Pengembangan Kurikulum - Universitas Sanata Dharma

advertisement
MATERI PEDAGOGI
BAGIAN 2: PENGEMBANGAN KURIKULUM
Devisi Akademik
Sub Rayon 138
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Tahun 2016
Materi Pedagogi
• Pendalaman materi pedagogik mencakup: (1) pengenalan karakter dan
pengembangan potensi peserta didik; (2) pengembangan kurikulum,
(3) teori belajar dan model pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran berpusat pada siswa; dan (4) penilaian pembelajaran.
• Pembelajaran diawali dengan pertanyaan penjajagan oleh instruktur.
Instruktur perlu memperhatikan materi yang relevan dengan kisi-kisi
PLPG 2016 melalui pembelajaran dengan berbagai model
pembelajaran antara lain discovery learning, inquiry learning, problem
based learning, dan/atau project based learning.
Skenario Pembelajaran
• Instruktur memfasilitasi peserta untuk mengidentifikasi
problematika pembelajaran yang terkait dengan materi kisi-kisi
PLPG yang dianggap sulit, baik dalam memahami maupun cara
mengajarkannya selama mereka menjadi guru melalui
penayangan video pembelajaran, gambar, wacana atau objek lain
yang relevan.
• Instruktur memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan
permasalahan yang relevan.
• Instruktur memfasilitasi dalam menggali informasi untuk
menemukan alternatif solusi dalam pemecahan masalah.
• Instruktur memfasilitasi pembelajaran kolaboratif melalui kerja
kelompok dan peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok secara lisan/poster/unjuk kerja/gesture.
• Instruktur melakukan konfirmasi/penguatan terhadap hasil
kerja dan diskusi kelompok.
• Instruktur memberikan tugas-tugas mandiri untuk materi yang
memerlukan pendalaman lebih lanjut.
Pengantar
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2002: SNP)
Begitu startegisnya fungsi kurikulum bagi penentuan nasib masa depan anak
bangsa yang dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional, maka banyak pihak
yang berkepentingan terhadap isi, implementasi, dan dampak pemberlakuan
kurikulum sehingga setiap pergantian kurikulum di Indonesia selalu
mengundang pro dan kontra. (Lihat Kasus Kurikulum 1984, 1994, 2004, 2006,
2013, dan Revisi 2013)
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1994
Kurikulum 1994
1968
Kurikulum
Sekolah Dasar
1945 1955
1965
1975
1985
1995
1984
Kurikulum 1984
1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2013
‘Kurikulum 2013
dan revisinya’
2005
2016
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1997
Revisi Kurikulum 1994
5
Landasan Pengembangan Kurikulum
Filosofis
• Nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat.
• Trisakti dan Nawacita: Misi ke 7
Yuridis
• UU Sisdiknas, RPJMN 2010-2014 Sektor Pendidikan,
Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019.
• PP 19 Tahun 2005: Standar Nasiona Pendidikan
• Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
Psikopeda• Pembelajara Aktif dan Penilaian Autentik
gogis
• Hasil Kajian K. 2006 dan K. 2013 versi awal
Disesuaikan dgn
perkembg IPTEK
dan Tantangan
Abad 21, serta
globalisasi
Upaya ke arah
peningkatan
pendidikan
SDM yang memiliki keunggulan
kompetitif dan komparatif sesuai
standar mutu nasional dan
internasional.
Tuntutan & kebutuhan masyarakat
Tantangan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan
Kompetensi Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC,
CAFTA
• Masalah lingkungan hidup
• Kemajuan teknologi informasi
• Konvergensi ilmu dan teknologi
• Ekonomi berbasis pengetahuan
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
• Pengaruh dan imbas teknosains
• Mutu, investasi dan transformasi pada
sektor pendidikan
• Materi TIMSS dan PISA
• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang
mengglobal
• Memiliki minat luas dalam kehidupan
• Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif, kurang pada Karakter
• Beban siswa terlalu berat
Perkem. Pengtahuan dan Pedagogi
• Neurologi
• Psikologi
• Observation based [discovery] learning
dan Collaborative learning
Fenomena Negatif yang Mengemuka






Perkelahian pelajar
Narkoba
Korupsi
Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
Gejolak masyarakat (social unrest), Terorisme
8
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kehidupan dan Karir
• Berinisiatif dan mandiri
• Keterampilan sosial dan budaya
• Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan & tanggung jawab
Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis
• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and
Teknologi
• Melek informasi
• Melek Media
• Melek TIK
Kerangka ini menunjukkan
bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja tidak
cukup, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif kritis
-Berkarakter kuat
[bertanggung jawab, sosial,
toleran, produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21
Informasi (Kurtzweil
Goegle)
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi (Moore-Koomey
Intel)
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi (Ford Mobil)
(menjangkau segala pekerjaan
rutin)
Komunikasi (Metcalfe
Ekonom)
(dari mana saja, ke mana saja)
Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih
berfikir prosedural dan metakognitif bukan
melaksanakan kegiatan mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
Pengetahuan (Ackoff
Manajemen)
(dibentuk melalui data  informasi)
Diseminasi (Horowitz
Manajemen)
(Nilai informasi = sebarannya)
Pembelajaran berbasis aktivitas melalui
pengamatan dan pengolahan serta hasilnya
berupa ciptaan yang dikomunikasikan
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
Pembelajaran berbasis
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
kecerdasan tidak akan
-
Observing [mengamat]
Questioning [menanya]
Personal
Experimenting [mencoba]
Associating [menalar]
Networking [Membentuk jejaring]
memberikan hasil siginifikan
(hanya peningkatan 50%)
dibandingkan yang berbasis
kreativitas (sampai 200%)
Interpersonal
Berbasis Aktivitas:
Dengar/Lihat  Amati  Lakukan  Sajikan
Kerangka Ackoff:
Data  Informasi  Pengetahuan  Kearifan
TRISAKTI DAN NAWACITA
Visi:
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong
Misi ke-7:
Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Nawacita ke 8 dan 9:
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan):
1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai pembentuk
karakter bangsa
2. Memperteguh kebhinekaan Indonesia dan memperkuat
restorasi sosial
Pemanfaatan dan Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Permasalahan
 Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan buku.
 Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.
 Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar
jenjang.
Hasil Perbaikan
 Penyelarasan antara KI-KD dengan silabus, dan buku.
 Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada mata pelajaran selain
Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran PPKn, pembelajaran dan
penilaian hasil belajar
 Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan
jenjang pendidikan.
 Perbaikan kurikulum berdasarkan pada prinsip; mudah dipelajari, mudah diajarkan,
terukur, dan bermakna untuk dipeljari.
TINGKATAN TAKSONOMI BERPIKIR (ANDERSON, 2001)
Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Kerangka Penyusunan KD Lama
Mencipta
Mengevaluasi
SMA/SMK
Menganalisis
Menerapkan
SMP
Memahami
Mengingat
SD
Dimensi Proses
Berpikir
SMA/SMK
Keluasan &
Kedalaman
SMP
Faktual
SD
Kerangka Penyusunan KD Revisi
Konseptual
Prosedural
Pro
Metakognitif
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
4. Penyesuaian Beban
3. Penguatan Proses
KBK 2004
KTSP 2006
2. Pendalaman dan
Perluasan Materi
1. Penataan Pola
Pikir dan Tata
Kelola
KURIKULUM
2013 dan
Revisinya
21
21
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
22
Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019
Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter
dengan Dilandasi Semangat Gotong Royong
STRATEGI 1
Penguatan Pelaku Pendidikan
dan Kebudayaan
▪Menguatkan siswa, guru, kepala
sekolah, pengawas, orangtua dan
pemimpin institusi pendidikan
dalam ekosistem pendidikan.
▪Memberdayakan pelaku budaya
dalam pelestarian dan
pengembangan kebudayaan.
▪Fokus kebijakan diarahkan pada
penguatan perilaku yang mandiri
dan berkepribadian.
STRATEGI 2
Peningkatan Mutu dan
Akses
▪Meningkatkan mutu pendidikan
sesuai lingkup Standar
Nasional Pendidikan untuk
mengoptimalkan capaian Wajib
Belajar 12 tahun.
▪Meningkatkan ketersediaan
serta keterjangkauan layanan
pendidikan, khususnya bagi
masyarakat yang terpinggirkan.
▪Fokus kebijakan didasarkan
pada percepatan peningkatan
mutu dan akses untuk
menghadapi persaingan global
dengan pemahaman akan
keberagaman, penguatan
praktik baik, dan inovasi.
STRATEGI 3
Pengembangan Efektivitas Birokrasi
melalui Perbaikan Tatakelola dan
Pelibatan Publik
▪Melibatkan publik dalam seluruh aspek
pengelolaan kebijakan dengan berbasis
data, riset, dan bukti lapangan.
▪Membantu penguatan kapasitas
tatakelola pada birokrasi pendidikan di
daerah.
▪Mengembangkan koordinasi dan
kerjasama lintas sektor di tingkat
nasional.
▪Fokus kebijakan dimulai dari
mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI
yang menjadi teladan dalam tatakelola
yang bersih, efektif, dan efesien serta
melibatkan publik.
Sasaran Penerapan Kurikulum Secara Nasional
1
Mengembangkan kurikulum nasional sebagai acuan minimal di semua
sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam kurikulum setiap sekolah
2
Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum daerah berbasis
keunggulan lokal
3
Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan
kurikulum nasional dalam tahap selanjutnya secara mandiri
mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya
4
Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung kurikulum yang
bermutu dan beragam
5
Menumbuhkan Siswa sebagai warganegara Indonesia serta bagian dari
masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa melalui kurikulum
nasional yang utuh
 Kurikulum yang diperbaiki adalah Kurikulum 2013.
 Nama kurikulum nasional yang digunakan tetap Kurikulum 2013.
Proses Pengembangan Dokumen Kurikulum
KESIAPAN PESERTA
DIDIK
TUJUAN PENDIDIKAN
NASIONAL
KEBUTUHAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN
Kurikulum
yang
berlaku
secara
nasional
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR PROSES
KEMDIKBUD
STANDAR ISI
STANDAR PENILAIAN
SEKOLAH
SILABUS
PENDAMPINGAN DAN OTORISASI
PENGEMBANGAN OPSI
TEMPLATE SILABUS, BUKU SISWA
DAN GURU SERTA MATERI AJAR
BERMUTU
RPP
MATERI DAN ALAT
AJAR
KURIKULUM
TINGKAT DAERAH
DAN SEKOLAH
(Pilihan,
Terintegrasi
dengan
Keunggulan Lokal)
Aktivitas 1
1. Bentuk Kelompok
dengan anggota 4
orang!
2. Diskusikan dalam
kelompok mengapa
kurikulum harus
berubah? Apakah
karena hanya latah
ganti Kabinet ganti
kurikulum?
3. Waktu 20 menit
4. Laporkan dalam forum
diskusi kelas!
Elemen 1
Standar Kompetensi Lulusan
Pengertian
• Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan (SD, SMP, SMA/K) yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
• SKL digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan.
PT
SMA/K
SMP
SD
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
30
Pengembangan Kompetensi pada Kurikulum
Standar
Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar Penilaian
SMA
SMA/SMK
SMP
Kompetensi
SD
Pra
Sekolah
SMK
Sikap Spiritual
Sikap Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
• Berjenjang
(Stages)
• Berurut
(Sequences)
• Keluasan dan
Kedalaman
(Scope)
• Memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan
peserta didik
Kompetensi Pra Sekolah
Dimensi
Nilai Agama
dan Moral
Fisik
Motorik
Kognitif*
Bahasa
- Bahasa
- Belajar
- Mengenal nilai
agama yang dianut
- Mengerjakan
ibadah
- Berperilaku jujur
- Penolong
- Sopan
- Hormat
- Sportif
- Menjaga
kebersihan diri dan
lingkungan
- Mengetahui hari
besar agama
- Menghormati dan
toleran terhadap
agama orang lain.
- Motorik kasar,
kemampuan
gerakan tubuh
- Motorik halus,
kemampuan dan
kelenturan
menggunakan jari
dan alat untuk
mengeksplorasi dan
mengekspresikan
diri;
- Kesehatan dan
perilaku
keselamatan
dan
penyelesaian
masalah sederhana
- Berfikir logis,
mencakup berbagai
perbedaan,
klasifikasi, pola,
berinisiatif,
berencana, dan
mengenal sebabakibat
- Berfikir simbolik,
kemampuan
mengenal,
menyebutkan,
menggunakan
konsep bilangan,
mengenal huruf,
dan mampu
merepresentasikan
berbagai benda dan
imajinasinya bentuk
gambar.
reseptif,
kemampuan
memahami cerita,
perintah, aturan,
menyenangi dan
menghargai bacaan
- mengekspresikan
bahasa,
kemampuan
bertanya, menjawab
pertanyaan,
menceritakan
kembali yang
diketahui, belajar
bahasa pragmatik,
mengekspresikan
perasaan, ide, dan
keinginan dalam
bentuk coretan
- keaksaraan,
pemahaman
terhadap hubungan
bentuk dan bunyi
huruf, meniru bentuk
huruf,.
SosialEmosional
Seni
- Kesadaran diri,
memperlihatkan
kemampuan diri,
mengenal perasaan
sendiri dan
mengendalikan diri,
serta mampu
menyesuaian diri
dengan orang lain
- Rasa tanggung
jawab untuk diri dan
orang lain
- perilaku prososial,
kemampuan
bermain dengan
teman sebaya,
memahami
perasaan,
merespon, berbagi,
serta menghargai
hak dan pendapat
orang lain; bersikap
kooperatif, toleran,
dan berperilaku
sopan.
- mengeksplorasi
dan
mengekspresikan
diri,
- berimajinasi
dengan gerakan
- Musik, drama
- beragam bidang
seni lainnya dan
mampu
mengapresiasi
karya seni, gerak
dan tari, serta
drama.
Kompetensi Sekolah Dasar
Dimensi
Sikap
- Beriman dan Berakhlak mulia
- Memiliki ilmu (terdidik)
- Percaya diri
- Bertanggung jawab
- Harmonis dengan lingkungan sosial
dan alam
Pengetahuan
- Agama, IPTEKS dan Budaya:
- Faktual
- Konseptual
- Prosedural
- Metakognitif
Keterampilan
- Berpikir (LOT-HOT)
- Psiko-motorik
- Berbasis pengetahuan
Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan.
Kompetensi Sekolah Menengah Pertama
Dimensi
-
Sikap
Pengetahuan
Beriman dan Berakhlak mulia
Memiliki ilmu (terdidik)
Percaya diri
Bertanggung jawab
- Agama, IPTEK, Seni dan Budaya:
- Faktual
- Konseptual
- Prosedural
- Metakognitif
Keterampilan
- Berpikir (LOT-HOT)
- Psiko-motorik
- Berbasis pengetahuan
Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan.
Kompetensi Sekolah Menengah Atas
Dimensi
Sikap
- Beriman dan Berakhlak mulia
- Memiliki ilmu (terdidik)
- Percaya diri
- Bertanggung jawab
Pengetahuan
- Agama, IPTEK, Seni dan Budaya:
- Faktual
- Konseptual
- Prosedural
- Metakognitif
Keterampilan
- Berpikir (LOT-HOT)
- Psiko-motorik
- Berbasis pengetahuan
Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan.
Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan
Dimensi
Sikap
- Beriman dan Berakhlak mulia
- Memiliki Ilmu (terdidik)
- Percaya diri
- Bertanggung jawab
Pengetahuan
- Agama, IPTEK, Seni dan Budaya:
- Faktual
- Konseptual
- Prosedural
- Metakognitif
Keterampilan
- Berpikir (LOT-HOT)
- Psiko-motorik
- Berbasis pengetahuan
Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan.
Elemen 2
Standar Isi
Pengertian
• Standar isi mencakup lingkup materi
minimal dan tingkat kompetensi minimal
untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu (TK, SD, SMP, dan SMA/K).
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 )
Kompetensi Inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
seorang Peserta Didik pada setiap tingkat
kelas atau program yang menjadi landasan
Pengembangan Kompetensi dasar.
Kompetensi Inti dimaksud pada
mencakup: sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang
berfungsi sebagai pengintegrasi muatan
Pembelajaran, mata pelajaran atau program
dalam mencapai Standar Kompetensi
Lulusan.
39
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
Kompetensi Dasar merupakan
tingkat kemampuan dalam
konteks muatan Pembelajaran,
pengalaman belajar, atau mata
pelajaran yang mengacu pada
Kompetensi inti.
Kompetensi Dasar
dikembangkan dalam konteks
muatan Pembelajaran, pengalaman
belajar, mata pelajaran atau mata
kuliah sesuai dengan Kompetensi
inti.
40
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sikap Sosial
berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
Pengetahuan
berilmu
Keterampilan
cakap dan kreatif
Materi dan Pembelajaran SD
Kelas Rendah (I-III)
Kelas Atas (IV-VI)
 Masing-masing terdiri atas 8
Tema
 Setiap tema terdiri atas 4 subtema
 Setiap subtema terdiri atas 6 unit
pembelajaran
 Masing-masing terdiri atas 9 Tema
 Setiap tema terdiri atas 3 subtema
 Setiap subtema terdiri atas 6 unit
pembelajaran
Pembelajaran
 Tematik Terpadu
 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
Contoh Tema
Kelas I
Tema 1
Tema 2
Tema 3
Tema 4
Tema 5
Tema 6
: Diriku
: Kegemaranku
: Kegiatanku
: Keluargaku
: Pengalamanku
: Lingkungan Bersih, Sehat,
dan Asri
Tema 7 : Benda, Hewan, dan
Tanaman di Sekitarku
Tema 8 : Peristiwa Alam
Kelas IV
Tema 1 : Indahnya Kebersamaan
Tema 2 : Selalu Berhemat Energi
Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk
Hidup
Tema 4 : Berbagai pekerjaan
Tema 5 : Pahlawanku
Tema 6 : Indahnya Negeriku
Tema 7 : Cita - citaku
Tema 8 : Tempat Tinggalku
Tema 9 : Makananku Sehat dan
Bergizi
Materi/Mata Pelajaran SMP
Kelas VII-IX
Kelompok A
 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
 PPKn
 Bahasa Indonesia
 Matematika
 IPA Terpadu
 IPS Terpadu
 Bahasa Inggris
Kelompok B
 Seni dan Budaya
 PJOK
 Prakarya
Orientasi Pembelajaran
 Aplikatif
 Pengembangan kemampuan
berpikir
 Kemampuan belajar
 Membangun rasa ingin tahu
 Pengembangan sikap peduli
 Bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.
Materi/Mata Pelajaran SMA
Kelas X-XII
Kelompok A
 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
 PPKn
 Bahasa Indonesia
 Sejarah Indonesia
 Matematika
 Bahasa Inggris
Kelompok B
 Seni dan Budaya
 PJOK
 Prakarya
Kelas X-XII (Peminatan)
Kelompok C
- Matematika dan Ilmu Alam:
 Matematika
 Biologi
 Fisika
 Kimia
- Ilmu-ilmu Sosial
 Geografi
 Sejarah
 Ekonomi
 Sosiologi
- Bahasa dan Budaya
 Bahasa dan Sastra Indonesia
 Bahasa dan Sastra Inggris
 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya
 Antropologi
Materi/Mata Pelajaran SMK
Kelas X-XII
Kelompok A
 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
 PPKn
 Bahasa Indonesia
 Sejarah Indonesia
 Matematika
 Bahasa Inggris
Kelompok B
 Seni dan Budaya
 PJOK
 Prakarya
Bidang Keahlian (C1)
 Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa
 Bidang Keahlian Teknologi
Informasi dan Komunikasi
 Bidang Keahlian Kesehatan
 Bidang Keahlian Agribisnis dan
Agroteknologi
 Bidang Keahlian Perikanan dan
Kelautan
 Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen
 Bidang Keahlian Pariwisata
 Bidang Keahlian Seni Rupa dan
Kriya
 Bidang Keahlian Seni Pertunjukan
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi
Kurikulum 2006
Kurikulum 2013
Creating
Evaluating
Characterizing
/Actualizing
Communicating
Evaluating
Analyzing
Organizing/
Internalizing
Associating
Analyzing
Applying
Valuing
Experimenting
Applying
Understanding
Responding
Questioning
Understanding
Knowing/
Remembering
Accepting
Observing
Knowing/
Remembering
Knowledge
(Bloom)
Attitude
(Krathwohl)
Skill
(Dyers)
Knowledge
(Bloom)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
• Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan (Permendikbud No. 61 Tahun 2014
Pasal 1).
• KTSP adalah kurikulum operasional yang dikembangkan, ditetapkan, dan
dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan. Pengembangan KTSP
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum.
• KTSP dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan komite
sekolah, dan kemudian disahkan oleh kepala dinas pendidikan sesuai
dengan kewenangannya.
• Pengembangan KTSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu
pada SNP dan Kurikulum 2013 (Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Pasal
2).
ISI KTSP
1. Dokumen pertama dengan sebutan Buku I KTSP
•
•
•
•
visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
muatan kurikuler;
pengaturan beban belajar
kalender pendidikan.
2. Dokumen kedua dengan sebutan Buku II KTSP
berupa Silabus
3. Dokumen ketiga dengan sebutan Buku III KTSP
berupa rencana pelaksanaan pembelajaran
Sistematika KTSP
Buku I
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
Bab II. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan.
Bab III. Muatan Kurikuler
Bab IV. Kalender pendidikan
Buku II
Silabus semua mata pelajaran
KI-KD dan Silabus Muatan Lokal
Buku III
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan KTSP
• Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di satuan
pendidikan ditetapkan oleh Kepala Sekolah.
• TPK terdiri atas guru, konselor, dan kepala
sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
• Dalam penyusunan KTSP, tim penyusun
melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan
pihak lain yang terkait.
• Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas
yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
tingkat kabupaten/kota.
Download