KEPUTUSANMUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016 NOMOR:IX/MUNASLUB/GOLKAR/2016 tentang REKOMDENDASIMUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016 DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA MUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016 Menimbang : a. bahwa daiam rangka mewujudkan transformasi Partai GOLKAR menjadi partai yang modern, demokratis, solid dan kuat menghadapi agenda politik nasional kedepan diperlukan pembenahan menyeluruh terhadap sendisendi kehidupan kepartaian baik dari aspek struktural maupunkulturaldaiambentukRekomendasi; b. bahwa sebagai wujud tanggungjawab Partai GOLKAR untuk mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan perlu dilakukan penataansistempolitiknasional; c. bahwa untuk untuk maksud sebagaiamna butir a dan b, perludirumuskanpokok-pokokrekomendasiMusyawarah NasionalLuarBiasaPartaiGOLKAR d. bahwauntukmaksudsebagaimanatersebutdiatas,perlu ditetapkandenganKeputusanMusyawarahNasionalLuar BiasaPartaiGolonganKaryaTahun2016. Mengingat : 1.KeputusanMusyawarahNasionalIXPartaiGolonganKarya Tahun 2014 Nomor: XIII/MUNAS-IX/GOLKAR/2014 tanggal 3 Desember 2014, tentang Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golongan Karya; 2. Keputusan Musyawarah Nasional IX Partai Golongan Karya Tahun 2014 Nomor: XVIII/MUNASIX/GOLKAR/2014 tanggal 3 Desember 2014, tentang Pengesahan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan PusatPartaiGOLKARmasabakti2014-2019; 3. Keputusan DPP Partai Golongan Karya Nomor : KEP- 102/DPP/GOLKAR/IV/2016 tanggal 27 April 2016, tentang Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar BiasaPartaiGolonganKaryaTahun2016. 4. Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golongan Karya Nomor: II/MUNASLUB/GOLKAR/2016 tanggal 15 Mei 2016 tentang Peraturan Tata Tertib Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golongan Karya Tahun2016. Memperhatikan : Saran dan pendapat yang dikemukakan dalam Rapat Paripurna VI Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai GolonganKaryaTahun2016tanggal16Mei2016. MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA PARTAI GOLONGAN KARYA TAHUN 2016 TENTANG REKOMENDASI MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA PARTAIGOLKARTAHUN2016 Pasal1 Pokok-pokok Rekomemdasi Musyawarah Nasional Partai GOLKAR tahun 2016 sebagaimana tertuang dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkandariKeputusanini. Pasal2 Menugaskan kepada DPP Partai GOLKAR terpilih untuk menindaklajuti dan melaksanakanpokok-pokokRekomendasiMunaslubPartaiGOLKARtahun2016. Pasal3 Keputusaniniberlakusejaktanggalditetapkan. Ditetapkandi :NusaDua,Bali Padatanggal :16Mei2016 PIMPINANMUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016 POKOK-POKOKREKOMENDASIMUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016 1. REHABILITASIDANPEMULIHANHAKKADER Konflik internal yang mendera Partai GOLKAR banyak menimbulkan ekses negatif. Salah satunya adalah pemecatan dari keanggotaan partai bagi individu yang dinilai melakukan pelanggaran berat. Adakalanya pemberian sanksi kepada anggota diperlukan dengan tujuan penertiban dan menegakkan norma AD/ART. Namun, dalam semangat rekonsiliasi, dan demi terciptanya soliditas internal, kesalahan yang dilakukan oleh individu kader partai bukannya tidak termaafkan. Apalagi tersedia mekanisme organisasi dimana pihak yang merasa tidak puas atau tidak bersalah bisa mengajukan pembelaan di forum tertinggi partai yakni Musyawarah Nasional(MUNASLUB). Sebagaiforumtertinggipartai,MUNASLUBmemberiruangbagirehabilitasi serta mengembalikan hak-hak politik kader yang sebelumnya hilang oleh sebab sanksi pemecatan. Dalam forum MUNASLUB, kader yang mendapatkan sanksi pemecatan berhak mengajukan pembelaan dan meminta pemulihan hak-haknya. Sebagai instansi pengambilan kebijakan tertinggi, MUNASLUB dapat mengembalikan reputasi, nama baik serta hakhakpolitikkader. MUNASLUB diharapkan menjadi ajang rekonsiliasi antar elemen partai setelah tercerai berai akibat konflik. Rekonsiliasi tidak hanya penyatuan strukturalduapihakyangberkonflik,melainkanlebihdariituharusmampu merangkul kembali figur atau tokoh partai yang mendapatkan sanksi pemecatan.Harapannyaadalahketikatokoh-tokohdirehabilitasinamabaik dan hak-hak politiknya, maka akan mengembalikan soliditas dan kekuatan partai. Kebutuhan mendesak Partai GOLKAR adalah konsolidasi internal dalam rangka penguatan struktural dan pengembangan kultur organisasi yang sehatdankondusif.Olehsebabitu,semuapotensiyangdimilikipartaiharus segera dikonsolidasi guna menghadapi agenda politik nasional. Tujuan konsolidasi tentu adalah terwujudnya soliditas partai. Tanpa itu, partai ini akankesulitanmenghadapiberagamdinamikapolitikdimasyarakat. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka MUNASLUB Partai GOLKAR memutuskan untuk memulihkan hak anggota yang terkena sanksi pemecatandanmerekomendasikankepadaDPPPartaiGOLKARuntuk menindaklanjuti pemulihan hak-hak kader sesuai ketentuan organisasiyangberlaku. 2. POSISIPARTAIGOLKARTERHADAPPEMERINTAH Partai GOLKAR telah mendeklarasikan sebagai partai pendukung pemerintah. Dukungan tersebut harus dimaknai sebagai langkah politik kebangsaan. Tujuannya adalah turut serta dan menjadi bagian dari usaha pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Sebagai kekuatan politik yang besar, Partai GOLKAR adalah penentudaritiapkebijakanyangdiambilolehnegara. Tidak mudah bagi pemerintah dalam mensukseskan programnya jika dukungan politik tidak mencukupi. Bergabungnya Partai GOLKAR di dalam pemerintahmenjaminadanyastabilitaspolitiknasional.Halitusebagaipra syarat bagi suksesnya program-program pembangunan yang dirancang pemerintah. Perekonomian nasional akan bergerak positif jika politik nasional stabil. Investor juga tidak akan ragu menanamkan modalnya di Indonesia. Disinilah poin penting yang hendak disampaikan oleh Partai GOLKAR kepada masyarakat luas, bahwa Partai GOLKAR tetap konsisten menjadi bagian dari pembangunan demi mewujudkan kemajuan bangsa dimanapun posisinya. Sejak kelahirannya, Partai GOLKAR adalah Partai pemerintah. Ideologikaryakekaryaanhanyabisaberjalanefektifjikapartaiinimenjadi bagian dalam pemerintahan. Politik yang dianut Partai GOLKAR adalah politik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kenegaraan, yang selalu menjadi zeitgeistdalamsejarahkepartaiankita.PartaiGOLKARbercita-cita,bersama pemerintah,agarnegarakitasemakinmakmur,sejahteradanmenjadileader baikdikawasanregionalmaupundalampercaturanpolitikglobal. Selain itu, dukungan Partai GOLKAR terhadap pemerintah merupakan langkah rasional. Ada proyeksi-proyeksi politik yang dirancang dengan tujuan akhir untuk mengembalikan kejayaan dan kemenangan Partai GOLKAR pada pemilu tahun 2019. Tentu ada political benefit dengan bergabungnya Partai GOLKAR dalam Pemerintahan Jokowi-JK. Cara terbaik untuk semakin mendekatkan Partai GOLKAR dengan masyarakat adalah dengan menjadikan Partai GOLKAR sebagai bagian penting dalam usaha bersama mensejahterakan rakyat. Isu-isu yang menjadi perhatian publik harusmenjadiperhatianpartaidandiresponsecaracepatmelaluikebijakankebijakan yang solutif. Bergabung dengan pemerintah memberi peluang memperjuangkanprogram-programpembangunanyangprorakyat. Partai GOLKAR akan memberikan dukungan penuh terhadap programprogram yang memang sesuai dengan harapan rakyat. Partai GOLKAR juga menjamin pergantian kekuasaan akan bersandar pada konstitusi dimana perguliran kekuasaan berlangsung lima tahunan. Partai GOLKAR akan menggunakan seluruh sumberdaya politik yang dimilikinya untuk mendukung sekaligus mengawal seluruh proses penyelenggaraan pemerintahandanpembangunandibawahkepemimpinanJokowi-JKhingga berakhirnyamasajabatanKabinetKerjapadatahun2019. Posisi partai GOLKAR sebagai pendukung pemerintahan tidak berarti kehilangan daya kritis terhadap pemerintah. Partai GOLKAR akan mengingatkansebagaisahabatdekatjikaadaprogram-programpemerintah yang tidak sesuai dengan visi negara dan bertentangan dengan kehendak masyarakat. Meskipun Partai GOLKAR mendukung pemerintah, ikatan persahabatan dengan partai lain di luar partai pendukung pemerintah harus tetap ditumbuhkembangkan. Pilihan politik Partai GOLKAR untuk mendukung pemerintah harus disertai penghormatan terhadap partai lain yang mengambil jalan di luar pemerintahan, agar prinsip “check and balances” dapat terwujud demi menjamin efektifitas penyelenggaraan pemerintahan danpembangunan.Halinidiperlukanagarkinerjapemerintahantetapfokus padakebijakanyangtepatsasarandanmemenuhiharapanpublik. Berdasarkan pemikiran di atas, MUNASLUB merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk mengambil langkah-langkah strategis dan penting sebagai Partai Pendukung Pemerintah dengan tetapmenjalinkomunikasiyangbaikkepadapartailainyangberadadi luarpemerintahan. 3. PERLUSEGERAMELAKUKANKOMUNIKASIPOLITIKYANGEFEKTIFDAN PRODUKTIFDENGANPRESIDENRlJOKOWIDODO. Sejalan dengan rekomendasi poin 2 (dua) di atas, Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai GOLKAR telah menetapkan reposisi Partai GOLKAR dari kekuatan penyeimbang menjadi partai Pendukung Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sebagaimana tertuang dalam Keputusan MUNASLUB Nomor:X/MUNASLUB/GOLKAR/2016,tentangReposisiPartaiGOLKAR terhadapPemerintahanJokoWidodo-JusufKalla. Sebagai tindak lanjut dari keputusan di atas, serta mengingat waktu yang semakin singkat (tinggal 2 tahun efektif menyongsong Pileg dan Pilpres 2019), Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai GOLKAR Tahun 2016, menginstruksikan kepada Ketua Umum DPP Partai GOLKAR Terpilih untuksegeramelakukankomunikasipolitikyangefektifdanproduktif denganPresidenJokoWidododalamrangkamengantisipasisekaligus mempersiapkan penyelenggaraan Pileg dan Pilpres yang dilakukan secarabersamaanpadatahun2019yangakandatang. 4. PARTAI SEBAGAI LOKUS KEBIJAKAN-KEBIJAKAN LEGISLASI, POLITIK ANGGARANDANPENGAWASAN ParlemenadalahetalasePartaiPolitik.Salahsatukesempatanpublikuntuk menilai performance Partai Politik adalah melalui kinerja Partai di Parlemen.Olehkarenaitu,Partaiharusberusahabukansajamengkonversi aspirasi rakyat menjadi kebijakan publik, tetapi harus mencari tahu dan menyelamidengansegalakesungguhanuntukkemudiandisalurkankepada fraksidiparlemen.HalitulahyangmenjadilandasanfilosofisbahwaFraksi adalahkepanjangantanganPartai. Oleh karena itu DPP Partai Partai GOLKAR ke depan perlu merancang program legislasi, politik anggaran dan pengawasan. Program tersebut pentingdilakukangunamemberikanpanduanbagifraksiuntukmemberikan konsepsi alternatif bagi pemerintah. Sebagai partai besar dan memiiiki pengalaman panjang dalam menjalankan roda pemerintahan, perspektif Partai GOLKAR dalam memandang beragam persoalan kebangsaan akan menjadi rujukan banyak pihak. Jika hal itu dituangkan dalam bentuk kebijakanlegislasiberupapenyusunanrancanganundang-undangprioritas, tentu akan memperkaya dan memperdalam bahasan Program Legislasi Nasional(Prolegnas)yangdisusunDPRbersamapemerintah. Selain itu, APBN yang disusun oleh pemerintah bersama DPR juga penting untuk dikawal. Partai GOLKAR memiiiki pengalaman dalam hal tersebut. Politik anggaran harus dilihat sebagai sarana guna mendorong percepatan pembangunan nasional. Sejauh mana postur politik anggaran pemerintah memberidampakbagikesejahteraanrakyat.Prioritasprogramnasionalapa saja yang bisa menyentuh sekaligus memperkuat fondasi perekonomian nasional dalam rangka mempertinggi daya saing Indonesia dalam kancah perekonomian global yang semakin kompetitif. Poin-poin tersebut bisa dirumuskan dalam politik anggaran yang menjawab kebutuhan dasar masyarakat. Bagaimana politik anggaran mampu menjadi pendorong yang dirancangolehDPPPG. PartaiGOLKARjugatakbolehmengesampingkanfungsipengawasan.Untuk menjamin pemerintah menjalankan fungsinya dengan baik, fungsi-fungsi pengawasan terhadap kebijakan nasional harus ditegakkan. Dalam hal ini, peran Partai GOLKAR sebagai mitra kritis pemerintah turut serta dalam mengawal pelaksanaan program-program nasional. Sehingga kebijakan pemerintahbisaterdeliverdenganbaikdantepatsasaran. Sistem dan struktur yang kita miliki memungkinkan Partai menjadi fokus bagilahirnyakebijakan-kebijakanpublikyangmemihakkepadarakyat.DPP Partai GOLKAR dalam merumuskan legislasi, politik anggaran dan pengawasan dapat menggunakan instrument Partai sampai ke daerah. Isuisu apa saja yang menjadi perhatian masyarakat bawah. Partai GOLKAR di semua tingkatan harus dijadikan pusat aspirasi (center of aspiration) masyarakat yang selanjutnya diproses menjadi kebijakan publik di Parlemen.Jikainidilakukan,akanmenjadikerjasistemikdenganmelibatkan strukturalpartaidisemuatingkatanuntukbergerakbersama. Selama ini, program legislasi, politik anggaran dan pengawasan terkesan diserahkan sepenuhnya kepada Fraksi Partai GOLKAR di DPR Rl. Terdapat kesan DPP Partai GOLKAR mengikuti irama parlemen, bukan sebaliknya partai harus memberikan guidance terhadap isu-isu krusial tertentu yang kemudian diterjemahkan oleh Fraksi Partai GOLKAR di DPR Rl. Bahkan seharusnya DPP PG perlu menyajikan secara utuh kebijakan dan pokokpokok pikiran yang diwujudkan dalam program legislasi, politik anggaran danpengawasantersebutsebagaisuararesmiPartaiGOLKAR. Berdasarkan hal tersebut MUNASLUB Partai GOLKAR merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk merumuskan politik legislasi, politik anggaran dan politik pengawasan dengan berpedoman pada Visi Negara Kesejahteraan 2045, sekaligus menjadikan Partai GOLKAR sebagai sentral dan lokus dalam merumuskankebijakan-kebijakanpublik. 5. PENATAANSISTEMPOLITIK a. SistemPemilu Penerapan sistem pemilu proporsional dengan calon daftar terbuka, dimanaanggotaterpilihadalahcalonyangrnemperolehsuaraterbanyak, adalah kritik terhadap sistem sebelumnya yaitu proporsional tertutup. Proporsional tertutup dianggap kurang mencerminkan semangat demokrasi, calon yang terpilih lebih mementingkan kepentingan partai dan mengabaikan kepentingan rakyat. Fungsi representasi, sangat sulit diharapkandengansistemproporsionaltertutup. Namun seiring berjalannya waktu, penerapan sistem proporsional dengan calon daftar terbuka, dengan suara terbanyak, melahirkan dampakyangbegituterasa,antaralain,merebaknyapragmatismepolitik danperilakutransaksional,rusaknyakelembagaanpartaidanrendahnya kinerja parlemen. Keterpilihan anggota DPR tidak linier dengan kualitas yang dimiliki. Dalam prakteknya, calon yang mempunyai tingkat popularitas tinggi, tidak dapat menjamin peningkatkan fungsi representasi dan kinerja dewan khususnya dalam menjalankan fungsi legislasi,anggarandanpengawasan. Olehkarenaituharusdilakukankajianulangterhadapsistempemilusaat ini.Sistempemiluyangbaikseharusnyadapatmemperkuatkelembagaan partai politik dan meningkatkan kinerja parlemen sekaligus dapat meningkatkan fungsi representasi dengan baik. Alasan ini penting mengingat, partai politik adalah satu institusi berdasarkan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mempunyai hak monopoli dalam mengajukan pejabat publik. Dengan kata lain perubahan sistem pemilu, haruslah yang dapat mendorong penguatan kelembagaan partai sehingga partai politik dapat melakukan fungsinya sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi. Salah satu perspektif dalam pembahasan mengenai partai politik, pembangunan politik (demokrasi) ialahpelembagaanpolitik.Demokrasimembutuhkanpartai-partaipolitik yangkuat,fungsional,danterkelolasecaramodernkelembagaannya. Partai Politik harus diberikan kesempatan untuk melakukan seleksi dan promosi kader-kader terbaik untuk menjadi anggota parlemen. Berdasarkan pengalaman, sistem pemilu proporsional terbuka tidak mampu melahirkan anggota DPR terbaik. Oleh karena itu sistem proporsional tertutup layak untuk diterapkan kembali dalam pemilu tahun2019. Namundemikianpenggunaansistemproporsionaltertutupharusdisertai dengan dua hal. Pertama, penggunaan sistem ini harus diimbangi oleh transparansi Partai Politik dalam memilih calon yang diproyeksikan menjadi anggota parlemen. Jangan sampai terjadi oligarki Partai dimana sekelompok orang menyeleksi berdasarkan perkawanan dan semangat suka tidak suka. Jika ini terjadi maka keinginan untuk melahirkan parlemen berkualitas akan menemui jalan buntu. Kedua, pengunaan sistem pemilu proporsional tertutup harus diimbangi usaha untuk meningkatkan fungsi representasi. Meskipun, rakyat memilih Partai, tetapi harus dicari cara agar mereka yang duduk sebagai wakil rakyat harusdapatberkomunkasisecaraefektifdengankonstituen b. SistemKepartaian MasalahPertamayangdihadapidalampenataansistemkepartaianadalah penataan kelembagaan dan pendanaan Partai Politik. Penataan kelembagaan memiliki keterkaiatan yang sangat erat dengan bagaimana suatupartaipolitikdibiayai. Partai politik adalah instrumen yang sangat penting dan menjadi salah satu pilar demokrasi. Sebagaimana telah diatur dalam konstitusi, partai politikadalahlembagayangmempunyaikewenanganmengajukancaloncalon pejabat publik. Bahkan dalam hal presiden-wakil presiden dan anggota DPR, partai politik memiliki hak monopoli untuk mengajukan calon. Dengan kedudukan yang penting dan strategis ini, maka kinerja partai politik dalam melahirkan kader yang berkualitas, sangat tergantung dari sejauh mana fungsi-fungsi kaderisasi, regenerasi dan pendidikanpolitikdapatberjalandenganbaik. Untukdapatmenjalankanfungsinyadenganbaikdibutuhkanpendanaan yang sangat besar baik untuk pembiayaan yang sifatnya rutin maupun pembiayaan yang berkaitan dengan program kerja. Idealnya seluruh pembiayaan partai politik dapat disangga oleh kader, anggota dan simpatisan partai. Tetapi pada kenyataannya, partisipasi masyarakat dalam membiayai partai politik tidak pernah terwujud. Bahkan yang terjadi adalah masyarakat yang pragmatis justru berharap partai politik atau kader partai politik memberikan uang atau benda kepada masyarakat. Dengan pembiayaan yang sangat besar partai politik sering terjebak dalam dua kemungkinan : Pertama, partai politik terjebak dalam pembiayaan yang mengandalkan personal orang kaya yang menyangga pembiayaan partai. Akibatnya keputusan partai menjadi bisa personal akibat ketergantungan pembiayaan. Kedua, partai politik terjebak menggunakan kader-kader yang duduk dalam jabatan publik baik di eksekutifmaupunlegislatifuntukmencaridanadengancara-caraillegal, sebab korupsi pejabat-pejabat publik yang berasal dari parpol sebagiannyabermotifmencaridanauntukpartai. Olehkarenaitu,sudahselayaknyadipikirkandenganseriuspartaipoltik dibiayai oleh Negara atau kepada partai politik diberi kesempatan oleh undang-undang untuk mendirikan usaha, seperti Badan Usaha Milik Partai (MUMP). Hal ini berkaitan dengan kegiatan partai yang hampir keseluruhannyamerupakankegiatanyangberhubungandenganaktivitas publik baik berkaitan dengan fungsi rektrumen, fungsi agregasi kepentingan, pendidikan politik, komunikasi politik maupun fungsi yang lain. Dengan demikian dari sisi kepentingan pembiayaan partai politik selaluberkaitandengankepentinganpublikdankegiatankenegaraan. Namun demikian pendanaan partai politik harus dikontrol dengan ketat dan melibatkan standar akuntansi publik. Dana yang diperoleh partai politik dari Negara harus diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penguatan fungsi partai politik agar partai politik benar-benar menjadi pilar demokrasi dan menjadi sumber kepemimpinan yang handal. Dengan kontrol yang sangat kuat, partai politik akan didorong untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara transparan dan akuntabel. Dengan demikian demokrasi internal partai akan lebih mudah terwujud dan partai akan menjadi benar-benar milik publik. Masalah kedua adalah menyangkut jumlah dan besaran (sizing) partai politik. Salah satu masalah yang dihadapi oleh bangsa ini adalah adanya ketidaksinkronan antara sistem pemerintahan dan sistem kepartaian. Sistem pemerintahan presidensil memprasyarati sistem kepartaian yang lebihsederhana,yaknisistemdwipartaiatausistemmultipartaiterbatas. Sebaliknya,kenyataanpolitiksepanjangerareformasi,sistempresidensil justru dipaksakan berkembang dalam sistem multi partai tidak terbatas, dimana pasca Pileg dan Pilpres, selalu muncul partai-partai baru yang siap mengikuti pemilu berikutnya. Di Indonesia dengan tetap memperhatikan kemajemukan masyarakat, semestinya jumlah partai politikyangikutpemilubisadiperketatmengarahkesistemmultipartai sederhana. Lebih penting dari itu adalah jumlah Partai Politik yang dapat mengirimkanwakilkeparlemenseharusnyabisadibatasi.Salahsatuyang menjadi persoalan mendasar di parlemen hari ini adalah jumlah partai yang terlalu banyak sehingga proses pengambilan keputusan menjadi semakin sulit dan memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, peningkatan parlementary treshold (ambang batas parlemen) menjadi sangatpenting. Partai GOLKAR sejak satu dekade yang lalu menyerukan agar ambang batas parlemen minimal 5 persen. Dengan ambang batas parlemen 5% jumlah partai politik yang dapat mengirimkan wakilnya ke parlemen menjadi lebih sedikit. Demikian juga halnya dengan jumlah fraksi di parlemen. Sudah seharusnya untuk mendorong efektifitas pengambilan keputusan di parlemen, jumlah fraksi yang ada di parlemen bisa dikurangi. Idealnya jumlah fraksi di parlemen berjumlah 4-6 fraksi saja sehingga proses politik di parlemen bisa berlangsung lebih efektif. Oleh karenaitujumlahanggotadimasing-masingfraksiharusbisaditetapkan sekurang-kurangnya dua kali alat kelengkapan DPR agar terdapat distrubisi yang merata antar anggota terhadap tugas-tugas parlemen disamping juga berimplikasi pada pengambilan keputusan yang lebih mudah. Berbagai perubahan tersebut tidak lain merupakan tindak lanjut dari agenda reformasi dalam bidang politik yang bertujuan membangun sistem politik yang demokratis dan mampu mendorong terciptanya stabilitaspolitik,yangpadaakhirnyadapatmengarahpadakemajuandan kesejahteraan rakyat. DPP Partai GOLKAR harus melakukan inisiasi terhadap penataan sistem kepartaian baik menyangkut penguatan kelembagaan maupun menyangkut penyederhanaan partai politik yang ikutpemiludanpenyederhanaanpartaipolitikdiparlemen. Berdasarkan pemikiran di atas, MUNASLUB merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk memperjuangkan penataan sistem pemilu proporsional tertutup, penguatan kelembagaan partai, pendanaan partai politik oleh negara dan penyederhanaan sistemkepartaian. 6. AMANDEMENUUDNRITAHUN1945 a. Menyesuaikan Batang Tubuh Sesuai dengan Semangat Pembukaan UUDNRItahun1945 Amandemen UUD NRI tahun 1945 pasca reformasi telah membawa perubahan tata kehidupan bangsa dan negara. Praktek-praktek baru kenegaraanberkembangseiringmunculnyalembaga-lembagabaruuntuk mendukung praktek penyelenggaraan negara. Demikian juga pranata- pranatahukumbarudibuatsebagaipenjabaranUUDpascaamandemen. NamuntanpadisadariamandemenUUDpascareformasitelahmembawa komplikasiseriusyangjikaditelitilebihjauhmenyimpangdarisemangat pembukaan UUD NR11945 terutama alinea ke empat yang memuat tentangdasarnegara.SeharusnyabatangtubuhUUDtidakbolehterlepas darisemangatdasarnegara. Sementara itu, ketentuan-ketentuan perundangan di bawah UUD mengacukepadaUUDdalamhalininorma-normayangtermaktubdalam batang tubuh. Akibatnya UU dan peraturan yang mengacu UUD semakin lama semakin menjauh dari semangat dasar negara yang tercantum dalam pembukaan. Menyadari banyak ketentuan dalam batang tubuh yang ditengarai tidak berkesesuaian dengan semangat dasar negara, sudah seharusnya ketentuan-ketentuan dalam batang tubuh tersebut dikajiulanguntukmendapatkanpenyesuaian. Berdasarkan pemikiran diatas, maka MUNASLUB Partai GOLKAR merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk mengkaji ulangbatangtubuhUUDdanmenyusunkonseppenyesuaianbatang tubuh agar sesuai dengan semangat dasar negara yang tercantum dalampembukaanUUDNRItahun1945. b. MenataUlangKedudukandanFungsiMPRSebagaiLembagaNegara denganKewenanganTertinggi Sebelum perubahan UUD 1945, kedudukan MPR merupakan lembaga tertinggi negara dan melaksanakan sepenuhnya kedaulatan rakyat. PerwakilandalamMPRterdiridaritigapilarperwakilanyaituperwakilan politik (political representation), yaitu para anggota DPR yang dipilih dalam pemilihan umum, perwakilan fungsional (functional representation), yang terdiri dari para utusan golongan dan perwakilan kedaerahan (regional representation) yaitu para utusan daerah. Karena itu, MPR diartikulasikan sebagai representasi dan penjelmaan seluruh rakyat Indonesia. MPR dalam posisi demikian ditempatkan sebagai sumberkekuasaannegara. Pasca amandemen MPR hanya memiliki tiga fungsi yang pokok yaitu; fungsi legislasi yaitu melakukan perubahan dan atau menetapkan undang-undang dasar, fungsi administratif, yaitu melantik Presiden dan WakilPresidensertamemilih/mengangkatPresidenatauWakilPresiden dalam hal-hal tertentu, serta fungsi judikatif yaitu memutuskan untuk memberhentikan atau tidak memberhentikan Presiden atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya yang diusulkan oleh DPR. Dengan demikiandibandingdengansebelumperubahanUUD1945,kewenangan dariMPRmenjadisangatterbatasdanlimitatif. Setelah 14 tahun berlakunya amandemen UUD NRI Tahun 1945, ada keinginankuatuntukmelakukankajianulangtentangposisiMPRbahkan ada keinginan mengembalikan kewenangan MPR seperti sebelum amandemen UUD 1945. Ide besar munculnya keinginan tersebut adalah Pertama, tata kelola perencanaan pembangunan yang dianggap tidak salingterkait,baikantaravisimisipresidendengandaerahmaupunantar daerahdalamNegaraKesatuanRepublikIndonesia.Karenaitu,perluada satu pola perencanaan pembangunan yang bersifat menyeluruh dan menjadi pedoman oleh lembaga-lembaga negara dan daerah, semacam GBHN.Kedua,kinerjalembaga-lembaganegaradihadapanrakyatselama ini tak ada yang menilai. Semua berjalan sendiri-sendiri dan parahnya saling berebut pencitraan yang baik di mata publik. Dalam kerangka pemikiran ini seluruh lembaga-lembaga Negara yang lain harus melapor kepada MPR, karena MPR adalah sumber kekuasaan Negara, yang mendistribusikan kekuasaannya pada lembaga-lembaga Negara itu. Ketiga, MPR sebagai lembaga negara dengan kewenangan tertinggi berwenang dalam merepresentasikan sistem perwakilan. Secara kelembagaan MPR seharusnya berwenang untuk memandu kesesuaian antarajalannyapenyelenggaranegaradantujuannegarayangdidasarkan padaPancasila,UUD1945,NKRI,sertaBhinnekaTunggalIka.Pemikiran ini memposisikan MPR dengan kewenangan tertinggi dalam struktur ketatanegaraan Indonesia, yaitu sebagai pelaksana sepenuhnya kedaulatanrakyat. Posisi MPR dengan kewenangan tertinggi akan menenmpatkan MPR sebagai lembaga tempat melaporkan kinerja semua lembaga negara sebagai wujud petanggungjawaban kepada rakyat. Selama ini, hanya Presiden saja yang melakukan tradisi laporan tahunan itu yakni setiap tanggal 16 Agustus. Apabila rekomendasi ini dijalankan, maka setiap tahun MPR akan mendengarkan laporan dari Mahkamah Agung, Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Konstitusi, Dewan Perwakilan Rakyat, danDewanPerwakilanDaerah. Terkait dengan wacana amandeman kelima untuk meningkatkan kewenanganMPRmenjadilembaganegaradengankewenangantertinggi, Partai GOLKAR harus mengkaji secara komprehensif dari berbagai perspektif. Pilihan yang rasional dan strategis jika ingin memperkuat kewenangan MPR, melalui amandemen adalah dengan alasan agar tercipta sistem pemerintahan negara yang efektif, efisien dalam rangka mencapai tujuan negara sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea empat. Berdasarkan pemikiran di atas maka MUNASLUB Partai GOLKAR merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk memperjuangkan penyesuaianbatangtubuhUUDdenganPembukaanUUDNRItahun1945 dan menempatkan MPR sebagai lembaga dengan kewenangan tertinggi dalam amandemen kelima UUD NRI tahun 1945, termasuk penambahan kesenangan MPR untuk merumuskan haluan negara dan sistem perencanaanpembangunannasionalmodelGBHN. 7. MENGEMBALIKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN MODEL GBHN, MEMPERJUANGKANVISINEGARAKESEJAHTERAAN2045 Ketiadaanhaluannegaradalamsistemperencanaanpembangunannasional memiliki implikasi hukum dan politik bagi Presiden dalam melaksanakan pembangunan nasional. Sebagai gantinya sekarang hanyalah program kampanyepresidenterpilih,yangdibuatnyasendiriyangdijadikanpanduan bagi pembangunan nasional. Seiring berjalannya waktu, ternyata pilihan ketatanegaraan ini pun membawa dampak berupa tidak terarahnya pembangunan nasional dalam jangka panjang. Kelemahan berikutnya, pembangunan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak memilikiketerkaitankarenamasing-masingberjalansendiri-sendiri.Saatini banyak sekali aturan pemerintah daerah yang tidak sesuai dengan pemerintahpusat,karenaperbedaanlatarbelakangpolitiknya,kebijakannya juga bisa berbeda. Tanpa haluan negara, pemerintah daerah yang dipimpin kepala daerah yang berbeda partai politik dengan presiden bisa saja tidak mendukungkebijakanpemerintahpusat. Arah pembangunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjangNasional2005-2025dianggapbelumcukupkarenadayaikat danposisipolitikyangmelahirkannya.Akibatnyapenyusunanperencanaan pembangunandipusatdandaerahseringtidakmerujukpadaketentuanini. Arah pembangunan nasional yang hanya mengacu pada visi dan misi Presiden yang kemudian dijadikan sebagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), juga dianggap kurang mewakili kepentingan seluruh bangsa dan tidak melibatkan berbagai komponen bangsa. Aspirasi rakyat yang tidak memilih presiden terpilih, dinilai kurang terwakili dalam penyusunan program pembangunan nasional. Selain itu visi presiden yang dituangkandalamRPJMtersebutbukansebuahproyeksijangkapanjangdan kurangmemperhatikanaspekkesinambungan. Berbagai implikasi tersebut, menggugah kita untuk menghidupkan kembali sistem perencanan pembangunan nasional model GBHN yang pernah ada pada masa pemerintahan sebelumnya. Meskipun kondisi sosial-politik saat ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan masa Orde Baru, namun hal ini bukanlah menjadi halangan untuk melahirkan sistem perencanan pembangunannasionalyangdisepakatiolehseluruhkelompokmasyarakat. SistemperencanaanpembangunannasionalmodelGBHNdiperlukanselain untuk menciptakan kesinambungan pembangunan nasional meskipun terjadi pergantian presiden, juga untuk menjamin penyusunan program pembangunannasionaltelahmelibatkansemualapisanmasyarakatyangtak terwakilidalamvisimisipresidenterpilih. Dengansistempolitikyangsudahberubah,tidakmudahuntukmeyakinkan semua pihak untuk menjadikan perencanaan model GBHN sebagai acuan pembangunan. Tetapi kebutuhan akan perencanaan pembangunan yang integratif dan konfrehensif mendasari sikap partai GOLKAR untuk tetap meyakinkan semua pihak. Partai GOLKAR sendiri telah mampu melahirkan perencanaanjangkapanjangyangintegratifdankonprehensifsebagaimana tertuang dalam Visi Negara Kesejahteraan 2045. Dengan dukungan semua pihakmakasistemperencanaanpembangunanmodelGBHNtidakmustahil bisaterwujud. Bertitik tolak atas pemikiran di atas, Partai GOLKAR berpendapat sistem perencanaan pembangunan nasional model GBHN, sangat penting dan diperlukan untuk memandu jalannya pembangunan. Oleh karena itu, MUNASLUB Partai GOLKAR merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk memperjuangkan satu model perencanaan pembangunan model GBHN dan memperjuangkan Visi Negara Kesejahteraan Indonesia 2045 untuk dapat dijadikan rujukan pembangunanbagiseluruhbangsaIndonesia. 8. PEMANFAATANTEKNOLOGIINFORMASIDANKOMUNIKASI Partai politik dalam perkembangannya adalah setara dengan organisasi modern yang harus memiliki keunggulan bersaing dalam lingkungan yang semakin kompleks dan kompetitif dalam berbagai aspek. Partai politik modern harus memiliki karakter dinamis, keunggulan kompetitif, SDM berkualitas, sistem managemen kepartaian modern dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana dalam membangun manegemenkepartaian. Partai politik adalah sebuah organisasi sosial-politik yang perlu mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai tujuannya. Pengelolaan partai politik secara modern, transparan, prsofesional dan tersistemakanmenentukankeberlangsungansertaefektivitaspartaidalam penentuan program serta kerja kepartaian yang terukur. Sejauh mana organisasipartaipolitikmampumengorganisasisetiapunitdansumberdaya politik akan sangat menentukan sukses tidaknya aspirasi dan perjuangan politik. Dalamerateknologiinformasisekaranginimakasisteminformasiyangbaik menjadi sangat dibutuhkan oleh partai politik. Kebutuhan sistem informasi yang handal dan realible untuk menghasilkan sumber daya informasi yang akurat,relevan,tepatwaktudanuptodateuntukmenciptakangoodpolitical party governance menjadi kebutuhan mendesak. Kebutuhan teknologi Informasi dalam partai politik dilaksanakan dalam rangka modernisasi partai politik yaitu untuk memberikan dukungan menejemen pengelolaan organisasi partai berupa penyediaan basis data (data base) keanggotaan, koordinasi pusat daerah, pembinaan kader, pengelolaan sumber daya baik sumber daya keuangan, aset, SDM dan tersedianya sistem informasi bagi pembuatankeputusan. Untuk kebutuhan internal partai maka teknologi informasi juga akan menjadi sarana yang efektif dan efisien didalam upaya komunikasi dan penyebaran informasi dari Dewan Pimpinan Pusat ke struktur kepengurususan daerah atau sebaliknya. Menjadi media interaksi antara pengurus, kader dan anggota serta menjadi sarana kampanye yang murah danmampumenjangkaukeseluruhwilayahkonstituen.Dalamoperasional partai akan lebih mudah dan terstruktur terlebih lagi apabila dibarengi dengan sistem informasi yang tinggi dan akurat maka akan menghasilkan suatupartaiyangterbukayangdapatmenjadidayatariktersendiribagipara simpatirakyat. Partai GOLKAR harus segera tanggap dan antisipatif terhadap perubahan perilaku warga masyarakat dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini. Konstituen akan cenderung memilih parpol modern, yang kreatif,inovatif,berbasisTeknologiInformasidanKomunikasi.Penanganan keanggotaan, Kaderisasi, promosi, mutasi secara berjenjang, pencalonan untuklegislatifdaneksekutif,tidaklagibisadengancara-carakonvensional. Tetapiharusdengancara-carayangtransparan,partisipatifdanterukur. Dan dalam era digital sekarang ini media sosial memegang peran penting sebagai jembatan partai politik kepada masyarakat. Perilaku komunikasi pemilih di media sosial berbeda dengan komunikasi politik konvensial. Gagasan dan visi misi partai juga dinilai bisa direspon publik dengan cepat denganadanyamediasosial. Maka dalam konteks positioning politik publik adalah subjek yang penting sehingga strategi positioning politik juga harus disesuaikan dengan setiap perkembangan yang ada ’ditengah masyarakat. Politik berjalan seiring dengan perubahan sosial, politikus dan partai politik sangat perlu mencermati dampak dan pengaruh globaiisasi terhadap kehidupan berpolitikyaitumeningkatnyakesadaranmasyarakatakanspiritdemokrasi. Strategi positionong politik Partai GOLKAR tentunya harus melihat bagaimana perkembangan zaman dan teknologi yang berkembang saat ini. Teknologi saat ini memainkan peranan yang sangat penting dalam membentukinteraksidankehidupansosialmasakinibahkanikutmengubah tatanan dan interaksi sosial dalam masyarakat. Kemajuan teknologi informasi bahkan telah menciptakan sistem politik baru yaitu digital- democracy, sehingga positioning politik sebuah partai politik harus memperhatikan implementasi dengan memperhatikan ketersediaan teknologi yang terdapat dalam masyarakat sehingga langkah dan strategi politikmenjadilebihefektifdanefisien. Sehingga dibutuhkan infrastruktur partai yang modern dengan melakukan berbagai langkah yang dapat dilakukan baik manajemen internal maupun eksternalnya.Langkahtersebut: a. Internal yaitu, dengan melakukan modernisasi organisasi kesekretariatanpartaidisegalalevelbaikDewanPimpinanPusatsampai levelterbawahyaitusekretariatDPDKabupatenyangberbasisteknologi informasi. b. Eksternal yaitu Pemanfaatan media sosial. Maraknya media sosial memberikan kemudahan berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa mengenal batasan jarak dan waktu sehingga memberikan pengaruh diberbagai aspek. Pengaruh media sosial sangat terasa signifikan di bidangpolitikIndonesia.Mediasosialdijadikanpusatinteraksiindividu di dunia maya yang memberikan dampak besar bagi suasana politik. Denganberbagaifituryangberagammediasosialdapatdijadikansarana pertukaraninformasidansalingmempengaruhidiantarapenggunanya. Berdasarkan pemikiran di atas MUNASLUB Partai GOLKAR merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk melakukan modernisasi organisasi dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjalankan roda organisasi, membangun opini danmeningkatkancitrapartaidimatapublic 9. SEKOLAHPARTAI Reformasi telah membuka ruang bagi berkembangnya demokrasi yang menjadikan partai politik memegang posisi penting termasuk didalamnya adalah menentukan sirkulasi kepemimpinan, baik ditingkat nasional maupun daerah. Keterlibatan GOLKAR dalam kancah dinamika politik nasionalsemestinyabukanpadasaatpencalonanlegisltaiftetapijugakader yang ada di eksekutif, termasuk yang menjadi kepada daerah. Selain daripada itu, Partai harus menyiapkan kader untuk mengisi posisi-posisi penting di berbagai jabatan publik baik di eksekutif, komisi-komisi negara ataupun badan-badan yang dibentuk dalam rangka menjawab kebutuhan dantantanganzaman. DiasporakaderGOLKARdalamberkaryaperludifasilitasisehinggasegenap kadermampumemberikankontribusimaksimalkepadabangsadannegara, memiliki kapasitas pemikiran, terampil, inovatif, komunkatif, dan memiliki kemampuan teknis dengan tetap dapat memberikan kontribusi bagi kebesarandankejayaanPartaiGOLKARdimanapunmerekamendedikasikan diridanberkarya.HalinisejalandenganDoktrinKaryaKekaryaandanVisi NegaraKesejahteraan2045. Mempersiapkan kader yang unggul merupakan salah satu tugas partai politik. Partai politik tidak hanya penting menjalankan fungsi rekruetmen tetapi juga harus memastikan rekruetmen kepemimpinan yang dilakukan menghasilkankepemimpinanyangberkualitassehinggamenjadisolusibagi persoalan masyarakat. Oleh karena itu penting bagi Partai GOLKAR membuat sekolah partai yang membekali kader yang terjun ke dalam jabatanpublikdenganwawasan,mental,kecakapanteknisdankemampuan komunikasiyanghandal.Secarainternalsekolahkaderjugaberfungsiuntuk membangun loyalitas dan militansi kader. Selama ini GOLKAR telah menghasilkan kader yang baik untuk jabatan publik tetapi sebagiannya justrutidakmemilikiketerikatankepadaPartaiketikasudahmenjabat.Oleh karena itu, selain harus mempersiapka sumber daya manusia yang handal, GOLKAR perlu memastikan komitmen para kader yang dibentuk dan dihasilkantetaployalpadavisi,misidandoktrinpartai. Merumuskan suatu mekanisme yang menjamin agar kader dapat berkontribusi maksimal bagi bangsa dan terus mendukung kebesaran dan kejayaan GOLKAR dalam berkarya ditengah-tengah masyarakat menjadi kebutuhanmendesak.PD2LTdalamtataranimplementasiharusjugadiikuti dengan internalisasi doktrin karya kekaryaan sebagai ideologi dan kesadaranseluruhkader. Peningkatankualitaskaderdaninternalisasidoktrinkaryakekaryaanperlu pendekatan akademis sekaligus empiris. Pendekatan akademis membutuhkan kaidah-kaidah keilmuan, sedangkan pendekatan empiris dimaksudkan untuk memberikan dukungan, dorongan dan motivasi terhadapkemampuanpraktiskaderdalamkeseharianaktivitasnya. Berdasarkan hal di atas, MUNASLUB merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk membuat Sekolah Partai, menyusun silabus, mempersiapkan tenaga pengajar, pola rekruitmen terhadap kader guna dididik, dilatih, dipersiapkan sebagai kader yang terampil, cekatan, handal, militan, loyal, disiplin, dan inovatif dalam memberikankontribusimaksimalbagibangsadenganberpegangpada visi,misidanDoktrinKaryaKekaryaandanVisiNegaraKesejahteraan 2045. 10. PENATAANPERIODISASIKEPENGURUSANSEMUATINGKATAN Konsolidasiorganisasimelaluisirkulasikepemimpinanperiodikmerupakan kebutuhan partai untuk merawat kinerja struktur organisasi agar tetap berjalan dengan baik. Dengan sirkulasi secara ajeg penyegaran dan masuknyasumberdayabarubisadilakukan. Konsolidasi organisasi akan berjalan dengan baik jika dilakukan secara serempak dalam waktu yang berdekatan. Hal tersebut berkaitan dengan upaya untuk membangun kesamaan gerak dalam rangka merespon dinamika eksternal yang berubah. Namun demikian pada kenyataannya karena berbagai persoalan terkadang hal tersebut tidak dapat dilakukan. Akibatnyaperiodisasikepengurusanantardaerahmenjadiberbeda-beda. Sengkarut yang menimpa Partai GOLKAR menambah banyak persoalan konsolidasi. Bukan saja karena pekerjaan itu seharusnya sudah selesai beberapa waktu yang lalu tapi tertunda karena berbagai dinamika yang melanda. Konsolidasi yang belum tuntas dengan waktu yang berbeda-beda akan menyulitkanusahauntukmenyusunprogramyangmembutuhkankesamaan momentum. Partai dihadapkan pada beberapa perubahan sistem politik seperti pemilukada serentak, yang secara bertahap telah diterapkan yang membutuhkanrespondalamwaktuyangberdekatan. Konsolidasi organisasi secara struktural sejak tahun 2014 praktis berjalan secara parsial. Ada DPD yang telah melaksanakan Musyawarah Daerah (MUSDA) walaupun tidak sedikit yang belum melakukan suksesi. Untuk itu perlu ditata sedemikian rupa sehingga konsolidasi kelembagaan dan tata kelola organisasi menjadi semakin solid, menyeluruh, dan terencana. Periodisasi yang serempak pada kennyataannya dapat berimplikasi pada persiapanmenyongsongmomentumpolitiksepertipemiludanpemilukada menjadikurangfokus. Berdasarkan hal tersebut di atas, MUNASLUB merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk mengatur dan menata priodesasi kepengurusandisemuatingkatandenganperiodisasiyangseragamdi seluruhIndonesia. 11. REVITALISASI KEPEMIMPINAN PARTAI TINGKAT KECAMATAN DAN DESA KebesaranPartaiGOLKARsangatditentukandengangeraklangkahstruktur partaidikecamatandandesa.Berfungsinyastrukturpadatingkataniniakan memastikan kemampuan partai dalam memperbaiki performance partai di akarrumput. Pasca reformasi struktur partai di tingkat kecamatan dan desa kurang mendapatkan perhatian yang memadai. Jajaran partai terutama di tingkat desa dan kelurahan semakin rapuh. Banyak pimpinan desa dan pimpinan kelurahanyangsemakinmenuatetapitidakdilakukanpenyegaran.Bahkan banyak pimpinan desa/pimpinan kelurahan yang kosong akibat ketuanya meninggaldunia. Oleh karena itu sangat penting dilakukan revitalisasi partai di tingkat kecamatan dan desa. Pimpinan di tingkat tersebut harus diisi oleh mereka yang memiliki semangat membesarkan partai dan memiliki energy yang besar untuk menggerakkan partai. Periodisasi kepengurusan di tingkat tersebut harus disegarkan secara periodik. Pemimpin partai yang sudah terlalu tua harus diganti oleh mereka yang lebih energik dan memiliki pengaruh di masyarakat. Mereka yang sudah sangat senior harus diwadahi dalam wadah forum pinisepuh agar tetap mampu memerikan kontribusi bagipartai. Pergantian kepemimpinan di tingkat desa/kelurahan harus melibatkan kader-kader di tingkatan tersebut dalam bentuk musyawarah desa/kelurahandantidaksekedarditunjukdariatas.Halituakanmemaksa partai di tingkat bawah untuk mengenali, mengidentifikasi, mendata kader partaiGOLKARdidesa/kelurahantersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka MUNASLUB merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk melakukan revitalisasi kepemimpinan partai di Kecamatan dan Desa untuk menjaminkinerjapartaidiakarrumput. 12. REFORMASIAGRARIA Tanah merupakan modal dasar pembangunan menuju masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu, pemanfaatannya haruslah didasarkan pada prinsip-prinsipyangtumbuhdanberkembangdalammasyarakatIndonesia. Dalamhalini,harusdihindariadanyaupayamenjadikantanahsebagaiobjek spekulasi dan hal lain yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang terkandungdalamPasal33ayat3UUD1945. BagirakyatIndonesia,tanahmemilikikompleksitasmakna.Tanahmemiliki hubungan yang abadi dengan manusia. Tanah adalah sumber kehidupan, kesejahteraan,dankekuasaan.Selainitu,eksistensitanahdalamkehidupan manusia paling tidak mempunyai arti dan sekaligus memiliki fungsi ganda, yaitusebagaiasetsosialdanasetekonomi/modal.Sebagaiasetsosial,tanah merupakan sarana pengikat kesatuan sosial di kalangan masyarakat. Sedangkanasetmodal,tanahmerupakanfaktormodaldalampembangunan. Faktanya tanah memiliki makna multidimensi dan sarat dengan persoalan keadilan.Namundemikian,permasalahantentangpertanahanseakantidak pernah surut. Pengaturan tentang struktur pertanahan/keagrarian telah disadari sejak lama. Perombakan dan pembaharuan struktur pertanahan/keagrarian dilakukan untuk memenuhi asas keadilan dan meningkatkankesejahteraanrakyat. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- pokokAgraria(UUPA)adalahUUPokokyangmengaturtentangpertanahan diIndonesia.UUinititikpusatnyaadalahmemenuhikebutuhanbagirakyat luas, terutama golongan petani, yang merupakan bagian terbesar rakyat Indonesia. Pada awal diterapkannya UU ini, mulai dilaksanakan ketentuan- ketentuan landreform mengenai pembatasan penguasaan tanah pertanian, larangan pemilikan tanah secara guntai (absentee), redistribusi tanah yang terkena ketentuan landreform dan absentee, pengaturan bagi-hasil dan gadaitanahpertanian. Namun, sejauh ini tugas pemerintah untuk membuat kebijakan, mengatur, mengurus, mengelola, dan mengawasi urusan pertanahan belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. Menurut data BPN yang pernah disampaikandalamRDPdenganKomisiIIDPRRl(tahun2010),hampir80% tanahdiIndonesiadikuasaiolehtaklebihdari2%pendudukIndonesia. Terlebih lagi, Pemerintah kebijakan di bidang pertanahan seringkali mengutamakan persediaan tanah bagi fungsi ekonomi. Tak jarang hal itu memerlukantanahrakyat,termasukyangsemuladiperuntukkanbagiusaha pertanian. Kemudian timbuliah konflik agraria antara pihak-pihak yang saling klaim atas kepemilikan tanah. Sebut saja kasus sengketa Mesuji dan kasus pertambangan di Bima, kasus tanah Pupuk Kaltim, kasus tanah di Riau,Papuadll. Oleh sebab itu, perlu didorong adanya reformasi bidang pertanahan (reforma agraria). Reforma Agraria merupakan iplementasi dari mandat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (TAP MPR Rl), Nomor IX/MPR/2001 Tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam. Juga Keputusan MPR Rl Nomor 5/MPR/2003 tentang Penugasan kepada MPR-Rl untuk Menyampaikan Saran atas Laporan Pelaksanaan Keputusan MPR-Rl oleh Presiden, DPR, BPK dan MA pada SidangTahunanMPR-RITahun2003. SalahsatubutirsarandimaksudkepadaPresidenRepublikIndonesia,terkait dengan perlunya Penataan Struktur Penguasaan, Pemilikan, Pemanfaatan danPenggunaanTanah. ReformasiAgrariaatausecaralegalformaldisebutjugadenganPembaruan Agraria adalah proses restrukturisasi (penataan ulang susunan) kepemilikan, penguasaan, dan penggunaan sumber-sumber agrarian (khususnya tanah). Dalam pasal 2 TAP MPR Rl Nomor IX/MPR/2001 dijelaskan bahwa "Pembaruan agraria mencakup suatu proses yang berkesinambungan berkenaan dengan penataan kembali penguasaan, pemilikan,penggunaandanpemanfaatansumberdayaagraria,dilaksanakan dalamrangkatercapainyakepastiandanperlindunganhukumsertakeadilan dankemakmuranbagiseluruhrakyatIndonesia". Paling tidak, dalam tataran operasional, Reformasi Agraria di Indonesia dilaksanakanmelalui2(dua)langkahyaitu: 1. Penataan kembali sistem politik dan hukum pertanahan berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Pokok Agraria(UUPA). 2. Proses Penyelenggaraan Land Reform Plus, yaitu penataan aset tanah bagi masyarakat dan Penataan akses masyarakat terhadap sumbersumber ekonomi dan politik yang memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan tanahnya secara baik. Di dalam penyelenggaraan Land Reform Plus diselenggarakan dua hal penting yaitu Aset Reform dan AksesReform. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka MUNASLUB Partai GOLKAR merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk memperjuangkan Reformasi Agraria yang diperuntukkan bagi peningkatankesejahteraanseluruhmasyarakatIndonesia. 13. MEMPERJUANGKAN JENDERAL BESAR PURNAWIRAWAN SOEHARTO (ALM.)SEBAGAIPAHLAWANNASIONAL. Sekalipun masih mendapat penolakan dari beberapa kalangan, Partai GOLKAR berkeyakinan penuh bahwa mantan Presiden Rl ke 2, Jenderal Besar Purnawirawan Soeharto, sangat layak mendapat gelar Pahlawan Nasional.Keyakinaninididasarkanpadarealitasobjektifkarya-karyanyata yangtelahterukirindahdalamsejarahperjalananbangsaIndonesia1966- 1998, bahkan jauh sebelumnya, jejak kepahlawanan Soeharto tercatat jelas dalamsejarahperjuanganTNIsebelum1966. Tidak dapat dipungkiri, bahwa selama 32 tahun memimpin Indonesia sebagaiPresiden,AlmarhumJenderalBesarSoeharto,telahmengukirkarya nyatadalammembangunbangsadisegenaparasdanaspek,antaralain: a. Perubahan Orientasi Oplitik. Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, berhasil merubah orientasi politik nasional dari perjuangan yang berbasis idiologi menjadi perjuangan yang berorientasi pembangunan. Pembelahan sosial dan cara pandang masyarakat yang semula berdasarkan afiliasi politik-idiologis, dirubah menjadi pengelompokan dan cara pandang masyarakat secara fungsional yang mengutamakankarya-karyanyatayangdiorientasikansepenuhnyabagi persatuannasional,kemajuanbangsadankesejahteraanrakyat.Tagline yang terkenal di era Orde Baru : “Politik No... Pembangunan Yes” menggambarkan dengan sangat jelas perubahan orientasi politik masyarakatdibawahkepemimpinanSoeharto. b. Pemurnian Idiologi Pancasila dan Pemantapan Konstitusi Negara. Satu- satunya Presiden Rl yang di masa kepemimpinannya secara konsisten dan terencana memperjuangkan pemurnian Pancasila baik sebagai idiologinasional,dasarnegaramaupunpandanganhidupbangsaadalah Soeharto. Pemurnian Idiologi Pancasila dari ancaman idiologi komunisme dan idiologi besar dunia lainnya, baik pada tataran formal yuridis maupun pada tataran praksis dilakukan Soeharto melalui programPedomanPenghayatandanPengamalanPancasila(P4),dengan BP7sebagaiinstrumenpelaksananya.Selainmenjadipelajaranwajibdi sekolah-sekolah,P4jugamenjadiprasyaratseleksimahasiswa,PNS,TNI, POLRI, pegawai BUMN maupun dalam rekrutmen pejabat publik di semua tingkatan. Selain itu, penerapan Azas Tunggal dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi semua organisasi kemasyarakatan dan partai politik merupakan upaya lain Soeharto dalam rangka memantapkan kehidupan idiologi nasional. Walaupun terkesan formal-doktrinal, program P4 dan Azas Tunggal terbukti c. d. e. mampumempraksiskannilai-nilaiPancasiladanUUD1945,baikdalam praktekpenyelenggaraannegaramaupundalamkehidupankeseharian. Penerapan Trilogi Pembangunan Nasional. Hanya di era Soeharto, pembangunan nasional dilakukan secara terarah, terpadu dan berkesinambunganmelaluipenerapanTrilogiPembangunan:stabilitas- pertumbuhan dan pemerataan. Pembangunan politik diarahkan untuk menciptakan stabilitas nasional baik di bidang politik, ekonomi, sosial maupunpertahanankeamanan.Stabilitasnasionaljustrudikembangkan sebagai prasyarat dasar berlangsungnya pembangunan nasional di segalaarasdanaspek. Bermodalkan stabilitas, Soeharto berhasil mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional, hingga mencapai 8%. Melalui pertumbuhanyangtinggi,Soehartoberhasilmengakselerasipemerataan pembangunan, baik antar wilayah maupun antar sector. Tingginya pertumbuhan ekonomi juga dimanfaatkan untuk menciptakan kesempatan kerja, menekan angka kemiskinan dan pengangguran sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Melalui program Instruksi Presiden (INPRES) dan Bantuan Presiden (BANPRES) di berbagai sektor, Pemerintahan Soeharto berhasil memeratakan dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap infrastruktur dasar, baik di bidang pendidikan, kesehatan, transportasi maupun pemberdayaan ekonomi. Di zaman Soeharto, ketersediaan barang- barang kebutuhan pokok dijamin dengan harga yang stabil dan terjangkau. PembangunanNasionalSecaraTerencanadanBerkesinambungan.Tidak dapat disangkal, bahwa hanya di masa kepemimpinan Soehartolah prosesperencanaandanpelaksanaanpembangunannasionaldisegenap aras dan aspek, berlangsung secara terencana, sistematis dan berkesinambungan, mulai dari tingkat nasional hingga ke struktur pemerintahan terendah. Kedudukan MPR sebagai penjelmaan kedaulatanrakyat,yangberkewenanganmenetapkanGaris-GarisBesar HaluanNegara(GBHN),menyebabkanorientasipembangunannasional berbasis GBHN menjadi semakin efektif mendorong percepatan pembangunan di semua gatra, aspek maupun sektor, dengan prioritas, targetdanindikatorkeberhasilanyangjelas,terukurdanmudahdicapai. Di jaman Soeharto disusun Pola dasar Pembangunan Nasional, yang dikenal dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) yang dijadikan acuan dalam penyusunan Pola Dasar Pembangunan Daerah, baikdaerahprovinsimaupunkabupaten/kota. Pengendalian Jumlah Penduduk. Presiden Soeharto berhasil megendalikan angka pertumbuhan penduduk Indonesia, dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Melalui BKKBN, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto, berhasil menekanlajupertumbuhanpenduduksekaligusmeningkatkankualitas kehidupan keluarga melalui program Keluarga Berencana, Keluarga Sehat dan Keluarga Sejahtera. Dalam rangka mengatasi pemusatan penduduk di wilayah Jawa, dikembangkan program transmigrasi ke berbagaidaerahdiIndonesia,terutamaSumatera,Kalimantan,Sulawesi danPapua.Keberhasilanpengendalianpertumbuhanpendudukdimasa Soeharto, mendapat pengakuan dunia internasional yang dibuktikan dengansejumlahpenghargaandariPBBdanBankDunia. f. StabilitasKawasan.TerciptanyastabilitaskawasanAsiaTenggaradalam jangka waktu lebih dari tiga dasawarsa, adalah salah satu warisan keberhasila Soeharto. Pada zamannya, Soeharto merupakan Presiden Indonesiayangdihormatidandiseganiparapemimpinnegara-negaradi Asia,AsiaTenggara,AsiaPasifikbahkanhinggaketingkatinternasional. Keberhasilan Soeharto menciptakan stabilitas kawasan baik dari segi ekonomi, politik maupun sosial budaya serta keberhasilan dalam memajukan perekonomian nasional, menjadikan Indonesia dihormati bangsa-bangsa lain, bahkan sempat mendapat julukan sebagai “Macan Asia” Pada zaman Soeharto jugalah kedaulatan NKRI benar-benar ditegakkan.Tidakadasejengkaltanahpun,apalagipulau,dalamwilayah kedaulatan NKRI yang lepas ke tangan negara lain. Bahkan di era Soeharto, Timor-Timur, yang adalah wilayah koloni Portugal, justru menjadiProvinsike27RepublikIndonesia. Berdasarkan sejumlah kecil catatan keberhasilan kepemimpinan Soeharto sebagai Presiden Rl ke 2, sebagaimana dikemukakan di atas, Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai GOLKAR 2016, menginstruksikankepadaDPPPartaiGOLKARuntukmengambilsemua langkah yang diperlukan guna memperjuangkan Jenderal Besar Purnawirawan Soeharto (Aim) sebagai PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA. 14. MENENTANG KEMBALINYA IDIOLOGI DAN AJARAN KOMUNISME, MARXISMEDANLENINISME. Salah satu alasan yang menjadi motivasi dasar pendirian Sekber GOLKAR adalah memperjuangkan tegaknya Pancasila dan UUD 1945. BahkandalamHymne,MarsmaupunIkrarPancaBhakti,PartaiGOLKAR menempatkan diri sebagai pembela setia dan pengamal Pancasila. Bahkan ajaran dasar Partai GOLKAR, yang dikenal dengan Doktrin Karya-Kekaryaan, Karya Siaga Gatra Praja adalah terjemahan lanjutan darinilai-nilaiPancasiladanUUD1945.Karenaitu,sikapPartaiGOLKAR untuk terus konsisten membela dan mengamalkan Pancasila dan UUD dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, bukan sekedar suatu kewajiban politik, bukan pula sekedar tuntutan historis, melainkanmerupakansuatupanggilanidiologis-doktrinal. Di sisi lain, sejarah Indonesia mencatat dengan cermat tentang pengalaman pahit gerakan Komunisme/Marxisme-Leninisme yang nyata-nyata berusaha merubuhkan Kekuasaan Pemerintah yang sah melaluijalankekerasan. Dari perspektif idiologi, ajaran-ajaran Komunisme/MarxismeLeninisme, dalam segala bentuk dan manifestasinya, bertentangan secarasubstantifdengannilai-nilaiPancasila,baiksebagaiDasarNegara maupunpandanganhidupbangsaIndonesia. Oleh karena itu, Musyawarah Nasional Partai GOLKAR 2016 menginstruksikankepadaDPPPartaiGOLKARuntukmelakukansegala upayadanlangkahpolitikdalamrangka: a. Menolak idiologi dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia dalam segala bentuk dan manifestasinya, karena bertentangandenganPancasiladanUUD1945. b. Menolak segala upaya dari kekuatan-kekuatan politik manapun untuk mencabut Ketetapan MPRS No XXV/MPRS/1966, tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan sebagai Organisasi Terlarang di seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia bagiPartaiKomunisIndonesia,danLarangansetiapKegiatanuntuk menyebarkan atau mengembangkan faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme. c. Mengambil semua langkah yang diperlukan dalam rangka mempraksiskan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara, dimulai dari dalamdiriPartaiGOLKAR. Ditetapkandi :NusaDua,Bali Padatanggal :16Mei2016 PIMPINANMUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016