kk09 - menggunakan instrumen kontrol2009-08

advertisement
MENGGUNAKAN INSTRUMEN KONTROL
Mengklasifikasikan alat ukur kontrol
Teknik Pembangkit Listrik
1st Class
Semester 2
Pengertian Mengukur
Mengukur adalah membandingkan
suatu besaran dengan satuannya.
Pemilihan alat ukur listrik adalah upaya
untuk mendapatkan alat ukur yang sesuai dengan
besaran - besaran listrik yang hendak diketahui
nilai besarannya.
Teknologi dan Rekayasa
Syarat pengukuran
Ketentuan pengukuran
1. Memahami terlebih dahulu karakteristik
obyek yang akan diukur.
2. Memilih alat ukur yang tepat dan
menggunakan dengan metode yang benar,
sehingga dalam pelaksanaannya tidak
terjadi kesalahan dan diperoleh hasil
pengukuran dengan akurasi dan optimasi
yang tinggi.
Teknologi dan Rekayasa
Jenis peralatan ukur
Beberapa alat ukur, berdasarkan arus
yang diukur:
Teknologi dan Rekayasa
Type Pembacaan Alat Ukur
1. TIPE JARUM PETUNJUK (Analog)
Harga yang dibaca adalah yang ditunjuk oleh jarum
petunjuk, harga tersebut adalah harga sesaat pada saat
meter tersebut dialiri arus listrik.
Teknologi dan Rekayasa
Type Pembacaan Alat Ukur
2. TIPE RECORDER.
Harga yang dibaca adalah harga yang tertulis/tercatat pada
kertas , pencatatan ini dilakukan secara otomatis dan terus
menerus selama meter tersebut dialiri arus listrik.
Teknologi dan Rekayasa
Type Pembacaan Alat Ukur
3. TIPE INTEGRATOR (Counter)
Harga yang dibaca adalah harga dari hasil
penjumlahan yang dicatat
pada selang waktu
tertentu selama alat tersebut digunakan misal :
KWH meter.
Teknologi dan Rekayasa
Type Pembacaan Alat Ukur
4. TIPE DIGITAL (Elektronic)
Penunjukan harga sesaat pada saat pengukuran
dilakukkan
Teknologi dan Rekayasa
Prinsip kerja alat ukur
PRINSIP KERJA BESI PUTAR (ELEKTROMAGNIT)
Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar, disebut sistem elektromagnit,
adalah alat ukur yang mempunyai kumparan tetap dan besi putar.
Dua batang besi yang diletakkan di dalam tabung kumparan akan menjadi magnit
dengan kutub senama pada saat kumparan dialiri arus, oleh karena salah satu
batang besi terpasang permanen maka besi yang terpasang pada jarum akan
tertolak sehingga jarum ikut bergerak kearah skala maksimum sesuai besaran
listriknya.
Arah arus
2 batang besi
berdampingan
Teknologi dan Rekayasa
Prinsip kerja alat ukur
PRINSIP KERJA KUMPARAN PUTAR
Alat ukur sistem kumparan ini adalah alat ukur yang mempunyai kutub
magnit permanen berbentuk kaki kuda dan kumparan putar.
Pada saat arus melalui kumparan putar maka timbul magnet, kutub utara / selatan
yang berdekatan dengan utara dan selatan magnit permanen terjadi saling tarik –
menarik atau tolak – menolak sehingga menyebabkan jarum pada poros
kumparan bergerak.
+
+
-
S
S
U
U
-
a
b
Teknologi dan Rekayasa
Prinsip kerja alat ukur
SISTEM INDUKSI ( Kwh meter )
Alat ukur dengan sistem induksi atau dikenal juga dengan sistem ferraris
ini mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :
Bila didalam medan magnit dengan garis gaya magnit arah yang
berputar, dipasang sebuah tromol berbentuk silinder, tromol tersebut
akan berputar menurut arah putaran garis-garis gaya magnit tadi, medan
magnit ini dinamakan alat ukur medan putar atau induksi, biasa disebut
alat ukur ferraris.
I2
Tromol
B
I1
A
Q1
Q2
C
Q
D
Gambar - Azas alat ferraris atau alat induksi
Teknologi dan Rekayasa
Prinsip kerja alat ukur
SISTEM ELEKTRO DINAMIS
Alat ukur electro dinamis yang mempunyai kumparan tetap dan
kumparan putar.
Sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan berputar tetapi
magnit tetap diganti dengan magnit listrik.
+
Arah
gerakan
++
S
+
-
U
jarum
U
Arah
gerakan
U
+
-
S
S
jarum
-
Bila arah arus
terbalik
Bila arah arus
terbalik
Tegangan
benar
Tegangan
terbalik
Teknologi dan Rekayasa
Prinsip kerja alat ukur
PRINSIP KAWAT PANAS
1. Bila media penghantar atau kawat panas dilalui arus akan memuai,
maka tali pengikat yang terlilit pada roller akan menarik kawat oleh
kekuatan pegas dan memutar roller sehingga jarum bergerak.
0
A
X
a
P
B
m
D
n
Teknologi dan Rekayasa
Prinsip kerja alat ukur
PRINSIP KAWAT PANAS
2. Jika kita alirkan arus searah dari A – B sehingga kawat A – B
menjadi memuai dan lebih panjang, ternyata tidak menunjuk 0,
tetapi menyimpang kearah kanan ( sesuai gambar ) .
3. Hal ini disebabkan karena kawat A – B menjadi lebih panjang dan
ditarik oleh pegas sehingga memutar poros jarum. Baik arus searah
tersebut mengalir dari A – B maupun dari B – A jarum tetap
menyimpang kearah kekanan .
Teknologi dan Rekayasa
Posisi pengoperasian
1. Dipasang untuk posisi mendatar
Posisi Mendatar
Teknologi dan Rekayasa
Posisi pengoperasian
2. Dipasang untuk posisi tegak
Posisi tegak
Teknologi dan Rekayasa
Posisi pengoperasian
3. Dipasang untuk miring 600
600
Posisi miring
Teknologi dan Rekayasa
Alat ukur menurut sifat penggunaan
Menurut sifat penggunaan dibagi 2 yaitu :
1. Portable :
Alat ini mudah dipergunakan dan dapat dibawa
kemana - mana sesuai kebutuhan.
2. Papan penghubung / panel :
Alat ini dipasang pada panel atau tempat - tempat
tertentu secara permanen
Teknologi dan Rekayasa
BATAS UKUR PADA ALAT UKUR LISTRIK
Batas ukur, artinya alat ukur tersebut
hanya mampu mengukur sampai harga max
tertentu dimana jarum penunjuk akan
menyimpang penuh sampai pada batas
maximal dari pada skala yang tersedia.
Teknologi dan Rekayasa
Beberapa macam alat ukur
Tabel macam – macam alat ukur listrik
No
Nama
Besaran listrik
Satuan
Simbol
Arus
Ampere
A
AC / DC
1
Ampere Meter
Arus
2
Volt Meter
Tegangan
Volt
E
AC / DC
3
Watt Meter
Daya Aktif
Watt
W
AC / DC
4
Var Meter
Daya Reaktif
VAr
Var
AC / DC
5
Cos Phi Meter
Faktor Daya
-
Cos φ
AC
6
Frekeunsi Meter
Getaran
Hz
f
AC
7
Ohm meter
Tahanan Listrik
Ohm
Ω
AC / DC
8
Megger
Tahanan Isolasi
Mega Ohm
MΩ
AC / DC
9
Earth Tester
Tahanan Tanah
Ohm
Ω
AC / DC
10
KWh, MWh, GWh
Energi Aktif
K / M / G, Wh
K/M/G.Wh
AC / DC
11
Kvarh Meter
Energi Reaktif
KVarh
Kvarh
AC / DC
12
Drivel
Urutan Fase
Warna / R-S-T /1-2-3
AC
Teknologi dan Rekayasa
MENGGUNAKAN INSTRUMEN
KONTROL
Menjelaskan teknik pemeliharaan alat ukur kontrol pembangkit.
Apa pemeliharaan itu?
Pemeliharaan adalah
Kegiatan untuk menjaga atau memelihara fasilitas
dan atau peralatan serta mengadakan perbaikan
atau penyesuaian dan atau mengganti yang
diperlukan sehingga terdapat suatu keadaan
operasi produksi yang memuaskan.
Teknologi dan Rekayasa
Jenis pemeliharaan
Dua macam Jenis pemeliharaan, yaitu:
1. Pemeliharaan pencegahan
(Preventive Maintenance)
Tujuan pemeliharaan
pencegahan untuk
membangun system yang
mengetahui kerusakan
potensial dan membuat
pergantian atau perbaikan
yang akan mencegah
kerusakan.
Teknologi dan Rekayasa
Jenis pemeliharaan
2. Pemeliharaan perbaikan
(corrective atau breakdown maintenance)
Adalah perbaikan secara
remedial ketika terjadi
peralatan yang rusak dan
kemudian harus diperbaiki
atas dasar prioritas atau
kondisi darurat.
Teknologi dan Rekayasa
Ruang lingkup pemeliharaan
Ruang lingkup pemeliharaan
1. Penempatan penyimpanan alat-alat
2. Posisi letak penyimpanan
3. Menejemen penggunaan alat
4. Pembersihan alat perlindungan
peralatan dari pengaruh suhu dan
lingkungan
5. Pengecekan kondisi peralatan secara
berkala
Teknologi dan Rekayasa
Posisi letak penyimpanan alat
Letak Alat
 alat harus diletakkan tegak lurus,
mendatar, atau posisi lain sesuai dengan
petunjuk cara meletakkannya.
 Apabila
petunjuk
cara
meletakkan
penyimpanan alat dilanggar maka cepat
atau lambat akan berpengaruh pada
tingkat ketelitian hasil pengukuran.
Teknologi dan Rekayasa
MENGGUNAKAN INSTRUMEN
KONTROL
Mendeskripsikan standar operasi normal instrumen kontrol
Standar Kelistrikan
STANDAR KELISTRIKAN
Standar
ampere
Standar
resistansi
Standar
tegangan
Standar
Kapasitansi
Standar
Induktansi
Standart
temperatur
Standar
luminasi
cahaya
Teknologi dan Rekayasa
Standar Kelistrikan
Standar
ampere
• menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah
arus konstan yang dialirkan pada dua konduktor
dalam ruang hampa udara dengan jarak 1 meter, di
antara kedua penghantar menimbulkan gaya = 2 ×
10-7 newton/m panjang.
Standar
resistansi
• menurut ketentuan SI adalah kawat alloy
manganin resistansi 1 Ω yang memiliki tahanan
listrik tinggi dan koefisien temperatur rendah,
ditempatkan dalam tabung terisolasi yang menjaga
dari perubahan temperatur atmosfer.
Teknologi dan Rekayasa
Standar Kelistrikan
Standar
tegangan
•Ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruh
H memiliki dua elektrode, tabung elektrode positip
berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode negatip
diisi elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu
ruangan. Tegangan elektrode Weston pada suhu 20°C
sebesar 1.01858 V.
Standar
Kapasitansi
•Menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart
resistansi SI dan standar tegangan SI, dengan
menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan
diketahui resistansi dan frekuensi secara teliti akan
diperoleh standar kapasitansi (farad).
Teknologi dan Rekayasa
Standar Kelistrikan
Standar
Induktansi
•menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar
resistansi dan standar kapasitansi, dengan metode
geometris, standar induktor akan diperoleh.
Standart
temperatur
•menurut ketentuan SI, diukur dengan derajat
kelvin besaran derajat kelvin didasarkan pada tiga
titik acuan air saat kondisi menjadi es, menjadi air
dan saat air mendidih. Air menjadi es sama dengan
0° celsius = 273,160 kelvin, air mendidih 100°C.
Teknologi dan Rekayasa
Sistem Pengukuran
Penunjuk jarum pada skala
meter. misalnya penunjukan
temperatur
Sistem
pengukuran
Pengukuran
sistem analog
Pengukuran
sistem digital
Penunjukan angka digital
berupa angka diskret dan
pulsa diskontinyu
berhubungan dengan waktu
Teknologi dan Rekayasa
Penunjukan meter
Teknologi dan Rekayasa
MENGGUNAKAN INSTRUMEN
KONTROL
Mengkalibrasi instrumen kontrol
Pengertian pengukuran
Pengukuran adalah
Suatu pembandingan
antara suatu besaran
dengan besaran lain
yang sejenis secara
eksperimen dan salah
satu besaran dianggap
sebagai standart.
Teknologi dan Rekayasa
Pengelompokkan alat ukur listrik
Alat ukur listrik dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Alat ukur absolut:
alat ukur yang menunjukkan besaran dari komponen listrik
yang diukur dengan batas-batas pada konstanta dan
penyimpangan pada alat itu sendiri
2. Alat ukur sekunder
semua alat ukur yang menunjukkan harga besaran listrik
yang diukur dan dapat ditentukan hanya dari simpangan
alat ukur tersebut. Sebelumnya alat ukur sudah dikalibrasi
dengan membandingkan pada alat ukur standar/absolut.
Teknologi dan Rekayasa
Unsur penting dalam pengukuran
Tiga unsur penting yang perlu diperhatikan :
Teknologi dan Rekayasa
Apa itu kalibrasi ?
Kalibarasi pengukuran adalah
prosedur
pembuktian ketepatan penujukan dan kehandalan
suatu pengukuran dengan membandingkan dengan
instrumen standar.
Teknologi dan Rekayasa
Contoh Kalibrasi Ampermeter
Kalibrasi ampermeter arus searah
Pengukuran arus, ampermeter terhubung Seri dengan beban
+
-
IS
+
Beban
-
IA
Beban
Bahwa IS adalah arus yang terukur pada meter yang akan dikalibrasi
IA adalah arus standar yang dianggap sebagai harga arus sebenarnya
Teknologi dan Rekayasa
Contoh Kalibrasi Ampermeter
Harga koreksi
Perbandingan harga koreksi terhadap arus yang terukur (k / IA )
disebut rasio koreksi atau koreksi relatif dinyatakan dalam persen
Teknologi dan Rekayasa
Contoh Kalibrasi Voltmeter
Kalibrasi Volt Meter arus searah
Pengukuran tegangan, Voltmeter terhubung paralel dengan beban
+
-
v
vs
Beban
V adalah tegangan yang terukur pada meter yang dikalibrasi,
sedangkan Vs adalah tegangan standar yang dianggap sebagai harga
tegangan sebenarnya.
Teknologi dan Rekayasa
Contoh Kalibrasi Voltmeter
Kesalahan
Koreksi
Teknologi dan Rekayasa
MENGGUNAKAN INSTRUMEN
KONTROL
Mengoperasikan instrumen kontrol
Beberapa macam alat ukur listrik
Tabel macam – macam alat ukur listrik
No
Nama
Besaran listrik
Satuan
Simbol
Arus
Ampere
A
AC / DC
1
Ampere Meter
Arus
2
Volt Meter
Tegangan
Volt
E
AC / DC
3
Watt Meter
Daya Aktif
Watt
W
AC / DC
4
Var Meter
Daya Reaktif
VAr
Var
AC / DC
5
Cos Phi Meter
Faktor Daya
-
Cos φ
AC
6
Frekeunsi Meter
Getaran
Hz
f
AC
7
Ohm meter
Tahanan Listrik
Ohm
Ω
AC / DC
8
Megger
Tahanan Isolasi
Mega Ohm
MΩ
AC / DC
9
Earth Tester
Tahanan Tanah
Ohm
Ω
AC / DC
10
KWh, MWh, GWh
Energi Aktif
K / M / G, Wh
K/M/G.Wh
AC / DC
11
Kvarh Meter
Energi Reaktif
KVarh
Kvarh
AC / DC
12
Drivel
Urutan Fase
Warna / R-S-T /1-2-3
AC
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Ampere Meter
Ampere Meter
Pemasangan dihubungkan seri dengan beban
Ampermeter adalah alat untuk mengukur
mengalir pada rangkaian berbeban.
besarnya
arus
yang
Pengukuran
Langsung
Ampere Meter
Pengukuran Tidak
Langsung
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Ampere Meter
1. Pengukuran langsung

Besaran arus listrik yang akan diukur harus lebih kecil
dari batas standat kemampuan arus ampere meter (≤5A)

Pengukuran secara langsung apabila Amper meter rusak
atau putus maka suplai listrik ke beban akan terputus,
juga sangat membahayakan keselamatan manusia dan
peralatan.
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Ampere Meter
2. Pengukuran tidak langsung

Pengukuran ini menggunakan trafo arus atau current
transformator (CT)
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Ampere Meter
Fungsi current transformator (CT) :
1. Mentransformasikan dari arus yang besar ke arus yang kecil
2. Untuk unit pengukuran dan prateksi sebagai berikut :
 CT untuk pengukuran (pelengkap unit alat ukur)
 CT untuk Proteksi (Pengaman unit sistem)
3. Sebagai isolator sisi sekunder dari sisi primer (standar arus
pengenal peralatan pada sisi sekunder)
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Volt Meter
Volt Meter
Pemasangan dihubungkan paralel dengan beban
Pengukuran
Langsung
Volt Meter
Pengukuran Tidak
Langsung
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Volt Meter
1. Pengukuran langsung
 Pengukuran pada tegangan rendah yang terhubung
paralel dengan sumber.
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Volt Meter
2. Pengukuran tidak langsung
 Pengukuran tidak langsung dilakukan pada jaringan
tegangan tinggi 20 KV ke atas.
 Untuk
melakukan
pengukuran
tegangan
tinggi
digunakan alat bantu transformator tegangan (PT).
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Frequensi Meter
Frekuensi meter
Pemasangan dihubungkan paralel dengan beban
Digunakan untuk mengetahui banyaknya getaran listrik
dengan kesatuan Herzt dari sumber pembangkit tenaga
listrik.
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Watt Meter
Pengukuran Daya Listrik (Watt Meter)
Pemasangan dihubungkan kombinasi paralel dan seri terhadap beban (kombinasi
dari Volt meter dan Ampere meter.
Digunakan untuk mengetahui besaran daya nyata / aktif
Untuk daya besar


Kilo watt meter
Mega watt Meter
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Megger
Megger
Digunakan untuk mengukur tahanan isolasi pada sistem dan
peralatan listrik.
Hasil pengukuran tahanan isolasi dalam satuan Mega Ohm (MΩ)
Tahanan Isolator Minimum = 1000 x Tegangan kerja peralatan
yang akan diuji
Contoh : E = 380 V
R isolasi = 1000 . 380
= 380.000 Ω
= 0.38 M Ω
Bila hasil pengukuran ≥ 0.38 M Ω maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
Teknologi dan Rekayasa
Jenis Megger
 Megger dengan engkol sebagai pembangkit
tegangan
Teknologi dan Rekayasa
Jenis Megger
 Megger dengan sumber tenaga dari
baterai
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Earth Tester
Earth Tester
Digunakan untuk mengukur tahanan tanah pada pentanahan sistem
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb: Prop (A) di hubungkan
dengan electrode (di bak kontrol). Prop (B) dan (C) ditancapkan
ketanah dengan jarak antara 5 sd. 10 m. Maka alat ukur akan
menunjukan besar dari R-tanah.
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan dan rangkaian Earth Tester
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan ±5
Ohm. apabila belum mencapai nilai 5 Ohm, maka
electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel.
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias
mencapai sumber air atau R-tanah = 0.
PUIL 2000-3.19.1.4 :
Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω,
Maka Ground rood ditambah, dengan jarak 2 x
panjangnya.
Teknologi dan Rekayasa
Pengunaan Phase Sequence Tester
Phase Sequence Tester / Drivel
Digunakan untuk mencari urutan fase pada sistem 3 fase
(R,S,T) suatu sumber listrik.
Teknologi dan Rekayasa
Teknologi dan Rekayasa
Download