017
In-patient
Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode
Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode
Tingkat Hunian(3)
Pendaftaran rawat inap (4)
Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah)
ALOS (hari)(5)
Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah)
Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7)
Outpatient
Jumlah kedatangan rawat jalan
Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8)
Tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2016
2015
114
114
46,5%
162
33
3
205
3.686
-
-
1.260
144
114
-
-
Keterangan:
(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit
(2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi
(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam
(4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam
(6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut
(7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS
(8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
5. CENTERS OF EXCELLENCE
Sebagai bagian dari visi dan komitmen Perseroan untuk memberikan layanan kesehatan dengan
kualitas terbaik, Perseroan telah mendirikan Center of Excellence di rumah sakit yang dipilih, yang
didedikasikan untuk menyediakan perawatan tim medis spesialisasi dalam berbagai bidang dan
didukung oleh fasilitas yang terkini. Strategi ini memungkinkan untuk pengembangan teknologi paling
terkini di Indonesia, penyatuan keahlian dan peningkatan pengalaman pasien di Indonesia dan di
daerah. Center of Excellence Perseroan membedakan Perseroan dari penyedia layanan kesehatan
lainnya di Indonesia. Center of Excellence juga merupakan hal penting dalam model “hub-and-spoke”
Perseroan. Jaringan rumah sakit Perseroan disegmentasi secara demografi, epidemiologi dan geografi
dan masing-masing rumah sakit dikomplemen oleh lainnya melalui model “hub-and-spoke” Perseroan
via infrastruktur “Tele-Medicine” Perseroan, dimana rumah sakit “spoke”, yang biasanya beroperasi di
kota lebih kecil berlaku sebagai rujukan untuk kasus yang lebih kompleks kepada rumah sakit “hub”,
yang biasanya beroperasi di pusat perkotaan dan menawarkan beberapa spesialisasi medis dan klinis.
170
Berikut ini merupakan daftar rumah sakit dengan Centers of Excellence:
Rumah Sakit
SHLV
SHKJ
SHSB
SHLC
SHJB
SHBP
MRCCC
RSUS
SHMN
SHMK
SHPL
SHCN
SHDP
SHTB
BIMC Kuta
BIMC Nusa Dua
SHPW
ASRI
SHKP
SHMD
SHBN
SHLB
SHSM
SHST
SHMT
SHCB
Spesialisasi
Penyakit Dalam, Kardiologi, Neuroscience, Ortopedi dan Gawat Darurat
Urologi, Penyakit Dalam, Ortopedi, Kardiologi dan Gawat Darurat
Kardiologi, Bedah Digestif, Neurologi, Ortopedi, dan Gawat Darurat
Occupational Medicine, Ortopedi, dan Gawat Darurat
Gawat Darurat
Kardiologi, Ortopedi, dan Gawat Darurat
Onkologi, Liver dan Gawat Darurat
Gawat Darurat
Penyakit Dalam dan Gawat Darurat
Kardiologi, Ortopedi, Endokrinologi dan Gawat Darurat
Gastroenterologi dan Gawat Darurat
Kardiologi
Ortopedi, Kardiologi dan Gawat Darurat
Kardiologi, Ortopedi, Onkologi, Neuroscience dan Gawat Darurat
Gawat Darurat
Gawat Darurat, Bedah Plastik dan Rekonstruksi
Gawat Darurat
Urologi dan Pulmonologi
Gawat Darurat
Gawat Darurat
Gawat Darurat
Gawat Darurat
Gawat Darurat
Gawat Darurat
Gawat Darurat
Gawat Darurat
Semua rumah sakit Perseroan terkoneksi baik data, suara dan video melalui infrastruktur “TeleMedicine” yang menggunakan jaringan fiber. Perseroan menggunakan konektivitas ini untuk mengakses
sistem real-time pada informasi klinis yang berkualitas dan untuk menawarkan pelayanan diagnosa
dan pengobatan melalui media audiovisual interaktif antara dokter dan pasien di rumah sakit. Sistem
“hub-and-spoke” ini merupakan pendorong utama untuk mengurangi biaya dan meningkatkan akses
masyarakat untuk berbagai pelayanan medis yang khusus dengan harga terjangkau. Fitur ini juga
mendukung pendidikan medis berkelanjutan dan evaluasi profesional.
Pusat Penyakit Dalam
Dilayani oleh 24 dokter penyakit dalam dan sub-spesialis di bidang endokrin, nefrologi, gastroentrologi,
hematologi, reumatologi, alergi dan imunologi.
Layanan ini berpusat di SHLV yang menerima kunjungan pasien rata-rata 3.026 pasien per bulan.
Pusat Kanker
Pusat Kanker Perseroan berpusat di MRCCC di Semanggi, Jakarta Selatan, yang memberikan
pelayanan skrining, deteksi, diagnosa, rehabilitasi dan pengobatan peringanan kanker yang paling
umum di Indonesia yang meliputi kanker serviks, kanker payudara, kanker kolorektal, kanker nasofaring,
kanker paru-paru, kanker anak, leukemia, kanker hati, kanker prostat, kanker ginjal dan kanker kulit.
Hampir 8 juta orang meninggal di seluruh dunia setiap tahunnya akibat kanker. Di Indonesia, tingkat
prevalensi penyakit ini meningkat dengan cepat dan diprediksi oleh Kementerian Kesehatan Indonesia
menjadi salah satu penyebab utama kematian setelah penyakit kardiovaskuler.
171
Pusat Kanker Perseroan mempekerjakan dokter spesialis terkemuka dan memanfaatkan teknologi
medis yang paling canggih, termasuk PET / CT, SPECT / CT, brachytherapy IBA Cyclotron (untuk
memproduksi isotop) dari Phillips yang paling canggih dan Varian Linear Accelerator (Rapid Arc
LINAC) yang didukung dengan CT Simulator. Dengan demikian, Pusat Kanker Perseroan menyediakan
pengobatan one-stop kemoterapi, radioterapi dan pengobatan nuklir layanan kanker, yang dipercaya
Perseroan sebagai pertama dari jenisnya di Indonesia.
Pelayanan penyakit kanker yang lengkap juga dilakukan di Siloam Hospitals TB, yang berlokasi
di daerah pemukiman premium dan distrik bisnis untuk perusahaan berskala internasional di Jakarta
Selatan.
Pusat Neurosciences
Didirikan pada tahun 1996, tujuan dari Pusat Neurosciences Perseroan adalah untuk menyediakan
perawatan dan pengobatan dan mempertahankan fungsi yang optimal dari sistem otak dan saraf melalui
pendidikan, penelitian dan perawatan kontemporer. Pusat Neurosciences mengkhususkan diri dalam
perawatan otak, sumsum tulang belakang dan gangguan saraf perifer dengan memberikan pelayanan
preventif, skrining dan kuratif. Saat ini Pusat Neurosciences terdiri dari 22 spesialis.
Microsurgery adalah spesialisasi utama Perseroan. Operasi ini dilakukan dengan pembesaran tinggi
menggunakan alat kecil pada pembuluh mikroskopis. Pusat Neurosciences Perseroan menggunakan
peralatan medis termodern, seperti penambahan terbaru pada Gamma Knife (yang pertama di Indonesia
dan model terbaru di regional), dan bekerjasama dengan universitas dan rumah sakit internasional.
Pusat ini juga terkenal untuk manajemen sakit akut dan kronis yang efektif.
Pusat Neurosciences terletak di Siloam Hospitals Lippo Village dan Siloam Hospitals TB.
Pusat Kardiologi
Perseroan telah mendirikan Siloam Heart Institute yang merupakan pusat pelayanan jantung terpadu
yang dilengkapi dengan peralatan berteknologi terkini dan dipimpin oleh ahli bedah jantung senior.
Operasi bedah jantung yang telah dilakukan di Siloam Heart Institute adalah sebanyak lebih dari 500.
Memberikan pelayanan dan perawatan untuk pasien penyakit jantung anak dan dewasa serta pelayanan
intervensi (kateterisasi dan pemasangan stent), pemasangan alat pacu jantung serta operasi bedah
jantung dan vaskuler. Pusat pelayanan jantung ini juga dilengkapi dengan pelayanan rehabilitasi untuk
pasien-pasien sebelum dan setelah dilakukan tindakan operasi bedah jantung. Terdiri dari tim multidisiplin di bidang jantung intervensi, bedah jantung, teknisi medis, spesialis rehabilitasi, perawat dan
ahli gizi.
Pusat pelayanan jantung terpadu ini juga dilengkapi dengan fasilitas Cath Laboratory dan CT Scan yang
digunakan untuk deteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah agar apabila ada kelainan, dapat
segera diberikan penanganan dan pengobatan yang lebih cepat dan akurat.
Pusat kardiologi terletak di Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam
Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Denpasar, Siloam Hospitals Cinere, Siloam Hospitals Balikpapan,
Siloam Hospitals Surabaya, dan Siloam Hospitals TB.
Pusat Ortopedi
Merupakan pusat pelayanan ortopedi komprehensif yang didukung oleh peralatan dan para ahli yang
kompeten dan berpengalaman. Pusat pelayanan ini memberikan pelayanan kesehatan untuk deteksi
dini, perawatan dan pengobatan, serta tindakan operasi dan rehabilitasi kelainan musculoskeletal
(penyakit tulang dan sendi), penggantian sendi lutut, penggantian sendi pangkal paha, osteoarthritis
dan osteoporosis.
172
Pusat ortopedi terletak di Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan Siloam
Hospitals Denpasar, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Lippo Cikarang, Siloam Hospitals
Balikpapan, Siloam Hospitals Makassar, dan Siloam Hospitals TB.
Pusat Urologi
Pusat urologi ini memberikan layanan untuk deteksi dini kelainan saluran kemih, perawatan dan
pengobatan prostat, batu ginjal, dan gangguan sistem urogenital. Pusat urologi ini juga dilengkapi
dengan berbagai alat canggih untuk penanganan kelainan saluran kemih, termasuk Extracorporeal
Shockwave Lithotripsy (ESWL) untuk menghilangkan batu ginjal dengan gelombang listrik.
Pusat urologi terletak di Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan ASRI.
6. PROSES EKSPANSI PERSEROAN DAN PROSPEK USAHA
Perseroan secara terus menerus meninjau kemungkinan perluasan jaringan rumah sakit yang akan
dimiliki Perseroan dan menilai kesempatan ekspansi melalui pembangunan rumah sakit baru maupun
akuisisi rumah sakit yang sudah ada. Ekspansi yang telah dilakukan oleh Perseroan pada periode
Januari sampai dengan Mei 2017 adalah melakukan pengambilalihan atas 3 rumah sakit yaitu, SHMT,
SHST, SHCB. Pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2017, Perseroan telah mengoperasikan
4 rumah sakit baru, yaitu SHBB, SHBG, SHYG, dan SHBT, serta telah melakukan pengambilalihan atas
1 rumah sakit, yaitu SHBS.
Tahapan yang ditempuh oleh Perseroan dalam mengembangkan jaringan rumah sakit adalah sebagai
berikut:
Tahap 1 Seleksi Lokasi
Dalam tahap ini, kegiatan utama yang dilakukan Perseroan adalah melakukan pemetaan dan menentukan
lokasi menjadi lokasi primer dan lokasi sekunder. Tren makroekonomi dan statistik kesehatan masingmasing kota dianalisa secara teliti. Statistik yang dianalisa termasuk demografi populasi (seperti umur,
jenis kelamin, pendidikan dan segmen penghasilan), epidemiologi (seperti prevalensi penyakit dan
tingkat mortalitas), keberadaan layanan klinik dan kapasitas (seperti tempat tidur, fasilitas kesehatan
dan dokter), belanja kesehatan dan tren konsumsi, serta lingkungan regulasi dan kompetisi. Dengan
pengertian lebih dalam mengenai kebutuhan lokal dan statistik kesehatan, tim Perseroan mengeluarkan
peta keputusan untuk kemungkinan pembuatan rumah sakit di masing-masing kota. Kemungkinan
perluasan usaha rumah sakit tersebut dapat berbentuk:
• ekspansi rumah sakit Perseroan yang sudah ada,
• akuisisi rumah sakit baru (baik melalui pembelian rumah sakit maupun pembelian saham perusahaan
yang memiliki rumah sakit),
• pengembangan rumah sakit pada lokasi yang dimilki LK dan/atau MPU,
• melakukan pembelian dan/atau sewa tanah dan/atau bangunan serta pembangunan rumah sakit,
• kerjasama Build-Operate-Transfer dengan pihak ketiga, dan
• kerjasama pengelolaan rumah sakit.
Tim Perseroan melakukan pemilihan lokasi rumah sakit baru berdasarkan kombinasi terbaik antara
faktor makroekonomi serta kesempatan/peluang pembangunan rumah sakit. Tim tersebut selanjutnya
menyampaikan sarannya kepada direksi Perseroan untuk mendapatkan persetujuan atas lokasi yang
diajukan. Sebagai bagian dari proses persetujuan, tim tersebut juga harus menetapkan rencana layanan
klinis yang akan didirikan untuk demografi di daerah lokasi tersebut dan memetakan pembagian
kegiatan operasional rumah sakit sesuai konsep modular untuk rencana layanan klinis tersebut. Jika
lokasi sudah disetujui, maka lokasi-lokasi diurut kembali berdasarkan terbatasnya keberadaan fasilitas
rumah sakit, kondisi konsumen, peraturan yang kondusif, serta kesempatan yang ada pada lokasi.
173
Tahap 2 – Evaluasi Proyek
Pada tahap ini, setelah seleksi lokasi, tim akan melakukan studi kelayakan secara detil dan mulai
merancang rencana perkembangan bisnis untuk lokasi yang telah disetujui. Bagian pertama dari studi
kelayakan merupakan pembuatan profil sektor kesehatan untuk kota dan daerah tersebut, yang terdiri
dari profil segmen pasien dan masyarakat, profil staf kesehatan dan dokter, volume bisnis, tingkat harga
dan posisi kompetisi rumah sakit lainnya serta keberadaan fasilitas, kondisi supply chain, dan lainlain. Selain pembentukan profil, tim Perseroan juga mempertimbangkan keberadaan kesempatan untuk
membangun rumah sakit baru atau mengakuisisi rumah sakit yang sudah beroperasi di daerah tersebut.
Langkah terakhir dalam tahap dua adalah untuk memformulasikan rencana bisnis secara detil yang
mencakup beberapa hal penting seperti: penetapan konsep modular yang sesuai dan konfigurasi layanan
klinis untuk lokasi tersebut, penetapan kebutuhan perizinan dan jangka waktu proses pengurusan
perizinan serta pembangunan fisik rumah sakit yang diusulkan dan menetapkan jadwal rencana atas
tindakan migrasi, transisi dan commissioning. Rencana bisnis yang sudah lengkap akan diberikan
kepada direksi Perseroan untuk mendapatkan persetujuan. Tahap kedua ini kira-kira mengambil waktu
selama dua sampai tiga bulan untuk diselesaikan. Saat rencana bisnis sudah disetujui, tim akan masuk
ke dalam tahap finalisasi proyek.
Tahap 3 – Finalisasi Proyek
Pada tahap ini, manajemen Perseroan bersama dengan tim Perseroan mulai memfinalisasikan proses
uji tuntas serta negosiasi dengan kontraktor mengenai ketentuan dan persyaratan pembangunan
rumah sakit termasuk pendanaan. Perseroan juga akan mulai mendapatkan persetujuan pendahuluan
dari badan regulator kesehatan serta masyarakat yang relevan. Pada saat yang sama, rencana bisnis,
anggaran dan rencana akan disetujui dan difinalisasikan. Saat semua dokumen telah difinalisasikan
dan disetujui oleh direksi Perseroan, maka tim akan memulai tahap eksekusi proyek.
Tahap 4 – Eksekusi Proyek
Semua proyek rumah sakit baru pada tahap eksekusi mengikuti metodologi, protokol dan sarana
yang telah ditetapkan oleh Perseroan. Proses tersebut dikendalikan melalui sistem informasi terpusat
Perseroan yang digunakan untuk menyimpan dokumen terkait masing-masing proyek, dan dibagi
kepada pengelola proyek serta anggota tim terkaitnya. Perseroan kemudian membuat rencana detil
dan melaksanakan pekerjaan sebagai berikut:
• eksekusi commissioning dan perizinan, yang meliputi perolehan perizinan pra-operasi (tanah dan
bangunan), perizinan operasi rumah sakit, perizinan peralatan dan memastikan semua syaratsyarat terpenuhi;
• pembangunan infrastruktur fisik, yang meliputi struktur bangunan, mekanik, pelistrikan dan
pemasangan sistem pipanisasi, instalasi perabot dan peralatan operasi dan perencanaan
infrastruktur informasi dan komunikasi;
• pembangunan infrastruktur operasi, yang meliputi pemasangan peralatan medis dan radiologi,
pemilihan dan eksekusi rencana informasi dan komunikasi (termasuk jaringan dan peralatan),
manajemen fasilitas dan keamanan (termasuk simulasi dan pelatihan gawat darurat), rekrutmen
dan pelatihan staf rumah sakit, rekrutmen dan orientasi dokter serta spesialis dan manajemen
pengadaan persediaan. Perseroan pada umumnya merekrut dokter dan perawat tiga sampai lima
bulan sebelum commissioning rumah sakit supaya dapat dilatih di rumah sakit lain yang sudah
dimiliki Perseroan. Perseroan juga mungkin memindahkan beberapa staf di rumah sakit yang
sudah ada ke rumah sakit baru;
• perencanaan pemasaran, yang meliputi branding, mass and intermediary marketing, yang berfokus
pada saluran dan media distribusi; dan
• pelaksanaan manajemen keuangan, yang meliputi penentuan harga standar; anggaran operasional,
termasuk penetapan sistem pengendalian biaya dan perencanaan keuangan dan proyeksinya.
Sesuai dengan strategi Perseroan untuk terus berkembang melalui perluasan jaringan rumah sakit
Perseroan di seluruh Indonesia, Perseroan melalui Perusahaan Anak akan memperluas perkembangan
jaringan rumah sakit Perseroan yang akan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan Perseroan.
174
Perizinan
Untuk melakukan commissioning rumah sakit secara lengkap, Perseroan harus melalui proses perizinan
yang melibatkan pemerintah daerah dan kementerian kesehatan tingkat provinsi.
Bagan berikut ini menggambarkan proses perizinan rumah sakit baru:
Prospek Usaha
Pada periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan telah melakukan
pengambilalihan atas 3 rumah sakit dan telah menerima izin operasional 1 rumah sakit baru. Pada
bulan Juni sampai dengan Agustus 2017, Perseroan telah membuka 4 rumah sakit baru dan telah
melakukan pengambilalihan atas 1 rumah sakit. Selain itu, Perseroan berencana untuk menyelesaikan
pembangunan 7 rumah sakit tambahan (seluruhnya pada kuartal ke-4 tahun 2017) yaitu Siloam
Hospitals Jember, Siloam Hospitals Lubuklinggau, Siloam Hospitals Semarang, Siloam Hospitals Pasar
Baru, Siloam Hospitals Banjarmasin, Siloam Hospitals Batu, Siloam Hospitals Ambon.
Semua rumah sakit ini akan didanai oleh kas internal, dana hasil PUT II, dan/atau pendanaan tambahan
dari institusi keuangan dan pihak ketiga lainnya.
7. TITIK MASUK PASIEN
Titik masuk pasien dimana pasien mengakses dan membayar pelayanan di rumah sakit Perseroan
adalah melalui lima jalur bisnis utama berikut yang mendorong peningkatan pendapatan secara
keseluruhan, yaitu:
• Gawat Darurat
• Layanan Rawat Jalan
• Medical check-up
• Rujukan
• Layanan Rawat Inap
175
Lini bisnis umumnya didorong oleh biaya konsultasi, perawatan dan administrasi, tetapi dilengkapi juga
dengan penjualan obat dan peralatan medis, dan diagnostik lainnya seperti tes laboratorium, diagnosa
umum, radiologi dan biaya untuk berbagai layanan lainnya. Penerimaan untuk layanan rawat inap
Perseroan sebagian besar didorong oleh pasien yang datang melalui layanan rawat jalan atau gawat
darurat.
Unit Gawat Darurat
Dengan keahlian teknologi dan reputasi Perseroan dalam kualitas kesehatan, unit gawat darurat
Perseroan dianggap sebagai yang terbaik di Indonesia. Unit Gawat Darurat Perseroan menggunakan
proses terbaik di kelasnya termasuk sistem panggilan telepon gawat darurat nasional “1-500-911”
yang efektif yang memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengakses layanan gawat darurat
Perseroan. Semua rumah sakit Perseroan telah dilengkapi dengan mobil ambulans modern untuk
menstabilkan pasien selama dalam perjalanan ke rumah sakit Perseroan. Semua staf klinis Perseroan
terlatih dalam pengobatan darurat standar internasional dan protokol untuk jantung, stroke dan
perawatan trauma, sesuai dengan pedoman dari American and Australasian Schools of Emergency
Medicine. Pada tahun 2016 dan per tanggal 31 Mei 2017, unit gawat darurat masing-masing merawat
241.231 dan 98.746 pasien.
Untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan untuk periode lima bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, masing-masing sekitar 38,5% dan 39,5% dari pasien gawat
darurat Perseroan menjadi pasien rawat inap.
Layanan Rawat Jalan
Semua rumah sakit Perseroan memiliki fasilitas rawat jalan dengan klinik dan prosedur rawat jalan
yang dikelola oleh spesialis dalam berbagai spesialisasi medis dan didukung oleh perawat yang
berpengalaman dan sistem manajemen antrian yang efisien yang fokus pada kenyamanan pasien.
Layanan rawat jalan Perseroan merupakan titik masuk terbesar dengan lalu lintas pasien mencakup
sekitar 78,7% dari seluruh pasien Perseroan di tahun 2016. Layanan rawat jalan juga mencakup
penggunaan fasilitas tercanggih untuk bedah harian atau prosedur atau perawatan invasif yang minimal,
seperti operasi minor, fisioterapi, endoskopi, hemodialisa dan kemoterapi. Pada tahun 2016 dan periode
lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan masing-masing mencatat 1.890.684 dan
866.860 kunjungan rawat jalan.
Untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan untuk periode lima bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, masing-masing sekitar 3,7% dan 3,4% dari pasien rawat jalan
Perseroan menjadi pasien rawat inap.
Medical Check Up
Semua rumah sakit Perseroan menyediakan berbagai macam program medical check up menggunakan
peralatan diagnostik dan tes tercanggih. Medical check up adalah titik masuk utama yang digunakan
oleh Perseroan untuk mengambil bisnis dari perusahaan asuransi dan perusahaan yang membutuhkan
medical check up untuk anggota dan karyawan mereka, dengan menjual paket medical check up dan
pengecekan kesehatan yang kompetitif.
Pada tahun 2016 dan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, unit medical check
up Perseroan masing-masing melayani 97.712 dan 50.086 pasien.
Rujukan
Rujukan merupakan pasien yang dirujuk oleh rumah sakit lain dan dokter untuk rawat inap dan jasa
lainnya (seperti radiologi, laboratorium dan jasa peralatan diagnostik lainnya).
176
Rawat Inap
Unit layanan rawat inap Perseroan menawarkan pelayanan kepada pasien rawat jalan dan gawat
darurat yang diterima di rumah sakit Perseroan untuk dirawat lebih lanjut. Layanan rawat inap
Perseroan memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan Perseroan, yaitu terhitung sekitar
60,7% untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017. Jumlah pasien rawat inap
didorong oleh jumlah konversi pasien rawat jalan dan gawat darurat, sedangkan rata-rata pendapatan
per hari pasien rawat inap didorong oleh tipe kamar yang dipilih pasien serta kerumitan perawatan
medisnya. Pendapatan rawat inap meliputi biaya jasa konsultasi dan profesional dokter, biaya kamar,
biaya administrasi, biaya laboratorium, penjualan obat dan peralatan medis, radiologi dan pendapatan
peralatan tambahan dan biaya ruang operasi. Perseroan memiliki empat tipe tempat tidur di rumah
sakitnya, sebagai berikut:
• VIP - kamar eksklusif mulai dari presidential suites sampai executive room;
• Kelas 1 - kamar pribadi dengan sebanyak-banyaknya dua tempat tidur per kamar; dan
• Kelas 2 dan Kelas 3 - berkisar dari empat sampai 24 tempat tidur per kamar.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, rata-rata lama menginap (“ALOS”)
di rumah sakit Perseroan saat ini adalah sekitar 3,6 hari.
Tabel di bawah ini menguraikan pendapatan Perseroan per kategori bisnis untuk periode dibawah ini:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Periode lima bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Mei
2017
∆%
2016
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember
2016
∆%
2015
Rawat inap
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli
Obat dan Peralatan Medis
Kamar Rawat Inap
Fasilitas Rumah Sakit
Kamar Operasi
Pendapatan Administrasi dan Lainnya
517.495
481.645
200.560
100.130
60.457
61.015
9,7
4,3
(0,1)
12,0
35,2
7,7
471.619
461.655
200.684
89.376
44.729
56.642
1.136.362
1.099.324
464.013
219.247
124.830
131.378
17,1
24,1
28,0
29,7
14,2
50,8
970.803
885.836
362.387
169.094
109.324
87.130
Rawat jalan
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli
Obat dan Perlengkapan Medis
Fasilitas Rumah Sakit
Pendapatan Administrasi dan Lainnya
JUMLAH
559.290
278.405
39.724
40.868
2.339.589
15,0
11,3
13,9
5,7
9,6
486.263
250.188
34.862
38.669
2.134.687
1.202.639
608.947
83.614
98.009
5.168.363
25,1
26,9
63,6
45,9
24,7
961.403
479.828
51.121
67.192
4.144.118
8. SUMBER PENDAPATAN DAN KELOMPOK PASIEN
Out-of-Pocket Expense (“OPE”) dari Pasien yang Datang Langsung
Pasien OPE terdiri dari pasien yang datang langsung ke rumah sakit Perseroan dengan biaya sendiri,
yang melakukan pembayaran secara tunai atau dengan menggunakan kartu kredit untuk layanan yang
diberikan oleh rumah sakit Perseroan.
Pasien OPE secara historis berkontribusi sebagian besar hasil rumah sakit Perseroan, yaitu sekitar
40,2% dari total pasien untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017. Tidak
seperti di banyak negara lain seperti Amerika Serikat atau Australia, pasien OPE Indonesia tidak
perlu berkonsultasi ke dokter umum sebelum melakukan konsultasi medis dengan spesialis di rumah
sakit, bahkan untuk penyakit ringan. Oleh karena itu, Perseroan menerima pasien OPE yang mencari
pelayanan kesehatan primer dari spesialis yang praktek di rumah sakit Perseroan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pasien OPE adalah kedekatan dan aksesibilitas rumah
sakit, hubungan dengan dokter di rumah sakit, merek dan reputasi untuk perawatan kesehatan yang
berkualitas dan layanan spesialis termasuk akses ke Centers of Excellence.
177
Peraturan Pembayaran Perusahaan Perseroan secara aktif melibatkan perusahaan dalam program kesehatan dan medis bagi karyawan
melalui tenaga pemasaran Perseroan dalam negosiasi paket untuk berbagai perawatan. Klien korporasi
Perseroan mencakup perusahaan multinasional dan Indonesia seperti PT PLN (Persero) Tbk, Yayasan
Kesejahteraan (Yakes) Karyawan Bank Indonesia (Pensiunan), PT Pertamina (Persero), Japan Medical
Health J-Clinic dan Yayasan Kesejahteraan (Yakes) Karyawan Bank Indonesia. Untuk periode lima
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, sekitar 11,1% dari total pasien Perseroan berasal dari
klien korporasi. Mayoritas klien korporasi tersebut tercatat di SHLC dan SHLV, masing-masing mencapai
sekitar 24,7% dan 12,6% dari pasien klien korporasi Perseroan. Hal ini terutama disebabkan oleh lokasi
rumah sakit yang terletak dikawasan perindustrian dan kawasan permukiman.
Peraturan Pembayaran Perusahaan Asuransi Swasta
Segmen ini mewakili sekitar 18,6% dari total pasien Perseroan. Perseroan memiliki hubungan dengan
asuransi swasta besar seperti Prudential, Lippo General Insurance, International SOS, JLT Gesa –
Medilum dan AJ Inhealth Indonesia. Pasien yang ditanggung oleh asuransi swasta memperoleh manfaat
dari berbagai diskon pada beberapa layanan sebagai hasil dari kerja sama dan promosi yang Perseroan
jalankan bersama dengan penyedia asuransi. Mayoritas pasien asuransi swasta yang dirawat di rumah
sakit Perseroan berasal dari rumah sakit di Jakarta dan Balikpapan karena penduduk kota yang relatif
lebih besar dan banyaknya perusahaan di kedua kota tersebut yang memberikan perlindungan asuransi
swasta kepada karyawannya.
Pengaturan Pembayaran Program Asuransi Kesehatan Pemerintah (BPJS)
Asuransi kesehatan dari pemerintah saat ini memberikan kontribusi sebesar 30,1% dari pasien
Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017. Sekitar 24,4% dari pasien
kesehatan pemerintah dicatat di RSUS dan sekitar 17,0% dari pasien kesehatan pemerintah dicatat
di SHPW. Melalui model rumah sakit murah yang dipelopori oleh RSUS, Perseroan telah masuk ke pasar
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia untuk memberikan layanan kesehatan kepada lebih
dari 179,5 juta orang yang tergabung dalam program BPJS Kesehatan (sumber: www.bpjs-kesehatan.
go.id, Agustus 2017).
Perseroan mendukung program JKN dan telah secara substansial mengubah desain rumah sakit untuk
mengakomodasi pelayanan Perseroan melalui “BPJS Kesehatan”. Sampai Prospektus ini diterbitkan,
terdapat 19 rumah sakit Perseroan yang menerima pasien BPJS, yaitu:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Nama Rumah Sakit
Siloam Hospitals Lippo Village
Rumah Sakit Umum Siloam
Siloam Hospitals Purwakarta
Siloam Hospitals Manado
Siloam Hospitals Balikpapan
Siloam Hospitals Denpasar
Siloam Hospitals Lippo Cikarang
Siloam Hospitals Jambi
Siloam Hospitals Kupang
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi
Siloam Hospitals Makassar
Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Cirebon
Siloam Hospitals TB
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Siloam Hospitals Surabaya
Siloam Hospitals Buton
Siloam Hospitals ASRI
Siloam Hospitals Palembang
Mulai Mengakomodasi BPJS
Januari 2014
Januari 2014
Mei 2014
Oktober 2014
November 2014
November 2014
November 2014
Desember 2014
Desember 2014
Januari 2015
Januari 2015
Oktober 2015
Januari 2016
Februari 2016
Agustus 2016
September 2016
Agustus 2016
Februari 2017
Mei 2017
178
Rujukan
Perseroan juga melayani pasien yang dirujuk oleh dokter pihak ketiga. Perseroan berharap segmen ini
tumbuh dari waktu ke waktu seiring pengembangan rumah sakit baru di kota-kota yang belum terlayani.
Dokter dari pusat kesehatan utama di kota-kota tersebut diharapkan untuk merujuk pasien ke salah satu
rumah sakit terdekat Perseroan untuk perawatan sekunder, tersier dan kuaterner daripada mengirim
mereka ke kota-kota besar seperti Jakarta.
Perseroan tidak memiliki kecenderungan, ketidakpastian, permintaan, komitmen, atau peristiwa yang
dapat diketahui yang dapat mempengaruhi secara signifikan penjualan bersih atau pendapatan usaha,
pendapatan dari operasi berjalan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal, atau peristiwa yang akan
menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau
kondisi keuangan masa datang.
9.PEMASARAN
Perseroan telah merancang suatu strategi pemasaran hub and spoke yang terintegrasi beberapa untuk
menarik pasien baru maupun mempertahankan pasien yang sudah ada sekarang. Strategi pemasaran
hub and spoke tersebut meliputi:
a. Kerangka pemasaran
Strategi menyeluruh meliputi:
a.Pemasaran above the line, melingkupi penggunaan media massa, termasuk media cetak,
televisi dan radio untuk mempromosikan produk pelayanan kesehatan di rumah sakit Perseroan.
b.Pemasaran below the line, melingkupi penggunaan materi promosi seperti brosur, katalog dan
juga engine pencarian, yang merupakan strategi pemasaran yang fokus dan tepat sasaran
kepada konsumen.
c. Pemasaran berbasis digital.
b.Media
Meliputi advertorial, editorial dan iklan dengan sasaran untuk membangun kesadaran akan merek
Siloam dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai perkembangan terkini di bidang
pelayanan kesehatan. Rata-rata setiap tahun Perseroan mengadakan wawancara media lebih dari
50 kali.
c. Komunikasi pemasaran dan media sosial
Komunikasi pemasaran adalah divisi di dalam Perseroan yang difokuskan terutama pada:
a. Advertorial – Online dan Offline
b. Press release – Online dan Offline
c. Design kreatif
d. Media sosial
e. Majalah ‘Silver’ – yaitu majalah in-house Perseroan yang informatif dan fokus kepada pelayanan
kesehatan dan gaya hidup
Suatu situs yang baru yang interaktif, informatif dan meningkatkan penjualan diluncurkan pada bulan
Februari 2016 dan merupakan situs pertama di Indonesia yang membuka pelayanan pembuatan
janji dengan dokter secara online.
d. Kontrak dan kemitraan
Kontrak dan kemitraan fokus pada membangun hubungan yang baik dan erat dengan pelangganpelanggan yang merupakan target Perseoran. Pelanggan Perseroan berbasis pada:
a. Business to Business
b. Business to Consumer
c. Business to Government
179
e. Service Excellence
Tujuan utama dari Service Excellence adalah untuk memberikan pengalaman yang menyeluruh
kepada pasien Perseroan yang mempercayakan perawatan kesehatan di rumah sakit Perseroan.
Modul dari Service Excellence adalah:
a. Greet, Smile and Thank (GST)
b. Go the extra miles (GEMS)
c. Communication skills
d.Grooming
e. Delighting Customers
f. Service Recovery
g. Customer Journey Mapping
f.
Harga dan riset pasar
Harga merupakan bagian yang sangat krusial yang dapat memperkuat dan mengoptimalkan
sumber pendapatan Perseroan. Harga didasarkan pada riset pasar yang mendalam di setiap pasar
yang berbeda di mana rumah sakit yang dikelola oleh Perseroan dan Anak Perusahaan berada.
g. Strategi platform digital
Perseroan telah memulai strategi platform digital dengan berfokus pada pencegahan, penyembuhan,
dan gaya hidup untuk menjangkau segmen sasaran Perseroan. Dengan Facebook, Instagram, dan
situs yang diperbaharui, interaksi dengan rumah sakit sekarang lebih mudah diakses dan pasien
sekarang dapat membuat janji tatap muka secara langsung melalui situs web Perseroan.
Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap satu dan/atau sekelompok pelanggan tertentu
maupun kontrak-kontrak dengan pemerintah.
10. PEMASOK DAN PENGADAAN
Perseroan mengoperasikan sistem pengadaan terpusat untuk menjaga dan memanfaatkan lokasi
Perseroan yang tersebar di Indonesia secara baik dan mencapai economies of scale. Untuk mayoritas
pemesanan obat Perseroan yang kepada pemasok utama, Perseroan telah menegosiasikan supaya
beberapa rumah sakit bisa menempatkan pemesanan secara langsung yang memungkinkan Perseroan
untuk mempertahankan harga sekaligus memanfaatkan economies of scale. Penempatan pemesanan
secara langsung ini oleh rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya kepada pemasok membantu untuk
menghindari penanganan ganda dan membuat proses pengadaan lebih efisien.
Tabel di bawah ini memperlihatkan 10 pemasok utama Perseroan untuk obat dan peralatan medis untuk
periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta persentase kontribusi masing-masing
pemasok terhadap jumlah biaya obat dan peralatan medis Perseroan:
10 Pemasok Utama untuk Obat & Bahan Medis
Distributor
PT Anugerah Pharmindo Lestari
PT Enseval Putera Megatrading Tbk
PT Anugrah Argon Medica
PT Parit Padang Global
PT Mensa Bina Sukses
PT Tempo Scan Pacific Tbk
PT Antarmitra Sembada
PT Merapi Utama Pharma
PT Millenium Pharmacon
International Tbk
PT Kebayoran Pharma
Sumber: Perseroan
Merek
Abbott, Sanofi Aventis, Roche, Pfizer, GSK, Pharos, Astra
Zeneca, Novartis, JnJ
Interbat, Kalbe Farma, Hexpharm Jaya
Actavis, Bayer, Dexa, Ferron, Merck, Novo Nordisk, Pfizer,
Tanabe, BSN Medical, BD, Stardec
Soho, Ethica, Bayer, Fahrenheit
Otto, Landson, Interbat
Alcon, Merck, Roche, Boehringer Ingelheim
Portex, Novell Pharma, Pharos, Pyridam, SDM, Galenium,
Dipa, Pro Device, Sensi, Omron
Otsuka, Hogy, Mersifarma, Phapros, Mahakam Beta Farma,
Cendo, Meiji, Abbott
Dipa Pharmalab, Guardian, Lapi, Meprofarm, Merck
Fahrenheit, Global Multi Pharmalab
180
% dari Total Biaya
Obat & Bahan
Medis
25%
19%
13%
5%
5%
4%
4%
4%
3%
3%
10 Pemasok Utama untuk Peralatan Medis
Distributor
% dari Total Biaya Peralatan Medis
PT Mindray Medical Indonesia
PT Philips Indonesia Commercial
PT Intergastra Nusantara
PT B Braun Medical Indonesiia
PT Tawada Healthcare
PT Pancaraya Krisnamandiri
PT Bumi Sriwijaya Lestari (Draeger)
PT Transmedic Indonesia
PT Johnson and Johnson Indonesia
PT Topsindo Megah Utama
Sumber: Perseroan
24%
24%
9%
9%
8%
7%
7%
5%
4%
3%
Sesuai dengan peraturan Pemerintah, Perseroan melakukan pengadaan obat dan peralatan medis
melalui distributor yang ditunjuk oleh pabrik. Akan tetapi, untuk menjaga harga, Perseroan bernegosiasi
langsung dengan pabrik. Untuk peralatan medis, dengan kondisi perundang-undangan yang sedang
berubah di Indonesia, Perseroan sudah mulai untuk bernegosiasi dan melakukan pengadaan peralatan
medis langsung dengan pabrik.
Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap pemasok obat atau peralatan medis tertentu.
Obat dan Bahan Medis
Porsi signifikan pengadaan dari obat Perseroan berasal dari perusahaan obat nasional terkenal seperti
Kalbe Farma dan Sanbe Farma serta perusahaan obat global seperti Pfizer, Merck dan Novartis. Strategi
pengadaan obat dan bahan medis Perseroan dikaitkan secara dekat dengan strategi ekspansi dimana
memanfaatkan economies of scale dan mempunyai pusat pengadaan yang sentral akan mengurangi
biaya obat untuk Perseroan.
Peralatan Medis
Perseroan mengembangkan kemitraan jangka panjang dengan produsen global peralatan diagnostik
dan medis dalam rangka mendukung migrasi, transisi dan komisioning semua rumah sakit baru maupun
rumah sakit Perseroan yang sudah ada. Tingkat kemitraan Perseroan meliputi harga bedasarkan
economies of scale, perbaharuan teknologi, pelatihan & pendidikan, planned & preventive maintenance
(PPM) dan pemasaran bersama.
Saat ini, peralatan pencitraan Perseroan distandarisasikan menggunakan Philips. Peralatan laboratorium
distandarisasikan menggunakan Roche dan Sysmex. Ruang operasi dan peralatan departemen steril
pusat distandarisasikan menggunakan Mindray, Draeger dan Getinge. Perseroan biasa menggunakan
Aesculap (B.Braun), Karl Storz dan Olympus untuk peralatan peralatan bedah Perseroan. Tergantung
pada keperluan khusus dari beberapa rumah sakit, Perseroan juga meggunakan peralatan dari beberapa
produsen lain seperti Siemens, GE, dan produsen global peralatan medis lainnnya.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, PT Mindray Medical Indonesia dan
PT Philips Indonesia Commercial masing-masing berkontribusi lebih dari 10% dari jumlah pembelian
Perseroan.
11. TATA KELOLA KLINIS DAN STANDAR MUTU
Perseroan berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Setiap
rumah sakit Perseroan mengikuti protokol standar yang ditetapkan oleh JCI dan National Healthcare
Regulation. Pendekatan Perseroan terhadap tata kelola klinis dibagi menjadi empat unsur utama, yaitu
akreditasi Sumber Daya Manusia, tata kelola praktek klinis, manajemen risiko klinis dan komitmen untuk
pendidikan klinis berkelanjutan.
181
Kredensial Sumber Daya Manusia
Untuk memastikan bahwa semua dokter Perseroan telah memenuhi persyaratan yang baik dan benar
sesuai dengan standar yang tertinggi, semua dokter yang akan bergabung harus melalui proses
kredensial sebelum bekerja dengan Perseroan, kredensial ulang dilakukan setiap 3 tahun untuk
semua dokter yang saat ini bekerja bersama Perseroan harus melakukan proses mandat ulang setiap
3 tahun di masing-masing lingkup praktek mereka. Sebagai tambahan, Perseroan bekerjasama dengan
Universitas Hasanuddin untuk menyediakan program PhD untuk dokter.
Clinical Governance
Perseroan telah membentuk struktur organisasi di setiap rumah sakit yang melibatkan semua tingkat
staf medis dan non medis di rumah sakit untuk memastikan pelayanan berjalan dengan terintegrasi dan
memberikan pelayanan yang aman kepada pasien (patient safety). Beberapa kegiatan yang dilakukan
untuk memastikan hal ini terwujud seperti morning report untuk diskusi kasus sulit & pasien baru di
rumah sakit, forum komunikasi antar dokter dan manajemen, briefing & serah terima (handover) yang
dilakukan pada setiap awal dinas di setiap departemen rumah sakit.
Manajemen Perseroan juga melakukan proses untuk memastikan dan memantau pelayanan pasien
berjalan sesuai standar pelayanan medis rumah sakit. Segala usaha perbaikan dan pengembangan
akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan ke pasien yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan
pasien dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Beberapa hal yang dilakukan sebagai usaha
peningkatan pelayanan ini berupa penerapan dari 500 standar prosedur operasional, 30 pedoman
pelayanan departemen, panduan praktik klinis, pelaporan & investigasi insiden yang disimpan dan
dapat diakses oleh semua staf melalui aplikasi elektronik Q-Pulse Enterprise. Selain itu kegiatan
pelatihan secara berkala juga diberikan kepada staf medis untuk memperbaharui dan meningkatkan
ilmu yang difasilitasi baik melalui seminar dan workshop maupun e-learning website.
Pendidikan berkelanjutan diberikan kepada seluruh staf dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Perseroan yaitu setiap staf medis harus menyelesaikan 40 jam pelatihan pertahun, dan staf non medis
menyelesaikan 20 jam pelatihan pertahun. Selain itu, Perseroan berlangganan database medis online,
Uptodate.com yang dilengkapi dengan 300,000 artikel medis dan berbagai informasi terkini lainnya.
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit mengutamakan pada keselamatan pasien dan berbagai
standar lainnya yang ditetapkan oleh berbagai badan akreditasi eksternal baik secara nasional maupun
internasional. Badan akreditasi tersebut diantaranya adalah Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dari
Indonesia, Joint Commission International (JCI) dari Amerika Serikat, Australian Council on Healthcare
Services (ACHS) dari Australia, dan International Organization for Standardization (ISO).
Manajemen Risiko Klinis
Selain pengawasan dan penilaian internal, Perseroan juga melakukan penilaian dan kritik eksternal
terhadap praktek klinis melalui penggunaan konsultan eksternal dalam bidang-bidang seperti
pengendalian infeksi, protokol klinis, pedoman klinis dan tata kelola klinis. Melakukan peniliain dan
kritik eksternal memungkinkan staf klinis dan manajemen untuk mendapatkan perspektif obyektif pada
bidang tertentu yang berfungsi dengan baik maupun daerah yang membutuhkan perbaikan dari praktek.
Ini juga termasuk pengakuan eksternal dalam bentuk akreditasi, secara nasional oleh Komite Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) dan secara internasional oleh JCI, ACHSI dan ISO.
Selanjutnya, Perseroan juga menerima masukan dari pasien.
182
Komitmen Untuk Pendidikan Klinis Berkelanjutan
Pendidikan berkelanjutan staf medis Perseroan merupakan bagian integral untuk menjaga pengetahuan
dan keterampilan staf, sehingga mereka dapat menegakkan protokol praktek klinis dan menerapkan
solusi inovatif untuk mengatasi masalah klinis. Perseroan menyediakan pelatihan untuk staf klinis
melalui kombinasi pelatihan on-the-job, program internal dan eksternal dan workshop. Polis Perseroan
menyatakan bahwa staf medis harus menyelesaikan 40 jam pelatihan, sedangkan staf non-medis
menyelesaikan 20 jam pelatihan per tahun. Perseroan percaya bahwa pemahaman atas inovasi baru dan
pentingnya protokol tertentu memfasilitasi penerimaan dan penggunaan protokol, yang pada akhirnya
menjunjung tinggi keselamatan pasien. Perseroan berlangganan pada database online, Uptodate.
com, yang menyediakan akses kepada staf klinis ke lebih dari 300.000 artikel medis terkini. Selain
itu, SDPDP menyediakan spesialis pengujung dengan manfaat dan hak istimewa untuk mendukung
pertumbuhan profesional mereka. Berpartisipasi dalam program tersebut juga memungkinkan dokter
untuk mendapatkan akses ke program-program Continuous Medical Education melalui seminar dan
konferensi di Indonesia maupun di luar negeri.
12.PERSAINGAN
Perseroan bersaing dengan rumah sakit umum, rumah sakit swasta, klinik yang lebih kecil, rumah
sakit yang dioperasi oleh organisasi non profit dan dermawan dan rumah sakit yang terafiliasi dengan
kuliah medis di Indonesia dan secara regional. Di Indonesia, pesaing utama Perseroan adalah Grup
Mitra Keluarga, Grup Mayapada, Grup Omni, Grup Awal Bros, Grup Sari Asih dan Ramsay Sime Darby
Health Care, yang merupakan grup-grup rumah sakit swasta yang beroperasi di kota-kota besar, serta
rumah sakit swasta lainnya yang beroperasi di berbagai daerah lainnya dimana terdapat rumah sakit
milik Perseroan.
Perseroan juga menghadapi persaingan dari grup regional yang beroperasi di Singapura dan Malaysia.
Fokus utama Perseroan saat ini adalah melayani seluruh wilayah Indonesia yang bertujuan untuk
mengubah layanan dan akses pelayanan kesehatan menjadi pelayanan kesehatan berkualitas dan
bermutu internasional untuk masyarakat Indonesia pada umumnya dalam 5 tahun kedepan. Dengan
membangun rumah sakit di seluruh Indonesia, Perseroan ingin dikenal sebagai penyedia pelayanan
kesehatan yang melakukan transformasi dimana penduduk Indonesia akan menyadari bahwa mereka
dapat menemukan pelayanan kesehatan berkualitas dengan hasil yang memuaskan dari rumah sakitrumah sakit Perseroan yang tidak kalah kualitasnya dengan pelayanan kesehatan di luar negeri. Dengan
populasi lebih dari 261 juta orang untuk dilayani, Perseroan melihat tidak ada masalah yang timbul dari
persaingan dengan Singapura dan Malaysia.
Perseroan akan bersaing dengan rumah sakit baru yang memiliki kemampuan dan kapasitas yang
setara dengan rumah sakit milik Perseroan, dan persaingan tersebut dapat mempengaruhi pendapatan
Perseroan apabila pasien yang biasanya dirawat di rumah sakit Perseroan atau calon pasien memilih
untuk dirawat di rumah sakit lainnya. Namun, hal ini bukan merupakan ancaman bagi kegiatan usaha
Perseroan karena kebutuhan akan pelayanan kesehatan di Indonesia masih jauh lebih tinggi dari pada
kemampuan rumah sakit yang ada untuk melayani kebutuhan tersebut. Terhadap rumah sakit baru yang
lebih kecil baik dari segi kapasitas kamar ataupun kapasitas peralatan medis, hadirnya rumah sakit
tersebut dapat membawa peluang baru bagi Perseroan di mana rumah sakit Perseroan dapat menjadi
rumah sakit rujukan apabila rumah sakit yang lebih kecil tersebut tidak dapat memberikan perawatan
kesehatan yang kompleks yang bagi pasiennya sehingga memerlukan rujukan ke rumah sakit lain.
Selain itu, Perseroan terus giat memperbesar jaringan rumah sakitnya di seluruh Indonesia agar mampu
memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien dari berbagai segmen pasar secara terintegrasi dan
terkoneksi dengan luas.
Dalam menghadapi persaingan bisnis, Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan mampu bersaing
dengan para pesaingnya dalam memberikan pelayanan kepada konsumennya dengan berlandaskan
kepada strategi bisnis Perseroan yang memiliki 4 pilar utama, yaitu:
• Pelayanan gawat darurat yang sigap dan cermat
• Peralatan dan teknologi medis yang canggih
• Pelayanan medis jarak jauh dan sistem ‘hub-and-spoke’ yang efisien
• Program kemitraan dengan dokter
183
13. PERIZINAN LINGKUNGAN
Berikut adalah dokumen perizinan lingkungan yang dimiliki oleh rumah sakit dan klinik yang dioperasikan
oleh Perseroan dan Perusahaan Anak:
No
Rumah Sakit
1. SHLV
2. RSUS
3. SHLC
4. MRCCC
5. SHJB
6. SHBP
7. SHMN
8.
9.
10.
11.
SHMK
SHDP
SHSB
SHKJ
12. SHPL
13. SHCN
14. SHTB
15. SHPW
16. BIMC Kuta
17. BIMC Nusa Dua
18. SHMD
19. ASRI
20.
21.
22.
23.
24.
SHKP
SHBN
SHLB
SHSM
SHBB
25. SHBG
26. SHMT
27. SHST
28. SHCB
29. SHBT
30. SHYG
31. SHBS
No. Izin
ANDAL, RKL-RPL No. 660/Kep.323-Huk/2005
UKL-UPL No. 660.1/Kep.80 BP2T/2011
Dikeluarkan oleh
Bupati Tangerang
Dinas Lingkungan Hidup Kab.
Tangerang
Dokumen UKL-UPL No. 660.2.1/691/TL&ADL/BPLH Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Kab. Bekasi
ANDAL No. 24/Andal/-I.774.151
Komisi Penilai Amdal Provinsi DKI
Jakarta
Rekomendasi Revisi Dokumen UKL-UPL No.
Badan Lingkungan Hidup Kota Jambi
660.2/50/BLH/2010
Izin Lingkungan No. 660/08/BLH/IL
Walikota Balikpapan
Persetujuan ANDAL, RKL dan RPL No. 122 TAHUN Walikota Manado
2011
ANDAL No. 660/1027/Kep/X/2011
Walikota Makassar
Rekomendasi Dokumen UKL-UPL No. 660.1/027LH Badan Lingkungan Hidup Kab. Badung
ANDAL, RKL dan RPL No. 660/5003/436.6.3/2006 Walikota Surabaya
Dokumen Pengelolaan Lingkungan No. 10/DPL/Komisi Penilai Amdal Daerah Provinsi
1.774.151
DKI Jakarta
Kesepakatan Kerangka Acuan ANDAL No. 512
Walikota Palembang
Tahun 2011
Izin Lingkungan No. 660.1/81/VI/BLH
Walikota Depok
Izin ANDAL No. 02/Andal/-1.774.151
Badan Pengelola Lingkungan Hidup
DKI Jakarta
Izin Lingkungan No. 188.4/SK.04/BLH/2015
Badan Lingkungan Hidup Kab.
Purwakarta
Rekomendasi Dokumen UKL-UPL No. 660.1/368/
Badan Lingkungan Hidup Kab. Badung
LH
Rekomendasi Dokumen UKL-UPL No. 660.41/070/ Badan Lingkungan Hidup Kab. Badung
PU/LH
Persetujuan Kerangka Acuan ANDAL No. 660/2522/ Badan Lingkungan Hidup Kota Medan
BLH/VIII/Tahun 2013
Pengesahan Dokumen UKL-UPL No. 85/UKLBadan Pengelola Lingkungan Hidup
UPL/-1.774.151
DKI Jakarta
Izin Lingkungan No. 230/KEP/HK/2014
Walikota Kupang
Izin Lingkungan No. 660/12/1KL/2014
Walikota Baubau
Izin Lingkungan No. BLH.660.1/03/IL/IV/2015
Bupati Manggarai Barat
Izin Lingkungan No. 660/558/HK-KS/XI/2015
Walikota Samarinda
Penetapan Kelayakan Lingkungan Hidup No
Bupati Bangka Tengah
188.45/543.a/KLH/2014
Izin Lingkungan No. 660.1.45/1662-BPLH Tahun
Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan
2015
Hidup Kota Bogor
Izin Lingkungan No. 161/II/2014
Walikota Mataram
UKL-UPL No. 660.1/61.PLH.1/I/2007
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kota Bekasi
Rekomendasi UKL-UPL No. 660/488-DLH
Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon
Izin Lingkungan No. 503/075/DPMPTSP.PPBANG
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Bekasi
Perubahan Izin Lingkungan No. 285 Tahun 2016
Walikota Yogyakarta
Pengesahan Dokumen UKL&UPL No. 660.1/2010. Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
PLH.1/X/2007
Kota Bekasi
184
14. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan afiliasi memiliki aset hak atas kekayaan
intelektual berupa merek sebagai berikut:
Dimiliki oleh Perseroan
No.
Uraian
1. Siloam Hospitals
2. Siloam Hospitals ABCDe Assesment Baby & Child Development Early &
Gambar
3. Siloam Hospitals ABCDe Assesment Baby & Child Development Early &
Gambar
4. Siloam & Gambar
5. Siloam Clinics & Gambar
Klasifikasi
44
41
Nomor Registrasi
IDM000126084
IDM000281464
44
IDM000281463
44
44
IDM000457861
IDM000464796
Keterangan:
Merek ‘Siloam Hospitals’ sedang dalam proses permohonan perpanjangan dan dalam pemeriksaan substantif oleh Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Dimiliki oleh PT Sentra Dwimandiri (perusahaan anak LK) dan digunakan Perseroan berdasarkan
Perjanjian Lisensi Merek
No.
1.
2.
3.
4.
Uraian
MRCCC
MRCCC
MRCCC
Siloam Hospitals Semanggi Specialist Clinic
Klasifikasi
41
42
44
44
Nomor Registrasi
IDM000205531
IDM000203598
IDM000194096
IDM000186101
Klasifikasi
44
44
44
44
Nomor Registrasi
IDM000269078
IDM000344632
IDM000451552
IDM000344633
Dimiliki oleh PT MST
No.
1.
2.
3.
4.
Uraian
BIMC Hospital
BIMC
BIMC Hospital CosMedic
Bali Indonesia Medika Citra
15. RISET DAN PENGEMBANGAN
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum memiliki divisi Riset dan Pengembangan
secara khusus, sehingga Perseroan tidak melakukan alokasi biaya secara khusus untuk kegiatan
riset dan pengembangan. Namun Perseroan adalah bagian dari kelompok ilmu pengetahuan medis,
yang terdiri dari UPHMS, yaitu suatu sekolah kedokteran dan keperawatan ternama di Indonesia, dan
Mochtar Riady Institut Nanoteknologi, suatu lembaga riset berfokus pada riset genetik dan kanker
yang memungkinkan Perseroan untuk mendorong inovasi dan menghasilkan generasi dokter dan
perawat di masa mendatang untuk pengembangan usaha Perseroan. Selain itu, Perseroan senantiasa
berupaya untuk melakukan inovasi dengan cara melakukan identifikasi terhadap kebutuhan konsumen,
yang kemudian diikuti dengan upaya perolehan peralatan medis serta pelatihan para staf medis untuk
mendukung kebutuhan tersebut. Selanjutnya, Perseroan juga memperoleh masukan dari para pemasok
Perseroan mengenai peralatan medis yang terkini.
185
16. TANGGUNG JAWAB PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR)
Perseroan telah melakukan berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility dalam periode 2015
hingga 31 Mei 2017 diantaranya:
a. Pembangunan klinik dalam rangka penyediaan fasilitas kesehatan bagi masyarakat luas
Perseroan telah menyediakan tempat dan membangun klinik sebagai sarana pelayanan kesehatan
dasar di wilayah daerah terpencil di desa Mamit dan desa Daboto, Papua.
b. Pengobatan Gratis
Perseroan telah melakukan beberapa bakti sosial dengan memberikan pemeriksaan dan pengobatan
gratis untuk masyarakat di sekitar tiap unit rumah sakit Perseroan. Misalnya, Perseroan telah
memberikan bantuan Operasi Bibir Sumbing Gratis bagi masyarakat di Kupang, Nusa Tenggara Timur
dan di Karawaci, Banten.
c. Khitanan Gratis
Perseroan secara berkala memberikan khitanan gratis sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan
pihak swasta untuk memberikan dukungan medis bagi khalayak yang kurang mampu. Pada tahun
2015, Perseroan bekerjasama dengan Tentara Nasional untuk memberikan khitan gratis dengan
mendonasikan peralatan medis untuk 70 pasien khitan.
d. Pengadaan Program Kesehatan Pendidikan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS)
Perseroan secara berkala mengadakan Seminar, Edukasi dan Talk show bertema Kesehatan yang
beragam seperti contohnya Seminar Kesehatan Gigi Anak dan pemeriksaan gigi gratis serta Sosialisasi
alat KB, Talk Show Saturday Health gratis kegiatan-kegiatan tersebut diadakan di beberapa Siloam
Hospitals milik Perseroan.
e. Pemberian Bantuan Bagi Korban Bencana Alam
Perseroan juga aktif memberikan bantuan berupa tenaga medis, obat-obatan dan kebutuhan dasar
hidup para korban bencana dalam bencana-bencana alam nasional yang telah terjadi.
f.Lainnya
Selain itu, Perseroan juga kerap menyediakan atau menyumbang tenaga ahli dokter pada Program
Bakti Sosial yang dilakukan di daerah Tangerang dan sekitarnya. Dalam pengadaan maupun kontribusi
Program-program Sosial Perseroan melakukan hal tersebut secara periodik guna memberikan kontribusi
dan pelayanan jasa kesehatan pada masyarakat yang membutuhkan.
Jumlah biaya CSR yang telah dikeluarkan oleh Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah masing-masing sebesar Rp200,0 juta, Rp677,0 juta, dan Rp484,3 juta.
186
IX. EKUITAS
Tabel di bawah ini menunjukkan posisi ekuitas Perseroan yang didasarkan pada Laporan Keuangan
Konsolidasian Interim Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017
serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Data-data tersebut
berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Mei 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto,
Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjun Tjun.
(dalam jutaan Rupiah)
Pada tanggal
31 Mei
2017
Keterangan
EKUITAS
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh – 1.300.612.500
Saham pada 31 Mei 2017 dan 31 Desember 2016, dan
1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2015
Tambahan Modal Disetor - Neto
Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
JUMLAH EKUITAS
Pada tanggal 31 Desember
2016
2015
130.061
2.570.240
(25.748)
492.799
130.061
2.570.240
(25.748)
447.325
115.610
1.289.665
(25.748)
364.490
3.167.352
12.731
3.180.083
3.121.878
7.192
3.129.070
1.744.017
(4.065)
1.739.952
Setelah tanggal Laporan Keuangan 31 Mei 2017 hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan
struktur modal yang terjadi.
Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka PUT II sebanyak 325.153.125
(tiga ratus dua puluh lima juta seratus lima puluh tiga ribu seratus dua puluh lima) Saham Baru dengan
nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan. Setiap
pemegang 4 (empat) saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang
Saham pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB mendapatkan 1 (satu) HMETD, dimana 1 (satu)
HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan setiap saham yang
harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.
Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini dilaksanakan seluruhnya menjadi
saham Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017, maka susunan proforma struktur permodalan Perseroan
pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Posisi Ekuitas menurut
Laporan Keuangan pada
tanggal 31 Mei 2017 dengan
Rp400.000.000.000 (empat
ratus miliar Rupiah) dengan
nilai nominal Rp100 (seratus
Rupiah) setiap saham
Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh
130.061
Tambahan
Modal
Disetor
Selisih Nilai
Transaksi
dengan Pihak
Nonpengendali
2.570.240
(25.748)
187
Saldo
Laba
492.799
Kepentingan
Nonpengendali
12.731
Jumlah
Ekuitas
3.180.083
(dalam jutaan Rupiah)
Perubahan Ekuitas
seandainya PUT II sebanyak
325.153.125 (tiga ratus dua
puluh lima juta seratus lima
puluh tiga ribu seratus dua
puluh lima) saham dengan
harga pelaksanaan Rp9.500
(sembilan ribu lima ratus
Rupiah) per saham, dengan
nilai nominal Rp100 per
saham, terjadi pada tanggal
31 Mei 2017
Proforma Ekuitas pada
Tanggal 31 Mei 2017 Setelah
PUT II
Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh
Tambahan
Modal
Disetor
Selisih Nilai
Transaksi
dengan Pihak
Nonpengendali
32.515 3.048.2271)
162.576
5.618.467
Keterangan:
1) Setelah dikurangi biaya emisi porsi Perseroan
188
Saldo
Laba
Kepentingan
Nonpengendali
Jumlah
Ekuitas
-
-
-
3.080.742
(25.748)
492.799
12.731
6.260.825
X. KEBIJAKAN DIVIDEN
Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka PUT II
ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah
diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT II, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian
dividen.
Berdasarkan UUPT, pembayaran dividen dilakukan melalui keputusan pemegang saham pada RUPS
tahunan atau luar biasa atas rekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat melakukan
pembayaran dividen dalam suatu tahun atas hasil laba bersih Perseroan dari tahun sebelumnya.
Sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan, dividen interim dapat dibagikan selama diizinkan oleh
Anggaran Dasar Perseroan dan jika pembagian dividen interim tersebut tidak menyebabkan jumlah
kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dan disetor serta cadangan wajib.
Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh Dewan Komisaris. Apabila setelah
akhir tahun buku tersebut, Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan
harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris akan
bertanggung jawab secara renteng jika dividen interim tersebut tidak dikembalikan kepada Perseroan.
Perseroan bermaksud untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan atas laba
bersih setelah pajak dengan kisaran sebagai berikut:
Keterangan
Bila laba bersih setelah pajak sampai dengan Rp150 miliar
Laba bersih setelah pajak di atas Rp150 miliar
Persentase Dividen Kas terhadap Laba Bersih setelah Pajak
10%
15 – 30%
Tingkat dividen kas Perseroan juga dipengaruhi oleh aliran dana dan rencana investasi dari Perseroan
dan Perusahaan Anak, di samping batasan peraturan perundangan yang digambarkan di atas dan
persyaratan lainnya, termasuk pembayaran dividen kas oleh Perusahaan Anak kepada Perseroan,
kepatuhan pada persyaratan fasilitas kredit untuk memastikan kemampuan Perseroan dalam
memenuhi kewajibannya kepada kreditur, kondisi keuangan dan prospek usaha di masa mendatang
dari Perseroan, dan faktor-faktor yang dianggap relevan oleh Direksi Perseroan dan pemegang saham,
termasuk pemegang saham pengendali.
Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen kas, dividen kas tersebut akan dibayar dalam
Rupiah. Pemegang saham pada tanggal pencatatan yang berlaku berhak atas sejumlah penuh dividen
kas yang disetujui, dan dapat dikenai pajak penghasilan (withholding tax) yang berlaku di Indonesia,
jika ada. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham asing akan dikenai pajak penghasilan
(withholding tax) Indonesia sebesar 20%.
Perseroan tidak memiliki negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam
rangka pembagian dividen.
Riwayat pembagian dividen Perseroan adalah sebagai berikut:
Tahun Buku
2014
% Keuntungan
Bersih
10,1%
Dividen per
Jumlah Pembayaran Dividen
Saham
Rp5,20
Rp6.011.720.000
Pada tahun buku 2013, 2015, dan 2016, Perseroan tidak membagikan dividen.
189
Tanggal Pembayaran
Dividen
18 Juni 2015
XI. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen saham akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan
Keempat Atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian
keuntungan yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri,
koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada
Badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai objek Pajak
Penghasilan dengan syarat:
1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25%
dari jumlah modal yang disetor.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK-03/2009 tanggal
29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada
Dana Pensiun Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang diterima
atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau
diperoleh dari penanaman modal berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat
di Bursa Efek di Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No.41 tahun 1994 tentang Penghasilan Atas Penghasilan Atas Penghasilan Dari Transaksi Penjualan
Saham di Bursa Efek, telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi
dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
2. Pemilik saham Pendiri dikenakan tambahan pajak penghasilan sebesar 0,50% dari nilai seluruh
saham Pendiri yang dimilikinya pada saat penawaran umum perdana. Besarnya nilai saham
tersebut adalah nilai saham pada saat penawaran umum. Penyetoran tambahan pajak penghasilan
dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham Pendiri sebelum penjualan saham Pendiri,
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek.
Yang dimaksud dengan “Pendiri” adalah orang pribadi atau badan yang namanya tercatat dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan Terbatas atau tercantum dalam anggaran dasar Perseroan
Terbatas sebelum Pernyataan Pendaftaran yang diajukan kepada OJK dalam rangka penawaran
umum perdana menjadi efektif.
3. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh Perseroan atas
nama masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri
tidak memilih metode pembayaran berdasarkan 0,5% Pajak Penghasilan yang bersifat final, maka
penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku
umum sesuai Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.
4. Berdasarkan Pasal 23.a.1 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang berasal dari saham,
baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan
kepada Wajib Pajak Dalam Negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15%
(lima belas persen) dari jumlah bruto.
5. Berdasarkan Pasar 17.2.c Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang dibagikan kepada
wajib pajak orang pribadi dalam negeri dipotong PPh Pasal 4 (2) sebesar 10% dan bersifat final.
190
HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD)
Pembagian Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Pemegang Saham Indonesia
Pembagian HMETD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak
menjadi Objek Pajak Penghasilan, kecuali apabila HMETD tersebut dijual kepada pemegang sahamnya.
Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03/PJ.42/1993 tanggal 29 Januari 1993
tentang Pajak Penghasilan atas HMETD (bukti rights) apabila Pemegang Saham menjual bukti rights,
maka hasil penjualan tersebut adalah penghasilan yang merupakan Objek Pajak Penghasilan.
Pembagian Pre-emptive Rights kepada Pemegang Saham Asing
Penghasilan dari penjualan HMETD yang diterima oleh Pemegang Saham Asing, dikenakan pemotongan
pajak Penghasilan yang pada saat ini sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah perkiraan pendapatan
bersih. Namun mengingat hingga saat ini perkiraan pendapatan bersih tersebut belum ditetapkan maka
dalam praktek pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari penjualan HMETD tersebut oleh
pemegang saham asing masih diperdebatkan. Dalam beberapa Tax Treaty tertentu terdapat ketentuan
yang mengecualikan pengenaan pajak penghasilan tersebut. Dalam hal ini penerima wajib menyediakan
surat keterangan domisili yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di Negara yang menjadi salah
satu pihak dalam Tax Treaty tersebut.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan
Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Biaya Meterai, dokumen sehubungan
dengan penjualan saham terutang bea meterai. Pada saat ini, bea meterai dikenakan sebesar
Rp6.000,00 untuk transaksi di atas Rp1.000.000,00 dan sebesar Rp3.000,00 untuk transaksi dengan
harga nominal lebih dari Rp250.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00. Bea meterai ini terutang pada
saat dokumen dipergunakan.
B. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERSEROAN
Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban
perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai
dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. Perhitungan
pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat
untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) pajaknya.
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT II INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN
KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI
PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT II INI.
PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA SAMPAI DENGAN
PROSPEKTUS INI DITERBITKAN.
191
XII. KETERANGAN MENGENAI PEMBELI SIAGA
Berdasarkan dengan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam
International Hospitals Tbk No. 5 tanggal 4 September 2017 sebagaimana diubah dengan addendum
Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk No.
75 tanggal 18 September 2017 September 2017 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H.,
M.Kn., Notaris di Tangerang (“Perjanjian Pembelian Sisa Saham”), yang bertindak sebagai Pembeli
Siaga (Standby Buyer) sehubungan dengan PUT II ini adalah:
PT Ciptadana Capital (Terafiliasi)
Plaza ASIA Office Park Unit 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190
Indonesia
Telepon: (+6221) 2557 4800
Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham
atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang
melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau FPPS
Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan.
Apabila setelah dialokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka Pembeli Siaga yaitu
PT Ciptadana Capital akan membeli seluruh sisa saham tersebut dengan harga pelaksanaan Rp9.500
(sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham yang seluruhnya akan dibayar tunai. PT Ciptadana
Capital sebagai Pembeli Siaga memiliki dana yang cukup dan sanggup menjalankan kewajibannya
sebagai Pembeli Siaga dalam rangka PUT II Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham.
Apabila PT Ciptadana Capital, selaku Pembeli Siaga membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan
oleh Pemegang Saham Perseroan maka kepemilikan PT Ciptadana Capital pada Perseroan adalah
sebesar 15,67%.
Perjanjian di atas merupakan perjanjian lengkap, yang menggantikan semua persetujuan yang mungkin
telah dibuat sebelumnya mengenai hal dimuat dalam perjanjian dan setelah ini tidak ada lagi perjanjian
yang dibuat oleh pihak yang isinya bertentangan dengan perjanjian ini.
KETERANGAN MENGENAI PEMBELI SIAGA
Riwayat Singkat
PT Ciptadana Capital (“PT CC”) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan
kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 110 tanggal
21 Agustus 1989 jo. Akta No. 111 tanggal 17 Oktober 1989, keduanya dibuat di hadapan Lieke Lianadevi
Tukgali, SH, Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-10021.HT.01.01-TH.89 dan didaftarkan dalam
buku register kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah nomor 1659/1989.
Kegiatan Usaha
Berdasarkan anggaran dasarnya, maksud dan tujuan PT CC adalah berusaha dalam perdagangan,
industri, pembangunan, pertambangan, agrobisnis, angkutan, jasa dan percetakan. Kegiatan usaha
PT CC saat ini adalah dalam bidang jasa konsultasi managemen .
192
Permodalan
Berdasarkan Akta No. 98 tanggal 23 Agustus 2007, dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta SH., Notaris
di Jakarta, dan telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, sebagaimana ternyata dari surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Nama Pemegang
Saham Perseroan tertanggal 17 September 2007 nomor W7-HT.01.10.12913, struktur permodalan
PT CC adalah sebagai berikut:
600.000.000
Jumlah Nilai Nominal
@Rp500 per saham
(Rp)
300.000.000.000
181.001.500
55.781.933
46.482.606
45.559.400
25.173.433
6.732.544
5.419.578
1.799.006
367.950.000
232.050.000
90.500.750.000
27.890.966.500
23.241.303.000
22.779.700.000
12.586.716.500
3.366.272.000
2.709.789.000
899.503.000
183.975.000.000
116.025.000.000
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Lippo Securities Tbk
PT Tahta Putera Manunggal
PT Andalan Citra Manunggal
PT Anekatrada Indotama
PT Cahaya Citra Permai
Catherine Gina Hambali
Jimmy Budiman
Anggriani Wirijosandjojo
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
%
49,192
15,160
12,633
12,382
6,842
1,830
1,473
0,489
100,000
Pengawasan dan Pengurusan
Susunan anggota Komisaris dan Direksi PT CC sebagaimana tercantum dalam Akta nomor 79 tanggal
20 Desember 2016 dibuat dihadapan Sindian Osaputra, SH, Notaris di Jakarta, dan telah diterima dan
dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata
dari surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tertanggal 22 Desember 2016 nomor
AHU-AH.01.03-0110605, adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
: Irwan Djaja
: Tirtadjaja Hambali
: Budi Harianto Ishak
: Adrian Suherman Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur Direktur
:
:
:
:
:
Henry Chan Locke Hien
Ir Henry Jani Liando
Catherine Gina Hambali
Thong Thong Sennelius
Roberto Fernandez Feliciano
PERSYARATAN PENTING DALAM PERJANJIAN PEMBELI SIAGA
Berikut adalah persyaratan penting dalam Perjanjian Pembelian Sisa Saham:
a. Para Pihak
1.Perseroan
2. PT Ciptadana Capital
b. Kesanggupan Pembeli Siaga
Bahwa jika pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD tidak memesan secara penuh
untuk bagian mereka secara prorata atas Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD sampai pada
akhir periode perdagangan, Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD yang tidak dipesan tersebut
akan dialokasikan kepada pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang telah
mengajukan pemesanan saham tambahan.
193
Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, jika setelah penawaran
Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD kepada pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang
HMETD, pelaksanaan komitmen PT MKP dan PHCL, dan pemesanan saham tambahan, masih
terdapat sisa saham, maka sisa saham wajib dibeli seluruhnya oleh Pembeli Siaga dengan harga
pelaksanaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Pembelian Sisa Saham, dengan syarat-syarat
yang tercantum dalam Perjanjian Pembelian Sisa Saham dan dengan memperhatikan peraturan
pasar modal yang berlaku.
c. Harga Penawaran dan Pembayaran
Harga pelaksanaan adalah Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) per saham.
d. Jangka Waktu
Perjanjian Pembelian Sisa Saham mulai berlaku sejak tanggal 4 September 2017.
Perjanjian Pembelian Sisa Saham akan berakhir dengan sendirinya apabila pernyataan pendaftaran
menjadi efektif tidak diperoleh pada selambatnya 6 (enam) bulan setelah laporan keuangan
Perseroan yang digunakan dalam Penawaran Umum Terbatas II atau segala kewajiban para pihak
berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham telah diselesaikan sebagaimana mestinya, dengan
memperhatikan peraturan pasar modal yang berlaku
e. Penyelesaian Perselisihan
Para Pihak setuju bahwa setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul dari atau
berkenaan pelaksanaan Perjanjian Pembelian Sisa Saham, diselesaikan dengan cara musyawarah.
Setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah
oleh Para Pihak dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak tanggal pemberitahuan tertulis
dari salah satu-pihak mengenai perselisihan tersebut, maka perselisihan atau perbedaan pendapat
tersebut harus diselesaikan melalui Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (“BAPMI”) dengan
menggunakan Peraturan dan Acara BAPMI dan tunduk pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa berikut semua perubahannya.
194
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam PUT II ini adalah sebagai berikut:
Akuntan Publik
STTD
Keanggotaan Asosiasi
Surat Penunjukan
Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan
Plaza ASIA Lantai 10
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190, Indonesia
Telp. (6221)5140-1340
Fax. (6221)5140-1350
STTD.KAP-00012/PM.22/2017 tanggal 10 Agustus 2017
Anggota IAPI No. 1192
No. 1040417/TJ/1104/EL-Add2 tanggal 3 Juli 2017
Tugas dan fungsi Akuntan Publik yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada standar auditing
yang ditetapkan oleh IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia).
Tugas dan Kewajiban Pokok :
Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Di dalam standar tersebut, Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit
agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas dari salah saji yang
material. Audit yang dilakukan Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti
yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan dan juga penilaian atas
prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan secara keseluruhan.
Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan dalam Laporan Keuangan
Konsolidasian yang digunakan dalam rangka PUT II ini berdasarkan audit yang dilakukan.
Konsultan Hukum
STTD
Keanggotaan Asosiasi
Surat Penunjukan
Hadiputranto, Hadinoto & Partners
The Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 21st Floor
Sudirman Central Business District
Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Telp. (6221) 2960-8888
Fax. (6221) 2960-8999
93/STTD-KJ/PM/1996 tanggal 22 Juli 1996 atas nama Indah N.
Respati, S.H.
Anggota HKHPM No. 89021
No. 145/Corsec-SIH/VIII/2017 tanggal 10 Agustus 2017
Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada standar
profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan yang berkaitan dengan aspek hukum dari
penambahan modal dengan memberikan HMETD termasuk penggunaan dananya sebagaimana
dipersyaratkan oleh Peraturan OJK No. 32/2015. Konsultan Hukum melakukan uji tuntas dari segi hukum
atas fakta mengenai Perseroan yang berkaitan dengan aspek hukum dari penambahan modal dengan
memberikan HMETD termasuk penggunaan dananya sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan
OJK No. 32/2015. Hasil uji tuntas tersebut telah dimuat dalam Laporan Hasil Uji Tuntas yang menjadi
dasar dari Pendapat Hukum sehubungan dengan PUT II. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang
dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum.
195
Notaris
STTD
Keanggotaan Asosiasi
Surat Penunjukan
Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn
Ruko L’Agricola Blok B-21
Gading Serpong, Tangerang 15810
Telp. (6221) 2944-3375/76
Fax. (6221) 5420-2011
No. 551/BL/STTD-N/2011 tanggal 14 Nopember 2011
Anggota Pengurus Daerah Kabupaten Tangerang INI No. 603/
Pengda-Kab.Tng/Ket/IX/2016
No. 144/Corsec-SIH/VIII/2017 tanggal 10 Agustus 2017
Tugas dan fungsi Notaris yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada Kode Etik Notaris yang
berlaku.
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Membuat Akta-akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan Perjanjian-perjanjian
sehubungan dengan PUT II, sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris serta
menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan dalam rangka PUT II kecuali rapat-rapat mengenai
keuangan, penentuan harga, dan strategi pemasaran.
Biro Administrasi Efek
STTD
Keanggotaan Asosiasi
Surat Penunjukan
PT Sharestar Indonesia
BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta 12950
Telp. (6221) 527-7966
Fax. (6221) 527-7967
KEP-25/PM/1991 tanggal 14 Mei 1991
Anggota ABI No. ABI/V/2013-004
No. 146/Corsec-SIH/VIII/2017 tanggal 10 Agustus 2017
Tugas dan fungsi Biro Administrasi Efek yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada Standar
Profesi Biro Administrasi Efek dan Peraturan Pasar Modal.
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Melaksanakan administrasi Daftar Pemegang Saham, menghitung HMETD, distribusi HMETD,
administrasi pelaksanaan HMETD, deposit saham hasil pelaksanaan HMETD ke dalam sistem
elektronik, melaksanakan penjatahan, menerbitkan formulir konfirmasi penjatahan, menyajikan laporan
pelaksanaan HMETD dan menerbitkan Surat Kolektif Saham.
Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal kecuali PT Sharestar Indonesia dengan ini
menyatakan bahwa tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung
maupun tidak langsung sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
196
XIV. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK
TERLEBIH DAHULU DAN TATA CARA PEMESANAN
SAHAM
Dalam rangka PUT II ini, Perseroan telah menunjuk PT Sharestar Indonesia sebagai
Pelaksana Pengelolaan Administrasi Saham dan sebagai Agen pelaksana yang bertugas pula
menyampaikan saham hasil pelaksanaan kepada para pemesan dalam rangka PUT II, sesuai
dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam
Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk No. 4 tanggal 4 September 2017 yang
dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang.
Persyaratan dan tatacara pemesanan pembelian saham dalam PUT II adalah sebagai berikut:
1. Pemesan yang Berhak
Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal
11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB, berhak untuk mengajukan pembelian saham baru dalam rangka
PUT II ini dengan ketentuan bahwa setiap Pemegang Saham yang memiliki 4 (empat) Saham Lama
mempunyai 1 (satu) HMETD, dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru pada
Harga Pelaksanaan yang harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham.
Apabila terdapat pecahan atas HMETD maka akan diadakan pembulatan ke bawah dan pecahan
tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan
ke rekening Perseroan.
Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu Pemegang
Saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli / pemegang HMETD terakhir yang namanya
tercantum di dalam SBHMETD atau dalam kolom Endorsemen pada SBHMETD atau daftar pemegang
HMETD yang dikeluarkan oleh KSEI. Pemesan dapat terdiri dari perorangan dan / atau Lembaga /
Badan Hukum Indonesia / Asing sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka para
pemegang saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan
haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya
disarankan untuk mendaftar Surat Kolektif Sahamnya untuk diregistrasi, yaitu sebelum batas akhir
pencatatan dalam DPS yaitu tanggal 11 Oktober 2017.
2. Distribusi SBHMETD
Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan
didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota Bursa
dan/atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah
tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 12 Oktober 2017.
Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPS Tambahan”) dan formulir
lainnya tersedia dan dapat diperoleh pemegang saham di kantor BAE, yaitu PT Sharestar Indonesia
dengan alamat:
PT Sharestar Indonesia
BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta 12950
dengan menunjukkan bukti identitas atas nama pemegang saham yang tercatat dari masing-masing
Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.
197
Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan
akan menerbitkan SBHMETD atas nama pemegang saham, yang dapat diambil oleh pemegang saham
yang berhak atau kuasanya di BAE pada setiap Hari Kerja dan jam kerja mulai tanggal 12 Oktober 2017
sampai dengan tanggal 13 Oktober 2017, tanggal 16 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 20 Oktober
2017, dan tanggal 23 Oktober 2017 dengan menyerahkan:
a)Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotokopi
anggaran dasar (bagi pemegang saham badan hukum/lembaga). Pemegang saham juga wajib
menunjukkan asli dari fotokopi tersebut.
b)Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi
identitas diri lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli
identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan).
3. Pendaftaran Pelaksanaan HMETD
A. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif
1. Pemegang HMETD memberikan instruksi pelaksanaan HMETD kepada Anggota Bursa atau
Bank Kustodian dan membayar Harga Pelaksanaan HMETD dengan memasukkannya ke dalam
rekening yang khusus ditunjuk oleh KSEI;
2. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya instruksi pelaksanaan HMETD oleh
Anggota Bursa atau Bank Kustodian kepada KSEI, maka:
a. KSEI akan mendebet HMETD dari masing-masing sub rekening pemegang HMETD yang
memberikan instruksi pelaksanaan HMETD ke dalam rekening KSEI dengan menggunakan
fasilitas C-BEST;
b. Segera setelah uang Harga Pelaksanaan HMETD diterima di dalam rekening bank yang
ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD
dari rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI tersebut ke rekening bank yang ditunjuk oleh
Perseroan pada Hari Bursa berikutnya.
3. 1 (satu) Hari Bursa setelah KSEI menerima instruksi pelaksanaan HMETD, KSEI akan menyampaikan
kepada BAE, dokumen sebagai berikut:
a. Daftar rincian instruksi pelaksanaan HMETD yang diterima KSEI, berikut rincian data pemegang
HMETD (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan dan domisili) pemegang
HMETD yang melakukan pelaksanaan HMETD;
b. Surat atau bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD yang dilakukan oleh KSEI,
dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan;
c. Instruksi untuk mendapatkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD ke dalam
rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI.
4. Segera setelah BAE menerima dokumen-dokumen dari KSEI sebagaimana dimaksud dalam
butir A.3 di atas, BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung dari instruksi
pelaksanaan HMETD, bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD kedalam rekening
bank khusus berdasarkan data pada rekening bank khusus, serta instruksi untuk mendepositokan
sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD.
5. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari
KSEI dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening
bank khusus, BAE akan menerbitkan/mendepositokan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan
HMETD ke dalam rekening khusus yang telah disiapkan KSEI, dan KSEI akan langsung
mendistribusikan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dengan menggunakan fasilitas CBEST.
Selanjutnya, setelah melakukan pendistribusian Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut
maka KSEI akan memberikan laporan hasil distribusi Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD
tersebut kepada Perseroan dan BAE.
198
B. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif
1. Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor pusat BAE.
2. Pemegang HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif yang akan melakukan pelaksanaan
HMETD harus membayar Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus serta
menyerahkan dokumen sebagai berikut:
a. Asli SBHMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap;
b. Asli bukti pembayaran Harga Pelaksanaan HMETD;
c. Fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemegang HMETD (perorangan) yang akan
melakukan pelaksanaan HMETD (Kartu Tanda Penduduk (”KTP”)/paspor/Kartu Izin Tinggal
Terbatas (”KITAS”); atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan terakhir anggota
Direksi/pengurus dari pemegang HMETD (lembaga/badan hukum) yang akan melakukan
pelaksanaan HMETD;
d. Asli surat kuasa, jika pelaksanaan HMETD dilakukan oleh pemegang HMETD melalui kuasanya
dan dilampirkan fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa (KTP/
paspor/KITAS);
e. Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dimasukkan
dalam Penitipan Kolektif, maka permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE harus diajukan
melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen
tambahan berupa:
• Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian
untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan
Efekatas Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI atas
nama pemberi kuasa;
• Asli formulir penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani
dengan lengkap.
3. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung untuk pelaksanaan HMETD
sebagaimana dimaksud dalam butir B.2 di atas.
4. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima oleh
BAE dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah diterima dengan baik (in good funds) ke dalam
rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan, BAE akan menerbitkan sejumlah Saham Baru hasil
pelaksanaan HMETD dan mendistribusikan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut ke
dalam Penitipan Kolektif KSEI.
4. Pemesanan Pembelian Tambahan Saham
Pemegang saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD yang terakhir yang
namanya tercantum dalam SBHMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI dapat
memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom pemesanan
pembelian saham tambahan dan/atau FPPS Tambahan yang telah disediakan dan menyerahkan
kepada BAE paling lambat hari terakhir periode pelaksanaan HMETD yakni 23 Oktober 2017.
Pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI harus mengajukan permohonan kepada BAE melalui
Anggota Bursa atau Bank Kustodian, dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi lengkap dan benar;
b. Asli surat kuasa yang sah bermeterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilampirkan fotokopi KTP/
Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;
c. Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-Best yang
sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam Penitipan
Kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-Best);
d. Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian
Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE;
e. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari
bank tempat menyetorkan pembayaran.
199
Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD harus mengajukan permohonan kepada BAE
dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;
b. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilampirkan
fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;
c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar
dan lampiran susunan Direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);
d.Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian
Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE;
e. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari
bank tempat menyetorkan pembayaran.
Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada
rekening bank Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 25 Oktober 2017 dalam keadaan dana
telah diterima dengan baik (in good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan
ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan.
5. Penjatahan Pemesanan Tambahan Saham
Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2017 dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi
jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT II ini, maka seluruh pesanan atas saham
tambahan akan dipenuhi;
b. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi
jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT II ini, maka kepada pemesan yang melakukan
pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional,
berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham
yang meminta pemesanan saham tambahan;
c. Jumlah saham yang akan dijatahkan adalah sisa saham yang belum diambil bagian oleh pemegang
HMETD. Manajer penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK
mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada Peraturan Bapepam
No.VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan
Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan OJK No. 32/2015. Laporan hasil pemeriksaan
tersebut wajib disampaikan oleh Perseroan kepada OJK paling lambat 30 hari setelah tanggal
penjatahan berakhir sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/2015.
6. Persyaratan Pembayaran Bagi Para Pemegang SBHMETD (Di luar Penitipan Kolektif KSEI)
Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT II yang permohonan pemesanannya
diajukan langsung kepada BAE harus dibayar penuh dan dana telah diterima dengan baik (in good
funds) dalam mata uang Rupiah, pada saat pengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet, giro atau
pemindahbukuan atau transfer dengan mencantumkan Nomor SBHMETD atau Nomor FPPS Tambahan
dan pembayaran dilakukan ke rekening Perseroan pada:
PT Siloam International Hospitals, Tbk
No. Rekening: 12030333777
Nobu Bank
Cabang Kantor Kas Siloam Tangerang
Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan,
cek atau wesel bank ditolak oleh pihak bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan
otomatis menjadi batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet/giro,
maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang
dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas.
200
Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang
mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan
tersebut di atas paling lambat tanggal 25 Oktober 2017.
Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham PUT II ini menjadi beban pemesan.
Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan.
7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham
Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham
akan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan saham yang telah dicap ditandatangani yang
merupakan bukti pada saat mengambil pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak dipenuhi. Bagi
pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan
pelaksanaan HMETD dari C-BEST melalui Pemegang Rekening.
8. Pembatalan Pemesanan Saham
Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan Saham Baru, baik secara keseluruhan atau
sebagian, dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan pembatalan pemesanan
saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan saham.
Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan saham antara lain:
a. Pengisian SBHMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syarat syarat
pemesanan saham yang ditawarkan dalam PUT II yang tercantum dalam SBHMETD dan
Prospektus.
b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi.
c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.
Dalam hal terdapat pihak-pihak yang walaupun tidak diperbolehkan untuk melaksanakan HMETD
karena pelaksanaan HMETD ke saham dilarang oleh hukum yang berlaku tetapi tetap melakukan
pemesanan Saham Baru dan melakukan pembayaran uang pemesanan, maka Perseroan berhak
untuk memperlakukan HMETD tersebut atau dokumentasi HMETD lain yang disampaikan tersebut
dalam pemesanan saham baru tidak sah dan mengembalikan seluruh uang pemesanan yang telah
dibayarkan tersebut dalam mata uang Rupiah dengan mentransfer ke rekening bank atas nama
pemesan. Pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja
setelah tanggal penjatahan. Pengembalian uang yang dilakukan sampai dengan tanggal tersebut tidak
akan disertai bunga.
9. Pengembalian Uang Pemesanan
Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan saham yang lebih besar dari pada
haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang oleh Perseroan
akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan yaitu pada tanggal
30 Oktober 2017. Pengembalian uang yang dilakukan Perseroan sampai dengan tanggal 30 Oktober
2017 tidak akan disertai bunga.
Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah yang akan dikembalikan akan disertai bunga
dengan memperhatikan tingkat suku bunga jasa giro rata-rata Rupiah PT Bank Nationalnobu Tbk
(“Nobu Bank”), yang diperhitungkan sejak tanggal 30 Oktober 2017 sampai dengan tanggal dimana
uang tersebut dikembalikan. Apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak
mengambil pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan, kesalahan dari sistem pada bank yang
bersangkutan atau hal-hal lain yang bukan disebabkan oleh kesalahan Perseroan, maka Perseroan
tidak membayar bunga atas keterlambatan tersebut.
201
Pengembalian uang pemesanan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan pemindahbukuan
ke rekening atas nama pemesan. Perseroan akan memindahkan uang tersebut langsung ke dalam
rekening atas nama pemesan sehingga pemesan tidak dikenakan biaya pemindahbukuan. Uang yang
dikembalikan dalam bentuk cek dapat diambil di:
PT Sharestar Indonesia
BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta 12950
dengan menunjukkan KTP asli atau tanda bukti jati diri asli lainnya (bagi perorangan) yang masih
berlaku, fotokopi Anggaran Dasar dan surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) serta menyerahkan
bukti tanda terima pemesanan pembelian saham asli dan fotokopi KTP atau tanda bukti diri. Pemesan
tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya transfer untuk jumlah yang dikembalikan tersebut.
10. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening Efek
Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya
melalui KSEI akan dikreditkan pada rekening efek dalam 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan
pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening
Perseroan.
Saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya
akan mendapatkan saham dalam bentuk elektronik dan BAE akan mendepositkan kedalam Penitipan
Kolektif KSEI selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana
pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan.
Adapun saham hasil penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan didistribusikan dalam bentuk
elektronik dalam Penitipan Kolektif KSEI selambat-selambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah tanggal
penjatahan. Saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan mulai tanggal 17 Oktober
2017. Sedangkan saham hasil penjatahan akan didistribusikan tanggal 30 Oktober 2017.
11. Alokasi Terhadap HMETD Yang Tidak Dilaksanakan
Jika saham yang ditawarkan dalam PUT II tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang
HMETD, maka sisa saham akan dialokasikan kepada para pemegang HMETD lainnya yang melakukan
pemesanan melebihi haknya, dan alokasi dilakukan secara proporsional atas HMETD yang telah
dilaksanakan oleh para pemegang HMETD. Jika masih terdapat sisa Saham Baru dari jumlah yang
ditawarkan, maka Pembeli Siaga, yaitu PT Ciptadana Capital, akan membeli semua sisa Saham Baru
tersebut dengan harga pelaksanaan sebesar Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham,
berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham.
12. Pendaftaran SBHMETD
Pendaftaran dilakukan sendiri/dikuasakan dengan dilengkapi dokumen-dokumen melalui:
PT Sharestar Indonesia
BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta 12950
Telp. (6221) 527-7966
Fax. (6221) 527-7967
202
dengan membawa:
a)SBHMETD asli yang telah ditandatangani dan diisi lengkap
b)Bukti pembayaran asli dari bank berupa bukti transfer bilyet giro/cek/tunai asli dari bank
c)Fotokopi KTP/SIM/Paspor (untuk perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar (bagi
badan hukum/lembaga)
d)Surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi KTP yang
memberi dan diberi kuasa. Bagi pemesan berkewarganegaraan asing, di samping mencantumkan
nama dan alamat pemberi kuasa secara lengkap dan jelas, juga wajib mencantumkan nama dan
alamat luar negeri domisili hukum yang sah dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas (asli
identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperhatikan)
Waktu pendaftaran :
Tanggal : 13, 16-20, 23 Oktober 2017
Pukul : 09.00-16.15 WIB
e) Formulir Pemesanan Tambahan asli yang diisi lengkap dan ditandatangani (jika memesan saham
tambahan) dan diserahkan kepada BAE paling lambat pada tanggal 23 Oktober 2017.
f)Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian
Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE.
203
XV.PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR
PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Prospektus, SBHMETD, FPPS Tambahan dan Formulir Permohonan Pemecahan SBHMETD akan
tersedia mulai tanggal 13 Oktober 2017, tanggal 16 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 20 Oktober
2017, dan tanggal 23 Oktober 2017 dan dapat diambil langsung oleh pemegang saham Perseroan yang
namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB di:
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Sharestar Indonesia
BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta 12950
Telp. (6221) 527-7966
Fax. (6221) 527-7967
Apabila sampai dengan tanggal 23 Oktober 2017 pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat
dalam DPS Perseroan pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB belum mengambil Prospektus
dan SBHMETD serta tidak menghubungi PT Sharestar Indonesia sebagai Biro Administrasi Efek
Perseroan, maka seluruh risiko kerugian bukan menjadi tanggung jawab PT Sharestar Indonesia
ataupun Perseroan, melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yang bersangkutan.
204
XVI. INFORMASI TAMBAHAN PUT II
Para pihak yang menginginkan penjelasan mengenai PUT II ini atau menginginkan tambahan informasi
sehubungan dengan PUT II ini dapat menghubungi:
Sekretaris Perusahaan
PERSEROAN
PT Siloam International Hospitals Tbk
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32
Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village
Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia
Telepon: (6221) 25668000
Faksimili: (6221) 5460075
Email: [email protected]
atau
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Sharestar Indonesia
BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta 12950
Telp. (6221) 527-7966
Fax. (6221) 527-7967
205
Halaman ini sengaja dikosongkan
Download