Setelah pengaduan masuk melalui sistem online Instansi yang bertanggungjawab harus melakukan penanganan pengaduan dengan tahapan kegiatan : Instansi yang bertanggungjawab harus melakukan penelaahan terhadap pengaduan yang diterima, dan diklasifikasikan menjadi : 1. Bukan pengaduan lingkungan hidup Instansi yang bertanggungjawab harus meneruskan pengaduan yang diterimanya kepada instansi yang terkait dengan tembusan kepada pengadu paling lama 5 ( lima ) hari kerja sejak diterimanya pengaduan. 2. Pengaduan lingkungan hidup Bila pengaduan diklasifikasikan pengaduan lingkungan hidup, tapi bukan kewenangan instansi penerima pengaduan, pengaduan diserahkan kepada Instansi yang bertanggungjawab,paling lama 5 ( lima ) hari kerja sejak diterimanya pengaduan, dan apabila merupakan kewenangan instansi penerima pengaduan, instansi penerima pengaduan menindaklanjutinya dengan verifikasi pengaduan yang dilaksanakan oleh Pejabat Pengawas lingkungan Hidup ( PPLH ) atau PPLH Daerah ( PPLHD ) , dengan tata cara verifikasi pengaduan yang telah ditentukan. Verifikasi pengaduan dilaksanakan oleh : PPLH dan PPLHD Dalam hal instansi yang bertanggungjawab belum memiliki PPLHD dapat meminta bantuan pada : a. instansi yang bertanggungjawab di provinsi untuk menugaskan PPLHD atau b. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menugaskan PPLH PPLH atau PPLHD wajib melaporkan hasil verifikasi pengaduan kepada pejabat pemberi tugas pada instansi yang bertanggungjawab, dengan melampirkan : a. b. c. d. Berita Acara verifikasi pengaduan Berita Acara penolakan verifikasi pengaduan Berita Acara penyerahan sampel Bukti lain yang mendukung hasil verifikasi pengaduan, antara lain analisa laboratorium, laporan swapantau limbah/emisi/kualitas lingkungan, dan/ atau laporan pelaksanaan RKL-RPL/UKL-UPL dan dapat meminta informasi dan/atau keterangan dari pihak pengadu, pihak yang diadu, dan/atau pihak terkait lainnya Hasil verifikasi menjadi : pengaduan dikelompokkan a. Tidak terjadi pelanggaran ijin lingkungan dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup b. terjadi pelanggaran ijin lingkungan dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup c. terjadi pelanggaran ijin lingkungan dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta diidentifikasikan dan/atau telah menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan/atau lingkungan Instansi yang bertanggungjawab melakukan kegiatan penanganan pengaduan, mulai dari penerimaan pengaduan sampai dengan rekomendasi tindak lanjut verifikasi paling lama 21 ( dua puluh satu ) hari kerja sejak diterimanya pengaduan. Rekomendasi tindak lanjut verifikasi dijadikan pertimbangan bagi pejabat pemberi tugas dalam tindak penanganan pengaduan, dapat berupa : a. Pemberitahuan kepada pengadu dan pihak yang diadukan dalam hal tidak terjadi pelanggaran ijin lingkungan dan/atau peraturan perundangundangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup b. Penerapan sanksi administrasi c. Penyelesaian sengketa lingkungan diluar pengadilan dan atau melalui pengadilan d. Penegakan hukum pidana Instansi yang bertanggungjawab harus: 1. Menginformasikan perkembangan hasil penanganan pengaduan kepada pengadu, dan 2. Menyediakan informasi publik berupa data dan informasi penanganan pengaduan. 1. Telepon/Fax : ( 0361 ) 225663 ; ( 0361 ) 245444 2. EMAIL : [email protected] 3. Surat : d.a. P3SLH Provinsi Bali Kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali Jl. D.I. Pandjaitan No. 1 Niti Mandala Renon — Denpasar 4. Website Online : Http//penegakanhukum.menlh.go.id 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penerimaan pengaduan dilakukan dengan cara : 2. Peraturan Menteri lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengaduan dan Penanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup. a. Langsung kepada petugas penerima pengaduan, dimana pengadu mengisi formulir isian pengaduan sesuai dengan format yang telah disediakan. b. Melalui telepon, dimana petugas penerima pengaduan harus mengisi formulir isian pengaduan sesuai dengan format yang telah di sediakan 3. Surat Edaran Bersama antara MENLH dan MENDAGRI Nomor 660.4565/SJ MENLH-13/11/ LH/2010 tanggal 10 November 2010 perihal Pembentukan Pos Pelayanan Pengaduan di daerah dan penguatan PPLHD/PPNS a. b. c. d. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penguatan Kapasitas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, P3E Bali Nusra, DIS LH Provinsi dan DLH kabupaten/Kota dalam pelayanan penanganan pengaduan kasus Lingkungan hidup Mewujudkan institusi Lingkungan hidup yang responsif dan akuntabel Mendorong terwujudnya tata kelola lingkungan yang baik ( g ood environmental governance) P3E Bali Nusra, DIS LH Provinsi, dan Pos Pengaduan di daerah dapat juga menggunakan aplikasi penanganan pengaduan dan penaatan hukum administrasi lingkungan untuk daerahnya sendiri, sesuai dengan tupoksinya. Pengaduan tertulis memuat informasi : Sebagai sarana/media dalam penyampaian pengaduan Memudahkan masyarakat untuk menyampaikan pengaduan ( accses to participate accses to infor- mation, and accses to justice ) Untuk validasi, klarifikasi, pengolahan dan monitoring penanganan pengaduan Sarana koordinasi penanganan pengaduan dan penaatan hukum lingkungan. Surat Surat elektronik Faksimili Layanan pesan singkat ( S MS ) Identitas pengadu yang paling sedikit memuat informasi nama, alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi Lokasi terjadinya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup Dugaan sumber pencemaran dan/ataau perusakan lingkungan hidup Waktu terjadinya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup Media lingkungan hidup yang ter kena dampak Pengadu berhak menyampaikan pengaduan kepada instansi yang bertanggungjawab Pengaduan dapat disampaikan melalui kepala desa/lurah/camat setempat. Kades/Lurah/Camat/Bupati/DLH Kab/ Kota Gubernur/DISLH Provinsi Menteri LHK Dengan era keterbukaan informasi dan reformasi birokrasi, penanganan pengaduan lingkungan harus melibatkan semua pihak yang berkaitan, yaitu KLHK, P3E Bali Nusra, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, dan Pos Pengolahan Data di kabupaten/ kota. Sehingga dengan Dengan Sistem Online Database Pengaduan dan Penaatan Hukum Administrasi Lingkungan, semua pihak dapat berinteraksi dan berkoordinasi dalam penanganan pengaduan 1. Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penanganan pengaduan yang memenuhi kriteria : a. Usaha dan/atau kegiatan yang ijin lingkungannya diterbitkan oleh Menteri; b. Usaha dan/atau kegiatan yang ijin lingkungannya diterbitkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota tetapi Pemerintah menganggap terjadinya pelanggaran yang serius c. Pengaduan pernah disampaikan kepada kepada instansi yang bertanggungjawab di Provinsi, tetapi tidak ditindaklanjuti dalam kurun waktu yang telah ditentukan. 2. Instansi yang bertanggungjawab di Provinsi melakukan penanganan pengaduan yang memenuhi a. Usaha dan/atau kegiatan yang ijin lingkungannya diterbitkan oleh Gubernur; b. Usaha dan/atau kegiatan yang ijin lingkungannya diterbitkan oleh Bupati/Walikota tetapi instansi yang bertanggungjawab di Kabupaten/Kota tidak melaksanakan pengelolaan pengaduan setelah dilakukan pembinaan oleh pemerintah provinsi; c. Pengaduan pernah disampaikan kepada kepada instansi yang bertanggungjawab di Kabupaten/Kota, tetapi tidak ditindaklanjuti dalam kurun waktu yang telah ditentukan. 3. Instansi yang bertanggungjawab di Kabupaten/ Kota melakukan penanganan pengaduan terhadap Usaha dan/atau kegiatan yang ijin lingkungannya diterbitkan oleh Bupati/Walikota.