BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1

advertisement
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya
1. Pengertian Biaya
Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya merupakan bagian dari pada
harga pokok yang dikorbankan didalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pegertian berbeda, yaitu
biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah
terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya
ini belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang
dimasukkan kedalam neraca (Bustami dan Nurlela, 2009:7). Beban atau
expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah
habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat dimasa
yang akan datang dikelompokkan sebagai harta. Biaya ini dimasukkan ke
dalam Laba-Rugi, sebagai pengurangan dari pendapatan. Biaya dapat
digolongkan kedalam beberapa pengertian sesuai dengan tujuan penggunaan
dari biaya tersebut.
Menurut Raiborn dan Kinney (2011 : 34) mengatakan “Biaya (cost)
merefleksikan pengukuran moneter dari sumber daya yang dibelanjakan untuk
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan sebuah tujuan seperti membuat barang atau mengantarkan
jasa”.Sedangkan menurut Surjadi (2013 : 4) mengatakan bahwa “Biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomis (sifat kelangkaan) yang diukur dalam satuan
mata uang yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi dalam mencapai tujuan
tertentu (to secure benefit).
a. Nilai sumber ekonomis yang telah dikorbankan untuk mencapai tujuan
tertentu merupakan biaya historis, yaitu biaya yang telah terajadi di masa
lalu.
b. Nilai sumber ekonomis yang akan dikorbankan untuk mencapai tujuan
tertentu merupakan biaya masa yang akan datang. Contoh: diferetnial cost,
opportunity cost.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya
merupakan pengorbanan sumber ekonomi atau sumber daya berupa barang
dan jasa yang diukur dalam satuan uang dengan tujuan untuk memperoleh
suatu manfaat yaitu pengingkatan laba di masa mendatang.
2. Klasifikasi Biaya
Biaya perlu dikelompokkan sesuai dengan tujuan informasi biaya
tersebut digunakan, sehingga dalam pengelompokkan biaya dapat digunakan
suatu konsep “Different Cost Different Purpose” artinya berbeda biaya
berbeda tujuan. Pengukuran biaya tergantung kepada kemampuan untuk
menelusuri biaya tersebut ke objek biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Menurut Bustami dan Nurlela (2009 : 9) “Biaya langsung adalah biaya
yang ditelusuri secara langsung kesasaran biaya atau objek biaya. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung
kesasaran atau objek biaya”.
Klasifikasi biaya atau penggolongan suatu proses pengelompokkan biaya
secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongangolongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang
lebih ringkas dan penting.Berikut klasifikasi biaya kedalam tiga fungsi utama,
antara lain:
a. Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan
barang atau penyediaan jasa. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih
lanjut sebagai:
1. Biaya bahan langsung
Biaya bahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri ke barang
atau jasa yang diproduksi. Biaya bahan langsung ini dapat dibebankan
ke produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur
kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk.
2. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada
barang atau jasa yang diproduksi. Seperti halnya bahan langsung,
pengamatan fisik dapat digunakan dalam mengukur kuantitas
karyawan yang digunakan dalam memproduksi suatu produk dan jasa.
Karyawan yang mengubah bahan baku menjadi produk atau
menyediakan jasa pelanggan diklasifikasikan sebagai tenaga kerja
langsung.
Universitas Sumatera Utara
3. Overhead
Merupakan semua biaya yang tidak termasuk kedalam bahan langsung
dan tenaga kerja langsung. Kategori biaya overhead memuat berbagai
item yang luas. Banyak input yang diperlukan dalam membuat sebuah
produk atau jasa. Bahan langsung yang merupakan bagian yang tidak
signifikan dalam proses produksi biasanya dimasukkan kedalam
kategori biaya overhead.
b. Biaya non produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan fungsi
perencanaan, pengembangan, pemasaran, distribusi, pelayanan pelanggan,
dan operasional. Terdapat dua jenis biaya non produksi yang lazim
digunakan, diantaranya:
1. Biaya penjualan atau pemasaran adalah biaya yang diperlukan dalam
memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk atau jasa.
2. Biaya operasional adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan
penelitian pengembangan dan administrasi umum pada organisasi
yang tidak dapat dibebankan ke pemasaran ataupun produksi.
Administrasi umum bertanggung jawab dalam memastikan bahwa
berbagai aktivitas organisasi terintegrasi secara tepat sehingga misi
perusahaan secara keseluruhan dapat terealisasi.
c. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) menggunakan data biaya dalam
pengambilan keputusan, mengevaluasi kinerja dan dalam operasi
perusahaan. Kegiatan tersebut merupakan hal penting bagi keberhasilan
suatu perusahaan. Kegiatan tersebut merupakan hal penting bagi
Universitas Sumatera Utara
keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu perlu pemahaman lebih
lanjut mengenai penggunaan biaya-biaya tersebut. Data biaya dapat
digunakan untuk tujuan:
1. Perencanaan
Perusahaan menggunakan data biaya untuk memilih metode atau
program pencapaian tujuan yang terbaik untuk masa yang akan datang,
yang ingin dicapai pada saat menelaahalternative pelaksanaan
tindakan. Perusahaan juga menggunakan data biaya untuk untuk
pembuatan anggaran (budget) yang digunakan untuk memperkirakan
bahan baku, tenaga kerja dan teknologi. Hal tersebut dapat dilakukan
dalam tahapan perencanaan. Perencanaan tersebut berorientasi kepada
masa yang akan datang dan dapat berbentuk perencanaan jangka
panjang dan jangka pendek.
2. Pengawasan
Pengawasan diperlukan untuk membandingkan dan mengevaluasi,
apakah anggaran atau program yang dibuat sudah dilaksanakan dengan
benar sesuai dengan fungsi perencanaan. Tahap ini adalah merupakan
tahap pemantauan terhadap pelaksanaan dari rencana yang sudah
dibuat baik yang berhubungan dengan pencapaian harga pokok standar
digariskan pada anggaran (budget). Membandingkan anggaran dan
standar dengan actual dapat digunakan untuk pengendalian sehingga
kinerja masing-masing divisi atau departemen dapat di nilai.
3. Pengambilan Keputusan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan informasi biaya maka perusahaan dapat mengambil
keputusan baik yang bersifat jangka pendek maupun yang bersifat
jangka panjang.
Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) terdapat beberapa biaya
adalah sebagai berikut:
1. Biaya tidak langsung
Yang termasuk kedalam biaya tidak langsung pada PT. Perkebunan
Nusantara IV (persero) adalah sebagai berikut:
a. Biaya gaji, tunjangan dan biayasosial pegawai dan staf
b. Biaya gaji dan biaya sosial non staf
c. Biaya emplasmen
d. Biaya pemeliharaan bangunan rumah
e. Biaya pemeliharaan bangunan perusahaan
f. Biaya pemeliharaan jalan, jembatan, saluran air
g. Biaya pemakaian dan pemeliharaan sistem computer
h. Biaya pajak bumi dan bangunan
i.
Biaya asuransi
j.
Biaya keamanan
k. Biaya penerangan
l.
Biaya persediaan air
2. Biaya langsung
Yang termasuk kedalam biaya langsung pada PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Biaya tanaman
1. Biaya gaji, tunjangan dan biaya social pegawai dan staf
tanaman
2. Biaya pemeliharaan TM
3. Biaya pemupukan
4. Biaya panen
b. Biaya pabrik
1. Biaya gaji, tunjangan dan biaya social pegawai staf pengolahan
2. Biaya pengolahan
3. Biaya pemeliharaan mesin dan instalasi
4. Biaya pengepakan
5. Biaya asuransi pabrik
B. Pengertian Biaya Operasional dan Klasifikasi Biaya Operasional
1. Pengertian Biaya Operasional
Biaya merupakan unsur penting dalam menjalankan kegiatan operasi suatu
perusahaan karena biaya harus terlebih dahulu dikeluarkan sebelum menghasilkan
suatu produk, baik itu merupakan barang ataupun jasa.
Rudianto (2009 : 116) mengatakan bahwa “Biaya operasional adalah semua
rencana pengeluaran yang berkaitan dengan distribusi dan penjualan produk
perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan roda organisasi”.
Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) terdapat beban operasional pada
laporan tahunan yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Beban administrasi
Yang termasuk kedalam biaya administrasi pada PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) adalah sebagai berikut:
a. Biaya Honorarium
b. Biaya koordinasi dan lingkungan
c. Biaya pengangkutan, perjalanan dan penginapan
d. Biaya penelitian dan percobaan
e. Biaya pemeliharaan/inventaris
f. Biaya pemakaian alat inventaris kecil
g. Biaya iuran dan sumbungan
h. Biaya lain-lain
i.
Biaya sosial non produksi
j.
Biaya manajemen mutu dan kes.kerja
k. Biaya penutupan buku dan RKAP
l.
Biaya pensiun
m. Biaya jasa produksi
n. Biaya pendidikan sekolah kebun
o. Biaya beban imbalan kerja
2. Beban lain-lain
a. Biaya gaji dan biaya sosial karyawan MBT
b. Biaya penyusutan diluar harga pokok
c. Lain-lain
Universitas Sumatera Utara
2. Klasifikasi Biaya Operasional
Biaya operasional digolongkan dalam dua golongan besar, yaitu biaya
penjualan dan biaya umum. Adapun jenis-jenis dari masing-masing biaya tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Biaya penjualan
Termasuk dalam kelompok biaya penjualan adalah:
a. Gaji karyawan penjualan
b. Biaya pemeliharaan bagian penjualan
c. Biaya perbaikan penjualan
d. Biaya penyusutan peralatan bagian penjualan
e. Biaya penyusutan gedung bagian penjualan
f. Biaya listrik bagian penjualan
g. Biaya telepon bagian penjualan
h. Biaya asuransi bagian penjualan
i.
Biaya iklan bagian penjualan
j.
Biaya perlengkapan bagian penjualan
k. Biaya lain-lain
2. Biaya adiminstrasi dan umum
Termasuk dalam kelompok biaya administrasi dan umum adalah:
a. Gaji karyawan kantor
b. Biaya pemeliharaan kantor
c. Biaya perbaikan kantor
d. Biaya penyusutan peralatan kantor
Universitas Sumatera Utara
e. Biaya penyusutan gedung kantor
f. Biaya listrik kantor
g. Biaya telepon kantor
h. Biaya asuransi kantor
i.
Biaya perlengkapan kantor
j.
Biaya lain-lain.
C. Prosedur Penyusunan Aggaran Biaya Opersional
Pimpinan perusahaan juga membutuhkan anggaran, anggaran merupakan
sarana untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan (Planning,
Coordinating, Control). Menurut perusahaan, anggaran adalah suatu rencana
kegiatan tentang penyusunan rencana keuangan yang di nyatakan secara
kuantitatif untuk jangka waktu tertentu.
Perusahaan menggunakan metode yang lazin dalam menyusun anggaran
sesuai dengan keinginan perusahaan yang bersangkutan. Didalam penyusunan
anggaran biaya operasional sebaiknya mengetahui masa-masa yang baik, yaitu
dirinci menjadi anggaran bulanan disesuaikan dengan proses produksi,
disesuaikan dengan siklus musiman. Prosedur penyusunan anggaran biaya
operasional yang dilakukan biasanya adalah dengan historikal atau pengalaman
tahun lalu dan melihat kondisi secara umum.
1. Historikal atau pengalaman tahun lalu
Dasar penyusunan historikal atau pengalaman tahun lalu adalah anggarananggaran tahun yang lewat, dimana perusahaan membandingkan anggaran
Universitas Sumatera Utara
dengan realisasi tahun sebelumnya dan membandingkan laba sebagai acuan
untuk menetapkan harga.
2. Melihat kondisi secara umum
Penyusunan anggaran dengan melihat kondisi secara umum didasarkan pada
apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, terutama mengenai
kebijakan pemerintah. Kondisi ini sangat penting untuk mengantisipasi hal-hal
yang mungkin terjadi.
D. Perencanaan Biaya Operasional
Setiap perusahaan harus membuat suatu perencanaan merupakan proses
untuk menentukan tujuan perusahaan yang akan dicapai dalam jangka pendek
maupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan
perusahaan.
Perencanaan pada dasarnya adalah fungsi penting diantara semua
fungsi.Perencanaan tidak hanya untuk mencapai tujuan saja tetapi juga untuk
mendapatkan hasil yang efektif dan efisien yang merupakan tujuan dari
perusahaan tersebut. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan
fakta-fakta masa lalu dengan perkiraan kejadian yang akan terjadi di masa
mendatang untuk memutuskan aktivitas apa yang akan dilakukan pada periode
perencanaan yang dimaksud, dianggap perlu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Perencanaan yang baik akan membantu manajemen dalam melakukan
pengawasan. Untuk memperoleh perencanaan biaya operasional yang tersusun
dengan baik dan sistematis, manajemen harus menyusun suatu perencanaan atas
Universitas Sumatera Utara
masing-masing elemen biaya operasional secara hati-hati sebagai tolak ukur yang
akan dicapai.
Menurut Suprihanto (2014 : 9) “Perencanaan adalah memilih tujuan
organisasi yang tepat dan arah kegiatan yang paling baik untuk mencapai tujuan
tersebut”. Dan terdapat tiga langkah yang terkait dalam proses perencanaan, yaitu:
1. Memutuskan tujuan atau sasaran yang akan ditetapkan dan dicapai oleh
organisasi.
2. Memutuskan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan atau
sasaran.
Memutuskan cara mengalokasikan sumber daya organisasi yang akan
digunakan dalam strategi untuk mencapai tujuan atau sasaran tersebut. Tingkat
kinerja atau seberapa efektif dan efisien suatu organisasi ditentukan oleh seberapa
baik manajer merencanakan dan mengembangkan strategi.
Dharmanegara (2010 : 5) mengatakan bahwa “Perencanaan menentukan
seluruh aktivitas untuk mencapai tujuan dan sasaran. Perencanaan diperlukan agar
perusahaan dapat mengoperasikan departemen dan mencapai keberhasilan
segmen”.
Sedangkan menurut Solihin (2009 : 63) “Perencanaan (planning) pada
dasarnya merupakan suatu proses untuk menetapkan di awal berbagai hasil akhir
(end results) yang ingin dicapai perusahaan di masa mendatang”.
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan
berarti penyusunan suatu program kegiatan yang cukup menyeluruh yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan. Perencanaan perusahaan yang efektif hanya dapat
Universitas Sumatera Utara
dilakukan berdasarkan fakta dan analisis. Berfikir secara berkesinambungan,
imajinasi, kemampuan memperhitungkan sebab dan akibat serta kemampuan
memandang ke masa depan merupakan hal-hal yang sangat diperlukan dalam
perencanaan untuk menghindari kegagalan.
Ada dua jenis perencanaan, yaitu:
a. Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan jangka pendek dibagi dalam dua kategori yaitu berdasarkan
frekuensi dan jenis keputusan. Beberapa keputusan mempunyai kaitan dengan
kegiatan-kegiatan sekarang dan dapat dibuat harian atau mingguan.
Keputusan-keputusan seperti ini ditandai oleh keteraturan dari frekuensinya
dan disebut keputusan-keputusan operasi jangka pendek.
b. Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang melibatkan pengambilan keputusan yang
pengaruhnya menjangkau beberapa tahun kedepan. Biasanya tiga sampai lima
tahun bahkan bias pula lebih lama. Keseluruhan perencanaan jangka panjang
kadang kala disebut perencanaan strategis.
E. Pengawasan Biaya Operasional
Pengawasan
merupakan
fungsi
terakhir
yang
dilaksanakan
dalam
manajemen. Dengan adanya suatu pengawasan dapat diketahui apakah
perencanaan yang telah dilakukan telah berjalan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
“Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menerapkan
pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi
dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula”.
(Manullang, 2015 : 173).
Menurut Handoko (2012 : 359) “Pengawasan dapat didefenisikan sebagai
proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen
tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang
direncanakan”.
Pengertian tersebut disimpulkan bahwa pengawasan dapat dianggap sebagai
aktivitas untuk menentukan, mengoreksi penyimpangan penting dalam hasil yang
dicapai dari aktivitas yang direncanakan. Apabila dalam pelaksanaan ditemukan
penyimpangan maka diadakan tindakan perbaikan agar rencana sejalan dengan
pelaksanaan. Perngawasan perlu dilakukan agar tercpainya kegiatan yang efektif
dan efisien. Untuk mendukung pengawasan yang baik maka perlu mengetahui
suatu pengukuran dari kegiatan yang efektif dan efisien tersebut.
Sedangkan menurut Effendi (2014 : 223) “Pengawasan merupakan fungsi
manajemen yang paling esesnsial, sebaik apa pun pekerjaan yang dilaksanakan
tanpa adanya pengawasan tidak dapat dikatakan berhasil. Pengawasan yang
berhubungan dengan tindakan atau usaha penyelamatan jalannya perusahaan ke
arah tujuan yang diinginkan yakni tujuan yang telah direncanakan”.
Pengawasan biaya operasional dapat dilaksanakan oleh satuan pengawasan
intern perusahaan dengan dua aspek, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Pengawasan Operasional
Pengawasan operasional merupakan pengawasan yang dilakukan pimpinan
melalui kegiatan (operasi) perusahaan.Tetapi dengan berkembangnya perusahaan
apabila
sasaran
hendak
dicapai,
pengawasan
operasional
tidak
dapat
dipertahankan karena hal tersebut merupakan pemborosan dan kurang efisien,
maka pengawasan operasional sebaiknya ditambah dengan pengawasan akuntansi.
2. Pengawasan akuntansi
Pengawasan akuntansi merupakan pengawasan yang dilakukan melalui
prosedur akuntansi dan pencatatan-pencatatan yang sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK), sebab sasaran pokok tertuju pada pengelompokkan
biaya. Pengawasan akuntansi bertujuan untuk menciptakan suatu sistem
pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggung jawaban biaya-biaya arus
pekerjaan, serta memberikan laporan singkat tentang hal-hal yang berkaitan
dengan pengawasan dan laporan statistic untuk mengetahui perkembangan orangorang yang bertanggung jawab atas biaya, apakah mereka melaksanakan tugasnya
sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan atau tidak.
Pengawasan terhadap biaya operasional tidak akan terlaksana dengan baik
tanpa adanya perencanaan yang telah digariskan terlebih dahulu. Untuk
mendapatkan pengawasan yang
baik terhadap
biaya operasional perlu
diperhatikan hal-hal berikut:
a. Biaya yang dikeluarkan harus disetujui oleh pihak yang berwenang dan biaya
tersebut memang benar-benar diperlukan.
b. Biaya yang terjadi merupakan tanggung jawab pengawasan yang berwenang.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah data biaya operasional pada PT.Perkebunan Nusantara IV
(Persero) 4 (empat) tahun terakhir dimulai dari 2013 s/d 2016.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Biaya Operasional PTPN IV Tahun 2013
Sumber: PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero), 2013
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2
Biaya Operasional PTPN IV Tahun 2014
Sumber: PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero), 2014
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3
Biaya Operasional PTPN IV Tahun 2015
Sumber: PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero), 2015
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4
Biaya Operasional PTPN IV Tahun 2016
Sumber: PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero), 2016
Universitas Sumatera Utara
F. Analisis dan Evaluasi
Dalam hal ini penulis akan menganalisis dan mengevaluasi hasil penelitian
berupa data dan informasi yang diperoleh dari perusahaan. Berikut ini dapat
diuraikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masing-masing
administrasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalah sebagai berikut:
1. Biaya tidak langsung
a. Biaya Gaji, tunjangan, biaya sosial pegawai dan staf tahun 2013
dianggarkan sebesar Rp. 24.198.689.000,- dengan realisasinya sebesar Rp.
22.625.481.591,- mangalami penyimpangan favorable sebesar Rp.
1.573.207.409,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 28.721.814.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 24.835.614.441,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 3.886.199.559,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 31.335.988.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 24.674.473.305,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 6.661.514.695,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 26.640.139.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 23.164.543.743,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 3.475.595.257,-.
b. Gaji dan biaya sosial non staf tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
52.679.189.000,- dengan realisasinya Rp. 51.860.242.535,- mengalami
penyimpangan favorable sebesar Rp. 818.946.465,-.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 62.173.663.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 55.878.705.649,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp 6.294.957.351,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 71.272.893.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 56.625.404.026,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 14.647.488.974,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 62.993.250.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 56.954.664.301,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 6.038.585.699,-.
c. Biaya
Emplasmen
pada
tahun
2013
dianggarkan
sebesar
Rp.
20.961.800.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 18.666.490.102,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 2.295.309.898,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 21.215.801.000,- dengan
realisasinya Rp. 18.221.697.448,- mengalami penyimpangan favorable
sebesar Rp. 2.994.103.552,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 22.517.848.000,- dengan
realisasinya Rp. 18.314.275.371,- mengalami penyimpangan favorable
sebesar Rp. 4.203.572.629,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 20.316.791.000,- dengan
realisasinya Rp. 16.850.135.266,- mengalami penyimpangan favorable
sebesar Rp. 3.466.655.734,-.
Universitas Sumatera Utara
d. Biaya pemeliharaan bangunan rumah tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
12.524.583.000,- dengan realisasinya sebesar
Rp. 9.984.264.944,-
mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 2.540.318.056,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 13.704.646.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 9.821.845.107,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 3.882.800.893,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 16.213.225.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 10.737.008.861,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 5.476.216.139,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 12.929.737.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 8.986.812.087,-
mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 3.942.924.913,-.
e. Biaya pemeliharaan bangunan perusahaan pada tahun 2013 dianggarkan
sebesar
Rp.
9.367.001.219,-
10.770.171.000,mengalami
dengan
realisasinya
penyimpangan
favorable
sebesar
Rp.
sebesar
Rp.
1.403.169.781,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp 11.054.080.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 8.561.489.170,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 2.492.590.830,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 12.476.786.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 8.834.180.474,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 3.642.605.526,-.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 10.742.296.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 8.278.345.018,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 2.463.950.982,f. Biaya pemeliharaan jalan, jembatan, dan saluran air pada tahun 2013
dianggarkan sebesar Rp. 14.654.073.000,- dengan realisasinya sebesar Rp.
12.874.270.812,- mengalami penyimpangan favorable sebesar
Rp
1.779.802.188,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 16.448.961.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 13.361.937.476,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 3.087.023.524,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 17.872.976.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 15.251.519.823,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 2.621.456.177,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 15.682.648.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 11.705.895.701,-
mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 3.976.752.299,-.
g. Biaya pemakaian dan pemeliharaan sistem komputer pada tahun 2013
dianggarkan sebesar Rp. 5.944.826.000,- dengan realisasinya sebesar
5.556.779.674,-
mengalami
penyimpangan
favorable
sebesar
Rp.
388.046.326,Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 6.727.456.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 5.257.498.079,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.469.957.921,-
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 6.608.798.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 4.629.296.397,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp 1.979.501.603,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 5.242.000.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 4.006.781.683,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.235.218.317,h. Biaya pajak bumi dan bangunan pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
54.131.166.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 51.334.180.847,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 2.796.985.153,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 65.256.092.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 55.524.712.466,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 9.731.379.534,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 64.914.604.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 71.895.895.079,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar 6.981.291.079,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 74.053.105.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 70.133.429.547,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 3.919.675.453,-.
i.
Biaya Asuransi pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. 585.552.000,dengan realisasinya sebesar Rp. 896.060.819,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 310.508.819,-
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 1.156.580.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 1.273.617.883,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 117.029.883,Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 2.055.341.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 1.579.122.436,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 476.218.564,Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 1.800.526.000,- dengan
realisasinya
sebesar
Rp.
983.190.941,-
mengalami
penyimpangan
favorable sebesar Rp. 817.335.059,-.
j.
Biaya
Keamanan
pada
tahun
2013
dianggarkan
sebesar
Rp.
90.151.732.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 95.798.455.450,mengalami penyimpangan unfavorable sebesar Rp. 5.646.723.450,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 103.767.075.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 104.573.319.233,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 806.244.233,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 135.118.373.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 120.374.825.790,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 14.743.547.210,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 132.354.819.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 121.665.065.652,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 10.689.753.348,-.
Universitas Sumatera Utara
k. Biaya Penerenangan pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
19.294.041.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 18.256.882.649,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 1.037.158.351,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 24.317.571.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 18.177.564.901,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 6.140.006.099,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 28.043.420.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 21.539.197.549,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 6.504.222.451,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 22.681.846.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 18.772.641.617,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 3.909.204.383,-.
l.
Biaya persediaan air pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
19.674.972.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 19.988.654.670,mengalami penyimpangan unfavorable sebesar Rp. 313.682.670,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 22.928.103.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 21.108.592.912,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.819.510.088,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 25.880.054.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 21.509.955.549,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 4.370.098.451,-.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 22.623.072.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 19.506.898.661,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 3.116.173.339,-.
2. Biaya Langsung
2.1 Biaya Tanaman
a. Biaya gaji, tunjangan dan biaya sosial pegawai dan staf tanaman pada
tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. 35.285.821.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 34.745.056.459,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 540.770.541,Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 37.857.058.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 35.453.961.372,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 2.403.096.678,Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 45.458.586.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 35.455.291.131,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 10.003.294.869,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 38.008.957.000,- dengan
realisasinya Rp. 33.531.029.952,- mengalami penyimpangan favorable
sebesar Rp. 4.457.987.048,-.
b. Biaya pemeliharaan TM pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
242.938.286.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 197.252.163.268,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 45.686.122.732,-.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 267.349.856.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 222.219.813.585,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 45.130.042.415,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 288.545.021.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 260.082.889.118,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 28.462.131.882,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 280.715.936.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 231.294.908.676,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 49.421.047.324,-.
c. Biaya Pemupukan pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
550.925.154.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 375.153.880.077,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 175.771.273.923,Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 597.801.610.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 520.454.326.509,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 77.347.283.491,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 724.264.446.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 629.168.608.162,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 95.095.837.838,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 750.769.507.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 502.759.505.272,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp 248.010.001.728,-.
Universitas Sumatera Utara
d. Biaya
Panen
pada
tahun
2013
dianggarkan
sebesar
Rp.
327.819.920.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 276.765.012.883,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 51.054.907.117,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 359.813.321.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 295.301.990.668,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 64.511.330.332,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 422.114.448.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 322.598.321.316,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 99.516.126.684,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 411.144.188.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 360.438.994.253,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 50.975.193.747,-.
e. Biaya Pengangkutan ke Pabrik pada tahun 2013 dianggarkan sebesar
Rp.
156.678.702.000,-
dengan
realisasinya
sebesar
Rp.
130.748.253.284,- mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp.
25.930.448.716,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 184.391.020.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 147.382.063.711,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 37.008.956.289,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 208.185.215.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 174.700.173.291,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 33.485.041.709,-.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 210.320.482.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 188.098.759.970,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 22.221.722.030,-.
2.2 Biaya Pabrik
a. Gaji, tunjangan dan biaya sosial pegawai dan staf pengolahan pada
tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. 14.374.580.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 15.191.960.688,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 817.380.688,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 17933.515.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 15.792.704.156,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 2.140.810.844,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 19.482.790.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 14.572.841.071,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 4.909.948.929,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 16.108.123.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 14.245.106.861,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.863.016.139,-.
b. Biaya Pengolahan pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
157.808.909.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 154.053.592.551,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 3. 755.316.449,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 176.247.047.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 174.544.083.905,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.702.963.095,-.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 206.599.309.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 183.396.113.447,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 23.203.195.553,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 204.377.256.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 177.539.542.778,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 26. 837.713.222,-.
c. Biaya pemeliharaan mesin dan instalasi pada tahun 2013 dianggarkan
sebesar Rp. 109.256.501.000,- dengan realisasinya sebesar Rp.
106.395.544.995,- mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp.
2.860.956.005,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 120.368.930.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 118.745.414.823,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.623.515.177,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 126.749.071.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 113.996.736.133,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 12.752.334.867,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 132.860.467.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 117.326.058.704,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 15.534.408.296,-.
d. Biaya pengepakan pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
5.336.586.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 3.948.198.036,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 1.388.387.964,-
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 5.062.617.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 3.994.859.107,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.067.757.893,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 5.566.429.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 3.762.738.996,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.803.690.004,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 4.723.263.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 3.128.979.760,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.594.283.240,-.
e. Biaya asuransi pabrik pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
5.650.607.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 3.057.314.437,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 2.593.292.563,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 5.041.702.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 4.938.734.279,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 102.967.721,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 6.463.167.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 5.892.585.743,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 570.581.257,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 7.835.801.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 6.552.445.622,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.283.355..378,-.
Universitas Sumatera Utara
3. Biaya Administrasi
a. Biaya honorarium pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. 939.235.000,dengan realisasinya sebesar Rp. 979.892.084,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 40.657.084,Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp 1.601.988.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 1.183.679.291,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 418.308.709,Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 1.678.168.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 1.310.754.526,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp 367.413.474,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 1.697,262.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 1.187.107.459,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 510.154.541,-.
b. Biaya pengangkutan, perjalanan dan penginapan pada tahun 2013
dianggarkan sebesar Rp. 39.617.385.000,- dengan realisasinya sebesar Rp.
45.061.455.415,- mengalami penyimpangan unfavorable sebesar Rp.
5.444.070.415,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 47.228.826.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 49.769.338.862,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 2.540.512.862,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 57.617.918.000 dengan
realisasinya sebesar Rp. 48.665.365.837,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 8.952.552.163,-.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 52.022.438.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 47.957.016.631,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp 4.065.421.369,-.
c. Biaya pemeliharaan/inventaris pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
1.115.812.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 965.912.923,- mengalami
penyimpangan favorable sebesar Rp. 149.899.077,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 1.548.825.000,- dengan
realisasinya
sebesar
Rp.
954.548.984,-
mengalami
penyimpangan
favorable sebesar Rp. 594.276.016,Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp 2.372.186.000,- dengan
realisasinya sebesar 1.107.719.502,- mengalami penyimpangan favorable
sebesar Rp. 1.264.466.498,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 1.821.227.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 1.205.211.035,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 616.015.965,-.
d. Biaya pemakaian alat inventaris kecil pada tahun 2013 dianggarkan
sebesar Rp. 1.192.894.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 712.286.059,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp.480.607.941,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 1.818.872.000,- dengan
realisasinya
sebesar
Rp.
905.394.821,-
mengalami
penyimpangan
favorable sebesar Rp. 913.477.179,-.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp.2.486.538.000,- dengan
realisasinya
sebesar
Rp.
739.953.014,-
mengalami
penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.746.584.986,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 1.668.863.000,- dengan
realisasinya
sebesar
Rp.
688.872.027,-
mengalami
penyimpangan
favorable sebesar Rp. 979.990.973,-.
e. Biaya iuran dan sumbangan pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
204.140.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 79.048.900,- mengalami
penyimpangan favorable sebesar Rp. 12.091.100,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 189.484.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. Rp. 67.497.515,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 121.986.485,Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 222.074.000,- dengan
realisasinya
sebesar
Rp.
114.445.200,-
mengalami
penyimpangan
favorable sebesar Rp. 107.628.800,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 247.355.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 1.547.000,- mengalami penyimpangan favorable
sebesar Rp. 245.808.000,-.
f. Biaya lain-lain pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. 7.987.832.000,dengan
realisasinya
sebesar
Rp.
8.772.631.198,-
mengalami
penyimpangan unfavorable sebesar Rp. 784.799.198,-.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 9.549.660.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 8.871.162.148,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 678.497.852,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 11.636.244.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 8.673.977.853,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 2.962.266.147,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 11.116.743.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 9.070.482.975,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 2.046.260.025,-.
g. Biaya sosial non produksi pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
17.631.290.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 18.950.017.663,mengalami penyimpangan unfavorable sebesar Rp. 1.318.727.663,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 19.521.906.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 17.394.560.089,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 2.127.345.911,Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 17.989.277.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 15.388.725.177,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 2.600.551.823,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 18.319.233.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 16.370.148.049,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp 1.949.084.951,-.
h. Biaya manajemen mutu dan Kes.Kerja pada tahun 2013 dianggarkan
sebesar
Rp.
2.965.887.000,-
dengan
realisasinya
sebesar
Rp.
Universitas Sumatera Utara
3.200.063.230,- mengalami penyimpangan unfavorable sebesar Rp.
234.176.230,Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 4.030.582.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 2.418.675.200,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 1.611.906.800,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 6.967.614.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 4.133.495.782,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 2.834.118.218,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 7.127.894.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 5.103.037.179,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 2.024.856.821,-.
i.
Biaya penutupan buku dan RKAP pada tahun 2013 dianggarkan sebesar
Rp. 1.857.638.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 1.662.500.000,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 195.138.000,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesasr Rp. 1.696.000.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 1.726.000.000,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 30.000.000,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 1.805.000.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 2.088.000.000,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 283.000.000,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 1.682.500.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 1.357.500.000,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 325.000.000,-.
Universitas Sumatera Utara
j.
Biaya pensiun pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. 80.395.375.000,dengan
realisasinya
sebesar
Rp.
33.719.020.590,-
mengalami
penyimpangan favorable sebesar Rp. 46.676.354.410,Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 142.291.055.000,- dengan
realisasinya Rp. 35.417.358.454,- mengalami penyimpangan favorable
sebesar Rp. 106.873.696.546,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 76.547.070.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 37.506.286.461,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 39.040.783.539,Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 66.996.949.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 41.912.400.412,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 25.084.548.588,k. Biaya pendidikan sekolah kebun pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
49.298.110.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 47.564.529.294,mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 1.733.580.706,Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 52.811.487.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 46.273.881.530,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 6.537.605.470,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 55.098.659.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 47.144.461.960,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 7.954.197.040,-.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 51.759.465.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 46.978.184.186,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 4.781.280.814,-.
l.
Biaya imbalan kerja pada tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp.
143.947.357.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 155.924.543.424,mengalami penyimpangan unfavorable sebesar Rp. 11.977.186.424,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 159.170.205.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 175.579.054.331,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 16.408.849.331,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 188.160.463.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 171.163.270.963,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 16.997.192.037,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 137.169.626.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 160.283.716.613.,- mangalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 23.114.090.613,-.
4. Biaya Lain-lain
a. Gaji dan biaya sosial karyawan MBT pada tahun 2013 dianggarkan
sebesar
Rp.
27.283.380.000,-
dengan
realisasinya
sebesar
Rp.
25.082.039.811,- mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp.
2.201.340.189,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 20.515.228.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 30.644.998.825,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 10.129.770.825,-.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp.34.855.309.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 28.087.082.698,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 6.768.226.302,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 23.008.903.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 22.154.671.987,- mengalami penyimpangan
favorable sebesar Rp. 854.231.013,-.
b. Biaya penyusutan diluar harga pokok pada tahun 2013 dianggarkan
sebesar Rp. 670.159.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 8.966.590.294,mengalami penyimpangan unfavorable sebesar Rp. 8.296.431.294,-.
Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 1.145.332.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 6.237.669.616,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 5.092.337.616,-.
Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 2.557.002.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 20.122.053.086,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 17.565.051.086,-.
Pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 22.120.237.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. 34.153.433.862,- mengalami penyimpangan
unfavorable sebesar Rp. 12.033.196.862,-.
Dari analisis data penyimpangan biaya operasional tersebut dapat dievaluasi
bahwa penyebab terjadinya penyimpangan biaya operasional pada PT.Perkebunan
Nusantara IV (Persero) penyusunan anggaran biaya yang dibuat oleh perusahaan
sudah realistis tetapi pada pelaksanaannya ada biaya yang mengalami kenaikan
dan juga yang mengalami penurunan. Secara keseluruhan setiap biaya mengalami
Universitas Sumatera Utara
kenaikan yang signifikan setiap tahunnya, dan penyimpangan yang terjadi tidak
terlalu besar, dapat dikatakan perencanaan dan pengawasan biaya operasional
pada PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) sudah efektif dan efisien.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perencanaan dan
pengawasan biaya operasional pada PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) menggunakan Rencana Kerja
Anggaran Perusahaan (RKAP) sebagai alat perencanaan kerja dan dilakukan
secara bersama-sama oleh seluruh bagian perusahaan.
2. Terdapat penyimpangan biaya operasional baik yang menguntungkan
(favorable) maupun yang merugikan perusahaan (unfavorable).
3. Penyimpangan yang terjadi antara realisasi dengan anggaran kemungkinan
disebabkan karena kurangnya ketidaksiapan manajemen untuk menghadapi
perubahan yang terjadi dilapangan atau terdapatnya pengawasan yang kurang
memadai terhadap biaya yang ada.
4. Secara keseluruhan perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada PT.
Perkebunan Nusantara IV (Persero) dapat dikatakan sudah efektif dan efisien.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebeut, penulis mencoba memberikan saran
yang diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi perusahaan dalam
meningkatkan perencanaan dan pengawasan biaya operasional perusahaan agar
berjalan dengan efektif dan efisien demi tercapainya tujuan perusahaan, sebagai
berikut:
1. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) harus lebih tanggap dan bergerak
cepat apabila terjadi penyimpangan pada anggaran biaya operasional.
2. Mengingat pentingnya anggaran, sebaiknya PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) lebih teliti lagi dalam menyusun Recana Kerja Anggaran perusahaan
(RKAP).
Universitas Sumatera Utara
Download